Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

34
ENDOKRINOLOGI REPRODUKSI PRIA Bayu Kurniawan, dr.

description

Male Endocrinology

Transcript of Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Page 1: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

ENDOKRINOLOGIREPRODUKSI PRIA

Bayu Kurniawan, dr.

Page 2: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Topik Pembelajaran

Review Anatomi Reproduksi Pria

Review Fisiologi Reproduksi Pria

Endokrinologi Reproduksi Pria

Page 3: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria
Page 4: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami Mahasiswa mampu memahami & menjelaskan :& menjelaskan : Fungsi organ-organ yang Fungsi organ-organ yang

bertanggung jawab bertanggung jawab dalam dalam reproduksi priareproduksi pria

Hormon – hormon yang Hormon – hormon yang bertanggung jawab bertanggung jawab

dalam dalam reproduksi priareproduksi pria

Page 5: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Diferensiasi Jenis KelaminDiferensiasi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin GenetikJenis Kelamin Genetik

Jenis Kelamin GonadJenis Kelamin Gonad

Jenis Kelamin FenotipeJenis Kelamin Fenotipe

Page 6: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria
Page 7: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Anatomi Reproduksi PriaStruktur Anatomi Reproduksi Pria :

Testis dalam kantong skrotum Sistem Duktus

- Epididimis- Vas Deferens- Duktus Ejakulatorius- Uretra

Kelenjar Tambahan (Glandula Asesoria) - Vesikula Seminalis- Kelenjar Prostat- Kelenjar Bulbouretralis (Kelenjar Cowper)

Penis

Page 8: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria
Page 9: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria
Page 10: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Major Functions of Major Functions of Male Reproductive SystemsMale Reproductive Systems

• Production of gametesProduction of gametes– Male gametes = spermMale gametes = sperm

• Spermatogenesis = production of Spermatogenesis = production of mature spermmature sperm

• SteroidogenesisSteroidogenesis– Production of steroid hormonesProduction of steroid hormones

•Androgens (Testosteron)Androgens (Testosteron)

• Transportation of Sperm to Transportation of Sperm to Female Reproductive Tract.Female Reproductive Tract.

Page 11: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

SpermatogenesisSpermatogenesis

Page 12: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

OogenesisOogenesis

Page 13: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Fisiologi Reproduksi Pria (1)Fisiologi Reproduksi Pria (1)

Sistem reproduksi pria : menyalurkan sperma ke Sistem reproduksi pria : menyalurkan sperma ke saluran reproduksi wanita dalam suatu vehikulum saluran reproduksi wanita dalam suatu vehikulum cair (semen = kondusif untuk viabilitas sperma) cair (semen = kondusif untuk viabilitas sperma)

Kelenjar seks tambahan (glandula asesoria) utama Kelenjar seks tambahan (glandula asesoria) utama membentuk sebagian besar semen (vesikula membentuk sebagian besar semen (vesikula seminalis, kelenjar prostat & kelenjar bulbouretralis seminalis, kelenjar prostat & kelenjar bulbouretralis / kelenjar Cowper)/ kelenjar Cowper)

Penis : organ kopulasiPenis : organ kopulasi Sperma Sperma

testis testis epididimis epididimis vas deferens vas deferens duktus duktus ejakulatorius ejakulatorius uretra uretra

Page 14: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Fisiologi Reproduksi Pria (2)Fisiologi Reproduksi Pria (2) TestisTestis

- Fungsi eksokrin: menghasilkan spermatozoa / sperma - Fungsi eksokrin: menghasilkan spermatozoa / sperma - Fungsi endokrin: mengeluarkan hormon steroid seks - Fungsi endokrin: mengeluarkan hormon steroid seks

(testosteron) (testosteron) Epididimis dan Vas DeferensEpididimis dan Vas Deferens

- Tempat keluarnya sperma dari testis- Tempat keluarnya sperma dari testis- Tempat pematangan motilitas & fertilitas sperma- Tempat pematangan motilitas & fertilitas sperma- Memekatkan & menyimpan sperma- Memekatkan & menyimpan sperma

Vesikula SeminalisVesikula Seminalis- Menghasilkan fruktosa untuk memberi makan sperma - Menghasilkan fruktosa untuk memberi makan sperma - Mengeluarkan prostaglandin yang merangsang motilitas - Mengeluarkan prostaglandin yang merangsang motilitas

saluran reproduksi pria & wanita untuk membantu saluran reproduksi pria & wanita untuk membantu menyalurkan spermamenyalurkan sperma

- Menghasilkan sebagian besar cairan semen- Menghasilkan sebagian besar cairan semen- Menyediakan prekursor untuk pembekuan semen- Menyediakan prekursor untuk pembekuan semen

Page 15: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Fisiologi Reproduksi Pria (3)Fisiologi Reproduksi Pria (3)

Kelenjar ProstatKelenjar Prostat

- Mengeluarkan cairan basa yang - Mengeluarkan cairan basa yang menetralkan sekresi vagina yang asammenetralkan sekresi vagina yang asam

- Memicu pembekuan semen (menjaga - Memicu pembekuan semen (menjaga sperma tetap berada di dalam vagina sperma tetap berada di dalam vagina pada saat penis dikeluarkan)pada saat penis dikeluarkan)

Kelenjar Bulbouretralis (Cowper)Kelenjar Bulbouretralis (Cowper)

- Mengeluarkan mukus untuk pelumasan- Mengeluarkan mukus untuk pelumasan

Page 16: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Perilaku Seksual Pria (1)

Hubungan Seks / Koitus / Kopulasi

Fungsi Reproduksi Pria(Menyalurkan sperma ke saluran reproduksi

wanita)

Page 17: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Perilaku Seksual Pria (2)

• E r e k s iPengerasan penis >>> penetrasi ke dalam vagina Pembengkakan jaringan erektil penis (vasodilatasi arteriol penis, diinduksi saraf parasimpatis & penekanan vena secara mekanis)

• E j a k u l a s iF a s e E m i s iPengosongan sperma & sekresi kelenjar tambahan ke uretra Kontraksi otot polos dinding duktus & kelenjar tambahan yg diinduksi saraf simpatis

F a s e E k s p u l s iPenyemprotan dg kuat & ekspulsif semen dari uretra Kontraksi otot rangka di dasar penis yg diinduksi saraf motorik

Page 18: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Siklus Respon Seksual PriaSiklus Respon Seksual Pria Fase EksitasiFase Eksitasi

o Ereksi Ereksi o Vasokongesti testisVasokongesti testiso Peningkatan libidoPeningkatan libido

Fase DatarFase Dataro Peningkatan fase eksitasi Peningkatan fase eksitasi

PLUSPLUSo Peningkatan respon tubuh (HR, RR, BP, tonus otot, Peningkatan respon tubuh (HR, RR, BP, tonus otot,

dsb)dsb) Fase OrgasmeFase Orgasme

o EjakulasiEjakulasio Kenikmatan seksual & fisik yang intensifKenikmatan seksual & fisik yang intensifo Diikuti langsung oleh periode refrakter sementaraDiikuti langsung oleh periode refrakter sementara

Fase ResolusiFase Resolusio Kembali normalnya fungsi genetalia & respon tubuhKembali normalnya fungsi genetalia & respon tubuho Relaksasi dalam >>> perasaan lelah Relaksasi dalam >>> perasaan lelah

Page 19: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Stimulasi Mekanoreseptor Di Glans Penis

Persarafan Parasimpatis Kelenjar Cowper & Uretra

Persarafan ParasimpatisArteriol Penis

Persarafan SimpatisArteriol Penis

Vena Tertekan

Mukus

Pelumasan

Ereksi

Dilatasi ArteriolPenis

Page 20: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Siklus Respon Seksual Wanita

Fase Eksitasi Pembesaran payudara Vasokongesti arteriol genetalia eksterna Edema labia Ereksi klitoris & puting payudara Pelumasan Sex flush & peningkatan libido

Fase Datar Peningkatan fase eksitasi PLUS Peningkatan respon tubuh (HR, RR, BP, tonus otot, dsb) Baloning / Tenting Efect

Fase Orgasme Ejakulasi (-) Periode refrakter sementara (-) >>> Fase Datar Kenikmatan seksual & fisik yang intensif

Fase Resolusi Kembali normalnya fungsi genetalia & respon tubuh Relaksasi dalam >>> perasaan lelah

Page 21: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Male Reproductive Stage Male Reproductive Stage

Fase IntrauterineFase Intrauterine Fase AnakFase Anak Fase Pra - PubertasFase Pra - Pubertas Fase ReproduksiFase Reproduksi Fase Klimakterium Fase Klimakterium

(Andropause ???)(Andropause ???)

Page 22: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Fase Anak

Setelah lahir testis tidak aktif sd pubertas

Penundaaan kemampuan reproduktif

Individu mencapai kematangan fisik

Page 23: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Fase Pra - Pubertas

Tingkat aktivitas GnRH rendah oleh inhibisi aktif pengeluaran GnRH (mekanisme saraf & hormon)

Sekresi FSH & LH tidak cukup adekuat untuk merangsang aktivitas testis

Hipotalamus sangat peka terhadap efek umpan balik testosteron, sejumlah kecil testosteron (testis pra-pubertas) sudah mampu menghambat pengeluaran GnRH

Page 24: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Fase PubertasFase Pubertas Diawali peningkatan aktivitas GnRH (8-12 tahun) Diawali peningkatan aktivitas GnRH (8-12 tahun) Letupan sekresi GnRH berlangsung malam hari Letupan sekresi GnRH berlangsung malam hari

peningkatan singkat sekresi LH & Testosteronpeningkatan singkat sekresi LH & Testosteron Durasi sekresi GnRH yang episodik semakin panjang Durasi sekresi GnRH yang episodik semakin panjang

seiiring dengan perkembangan pubertas seiiring dengan perkembangan pubertas pola sekresi pola sekresi GnRH, FSH, LH & Testosteron seperti dewasaGnRH, FSH, LH & Testosteron seperti dewasa

Peningkatan Testosterone Peningkatan Testosterone karakteristik seks sekunder & karakteristik seks sekunder & pematangan reproduksi pematangan reproduksi

Hipotesis mekanisme inhibitorik Fase Pubertas ? ? ? Hipotesis mekanisme inhibitorik Fase Pubertas ? ? ? - Penurunan aktivitas inhibitorik yang terprogram - Penurunan aktivitas inhibitorik yang terprogram & berkaitan dengan usia & berkaitan dengan usia- Pencapaian suatu berat badan kritis / persentase - Pencapaian suatu berat badan kritis / persentase

lemak tubuh tertentu dengan peningkatan lemak tubuh tertentu dengan peningkatan pengeluaran pengeluaran GnRH GnRH - Peran Hormon Melatonin (Kelenjar Pineal) - Peran Hormon Melatonin (Kelenjar Pineal)

Page 25: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Fase Klimakterium

Fungsi reproduksi fisiologis mulai menurun ~ proses penuaan

Sulit memisahkan penurunan fungsi reproduksi dg penurunan kebugaran tubuh pada usia lanjut

Proses penurunan terjadi lebih lambat daripada proses pada wanita

Fungsi sistem reproduksi pria dapat bertahan pada usia lanjut, Tubulus Seminiferus dari Testis terus menghasilkan sperma, meskipun jumlahnya berkurang(10% = 40 tahun ; 50% = 50 tahun & 90% = 80 tahun)

Kadar Testosteron menurun bertahap ok Sel - Sel Leydig menurun

Page 26: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Male Endocrinology – Reproductive System

Poros Hormon Reproduksi

- Susunan Sentral Hipotalamus Hipofise Anterior

- Susunan Perifer Testes

Page 27: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Hipotalamus

Gonadotropine - Releasing Hormone

Hipofisis Anterior

Sel Penghasil Sel Penghasil

FSH LH

FSH LH

Sel Sertoli Sel Leydig

Spermatogenesis

Inhibin Testosteron

Testis

+

++ +

++

-

--

Page 28: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Male Endocrinology – Male Endocrinology – Reproductive SystemReproductive System

Testis dikontrol sekresi Hipofise Anterior (FSH & LH), Testis dikontrol sekresi Hipofise Anterior (FSH & LH), hormon ini bekerja pada komponen Testis berbedahormon ini bekerja pada komponen Testis berbeda

FSH bekerja pada Tubulus Seminiferus (Sel Sertoli FSH bekerja pada Tubulus Seminiferus (Sel Sertoli meningkatkan spermatogenesis) meningkatkan spermatogenesis)

LH bekerja pada Sel Leydig mengatur sekresi LH bekerja pada Sel Leydig mengatur sekresi Testosteron ( = Interstitial – Cell - Stimulating Testosteron ( = Interstitial – Cell - Stimulating Hormone / ICSH ) Hormone / ICSH )

Sekresi FSH & LH dirangsang oleh Sekresi FSH & LH dirangsang oleh Gonadotropine Gonadotropine Releasing HormoneReleasing Hormone (GnRH), setiap 2 – 3 jam (GnRH), setiap 2 – 3 jam GnRh disekresikan Hipotalamus dalam letupan-GnRh disekresikan Hipotalamus dalam letupan-letupan sekretorik letupan sekretorik sekresi FSH & LH berlangsung sekresi FSH & LH berlangsung periodikperiodik

Page 29: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Male Endocrinology – Male Endocrinology – Reproductive SystemReproductive System

Testosteron Testosteron umpan balik negatif (sekresi LH) umpan balik negatif (sekresi LH)

Menurunkan episode pengeluaran GnRh Menurunkan episode pengeluaran GnRh

Bekerja secara langsung pada Hipofise Bekerja secara langsung pada Hipofise Anterior mengurangi kepekaan sel-sel Anterior mengurangi kepekaan sel-sel sekretorik LH terhadap GnRHsekretorik LH terhadap GnRH

Sinyal inhibitorik testis (spesifik) mengontrol sekresi Sinyal inhibitorik testis (spesifik) mengontrol sekresi FSH : Hormon Peptide Inhibin (disekresikan Sel FSH : Hormon Peptide Inhibin (disekresikan Sel Sertoli)Sertoli)

Inhibin bekerja langsung pada Hipofise Inhibin bekerja langsung pada Hipofise Anterior menghambat sekresi FSHAnterior menghambat sekresi FSH

Page 30: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

Male Endocrinology – Male Endocrinology – Reproductive SystemReproductive System Testosteron & FSH berperan penting mengontrol Testosteron & FSH berperan penting mengontrol

spermatogenesis (mempengaruhi Sel Sertoli)spermatogenesis (mempengaruhi Sel Sertoli) Testosteron esensial untuk mitosis dan meiosis Sel Testosteron esensial untuk mitosis dan meiosis Sel

GerminativumGerminativum FSH : remodeling spermatidFSH : remodeling spermatid Konsentrasi Testosteron Testis > DarahKonsentrasi Testosteron Testis > Darah

Karena banyak hormon yg diproduksi lokal Sel Karena banyak hormon yg diproduksi lokal Sel Leydig, ditahan dalam cairan lumen - berikatan dg Leydig, ditahan dalam cairan lumen - berikatan dg protein pengikat androgen yang dikeluarkan Sel protein pengikat androgen yang dikeluarkan Sel SertoliSertoli

Kadar Testosterone Testis yang tinggi diperlukan Kadar Testosterone Testis yang tinggi diperlukan untuk mempertahankan pembentukan spermauntuk mempertahankan pembentukan sperma

Page 31: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

TESTOSTERON (1)TESTOSTERON (1)

Fungsi BiologisFungsi Biologis Efek sebelum lahirEfek sebelum lahir

Maskulinisasi saluran reproduksi & genetalia Maskulinisasi saluran reproduksi & genetalia eksternaeksterna

Mendorong turunnya testis ke dalam skrotumMendorong turunnya testis ke dalam skrotum Efek pada jaringan spesifik seksEfek pada jaringan spesifik seks

Mendorong pertumbuhan & pematangan sistem Mendorong pertumbuhan & pematangan sistem reproduksi pada fase pubertasreproduksi pada fase pubertas

Penting untuk spermatogenesisPenting untuk spermatogenesis

Pemeliharaan saluran reproduksi selama masa dewasaPemeliharaan saluran reproduksi selama masa dewasa

Page 32: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

TESTOSTERON (2)TESTOSTERON (2)Fungsi BiologisFungsi Biologis

Efek lain yang berkaitan dengan Efek lain yang berkaitan dengan reroduksireroduksiMemicu pola pertumbuhan rambut priaMemicu pola pertumbuhan rambut priaMenyebabkan suara menjadi berat karena pita suara Menyebabkan suara menjadi berat karena pita suara menebalmenebalMendorong pertumbuhan otot yang menyebabkan Mendorong pertumbuhan otot yang menyebabkan timbulnya konfigurasi tubuh priatimbulnya konfigurasi tubuh pria

Efek yang tidak berkaitan dengan Efek yang tidak berkaitan dengan reproduksireproduksiMemiliki efek anabolik proteinMemiliki efek anabolik proteinMendorong pertumbuhan tulang pada pubertas & Mendorong pertumbuhan tulang pada pubertas & menutup epifisemenutup epifiseMungkin memicu perilaku agresif Mungkin memicu perilaku agresif

Page 33: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria

PROSTAGLANDIN

Fungsi Biologis Reproduksi

Mendorong transportasi sperma dengan bekerja pada otot polos di saluran reproduksi pria & wanita

Page 34: Kuliah Endokrinologi Reproduksi Pria