Kuliah Dokter Muda

100
ORGANISASI PROFESI, ETIKA KEDOKTERAN DAN UUPK dr. H. SYAIFUL ANAM, SE

description

Dm

Transcript of Kuliah Dokter Muda

ORGANISASI PROFESI,

ETIKA KEDOKTERAN DAN UUPK

dr. H. SYAIFUL ANAM, SE

Prinsip

Etika dan

Moralitas

Dalam

Pelayanan

Kesehatan

Oleh : Dr. H. Syaiful Anam, SE

Biodata Narasumber

Nama : Dr.H.SYAIFUL ANAM, SETTL : SURABAYA, 19 JULI 1970ALAMAT : PERUM TAMAN ASRI JL. WALET/ BLOK FF 14-15

TEMBOK REJO-PASURUAN

STATUS : KAWIN ( 1 ISTRI, 5 ANAK)

PEKERJAAN :

Kanit IGD RS BHAYANGKARA PORONG – sekarangKepala Puskesmas Nguling – sekarang

Pengalaman Profesi :

Ketua Umum IDI Cab. Kab. Pasuruan 2007 - sekarang Ketua Paguyuban Organisasi Profesi Kesehatan Kab. Pasuruan mulai 2009 - sekarang

“ Birokrat pelayanan kesehatan pada dasarnya bekerja di dalam organisasi yang sarat dengan norma, moral, nilai, etika, dan profesionalisme

yang bermutu tinggi serta penuh rasa persaudaraan, kebersamaan, saling harga

menghargai, dilandasi pandangan kemanusiaan dan rasa sosial, bukan

komersialisme atau mementingkan diri sendiri”.

“Seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran yang tertinggi”.

ETIKA ETHOS (Bhs. Yunani) ETIQUETTE (Bhs. Perancis)

- Watak / kebiasaan / cara bergaul / BERPERILAKU YANG BAIK- Nilai-nilai normatif / pola perilaku seseorang / badan /lembaga /

organisasi sebagai suatu kelaziman yang DAPAT DITERIMA umum dalam interaksi dengan lingkungannya

- Dalam implementasinya, istilah ETIKA banyak dikembangkan dalam sistem organisasi sebagai norma-norma yang mengatur dan mengukur PROFESIONALISME seseorang

6

Pengertian Etika:

Etika: bidang kajian (ilmu) yang membahas tentang baik-buruk atau benar-salah.

Etika:Nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

(Sumber: Buku Pinter AA)

Otonomi (Autonomy)

Dokter dan pasien sama-sama punya otonomi. Menghargai sebagai manusia yang punya harga diri dan martabat.

Beberapa tindakan yang tidak memperhatikan otonomi :

1. Melakukan tindakan tanpa memberi tahu dulu ke pasien.

2. Melakukan sesuatu tanpa informasi yang lengkap.

3. Memberikan informasi yang tidak benar.

04/18/2023 LI-R@ / 2008 7

Prinsip-prinsip Etika PelayananPrinsip-prinsip Etika Pelayanan

1. Melakukan tindakan sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan.

2. Melakukan penyuluhan tindakan sesuai

dengan kebutuhan pasien.

3. Tidak melukai hati pasien.

04/18/2023 LI-R@ / 2008 8

Melakukan Tindakan Tanpa Bahaya (Non malleficience)

Melakukan Tindakan Tanpa Bahaya (Non malleficience)

1. Setiap pasien mendapatkan pelayanan yang sama.

2. Memberikan pelayanan kepada pasien tanpa membedakan agama atau keyakinan.

04/18/2023 LI-R@ / 2008 9

Adil (Justice)Adil (Justice)

Jujur (Veracity)1. Adalah kewajiban untuk mengatakan yang

sebenarnya berlandaskan otonomi.2. Hubungan pasien – dokter saling percaya.

Prinsip ini merujuk pada kewajiban dalam melakukan tugas sesuai dengan komitmen dengan apa yang sudah disepakati, loyal, menepati janji, jujur.

04/18/2023 LI-R@ / 2008 10

Menepati janji (Fidelity)Menepati janji (Fidelity)

Menjaga kerahasiaanKarena dokter sering menjadi tumpuan permasalahan “blecht vader” baik melalui informasi lengsung dari pasien maupun berdasarkan hasil pemeriksaan dokter harus dijaga kerahasiaanya.

1. ETHICS, AS A BASIC PRINCIPLE2. INTEGRITY3. RESPONSIBILITY4. RESPECT TO THE LAWS AND RULES5. RESPECT TO THE RIGHTS OF OTHER CITIZENS6. WORK LOVING7. STRIVE FOR SAVING AND INVESTMENT8. WILL OF SUPER ACTION9. PUNCTUALITY

1.ETIKA, SBG PRINSIP DASAR2.INTEGRITAS3.BERTANGGUNG JAWAB4.MENGHORMATI HUKUM DAN PERATURAN5.MENGHARGAI HAK WARGA LAINNYA6.SENANG BEKERJA7.BEKERJA KERAS UTK MENABUNG DAN

INVESTASI8.BERKEMAUAN UTK BERTINDAK HEBAT9.MENGHARGAI WAKTU

copyright 1997 michael j. bonnell, www.mikebonnell.com

alih bahasa: sobirin (dpklts) dan waluyo hatmoko (pusair) 2005/ gambar: www.yahoo.com

being punctual is not only polite…… it does not waste other people’s time

KETENTUAN YANG MENGATUR LAYANAN KESEHATAN TENAGA KESEHATAN

12

ETIKA

KODE ETIK

HUKUM

HUKUM KESEHATAN

** Ditetapkan : * Organisasi profesi * penguasa/pemerintah

** Berlaku : * Intern anggota * Seluruh rakyat

** Sanksi pelanggaran : * Oleh organisasi * Oleh penguasa

Kode Etik Kedokteran

Menurut arti etimologi kata “Ethics” atau Etika, berasal dari bahasa Yunani “Ethos”, berarti adat kebiasaan atau praktek, suatu

tata krama, kurang lebih sebagai cara tetap dari perilaku dalam kegiatan yang

disengaja dari seseorang (Charles J. McFadden, Medical Ethics).

Kode Etik

Kode etik (Latin=“Codex”=himpunan) berarti usaha menghimpun apa yang tersebar. Kode etik berarti menghimpun norma-norma yang disepakatidan ditetapkan oleh dan untuk anggota profesi tertentu.

Kode etik adalah kumpulan azas dan nilai yang berhubungan erat dengan moral sehingga bersifat normatif, tidak empiris sehingga penilaian dari segi etika memerlukan tolok ukur- tolok ukur.

LAFAL SUMPAH DOKTERSaya bersumpah/berjanji bahwa :

- Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan;

Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya;

Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;

- Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai Dokter;

- Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan;

- Dalam menuaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan beriktiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan Keagamaan, Kebangsaan, Kesukuan, Politik kepartian atau kedudukan sosial;

- Saya akan memberikan kepada Guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya;

- Teman sejawat saya akan saya perlakukan sebagai saudara kandung;

- Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan;

- Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan Kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan;

- Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.

MonitorEdisi 13, 24-30 September 2008

MonitorEdisi 13, 24-30 September 2008

Bagaimana jika anggota-anggota kelompok masyarakat yang berasal dari lingkungan seperti itu sakit? Di bagian “gawat darurat” mereka akan dibiarkan keleleran tanpa perawatan tanpa pertolongan karena tak jelas siapa yang bakal bertanggung jawab atas perawatan mereka dirumah sakit.

Dokter, perawat dan semua aparat pengelola rumah sakit, yang “beradab” dan santun dalam pergaulan di masjid, di gereja, di sinagog, di klenteng, dipura dan didalam resepsi-resepsi dihotel megah tiba-tiba berubah menjadi macan, singa, celeng dan serigala ganas yang tak peduli siapa-siapa

...................yang dokternya dingin bagai batu es di Siberia : tanpa hati tanpa perasaan

Organisasi ProfesiBerbeda dengan organisasi lain pada umumnya

Beda utama terletak pada anggotanya yang terdiri dari tenaga profesional

Pengertian ProfesiSuatu hal yang berkaitan dengan bidang yang

sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja sesuai dengan pendidikan dan

keahliannya.

Organisasi profesi (3)

Mempunyai etika profesi yang mengatur perilaku dan sikap profesionalEtika profesi menjelaskan sikap dan perilaku profesional yang baik dan buruk.

Etika profesi melindungi kepentingan umum, klien, dan profesi itu sendiri.Komitmen akan tanggung jawab melayani kepentingan umum

UUPKBAB I : KETENTUAN UMUM

Pasal 112. Organisasi profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk dokter

dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi.

Organisasi profesi (1)

Uji kompetensi / pengawasan terhadap anggota profesi yang berprakteka. Ijazah menyelesaikan pendidikanb. Surat ijin berpraktekAkreditasi istilah umum untuk pengawasan tenaga profesional.

Kekuasaan akreditasi biasanya dimiliki organisasi profesi

Tenaga Profesional - 1Melaksanakan pekerjaan berdasar pengetahuan dan ketrampilan khususMempunyai latar belakang pendidikan dan latihan keprofesian

Indonesia Singapore Malaysia Filipina

Populasi

Teknologi

Income Per kapita

Kualitas SDM

Thailand

SINGAPORE MALAYSIA

THAILAND

Health care expense in Asia (2001), $US 35 billionWhere we are?.............out of arena!!

FILIPINA

INDONESIAN POPULATION

24 million

ASEAN Market

200 MILLION

Dokter ASEAN standard(International certificate)

IDI ~ local standard(no International certificate)

Survey AC Neilson 2005

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

DokterPendidikan

DokterPraktek Dokter

Fakultas Kedokteran

Fakultas Kedokteran

Fakultas Kedokteran

Fakultas Kedokteran

LisensiSertifikasi Registrasi

PembinaanPerformance

CPDAkreditasi

Rekomendasi

Dinas Kesehatan

Organisasi Profesi

• Pendidikan dokter• UKDI• STR• SIP

PENDIDIKAN

Administratif&Kompetensi

Majelis EtikIDI / PDGI

PraktikKompetensi

RS Pendidikan

DinKesKab/Kota

( Privilege )Kewenangan

KolegiumIDI/PDGI

AIPKI / AFDokGIFK / FKG

MajelisKehormatanDisiplinKedokteran

REGISTRASI S I P

Undang-Undang No 29 / 2004 ttg Praktik Kedokteran

PendidikanBerkelanjutanProfesi (IDI / PDGI)

Divisi Standar Pendidikan Divisi Registrasi Divisi Pembinaan

KONSIL KEDOK TERAN INDONESIA

KelalaianPelanggaran

• Pembinaan etika profesi• Teguran• Diklat• Cabut S.T.Registrasi• Perdata• Pidana

Disiplin

EtikaProfesi

Hukum1

2

3

4

Pasal 51Pasal 51Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik

kedokteran mempunyai kewajiban

a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi pelayanan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;

b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi. lain yang keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan;

c. merahasiakan, segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia;

d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan

e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkernbangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.

 

PENGERTIAN KOMPETENSI

SEPERANGKAT TINDAKAN CERDAS, PENUH TANGGUNG JAWABYANG DIMILIKI SESEORANG SEBAGAI SYARAT UNTUK

DIANGGAP MAMPUOLEH MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PEKERJAANTERTENTU

(KEPRENDIKNAS NO. 045/4/2002 PASAL 1

PRAKTIK / PEKERJAAN TENAGA KESEHATAN PRAKTIK / PEKERJAAN TENAGA KESEHATAN

STATUS

KEAHLIAN & KEWENANGAN

IZIN

HAK & KEWAJIBAN

PEND. BERKELANJUTAN

TGG JAWAB STANDAR & PERSYARATAN

HUBUNGAN HUKUM

AKTUALITA PERMASALAHAN

Praktik Pelayanan Kesehatan/Kedokteran

Legal

Ilegal

Memiliki Izin

Tidak Memiliki Izin

Handhaving van het Administratieve recht

(Penegakan HAN)

Penerbitan Izin

Penerapan Sanksi

Pengawasan

Menggunakan 3 fungsi instrumental HAN

Etika..? Hukum..?

Hak & Kewajibantidak terpenuhi

Masalah Etika dan atau Hukum

Malpraktek

BERHENTI MARAH SURATPADA PEMBACA

HUBUNGAN PERAWATDENGANPERAWAT MELAPOR KE ATASAN

MINTA GANTI RUGIMENGINGATKANREKAN/KELUARGA

JALUR MEDIASIJALUR HUKUM

MENGAMBIL TINDAKAN

TINDAKANPUBLIK

TINDAKANLANGSUNG

TINDAKANPRIBADI

TIDAK MENGAMBILTINDAKAN

Malpraktek medik adalah adanya kelalaian seorang dokter/tenaga kesehatan untuk mempergunakan tingkat ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang standar dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang menurut ukuran ditentukan.

Kelalaian..Adalah sikap kurang hati – hati yaitu tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan, atau sebaliknya melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan

ASPEK HUKUM PENATAAN TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA

LINGKUP HUKUM YANG BERKAITAN LINGKUP HUKUM YANG BERKAITAN TENAGA KESEHATAN TENAGA KESEHATAN

PERATURAN PERUUAN

KEBIASAAN

PERK

EMBA

NGAN IP

TEK,

JURI

SPRU

DEN

SI &

PE

RJANJIAN IN

TERN

ASI

ONAL

HUKU

M A

DM

INISTRA

SI, PERD

ATA

& PIDANA

LINGKUP HUKUM LINGKUP HUKUM TENAGA TENAGA

KESEHATANKESEHATAN

POKOK POKOK MATERI MUATAN PERAT POKOK POKOK MATERI MUATAN PERAT PERUUAN TENAGA KESEHATANPERUUAN TENAGA KESEHATAN

PENDIDIKAN

TANGGUNG JAWAB

PRAKTIK / PEKERJAAN

PENEMPATANMM TENAGA KESEHATAN

Penuntutan terhadap kelalaian dokter termasuk di dalamnya malpraktik harus memenuhi empat syarat, yaitu :

1. Harus terjalin adanya hubungan dokter dengan pasien.

2. Dokter tidak melaksanakan kewajibannya.

3. Dokter tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar profesi yang ada.

4. Tindakan yang tidak sesuai standar profesi tersebut menyebabkan terjadi kerugian atau cedera yang sebetulnya dapat dicegah.

Kemungkinan terjadinya peningkatan ketidakpuasan pasien terhadap layanan dokter atau rumah sakit atau tenaga kesehatan lainnya dapat terjadi sebagai akibat dari :

1. Semakin tinggi pendidikan rata-rata masyarakat sehingga membuat mereka lebih tahu tentang haknya dan lebih kritis.

2. Semakin tingginya harapan masyarakat kepada layanan kedokteran sebagai hasil dari luasnya arus informasi.

3. Komersialisasi dan tingginya biaya layanan kedokteran dan kesehatan

sehingga masyarakat semakin tidak toleran terhadap layanan yang tidak sempurna.

4. Provokasi oleh ahli hukum dan oleh tenaga kesehatan sendiri.

PERMASALAHAN MALPRAKTEK

MEDIK

Kesedaran Hukum Masyarakat

Tindakan medik Dokter merupakan

“Malpraktek” yang harus diproses di

Pengadilan, padahal belum tentu Dokter

Bersalah secara yuridik

Mengapa gugatan/tuntutan masyarakat pengguna jasa kesehatan meningkat ?– Kesadaran hukum masyarakat semakin berkembang.– Kebebasan mengemukakan pendapat.– Berkembangnya peraturan hukum di Indonesia.

Keuntungan “Pihak Ketiga”– Mencari celah – celah hukum dengan dalih membantu kesulitan baik RS

maupun tenaga kesehatan atau pengguna jasa kesehatan yang membutuhkan.

Health Provider Health Receiver

Transaksi

terapeutik

Masalah Hukum

- Pasien dengan RS

- Pasien dengan Dokter

- Pasien dengan tenaga kesehatan lain

Contoh – contoh Kekecawaan Pasien :1. Pasien merasa tidak menerima informasi yang dapat dimengerti atau

diterima

2. Pasien yakin tindakan medik tidak sesuai standar (dengan atau tanpa fakta yang sebenarnya)

3. Pasien merasa tidak ditangani dengan sempaurna, rasa simpati atau rasa hormat

4. Pasien memperoleh informasi, tetapi merasa tidak lengkap atau tidak sebagaimana yang diharapkan

5. Pasien merasa dipulangkan sebelum benar – benar sembuh tanpa penjelasan atau tanpa follow up

6. Pasien tergolong sebagai chronic complainers

Faktor terjadinya tuntutan MALPRAKTEK• Kurang baiknya hubungan Dokter dengan pasien.• Hasil pengobatan/perawatan yang tidak memuaskan.• Biaya yang terlalu tinggi.

JENIS JENIS MALPRAKTEKJENIS JENIS MALPRAKTEK

1. Malpraktek Kriminal (pidana)kesalahan dalam menjalankan praktek yang berkaitan dengan pelanggaran undang-undang hukum pidana.

2. Malpraktek Sipil (perdata)kesalahan dalam menjalankan praktek yang menyalahi atau melanggar atau tidak memenuhi transaksi atau kontrak terapeutik antara dokter dengan pasien, yaitu hubungan hukum dokter/tenaga kesehatan (bidan) dengan pasien, dimana dokter/bidan bersedia memberikan pelayanan/perawatan medis kepada pasien, dan pasien bersedia membayar sejumlah honor kepada dokter/bidan tersebut.

3. Malpraktek Etik lebih menekankan pada tindakan yang dilakukan si pelaku dengan berpedoman kepada kode etik profesi. Sanksi yang diberikan bertujuan edukatif dan bukan sebagai hukuman atau pengganti kurungan

Dimana Malpraktek terjadi..

Dirumah sakit, tersering karena banyak menggunakan tindakan – tindakan, alat – alat, dan obat – obatan.

Diluar rumah sakit.

Proses Tuntutan dalam Malpraktek

Tuntutan kasus Malpraktek

Penilaian dengan tolak ukurStandar Profesi Kedokteran

Ada/tidaknya Culpa

Culpa lataKesalahan Berat

Culpa levisKesalahan ringan

Jika tidak ada kesalahan apa - apa

Memenuhi standar profesi

Bebas

Sanksi terdapat pada :1. Perdata2. Etik

Sanksi terdapat pada :1. Pidana2. Etik3. Perdata

Perbedaan antara Malpraktek dan Negligence (kelalaian) :

Malpraktek bisa terjadi karena sengaja maupun kelalaian, sedangkan kelalaian (Negligence) terjadi karena ketidak sengajaan, kurang teliti, kurang hati – hati, sembrono.

Contoh kasus sengaja :– Abortus tanpa indikasi medis.– Euthanasia.– Membuat surat keterangan palsu.

Contoh Kasus kelalaian :– Pemberian obat yang salah.– Perawatan yang kurang hati – hati sehingga mencelakakan pasien.

(Pasal 1243 KUHP Perdata) (Pasal 1365 KUHP Perdata)

Ganti Rugi

“Wanprestasi”Tidak dipenuhinya

Isi perjanjian

“Onrechtmatige daad”Perbuatan melawan hukum

Wanprestasi adalah :1. Tidak melakukan apa yg disepakati2. Melakukan apa yg dijanjikan tetapi

terlambat3. Melakukan apa yg dijanjikan tetapi

tidak sebagaimana yang diperjanjikan 4. Melakukan sesuatu yg menurut

hakekat perjanjian tidak boleh dilakukan

Timbul Karena Keadaan :

a. MP Karena kesengajaan (intensional)

b. MP Karena Kecerobohan (recklessness)

c. MP Karena Kealpaan (Negligence)

d. Menjalankan praktek tanpa ijin praktek.

e. Melakukan asuhan kebidanan yang tidak sesuai ijin.

f. Menjalankan praktek dengan ijin yang kadaluarsa.

g. Menjalankan praktek tanpa membuat rekam medik.

h. Melanggar ketentuan administratif yang lain.

Penanganan Bukti – Bukti HukumTentang kesalahan, kelalaian, kealpaan perawat, disegyoyakan tidak langsung diproses melaui jalur hukum tetapi minta pendapat dahulu kepada Majelis Kehormatan Etika Profesi

(SEMA RI tahun 1982)

Penanganan Sengketa Medik (Perkara Perdata) :a. Non Litigasi (di luar pengadilan)

b. Litigasi (sidang pengadilan)

Dalam konteks hukum pidana berlaku ketentuan umum hukum pidana

Perbuatan yang melanggar ketentuan peraturan hukum pidana Pelanggar itu mampu bertanggung jawab

Harus dibuktikan unsur kesalahan :

a. Kesengajaan

b. Kelalaian/Kealpaan

Harus dibuktikan dulu apakan ada unsur kesalahan baik kesengajaan atau kealpaan/kelalaian

Sangat mungkin suatu kelalaian/kealpaan kecil kemungkinan suatu kesengajaan

Upaya untuk menghindari Malpraktek : Bekerja sesuai dengan standard profesi. Senantiasa mendapatkan Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent)

dari pasien. Membuat Rekam Medis yang lengkap serta akurat. Menjaga kerahasiaan pasien. Membayar sesuai kewajaran. Menjaga hubungan baik Dokter – Pasien.

Pengertian Kode Etik Profesi :Pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan tuntutan bagi anggotanya untuk melaksanakan praktek dalam bidang profesinya.

Tujuan Kode Etik Profesi :– Untuk menjunjung tinggi martabat & citra profesi– Utnuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota– Untuk meningkatkan pengabdian anggota profesi– Untuk meningkatkan mutu profesi

Prinsip Kode Etik Profesi :– Menghargai otonomi– Melakukan tindakan yang benar– Mencegah tindakan yang dapat merugikan– Memberlakukan manusia secara adil– Menjelaskan dengan benar– Menepati janji yang telah disepakati– Menjaga kerahasiaan

Hak Pesien :Hak pasien = Hak pribadi sebagai pasien- Memperoleh informasi tata tertib pelayanan puskesmas- Menyetujui atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan- Mendapatkan rasa aman dan keselamatan - Mendapatkan perlindungan hukum Atas privasi & kerahasiaan

penyakit.- Memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan

Kewajiban Pasien :- Mentaati segala peraturan & tata tertib Pelayanan Puskesmas- Memenuhi segala instruksi dokter / Petugas Kesehatan- Menjaga kebersihan dan keindahan Puskesmas- Memenuhi hal – hal yang selalu disepakati & telah dibuatnya- Menunjukkan identitas bagi yang memiliki kartu

Jamkesmas,ASKES,Jamkesmasda

KomunikasiKomunikasi

Efektif bila :

1.Mempergunakan bahasa yang baik

2.Dimengerti oleh Dokter dan pasien dalam suasana yang tidak emosional.

3.Perlu waktu yang cukup

4.Memperhatikan “eye contact”

5.Memperhatikan sikap sopan dan santun.

54

Harapan pasienHarapan pasien

• Sembuh, mendapat kualitas hidup semula• Keadaan setelah ditolong lebih sehat

daripada sebelum di tolong• Mendapat penjelasan yang jelas baik

mengenai pemeriksaan, pengobatan dan pembedahan. 55

Tanggung gugat = Liability (Inggris)Suatu keadaan bahwa orang yang menyebabkan kerugian harus menanggung kerugian yang ditimbulkan.

Dalam konteks ilmu hukum ada gugatan berarti ada hubungan antara orang yang dirugikan dan orang yang membuat rugi.

Perbuatan hukum antara Dokter dan klienBerdasarkan adanya persetujuan tindakan medik (informed Consent).

Informed Consent merupakan pelaksanaan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Kalau klien menolak/tidak setuju Dokter tidak boleh memaksa hanya boleh memotivasi.

Kalau tetap menolak diberi formulir informed refusal = penolakan tindakan medik.

Definisi Informed Consent :Izin atau pernyataan setuju dari klien yang diberikan secara bebas, sadar dan rasional setelah mendapat informasi yang dipahaminya dari Dokter yang menangani kasusnya.

Dasar hukum Informed Consent :1. Permenkes 585/1989.

2. Psl 45 UU 29/2004 tentang praktek kedokteran.

Hakekatnya :3. Melindungi klien dari tindakan medis yang tidak disetujui

klien.

4. Melindungi Dokter karena tindakan yang dilakukan atas seizin klien.

Bentuk Informed Consent :- Expressed (dinyatakan) : Lisan, Tertulis

Yang berhak menanda tangani Informed Consent :1. Klien sendiri.

2. Bila tidak mungkin oleh keluarga.

3. Saksi : Keluarga, petugas TK

Rahasia Kedokteran :Segala sesuatu yang oleh pasien secara sadar/tanpa disadari disampaikan kepada tenaga kesehatan dan segala sesuatu yang diketahui oleh para tenaga kesehatan pada waktu merawat pasien.

CONTOH KASUS (1)☞ Dokter menyuntikan penicilin pada pasien penderita GO,

skin – test (-), inform consent dan meski sudah diberikan tindakan untuk mengatasi reaksi yang timbul, pasien meninggal dunia.

☞ Dokter anak memberikan antibiotika pada penderita parotitis, skin test (-), inform consent (+), kesadaras baik, tapi kemudian anak tersebut meninggal dunia.

☞ Seorang wanita meninggal pasca dilakukan aborsi. Ternyata rahimnya robek akibat tindakan tersebut dan menyebabkan pendarahan

CONTOH KASUS (2)

☞Seorang anak meninggal sewaktu dilakukan operasi amandelnya. Ternyata obat bius yang dipakai berlebihan. Kesalahan pada ahli anesthesi.

☞Seorang dokter ahli patologi anatomi keliru dalam membuat diagnosa atas jaringan (rahim) yang diterima dari dokter Sp.OG. Sehingga dilakukan “hysterectomy” yang seharusnya tidak perlu.

☞Penderita kanker payudara diberikan terapi penyinaran yang memnyebabkan kulitnya hangus. Dokter bersalah karena tidak memberikan penjelasan sebelumnya.

penanganan kasus

KUHAP mengatur penanganan suatu kasus melewati 3 tahapan:

1. Penyelidikan - serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari & menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan (Ps. 1 ke-5 KUHAP);

2. Penyidikan - serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya (Ps. 1 ke-2 KUHAP);

3. Penuntutan - tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan (Ps. 1 ke-7 KUHAP).

contoh kasus

Juli 2006, Adi (7 tahun) mengeluh telinganya kurang mendengar setelah kemasukan air saat berenang, sehingga dibawa oleh ayahnya (Herman) ke salah satu RS di Jakarta Pusat.

Setelah diperiksa di Poli THT di RS tersebut, dr. A (dokter THT yang bertugas) mendiagnosa Adi mengalami tuli konduktif atau otosklerosis kaku tulang pendengaran sebelah kiri pada telinga sebelah kiri.

dr. A menyarankan agar dilakukan operasi dan dirujuk untuk menemui dr. B (dokter spesialis THT yang lebih senior). Herman membawa Adi menemui dr. B dan dilakukan beberapa kali pemeriksaan penunjang sebelum operasi timpanoplasti, kemudian pada tanggal yang telah ditentukan di bulan Juli operasi dijadwalkan.

contoh kasus

Pada saat operasi berlangsung, di dalam ruang operasi ada:1. dr. B - dokter yang bertanggung-jawab atas operasi;2. suster 1 - penyedia alat operasi; 3. suster 2 - penyiapan operasi termasuk mengatur posisi pasien di

meja operasi;4. dr. C - dokter anestesi; dan 5. suster 3 - membantu anestesi.

Setelah dilakukan anestesi oleh dr. C dan suster 3, sewaktu suster 2 akan menyiapkan pasien untuk operasi, ia menanyakan kepada suster 3: “telinga yang mana yang akan dioperasi?”. suster 3 menjawab: “kanan”.

Jawaban ini diberikan oleh suster 3 tanpa membaca rekam medis pasien dan langsung dilaksanakan oleh suster 2 tanpa membaca terlebih dulu rekam medis pasien yang seharusnya dilakukan oleh suster 2 selaku penyiap pasien.

contoh kasus

kemudian Adi dibaringkan menghadap kiri dan telinga kanan dibersihkan dan disiapkan untuk tindakan operasi. dr. B memulai operasi dengan menyayat kulit di belakang telinga kanan.

Setelah operasi selesai, Adi dibawa ke ruang pemulihan. Di ruang pemulihan, orang tua Adi terkejut mengetahui bahwa operasi yang seharusnya dilakukan pada telinga kiri ternyata dilakukan pada telinga kanan. Kasus ini dilaporkan orang tua Adi ke kepolisian dan diperiksa sebagai tersangka: dr. B, suster 2, dan suster 3.

Operasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, dalam hal ini dokter dan suster yang berhubungan langsung dengan pasien, dilakukan karena kelalaian sehingga dalam kasus ini didakwakan Ps. 361 KUHP.

Apabila dilihat dari cabang keahlian apa yang paling sering diadukan oleh pasiennya adalah :

1. SpOG (24)2. SpB (17)3. DU (14)4. SpPD (10)5. SpAn (7)

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK

DI INDONESIA

PERMENKES No.

585/MENKES/PER/IX/1989

INFORMASI

DIAGNOSE TERAPI / ALTERNATIFNYA

CARA KERJA & PENGALAMAN

RISIKO KEMUNGKINAN RASA SAKIT

KEUNTUNGAN PROGNOSE

LENGKAP & JELAS

INFORMASI

HARUS DIBERIKAN

ISTILAH KEDOKTERAN (-)

SESUAI DGN TINGKAT PENDIDIKAN

LENGKAP & JUJUR, KECUALI MERUGIKAN Px

TINDAKAN INVASIF

-> INFORMASI DARI DOKTER AHLI

TINDAKAN BUKAN INVASIF

-> DOTER LAIN / PERAWAT

YANG BERHAK T. TANGAN

21 THN / SUDAH MENIKAH

(Px. SENDIRI)

< 21 THN :

- AYAH / IBU KANDUNG

- SAUDARA KANDUNG

YANG BERHAK T. TANGAN

< 21 THN TDK PUNYA ORTU :

- AYAH / IBU ADOPSI

- SAUDARA KANDUNG

- INDUK SEMANG

YANG BERHAK T. TANGAN

Px. DEWASA GGN MENTAL :

- AYAH / IBU KANDUNG

- WALI YANG SAH

- SAUDARA KANDUNG

04/18/2023 LI-R@ / 2008 74

ASPEK LEGAL

REKAM MEDIK

YANG BERHAK MEMBUAT REKAM MEDIK

Dr. umum, Dr. spesialis, Drg., Drg.spesialis di RS.

Dokter Tamu di RS.

Residen / PPDS.

Paramedis perawatan & non perawatan.

Di LN -> Dokter yg ditujuk direktur.

{Alih Teknologi -> Tindakan / Konsultasi}

KELENGKAPAN ISIREKAM MEDIK

PENGISIAN : < 24 JAM

T.TANGAN TENAGA KESEHATAN

CATATAN O/ MAHASISWA : T.T Dr.

CATATAN RESIDEN -> T.T Dr. Pembbing

PEMBETULAN KESALAHAN -> Dokter -> SAAT ITU

RM TDK BOLEH DIHAPUS

BERKAS RM MILIK SARANA

KESEHATANTDK BOLEH KELUAR DARI SARANA KESEHATAN

Px TDK BOLEH MEMBAWA PULANG

Px BUTUH RM --> BERI COPY

PENYIDIK --> BERI COPY

SAKSI / SAKSI AHLI --> BAWA COPY

RM DAPAT DIPAKAI SEBAGAI

SUMBER INFORMASI MEDIS DARI Px.ALAT KOMUNIKASI ANTAR DOKTER / PERAWAT.BUKTI TERTULIS TTG YANMED.ALAT UNTUK ANALISA & EVALUASI KUALITAS YANMED.ALAT MELINDUNGI HUKUM U/ Px & TENAGA KESEHATAN.UNTUK PENELITIAN & PENDIDIKAN.

ISI RM MILIK PASIEN

Px BERHAK MENGETAHUI / MELIHAT RM MILIKNYA

Px BOLEH MINTA COPY RM MILIKNYA UNTUK :

- SECOND OPINION

- DASAR PEMBAYARAN BIAYA YANKES

- CATATAN PRIBADI

- ALAT BUKTI DI PENGADILAN

ASPEK LEGAL KELALAIAN

SANKSI PIDANA

Ps. 359 KUHP BARANG SIAPA KARENA

KELALAIANNYA MENYEBABKAN ORANG MATI, DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 5 TAHUN ATAU PIDANA KURUNGAN MAX. 1 TAHUN

SANKSI PIDANA

Ps. 360(1) KUHP

LUKA BERAT

5 THN PENJARA

LALAI

1 THN KURUNGAN

LUKA BERAT[Ps. 90 KUHP]

PENYAKIT / LUKA YG TDK DPT SEMBUH

TDK DPT BEKERJA SETERUSNYA

TDK DPT MEMAKAI SALAH SATU 5 INDERA

MENDPT CACAT BESAR

LUMPUH

TERGANGGU AKAL > 4 MINGGU

GUGUR / MATINYA KANDUNGAN SEORANG WANITA

CARA MEMBUKTIKAN KELALAIAN

SDH SESUAI DGN PROTAP ?

SDH SESUAI DGN STANDAR PROFESI ?

BAGAIMANA ISI RM ?

BAGAIMANA HASIL VISUM ?

BAGAIMANA PENDAPAT AHLINYA ?

SANKSI PIDANA

Ps. 322(1) KUHP

BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA MEMBUKA SUATU RAHASIA YG MENURUT JABATAN/PEKERJAANNYA BAIK YG SEKARANG MAUPUN YG DAHULU IA DIWAJIBKAN UNTUK MENYIMPANNYA, DIHUKUM DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 9 BLN ATAU DENDA PALING BANYAK Rp.9.000,-

RAHASIA DAPAT DIBUKA ?

DAYA PAKSA [Ps. 48 KUHP]

UNTUK MELINDUNGI :

- KEPENTINGAN UMUM

- KEPENTINGAN ORG YG TDK BERSALAH

- KEPENTINGAN PASIEN

- KEPENTINGAN DOKTER

RAHASIA DAPAT DIBUKA ?

MENJALANKAN PERINTAH UNDANG-UNDANG. [Ps. 50 KUHP]

MENJALANKAN PERINTAH JABATAN. [Ps. 51 KUHP]

MENGISI FORM ASURANSI.

O L E HP E N Y I D I K

ADLH PEJABAT POLISI NEGARA RI YG DIBERI WEWENANG OLEH UU INI UTK MELAKUKAN PENYELIDIKAN (Psl 1 butir 4)

ADLH SERANGKAIAN TINDAKAN PENYELIDIK UTK MENCARI & MENEMUKAN SUATU PERISTIWA YG DIDUGA SBG TP GUNA MENENTUKAN DPT ATAU TDKNYA DILAKUKAN PENYIDIKAN MENURUT CARA DIATUR DLM UU INI.(Psl 1 butir 5)

ADLH SERANGKAIAN TINDAKAN PENYIDIK DLM HAL & MENURUT CARA YG DIATUR DLM UU INI UTK MENCARI SERTA MENGUMPULKAN BUKTI ITU MEMBUAT TERANG TTG TP YG TERJADI & GUNA MENEMUKAN TSKANYA (Psl 1 butir 2)

ADLH PEJABAT POLISI NEGARA RI ATAU PEJABAT PNS TERTENTU YG DIBERI WEWENANG KHUSUS OLEH UU UTK MELAKUKAN PENYIDIKAN (Psl 1 butir 1)

ADLH PEMBERITAHUAN YG DISAMPAIKAN OLEH SEORG KRN HAK ATAU KEWAJIBAN BERDSRKAN UU KPD PEJABAT YG BERWENANG TTG TLH ATAU SEDANG DIDUGA AKAN TERJADINYA PERISTIWA PIDANA (Psl 1 butir 24)

ADLH PEMBERITAHUAN DISERTAI PERMINTAAN OLEH PIHAK YG BERKEPENTINGAN KPD PEJABAT YG BERWENANG UTK MENINDAK MENURUT HKM SEORANG YG TLH MELAKUKAN TP ADUAN YG MERUGIKANNYA (Psl 1 butir 25)

II. Pengertian

ADLH PENYIDIK YG BERWENANG MENERBITKAN SRT PERINTAH TUGAS, SPRIN PENYIDIKAN & SPRIN PENYELIDIKAN DI WIL HUKUM ATASAN PENYIDIK, SESUAI PER UU YG BERLAKU (Psl 1 Angka 2 Peraturan Kapolri No. Pol. : 15 /2006)

- PENGAMANAN TKP- POLICE LINE- STATUS QUO- SELAIN PENYIDIK / TDK BERKEPENTINGAN TDK BOLEH MASUK - BERI PERTOLONGAN PD KORBAN

- CARI BB & AMANKAN ( DIBUNGKUS, DISEGEL ) - AMBIL SIDIK JARI- FOTO SCR UMUM / KHUSUS TKP & BB- CARI SAKSI-SAKSI & CATAT UTK KEPENTINGAN PEMERIKSAAN

A. WKT KEJADIAN TP BERDSR TEMUAN BB, TANDA’S KEMATIAN ( LEBAM MAYAT, KAKU MAYAT )B. TEMPAT TERJADINYA - TKP TSB MERUPAKAN TEMPAT SESUNGGUHNYA ATAU BUKANC. JALANNYA KEJADIAND. MOTIF (ALASAN) DILAKUKAN SUATU TKP MESKIPUN BARU SEMENTARAE. AKIBAT YG DITIMBULKAN SUATU TP

CARI &PULKANINFO

- PGL TSK/ SAKSI- TANGKAP- TAHAN- GELEDAH- SITA

- SAKSI- TSK- SAKSI AHLI- OLEH AHLI- LABKRIM- IDENT

- RESUME- SUSUN ISI BP- PEMBERKASAN

- TP TKP- OLAH TKP- OBSERVASI- SURVEILLANCE- INTERVIEW- UNDERCOVER

- PGL TSK/ SAKSI- TANGKAP- TAHAN- GELEDAH- SITA

- INTEROGASI- PEMBUATAN BAP

- PEMBUATAN RESUME- PEMBUATAN BP

- PEMANGGILAN (SAKSI, TSK)- PENANGKAPAN- PENAHANAN, PENGGELEDAHAN- PENYITAAN- PEMBERKASAN MENJADI BERKAS PERKARA- PELIMPAHAN BERKAS PERKARA KE JAKSA

- INTERVIEW- OBSERVASI- SURVEILANCE- UNDER COVER- INFORMAN

- PANGGIL- TANGKAP- TAHAN- GELEDAH- SITA

- SAKSI / KORBAN /

PELAPOR- SAKSI AHLI- TERSANGKA

- P.21- SERAH TSK & BB

A. SESEORANG DIDUGA KERAS MELAKUKAN TP

B. BERDASARKAN BUKTI PERMULAAN YG CUKUP

A. HRS DGN SURAT PERINTAH PENANGKAPAN SELESAI TANGKAP BUAT BA PENANGKAPANB. TANPA SPRIN

TERTANGKAP TANGANSELESAI KAP ( BILA UNGKAP POLRI ) BUAT BA KAP

- RMH TAHANAN NEGARA

- PENAHANAN RMH

- PENAHANAN KOTA

1. PENYIDIKAN

( PSL 20 (1) )

2. PENUNTUTAN

(PSL 20 (2) )

3. PROSES PERADILAN

(PSL 20 (3) )

YG BERHAK MENGAJUKAN

TERSANGKA/TERDAKWA

DGN ATAU JAMINAN

ORANG / UANG

1. SEGERA DIPERIKSA

2. TAHU APA YG DIPERSANGKAKAN

3. DIDAMPINGI PENASEHAT HUKUM

4. AZAS PRADUGA TDK BERSALAH / TDK DIANGGAP

BERSALAH

5. MENDAPAT PERLAKUAN YG SAMA DIMUKA HUKUM

6. TDK ADA KEKERASAN, PEMAKSAAN & PENYIKSAAN

7. MELAKUKAN PENUNTUTAN PRA PERADILAN

8. MENDAPAT KEPASTIAN HKM

9. DIHORMATI HAK ASASI MANUSIANYA / HAM

Di saat globalisasi:

Insinyur, dokter, manager, accounting dll (kelas menengah ) akan

kehilangan pekerjaan bila tidak mau merubah diri (standard global)

Dorodjatun, 1997

PERTEMPURAN TIDAK SEIMBANG, APA YANG TERJADI?

Merubah diri?Tanggung jawab siapa?Pemerintah lalai!

Mental Model dokter (era < 2000)Solo players

Selingkuh-no loyalityPRAKTEK 3 tempat(dokter asongan)

MARKET(ECONOMIC WAR) Hukum Pasar

Elimination process

GAP

“dokter Indonesia, gaji kecil penghasilan besar”

Ali Gufron Wamenkes, kompas 26-6-12

Pemberlakuan SJSN bisa menyebabkab banyak RS tutup, sepertiterjadi beberapa negara. Sebab begitu besar wewenang BPJS, untuk menentukan RS mana yang akan diambil menjadi Mitra

DOKTER KEHILANGAN PEKERJAAN