Kuliah Bone Tumor

268
TUMOR TULANG TUMOR TULANG Dr. Bambang Widiwanto, MS, SpOT Dr. Bambang Widiwanto, MS, SpOT Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Malang

description

tumor tulang

Transcript of Kuliah Bone Tumor

Page 1: Kuliah Bone Tumor

TUMOR TULANGTUMOR TULANG

Dr. Bambang Widiwanto, MS, SpOTDr. Bambang Widiwanto, MS, SpOTFakultas KedokteranFakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah MalangUniversitas Muhammadiyah Malang

Page 2: Kuliah Bone Tumor

Tumor : benjolanTumor : benjolan

Neoplasma : pertumbuhan sel baru, Neoplasma : pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, immaturabnormal, progresif, immatur

PENDAHULUAN

Page 3: Kuliah Bone Tumor

Tumor tulang:Tumor tulang:1.1. Tumor ganasTumor ganas

2.2. Tumor jinakTumor jinak

Tumor ganas tulang:Tumor ganas tulang:1.1. PrimerPrimer

2.2. Sekunder Sekunder

Page 4: Kuliah Bone Tumor

Tumor ganas tulang primer dari Tumor ganas tulang primer dari unsur – unsur tulang sendiriunsur – unsur tulang sendiri

Tumor ganas tulang sekunder Tumor ganas tulang sekunder metastasis dari organ lain metastasis dari organ lain

Page 5: Kuliah Bone Tumor

InsidensInsidens

Tumor tulang primer :Tumor tulang primer :- 65,8% jinak (Osteoma, Osteokondroma)65,8% jinak (Osteoma, Osteokondroma)- 34,2% ganas (Osteosarcoma)34,2% ganas (Osteosarcoma)

Tumor ganas tulang 1,5% dari seluruh Tumor ganas tulang 1,5% dari seluruh keganasankeganasan

Insidens pria = wanita Insidens pria = wanita

Page 6: Kuliah Bone Tumor

Perbedaan insidens tumor jinak Perbedaan insidens tumor jinak dan tumor ganas pada tulangdan tumor ganas pada tulang

TUMOR JINAK TUMOR GANAS

Jenis Insidens Jenis Insidens

Osteoma 39,3% Osteogenik sarkoma 48,8%

Osteokondroma 32,5% Giant cell tumor 17,5%

Kondroma 9,8% Kondrosarkoma 10%

Tumor jinak lain 18,4% Tumor ganas lain 23,7%

Page 7: Kuliah Bone Tumor

KlasifikasiKlasifikasiBerdasarkan asal selBerdasarkan asal sel true neoplasmtrue neoplasm neoplasm-like lesionneoplasm-like lesion

dibagi menjadi :dibagi menjadi :

osteogenik, kondrogenik, fibrogenik, osteogenik, kondrogenik, fibrogenik, angiogenik, mielogenikangiogenik, mielogenik

Page 8: Kuliah Bone Tumor

Classification of True Primary Classification of True Primary Neoplasms of Bone Neoplasms of Bone

A.A. OsteogenikOsteogenik

B.B. KondrogenikKondrogenik

C.C. FibrogenikFibrogenik

D.D. AngiogenikAngiogenik

E.E. MielogenikMielogenik

F.F. Asal tidak diketahui (Uncertain origin)Asal tidak diketahui (Uncertain origin)

Page 9: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL TUMORTUMOR

OsteogenikOsteogenik

Osteosarkoma Osteosarkoma

(sarkoma osteogenik)(sarkoma osteogenik)

Surface osteosarkomaSurface osteosarkoma(sarkoma parosteal, sarkoma periosteal)(sarkoma parosteal, sarkoma periosteal)

Page 10: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL TUMORTUMOR

KondrogenikKondrogenik

Kondroblastoma jinakKondroblastoma jinak

Fibroma kondromiksoidFibroma kondromiksoid

Kondrosarkoma Kondrosarkoma

Page 11: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL TUMORTUMOR

FibrogenikFibrogenik

Fibrosarkoma tulangFibrosarkoma tulang

Malignant fibrous histiocytoma Malignant fibrous histiocytoma

of boneof bone

Page 12: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL TUMORTUMOR

AngiogenikAngiogenik Angiosarkoma tulangAngiosarkoma tulang

Page 13: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL TUMORTUMOR

MielogenikMielogenik

Mieloma pada tulang (mieloma multipel)Mieloma pada tulang (mieloma multipel)

Sarkoma EwingSarkoma Ewing

Limfoma Hodgkin pada tulangLimfoma Hodgkin pada tulang

Limfoma non-Hodgkin (sarkoma sel retikulum)Limfoma non-Hodgkin (sarkoma sel retikulum)

Retikulosis skeletal (histiositosis sel Lagerhans) Retikulosis skeletal (histiositosis sel Lagerhans)

Leukemia Leukemia

Page 14: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL TUMORTUMOR

Uncertain originUncertain origin Giant cell tumor of bone Giant cell tumor of bone (osteoklastoma)(osteoklastoma)

Page 15: Kuliah Bone Tumor

Classification of Neoplasm-Like Classification of Neoplasm-Like Lesion of BoneLesion of Bone

A.A. OsteogenikOsteogenik

B.B. KondrogenikKondrogenik

C.C. FibrogenikFibrogenik

D.D. AngiogenikAngiogenik

E.E. Uncertain originUncertain origin

Page 16: Kuliah Bone Tumor

ASAL SEL ASAL SEL TUMORTUMOR

OsteogenikOsteogenik

Osteoma (Osteoma (ivory exostosis)ivory exostosis)

Osteokondroma Osteokondroma

((osteocartilagineous exostosis)osteocartilagineous exostosis)

Osteokondromata multipel Osteokondromata multipel

(exostosis multipel herediter)(exostosis multipel herediter)

Osteoid osteomaOsteoid osteoma

Osteoblastoma jinak Osteoblastoma jinak

((giant osteoid osteomagiant osteoid osteoma))

Page 17: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL TUMORTUMOR

KondrogenikKondrogenik

EnkondromaEnkondroma

Enkondromata multipel Enkondromata multipel

((Ollier’s dyschondroplasiaOllier’s dyschondroplasia))

Page 18: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL TUMORTUMOR

FibrogenikFibrogenik

Subperiosteal cortical defectSubperiosteal cortical defect

(metaphyseal fibrous defect)(metaphyseal fibrous defect)

Fibroma nonosteogenik Fibroma nonosteogenik

((nonossifying fibromanonossifying fibroma))

Displasia fibrosa monostotikDisplasia fibrosa monostotik

Displasia fibrosa poliostotikDisplasia fibrosa poliostotik

Displasia osteofibrosaDisplasia osteofibrosa

(simdroma Campanacci)(simdroma Campanacci)

Tumor Brown pada hiperparatiroidismeTumor Brown pada hiperparatiroidisme

Page 19: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL TUMORTUMOR

AngiogenikAngiogenik

Angioma pada tulang Angioma pada tulang

(hemangioma dan limfangioma)(hemangioma dan limfangioma)

Aneurysmal bone cystAneurysmal bone cyst

Page 20: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL TUMORTUMOR

Uncertain originUncertain originSimple bone cyst Simple bone cyst

(unicameral bone cyst)(unicameral bone cyst)

Page 21: Kuliah Bone Tumor

Klasifikasi WHO (1972)Klasifikasi WHO (1972)

Berdasarkan kriteria: Berdasarkan kriteria: histologis, jenis diferensiasi, histologis, jenis diferensiasi, jenis matriks interseluler jenis matriks interseluler yang diproduksiyang diproduksi

Page 22: Kuliah Bone Tumor

Klasifikasi WHO (1972)Klasifikasi WHO (1972)ASAL SELASAL SEL

Osteogenik

Kondrogenik

Giant cell tumorGiant cell tumor

MielogenikMielogenik

VaskulerVaskuler

Jaringan lunak Jaringan lunak

Tumor lainTumor lain

Tumor tanpa klasifikasiTumor tanpa klasifikasi

Page 23: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL JINAKJINAK GANASGANAS

OsteogenikOsteogenik

OsteomaOsteoma OsteosarkomaOsteosarkoma

Osteoid osteoma Osteoid osteoma Osteosarkoma Osteosarkoma

parostealparostealOsteoblastoma Osteoblastoma jinakjinak

Page 24: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL JINAK JINAK GANASGANAS

KondrogenikKondrogenik

KondromaKondroma KondrosarkomaKondrosarkoma

OsteokondromaOsteokondroma Kondrosarkoma Kondrosarkoma juksta kortikaljuksta kortikal

kondroblastomakondroblastomaMesenkim Mesenkim

kondrosarkomakondrosarkomaFibroma Fibroma kondromiksoidkondromiksoid

Page 25: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL GANASGANAS

Giant cell tumorGiant cell tumor OsteoklastomaOsteoklastoma

Page 26: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL GANASGANAS

MielogenikMielogenik

Sarkoma EwingSarkoma Ewing

Sarkoma retikulumSarkoma retikulum

LimfosarkomaLimfosarkoma

MielomaMieloma

Page 27: Kuliah Bone Tumor

ASAL ASAL SELSEL JINAKJINAK INTERMEDIATEINTERMEDIATE GANASGANAS

VaskulerVaskuler

HemangiomaHemangioma Hemangioen-Hemangioen-doteliomadotelioma

Angiosarkoma Angiosarkoma LimfangiomaLimfangiomaHemangiope-Hemangiope-

risitomarisitomaTumor glomusTumor glomus

Page 28: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL JINAKJINAK GANASGANAS

Jaringan lunakJaringan lunak

Fibroma Fibroma desmoplastikdesmoplastik

FibrosarkomaFibrosarkoma

LiposarkomaLiposarkoma

LipomaLipoma

Mesenkimoma Mesenkimoma ganasganas

Sarkoma tidak Sarkoma tidak berdiferensiasiberdiferensiasi

Page 29: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL JINAKJINAK GANASGANAS

Tumor lainTumor lain

NeurinomaNeurinoma KordomaKordoma

NeurofibromaNeurofibroma Adamantinoma Adamantinoma

Page 30: Kuliah Bone Tumor
Page 31: Kuliah Bone Tumor

ASAL SELASAL SEL JINAKJINAK

Tumor tanpa klasifikasiTumor tanpa klasifikasi

Kista soliterKista soliter

Kista aneurismaKista aneurisma

Kista juksta artikulerKista juksta artikuler

Defek metafisisDefek metafisis

Granuloma eosinofilGranuloma eosinofil

Displasia fibrosaDisplasia fibrosa

Miositis osifikansMiositis osifikans

Tumor Brown hiperparatiroidismeTumor Brown hiperparatiroidisme

Page 32: Kuliah Bone Tumor

DiagnosisDiagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan:Diagnosis ditegakkan berdasarkan:

1.1. AnamnesisAnamnesis

2.2. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik

3.3. Pemeriksaan neurologisPemeriksaan neurologis

4.4. Pemeriksaan radiologisPemeriksaan radiologis

5.5. Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan laboratorium

6.6. Pemeriksaan biopsi Pemeriksaan biopsi

Page 33: Kuliah Bone Tumor

AnamnesisAnamnesis

Tanyakan riwayat: Tanyakan riwayat: kelainan yang diderita, trauma, penyakit kelainan yang diderita, trauma, penyakit sejenis dalam keluargasejenis dalam keluargaPerhatikan:Perhatikan:

1.1. Umur Umur 2.2. Progresifitas penyakitProgresifitas penyakit3.3. Nyeri Nyeri 4.4. PembengkakanPembengkakan

Page 34: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan FisikPemeriksaan FisikPerhatikan:Perhatikan:

1.1. LokasiLokasi2.2. Besar, bentuk, batas dan sifat tumorBesar, bentuk, batas dan sifat tumor3.3. Gangguan pada pergerakan sendiGangguan pada pergerakan sendi4.4. Spasme otot dan kekakuan tulang Spasme otot dan kekakuan tulang

belakangbelakang5.5. Adanya fraktur patologisAdanya fraktur patologis

Page 35: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan NeurologisPemeriksaan NeurologisLakukan secara cermatLakukan secara cermat

Tentukan gangguan neurologis Tentukan gangguan neurologis akibat penekanan jaringan saraf akibat penekanan jaringan saraf oleh tumor oleh tumor

Page 36: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan RadiologisPemeriksaan Radiologis1.1. Foto polosFoto polos

2.2. Radionuclide scanningRadionuclide scanning

3.3. CT-scanCT-scan

4.4. MRIMRI

Page 37: Kuliah Bone Tumor

Foto PolosFoto Polos1.1. Foto polos lokal pada lesiFoto polos lokal pada lesi

2.2. Foto seluruh tulang (Foto seluruh tulang (bone bone surveysurvey) bila tulang yang terlibat ) bila tulang yang terlibat lebih dari satu, atau curiga lebih dari satu, atau curiga metastasismetastasis

Page 38: Kuliah Bone Tumor

Foto PolosFoto PolosMemberi gambaran:Memberi gambaran:

1.1. Lokasi lesiLokasi lesi

2.2. Soliter atau multipelSoliter atau multipel

3.3. Jenis tulang yang terkenaJenis tulang yang terkena

4.4. Memberi gambaran sifat – sifat tumorMemberi gambaran sifat – sifat tumor• Batas; tegas atau tidak, mengandung Batas; tegas atau tidak, mengandung

kalsifikasi atau tidakkalsifikasi atau tidak• Sifat – sifat tumor; uniform atau bervariasi, Sifat – sifat tumor; uniform atau bervariasi,

reaksi pada periosteum, infiltrasi jaringan reaksi pada periosteum, infiltrasi jaringan lunak sekitarnyalunak sekitarnya

• Sifat lesi; berbentuk kistik atau seperti Sifat lesi; berbentuk kistik atau seperti gelembung sabungelembung sabun

Page 39: Kuliah Bone Tumor
Page 40: Kuliah Bone Tumor
Page 41: Kuliah Bone Tumor
Page 42: Kuliah Bone Tumor

Radionuclide ScanningRadionuclide Scanning

Untuk pemeriksaan lesi kecil seperti Untuk pemeriksaan lesi kecil seperti osteomaosteoma

Page 43: Kuliah Bone Tumor

CT - ScanCT - ScanUntuk mengetahui apakah tumor Untuk mengetahui apakah tumor terletak intraoseus atau ekstraoseus terletak intraoseus atau ekstraoseus

Page 44: Kuliah Bone Tumor

MRIMRIUntuk mengetahui: Untuk mengetahui:

-Lokalisasi tumor (intraoseus atau Lokalisasi tumor (intraoseus atau ekstraoseus)ekstraoseus)

-Ekspansi tumor ke jaringan lunakEkspansi tumor ke jaringan lunak

Page 45: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Laboratorium

1.1. Pemeriksaan darahPemeriksaan darah

2.2. Pemeriksaan urinPemeriksaan urin

Page 46: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan DarahPemeriksaan Darah1.1. Laju endap darahLaju endap darah

2.2. HemoglobinHemoglobin

3.3. Fosfatase alkali serumFosfatase alkali serum

4.4. Elektroforesis protein serumElektroforesis protein serum

Page 47: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan UrinPemeriksaan UrinPemeriksaan urin yang penting Pemeriksaan urin yang penting adalah protein Bence - Jonesadalah protein Bence - Jones

Page 48: Kuliah Bone Tumor

BiopsiBiopsiTujuan :Tujuan :

1.1. Untuk menegakkan diagnosis Untuk menegakkan diagnosis

2.2. Untuk menegakkan staging tumorUntuk menegakkan staging tumor

Teknik :Teknik :1.1. Biopsi tertutupBiopsi tertutup

2.2. Biopsi terbukaBiopsi terbuka

Page 49: Kuliah Bone Tumor

Biopsi TertutupBiopsi TertutupFine needle aspiration Fine needle aspiration / FNA/ FNA

Keuntungan:Keuntungan:1.1. Tidak perlu perawatan khususTidak perlu perawatan khusus

2.2. Resiko perdarahan dan infeksi dapat dihindarkanResiko perdarahan dan infeksi dapat dihindarkan

3.3. Mencegah penyebaran tumorMencegah penyebaran tumor

4.4. Spesimen dapat diambil dari beberapa bagian Spesimen dapat diambil dari beberapa bagian tumortumor

5.5. Hasil awal dapat diketahui dalam 15 – 20 menitHasil awal dapat diketahui dalam 15 – 20 menit

6.6. Dapat disusun rencana penanganan lebih diniDapat disusun rencana penanganan lebih dini

Page 50: Kuliah Bone Tumor

IndikasiIndikasi 1.1. Tumor sumsum tulangTumor sumsum tulang

2.2. Untuk konfirmasi metastasis dari suatu Untuk konfirmasi metastasis dari suatu tumortumor

3.3. Diagnosis kista tulang sederhanaDiagnosis kista tulang sederhana

4.4. Membedakan infeksi dan penyakit Membedakan infeksi dan penyakit granuloma eosinofilikgranuloma eosinofilik

5.5. Konfirmasi penemuan histologik sarkomaKonfirmasi penemuan histologik sarkoma

6.6. Konfirmasi rekurensi lokalKonfirmasi rekurensi lokal

Page 51: Kuliah Bone Tumor

Biopsi TerbukaBiopsi TerbukaTindakan operatifTindakan operatif

Keuntungan:Keuntungan:- Spesimen lebih besar mengurangi Spesimen lebih besar mengurangi

kesalahan dalam pemeriksaankesalahan dalam pemeriksaan

Page 52: Kuliah Bone Tumor

TeknikTeknik1.1.Biopsi insisionalBiopsi insisional

2.2.Biopsi eksisionalBiopsi eksisional

Page 53: Kuliah Bone Tumor

Biopsi InsisionalBiopsi InsisionalPengambilan sebagian jaringan Pengambilan sebagian jaringan tumortumor

Page 54: Kuliah Bone Tumor

Biopsi EksisionalBiopsi Eksisional

Dilakukan dengan cara:Dilakukan dengan cara:1.1. Mengeluarkan seluruh jaringan Mengeluarkan seluruh jaringan

tumortumor

2.2. Mengeluarkan seluruh jaringan Mengeluarkan seluruh jaringan tumor beserta anggota gerak tumor beserta anggota gerak (amputasi)(amputasi)

Page 55: Kuliah Bone Tumor

Diagnosis BandingDiagnosis BandingInfeksi, hematoma, miositis osifikansInfeksi, hematoma, miositis osifikans

gambaran klinis, radiologik gambaran klinis, radiologik menyerupai tumor ganas tulang menyerupai tumor ganas tulang

Page 56: Kuliah Bone Tumor

STAGINGSTAGING ( Most popular)( Most popular)

Page 57: Kuliah Bone Tumor

Prinsip – Prinsip PengelolaanPrinsip – Prinsip Pengelolaan

1.1. Tumor jinakTumor jinak– Tumor jinak berukuran kecil biasanya tidak Tumor jinak berukuran kecil biasanya tidak

diperlukan tindakan khususdiperlukan tindakan khusus– Lakukan biopsi bila jenis tumor diragukanLakukan biopsi bila jenis tumor diragukan

2.2. Curiga tumor ganasCuriga tumor ganas– Lakukan pemeriksaan lengkap termasuk Lakukan pemeriksaan lengkap termasuk

pemeriksaan darah, foto paru, pemeriksaan pemeriksaan darah, foto paru, pemeriksaan radiologik terhadap tumor, biopsiradiologik terhadap tumor, biopsi

Page 58: Kuliah Bone Tumor

Penanganan tumor ganas perlu kerjasama dan konsultasi antara:

1.Ahli bedah ortopedi2. Ahli bedah onkologi

3.Ahli radiologi4.Ahli patologi5.Ahli prostetik dan rehabilitasi

Page 59: Kuliah Bone Tumor

Metode PengobatanMetode Pengobatan1.1. OperasiOperasi

2.2. RadioterapiRadioterapi

3.3. KemoterapiKemoterapi

Page 60: Kuliah Bone Tumor

Operasi Operasi Teknik:Teknik:

1.1. Eksisi intralesional atau intrakapsulerEksisi intralesional atau intrakapsuler

2.2. Eksisi marginal Eksisi marginal

3.3. Eksisi luas (eksisi en bloc)Eksisi luas (eksisi en bloc)

4.4. Operasi radikalOperasi radikal

Page 61: Kuliah Bone Tumor

Eksisi MarginalEksisi MarginalPengeluaran jaringan tumor di luar Pengeluaran jaringan tumor di luar kapsulnyakapsulnya

Terutama untuk tumor jinak atau tumor Terutama untuk tumor jinak atau tumor ganas ganas low grade malignancylow grade malignancy

Page 62: Kuliah Bone Tumor

Eksisi LuasEksisi LuasTumor dikeluarkan secara utuh beserta Tumor dikeluarkan secara utuh beserta jaringan sekitar berupa pseudo-kapsul atau jaringan sekitar berupa pseudo-kapsul atau jaringan yang bereaksi di luar tumorjaringan yang bereaksi di luar tumor

Dilakukan pada tumor ganasDilakukan pada tumor ganas

Dapat dikombinasikan dengan kemoterapi Dapat dikombinasikan dengan kemoterapi atau radioterapi sebelum atau setelah operasiatau radioterapi sebelum atau setelah operasi

Page 63: Kuliah Bone Tumor

Operasi RadikalOperasi Radikal

Seluruh jaringan tumor dikeluarkan beserta Seluruh jaringan tumor dikeluarkan beserta seluruh tulang, sendi, jaringan lainnya seluruh tulang, sendi, jaringan lainnya sebagai satu kesatuan yang utuhsebagai satu kesatuan yang utuh

Biasanya berupa amputasi anggota gerak Biasanya berupa amputasi anggota gerak disertai pengeluaran sendi di proksimal disertai pengeluaran sendi di proksimal tumor tumor

Page 64: Kuliah Bone Tumor

JENIS – JENIS EKSISI TUMOR TULANG

Eksisi Intrakapsuler

Eksisi Luas Lokal

Eksisi Marginal

Reseksi Radikal

Page 65: Kuliah Bone Tumor

Limb-Sparing Surgery / Limb-Sparing Surgery / Limb Saving ProchedureLimb Saving Prochedure

Berupa eksisi luas disertai penggantian Berupa eksisi luas disertai penggantian anggota gerak yang dibuang dengan anggota gerak yang dibuang dengan bone bone graftgraft atau protesis yang dibuat secara atau protesis yang dibuat secara individualindividual

Page 66: Kuliah Bone Tumor

Limb salvage pada osteosarkoma femur distal

Gbr 1. Eksisi tumor

Gbr 2. Rotationplasty

Gbr 3. Hasil

1

2

3

Page 67: Kuliah Bone Tumor

Radioterapi Radioterapi Indikasi:Indikasi:

1.1. Radioterapi sebelum operasiRadioterapi sebelum operasi

2.2. Tumor Tumor inoperableinoperable, metastasis, metastasis

Dapat dikombinasikan dengan Dapat dikombinasikan dengan kemoterapikemoterapi

Page 68: Kuliah Bone Tumor

Kemoterapi Kemoterapi Dapat diberikan sebelum atau Dapat diberikan sebelum atau setelah operasisetelah operasi

Page 69: Kuliah Bone Tumor

TUMOR ASAL JARINGAN TUMOR ASAL JARINGAN TULANGTULANG

Page 70: Kuliah Bone Tumor

TUMOR ASAL JARINGAN TUMOR ASAL JARINGAN TULANGTULANG

ASAL SELASAL SEL JINAKJINAK GANASGANAS

OsteogenikOsteogenik OsteomaOsteoma OsteosarkomaOsteosarkoma

OsteoblastomaOsteoblastoma Osteoid osteomaOsteoid osteomaParosteal Parosteal

osteosarkomaosteosarkoma

Page 71: Kuliah Bone Tumor

TUMOR JINAK TUMOR JINAK TULANGTULANG

Page 72: Kuliah Bone Tumor

OSTEOMA (IVORY EXOSTOSIS)OSTEOMA (IVORY EXOSTOSIS)Insidens:Insidens:

– Tumor jinak yang paling sering ditemukan (39,3%)Tumor jinak yang paling sering ditemukan (39,3%)– Terutama pada usia 20 – 40 tahunTerutama pada usia 20 – 40 tahun

Gambaran klinis:Gambaran klinis:– Biasanya berukuran kecil, tetapi dapat membesar Biasanya berukuran kecil, tetapi dapat membesar

tanpa menimbulkan gejala spesifiktanpa menimbulkan gejala spesifik

Lokasi:Lokasi:– Terutama pada tulang – tulang tengkorak seperti Terutama pada tulang – tulang tengkorak seperti

maksila, mandibula, palatum dan sinus paranasalismaksila, mandibula, palatum dan sinus paranasalis– Dapat pula pada tulang panjang seperti tibia, Dapat pula pada tulang panjang seperti tibia,

femur, falangfemur, falang

Page 73: Kuliah Bone Tumor

OSTEOMA SINUS FRONTALIS

Page 74: Kuliah Bone Tumor

OSTEOMA SINUS ETMOIDALIS

Page 75: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:–Massa bulat, batas tegas tanpa destruksi Massa bulat, batas tegas tanpa destruksi

tulangtulang–Proyeksi tangensial berbentuk kubahProyeksi tangensial berbentuk kubah

Patologi:Patologi:–Tampak jaringan tulang dewasa, Tampak jaringan tulang dewasa,

didominasi oleh struktur – struktur lamelardidominasi oleh struktur – struktur lamelar–Pada tulang kompak tampak sistem Pada tulang kompak tampak sistem

Haversian (Haversian (compact osteomacompact osteoma), pada tulang ), pada tulang trabekula tampak jaringan sumsum tulang trabekula tampak jaringan sumsum tulang (spongiostema)(spongiostema)

Page 76: Kuliah Bone Tumor

GAMBARAN HISTOPATOLOGI OSTEOMA

Page 77: Kuliah Bone Tumor

Diagnosis banding:Diagnosis banding:1.1. OsteokondromaOsteokondroma

2.2. Osteosarkoma parostealOsteosarkoma parosteal

3.3. Periostitis osifikansPeriostitis osifikans

Penanganan:Penanganan:– Ukuran kecil tanpa keluhan tidak Ukuran kecil tanpa keluhan tidak

diperlukan tindakan khususdiperlukan tindakan khusus

– Eksisi bila berukuran besar, Eksisi bila berukuran besar, penekanan pada jaringan sekitarnyapenekanan pada jaringan sekitarnya

Page 78: Kuliah Bone Tumor

OSTEOID OSTEOMAOSTEOID OSTEOMAInsidens:Insidens:- Jarang ditemukan (1,8% dari tumor jinak tulang)Jarang ditemukan (1,8% dari tumor jinak tulang)- Terutama pada usia 10 – 25 tahunTerutama pada usia 10 – 25 tahun- Laki – laki : wanita 2 : 1Laki – laki : wanita 2 : 1

Klinis:Klinis:- Nyeri hilang dengan pemberian salisilatNyeri hilang dengan pemberian salisilat

Lokasi:Lokasi:- Femur (25%)Femur (25%)- Tibia (25%)Tibia (25%)- Tulang – tulang lain seperti vertebraTulang – tulang lain seperti vertebra

Page 79: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering osteoid osteoma

Femur (25%)

Tibia (25%)

Vertebra

Page 80: Kuliah Bone Tumor

OSTEOID OSTEOMA TIBIA

Gambar A. Foto polos

Gambar B. Potongan melintang spesimen post operasi

Gambar C. Radiografi spesimen post operasi

A B C

Page 81: Kuliah Bone Tumor

Radiologis:Radiologis: -Daerah radiolusen (nidus) dikelilingi daerah Daerah radiolusen (nidus) dikelilingi daerah

sklerosissklerosis-Penebalan korteksPenebalan korteks

Patologi:Patologi: - Jaringan seluler, hipervaskularisasi jaringan tulang Jaringan seluler, hipervaskularisasi jaringan tulang

immatur serta jaringan osteoidimmatur serta jaringan osteoid

Diagnosis banding:Diagnosis banding:-Abses BrodieAbses Brodie-Sarkoma EwingSarkoma Ewing-Periostitis kronikPeriostitis kronik

Page 82: Kuliah Bone Tumor

Patologi osteoid osteoma: tampak banyak osteoid, Patologi osteoid osteoma: tampak banyak osteoid, osteoblast, fibroblast dan pembuluh darahosteoblast, fibroblast dan pembuluh darah

Page 83: Kuliah Bone Tumor

OSTEOID OSTEOMA PADA TALUS

Page 84: Kuliah Bone Tumor

PenatalaksanaanPenatalaksanaanEksisi seluruh nidus dan sebagian Eksisi seluruh nidus dan sebagian tulangtulang

Page 85: Kuliah Bone Tumor

OSTEOBLASTOMA JINAK OSTEOBLASTOMA JINAK (OSTEOID OSTEOMA RAKSASA)(OSTEOID OSTEOMA RAKSASA)

Insidens:Insidens: 2,5% dari tumor jinak tulang2,5% dari tumor jinak tulang Terutama pada dewasa mudaTerutama pada dewasa muda Lebih sering pada priaLebih sering pada pria

Lokasi:Lokasi: Tulang belakangTulang belakang Tulang ceper seperti ilium, iga, tulang jari dan tulang Tulang ceper seperti ilium, iga, tulang jari dan tulang

kakikaki

Page 86: Kuliah Bone Tumor

Radiologis:Radiologis:– Daerah osteolitik dengan batas tegasDaerah osteolitik dengan batas tegas– Bintik – bintik kalsifikasiBintik – bintik kalsifikasi

Patologi:Patologi:– Mirip osteoid osteoma, gambaran sel dan Mirip osteoid osteoma, gambaran sel dan

vaskularisasi lebih menyolokvaskularisasi lebih menyolok

Diagnosis banding:Diagnosis banding:1.1. Osteoid osteomaOsteoid osteoma2.2. Osteogenik sarkomaOsteogenik sarkoma

Page 87: Kuliah Bone Tumor

PenangananPenanganan–Eksisi tumorEksisi tumor

–Packing bone graftPacking bone graft

Page 88: Kuliah Bone Tumor

TUMOR GANAS TUMOR GANAS TULANGTULANG

Page 89: Kuliah Bone Tumor

OSTEOGENIK SARKOMAOSTEOGENIK SARKOMA

Insidens:Insidens:- Tumor ganas tulang yang paling sering ditemukan Tumor ganas tulang yang paling sering ditemukan

(48,8%)(48,8%)- Terutama ditemukan pada usia 10 – 20 tahunTerutama ditemukan pada usia 10 – 20 tahun- Lebih sering pada priaLebih sering pada pria

Sangat ganas, menyebar dengan cepat Sangat ganas, menyebar dengan cepat pada periosteum dan jaringan ikat pada periosteum dan jaringan ikat diluarnyadiluarnya

Page 90: Kuliah Bone Tumor

Gambaran klinis:Gambaran klinis:-Nyeri : gejala awal, konstan, meningkat Nyeri : gejala awal, konstan, meningkat

pada malam haripada malam hari-Fraktur patologis Fraktur patologis -Gejala sistemik : anemia, anoreksia, Gejala sistemik : anemia, anoreksia,

penurunan berat badanpenurunan berat badan

Lokasi:Lokasi:-Metafisis terutama femur distal dan tibia Metafisis terutama femur distal dan tibia

proksimalproksimal-Dapat pula ditemukan pada radius distal Dapat pula ditemukan pada radius distal

dan humerus proksimaldan humerus proksimal

Page 91: Kuliah Bone Tumor

PROKSIMAL TIBIADISTAL FEMUR

Lokalisasi tersering osteogenik sarkoma

Page 92: Kuliah Bone Tumor

PatologiPatologi bervariasi, kriteria diagnostikbervariasi, kriteria diagnostik stroma sarkoma, osteoid neoplastik, stroma sarkoma, osteoid neoplastik,

anaplastikanaplastik

RadiologisRadiologis tergantung tipetergantung tipe1.1. Tipe osteolitik: destruksi lebih menonjolTipe osteolitik: destruksi lebih menonjol

2.2. Tipe osteoblastik: pembentukan tulang lebih menonjolTipe osteoblastik: pembentukan tulang lebih menonjol

3.3. Tipe campuran: proses osteolitik dan osteoblastik Tipe campuran: proses osteolitik dan osteoblastik seimbangseimbang

4.4. Sunburst appearanceSunburst appearance

5.5. Sudut CodmanSudut Codman

Foto toraksFoto toraks metastase paru metastase paru

Page 93: Kuliah Bone Tumor

OSTEOGENIK SARKOMA FEMUR DISTAL

Page 94: Kuliah Bone Tumor

Patologi osteogeniksarkoma : tampak lesi mengandung Patologi osteogeniksarkoma : tampak lesi mengandung sel-sel pleomorfik dengan gambaran tulang immatursel-sel pleomorfik dengan gambaran tulang immatur

Page 95: Kuliah Bone Tumor

OSTEOSARKOMA FEMUR DISTAL

Page 96: Kuliah Bone Tumor

OSTEOSARKOMA TIBIA PROKSIMAL

Page 97: Kuliah Bone Tumor

OSTEOSARKOMA HUMERUS PROKSIMAL

Page 98: Kuliah Bone Tumor

Diagnosis banding:Diagnosis banding:1.1. Osteomielitis kronisOsteomielitis kronis

2.2. OsteoblastomaOsteoblastoma

3.3. Stress fractureStress fracture

4.4. Osteoid osteomaOsteoid osteoma

5.5. Osteosarkoma parostealOsteosarkoma parosteal

Penanganan:Penanganan:- Amputasi tulang atau persendian di atas tumorAmputasi tulang atau persendian di atas tumor- Pengobatan tambahan berupa kemoterapi dan Pengobatan tambahan berupa kemoterapi dan

radioterapiradioterapi

Page 99: Kuliah Bone Tumor

PrognosisPrognosis- Prognosis sangat jelekPrognosis sangat jelek- 90% meninggal sebelum 90% meninggal sebelum tiga tahun walaupun tiga tahun walaupun diberikan pengobatandiberikan pengobatan

Page 100: Kuliah Bone Tumor

OSTEOSARKOMA PAROSTEALOSTEOSARKOMA PAROSTEAL

Disebut juga osteogenik sarkoma juksta Disebut juga osteogenik sarkoma juksta kortikalkortikal

Sifat – sifat tumor dan gejala klinik Sifat – sifat tumor dan gejala klinik berbeda dengan osteogenik sarkoma berbeda dengan osteogenik sarkoma

Insidens:Insidens:-Biasanya pada usia 10 – 50 tahunBiasanya pada usia 10 – 50 tahun- Terjadi pada pria dan wanita dengan perbandingan Terjadi pada pria dan wanita dengan perbandingan

samasama

Page 101: Kuliah Bone Tumor

Klinis:Klinis:- Nyeri lebih ringan dibanding osteogenik Nyeri lebih ringan dibanding osteogenik

sarkomasarkoma- Pertumbuhan sangat lambat, Pertumbuhan sangat lambat,

membentuk massa tulang yang kerasmembentuk massa tulang yang keras

Lokasi:Lokasi:- Metafisis femur bagian distal dan bagian Metafisis femur bagian distal dan bagian

belakang femur (50%)belakang femur (50%)- Dapat pula ditemukan pada humerus Dapat pula ditemukan pada humerus

dan tibiadan tibia

Page 102: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering osteosarkoma parosteal

METAFISIS DISTAL FEMUR (50%)

Page 103: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:- Bayangan padat yang mengarah keluar Bayangan padat yang mengarah keluar

korteks dan mendesak jaringan lunak korteks dan mendesak jaringan lunak sekitarnyasekitarnya

Patologi:Patologi:- Massa trabekula tulang dewasa dan Massa trabekula tulang dewasa dan

lamelar, di sekitarnya terdapat korteks lamelar, di sekitarnya terdapat korteks tulang dimana ditemukan jaringan tulang dimana ditemukan jaringan fibrosa dan kadangkala tulang rawanfibrosa dan kadangkala tulang rawan

- Sel tumor hanya sedikit pleiomorf dan Sel tumor hanya sedikit pleiomorf dan aktivitas mitosisaktivitas mitosis

Page 104: Kuliah Bone Tumor

OSTEOSARKOMA PAROSTEAL

Page 105: Kuliah Bone Tumor

Diagnosis banding:Diagnosis banding:1.1. Miositis osifikans traumatikaMiositis osifikans traumatika2.2. Osteogenik sarkomaOsteogenik sarkoma

Penanganan:Penanganan:- Eksisi luas atau amputasiEksisi luas atau amputasi

Prognosis:Prognosis:- Five years survival rate Five years survival rate lebih dari 50%lebih dari 50%

Page 106: Kuliah Bone Tumor

TUMOR ASAL JARINGAN TUMOR ASAL JARINGAN TULANG RAWANTULANG RAWAN

Page 107: Kuliah Bone Tumor

TUMOR ASAL JARINGAN TUMOR ASAL JARINGAN TULANG RAWANTULANG RAWAN

ASAL SELASAL SEL JINAKJINAK GANASGANAS

KondrogenikKondrogenik KondromaKondroma KondrosarkomaKondrosarkoma

Fibroma Fibroma kondromiksoidkondromiksoid

OsteokondromaOsteokondroma Kondrosarkoma Kondrosarkoma juksta kortikaljuksta kortikal

KondrobalstomaKondrobalstomaKondrosarkoma Kondrosarkoma

mesenkimmesenkim

Page 108: Kuliah Bone Tumor

TUMOR JINAK ASAL JARINGAN TUMOR JINAK ASAL JARINGAN TULANG RAWAN TULANG RAWAN

Page 109: Kuliah Bone Tumor

KONDROMAKONDROMA

Disebut juga enkondromaDisebut juga enkondroma

Insidens:Insidens:- 9,8% dari seluruh tumor jinak tulang9,8% dari seluruh tumor jinak tulang-Ditemukan pada usia dewasa mudaDitemukan pada usia dewasa muda

Gejala klinis:Gejala klinis:-Benjolan yang tidak nyeriBenjolan yang tidak nyeri

Dapat bersifat soliter, atau multipel yang Dapat bersifat soliter, atau multipel yang bersifat kongenital (penyakit Ollier)bersifat kongenital (penyakit Ollier)

Page 110: Kuliah Bone Tumor

Lokasi:Lokasi:- Tulang tangan,kaki, iga dan tulang – tulang Tulang tangan,kaki, iga dan tulang – tulang

panjangpanjang

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:-Daerah radiolusen yang bersifat sentral antara Daerah radiolusen yang bersifat sentral antara

metafisis dan diafisismetafisis dan diafisis-Mungkin dapat ditemukan sedikit ekspansi dari Mungkin dapat ditemukan sedikit ekspansi dari

tulangtulang-Bintik – bintik kalsifikasi pada daerah lusen pada Bintik – bintik kalsifikasi pada daerah lusen pada

tulang maturtulang matur

Page 111: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering kondroma

TULANG – TULANG PADA TANGAN

PROKSIMAL TIBIA

DISTAL FEMUR

Page 112: Kuliah Bone Tumor

Patologi:Patologi:- Tulang rawan matur tanpa tanda – tanda Tulang rawan matur tanpa tanda – tanda

pleiomorf, mitosis atau tanda keganasan lainnyapleiomorf, mitosis atau tanda keganasan lainnya-Sering ditemukan perubahan miksoid pada Sering ditemukan perubahan miksoid pada

jaringanjaringan

Sindroma MaffucciSindroma Maffucci: : enkondromatosis enkondromatosis disertai hemangioma multipel pada disertai hemangioma multipel pada jaringan lunakjaringan lunak

Page 113: Kuliah Bone Tumor

Dapat terjadi degenerasi malignaDapat terjadi degenerasi maligna

Degenerasi maligna lebih sering pada Degenerasi maligna lebih sering pada enkondromatosis dibanding lesi soliterenkondromatosis dibanding lesi soliter

Biasanya terjadi setelah umur 30 tahun dengan Biasanya terjadi setelah umur 30 tahun dengan gejala nyeri, pembesaran tumor yang tiba – tiba gejala nyeri, pembesaran tumor yang tiba – tiba dan erosi korteks tulangdan erosi korteks tulang

Page 114: Kuliah Bone Tumor

Penanganan:Penanganan:-Pengobatan tidak selalu Pengobatan tidak selalu diperlukan diperlukan -Apabila tumor bertambah besar Apabila tumor bertambah besar atau disertai fraktur patologis atau disertai fraktur patologis dapat dilakukan kuretase dan dapat dilakukan kuretase dan packing bone graftpacking bone graft

Page 115: Kuliah Bone Tumor

Enkondroma Multipel

Page 116: Kuliah Bone Tumor

ENKONDROMA MULTIPEL

Page 117: Kuliah Bone Tumor

GAMBARAN HISTOPATOLOGI ENKONDROMA

Page 118: Kuliah Bone Tumor

ENKONDROMA PADA RADIUS

Page 119: Kuliah Bone Tumor

SINDROMA MAFFUCI

Page 120: Kuliah Bone Tumor

OSTEOKONDROMAOSTEOKONDROMA

Merupakan suatu penonjolan tulang pada Merupakan suatu penonjolan tulang pada permukaan eksternal tulang yang ditutupi permukaan eksternal tulang yang ditutupi oleh cartilagooleh cartilago

Sinonim : osteocartilaginous exostosisSinonim : osteocartilaginous exostosis

Page 121: Kuliah Bone Tumor

PatogenesisPatogenesisTidak adanya atau defek dari cincin Tidak adanya atau defek dari cincin Ranvier dari lempeng epifisis Ranvier dari lempeng epifisis menyebabkan pertumbuhan ke arah menyebabkan pertumbuhan ke arah lateral dari pertumbuhan endochondral lateral dari pertumbuhan endochondral tulangtulang

Lesi bertumbuh menjauhi sendiLesi bertumbuh menjauhi sendi

Page 122: Kuliah Bone Tumor

Insidens:Insidens:-Tumor jinak tersering kedua (32,5% dari Tumor jinak tersering kedua (32,5% dari

seluruh tumor jinak tulang)seluruh tumor jinak tulang)-Utamanya pada remaja dan dewasa mudaUtamanya pada remaja dan dewasa muda

Gejala klinis:Gejala klinis:-Nyeri bila terjadi penekanan pada bursa Nyeri bila terjadi penekanan pada bursa

dan jaringan lunak sekitarnyadan jaringan lunak sekitarnya-Benjolan keras pada daerah sekitar lesiBenjolan keras pada daerah sekitar lesi

Page 123: Kuliah Bone Tumor

Lokasi:Lokasi:-Metafisis tulang panjang utamanya femur distal, Metafisis tulang panjang utamanya femur distal,

tibia proksimal dan humerus proksimaltibia proksimal dan humerus proksimal-Dapat pula ditemukan pada skapula dan iliumDapat pula ditemukan pada skapula dan ilium

Dapat bersifat tunggal atau multipel Dapat bersifat tunggal atau multipel (diafisial aklasia / eksostosis herediter (diafisial aklasia / eksostosis herediter multipel) yang bersifat multipelmultipel) yang bersifat multipel

Page 124: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering osteokondroma

HUMERUS PROKSIMAL

HUMERUS PROKSIMAL

FEMUR DISTAL

Page 125: Kuliah Bone Tumor

Osteokondroma pada tulang femur

Page 126: Kuliah Bone Tumor

Osteokondroma pada tulang skapulaOsteokondroma pada tulang skapula

Page 127: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:-Penonjolan tulang berbatas tegas Penonjolan tulang berbatas tegas

(eksostosis) yang muncul dari metafisis(eksostosis) yang muncul dari metafisis

Patologi:Patologi:-Ditemukan tulang rawan hialin di sekitar Ditemukan tulang rawan hialin di sekitar

tumor dengan eksostosis berbentuk tiang di tumor dengan eksostosis berbentuk tiang di dalamnya.dalamnya.

-Pada lesi yang besar dapat ditemukan Pada lesi yang besar dapat ditemukan degenerasi dan kalsifikasi di tengahnya degenerasi dan kalsifikasi di tengahnya

Page 128: Kuliah Bone Tumor

Gambaran Radiologi dan Makro Osteokondroma

Page 129: Kuliah Bone Tumor

Gambaran patologi osteokondroma

Page 130: Kuliah Bone Tumor

PenangananPenanganan-Operatif jika menekan Operatif jika menekan pembuluh darah dan saraf di pembuluh darah dan saraf di sekitarnyasekitarnya

Page 131: Kuliah Bone Tumor

KONDROBLASTOMA JINAKKONDROBLASTOMA JINAK

Insidens:Insidens:- Jarang ditemukanJarang ditemukan-Sering pada umur 10 – 25 tahunSering pada umur 10 – 25 tahun

Gejala klinis:Gejala klinis:-Gejala utama berupa nyeri, khususnya pada sendiGejala utama berupa nyeri, khususnya pada sendi

50% dapat menjadi ganas50% dapat menjadi ganas

Page 132: Kuliah Bone Tumor

Lokasi:Lokasi:-Berasal dari epifisis dan berkembang ke arah Berasal dari epifisis dan berkembang ke arah

metafisismetafisis- Terutama pada epifisis tibia proksimal, femur Terutama pada epifisis tibia proksimal, femur

distal, humerus proksimaldistal, humerus proksimal

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:-Rarefaksi pada tulang kanselosa yang dapat Rarefaksi pada tulang kanselosa yang dapat

melebar di luar daerah garis epifisismelebar di luar daerah garis epifisis-Batas tumor ireguler, tidak tegas disertai bintik – Batas tumor ireguler, tidak tegas disertai bintik –

bintik kalsifikasibintik kalsifikasi

Page 133: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering kondroblastoma jinak

HUMERUS PROKSIMAL

FEMUR DISTAL

TIBIA PROKSIMAL

Page 134: Kuliah Bone Tumor

Kondroblastoma : tampak bayangan radiolusen pada Kondroblastoma : tampak bayangan radiolusen pada epifisis tibia bagian lateral yang meluas ke metafisisepifisis tibia bagian lateral yang meluas ke metafisis

Page 135: Kuliah Bone Tumor

Patologi:Patologi:-Sel – sel yang tidak berdiferensiasi dengan sel Sel – sel yang tidak berdiferensiasi dengan sel

yang bulat atau poligonal dari sel – sel yang yang bulat atau poligonal dari sel – sel yang menyerupai kondrobasmenyerupai kondrobas

-Sel – sel raksasa berinti banyak dari sel osteoklasSel – sel raksasa berinti banyak dari sel osteoklas

Penanganan:Penanganan:-Kuretase dan Kuretase dan packing bone graftpacking bone graft

Page 136: Kuliah Bone Tumor

Kondroblastoma : Sel tidak berdiferensiasi,sel bulat atau Kondroblastoma : Sel tidak berdiferensiasi,sel bulat atau poligonal menyerupai kondrobas, sel raksasa berinti poligonal menyerupai kondrobas, sel raksasa berinti

banyak dari sel osteoklasbanyak dari sel osteoklas

Page 137: Kuliah Bone Tumor

FIBROMA KONDROMIKSOIDFIBROMA KONDROMIKSOID

Insidens:Insidens:- Jarang ditemukanJarang ditemukan- Terutama pada anak dan dewasa mudaTerutama pada anak dan dewasa muda

Gejala klinis:Gejala klinis:- Tumbuh sangat lambatTumbuh sangat lambat- Tidak ada gejala yang khasTidak ada gejala yang khas

Berpotensi menjadi ganasBerpotensi menjadi ganas

Page 138: Kuliah Bone Tumor

Lokasi:Lokasi:-Metafisis tulang panjangMetafisis tulang panjang- Tulang – tulang tarsalTulang – tulang tarsal- Tulang – tulang metatarsalTulang – tulang metatarsal

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:-Daerah radiolusen berbentuk bulat / oval terletak Daerah radiolusen berbentuk bulat / oval terletak

eksentrik pada metafisis, dapat meluas sampai ke eksentrik pada metafisis, dapat meluas sampai ke diafisis tulang panjang, berbatas tegas, kadang – diafisis tulang panjang, berbatas tegas, kadang – kadang dengan pinggiran sklerotikkadang dengan pinggiran sklerotik

-Penipisan korteksPenipisan korteks

Page 139: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering fibroma kondromiksoid

METAFISIS TIBIA

Page 140: Kuliah Bone Tumor

Patologi:Patologi:-Daerah lobulasi bentuk spindel atau stelata, Daerah lobulasi bentuk spindel atau stelata,

jaringan miksoid dan kondroid interseluler terpisah jaringan miksoid dan kondroid interseluler terpisah dari jaringan yang mengandung lebih banyak sel dari jaringan yang mengandung lebih banyak sel berbentuk spindelberbentuk spindel

-Sel – sel raksasa multinuklearSel – sel raksasa multinuklear-Dapat ditemukan sel – sel pleomorfDapat ditemukan sel – sel pleomorf

Penanganan:Penanganan:-Eksisi Eksisi

Page 141: Kuliah Bone Tumor

TUMOR GANAS ASAL TUMOR GANAS ASAL JARINGAN TULANG RAWANJARINGAN TULANG RAWAN

Page 142: Kuliah Bone Tumor

KONDROSARKOMAKONDROSARKOMA

Merupakan tumor yang sangat ganasMerupakan tumor yang sangat ganas

Dibagi menjadi kondrosarkoma primer dan Dibagi menjadi kondrosarkoma primer dan kondrosarkoma sekunderkondrosarkoma sekunder

Kondrosarkoma sekunder merupakan Kondrosarkoma sekunder merupakan degenerasi maligna dari enkondroma, kurang degenerasi maligna dari enkondroma, kurang ganas dibanding kondrosarkoma primerganas dibanding kondrosarkoma primer

Page 143: Kuliah Bone Tumor

Insidens:Insidens:-Merupakan 10% dari seluruh tumor ganas tulangMerupakan 10% dari seluruh tumor ganas tulang-Utamanya pada usia 30 – 45 tahunUtamanya pada usia 30 – 45 tahun- Lebih sering pada priaLebih sering pada pria

Gejala klinis:Gejala klinis:- Tumbuh sangat lambatTumbuh sangat lambat-Gejala dini berupa nyeriGejala dini berupa nyeri

Page 144: Kuliah Bone Tumor

Lokasi:Lokasi:- Daerah panggulDaerah panggul- BahuBahu- LututLutut

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:- Bayangan tumor besar, kadang meluas keluar dari Bayangan tumor besar, kadang meluas keluar dari

korteks ke jaringan lunakkorteks ke jaringan lunak- Perkabutan ireguler, sedikit tranlusen dengan bintik – Perkabutan ireguler, sedikit tranlusen dengan bintik –

bintik kalsifikasi dengan jumlah dan ukuran bervariasi.bintik kalsifikasi dengan jumlah dan ukuran bervariasi.- Dapat ditemukan pembentukan jaringan periosteal dan Dapat ditemukan pembentukan jaringan periosteal dan

pembentukan segitiga Codmanpembentukan segitiga Codman

Page 145: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering kondrosarkoma

BAHU

LUTUT

PANGGUL

Page 146: Kuliah Bone Tumor
Page 147: Kuliah Bone Tumor

KONDROSARKOMA PADA FEMUR DAN BAHU

Page 148: Kuliah Bone Tumor

Patologi:Patologi:-Pembentukan tulang rawan oleh sel tumor tanpa Pembentukan tulang rawan oleh sel tumor tanpa

disertai osteogenesisdisertai osteogenesis-Ditemukan banyak sel pleomorf serta mitosis yang Ditemukan banyak sel pleomorf serta mitosis yang

banyakbanyak

Penanganan:Penanganan:- Tergantung stagingTergantung staging-Bila belum menyebar dapat dilakukan eksisi luasBila belum menyebar dapat dilakukan eksisi luas

Page 149: Kuliah Bone Tumor

Kondrosarkoma : Pembentukan tulang rawan oleh sel tumor tanpa Kondrosarkoma : Pembentukan tulang rawan oleh sel tumor tanpa disertai osteogenesis Ditemukan banyak sel pleomorf serta mitosis disertai osteogenesis Ditemukan banyak sel pleomorf serta mitosis

yang banyakyang banyak

Page 150: Kuliah Bone Tumor

KONDROSARKOMA JUKSTA KONDROSARKOMA JUKSTA KORTIKALKORTIKAL

Merupakan tumor ganas yang ditandai Merupakan tumor ganas yang ditandai dengan pembentukan tulang rawan yang dengan pembentukan tulang rawan yang berasal dari bagian luar permukaan berasal dari bagian luar permukaan tulang, dimulai dari tulang rawan di bawah tulang, dimulai dari tulang rawan di bawah periosteumperiosteum

Lokasi:Lokasi:Terutama pada femur distal, tibia proksimal Terutama pada femur distal, tibia proksimal dan humerus proksimaldan humerus proksimal

Page 151: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering kondrosarkoma juksta kortikal

HUMERUS PROKSIMAL

TIBIA PROKSIMAL

FEMUR DISTAL

Page 152: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:-Lesi radiolusen dengan bintik – bintik Lesi radiolusen dengan bintik – bintik

kalsifikasikalsifikasi

Patologi:Patologi:-Gambaran patologi khas berupa Gambaran patologi khas berupa

tulang rawan berdiferensiasi baik tulang rawan berdiferensiasi baik dengan osifikasi luas pada daerah dengan osifikasi luas pada daerah endokondralendokondral

Page 153: Kuliah Bone Tumor

Diagnosis banding:Diagnosis banding:-Kondrosarkoma sekunder dari Kondrosarkoma sekunder dari keganasan osteokondromakeganasan osteokondroma

Penanganan:Penanganan:-Sama dengan kondrosarkomaSama dengan kondrosarkoma

Page 154: Kuliah Bone Tumor

GIANT CELL TUMORGIANT CELL TUMOR

Page 155: Kuliah Bone Tumor

OSTEOKLASTOMAOSTEOKLASTOMADigolongkan ke dalam tumor ganas karena Digolongkan ke dalam tumor ganas karena mempunyai sifat dan kecenderungan mempunyai sifat dan kecenderungan untuk berubah menjadi ganasuntuk berubah menjadi ganas

Insidens:Insidens:- Urutan kedua (17,5%) dari seluruh tumor Urutan kedua (17,5%) dari seluruh tumor

ganas tulangganas tulang- Terutama pada usia 20 – 40 tahunTerutama pada usia 20 – 40 tahun- Lebih sering pada wanita Lebih sering pada wanita

Page 156: Kuliah Bone Tumor

Gejala klinis:Gejala klinis:-Gejala utama: pembengkakan dan nyeri terutama Gejala utama: pembengkakan dan nyeri terutama

pada lutut, mungkin ditemukan efusi dan pada lutut, mungkin ditemukan efusi dan gangguan pergerakan sendigangguan pergerakan sendi

- 10% penderita berobat dengan gejala fraktur10% penderita berobat dengan gejala fraktur

Lokasi:Lokasi:- 75% pada epifisis tulang panjang khususnya pada 75% pada epifisis tulang panjang khususnya pada

daerah lutut yaitu pada tibia proksimal, femur daerah lutut yaitu pada tibia proksimal, femur distal. Dapat pula pada humerus proksimal dan distal. Dapat pula pada humerus proksimal dan radius distalradius distal

-Pelvis dan sakrumPelvis dan sakrum

Page 157: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering osteoklastoma

HUMERUS PROKSIMAL

FEMUR DISTAL

TIBIA PROKSIMAL

RADIUS DISTAL

Page 158: Kuliah Bone Tumor

GIANT CELL TUMOR RADIUS DISTAL

Page 159: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:- Daerah radiolusen, lesi kistik eksentrik pada Daerah radiolusen, lesi kistik eksentrik pada

ujung-ujung tulang yang dibatasi oleh tulang ujung-ujung tulang yang dibatasi oleh tulang subkondralsubkondral

- Korteks tulang menipis dan menggembung Korteks tulang menipis dan menggembung (berbentuk balon), biasanya pada satu sisi (berbentuk balon), biasanya pada satu sisi permukaan sendipermukaan sendi

- Trabekulasi berbentuk seperti gelembung Trabekulasi berbentuk seperti gelembung sabunsabun

Page 160: Kuliah Bone Tumor

Patologi:Patologi:-Sel raksasa multinukleus menyerupai Sel raksasa multinukleus menyerupai

osteoklas, sel – sel stroma pada osteoklas, sel – sel stroma pada daerah epifisis (98 – 99%) pada daerah epifisis (98 – 99%) pada tulang orang dewasa, bersifat agresif tulang orang dewasa, bersifat agresif dengan sel – sel atipik dan gambaran dengan sel – sel atipik dan gambaran mitosismitosis

-Jaringan kaya vaskularisasi dengan Jaringan kaya vaskularisasi dengan sedikit kolagensedikit kolagen

Page 161: Kuliah Bone Tumor

Giant cell tumor : lesi terdiri dari sel raksasa multipel, sel Giant cell tumor : lesi terdiri dari sel raksasa multipel, sel stroma yang menyerupai fibroblast, dan pembuluh darahstroma yang menyerupai fibroblast, dan pembuluh darah

Page 162: Kuliah Bone Tumor

Diagnosis banding:Diagnosis banding:1.1. HiperparatiroidismeHiperparatiroidisme

2.2. Granuloma yang sudah sembuhGranuloma yang sudah sembuh

Penanganan:Penanganan:- Tergantung staging tumorTergantung staging tumor- Tumor yang mempunyai sifat histologis jinak Tumor yang mempunyai sifat histologis jinak

dapat dilakukan kuretase dan dapat dilakukan kuretase dan packing bone graft packing bone graft atau atau bone cementbone cement

- Tumor yang lebih agresif dilakukan eksisi dan Tumor yang lebih agresif dilakukan eksisi dan bone graftbone graft

- Reseksi radikal atau amputasiReseksi radikal atau amputasi

Page 163: Kuliah Bone Tumor

Giant cell tumor pada tulang metatarsal I

Page 164: Kuliah Bone Tumor

TUMOR ASAL SUMSUM TUMOR ASAL SUMSUM TULANGTULANG

Page 165: Kuliah Bone Tumor

TUMOR ASAL SUMSUM TULANGTUMOR ASAL SUMSUM TULANG

TUMOR GANASTUMOR GANAS

Sarkoma EwingSarkoma Ewing

Sarkoma retikulumSarkoma retikulum

LimfosarkomaLimfosarkoma

Mieloma Mieloma

Page 166: Kuliah Bone Tumor

SARKOMA EWINGSARKOMA EWING

Insidens:Insidens:- 5% dari seluruh tumor ganas tulang5% dari seluruh tumor ganas tulang- Terutama pada usia 10 – 20 tahunTerutama pada usia 10 – 20 tahun- Lebih sering pada priaLebih sering pada pria

Gejala klinis:Gejala klinis:- Tumor berkembang secara cepatTumor berkembang secara cepat-Nyeri dan pembengkakan daerah tumor Nyeri dan pembengkakan daerah tumor -Gejala umum seperti kakeksia, peninggian laju Gejala umum seperti kakeksia, peninggian laju

endap darahendap darah

Page 167: Kuliah Bone Tumor

Lokasi:Lokasi:- Terutama pada daerah diafisis dan metafisis Terutama pada daerah diafisis dan metafisis

tulang panjang seperti femur, tibia, fibulatulang panjang seperti femur, tibia, fibula-Pada tulang pipih seperti tulang – tulang pelvis dan Pada tulang pipih seperti tulang – tulang pelvis dan

skapulaskapula

Gambaran radiologis:Gambaran radiologis:- Tanda khas berupa destruksi tulang pada daerah Tanda khas berupa destruksi tulang pada daerah

lesi disertai pembentukan tulang baru sepanjang lesi disertai pembentukan tulang baru sepanjang diafisis tulang panjang berbentuk fusiform di luar diafisis tulang panjang berbentuk fusiform di luar lesi (lesi (onion skin apearanceonion skin apearance))

Page 168: Kuliah Bone Tumor

-Perluasan tumor ke jaringan lunak dengan Perluasan tumor ke jaringan lunak dengan gambaran garis – garis osifikasi yang berjalan gambaran garis – garis osifikasi yang berjalan radier disertai reaksi periosteal (radier disertai reaksi periosteal (sunray sunray appearanceappearance))

-Segitiga CodmanSegitiga Codman

Patologi:Patologi:- Tumor terdiri dari jaringan dengan gambaran Tumor terdiri dari jaringan dengan gambaran

histologis uniform dengan sel kecil dan nukleus histologis uniform dengan sel kecil dan nukleus bulat yang sulit ditentukan batasnya dengan batas bulat yang sulit ditentukan batasnya dengan batas sitoplasmasitoplasma

Page 169: Kuliah Bone Tumor

Sarkoma Ewing : Tampak elevasi Sarkoma Ewing : Tampak elevasi periosteum sepanjang korteks tibia periosteum sepanjang korteks tibia

bagian lateralbagian lateral

Page 170: Kuliah Bone Tumor

Sarkoma Ewing : (A)Terdapat invasi sel-sel diantara trabekula tulang Sarkoma Ewing : (A)Terdapat invasi sel-sel diantara trabekula tulang dengan (B) bentuk sel yang uniform kecil inti bulat (round cell) dengan (B) bentuk sel yang uniform kecil inti bulat (round cell)

hiperkrom sitoplasma tidak jelashiperkrom sitoplasma tidak jelas

Page 171: Kuliah Bone Tumor

Sarkoma Ewing pada proksimal tibia, tampak neoplasma menyebabkan Sarkoma Ewing pada proksimal tibia, tampak neoplasma menyebabkan kerusakan pada jaringan intraosseus dan telah menembus korteks dan elevasi kerusakan pada jaringan intraosseus dan telah menembus korteks dan elevasi

periosteumperiosteum

Page 172: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering sarkoma Ewing

SCAPULA

PELVIS

FEMUR

FIBULA

HUMERUS

TIBIA

Page 173: Kuliah Bone Tumor

Diagnosis banding:Diagnosis banding:1.1. OsteomielitisOsteomielitis2.2. Granuloma eosinofilikGranuloma eosinofilik3.3. Sarkoma sel retikulum tulangSarkoma sel retikulum tulang4.4. Osteogenik sarkomaOsteogenik sarkoma5.5. Metastasis dari neuroblastomaMetastasis dari neuroblastoma

Penanganan:Penanganan:- RadioterapiRadioterapi- AmputasiAmputasi

Page 174: Kuliah Bone Tumor

RETIKULOSARKOMA TULANGRETIKULOSARKOMA TULANG

Insidens:Insidens:- Terutama pada usia di atas 20 tahun (30 -40 Terutama pada usia di atas 20 tahun (30 -40

tahun)tahun)

Gejala klinis:Gejala klinis:-Nyeri Nyeri - Fraktur patologisFraktur patologis

Lokasi:Lokasi:- Tulang panjangTulang panjang

Page 175: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering retikulosarkoma tulang

Page 176: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:-Bintik – biktik destruksi tulang pada daerah Bintik – biktik destruksi tulang pada daerah

sumsum tulangsumsum tulang

Patologi:Patologi:-Struktur histologis bervariasiStruktur histologis bervariasi-Umumnya seperti retikulosarkoma histiositik dan Umumnya seperti retikulosarkoma histiositik dan

jenis campuranjenis campuran

Page 177: Kuliah Bone Tumor

Diagnosis banding:Diagnosis banding:1.1. OsteomielitisOsteomielitis2.2. Granuloma eosinofilikGranuloma eosinofilik3.3. Sarkoma sel retikulum tulangSarkoma sel retikulum tulang4.4. Osteogenik sarkomaOsteogenik sarkoma5.5. Metastasis dari neuroblastomaMetastasis dari neuroblastoma

Penanganan:Penanganan:- KemoterapiKemoterapi- Reseksi radikalReseksi radikal

Page 178: Kuliah Bone Tumor

MIELOMA MULTIPELMIELOMA MULTIPELInsidens:Insidens:

- 17% dari seluruh keganasan17% dari seluruh keganasan-Urutan ketiga dari tumor ganas tulangUrutan ketiga dari tumor ganas tulang- Terutama pada usia 40 -70 tahunTerutama pada usia 40 -70 tahun-Pria : wanita 2 : 1Pria : wanita 2 : 1

Gejala klinik:Gejala klinik:-Nyeri yang menetap, sakit pinggangNyeri yang menetap, sakit pinggang-Nyeri radikulerNyeri radikuler-Kelemahan anggota gerakKelemahan anggota gerak-Gejala umum seperti anemia, kakeksia, anoreksiaGejala umum seperti anemia, kakeksia, anoreksia-Gejala fraktur patologisGejala fraktur patologis

Page 179: Kuliah Bone Tumor

Lokasi:Lokasi:- Tulang belakangTulang belakang-PanggulPanggul- Iga Iga -SternumSternum- TengkorakTengkorak

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:-Densitas tulang berkurangDensitas tulang berkurang-Daerah – daerah osteolitik berbentuk bulatDaerah – daerah osteolitik berbentuk bulat-Rarefaksi pada sumsum tulangRarefaksi pada sumsum tulang-Punch out lesionPunch out lesion-Penipisan korteks tulangPenipisan korteks tulang

Page 180: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering mieloma multipel

TENGKORAK

STERNUM

VERTEBRA

IGA

PANGGUL

Page 181: Kuliah Bone Tumor

PUNCH-OUT LESION PADA TULANG TENGKORAK PADA MIELOMA MULTIPEL

Page 182: Kuliah Bone Tumor

Patologi:Patologi:- Kelainan bersifat multipel yang difus dengan Kelainan bersifat multipel yang difus dengan

karakteristik sel – sel bulat dari sel plasma karakteristik sel – sel bulat dari sel plasma dengan bentuk dan tingkat maturasi yang dengan bentuk dan tingkat maturasi yang berbedaberbeda

Diagnosis:Diagnosis:1.1. Biopsi sumsum tulangBiopsi sumsum tulang

2.2. Apusan darah sel plasmaApusan darah sel plasma

3.3. Pemeriksaan urin protein Bence-Jones positif Pemeriksaan urin protein Bence-Jones positif pada <50% kasus pada <50% kasus

Page 183: Kuliah Bone Tumor

Penanganan:Penanganan:-RadioterapiRadioterapi-KemoterapiKemoterapi- Fiksasi interna dan Fiksasi interna dan packing bone cementpacking bone cement bila bila

terdapat fraktur patologisterdapat fraktur patologis

Prognosis:Prognosis:- Five years survival rate Five years survival rate 10%10%-Umumnya meninggal dalam 2 tahun setelah Umumnya meninggal dalam 2 tahun setelah

didiagnosisdidiagnosis

Page 184: Kuliah Bone Tumor

PLASMASITOMAPLASMASITOMA

Mieloma yang bersifat soliterMieloma yang bersifat soliter

Gejala klinis:Gejala klinis:-Nyeri, benjolanNyeri, benjolan- Fraktur patologisFraktur patologis

Gambaran radiologis:Gambaran radiologis:- Lesi osteolitik yang bersifat multilokulerLesi osteolitik yang bersifat multilokuler

Penanganan:Penanganan:-RadioterapiRadioterapi- Fiksasi interna dan Fiksasi interna dan packing bone cementpacking bone cement

Page 185: Kuliah Bone Tumor

TUMOR ASAL JARINGAN TUMOR ASAL JARINGAN VASKULERVASKULER

Page 186: Kuliah Bone Tumor

TUMOR ASAL JARINGAN TUMOR ASAL JARINGAN VASKULERVASKULER

JINAKJINAK INTERMEDIATEINTERMEDIATE GANASGANAS

HemangiomaHemangioma Hemangio-Hemangio-endoteliomaendotelioma

Angiosarkoma Angiosarkoma LimfangiomaLimfangiomaHemangio-Hemangio-perisitiomaperisitioma

Tumor glomusTumor glomus

Page 187: Kuliah Bone Tumor

TUMOR JINAK ASAL JARINGAN TUMOR JINAK ASAL JARINGAN VASKULERVASKULER

Page 188: Kuliah Bone Tumor

HEMANGIOMAHEMANGIOMA

Bersifat soliter atau multipelBersifat soliter atau multipel

Terutama pada tulang belakang dan Terutama pada tulang belakang dan tengkoraktengkorak

Tanpa gejala klinis yang jelas Tanpa gejala klinis yang jelas

Page 189: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering hemangioma pada tulang

TENGKORAK

TULANG BELAKANG

Page 190: Kuliah Bone Tumor

LIMFANGIOMALIMFANGIOMA

Terbentuk dari saluran limfe, Terbentuk dari saluran limfe, terutama dalam bentuk kistik yang terutama dalam bentuk kistik yang berdilatasiberdilatasi

Multipel Multipel

Page 191: Kuliah Bone Tumor

TUMOR GLOMUSTUMOR GLOMUS

Kemungkinan berasal dari glomus neuro-Kemungkinan berasal dari glomus neuro-mioarterialmioarterial

Gelala klinis:Gelala klinis:-Nyeri hebatNyeri hebat-Nyeri tekan falangs terminalNyeri tekan falangs terminal-Daerah kebiruan dengan nyeri tekan hebat di Daerah kebiruan dengan nyeri tekan hebat di

bawah kukubawah kuku

Lokasi:Lokasi:- Falangs terminal di bawah kukuFalangs terminal di bawah kuku

Page 192: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:- Erosi tulang falang terminalErosi tulang falang terminal

Penanganan:Penanganan:- Ekstraksi kuku dan eksisi tumorEkstraksi kuku dan eksisi tumor

Page 193: Kuliah Bone Tumor

Small, bluish discoloration was apparent in proximal, ulnar side of this thumb

Page 194: Kuliah Bone Tumor

TUMOR INTERMEDIATE ASAL TUMOR INTERMEDIATE ASAL JARINGAN VASKULERJARINGAN VASKULER

Page 195: Kuliah Bone Tumor

HEMANGIOENDOTELIOMAHEMANGIOENDOTELIOMA

Bersifat agresif tapi tidak bermetastasisBersifat agresif tapi tidak bermetastasis

Sangat jarang ditemukanSangat jarang ditemukan

Dapat bersifat multipelDapat bersifat multipel

Histopatologi tampak sel – sel padat disertai Histopatologi tampak sel – sel padat disertai dengan struktur – struktur vaskuler endotelialdengan struktur – struktur vaskuler endotelial

Penanganan dengan eksisi tumorPenanganan dengan eksisi tumor

Page 196: Kuliah Bone Tumor

HEMANGIOPERISITIOMAHEMANGIOPERISITIOMA

Tumor agresif yang dapat menjadi ganasTumor agresif yang dapat menjadi ganas

Histopatologi berupa gambaran vaskuler Histopatologi berupa gambaran vaskuler yang dilapisi oleh satu lapis sel endotelial yang dilapisi oleh satu lapis sel endotelial yang dikelilingi oleh zone proliferasi selyang dikelilingi oleh zone proliferasi sel

Page 197: Kuliah Bone Tumor

TUMOR GANAS ASAL JARINGAN TUMOR GANAS ASAL JARINGAN VASKULERVASKULER

Page 198: Kuliah Bone Tumor

ANGIOSARKOMAANGIOSARKOMA

Jarang ditemukanJarang ditemukan

Sangat ganas, cepat bermetastasis ke Sangat ganas, cepat bermetastasis ke paruparu

Dapat bersifat multipelDapat bersifat multipel

Patologi:Patologi:- Pembentukan anastomosis vaskuler ireguler yang Pembentukan anastomosis vaskuler ireguler yang

dilapisi oleh satu / lebih sel – sel endotelial atipikdilapisi oleh satu / lebih sel – sel endotelial atipik- Gambaran sel imatur disertai massa padat Gambaran sel imatur disertai massa padat

anaplastikanaplastik

Page 199: Kuliah Bone Tumor

TUMOR ASAL JARINGAN IKAT TUMOR ASAL JARINGAN IKAT LAINNYALAINNYA

Page 200: Kuliah Bone Tumor

TUMOR ASAL JARINGAN IKAT TUMOR ASAL JARINGAN IKAT LAINNYALAINNYA

JINAKJINAK GANASGANAS

Fibroma desmoplastikFibroma desmoplastikFibrosarkomaFibrosarkoma

LiposarkomaLiposarkoma

LipomaLipomaMesenkimoma ganasMesenkimoma ganas

Sarkoma tidak Sarkoma tidak berdiferensiasiberdiferensiasi

Page 201: Kuliah Bone Tumor

TUMOR JINAK ASAL TUMOR JINAK ASAL JARINGAN IKATJARINGAN IKAT

Page 202: Kuliah Bone Tumor

FIBROMA DESMOPLASTIKFIBROMA DESMOPLASTIK

Insidens:Insidens:- Mengenai anak dan dewasaMengenai anak dan dewasa

Gejala klinis:Gejala klinis:- PembengkakanPembengkakan- NyeriNyeri

Lokasi:Lokasi:- Tulang panjang dan tulang pipihTulang panjang dan tulang pipih

Page 203: Kuliah Bone Tumor

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:- Daerah trabekulasi berbatas tegasDaerah trabekulasi berbatas tegas- Penipisan korteksPenipisan korteks

Patologi:Patologi:- Jaringan sangat kurang mengandung selJaringan sangat kurang mengandung sel- Sel – sel dengan inti berbentuk ovoid dan Sel – sel dengan inti berbentuk ovoid dan

memanjangmemanjang

Penanganan:Penanganan:- Eksisi luasEksisi luas- Bone graftBone graft

Page 204: Kuliah Bone Tumor

Desmoplastic fibroma of proximal tibia

Page 205: Kuliah Bone Tumor

LIPOMALIPOMA

Terdiri dari jaringan lemak matur Terdiri dari jaringan lemak matur

Biasanya pada usia dewasaBiasanya pada usia dewasa

Pada foto polos tampak bayangan massa Pada foto polos tampak bayangan massa pada jaringan lunak, tidak tampak erosi pada jaringan lunak, tidak tampak erosi tulangtulang

Page 206: Kuliah Bone Tumor

TUMOR GANAS ASAL TUMOR GANAS ASAL JARINGAN IKATJARINGAN IKAT

Page 207: Kuliah Bone Tumor

FIBROSARKOMAFIBROSARKOMA

Insidens:Insidens:- 5 – 7% dari seluruh tumor ganas tulang5 – 7% dari seluruh tumor ganas tulang-Biasanya pada umur 20 – 60 tahunBiasanya pada umur 20 – 60 tahun

Gejala klinis:Gejala klinis:-BenjolanBenjolan- Fraktur patologisFraktur patologis

Page 208: Kuliah Bone Tumor

Lokasi:Lokasi:- Terutama pada metafisis femur dan tibiaTerutama pada metafisis femur dan tibia-Dapat meluas ke epifisisDapat meluas ke epifisis-Umumnya bersifat sentralUmumnya bersifat sentral

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:- Lobulasi dan trabekulasi ireguler (Lobulasi dan trabekulasi ireguler (melting awaymelting away))-Reaksi subperiosteal, tidak ada pembentukan Reaksi subperiosteal, tidak ada pembentukan

tulang barutulang baru-Dapat ditemukan erosi, penipisan korteks tulang Dapat ditemukan erosi, penipisan korteks tulang

dan gambaran osteolitik dan gambaran osteolitik

Page 209: Kuliah Bone Tumor

Fibrosarcoma

Page 210: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering fibrosarkoma

METAFISIS FEMUR

METAFISIS TIBIA

Page 211: Kuliah Bone Tumor

Patologi:Patologi:- Sel – sel tumor berbentuk serabut – serabut Sel – sel tumor berbentuk serabut – serabut

kolagenkolagen- Tidak ada pembentukan tulang dan tulang rawanTidak ada pembentukan tulang dan tulang rawan

Diagnosis banding:Diagnosis banding:1.1. Fibroma desmoplastikFibroma desmoplastik

2.2. Displasia fibrosa Displasia fibrosa

3.3. Fibroma kondromiksoidFibroma kondromiksoid

4.4. Fibroma non-osteogenikFibroma non-osteogenik

5.5. Osteogenik sarkomaOsteogenik sarkoma

Page 212: Kuliah Bone Tumor

PenangananPenanganan-OperasiOperasi-radioterapiradioterapi

Page 213: Kuliah Bone Tumor

TUMOR TULANG LAINTUMOR TULANG LAIN

JINAKJINAK GANASGANAS

NeurinomaNeurinoma KordomaKordoma

NeufibromaNeufibroma AdamantinomaAdamantinoma

Page 214: Kuliah Bone Tumor

TUMOR JINAK TULANG LAINNYATUMOR JINAK TULANG LAINNYA

Page 215: Kuliah Bone Tumor

NEURILEMOMANEURILEMOMADisebut juga schwannomaDisebut juga schwannoma

Terdiri dari sel – sel jaringan fibrosa berinti Terdiri dari sel – sel jaringan fibrosa berinti kecil dan sitoplasma sinsial dengan kecil dan sitoplasma sinsial dengan jaringan matriks yang tersusun atan jaringan matriks yang tersusun atan jaringan retikuler longgarjaringan retikuler longgar

Terutama pada permukaan volar lengan Terutama pada permukaan volar lengan bawah dan pergelangan tangan bawah dan pergelangan tangan

Page 216: Kuliah Bone Tumor

TUMOR TULANG TUMOR TULANG GANAS LAINNYA GANAS LAINNYA

Page 217: Kuliah Bone Tumor

LESI YANG MENYERUPAI LESI YANG MENYERUPAI TUMORTUMOR

TUMOR JINAKTUMOR JINAKKista soliter tulangKista soliter tulang

Kista aneurisma tulangKista aneurisma tulang

Displasia fibrosaDisplasia fibrosa

Ganglion intraoseusGanglion intraoseus

Defek metafisis fibrosaDefek metafisis fibrosa

Granuloma eosinofilikGranuloma eosinofilik

Miositis osifikansMiositis osifikans

Tumor Brown pada hiperparatiroidTumor Brown pada hiperparatiroid

Page 218: Kuliah Bone Tumor

KISTA SOLITER TULANGKISTA SOLITER TULANGInsidens:Insidens:

-6 – 8% dari seluruh tumor jinak tulang6 – 8% dari seluruh tumor jinak tulang-Terutama pada usia 3 – 14 tahunTerutama pada usia 3 – 14 tahun-Pria : Wanita 2 : 1Pria : Wanita 2 : 1

Sinonim :Sinonim :simple bone cyst, unicameral bone cystsimple bone cyst, unicameral bone cyst

Gambaran klinis:Gambaran klinis:-Gejala fraktur patologisGejala fraktur patologis

Page 219: Kuliah Bone Tumor

Lokasi:Lokasi:-Tulang panjang, utamanya pada metafisis Tulang panjang, utamanya pada metafisis

proksimal tulang humerus dan femurproksimal tulang humerus dan femur

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:-Gambaran kista (radiolusen) di bagian Gambaran kista (radiolusen) di bagian

tengah tulang yang berekspansi ke segala tengah tulang yang berekspansi ke segala araharah

-Penipisan korteks tulangPenipisan korteks tulang-Tidak tampak pembentukan tulang baruTidak tampak pembentukan tulang baru

Page 220: Kuliah Bone Tumor

Kista soliter metafisis proksimal humerus pada anak, tampak angulasi setelah suatu fraktur patologis yang sudah union

Page 221: Kuliah Bone Tumor

Patologi:Patologi:- Dinding kista terdiri dari material seperti Dinding kista terdiri dari material seperti

fibrin serta kalsifikasi / hialinisasi jaringan fibrin serta kalsifikasi / hialinisasi jaringan ikat ikat

- Kadang-kadang tampak trabekulasiKadang-kadang tampak trabekulasi

Diagnosis banding:Diagnosis banding: 1.1. Kista aneurisma tulang Kista aneurisma tulang

2.2. Tumor sel raksasaTumor sel raksasa

3.3. Displasia monostotik fibrosaDisplasia monostotik fibrosa

Page 222: Kuliah Bone Tumor

Penanganan:Penanganan:-Kuretase dan Kuretase dan packing bone graftpacking bone graft

Prognosis:Prognosis:-40% akan mengalami rekurensi40% akan mengalami rekurensi

Page 223: Kuliah Bone Tumor

KISTA TULANG PADA HUMERUS, FEMUR DAN TIBIA

Page 224: Kuliah Bone Tumor

SIMPLE BONE CYST PADA HUMERUS

Foto inisial dan follow-up setelah kuretase dan bone graft

Page 225: Kuliah Bone Tumor

KISTA ANEURISMA TULANGKISTA ANEURISMA TULANG

Insidens:Insidens:- 3 – 8% dari seluruh tumor jinak tulang3 – 8% dari seluruh tumor jinak tulang- Terutama pada usia 10 – 20 tahunTerutama pada usia 10 – 20 tahun-Mengenai pria dan wanita dengan perbandingan Mengenai pria dan wanita dengan perbandingan

yang samayang sama

Lokasi:Lokasi:- Terutama mengenai tulang belakang dan tulang Terutama mengenai tulang belakang dan tulang

panjangpanjang-Metafisis kaput femur merupakan predileksi Metafisis kaput femur merupakan predileksi

tersering pada tulang panjangtersering pada tulang panjang

Page 226: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering kista aneurisma tulang

METAFISIS KAPUT FEMUR

TULANG BELAKANG

Page 227: Kuliah Bone Tumor

Gambaran klinis:Gambaran klinis:-Benjolan, dengan atau tanpa nyeriBenjolan, dengan atau tanpa nyeri

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:-Gambaran kista di bagian pinggir metafisis Gambaran kista di bagian pinggir metafisis

atau diafisis tulang panjangatau diafisis tulang panjang-Pada bagian meduler dapat terlihat batas Pada bagian meduler dapat terlihat batas

tumor yang memisahkan tumor dengan tumor yang memisahkan tumor dengan jaringan normaljaringan normal

-Dapat terlihat destruksi dan penipisan Dapat terlihat destruksi dan penipisan tulangtulang

Page 228: Kuliah Bone Tumor

Aneurysmal bone cyst A, Lesi bulbous distal phalanx. B, Aneurysmal bone cyst A, Lesi bulbous distal phalanx. B, Radiologi lesi radiolusen, destruksi korteks distal phalanx.Radiologi lesi radiolusen, destruksi korteks distal phalanx.

Page 229: Kuliah Bone Tumor

Diagnosis banding:Diagnosis banding:1.1. Kista soliter tulangKista soliter tulang

2.2. Tumor sel raksasa Tumor sel raksasa

3.3. Tumor maligna tulang belakangTumor maligna tulang belakang

4.4. Sarkoma osteogenik telangiktasiSarkoma osteogenik telangiktasi

Penanganan:Penanganan:- Kuretase dan Kuretase dan packing bone graftpacking bone graft- Bila rekuren dilakukan ekstirpasi kistaBila rekuren dilakukan ekstirpasi kista

Page 230: Kuliah Bone Tumor

DISPLASIA FIBROSADISPLASIA FIBROSA

Insidens:Insidens:- 4-6% dari seluruh tumor jinak tulang4-6% dari seluruh tumor jinak tulang- Terutama pada anak dan dewasa mudaTerutama pada anak dan dewasa muda-Pria : wanita 1 : 3Pria : wanita 1 : 3

Lokasi:Lokasi:- Lesi monostotik paling sering pada femur, tibia, Lesi monostotik paling sering pada femur, tibia,

iga, tulang rahangiga, tulang rahang- Lesi poliostotik terutama pada anggota gerak Lesi poliostotik terutama pada anggota gerak

bawahbawah

Page 231: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering displasia fibrosa

Page 232: Kuliah Bone Tumor

Gambaran klinis:Gambaran klinis:-NyeriNyeri-DeformitasDeformitas-Fraktur patologisFraktur patologis-Gangguan pertumbuhan pada anakGangguan pertumbuhan pada anak

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:-Tumor terlihat opak, jaringan fibrosa lebih Tumor terlihat opak, jaringan fibrosa lebih

tranlusen, penipisan korteks tulang, erosi tranlusen, penipisan korteks tulang, erosi tulangtulang

Page 233: Kuliah Bone Tumor

Displasia fibrosa . A, Deformitas Shepherd’s crook. B, Deformitas dikoreksi dengan osteotomy, dan bone graft pada lesi kistik.

Page 234: Kuliah Bone Tumor

DIPLASIA FIBROSA POLIOSTOTIK PADA TIBIA DAN FIBULA

Page 235: Kuliah Bone Tumor

DISPLASIA FIBROSA MONOSTOTIK PADA FEMUR DAN TIBIA

Page 236: Kuliah Bone Tumor

Patologi:Patologi:- Terjadi displasia jaringan ikat fibrosa yang Terjadi displasia jaringan ikat fibrosa yang

mengandung trabekula tulang mengandung trabekula tulang dengankarakteristik seperti pusaran dari dengankarakteristik seperti pusaran dari sel spindlesel spindle

Diagnosis banding:Diagnosis banding:1.1. Kista soliter tulangKista soliter tulang2.2. Kondroma soliterKondroma soliter3.3. Enkondromatosis multipelEnkondromatosis multipel4.4. Osteogenik sarkomaOsteogenik sarkoma

Page 237: Kuliah Bone Tumor

GAMBARAN HISTOPATOLOGI DISPLASIA FIBROSA

44 X 100 X

Page 238: Kuliah Bone Tumor

Penanganan:Penanganan:-Kuretase dan Kuretase dan bone graft bone graft dilakukan untuk dilakukan untuk

lesi pada tulang panjanglesi pada tulang panjang-Reseksi komplit untuk lesi yang terlokalisir Reseksi komplit untuk lesi yang terlokalisir

seperti pada tulang igaseperti pada tulang iga-Manipulasi dan imobilisasi untuk mencegah Manipulasi dan imobilisasi untuk mencegah

fraktur patologisfraktur patologis

Prognosis:Prognosis:-Dapat menjadi ganas, walaupun sangat Dapat menjadi ganas, walaupun sangat

jarangjarang

Page 239: Kuliah Bone Tumor

GRANULOMA EOSINOFILIKGRANULOMA EOSINOFILIK

Insidens:Insidens: - 1% dari keseluruhan tumor jinak tulang1% dari keseluruhan tumor jinak tulang- 90% pada usia 10 – 12 tahun90% pada usia 10 – 12 tahun-Pria : wanita 2:1Pria : wanita 2:1

Lokasi:Lokasi:- 70% pada tulang pipih seperti tulang tengkorak, 70% pada tulang pipih seperti tulang tengkorak,

rahang bawah, tulang belakang, igarahang bawah, tulang belakang, iga- Tulang panjangTulang panjang

Page 240: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering granuloma eosinofilik

Page 241: Kuliah Bone Tumor

Gejala klinik:Gejala klinik:-Teraba massa lunak bila lesi dekat kulitTeraba massa lunak bila lesi dekat kulit-Demam dengan hiperemi di sekitar lesiDemam dengan hiperemi di sekitar lesi

Pemeriksaan radiologis:Pemeriksaan radiologis:-Tumor berbatas tegas / tidak tegas, dapat Tumor berbatas tegas / tidak tegas, dapat

terlihat reaksi sklerosis lokalterlihat reaksi sklerosis lokal-Destruksi tulangDestruksi tulang

Page 242: Kuliah Bone Tumor

Granuloma eosinophilic soliter pada diafisis femur, Granuloma eosinophilic soliter pada diafisis femur, tampak reaksi periosteal. tampak reaksi periosteal.

Page 243: Kuliah Bone Tumor

Diagnosis banding:Diagnosis banding:1.1. Penyakit HodgkinPenyakit Hodgkin

2.2. Limfoma non-HodgkinLimfoma non-Hodgkin

3.3. Juvenil xantogranulomaJuvenil xantogranuloma

4.4. Non-ossifying granulomaNon-ossifying granuloma

Penanganan:Penanganan:- KuretaseKuretase- Injeksi lokal steroidInjeksi lokal steroid

Page 244: Kuliah Bone Tumor

MIOSITIS OSIFIKANSMIOSITIS OSIFIKANS

Miositis osifikans merupakan kalus pada Miositis osifikans merupakan kalus pada jaringan lunakjaringan lunak

Merupakan reaksi jaringan terhadap traumaMerupakan reaksi jaringan terhadap trauma

Page 245: Kuliah Bone Tumor

Insidens:Insidens:- 50% terjadi pada usia 20 – 30 tahun (90% 50% terjadi pada usia 20 – 30 tahun (90%

menyerang usia di atas 30 tahun)menyerang usia di atas 30 tahun)-Pria : wanita 3 : 2Pria : wanita 3 : 2

Lokasi:Lokasi:-Paling sering pada ekstremitasPaling sering pada ekstremitas-Dapat terjadi pada otot gluteus dan jaringan Dapat terjadi pada otot gluteus dan jaringan

paravaginal akibat trauma persalinanparavaginal akibat trauma persalinan-Umumnya pada lapisan dalam otot, tetapi dapat Umumnya pada lapisan dalam otot, tetapi dapat

pula di lapisan subkutanpula di lapisan subkutan

Page 246: Kuliah Bone Tumor

Gambaran klinis:Gambaran klinis:-Ditemukan massa yang lembek dan membesa Ditemukan massa yang lembek dan membesa

secara cepat dalam beberapa hari sampai secara cepat dalam beberapa hari sampai beberapa minggu yang disertai rasa nyeribeberapa minggu yang disertai rasa nyeri

Patologi:Patologi:-Perdarahan fokal dan deposisi fibrin Perdarahan fokal dan deposisi fibrin

Radiologi:Radiologi:- Terlihat gambaran ossifikasi bagian perifer lesi Terlihat gambaran ossifikasi bagian perifer lesi

pada minggu ke 2 – 3, ossifikasi seluruh daerah pada minggu ke 2 – 3, ossifikasi seluruh daerah perifer sampai tengah lesi pada minggu ke 6perifer sampai tengah lesi pada minggu ke 6

Page 247: Kuliah Bone Tumor

Myositis ossificans pada perempuan 15 tahun: A, kalsifikasi pada m. brachialis 5 bulan setelah dislokasi sendi siku. B, eksisi tulang 9 bulan setelah trauma. C, myositis ossificans pada otot anterior humerus.

Page 248: Kuliah Bone Tumor

Diagnosis banding:Diagnosis banding:-Osteosarkoma jaringan lunakOsteosarkoma jaringan lunak

Penanganan:Penanganan:-Pertumbuhan osteosarkoma berkurang secara Pertumbuhan osteosarkoma berkurang secara

cepat setelah minggu keempat, pertumbuhan cepat setelah minggu keempat, pertumbuhan berhenti setelah minggu keenam dan ketujuhberhenti setelah minggu keenam dan ketujuh

-Waspadai osteosarkoma bila tetap membesar Waspadai osteosarkoma bila tetap membesar setelah lebih delapan minggu setelah lebih delapan minggu

Page 249: Kuliah Bone Tumor

TUMOR BROWN PADA TUMOR BROWN PADA HIPERPARATIROIDHIPERPARATIROID

Insidens:Insidens:- Jarang ditemukanJarang ditemukan

Patologi:Patologi:- Tampak osteoklas yang mirip sel raksasa dan Tampak osteoklas yang mirip sel raksasa dan

stroma selstroma sel-Sel raksasa lebih banyak ditemukan di daerah Sel raksasa lebih banyak ditemukan di daerah

hemoragik dan fibrosishemoragik dan fibrosis

Page 250: Kuliah Bone Tumor

PenangananPenanganan-KuretaseKuretase

Page 251: Kuliah Bone Tumor

TUMOR BROWN PADA HIPERTIROIDISME

Gambar 1. gambaran osteolitik pada kaput dan kolum metakarpal III; Gambar 2. Lima bulan post eksisi adenoma paratiroid. Tampak perubahan densitas lesi menjadi sklerotik

1 2

Page 252: Kuliah Bone Tumor

TUMOR GANAS TULANG AKIBAT TUMOR GANAS TULANG AKIBAT METASTASISMETASTASIS

Page 253: Kuliah Bone Tumor

TUMOR GANAS TULANG AKIBAT TUMOR GANAS TULANG AKIBAT METASTASISMETASTASIS

Berasal dari karsinoma atau sarkoma, dapat Berasal dari karsinoma atau sarkoma, dapat pula berasal dari neoplasma jaringan pula berasal dari neoplasma jaringan hemopoetik atau retikulerhemopoetik atau retikuler

Karsinoma lebih sering bermetastasis ke tulang Karsinoma lebih sering bermetastasis ke tulang dibanding sarkomadibanding sarkoma

Page 254: Kuliah Bone Tumor

Insidens:Insidens:-Willer (1941) : 14%Willer (1941) : 14%-Abrams, Spiro, Goldstein (1950): 27% dari 1000 Abrams, Spiro, Goldstein (1950): 27% dari 1000

otopsi penderita yang meninggal akibat karsinoma otopsi penderita yang meninggal akibat karsinoma mengalami metastasis tulangmengalami metastasis tulang

-Pada wanita 70% merupakan metastasis Pada wanita 70% merupakan metastasis karsinoma payudarakarsinoma payudara

-Pada pria 70 – 80% akibat metastasis karsinoma Pada pria 70 – 80% akibat metastasis karsinoma prostat dan paruprostat dan paru

Page 255: Kuliah Bone Tumor

Tumor primerTumor primer umumnya berasal dari umumnya berasal dari keganasan pada:keganasan pada:

1.1. PayudaraPayudara

2.2. ProstatProstat

3.3. Paru Paru

4.4. Ginjal Ginjal

5.5. Tiroid Tiroid

Page 256: Kuliah Bone Tumor

TUMOR GANAS YANG PALING SERING BERMETASTASIS KE TULANG

Bronkus

Prostat

Payudara

Hipernefroma

Page 257: Kuliah Bone Tumor

Ossophile cancer Ossophile cancer :: tumor yang sering tumor yang sering bermetastasis pada tulangbermetastasis pada tulang

Ossophob cancer Ossophob cancer :: tumor yang jarang tumor yang jarang bermetastasis pada tulang seperti tumor ganas bermetastasis pada tulang seperti tumor ganas pada kulit, saluran cerna dan servikspada kulit, saluran cerna dan serviks

Page 258: Kuliah Bone Tumor

LokasiLokasi-Paling sering pada tulang belakang, Paling sering pada tulang belakang,

tulang tengkorak, metafisis humerus tulang tengkorak, metafisis humerus proksimal, femurproksimal, femur

-Kadang-kadang pada tulang-tulang Kadang-kadang pada tulang-tulang tangan, lengan, tungkai bawah, kaki tangan, lengan, tungkai bawah, kaki

Page 259: Kuliah Bone Tumor

Lokasi tersering metastasis tumor ganas ke tulang

Page 260: Kuliah Bone Tumor

Gambaran radiologis:Gambaran radiologis:-Gambaran osteolitik, sklerotik, atau reaksi tulang Gambaran osteolitik, sklerotik, atau reaksi tulang -Karsinoma payudara, ginjal dan tiroid memberi Karsinoma payudara, ginjal dan tiroid memberi

gambaran osteolitikgambaran osteolitik-Karsinoma prostat dan karsinoma bronkogenik Karsinoma prostat dan karsinoma bronkogenik

umumnya memberi gambaran osteoblastikumumnya memberi gambaran osteoblastik

Mekanisme penyebaran:Mekanisme penyebaran:-Melalui sirkulasi sistemikMelalui sirkulasi sistemik-Melalui hubungan langsung antara vena sistemik Melalui hubungan langsung antara vena sistemik

dan sistem vena tulangdan sistem vena tulang

Page 261: Kuliah Bone Tumor

Gambaran klinis:Gambaran klinis:-Kelemahan, nyeri, fraktur patologisKelemahan, nyeri, fraktur patologis-Mungkin asimtomatis untuk jangka waktu panjangMungkin asimtomatis untuk jangka waktu panjang

Diagnosis banding:Diagnosis banding:-Sulit dibedakan dengan tumot primer tulang bila Sulit dibedakan dengan tumot primer tulang bila

lesi bersifat soliter lesi bersifat soliter

Page 262: Kuliah Bone Tumor

METASTASIS KARSINOMA MAMMA PADA FEMUR

Page 263: Kuliah Bone Tumor

METASTASIS KARSINOMA BRONKOGENIK PADA RADIUS DISTAL

Gambar A. Foto inisial

Gambar B. Lesi yang sama 6 bulan kemudian

A B

Page 264: Kuliah Bone Tumor

METASTASIS KARSINOMA SEL RENAL PADA HUMERUS

Page 265: Kuliah Bone Tumor

METASTASIS KARSINOMA TIROID PADA HUMERUS DISTAL

Page 266: Kuliah Bone Tumor

METASTASIS KARSINOMA PROSTAT PADA TULANG BELAKANG

Page 267: Kuliah Bone Tumor

Diagnosis banding tumor metastasis dan Diagnosis banding tumor metastasis dan tumor primer pada tulangtumor primer pada tulang

KELAINANKELAINAN TUMOR TUMOR METASTASISMETASTASIS

TUMOR TUMOR PRIMERPRIMER

Jumlah lesiJumlah lesi Biasanya Biasanya multipelmultipel

Biasanya Biasanya tunggaltunggal

Ukuran lesiUkuran lesi Biasanya kecilBiasanya kecil Biasanya besarBiasanya besar

Penyebaran Penyebaran kista oseuskista oseus JarangJarang SeringSering

Reaksi Reaksi osteoblasosteoblas

Terutama Terutama endostealendosteal

Terutama Terutama periostealperiosteal

Page 268: Kuliah Bone Tumor

THANK YOU FOR THANK YOU FOR

YOUR KIND ATTENTIONYOUR KIND ATTENTION