Kuliah Blok PD FKG

download Kuliah Blok PD FKG

of 24

Transcript of Kuliah Blok PD FKG

  • AGAMA-AGAMADI TENGAH TANTANGAN GLOBALBlock:PERSONALITY DEVELOPMENT

    JURUSAN KEDOKTERAN GIGIFAKULTAS KEDOTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN2011/2012By: GM.S. Agung Basuki, S.H.M.H.

  • RELIGIOSITAS:Dari kata latin religiosus, religio re-eligere(=memilih kembali), re-ligare (=mengikat kembali), relegare (=terus menerus berpaling pd sesuatu).Aspek di dalam hati, getaran nurani pribadi, personal, intimitas jiwa yg sedikit banyak menjadi misteri bagi orang lainDe coeur: cita rasa yang mencakup totalitasmanusia, kedalaman pribadi manusiaMengatasi atau lebih dalam dari agama ygtampak, formal dan institusionalRELIGIOSITAS DAN SPIRITUALITAS

  • SPIRITUALITAS:spirit = ruah, roh, semangat, corak atau gaya hidup digerakkan oleh Roh AllahSpiritualitas = pengalaman manusia akan kehadiran Yang Ilahi (Roh Allah) dalam kehidupan sehari-hariMaka spiritualitas menyangkut seluruh gaya hidup sebagai orang beriman, termasuk praktek beragama/kepercayaan-nya

  • Mengenal dan Mengimani TuhanSemua agama mengakui, mempercayai dan berpegang pada TUHAN (Allah, God, Gusti, Yang Mutlak, Realitas tertinggi, Yg Transenden, Sangkan Paraning Dumadi)Paham tentang Tuhan: monoteisme dan politeismeHubungan Tuhan-ciptaan: monisme dan dualismeTanggapan manusia thd Tuhan: pencipta dan penyelenggara, deisme dan ateismeSumber Pemahaman ttg Tuhan : Wahyu, Kitab Suci, tradisi, pengalaman, ajaran agamaGambaran tentang Tuhan: relatif (tergantung pada KS, ajaran, tradisi, pengalaman),

  • AGAMA:Lembaga, formal, sarana (bukan tujuan)agar manusia lebih mudah menemukanjalan menuju Tuhan.Tidak bisa menuntut ketaatan mutlak dari penganutnya, karena agama tidak identik dengan Allah. Peraturan agama adalah sarana dan ekspresi yang berguna bagi pendidikan penganutnyaAgama memiliki unsur batiniah (internal) dan lahiriah (eksternal)Agama lahir dan berkembang dalam konteks jamannya (terikat ruang dan waktu, historisitas)

  • RELIGIOSITAS DAN SPIRITUALITAS = INTI AGAMAAgama tidak pernah boleh dilepaskan dari religiositas dan spiritualitas. Mengapa? Karena religiositas dan spiritualitas menjadi inti/pokok dari agama. Spiritualitas dan religiositas itu kemudian berkembang menjadi IMAN (=relasi personal antara Allah dan manusia). Iman (faith) yang lengkap ialah kepercayaan yang mengikutsertakan seluruh dimensi kemanusiaan (akal budi, hati, perasaan, tubuh, sikap/tingkah laku, dsb) dan dihayati dalam seluruh hidup.

    Religiositas dan spiritualitas itudiungkapkan dalam agama dandiwujudnyatakan dlm kehidupansehari-hari

  • PRAKTEK HIDUP BERAGAMAGejala: praktek hidup beragama tidak menjadi ungkapan dari pengalaman religiositas dan spiritualitas. Dkl, agama kehilangan religiositas dan roh/spirit dasarnya.Penyebabnya: tekanan terlalu kuat pada aspek formal, lahiriah, institusional dari agama FORMALISME AGAMAAkibat : klaim kebenaran, seremonial, kemunafikan, show of force, fanatisme, fundamentalisme, radikalisme dan terorisme. Solusi : usaha pribadi dan bersama untuk memperdalam religiositas dan spiritualitas mengembalikan agama pada inti/pokoknya. Dkl. perlu dikembangkan penghayatan agama yang otentik (sejati).

  • PENGHAYATAN AGAMA YANG OTENTIK FORMALISMEVS PENGHAYATAN AGAMA YG OTENTIKDogma/doktrin jadidogma jadi sarana untuk pegangan pokokmemahami dan mengenal TuhanIbadat jadi kewajibanIbadat: saat bertemu dengan ganjaran dan hukuman Tuhan dan mempertangung jawabkan hidupMoral/etika: hukum dgn= praktek untuk ambil bagian ganjaran dan hukuman dan laksanakan sifat Tuhan dalam hidup nyataLembaga mutlak perlu= sbg sarana utk mencapaiuntuk melestarikan agamatujuan hidup bersatu dgn Tuhan

  • UNGKAPAN & PERWUJUDAN IMANIman diungkapkan dalam agama (4 unsurnya: creed, cult, code of conduct dan community structure)Iman dihayati atau diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari (cara merasa, berpikir, bertindak) gaya hidup sbg orang berimanIman tanpa perbuatan adalah matiPenghayatan agama yang otentik: menghayati iman dalam kehidupan nyata agar manusia semakin bersatu dengan Tuhan, sesama dan alam ciptaan

  • Agama monoteistik mengakui dan mengimani Tuhan yang satu dan samaAgama merupakan lembaga yang menjadi jalan atau sarana menuju kepada TuhanAda banyak agama di dunia (pluralitas) banyak jalan menuju TuhanPersoalan: APAKAH SEMUA AGAMA SAMA SAJA? (indiferentisme)Jawab: TIDAK. Setiap agama mempunyai keunikan karena keterikatannya dengan sejarah, situasi dan kondisi di mana agama itu berasal dan berkembang. (Setiap agama relatif: mempunyai relasi/keterkaitan historis, sehingga terbatas/tidak mutlak).

    PLURALITAS AGAMA

  • KEUNIKANSetiap agama mempunyai keunikan pada unsur-unsurnya: kredo/pengakuan iman, ibadat, aturan moral, struktur komunitas. Keempat unsur itu terbentuk dan berkembang dalam perjalanan historis masing-masing agamaNamun mempunyai kesamaan dalam berbagai hal, a.l. pengakuan Tuhan yg satu, nilai kemanusiaan (keadilan, damai, cinta, martabat manusia, dll)Kesamaan itu tidak menghilangkankeunikan masing-masing agama

  • Persoalan lain:Bagaimana agama yang terbatas itu dapat memahami Allah yang tak terbatas?Justru di sinilah pluralitas dapat dijelaskan: Allah sebagai kebenaran yang mutlak/tak terbatas itu membiarkan diri-Nya dipahami oleh berbagai tradisi keagamaan yang terbatas. Setiap agama yang terbatas itu tidak mampu memahami kebenaran ilahi itu. Maka kebenaran Allah itu tidak dapat dibatasi oleh satu tradisi agama, sebaliknya akan lebih baik dipahami dalam berbagai tradisi religius.

  • Teori Fritjof SchuonKehidupan religius mempunyai dua lapisan: esoteris dan eksoterisLapisan esoteris = pengalaman batiniah, iman, nilai-nilai/prinsip dalam pengalaman relasi Yang Ilahi dan manusiawi, spiritualitas, religiositas.Lapisan eksoteris = pengungkapan iman/pengalaman batiniah (nilai-nilai) dalam bentuk tindakan, simbol nyata, sarana, dsb)Pada lapisan esoteris, agama-agama dapat bertemu karena relatif mempunyai kesamaan, namun pada lapisan eksoteris setiap agama berbeda-beda atau mempunyai keunikan

  • Skema:ISLAMKRISTENKATOLIKHINDUBUDHANILAI SPIRITUAL, RELIGIOSITAS:Takwa, Keadilan, Damai,Cinta, Martabat Manusia

  • Kala Agama Jadi Bencana(Charles Kimbal)Charles Kimbal dalam buku When Religion Becomes Evil menyebut ada 5 hal/tanda yang membuat agama jadi korup/busuk:Klaim kebenaran (mutlak/satu-satunya)Ketaatan buta pada pemimpinnyaRindu akan jaman ideal direalisasikan sekarang (mis: negara agama)Tujuan menghalalkan segala caraSerukan perang suci

  • Dialog antar iman/agamaOleh karena itu setiap agama perlu saling menghormati agama lain, saling mendukung dan bekerjasama dalam peziarahan menuju Tuhan (kebenaran mutlak) dan membangun kehidupan bersama yang lebih manusiawiDialog dibangun pada lapisan: 1)dialog kehidupan, 2) dialog intra-religius, 3) dialog inter-religius, dan 4) dialog karyaDialog itu berlangsung dalam 1) komunitas hidup sehari-hari (masyarakat), 2) komunitas seagama, 3) komunitas antar agama, dan 4) komunitas antar pemimpin agama/teolog/studi agama.

  • Prinsip-prinsip dialogPengakuan adanya pluralitas agama (kebenaran iman) dengan segala keunikan masing-masingSemua agama bersifat relatif, tidak mutlak di hadapan satu-satunya Kebenaran Ilahi yang mutlakSaling menghormati, saling memahami dan saling mendukung dalam proses pencarian kebenaran sejatiDialog itu memajukan nilai-nilai kemanusiaan: keadilan, perdamaian, penghormatan martabat manusia dan keutuhan ciptaan

  • Dialog inklusif-pluralisdan transformatifInklusif: terbuka, menghargai kebenaran lain, kebenaranku terbatas, saling belajar, bekerjasamaPluralis: sikap mengakui ada keberagaman, satu Tuhan banyak jalanTransformatif: merubah hati dan tatanan hidup agar makin sesuai dengan kebenaran, makin manusiawi, didasarkan pada analisa kritis (masalah, kebutuhan, kekuatan, harapan), bekerjasama nyata

  • Tantangan bagi dialogSikap ekslusif: tertutup, klaim kebenaran (mutlak)Fundamentalisme: menafsirkan kebenaran agama secara literalis (harafiah) tanpa memperhatikan konteks tempat, waktu dan budaya, kemudian melakukan tindakan (kekerasan) atas nama agamaRealitas kemanusiaan global: kemerosotan nilai, ketidakadilan, konflik, kekerasan, pelecehan martabat manusia dan kerusakan alam (ekologi).

  • kayamiskinKemiskinanKetidakadilanPerangPenindasanKRISIS KEMANUSIAAN GLOBAL:

  • Peran Agama di tengah Tantangan GlobalAgama-agama perlu membaharui diri (dalam keempat dimensi/unsurnya) agar dapat membawa nilai-nilai religiositas nya di tengah masyarakat.Agama-agama menghidupkan Solidaritas Kemanusiaan melalui perjuangan Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan.

  • Dialog untuk kemanusiaanAgama menjadi jalan menuju kepada Tuhan dan mengangkat kemanusiaan (kemashalatan bersama). Di sinilah agama mengambil peran untuk membantu para pengikutnya menemukan kehidupan yang lebih baik dan bekerjasama untuk membangun tatanan hidup yang adil dan sejahtera.Maka dialog antaragama harus bermuara pada dialog karya, yakni kerjasama nyata untuk mengembangkan kemanusiaan dan membentuk tata dunia yang lebih baik.

  • One God, Many Religions

  • Matur Nuwun.Selamat Merenung!!!