Kuliah 6 kemagnetan print
-
Upload
yudha-agung -
Category
Engineering
-
view
118 -
download
1
Transcript of Kuliah 6 kemagnetan print
Pengantar Teknik Geofisika
KEMAGNETAN BUMI
Pengantar Teknik Geofisika
Medan magnet bumi dapat dipandang sebagaiMedan dipol (sedangkan medan Gravity bumidisebut Medan Monopol). Akibatnya garis-garismedan magnet akan mengikuti pola Dipol, di-mana pada suatu tempat di permukaan, garistersebut akan mempunyai arah tertentu.
Pengantar Teknik Geofisika
Banyak benda-benda bersifat magnet, baik buatan (magnet induksi) maupun alamiah. Magnet mempunyai kemampuan membe- rikan gaya pada sesama magnet atau benda lain seperti besi. Semua magnet mempunyai dua kutub di- sebut kutub utara dan kutub selatan. Kutub sejenis akan saling tolak-menolak, sedangkan kutub yang tidak sejenis akan saling tarik-menarik.
Pengantar Teknik Geofisika
Pengantar Teknik Geofisika
Dikenal 3 macam sifat kemagnetan bahan yaituFerromagnetik, Paramagnetik, dan Diamagnetik.
Diamagnetik : Mempunyai sifat: - Suseptibilitas K negatip dan kecil. - Suseptibilitas tidak bergantung pada medan magnet luar. Contoh: Bismuth, Grafit, Gipsum, Marmer, Kuarts Garam.
Paramagnetik Mempunyai sifat: - Suseptibilitas K positip dan sedikit lebih besar dari satu. - Suseptibilitas K bergantung pada T.
Contoh: Platina, Nikel28
Efek paramagnetisme merupakan suatu efekorientasi, mirip dengan efek orientasi darimolekul-molekul polar yaitu dalam hal sifat-nya yang bergantung pada temperatur, yaituK membesar jika T turun;
Pengantar Teknik Geofisika
Karena agitasi termal dari atom (molekul)cenderung untuk mencegah orientasi.Sebaliknya sifat diamagnetisme tidak ber-gantung pada T.
Dalam benda-benda magnetik, medan yangdihasilkan oleh momen magnetik atomik per-manen, cenderung untuk membantu medan luar.
Pengantar Teknik Geofisika
Ferromagnetisme Mempunyai sifat: - K >>> 1 - K bergantung pada T
Contoh : Besi, Nikel cobalt.
Untuk bahan-bahan ferromagnetik intensitasmagnetisasi (M) kadang-kadang besarnyasejuta kali lebih besar daripada paramagnetik.
Pengantar Teknik Geofisika
Sifat-sifat yang lain: - Antiferromagnetisme : K = paramagnetik, tetapi harganya naik sampai dengan titik Curie, kemudian turun lagi menurut H. Curie-Weiss. - Ferrimagnetisme : K >> dan bergantung pada suhu.
• Paramagnetic State
Susceptibility = Magnetization/Magnetic Field: = M/H
Curie-Weiss Law ( K T-1)
CT
GAYA MAGNETIK
Bila dua buah kutub magnet, masing-masingdengan kekuatan Po dan P1, terpisah pada jarakr, maka gaya (F) yang dihasilkan adalah:
210
rP.P1
= Fμ
F : Gaya magnetikP : kekuatan magnetikμ : permeabilitas absolutR : jarak antara kedua kutub magnet
Pengantar Teknik Geofisika
Kuat medan magnetik
Bila suatu titik berada pada jarak r dari kutubmagnet m, maka kuat medan magnetik padatitik tersebut adalah:
ro
r
r-roA(r)
X
Y
Z
Pengantar Teknik Geofisika
Bentuk medan potensial skalarnya A(r) darisuatu material magnetik dengan bentuk seba-rang dapat dinyatakan sebagai:
dVr
rA0v r-
1M - )(
Dimana :M momen dipol magnet persatuan volumV volume dari sumber dipol magnetr0 vektor posisi dari sumber dipol
Pengantar Teknik Geofisika
Sedangkan intensitas medan magnet dapatdinyatakan:
Untuk intensitas medan magnet bumi, simbol-nya ditulis Ho.
Suatu batuan dikatakan sebagai batuan mag-netik jika di dalamnya terdapat dipol-dipol mag-netik yang arahnya sama.
A(r) - H
Untuk material yang termagnetisasi linier:
oH •K = M
Dimana :M Momen dipol magnetikK kontras (perbedaan) suseptibilitas k – ko
ko suseptibilitas rata-rata di sekitar bahan
Pengantar Teknik Geofisika
Pengantar Teknik Geofisika
Harus dipahami bahwa suseptibilitas berbedadengan permeabilitas.- Suseptibilitas adalah kemampuan bahan untuk menjadi termegnetisasi- Permeabilitas adalah kemudahan untuk melewatkan fluks yang melaluinya
Hubungan antara suseptibilitas (k) danPermeabilitas (μ) :
μ = I + 4π k
Dimana I adalah intensitas magnet.
Kurva Hysterisis
0 H
BH : medan magnetB : fluks magnet
a
b
c
Jika kita mempunyai sampel material denganmedan magnet nol, dengan demikian fluksmagnet juga nol; kemudian diberi medan mag-net (induksi) sehingga H dan B meningkat sam-pai pada titik tertentu misalnya (a). Selanjutnyamedan H diturunkan, maka fluks B akan meng-alami penurunan lebih lambat dibandingkansaat naiknya. Ketika H menjadi nol, ternyataB tidak menjadi nol.
Besarnya penyimpangan B disebut magnetiksisa (remanent magnetisme)
Untuk memperkecil fluks menjadi nol, sampelharus diinduksi dengan kutub yang berlawanan.
Derajat remanent magnetisme yang ditunjukkanoleh setiap bahan sangat bervariasi.
Temperatur pada saat material kehilangan ke-mampuan untuk mempertahankan sifat kemag-netan disebut sebagai suhu Curie. Suhu ini sa-ngat mungkin dicapai pada bagian bawah kerakbumi. Faktor tekanan tidak banyak berpengaruhpada suhu Curie.