Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

21
sastra dan masyarakat

Transcript of Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

Page 1: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

sastra dan masyarakat

Page 2: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

ssastrawan, karya astrawan, karya sastra, sastra, masyarakatmasyarakat

Karya sastra tidak jatuh dari langit;Karya sastra tidak jatuh dari langit;

SastraSastra diciptakan oleh sastrawan untuk diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dihayati, dipahami, dan dinikmati, dihayati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sastrawan adalah anggota masyarakat; ia Sastrawan adalah anggota masyarakat; ia terikat oleh status sosial tertentuterikat oleh status sosial tertentu. .

Page 3: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

lisan, tulis, cetak

Tradisi lisan, tradisi tulis, dan tradisi cetak.

Sastra menampilkan gambaran kehidupan.

Kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial.

Page 4: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

status sastrawan dan karyanya

“Apakah latar belakang sosial pengarang menentukan isi karangannya?”

“Apakah dalam karya-karyanya si pengarang mewakili golongannya?”

“Apakah karya sastra yang digemari masyarakat (best-seller) dengan sendirinya tinggi mutunya?”

Page 5: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

sastra sebagai cermin

Sampai berapa jauhkah karya sastra mencerminkan keadaan zamannya?

Apa pengaruh masyarakat yang semakin rumit organisasinya ini terhadap penulisan karya sastra?

Apakah perkembangan bentuk dan isi karya sastra membuktikan bahwa sastrawan mengabdi kepada selera pembacanya?

Page 6: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

epiphenomenon

anggapan bahwa sastra merupakan cermin proses sosial-ekonomis belaka;

bergerak dari faktor-faktor di luar sastra untuk membicarakan sastra; sastra hanya berharga dalam hubungannya dengan faktor-faktor di luar sastra itu sendiri;

teks sastra tidak dianggap utama, ia hanya merupakan epiphenomenon (gejala kedua).

Page 7: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

struktur sastra

mengutamakan teks sastra sebagai bahan penelaahan: analisis teks untuk mengetahui strukturnya, dipergunakan memahami lebih dalam lagi

gejala sosial yang di luar sastra.

Page 8: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

sosiologi pengarangsosiologi pengarang,, karya karya sastrasastra,, pembaca pembaca

• sosiologi pengarang memasalahkan status sosial, sosiologi pengarang memasalahkan status sosial, ideologi sosial, dan lain-lain yang menyangkut ideologi sosial, dan lain-lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra.pengarang sebagai penghasil sastra.

• sosiologi karya sastra memasalahkan karya sastra itu sosiologi karya sastra memasalahkan karya sastra itu sendiri; yang menjadi pokok penelaahan adalah apa sendiri; yang menjadi pokok penelaahan adalah apa yang tersirat dalam karya sastra dan apa yang yang tersirat dalam karya sastra dan apa yang menjadi tujuannyamenjadi tujuannya..

• sosiologi pembacasosiologi pembaca sastra memasalahkan pembaca sastra memasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sasta.dan pengaruh sosial karya sasta.

Page 9: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

konteks sosial pengarang (a)

bagaimana si pengarang mendapatkan mata pencahariannya:

apakah ia menerima bantuan dari pengayom (patron),

atau dari masyarakat secara langsung,atau dari kerja rangkap.

Page 10: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

konteks sosial pengarang (b)

profesionalisme dalam kepengarangan:

sejauh mana pengarang itu menganggap pekerjaannya sebagai suatu profesi.

Page 11: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

konteks sosial pengarang (c)

masyarakat apa yang dituju oleh pengarang?:

hubungan antara pengarang dan masyarakat dalam hal ini sangat penting.

bahasa sangat menentukan khalayak pembaca pertama.

Page 12: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

sastra: cermin masyarakat?

Sastra mungkin tidak mencerminkan masyarakat pada waktu ia ditulis.

Sastra yang menampilkan keadaan masyarakat secermat-cermatnya mungkin saja tidak bisa dipercaya sebagai cermin masyarakat.

Page 13: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

pandangan sosial pengarang

Sifat “lain dari yang lain” & pandangan sosial pengarang mempengaruhi pemilihan dan penampilan fakta sosial dalam karyanya.

Page 14: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

fungsi sosial sastrafungsi sosial sastra ((a)a)

sudut pandangan ekstrim kaum Romantiksudut pandangan ekstrim kaum Romantik;; sastra sama derajatnya dengan karya pendeta sastra sama derajatnya dengan karya pendeta atau nabi; pendirian bahwa sastra harus atau nabi; pendirian bahwa sastra harus berfungsi sebagai pembaharu dan perombakberfungsi sebagai pembaharu dan perombak;;

Page 15: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

fungsi sosial sastrafungsi sosial sastra (b)(b)

sastra bertugas sebagai penghibur belaka; sastra bertugas sebagai penghibur belaka; dalam hal ini, gagasan “seni untuk seni” dalam hal ini, gagasan “seni untuk seni” tak ada bedanya dengan praktek tak ada bedanya dengan praktek melariskan dagangan untuk menjadi melariskan dagangan untuk menjadi best-best-sellerseller;;

Page 16: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

fungsi sosial sastrafungsi sosial sastra (c)(c)

kompromi : sastra harus mengajarkan kompromi : sastra harus mengajarkan sesuatu dengan cara menghibursesuatu dengan cara menghibur..

Page 17: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

sastra, kebudayaan, dan peradaban

Karya sastra tidak dapat dipahami selengkap-lengkapnya apabila dipisahkan dari lingkungan kebudayaan atau peradaban yang telah menghasilkan.

Page 18: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

gagasan: bentuk

Gagasan yang ada dalam karya sastra sama pentingnya dengan bentuk bahkan boleh dikatakan bahwa bentuk dan teknik itu ditentukan gagasan tersebut.

Page 19: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

sastra sebagai moral

Setiap karya sastra yang bisa bertahan lama pada hakikatnya adalah suatu moral, baik dalam hubungannya dengan kebudayaan sumbernya maupun dalam hubungannya dengan orang-seorang.

Page 20: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

Sosiologi sastra adlh cabang ilmu sastra yg mempelajari sastra dlm hubnya dg kenyataan sosial.

Tugas sosiologi sastra adalah menghubungkan pengalaman tokoh-tokoh khayali & situasi ciptaan pengarang itu dg keadaan sejarah yg merupakan asal-usulnya (Damono, 2003: 14)

Page 21: Kul sosas 2, sastra dan mayarakat

TERIMA KASIH