KUESIONER

download KUESIONER

of 14

Transcript of KUESIONER

Salah satu instrumen pengumpul data dalam penelitian adalah kuesioner, atau disebut juga daftar pertanyaan (terstruktur). Kuesioner ini biasanya berkaitan erat dengan masalah penelitian, atau juga hipotesis penelitian yang dirumuskan. Disebut juga dengan istilah pedoman wawancara (interview schedule), namun kita akan menggunakan istilah generiknya yaitu kuesioner. Apa itu Kuesioner Kuesioner daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dijawab dibawah pengawasan peneliti Kuesioner ditujukan kepada responden, untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian Teknik ini cocok untuk memperoleh data yang cukup besar, dari kelompok/ masyarakat yg berpopulasi besar dan bertebaran tempatnya Sebelum membuat kuesioner, ada baiknya peneliti mengantisipasi kemungkinan adanya kesalahan yang sering terjadi berkaitan dengan pelaksanaan pengumpulan data dari responden. Beberapa permasalahan yang mungkin dan bahkan sering terjadi dan bagaimana cara memperbaikinya adalah sebagaimana disarankan oleh Bailey (1987), sebagai berikut: (a) Responden sering menganggap wawancara tidak masuk akal dan bahkan sering menganggapnya sebagai dalih (subterfuge) untuk tujuan-tujuan tertentu misalnya komersial. Alternatif pemecahannya antara lain adalah menyampaikannya dalam pengantar bahwa penelitian yang akan dilakukan benar-benar untuk tujuan nonkomersial. Tentu saja dengan kata-kata yang baik dan sopan. (b) Responden merasa terganggu dengan adanya informasi yang dirasa menyerang dirinya atau kepentingannya, misalnya takut dirilis di media massa.

1

Pemecahannya adalah menghindari pertanyaan yang sensitif, serta diyakinkan bahwa tidak akan ada nama responden di dalamnya. (c) Responden menolak bekerja sama atas dasar pengalaman masa lalu. Upayakan untuk meyakinkan responden bahwa ini beda, beri pengertian bahwa responden dalam hal ini turut berjasa dalam membantu penelitian ini. (d) Responden yang tergolong dirinya kelompok minoritas sehingga merasa lelah karena sering dijadikan kelinci percobaan (guinea pig). Ini jarang terjadi di negeri kita. Namun jika hal seperti ii terjadi, peneliti bisa menggunakan instrumen lain., atau bahkan mencari sumber data yang lain. (e) Responden orang penting dan sering merasa tahu akan apa yang akan ditelitinya. Cara pemecahannya adalah dengan metode menyanjung orang penting tadi, misalnya dengan mengatakan bahwa hanya dialah orang satusatunya yang bisa memberikan informasi tentang masalah ini. (f) Responden menjawab dengan pertimbangan normatif, berpikir baik atau jelek. Katakan kepadanya bahwa penelitian ini semata-mata untuk pengembangan ilmu, dan bukan untuk kepentingan lain. Selain itu nama responden juga tidak perlu dicantumkan. (g) Responden merasa takut akan kebodohannya dalam menjawab pertanyaan ini. Katakan kepadanya bahwa jawaban apapun dari responden itu penting, dan tidak ada yang salah dalam menjawab. (h) Responden mengatakan tidak ada waktu untuk menjawabnya, atau merasa itu bukan bidang minatnya. Pemecahannya adalah mengatakan bahwa dialah satusatunya orang yang bisa memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

2

Persyaratan lain dalam membuat kuesioner (a) Relevansi kuesioner: Relevansi pertanyaan dengan tujuan studi, relevan pertanyaan dengan responden secara perorangan. (b) Relevansi pertanyaan dengan studi: betul (c) Relevansi pertanyaan dengan responden: betul.

Kegagalan-kegagalan dalam membuat kuesioner: (a) Luncuran pertanyaan ganda: Jangan menanyakan satu masalah dalam satu pertanyaan. Contoh, apakah anda sering menyobek buku di perpustakaan selagi tidak ada pengawas yang melihatnya; dan apakah anda juga sering mencoreti buku milik perpustakaan untuk kepentingan penjelasan secara khusus?. (b) Pertanyaan yang mengaahkan: Hindari bentuk pertanyaan seperti ini. Contoh, menurut presiden, kita harus mengencangkan ikat pinggang dalam menghadapi krisis ekonomi yang berkepanjangan ini. Anda setuju, bukan?. Pertanyaan seperti ini biasanya dijawab secara langsung dengan kata setuju. Bisa dibayangkan bahwa jika semua pertanyaan dijawab dengan setuju. (c) Pertanyaan sensitif: Hati-hati dengan pertanyaan sensitif seperti contoh berikut: Anda pernah melakukan onani?; Anda pernah melakukan hubungan seks sebelum nikah?. Pertanyaan jenis ini termasuk kategori sensitif, bahkan kurang ajar. (d) Pertanyaan yang menakut-nakuti: Contoh. Di daerah ini sering terjadi perampokan dan penodongan di malam hari. Bisa Anda sebutkan orangnya?; atau, Anda tentu mengetahui peristiwa pembunuhan yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah ini, karena andalah yang paling dekat dengan tempat kejadian3

perkara (TKP). Kami datang untuk menyelidikinya, oleh karena itu tolong jawab dengan sejujurnya pertanyaan-pertanyaan kami. Kuesioner tertutup dan terbuka Ada dua jenis pertanyaan dalam kuesioner, yakni pertanyaan terbuka, terbuka, dan gabungan tertutup dan terbuka. Pertanyaan dengan jawaban terbuka adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan penuh kepada responden untuk menjawabnya. Di sini peneliti tidak memberikan satupun alternatif jawaban. Sedangkan pertanyaan dengan jawaban tertutup adalah sebaliknya, yaitu semua alternatif jawaban responden sudah disediakan oleh peneliti. Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang dianggapnya sesuai. (a) Kuesioner dengan jawaban tertutup: Salah satu keuntungannya untuk kuesioner ini adalah sebagai berikut: (1) jawaban-jawaban bersifat standar dan bisa dibandingkan dengan jawaban orang lain; (2) jawaban-jawabannya jauh lebih mudah dikoding dan dianalisis, bahkan sering secara langsung dapat dikoding dari pertanyaan yang ada, sehingga hal ini dapat menghemat tenaga dan waktu; (3) responden lebih merasa yakin akan jawaban-jawabannya, terutama bagi mereka yang sebelumnya tidak yakin; (4) jawaban-jawaban relatif lebih lengkap karena sudah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti; dan (5) analisis dan formulasinya lebih mudah jika dibandingkan dengan model kuesioner dengan jawaban terbuka. Meskipun demikian, ada juga kelemahannya, yakni: (1) sangat mudah bagi responden untuk menebak setiap jawaban, meskipun sebetulnya mereka tidak memahami masalahnya; (2) responden merasa frustrasi dengan sediaan jawaban yang tidak satu pun yang sesuai dengan keinginannya; (3) sering terjadi jawaban-jawaban yang terlalu banyak sehingga membingungkan responden untuk memilihnya; (4) tidak bisa mendeteksi adanya perbedaan pendapat antara responden dengan peneliti karena responden hanya disuruh memilih alternatif jawaban yang tersedia.

4

(b) Kuesioner dengan jawaban terbuka: Keuntungannya antara lain adalah: (1) dapat digunakan manakala semua alternatif jawaban tidak diketahui oleh peneliti, atau manakala peneliti ingin melihat bagaimana dan mengapa

jawaban responden serta alasan-alasannya. Hal ini sangat baik untuk menambah pengetahuan peneliti akan masalah yang diutarakannya; (2) membolehkan responden untuk menjawab sedetil atau serinci mungkin atas apa yang ditanyakan peneliti. Dalam hal ini pendapat responden dapat diketahui dengan baik oleh peneliti. (c) Kuesioner dengan jawaban tertutup dan terbuka (gabungan): Untuk menjembatani kekurangan-kekurangan seperti tadi, maka sering digunakan pertanyaan model gabungan antara keduanya. Dengan model tertutup dan tebuka, semua kekurangan seperti tadi bisa diatasi. Misalnya dalam satu pertanyaan, disamping disediakan alternatif jawaban oleh peneliti, juga perlu disediakan alternatif terbuka (c. ) untuk diisi sendiri oleh responden sesuai dengan pendapatnya secara bebas. Dalam mengolah data untuk model terakhir ini, bisa dilakukan pengelompokan ulang atas semua jawaban responden pada alternatif terbuka tadi. Atau bisa juga peneliti melihat ulang apakah jawaban responden yang terakhir itu sebenarnya sudah termasuk ke dalam salah satu alternatif jawaban yang tersedia. Dan jika ternyata jawabannya sama dengan salah satu alternatif jawaban yang tersedia namun dalam bahasa yang berbeda, peneliti bisa menganggapnya sebagai jawaban seperti pada alternatif yang tersedia tadi. Contoh sebuah pertanyaan sederhana dengan alternatif jawabannya: Tujuan Anda berkunjung ke perpustakaan adalah: (1) mengerjakan tugas-tugas akademik; (2) mencari informasi akademik untuk kepentingan tugas dari dosen; (3) menambah wawasan; (4) menambah pengetahuan. (Responden menjawab dengan tulisan sendiri pada alternatif yang terbuka ini). Kita bisa melihat bahwa sebenarnya jawaban responden tersebut sama atau hampir sama dengan alternatif nomor (3) menambah wawasan.5

Susunan pertanyaan Ada aturan umum dalam menyusun urutan pertanyaan yang dibuat, meskipun tidak mutlak, yakni sebagai berikut: (a) Pertanyaan sensitif dan pertanyaan model jawaban terbuka sebaiknya ditempatkan di bagian akhir kuesioner. (b) Pertanyaan-pertanyaan yang mudah sebaiknya ditempatkan pada bagian awal kuesioner. (c) Susunlah pertanyaan dengan pola susunan yang saling berkaitan satu sama lain secara logis. (d) Susunlah pertanyaan sesuai dengan susunan yang logis, runtut, dan tidak meloncat-loncat dari tema satu ke tema yang lain. (e) Jangan gunakan pasangan pertanyaan yang mengecek reliabilitas. Misalnya, setujukah Anda terhadap aborsi? Sementara itu di tempat lain, ada pertanyaan, tidak setujukan Anda terhadap aborsi?. (f) Gunakan pertanyaan secara singkat dan jelas, tidak bertele-tele. Pertanyaan kontingensi Maksudnya adalah bentuk pertanyaan yang masih ada kelanjutannya. Misalnya, Anda pernah mabuk?. Jika pernah, bagaimana rasanya?. Jenis pertanyaan seperti ini dimungkinkan adanya, namun harus berpatokan kepada kemungkinan adanya hubungan tertentu antara tema yang satu dengan tema yang lain. Selain itu, jawaban-jawaban dari responden atas pertanyaan lanjutan ini akan sangat membantu memperdalam wawasan peneliti.6

Kata pengantar kuesioner Kata pengantar dalam kuesioner banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan kuesioner tersebut. Kata-kata yang digunakan juga sangat mempengaruhi responden dalam menjawabnya. Misalnya, kata pengantar yang kasar tentu tidak akan mendapat simpati responden, bahkan mungkin ditolak. Untuk itu, disarankan, gunakan kata-kata yang sopan, wajar, menghormat, dan jangan terlalu panjang. Cukuplah misalnya, beberapa kalimat pengantar, tujuan, dan ucapan terima kasih atas kesediaan responden untuk menjawabnya. Uji coba instrumen (kuesioner) Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, ujicobakanlah lebih dahulu kepada sejumlah kecil responden. Ini gunanya untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur dimaksud. Selain itu, ini juga bisa digunakan untuk mengetahui kemungkinan diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah dirumuskan. Selain itu, jika ternyata dalam uji coba ini terdapat banyak kesalahan, maka peneliti bisa mengubah atau menyempurkannya.

Macam KuesionerMenurut sifatnya:

Angket umum: untuk memperoleh data yang selengkapnya (umum) tentang kehidupan seseorang Angket khusus: untuk mendapatkan data khusus tentang kehidupan seseorang

Menurut cara penyampaianya:

7

Angket langsung: disampaikan langsung kepada responden tentang dirinya sendiri Angket tak langsung: disampaikan kepada responden tentang diri orang lain

Menurut struktur:

Angket berstruktur: angket yang disusun lengkap dengan jawabanya, sehingga responden tinggal memilih Angket tak berstruktur: angket yang pertanyaanya meminta jawaban menurut responden, sehingga tiap responden jawabanya berbeda

Menurut bentuk pertanyaan:

Angket terbuka: jika responden diberi kebebasan untuk menjawab, menurut pendapat responden sendiri Angket tertutup: jika pertanyaanya sudah lengkap dengan jawaban, sehingga responden harus menjawab sesuai dengan jawaban yang telah tersedia

Data Yang Perlu Dikumpulkan Data umum responden:

Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, agama

Data variabel penelitian (Khusus)

Variabel bebas Variabel tergantung

8

Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat Kuesioner

Pakai bahasa yang sederhana, yang mudah dimengerti oleh responden, hindari menggunakan bahasa yang sulit dimengerti

Contoh:

Apakah Ibu mengikuti program ASI Eksklusif? Apakah Ibu memberikan makanan tambahan selain ASI pada bayi ibu? (lebih mudah dimengerti)

Pertanyaan jangan terlalu luas

Contoh:

Dimana ibu melahirkan? Dimana Ibu melahirkan anak yang terakhir? (lebih fokus) Pertanyaan tidak boleh double Apakan Ibu sudah mengikuti KB, dan siapa yang menyuruh? (double pertanyaan) Apakah Ibu sudah ikut KB? Siapakah yang mempengaruhi Ibu ikut KB?

Pertanyaan tidak boleh memimpin atau mengarahkan

Contoh:

Ibu sudah ikut KB, bukan? (mengarahkan) Apakan Ibu sudah ikut KB?9

Pertanyaan diusahakan mudah dijawab responden

Apa alasan Ibu ikut KB? Penyakit Ekonomi Kesejahteraan Ibu Dipaksa Suami Lain-lain

Hindari pertanyaan bias

Berapa umur Ibu sekarang? 20 25 tahun 25 30 tahun 30 35 tahun > 35 tahun Pertanyaan Terbuka

Apakah Saudara setuju Puskesmas Peterongan dipindahkan ke lokasi Pondok? Apa alasan Saudara tidak setuju?

Pertanyaan Tertutup Apakah Saudara setuju Puskesmas Peterongan dipindahkan ke lokasi Pondok? Setuju Tidak Setuju Apa alasan Saudara tidak setuju? Jauh

10

Lahan sempit Tidak ada transportasi Harus pakai jilbab Lain-lain Dichotomous Choice Apakah Ibu pernah membicarakan masakah ASI Eksklusif dengan teman/tetangga? Pernah Tidak pernah Multiple Choice Siapakah yang mendorong Ibu datang ke Posyandu? Suami Orang tua Tetangga Tokoh masyarakat Tokoh Agama Lain-lain Check List Sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kecamatan: Puskesmas Polindes Posyandu Dukun Dokter Praktek Swasta Lain-lain 11

Ranking Question Menurut Saudara siapakah Presiden yang paling jujur? (Berikan urutan dengan memberi nomor didepan nama presiden) Sukarno Suharto Habibi Gus Dur Megawati SBY Data Kualitatif

Mengukur data kualitatif sebaiknya menggunakan: Jawaban benar salah (contoh: mengukur pengetahuan) Skala Likert (contoh: mengukur persepsi, sikap, perilaku)

Skala Likert Persepsi 1 = Sangat tidak tepat 2 = Tidak tepat 3 = Cukup tepat 4 = Tepat 5 = Sangat Tepat Skala Likert Sikap 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju12

3 = Cukup setuju 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju Skala Likert Perilaku 1 = Tidak pernah 2 = Jarang 3 = Kadang-kadang 4 = Selalu 5 = Selalu Tugas Individu 1. Apa yang dimaksud Instrumen Penelitian 2. Sebutkan teknik pengumpulan data 3. Sebutkan dan jelaskan macam instrumen penelitian 4. Sebutkan syarat instrumen penelitian yang baik 5. Jelaskan apa yang dimaksud Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 6. Sebutkan dan jelaskan macam kuesioner 7. Sebutkan syarat membuat kuesioner yang baik 8. Bagaimana cara mengukur data kualitatif 9. Buat contoh kuesioner kuantitatif 10. Buat contoh kuesioner kualitatif

DAFTAR PUSTAKA13

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/08/merancang-kuesionerpenelitian.html http://uripsantoso.wordpress.com/2008/04/08/teknik-membuat-kuesionertracer-study/

14