Kuat Geser Ch

6
BAB III KUAT GESER I. Tujuan Pengujian Kuat Geser Pengujian kuat geser dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dari batuan yang menjadi spesimen yaitu dari segi berapa kekuatan spesimen terhadap suatu geseran disertai adanya pembebanan yang masih mampu ditahan oeh spesimen tersebut, hal ini peru dalam penentuan apakah spesimen tersebut itu stabil ubtuk digunakan dalam keadaan lereng tertentu. II. Pengujian Kuat Geser Pengujian ini untuk mengetahui kuat geser batuan pada tegangan normal tertentu. Dari hasil pengujian dapat ditentukan : garis “Coulumb’s shear strength” kuat geser (shear strength) sudut geser dalam (Φ) kohesi (C) III. Alat-Alat Yang Digunakan Satu set alat untuk uji Kuat geser dari bentuk suatu batuan. Satu spesimen dengan bentuk segi empat atau ketupat atau spesimen yang diujinya berada ditengah-tengah segiempat yang tengahnya dibuat belah.

description

PENGUJIAN KUAT GESER

Transcript of Kuat Geser Ch

KUAT GESER

BAB III

KUAT GESER

I. Tujuan Pengujian Kuat Geser

Pengujian kuat geser dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dari batuan yang menjadi spesimen yaitu dari segi berapa kekuatan spesimen terhadap suatu geseran disertai adanya pembebanan yang masih mampu ditahan oeh spesimen tersebut, hal ini peru dalam penentuan apakah spesimen tersebut itu stabil ubtuk digunakan dalam keadaan lereng tertentu.

II. Pengujian Kuat Geser

Pengujian ini untuk mengetahui kuat geser batuan pada tegangan normal tertentu.

Dari hasil pengujian dapat ditentukan :

garis Coulumbs shear strength

kuat geser (shear strength)

sudut geser dalam ()

kohesi (C)

II. Alat-Alat Yang Digunakan

Satu set alat untuk uji Kuat geser dari bentuk suatu batuan.

Satu spesimen dengan bentuk segi empat atau ketupat atau spesimen yang diujinya berada ditengah-tengah segiempat yang tengahnya dibuat belah.

Pompa pembebanan serta penunjuknya dalam satuan KN, dengan skala 1 stripnya 1 KN.

Penunjukkan keadaan gesernya spesimen dengan skala 0,5 per strip.

Jumlah spesimen yang diuji 1 dengan tiga kali uji.

III. Prosedur

1. Ukur dulu terlebih dahulu panjang dan lebar contoh lalu catat pada form yang ada.

2. Masukkan spesimen ke dalam box penyimpanan di alat shear box, kemudian beri beban normal sesuai dengan perhitungan.

3. Pasang selang oli pressure pada saat posisi maju saat pengukuran maju demikian pula pada saat pengukuran mundur sedang dipindahkan.

4. Pompa beban yang digunakan (1KN, 2KN, 3KN) dan ditahan supaya konstan selama pengujian masih dilakukan.

5. Baca preassure gauge sesuai waktu yang diminta sebanyak 12 mm perubahan.

6. Beban yang diberikan jangan sampai berubah apabila berubah maka preassure gaugenya pun akan berubah. Penunjuk keadaan geser spesimen dangan skala 1 strip bernilai 0.5 KN.

7. Pompa untuk menggeser spesimen, digerak-gerakkan selama alat penunjuk geser maju atau mundur itu berputar satu putaran penuh.

8. Setelah satu putaran dicatat data yang dihasilkan dari alat penunjuk kekuatan geser (yang letaknya di dekat pompa yang berfungsi untuk menggeser).

9. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali dengan keadaan menggeser ke arah maju dan kearah mundur.V. Hasil PengamatanTabel 3.1

Hasil Pengamatan Pada Beban 5 KgKONDISIPERUBAHAN GESER (mm)GAYA GESER

1

2

3

4

51

2

3

4

51

1.5

1.8

2

2.5

5

4

3

2

15

4

3

2

11.2

1.4

1.7

2.5

3

Tabel 3.2Hasil Pengamatan Pada Beban 10 KgKONDISIPERUBAHAN GESER (mm)GAYA GESER

MAJU1

2

3

4

5

6

7

82.5

2.9

3

3.1

3.2

3.3

3.5

3.9

MUNDUR8

7

6

5

4

3

2

12.5

2.6

3.2

3.8

3.9

4.2

4.8

5.3

Tabel 3.2Hasil Pengamatan Pada Beban 10 KgKONDISIPERUBAHAN GESER (mm)GAYA GESER

MAJU1

2

3

4

5

6

7

82.5

2.9

3

3.1

3.2

3.3

3.5

3.9

KONDISIPERUBAHAN GESER (mm)GAYA GESER

MUNDUR8

7

6

5

4

3

2

12.5

2.6

3.2

3.8

3.9

4.2

4.8

5.3

Tabel 3.3Hasil Pengamatan Pada Beban 20 KgKONDISIPERUBAHAN GESER (mm)GAYA GESER

MAJU1

2

3

4

5

6

75

5.2

6.8

7

5.5

6

8

MUNDUR7

6

5

4

3

2

14.5

4.8

5.2

6

7.3

8

10

VI. Perhitungan