INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata...

74

Transcript of INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata...

Page 1: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan
Page 2: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

ii

Page 3: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

1

INTEGRITAS

PEDULI

TEAMWORK

PROFESIONAL

INOVATIF

Page 4: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

2

“MENJADI RUJUKAN DALAM

PEMBAHARUAN ADMINISTRASI

NEGARA DI DAERAH”

04 03

02 01

Pengkajian

Kebijakan

Pengembangan

Inovasi

Administrasi

Negara

Pembinaan dan

Penyelenggaraan

Pendidikan dan

Pelatihan

Aparatur Negara

Pengembangan

dan Penerapan

Ilmu Administrasi

Negara

Page 5: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

i

i

Kata

Pengantar

Renstra PKP2A III LAN merupakan dokumen perencanaan dan

acuan penganggaran PKP2A III LAN dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun. Renstra ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran, serta strategi

PKP2A III LAN sebagai upaya pengembangan instansi dalam

penyelenggaraan pelayanan kepada stakeholders. Renstra ini

disusun dengan melihat berbagai aspek lingkungan tersebut, baik

itu potensi, kelemahan, peluang serta tantangan yang dihadapi

dalam rangka pelaksanaan amanah yang menjadi lingkup

kewenangan PKP2A III LAN.

Perubahan Indikator Kinerja di lingkungan LAN yang telah

dirumuskan dan ditetapkan dengan mempertimbangkan dinamika

lingkungan eksternal, mewajibkan PKP2A III LAN melakukan

penyesuaian terhadap Indikator Kinerja yang akan dicapainya.

Sebagai satuan kerja mandiri di Lingkungan LAN setingkat eselon II,

PKP2A III harus men-cascade Indikator Kinerja dari unit eselon I di

atasnya sehingga terwujud keselarasan dalam merealisasikan

kinerja LAN.

Dengan melakukan reviu Renstra, maka PKP2A III LAN diharapkan

lebih fokus dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuannya serta secara

bersamaan dapat berkontribusi positif dalam perwujudan visi dan

misi LAN.

Akhirnya, dengan segala upaya dari seluruh pihak yang telah

terlibat dalam reviu Renstra PKP2A III LAN Tahun 2015 – 2019 ini, kami

berharap agar penyesuaian Indikator Kinerja beserta target

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra ini dapat

Page 6: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

ii

ii

diimplementasikan dan dicapai sebagai upaya perwujudan misi

dan visi organisasi.

Samarinda, Maret 2018

Kepala,

Dr. Mariman Darto, M.Si.

Page 7: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

iii

iii

Daftar Isi

i Kata Pengantar

iii Daftar Isi

1 Bab I Pendahuluan

• Kondisi Umum

• Aspirasi Stakeholders

• Perkembangan Isu Strategis

• Evaluasi Pelaksanaan Renstra PKP2A III LAN 2010-2014

• Potensi, Permasalahan, Tantangan, dan Peluang

31 Bab II Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

• Visi

• Misi

• Tujuan

• Sasaran Strategis

37 Bab III Arah Kebijakan, Strategi, dan Kerangka

Kelembagaan

• Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

• Kerangka Kelembagaan

53 Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan

• Target Kinerja

• Kerangka Pendanaan

Page 8: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

iv

iv

59 Bab V Penutup

61 Lampiran

Page 9: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

1

1

BAB I

PENDAHULUAN • Kondisi Umum

• Aspirasi Stakeholders

• Perkembangan Isu Strategis

• Evaluasi Pelaksanaan Renstra PKP2A III LAN 2010-2014

• Potensi, Permasalahan, Tantangan, dan Peluang

Page 10: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

2

2

Kondisi Umum Pembangunan SDM aparatur diarahkan untuk penguatan kapasitas

pemerintahan (birokrasi) dalam rangka peningkatan kualitas tata

kelola pemerintahan (good governance). Kualitas tata kelola

pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya

sasaran pembangunan nasional, baik jangka pendek, jangka

menengah, maupun jangka panjang. Lahirnya UU Nomor 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) menandai paradigma

baru manajemen aparatur sipil di Indonesia yang bertujuan untuk

menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,

etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,

kolusi, dan nepotisme. Secara sederhana, UU ASN memiliki banyak

keunggulan dibandingkan pendahulunya. Salah satunya adalah

penerapan sistem merit dalam manajemen kepegawaian.

Implementasi sistem merit yang telah direalisasikan pada beberapa

K/L dan pemerintah Daerah adalah seleksi terbuka yang kompetitif.

Sistem ini memberikan harapan bagi perbaikan kualitas ASN yang

lebih kompetitif dengan kinerja yang lebih baik. Disamping itu,

paradigma baru manajemen ASN melalui UU ASN mensyaratkan

kompetensi wajib dimiliki oleh setiap ASN yang juga

mengamanahkan Pengembangan Kompetensi menjadi hak bagi

pegawai untuk meningkatkan profesionalismenya pada lingkungan

birokrasi sebagaimana disebutkan dalam UU ini bahwa ASN adalah

sebuah profesi. Belum genap dua tahun pemberlakuan UU ASN,

serta belum terbitnya beberapa aturan pelaksanaanya

menyebabkan amanah UU ini belum bisa diterapkan seutuhnya

oleh K/L maupun Pemerintah Daerah.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) memiliki peran penting dalam

pelaksanaan UU ASN. Lembaga Admnistrasi Negara memiliki fungsi

sebagai pengembang standar kualitas pendidikan dan pelatihan

pegawai ASN; Pembina pendidikan dan pelatihan kompetensi

manajerial pegawai ASN; penyelenggara pendidikan dan

pelatihan kompetensi manajerial pegawai ASN baik secara sendiri

maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan

lainnya; pengkajian terkait dengan kebijakan dan manajemen ASN;

dan melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan

pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah

lainnya. Berdasarkan fungsi tersebut, Lembaga Administrasi Negara

Page 11: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

3

3

bertanggung jawab terhadap peningkatan kompetensi ASN melalui

pengembangan, pembinaan, serta penyelenggaraan pendidikan

dan pelatihan, serta akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan

ASN. Tugas berat tersebut harus diselaraskan dengan fungsi

Lembaga sebagai pengkaji kebijakan dan manajemen ASN melalui

training-policy based research dalam rangka mewujudkan good

training governance.

Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III Lembaga

Administrasi Negara (PKP2A III LAN) yang menjalankan sebagian

kewenangan Lembaga Administrasi Negara berkewajiban untuk

memperkuat fungsi Lembaga Administrasi Negara di wilayah

Kalimantan dalam pembinaan pendidikan dan pelatihan

kompetensi manajerial pegawai ASN, penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial pegawai ASN

serta pengkajian terkait dengan kebijakan dan manajemen ASN

sebagaimana tugas dan fungsi yang diembannya. Pelaksanaan

fungsi ini menjadi tantangan tersendiri bagi PKP2A III LAN mengingat

bahwa pembangunan SDM aparatur di wilayah Kalimantan

tidaklah semudah seperti di wilayah Jawa dan Sumatera.

Aksesibilitas transportasi, informasi maupun knowledge menjadi

kendala dan hambatan yang cukup berarti dalam percepatan

pembangunan SDM aparatur yang kompetitif dan berkinerja tinggi

di wilayah ini.

Memasuki tahun keempat, Rencana Strategis PKP2A III LAN periode

2015-2019 kembali direviu di tahun 2018. Ada beberapa hal yang

perlu disesuaikan terkait dengan perubahan lingkungan strategis

PKP2A III LAN. Reviu kali ini dilakukan karena adanya perubahan

sasaran strategis dan indikator kinerja pada tingkat LAN seiring

dengan perubahan lingkungan strategis LAN, sehingga PKP2A III

LAN sebagai bagian dari LAN juga perlu melakukan penyesuaian

untuk dapat mendukung pencapaian sasaran strategis LAN

tersebut.

Sebelum perencanaan strategis disusun, terlebih dahulu akan

dibahas mengenai aspirasi stakeholders, perkembangan isu

strategis, dan evaluasi capaian Renstra periode sebelumnya yang

berperan penting dalam penentuan strategi pencapaian visi dan

misi PKP2A III LAN serta penetapan program dan kegiatan selama

periode 2015-2019.

Page 12: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

4

4

Aspirasi Stakeholders Aspirasi stakeholders menjadi bagian yang sangat penting dalam

penguatan peran dan eksistensi sebuah organisasi. Aspirasi menjadi

suatu mekanisme untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan yang

diberikan kepada stakeholders oleh PKP2A III LAN. Selama lebih dari

satu dasawarsa keberadaan PKP2A III LAN di wilayah Kalimantan,

diakui bahwa tugas dan fungsi yang diemban belum dapat

menjangkau seluruh daerah di wilayah ini. Aksesibilitas yang cukup

sulit serta keterbatasan anggaran menjadi kendala utama untuk

mengoptimalkan peran PKP2A III LAN di wilayah ini. Bahkan

keberadaan PKP2A III LAN di wilayah ini belum diketahui oleh semua

daerah serta mengira bahwa wilayah kerjanya hanya sebatas

Provinsi Kalimantan Timur.

Aspirasi stakeholders dijaring melalui survey dan masukan secara

lisan dan tulisan melalui forum terbatas/workshop/rapat

koordinasi/survey mengenai harapan stakeholders yang harus

dilakukan oleh PKP2A III LAN dalam mengoptimalkan fungsi

pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial

pegawai ASN, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

kompetensi manajerial pegawai, pengkajian terkait dengan

kebijakan dan manajemen ASN serta pengembangan inovasi

administrasi negara. Menjaring aspirasi stakeholders merupakan

salah satu cara PKP2A III LAN untuk tetap kompetitif dan tumbuh

serta beradaptasi dengan dinamika perubahan lingkungan baik

internal maupun eksternal.

Melalui jaring aspirasi stakeholders tersebut akan diketahui kekuatan

dan kelemahan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang

akan dihadapi PKP2A III LAN di masa yang akan datang. Pada

bidang pendidikan dan pelatihan aparatur, PKP2A III LAN dinilai

masih memiliki kelemahan karena hanya fokus pada

penyelenggaraan pelatihan teknis, prajabatan, dan kepemimpinan

yang diselenggarakan secara mandiri maupun kemitraan, namun

belum menguatkan perannya dalam melaksanakan fungsi

pembinaan pendidikan dan pelatihan. Pada bidang kajian

kebijakan, masih terdapat expectation gap oleh stakeholders

mengenai peran PKP2A III bagi daerah. PKP2A III LAN harus bekerja

keras untuk menemukan solusi terhadap lemahnya link antara policy

research dengan policy making, yang mengakibatkan masih

Page 13: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

5

5

maraknya symbolic-policy dan kebijakan yang tidak berbasis bukti-

bukti faktual (evidence-based policy). Adapun terkait inovasi, masih

menjadi hal yang relatif baru bagi PKP2A III LAN dan juga

pemerintah daerah. Meskipun inovasi secara tidak langsung telah

dilakukan, namun pemahaman terkait inovasi di sektor publik

secara administratif membutuhkan waktu.

PKP2A III LAN sebenarnya memiliki kekuatan dalam bentuk

kewenangan di bidang pendidikan dan pelatihan, kajian kebijakan,

dan inovasi sektor publik. Dalam konteks pembinaan pendidikan

dan pelatihan yaitu PKP2A III LAN memiliki kewenangan mencakup

seluruh aspek yang mempengaruhi kualitas penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan, tenaga pengajar/ fasilitator/

widyaiswara, penyelenggara pendidikan dan pelatihan, serta

monitoring dan evaluasi pendidikan dan pelatihan. Keberadaan

sumberdaya manusia, seperti Peneliti, Widyaiswara, dan Analis

Kebijakan juga menjadi keunggulan bagi PKP2A III LAN.

Sumberdaya manusia yang berkualitas cukup baik akan dapat

mendukung kinerja PKP2A III LAN dalam beberapa waktu yang akan

datang.

Pelaksanaan reakreditasi oleh Lembaga Administrasi Negara mulai

tahun 2015 pada seluruh badan diklat untuk mewujudkan

standarisasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan selaras

dengan pembaharuan sistem kediklatan menjadi peluang bagi

PKP2A III LAN untuk menunjukkan eksistensinya sebagai pembina

pendidikan dan pelatihan di wilayah Kalimantan. Melalui Forum

Komunikasi Badan Diklat Se-Kalimantan yang digagas oleh PKP2A III

LAN diharapkan Badan Diklat Se-Kalimantan bersinergi guna

mengembangkan kualitas pendidikan dan pelatihan dalam rangka

peningkatan kompetensi ASN yang berkinerja tinggi dan berakhlak

mulia di seluruh wilayah Kalimantan dibawah koordinasi PKP2A III

LAN. Harapan stakeholders terkait rekomendasi-rekomendasi hasil

kajian yang tidak hanya bersifat operasional dalam

implementasinya pun menjadi tantangan sekaligus peluang bagi

PKP2A III LAN. Pengembangan kajian dilakukan agar menghasilkan

alternatif yang inovatif berupa model/pola yang dapat diterapkan

secara langsung dan menjadi pilihan yang tepat dalam mengatasi

permasalahan yang dihadapi stakeholders. Tema kajian juga

diharapkan bersifat aktual dan futuristic untuk menghasilkan

manfaat yang lebih besar dan masih up to date untuk beberapa

tahun ke depan. Adapun inovasi sektor publik sudah menjadi suatu

Page 14: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

6

6

kebutuhan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan. Inovasi dapat mewujudkan pelayanan publik yang

berkualitas serta dapat menyelamatkan birokrasi dari stigma

negatif. Keberadaan Road map yang telah disusun oleh kedeputian

Inovasi Administrasi Negara menjadi panduan sekaligus peluang

bagi PKP2A III LAN untuk lebih aktif menjalankan fungsi ini yang

disinergikan dengan penyelenggaraan kajian kebijakan yang

berorientasi menghasilkan suatu model inovasi serta proyek

perubahan peserta Diklat kepemimpinan yang juga diarahkan

pada terciptanya suatu inovasi administrasi negara.

Namun demikian kesiapan mitra kerja atau lembaga pemerintah di

daerah menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh PKP2A III LAN

karena dapat menghambat keberhasilan pelaksanaan tugas dan

fungsi. Diantaranya adalah kesiapan pengembangan database

dalam penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional yang

diselenggarakan oleh masing-masing Lembaga Diklat di setiap

Provinsi. Database ini dianggap penting dalam rangka penyusunan

desain tentang rencana Diklat Teknis dan Fungsional yang perlu

dikembangkan di Kalimantan dalam rangka menjalankan amanah

UU ASN tentang pengembangan kompetensi ASN. Komitmen

lembaga pemerintah di daerah dalam memanfaatkan hasil kajian

dan inovasi dalam memecahkan masalah di wilayah kerjanya juga

perlu diperhatikan agar memiliki kemanfaatan. Selain itu PKP2A III

LAN perlu lebih serius mendorong lahirnya inovasi serta mendifusikan

inovasi-inovasi tersebut untuk diadopsi dan diadaptasi oleh daerah

lain di wilayah Kalimantan.

Perkembangan Isu Strategis

Asean Economic Community (Masyarakat Ekonomi

Asean)

Tujuan utama dari AEC 2015 yaitu untuk mendorong efisiensi dan

daya saing ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam empat

hal: (1) ASEAN sebagai aliran bebas barang, bebas jasa, bebas

investasi, bebas tenaga kerja terdidik, dan bebas modal (single

market and production base); (2) ASEAN sebagai kawasan dengan

daya saing tinggi (a highly competitive economic region); (3) ASEAN

Page 15: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

7

7

sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata

dengan elemen pengembangan usaha kecil menengah (a region

of equitable economic development); dan (4) ASEAN sebagai

kawasan terintegrasi (a region fully integrated in to the global

economy).

Berangkat dari kesiapan tersebut dan merujuk pada Peraturan

Presiden No. 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara

(LAN) sebagai dasar hukum LAN, LAN harus memfokuskan program

dan kegiatan yang dilaksanakan agar mampu memberikan

kontribusi nyata dalam pelaksanaan tugas Presiden. Disamping itu,

secara lebih khusus, melalui Undang-Undang No.5 tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara, LAN mempunyai peran strategis

dalam konteks manajemen aparatur sipil negara yaitu pembinaan

pendidikan dan pelatihan aparatur sipil negara. Hal ini menegaskan

kembali bahwa selain pelaksanaan kajian dan inovasi di bidang

administrasi negara, LAN mempunyai tugas dalam pengembangan

Aparatur Sipil Negara di Indonesia. PKP2A III LAN mempunyai

tantangan yang harus dilaksanakan dalam menyambut AEC ini

dengan memberikan kontribusi agar dapat dilaksanakan secara

optimal. Berdasarkan hal tersebut, maka dinilai penting bagi PKP2A

III LAN untuk merumuskan sebuah rencana strategis baik jangka

pendek, menengah, maupun jangka panjang yang

mengakomodir/ mempertimbangkan aspek-aspek tantangan/

peluang, ancaman baik dari sisi internal maupun eksternal

organisasi serta potensi yang dimiliki.

Profesionalisme Aparatur Sipil Negara

Profesionalisme ASN merupakan salah satu faktor utama dalam

peningkatan kapasitas organisasi pada khususnya dan peningkatan

kapasitas daerah pada umumnya, terutama pada era persaingan

global saat ini dalam menghadapi ASEAN Economic Community.

Lahirnya UU ASN Nomor 5 tahun 2014 dilatarbelakangi oleh

beberapa faktor. Pertama, sejatinya birokrasi adalah abdi negara

yang melayani kepentingan publik. Birokrasi menjadi alat negara

untuk memenuhi dan melayani kebutuhan publik. Untuk itu

diperlukan birokrasi yang profesional dan memiliki sumber daya

manusia yang memiliki integritas dan kompetensi di bidangnya.

Kedua, reformasi 1998 menjadi momentum tuntutan perubahan

besar dalam kultur tata kelola politik dan pemerintahan. Selama

Page 16: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

8

8

Orde baru, birokrasi yang menguasai politik. Namun setelah

mundurnya presiden Soeharto, politik yang menguasai birokrasi.

Banyak pihak yang merisaukan keadaan ini karena birokrasi tidak

bekerja profesional melayani publik atau menjadi abdi negara yang

sesungguhnya. Justru sering kali ditemui jika birokrasi lebih mengabdi

kepada kepentingan politik yang sedang berkuasa.

Upaya dalam menginternalisasi prinsip profersionalisme ASN sesuai

dengan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014, yaitu sebagai berikut:

1. Sistem Rekrutmen Pegawai yang Komprehensif

Melaksanakan pola rekruitmen pegawai yang komprehensif

yang benar-benar sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta

tidak berorientasi kepada KKN. Pola rekruitmen ini juga bertujuan

agar menciptakan suatu rancangan kerja yang jelas dan

menyenangkan yang membawa tanggung jawab penuh bagi

para pegawai sesuai dengan keahliannya, sehingga hal ini akan

membantu meningkatkan profesionalitas dan produktivitas PNS

sehingga akan menjadi pelayan publik yang profesional dan

meningkatkan kepercayaan masyarakat.

2. Melaksanakan Remunerasi

Perlu adanya sistem penggajian dan insentif PNS yang lebih

mampu mendorong pengembangan prestasi dan karier,

peningkatan kesejahteraan serta mengeliminasi kemungkinan

terjadinya penyalahgunaan wewenang.

3. Menciptakan Rancangan Kerja

Membuat rancangan kerja yang dapat memenuhi kebutuhan

manusia, seperti membuat pekerjaan lebih berarti, lebih menarik

dan lebih memberikan tantangan (caranya dengan merancang

pekerjaan yang melibatkan banyak variasi dalam hasilnya yang

menuntut keahlian lebih tinggi; memberikan otonomi dan

tanggung jawab lebih besar pegawai untuk membuat

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan

sendiri). Memberikan tambahan tugas pada pegawai agar

pekerjaan lebih bervariasi tanpa menuntut kemampuan yang

lebih tinggi. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil adalah

suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh

pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku

kerja Pegawai Negeri Sipil. Sasaran Kerja Pegawai yang

Page 17: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

9

9

selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target yang

akan dicapai oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Perilaku kerja

adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan

PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Menetapan Indikator Kerja, Sistem Penilaian Kinerja PNS dan

Memberikan Reward

Dalam usaha meningkatkan kinerja aparatur, pemerintah harus

menetapkan program manajemen kepegawaian berbasis

kinerja dan menetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan

Instansi Pemerintah. Yang dimaksud dengan kinerja instansi

pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran

dari visi, misi dan rencana strategi instansi pemerintah yang

mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan

kebijakan yang ditetapkan. Penetapan indikator kinerja utama di

lingkungan instansi pemerintah harus memenuhi karakteristik

spesifik, dapat dicapai, relevan, menggambarkan keberhasilan

sesuatu yang diukur dan dapat dikuantifikasi dan diukur. Kinerja

pegawai dijabarkan langsung dari misi organisasi. Penilaian

kinerja dilakukan secara transparan dan obyektif. Penilaian

kinerja menjadi bahan diagnosis dalam upaya peningkatan

kinerja organisasi. Selanjutnya kinerja pegawai juga menjadi

instrumen utama dalam pemberian reward and punishment.

5. Pengembangan Kompetensi ASN

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (ASN) menyatakan bahwa ASN adalah sebuah profesi

yang mensyaratkan kompetensi sesuai jabatannya dan bahwa

ASN berhak memperoleh pengembangan kompetensi tersebut.

UU ASN juga mengamanatkan bahwa Manajemen ASN

diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit, yaitu kebijakan dan

manajemen ASN yang adil dan wajar berdasarkan pada

kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Pentingnya kompetensi

dalam manajemen ASN menuntut pengembangan kompetensi

lebih konkrit dan terarah.

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen

Pegawai Negeri Sipil menyatakan bahwa setiap PNS yang

Page 18: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

10

10

diangkat dalam jabatan harus memiliki kompetensi teknis,

kompetensi manajerial, dan kompetensi sosio kultural sesuai

dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan. Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi

(KemenPAN dan RB) secara operasional melalui Peraturan PAN

dan RB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi

Jabatan Aparatur Sipil Negara menetapkan standar kompetensi

manajerial dan sosio kultural bagi ASN. Sementara itu, standar

kompetensi teknis menjadi tanggung jawab

Kementerian/Lembaga yang secara teknis melaksanakan urusan

pemerintahan dan atau membina jabatan fungsional ASN

terkait.

PP Nomor 11 Tahun 2017 Pasal 219 menyebutkan bahwa LAN

bertanggung jawab atas pengaturan, koordinasi, dan

penyelenggaraan pengembangan kompetensi, pun di dalam

Pasal 225 yang menyebutkan bahwa Ketentuan lebih lanjut

mengenai teknis perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pengembangan kompetensi diatur dengan Peraturan Kepala

LAN. Tanggungjawab ini menjadi tantangan bagi Lembaga

Administrasi untuk mengembangkan Kompetensi ASN dari

standar kompetensi yang telah ditetapkan khususnya manajerial

dan sosio kultural beserta integrasi sistem pengembangan

kompetensi ASN antar instansi. Mengingat hingga menjelang 73

tahun Indonesia merdeka, belum ada sistem yang

mengintegrasikan pengembangan kompetensi (pelatihan) dari

seluruh PNS di seluruh negeri. Perkembangan teknologi informasi

yang semakin pesat dan telah memasukinya pada revolusi

industri ke-4 menjadi tantangan bagi Lembaga Administrasi

Negara dan Kementerian/Lembaga untuk menyusun sistem

pengembangan kompetensi ASN yang inovatif, efektif, efisien,

dan terarah menuju terwujudnya ASN berkelas dunia.

6. Mempersiapkan ASN Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Pertumbuhan digital economy, artificial intelligence, big data,

serta komputerisasi di semua sektor menandakan hadirnya era

industri 4.0 yang tengah dihadapi oleh Indonesia bahkan dunia

pada saat ini. Hal ini merupakan babak baru yang membawa

perubahan besar dalam tatanan dunia karena perubahan

teknologi tersebut pasti akan memunculkan tantangan baru di

semua sektor termasuk pemerintahan. Tantangan yang dihadapi

Page 19: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

11

11

oleh pemerintah saat ini sangatlah kompleks, dan Indonesia harus

bisa mengimbanginya agar tak tertinggal dengan negara-

negara lain. Berbagai sumber daya untuk menghadapi

perubahan tersebut harus dipersiapkan. Penggerak

pemerintahan yaitu ASN harus mampu menjadi motor birokrasi

dan melayani masyarakat dengan baik. Cara pikir ASN juga harus

berubah menyesuaikan perkembangan jaman. ASN harus terus

mengupdate informasi di era Revolusi Industri 4.0 agar mampu

menunjang kinerja pemerintah dan memenangkan persaingan

global. Digitalisasi pemerintahan merupakan hal yang tidak

mungkin kita hindari. Tuntutan pelayanan publik dan kemudahan

masyarakat dalam berinteraksi dengan pemerintah untuk

memperoleh layanan yang prima adalah suatu keniscayaan.

Untuk meningkatkan kompetensi ASN, LAN pun harus terus

mengikuti perkembangan dengan melakukan penyempurnaan

pada sistem Pendidikan dan Pelatihan. Sesuai dengan PP 11

tahun 2017, bahwa pengembangan kompetensi manajerial,

sosio kultural dilaksanakan secara nasional dikoordinir oleh LAN,

sedangkan pengembangan kompetensi teknisnya oleh masing-

masing instansi. Diperlukan pengembangan kompetensi yang

smart, untuk menghasilkan ASN yang smart pula untuk

membentuk great organization. Salah satu caranya yaitu dengan

mengembangkan sistem pembelajaran berbasis elektronik yang

saat ini masih terus disempurnakan. Transformasi diklat

konvensional menjadi diklat berbasis Human Capital

Management melalui ASN Corporate University pun terus

dikembangkan. Hal tersebut tidak lain adalah sebagai bentuk

adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan informasi. Kita

masih memiliki potensi yang tinggi untuk menciptakan ASN

berkelas dunia dengan mengombinasikan berbagai sistem

pelatihan yang progresif dan edukatif seperti e-learning,

coaching, mentoring dan on the job training. Dengan sistem ini,

diharapkan peningkatan kualitas ASN di Indonesia dapat segera

terwujud.

7. Meningkatkan Disiplin PNS

Untuk membina kedisiplinan PNS memang tidak hanya cukup

dengan perubahan sistem saja. Tetapi juga perlu pembinaan

moral PNS itu sendiri. Akan tetapi pembinaan moral saja, juga

tidak cukup tanpa disertai sistem yang kuat. Selain itu, perlu

Page 20: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

12

12

dilakukan punishment terhadap yang tidak disiplin, tetapi perlu

juga memberikan reward terhadap yang berprestasi. Dalam

point ini dengan menginternalisasi nilai disiplin akan

mempercepat menuntaskan penanggulangan

penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk praktek-praktek

KKN; dengan cara penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan

yang baik (good governance) pada semua tingkat dan lini

pemerintahan dan semua kegiatan; dan Pemberian sanksi yang

seberat-beratnya bagi pelaku KKN sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

8. Pola Pembinaan Karir PNS

Agar pola karier dapat menjadi daya tarik bagi pegawai, maka

sistem yang dibangun hendaknya berbasis merit dan bersifat

terbuka. Terkait dengan merit, berarti kesempatan

pengembangan seperti untuk promosi, didasarkan kepada

kompetensi dan prestasi kerja terbaik. Basis kompetensi merujuk

pada Soft Competencies dan Hard Competencies dan prestasi

kerja. Terkait dengan besaran peluang terutama bagi pegawai

internal yang telah menunjukkan prestasi kerja terbaik, yang

diukur dari hasil penilaian prestasi kerja pegawai yang dilakukan

secara teratur. Demikian halnya dalam pengembangan karier

pegawai, baik untuk promosi maupun rotasi, hendaknya

mempertimbangkan aspek spesifikasi jabatan yaitu bakat, minat,

dan temperamen yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Dengan

melakukan merit system dapat pula memberikan tambahan

penghasilan kepada orang yang bekerja. Serta perlu dilakukan

seleksi melalui “fit and proper test” kepada semua PNS yang akan

menduduki jabatan, baik jabatan struktural maupun jabatan

fungsional. Tujuannya adalah untuk mengetahui kelayakan

mereka pada posisi jabatan yang akan didudukinya, adapun

maksud dari pada “fit and proper test” adalah untuk mencari

kandidat yang memiliki karakteristik seperti sikap, minat, motivasi,

keterampilan dan watak yang tepat untuk jabatan yang harus

diisi. Sehingga pengangkatan seseorang dalam suatu jabatan

adalah bukan berdasarkan "selera" pimpinan atau atasan yang

mengangkatnya.

Page 21: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

13

13

Otonomi dan Inovasi Daerah

Undang-undang No. 23 Tahun 2014 hadir dalam rangka

mewujudkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan daerah, namun akan lebih baik jika pengaturan

mengenai urusan tersebut memperhatikan aspek-aspek hubungan

antara pemerintah pusat dengan daerah, dan antar daerah,

potensi serta keanekaragaman daerah serta peluang dan

tantangan persaingan global dalam kesatuan sistem

penyelenggaraan pemerintahan negara.

Dengan keluarnya UU No 23 Tahun 2014 maka perlu adanya

penyesuaian kebijakan tentang pembagian urusan pemerintahan

mengingat UU tersebut telah mengatur penarikan beberapa

kewenangan Pemerintah Kabupaten/kota pada level

pemerintahan yang lebih tinggi. Dalam UU tersebut terdapat isu

krusial antara lain isu perangkat daerah, isu pelayanan publik serta

isu inovasi daerah.

Terkait dengan isu perangkat daerah, kelembagaan perangkat

daerah diarahkan pada efektifitas pembangunan daerah, maka

dalam penataan organisasi perangkat daerah, setiap daerah

nantinya harus menyesuaikan dengan karakter daerahnya masing-

masing sehingga besaran organisasi tidak seharusnya diatur secara

seragam oleh pemerintah. Penarikan beberapa urusan

pemerintahan pada pemerintah Kabupaten/kota secara otomatis

mempengaruhi besaran kelembagaan perangkat daerah yang

secara nasional akan diberlakukan pada awal Tahun 2017 seiring

dengan penetapan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD). Perubahan besaran kelembagaan daerah akan memiliki

konsekuensi pada penataan kelembagaan, SDM dan

ketatalaksanaan secara lebih luas.

Isu strategis terkait Inovasi Daerah dimana semua bentuk

pembaruan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

meliputi jenis, prosedur, dan metoda, dilaksanakan dengan

mengedepankan prinsip-prinsip, yaitu: 1) peningkatan efisiensi; 2)

perbaikan efektivitas; 3) perbaikan kualitas pelayanan; 4) tidak ada

konflik kepentingan; 5) berorientasi kepada kepentingan umum; 6)

dilakukan secara terbuka, dan; 7) dapat dipertanggungjawabkan

hasilnya tidak untuk kepentingan diri sendiri. Pentingnya inovasi

daerah dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan daerah akan semakin kuat dan

Page 22: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

14

14

meluas dengan adanya wadah khusus yang menangani inovasi di

setiap daerah. Hal ini menjadi peluang bagi PKP2A III LAN bersama-

sama dengan perangkat daerah tersebut untuk memperbesar arus

inovasi di wilayah Kalimantan.

Desa Mandiri

Lahirnya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa)

merupakan upaya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan

masyarakat desa. Selain untuk membentuk Pemerintahan Desa

yang profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung

jawab. Pengaturan desa sebagaimana yang tertuang dalam UU

Desa juga bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik bagi

masyarakat desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan

umum. Berdasarkan UU ini yang dimaksud dengan pembangunan

kawasan desa meliputi: penggunaan dan pemanfaatan wilayah

desa dalam rangka penetapan kawasan pembangunan sesuai

dengan tata ruang Kabupaten/Kota; pelayanan yang dilakukan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan;

pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi perdesaan, dan

pengembangan teknologi tepat guna; dan pemberdayaan

masyarakat desa untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan

dan kegiatan ekonomi.

Salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui implementasi UU Desa

adalah terwujudnya kemandirian desa, Desa Mandiri merupakan

pola pengembangan pedesaan berbasis konsep terintegrasi mulai

dari subsistem input, subsistem produksi primer, subsistem

pengolahan hasil, subsistem pemasaran, dan subsistem layanan

dukungan (supporting system). Tujuan yang ingin dicapai dari desa

mandiri ini yaitu pengembangan desa mandiri yang berbasis pada

kawasan pedesaan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat

pedesaan agar mampu mendayagunakan dan mengoptimalkan

potensi sumber daya ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup untuk

kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pengembangan yang dapat

dilakukan dalam pengembangan desa mandiri antara lain:

Pengembangan kemandirian berusaha dan kewirausahaan di

desa; Pengembangan kualitas SDM dan penguatan kelembagaan

masyarakat desa; Pengembangan jejaring dan kemitraan.

Sedangkan beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya

desa mandiri antara lain: Potensi Sumber Daya Manusia

Page 23: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

15

15

(Masyarakat Desa mempunyai motivasi dan budaya yang tinggi;

Mempunyai jiwa wirausaha yang kuat; Mempunyai kemampuan

dan keterampilan tertentu yang mendukung pengembangan

potensi lokal); Potensi Sumber Daya Alam (Potensi desa mempunyai

daya saing untuk dikembangkan; Pengelolaan potensi desa secara

berkelompok oleh masyarakat (sentra); Skala usahanya berbasis

sentra yang dilakukan oleh masyarakat); Pasar (Produk yang

dikembangkan masyarakat dibutuhkan pasar; Produk masyarakat

mempunyai daya saing pasar); Kelembagaan dan Budaya lokal,

serta pelaksanaan program didukung oleh kelembagaan desa

yang menjunjung tinggi kearifan lokal.

Administrasi Pemerintahan

Lahirnya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang

Administrasi Pemerintahan (UU-AP) mengisi kekosongan hukum

administrasi Negara di Indonesia disamping Hukum Tata Negara

dan Hukum Pidana yang sudah ada sebelumnya. Urgensi UU-AP

menurut Eko Prasojo adalah merupakan kodifikasi (penyusunan UU

dalam suatu sistem) sebagai sistem UU tunggal pemerintah. UUAP

juga merupakan instrumen standardisasi administrasi pemerintah,

sebagai payung hukum (pedoman) bagi UU sektoral, yaitu sebagai

Hukum Materil Administrasi Pemerintah. Berdasarkan urgensi

tersebut UU-AP menjadi payung hukum bagi Hakim Tata Usaha

Negara dalam membuat Putusan atas gugatan masyarakat.

Terbitnya UU-AP memberikan harapan baru bagi pejabat Negara

dan penyelenggara pemerintahan untuk terhindar dari jeratan

kriminalisasi/pidana kebijakan, juga menjamin warga Negara untuk

mendapatkan haknya.

UU-AP dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar dan

memberikan pelindungan kepada warga masyarakat serta

menjamin penyelenggaraan tugas-tugas Negara. UU-AP menjadi

dasar hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan di dalam

upaya meningkatkan kepemerintahan yang baik (good

governance) dan sebagai upaya untuk mencegah praktik korupsi,

kolusi, dan nepotisme. Dengan demikian, UU-AP harus mampu

menciptakan birokrasi yang semakin baik, transparan, dan efisien.

UU-AP bisa dikatakan menjadi salah satu “manual book of

governance activity”, yaitu buku manual yang menjadi standarisasi

adminstrasi dalam tindakan atau aktivitas pemerintahan, dan

Page 24: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

16

16

dengan adanya manual book tersebut, “bahasa” pejabat dalam

melaksanakan pemerintahan bisa sama sehingga tidak terjadi

kesalahpahaman dalam penyampaian kewenangan, baik itu

atribusi, delegasi, mandat maupun kewenangan diskresi. Dengan

diaturnya kewenangan Diskresi dalam UU-AP, maka sudah tidak

seharusnya lagi pejabat pemerintahan memiliki keraguan dalam

melaksanakan kewenangan ini selama memenuhi syarat dan sesuai

dengan tujuan diskresi sebagaimana diatur dalam UU-AP.

Perbatasan sebagai Pusat Kegiatan Strategis

Nasional Berbasis Pembangunan Ekonomi Maritim

Wilayah perbatasan daratan Indonesia terhampar dari bagian

utara pulau Kalimantan, sebelah barat pulau Papua serta sebelah

selatan Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste. Wilayah laut Indonesia

berbatasan dengan 10 negara, yaitu India, Thailand, Malaysia,

Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini (PNG), Australia,

dan Timor Leste. Terdapat empat propinsi perbatasan dan 15

kabupaten/kota yang masing-masing wilayah memiliki karakteristik

kawasan perbatasan berbeda-beda. Batas darat Indonesia dan

Malaysia di Kalimantan sendiri sepanjang 2000 kilometer (Rohmad

Supriadi, 2006; hal. 32). Posisi pulau Kalimantan yang berbatasan

langsung dengan Negara Malaysia di daratan dan juga negara-

negara lain di perairan laut ini merupakan posisi strategis dalam

pengembangan pembangunan berbagai sektor baik ekonomi

maupun maritim.

Permasalahan yang seringkali timbul berkenaan dengan

perkonomian masyarakat perbatasan adalah masih banyak

kegiatan ekonomi Indonesia yang bergantung kepada negara

tetangga. Masyarakat Indonesia di Kalimantan banyak melakukan

kegiatan perekonomian ke Malaysia. Hal ini terjadi dikarenakan di

daerah perbatasan masih belum ditemukannya produk lokal yang

mampu kompetitif dengan produk negara tetangga.

Permasalahan lainnya di bidang perekonomian rakyat adalah

produk-produk lokal kurang inovatif sehingga kurang bisa bersaing

dengan produk sejenis.

Page 25: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

17

17

Evaluasi Pelaksanaan Renstra

Periode Sebelumnya Tepat satu dekade PKP2A III LAN (2005-2015) mengawal

pembangunan administrasi negara di Bumi Etam Kalimantan,

banyak pencapaian yang telah diraih oleh organisasi yang relatif

muda ini sesuai dengan core business-nya, yaitu lingkup bidang

pengkajian kebijakan dan inovasi administrasi serta diklat aparatur.

Secara berkala PKP2A III LAN telah melaksanakan evaluasi atas

pencapaian Renstra melalui 2 (dua) langkah umum, pertama

dengan menggunakan laporan kinerja instansi pemerintah yang

disusun setiap tahunnya. Fungsi dari laporan kinerja ini untuk me-

review atas kegiatan yang telah dilaksanakan berdasar adanya

temuan-temuan atau butir-butir permasalahan yang dapat

digunakan sebagai cermin perbaikan kegiatan pada tahun

berikutnya. Kedua, metode review juga dilakukan dengan

melakukan survey secara khusus terhadap pelaksanaan dan

kemanfaatan hasil kegiatan PKP2A III LAN.

Pada periode 2010-2019, PKP2A III LAN telah mewujudkan lima

sasaran strategis, yaitu meningkatnya kualitas hasil kajian kebijakan,

terwujudnya sistem diklat aparatur yang berkualitas untuk

membangun aparatur yang profesional, profesionalisme

pelaksanaan fasilitasi, terwujudnya pengembangan ilmu

administrasi negara, serta meningkatnya kualitas jurnal Borneo

Administrator. Kelima sasaran strategis tersebut diukur melalui 4

(empat) Indikator Kinerja Utama (IKU). Adapun capaian IKU selama

periode 2010-2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Capaian Kinerja PKP2A III LAN Periode 2010 - 2014

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

REALISASI

2010 2011 2012 2013 2014

Meningkatnya

kualitas hasil

kajian kebijakan

Persentase hasil

kajian kebijakan

yang

didiseminasikan

100% 100% 100%

100% 100%

Page 26: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

18

18

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

REALISASI

2010 2011 2012 2013 2014

kepada

stakeholders

Jumlah policy

paper/policy brief

yang dihasilkan

dari kajian

kebijakan*)

na na na na 1

Terwujudnya

sistem diklat

aparatur yang

berkualitas untuk

membangun

aparatur yang

profesional

Tersedianya

fasilitator Diklatpim

yang profesional*)

na na na na 100%

Persentase lulusan

Diklat dengan

predikat minimal

memuaskan

na na 44,97

%

29,33

%

31,02

%

Persentase

pemimpin

perubahan yang

dihasilkan dari

Diklatpim*)

na na na na 100%

Persentase Diklat

aparatur yang

terselenggara

sesuai standar

100% 100% 66,67

%

100% 92,31

%

Tingkat kepuasan

peserta terhadap

penyelenggaraan

diklat aparatur

na na Puas Puas Puas

Profesionalisme

pelaksanaan

Fasilitasi

Persentase

permintaan

fasilitasi

Pemerintah

Daerah yang

terpenuhi

100% 100% 100% 100% 100%

Page 27: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

19

19

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

REALISASI

2010 2011 2012 2013 2014

Terwujudnya

pengembangan

ilmu administrasi

negara

Indeks

Kemanfaatan

Jurnal Borneo

Administrator

na na 7,4 7,2 7,5

Jumlah Karya Tulis

Ilmiah bidang ilmu

administrasi

negara yang

terpublikasi

na 6 3 2 6

Keterangan : *) Indikator kinerja baru digunakan pada tahun 2014

Pada bidang kajian kebijakan, PKP2A III LAN menetapkan dua

indikator, yaitu “Persentase hasil kajian kebijakan yang

didiseminasikan kepada stakeholders”, dan “Jumlah policy paper/

policy brief yang dihasilkan dari kajian kebijakan”. Indikator pertama

merupakan bentuk perwujudan dari peran PKP2A III LAN untuk

menyediakan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah daerah di

wilayah Kalimantan. Diseminasi hasil kajian merupakan salah satu

tahapan yang penting dalam rangka mendapatkan feedback

terkait dengan hasil kajian yang dilakukan kepada stakeholders

PKP2A III LAN. Indikator Jumlah policy paper/policy brief yang

dihasilkan dari kajian kebijakan baru digunakan pada tahun 2014

sebagai penguatan PKP2A III LAN untuk turut meningkatkan kualitas

kebijakan publik dengan cara memberikan masukan bagi

pemerintah dalam menginisiasi kebijakan yang lebih efektif.

“Persentase Permintaan Fasilitasi Pemerintah Daerah yang

Terpenuhi” merupakan indikator kinerja dari sasaran strategis:

Profesionalisme pelaksanaan fasilitasi. Indikator ini mencakup

partisipasi aktif PKP2A III LAN dalam peningkatan kapasitas daerah,

baik dari segi kelembagaan maupun ketatalaksanaan. Dalam

bidang pengembangan ilmu administrasi negara, indikator yang

ditetapkan oleh PKP2A III LAN adalah “Indeks Kemanfaatan Jurnal

Borneo Administrator” dan “Jumlah Karya Tulis Ilmiah Bidang Ilmu

Administrasi Negara yang Terpublikasi”. Indeks kemanfaatan JBA

baru mulai dilakukan proses pengukurannya pada tahun 2012.

Sedangkan untuk indikator Jumlah Karya Tulis Ilmiah Bidang Ilmu

Page 28: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

20

20

Administrasi Negara yang Terpublikasi baru dimulai pengukurannya

sejak tahun 2011. Indikator ini diukur dari banyaknya karya tulis ilmiah

bidang ilmu administrasi negara yang dihasilkan oleh pegawai di

lingkungan PKP2A III LAN di jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi.

Untuk indikator bidang kediklatan, terdapat lima indikator yang

digunakan dalam pengukuran sasaran strategis kedua yaitu

“Terwujudnya sistem diklat aparatur yang berkualitas untuk

membangun aparatur yang profesional”. Kelima indikator tersebut

antara lain: “Tersedianya fasilitator Diklatpim yang profesional”;

“Persentase lulusan Diklat dengan predikat minimal memuaskan”;

“Persentase pemimpin perubahan yang dihasilkan dari Diklatpim”;

“Persentase Diklat aparatur yang terselenggara sesuai standar”;

serta “Tingkat kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan diklat

aparatur”. Indikator – indikator tersebut digunakan untuk dapat

mengetahui sejauh mana PKP2A III LAN dapat berkontribusi bagi

peningkatan kualitas ASN yang telah mengikuti diklat di PKP2A III

LAN, terutama para calon pemimpin perubahan yang diharapkan

untuk dapat meningkatkan kapasitas Kalimantan di masa yang

akan datang utamanya dalam peningkatan pelayanannya

kepada publik melalui inovasi.

Memasuki periode Renstra 2015 - 2019, capaian kinerja PKP2A III LAN

pun tidak mengecewakan. Selama tiga tahun pertama tercatat

hampir semua target kinerja dapat tercapai, bahkan banyak

diantaranya melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Capaian tertinggi terjadi pada indikator kinerja “Jumlah inovasi

Administrasi Negara” di tahun 2015 yang melebihi target hingga

mencapai 400%. Adapun beberapa indikator kinerja yang tidak

tercapai diantaranya “Persentase alumni diklat kepemimpinan

yang menerapkan inovasi/ proyek perubahan” di tahun 2015-2016

serta “Jumlah karya tulis ilmiah di bidang Administrasi Negara yang

terpublikasi di media ilmiah nasional/ internasional” di tahun 2016.

Tidak tercapainya indikator kinerja pertama disebabkan oleh

penerapan proyek perubahan peserta diklat kepemimpinan

tergantung banyak hal yang di luar kewenangan PKP2A III LAN,

termasuk di dalamnya adalah kebijakan pemerintah daerah dan

permasalahan anggaran. Adapun tidak tercapainya indikator

kinerja kedua disebabkan oleh tidak tercapainya target pegawai

menghasilkan tulisan dan diterbitkan di media ilmiah karena

disibukan dengan pelaksanaan kegiatan lainnya.

Page 29: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

21

21

Tabel 1.2

Capaian Kinerja PKP2A III LAN Periode 2015 - 2017

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI

2015 2016 2017

Meningkatnya kualitas

hasil kebijakan melalui

penyusunan

rekomendasi kebijakan

Adminsitrasi Negara

Jumlah rekomendasi

kebijakan yang menjadi

wacana publik

100% 100% 150%

Jumlah Policy

Brief/Policy Note yang

didesiminasi kan

kepada stakeholders

na na 125%

Meningkatnya

kompetensi dan

profesionalisme ASN

Persentase alumni diklat

kepemimpinan Tk II, III,

dan IV yang mengalami

peningkatan

kompetensi dan kinerja

pasca-pelatihan

na na 102%

Persentase alumni

pelatihan teknis dan

fungsional yang

menerapkan kompeten-

si teknis, manajerial,

sosial, kultural sesuai

tujuan diklat

na na 112%

Persentase alumni diklat

kepemimpinan yang

menerapkan inovasi/

proyek perubahan

89,47

%

93,70

%

na

Persentase alumni diklat

teknis dan fungsional

yang menerapkan

kompetensi di tempat

kerja

na 133,3

%

na

Indeks kepuasan

penyelenggaraan

pelatihan di PKP2A III

LAN

100% na na

Page 30: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

22

22

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI

2015 2016 2017

Terwujudnya

pengembangan inovasi

di bidang administrasi

negara

Jumlah gagasan dan

produk inovasi yang

merupakan hasil co-

creation

na na 18%

Jumlah inovasi

Administrasi Negara

400% 133,3

0%

na

Jumlah K/L/Pemda

yang memanfaatkan

model inovasi LAN

100% 100% na

Terselenggaranya

layanan advokasi/

fasilitasi/asistensi di

bidang kajian kebijakan,

jabatan analis

kebijakan, dan inovasi

administrasi negara

Tingkat kepuasan

pengguna layanan

advokasi/fasilitasi/asiste

nsi di bidang kajian

kebijakan dan inovasi

administrasi negara

na 100% na

Jumlah karya tulis ilmiah

di bidang Administrasi

Negara yang

terpublikasi di media

ilmiah nasional/

internasional

na 80% na

Pengembangan ilmu

administrasi negara

Jumlah Karya Tulis Ilmiah

bidang ilmu administrasi

negara yang

terpublikasi di media

ilmiah

183,3

%

100% 80%

Indeks sitasi tertinggi JBA na na 100%

Indeks Kemanfaatan

Jurnal Borneo

Administrator

100% 96% na

Page 31: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

23

23

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI

2015 2016 2017

Terwujudnya

peningkatan

kelembagaan,

tatalaksana, dan SDM

Aparatur PKP2A III LAN

yang profesional, serta

akuntabilitas lembaga

PKP2A III LAN

Kualitas

penyelenggaraan tata

kelola urusan

kesekretariatan di PKP2A

III LAN

na na 110%

Potensi, Permasalahan,

Tantangan, dan Peluang Pada awal pembentukannya, PKP2A III LAN dimaksudkan untuk

dapat menjawab permasalahan yang dihadapi LAN pada saat itu

(2005), bahwa kemampuan LAN untuk memberikan layanan

kepada instansi pemerintah maupun organisasi bisnis dan

kemasyarakatan masih relatif rendah. Keterbatasan sumber daya

internal serta kondisi kewilayahan Negara yang demikian luas

merupakan fakta obyektif yang menyebabkan LAN belum mampu

menjangkau seluruh wilayah dan seluruh instansi yang

membutuhkan. Terbitnya SK Kepala LAN No. 53/IX/1/10/2002

menjadi awal berdirinya PKP2A III di Samarinda, hingga akhirnya

terbit SK Kepala LAN No.120/2004 yang mengukuhkan PKP2A III LAN

sebagai bagian organisasi LAN dengan salah satu tujuan

strategisnya adalah meningkatkan dukungan dan pelayanan LAN

kepada pemerintah daerah propinsi dan kabupaten/kota, serta

organisasi bisnis dan kemasyarakatan yang membutuhkan di

wilayah Kalimantan pada umumnya, dan Kalimantan Timur pada

khususnya. (Warta LAN, Edisi 14/Tahun III/2005).

Telah satu dasawarsa PKP2A III LAN berdiri di Samarinda,

memberikan layanannya kepada stakeholder di Kalimantan

sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Kepala Lembaga

Page 32: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

24

24

Administrasi Negara No.14 Tahun 2013 Pasal 161 untuk

menyelenggarakan kajian dan inovasi di bidang administrasi

Negara, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan aparatur,

serta melaksanakan pengembangan sistem informasi di bidang

tugasnya. Kiprah PKP2A III LAN di Kalimantan semakin meluas,

menjangkau hingga daerah perbatasan di Kalimantan. Pelayanan

ke pemerintah daerah di seluruh Kalimantan, baik Kalimantan Timur,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan

Kalimantan Utara semakin meningkat tiap tahunnya, yang

menunjukkan kehadiran PKP2A III LAN di Kalimantan dan

kepercayaan stakeholder semakin menguat. Berbagai kajian yang

menjadi rekomendasi kebijakan, pembinaan dan

penyelenggaraan diklat, advokasi dan fasilitasi yang diperkuat

dengan adanya komitmen Pemerintah daerah untuk bersama-

sama melakukan perbaikan (administrasi Negara) melalui Nota

Kesepahaman (MoU), termasuk bagaimana upaya pemerintah

memberikan pelayanan publik dan menstimulasi dalam melakukan

perubahan dan inovasi demi perbaikan kinerja pelayanan publik.

Berbagai perubahan di daerah juga terjadi, pembentukan daerah

baru seperti pembentukan provinsi Kaltara, pemekaran beberapa

daerah di Kalimantan juga mengiringi PKP2A III LAN dalam

memberikan layanannya di daerah. Hal ini menuntut PKP2A III LAN

untuk mampu memberikan layanannya (di bidang administrasi

Negara) ke seluruh stakeholder-nya di Kalimantan, tak terkecuali

hingga ke pelosok daerah. Namun, berbagai keterbatasan

menyebabkan hingga saat ini PKP2A III LAN belum optimal dalam

memberikan layanannya kepada stakeholdernya di pelosok

daerah di Kalimantan.

Potensi yang Dimiliki oleh PKP2A III LAN

a. Kewenangan yang dimiliki PKP2A III LAN di Kalimantan

Sebagaimana yang tertuang dalam Renstra LAN 2015-2019,

reorganisasi yang telah dilaksanakan LAN memantapkan peran

LAN secara lebih solid untuk memberikan kontribusi dalam

peningkatan tata kelola pemerintahan di Indonesia, khususnya

melalui peningkatan kompetensi dan profesionalisme ASN dan

perbaikan kebijakan. Kebijakan yang tertuang dalam Perpres No.

57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (LAN)

memberikan kesempatan bagi LAN untuk melaksanakan tugas

Page 33: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

25

25

pemerintahan di bidang administrasi negara sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selanjutnya melalui Peraturan Kepala Lembaga Administrasi

Negara No. 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Administrasi Negara pasal 161 menyebutkan bahwa

PKP2A II, III dan IV LAN memiliki tugas menyelenggarakan kajian

dan inovasi di bidang administrasi Negara, menyelenggarakan

pendidikan dan pelatihan aparatur, serta melaksanakan

pengembangan sistem informasi di bidang tugasnya, sesuai

dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala. Dalam

melaksanakan tugas, sesuai pasal 162, maka PKP2A III LAN

menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja program, kegiatan, dan

anggaran di bidang kajian dan pendidikan dan pelatihan

aparatur;

2. Pelaksanaan koordinasi kegiatan di lingkungan Pusat;

3. Pengendalian pelaksanaan kegiatan di lingkungan Pusat;

4. Penyelenggaraan pengkajian kebijakan dan inovasi

administrasi Negara;

5. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan,

Kepemimpinan, Teknis dan Fungsional;

6. Penyelenggaraan administrasi pembinaan Diklat,

Widyaiswara dan Analis Kebijakan;

7. Pengembangan system informasi di bidang tugasnya;

8. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang

meliputi ketatausahaan, kepegawaian, kehumasan,

keuangan, kerumahtanggaan, kearsipan, perpustakaan dan

dokumentasi di lingkungannya;

9. Pembinaan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya;

10. Pelaksanaan tugas lain terkait yang diberikan oleh Kepala.

b. Dukungan Sumber Daya Manusia

PKP2A III LAN memiliki potensi yang cukup baik dengan dukungan

sumber daya manusia yang dimiliki. Sampai dengan Maret 2018,

jumlah pegawai PKP2A III LAN berjumlah 49 pegawai, dengan

jumlah pejabat struktural sebanyak 7 pejabat, sedangkan

pegawai yang mengemban jabatan fungsional tertentu

sebanyak 19 pegawai yang meliputi: 11 peneliti, 5 widyaiswara, 1

Analis Kebijakan, 1 Arsiparis, dan 1 Pustakawan. Menurut jenjang

pendidikan, dari 49 pegawai, sebanyak 23 pegawai (47 persen)

Page 34: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

26

26

berpendidikan S1, sedangkan S2 dan S3 berjumlah 21 pegawai

(43 persen), dan hanya 5 pegawai yang berpendidikan D3 dan

SLTA. Pimpinan terus mendorong dan mendukung pegawai akan

pentingnya pengembangan diri disamping kesadaran/pola pikir

pegawai tersebut untuk pengembangan dirinya. Sumber daya

manusia dengan tingkat pendidikan yang cukup baik ini

merupakan potensi yang penting bagi LAN dalam kontribusinya

sebagai lembaga think tank dan kediklatan untuk meningkatkan

kualitas tata pemerintahan di Indonesia, khususnya di

Kalimantan.

c. Budaya Kerja

Budaya kerja organisasi dibutuhkan untuk membangun sumber

daya manusia aparatur agar setiap orang sadar bahwa mereka

berada dalam satu hubungan peran, berkomunikasi secara

efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi. Hal ini harus

diwujudkan dalam setiap tingkatan kepemimpinan. Komitmen

PKP2A III LAN untuk bersama-sama meningkatkan layanannya

dikuatkan dengan komitmen melaksanakan nilai-nilai budaya

kerja oleh seluruh pegawai. Kelima nilai budaya kerja tersebut

meliputi, (1) integritas, (2) profesional, (3) inovatif, (4) peduli, dan

(5) team work.

d. Jejaring Kerja

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, PKP2A III LAN

yang telah diresmikan sejak tahun 2005 sebagai kantor regional

LAN RI di wilayah Kalimantan telah menjalin jejaring kerja yang

cukup baik dengan para stakeholders. Adanya interkoneksi antar

kabupaten/kota di wilayah Kalimantan juga memudahkan

PKP2A III LAN dalam memperluas jejaring kerja yang telah ada

selama ini (JIDAKA, FKBK, dll). Melalui jejaring kerja ini, diharapkan

pencapaian tujuan organisasi dapat direalisasikan sesuai dengan

target yang telah ditetapkan.

e. Knowlegde Management

Sejak tahun 2015 ini, PKP2A III LAN mulai mengembangkan sarana

untuk dapat memanage keluaran yang telah dihasilkan oleh

PKP2A III LAN, baik di bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi

Administrasi Negara maupun di bidang Kediklatan. Hal tersebut

dilakukan untuk dapat mengevaluasi dan memonitoring hasil-

Page 35: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

27

27

hasil keluaran tersebut sehingga diharapkan dapat berguna dan

dapat digunakan secara berkelanjutan. Knowledge

management yang sedang dikembangkan tersebut antara lain

BINNET, SINOPADIK, SIPIKA, jaringan informasi kediklatan, dll.

Permasalahan yang Dihadapi oleh PKP2A III LAN

a. Kuantitas Sumber Daya Manusia

Secara garis besar, berdasarkan data sumberdaya manusia LAN,

dapat dikatakan bahwa komposisi SDM LAN dilihat dari aspek

pendidikan telah berada dalam kondisi yang memadai. Namun

masih terdapat beberapa permasalahan terkait manajemen

sumberdaya manusia, diantaranya kuantitas SDM aparatur

PKP2A III LAN masih kurang mengingat semakin menguatnya

kepercayaan dan peran PKP2A III LAN di daerah. Besarnya

keinginan pegawai untuk mengembangkan diri juga belum

didukung dengan kemampuan anggaran instansi.

Komposisi pejabat fungsional tertentu yang belum berimbang/

masih kurang, seperti analis kebijakan dan Widyaiswara. Bahwa

salah satu fungsi LAN adalah Pembina jabatan analis kebijakan,

namun di PKP2A III LAN, untuk jabatan ini baru terisi oleh 1 analis

kebijakan. Terkait jabatan widyaiswara, PKP2A III LAN baru

memiliki 5 orang pejabat fungsional widyaiswara yang semuanya

merupakan widyaiswara muda dan pertama. Kondisi ini jelas

menjadi kendala tersendiri dalam penjaminan kualitas

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan

Tingkat IV sampai dengan Tingkat II serta dikat prajabatan yang

frekuensi penyelenggaraannya cukup tinggi.

b. Perencanaan Program dan Anggaran

Kendala lain terkait perencanaan program dan anggaran

adalah model penganggaran yang masih menggunakan

metode baseline. Hal ini berimplikasi pada tidak terpenuhinya

kebutuhan organisasi dalam peningkatan kualitas sarana dan

prasarana untuk mendukung kelancaran dan kualitas

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta sulitnya

mewujudkan perencanaan kegiatan yang ideal dalam

menjalankan tugas dan fungsinya mengingat anomali

implementasi money follow function. Kebijakan penganggaran

Page 36: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

28

28

ini juga berdampak belum terpenuhinya sistem perpustakaan

yang profesional dan laboratorium kajian yang memadai dalam

mendukung terwujudnya proyek perubahan peserta pendidikan

dan pelatihan yang berkualitas serta menghasilkan produk kajian

kebijakan yang ideal dan bermanfaat luas bagi masyarakat.

c. Wilayah Kalimantan yang cukup luas

Wilayah Kalimantan terdiri dari 5 (lima) provinsi yaitu Kalimantan

Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,

dan Kalimantan Barat. Pulau Kalimantan merupakan pulau

kedua terbesar di Indonesia dengan sebaran daerah terpencil

yang cukup banyak. Letak geografis yang cukup sulit dijangkau

di beberapa wilayah Kalimantan ini menjadi permasalahan

tersendiri bagi PKP2A III LAN dalam mengoptimalkan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

d. Lembaga Diklat yang Belum Terakreditasi

Akreditasi yang baik pada sebuah Lembaga Diklat merupakan

jaminan atas kualitas pada pelaksanaan Diklat baik Diklat

Prajabatan maupun Diklat Kepemimpinan. Namun dengan

adanya upaya untuk meningkatkan kualitas diklat saat ini, yang

kini menitikberatkan pada adanya inovasi para agen

perubahan, maka proses akreditasi sejak tahun 2015 pun

berbeda dari pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya. Proses

penilaian akreditasi tidak lagi hanya pada kuantitas pelaksanaan

dan jumlah alumni yang dihasilkan, namun lebih kepada kualitas

alumni yang dihasilkan.

Peluang yang Dimiliki oleh PKP2A III LAN

a. Dukungan Kebijakan

Dengan terbitnya Undang- Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara memberikan kesempatan bagi LAN untuk

berkiprah sesuai dengan mandat dalam kebijakan tersebut. LAN

berpotensi besar untuk menyukseskan pelaksanaan reformasi

birokrasi. Reformasi sumber daya aparatur negara dapat

dilakukan dengan melakukan pembinaan, pelatihan,

pendampingan terhadap aparatur sipil negara di Indonesia.

Page 37: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

29

29

LAN yang telah ditunjuk sebagai instansi Pembina jabatan

fungsional analis kebijakan juga memiliki peran strategis dalam

meningkatkan tata kualitas kebijakan di Indonesia dengan

melakukan pembinaan analis kebijakan. Keberadaan seorang

analis kebijakan di Indonesia saat ini belum optimal dalam

pelaksanaan proses kebijakan publik. Padahal, salah satu

kegagalan implementasi kebijakan di Indonesia selama ini

dikarenakan masih kurangnya pemahaman para pembuat

kebijakan dan berbagai kelemahan dalam formulasi kebijakan

yang kurang didukung dengan analisis kebijakan yang baik.

Dengan mandat yang diberikan pada LAN, membuka

kesempatan untuk berkontribusi dalam perbaikan kualitas

kebijakan publik melalui pembinaan analis kebijakan.

b. Kepercayaan Stakeholder

Kepercayaan stakeholder kepada kinerja PKP2A III LAN semakin

meningkat. Hal ini terindikasi pada meningkatnya jumlah

permintaan advokasi dan fasilitasi Kegiatan yang ada di daerah.

Selain itu, adanya dukungan Kepala Daerah Provinsi seluruh

Wilayah Kalimantan telah terjalin melalui MOU. Adanya

komitmen bersama antara PKP2A III LAN dan pemerintah daerah

untuk meningkatkan kinerja pemerintahan (melalui koordinasi,

dan pembinaan/peningkatan kapasitas aparatur daerah dan

penataan kelembagaan dengan tujuan peningkatan

penyelenggaraan pelayanan publik) di daerah.

Tantangan yang Dihadapi oleh PKP2A III LAN

a. PKP2A III LAN memiliki kewenangan di wilayah Kalimantan,

namun hingga saat ini belum semua daerah di wilayah

Kalimantan mengenal dan mengetahui keberadaan PKP2A III

LAN.

b. Keterbatasan anggaran mengakibatkan kualitas sarana dan

prasarana yang ada di PKP2A III LAN saat ini belum memenuhi

standar penyelenggaraan pelatihan. Sarana dan prasarana

masih perlu untuk terus ditingkatkan dengan menggunakan

anggaran yang tersedia.

c. Luasnya wilayah pelayanan membutuhkan kualitas dan kuantitas

SDM yang memadai, sementara pengembangan kapasitas SDM

Page 38: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

30

30

yang ada saat ini masih belum optimal (belum terintegrasikannya

pengembangan kapasitas SDM).

d. Perkembangan teknologi informasi saat ini tumbuh dengan

cepat, namun masih belum dimanfaatkan secara optimal guna

mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi PKP2A III LAN.

Page 39: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

31

31

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, DAN

SASARAN STRATEGIS • Visi

• Misi

• Tujuan

• Sasaran Strategis

Page 40: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

32

32

Visi PKP2A III LAN telah merumuskan pernyataan visi organisasi sebagai

cita-cita yang ingin diwujudkan bersama (shared vision) diantara

para pegawai. Visi bersama tersebut adalah:

“ MENJADI RUJUKAN DALAM PEMBAHARUAN ADMINISTRASI NEGARA

DI DAERAH“

Sebagai Visi bersama (shared vision) maka cita-cita tersebut

sekaligus menjadi tekad bagi semua pegawai dalam

melaksanakan tugasnya untuk senantiasa mengarah kepada

pencapaian Visi. Pernyataan Visi tersebut mengandung pengertian

sebagai berikut:

a. Pada masa depan PKP2A III LAN diharapkan dapat menjadi

sebuah pusat unggulan yang memiliki kinerja tinggi dan

mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas dalam

bidang inovasi dan pengkajian kebijakan administrasi negara

serta pembinaan dan penyelenggaraan diklat aparatur

sehingga dapat menjadi rujukan pemerintah daerah dalam

pembaharuan administrasi negara;

b. Kedudukan institusi PKP2A III LAN sebagai mitra strategis dan

terpercaya yang berada di daerah serta senantiasa hadir di

manapun dibutuhkan oleh para stakeholder baik di tingkat

daerah, regional maupun nasional;

c. Bahwa sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, kehadiran

PKP2A III LAN diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata

kepada para stakeholder dalam membangun dan

mengembangkan sistem administrasi negara yang baik;

d. Untuk mencapai visi tersebut maka PKP2A III LAN harus

didukung oleh sumber daya yang memadai baik secara

kualitas maupun kuantitas.

Page 41: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

33

33

Misi Untuk mewujudkan Visi yang telah dirumuskan bersama tersebut

maka disusun Misi yang merupakan langkah-langkah operasional

yang harus dilakukan. Misi yang dirumuskan PKP2A III LAN yaitu:

a. Pengkajian kebijakan;

b. Pegembangan inovasi administrasi negara;

c. Pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

aparatur negara;

d. Pengembangan dan penerapan ilmu administrasi negara.

Pembagian peran dan tugas diantara unit-unit kerja (bidang dan

bagian) di lingkungan internal PKP2A III LAN akan mempermudah

pelaksanaan dan pencapaian misi. Sehingga masing-masing misi di

atas bisa terlihat siapa yang akan bertanggung jawab

menjalankannya. Untuk misi pertama dan kedua dijalankan oleh

Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (KKIAN).

Misi ketiga dilakukan oleh Bidang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Aparatur. Adapun Misi keempat bersifat terbuka, artinya misi

tersebut bisa dilakukan oleh semua bidang dan bagian yang ada,

baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, yaitu Bidang KKIAN,

Bidang Diklat Aparatur, serta Bagian Administrasi. Misi yang diemban

oleh masing-masing unit kerja tersebut pada hakekatnya adalah

“visi bidang/bagian” yang akan dicapai oleh masing-masing unit

kerja yang bersangkutan. Pencapaian semua misi oleh masing-

masing unit kerja atau “visi bidang/bagian” tersebut pada akhirnya

akan mengerucut dan mengarah kepada pencapaian visi bersama

PKP2A III LAN.

Tujuan Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai dari masing-masing

rumusan misi dalam rangka mewujudkan visi bersama. Setelah

mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang ada, maka

Page 42: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

34

34

dirumuskanlah tujuan organisasi PKP2A III LAN. Tujuan-tujuan tersebut

meliputi:

a. Meningkatkan kualitas kebijakan;

b. Meningkatkan pengembangan dan praktek inovasi di bidang

administrasi Negara;

c. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme ASN;

d. Mengembangkan ilmu administrasi negara;

e. Mewujudkan organisasi yang profesonal dan akuntabel.

Sasaran Strategis Masing-masing tujuan yang telah dirumuskan diatas selanjutnya

dituangkan kedalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai

dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Sasaran-sasaran strategis yang

akan dicapai oleh PKP2A III LAN antara lain:

- Termanfaatkannya rekomendasi kajian kebijakan;

- Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang berkualitas melalui

inovasi sektor publik;

- Terwujudnya penyelenggaraan pelatihan yang berkualitas;

- Terwujudnya tata kelola yang baik berbasis kinerja di PKP2A III

LAN.

Untuk mencapai sasaran-sasaran strategis (SS) tersebut disusunlah

Indikator Kinerja (IK) yang merupakan ukuran pencapaian atas

tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Indikator kinerja yang

ditetapkan oleh PKP2A III LAN antara sebagai berikut:

Tabel 2.1.

Indikator Kinerja PKP2A III LAN

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CARA PENGUKURAN

Termanfaatkannya

rekomendasi

kajian kebijakan

• Jumlah rekomendasi

kebijakan yang

menjadi wacana

publik

• Rekomendasi kebijakan

yang didiseminasikan

kepada stakeholders

terkait dan dipublikasi-

kan pada media massa

lokal/nasional

Page 43: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

35

35

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CARA PENGUKURAN

• Jumlah jurnal yang

diterbitkan

• Jurnal yang diterbitkan

pada tahun berjalan

Terwujudnya tata

kelola

pemerintahan

yang berkualitas

melalui inovasi

sektor publik

• Jumlah inovasi yang

merupakan hasil co-

creation

• Gagasan dan produk

inovasi yang dihasilkan

bersama-sama instansi

pemerintah lain pada

tahun berjalan melalui

model inovasi yang

dikembangkan LAN

Terwujudnya

penyelenggaraan

pelatihan yang

berkualitas

• Persentase peserta

pelatihan

kepemimpinan yang

mengalami

peningkatan

pengetahuan sesuai

sasaran pelatihan

• Persentase peserta

pelatihan teknis,

fungsional, dan sosial

kultural yang

mengalami

peningkatan

pengetahuan sesuai

sasaran pelatihan

• Persentase peserta yang

lulus dibandingkan total

peserta pelatihan

kepemimpinan

• Persentase peserta yang

mengalami kenaikan

tingkat pengetahuan

pada uji di akhir

pelatihan atau

persentase peserta

yang memenuhi

standard kelulusan

dibandingkan total

peserta pelatihan.

Terwujudnya tata

kelola yang baik

berbasis kinerja di

PKP2A III LAN

• Indeks tata kelola

internal PKP2A III LAN

• Indeks dari komponen

Nilai AKIP (30%), Realisasi

Anggaran (20%), GUP

tepat waktu (10%),

Konsistensi realisasi

anggaran dengan

perencanaan (10%),

dan Persentase pega-

wai yang menerima

pengembangan

kompetensi minimal 20

jp/tahun (30%)

Page 44: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

36

36

Misi, tujuan, sasaran strategis, serta IK yang telah dirumuskan

tersebut di atas dimaksudkan sebagai panduan dan arahan bagi

organisasi untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, dan

diharapkan bisa terwujud dalam jangka waktu selama 5 tahun, yaitu

2015 hingga 2019. Dengan demikian diharapkan pada tahun 2019

sudah bisa mencapai visi bersama yang telah ditetapkan dengan

kata lain cita-cita bersama yang dirumuskan bisa terwujud. Untuk

bisa mencapai visi bersama tersebut perlu didukung oleh komitmen

dari semua pegawai dan sumber daya lain yang memadai.

Page 45: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

37

37

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,

DAN KERANGKA

KELEMBAGAAN • Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

• Kerangka Kelembagaan

Page 46: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

38

38

Arah Kebijakan dan Strategi Arah Kebijakan dan strategi yang dirumuskan dalam Renstra disusun

dengan berpedoman pada RPJM Nasional dan Renstra LAN.

Lembaga Administrasi Negara sebagai instansi yang memiliki core

competencies penyelenggaraan pengkajian kebijakan, inovasi

administrasi negara dan pendidikan dan pelatihan aparatur

memiliki keterkaitan dalam bidang pembangunan aparatur negara

sebagai salah satu prioritas bidang dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2015-2019. Arah kebijakan

nasional bidang pembangunan aparatur searah dengan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025,

yaitu meningkatkan profesionalisme aparatur negara, mewujudkan

kelembagaan pemerintah yang efektif, menciptakan sistem

manajemen pemerintahan yang efisien, dan mewujudkan tata

kelola pemerintahan yang baik, di pusat dan di daerah dalam

rangka mendukung keberhasilan pembangunan dalam segala

bidang.

Arah Pembangunan Jangka Menengah (2015 -

2019)

Arah Pembangunan Jangka Menengah (2015-2019) didasarkan

pada Sembilan agenda Prioritas dalam pemerintahan di bawah

Kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla

(Nawacita). Sejalan dengan tugas pokok dan fungsi LAN, Arah

Pembangunan Jangka Menengah (2015-2019) mencakup:

a. Percepatan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan

Sasaran yang ingin diwujudkan adalah meningkatnya kualitas

birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik dalam

mendukung peningkatan daya saing dan kinerja pembangunan

nasional di berbagai bidang, yang ditandai dengan:

meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan

akuntabel; terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang

efektif dan efisien; serta meningkatkan kualitas pelayanan publik

Page 47: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

39

39

Strategi yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1). Mewujudkan kelembagaan pemerintah efektif, efisien, dan

sinergis.

Strategi yang ditempuh, antara lain: penyempurnaan desain

kelembagaan pemerintah (Kementerian, LPNK, dan LNS);

penataan kelembagaan internal pemerintah pusat dan

daerah yang mencakup penataan tugas, fungsi dan

kewenangan, dan penyederhanaan struktur secara vertikal

dan/horizontal; serta penguatan sinergitas antar lembaga baik

di pusat maupun di daerah.

2). Penerapan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang

transparan, kompetitif, dan berbasis merit

Strategi yang ditempuh, antara lain: penguatan kelembagaan

dan tata kelola pengelolaan reformasi birokrasi nasional;

penyempurnaan kebijakan reformasi birokrasi nasional;

penataan regulasi dan kebijakan di bidang aparatur negara;

perluasan dan fasilitasi pelaksanaan RB pada instansi

pemerintah daerah; penyempurnaan sistem evaluasi

pelaksanaan RBN.

3). Peningkatan kualitas pelayanan publik

Strategi yang ditempuh, antara lain: penguatan kerangka

kebijakan kelembagaan pelayanan dalam rangka kemitraan

antara pemerintah dan swasta; peningkatan pelayanan

publik yang lebih terintegrasi; memastikan implementasi

kebijakan secara konsisten; penerapan teknologi informasi

dan komunikasi dalam pelayanan publik; penetapan quick

wins pelayanan publik K/L/Pemda dan Nasional; mendorong

inovasi pelayanan publik, peningkatan kualitas dan

standarisasi kelembagaan pelayanan perizinan, pemantapan

penerapan SPM yang terintegrasi dalam perencanaan dan

penganggaran; penguatan kapasitas pengendalian kinerja

pelayanan publik

4). Penerapan e-government untuk mendukung bisnis proses

pemerintahan dan pembangunan yang efisien, efektif,

transparan, dan terintegrasi

Strategi yang ditempuh, antara lain: penguatan kebijakan e-

government; penguatan sistem dan infrastruktur e-government

Page 48: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

40

40

yang terintegrasi; peningkatan kapasitas kelembagaan dan

kompetensi SDM; penetapan quick wins penerapan e-

government; pengendalian pengembangan system dan

pengadaan infrastruktur e-government oleh K/L/Pemda

5). Penerapan open government

Penerapan open government merupakan upaya untuk

mendukung terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan

yang terbuka, partisipatif dan akuntabel dalam penyusunan

kebijakan publik, dan pengawasan terhadap

penyelenggaraan negara dan pemerintah. Strategi yang

ditempuh, antara lain: peningkatan kesadaran masyarakat

tentang pentingnya informasi publik, penyediaan ruang

partisipasi bagi publik dalam menyusun dan mengawasi

pelaksanaan kebijakan publik, pengembangan sistem

publikasi informasi proaktif dan interaktif yang dapat diakses

publik, penguatan badan publik agar terbuka dan akuntabel

melalui pelaksanaan edukasi dan advokasi bagi Komisi

Informasi Provinsi/Kabupaten/Kota; pendampingan

operasionalisasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

badan publik daerah.

6). Penguatan manajemen kinerja

Strategi yang akan dilaksanakan adalah: penguatan kualitas

perencanaan dan penganggaran untuk meningkatkan

kualitas belanja negara; penguatan implementasi

manajemen kinerja kementrian/lembaga, penguatan

pengendalian kinerja pembangunan nasional yang meliputi

pemantauan, evaluasi, dan pengawasan yang efektif dan

terintegrasi disertai penguatan sistem pemberian

penghargaan dan sanksi kinerja pembangunan; serta

didukung penerapan e-government yang terintegrasi dalam

manajemen kinerja pembangunan nasional

7). Peningkatan kualitas pelaksanaan desentralisasi dan otonomi

daerah

Arah kebijakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas

pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, serta

pelayanan kepada masyarakat. Strategi yang ditempuh

antara lain: peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam

Page 49: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

41

41

penyelenggaraan otonomi daerah; peningkatan kualitas tata

kelola keuangan daerah; dan peningkatan kualitas regulasi

daerah

b. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

Sasaran yang akan diwujudkan adalah menurunnya tingkat

korupsi serta efektivitas pencegahan dan pemberantasan korupsi

Strategi yang ditempuh adalah:

1. Harmonisasi peraturan perundang-undangan di bidang

korupsi

2. Meningkatkan efektivitas implementasi kebijakan anti korupsi

3. Meningkatkan Pencegahan Korupsi

Arah kebijakan LAN didasarkan pada visi Nasional untuk

membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,

demokratis, dan terpercaya. Sesuai dengan prioritas nasional, Visi

tersebut diimplementasikan salah satunya dengan menjalankan

agenda reformasi birokrasi secara konsisten. Oleh karena itu,

sejalan dengan tugas dan fungsi yang diemban Lembaga

Administrasi Negara, Kebijakan dalam Renstra 2015-2019

Lembaga Administrasi Negara ini diarahkan pada:

a. Meningkatnya kualitas hasil kebijakan;

b. Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme ASN;

c. Meningkatnya pengembangan dan praktek inovasi di bidang

administrasi negara;

d. Terwujudnya pengembangan dan penerapan ilmu

administrasi negara;

e. Terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan, tata

laksana, dan SDM aparatur LAN yang profesional, serta

akuntabilitas lembaga.

Adapun Strategi yang akan dilaksanakan oleh Lembaga

Administrasi Negara untuk memujudkan agenda tersebut adalah

melalui:

a. Peningkatan kualitas kebijakan dan pembinaan JFAK;

b. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme ASN;

c. Pengembangan dan praktek inovasi di bidang administrasi

negara;

d. Pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan

teknologi administrasi;

e. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, tata laksana, dan SDM

Aparatur LAN yang profesional serta akuntabilitas lembaga.

Page 50: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

42

42

Arah Kebijakan dan Strategi PKP2A III LAN

PKP2A III LAN sebagai kepanjangan tangan dari Lembaga

Administrasi Negara wajib menjalankan arah kebijakan dan strategi

yang telah ditetapkan oleh LAN, yaitu untuk membangun tata

kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan

terpercaya di wilayah kalimantan. Sesuai dengan prioritas nasional,

Visi PKP2A III LAN diimplementasikan untuk mewujudkan visi

Lembaga Administrasi Negara dalam rangka menjalankan agenda

reformasi birokrasi secara konsisten. Oleh karena itu, sejalan dengan

tugas dan fungsi yang diemban PKP2A III LAN, secara garis besar,

peta strategi yang dilakukan oleh PKP2A III LAN dalam lima tahun ke

depan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1.

Peta Strategi PKP2A III LAN 2015-2019

Page 51: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

43

43

Dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan, PKP2A III LAN

akan terus berupaya mentransformasikan budaya organisasi

dengan mempercepat proses internalisasi nilai-nilai organisasi

kepada seluruh pegawai sehingga dapat diwujudkan dalam

perilaku kerja seluruh pegawai. Penyediaan sarana dan prasarana

serta sumber daya lainnya yang dapat mendukung PKP2A III LAN

sebagai organisasi di masa depan pun terus dilakukan dengan

keterbatasan yang ada. Selain itu SDM yang menjadi asset utama

organisasi akan terus ditingkatkan kapasitasnya, baik melalui

pendidikan dan pelatihan, formal dan nonformal.

Penguatan tiga hal tersebut di atas secara bersamaan diharapkan

dapat mewujudkan PKP2A III LAN sebagai organisasi yang

profesional dan akuntabel sehingga dapat memenuhi kebutuhan

dan harapan stakeholders. PKP2A III LAN diharapkan dapat

menghasilkan rekomendasi kebijakan yang berkualitas dan dapat

diterapkan, mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu

administrasi negara, mengembangkan dan mempraktekkan inovasi

di bidang administrasi negara, serta mampu meningkatkan

kompetensi dan profesionalisme ASN.

Ketika kebutuhan dan harapan stakeholders dapat dipenuhi

dengan baik, maka dengan sedirinya PKP2A III LAN akan menjadi

rujukan dalam pembaharuan administrasi di daerah sesuai dengan

visi yang telah ditetapkan. Pencapaian visi PKP2A III LAN ini tentunya

berdampak pula pada pencapaian visi LAN RI yaitu menjadi rujukan

bangsa dalam pembaharuan administrasi negara.

Kerangka Kelembagaan Perubahan Kelembagaan PKP2A III LAN

Transformasi kelembagaan yang dilakukan oleh Lembaga

Administrasi Negara secara frontal tidak merubah kelembagaan

PKP2A III LAN. Berdasarkan PerkaLAN Nomor 14 tahun 2013 tetang

Struktur Organisasi LAN, perubahan nomenklatur PKP2A III LAN telah

mengakomodir pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban oleh

PKP2A III LAN sehingga struktur kelembagaan yang ada saat ini telah

dirasakan telah mampu untuk mendukung perwujudan sasaran

strategis yang ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara.

Page 52: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

44

44

Perubahan nomenklatur terjadi pada bidang Kajian aparatur yang

bertransformasi menjadi bidang Kajian Kebijakan dan inovasi

administrasi negara untuk menyesuaikan penambahan fungsi yang

diemban oleh Lembaga Adminitrasi negara dalam bidang inovasi

administrasi negara. Perubahan nomenklatur juga terjadi pada

bagian Tata usaha yang bertransformasi menjadi Bagian

Administrasi, subbagian kepegawaian dan umum menjadi

subbagian umum dan SDM serta subbagain Perencanaan

pelaporan menjadi subbagian perencanaan dan evaluasi

program. Bagian administrasi secara ruang lingkup tugas pokok

tidak mengalami perubahan, sementara itu nomenklatur baru

subbagian umum dan SDM memiliki tujuan bahwa subbagian ini

tidak hanya fokus pada pengelolaan administrasi kepegawaian

namun lebih pada upaya pengelolaan ASN di PKP2A secara

komprehensif sebagaimana yang diamatkan UU ASN sesuai dengan

batas kewenangan PKP2A III LAN. Nomenklatur subbagian

perencanaan dan evaluasi program memiliki makna adanya

kewenangan yang lebih mendalam dalam pelaksanaan evaluasi

pelaksanaan kegiatan di lingkungan PKP2A III LAN.

Dari sisi ruang lingkup pelaksanaan tugasnya, sebagian urusan yang

ditangani oleh subbagian perencanaan dan pelaporan, yaitu arsip

serta urusan perpustakaan yang sebelumnya ditangani oleh bidang

kajian dialihkan pada subbagian umum dan SDM sehingga dengan

kelembagaan baru ini terkesan adanya pembagian beban kerja

yang tidak berimbang terutama pada level eselon IV.

PKP2A III LAN merupakan satu dari empat Pusat Kajian dan

Pendidikan dan Pelatihan di lingkungan LAN RI, selain PKP2A I LAN

yang berkedudukan di Jatinangor, PKP2A II LAN yang

berkedudukan di Makassar, dan PKP2A IV LAN yang berkedudukan

di Banda Aceh. PKP2A III LAN dipimpin oleh seorang Kepala yang

setingkat dengan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama, dimana

dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya di bawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala LAN RI melalui Sekretaris Utama.

Adapun terkait pelaksanaan kegiatan, PKP2A III LAN secara

susbstantif berkoordinasi dengan kedeputian terkait, yaitu Deputi

Bidang Kajian Kebijakan, Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Aparatur, dan Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara.

Page 53: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

45

45

Tata Laksana PKP2A III LAN

1. Kemudahan Akses Informasi

Dalam menjalankan fungsinya baik sebagai pembina dan

penyelenggara diklat, maupun dalam pelaksanaan fungsi

lainnya di bidang pengembangan keadministrasian

penyelenggaraan pemerintahan yang meliputi bidang

penelitian, fasilitasi, advokasi, dan pengembangan terhadap isu-

isu baru dan strategis, PKP2A III LAN menghasilkan berbagai

produk administrasi negara seperti: Hasil Kajian, Naskah

Akademik, Policy brief, dan sebuah jurnal terakreditasi yang

bernama Jurnal Borneo Administrator. Selama ini, produk hasil

kajian dan jurnal, dicetak dalam bentuk buku. Namun, beberapa

waktu terakhir, diupayakan publikasi (walau hanya sebagian

kecil) melalui website maupun media teknologi lain seperti

academia.edu, slide share, dll. Tujuan dari publikasi tersebut

untuk mengumpulkan, menyediakan, sekaligus

mendokumentasikan tentang kegiatan dan produk administrasi

negara (dilingkungan PKP2A III LAN) untuk disampaikan dan

dimanfaatkan stkeholders secara cepat, dan akurat.

Tujuan lain dari publikasi tersebut adalah sebagai wujud dari

tanggung jawab PKP2A III LAN dalam hal tata kelola

pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab melalui prinsip

akuntabilitas dan transaparansi. Pelayanan yang dapat

dilakukan dalam upaya pengembangan administrasi negara di

daerah adalah melalui penyediaan akses kemudahan dari

organisasi PKP2A III LAN kepada organisasi pemerintah daerah

yang notabene adalah stakeholders PKP2A III LAN untuk

memperoleh informasi publik yang dibutuhkan, terutama

informasi atas hasil kerja dalam melaksanakan fungsi organisasi.

Dengan adanya publikasi diharapkan dapat terjadi transfer of

knowladge dari PKP2A III LAN ke para stakeholders.

Produk lain yang dihasilkan oleh PKP2A III LAN melalui fungsinya

sebagai pembina dan penyelenggara diklat adalah

mengahasilkan proyek perubahan sebagai output para reformer

yang dapat diartikan sebagai sebuah inovasi yang dilakukan

para reformer di tempat kerjanya untuk menyelesaikan sebuah

permasalahan menjadi sebuah solusi. Sebuah konsep baru harus

muncul di benak reformer guna menyelesaikan persoalan

organisasinya dan mengimplementasikannya dalam sebuah

Page 54: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

46

46

tindak nyata upaya perbaikan/perubahan. Dalam tahapan ini

seorang reformer akan benar – benar di uji dalam kapasitasnya

sebagai seorang pemimpin. Bagaimana dia akan memetakan

permasalahan, siapa yang akan menjadi ‘partner’ nya sebagai

sumber kekuatannya, sekaligus dia harus bisa juga memetakan

siapa yang akan menjadi ‘lawan’ yang dapat menghambat

proyek perubanhannya. Dengan waktu yang tidak lama untuk

menyelesaikan inovasi proyek perubahannya maka seorang

reformer dituntut untuk dapat berpikir dan bertindak cepat,

cermat, tepat, dan berhasil.

Dalam rangka memperkuat akuntabilitas penyelenggaraan

diklat kepemimpinan, PKP2A III LAN meluncurkan sistem BIN-Net

dan SINOPADIK disamping tersedianya website PKP2A III LAN

yang mempublikasi seluruh kegiatan yang sedang dilaksanakan

serta produk yang dihasilkan oleh PKP2A III LAN. Kedua sistem

tersebut merupakan produk pendokumentasian dari hasil inovasi

yang telah dilakukan oleh para reformer dalam keikutsertaannya

dalam diklat kepemimpianan. Pendokumentasian mempunyai

arti sendiri sebagai upaya menghimpun, mengolah, dan menata

informasi kebudayaan dalam bentuk rekaman berupa tulisan,

gambar, foto, film, suara, atau gabungan unsur – unsur ini

(multimedia) (Kamus Administrasi Negara). Dengan demikian

pendokumentasian merupakan upaya yang tersistematis karena

informasi yang telah didapat musti ditata, alias tidak langsung

disajikan begitu saja sebagaiman pengertian dokumentasi yakni:

1) Pengumpulan, Pemilihan, Pengolahan dan penyimpanan

informasi dalam bidang pengetahuan 2) Pemberian atau

Pengumpulan bukti – bukti dan keterangan – keterangan seperti

gambar, kutipan dan bahan referensi lain (Kamus Administrasi

Negara).

2. Manajemen Pelayanan

Penyelenggaraan organisasi membutuhkan sebuah panduan

dalam rangka kemudahan, kejelasan dan ketepatan dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Oleh sebab itu,

diperlukanlah tata laksana yang baik, yang efektif dan efisien

dalam pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur pemerintah.

Beberapa hal yang terus dibenahi dan terus dilakukan upaya

pengembangannya di lingkungan PKP2A III LAN adalah

penyusunan dokumen SOP dan SP. Penyusunan dokumen SOP

dan SP tersebut diharapkan dapat menjadi standarisasi atas

Page 55: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

47

47

pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai sehingga dapat

meningkatkan keefesiensian dan keefektifan pelaksanaan tugas

dan tanggung jawab individual dan organisasi secara

keseluruhan. SOP menjadi tata laksana yang penting

dikarenakan dengan adanya SOP ini, akuntabilitas dan

kemandirian pelaksanaan tugas aparatur pemerintah akan

dapat terus ditingkatkan. Penyusunan SOP dan SP ini terus

menjadi perhatian dalam hal tata laksana di PKP2A III LAN karena

melalui dua dokumen inilah kepastian atas layanan yang

diberikan oleh unit kerja di lingkungan PKP2A III LAN dapat terlihat.

SOP dan SP ini menjadi sangat penting mengingat beragamnya

peran PKP2A III LAN di daerah, mulai dari pemberian fasilitasi,

advokasi, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta

tugas dan fungsi lainnya, sehingga keberadaan SOP dan SP di

lingkungan PKP2A III LAN menjadi sangat penting.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Lembaga Adminitrasi Negara (LAN) sebagai salah satu lembaga

pemerintah memiliki fungsi pengkajian, penyusunan kebijakan,

pengembangan inovasi, dan pengembangan kapasitas

administrasi Negara; pembinaan dan penjaminan mutu,

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur negara,

serta pembinaan jabatan fungsional tertentu yang menjadi

kewenangannya. Lahirnya UU Nomor 5 tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara (ASN) semakin memperkuat fungsi LAN dalam

manajemen ASN yaitu dalam hal fungsi pengembangan standar

kualitas pendidikan dan pelatihan pegawai ASN serta pengkajian

terkait dengan kebijakan dan manajemen ASN. Dalam rangka

melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, LAN diberi kewenangan

untuk mencabut izin penyelenggaraan Diklat pegawai ASN yang

melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan,

memberikan rekomendasi kepada Menteri dalam kebijakan dan

manajemen ASN; dan mencabut akreditasi lembaga Diklat

pegawai ASN yang tidak memenuhi standar akreditasi.

Perubahan ini menyebabkan adanya perubahan pula pada fungsi

Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III Lembaga

Admnistrasi Negara (PKP2A III LAN) sebagaimana disebutkan dalam

Peraturan Kepala LAN Nomor 14 tahun 2014. Beberapa perubahan

tersebut adalah penyelenggaraan pengkajian kebijakan dan

Page 56: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

48

48

inovasi administrasi negara, penyelenggaraan diklat prajabatan,

kepemimpinan, teknis, dan fungsional, penyelenggaraan

administrasi pembinaan diklat, widyaiswara, dan analis kebijakan,

serta pengembangan sistem informasi dibidang tugasnya.

Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara juga mengamanatkan pelaksanaan manajemen Pegawai

Negeri Sipil berdasarkan pada merit system. Sistem ini bertujuan

untuk menyesuaikan antara kompetensi dan kualifikasi yang

diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi yang di

miliki oleh ASN. Pelaksanaan merit system di instansi pemerintah

yang sejalan dengan perkembangan manajemen Sumber Daya

Manusia salah satunya dengan dilaksanakannya talent

management.

Talent management merupakan pendekatan yang menyeluruh

terhadap manajemen Sumber Daya Manusia yang

mengintegrasikan beberapa aspek dalam pengelolaan SDM mulai

dari penentuan kebutuhan pegawai, formasi, perekrutan,

penempatan, rotasi, promosi serta pengembangan untuk

mendapatkan pegawai yang tepat dalam meningkatkan kinerja

organisasi.

Salah satu aspek dalam talent managemenet yaitu adanya

pengembangan SDM peningkatan kompetensi internal.

Pengembangan pegawai merupakan usaha untuk meningkatkan

kompetensi pegawai untuk menutup kesenjangan antara

kompetensi yang dimiliki dengan kompetensi yang diharapkan,

sesuai dengan persyaratan jabatan yang ditempati. Program

pengembangan SDM ini sudah menjadi program rutin disetiap

tahunnya dimana yang menjadikannya berbeda adalah pada

skala prioritas bidang pengembangan kompetensi yang terutama

disesuaikan dengan perkembangan isu strategis terkait core

business PKP2A III LAN.

Secara umum beberapa bentuk pengembangan SDM yang

dilakukan dapat dalam bentuk pengiriman pegawai untuk

mengikuti Diklat pada lembaga Diklat terakreditasi dengan

harapan Diklat tersebut mampu membentuk karakter dan kualitas

pegawai yang jauh lebih baik daripada sebelumnya. Bentuk

pengembangan yang lain dapat pula dinisiasi oleh pihak

manajemen internal dalam bentuk sosialiasi, diskusi, maupun

knowledge sharing.

Page 57: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

49

49

Selain itu peningkatan jenjang pendidikan formal juga dilakukan

dengan memperhatikan kesesuaian jenjang pendidikan dengan

tugas pokok dan fungsi yang dijalankan oleh pegawai yang

bersangkutan dalam unit kerja. Jenis pengembangan ini dapat

dilakukan dengan biaya yang berasal dari pegawai sendiri maupun

biaya dari pemerintah melalui tugas belajar, ataupun lembaga

swasta dalam bentuk pemberian beasiswa.

Pelaksanaan pengembangan SDM ini menjadi tanggung jawab Sub

Bagian Umum dan SDM. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam

Peraturan Kepala LAN Nomor 14 tahun 2013 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara bahwa Sub Bagian Umum

dan SDM mempunyai tugas melakukan pelayanan urusan

pengelolaan sumber daya manusia.

Mengacu pada tugas dan fungsi PKP2A III LAN yang baru,

beberapa permasalahan terkait aspek sumber daya manusia yang

dihadapi saat ini antara lain : (1) Belum adanya pola karir pegawai;

(2) Pola pembinaan pegawai belum tertata dengan baik; (3) Masih

kurangnya kuantitas dan kualitas pegawai dilihat dari tingkat

pendidikan dan spesialisasi; (4) belum optimalnya penguasaan

kompetensi teknis pegawai; (5) Pengembangan pegawai masih

belum dilakukan secara merata dan cukup bergantung dengan

Lembaga Administrasi Negara ; (6) program dan jenis diklat belum

sepenuhnya difokuskan pada upaya peningkatan kompetensi

teknik pegawai; (9) lemahnya sistem informasi kepegawaian; (10)

belum adanya keterkaitan sistem diklat dengan sistem

pengembangan karir, dan lainnya.

Jika kapasitas organisasi berbanding lurus dengan jumlah pegawai

yang dimilikinya, maka PKP2A III LAN termasuk organisasi dengan

kapasitas kecil dikarenakan sampai dengan saat ini baru memiliki 43

Pegawai yang terdistribusi pada 2 bidang dan 1 bagian dengan

cakupan kegiatan se-wilayah Kalimantan serta menyelenggarakan

3 fungsi, yaitu pendidikan dan pelatihan, kajian kebijakan, dan

inovasi administrasi negara. Komposisi pegawai berdasarkan jenis

kelamin, tingkat pendidikan, dan berdasarkan jabatannya.

Dalam perwujudan visi, misi, tujuan, sasaran yang telah ditetapkan,

PKP2A III LAN menyusun program dan kegiatan yang disesuikan

dengan kewenangan yang dimilikinya. Program dan kegiatan yang

diusulkan tersebut secara langsung berkontribusi pada pencapaian

Page 58: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

50

50

target kinerja dalam Renstra yang disertai dengan kerangka

pendanaan selama periode Renstra.

Gambar 3.2.

Komposisi Pegawai PKP2A III LAN Berdasarkan Jenis Kelamin,

Jabatan, dan Pendidikan

Peran PKP2A III LAN dalam pembangunan nasional tidak bisa

dilepaskan dari peran LAN dalam mewujudkan Indonesia berdaulat

dalam bidang politik khususnya pada komitmen menjalankan

Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik dalam mendukung

terwujudnya visi nasional yaitu terwujudnya Indonesia yang

berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong

royong. PKP2A III LAN memperkuat tugas dan fungsi LAN dalam

menjalankan UU Aparatur Sipil Negara untuk mewujudkan aparatur

sipil Negara yang kompeten dan terpercaya dan melakukan aksi-

aksi nyata bagi perbaikan kualitas pelayanan publik dengan cara

meningkatkan kompetensi aparatur khususnya di wilayah

Kalimantan.

Sinergitas anggaran dengan perencanaan program dan kegiatan

telah dijawab oleh Kementerian Keuangan melalui kebijakan

Page 59: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

51

51

Anggaran dan Informasi Kinerja (ADIK) dalam dokumen. PKP2A

merupakan kepanjangan tangan dari LAN di regionalnya masing-

masing yang menjalankan seluruh tugas dan fungsi LAN kecuali

menerbitkan kebijakan Kediklatan dan pembinaan analis kebijakan.

Oleh karena Itu, Informasi Kinerja PKP2A III LAN merupakan

cascading dari Informasi kinerja LAN serta memuat informasi kinerja

spesifik yang menjadi program dan kegiatan prioritas sehingga

outcome dan output yang dirumuskan PKP2A III LAN juga

merupakan cascading dari outcome dan output LAN. Perumusan

outcome dan output adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Cascading Indikator Kinerja LAN

Indikator Kinerja

LAN

Indikator Kinerja

Kedeputian/

Kesekretariatan

LAN

Indikator Kinerja

PKP2A III LAN Kegiatan

Kualitas

kebijakan publik

instansi

pemerintah hasil

binaan LAN

Tingkat

Kemanfaatan

rekomendasi

hasil kajian

kebijakan

Jumlah

rekomendasi

kebijakan yang

menjadi wacana

publik

Kegiatan

pengkajian

kebijakan dan

inovasi

administrasi

negara,

pembinaan dan

penyelenggaraa

n Pendidikan

dan pelatihan

aparatur PKP2A

III LAN

Jumlah jurnal

yang diterbitkan

Persentase

peserta

Pendidikan dan

pelatihan yang

mengalami

peningkatan

perilaku

Persentase

peserta

pelatihan yang

mengalami

peningkatan

pengetahuan

Persentase

peserta

pelatihan

kepemimpinan

yang mengalami

peningkatan

pengetahuan

sesuai sasaran

pelatihan

Page 60: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

52

52

Indikator Kinerja

LAN

Indikator Kinerja

Kedeputian/

Kesekretariatan

LAN

Indikator Kinerja

PKP2A III LAN Kegiatan

Persentase

peserta

pelatihan teknis,

fungsional, dan

sosial kultural

yang mengalami

peningkatan

pengetahuan

sesuai sasaran

pelatihan

Jumlah instansi

pemerintah

yang

memanfaatkan

model inovasi

administrasi

negara LAN

Jumlah satuan

kerja di K/L/D

yang

memanfaatkan

inovasi

administrasi

negara

Jumlah inovasi

yang

merupakan hasil

co-creation

Predikat Indeks

tata kelola

internal LAN RI

Predikat Indeks

tata kelola

internal LAN RI

Indeks tata

kelola internal

PKP2A III LAN

Kegiatan

peningkatan

koordinasi

perencanaan,

pembinaan

administrasi dan

pengelolaan

pelayanan

penunjang

pelaksanaan

tugas PKP2A III

LAN

Page 61: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

53

53

BAB IV

TARGET KINERJA DAN

KERANGKA PENDANAAN

• Target Kinerja

• Kerangka Pendanaan

Page 62: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

54

54

Target Kinerja Selama periode Renstra 2015-2019, PKP2A III LAN telah menetapkan

target kinerja untuk lima tahun ke depan. Target kinerja ditetapkan

berdasarkan sasaran strategis yang diukur melalui Indikator Kinerja

Utama. Capaian kinerja tiga tahun pertama telah dijelaskan di Bab

sebelumnya, sedangkan target kinerja yang ingin dicapai PKP2A III

LAN di dua tahun tersisa dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.1.

Target Kinerja PKP2A III LAN 2018 - 2019

SASARAN STRATEGIS IINDIKATOR KINERJA UTAMA

TARGET

CAPAIAN

2018 2019

Termanfaatkannya

rekomendasi kajian

kebijakan

Jumlah rekomendasi kebijakan

yang menjadi wacana publik

2 3

Jumlah jurnal yang diterbitkan 3 3

Terwujudnya tata

kelola pemerintahan

yang berkualitas

melalui inovasi sektor

publik

Jumlah inovasi yang merupakan

hasil co-creation

100 150

Terwujudnya

penyelenggaraan

diklat yang

berkualitas

Persentase peserta pelatihan

kepemimpinan yang mengalami

peningkatan pengetahuan sesuai

sasaran pelatihan

100% 100%

Persentase peserta pelatihan

teknis, fungsional, dan sosial

kultural yang mengalami

peningkatan pengetahuan sesuai

sasaran pelatihan

100% 100%

Terwujudnya tata

kelola yang baik

berbasis kinerja di

PKP2A III LAN

Indeks tata kelola internal PKP2A

III LAN

90 92

Page 63: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

55

55

Selama dua tahun ke depan terdapat empat sasaran strategis yang

akan dicapai oleh PKP2A III LAN, yaitu termanfaatkannya

rekomendasi kajian kebijakan, terwujudnya tata kelola

pemerintahan yang berkualitas melalui inovasi sektor publik,

terwujudnya penyelenggaraan pelatihan yang berkualitas, serta

terwujudnya tata kelola yang baik berbasis kinerja di PKP2A III LAN.

Dari empat sasaran strategis yang akan dicapai, terdapat

beberapa indikator yang akan diwujudkan. Target masing-masing

indikator disesuaikan dengan kesiapan dan kapasitas organisasi

sehingga ada yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan ada

yang relatif tetap.

Dalam mengemban fungsi kajian kebijakan, PKP2A III LAN

menetapkan sasaran strategis termanfaatkannya rekomendasi

kajian kebijakan. Dalam rangka memperbaiki capaian kinerja

sasaran tersebut, PKP2A III LAN sedang dalam proses

mengembangkan strategi kajian bersama dengan Magister

Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada dalam menentukan isu

kebijakan yang relevan dan aktual serta sebagai upaya untuk

meningkatkan kapasitas peneliti.

PKP2A III LAN juga memperkuat pengembangan inovasi administrasi

negara yang dimandatkan kepada LAN melalui sasaran strategis

terwujudnya tata kelola pemerintahan yang berkualitas melalui

inovasi sektor publik. Dalam bidang inovasi, PKP2A III LAN

menerapkan strategi yang dikembangkan oleh Kedeputian inovasi,

berupa kegiatan laboratorium inovasi dan strategi lainnya yang

akan diterapkan oleh kedeputian terkait.

PKP2A III LAN turut memperkuat pelaksanaan mandat yang

diberikan LAN dalam pengembangan kompetensi dan

profesionalisme ASN melalui pendidikan dan pelatihan di wilayah

Kalimantan. Dengan sasaran strategis terwujudnya

penyelenggaraan pelatihan yang berkualitas, PKP2A III LAN akan

terus berupaya memperbaiki kualitas penyelenggaraan pendidikan

dan pelatihan. Selain itu PKP2A III LAN sebagai perwakilan LAN di

wilayah Kalimantan juga berkewajiban untuk membina lembaga

diklat di wilayahnya agar dapat memiliki standar penyelenggaraan

diklat, khususnya diklat prajabatan dan diklat kepemimpinan.

Tak lupa untuk memperbaiki kualitas pelayanan internal, PKP2A III

LAN memiliki sasaran strategis terwujudnya tata kelola yang baik

berbasis kinerja di PKP2A III LAN. Tidak hanya mendorong mitra kerja

Page 64: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

56

56

untuk memperbaiki aspek administrasi negara-nya, PKP2A III LAN

pun perlu menjaga kualitas tata kelola internalnya agar dapat

menjadi contoh/tauladan pihak lain.

Sasaran strategis tersebut di atas dicapai melalui pelaksanaan

program/kegiatan. Terdapat tiga program yang dilaksanakan oleh

LAN pada periode 2015-2019. Program tersebut meliputi Program

Pengkajian Administrasi Negara dan Diklat Aparatur Negara,

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur LAN, serta

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya. Program Pengkajian Administrasi Negara dan Diklat

Aparatur Negara merupakan program utama/lini PKP2A III LAN yang

ditujukan untuk mencapai sasaran strategis termanfaatkannya

rekomendasi kajian kebijakan, terwujudnya tata kelola

pemerintahan yang berkualitas melalui inovasi sektor publik, serta

terwujudnya penyelenggaraan pelatihan yang berkualitas.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur LAN, serta

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya merupakan program pendukung dalam mewujudkan

sasaran strategis terwujudnya tata kelola yang baik berbasis kinerja

di PKP2A III LAN. Program-program tersebut dilaksanakan melalui

serangkaian kegiatan yang detailnya dirangkum dalam matrik

Kerangka Pendanaan Jangka Menengah (KPJM).

Kerangka Pendanaan Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban, PKP2A

III LAN membutuhkan pendanaan yang bersumber dari APBN, baik

yang berasal dari Rupiah Murni (RM) maupun Pendapatan Negara

Bukan Pajak (PNBP). Kebutuhan anggaran untuk tiga tahun

pertama periode Renstra telah terealisasi dengan berbagai

keterbatasan. Adapun untuk dua tahun anggaran tersisa, dalam

rangka mencapai target kinerja yang telah ditetapkan PKP2A III LAN

membutuhkan pendanan sebagai berikut:

Page 65: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

57

57

Tabel 4.2.

Kerangka Pendanaan PKP2A III LAN 2018 - 2019

NO PROGRAM

ALOKASI ANGGARAN

(dalam Miliar Rp.) TOTAL

2018 2019

1. Program Pengkajian

Administrasi Negara dan

Diklat Aparatur

7,53 7,88 15,41

2. Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Aparatur PKP2A III LAN

- 0,50 0,50

3. Program Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya

7,06 7,34 14,40

JUMLAH 14,59 15,72 30,31

Page 66: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

58

58

Page 67: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

59

59

BAB V

PENUTUP

Page 68: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

60

60

Penutup Rencana Strategis (Renstra) PKP2A III LAN merupakan arahan yang

akan dijabarkan ke dalam rencana program dan kegiatan di setiap

bidang dan bagian untuk mencapai sasaran-sasaran strategis

organisasi dalam rangka mendukung pencapaian sasaran

pembangunan aparatur sipil negara dan birokrasi pemerintahan di

Kalimantan.

Proses pencapaian sasaran-sasaran dalam Renstra tersebut

memerlukan koordinasi, konsolidasi, dan sinergi antar bidang di

lingkungan PKP2A III LAN, PKP2A III LAN dengan Stakeholders, serta

PKP2A III LAN dengan media massa, masyarakat dan munia usaha

agar keseluruhan sumber daya yang ada dapat digunakan secara

optimal dan dapat mencapai kinerja yang maksimal dalam rangka

meningkatkan pembangunan aparatur sipil negara dan birokrasi

pemerintahan.

Pengembangan kompetensi aparatur sipil negara dan inovasi

administrasi negara di Kalimantan tidaklah mudah mengingat

kapasitas lembaga pengembangan kompetensi ASN yang tidak

sesuai dengan kebutuhan pengembangan kompetensi dan belum

meratanya kemauan untuk berinovasi, sehingga diperlukan

dorongan untuk meningkatkan kemitraan dengan pemerintah

daerah dan swasta yang lebih besar dalam rangka

mengembangkan alternatif pembangunan aparatur sipil negara

dan birokrasi pemerintahan dengan inovasi.

Melalui pelaksanaan Renstra PKP2A III LAN secara konsisten serta

keterlibatan Pemerintah Daerah, swasta, media massa, dan

masyarakat, diharapkan dapat mempercepat proses peningkatan

kompetensi aparatur, birokrasi pemerintahan, dan inovasi

administrasi negara di daerah. Oleh karena itu koordinasi dan

integrasi baik secara vertikal maupun secara horizontal yang

semakin kuat sangat diperlukan dalam pembangunan aparatur sipil

negara dan birokrasi pemerintahan di wilayah Kalimantan.

Page 69: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

61

61

LAMPIRAN

Page 70: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

62

62

Lampiran 1. Target Kinerja Renstra PKP2A III LAN Tahun 2015 - 2019

SASARAN

STRATEGIS

IINDIKATOR

KINERJA UTAMA

TARGET CAPAIAN

2015 2016 2017 2018 2019

Termanfaatkan

nya

rekomendasi

kajian kebijakan

Jumlah

rekomendasi

kebijakan yang

menjadi

wacana publik

2 4 2 2 3

Jumlah jurnal

yang diterbitkan

- - - 3 3

Jumlah Policy

Brief/Policy

Note yang

didiseminasikan

kepada

stakeholders

- - 4 - -

Jumlah KTI di

bidang

administrasi

yang terpublikasi

di media ilmiah/

publikasi

nasional/

internasional

6 8 10 - -

Indeks sitasi

tertinggi Jurnal

Borneo

Administrator

- - 4 - -

Indeks

kemanfaatan

Jurnal Borneo

Administrator

7,5 7,5 - - -

Terwujudnya

tata kelola

pemerintahan

yang berkualitas

Jumlah inovasi

yang

merupakan hasil

co-creation

- - 50 100 150

Page 71: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

63

63

SASARAN

STRATEGIS

IINDIKATOR

KINERJA UTAMA

TARGET CAPAIAN

2015 2016 2017 2018 2019

melalui inovasi

sektor publik

Jumlah inovasi

administrasi

negara

2 3 - - -

Jumlah K/L/

Pemda yang

memanfaatkan

model inovasi

LAN

1 2 - - -

Terwujudnya

penyelenggara

an diklat yang

berkualitas

Persentase

peserta

pelatihan

kepemimpinan

yang

mengalami

peningkatan

pengetahuan

sesuai sasaran

pelatihan

- - - 100% 100%

Persentase

peserta

pelatihan teknis,

fungsional, dan

sosial kultural

yang

mengalami

peningkatan

pengetahuan

sesuai sasaran

pelatihan

- - - 100% 100%

Persentase

alumni diklat

kepemimpinan

tingkat II, III, dan

IV yang

mengalami

peningkatan

kompetensi dan

80% 80% 85% - -

Page 72: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

64

64

SASARAN

STRATEGIS

IINDIKATOR

KINERJA UTAMA

TARGET CAPAIAN

2015 2016 2017 2018 2019

kinerja pasca

pelatihan

Persentase

alumni pelatihan

teknis dan

fungsional yang

menerapkan

kompetensi

teknis,

manajerial, sosial

kultural sesuai

tujuan diklat

40% 60% 80% - -

Indeks kepuasan

penyelenggara

an pelatihan di

PKP2A III LAN

Baik - - - -

Terwujudnya

tata kelola yang

baik berbasis

kinerja di PKP2A

III LAN

Indeks tata

kelola internal

PKP2A III LAN

- - - 90 92

Kualitas

penyelenggara

an tata kelola

urusan

kesekretariatan

di PKP2A III LAN

- - Baik - -

Page 73: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

65

65

Lampiran 2. Kerangka Pendanaan PKP2A III LAN 2018 - 2019

NO PROGRAM

ALOKASI ANGGARAN

(dalam Miliar Rp.) TOTAL

2015 2016 2017 2018 2019

1. Program Pengkajian

Administrasi Negara

dan Diklat Aparatur

7,09 6,78 6,60 7,53 7,88 35,88

2. Program

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur PKP2A III

LAN

1,83 0,68 - - 0,50 3,01

3. Program Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya

6,13 6,40 6,48 7,06 7,34 33,41

JUMLAH 15,05 13,86 13,08 14,59 15,72 72,30

Page 74: INTEGRITASsamarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Renstra-PKP2A-III-L… · Kualitas tata kelola pemerintahan sendiri diyakini sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan

66

66

PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR III

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Jl. HM. Ardhan (Ring Road III) Samarinda Kalimantan Timur Telp: +62 541 7040853 Fax: +62 541 737983 Call Center: +62 851 0504 0854 Email: [email protected]