KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB...

100
KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB DZURRAT AL-NĀŞIḪĪN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk memenuhi Syarat-Syarat mencapai Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Siti Munawaroh Hilmiyah NIM: 1113034000067 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 H

Transcript of KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB...

Page 1: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB

DZURRAT AL-NĀŞIḪĪN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk memenuhi Syarat-Syarat mencapai Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Siti Munawaroh Hilmiyah

NIM: 1113034000067

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1439 H

Page 2: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam
Page 3: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam
Page 4: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam
Page 5: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

iii

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيم

Assalamu’alaikum Waraḫmatullāhi Wabarakātuh

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

telah memberi rahmat, taufik serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Ṣalawat dan salam semoga senantiasa tercurah

limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW karena dengan perantaranya

kita mendapat nikmat yang terbesar diantara nikmat besar lainnya yakni nikmat

Iman dan Islam.

Teriring rasa syukur atas nikmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

penelitian skripsi ini dengan judul: “KUALITAS SANAD HADIS TENTANG

DAJJAL DALAM KITAB DZURRAT AL-NĀṢIḪĪN”.

Penulisan skripsi ini diajukan dalam rangka untuk melengkapi tugas-tugas

dan memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) di

Fakultas Ushuluddin, program studi Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Adapun terlaksananya penyusunan skripsi ini merupakan

berkat adanya bimbingan dari dosen yang sudah ditetapkan, dan juga berkat

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis

mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba

ilmu pengetahuan di kampus tercinta ini.

2. Bapak Prof. Dr. Masri Mansoer, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan dan

bimbingan kepada penulis selama belajar.

3. Ibu Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA. selaku ketua jurusan Ilmu al-Qur‟an dan

Tafsir Fakultas Ushuluddin yang selalu memberikan dorongan semangat

dalam mencari ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

4. Ibu Dra. Banun Binaningrum, M.Pd. selaku sekretaris jurusan Ilmu al-Qur‟an

dan Tafsir yang juga telah memberikan masukan dan motivasi dalam

penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Dr. Abdul Hakim Wahid, MA. selaku dosen pembimbing yang selalu

memberikan arahan dan motivasi serta mengarahkan penulis dalam rangka

menyelesaikan skripsi ini serta dengan susah payah memberikan bimbingan

secara ikhlas dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah ikhlas mengajarkan ilmu-ilmunya dan banyak berjasa

mengantarkan penulis untuk mengetahui arti pentingnya sebuah ilmu

pengetahuan.

Page 6: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

iv

7. Kepala Perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan Perpustakaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan staff karyawan yang telah membantu penulis

dalam memberikan informasi mengenai buku-buku yang ada di perpustakaan

selama menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua orangtua tercinta Bapak M. Baban Suanda dan Ibu Yayah Rosyidah

yang selalu memberikan motivasi selama perjalanan kuliah dan senantiasa

memberikan kasih sayangnya yang tidak ternilai harganya selama masa studi

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Teman-teman di jurusan Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir angkatan tahun 2013

khususnya kelas TH B yang telah memberikan motivasi dan dukungan yang

selalu ada dalam kebersamaan dan bantuannya, serta sahabat yang selalu setia

menemani dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas segala

bantuannya baik secara langsung maupun tidak langsung demi

terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Semoga amal dan jasa, bantuan dan petunjuk serta dorongan yang telah

diberikan kepada penulis mendapatkan pahala dari Allah SWT. Akhir kata,

penulis berharap semoga hasil karya kepustakaan yang tertuang dalam bentuk

skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi amal bagi diri penulis khususnya dan

pembaca peda umumnya. Amīn Yā Robbal „Alamīn. Jazakumullāh aḫsanal jazā

Wassalāmu’alaikum Waraḫmatullāhi Wabarakātuh

Ciputat, 30 April 2018

Penulis

Siti Munawaroh Hilmiyah

NIM: 1113034000067

Page 7: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

v

MOTTO

ا يجاهدج لنػفسه إفم اهلل لغن عن العالمي ومن جاهد فإنم“Dan barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka kesungguhannya itu

adalah untuk dirinya sendiri. sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak

memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (al-„Ankabūt:6).

Page 8: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

vi

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ...................................................................................................

Halaman Pengesahan ........................................................................................... i

Lembar Pernyataan ............................................................................................. ii

Kata Pengantar ................................................................................................. iii

Motto .................................................................................................................. vi

Daftar Isi ........................................................................................................... vii

Pedoman Transliterasi ....................................................................................... ix

Abstrak ............................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Permasalahan ........................................................................ 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 6

D. Tinjauan Pustaka .................................................................. 6

E. Metode Penelitian ................................................................. 8

1. Jenis Penelitian .............................................................. 8

2. Sumber Data .................................................................. 9

3. Analisis Data ................................................................. 9

F. Sistematika Penulisan ......................................................... 10

BAB II DESKRIPSI TENTANG KEMUNCULAN DAJJAL

A. Asal Usul Dajjal ................................................................. 12

B. Fitnah dan Simbol Dajjal .................................................... 20

C. Kematian Dajjal .................................................................. 23

D. Hal-hal yang Dapat Menghindarkan Dajjal ........................ 26

E. Kontekstualisasi Dajjal ....................................................... 28

1. Dajjal dan Israel .......................................................... 28

2. Pendapat Ulama Tentang Dajjal .................................. 33

BAB III MENGENAL KITAB DZURRAT AL-NĀṢIHIN

A. Biografi pengarang ............................................................. 36

Page 9: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

vii

B. Isi Kitab .............................................................................. 36

BAB IV HADIS TENTANG DAJJAL DI KITAB DZURRAT AL-

NĀṢIHIN DAN KUALITAS SANADNYA

A. Teks Hadis dan Terjemahnya .............................................. 41

B. Takhrij Hadis ....................................................................... 42

C. I‟tibar dan Skema Sanad Hadis ........................................... 54

D. Kritik Kualitas Periwayat Sanad Hadis .............................. 58

E. Kualitas Sanad Hadis .......................................................... 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 79

B. Kritik dan Saran................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 81

Page 10: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi Arab Latin dalam penelitian ini menggunakan transliterasi

dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI No. 158 Tahun 1987 dan No. 0543 b/U/1987. Secara garis

besar uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif Tidak ا

dilamban

gkan

Tidak dilambangkan

- Ba‟ B ب

- Ta‟ T ت

- Sa‟ Ts ث

- Jim J ج

Ḫa‟ Ḫ H (dengan titik di bawah) ح

- Kha‟ Kh خ

- Dal D د

- Zal Dz ذ

- Ra‟ R ر

- Zai Z ز

- Sin S س

- Syin Sy ش

Sad Ş S (dengan titik dibawah) ص

Dad Ḏ D (dengan garis dibawah) ض

Page 11: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

ix

Ta‟ Ṯ T (dengan garis dibawah) ط

Za Ẕ Z (dengan titik dibawah) ظ

ain „ Koma terbalik„ ع

- Gain Gh غ

- Fa‟ F ؼ

- Qaf Q ؽ

- Kaf K ؾ

- Lam L ؿ

- Mim M ـ

- Nun N ف

- Wawu W و

- Ha‟ H هى

Hamzah „ Apostrof (tetapi tidak ء

dilambangkan apabila

terletak di awal kata)

- Ya‟ Y ي

2. Vokal

Vokal bahasa Arab seperti Vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau

monoftong dan rangkap atau diftong.

a. Vokal tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harakat,

transliterasinya adalah sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fathah a a

Kasrah i i

Page 12: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

x

Ḏammah u u

b. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harakat dan huruf, transliterasinya adalah sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fathah dan Ya ai a dan i ى

Fathah dan Wau au a dan u و

Contoh:

Haula -هوؿ Kaifa -كيف

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang berupa harakat dan huruf, transliterasinya

berupa huruf dna tanda:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fathah dan Alif ا

atau Alif

Maksurah

ā a dengan garis

diatas

Kasrah dan Ya ī i dengan garis ى

diatas

Ḏammah dan و

Wau

ū u dengan garis

diatas

Contoh:

qīla -قيل qāla -قاؿ

4. Ta‟ Marbutah

Transliterasi untuk ta‟ marbutah ada dua:

a. Ta‟ marbutah hidup

Page 13: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

xi

Ta‟ marbutah yang hidup atau yang mendapat harakah fathah, kasrah dan

dammah, transliterasinya adalah (t).

b. Ta‟ marbutah mati

Ta‟ marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah

(h).

Contoh: طلحة- Ṯalḫah

c. Kalau ada kata yang terakhir dengan ta‟ marbutah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta‟

marbutah itu ditransliterasikan dengan ha/h.

Contoh: ضةاجلنةرو - rauḏah al-Jannah

5. Syaddah (tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam tulisan arab dilambangkan dengan sebuah

tanda syaddah, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan

dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.

Contoh: ربنا- rabbanā

6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf “ال” .

Namun, dalam transliterasi ini kata sandang itu tidak dibedakan atas kata

sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

oleh huruf qamariyah. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang

mengikutinya dan dihubungkan dengan tanda (-).

Contoh: الرجل- al-Rajulu

7. Hamzah

Sebagaimana dinyatakan diatas, hamzah ditransliterasikan dengan apostrof.

Namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir

kata. Bila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan, karena dalam

tulisan arab berupa alif. Contoh:

ta‟khużūna -تأخذوف Syai‟un -شيئ

8. Penulisan kata atau kalimat

Page 14: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

xii

Pada dasarnya setiap kata, baik fi‟il (kata kerja), isim atau huruf, ditulis

terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf arab

sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain, karena ada huruf arab atau

harakat yang dihilangkan. Dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut

ditulis dengan kata perkata. Contoh:

Wa inna Allāh lahuwa khairu al-Rāziqīn -واف اهلل هلو خري الرازقي

9. Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam

transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital

seperti yang berlaku dalam EYD, seperti huruf kapital yang digunakanuntuk

menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu

didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital harus

awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh:

wamā muhammadun illa rāsul –وما حممد اال رسوؿ

Page 15: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

xiii

ABSTRAK

Hadis dalam bentangan sejarahnya telah mengalami fase sulit. Hadis

terseret ke dalam pusaran konflik dan tarikan berbagai kepentingan. Salah satunya

adalah konflik teologi politik. Imbasnya pemalsuan hadis mengalir deras di tengah

masyarakat Muslim. Sejak saat itulah kritik hadis sebagai upaya pemilahan,

pemilihan, dan pemurnian hadis Nabi SAW dilakukan dengan ketat. Meski

demikian, kontroversi hadis Nabi SAW tetap tak terelakkan. Di antara hadis yang

kontroversial adalah hadis tentang munculnya Dajjal ke muka bumi. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas sanad hadis tentang munculnya

Dajjal di muka bumi. Penelitian kualitas sanad hadis dimaksudkan sebagai upaya

penyelidikan secara tajam terhadap sejumlah hadis untuk memastikan autentisitas

dan otoritasnya para periwayat hadis yang ada dalam kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīn.

Jenis penelitian ini adalah Library Research (Kajian Pustaka) dengan metode

deskriptif analisis dengan cara mengumpulkan, membaca, mencatat, dan

menela‟ah berbagai literatur yang berkaitan dengan permasalahan dari sumber

primer dan sekunder. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis.

Berdasarkan penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa hadis-hadis yang diteliti

menunjukkan bahwa Dajjal pasti akan datang sebelum kiamat dan hal itu sudah

terangkum dalam hadis Nabi SAW, tetapi masih ada hadis yang berkualitas

mauḏū‟ dan tidak bisa dijadikan hujjah yang ada dalam kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīn.

Kata Kunci: Hadis, Sanad, Dajjal, Dzurrat al-Nāṣiḫīn.

Page 16: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hadis Nabi adalah sesuatu yang menunjukkan pada makna yang

dinisbatkan pada Rasulullah SAW berupa perkataan, perbuatan maupun

persetujuan beliau tentang sifat dan karakternya. Hadis juga mempunyai fungsi

sebagai sumber hukum Islam yang kedua setelah al-Qur‟ān. Disebut sebagai

sumber hukum Islam yang kedua karena hadis dalam kedudukannya sebagai

Bayān al-Qur‟ān, merinci kemujmalan, membatasi yang bersifat mutlak dan

mengkhususkan yang umum.1

Allah SWT telah menetapkan kewajiban bagi umatnya untuk menaati

Rasulullah SAW dan larangan untuk mendurhakainya dalam masalah apapun,

Allah SWT juga mengancam orang-orang yang menyelisihi Rasulullah SAW dan

memberikan pujian terhadap orang-orang yang taat kepadanya. Hanya saja, dalam

beberapa hal kualitas hadis berbeda dengan al-Qur‟ān seperti tentang periwayatan.

Untuk al-Qur‟ān, semua periwayatan ayat-ayatnya berlangsung secara mutawatir,

sedang untuk hadis Nabi SAW sebagian periwayatannya berlangsung secara

mutawatir dan sebagian lagi berlangsung secara ahad2.

Dengan demikian dari segi periwayatannya, seluruh ayat al-Qur‟ān tidak

perlu dilakukan penelitian, sedangkan hadis Nabi SAW dalam hal ini yang

berkategori ahad di perlukan penelitian.

1 Syuhudi Ismail, Kaidah Keshahihan Sanad Telaah dan Tinjauan dengan Pendekatan

Ilmu Sejarah (Jakarta: Bulan Bintang, 1995), h. 4 2Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadits Nabi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), h. 4

Page 17: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

2

Salah satu persoalan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah hadis

tentang munculnya Dajjal. Kemunculan Dajjal ini adalah salah satu dari tanda-

tanda kiamat yang paling besar. Pada awalnya manusia mengira bahwa Dajjal

bukanlah manusia biasa, melainkan dari bangsa jin, karena ia bisa melakukan hal-

hal yang aneh dan luar biasa. Seperti menurunkan air hujan dan menghidupkan

orang yang mati, padahal ia seorang pendusta. Ia berkeliling dunia untuk

mengambil perhatian orang-orang yang ada disekitarnya dan mengajak pada

alirannya. Setelah Dajjal sudah mempunyai pengikut, tiba-tiba ia mengaku

sebagai Nabi Isa yang diutus oleh tuhan, sehingga orang-orang awam yang lemah

imannya dapat terpengaruh dengan perkataan Dajjal. Setelah banyak yang

mempercayainya, kemudian Dajjal memproklamirkan dirinya sebagai tuhan.

Dalam perjalanannya ada dua lokasi yang tidak bisa ia kunjungi yaitu Makkah dan

Madinah. Hal tersebut terdapat dalam potongan hadis riwayat Faṯimah binti Qāis

yang menyebutkan bahwa Dajjal akan keluar dan menelusuri bumi, tidak ada

tempat atau daerah yang tidak ia singgahi kecuali Makkah dan Madinah. Jika dia

memasuki daerah tersebut, maka ia akan dihadang oleh malaikat dengan

pedangnya yang mengkilap dan di setiap jalan bukit ada malaikat yang

menjaganya.3

Kajian tentang akan datangnya Dajjal ke muka bumi ini sudah muncul

sejak kehadiran Nabi Muhammad SAW terutama sejak beliau diangkat sebagai

rasul, yang kemudian dijadikan panutan oleh para sahabat. Dengan kemahiran

Bahasa Arab yang dimiliki oleh para sahabat, mereka secara umum bisa langsung

menangkap maksud dari sabda yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.

dengan kata lain, dulu nyaris tidak ada problem dalam memahami hadis, sebab

3 Imam Muslim, Shahih Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyratu Sā‟ah, bab Qișatu Dajjal, h.

1325.

Page 18: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

3

kalaupun muncul kesulitan pasti para sahabat dapat langsung melakukan

konfirmasi dan menanyakan kepada Nabi Muhammad SAW.4

Pada penelitian ini, penulis akan memfokuskan penelitiannya pada kitab

Dzurrat al-Nāṣīḫīn karangan Syekh „Utsmān bin Ḫasan bin Aḫmad al-Syākir al-

Khaubawī. Dalam kitab tersebut terdapat dua hadis yang membicarakan tentang

fitnah Dajjal, yaitu pada majlis ke sebelas tentang keutamaan bulan Rajab5 dan

majlis ke empat puluh satu yaitu penjelasan tentang hari kiamat.6 Salah satunya

dari kedua hadis tersebut adalah:

ويلعالقف راكذتن ننومالالس الص الةويلعبياالن ني لععلط أالىقارفغلاديسأنابةفي ذحنع

,اتآيرشاعهلب اق ورت ت حموقت نالهن إالقةاعالس راكذاننل؟ق نوراكذاتممالالس وةالالص

لوزن اوبرغمنمسمالش عولطوضرالةاب دوالج الد وانخلدي:امالالس وةالالص ويلعراكذف

فسخوبرغمالبفسخوقرشمالبفسخفوسخةثالثوجوجأموجوجأيومالالس ويلىعسيع

لااسالن درطتنميالنمجرتارنكلذرآخوبرعالةري زب 7.مىرش

“Dari Ḫudzaifah Ibn Asīd al-Ghifāri, ia berkata telah datang kepada kami

Nabi SAW dan kami sedang mengobrol. Nabi SAW bertanya: apa yang

sedang kalian ingat? Kami menjawab: kami sedang mengingat hari kiamat.

Nabi SAW bersabda: sesungguhnya kiamat tidak akan berdiri sampai

muncul sebelumnya sepuluh tanda-tanda, maka Nabi SAW menuturkan:

asap, Dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari arah barat, turunnya

„Isa AS, munculnya Ya‟juj dan Ma‟juj, tiga gerhana, gerhana di Timur,

gerhana di Barat, gerhana di Jazirah Arab, dan terakhir keluarnya api dari

Yaman yang menggiring manusia ke tempat perkumpulan.”

4 Ibnu Katsir, al-Fitan Fitnah dan Kehidupan Akhir Zaman (Beirut: Dar al-Kutub al-

Ilmiyah, 2011), h. 138. 5„Utsmān bin Aḫmad al-Syākir, Dzurrat al-Nāṣiḫīn, (al-Haramain, 2005), h. 40.

6„Utsmān bin Aḫmad al-Syākir, Dzurrat al-Nāṣiḫīn, (al-Haramain, 2005), h. 149.

7 „Utsmān bin Aḫmad al-Syākir, Dzurrat al-Nāṣiḫīn, (al-Haramain, 2005), h. 149

Page 19: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

4

Wacana mengenai outentisitas dan metodologi otentifikasi sebuah hadis

adalah hal yang paling fundamental dalam kajian hadis. Sanad dan matan hadis

adalah dua komponen pembentuk utuhnya hadis yang menduduki posisi penting

dalam khazanah penelitian sebuah hadis, karena tujuan utama dalam penelitian

hadis adalah untuk mengetahui validitas sebuah hadis. Oleh karena itu, dalam

perkembangannya studi hadis yang dilakukan oleh para ulama lebih

menitikberatkan pada kajian kritik sanad hadis dari pada kajian studi kritik matan

hadis.8 Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian pada sanad hadis

tentang datangnya dajjal di akhir zaman yang tujuannya untuk mengetahui

kualitas sanad hadis tersebut. karena pembahasan ini penting untuk pembaca

khususnya masyarakat awam yang belum paham tentang permasalahan sosok

Dajjal dan sanad hadisnya. Penulis akan mencoba memaparkan hadis-hadis

tentang munculnya Dajjal yang ada di kitab Dzurrat al-Nāṣīḫīn yang telah di

takhrij dengan cara menguraikan satu persatu periwayat hadis, dari hasil takhrij

hadis tersebut akhirnya akan diketahui lebih jelas tentang apakah hadis tersebut

termasuk hadis sahih atau yang lainnya.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis menemukan

beberapa akar permasalahan yang timbul dalam pemahaman penulis dan

perlu adanya penelusuran lebih lanjut berkaitan dengan hadis tentang

munculnya Dajjal yang ada pada kitab Dzurrat al-Nāṣīḫīn, diantaranya:

a. Terdapat banyak hadis-hadis tentang hari kiamat yang ada pada kitab

Dzurrat al-Nāṣīḫīn.

8Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadits Nabi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), h.

24.

Page 20: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

5

b. Perlu adanya kritik sanad hadis untuk membuktikan kualitas hadis

tersebut, apakah dapat dijadikan sebagai hujjah atau tidak, karena

dalam menghadapi hadis sangat penting untuk melakukan penelitian

terlebih dahulu terhadap para periwayat hadis yang terlibat dalam

rangkaian sanad hadis tersebut.

c. Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW

menyampaikan tidak akan terjadi kiamat apabila belum terjadi

sepuluh perkara, salah satunya adalah akan munculnya Dajjal di akhir

zaman.

2. Batasan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian skripsi ini adalah

mencari dan mengumpulkan data informasi hadis tentang kualitas sanad

hadis Munculnya Dajjal di akhir zaman dari kitab-kitab hadis. Penulis

membatasi permasalahan hadis ini dan memfokuskan pada kualitas sanad

hadisnya saja tanpa mengkritik matan hadis, yaitu hadis-hadis yang ada

dalam kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīn meliputi majlis ke sebelas tentang

keutamaan bulan Rajab dan majlis ke empat puluh satu tentang hari

kiamat.

3. Rumusan Masalah

Skripsi ini akan memfokuskan pada penelitian kualitas sanad hadis

tentang munculnya Dajjal yang ada pada kitab Dzurrat al-Nașihin, maka

rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana Kualitas Sanad Hadis

Tentang Munculnya Dajjal di Akhir Zaman Pada Kitab Dzurratu al-

Nāṣīḫīn?.

Page 21: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Berdasarkan penjelasan latar belakang permasalahan tersebut, maka

tujuan penulis adalah:

a. Untuk menginformasikan kualitas sanad hadis pada kitab Dzurrat al-

Nāṣīḫīn kepada masyarakat luas khususnya masyarakat awam tentang

akan datangnya Dajjal di akhir zaman.

b. Untuk menganalisis hadis-hadis yang berkaitan dengan kemunculan

Dajjal yang ada pada kitab Dzurrat al-Nāṣīḫīn.

c. Untuk memberi tahu kepada masyarakat luas bahwa kita harus

berhati-hati dengan ciri-ciri Dajjal yang sudah diceritakan oleh Nabi

Muhammad SAW.

d. Untuk menguatkan posisi hadis sebagai sumber hukum Islam.

2. Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Diharapkan masyarakat awam dapat memahami tentang kualitas sanad

hadis munculnya Dajjal di akhir zaman dalam kitab Dzurrat al-

Nāṣiḫīn.

b. Diharapkan mampu memperkaya kajian kritik hadis dan memperkuat

posisi hadis yang telah diteliti untuk dijadikan dasar penetapan

hukum.

c. Untuk menambah wawasan keilmuan di bidang hadis terutama yang

berkaitan dengan kualitas sanad hadis tentang kemunculan Dajjal.

D. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dimaksudkan sebagai salah satu kebutuhan ilmiah untuk

memberikan kejelasan tentang informasi yang digunakan melalui khazanah

Page 22: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

7

pustaka yang relevan dengan tema yang berhubungan dengan hadis tentang

munculnya Dajjal di akhir zaman yang ada pada kitab Dzurrat al-Nāṣīḫīn.

Diantara karya-karya ilmiah yang mengkaji tentang munculnya Dajjal

adalah:

Kitab Dzurrat al-Nāṣīḫīn karya Syekh „Utsmān bin Ḫasan bin Aḫmad al-

Syākir al-Khaubawī. Kitab ini mempunyai arti mutiara para penasehat yang di

dalamnya menghimpun nasihat-nasihat, peringatan-peringatan, kisah-kisah

menarik, dan juga keutamaan dari setiap ibadah. Oleh karena itu, banyak para

penceramah yang mengambil rujukan dari kitab ini. Akan tetapi, hadis-hadis yang

ada dalam kitab Dzurrat al-Nāṣīḫīn banyak yang termasuk hadis ḏa‟īf yang ada

dalam kitab ini. Di satu sisi, kitab ini kajiannya sangat populer di kalangan non-

akademisi dan di sisi lain banyak akademisi yang mengkritik kitab ini sebagai

kitab yang tidak layak dijadikan rujukan karena banyak terdapat hadis palsu dan

juga cerita yang mubham pelakunya.

Disertasi Hadis-hadis Lemah dan Palsu dalam Kitab Dzurrat al-Nāṣīḫīn

karya Dr. Ahmad Lutfi Fathullah. Disertasi ini menjelaskan kualitas dan hukum

hadis-hadis yang ada dalam kitab Dzurrat al-Nāṣīḫīn. Dalam studi takhrij hadis

menyimpulkan bahwa banyak hadis-hadis dalam kitab tersebut yang ḏa‟īf bahkan

mauḏu‟ yang tidak absah untuk dijadikan hujjah dalam beribadah. Namun

demikian, dalam fenomena masyarakat muslim khususnya di Indonesia kitab

tersebut sangatlah masyhur dan dijadikan hujjah dalam pelaksanaan ibadah di

kalangan mereka.

Jurnal materi pendidikan dalam kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīn karya al-

Khaubawy karya Muhammad Yamin dan Fadlil Munawwar Manshur. Jurnal ini

Page 23: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

8

menjelaskan tentang sekilas biografi penulis kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīn, sistematika

penulisan kitabnya, dan materi kandungan yang ada dalam kitab Dzurrat al-

Nāṣiḫīn. Dalam pembahasan materi kandungannya, Muhammad Yamin dan Fadlil

Munawwar Manshur menjelaskan bahwa ada tujuh puluh lima topik pembahasan.

Dari ke tujuh puluh lima pembahasan tersebut dibagi ke dalam tiga materi

pendidikan yaitu pendidikan akidah, pendidikan ibadah, dan pendidikan akhlak.

E. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan

(LibraryResearch) dan bukan penelitian lapangan (Field Research).

Penelitian kepustakaan adalah bentuk penelitian yang dilakukan dengan

penelusuran buku-buku (pustaka) yang berkaitan dengan obyek yang

diteliti. Jenis penelitiannya menggunakan penelitian kualitatif yaitu

penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan

prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Menurut Kirk dan

Miller penelitian kualitatif didefinisikan sebagai suatu tradisi tertentu

dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari

pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam

peristilahannya.9 Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan dan

mencari data informasi yang berhubungan dengan munculnya Dajjal di

akhir zaman.

9 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006), h. 4

Page 24: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

9

2. Sumber Data

Sumber data primer dalam penelitian adalah kitab-kitab hadis

diantaranya adalah kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīn, kitab al-Mauḏū‟āt, kitab al-

Ḏu‟afā‟, kitab-kitab Rijāl al-Hadis, dan al-Jarḫ wa al-Ta‟dīl. Dalam hal ini

penulis juga menggunakan kitab mu‟jam yakni kitab Mu‟jam Mufahras li

Alfāẕ al-Hadis al-Nabawi dan al-Maktabah al-Syāmilah untuk

mengumpulkan data-data dan informasi hadis.

Sumber data sekunder adalah bahan rujukan kepustakaan yang

mendukung permasalahan yang dibahas, baik berupa buku, artikel, skripsi,

jurnal, disertasi, maupun lainnya yang dapat dijadikan sebagai data untuk

memperkuat argumentasi dalam penyusunan skripsi ini.

3. Analisis Data

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pustaka yang

bersifat kualitatif, metode ini akan diterapkan sebagai eksplorasi terhadap

setiap jenis data. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan model analisis data induktif. Data-data yang diperoleh

akan dianalisa sehingga menghasilkan kesimpulan yang lebih

komprehensif.10

Langkah dalam menyelesaikan penelitian ini yaitu dengan

menganalisa data agar menyentuh kepada inti permasalahan. Dalam

menganalisa data ini, penulis mengumpulkan hadis-hadis yang berkaitan

dengan tema, meneliti silsilah sanad hadis, menganalisa kualitas sanad

hadis dengan melacak pada kitab Rijāl al-Hadis dan al-Jarḫ wa aTa‟dil.

10 Abdul Hakim Wahid, Autentisitas Hadis Nabi Studi Riwayat Nafi Dalam Kitab al-

Sahihayn (Jakarta, 2017), h. 17.

Page 25: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

10

Kemudian menentukan kesimpulan dengan cara analogi yang mengacu

kepada kritik sanad sebagaimana yang telah dirumuskan oleh para ulama

hadis.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan arah yang tepat dan tidak memperluas objek

penelitian, maka perumusan sistematika pembahasan disusun sebagai berikut:

Bab pertama berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah

pendorong penelitian ini dilakukan, dilanjutkan dengan permasalahan yang dirinci

dengan identifikasi masalah, batasan masalah, dan perumusan masalah, kemudian

tujuan dan manfaat penelitian, dilanjutkan dengan metode penelitian yang

meliputi jenis penelitian, sumber data dan analisis data yang dipakai dalam

penelitian skripsi, tinjauan pustaka untuk menelaah buku-buku yang telah

digunakan oleh orang lain sebagai objek penelitian, sistematika penulisan yang

mengatur urutan-urutan pembahasan perbab dalam penelitian ini.

Bab kedua, berisi gambaran umum tentang dajjal yang meliputi asal usul

Dajjal, fitnah dan simbol Dajjal, kematian Dajjal, hal-hal yang dapat

menghindarkan dari fitnah Dajjal, Kontekstualisasi Dajjal, dan ada beberapa

pendapat ulama tentang akan munculnya Dajjal di akhir zaman.

Bab ketiga, berisi tentang pengenalan kitab Dzurrat al-Nāșiḫīn yang

meliputi biografi pengarang kitab Dzurrat al-Nāșiḫīn, isi kitab, dan kualitas hadis-

hadis yang ada dalam kitab Dzurrat al-Nāșiḫīn.

Bab keempat, berisi tentang Hadis-hadis tentang munculnya Dajjal di kitab

Dzurrat al-Nāșiḫīn meliputi teks hadis dan terjemahannya, takhrij hadis, i‟tibar

sanad, skema sanad, kebersambungan sanad, dan kualitas sanad hadis.

Page 26: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

11

Bab kelima, penutup berisi kesimpulan akhir hasil penelitian mengenai

hadis-hadis tentang akan munculnya Dajjal di akhir zaman pada kitab Dzurratu al-

Nāṣīḫīn dan saran-saran untuk pihak terkait sebagai masukan pengkajian hadis

selanjutnya.

Page 27: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

12

BAB II

DESKRIPSI TENTANG KEMUNCULAN DAJJAL

A. Asal Usul Dajjal

Kata Dajjal berasal dari bahasa Arab Dajala yang berarti al-Kholaṯ

(mencampurkan, mengacaukan dan membingungkan). Kata Dajjal diambil dari

kalimat “Dajjala al-Ba‟īru idza Ṯalāhu bil Qaṯiran wa Ghaṯa bihi” (seseorang itu

mendajjal unta bila melumurinya dengan aspal dan menutupinya).1 Seseorang itu

berbuat Dajjal apabila ia menyamarkan dan memanipulasi, maka al-Dajjal adalah

manipulator atau pembohong yang luar biasa. Kata tersebut termasuk bentuk

mubālaghah (melebihkan) dengan wazan ف ع ال, jadi maknanya adalah banyaknya

kebohongan juga kerancuan darinya.2

Kata Dajjal merupakan isim „alam bagi al-Masih sebagai seorang pendusta

bermata satu, sehingga jika disebut Dajjal maka yang segera di tangkap

pengertiannya si pembohong tersebut. sejalan dengan makna etimologinya, ia

dinamakan Dajjal karena menutupi kebenaran dengan kebatilan, atau karena

menutupi kekafirannya terhadap orang lain dengan kebohongan, kepalsuan dan

penipuan. Tapi ada juga yang menyebutkan karena ia menutupi bumi dengan

kelompoknya yang banyak.3 Nama populernya adalah al-Masiḫ al-Dajjal. Lafaz

al-Masiḫ mengandung dua makna kontradiktif yaitu al-Ṣidīq (yang benar) dan al-

1 Muhammad bin Mukrim bin Manzur al-Afriqy al-Mișry, Lisan al-Arab (Beirut: Dār al-

Ṣādir) juz II, h. 236. 2 Majduddin al-Mubarak bin Atsir al-Jazari, tahqiq: Thahir Ahmad Al-Zawiy dan

Muhammad al-Thanahi, al-Nihayah fi Gharib al-Hadits wa al-Atsar, (Beirut: Dar el-Fikr), cet. II,

juz. IV, h. 102. 3Majduddin al-Mubarak bin Atsir al-Jazari, tahqiq: Thahir Ahmad Al-Zawiy dan

Muhammad al-Thanahi, Tartīb al-Qamṻs al-Muḫīṯ „Ala Ṯarīqati al-Mișbāḫ al-Munīr wa al-Asasu

al-Balaghah (Riyaḏ: Dār „Alām al-Kutub, 1996), h. 152.

Page 28: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

13

Ḏalāl al-Kadzdzab (yang sesat lagi pembohong). Maka Isa al-Masiḫ adalah al-

Ṣidiq dan al-Masiḫ al-Dajjal adalah al-Ḏalil al-Kadzdzab.4

Dalam buku Armageddon 2 Antara Petaka dan Rahmat, Ibnu Ḫajar al-

„Atsqalāni berpendapat bahwa disebut Dajjal karena ia menutupi kebenaran

dengan kebatilan, menutupi kebenaran dengan dusta. Kata Dajjal berarti yang

menutupi. Pendapat lain menyebutkan bahwa karena Dajjal menutupi

kekafirannya terhadap orang lain dengan kebohongan, kepalsuan, dan

penipuannya atas mereka. Ada yang mengatakan karena Dajjal menutupi bumi

dengan banyaknya pengikut yang merambah seluruh penjuru dunia.5

Al-Qurṯubi juga menuturkan dalam buku Hari Kiamat Sudah Dekat

bahwa Dajjal secara bahasa memiliki sepuluh makna, dan lafaẕ Dajjal menjadi

sebutan nama untuk al-Masiḫ yang buta lagi pendusta. Jika dikatakan Dajjal,

orang langsung ingat hanya kepadanya. Dinamakan Dajjal karena dia telah

menutupi kekufurannya di hadapan manusia dengan kebohongan. Ada juga yang

mengatakan bahwa dia menutupi perkara yang benar dengan jumlah pengikutnya

yang banyak.6

Dajjal merupakan seorang penguasa alim pada awal kemunculannya,

kemudian ia mengaku sebagai Nabi dan mengaku sebagai Tuhan yang akhirnya ia

diikuti oleh orang-orang bodoh dari keturunan Adam dan rakyat jelata yang

awam. Sementara orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah SWT (orang-orang

saleh dan bertakwa) mereka akan menyanggahnya.7

4Muhammad bin Mukrim bin Manzur al-Afriqy al-Mișry, Lisan al-Arab (Beirut: Dār al-

Ṣādir) juz II, h. 593. 5 Wisnu Sasongko, Armageddon 2 Antara Petaka dan Rahmat, (Jakarta: Gema Insani,

2008), h. 343. 6Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Hari Kiamat Sudah Dekat!, (Bogor: Pustaka

Ibnu Katsir, 2008), h. 293. 7Ibnu Katsir, Al-Fitan Fitnah dan Kehidupan Akhir Zaman, (Beirut: Dar al-Kutub al-

„Ilmiyyah, 2011), h. 194

Page 29: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

14

Setelah pengikutnya mulai banyak, maka Dajjal memproklamirkan dirinya

sebagai Nabi. Kemungkinan besar Dajjal akan mengaku sebagai Nabi „Isa AS

yang dijanjikan akan turun kembali di akhir zaman. Dajjal akan berperan sebagai

Nabi „Isa AS yang akan menyembuhkan orang yang sakit, menghidupkan orang

yang mati, dan lain sebagainya, sehingga orang-orang yang lemah imannya dan

orang-orang awam akan segera mengakui Dajjal sebagai Nabi „Isa AS. Setelah

pengikutnya bertambah banyak, ia mengaku sebagai Tuhan. Keberanian Dajjal

mengaku sebagai Tuhan, kemungkinan besar atas dorongan atau bisikan orang-

orang terdekat yang selalu ingin mencari muka. Pada waktu itu Dajjal belum buta

sebelah matanya, serta belum ada tulisan Ka Fa Ra di dahinya. Kemudian pada

puncaknya, setelah Dajjal mengaku sebagai tuhan, maka Allah SWT menghukum

Dajjal dengan bala bencana sampai akhirnya Dajjal terlihat wujud aslinya

sebagaimana dipahami umat yaitu buta sebelah matanya serta ada tulisan Ka Fa

Ra di dahinya.8

Dajjal adalah seorang laki-laki dari keturunan Adam9. Dia memiliki

banyak sifat yang dijelaskan dalam berbagai hadis agar manusia mengenalnya dan

memberikan peringatan kepada mereka atas kejelekannya, sehingga ketika dia

keluar maka orang-orang yang beriman akan mengenali dan tidak terkena

fitnahnya, bahkan mereka akan tetap mengetahui sifat-sifatnya yang dikabarkan

oleh Rasulullah SAW. Sifat-sifat ini dapat membedakan dari manusia lain dan

tidak akan ada yang tertipu kecuali orang bodoh yang ditetapkan kesengsaraan

baginya. Diantara sifat-sifat tersebut bahwa ia adalah seorang laki-laki, masih

muda, berkulit merah, pendek, jarak antara kedua betisnya berjauhan, tidak

8Wisnu Sasongko, Armageddon 2 Antara Petaka dan Rahmat, (Jakarta: Gema Insani,

2008), h. 346. 9 Ibnu Katsir, Al-Fitan Fitnah dan Kehidupan Akhir Zaman, (Beirut: Dar al-Kutub al-

„Ilmiyyah, 2011), h. 191.

Page 30: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

15

memiliki anak (mandul), berambut keriting, keningnya lebar, dadanya bidang,

mata yang kanannya buta, matanya tidak muncul tidak pula tertancap seolah-olah

buah anggur yang menonjol, sementara diatas mata kirinya ada daging keras yang

tumbuh, diantara kedua matanya tertulis huruf ف,ر dengan huruf yang ك,

terputus-putus, atau dengan tulisan yang bersambung yaitu كافر. Setiap muslim

dapat membacanya baik dia orang yang buta huruf maupun yang bisa membaca.10

Diantara hadis yang menjelaskan tentang Dajjal adalah hadis yang

diriwayatkan dari Ibnu „Umar yang menjelaskan tentang salah satu sifat yang

dimiliki oleh Dajjal, yaitu:

م دبنإسحقعننافععنابنعمرعنالن ث نايزيدأنا ثناب ث ناعبداهللحد ل ىاهللحد ب

كأن هاعنبةطائفة.علي 11ووسل مقالالد ج الأعورالعي

“Telah menceritakan kepada kami „Abdullah telah menceritakan kepadaku

Ayahku telah menceritakan kepadaku Yazid telah mengabarkan kepadaku

Muḫammad bin Isḫaq dari Nafi‟ dari Ibnu „Umar dari Nabi SAW bahwa ia

telah bersabda Dajjal mempunyai mata yang buta sebelah bagaikan buah

anggur yang menonjol.”

Dajjal berasal dari keluarga penyembah berhala, mereka menyembah

sebuah patung berhala yang mirip dengan sapi betina, tetapi sebenarnya berhala

itu bukan sekedar patung sapi betina melainkan setan yang menyerupai dirinya

sebagai patung sapi betina tersebut. setiap hari, mereka menyembelih hewan dan

menyiapkan minuman arak untuk disuguhkan kepada berhala sebagai

penghambaan dan ketaatan mereka kepada patung berhala itu dan setiap paginya

10

Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Hari Kiamat Sudah Dekat!, (Bogor: Pustaka

Ibnu Katsir, 2008), h. 293-294 11 Ahmad bin Hanbal, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, juz II, h. 33.

Page 31: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

16

mereka menemukan sisa dari apa yang mereka kurbankan. Mereka menyangka hal

itu sebagai tanda bahwa tuhan mereka meridhai apa yang mereka lakukan.12

Suatu hari, sepasang suami istri pergi mendatangi berhala-berhala itu dan

dengan penuh khidmat keduanya bersujud dan bersimpuh di hadapan berhala dan

menjelaskan bahwa mereka menginginkan anak laki-laki. Lalu patung itu (setan)

menyuruh mereka untuk menyembelih seekor sapi betina gemuk dan besar

kemudian meletakannya di hadapan berhala itu, sementara mereka berdua

dilarang untuk masuk ke tempat itu sepanjang malam. Akhirnya setelah tiga puluh

tahun usia perkawinan mereka, wanita itu hamil dan melahirkan seorang anak

laki-laki yang di idamkan oleh suaminya.13

Ada sebuah keanehan yang terjadi pada anak laki-laki itu bahwa dia

selama beberapa tahun hanya bisa diam dan hanya bergerak beberapa kali saja,

sehingga orangtuanya menyangka bahwa ia lumpuh atau tuhan-tuhan mereka

memurkainya, kemudian orangtuanya menyajikan sesajian tanda ketaatannya

tetapi tetap saja anak laki-laki itu tidak mengalami perubahan. Setelah berusia

empat tahun, ia mulai bergerak padahal sebelumnya ia belum bisa berjalan, anak

itu hanya bisa minum seteguk susu kambing kemudian ia tidur lagi. Tiba-tiba

anak itu bangun dan berusaha untuk merangkak kemudian berjalan dengan kedua

kakinya, sementara orangtuanya tertidur di sisinya. Ketika terbangun Ayahnya

kaget karena anak laki-lakinya sudah tidak ada di tempat tidur, sang Ayah keluar

rumah dan seketika itu juga dia mendapati anak laki-lakinya berada di pangkuan

tuhan-tuhan mereka. Dia menanyakan kepada tetangganya siapa yang

12 Muhammad Isa Dawud, Dajjal Akan Muncul Dari Segitiga Bermuda, (Bandung:

Pustaka Hidayah, 1997), h. 30. 13

Muhammad Isa Dawud, Dajjal Akan Muncul Dari Segitiga Bermuda, (Bandung:

Pustaka Hidayah, 1997), h.32

Page 32: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

17

memindahkan anak laki-laki tersebut tapi tetangganya itu malah tidak

mempercayainya, mereka mengira bahwa ayahnya yang telah memindahkan anak

laki-laki itu ke pangkuan tuhan-tuhannya. Karena sepengetahuan mereka anak itu

lumpuh dan hanya bisa duduk dan tertidur saja. Berita tentang anak laki-laki itu

seketika tersebar dan orang-orang pun datang berduyun-duyun untuk

menyaksikan dari dekat kejadian aneh yang terjadi pada anak laki-laki itu, bahkan

tidak sedikit mencari berkah darinya.14

Ayah anak laki-laki itu meninggal karena menderita penyakit al-Dzabḫah

al-Șadriyyah al-Mutakarrarah yaitu penyakit tekanan batin berkelanjutan. Sang

ayah meninggal disebabkan oleh watak anaknya yang sangat berbeda dari anak-

anak lain. Setelah ayahnya meninggal, anak laki-laki itu tinggal di istana di bawah

pengawasan hakim. Selang satu tahun ia mulai bangun dari tidurnya dan mencoba

untuk berbicara dengan orang-orang sekitar istana meskipun dengan ucapan yang

terbata-bata dan terputus-putus. Tidak lama dari kejadian tersebut, tiba-tiba Tuhan

memberi peringatan kepada penduduk negeri itu karena mereka telah melakukan

perbuatan zina dan liwaṯ (homoseksual). Allah SWT memerintahkan malaikat

Jibril untuk memendam mereka yang melakukan perbuatan zina dan liwaṯ ke

dalam bumi, kemudian Jibril menghancurkan negeri yang penuh kemaksiatan itu

dan menjungkir-balikkannya, sehingga bagian atas negeri tersebut menjadi di

bawah, yang tersisa hanyalah seorang anak kecil yang berada di dalam istana

hakim. Jibril ditugaskan oleh Allah SWT untuk membawa anak itu ke suatu

pulau15

yang terletak di sebuah lautan luas yang disebut dengan Laut Yaman.

14

Muhammad Isa Dawud, Dajjal Akan Muncul Dari Segitiga Bermuda, (Bandung:

Pustaka Hidayah, 1997), h. 34 15 Sebuah pulau yang berada di tengah lautan di negeri Yaman, nama pulaunya yaitu

pulau Jazirah al-Tsu‟ban al-Rahib wa al-Dabbah al-Halba‟ (pulau ular mengerikan dan hewan

Page 33: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

18

Tidak hanya ditugaskan untuk membawa saja, Jibril juga diperintahkan untuk

menjaga, memelihara dan menyayanginya dengan memberi makan dan minum.16

Ketika anak laki-laki itu mencapai usia delapan tahun, ia mulai bergerak

seakan-akan mampu berdiri, sadar, dan mulai berpikir, bahkan ia dapat mencari

makan sendiri. Anak itu mulai berjalan-jalan melancong di sekitar pulau yang

didiaminya tersebut, ia mulai memberanikan diri dan berjalan sambil sembunyi-

sembunyi dan penuh hati-hati. Suatu hari dalam perjalanannya, anak laki-laki itu

dikejutkan oleh seekor binatang yang sangat besar kemudian binatang itu

berbicara kepadanya bahwa anak laki-laki tersebut adalah seorang anak yang

diselamatkan oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril dari gempa dahsyat yang

mengakibatkan bumi menjadi terbalik dan binatang tersebut memberi tahu jika

malaikat Jibril yang mengurus anak tersebut dan memberi makan dan minum serta

menjaganya. Kemudian binatang itu memberi isyarat kepadanya agar

mengikutinya menuju sebuah panel batu. Di batu tersebut tertulis sebuah kalimat

berbahasa Arab dan binatang tersebut mengajarkan cara membacanya kepada

anak laki-laki tersebut.17

Binatang besar yang menemani anak tersebut menjelaskan makna dari

tulisan yang ada di panel batu itu bahwa ia diberi kebebasan untuk memilih antara

menjadi orang baik atau menjadi orang jahat. Jika ia memilih menjadi orang baik,

maka ia akan menjadi seorang laki-laki biasa dan akan menjadi raja yang

beruntung. Tetapi jika ia memilih menjadi orang jahat, maka ia akan menjadi

seorang yang mengaku-ngaku sebagai tuhan yang berkuasa dengan kerajaan atau

berbulu tebal). Laut ini mempunyai peranan penting dimasa mendatang, dimana lautan ini akan

dilewati oleh seseorang yang nantinya akan memerangi Dajjal. 16

Muhammad Isa Dawud, Dajjal Akan Muncul Dari Segitiga Bermuda, (Bandung:

Pustaka Hidayah, 1997), h. 39. 17

Muhammad Isa Dawud, Dajjal Akan Muncul Dari Segitiga Bermuda, (Bandung:

Pustaka Hidayah, 1997), h. 40.

Page 34: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

19

kekuasaan sewenang-wenang atas alam jin kafir dan setan, dan ia akan menjadi

raja yang menguasai alam manusia sedangkan ia termasuk salahsatu diantara

mereka. Binatang itu memberitahukannya bahwa ia diperintahkan untuk berbicara

dengannya kemudian setelah itu ia diam membisu dan hanya mengeluarkan suara

binatang sebagaimana lazimnya. Ia tidak akan berbicara untuk kedua kalinya

kecuali jika masa keluarnya anak laki-laki itu dari pulau yang ia tempati pada

akhir zaman telah mendekat.

Binatang itu bernama Jassāsah (yang terus menerus memata-matai),

karena ia mencari berita dan memberitahukannya kepada anak itu. Hal ini

dilakukan karena kepentingan atau kemaslahatan anak tersebut. Ia bukan saja

sebagai Jassah (tukang mencari berita dan memberitahukan), melainkan juga

sebagai Jassāsah (yang selalu mencari berita dan memberitahukannya). Hal ini

sesuai dengan tugas binatang itu untuk mendapatkan dan memberitahukan

berbagai hal dan berita kepadanya. Semua berita yang dibawanya sangat

menakjubkan dan mengagumkan serta mempunyai peranan yang sangat penting.18

Suatu hari, anak laki-laki itu pergi menuju sebuah gua besar yang terletak

di sebuah gunung besar. Ia mencoba memperbaiki gua itu dan mengubahnya

menjadi sebuah rumah, ia mencoba mengenali lingkungannya secara luas dan

mulai menjelajahi pulau serta menikmati berbagai kenikmatan dan keindahan

pulau tersebut, seakan-akan ia adalah seorang raja tanpa rakyat. Ketika ia

menginjak usia dewasa, laki-laki itu belum juga menjalankan salat yang di

farḏukan. Sementara itu, Jassāsah memberi isyarat dengan gerakan yang tidak

18

Muhammad Isa Dawud, Dajjal Akan Muncul Dari Segitiga Bermuda, (Bandung:

Pustaka Hidayah, 1997), h. 46

Page 35: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

20

jelas kepadanya seolah-olah mengingatkannya pada suatu hal penting yang

dilupakannya, tetapi laki-laki itu malah bersikap sombong dan meremehkannya.

B. Fitnah dan Simbol Dajjal

Fitnah adalah senjata yang paling ampuh yang dimiliki kaum dajjal-zionis

untuk menghancurkan umat islam. Berapa banyak korban tersungkur karena

tajamnya senjata fitnah yang melahap umat islam yang sedang lengah. Berapa

banyak diantara umat islam maupun umat agama lainnya yang terkena “racun

berbisa” dari fitnah yang dilontarkan oleh para kafir zionis ini. bila ada satu figur

yang dengan ikhlas mengorbankan seluruh hidupnya untuk agama dan mau

mengambil resiko untuk kejayaan umatnya, maka tantangan berat yang ia hadapi

bukanlah musuh yang ingin menghancurkan agamanya, melainkan justru dari

sesama bahkan teman sendiri. mereka menusuk dari belakang dan mencemooh

dari jauh. Mengulasnya seakan-akan dia tahu persis dengan tokoh mujahid

tersebut. orang-orang yang dengan bangga menepuk dada dan menganalisis sang

mujahid tersebut, tidak lain adalah seorang yang paling hina di muka bumi.

bahkan al-Qur‟ān mengibaratkannya sebagai seorang kanibal yang memakan

bangkai daging sesama saudaranya sendiri. kaum kafir zionis sangat tahu bahwa

banyak di antara para juru dakwah agama telah menjadi pengikutnya yang setia,

yaitu dengan cara menyebarkan fitnah yang dihembuskan dari kantong-kantong

konspirasi kafir zionis.19

Fitnah Dajjal juga dikatakan sebagai sebesar-besarnya fitnah sejak Allah

SWT menciptakan Adam sampai hari kiamat, hal itu karena Allah SWT ciptakan

19 Tasmara. Toto, Dajjal dan Simbol Setan, (Jakarta: Gema Insani Press, 2000), h. 54.

Page 36: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

21

untuk menyertainya di luar kebiasaan yang menjadikan akal manusia menjadi

sangat kagum kepadanya dan membingungkan akal pikiran.20

Fitnah yang lainnya adalah Allah menjadikan Jannah dan Naar ada

di tangannya menurut penglihatan mata kepala manusia, akan tetapi

Jannahnya adalah Naar dan Naarnya adalah Jannah. Barangsiapa yang

menurutinya maka ia akan dimasukan ke dalam jannahnya menurut

penglihatan manusia, akan tetapi sebenarnya Jannahnya itu adalah Naar

yang membakar. Dan barangsiapa yang mendurhakainya akan dimasukan ke

dalam Naar menurut penglihatan manusia, yang sebenarnya adalah Jannah

yang menyenangkan. Oleh karena itulah, kita semua butuh keteguhan dari

Allah karena jika seseorang itu tidak diteguhkan oleh Allah, pasti dia akan

sesat. Kita semua perlu mendapatkan keteguhan dari Allah dengan kuat

dalam berpegang terhadap agama.21

Sungguh aneh jika suatu umat yang menjauhkan dan mengira bahwa jarak

antara mereka dengannya sangat jauh, sedangkan semua nabi telah

memperingatkan kaumnya masing-masing dari fitnah dajjal. Nabi Muhammad

SAW sendiri telah banyak menyebutnya sehingga para sahabat mengira bahwa ia

sedang bersembunyi di balik pohon kurma yang hampir saja mengejutkan mereka

dengan tiba-tiba. Fitnah Dajjal juga dikatakan fitnah Syubhat (yang hak terlihat

sebagai kebatilan) dan syahwat, jadi ia bukanlah cobaan yang bersifat pemaksaan

dan kekerasan. Maka dari itu, fitnah dajjal adalah syaiṯani seperti fitnah setan

yang berkata kepada para pengikutnya dan siapa saja yang telah terpedaya

olehnya pada hari kiamat dengan firman Allah SWT:22

20

Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Hari Kiamat Sudah Dekat!, (Bogor:

Pustaka Ibnu Katsir, 2008), h. 326. 21

Disalin dari kitab Fatawa „an al-Iman wa Arkaniha, yang disusun oleh Abu

Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud, edisi Indonesia Soal Jawab masalah Iman dan

Tauhid, pustaka al-Tibyan.

22Amin, Muhammad Jamaluddin. Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi,

Munculnya Dajjal. (Jakarta: Cendekia Sentra Muslim, 2000), h. 109.

Page 37: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

22

ووعدتكمفأخلفتكموما وعدكموعدالق كانلعليكموقالالش يطانلم اقضيالمرإن اهلل

أندعوتكمفاستجبتملفالت لومونولومواأن فسكمم آأنابصر خكمومآأن تممنسلطانإال

كفرتبآأشركتمونمنق بلإن الظ المي إن لمعذابأليمبصرخي

“Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan:

“sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar dan

akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali

tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru

kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu

mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak

dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku.

Sesungguhnya aku tidak pernah membenarkan perbuatanmu

mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sesungguhnya orang-

orang dzalim itu mendapat siksaan yang pedih.” 23

Apabila dikatakan fitnah Syaiṯani, maka fitnah tersebut adalah lemah

pengaruhnya terhadap kaum mu‟minin karena ia hanya berupa ujian perdayaan

dan ujian nafsu syahwat, maka inilah yang dimaksud Nabi SAW dalam hadisnya:

“Maka beliau menyembunyikan dan mengangkatnya” yang berarti beliau

mengangkat dan menekankan betapa besarnya fitnah dajjal tersebut. namun

walaupun begitu fitnah tersebut dan pelakunya adalah lemah pengaruhnya

terhadap orang-orang mu‟min dan hina di sisi Allah SWT. Dajjal dengan syubhat

(pemutarbalikan kebenaran dan kebatilan) dan hal-hal luar biasa yang dipunyainya

akan memikat hati dan iman yang lemah dari kaum muslimin apalagi terhadap

kaum musyrikin dan kaum atheis. Dajjal akan keluar pada waktu terjadinya

kekeringan, kemarau dan kelaparan internasional dengan mendakwa kebaikan

kemudian ia mendakwa kenabian dan setelah itu ia mendakwa ketuhanan, maka

pada waktu itu terhapuslah matanya dan tertulis di atas keningnya kata kafir,

23 Q.S. Ibrahim (14): 22.

Page 38: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

23

kemudian dengan melihat hal yang demikian larilah darinya orang-orang yang

mempunyai akal.24

C. Kematian Dajjal

Setelah keluarnya Dajjal dan kerusakan yang dia lakukan di bumi, maka

Allah SWT mengutus „Isa as., lalu beliau turun ke muka bumi. Beliau turun di

menara putih sebelah Timur Damaskus di Syam. Beliau memakai dua helai

pakaian yang dicelup dengan minyak ja‟faran lalu meletakkan kedua tangannya

diatas sayap dua malaikat. Apabila dia menundukkan dua kepala maka turunlah

rambutnya, dan jika dia mengangkatnya maka berjatuhanlah keringatnya bagaikan

butir-butir mutiara, tidaklah seorang kafir pun yang mencium nafasnya melainkan

dia akan mati, sementara nafasnya sejauh pandangannya. Nabi Isa as akan turun di

kalangan al-Ṯaifah al-Mansyurah (ahlussunnah wal jama‟ah) yang berperang

diatas kebenaran. Mereka semua bergabung untuk memerangi Dajjal, lalu beliau

akan turun ketika iqamah salat di kumandangkan dan beliau salat di belakang

seorang pemimpin dari kelompok tersebut.25

Turunnya „Isa putra Maryam yaitu pada hari-hari dimana Dajjal sedang

beraksi kemudian „Isa as turun ke bumi di atas menara Damaskus dan orang-orang

mukmin berkumpul kepadanya, kemudian „Isa as berjalan bersama mereka

mencari Dajjal dan pergi menuju Bait al-Maqdis. Dajjal melihat „Isa as di „Uqbah

Afiq (sebuah daerah di Damsyiq) kemudian ia melarikan diri dari mereka dan Isa

24

Amin, Muhammad Jamaluddin. Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi,

Munculnya Dajjal.( Jakarta: Cendekia Sentra Muslim, 2000), h. 110.

25 Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Hari Kiamat Sudah Dekat!, (Bogor: Pustaka

Ibnu Katsir, 2008), h. 354.

Page 39: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

24

as menyusulnya di kota Lod.26

Tatkala Dajjal melihatnya maka ia meleleh

sebagaimana melelehnya garam dalam air. Setelah itu, „Isa as menemukannya dan

membunuhnya dengan pedang di pintu Lod dan kematiannya terjadi di sana.27

Ketika kaum muslimin yang di pimpin oleh al-Mahdi sedang bersiap-siap

berperang melawan Dajjal dan bala tentaranya, tiba-tiba „Isa putra Maryam turun

untuk menguatkan hati mereka, membela kaum muslimin yang hampir terdesak

kalah. Nabi „Isa turun di menara putih di timur Damaskus di Syria, „Isa turun dan

langsung masuk ke mesjid menemui kaum muslimin yang saat itu sedang bersiap

melaksanakan salat subuh. „Isa langsung ikut dalam saf salat subuh sebagai

ma‟mum.28

Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda sebagaimana yang

diriwayatkan oleh sahabat Jābir.

ث ناعبداهلل عحد عنجابران و ث ناإبنليعةعنابالزيب ث ناموسىحد حد ا ث حد

ظاىري ل ىاهللعليووسل مي قولالت زالطائفةمنام تي قاتلونعلىالق قيامةنالي ومالالن ب

لبناف ي قولالإن ب عضكمعلىقالف ي نزلعيسىبنمريعليوالس المف ي قولأمي رىمت عال

رليكرماهللىذهالم ة. 29ب عضأمي

“Telah menceritakan kepada kami „Abdullah, telah menceritakan kepadaku

Ayahku, telah menceritakan kepada kami Musa, telah menceritakan kepada

kami Ibnu Lahi‟ah dari Abi al-Zubair dari Jābir bahwa sesungguhnya aku

mendengar Nabi SAW bersabda; senantiasa ada satu kelompok dari umatku

yang berjuang membela kebenaran, mereka selalu mendapatkan pertolongan

sampai hari kiamat. Beliau berkata: Lalu „Isa bin Maryam turun, pemimpin

mereka berkata, salatlah mengimami kami. Beliau berkata; tidak,

26 Lod merupakan salah satu kota yang berkembang di dataran Sharon, yaitu 15 KM di

Tenggara Tel Aviv, Israel. Lod yang dalam bahasa Arab adalah al-Ludd itu, konon menjadi tempat

tinggal suku Benyamin. Kota seluas 12.226 km2 itu sudah muncul sejak periode Kanaan. 27Ibnu Katsir, Al-Fitan Fitnah dan Kehidupan Akhir Zaman, (Beirut: Dar al-Kutub al-

„Ilmiyyah, 2011), h. 194 28 Wisnu Sasongko, Armageddon Peperangan Akhir Zaman I, (Jakarta: Gema Insani,

2007), h. 187. 29Ahmad bin Hanbal, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, juz V, h. 345.

Page 40: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

25

sesungguhnya sebagian dari kalian adalah pemimpin bagi yang lainnya,

sebagai kemuliaan yang Allah berikan kepada umat ini.”

Sebagian kaum berpendapat bahwa dengan turunnya „Isa putra Maryam

akan hilang segala beban kewajiban, agar ia tidak menjadi rasul pada manusia

zaman itu yang menyampaikan perintah dan larangan dari Allah SWT. Keyakinan

ini adalah suatu hal yang tertolak, berdasarkan firman-Nya:

(.....وخاتالن بي ي..)الحزاب:

“.... Dan penutup para nabi..” (QS: al-Ahzab: 40)

Jika demikian halnya, maka tidak boleh disalahfahami bahwa „Isa bin

Maryam akan turun dengan membawa syari‟at baru selain Syari‟at Nabi

Muhammad SAW, bahkan jika dia turun maka dia termasuk pengikut Nabi

Muhammad SAW, sebagaimana disabdakan oleh beliau30

:

ات باعي كانموسىحياماوسعواال لو

“Seandainya Musa masih hidup, maka tidak akan ada keleluasaan baginya

kecuali mengikutiku.”

Sebelum turun ke muka bumi, „Isa as telah diajarkan berbagai perintah

Allah SWT yaitu dengan segala hal yang dibutuhkan berupa ilmu syariat untuk

memberi putusan hukum diantara manusia dan untuk pengamalan dirinya sendiri.

Setelah turun ke bumi, kaum mu‟minin menemui „Isa untuk meminta putusan

hukum bagi mereka karena mengabaikan hukum adalah suatu putusan yang tidak

dibenarkan maka mereka pun mendatangi „Isa untuk meminta putusan hukum

yang akan diamalkan oleh mereka sendiri.31

30

Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Hari Kiamat Sudah Dekat!, (Bogor: Pustaka

Ibnu Katsir, 2008), h. 375 31 Al-Qurthubi, al-Tadzkirah fii ahwal al-Mautaa wa Umur al-Akhirat, (Madinah: al-

Maktabah al-Islamiyah), h. 677.

Page 41: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

26

D. Hal-hal Yang Dapat Menghindarkan Dajjal

Nabi Muhammad SAW telah mengarahkan umatnya untuk berlindung dari

fitnah al-Masih al-Dajjal. Beliau telah meninggalkan umatnya di atas jalan yang

lurus, beliau tidak meninggalkan suatu kebaikan kecuali menunjuki umatnya

untuk melakukannya dan tidaklah terdapat suatu keburukan kecuali telah

mengingatkan umatnya agar waspada terhadap Dajjal.

Diantara yang perlu di waspadai adalah fitnah al-Masih al-Dajjal karena ia

adalah sebesar-besarnya fitnah yang akan dihadapi oleh umat ini hingga hari

kiamat. Setiap Nabi telah mengingatkan umatnya terhadap Dajjal, khususnya bagi

Nabi Muhammad SAW. Allah SWT telah menjelaskan kepada Nabi SAW tentang

berbagai sifat-sifat Dajjal agar beliau mengingatkan umatnya untuk waspada

terhadapnya karena Dajjal itu akan keluar pada masa umat ini.32

Salahsatu cara agar terhindar dari fitnah al-Masih al-Dajjal adalah dengan

merutinkan membaca surah al-Kahfi pada malam jumat khususnya, terutama pada

sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir surah tersebut. Rasulullah SAW

dalam hadisnya menjelaskan tentang keutamaan surah al-Kahfi.

كانتلون وراي ومالقيامةمن كماأنزلت ةومنق رأمنق رأسورةالكهف مقاموإلمك

خرجالد ج الليسل طعليو عشرآياتمنآخرىاث

“Barangsiapa yang membaca surah al-Kahfi sebagaimana ia diturunkan,

maka surah ini akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat dari tempat

tinggalnya hingga ke Mekah, dan barangsiapa yang membaca sepuluh ayat

terakhir dari surah al-Kahfi kemudian dajjal keluar, maka dajjal tidak akan

membahayakannya.”

32

Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Hari Kiamat Sudah Dekat!, (Bogor: Pustaka

Ibnu Katsir, 2008), h. 340.

Page 42: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

27

Hadis tersebut jelas menunjukkan bahwa surah al-Kahfi mempunyai

kelebihan tersendiri, tanpa menafikan kelebihan surah-surah lain dalam al-Qur‟ān.

Salahsatu kelebihannya ialah surah al-Kahfi terpilih menjadi surah yang

mempunyai senjata untuk menyelamatkan diri dari fitnah al-Masih al-Dajjal yang

merupakan fitnah terbesar bagi umat manusia di dunia. Surah al-Kahfi juga

didalamnya mengandung banyak kisah, diantaranya yaitu kisah pemuda Așḫab al-

Kahfi, kisah pemilik dua buah kebun, kisah Nabi Musa dengan hamba Allah yang

saleh, dan kisah pemerintah yang adil yang bernama Ẕū al-Qarnayn.33

Cara lain agar terhindar dari fitnah Dajjal adalah dengan berlindung

kepada Allah dan berdoa pada shalat ketika tasyahud akhir, sebagaimana sabda

Nabi Muhammad SAW.

ىري رةقالقالرسولاهلللىاهللعليووسلمإذتشه دأحدكمف ليس تعذباهللمنعنأب

نةالمحيا والمماتومنأربعي قولالل هم إنأعوذبكمنعذابجهن مومنعذابالقبومنفت

نةالمسيحالد ج ال. فت شر

“Apabila salah seorang diantara kamu bertasyahud dalam salat hendaklah ia

memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara dengan

mengucapkan: Ya Allah sesungguhnya aku berlindug kepadamu dari azab

Jahannam, dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari

fitnah al-Masih al-Dajjal.”

Selanjutnya cara lain agar terhidar dari fitnah Dajjal yaitu dengan cara

berlari atau menjauhi dan yang lebih utama yaitu tinggal di Mekkah dan Madinah

33 Mohd Shahrizal Nasir, Qissah Qur‟aniyyah Dalam Surah al-Kahf Menyerlahkan

Pengajaran („ibrah) dan Fadilat Surah (Universiti Sains Islam Malaysia: „Ulum Islamiyah

Journal, 2014), h. 12.

Page 43: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

28

karena kedua negara tersebut tidak akan disinggahi oleh Dajjal.34

Untuk

melindungi diri dari fitnah Dajjal, hal yang paling utama adalah pengetahuan

(ilmu) tentang Dajjal serinci mungkin, baik pengetahuan ini didasarkan atas

pemahaman tekstual ataupun kontekstual terhadap hadis-hadis ini. bukankah

Rasulullah SAW telah menginformasikan secara rinci masalah ini melalui banyak

hadisnya dengan dua model pemahaman.

E. Kontekstualisasi Dajjal

Jika diartikan secara kontekstual, maka akan terasa sulit karena diantara

kedua matanya tertulis lafadz Ka Fa Ra. Imam al-Nawawi berpendapat bahwa

tulisan Ka Fa Ra ini adalah secara zahirnya dan bahwasanya tulisan itu pada

hakikatnya Allah menjadikannya sebagai tanda-tanda yang jelas tentang

kekufurannya, kedustaannya dan kebatilannya.35

1. Israel dan Dajjal

Negara yang kini disebut sebagai “negara Yahudi” israel sebenarnya

dibangun di atas wilayah palestina, dengan cara-cara dan konspirasi

internasional. Negara ini begitu banyak mendapat sorotan internasional,

karena praktik-praktik penjajahan, kejahatan, dan yang dijalankannya

terhadap warga palestina.36

Awal mula munculnya Israel sekitar 4000 tahun yang lalu yaitu pada

masa kelahiran Nabi Ibrāhim, pada saat itu di sebuah kota di wilayah

34

Yusuf al-Wabil, Asyratu al-Sa‟ah, t.p. terj. As‟ad Yasin, Yaumul Qiyamah Tanda-

Tanda dan Gambaran Hari Kiamat Berdasarkan Sumber-Sumber Otentik, (Jakarta: Qisthi Press,

2006), h. 314. 35 Al-Nawawi, Ṣaḫiḫ Muslim bi Syarḫ al-Nawawi (Kairo: al-Maṯba‟ah al-Mișriyyah bi al-

Azhar, 1929), juz XIII, h. 58. 36 Adian Husaini, Pragmatisme Dalam Politik Zionis Israel (Jakarta: Khairul Bayaan,

2004), h. 1.

Page 44: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

29

Khaldea hidup seorang raja yang bernama Namrud. Setelah Ibrāhim

dewasa, beliau menikah dengan dua istri (Siti Sarāh dan Siti Ḫājar) yang

masing-masing istri dikaruniai satu orang anak (Ismā‟īl dan Isḫāq). Dari

keturunan Isḫāq yang kesebelas lahirlah Yūsuf yang menjadi leluhur di

negeri Mesir, Ia di percaya sebagai pembesar istana yang bertanggungjawab

terhadap harta benda istana dan kemakmuran rakyat. Namun sepeninggal

Yūsuf, keadaan berubah total, mereka terpisah dari bangsa Mesir dan

dianggap asing oleh rakyat Mesir, kemudian terbentuklah kesenjangan

sosial.37

Selang beberapa waktu di Sungai Nil Mesir terlintas sebuah peti yang

berisi bayi dan didapati oleh istri Fir‟aun yang sedang bermain di sungai

tersebut. kemudian ia meminta kepada Fir‟aun untuk dijadikan anak

asuhnya yang kemudian bayi tersebut diberi nama “Musa”. Tonggak

berdirinya kerajaan Bani Israil ditegakkan oleh Musa setelah membebaskan

kaumnya dari perbudakan kerajaan Mesir. Kekuasaan ini berdiri tegak

berdasarkan syari‟at dan peraturan yang lengkap. Musa yang dibantu oleh

Hārun (saudaranya) membebaskan Bani Israil dari kekuasaan dan

kesewenangan Fir‟aun.38

Suatu ketika, Musa marah besar kepada kaumnya sampai ia

meninggalkan kaum tersebut. Namun ketika Musa kembali kepada kaumnya

mereka telah menyembah patung anak lembu (Samiri), Musa menyatakan

bahwa mereka telah tersesat dan mengingkari Allah. Nabi Musa berdialog

37 Aguk Irawan, Rahasia Dendam Israel Jejak Berdarah Israel di Palestina dan Dunia

Arab (Jakarta: KinzaBooks, 2009), h. 154. 38

Aguk Irawan, Rahasia Dendam IsraelJejak Berdarah Israel di Palestina dan Dunia

Arab (Jakarta: KinzaBooks, 2009), h. 158.

Page 45: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

30

bersama Samiri sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur‟ān Surah Ṯāhā ayat

95-96.39

ي بصروابوف قبضتق بضةمنأثرقالفماخطبكياسامريي) (قالبصرتبال

(الر سولف نبذت هاوكذلكسو لتلن فسى)

“Berkata Musa: Apakah yang mendorongmu berbuat (hal demikian) hai

Samiri?. Samiri menjawab: Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak

mengetahuinya, maka aku mengambil segenggam dari jejak Rasul lalu

aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku.”

Samiri mengaku mengetahui banyak hal yang tidak diketahui Bani

Israil. Dia juga mempunyai usia yang relatif panjang dan memiliki banyak

pengalaman yang belum diketahui oleh Bani Israil serta mempunyai

kekuatan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Nabi Musa mulai

menyadari bahwa ia berhadapan dengan seorang Dajjal. Ia juga

diperintahkan oleh Allah SWT untuk memperingatkan kaumnya agar

terhindar dari fitnah Dajjal. Akan tetapi, ia diamanati Allah SWT untuk

menyampaikan risalah kepadanya . Jika saja Nabi Musa diberi kekuasaan

untuk memeranginya, maka tentu ia akan menebas lehernya begitu melihat

wataknya yang buruk. Samiri mengaku bahwa dirinya dibujuk dan

terpedaya oleh nafsunya sendiri. menanggapi hal demikian maka Nabi Musa

hanya bisa mengusirnya.40

Setelah diusir oleh Nabi Musa, Samiri pergi mengembara dan tempat

yang pertama kali dikunjungi yaitu Bilād al-Ghāl (Negeri Makmur), setelah

itu ia pergi menuju kabilah al-Bulghar dan tempat-tempat lainnya. Ia hidup

39

Muhammad Isa Dawud, Dajjal Akan Muncul di Segitiga Bermuda (Bandung: Pustaka

Hidayah, 1997), h. 67. 40

Muhammad Isa Dawud, Dajjal Akan Muncul di Segitiga Bermuda (Bandung: Pustaka

Hidayah, 1997), h. 68.

Page 46: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

31

di sebuah pulau sebagai seorang raja. Pada mulanya ia mencari seekor

binatang raksasa tetapi tidak mendapatkannya, lalu ia pergi ke tujuh batu

besar tempat berbagai tulisan yang mengajaknya mengenal Allah SWT.

tiba-tiba ia mendapatkan binatang raksasa itu, tetapi keadaannya sudah

berubah, kemampuan bicaranya sudah hilang dan ia hanya bisa

mengucapkan lafaẕ Lā ilāha illā Allāh (tiada tuhan selain Allah). Pada

mulanya Samiri kebingungan, tetapi hatinya kembali pada apa yang telah

diusahakan dan dilakukannya, namun ia tidak dapat hidup sendiri di pulau

itu tanpa binatang tersebut. Kemudian ia menemukan sekelompok manusia

yang disebut as-Sāmiriyyah yaitu campuran antara Yahudi dan orang-orang

Assyria. Adanya sekelompok manusia itu karena kembalinya sebagian

kelompok Yahudi menyusul kejatuhan negeri Babilonia yang besar itu dan

mereka membangun kuil khusus untuk mereka.41

Dajjal mengetahui bahwa orang-orang Samirah mengaku sebagai

keturunan Musa yang benar dan menjadikan rumah Allah sebagai kiblatnya

setelah tersebar kabar bahwa Nabi Ya‟qub telah membangun tempat

ibadahnya yang disucikan Allah di tempat itu. Tetapi Dajjal mendengar

tentang seseorang dari keturunan Nabi Daud yang akan menjadi penyelamat

Yahudi dari pertikaian, ia datang bukan untuk menghapus melainkan untuk

menyempurnakan Nāmus (ajaran agama), ia adalah al-Masīh. Dajjal tidak

mau berhadapan dengan „Isa al-Masīh, ia ingin membenarkan dirinya

dengan hujjah yang lemah untuk tidak mengimani „Isa al-Masīh. Bahkan ia

tidak akan menemuinya, padahal dalam hatinya ia yakin bahwa „Isa al-

Masīh adalah seorang nabi yang ia baca dalam batu tulis. Namun ia tidak

41

Muhammad Isa Dawud, Dajjal Akan Muncul di Segitiga Bermuda (Bandung: Pustaka

Hidayah, 1997), h. 74

Page 47: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

32

ingin menjadi pengikutnya, meskipun Nabi „Isa mengangkatnya sebagai raja

di suatu negara tetapi dia tidak menginginkannya. Dia ingin menjadi

penguasa seluruh negeri, ingin menjadi nabi bahkan tuhan sekalipun, segala

sesuatu menjadi tunduk padanya, tetapi dia tidak tahu caranya.42

Dajjal memutuskan untuk pergi mengembara ke berbagai negara

karena ia telah tergila-gila dengan pemikiran untuk menguasai dunia.

Sebelumnya ia berpikir untuk kembali ke pulaunya yang dulu di laut

Yaman. ia ingin mengasingkan diri dari segala urusan dunia dan akan

merencanakan untuk menguasai seluruh negeri. Sesampainya di pulau yang

dituju, ia dan pengikutnya berjalan menuju gua, namun ia tiba-tiba bertemu

dengan binatang raksasa dan dua puluh orang yang wajahnya bersinar,

sehingga dajjal merasa ketakutan dan pingsan. Setelah siuman, ia mendapati

dirinya berada di dalam gua yang kedua kaki dan tangannya terikat dengan

rantai, sementara binatang raksasa itu ada di depannya. Setelah berdialog

dengan Dajjal binatang itu pergi, hingga suatu hari binatang itu melihat

sekelompok orang berlabuh di tepi pantai pulau tersebut. binatang raksasa

itu mengatakan pada salah seorang laki-laki bahwa ada seseorang di dalam

gua yang sedang menanti kabar gembira darinya. Laki-laki itu adalah

sahabat Rasulullah SAW yaitu Tamim al-Dari. Pertemuan antara Tamim al-

Dari, binatang raksasa serta Dajjal tersebut terangkum dalam sebuah hadis

Rasulullah SAW.43

42

Muhammad Isa Dawud, Dajjal Akan Muncul di Segitiga Bermuda (Bandung: Pustaka

Hidayah, 1997), h. 77 43

Muhammad Isa Dawud, Dajjal Akan Muncul di Segitiga Bermuda (Bandung: Pustaka

Hidayah, 1997), h. 81.

Page 48: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

33

2. Pendapat ulama tentang kemunculan Dajjal

Sosok Dajjal yang diceritakan dalam hadis-hadis Nabi SAW mulai

dari awal kemunculan sampai kematian Dajjal, ciri-ciri fisik dan non fisik,

dan hal yang lainnya mengundang perbedaan pendapat di kalangan para

ulama baik itu dimaknai secara tekstual maupun kontekstual. Sebagian

ulama meyakini secara tekstual bahwa sosok Dajjal dapat dilihat secara

fisik. Namun, di pihak lain juga ada yang mengkontekstualisasikan

pemaknaan hadis tersebut sebagai simbol keburukan dan menyebarkan

kemuḏaratan dengan skala kecepatan tinggi. Hal ini juga mengisyaratkan

bahwa dajjalis yang di maksud adalah kaum Yahudi yang saat ini hampir

menguasai seluruh dunia.44

Pipin Armita dan Jani Arni menjelaskan dalam jurnalnya bahwa

Mușṯafa Abu Nașr al-Silbi mengungkapkan peneliti seperti Imam Nawawi

menyebutkan bahwa tulisan KaFaRa pada dahi Dajjal benar-benar ada, yang

dijadikan Allah SWT sebagai tanda dan bukti kuat yang menunjukkan

kekafiran dan kedustaannya. Allah SWT akan menampakkan tulisannya

kepada setiap orang Islam, baik yang bisa menulis maupun tidak dan akan

menyamarkan dari setiap orang yang dikehendakinya akan kecelakaan dan

terkena fitnahnya.45

Abu Daud menyebutkan dalam buku karya Yusuf al-Wabil terjemahan

As‟ad Yasin bahwa Dajjal datang membawa huru-hara dan menyebarkan

syubhat di kalangan orang mukmin. Ia mampu melakukan berbagai kejadian

44

Pipin Armita dan Jani Arni, (Journal) Dinamika Pemahaman Ulama Tentang Hadis

Dajjal “Dari Interpretasi Tekstual ke Interpretasi Kontekstual”, h. 210. 45

Mușṯafa Abu al-Nașr al-Silbi, ṢaḫiḫTanda-tanda Kiamat dan Kehidupan Sesudahnya,

terj. Ali Murtadho (Jakarta: Pustaka Azzam, 2011), h. 198.

Page 49: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

34

luar biasa dengan izin Allah SWT. Maka pada saat itu ada yang mengira

bahwa masih ada iman dalam dirinya ketika dajjal datang maka justru ia

mengikutinya.46

Dengan kemampuannya seperti sihir dan lainnya, pengikut

Dajjal menjadi kafir dan mereka tidak menyadarinya. Dengan demikian,

pada saat orang muslim mendengar kedatangannya maka hendaklah

memohon perlindungan kepada Allah dari segala fitnah Dajjal.47

Dalam tulisan Pipin Armita dan Jani Arni, Rasyid Riḏa

menghubungkan Dajjal dengan orang-orang Yahudi. Hubungan ini

direlevansikan dengan tradisi kenabian yang menggambarkan seorang raja

zionis dan para pengikutnya. Rasyid Riḏa juga menjelaskan bahwa Yahudi

mungkin dapat memanfaatkan pengetahuan mereka tentang listrik dan kimia

untuk melakukan mukjizat Dajjal. Hal ini tergambar pada momentum

konflik antara Arab-Israel yang memiliki kekuatan super.48

Adapun secara kontekstual, para ulama mutakhir menilai bahwa hadis

Dajjal merupakan hadis simbolis terhadap tipu daya sebuah adikuasa yang

penuh dengan tipu daya dan menyesatkan di akhir zaman. Di samping itu,

Dajjal juga sebagai simbol kesesatan yang pada sebagian pendapat dikaitkan

dengan peradaban Barat dan orang-orang Yahudi yang dalam konteks

kekinian memang penuh kemajuan dan lebih menguasai dunia, baik dari sisi

keilmuan maupun teknologi. Dengan kemajuan itu pula, mereka dinilai

dapat menciptakan keajaiban-keajaiban yangluar biasa sehingga hal tersebut

46

Yusuf al-Wabil, Asyratu al-Sa‟ah, t.p. terj. As‟ad Yasin, Yaumul Qiyamah Tanda-

Tanda dan Gambaran Hari Kiamat Berdasarkan Sumber-Sumber Otentik, (Jakarta: Qisthi Press,

2006), h. 314. 47

Abu Ṯayyib Muhammad Syamsul Haq, „Aunu al-Ma‟bud Syarah Sunan Abu Daud, juz

IX, h. 357. 48

Pipin Armita dan Jani Arni, (Journal) Dinamika Pemahaman Ulama Tentang Hadis

Dajjal “Dari Interpretasi Tekstual ke Interpretasi Kontekstual”, h. 217.

Page 50: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

35

mengindikasikan bahwa kekuatan itu merupakan bukti bahwa mereka

merupakan kaum Dajjalis.49

49

Pipin Armita dan Jani Arni, (Journal) Dinamika Pemahaman Ulama Tentang Hadis

Dajjal “Dari Interpretasi Tekstual ke Interpretasi Kontekstual”, h. 218.

Page 51: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

36

BAB III

MENGENAL KITAB DZURRAT AL-NĀṢIHIN

A. Biografi Pengarang

Nama lengkapnya adalah „Utsmān bin Ḫasan bin Aḫmad al-Syākir al-

Khaubawī, Ia dikenal seorang ahli hukum, mufassir, serta seorang pakar hadis

tetapi bukan termasuk periwayat hadis, al-Khaubawī juga terkenal sebagai

seorang pengarang kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīn, salah satu kitab klasik yang masih

relevan dan dipakai di kalangan para santri khususnya di Indonesia. Al-Khaubawī

hidup pada kurun tahun 1224 M dan meninggal pada tahun 1824 M. Ia berasal

dari Roma yang bermadzhab Hanafi1 dan pada bagian pendahuluan kitabnya

disebutkan bahwa al-Khaubawī menetap di Konstantinopel.2 Biografinya tidak

banyak ditemukan karena pada bagian pendahuluan kitabnya pun tidak banyak

membahas tentang biografi beliau sendiri.

B. Isi Kitab

Kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīn merupakan salah satu kitab klasik yang masih

dipakai oleh para santri di Indonesia khususnya, dan menjadi bahan rujukan atau

acuan pembelajaran ilmu agama Islam. Isinya sarat dengan mutiara-mutiara

nasihat, peringatan-peringatan, dan kisah-kisah menarik yang meliputi ranah

duniawi dan ukhrawi.

Luasnya pemikiran al-Khaubawī menunjukkan bahwa dia adalah pakar

ilmu agama Islam, keseriusan dalam mempelajari kajian Islam tersebut

1 Mohammad Yamin dan Fadlil Munawwar Manshur, Materi Pendidikan dalam kitab

Dzurrat al-Nāșihin karya al-Khaubaw, (Tsamrah al-Fikri, vol. 11, 2007), h. 20. 2Syekh „Utsmān al-Khaubawī, Mutarjim: Muhammad „Abdullāh bin Ḫasan, Tarjamah

Sunda Dzurrat al-Nāșihīn (Jakarta: Maktabah Dār al-Hikmah), h. 2.

Page 52: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

37

membuahkan hasil dan ketertarikannya meliputi bidang akhlak, filsafat, fiqih, dan

hadis. Pengembangan pola pembelajaran di berbagai bidang yang ditekuni oleh al-

Khaubawī dikemas dalam kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīnyang materinya berbasis pada

dasar-dasar ajaran agama Islam. Dari aspek dasar tersebut, al-Khaubawī dapat

mengembangkan ilmu-ilmu agama Islam dijalankan sesuai dengan kebutuhan

anak didik. Hasil karyanya dapat dinikmati oleh para pengkaji ilmu sebagai bahan

rujukan kajian Islam di berbagai lembaga pendidikan Islam di negeri-negeri

Muslim.3

Tujuan penulisan kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīnterdapat pada bagian

pendahuluan kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīndijelaskan bahwa sebagian besar masyarakat

yang ada di daerah tempat al-Khaubawī tinggal, mereka menyukai untaian kata-

kata nasihat, faktor lain dari tujuan penulisan adalah pada saat al-Khaubawī

merasa adanya penyimpangan pada penyampaian nasihat-nasihat yang pada saat

itu dibawakan oleh teman-temannya. Dikatakan menyimpang karena pembahasan

yang disampaikan mulai menyimpang dari ajaran al-Qur‟an. Tetapi al-Khaubawī

tidak menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana bentuk penyimpangannya, tidak

lama dari itu al-Khaubawī terserang penyakit keras. Dan pada saat itulah al-

Khaubawī bernadzar apabila Allah menyembuhkan dari penyakitnya, maka ia

akan menyusun kitab nasihat bagi masyarakat luas. Dengan izin Allah, al-

Khaubawī disembuhkan dari penyakitnya dan Ia melakukan nadzarnya yaitu

dengan membuat sebuah karya dengan nama kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīn.4

3Mohammad Yamin dan Fadlil Munawwar Manshur, Materi Pendidikan dalam kitab Dzurrat

al-Nāșihin karya al-Khaubawī, (Tsamrah al-Fikri, vol. 11, 2007), h. 19. 4Syekh Utsman al-Khaubawī, Mutarjim: Muhammad Abdullah bin Hasan, Tarjamah Sunda

Dzurrat al-Nāṣiḫīn (Jakarta: Maktabah Dār al-Hikmah), h. 4.

Page 53: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

38

Kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīn memuat berbagai kisah atau hikayat dan

keutamaan-keutamaan dari setiap ibadah. Diantaranya keutamaan puasa,

keutamaan bulan Rajab, keutamaan bulan Sya‟ban, keutamaan bulan Ramaḏan,

keutamaan-keutamaan ṣalat sunnah, dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan

yang lainnya, ada sekitar tujuh puluh lima pasal (penjelasan) yang berkaitan

dengan setiap topik yang dibahas. Dan setiap keutamaan-keutamaan tersebut

disertai dengan berbagai kisah yang menarik bagi pembaca.5

Dari tujuh puluh lima pembahasan yang ada pada kitab Dzurrat al-

Nāṣiḫīnmaka dibagi kedalam tiga kandungan materi utama yaitu Akidah, Ibadah

dan Akhlak. Materi kandungan yang mencakup Akidah meliputi syahadat, Isra

Mi‟raj, kedahsyatan saat terjadinya hari kiamat, proses hisab manusia, dan adanya

surga dan neraka sebagai balasan bagi manusia selama hidup di dunia. Materi

kandungan tentang Ibadah meliputi pengabdian seorang hamba kepada Allah

SWT melalui praktek-praktek keagamaan dengan tujuan supaya selalu teringat

kepada Allah SWT. Selain itu materi tentang ibadah ini juga meliputi keutamaan

puasa dan bulan Ramaḏan, salat, dzikir, membaca al-Qur‟an, dan amalan-amalan

yang lainnya yang menyangkut ibadah kepada Allah SWT. Sedangkan materi

kandungan utama yang terakhir yaitu Akhlak, kajiannya lebih mengarah pada

hubungan antar sesama dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya seperti

keutamaan berteman, tolong menolong, larangan memfitnah dan gibah, minum-

minuman keras, dan hal-hal yang dapat menghancurkan tali persaudaraan.6

5 Mohammad Yamin dan Fadlil Munawwar Manshur, Materi Pendidikan dalam kitab

Dzurrat al-Nāșihin karya al-Khaubawī, (Tsamrah al-Fikri, vol. 11, 2007), h. 20 6 Mohammad Yamin dan Fadlil Munawwar Manshur, Materi Pendidikan dalam kitab

Dzurrat al-Nāșihin karya al-Khaubawī, (Tsamrah al-Fikri, vol. 11, 2007), h. 21

Page 54: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

39

Dari ke tujuh puluh lima pembahasan, penulis mengambil salah satu topik

pembahasan yang ada dalam kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīn yaitu majlis ketiga tentang

keutamaan ilmu. Dalam pembahasan tersebut ada sebuah hadis Nabi Muhammad

SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radiallahu „anhu.

العاليست غفرلومنفمنسلكطري قاالالعلمسلكاهللبوطري قاالالن ةوإن الس ماواتومنفالرضحتاليتانفالبحرإنالعلماءورثةالنبياء.

“Barangsiapa yang melakukan perjalanan untuk mencari ilmu maka Allah

memberi jalan menuju surga untuk orang tersebut, sesungguhnya makhluk yang

ada di langit dan di bumi sampai ikan-ikan yang ada di lautan memintakan ampun

kepada Allah untuk orang alim, karena sesungguhnya orang alim itu merupakan

pewaris para nabi.”7

Masih dalam majlis keutamaan ilmu, Ibnu Abbās berkata bahwa derajat para

ulama ada di atas derajatnya orang-orang mukmin yakni tujuh ratus derajat dan

jarak antara dua derajatnya adalah lima ratus tahun. Dikatakan pula bahwa ilmu

itu lebih utama dari „amal dengan lima macam. Pertama; ilmu itu ada walaupun

tanpa di amalkan. Kedua; ilmu tanpa amal bisa bermanfaat sedangkan amal tanpa

ilmu tidak akan bermanfaat. Ketiga; mengamalkan ilmu itu wajib karena ilmu

akan menerangi kita seperti lampu. Keempat; ilmu adalah maqamnya para nabi,

dan kelima; ilmu adalah sifat Allah sedangkan amal adalah sifat hambanya,

karena itu sifat Allah lebih utama dari sifat hambanya.8

Sebuah hikayat yang menceritakan tentang Nabi Muhammad SAW ketika

datang ke masjid, tiba-tiba ia melihat setan dekat pintu masjid. Nabi SAW

bertanya: “Wahai Iblis, apa yang sedang engkau lakukan disini?” setan menjawab:

“Saya bermaksud untuk masuk ke dalam masjid dan berniat untuk mengganggu

orang yang salat. Akan tetapi, saya takut dengan orang yang sedang tidur.” Nabi

7 „Utsmān bin Aḫmad al-Syākir, Dzurrat al-Nāṣiḫīn, (al-Haramain, 2005), h. 14 8 „Utsmān bin Aḫmad al-Syākir, Dzurrat al-Nāṣiḫīn, (al-Haramain, 2005), h. 15

Page 55: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

40

SAW berkata: “Wahai Iblis, kenapa kamu tidak takut terhadap orang yang sedang

salat padahal ia sedang beribadah dan bermunajat kepada tuhannya, dan kenapa

kamu takut terhadap orang yang sedang tidur padahal ia sedang lupa kepada

tuhannya.” Setan berbicara: “orang yang sedang salat itu adalah orang bodoh

karena itu lebih gampang untuk mengganggunya, sedangkan orang yang sedang

tidur adalah orang alim. Apabila saya menyesatkan dan mengganggu orang yang

salat, maka saya takut orang alim tersebut bangun dari tidurnya. Nabi SAW

bersabda: “Tidurnya orang alim lebih baik daripada tidurnya orang bodoh.”9

9 „Utsmān bin Aḫmad al-Syākir, Dzurrat al-Nāṣiḫīn, (al-Haramain, 2005), h. 15

Page 56: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

41

BAB IV

HADIS TENTANG DAJJAL DI KITAB DZURRAT AL-NĀṢIḪĪN DAN

KUALITAS SANADNYA

A. Teks Hadis dan Terjemahnya

Adapun redaksi hadis yang akan dijadikan sebagai obyek peneitian adalah

sebagai berikut:

Hadis pertama

ناالن بيعليوالص الةالس الموننن ت ذاكرف قالعليوعنحذي فةابنأسيدالغفارىقالأط لععلي

لهاعشرآيات,الص الةوالس المماتذاكرون؟ق لنانذاك ت رواق ب رالس اعةقالإن هالنت قومحت

اون زولفذاكرعليوالص الةوالس الم:الديخانوالد ج الوداب ةالرضوطلوعالش مسمنمغرب

جوجومأجوجوثالثةخسوفخسفبالمشرقوخسفبالمغربوخسفعيسىعليوالس المويأ

شرىم. بزي رةالعربوآخرذلكنارترجمناليمنتطردالن اسال1

“Dari Ḫudzaifah Ibn Asīd al-Ghifāri, ia berkata telah datang kepada kami

Nabi SAW dan kami sedang mengobrol. Nabi SAW bertanya: apa yang

sedang kalian ingat? Kami menjawab: kami sedang mengingat hari kiamat.

Nabi SAW bersabda: sesungguhnya kiamat tidak akan berdiri sampai

muncul sebelumnya sepuluh tanda-tanda, maka Nabi SAW menuturkan:

asap, Dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari arah barat, turunnya

„Isa AS, munculnya Ya‟juj dan Ma‟juj, tiga gerhana, gerhana di Timur,

gerhana di Barat, gerhana di Jazirah Arab, dan terakhir keluarnya api dari

Yaman yang menggiring manusia ke tempat perkumpulan.”

1 „Utsmān bin Aḫmad al-Syākir, Dzurrat al-Nāṣiḫīn (al-Haramain, 2005), h. 149.

Page 57: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

42

Hadis kedua

اممنوي وماإياناواحتساباإست وجبعليورضوان مفمن اهللأالإن رجبشهراهللال

فو امي ومياليصفالوا نمنأىلالس ماءوالرضمالوعنداهللمنالكرامةالكبومن

ن ياوعذابالخرةوالن ونوالذموالب ر كلبالءالدي امثالثةأي امعوفمن نةومن صومنفت

عة امسب امثانيةأي امفتحتلوالد ج الومن عةأب وابجهن مومن أي امغلقتعنوسب

أعطاهإي اهو يسألمناهللشيئاإال امعشرةأي امل امخسةثانيةأب وابالن ةومن من

موبدلوبسيئاتوحسناتومنزادزاداهللأجره.عشرة 2ي وماغفراهللت عالذن وبومات قد

“Ketahuilah bahwa rajab itu adalah bulan Allah yang tuli. Maka

barangsiapa puasa satu hari di bulan rajab dengan penuh percaya dan ikhlas

maka pasti mendapat keridhoan yang besar dari Allah. Barangsiapa puasa

dua hari, maka para penghuni langit dan bumi tidak akan menilai dia tidak

memperoleh karomah/kemuliaan di sisi Allah. Barangsiapa puasa tiga hari

maka diselamatkan oleh Allah dari bahaya dunia dan dari siksaan akhirat

serta diselamatkan dari sakit gila, lepra, penyakit balak (penyakit putih-putih

yang menyebabkan gatal), dan diselamatkan dari fitnah Dajjal. Barangsiapa

puasa tujuh hari, ditutuplah baginya pintu jahannam. Barangsiapa puasa

delapan hari, maka dibukakan baginya pintu surga. Barangsiapa puasa

sepuluh hari, dia tidak akan minta sesuatu kepada Allah melainkan pasti dia

kabulkan. Barangsiapa puasa lima belas hari, maka Allah mengampuni

dosa-dosanya yang telah lalu dan mengganti semua kejahatannya dengan

kebaikan. Dan barangsiapa menambah puasanya maka Allah pun menambah

pahala puasanya.”

B. Takhrij Hadis

Dalam melakukan takhrij hadis, penulis menemukan hadis tentang Dajjal

di berbagai kitab hadis dan kitab mu‟jam yang dipakai untuk melacak hadis-hadis

tersebut menggunakan kitab al-Mu‟jam al-Mufahras Li Alfāẕ al-Hadis al-Nabawī

karya AJ. Wensinck.

2 ‘Utsmān bin Aḫmad al-Syākir, Dzurrat al-Nāṣiḫīn (al-Haramain, 2005), h. 40.

Page 58: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

43

a. Hadis pertama

Takhrij hadis pertama, penulis menelusuri kitab al-Mu‟jam Mufahras Li

Alfāẕ al-Hadis karya AJ. Wensinck. Dari hasil penelusuran di temukan kata

:dan berikut adalah data-data yang ditemukan penulisما,خسف

وثالثخسوفخسفباملغربوخسفباملشرقوخسف......

3 دمالحم,,مفنت,,,تفنت,,جوفنت,,حم,,,,

دمالحم بابأماراتالس اعة

د:ناأبوالحوصقالناف راتالقز ازعنعام دوىن اد,المعن,قالمسد ث نامسد رإبنواثلةحد

كن اق عودان تحد ثفظلغرفوقال ةلرسولىن ادعنأبالطيفيلعنحذي فةبنأسيدالغفاريقال

وات ناف قالرسولاهلللىاهللعليووسلم: لناهلللىاهللعليووسلمفذكرناالس اعةفارت فعتأ

لهاعشرآياتطلوعالش مسمنمغرباوخروج تكونق ب ابةتكونأولنت قومالس اعةحت الد

بالمغربوخروجيأجوجومأجوجوالد ج الوعيسىبنمريوالديخانوثالثخسوفخسف

وخسفبالمشرقوخسفبزي رةالعرب,وآخرذلكترجنارمناليمنعدنتسوقالن اسال

4المحشر.

“Telah menceritakan kepada kami Musaddad dan Hannād, al-Ma‟na,

Musaddad berkata: Telah mengabarkan kepada Kami Abu al-Aḫwaș, ia

berkata: Telah mengabarkan kepada kami Furat al-Qazzaz dari „Ămir Ibn

Watsilah dan berkata Hannād dari Ibnu al-Ṯufail dari Ḫudzaifah bin Asīd al-

3 Wensinck, al-Mu‟jam Mufahras Li Alfadz al-Hadits al-Nabawi, (Leiden: Maktabah

Brill, 1936), juz II, h. 30. 4 Abu Daud Sulaiman bin al-Asy‟ats al-Sajastani, Sunan Abu Daud (Semarang: Thaha

Putera) Juz II, h. 323.

Page 59: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

44

Ghifāri, ia berkata: kami sedang duduk bercerita di bawah naungan kamar

(ruangan) Rasulullah SAW kemudian kami ingat hari kiamat dan

meninggikan suara kami, kemudian Rasulullah SAW bersabda: tidak akan

ada atau tidak akan berdiri hari kiamat sampai ada sepuluh tanda-tanda

sebelum hari kiamat: terbitnya matahari dari arah magrib (barat), keluarnya

Dabbah (Binatang melata), keluarnya Ya‟juj dan Ma‟juj, munculnya Dajjal,

Turunnya „Isa bin Maryam, keluarnya asap, tiga gerhana; gerhana di Barat,

gerhana di Timur, dan gerhana di Jazirah Arab, dan terakhir keluarnya api

dari arah Yaman di kota „Adn yang menggiring manusia sampai ke tempat

perkumpulan.”

مفنت بابفالياتال تتكونق بلالس اعة

والل ف ربنحربوإسحقبنإب رىيموابنأبعمرالمكيي ث ناأب وخيثمة,زىي لزىظ_حد

نةعنف راتالقز ازعنأب ث نا(سفيانبنعي ي الطيفيلعن)قالإسحقأخب رناوقالالخران:حد

ناوننن تذاكر.ف قالماحذي فةبنأسيدالغفاريقالأط لعالن بيلىاهللعليووسلمعلي

لهاعشرآياتفذكرالدي خ انتذاكرون؟قالوانذكرالس اعة.قالإن هالنت قومحتت رونق ب

ابةوطلوعالش مسمنمغرباون زولعيسىابنمريو يأجوجومأجوجوثالثةخسوفوالد ج الوالد

دخسفبالمشرقوخسفبالمغربوخسفبزي رةالعربوآخرذلكنارترجمناليمنتطر

شرىم 5الن اسإل

“Bab Tanda-Tanda Sebelum Kiamat. Telah menceritakan kepada kami Abu

Khaitsamah, Zuhair bin Ḫarb, Isḫāq bin Ibrahīm dan Ibn „Umar al-Makki,

lafadznya dari Zuhair (Isḫāq berkata telah menceritakan kepada kami, dua

lainnya berkata telah menceritakan kepada kami) Sufyān bin „Uyainah dari

Furat al-Qazzaz dari Abi al-Ṯufail dari Ḫudzaifah bin Asīd al-Ghifāri, ia

berkata: bahwa Nabi SAW datang kepada kami dan kami sedang

mengingat-ingat hari kiamat. Nabi SAW bersabda: apa yang kalian ingat?.

Kami berkata: kami sedang mengingat kiamat. Nabi SAW bersabda:

sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sampai datang sepuluh tanda

sebelum kiamat, maka ingat asap, Dajjal, binatang melata, terbit matahari

dari arah barat, turunnya „Isa bin Maryam, Ya‟juj dan Ma‟juj, tiga gerhana;

gerhana di Timur, gerhana di Barat, dan gerhana di Jazirah Arab dan

5 Al-Nawawi, Shahih Muslim bi Syarh al-Nawawi, (Dar al-Hadits), Juz IX, h. 254.

Page 60: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

45

terakhir keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia sampai ke

tempat perkumpulan.”

تفنت بابماجاءفالسف

ث ناسفيانعنف راتالقز ازع ث ناعبدالر حنبنمهديحد ث ناي ندارحد نأبالطيفيلحد

نارسولاهلللىاهللعليووسلممنغرفةوننن تذاكر عنحذي فةبنأسيدقالأشرفعلي

ت رواعشرآياتطلوعالش مسمنالس اعةف قالالن بيلىاهللعليووسلمالت قومالس اعةحت

اب ةوثالثةخسوفخسفبالمشرقوخسفبالمغربوخسف بزي رةمغرباويأجوجومأجوجوالد

حيثباتواوتقيلمعهمالعربونارترجمنق عرعدنتسوقالن اساوتشرالن اسف تبيتمعهم

6حيثقالوا.

“Telah menceritakan kepada kami Yundar, Telah menceritakan kepada kami

„Abd al-Raḫmān bin Mahdī, Telah menceritakan kepada kami Sufyān dari

Furat al-Qazzaz dari Abu al-Ṯufail dari Ḫudzaifah bin Asīd, ia berkata

bahwa Rasulullah SAW muncul kepada kami dan kami sedang mengingat-

ingat tentang kiamat, maka Nabi SAW bersabda: tidak akan terjadi kiamat

sebelum kalian melihat sepuluh tanda-tanda: terbit matahari dari arah barat,

Ya‟juj dan Ma‟juj, binatang melata, tiga gerhana, gerhana di Timur, gerhana

di Barat, dan gerhana di Jazirah Arab, dan keluarnya api dari dasar kota

„Adn yang menggiring manusia atau mengumpulkannya kemudian mereka

menginap sekiranya mereka diam dan mereka berkumpul sekiranya mereka

berbicara.”

جوفنت باباليات

ث ناسفيانعنف راتالقز ازعنعامرب ث ناوكيعقالحد م دقالحد ث ناعليبن نواثلةأبحد

ط لعرسولاهلللىاهللعليووسلممنغرفةالطيفيلالكنانيعنحذي فةبنأسيدأبسريةقالأ

تكونعشرآياتطلوعالش مسمنمغرب اوننن تذاكرالس اعةف قالالت قومالس اعةحت

6 Imam Tirmidzi, al-Jami‟ al-Shahih, (Semarang: Thaha Putera), juz III, h. 323.

Page 61: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

46

اب ةويأجوجومأجوجوخ روجعيسىبنمريعليوالس الموثالثخسوفوالد ج الوالديخانوالد

وقخسفبالمشرقوخسفبالمغربوخسفبزي رةالعربونارترجمنق عرعدنأب يتس

7وتقيلمعهمإذاقالوا.الن اسإلالمحشرتبيتمعهمإذاباتوا

“Telah menceritakan kepada kami „Alī bin Muḫammad, ia berkata: Telah

menceritakan kepada kami Wakī‟, ia berkata: telah menceritakan kepada

kami Sufyān dari Furat al-Qazzaz dari „Ămir bin Watsilah, Abī al-Ṯufail al-

Kināni, dari Ḫudzaifah bin Asīd Abī Sarīḫah, ia berkata: Rasulullah SAW

datang dari ruangannya dan kami sedang mengingat hari kiamat, beliau

bersabda: tidak akan terjadi kiamat sampai datang kepadamu sepuluh tanda:

terbitnya matahari dari arah barat, Dajjal, Asap, binatang melata, Ya‟juj dan

Ma‟juj, keluarnya „Isa bin Maryam AS, tiga gerhana, gerhana di Timur,

gerhana di Barat, dan gerhana di Jazirah Arab, dan terakhir keluarnya api

dari sebelum giringnya manusia ke tempat perkumpulan.”

حم,

نةعنف راتعنأبالطيفيلعنحذي فةب ث ناسفيانبنعي ي أب ث ث ناعبداهللحد نأسيدحد

ناوننن تذاكرالس اعةفقالماتذكرونقالوانذكر الس اعةف قالأط لعالن بلىاهللعليووسلمعلي

اب ةوطلوعالش مسمنمغر ت رونعشرآياتالديخانوالد ج الوالد باون زولإن هالنت قومحت

فبالمغربوخسفعيسىبنمريويأجوجومأجوجوثالثخسوفخسفبالمشرقوخس

شرىم. بزي رةالعربوآخرذلكنارترجمنق بلتطردالن اسال8

“Telah menceritakan kepada kami „Abdullāh. Telah menceritakan kepadaku

Ayahku. Telah menceritakan kepadaku Sufyān bin „Uyainah dari Furat dari

Abī al-Ṯufail dari Ḫudzaifah bin Asīd, telah datang kepada kami Rasulullah

SAW dan kami sedang membicarakan tentang hari kiamat. Beliau bersabda:

hal apa yang sedang kalian bicarakan. Sahabat menjawab: kami sedang

mengingat kiamat. Beliau bersabda: sesungguhnya hari kiamat tidak akan

terjadi sampai datang sepuluh tanda-tanda: asap, Dajjal, binatang melata,

terbit matahari dari arah barat, turunnya „Isa bin Maryam, munculnya Ya‟juj

7 Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah (Semarang: Thaha Putera), juz II h. 1347. 8Imam Ahmad bin Hanbali, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, juz IV, h. 6.

Page 62: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

47

dan Ma‟juj, munculnya tiga gerhana, gerhana di Timur, gerhana di Barat,

gerhana di Jazirah Arab, dan terakhir keluarnya api dari sebelum

digiringnya manusia ke tempat perkumpulan.”

حم,

م دبنجعفرقالث ناشعبةعنف راتعنأبالطيف ث نا أب ث ث ناعبداهللحد يلعنأبحد

لاهللوسارني لعفرشأفالقثد حتن ننوةفرغلىاهللعليووسلمفاهلللوسرانكالقةيرس

اترآيشعنورت ت محوقت نةلاعالس ن إالةقاعلس وااالقنوركذاتمالقلىاهللعليووسلمف

عولطةواب الد الوج الد انوخالديوبرعالةري زجففسخوبرغمالبفسخوقرشمالبفسخ

بعشالقف اسالن حلرت ندعرعق نجمرارتنجووجأمجووجأياوبرغمنمسمالش توعة

ثد حةوبعشالاقوالقثيحمهعمليقتاوولزن ثيحمهعت ن زلمالسبوقحأو لجثريداالذب

أحدىذينالر جليالقلىاهللعليووسلمف بالن لي رف عوالةويرسبأنلعيفالطيبأنع

9.رحبالحت لقيهمفيررخالالقن زولعيسىبنمريو

“Telah menceritakan kepada kami „Abdullāh telah menceritakan kepadaku

ayahku, telah menceritakan kepada kami Muḫammad bin Ja‟far, ia berkata

telah menceritakan kepada kami Syu‟bah dari Furat dari Abī al-Ṯufail dari

Abī Sarīḫah, ia berkata bahwa Nabi SAW sedang berada di kamar dan kami

sedang mengobrol, Abī Sarīḫah berkata: maka Rasulullah SAW datang

kepada kami dan bertanya: hal apa yang sedang kalian bicarakan. Sahabat

menjawab: tentang hari kiamat. Nabi SAW bersabda: sesungguhnya kiamat

tidak akan terjadi sampai munculnya tanda-tanda: gerhana di timur, gerhana

di barat, gerhana di Jazirah Arab, asap, dajjal, binatang melata, terbit

matahari dari arah barat, munculnya Ya‟juj dan Ma‟juj, keluarnya api dari

dasar tanah „Adn yang membubarkan manusia. Syu‟bah berkata: aku telah

mendengar dan telah menghitungnya. Ia berkata: api diam bersama manusia

yang sekiranya mereka semua diam dan api juga tidur sekiranya manusia

tidur (mengikuti manusia). Syu‟bah berkata: dan telah menceritakan

kepadaku tentang hadis ini seorang laki-laki dari Abī al-Ṯufail dari Abī

Sarīḫah dan tidak melaporkan kepada Nabi SAW. telah berkata seseorang

9 Imam Ahmad bin Hanbali, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, juz IV, h. 7.

Page 63: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

48

dari dua orang laki-laki: turunnya „Isa bin Maryam dan yang lainnya

berkata: angin telah menyampaikan kepada kaum di laut.”

حم,

ث ن ث ناعبدالر حنبنمهديث ناسفيانعنف راتعنأبالطيفيلعحد أب ث ناعبداهللحد

نارسولاهلللىاهللعليووسلممنغرفةوننن تذ كراحذي فةبنأسيدالغفاريقالأشرفعلي

اب ةالس اعةف قالالت قومالس اعةحتت رونعشرآياتطلوعالش مسمنمغرباوالديخانوالد

ربوخسفوخروجيأجوجومأجوجوخروجعيسىبنمريوالد ج الوثالثخسوفخسفبالمغ

همحيثبالمشرقوخسفبزي رةالعربونارترجمنق عرعدنتسوقأوتشرالن استبيتمع

10باتواوتقيلمعهمحيثقالوا.

“Telah menceritakan kepada kami Abdullāh telah menceritakan kepadaku

ayahku, telah menceritakan kepada kami „Abd al-Raḫmān bin al-Mahdī,

telah menceritakan kepadaku Sufyān dari Furat dari Abī al-Ṯufail dari

Ḫudzaifah bin Asīd al-Ghifāri, ia berkata: telah datang kepada kami

Rasulullah SAW dari kamar dan kami sedang mengingat hari kiamat. Beliau

bersabda: tidak akan terjadi hari kiamat sampai datang sepuluh tanda-tanda:

Terbit matahari dari Barat, Asap, binatang melata, keluarnya Ya‟juj dan

Ma‟juj, keluarnya „Isa bin Maryam, Dajjal, tiga gerhana, gerhana di Barat,

gerhana di Timur, gerhana di Jazirah Arab dan keluarnya api dari dasar

tanah „Adn yang menggiring atau mengumpulkan manusia yang berdiam

sekiranya mereka diam dan mereka tidur sekiranya mereka tidur.”

b. Hadis kedua

Pada hadis kedua, penulis meneliti di Maktabah Syamilah dan hadis

tersebut dan ditemukan pada kitab al-Mauḏu‟āt Li Ibn Jauzī karya „Abd al-

Raḫmān bin „Alī bin Muḫammad bin „Alī bin al-Jauzī dan kitab al-La Āli al-

10

Imam Ahmad bin Hanbali, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, juz IV, h. 7.

Page 64: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

49

Maṣnū‟ah fī Aḫādīts al-Mauḏū‟ah karya Jalal al-Dīn al-Suyūṯī. Berikut ini adalah

hadisnya.

رونأن بأناع م دبنالسنابنخي م دبنعبدالباقيبناحدأن بأنا بدالقاسمعبدالر حنأن بأنا

ث ناأب وعمرأحدبنالعب اسالط بييبنعب يدالرفيأن بأناابوبكر م دبنالسنالن قاشحد

ث ناالعمشعنإب راىيمعنعلقمةعنأبس ث ناأب ومعاويةحد حد ث ناالكسائيي عيدالذريحد

الرسولاهلللىاهللعليووسلم:رجبشهراهللوشعبانشهريورمضانشهرأم تفمنقالق

اممنامرجبإياناواحتساباإست وجبرضواناهللالكبوأسكنوالفردوسالعلىومن

اممنرجبثالثةرجب ن ياومن كلضعفمثلجبالالدي ف لومنالجرضعفانووزن ي ومي

اممنرجبأرب عة رةذلكسنةومن الن ارخندقاطولمسي نووب ي ي امعوفمنأأي امجعلاهللب ي

نةالمسيحالد ج الومنعذابالقبومن اممنرجبالبالءمنالن ونوالذاموالب رصمنفت

لةالبدرو عةأي امفإن لهن مست ةأي امخرجمنق بهووجهوأضوأمنالقمرلي اممنرجبسب من

اممنرجبثانيةأ كلي ومبابامنأب واباومن عةأي امي غلقاهللعنوبصوم ي امفإن للجن ةسب

عةأي امخرجمنق بهثانيةأب وابي فتحاهلللوب اممنرجبسب كلي ومبابامنأب واباومن صوم

اممنرجبعشرةأي امج اهللواليردوجهودونالن ةومن علاهلللوعلىوىوي ناديالالواال

اممنرجبأحدعشري وما ي رىفالقيامةكلميلمنالصراطفراشايستيحعليوومن ل

اممث لوأوزادعليو من كغداءأفضلمنوإال اممنرجبإث نعشري وما ومن ساهاهللعز

اممنرج هاومن ن ياومافي رمنالدي بثالثةعشروجل ي ومالقيامةحل ت ي:الل ةالواحدةخي

اممنرجبفي وماي وضعلوي ومالقيامةمائدةفظلالعرشف يأكلوالن اس ةشديدة،ومن شد

Page 65: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

50

عتوالخطرعل ىق لبأرب عةعشري وماأعطاهالل وت عالمنالث وابماالعيرأيتوالأذن

اممنرجبخسةعشري ومايقفوالل و 11ي ومالقيامةموقفالمنيبشر،ومن

“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abd al-Bāqī bin Aḫmad,

telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ḫasan Ibn Khairun, telah

mengabarkan kepada kami Abd al-Qāsim Abd al-Raḫman „Ubaid al-

Ḫurfiyy, telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar Muhammad bin Ḫasan

al-Naqāsy. Telah menceritakan kepada kami Abu „Umar Aḫmad bin „Abbās

al-Ṯabarī, telah menceritakan kepada kami al-Kisā‟i, telah menceritakan

kepada kami Abu Mu‟āwiyah, telah menceritakan kepada kami al-A‟masy

dari Ibrāhim dari „Alqamah dari Sa‟īd al-Khudri, ia berkata bahwa

Rasulullah SAW bersabda: Rajab adalah bulan Allah, Sya‟ban bulan saya,

dan Ramaḏan adalah bulan umatku. Barangsiapa puasa satu hari di bulan

rajab dengan penuh percaya dan ikhlas maka pasti mendapat keridhoan yang

besar dari Allah dan ditempatkan di surga Firdaus yang maha tinggi,

barangsiapa puasa dua hari bulan rajab maka Ia mendapat dua kali lipat

pahala dan setiap lipatannya sebanding dengan gunung di dunia.

Barangsiapa puasa tiga hari di bulan rajab maka Allah menjadikan antara

dirinya dan antara neraka seperti parit yang jaraknya seperti perjalanan

selama setahun. Barangsiapa puasa empat hari di bulan rajab maka

diselamatkan dari cobaan, penyakit gila, lepra, penyakit balak (penyakit

putih-putih yang menyebabkan gatal), dari fitnah dajjal dan siksa kubur.

Barangsiapa puasa enam hari di bulan rajab maka keluar dari kuburannya

dan wajahnya seperti bulan purnama. Barangsiapa puasa tujuh hari di bulan

rajab maka selama tujuh hari tersebut Allah mengunci neraka Jahannam dan

setiap sehari berpuasa Allah mengunci satu pintu neraka jahannam.

Barangsiapa puasa delapan hari di bulan rajab maka selama delapan hari

tersebut Allah membuka pintu surga dan setiap sehari berpuasa Allah

membuka satu pintu surga baginya. Barangsiapa puasa sembilan hari di

bulan rajab maka ia keluar dari kuburannya sambil menyeru lafaẕ Lā Ilāha

Ilallāh dan tidak dilarang untuk masuk surga. Barangsiapa puasa sepuluh

hari di bulan rajab maka Allah menjadikan perjalanan menuju ṣiraṯ di setiap

Milnya seperti memakai kasur untuk Ia bersenang-senang. Barangsiapa

puasa sebelas hari di bulan rajab maka Allah tidak akan memperlihatkan

waktu di hari kiamat yang lebih utama dari waktu itu kecuali seperti orang

yang berpuasa sebelas hari atau lebih. Barangsiapa puasa dua belas hari di

bulan rajab maka Allah „Azza wa Jalla memberi pakaian kepada orang

tersebut dengan dua perhiasan, salahsatu perhiasannya yaitu dunia dan

isinya. Barangsiapa puasa tiga belas hari di bulan rajab maka Allah

menyiapkan hidangan pada hari kiamat di bawah „Arasy dan ia

memakannya dan orang-orang berada dalam kepayahan. Barangsiapa puasa

empat belas hari di bulan rajab maka Allah memberi pahal yang tidak

terlihat oleh mata dan tidak terdengar oleh telinga dan tidak terlintas dalam

pikiran atau hati manusia. Barangsiapa puasa lima belas hari di bulan rajab

maka Allah menempatkan Ia di hari kiamat dengan tempat yang aman.”

11Ibn al-Jauzi, Al-Mauḏu‟āt Min Aḫādits al-Marfū‟āt, Maktabah Syamilah, Juz II, h. 205.

Page 66: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

51

ونأنبأناأ م دبنعبدالباقيأن بأناأحدبنالسنبنخ بدالر حنبنعب يدبوالقاسمعأخب رنا

ث نافرال حد الط بي العب اس بن أحد عمر أبو ث نا حد النقاش السن بن م د بكر أبو أن بأنا

ث ناالعمشعنإب راىيمعن ث ناأبومعاويةحد مرفوعا:الكسائيحد علقمةعنأبسعيدالدري

امرجبإياناواحتسابا رجبشهرالل ووشعبانشهريورمضانشهرأم تفمن

اممن ف لومناست وجبرضوانالل والكب روأسكنوالفردوسالعلىومن رجبي ومي

نووب ي اممنرجبثالثةأي امجعلاهللب ي ن ياومن الجرضعفانوزنكلضعمنمثلجبالالدي

اممنرجبأرب عةأي امعو ةذلكسنة،ومن فمنالبالءومنالنونالن ارخندقاطولمس

اممنرجبست ةأي نةالمسيخالد ج الومنعذابالقبومن امخرجمنوالذاموالب رصومنفت

ام لةالبدرومن عةأب وابيغلقق بهووجهوأضوأمنالقمرلي عةأي امفإن لهن مسب منرجبسب

اممنرجبثانيةأي امفإن للجن ةثا كلي ومبابامنأب واباومن نيةأب وابي فتحالل وعنوبصوم

كلي وم اممنرجبتسعةأي امخرجمنق بهوىوي ناديالإلوإاللوبصوم بابامنأب واباومن

اممنرجبعشرةأي امجعلالل ولوعلىكلمي الصراطلمنالل وفالي رديوجهودونالن ةومن

ي رفالقيامةغداأفضلمنو اممنرجبأحدعشري ومال إالمنفراشايستيحعليوومن

كساهالل وت عالي عشري وما اممنرجباث الل ةاممث لوأوزادعليوومن ومالقيامةحل ت ي

اممنرجبثالثةعشري ومايوضعلوي ومالقي ن ياومافيهاومن رمنالدي امةمائدةالواحدةخي

ةشديدةومن اممنرجبأرب عةعشري وماأعطاهالل ومنفظلالعرشف يأكلوالن اسفشد

اممنرجبخسةعشر عتوالخطرعلىق لببشرومن الث وابماالعيرأتوالأذن

Page 67: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

52

لكي ومايوقفوالل وي ومالقيامةموقفالمنيفال بوملكمقر بوالنبمرسلإالقالطو يري

12أنتمنالمني

“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abd al-Bāqī bin Aḫmad,

telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ḫasan Ibn Khairun, telah

mengabarkan kepada kami Abd al-Qāsim Abd al-Raḫman „Ubaid al-

Ḫurfiyy, telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar Muhammad bin Ḫasan

al-Naqāsy. “Telah menceritakan kepada kami Abu „Umar Aḫmad bin

„Abbās al-Ṯabarī, telah menceritakan kepada kami al-Kisā‟i, telah

menceritakan kepada kami Abu Mu‟āwiyah, telah menceritakan kepada

kami al-A‟masy dari Ibrāhim dari „Alqamah dari Sa‟īd al-Khudri, ia berkata

bahwa Rasulullah SAW bersabda: Rajab adalah bulan Allah, Sya‟ban bulan

saya, dan Ramaḏan adalah bulan umatku. Barangsiapa puasa satu hari di

bulan rajab dengan penuh percaya dan ikhlas maka pasti mendapat

keridhoan yang besar dari Allah dan ditempatkan di surga Firdaus yang

maha tinggi, barangsiapa puasa dua hari bulan rajab maka Ia mendapat dua

kali lipat pahala dan setiap lipatannya sebanding dengan gunung di dunia.

Barangsiapa puasa tiga hari di bulan rajab maka Allah menjadikan antara

dirinya dan antara neraka seperti parit yang jaraknya seperti perjalanan

selama setahun. Barangsiapa puasa empat hari di bulan rajab maka

diselamatkan dari cobaan, penyakit gila, lepra, penyakit balak (penyakit

putih-putih yang menyebabkan gatal), dari fitnah dajjal dan siksa kubur.

Barangsiapa puasa enam hari di bulan rajab maka keluar dari kuburannya

dan wajahnya seperti bulan purnama. Barangsiapa puasa tujuh hari di bulan

rajab maka selama tujuh hari tersebut Allah mengunci neraka Jahannam dan

setiap sehari berpuasa Allah mengunci satu pintu neraka jahannam.

Barangsiapa puasa delapan hari di bulan rajab maka selama delapan hari

tersebut Allah membuka pintu surga dan setiap sehari berpuasa Allah

membuka satu pintu surga baginya. Barangsiapa puasa sembilan hari di

bulan rajab maka ia keluar dari kuburannya sambil menyeru lafaẕ Lā Ilāha

Ilallāh dan tidak dilarang untuk masuk surga. Barangsiapa puasa sepuluh

hari di bulan rajab maka Allah menjadikan perjalanan menuju ṣiraṯ di setiap

Milnya seperti memakai kasur untuk Ia bersenang-senang. Barangsiapa

puasa sebelas hari di bulan rajab maka Allah tidak akan memperlihatkan

waktu di hari kiamat yang lebih utama dari waktu itu kecuali seperti orang

yang berpuasa sebelas hari atau lebih. Barangsiapa puasa dua belas hari di

bulan rajab maka Allah „Azza wa Jalla memberi pakaian kepada orang

tersebut dengan dua perhiasan, salahsatu perhiasannya yaitu dunia dan

isinya. Barangsiapa puasa tiga belas hari di bulan rajab maka Allah

12

Al-Suyūṯī, al-La „Āli al-Maṣnū‟ah fī Al-Ahadits al-Mausu‟ah, Maktabah Syamilah, juz

II, h. 97.

Page 68: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

53

menyiapkan hidangan pada hari kiamat di bawah „Arasy dan ia

memakannya dan orang-orang berada dalam kepayahan. Barangsiapa puasa

empat belas hari di bulan rajab maka Allah memberi pahal yang tidak

terlihat oleh mata dan tidak terdengar oleh telinga dan tidak terlintas dalam

pikiran atau hati manusia. Barangsiapa puasa lima belas hari di bulan rajab

maka Allah menempatkan Ia di hari kiamat dengan tempat yang aman,

Maka tidak lewat ke tempat terdekat malaikat muqarrab dan nabi yang

diutus kecuali malaikat dan nabi berkata bahagia kamu termasuk orang yang

aman.”

Hasil dari beberapa hadis yang telah di takhrij diatas, terdapat beberapa

simbol atau lambang periwayatan yang berbeda antara satu dengan lainnya,

seperti اخب رنا(Ia telah mengabarkan kepada kami), ث نا Ia telah menceritakan)حد

kepada kami), ث .(Ia telah berkata)قال dan ,(Ia telah menceritakan kepadaku)حد

Lambang-lambang periwayatan merupakan cara penyampaian dan penerimaan

sebuah hadis yang dalam ilmu hadis disebut Taḫammul wa al-Adā‟ al-Hadis. Dari

masing-masing lambang periwayatan tersebut mempunyai arti dan kualitas yang

berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Lambang ث نا merupakan lambang dalam Ṣighot al-Adā‟ (bahasaاخب رنا , حد

yang digunakan dalam menyampaikan riwayat hadis) masuk dalam kategori al-

Simā‟. Maksudnya adalah seorang perawi dalam penerimaan hadis dengan cara

mendengar langsung dari seorang guru. Hadis tersebut di diktekan oleh sang guru

kepada muridnya. Cara periwayatan seperti ini diputuskan oleh ulama sebagai

cara yang kualitasnya paling tinggi.13

Selain itu, terdapat juga beberapa kata yang

temasuk daalam kategori al-Simā‟ yaitu عت (Aku telah mendengar), عنا (Kami

13 Muhammad Ma‟sum Zain, Ulumul Hadits dan Mushtholah Hadits (Jombang: Darul

Hikmah, 2008), h. 213.

Page 69: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

54

telah mendengar), لذكر (Ia telah sebutkan kepadaku), أنا Ia telah sebutkan)ذكر

kepada kami), قالل (Dia telah berkata kepadaku), dan لنا Dia telah berkata) قال

kepada kami).14

Sedangkan lambang yang memakai huruf عنsebagian ulama menyatakan

bahwa sanadnya adalah terputus. Tetapi mayoritas ulama menilainya termasuk

dalam kategori al-Simā‟ selama dipenuhi beberapa syarat; pertama: Dalam mata

rantai sanadnya tidak terdapat penyembunyian informasi (tadlis) yang dilakukan

perawi. Kedua: Antara perawi dengan perawi terdekat dimungkinkan terjadi

pertemuan. Ketiga: Para perawi harus orang-orang terpercaya.15

C. I‟tibar dan Skema Sanad Hadis

Kata al-I‟tibār (عتبار .(إعتب ر) merupakan mașdar dari kata I‟tabaro (ال

Menurut bahasa, arti al-I‟tibār adalah peninjauan terhadap berbagai hal dengan

maksud untuk dapat diketahui sesuatunya yang sejenis. Menurut istilah ilmu

hadis, al-I‟tibār berarti menyertakan sanad-sanad yang lain untuk suatu hadis

tertentu, yang hadis itu pada bagian sanadnya tampak hanya terdapat seorang

periwayat saja, dan dengan menyertakan sanad-sanad yang lain tersebut akan

dapat diketahui apakah ada periwayat yang lain ataukah tidak ada untuk bagian

sanad dari sanad hadis dimaksud.16

14 A. Qadir Hasan, Ilmu Mushthalah Hadits (Bandung: Diponegoro, 2007), h. 351. 15

Muhammad Ma‟sum Zain, Ulumul Hadits dan Mushtholah Hadits (Jombang: Darul

Hikmah, 2008), h. 218. 16 M. Sholahuddin, dkk. Cet I, Ulumul Hadis (Bandung: CV Pustaka Setya, 2009), h. 14.

Page 70: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

55

Kata Sanad menurut bahasa adalah sandaran, atau sesuatu yang kita

jadikan sandaran. Dikatakan demikian, karena hadis bersandar kepadanya. Yang

berkaitan dengan istilah sanad, terdapat kata-kata seperti al-Isnad (menyandarkan,

mengembalikan ke asal, dan mengangkat), al-Musnid (hadis yang disandarkan

atau diisnadkan oleh seseorang), dan al-Musnad (nama bagi hadis marfu‟ dan

muttașil).17

Tujuan dilakukannya I‟tibār yaitu untuk meneliti sanad hadis dari segi ada

atau tidak adanya syahid18

dan muttabi‟19

nama-nama rawinya dan metode

penyampaian hadis dari tingkatan rawi yang lebih tinggi kepada tingkatan rawi

yang paling rendah, atau penyampaian hadis dari guru kepada murid.20

Berdasarkan takhrij hadis di atas, pada hadis pertama penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

1. Tidak ada periwayat yang berstatus syahid, karena hanya terdapat satu

jalur sahabat yaitu Ḫudzaifah, dari Ḫudzaifah terdapat satu jalur yaitu

melalui Abu Ṯufail atau „Ămir bin Watsilah. Dari „Ămir bin Watsilah

mempunyai satu jalur periwayat juga yaitu Furat al-Qazzaz seorang

tabi‟in yang tsiqoh. Hadis ini diriwayatkan oleh beberapa mukharij

yaitu Imam Muslim, Abu Daud, al-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam

Aḫmad bin Ḫanbal. Dengan demikian hadis ini termasuk hadis sahih

17 Munzier Suparta, Ilmu Hadis (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 45. 18 Syahid adalah hadis yang rawinya diikuti oleh perawi lain yang menerima dari sahabat

lain dengan matan yang menyerupai hadis dalam lafaẕ dan maknanya atau dalam maknanya saja. 19 Muttabi‟ adalah hadis yang perawinya diikuti perawi lain yang pantas mentakhrijkan

hadisnya. Jelasnya, orang lain itu meriwayatkan hadis tersebut dari guru perawi pertama atau dari

gurunya lagi. 20 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadits Nabi (Jakarta: Bulan Bintang, 1992),

h. 51.

Page 71: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

56

karena semua periwayat hadis tidak ada yang di nilai ḏa‟if oleh para

ulama.

2. Dari jalur Furat al-Qazzaz bercabang menjadi empat jalur, yaitu

melalui Sufyān bin Sa‟id, Abu al-Aḫwaș, Sufyān bin „Uyainah, dan

Syu‟bah bin al-Ḫajjaj sebagai muttabi‟nya. Dari Sufyān bin Sa‟id

bercabang menjadi dua yaitu melalui „Abd al-Raḫmān bin al-Mahdī

dan Wakī‟. Pada jalur „Abd al-Raḫmān bin al-Mahdī berakhir pada

mukharij al-Tirmīdzī dan Imam Aḫmad bin Ḫanbal, sedangkan pada

jalur Wakī‟ berakhir pada mukharij Ibnu Majah.

3. Dari jalur Abu al-Aḫwaș bercabang menjadi dua jalur yaitu melalui

Musaddad dan Hannad dan berakhir pada mukharij Abu Daud.

4. Dari jalur Sufyān bin „Uyainah bercabang menjadi tiga jalur yaitu

melalui Muḫammad bin Yaḫya, Zuhair bin Ḫarb, dan Ishāq bin

Ibrāhim yang berakhir pada mukharij Imam Muslim, sedangkan pada

jalur Sufyan bin „Uyainah sendiri ada satu jalur yang langsung sampai

kepada mukharij yaitu Imam Aḫmad bin Ḫanbal. Dan pada jalur

Syu‟bah bin al-Ḫajjaj hanya ada satu jalur yaitu melalui Muḫammad

bin Ja‟far yang langsung sampai pada mukharij Imam Aḫmad bin

Ḫanbal.

Pada hadis kedua ini, terdapat satu jalur periwayat hadis dari periwayat

pertama yaitu sahabat Nabi SAW sampai kepada Mukharij. Di mulai dari

periwayat pertama yaitu Abī Sa‟īd al-Khudrī, kemudian periwayat kedua yaitu

„Alqamah. Tetapi sanadnya tidak berlangsung karena tidak ada pertemuan antara

Abī Sa‟īd al-Khudrī dengan „Alqamah. Dari „Alqamah mempunyai satu jalur

periwayat yaitu Ibrāhim al-Nakha‟ī, dari Ibrāhim al-Nakha‟ī sampai kepada

Page 72: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

57

periwayat terakhir mempunyai satu jalur saja yaitu Sulaimān al-A‟masy, Abū

Mu‟āwiyah, al-Kisā‟ī, Abū „Umar, Abū Bakar, Abū al-Qāsim, Aḫmad bin al-

Ḫasan, dan Muhammad bin „Abd al-Bāqī. Dari Muhammad bin „Abd al-Bāqī

terdapat dua jalur Mukharij yaitu Jalāl al-Dīn al-Suyūṯī dan Ibnu al-Jauzī.

Skema Sanad Hadis

Hadis Pertama

Rasulullah

Hudzaifah

Abu Ṯufail

Furat

Sufyan b Sa‟id Abu al-Ahwaș Sufyan b uyainah Syu‟bah

Ibn al-Mahdi Waki‟ Musaddad Hannad Ibn Ja‟far

Yundar Ali Zuhair Ibn Yahya Ishaq

Tirmidzi Ibnu Majah Abu Daud Muslim Ahmad bin Hanbal

Page 73: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

58

Hadis Kedua

Rasulullah SAW

Abū Sa‟īd al-Khudrī

„Alqamah

Ibrāhīm

Al-A‟masy

Abū Mu‟āwiyah

Al-Kisā‟ī

Abū „Umar

Abū Bakar

Abū al Qāsim

Aḫmad bin Ḫasan

Muhammad bin „Abd al-Bāqī

Al-Suyūṯī Ibnu al-Jauzī

D. Kritik Kualitas Periwayat Hadis

Dari penelitian takhrij hadis yang telah dilakukan, penulis meneliti kualitas

sanad hadis yaitu sebagai berikut:

1. Hadis Pertama

Dalam penelitian hadis ini penulis menemukan lima mukharij, di antaranya

adalah Muslim, Abū Daud, Ibnu Mājah, al-Tirmidzī, dan Aḫmad bin Ḫanbal.

Dalam hal ini penulis akan mengambil hadis yang dikeluarkan oleh Imam Muslim

yang akan di mulai dari periwayat pertama yaitu Ḫudzaifah. Ḫudzaifah adalah

Page 74: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

59

sahabat Nabi Muhammad SAW yang mengikuti perang Hudaibiyah bersama

Rasulullah SAW.21

Oleh karena itu, pernyataan bahwa dirinya telah menerima

hadis dari Nabi Muhammad SAW dapat dipercaya. Dengan demikian bahwa

rangkaian sanad antara Ḫudzaifah dan Nabi Muhammad SAW dalam keadaan

bersambung. Di antara guru-guru Ḫudzaifah adalah Rasulullah SAW, „Alī bin Abi

Ṯālib, Abū Bakar al-Ṣidīq, dan Abī Dzar al-Ghifāri. Sedangkan diantara murid-

muridnya adalah Ḫabib bin Ḫimāz, Rabī‟ bin „Umailah, „Āmir bin Syaraḫil, Abū

Ṯufail, Ma‟bad bin Khālid, Hilal bin Abī Huṣain, dan Abu Ḫudzaifah al-Anṣāri.22

Dengan demikian ada pertemuan antara Ḫudzaifah dengan Abū Ṯufail dan

sanadnya Muttaṣil (bersambung).

Periwayat selanjutnya adalah Abū Ṯufail, beliau adalah sahabat Nabi SAW

yang lahir pada tahun perang uḫud dan wafat paling akhir yaitu setelah hijrah

Nabi SAW. Abū Ṯufail adalah seorang yang tsiqoh, ṣoduq, „alim, dan suka

bersyair. Al-Bukhāri mengatakan bahwa Abū Ṯufail tinggal di mekah selama 107

tahun.23

Di antara guru-guru Abū Ṯufail adalah Nabi Muhammad SAW,

Ḫudzaifah bin Asīd, Ḫudzaifah bin Yamān, „Abdullāh bin Mas‟ūd, Salmān al-

Fārisi, Mu‟ādz bin Jabal, „Abdullāh bin „Abbās dan masih banyak lagi. Sedangkan

murid beliau antara lain adalah „Abdullāh bin „Utsmān, „Amr bin Dīnār, „Alī bin

Zaid, Furat al-Qazzaz, Qatādah, Muḫammad bin muslim bin Syihāb al-Zuhri,

Mahdi bin „Imrān dan masih banyak lagi yang lainnya.24

Ada pertemuan antara

Abū Ṯufail dan Furat al-Qazzaz dan sanadnya Muttaṣil.

21 Al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fī Asmā‟ al-Rijāl, juz V, h. 493. 22

Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamāl fi Asma al-Rijāl, juz V, h. 494. 23 Al-Dzahabi, Siyar a‟lam al-Nubala, (Mu‟assasah al-Risalah), juz III, h. 470. 24

Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamāl fi Asma al-Rijāl, juz XIV, h. 80.

Page 75: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

60

Kemudian periwayat selanjutnya adalah Furat al-Qazzaz. Isḫāq bin Manṣur

dari Yaḫya bin Mā‟in dan Abū „Abd al-Raḫmān al-Nasā‟i mengatakan bahwa

Furat termasuk orang yang tsiqoh. Abu Ḫātim mengatakan Ṣolih al-Hadis. Di

antara guru-guru Furat adalah Ḫasan al-Baṣri, Sa‟id bin Jubair, Abī Ṯufail, Abī

Ma‟bad Maulā Ibnu „Abbās, dan yang lainnya. Sedangkan muridnya adalah Israil

bin Yūnus, Sufyān al-Tsaurī, Sufyān bin ‘Uyainah, Abū al-Aḫwaṣ, Syarik bin

„Abdullāh, Syu‟bah Ibn al-Ḫajjaj, dan lainnya.25

Ada pertemuan antara Furat al-

Qazzaz dan Abū al-Aḫwaṣ dan sanadnya muttaṣil.

Furat al-Qazzaz menyampaikan hadis kepada Sufyān bin „Uyainah. Sufyān

adalah seorang Imam, hafiz, dan Syaikh al-Islam. Aḫmad bin „Abdullāh

mengatakan bahwa Sufyān bin „Uyainah tsabat fi al-Hadis. Guru-guru Sufyān di

antaranya adalah al-Aswad bin Qais, Ibnu Syihāb al-Zuhri, Hisyām bin Urwah,

Ibn „Ajlān, Sulaimān al-A‟masy, Abī Ḫāzim, Furat al-Qazzaz26

. Sedangkan

muridnya adalah „Abd al-Raḫmān bin al-Mahdi, Ḫammām bin Yaḫya, Sa‟id bin

Manṣur, Abū Kuraib, Zuhair bin Ḫarb, „Alī bin Ḫarb, Muḫammad bin al-

Mutsannā dan masih banyak lagi yang lainnya.27

Dengan demikian, sanadnya

bersambung karena Sufyān bin „Uyainah bertemu dengan gurunya yaitu Furat al-

Qazzaz dan muridnya Zuhair bin Harb.

Periwayat selanjutnya yaitu Zuhair bin Harb, ia adalah seorang hafiz

hujjah. Abū Ḫātim mengatakan bahwa Zuhair termasuk ṣoduq. Al-Nasā‟i

berkomentar bahwa Zuhair termasuk tsiqoh ma‟mun. Sedangkan Abū Bakar bin

al-Khatib berpendapat Zuhair termasuk tsiqoh tsabat hafiz mutqin.28

Di antara

25

Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamāl fi Asma al-Rijāl, juz XXIII, h. 151. 26

Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamāl fi Asma al-Rijāl, juz XI, h. 181. 27

Al-Dzahabi, Siyar A‟lam al-Nubala, juz VIII, h. 456. 28

Al-Dzahabi, Siyar A‟lam al-Nubala, juz XI, h. 490.

Page 76: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

61

gurunya adalah Isḫāq bin „Isa, Ismā‟il bin „Ulayyah, Ḫabban bin Hilāl, Sufyān

bin‘Uyainah, Abī „Āṣim, „Abdullāh bin Idris, „Abdullāh bin Numair, „Abdah bin

Sulaimān dan masih banyak lagi. Sedangkan di antara muridnya adalah al-

Bukhāri, Muslim, Abū Daud, Ibnu Mājah, Abi Usamah, Abu Hatim, Ja‟far bin

Abi Utsman, Abū Zur‟ah, dan yang lainnya.29

Periwayat terakhir dalam rentetan sanad ini bernama Muslim. Dia

menerima periwayatan langsung dari Zuhair bin Ḫarb. Pernyataannya bahwa dia

menerima langsung dari Zuhair dapat diterima, karena para kritikus hadis

memberikan predikat baik kepada Muslim. Seperti Ibn Taimiyah mengatakan

“Diatas bumi ini, tidak ada kitab yang lebih sahih dibanding sahih al-Bukhāri dan

sahih Muslim setelah al-Qur‟ān.”30

Ibnu Abī Ḫātim juga mengatakan “Saya

menulis hadis darinya di Ray dan dia merupakan orang yang tsiqoh dari kalangan

ḫuffāẕ, memiliki pengetahuan yang mendalam dalam masalah hadis. Ketika

ayahku ditanya tentang dia, maka dia menjawab (muslim) ṣoduq.31

Maka dengan

ini tidaklah menimbulkan keraguan terhadap dirinya selaku periwayat terpercaya.

Jadi periwayatan ini dapat dinyatakan sebagai riwayat bersambung. Jadi hadis

tentang sepuluh tanda kiamat dari jalur Muslim dinyatakan sahih karena semua

rangkaian sanadnya bersambung.

Adapun periwayat lain dari jalur yang berbeda merupakan I‟tibar sanad

yang akan menguatkan hadis yang di takhrij. Di antara jalur yang berbeda tersebut

antara lain yaitu: Dari jalur Abū Daud setelah periwayat Furrat al-Qazzaz yaitu

Abū al-Aḫwaṣ, Musaddad dan Hannād. Dari jalur al-Tirmidzī setelah Furrat yaitu

29

Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamāl fi Asma al-Rijāl, juz IX, h. 404. 30 Muhammad „Ajjaj al-Khatib, Ushul Hadis: Ulumuhu wa musṯalaḫuhu (Beirut: Dar al-

Fikr, 1989), h. 317. 31 Agus Ma‟mum, Suharlan (dkk). Syaraḫ Sahih Muslim Imam al-Nawāwi (Jakarta:

Darussunnah, 2009), cet. I, h. 26.

Page 77: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

62

Sufyān bin Sa‟īd, „Abd al-Raḫmān bin al-Mahdi, dan Yundar. Kemudian dari

jalur Ibnu Majah setelah Furrat yaitu Sufyān bin Sa‟īd, Wakī‟ dan „Alī.

Sedangkan dari jalur Aḫmad bin Ḫanbal yaitu Syu‟bah dan Ibn Ja‟far setelah

periwayat Furrat al-Qazzzaz.

Pendapat para ulama tentang semua periwayat yang menguatkan di atas

kebanyakan yang menilai tsiqoh dan di lihat dari rangkaian sanad secara

keseluruhan semuanya bersambung, maka dari itu hadis tersebut dinyatakan sahih.

2. Hadis Kedua

Pada hadis kedua ini penulis hanya menemukan dua hadis, yang mana

sanad hadisnya sama hanya saja yang membedakan adalah kitab rujukan hadis

tersebut. Kitab pertama yang memuat hadis tersebut adalah al-Mauḏū‟āt Li Ibn al-

Jauzī karya Ibnu al-Jauzī dan kitab keduanya adalah al-La „Āli al-Maṣnū‟ah fī al-

Ahādīs al-Mausū‟āh karya Jalāl al-Dīn al-Suyūṯī. Berikut adalah hasil takhrijnya:

Dalam penelitian hadis ini, penulis memulainya dengan hadis yang ada

dalam kitab al-La „Āli al-Maṣnū‟ah fī Al-Ahadits al-Mausu‟ah karya Imam Jalāl al-

Dīn al-Suyūṯī. Periwayat pertama dari hadis tersebutadalah dari Abū Sa‟īd al-

Khudrī. Nama lengkapnya adalah Sa‟ad bin Mālik bin Sinān bin „Ubaid bin

Tsa‟labah bin „Ubaid bin al-Abjar, ia adalah Khudrah bin „Auf bin al-Ḫārits bin

al-Khazraj al-Anṣarī. Ia merupakan ṯabaqat Sahabat yang menerima langsung

hadisnya dari Nabi Muhammad SAW. Ada beberapa perbedaan pendapat tentang

tahun wafatnya, Al-„Askarī berpendapat bahwaAbī Sa‟īd al-Khudrī wafat pada

tahun 65 H, Abu Ḫasan al-Madāini mengatakan wafat tahun 63 H, sedangkan al-

Page 78: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

63

Wāqidī, Yaḫyā bin Bukair, Ibn Numair dan yang lainnya menyebutkan Abī Sa‟īd

al-Khudrī wafat pada tahun 74 H di Madinah.32

Muhammad bin Sa‟ad berkata dalam kitab Tahdzib al-Kamāl karya al-

Mizzi, sebagian orang menduga bahwa Khudrah adalah Umm al-Abjar ibunya

Unaisah binti Abi Ḫāritsah dari Bani „Adi bin al-Najar, Ia mengikuti peperangan

bersama Rasulullah SAW sebanyak 12 kali peperangan. Abī Ḫanẕalah bin Abī

Sufyān berkata dari gurunya bahwa tidak ada seorang pun dari sahabat Nabi

Muhammad SAW yang meriwayatkan hadis yang lebih paham selain Abī Sa‟īd

al-Khudriy dan dalam riwayat lain a‟lamu. Namun tidak ditemukan nama

„Alqomah sebagai muridnya Abī Sa‟īd al-Khudrī jadi sanadnya tidak bersambung.

Periwayat kedua adalah „Alqomah. Nama lengkapnya adalah „Alqamah

bin Qais bin „Abdullāh bin Mālik bin „Alqamah bin Salaman bin Kahl al-Nakha‟ī,

pamannya al-Aswād bin Yazīd „Abd al-Raḫmān bin Yazīd serta pelayannya

Ibrāhīm al-Nakha‟ī. Ia lahir pada saat Nabi Muhammad SAW masih hidup.

Mughirāh bin Ibrāhīm berkata: gelar „Alqamah adalah „Abdullāh „Alqamah Abā

Syibil. Abū Ṯālib berpendapat bahwa „Alqamah termasuk orang yang tsiqoh,

begitupun Isḫāq bin Manṣūr dari Yaḫyā bin Ma‟īn menilainya tsiqoh. „Alī ibn al-

Madīnī berpendapat bahwa tidak ada satupun dari sahabat Nabi Muhammad SAW

yang menjaga Nabi SAW dengan ucapan Nabi SAW tentang ilmu fiqih keculi tiga

sahabat yaitu Zaid bin tsābit, „Abdullāh bin Mas‟ūd, Ibnu „Abbās, dan orang-

orang lebih mengetahui „Abdullāh „Alqamah, al-Aswad, „Ubaidah, al-Ḫārits.

Manṣūr berkata dari Ibrāhīm bahwa keadaan sahabat „Abdullāh yang

membacakan al-Qur‟ān kepada manusia, mengajarkan sunnah yang menimbulkan

pendapat dari orang-orang, enam diantaranya adalah „Alqamah, al-Aswad,

32

Ruwāt al-Tahdzibain, al-Maktabah al-Syāmilah

Page 79: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

64

Masrūq, „Ubaidah, Abū Maisarah Amr bin Syaraḫbīl, al-Ḫārits bin Qais. Al-

Haitsam bin „Adī berkata dari Majālid dari al-Sya‟bī: ada ulama fiqih setelah

sahabat Rasulullāh SAW di Kufah dari sahabat „Abdullāh bin Mas‟ūd yaitu

„Alqamah, „Ubaidah, Syuraih, dan Masrūq. Quraisy bin Anas berkata dari Ibn

„Aun dari Ibn Sīrīn bahwa sahabat „Abdullāh bin Mas‟ūd ada lima yang

semuanya mencela „Abdullāh bin Mas‟ūd yaitu „Ubaidah al-Salmānī menyebut

buta sebelah matanya, Masruq bin al-Ajdā‟ menyebutnya bongkok, „Alqamah bin

Qais menyebutnya pincang, Syuraih menyebutnya tidak lengkap giginya, dan al-

Ḫārits menyebutnya buta sebelah matanya. Abū Isḫāq berkata dari „Abd al-

Raḫmān bin Yazīd bahwa tidak ada yang membaca sesuatu atau mengajarkannya

kecuali „Alqamah yang membaca atau mengajarkannya. Ismā‟īl bin Abī khālid

berkata dari al-Sya‟bī jika ada keluarga yang membuat kebohongan tentang surga

maka mereka dari keluarga „Alqamah dan al-Aswad. „Alqamah meninggal di

Kufah pada tahun 62 H. Guru-gurunya adalah Ḫudzaifah al-Yamāni, Khālid bin

al-Wālid, Sa‟d bin Abī Waqāṣ, Salman al-Fārisī dan yang lainnya, tetapi tidak ada

nama Abī Sa‟īd al-Khudrī pada deretan guru-gurunya. Sedangkan muri-muridnya

adalah Ibrāhīm bin Suwaid al-Nakha‟ī, Ibrāhīm bin Yazīd al-Nakha‟ī, „Āmir al-

Sya‟bī, Abū Ma‟mar, Muhammad bin Sīrīn dan yang lainnya.33

„Alqamah mengeluarkan hadis kepada Ibrāhīm al-Nakha‟ī. Nama

lengkapnya adalah Ibrāhīm bin Yazīd bin Qais bin al-Aswad bin „Amr bin

Rabī‟ah bin Dzahl Ibn Rabī‟ah bin Dzahl bin Sa‟d bin Mālik bin al-Nakha‟ al-

Nakha‟ī Abū „Imrān al-Kūfī, orang yang faham ilmu fiqih di negara Kufah,

ibunya bernama Mulaikah binti Yazīd yang merupakan saudara al-Aswad bin

Yazīd dan „Abd al-Raḫmān bin Yazīd. Usamah berkata dari al-A‟masy bahwa

33

Ruwāt al-Tahdzibain, al-Maktabah al-Syāmilah

Page 80: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

65

Ibrāhīm adalah orang yang memotong hadis. Jarir bin „Abd al-Ḫamīd berkata dari

Ismā‟īl bin Abī Khālid bahwa al-Sya‟bī, Ibrāhīm, Abū al-Ḏuḫā, mereka

berkumpul di masjid membicarakan hadis, apabila datang sesuatu kepada mereka

dalam pembicaraan itu mereka melemparkan kepada Ibrāhīm dengan penglihatan

mereka. Al-Bukhāri berkata dari Ḫasan bin Wāqi‟ dari Ḏamrah bahwa Sa‟īd al-

Musayyab, Ibn Muḫairīz, dan Ibrāhīm al-Nakha‟ī meninggal pada masa

pemerintahan al-Wālid bin „Abd al-Mulk. Abū Nu‟aim menambahkan Ibrāhīm

meninggal pada tahun 96 H. Aḫmad berkata dari Ḫammād bin Khālid dari

Syu‟bah: al-Nakha‟ī tidak mendengar dari Abī „Abdullāh al-Jadalī hadis

Khuzaimah Ibn Tsābit tentang berbohong. Diantara guru-guru Ibrāhīm al-Nakha‟ī

adalah al-Aswad bin Yazīd, Khaitsamah bin „Abd al-Raḫmān, Abī Ma‟mar, „Abd

al-Raḫmān bin Yazīd, „Alqamah bin Qais, Masruq bin al-Ajdā‟, Hamām bin al-

Ḫārits, dan yang lainnya. Sedangkan murid-muridnya adalah Ḫakam bin „Utaibah,

Ḫakīm bin Jubair, Ḫammād bin Abī Sulaimān, Sulaimān al-A‟masy, „Abdullāh

bin „Aun, „Aṯā bin al-Sāib, dan yang lainnya.34

Periwayat selanjutnya yaitu al-A‟masy. Nama lengkapnya adalah

Sulaimān bin Mihrān al-Asādī Abū Muhammad al-Kūfī al-A‟masy, lahir pada

tahun 61 H dan wafat tahun 147 H berasal dari Tabaristan. Al-Bukhārī berkata

dari „Alī ibn al-Madīnī bahwa jumlah hadisnya ada 1.103 hadis. Yaḫyā bin Ma‟īn

berkata semua hadis yang diriwayatkan al-A‟masy dari Anas termasuk hadis

Mursal. Enam orang yang menjaga ilmu dari umat Nabi Muhammad SAW adalah

„Amr bin Dinār dari Makkah, Ibnu Syihāb al-Zuhrī dari Madīnah, Abū Isḫāq dan

Sulaimān al-A‟masy dari Kufah, Yaḫyā bin Abī Katsīr dan Qatādah dari Baṣrah.

„Abbās al-Daurī berkata dari Sahl bin Ḫalīmah: Aku mendengar Ibnu „Uyainah

34

Ruwāt al-Tahdzibain, al-Maktabah al-Syāmilah

Page 81: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

66

berkata al-A‟masy mendahului sahabatnya dalam empat kebiasaan; yang paling

pandai membaca al-Qur‟an, yang paling banyak menghafal hadis, yang paling

mengerti ilmu Faraiḏ, dan mengingat kebiasaan lainnya. Aḫmad bin Ḫanbal

berkata Abū Isḫāq dan al-A‟masy adalah seorang lelaki dari negara Kufah. Qāsim

bin „Abd al-Raḫman memberikan kesaksian kepada al-A‟masy bahwa Syeikh (al-

A‟masy) ini paling banyak mengetahui tentang Abdullāh bin Mas‟ūd. Yaḫyā al-

Qaṯṯan berpendapat bahwa al-A‟masy adalah orang yang pandai tentang Islam.

Aḫmad bin Abdullāh menilainya tsiqoh tsabat. Yaḫya bin Ma‟īn menilainya

tsiqoh, al-Nasā‟ī menilainya tsiqoh tsabat. Abū Daūd al-Khuraijī berkata ketika al-

A‟masy meninggal di hari wafatnya, tak ada seorang pun pengganti ibadah yang

lebih baik darinya. Berkenaan dengan ibadahnya, Wakī‟ bin al-Jarrāh

menggambarkan hampir 70 tahun al-A‟masy tidak pernah ketinggalan dalam

Takbīrah al-Ihrām dalam salat berjamaah dan aku (Wakī‟) mengikutinya selama

dua tahun, dia tidak pernah ketinggalan meskipun satu rakaat pun.35

Diantara guru-guru al-A‟masy adalah Ibrāhīm al-Taimī, Ibrāhīm al-

Nakha‟ī, Ismā‟īl bin Abī Khālid, Anas bin Mālik, Sālim bin Abī al-Ja‟d, Sa‟īd bin

Jubair, Abī Ḫāzim, Sulaimān bin Maisarah, „Aṯā bin al-Sāib, dan yang lainnya.

Sedangkan murid-muridnya diantaranya adalah Jarīr bin Ḫāzim, Ḫasan bin „Iyāsy,

Ḫammād bin Usāmah, Zuhair bin Mu‟āwiyah, Sufyān bin „Uyainah, Sufyān al-

Tsaurī, Sulaimān al-Taimī, Syu‟bah bin al-Ḫajjāj, „Abdullāh bin Basyar,

„Abdullāh bin al-Mubārak, „Abdullāh bin Numair, „Aṯā bin Muslim, „Alī bin

Mushir, Qatādah, Abū Mu‟āwiyah dan yang lainnya. Sanadnya bersambung

kepada Abū Mu‟āwiyah.

35

Ruwāt al-Tahdzibain, al-Maktabah al-Syāmilah

Page 82: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

67

Al-A‟masy mengeluarkan hadis kepada Abū Mu‟āwiyah. Nama

lengkapnya adalah Muhammad bin Khāzim al-Tamīmī al-Sa‟dī, Abū Mu‟āwiyah

al-Ḏarīr al-Kūfī, Maula Banī Sa‟ad bin Zaid bin Tamīm. Penilain ulama terhadap

Abū Mu‟āwiyah adalah: „Abdullāh bin Aḫmad bin Ḫanbal berkata bahwa ia

mendengar Ayahnya yang mengatakan hadis Abū Mu‟āwiyah al-Ḏarīr termasuk

Muḏṯarib kecuali hadis dari al-A‟masy, dia tidak bisa menjaganya dengan

pemeliharaan yang baik. „Abdullāh juga mengatakan ia mendengar dari Ayahnya

bahwa Abū Mu‟āwiyah sungguh hafal al-Qur‟ān. Mu‟āwiyāh bin Ṣālih bertanya

kepada Yaḫyā bin Ma‟īn “siapa orang yang termasuk tsabat pada sahabat al-

A‟masy?” Yaḫyā bin Ma‟īn menjawab: “Setelah Sufyān dan Syu‟bah ada Abū

Mu‟āwiyah al-Ḏarīr. „Alī ibn al-Madīnī mengatakan bahwa kami menulis dari

Abū Mu‟āwiyah dari al-A‟masy sebanyak 1.105 hadis dan dari Jarīr sebanyak

1.200 hadis dari al-A‟masy. Abū Zur‟ah al-Dimasyqī mendengar dari Abū Nu‟aim

bahwa Abū Mu‟āwiyah tinggal bersama al-A‟masy selama sepuluh tahun. Al-

„Ajalī dan al-Nasā‟ī menilai Abū Mu‟āwiyah termasuk tsiqoh. Ibnu Khirāsy

menilainya ṣoduq, dari al-A‟masy tsiqoh dan dari selainnya Muḏṯarib. Ibnu

Ḫibbān menuturkan dalam kitab al-Tsiqāt Abū Mu‟āwiyah termasuk hafiẕ mutqin

tapi juga dia buruk. Yaḫyā bin Ma‟īn dan yang lainnya mengatakan bahwa Abū

Mu‟āwiyah lahir pada tahun 113 H dan wafat pada tahun 194 H. Diantara guru-

gurunya adalah Ismā‟īl bin Abī Khālid, Ḫāritsah bin Abī al-Rijāl, Ḫasan bin

„Amr, Sulaimān al-A‟masy, Syu‟bah bin al-Ḫajjāj, „Abd al-Raḫmān bin Isḫāq,

„Umar bin Rāsyid, „Amr bin Maimūn, Laits bin Abī Sulaim, Hisyām bin Ḫassān,

dan yang lainnya. Sedangkan murid-muridnya adalah Aḫmad bin Ḫanbal, Asad

bin Mūsā, Ḫasan bin Ḫammād, Daūd bin Sulaimān, Sa‟īd bin Manṣur, Ṣalih bin

Page 83: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

68

„Abdullāh, dan masih banyak lagi.36

Tetapi nama periwayat al-Kisā‟ī tidak

ditemukan di kumpulan murid Abū Mu‟āwiyah.

Periwayat selanjutnya adalah al-Kisā‟ī. Nama lengkapnya adalah Ḫafṣ bin

„Umar bin „Abd al-„Azīz bin Ṣuhaib al-Kisā‟ī, ada juga yang mengatakan Ibnu

Ṣibhān al-Azdī, Abū „Umar al-Daurī al-Ḏarīr al-Aṣghar. Ia termasuk ṯabaqat ke

sepuluh, lahir pada tahun 150 H dan meninggal tahun 246 H. Penilaian ulama

tentang Al-Kisā‟ī diantaranya adalah: Abū Ḫātim menilainya ṣoduq. Abū Daūd

berkata bahwa ia melihat Aḫmad bin Ḫanbal menulis kitab dari Abī „Umar al-

Daurī. Abū Bakar al-Khaṯīb berkata bahwa ia membaca al-Qur‟ān kepada para

pembesar dan mereka adalah Ismā‟īl bin Ja‟far al-Madani, Syujā‟ bin Abī Naṣr al-

Khurāsānī, Sulaim bin „Īsā, „Alī bin Ḫamzah al-Kisā‟ī dan mereka berpihak pada

al-Kisā‟ī untuk membaca al-Qur‟ān dengan bacaannya dan menjadi terkenal. Abū

al-Qāsim al-Baghawī mengatakan al-Kisā‟ī wafat pada bulan Syawal tahun 246 H,

sedangkan Abū Ḫātim bin Ḫibbān mengatakan al-Kisā‟ī wafat pada tahun 248 H.

Guru-guru al-Kisā‟ī diantaranya adalah Ismā‟īl bin „Iyāsy, Aḫmad bin Isḫāq,

Ḫamzah bin al-Qāsim, Sufyān bin „Uyainah, „Abd al-Wahāb bin „Aṯā, „Utsmān

bin „Abd al-Raḫmān, „Alī bin Muslim, Abī Mu‟āwiyah Muhammad bin Khāzim,

Muhammad bin Marwān, Marwān bin Mu‟āwiyah, Abī Ḫudzaifah Mūsā bin

Mas‟ūd, Hārun bin Ma‟rūf, Wākī‟ bin al-Jarrāḫ, dan yang lainnya. Sedangkan

murid-murid al-Kisā‟i diantaranya adalah Isḫāq bin al-Ḫasan, Ja‟far bin „Abdullāh

bin al-Ṣabāḫ, Abū Zur‟ah, „Alī bin Ibrāhīm al-Ahwāzī, Utsmān bin Syaibah, Abū

36

Ruwāt al-Tahdzibain, al-Maktabah al-Syāmilah

Page 84: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

69

Ḫātim Muhammad bin Idrīs, Muhammad bin Wāṣil, dan lainnya.37

Tetapi tidak

ditemukan nama perawi Abū „Umar Aḫmad bin „Abbās.

Periwayat selanjutnya adalah Abū „Umar Aḫmad bin „Abbās. Penulis tidak

menemukan nama periwayat tersebut dalam kitab Rijāl al-Hadis. Kemudian

periwayat selanjutnya adalah Abū Bakar Muhammad bin al-Ḫasan bin

Muhammad bin Ziyād bin Hārūn al-Naqāsy. Diriwayatkan dari Abī Muslim dan

ṯabaqatnya telah membaca riwayat-riwayat bahwa al-Naqāsy pindah ke beberapa

kota kemudian ia merasa lelah dan menjadi guru ngaji al-Qur‟ān di kerabatnya

yang lemah, dikatakan dalam footnote kitab tersebut kerabatnya bernama

Muhammad bin Mas‟ar. Ṯalḫah bin Muhammad al-Syāhid berpendapat bahwa al-

Naqāsy telah berbohong dalam meriwayatkan hadis. Al-Barqānī menilainya

seluruh hadis al-Naqāsy adalah munkar. al-Naqāsy meninggal pada tahun 351 H.38

Ia merupakan Imam Qira‟āt dan Tafsir yang mempunyai banyak ilmu. Lahir pada

tahun 266 H dan menghabiskan masa kecilnya dengan belajar Qira‟āt dan

mengajarkannya kepada Jama‟ah. al-Naqāsy meriwayatkan hadis dari Abī Muslim

al-Kajī, Isḫāq bin Sunain, Ibrāhīm bin Zuhair, Muhammad bin „Abd al-Raḫmān,

Ḫusain bin Idrīs, Muhammad bin „Alī al-Ṣā‟igh, Ḫasan bin Sufyān dan yang

lainnya.39

Al-Naqāsy belajar al-Qur‟ān kepada Ḫasan bin „Abbās bin Abī Mihrān,

Ḫasan bin al-Ḫubāb, Aḫmad bin Anas bin Mālik, Hārun bin Mūsā, Abī

Muhammad al-Khayyaṯ, dan masih banyak lagi yang lainnya. Diantara murid-

muridnya adalah al-Dāruquṯnī, Ibnu Syāhain, Abū Aḫmad al-Faraḏī, Abū „Alī bin

Syādzan, dan Abū al-Qāsim al-Ḫurfī40

. Al-Dāruquṯnī menilainya Mauḏu‟.41

37

Ruwāt al-Tahdzibain, al-Maktabah al-Syāmilah 38Al-Dzahabī,Mizan al-I‟tidal, al-Maktabah al-Syāmilah. 39 Ṯabaqāt al-Syāfi‟iyyah al-Kubrā Li al-Subkī, al-Maktabah al-Syāmilah. 40 Al-Dzahabī, Siyar A‟lām al-Nubalā, juz XV, h. 575.

Page 85: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

70

Rangkaian sanad selanjutnya adalah Abū al-Qāsim „Abd al-Raḫmān bin

„Ubaid. Nama lengkapnya adalah „Abd al-Raḫmān bin „Ubaidillāh bin „Abd al-

„Azīz bin al-Faḏl bin Ṣālih bin „Alī ibn „Abdullāh bin „Abbās bin „Abd al-Muṯālib

al-Qurasyī al-Hāsyimī al-„Abbāsī al-Ḫalabī al-Ma‟dal Abū Muhammad, dikatakan

Abū al-Qāsim. Tidak banyak diceritakan tentang Abū al-Qāsim, tetapi al-Mizzī

mengatakan di dalam kitab Tahdzīb al-Kamāl fī Asmā al-Rijāl bahwa Abū al-

Qāsim tinggal di Dimasyq selama 123 tahun. Diantara guru-gurunya adalah

Ibrāhīm bin Sa‟īd al-Jauharī, Aḫmad bin Ḫarb, Ḫājib bin Sulaimān, Sahl bin

Ṣālih, „Abdah bin „Abd al-Raḫīm, Abī Umayyah Muhammad bin Ibrāhīm,

Muhammad bin Yaḫyā, Yaman bin Sa‟īd, dan yang lainnya. Sedangkan murid-

muridnya adalah Abū Isḫāq Muhammad bin Ibrāhīm bin Aḫmad bin Muhammad

al-Anṣārī, Abū Ja‟far Aḫmad bin Isḫāq bin Yazīd, Abū Bakar Aḫmad bin

„Abdullāh bin Abī Dujānah, Abū Muhammad bin al-Ḫasan bin „Alī, Abū Aḫmad

„Abdullāh bin „Adī, Abū al-Ḫasan „Alī bin al-Ḫusain bin Bandar, Abū al-Ḫasan

„Alī bin „Amr bin Sahl, Abū al-Ḫasan „Alī bin Muhammad bin Isḫāq, Abū Bakar

Muhammad bin Ibrāhīm al-Aṣbahānī, Abū Bakar Muhammad bin Ja‟far bin al-

Ḫusain al-Baghdadī, Abū Bakar Muhammad bin Sulaimān al-Rib‟ī, dan Abū

Bakar Muhammad bin „Alī bin al-Ḫasan bin Suwaid. tidak ada sanad yang

bersambung baik itu dari guru maupun muridnya.42

Selanjutnya periwayat Muhammad bin Hasan bin Khairun Abū

Muhammad bin Abū al-Faḏl. Ia wafat pada tahun 488 H, muhaddis dari Baghdad

yang termasuk pada kategori tsiqoh tsabat.43

Ia telah mendengar banyak,

meriwayatkan banyak hadis dan orang yang belajar kepada Muhammad bin Hasan

41 Tārīkh al-Islām, al-Maktabah al-Syāmilah. 42

Ruwāt al-Tahdzibain, al-Maktabah al-Syāmilah. 43 Al-Dzahabī, Mizan al-I‟tidal, al-Maktabah al-Syāmilah

Page 86: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

71

adalah Abū Bakar al-Khāṯīb dan yang lainnya. Al-Ḫāfiẕ „Abd al-Wahhāb menilai

bahwa Muhammad bin Hasan termasuk tsiqoh ma‟mun. Abū Sa‟d al-Sam‟āni

berkata Muhammad bin Hasan termasuk tsiqoh amīn, banyak mendengar, luas

periwayatannya, dan juga mutqin. Dalam kitab Dīwan al-Ḏu‟afā disebutkan

bahwa Muhammad bin Hasan adalah orang yang tsiqoh ḫāfiẕ.44

Tidak banyak

diketahui tentang Muhammad bin Hasan termasuk guru dan muridnya tidak

banyak di sebutkan di dalam kitab-kitab yang dirujuk.

Kemudian periwayat terakhir adalah Muhammad bin Abd „al-Bāqī bin

Ahmad, Musnad Iraq, Hafiz, alim, Soduq, Tsiqoh musnad,dia haus akan ilmu dan

banyak mendengar tentang pembelian dan penukilan dan ia memahaminya45

, ia

meninggal pada tahun 564 H46

pada Jumadil Awal.47

Muridnya adalah Ibnu al-

Sam‟ānī dan masih banyak lagi murid yang lain di negaranya, sedangkan ia

berguru kepada Mālik al-Bāniyāsī, Abī al-Ḫasan al-Anbārī, Abī al-Faḏl bin

Khairūn, Abī „Abdullāh al-Ḫumaidi, Abī al-Faḏl bin al-Dzikrā.

Kemudian terakhir mukharij dari hadis ini adalah al-Suyūṯī. Nama

lengkapnya adalah „Abd al-Raḫmān bin al-Kamāl Abī Bakar bin Muhammad bin

Sābiq al-Dīn Ibn al-Fakhr „Utsmān bin Naẕīr al-Dīn al-Hamām al-Khudairī al-

Suyūṯī. Diberi gelar Jalāl al-Dīn serta di panggil dengan nama Abū al-Faḏl.

Sebutan al-Suyūṯī diambil dari tempat kelahirannya yaitu Suyūṯ sebuah daerah

pedalaman di Mesir.al-Suyūṯī lahir pada awal bulan Rajab 849 H dan hidup

menjadi seorang piatu setelah ibunya wafat setelah beliau lahir dan setelah

44

Ruwāt al-Tahdzibain, al-Maktabah al-Syāmilah. 45 „Abd al-Khāliq bin Asad al-Ḫanafī, Kitab al-Mu‟jam,al-Maktabah al-Syāmilah, juz I,

h. 69. 46 Muhammad bin Aḫmad bin „Utsmān al-Dzahabī, al-„Arsy, juz II, h. 77. 47 „Abd al-Khāliq bin Asad al-Ḫanafī, Kitab al-Mu‟jam, juz I, h. 69.

Page 87: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

72

usianya menginjak lima tahun Ayahnya wafat.48

Dalam sebuah kesempatan al-

Suyūṯī pernah mengungkapkan bahwa Ia hafal 200.000 hadis. Satu kelebihan al-

Suyūṯī ia pernah bermimpi bertemu Rasulullāh SAW, dalam mimpinya Ia

bertanya kepada Rasulullāh SAW: “Apakah Saya termasuk ahli Surga?”

Rasulullāh SAW menjawab: “Ya”. Kemudian al-Suyūṯī bertanya lagi: “Apakah

saya akan di adzab terlebih dahulu ya Rasul?” kemudian Rasul menjawab

“Tidak”.49

Setelah al-Suyūṯī berusia 40 tahun, Ia mulai sibuk dan mendekatkan diri

kepada Allah SWT, berpaling dari dunia dan segala kemewahannya, bahkan ia

sempat tidak mengenal orang-orang di sekitarnya.al-Suyūṯī wafat pada malam

Jum‟at tanggal 19 Jumadil Awal 911 H pada usia 61 tahun. Seminggu sebelum

wafat ia sempat menderita sakit di bagian tangan kiri sehingga mengakibatkan al-

Suyūṯī meninggal. al-Suyūṯī dimakamkan di Husy Quṣun di luar bab Qarafah,

Kairo.50

Diantara guru-gurunya adalah Syaikh Aḫmad bn Ibrāhīm bin Naṣr bin

Aḫmad bin Muhammad bin Abūal-Faṯ al-Kinānī al-„Atsqalānī Al-Qāhirī al-

Ṣāliḫīal-Ḫanbalī, Syaikh Syihāb al-Dīn Aḫmad bin „Alī bin Abū Bakar al-Syafi‟ī,

Syaikh Taqīy al-Dīn al--Syiblīal-Ḫanafī, Imam „Alam al-Dīn Al-Bulqunī, Syaikh

„Abd al-„Azīz bin „Abd al-Waḫīd bin „Abdullāh bin Muhammad al-„Izz bin al-

Tajal-Takrurīal-Syāfi‟ī, dan masih banyak lagi. Sedangkan murid-muridnya antara

lain adalah Syaikh „Abd al-Qādīr bin Muhammad bin Aḫmad al-Syādzilīal-

Syāfi‟ī, Syaikh al-Ḫajj Muhammad Sukyah, Ibnu Ṯulūn, Muhammad bin Yūsuf

48

Jalāl al-Dīn al-Suyūṯī, al-Itqān fī „Ulūm al-Qur‟ān (Mesir: Dār al-Salām, 2008), cet.

Ke.I, juz I, h. 6. 49 Abī al-Falāḫ „Abdu al-Ḫayy ibn Aḫmad bin Muhammad ibn al-Imād, Syadzarāt al-

Dzahāb, al-Maktabah al-Syāmilah. 50 „Abd al-Ḫālim Aḫmad, Manhaj al-Mufassirīn, terj: Faisal Saleh dan Syahdianor

(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2006), h. 126.

Page 88: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

73

bin „Alī bin Yūsuf al-Syāmī, Yūsuf bin „Abdullāh al-Ḫasanī al-Armayunī al-

Syāfi‟ī, dan yang lainnya.

Pendapat para ulama tentang al-Suyūṯī diantaranya Muhammad al-

Syaukanī mengatakan bahwa al-Suyūṯī adalah imam dalam bidang al-Qur‟ān dan

Sunnah serta menguasai ilmu yang diperlukan untuk melakukan Ijtihad. Ibn „Imād

menilai bahwa al-Suyūṯī adalah seorang penulis produktif kitab-kitab berharga.

Ibn Ammār al-Ḫanbali memujinya dengan mengatakan al-Suyūṯī adalah sandaran

peneliti yang cermat juga mempunyai banyak karangan yang unggul dan

bermanfaat.51

Satu hadis lagi tentang salah satu pahala puasa bulan Rajab adalah

terhindar dari Fitnah Dajjal yaitu terdapat dalam kitab al-Mauḏū‟āt min Aḫādits

al-Marfū‟āt karya Ibn al-Jauzi. Rangkain sanad dalam hadis tersebut sama dengan

rangkaian sanad pada hadis sebelumnya yaitu dimulai dari periwayat Abū Sa‟īd

al-Khudrī, „Alqamah, Ibrāhīm al-Nakha‟ī, Sulaimān al-A‟masy, Abū Mu‟āwiyah,

al-Kisā‟ī, Abū Umar Aḫmad bin al-„Abbas al-Ṯabarī, Abū Bakar Muhammad bin

Ḫasan, Abū al-Qāsim „Abd al-Raḫmān bin „Ubaid, Muhammad bin Ḫasan bin

Khairūn, Muhammad bin „Abd al-Bāqī, dan terakhir yang menjadi mukharijnya

adalah Ibn al-Jauzi.

Nama lengkap Ibn al-Jauzi adalah „Abd al-Raḫmān bin „Alī bin

Muhammad bin „Alī bin „Ubaid bin „Abdillāh bin Ḫamadī bin Aḫmad bin

Muhammad bin Ja‟far bin „Abdillāh bin al-Qāsim bin al-Naḏr bin al-Qāsim bin

Muhammad bin „Abdillāh bin al-Faqīh al-Qāsim bin Muhammad bin Khalīfah

Abū Bakar Al-Ṣidīq Al-Quraisyī al-Taimī al-Bakrī al-Baghdadī al-Ḫambalīal-

51 Muhammad Ismā‟īl Saleh Batubara, Konsistensi Imam Jalāl al-Dīn al-Suyūṯī

Menafsirkan Ayat-ayat Sumpah, (Medan: UIN Sumatera Utara, 2016), h. 49.

Page 89: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

74

Wā‟iẕ. Beliau dilahirkan pada tahun 509 H. Dalam tulisan Muhammad bin „Abd

al-Jalīlal-Mauqānī terdapat penjelasan bahwa Ibnu al-Jauzī meminum sari buah

Baladzar. karenanya, jenggot Ibn al-Jauzī menjadi rontok dan hanya tinggal

sedikit yang tersisa. Jenggot yang tersisa tersebut beliau semir dengan warna

hitam hingga beliau meninggal dunia.52

Diantara guru-guru Abī al-Qāsim bin al-Ḫuṣain, Abī „Abdillāh bin al-

Ḫusain bin Muhammad al-Bāri‟, „Alī bin „Abd al-Wāḫid, Aḫmad bin Aḫmad al-

Mutawakkilī, Ismā‟īl bin Abī Ṣālih, Abī al-Ḫasan bin al-Zaghūniyy, Abī Ghālib

bin al-Bannā‟, Ismā‟īl bin al-samarqandī, Abī Manṣūr bin Khairūn, Abī Sa‟d

Aḫmad bin Muhammad al-Zauzaniy, „Abd al-Wahhāb bin al-Mubārak, Ibn Nāṣr,

dan yang lainnya. Sedangkan murid-muridnya antara lain adalah putranya Muḫyi

al-Dīn Yūsuf Ustādz Dār al-Mu‟taṣim billāh, putra tertuanya „Alī al-Nāsikh,

Syams al-Dīn Yūsuf bin Quzghulī, al-Ḫāfiz „Abd al-Ghaniy, Syeikh Muwafaq al-

Dīn bin Qudāmah, Ibn al-Dubaitsiyyi, Ibn al-Najār, Ibn Khalīl, al-Ḏiyā‟, al-

Yaldaniy, Ibn „Abd al-Dāim, dan yang lainnya.53

Komentar ulama tentang Ibnu al-Jauzī diantaranya menurut Imam

Muwaffaq al-Dīn bahwa Ibnu al-Jauzī adalah seorang Imam yang mengajarkan

pada zamannya, menyusun berbagai ilmu dengan susunan yang bermanfaat, Ia

menyusun ilmu fiqih dan mempelajarinya, keadaannya yaitu ḫāfiẕ dalam bidang

hadis akan tetapi bahwasanya kita tidak menemukan karangan-karangan di dalam

al-Sunnah. Al-Ḫāfiẕ Saif al-Dīn ibn al-Majdi mengatakan Ibnu Jauzī adalah orang

yang sering sekali mengalami kecemasan.54

52 Al-Dzahabī, Siyar a‟lam al-Nubalā, juz XXI, h. 378. 53

Al-Dzahabī, Siyar a‟lam al-Nubalā, juz XXI, h. 367. 54

Al-Dzahabī, Siyar a‟lam al-Nubalā, juz XXI, h. 370.

Page 90: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

75

Dari hasil penelitian tersebut banyak para periwayat hadis yang rangkaian

sanadnya tidak bersambung dan ada beberapa periwayat yang termasuk Munkar

al-Hadis.

Berdasarkan takhrij hadis yang diriwayatkan oleh beberapa mukharij di atas,

maka penulis akan menyusun urutan periwayatannya berdasarkan tabel berikut

ini:

Hadis pertama

No

Nama periwayat

Urutan

sebagai

sanad

Lambang

periwayatan

status

1. Muslim

(w. 261 H)

VI حدثنا Tsiqoh

2. Zuhair bin Ḫarb

(w. 234 H)

V حدثنا Tsiqoh, Ṣoduq

3. Sufyān bin

„Uyainah

(w. 198 H)

IV ,Hafiz Mutqin عن

Tsiqoh Tsabat

4. Furat al-Qazzaz III عن Tsiqoh

5. Abū Ṯufail

(w. 107 H)

II عن Sahabat

6. Ḫudzaifah

(w. 42 H)

I قال Sahabat

Tabel Periwayat yang menjadi penguat hadis pertama

No Nama Periwayat Lambang

Periwayatan

Status

1. Abū al-Aḫwaṣ

(w. 279 H) ,Tsabat Mutqin أخبنا

Tsiqoh, Hafiz

2. Musaddad

(w. 228 H) Tsiqoh, ṣoduq قال

3. Abū Daud

(w. 275 H) Tsiqoh, hafiz حدثنا

4. Hannād

(w. 243 H) Tsiqoh, ṣoduq قال

5. Isḫāq bin Ibrāhīm

(w. 238 H) حدثنا

Imam,

Aḫad al-Aimmah

Page 91: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

76

6. Muḫammad bin

Yaḫyā

(w. 243 H)

حدثنا

Ṣoduq

7. Al-Tirmidzī

(w. 279 H) حدثنا

Tsiqoh, hafiz

8. Yundar حدثنا Ṣoduq

9. „Abd al-Raḫmān

bin al-Mahdi

(w. 198 H)

حدثنا

Tsiqoh, Ḫujjah

10. Sufyān bin Sa‟īd

(w. 161 H) Tsiqoh, hafiz عن

11. Wakī‟

(w. 198 H) Tsiqoh, hafiz حدثنا

12. „Alī bin

Muḫammad

(w. 233 H)

حدثنا

Tsiqoh, ṣoduq

13. Ibnu Mājah

(w. 275 H) Tsiqoh حدثنا

14. Aḫmad bin Ḫanbal

(w. 241 H) Tsiqoh حدثنا

15. Muḫammad bin

Ja‟far

(w. 194 H)

قال

Tsiqoh, ṣoduq

16. Syu‟bah

(w. 160 H) Tsiqoh tsabat عن

Hadis Kedua

Pada hadis kedua ini, rangkaian sanad keduanya sama periwayatnya dari

kitab yang berbeda.

No

Nama Periwayat

Urutan

Sebagai

Sanad

Lambang

periwayatan

Status

1. Al-Suyūṯī

(w. 911 H)

XII القرآنإمام أخبنا

2. Ibnu al-Jauzī

(L. 509 H)

XII إمام القرآن أنبأنا

3. Muhammad bin „Abd al-

Bāqī (w. 564 H)

XI أنبأنا Tsiqoh, Soduq

Page 92: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

77

4. Muhammad bin Ḫasan

(w. 488 H)

X أنبأنا mutqin

5. Abū al-Qāsim IX أنبأنا

6. Abū Bakar

(w. 351 H)

VIII منكر, كذب حدثنا

7. Abū „Umar VII حدثنا

8. Al-Kisā‟ī

(w. 246 H)

VI حدثنا Imam

9. Abū Mu‟āwiyah

(w. 194 H)

V حدثنا Tsiqoh, soduq

10. Al-A‟masy

(w. 147 H)

IV عن Tsiqoh, Tadlis

11. Ibrāhīm al-Nakha‟ī

(w. 96 H)

III عن Tsiqoh

12. „Alqamah

(w. 62 H)

II عن Tsiqoh

13 Abū Sa‟īd al-Khudrī

(w. 65 H)

I مرفوعا Tsiqoh

E. Kualitas Sanad Hadis

Pada umumnya hadis dapat di klarifikasikan ke dalam dua bagian yaitu

maqbul (diterima) dan mardud (ditolak). Hadis sahih dan hadis ḫasan termasuk ke

dalam kategori hadis maqbul, sedangkan hadis ḏa‟īf masuk ke dalam hadis

mardud. Hadis mardud di klarifikasi lagi menjadi dua bagian yaitu hadis yang

ditolak secara total dan hadis yang ditolak tetapi masih bisa diterima jika hadis

tersebut mendapat dukungan kekuatan dari hadis lainnya.55

Dari ketiga penelitian sanad hadis diatas dapat disimpulkan bahwa hadis

pertama melalui mukharij Imam Muslim, al-Tirmīdzī, Ibnu Mājah, dan Aḫmad

bin Ḫanbal melalui periwayat pertama yaitu Ḫudzaifah berkualitas sahih. Karena

setelah melakukan penelitian berdasarkan periwayatan yang mereka gunakan

diantaranya al-Samā‟, „an‟anah dan Qāla. Kemudian berdasarkan data historis

diantara mereka adanya hubungan antara guru dan murid secara estafet, tahun

55 Muhammad Mustafa „Azami, Metodologi Kritik Hadis. Penj. A. Yamin (Bandung:

Pustaka Hidayah), h. 102.

Page 93: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

78

(lahir dan wafat) dan beberapa tempat yang pernah mereka singgahi, mata rantai

sanad hadisnya juga dinyatakan bersambung (muttașil). Adapun hasil mencermati

beberapa penilaian para kritikus hadis terhadap para periwayat hadis telah

menunjukkan bahwa mereka dinyatakan bereputasi baik atau tsiqoh, semuanya

dikenal oleh para ulama hadis dan mendapat predikat ta‟dil di semua tabaqatnya,

serta terhindar dari syadz dan „illat.

Kemudian pada hadis kedua melalui mukharij al-Suyūṯī dan Ibnu al-Jauzī

melalui periwayat Abū Sa‟īd al-Khudrī berkualitas Mauḏu‟. Karena setelah

dilakukan penelitian ada beberapa periwayat hadis yang tidak termasuk syarat

diterimanya hadis dan ada nama periwayat yang tidak ditemukan. Pada hadis yang

pertama melalui mukharij al-Suyūṯī berdasarkan periwayatan yang digunakan

periwayat pertama yaitu sahabat tidak menggunakan Qāla, tetapi menggunakan

kata marfū‟an. Sedangkan pada hadis yang mukharijnya Ibnu al-Jauzī memakai

kata Qāla. Adapun beberapa penilaian kritikus hadis menunjukkan bahwa

sebagian besar periwayat hadis berstatus tsiqoh, tetapi kebersambungan sanadnya

tidak muttasil, antara guru dan murid ada yang tidak pernah bertemu. Bahkan

dalam Disertasi karya Dr. Ahmad Lutfi Fatullah, MA. disebutkan hadis yang

berkaitan dengan pahala puasa Rajab yang ada dalam kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīn

adalah hadis Mauḏū (palsu).56

56 Ahmad Lutfi Fathullah, Hadits-Hadits Lemah dan Palsu Dalam Kitab Durratun

Nasihin “Keutamaan Bulan Rajab, Sya‟ban dan Ramadhan”, (Jakarta: Darus Sunnah, 2018), h.

12.

Page 94: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hadis tentang hari kiamat khususnya tentang akan datangnya Dajjal di

akhir zaman yang terdapat dalam kitab Dzurrat al-Nāṣiḫīn karangan „Utsmān bin

Ḫasan bin Aḫmad al-Syākir al-Khaubawī hanya terdapat dua hadis saja. Penelitian

terhadap hadis-hadis tentang Dajjal mengindikasikan bahwa Dajjal sebagai fitnah

terbesar menjelang hari kiamat. Karena itu para Nabi dan Rasul termasuk Nabi

Muhammad SAW selalu mengingatkan kepada setiap umatnya akan bahaya fitnah

Dajjal.

Berkenaan dengan hadis-hadis yang telah di paparkan pada bab keempat,

penulis menyimpulkan kualitas hadis terhadap kedua hadis yang ada dalam kitab

Dzurrat al-Nāṣiḫīn. Hadis pertama tentang sepuluh tanda sebelum kiamat yaitu

melalui jalur Imam Muslim, Tirmīdzī, Ibnu Mājah, dan Aḫmad bin Ḫanbal

dengan periwayat Ḫudzaifah berkualitas Sahih. Sedangkan hadis kedua tentang

pahala puasa pada bulan Rajab, pada matan hadisnya dijelaskan secara detail

balasan atau pahala dari hari pertama sampai hari kelima belas, salahsatu pahala

puasa di bulan Rajab yaitu terhindar dari segala cobaan, penyakit gila, penyakit

kulit, kusta, dan fitnah Dajjal. Hasil takhrij pada hadis kedua ini terdapat dua

hadis di kitab yang berbeda tetapi rangkaian sanad hadisnya sama satu dengan

lainnya. Setelah dilakukan penelitian oleh penulis, kedua hadis tersebut

berkualitas mauḏū‟ atau hadis palsu.

Page 95: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

80

B. Kritik dan saran

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam

penulisan skripsi ini banyak sekali kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik yang bersifat konstruktif.

Selanjutnya penulis juga ingin memberikan beberapa saran untuk pengembangan

kajian berikutnya:

1. Terkait dengan hadis-hadis Dajjal, hendaklah setiap umat muslim meyakini

kesahihan dan menjadikan hadis tersebut untuk memperkuat „aqidah, karena

kedatangan Dajjal adalah sesuatu hal yang pasti terjadi.

2. Penulis menyarankan untuk mengembangkan kajian berikutnya seperti

kritik matan hadis tentang kedatangan Dajjal.

3. Penulis menyarankan agar lebih selektif dalam memilih hadis yang akan

dijadikan landasan dalil atau sebagai ḫujjah.

Page 96: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

81

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah bin Yusuf al-Wabil. Yusuf bin, Asyratu al-Sa‟ah, t.p. terj. As‟ad Yasin,

Yaumul Qiyamah Tanda-Tanda dan Gambaran Hari Kiamat Berdasarkan

Sumber-Sumber Otentik, Jakarta: Qisthi Press, 2006.

Abdillah bin Yusuf al-Wabil. Yusuf bin, Hari Kiamat Sudah Dekat!, Bogor:

Pustaka Ibnu Katsir, 2008.

Afriqy al-Mișry. Muhammad bin Mukrim bin Manzur Al-, Lisan al-Arab, Beirut:

Dār al-Ṣādir.

Agus Ma‟mum, Suharlan (dkk). Syaraḫ Sahih Muslim Imam al-Nawāwi, Jakarta:

Darussunnah, 2009.

Aḫmad. „Abd al-Ḫālim, Manhaj al-Mufassirīn, terj: Faisal Saleh dan Syahdianor,

Jakarta: Raja Grafindo Persada,2006.

Aḫmad al-Syākir. „Utsman bin, Dzurratu al-Nāṣiḫīn, al-Haramain, 2005.

Aḫmad bin Ḫanbal. Abdullāh bin, Musnad Aḫmad bin Ḫanbal.

Amin. Muhammad Jamaluddin, Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi,

Munculnya Dajjal. Jakarta: Cendekia Sentra Muslim, 2000.

Atsir al-Jazari. Majduddin al-Mubarak bin, tahqiq: Thahir Ahmad Al-Zawiy dan

Muhammad al-Thanahi, al-Nihayah fi Gharib al-Hadits wa al-Atsar,

Beirut: Dar el-Fikr.

Atsir al-Jazari. Majduddin al-Mubarak bin, tahqiq: Thahir Ahmad Al-Zawiy dan

Muhammad al-Thanahi, Tartīb al-Qamṻs al-Muḫīṯ „Ala Ṯarīqati al-

Mișbāḫ al-Munīr wa al-Asasu al-Balaghah, Riyaḏ: Dār „Alām al-Kutub,

1996.

„Azami. Muhammad Mustafa, Metodologi Kritik Hadis. Penj. A. Yamin,

Bandung: Pustaka Hidayah.

Batubara. Muhammad Ismā‟īl Saleh, Konsistensi Imam Jalāl al-Dīn al-Suyūṯī

Menafsirkan Ayat-ayat Sumpah, Medan: UIN Sumatera Utara, 2016.

Dawud. Muhammad Isa, Dajjal Akan Muncul Dari Segitiga Bermuda, Bandung:

Pustaka Hidayah, 1997.

Dzahabī. Al-, Mizan al-I‟tidal, al-Maktabah al-Syāmilah.

Dzahabi. Al-, Siyar a‟lam al-Nubala, Mu‟assasah al-Risalah.

Fathullah. Ahmad Lutfi, Hadits-Hadits Lemah dan Palsu Dalam Kitab Durratun

Nasihin “Keutamaan Bulan Rajab, Sya‟ban dan Ramadhan”, Jakarta:

Darus Sunnah, 2018.

Ḫanafī. „Abd al-Khāliq bin Asad al-, Kitab al-Mu‟jam, al-Maktabah al-Syāmilah.

Page 97: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

82

Ḫaq. Abū Ṯayyib Muhammad Syams al-, „Aun al-Ma‟būd Syarah Sunan Abū

Daūd.

Hasan. A. Qadir, Ilmu Mushthalah Hadits, Bandung: Diponegoro, 2007.

Husaini. Adian, Pragmatisme Dalam Politik Zionis Israel, Jakarta: Khairul

Bayaan, 2004.

Ibnu al-Jauzī, Al-Mauḏu‟āt Min Aḫādits al-Marfū‟āt, Maktabah Syamilah.

Ibnu Katsir, al-Fitan Fitnah dan Kehidupan Akhir Zaman, Beirut: Dar al-Kutub

al-Ilmiyah, 2011.

Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Semarang: Thaha Putera.

Imād. Abī al-Falāḫ „Abdu al-Ḫayy ibn Aḫmad bin Muhammad ibn al-, Syadzarāt

al-Dzahāb, al-Maktabah al-Syāmilah.

Imam Tirmidzi, al-Jami‟ al-Shahih, Semarang: Thaha Putera.

Irawan. Aguk, Rahasia Dendam IsraelJejak Berdarah Israel di Palestina dan

Dunia Arab, Jakarta: KinzaBooks, 2009.

Ismail. Syuhudi, Kaidah Keshahihan Sanad Telaah dan Tinjauan dengan

Pendekatan Ilmu Sejarah. Jakarta: Bulan Bintang, 1995.

Ismail. Syuhudi, Metodologi Penelitian Hadits Nabi, Jakarta: Bulan Bintang,

1992.

Khatib. Muhammad „Ajjaj al-, Ushul Hadis: Ulumuhu wa musṯalaḫuhu, Beirut:

Dar al-Fikr, 1989.

Khatib. Muhammad „Ajjaj al-, Ushul al-Hadis Pokok-Pokok Ilmu Hadis, Jakarta:

Gaya Media Pratama, 2013.

Khaubawī. Syekh „Utsmān al-, Mutarjim: Muhammad „Abdullāh bin Ḫasan,

Tarjamah Sunda Dzurrat al-Nāșihīn, Jakarta: Maktabah Dār al-Hikmah.

M. Sholahuddin, dkk. Cet I, Ulumul Hadis, Bandung: CV Pustaka Setya, 2009.

Mizzi. Al-, Tahdzib al-Kamāl fi Asma al-Rijāl.

Mohammad Yamin dan Fadlil Munawwar Manshur, (Journal) Materi Pendidikan

dalam kitab Dzurrat al-Nāșihin karya al-Khaubawī, Tsamrah al-Fikri, vol.

11, 2007.

Moleong. Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006.

Munawwir. Ahmad Warsono, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, Surabaya:

Pustaka Progressy, 1997.

Page 98: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

83

Nasir. Mohd Shahrizal, Qissah Qur‟aniyyah Dalam Surah al-Kahf Menyerlahkan

Pengajaran („ibrah) dan Fadilat Surah, Universiti Sains Islam Malaysia:

„Ulum Islamiyah Journal, 2014.

Nawawi. Al-, Ṣaḫiḫ Muslim bi Syarḫ al-Nawawi, Kairo: al-Maṯba‟ah al-Mișriyyah

bi al-Azhar, 1929.

Pipin Armita dan Jani Arni, (Journal) Dinamika Pemahaman Ulama Tentang

Hadis Dajjal “Dari Interpretasi Tekstual ke Interpretasi Kontekstual”.

Qurthubi. Al-, al-Tadzkirah fii ahwal al-Mautaa wa Umur al-Akhirat, Madinah:

al-Maktabah al-Islamiyah.

Rahman. Fachtur, Ikhtisar Mushthalah al-Hadits, Bandung: PT al-Ma‟arif.

Ruwāt al-Tahdzibain, al-Maktabah al-Syāmilah.

Sajastani. Abu Daud Sulaiman bin al-Asy‟ats al-, Sunan Abu Daud, Semarang:

Thaha Putera.

Saputra. Thoha. (Skripsi) Kritik Matan Hadis “Studi Komparatif Pemikiran Ibn

Qayyim al-Jauziyyah dan Muhammad al-Ghazali”, Yogyakarta: UIN

Sunan Kalijaga, 2008.

Sasongko. Wisnu. Armageddon 2 Antara Petaka dan Rahmat, Jakarta: Gema

Insani, 2008.

Sasongko. Wisnu,Armageddon Peperangan Akhir Zaman I, Jakarta: Gema Insani,

2007.

Shalih. Subhi al-, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis, Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 2013.

Silbi. Mușṯafa Abu al-Nașr Al-, ṢaḫiḫTanda-tanda Kiamat dan Kehidupan

Sesudahnya, terj. Ali Murtadho, Jakarta: Pustaka Azzam, 2011.

Suparta. Munzier, Ilmu Hadis, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Suyūṯī. Jalāl al-Dīn Al-, al-Itqān fī „Ulūm al-Qur‟ān, Mesir: Dār al-Salām, 2008.

Suyūṯī.Jalāl al-Dīn Al-, al-La „Āli al-Maṣnū‟ah fī Al-Ahādis al-Mausū‟ah,

Maktabah Syamilah.

Syākir. „Utsmān bin Aḫmad al-, Dzurrat al-Nāṣiḫīn, al-Haramain, 2005.

Ṯabaqāt al-Syāfi‟iyyah al-Kubrā Li al-Subkī, al-Maktabah al-Syāmilah.

Tasmara. Toto, Dajjal dan Simbol Setan, Jakarta: Gema Insani Press, 2000.

Wahid. Abdul Hakim, Autentisitas Hadis Nabi Studi Riwayat Nafi Dalam Kitab

al-Sahihayn, Jakarta, 2017.

Page 99: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

84

Wensinck, al-Mu‟jam Mufahras Li Alfadz al-Hadits al-Nabawi, Leiden:

Maktabah Brill, 1936.

Zaidan, Ulum al-Hadits, Beirut: Muassasah Risalah al-Nasyirun, 2008.

Zain. Muhammad Ma‟sum, Ulumul Hadits dan Mushtholah Hadits, Jombang:

Darul Hikmah, 2008.

Page 100: KUALITAS SANAD HADIS TENTANG DAJJAL DALAM KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41977/3/SITI... · ـ Mim M - ف Nun N - ... Syaddah atau tasydid yang dalam

85