Kualitas Air Sumur dan Indeks Pencemaran Kadmium...
Transcript of Kualitas Air Sumur dan Indeks Pencemaran Kadmium...
2
1. PENDAHULUAN
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982). Salah
satu penyebab utama dari pencemaran lingkungan adalah sampah.
TPA Ngronggo yang berada di kelurahan Kumpul Rejo, kecamatan Argomulyo kota Salatiga
merupakan satu-satunya TPA yang ada di kota Salatiga. Teknik pengolahan sampah yang
digunakan dalam TPA ini menggunakan sistem terbuka (open dumping), yaitu sampah dibuang
begitu saja tanpa ada perlakuan apapun. Menurut Keman (2003) pencemaran sumber air oleh
sampah terjadi karena sampah yang dibuang dengan cara open dumping dan tertimbun di TPA
mengalami dekomposisi yang bersama air hujan menghasilkan cairan lindi (leachate). Cairan
lindi ini akan merembes ke arah lapisan tanah dibawahnya. Menurut Christensen, dkk. (2001)
dalam van Harling (2008), senyawa logam berat merupakan salah satu penyusun komposisi
dalam air lindi.
Hasil penelitian Musta’in (2007) menunjukkan bahwa keberadaan TPA Ngronggo pada
radius kurang maupun lebih dari 1 kilometer memberikan dampak fisik berupa lahan rusak serta
terjadinya penurunan kualitas air. Sedangkan penelitian Permadi (2008) menunjukkan
konsentrasi Cd2+
dalam air sumur di sekitar TPA adalah sebesar 0,001 – 0,005 mg/l sedangkan
untuk Cu2+
0 – 0,05 mg/l. Lebih lanjut Van Harling (2008) melaporkan kandungan Cu2+
dalam
air sumur dengan radius kurang dari 1 km dari TPA Ngronggo berkisar antara 0,00 – 0,10 mg/l
dan untuk radius lebih dari 1 km dari TPA kandungan Cu2+
berkisar antara 0,00 – 0,04 mg/l yang
mana dapat dikategorikan berstatus cemar ringan. Sedangkan Astuty (2010) melaporkan
konsentrasi Cd2+
dalam air sumur di dusun-dusun sekitar TPA Ngronggo berkisar di bawah
sampai di atas angka ambang batas.
Hasil penelitian pendahuluan yang telah dilakukan pada air lindi, menunjukkan peningkatan
konsentrasi kadmium (II) dan tembaga (II) dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan
3
sebelumnya oleh Arumawati (2007). Berikut data awal kadmium dan tembaga dalam air lindi
dan air disekitar TPA Ngronggo (Tabel 1.)
Tabel 1. Data Awal Logam Berat Dalam Air Lindi TPA Ngronggo
Logam Berat Lindi*
Titik Sampling
(TPA)
Lindi
(TPA)
Sumur Pantau
(TPA)
Sungai
Cd2+
(mg/L)
Cu2+
(mg/L)
Zn2+
(mg/L)
Pb2+
(mg/L)
0,176
0,18
0,00
0,352
1,20
2,5
14
6,55
0,014
0,82
0,18
0,146
0,008
0,03
0,06
0,04
Keterangan: * Arumawati (2007)
Merujuk hasil di atas dapat terlihat bahwa kandungan logam berat dalam air lindi mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun sehingga berpotensi mencemari air tanah lingkungan sekitar.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, penelitian tentang baku mutu dan indeks pencemaran
logam berat Cd (II) dan Cu (II) dalam air tanah di dusun-dusun sekitar TPA Ngronggo perlu
dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat pencemaran logam berat dalam radius
yang lebih luas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan sebagai
informasi mengenai dampak keberadaan TPA Ngronggo bagi masyarakat sekitar.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menentukan kualitas air sumur berdasarkan kandungan logam berat Cd (II) dan Cu (II) di
dusun-dusun sekitar TPA Ngronggo.
2. Menentukan tingkat pencemaran air sumur berdasarkan kandungan logam berat Cd (II) dan
Cu (II) disekitar TPA Ngronggo dengan menggunakan Indeks Pencemaran (IP).
2. METODA PENELITIAN
2.1.Bahan
Sampel air sumur diambil dari 11 dusun di daerah sekitar TPA Ngronggo, Salatiga. Dari arah
Utara: Ngemplak, Promasan, Slumut; arah Timur: Sugihwaras, Kembang, Randuacir, Salam,
Ploso; arah Timur Laut: Tetep, Tetepwates dan arah Barat: Belon (Gambar 1.).
4
Gambar 1. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Air Sumur Dusun-Dusun Di Sekitar TPA Nggronggo, Salatiga
Cuplikan sumur di dusun-dusun sekitar TPA Ngronggo Salatiga diambil secara acak
purposive dan jumlah cuplikan sumur disajikan dalam Tabel 2.
Batas Dusun
Batas Kelurahan
Jalan
5
Tabel 2. Jumlah Cuplikan Sumur Dari 11 Dusun di Sekitar TPA Ngronggo Salatiga
Arah dari TPA Dusun Jumlah Cuplikan Sumur
Barat Belon 6
Utara
Promasan 8
Ngemplak 5
Slumut 4
Timur Laut Tetep 10
Tetepwates 10
Timur
Randuacir 5
Salam 4
Sugihwaras 12
Ploso 10
Kembang 2
Bahan-bahan kimiawi yang digunakan antara lain: NaOH 50%, NaOH 5 N, buffer powder
pillow, KCN, Klorofom, Aquadest, Cuver Copper reagent powder pillow, Dithiver Metals
Reagent Powder Pillows, MnSO4, H2SO4, HgSO4, Na2S2O3, K2Cr2O7, KI, Bromocressol Green
Methyl Red, DPD Free Chlorine, HNO3, Phosver 3 Phospate Powder Pillow, Sulfaver 4 Sulfate
Reagent Powder Pillow.s
2.2.Piranti
Piranti yang digunakan antara lain Spektrofotometer HACH DR/EL 2000, Conductivity /
TDS-meter YK-2001 CT, oven, pemanas listrik, peralatan gelas (Erlenmeyer, pipet tetes, pipet
volume, corong pisah, pipet ukur, gelas ukur, labu takar), dan timbangan digital.
6
Metoda
1. Cara Pengambilan Sampel
Botol yang akan digunakan untuk mengambil sampel dicuci terlebih dahulu dengan
menggunakan deterjen, setelah bersih dicuci kembali dengan HNO3 3 – 5 M, kemudian dibilas
dengan air ledeng dan akuades.
Dari setiap sumur, diambil sampel air sebanyak 1 liter lalu diasidifikasi dengan
menambahkan HNO3 sampai pH ≤ 2, hal ini berlaku untuk sampel logam berat. Setelah ditutup
rapat kemudian disimpan dalam almari es untuk selanjutnya dipakai dalam pengukuran
konsentrasi Kadmium dan Tembaga. Sampel air yang telah ditimba dimasukkan ke dalam botol
gelas atau plastik dan langsung didinginkan segera khususnya untuk pengukuran parameter
pendukung.
2. Penentuan Konsentrasi Cd (II) dan Cu (II) yang terkandung dalam sampel
Penentuan konsentrasi kedua logam berat dilakukan berdasarkan prosedur yang terprogram
dalam piranti spektrofotometer HACH DREL 2000.
Penentuan Konsentrasi Kadmium [Cd (II)] (HACH, 1992)
250 ml sampel air diubah pHnya menjadi 2,5 dengan menambahkan NaOH 5 N, lalu
dimasukkan ke dalam corong pisah. Kemudian ditambah dengan Buffer Powder Pillow (Citrate
for Heavy Metal), dikocok hingga larut. Selanjutnya ke dalam corong pisah ditambahkan 20 ml
NaOH 50% dan 0,1 gram KCN, setelah itu ditambahkan 30 ml larutan Dithiver (Dithiver Metals
Reagent Powder Pillows) dilarutkan dalam 30 ml kloroform. Apabila dalam sampel terdapat Cd
(II) larutan akan bereaksi berwarna merah muda. Masukkan kapas ke dalam delivery tube dari
corong pisah dan secara perlahan-lahan teteskan lapisan kloroform ke dalam kuvet 25 ml.
Kandungan Cd (II) diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 515 nm, sebagai
blanko adalah kloroform.
Penentuan Konsentrasi [Cu (II)] (HACH, 1992)
25 ml sampel air diubah pHnya menjadi 2,5 – 3 dengan menambahkan NaOH 50%. Setelah
itu ditambahkan cuver cooper reagent powder pillow. Shift timer selama 3 menit kemudian
dilakukan pengukuran.
7
3. Indeks Pencemaran (Makarim, 2003)
Persamaan yang digunakan:
Persamaan nilai BM yang nilainya lebih besar dari 1: ……………………1)
𝐶𝑖
𝐿𝑖𝑗 baru = 1,0 + P. log
𝐶𝑖
𝐿𝑖𝑗 hasil pengukuran
Persamaan nilai BM yang memiliki rentang: ……………………………..2)
𝐶𝑖
𝐿𝑖𝑗 baru =
𝐶𝑖− 𝐿𝑖𝑗 𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝑡𝑎𝑡𝑎
𝐿𝑖𝑗 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝐿𝑖𝑗 𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝑡𝑎𝑡𝑎
Persamaan menentukan nilai IP: ………………………………………….3)
IP = (𝐶𝑖/𝐿𝑖𝑗 )𝑀
2 + (𝐶𝑖/𝐿𝑖𝑗 )𝑅2
2
Keterangan: IP = Indeks Pencemaran
Ci = Konsentrasi nilai parameter kualitas air
Lij = Baku mutu yang dipakai
(Ci/Lij)M = Nilai maksimum Ci/Lij
(Ci/Lij)R = Nilai rata-rata Ci/Lij
Untuk mengetahui nilai indeks pencemarannya maka hasil akhir perhitungan dimasukkan ke
dalam kisaran nilai PI yang berkisar antara:
0 ≤ Pij ≤ 1,0 → memenuhi BM (kondisi baik)
1,0 < Pij ≤ 5,0 → cemar ringan
5,0 < Pij ≤ 10 → cemar sedang
Pij > 10 → cemar berat
8
4. Parameter Pendukung
Parameter pendukung dan metoda pengukuran disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Parameter Pendukung dan Piranti
Parameter Metode / Piranti
Fisikawi
Suhu (oC) Termometer
DHL (µs/m) Conductivity / TDS meter YK-2001CT
TDS (mg/L) Conductivity / TDS meter YK-2001CT
Kekeruhan (FTU) Spektrofotometer HACH DR/EL 2000
Warna (PtCo) Spektrofotometer HACH DR/EL 2000
Kimiawi
pH Conductivity / TDS meter YK-2001CT
Alkalinitas Digital Titrator
BOD5 Titrasi (Alert dan Santika, 1987)
PO42-
Spektrofotometer HACH DR/EL 2000
SO42-
(mg/L) Spektrofotometer HACH DR/EL 2000
COD (mg/L) Titrasi (Winarno dan Fardiaz, 1974)
Cd2+
Spektrofotometer HACH DR/EL 2000
Cu2+
Spektrofotometer HACH DR/EL 2000
Keterangan: DHL = Daya Hantar Listrik, TDS = Total padatan terlarut
5. Analisis Data
Data hasil analisa Cd2+
dan Cu2+
dalam air sumur dibandingkan dengan persyaratan standar
baku mutu untuk kualitas air minum sesuai peraturan pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Sedangkan untuk menentukan
tingkat pencemaran air tanah digunakan Indeks Pencemaran (IP) sesuai Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup no. 115 tahun 2003.
9
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Konsentrasi Logam Berat Kadmium (Cd2+
) dan Tembaga (Cu2+
) dalam air sumur di dusun-
dusun sekitar TPA Ngronggo Salatiga
Kualitas air sumur di dusun-dusun sekitar TPA Ngronggo Salatiga ditetapkan dengan
merujuk keberadaan logam berat Cd2+
dan Cu2+
sesuai baku mutu yang telah ditetapkan yaitu
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air. Rentang konsentrasi Cd2+
bervariasi antara 0,001 – 0,008 mg/l, sedangkan
untuk Cu2+
berkisar antara 0,00 – 0,16 mg/l.
3.1.1. Kandungan Kadmium (Cd2+
) dan Tembaga (Cu2+
) pada arah utara dari TPA Ngronggo
Salatiga
Berdasarkan hasil penelitian dari Tabel 4. terlihat sumur-sumur cuplikan di arah utara dari
TPA Ngronggo tidak tercemar logam Cd2+
, sebaliknya sumur-sumur pada arah ini telah tercemar
logam Cu2+
. Ada 3 sumur yang tercemar Cu di Promosan (2 sumur di RT 02 dan 1 sumur di RT
04), 1 sumur di Ngemplak (RT 03) dan 3 sumur di Slumut. Dari Tabel 4. terlihat bahwa 41,2%
sumur tercemar Cu2+
pada arah ini.
Nilai kandungan Cu2+
tertinggi dan terendah di arah utara ini berkisar antara 0 mg/l - 0,16
mg/l. Van Harling (2008) melaporkan konsentrasi Cu2+
dalam air sumur di dusun yang terletak
di utara TPA Ngronggo berkisar antara 0,00 mg/l – 0,1 mg/l. Dibandingkan dengan penelitian
tersebut, hasil penelitian ini mempunyai rentang konsentrasi Cu2+
lebih lebar karena cakupan
area penelitian yang lebih luas.
Kandungan Cd2+
, kandungan tertinggi berada di dusun Ngemplak RT 02 dengan nilai 0,008
mg/l dan kandungan terendahnya berada di dusun Promasan dengan nilai 0,001 mg/l. kisaran ini
masih ada dalam kisaran Cd2+
dari arah utara yang dilaporkan Astuty (2010) sebesar 0,002 mg/l
– 0,256 mg /l.
10
Tabel 4. Konsentrasi Logam Cd2+
dan Cu2+
dalam Air Sumur pada arah Utara
Dusun RT/RW Sumur Konsentrasi (mg/l) BM (mg/l)
Cd2+
Cu2+
Cd2+
Cu2+
Promasan
01
02
02
03
03
04
05
05
1
2
3
4
5
6
7
8
0,003
0,003
0,001
0,002
0,001
0,004
0,001
0,006
0,01
0,16
0,03
0,01
0,02
0,03
0,02
0,01
0,01 0,02
Ngemplak
01
01
02
03
03
9
10
11
12
13
0,004
0,003
0,008
0,003
0,006
0,02
0,02
0,00
0,02
0,03
Slumut
01
01
01
01
14
15
16
17
0,002
0,005
0,002
0,004
0,02
0,03
0,03
0,04
Keterangan: BM (Baku Mutu) Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencewmaran Air. Angka yang dicetak tebal menunjukkan telah melebihi baku mutu, dan
keterangan ini juga berlaku untuk Tabel 5. s/d Tabel 7.
3.1.2. Kandungan Kadmium (Cd2+
) dan Tembaga (Cu2+
) pada arah Timur Laut dari TPA
Ngronggo Salatiga
Berdasarkan hasil penelitian di dalam Tabel 5. terlihat sumur-sumur cuplikan di arah ini
tidak tercemar logam Cd2+
. Sebaliknya sumur-sumur pada arah ini tercemar logam Cu2+
. Ada 4
sumur yang tercemar Cu di Tetep (1 sumur di RT 02 RW 03, 1 sumur di RT 03 RW 03, dan 2
sumur di RT 02 RW 04) dan 6 sumur di Tetepwates yang tercemar Cu (2 sumur di RT 01, 2
sumur RT 02, dan 2 sumur di RT 04).
Cu2+
di arah Timur Laut ini, kandungan tertinggi dan terendah dengan nilai berturut-turut
adalah 0,06 mg/l dan 0,01 mg/l. dari Tabel 5. Terlihat bahwa 50% sumur cuplikan pada arah ini
tercemar logam Cu2+
.
11
Tabel 5. menunjukkan kandungan logam Cd2+
pada sumur-sumur dari 2 dusun di arah ini
tidak melampaui baku mutu. Kandungan tertingginya didapati di 3 dusun yaitu Tetep RT 02 RW
04, RT 03 RW 04 dan Tetepwates RT 02 dengan nilai 0,007 mg/l dan kandungan terendah pada
2 dusun, yaitu Tetep RT 02 RW 03 dan RT 04 RW 03 dengan nilai 0,001 mg/l. Dibandingkan
dengan hasil penelitian Astuty (2010) yang melaporkan bahwa kandungan Cd2+
dalam air sumur
pada arah timur laut TPA Ngronggo mempunyai kisaran 0,000 – 0,077 mg/l, kandungan logam
Cd2+
pada arah ini masih termasuk dalam kisaran yang dipaparkan.
Tabel 5. Konsentrasi Logam Cd2+
dan Cu2+
dalam air sumur pada arah Timur Laut
Dusun RT/RW Sumur Konsentrasi (mg/l) BM (mg/l)
Cd2+
Cu2+
Cd2+
Cu2+
Tetep
01/03
02/03
02/03
03/03
03/03
01/04
02/04
02/04
02/04
03/04
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
0,002
0,001
0,002
0,003
0,001
0,004
0,007
0,003
0,005
0,007
0,01
0,06
0,02
0,04
0,02
0,01
0,03
0,02
0,04
0,02
0,01 0,02
Tetepwates
01
01
01
02
02
02
03
04
04
05
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
0,002
0,002
0,005
0,003
0,002
0,007
0,006
0,004
0,006
0,002
0,04
0,03
0,02
0,01
0,03
0,06
0,02
0,03
0,06
0,01
3.1.3 Kandungan Kadmium (Cd2+
) dan Tembaga (Cu2+
) pada arah Timur
Serupa dengan arah Utara dan Timur Laut, dari Tabel 6. terlihat sumur-sumur cuplikan di
arah ini hanya tercemar logam Cu2+
. Ada 2 sumur yang tercemar Cu2+
di RT 02 Randuacir, 2
12
sumur di Salam (RT 01 dan RT 04), 4 sumur di Ploso (2 di sumur RT 03, 1 sumur di RT 01 dan
RT 04), 8 sumur di Sugihwaras (2 sumur di RT 01, 3 sumur di RT 03, 2 sumur di RT 05 dan 1
sumur di RT 04). Dari hasil ini terlihat bahwa 51,6% sumur cuplikan pada arah Timur tercemar
logam Cu2+
.
Kandungan logam Cu2+
tertinggi 0,05 mg/l terdapat di Randuacir RT 02 dan terendah 0,01
mg/l terdapat di 5 tempat (Randuacir RT 03, Salam RT 01, Ploso RT 02 dan RT 04, dan
sugihwaras RT 03). Dibandingkan dengan hasil penelitian Van Harling (2008), pada arah Timur
ini didapatkan nilai konsentrasi kandungan yang lebih tinggi dalam hal keberadaan Cu2+
. Hal ini
dikarenakan adanya perluasan wilayah, khususnya pada arah timur dibandingkan penelitian Van
Harling (2008) tersebut.
Kandungan Cd2+
tertinggi 0,008 mg/l terdapat di Randuacir RT 02 dan terendah terdapat
pada 6 tempat (Randuacir RT 03, Ploso RT 02 dan RT 03, Sugihwaras RT 01 dan RT 03 dan
Kembang RT 01).
Tabel 6. Konsentrasi Logam Cd2+
dan Cu2+
dalam Air Sumur pada arah Timur
Dusun RT/RW Sumur Konsentrasi (mg/l) BM (mg/l)
Cd2+
Cu2+
Cd2+
Cu2+
Randuacir
01
02
02
03
04
38
39
40
41
42
0,002
0,008
0,004
0,001
0,003
0,02
0,03
0,05
0,01
0,02
0,01 0,02
Salam
01
01
03
04
43
44
45
46
0,003
0,005
0,003
0,003
0,04
0,01
0,02
0,03
Ploso
01
01
02
02
03
03
03
47
48
49
50
51
52
53
0,006
0,002
0,005
0,001
0,001
0,002
0,004
0,02
0,03
0,01
0,02
0,04
0,02
0,03
13
Tabel 6. (Lanjutan)
Dusun RT/RW Sumur Konsentrasi (mg/l) BM (mg/l)
Cd2+
Cu2+
Cd2+
Cu2+
Ploso
04
04
04
54
55
56
0,008
0,002
0,005
0,03
0,01
0,02
0,01 0,02
Sugihwaras
01
01
02
02
03
03
03
03
04
04
05
05
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
0,001
0,004
0,006
0,002
0,002
0,001
0,003
0,001
0,004
0,003
0,002
0,006
0,03
0,04
0,02
0,02
0,01
0,03
0,04
0,03
0,03
0,02
0,04
0,03
Kembang 01
01
69
70
0,004
0,001
0,02
0,02
3.1.4. Kandungan Kadmium (Cd2+
) dan Tembaga (Cu2+
) pada Arah Barat
Dari Tabel 7. Terlihat 50% dari sumur cuplikan pada arah ini tercemar logam Cu2+
. Ada 3
sumur cuplikan yang tercemar Cu2+
di Belon (2 sumur di RT 03 dan 1 sumur di RT 01).
Sedangkan untuk kandungan logam Cd2+
nilai yang didapatkan masih berada di bawah nilai
ambang batas.
Kandungan logam Cu2+
tertinggi dan terendah di dusun Belon berturut-turut adalah 0,03 mg/l
dan 0,02 mg/l. Van Harling (2008) melaporkan konsentrasi Cu2+
dalam air sumur di dusun yang
terletak di arah Barat TPA Ngronggo berkisar antara 0,03 mg/l – 0,08 mg/l. bila dibandingkan
dengan penelitian tersebut, hasil penelitian ini mempunyai rentang konsentrasi Cu2+
yang lebih
sempit dan masih termasuk dalam kisaran tersebut.
14
Tabel 7. Konsentrasi Logam Cd2+
dan Cu2+
dalam Air Sumur pada arah Barat
Dusun RT/RW Sumur Konsentrasi (mg/l) BM (mg/l)
Cd2+
Cu2+
Cd2+
Cu2+
Belon
01
01
02
02
03
03
71
72
73
74
75
76
0,004
0,004
0,002
0,002
0,002
0,003
0,02
0,03
0,02
0,02
0,03
0,03
0,01 0,02
3.2. Kandungan Parameter Pendukung dalam Air Sumur di Dusun-Dusun di Sekitar TPA
Ngronggo Salatiga
Kisaran parameter fisikawi di sekitar TPA Ngronggo adalah sebagai berikut: suhu berkisar
antara 21 – 25 oC, TDS berkisar antara 50 – 320 ppm, DHL berkisar antara 110 – 590 µS/cm,
Warna berkisar antara 0 - 32 PtCo, dan Kekeruhan berkisar antara 0 – 7 FTU. Perbandingan
parameter fisikawi dan Baku Mutu Kelas II Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Disajikan pada Tabel 8. s/d Tabel
11.
3.2.1. Kandungan Parameter Pendukung pada Arah Utara
Kisaran parameter fisikawi untuk arah Utara TPA Ngronggo adalah sebagai berikut: suhu
berkisar antara 21 – 24 0C, DHL berkisar antara 170 – 510 µS/cm, TDS berkisar antara 50 – 270
mg/l, warna berkisar antara 0 – 27PtCo, kekeruhan berkisar antara 0 – 6 FTU. Perbandingan
parameter fisikawi dan Baku Mutu disajikan pada Tabel 8.
Untuk parameter fisikawi hanya parameter TDS yang memiliki standar baku mutu. Dari
Tabel 8. terlihat nilai TDS di dusun-dusun di arah ini masih berada di bawah nilai ambang batas.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Van Harling (2008) dan Astuty (2010).
Besar nilai parameter kimiawi pada arah ini adalah: pH berkisar antara 5,5 – 6,5; Alkalinitas
antara 25 – 120 mg/l; BOD5 antara 0 – 2,95 mg/l; COD antara 15,55 – 36,94 mg/l; PO43-
antara
0,12 – 0,77 mg/l dan SO42-
antara 0 – 28 mg/l.
15
Tabel 8. menunjukkan air sumur di semua dusun di arah Utara TPA Ngronggo bersifat asam.
Dibandingkan nilai baku mutu, pH air di sebagian sumur di arah Utara TPA berada di luar angka
baku mutu (di bawah 6). Keadaan asam ini berkaitan dengan keberadaan anion-anion yang juga
tinggi, seperti ditunjukkan dalam Tabel 8., yaitu PO43-
yang konsentrasinya telah melebihi baku
mutu untuk sebagian besar sumur cuplikan.
Beberapa cuplikan air sumur yang diteliti nilai COD melebihi baku mutu. Nilai COD yang
tertinggi didapati pada dusun Promasan RT 02 dengan nilai 36,94 mg/l. Astuty (2010)
melaporkan hasil kisaran nilai COD sebesar 14,25 – 136,75 mg/l. Hasil ini menunjukkan nilai
COD masih berada dalam kisaran yang di laporkan Astuty (2010). Kandungan COD sendiri
bergantung pada kandungan materi-materi organik di dalam air sumur yang bersangkutan. Nilai
COD yang melampaui batas baku mutu, menunjukkan bahwa materi organik dalam air sumur ini
relatif besar.
Tabel 8. Parameter Fisiko – Kimiawi Air Sumur di Sekitar TPA Ngronggo Salatiga pada
arah Utara
Dusun RT Sumur
Parameter Fisikawi Parameter Kimiawi
Suhu
(oC)
TDS
(mg/l)
DHL
(µS/cm)
Warna
(PtCo)
Turbidity
(FTU) pH
Alkalinitas
(mg/l)
BOD5
(mg/l)
COD
(mg/l)
PO43-
(mg/l)
SO4
2-
(mg/l)
Promasan
01
02
02
03
03
04
05
05
1
2
3
4
5
6
7
8
24
24
23
24
24
24
24
23
100
100
100
220
140
220
80
250
200
210
210
450
290
450
170
510
3
12
8
7
6
3
5
27
1
2
0
2
1
2
1
6
5,8
6,1
6,0
6,4
5,8
5,6
5,9
6,2
60
60
70
120
95
45
45
65
0
0,28
0,92
1,36
0,58
1,26
1,36
0,57
27,22
22,46
36,94
19,44
21,38
17,49
15,55
19,44
0,27
0,24
0,16
0,26
0,50
0,12
0,27
0,42
6
0
0
28
13
3
9
27
Ngemplak
01
01
02
03
03
9
10
11
12
13
23
24
23
24
21
60
50
270
50
220
120
110
540
110
420
25
10
11
0
3
6
2
2
0
1
5.5
5,7
5,7
5,5
6,5
70
45
25
115
60
1.55
0,87
0,09
0,29
2,95
17.49
25,27
21,34
19,44
23,33
0.66
0,48
0,77
0,29
0,35
0
0
1
1
1
Slumut
01
01
01
01
14
15
16
17
23
24
23
23
70
50
50
80
240
110
200
240
0
0
1
1
0
0
0
1
6.7
6,0
6,4
6,2
25
55
25
30
0.57
0,68
0,67
0,56
21.38
19,44
20,59
21,34
0.23
0,17
0,18
0,24
2
3
4
2
BM 1000 6-9 3 25 0,20
16
3.2.2. Kandungan Parameter Pendukung pada Arah Timur Laut
Kisaran parameter fisikawi untuk arah Timur Laut dari TPA Ngronggo adalah: suhu antara
22 – 24 0C, DHL antara 130 – 340 µS/cm, TDS antara 60 – 170 mg/l, warna antara 0 – 27 PtCo,
kekeruhan antara 1 – 7 FTU. Perbandingan parameter fisikawi dan Baku Mutu disajikan pada
Tabel 9.
Dari Tabel 9. terlihat nilai TDS dari masing-masing dusun di arah Timur Laut berada di
bawah baku mutu. Hasil ini sejalan dengan hasil Astuty (2010) yang mengemukakan pada arah
Timur Laut TDS berkisar antara 40 – 200 µS/cm. Sedangkan untuk parameter kekeruhan dan
suhu, didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian yang dilaporkan oleh
Astuti (2010) yaitu 0 – 24 FTU untuk kekeruhan dan 23 – 25 0C untuk suhu.
Untuk parameter kimiawi kisarannya adalah: pH antara 5,6 – 6,4; Alkalinitas 35 – 105 mg/l;
BOD5 antara 0,19 – 2,33 mg/l; COD antara 13,60 – 25,27 mg/l; PO43-
antara 0,14 – 0,88 mg/l
dan SO42-
antara 0 – 18 mg/l.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, terdapat beberapa nilai pH yang berada di bawah rentang
baku mutu yang ditetapkan. Arah Timur Laut memiliki rentang pH yang serupa dengan arah
Utara. Sedangkan untuk PO43-
arah Timur Laut menunjukkan nilai kisaran yang tidak jauh
berbeda dengan nilai kisaran pada arah Utara, dimana semua sumur di dusun Tetep nilainya
melebihi baku mutu. Sedangkan di dusun Tetepwates terdapat 3 sumur cuplikan yang tidak
melebihi baku mutu. Untuk nilai COD hanya satu RT di dusun Tetep yang nilainya melebihi
baku mutu.
Tabel 9. Parameter Fisiko – Kimiawi Air Sumur di Sekitar TPA Ngronggo Salatiga pada
arah Timur Laut
Dusun RT/RW Sumur
Parameter Fisikawi Parameter Kimiawi
Suhu
(oC)
TDS
(mg/l)
DHL
(µS/cm)
Warna
(PtCo)
Turbidity
(FTU) pH
Alkalinitas
(mg/l)
BOD5
(mg/l)
COD
(mg/l)
PO43-
(mg/l)
SO4
2-
(mg/l)
Tetep
01/03
02/03
02/03
03/03
03/04
01/04
18
19
20
21
22
23
22
24
23
24
24
24
70
80
100
60
70
100
160
170
200
130
150
210
12
0
27
5
4
16
2
1
7
1
1
3
6.3
5,9
5,7
5,6
5,7
6,4
75
90
85
35
65
75
0.49
1,46
0,48
0,97
0,97
0,37
25.27
15,55
23,33
13,6
13,6
22,46
0.57
0,52
0,48
0,75
0,88
0,34
0
1
0
1
1
11
17
Tabel 9. (Lanjutan)
Dusun RT/RW Sumur
Parameter Fisikawi Parameter Kimiawi
Suhu
(oC)
TDS
(mg/l)
DHL
(µS/cm)
Warna
(PtCo)
Turbidity
(FTU) pH
Alkalinitas
(mg/l)
BOD5
(mg/l)
COD
(mg/l)
PO43-
(mg/l)
SO4
2-
(mg/l)
Tetep
02/04
02/04
02/04
03/04
24
25
26
27
24
24
23
24
60
70
90
100
130
170
200
210
14
15
11
14
2
3
2
2
6,3
6,3
6,2
6,3
45
65
60
45
0,84
0,87
0,81
0,46
22,46
24,75
17,55
22,46
0,32
0,45
0,37
0,33
14
10
18
11
Tetepwates
01
01
01
02
02
02
03
04
04
05
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
24
24
23
24
23
24
23
22
23
23
80
90
70
80
100
100
160
170
110
80
170
230
190
230
260
210
330
340
230
160
14
9
12
18
14
15
21
7
4
7
3
3
3
2
4
4
4
3
1
2
6
5,7
6,0
6,1
6,0
5,8
5,7
5,8
5,9
5,8
60
55
65
60
65
55
45
100
105
55
0.75
0,80
0,75
0,37
0,19
0,28
0,56
2,33
0,19
1,4
14.98
25
17,49
15,55
14,98
14,98
14,98
22,33
21,38
18,72
0.22
0,2
0,24
0,21
0,22
0,15
0,23
0,30
0,26
0,14
10
9
11
7
15
11
1
14
11
9
3.2.3. Kandungan Parameter Pendukung pada Arah Timur
Untuk arah Timur, kisaran kandungan parameter fisikawinya adalah: suhu antara 23 – 25 0C,
DHL antara 130 – 590 µS/cm, TDS antara 70 – 320 mg/l, warna antara 1 – 32 PtCo, kekeruhan
antara 0 – 7 FTU. Perbandingan parameter fisikawi dan Baku Mutu disajikan pada Tabel 10.
Sama dengan arah Timur Laut dan Utara, nilai TDS pada arah ini berada di bawah baku
mutu. Parameter suhu diarah ini mempunyai kisaran yang tidak jauh berbeda dengan arah Utara
dan Timur Laut.
Untuk kisaran parameter kimiawi yang disajikan dalam Tabel 10. Parameter pH berkisar
antara 5,4 – 6,3; Alkalinitas antara 15 – 120 mg/l; BOD5 antara 0 – 2,43 mg/l; COD antara 11,66
– 43,06 mg/l; PO43-
antara 0,06 – 0,85 mg/l dan SO42-
antara 0 – 25 mg/l.
Kisaran nilai parameter pH di arah Timur tidak jauh berbeda dengan arah lainnya, dengan
kecenderungan sifat asam. Untuk PO43-
sebagian besar dusun di arah ini telah melebihi ambang
batas yang ditentukan. Sedangkan untuk nilai COD, hanya dusun Randuacir saja yang nilainya
telah melebihi ambang batas.
18
Tabel 10. Parameter Fisiko – Kimiawi Air Sumur di Sekitar TPA Ngronggo Salatiga pada
arah Timur
Dusun RT Sumur
Parameter Fisikawi Parameter Kimiawi
Suhu
(oC)
TDS
(mg/l)
DHL
(µS/cm)
Warna
(PtCo)
Turbidity
(FTU) pH
Alkalinitas
(mg/l)
BOD5
(mg/l)
COD
(mg/l)
PO43-
(mg/l)
SO4
2-
(mg/l)
Randuacir
01
02
02
03
04
38
39
40
41
42
24
23
24
23
24
90
110
70
80
100
180
230
140
160
200
1
9
21
3
5
0
1
5
1
1
5.9
5,9
5,9
6,0
5,7
45
45
85
90
65
2,43
1,71
1,65
1,03
0
43,06
19,44
19,44
37,44
41,18
0,16
0,23
0,48
0,22
0,19
1
1
2
7
8
Salam
01
01
03
04
43
44
45
46
23
24
24
24
320
90
120
70
590
190
240
130
5
1
14
10
3
1
3
2
5.5
5,9
5,6
5,9
30
100
65
60
1,24
0,58
0,75
0
21,38
23,33
20,59
17,49
0,34
0,44
0,28
0,85
24
21
12
1
Ploso
01
01
02
02
03
03
03
04
04
04
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
24
23
23
24
24
23
23
24
24
24
90
80
100
100
100
70
100
70
90
70
180
160
200
200
190
200
170
140
180
150
32
17
11
2
12
14
21
8
14
13
7
5
3
0
2
6
5
1
4
7
5,5
5,7
5,7
6
6,3
6,1
6,2
5,5
6,1
6,0
50
60
120
60
80
65
70
55
55
60
0
0,75
1,22
1,85
0,75
1,71
1,65
0,09
0,75
0,87
20,59
21,38
21,48
17,49
18,72
19,44
19,44
18,72
15,55
15,55
0,20
0,20
0,24
0,32
0,49
0,26
0,35
0,40
0.36
0,44
20
20
1
16
18
16
11
10
7
10
Sugihwaras
01
01
02
02
03
03
03
03
04
04
05
05
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
24
24
24
24
23
25
24
24
24
24
23
24
140
110
70
90
240
230
80
100
320
90
70
120
170
130
150
210
160
460
130
210
340
230
330
260
16
18
13
15
17
12
13
17
16
12
15
17
7
4
3
2
3
2
5
1
4
3
2
3
6,3
5,9
5,6
5,9
5,7
5,8
5,5
5,6
5,6
5,8
5,4
5,6
40
60
35
60
25
45
35
60
55
50
25
45
0,49
0,35
0,54
0,28
0,67
0
0,26
0,49
0,47
0,41
0,54
0,49
21,75
20,59
23,33
25,27
21,38
11,66
16,75
20,59
17,86
15,48
16,75
16,75
0,48
0,23
0,47
1,22
0,68
0,30
0,10
0,11
0,07
0,19
0,14
0,06
1
3
0
1
1
0
4
2
1
3
4
4
Kembang 01
01
69
70
23
24
240
70
450
150
14
2
4
0
5,6
5,9
15
70
1,24
1,26
23,33
21,38
0,75
0,27
25
9
BM 1000 6-9 3 25 0,20
19
3.2.4. Kandungan Parameter Pendukung pada Arah Barat
Pada arah Barat, kisaran kandungan parameter fisikawinya: suhu berkisar antara 23 – 24 0C,
DHL berkisar antara 180 – 420 µS/cm, TDS berkisar antara 90 – 210 mg/l, warna berkisar antara
12 – 30 PtCo, kekeruhan berkisar antara 0 – 5 FTU. Perbandingan parameter fisikawi dan Baku
Mutu disajikan pada Tabel 11.
Sama dengan tiga arah lainnya, nilai TDS pada arah Barat masih memenuhi nilai ambang
batas yang ditetapkan. Parameter suhu diarah ini memiliki kisaran yang tidak jauh berbeda
dengan arah lain.
Sedangkan kisaran parameter kimiawi yang disajikan dalam Tabel 11. parameter pH berkisar
antara 5,5 – 6,2; Alkalinitas antara 35 – 75 mg/l; BOD5 antara 0,75 – 2,04 mg/l; COD antara
15,55 – 27,22 mg/l; PO43-
antara 0,10 – 0,52 mg/l dan SO42-
antara 0 – 17 mg/l.
Kisaran nilai parameter pH di arah ini tidak jauh berbeda dengan 3 arah lainnya, dengan
kecenderungan sifat asam. Untuk PO43-
sebagian besar dusun di arah ini telah melebihi ambang
batas yang ditentukan, hanya 2 cuplikan sumur yang dibawah nilai ambang batas. Sedangkan
untuk nilai COD, hanya 1 cuplikan saja yang nilainya telah melebihi ambang batas.
Tabel 11. Parameter Fisiko – Kimiawi Air Sumur di Sekitar TPA Ngronggo Salatiga pada
Arah Barat
Dusun RT Sumur
Parameter Fisikawi Parameter Kimiawi
Suhu
(oC)
TDS
(mg/l)
DHL
(µS/cm)
Warna
(PtCo)
Turbidity
(FTU) pH
Alkalinitas
(mg/l)
BOD5
(mg/l)
COD
(mg/l)
PO43-
(mg/l)
SO4
2-
(mg/l)
Belon
01
01
02
02
03
03
71
72
73
74
75
76
24
23
23
24
23
24
90
180
180
110
210
140
180
210
370
340
420
280
12
21
30
27
13
14
1
2
5
0
3
2
6,1
6,2
5,5
6,0
5,7
5,8
35
55
65
75
55
40
0.75
1,84
1,75
1,26
2,04
0,75
16.85
23,33
27,22
17,49
15,55
18,72
0.14
0,28
0,52
0,36
0,31
0,10
1
1
0
0
17
6
3.3. Indeks Pencemaran (IP) Air Sumur di Dusun-Dusun Sekitar TPA Ngronggo Salatiga
Kualitas air sumur di sekitar TPA Ngronggo berdasarkan Indeks Pencemaran berstatus
kondisi baik sampai status cemar ringan (Tabel 12. dan Lampiran 4). Dari Tabel 12. terlihat
bahwa sebagian besar air sumur di sekitar TPA Ngronggo berstatus tercemar ringan (94,74 %)
20
dan hanya 4 sumur yang berstatus kondisi baik (5,26 %) Sehingga dapat dikatakan bahwa
kualitas air sumur di sekitar TPA Ngronggo Salatiga sebagian besar dalam kondisi cemar ringan.
Hasil penelitian ini agak berbeda dengan hasil penelitian Astuty (2010) dan Van Harling (2008)
yang menyebutkan air sumur di sekitar TPA Ngronggo 100 % berstatus cemar ringan.
Tabel 12. Indeks Pencemaran Air Sumur Dusun-Dusun di Sekitar TPA Ngronggo Salatiga
Arah Desa RT RW n IP Kategori
U
Promasan
01
02
03
04
05
1
2
2
1
2
1,31
1,47 – 4,00
1,21 – 1,25
1,47
0,92 – 2,24
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Kondisi baik - Cemar ringan
Ngemplak
01
02
03
2
1
2
1,44 – 2,68
2,88
1,74 – 2,18
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Slumut 01 4 1,03 – 1,91 Cemar ringan
TL
Tetep
01
02
03
04
01
02
03
03
03
03
03
04
04
04
1
2
1
1
1
3
1
2,42
2,16 – 2,59
2,93
3,10
1,62
1,61 – 2,07
1,62
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Tetepwates
01
02
03
04
05
3
3
1
2
1
1,13 – 1,89
0,89 – 2,52
1,15
1,54 – 2,56
0,98
Cemar ringan
Kondisi baik - Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Kondisi baik
T
Randuacir
01
02
03
04
1
2
1
1
2,34
1,51 – 2,33
1,44
1,63
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Salam
01
03
04
2
1
1
2,00 – 2,04
1,39
1,45
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
21
Tabel 12. (Lanjutan)
Arah Desa RT RW n IP Kategori
T
Ploso
01
02
03
04
2
2
3
3
1,30 – 1,56
1,14 – 1,54
1,23 – 2,25
1,99 – 2,71
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Sugihwaras
01
02
03
04
05
2
2
4
2
2
1,92 – 2,20
2,18 – 3,62
1,45 – 1,90
1,03 – 1,46
1,46 – 1,91
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Kembang 01 2 1,30 – 2,89 Cemar ringan
B Belon
01
02
03
2
2
2
0,84 – 1,51
1,73 – 1,67
1,47 – 3,08
Kondisi baik - Cemar ringan
Cemar ringan
Cemar ringan
Keterangan: U=Utara, TL=Timur Laut, T=Timur, B=Barat,
RT = Rukun Tetangga, RW = Rukun Warga, n = Jumlah sumur cuplikan
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan:
1. Kandungan logam berat Cd2+
dalam air sumur cuplikan di seluruh dusun-dusun sekitar TPA
Ngronggo Salatiga masih berada di bawah nilai baku mutu untuk semua arah (Utara, Timur
Laut, Timur, Barat). Sedangkan untuk logam berat Cu2+
berkisar di bawah sampai di atas
angka baku mutu untuk semua arah (Utara, Timur Laut, Timur, Barat). Kandungan Cu2+
terbesar terdapat pada arah Utara, kemudian untuk arah lain berturut-turut sebagai berikut:
Timur Laut > Timur > Barat.
2. Indeks Pencemaran (IP), dari 76 sumur yang diteliti hanya 4 sumur berstatus kondisi baik
(5,26 %) sedangkan sisanya (94,74 %) berstatus cemar ringan.
Saran:
Dilakukan penelitian untuk jenis logam berat yang lain untuk mendapat data Indeks
Pencemaran logam berat yang lebih lengkap. Selain itu keadaan musim pada saat penelitian perlu
dipantau sehingga diketahui ada atau tidaknya pengaruh musim terhadap kualitas air.
22
5. UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga tugas akhir ini
dapat terselesaikan.
6. DAFTAR PUSTAKA
Alerts, G dan S.S. Santika, 1987. Metoda Penelitian Air. Usaha Nasional, Surabaya.
Arumawati, D. E., 2007. Kualitas Air Tanah Berdasarkan Kandungan Timbal (Pb2+
) dan
Nikel (Ni2+
) di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Ngronggo
Salatiga. Skripsi, Program Studi Kimia/S1. Universitas Kristen Satya Wacana.
Astuty, Woro W., 2010. Kualitas Air Sumur dan Indeks Asupan Berdasarkan Kandungan
Kadmium (Cd2+
) dan Seng (Zn 2+
) di Dusun-Dusun Sekitar Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Ngronggo Salatiga. Skripsi, Program Studi Kimia/S1. Universitas Kristen
Satya Wacana.
HACH, 1992. DR/EL 2000 Spectrofotometer Prosedures Manual. HACH Company, USA
461p.
Keman, S., 2003. Pengaruh Pembuangan Sampah Terbuka (Open Dumping) Terhadap
Kualitas Kimia Air Sumur Gali Penduduk di Sekitarnya. Jurnal Penelitian Medika
Eksakta Vol. 4 No. 2 Agustus 2003: 147 – 156.
Makarim. N., 2003. Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Indeks Pencemaran.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003.
Musta’in, 2007. Dampak Lingkungan dan Sosial Ekonomi dari TPA Sampah (Studi Kasus
TPA Ngronggo Kota Salatiga). Tesis, Program Pasca Sarjana / S2. Universitas Kristen
Satya Wacana.
Permadi, D. J., 2008. Pola Sebaran Logam Berat Kadmium (Cd2+
), Tembaga (Cu2+
), dan
Antimoni (Sb3+
) di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Ngronggo,
Kotamadya Salatiga. Skripsi, Program Studi Kimia / S1. Universitas Kristen Satya
Wacana.
Undang-undang RI No. 4 tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Van Harling, V. N., 2008. Kualitas Air Tanah Berdasarkan Kandungan Tembaga [Cu(II)],
Mangan [Mn(II)] dan Seng [Zn(II)], di Dusun-Dusun Sekitar Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah Ngronggo, Salatiga. Skripsi. Program Studi Kimia/S1. Universitas
Kristen Satya Wacana.