KTSP Tahun 2009-2010

70
PENETAPAN/PENGESAHAN Setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum MTs.Mathla’ul Huda ditetapkan / disahkan untuk diberlakukan mulai tahun 2009/2010 Ditetapkan/ disahkan Di` : ......... ................ Tanggal : ......... ................ Menyetujui, Ketua Komite Sekolah Kepala Madrasah, ___________________ Tb.Faturohman, S.Ag Mengetahui. a.n. Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi Jawa Barat Kepala Bidang Dikmenti i

description

Data Realise 2010

Transcript of KTSP Tahun 2009-2010

Page 1: KTSP Tahun 2009-2010

PENETAPAN/PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini

Kurikulum MTs.Mathla’ul Huda ditetapkan / disahkan untuk diberlakukan mulai

tahun 2009/2010

Ditetapkan/disahkan

Di` : .........................

Tanggal : .........................

Menyetujui,Ketua Komite Sekolah Kepala Madrasah,

___________________ Tb.Faturohman, S.Ag

Mengetahui.a.n. Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi Jawa BaratKepala Bidang Dikmenti

Drs. H. OTJI S. WIHARJADI, M.PdPembina Tingkat 1NIP. 131 407 441

i

Page 2: KTSP Tahun 2009-2010

KATA PENGANTAR

Pelaksanaan kegiatan kependidikan di Lingkungan Departemen

Pendidikan Nasional adalah melaksanakan amanah Undang Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang secara teknisnya dijabarkan

dalam Permen No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum Tahun 2006; No

23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan; dan No 24 Tahun 2006

tentang Pelaksanaan Kurikulum Tahun 2006. Sehingga secara yuridis formal

mulai tahun pelajaran 2009/2010 Kurikulum Tahun 2006 mulai diberlakukan.

Implementasi Kurikulum Tahun 2006 menuntut adanya konsekuensi

logis dari sekolah sebagai satuan pendidikan. Silabus dalam Kurikulum Tahun

2006 mengalami perubahan secara krusial dari isi pokoknya, yaitu diserahkannya

penentuan Materi Pokok dan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar kepada

sekolah sebagai satuan pendidikan.

Berangkat dari asumsi itulah munculnya istilah Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan atau KTSP.

Hakikatnya implementasi Kurikulum Tahun 2006 adalah dimulai dengan

disusunnya KTSP, dimana penyusunan KTSP tersebut merupakan sinergi dari

seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran yang berkaitan.

Sehinga dalam penyusunannya, KTSP merupakan produk kerja kurikuler yang

dilakukan oleh seluruh warga sekolah.

Dengan harapan melalui penyusunan KTSP ini kegiatan pembelajaran di

MTs.Mathla’ul Huda akan menjadi lebih nyata dan terarah dengan paramater

pencapaian yang operasional, kami memulai kegiatan di MTs.Mathla’ul Huda

dengan suatu panduan yang kompeten dan sesuai dengan kompetensi seluruh

sumberdaya dalam sekolah kami ini.

Parungpanjang, Juli 2009Kepala Madarasah,

Tb.Faturohman, S.Ag

ii

Page 3: KTSP Tahun 2009-2010

DAFTAR ISI

Halaman Lembar Penetapan iKata Pengantar iiDaftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN 1A Latar Belakang 1B Landasan 2C Visi dan Misi 3D Tujuan Sekolah 3E Standar Kompetensi Lulusan 4

BAB II KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH 6A Lingkungan Sekolah 6B Keadaan Sekolah 6C Personil Sekolah 7D Peserta Didik 8E Orang Tua Peserta Didik 9F Kerjasama 10G Analisis SWOT 11

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 13A Struktur Kurikulum 13B Muatan Kurikulum 17

1. Mata Pelajaran 172. Muatan Lokal 183. Kegiatan Pengembangan diri 184. Pendidikan Kecakapan Hidup 205. Keunggulan Lokal dan Global 206. Beban Belajar 217. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 228. Penjurusan 229. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 23

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 24A Permulaan Tahun Ajaran 24B Waktu Belajar 24C Libur Sekolah 26D Jadwal Kegiatan 27

BAB V PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS 29

iii

Page 4: KTSP Tahun 2009-2010

DAN RPPA Pengembangan Silabus 29

1. Pengertian Silabus 292. Prinsip Pengembangan Silabus 293. Unit Waktu Silabus 304. Pengembangan Silabus 305. Langkah-langkah Pengembangan Silabus 31

B Pengembangan RPP 341. Pengertian RPP 342. Komponen RPP 353. Prinsip Penyusunan RPP 374. Langkah-langkah Penyusunan RPP 38

BAB VI PENUTUP 39

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv

Page 5: KTSP Tahun 2009-2010

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tentang pendidikan dasar dan

menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi

(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan

yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada

standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan

pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar

proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan

tersebut, yaitu Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan merupakan acuan

utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna

mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan satuan

pendidikan (sekolah) pada khusunya, MTs.Mathla’ul Huda sebagai lembaga

pendidikan tingkat menengah menenadang perlu untuk mengembangkan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum MTs.Mathla’ul Huda,

yang secara keseluruhan mencakup:

1. struktur dan muatan kurikulum

2. beban belajar peserta didik

3. kalender pendidikan

4. silabus, dan

5. rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

1

Page 6: KTSP Tahun 2009-2010

B. Landasan

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan.

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 2+0.

3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan

5. Permendiknas nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

6. Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 423.5/Kep.674-Disdik/2006 tanggal 25 Juli 2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata pelajaran Bahasa dan sastra Sunda

7. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup

2

Page 7: KTSP Tahun 2009-2010

C. Visi dan Misi MTs.Mathla’ul Huda

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi globalisasi yang sangat pesat; era informasi dan

berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, memicu

sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. MTs.Mathla’ul Huda

memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di

masa mendatang yang diwujudkan dalam visi sekolah berikut:

Visi MTs.Mathla’ul Huda

Mewujudkan sumber daya msnusia yang bertaqwa, beretika luhur, gemar

belajar, agamis dalam bertindak, rasional dalam bertindak (TEGAR).

Indikator :

1. Berprestasi dalam pencapaian nilai akademik (pencapaian SKBM, Ujian

Nasional dan Ujian Sekolah)

2. Berprestasi dalam kegiatan intra maupun ekstrakurikuler

3. Berprestasi dalam kegiatan keagamaan

Untuk mewujudkan visi tersebut, Sekolah menentukan langkah-

langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi Berikut:

Misi MTs.Mathla’ul Huda

1. Memberikan kesempatan yang luas dan kemudahan belajar kepada

masyarakat

2. Membina siswa yang bermoral dan menjunjung tinggi hokum dalam

konteks hablumminallah wa hablumminannas.

3. Menumbuhkan budaya membaca bagi siswa guru dan siswa.

4. Mengembangkan potensi keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat

5. Mendidik siswa hingga mampu beriman dan bertaqwa secara benar, dan

dapat membangun intelektual yang mengedepankan moral.

6. Melatih kedisiplinan dalam belajar dan beribadah kepada seluruh

komponen masyarakat.

7. Menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran yang kondusif, efektif dan

produktif.

3

Page 8: KTSP Tahun 2009-2010

8. Meningkatkan motivasi berprestasi pada seluruh warga sekolah

9. Meningkatkan prestasi akademik lulusan

10. Meningkatkan prestasi ekstrakurikuler

D. Tujuan Sekolah

Tujuan MTs.Mathla’ul Huda secara umum berupaya mencapai tujuan

pendidikan nasional yakni berupaya untuk meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kperibadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri

dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Secara khusus Tujuan MTs.Mathla’ul Huda adalah sebagai berikut:

Pada tahun 2010 MTs.Mathla’ul Huda mencapai dan memiliki

1. Peningkatan rata-rata nilai SKBM + 10, Ujian Nasional + 1.00, Ujian Sekolah

+ 2.00

2. Menjadi juara lomba tingkat kecamatan dan kabupaten

3. Menjadi juara lomba kesenian di tingkat kecamatan

4. 90% dari 70% guru menggunakan inovasi model-model pembelajaran

5. 80% dari 40% guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran

6. 90% peserta didik menjalankan kegiatan ibadah sesuai dengan agama yang

dianutnya.

E. Standar Kompetensi Lulusan

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat

dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah

mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP

sebagai berikut ini.

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan

perkembangan remaja

2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri

serta memperbaiki kekurangannya

3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,

perbuatan, dan pekerjaannya

4

Page 9: KTSP Tahun 2009-2010

4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial

5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial

ekonomi dalam lingkup global

6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,

kritis, kreatif, dan inovatif

7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

dalam pengambilan keputusan

8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk

pemberdayaan diri

9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang

terbaik

10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

kompleks

11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial

12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab

13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya

15. Mengapresiasi karya seni dan budaya

16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta

kebersihan lingkungan

18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun

19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di

masyarakat

20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain

21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara

sistematis dan estetis

22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara

dalam bahasa Indonesia dan Inggris

23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan

tinggi

5

Page 10: KTSP Tahun 2009-2010

BAB II

KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH

A. Lingkungan Sekolah

MTs.Mathla’ul Huda berlokasi di Desa Parungpanjang Kecamatan

Parungpanjang Kabupaten Bogor. Jika dipetakan, letak MTs.Mathla’ul Huda

berada di wilayah perbatasan kabupaten bahkan provinsi yakni antara

kabupaten Bogor (Jawa Barat) dengan kabupaten Tangarang (Banten).

Berdasarkan lokasi sekarang, MTs.Mathla’ul Huda memiliki kendala

untuk dapat berkembang dengan pesat. Hal ini dikarenakan prasarana

pendukung yang diantaranya sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Dari kondisi tersebut banyak calon siswa.

Masyarakat dilingkungan sekitar, secara umum bekerja sebagai buruh

pabrik, pedagang dan sebagian kecil bekerja sebagai buruh tani, yang

kebanyakan penghasilannya kurang menentu. Bisa dikatakan dari segi

kualitas ekonomi masyarakat sekitar sekolah tergolong kategori menengah

ke bawah. Hal tersebut berdampak pada rendahnya partisipasi masyarakt

terhadap pendidikan anak.

B. Keadaan Sekolah

1. Status Sekolah

Tanah sekolah sepenuhnya milik negara. Luas tanah seluruhnya 3

Hektare, dengan luas bangunan 3000 m2. Sebagian besar sekolah sampai

saat ini sudah dipagar permanen, dan hanya sebagian sebagian besar masih

terdapat lahan kosong.

2. Fasilitas Sekolah

Fasilitas gedung dan fasilitas lain yang dimiliki sekolah sampai saat ini

adalah sebagai berikut ini

Fasilitas Jumlah Kondisi KeteranganRuang Kepala Sekolah : 1 Baik

6

Page 11: KTSP Tahun 2009-2010

Ruang Guru : 1 BaikRuang TU : 1 BaikRuang Kelas : 6 BaikLab. Komputer : 1 BaikRuang Tamu : 1 BaikWC Guru : 1 BaikWC Kepala Sekolah : - BaikWC Siswa : 2 BaikMushola : 1 BaikLapangan Volly Ball : 1 BaikLapangan Badminton : 1 BaikPerpustakaan : 1 Baik

C. Personil Sekolah

Jumlah seluruh personil sekolah ada sebanyak 46 orang, terdiri atas guru

43 orang, karyawan tata usaha 3 orang dan peseruh 1 orang.

Keadaan personil sekolah

NO NAMA JABATAN STATUS1.2.3.4.5.6.7.8.91011.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.

7

Page 12: KTSP Tahun 2009-2010

NO NAMA JABATAN STATUS2526.27.28.29.30.

D. Peserta Didik

1. Jumlah Peserta Didik

Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2009/2010 seluruhnya

berjumlah 70 orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas tidak merata.

Perserta didik di kelas X sebanyak satu rombongan belajar, pada program IPS

kelas XI satu rombel, dan pada kelas XII program IPS satu rombel. Jadi secara

keseluruhan jumlah rombel di MTs.Mathla’ul Huda tahun pelajaran 2009/2010

adalah tiga rombel. Berikut adalah persebaran jumlah peserta didik pada masing-

masing rombel.

KelasJumlah

JumlahLaki-laki Perempuan

X

XI-IPSXII-IPSJumlah

2. Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah/ Droup Out

Angka putus sekolah (Droup out) di MTs.Mathla’ul Hudaternyata masih

cukup tinggi setiap tahunnya, yakni sebagai berikut:

Tahun Pelajaran Kelas Jumlah Tidak NaikPutus Sekolah

( DO )2006 – 2007 X

XIXII

2007/2008 XXIXII

2008/2009 XXIXII

8

Page 13: KTSP Tahun 2009-2010

Tingginya keadaan putus sekolah peserta didik terutama disebabkan masih

kurangnya kesadaran orang tua dan peserta didik tentang arti pentingnya

pendidikan, selain itu juga karena faktor kesulitan ekonomi.

Untuk mengatasi kendala ekonomi, sekolah terlah mengupayakan berbagai

bantuan dari berbagai pihak. Yang utama adalah dari komite sekolah, berupa

beasiswa bagi siswa berprestasi di kelas. Hal ini selain membantu yang kesulitan

ekonomi diharapkan dapat menumbuhkan persaingan yang sehat. Berikut data

data peserta didik yang mendapatkan beasiswa

Asal BantuanJumlah Penerima

(Peserta Didik)

BKM 8

BSD 8

3. Input dan Output SKHUN

Input TahunRata-rata

SKHUN

Output

Tahun

Rata-rata

SKHUN

2007 – 2008 47.51 2008 -2009 39.50

4. Prestasi yang dipernah diraih

a. Bidang Akademis : -

b. Bidang Non Akademis :

Juara 1 (IV) lomba taekondo tingkat Kabupaten (tahun 2007)

E. Orang Tua Peserta Didik

Sebagian besar peserta didik berasal dari keluarga yang tergolong

menengah ke bawah. Hal tersebut berdampak pada rendahnya angka kemampuan

partisifasi orang tua terhadap penyelenggaraan pendidikan anaknya. Keadaan

mata pencaharian orang tua peserta didik sebagian besar memiliki mata

pencaharian sebagai petani/ buruh tani. Kondisi ini dipengaruhi kondisi pola

kehidupan masyarakat sekitar Parungpanjang pada umumnya. Adapun gambaran

keadaan orang tua peserta didik MTs.Mathla’ul Huda adalah sebagai berikut:

9

Page 14: KTSP Tahun 2009-2010

No Pekerjaan Jumlah Prosentase

1 Petani/Buruh Tani 25 2,4

2 Dagang 8 7,5

3 Karyawan Swasta 5 10

4 PNS 2 30

5 Tak Bekerja 20 3

F. Kerjasama

1. Kerjasama dengan orang tua

Kerjasama dengan orang tua peserta didik dilaksanakan melalui Komite

Sekolah. Beberapa peran atau keterlibatan orangtua dalam pengembangan

sekolah diantaranya adalah sebagai:

a. donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun belum

berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya.

b. mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan

c. mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik

d. mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan

e. sumber belajar.

2. Kerjasama dengan Alumi

Kerja sama antara sekolah dengan alumni belum dapat digali secara

maksimal mengingat baru 1 angkatan sebagai alumni. Lain dari itu

komunikasi belum optimal.

3. Kerjasama dengan Instansi pemerintahan/ Lembaga lain.

Kerjasama dengan instansi pemerintahan atau lembaga lain diantaranya :

a. pengiriman petugas pengibar bendera dalam pelaksanaan upacara

peringatan HUT RI di tingkat kecamatan

b. pemerintah kecamatan sebagai mitra dalam pembangan pendidikan

terutama berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan

c. bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam upaya penyuluhan-

penyuluhan seperti penyuluhan Narkoba.

10

Page 15: KTSP Tahun 2009-2010

G. Analisis SWOT

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahuin beberapa hal yang

menjadi kekuatan (keunggulan), kelemahan (hambatan), kesempatan

(peluang) dan Ancaman (tantangan) MTs.Mathla’ul Huda Parungpanjang.

Berikut disajikan tabel Analisis SWOT.

No. Komponen Analisis

1. Stronght (Kekuatan) Merupakan satu-satunya MTs.Mathla’ul Huda di wilayah kecamatan Parungpanjang.

95% berlatar belakang pendidikan S1 dan 75% memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan mata pelajaran.

Perbandingan siswa dengan guru sangat memadai.

Tenaga guru tergolong muda dan energik sehingga kemungkinan untuk berkembang sangat tinggi.

Are sekolah cukup luas, sangat memadai untuk pembangunan dan mengembangkan fasilitas sekolah.

2. Weaknes (kelemahan) 70% pegawai dan guru merupakan tenaga honorer yang notabenenya mengajar lebih dari dua sekolah.

Lingkungan sekolah belum dibatasi dengan pagar sehingga kesulitan dalam meningkatkan ketertiban dan keamanan sekolah.

Fasilitas sekolah seperti Laboratorium dan peralatannya, perpustakaan belum memadai.

Sarana penunjang KBM belum lengkap.3. Oppurtunity (Peluang) Dukungan dari pemerintah kecamatan

cukup besar. Pengembangan wilayah kabupaten menjadi

kabupaten Bogor Barat menjadi peluang untuk berkembang terbuka lebar.

4. Threatment (Ancaman) Adanya sekolah sejenis yang lebih dahulu berdiri yang lokasinya tidak jauh dari sekolah ini.

Wilayah yang berbatasan dengan kabupaten Tangerang, yang perkembangannya cukup pesat.

11

Page 16: KTSP Tahun 2009-2010

No. Komponen Analisis

Animo masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya sampai kejenjang MTs sangat rendah.

Tingkat ekonomi masyarakat pada umumnya tergolong rendah (menengah ke bawah) sehingga menyebabkan partisifasi pendidikan rendah.

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum MTs.Mathla’ul Huda memuat kelompok mata

pelajaran sebagai berikut:

1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

4. kelompok mata pelajaran estetika

5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan dalam

kegiatan pembelajaran pada setiap pelajaran menyeluruh. Dengan demikian,

cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata

pelajaran yang relevan. Cakupan setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut:

CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN

NOKELOMPOK

MATA PELAJARAN

CAKUPAN

1. Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

12

Page 17: KTSP Tahun 2009-2010

NOKELOMPOK

MATA PELAJARAN

CAKUPAN

2. Kewarganegaraan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan perserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan dan teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada MTs dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kretif dan mandiri.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan dan harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan masyarakat sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada MTs dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

13

Page 18: KTSP Tahun 2009-2010

Penyusunan struktur kurikulum didasarkan atas standar kompetensi

lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP,

Perda Provinsi Jawa Barat tentang Muatan Lokal.

Sekolah atas persetujuan Komite Sekolah dan memperhatikan keterbatasan

sumber daya, sarana belajar serta minat peserta didik, menetapkan pengelolaan

kelas sebagai berikut:

2) MTs.Mathla’ul Huda menerapkan sistem paket. Peserta didik mengikuti

pembelajaran sesuai dengan yang telah diprogramkan dalam struktur

kurikulum.

3) Jumlah rombel belajar disesuaikan dengan jumlah pendaftar dan

tersedianya ruang kelas

4) Kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik

5) Kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas:

- Program Ilmu Pengatahuan Alam

- Program Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Strutur Kurikulum Kelas X

1) Kurikulum kelas X terdiri atas:

- 16 Mata Pelajaran

- 3 muatan lokal yakni Bahasa Sunda dan Pendidikan Lingkungan

Hidup (PLH) dan Akidah Akhlak

- program pengembangan diri.

2) Sekolah tidak menambah alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran. Jam

pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana

tertera dalam struktur kurikulum.

3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit

b. Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII

1) Kurikulum kelas XI dan XII IPS terdiri atas:

- 13 Mata Pelajaran

14

Page 19: KTSP Tahun 2009-2010

- 3 muatan lokal yakni Bahasa Sunda dan Pendidikan Lingkungan

Hidup (PLH) dan Akidah Akhlak.

- program pengembangan diri.

2) Sekolah tidak menambah alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran. Jam

pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana

tertera dalam struktur kurikulum.

3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit

Struktur Kurikulum

No KomponenKelas

KetX XI.IPA XI.IPS XII.IPS

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 2 22. Pendidikan

Kewarganegaraan2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 44. Bahasa Inggris 4 4 4 45. Matematika 4 4 4 46. Fisika 2 4 - -7. Biologi 2 4 - -8. Kimia 2 4 - -9. Sejarah 1 1 3 310. Geografi 1 - 3 311. Ekonomi 2 - 4 312. Sosiologi 2 - 3 313. Seni Budaya 2 2 2 214. Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan2 2 2 2

15. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2 2

16. Bahasa Arab 2 2 2 2B. Muatan Lokal1 Bahasa Sunda 2 2 2 22 Pendidikan Lingkungan

Hidup1 1 1 1

3 Akidah Akhlak 1 - - 1C. Pengembangan Diri 2)* 2)*

Jumlah 40 40 40 40 2)* Ekuivalen 2 jam pembelajaran

15

Page 20: KTSP Tahun 2009-2010

Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPS

KomponenAlokasi Waktu

Kelas XI Kelas XIISmt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 4 44. Bahasa Inggris 4 4 4 45. Matematika 4 4 4 46. Sejarah 3 3 3 37. Geografi 3 3 3 38. Ekonomi 4 4 4 49. Sosiologi 3 3 3 313. Seni Budaya 2 2 2 214. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan2 2 2 2

15. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2 2

16. Bahasa Arab 2 2 2 2B. Muatan Lokal1. Bahasa Sunda 2 2 2 22 Pendidikan Lingkungan Hidup 1 1 1 13 Akidah Akhlak 2 2 2 2C. Pengembangan Diri 2)* 2)* 2)* 2)*

Jumlah 42 42 42 422)* Ekuivalen 2 jam pembelajaran

B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum MTs.Mathla’ul Hudameliputi sejumlah mata pelajaran

yang keleluasaan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan

dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang

dikembangkan oleh sekolah serta kegiatan pengembangkan diri.

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran terdiri atas mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan

sebagai berikut:

16

Page 21: KTSP Tahun 2009-2010

a. Mata Pelajaran Wajib , meliputi : Pendidikan Agama, Pendidikan

Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Mateamatika,

Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Sejarah, Sosiologi, Geografi,

Penjasorkes, Seni Budaya, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

b. Mata Pelajaran Pilihan , yakni Bahasa Arab (pilihan mata pelajaran ini

dimungkinkan dengan adanya sumber daya manusia yang memadai dan

kehidupan masyarakatnya yang menunjang program pembelajaran

tersebut.

2. Muatan Lokal

Letak geografis MTs.Mathla’ul Huda yang berada di wilayah provinsi

Jawa Barat, tentunya berupaya menjunjung tinggi program pengembangan daerah

Jawa Barat yang dicanangkan pemerintah Jawa Barat. Berdasarkan hal tersebut,

MTs.Mathla’ul Hudamengembangkan Muatan Lokal yang terdiri dari Bahasa

Sunda dan Pendidikan Lingkungan Hidup.

Pemilihan Muatan Lokal tersebut juga didasarkan kepada Surat Keputusan

Gubernur Jawa Barat Nomor 423.5/Kep.674-Disdik/2006 tanggal 25 Juli 2006

tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta Panduan Penyusunan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata pelajaran Bahasa dan sastra Sunda

serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup, maka

pengembangan silabus dan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk

muatan lokal Bahasa Sunda dan Pendidikan Lingkungan Hidup di MTs.Mathla’ul

Hudamengacu kepada SK dan Pergub tersebut.

3. Kegiatan Pengembangan diri

Pengembangan diri di MTs.Mathla’ul Huda diarahkan untuk

pengembangan karakter peserta didik sehingga menjadi pribadi yang mandiri

dalam mengatasi persoalan hidup, baik persoalan pribadi, kemasyarakatan

maupun kebangsaan. Pengembangan diri juga dimaksudkan untuk memberikan

kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

17

Page 22: KTSP Tahun 2009-2010

sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik dengan

mempertimbangkan kondisi sumber daya sekolah.

Secara khusus pengembangan diri bertujuan untuk

- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan

- Membangkitkan sikap patriotisme dan sportifitas peserta didik

- Meningkatkan kemandirian peserta didik

- Meningkatkan sosiabilitas peserta didik

- Meningkatkan adversitas peserta didik

- Membentuk sikap enterpreunership peserta didik

Pengembangan Diri dilaksanakan di bawah koordinator guru Bimbingan

Konseling, pelatih, pembina ekstakurikuler, guru mata pelajaran dan seluruh

personil MTs.Mathla’ul Huda. Pengembangan diri dilaksanakan di luar kelas.

Pengembangan Diri di MTs.Mathla’ul Hudadilaksanakan melalui kegiatan

sebagai berikut:

a. Bimbingan Konseling

Pengembangan diri melalui program bimbingan dan konseling

mencakup hal-hal yang berkaitan dengan budipekerti, belajar, dan karir

peserta didik; dan dilaksanakan melalui program Bimbingan dan Konseling

Pribadi, Sosial, Akademik, dan Karier.

b. Kegiatan Ekstrakuruler

Pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler mencakup hal-hal

yang berkaitan dengan pengembangan potensi, bakat, dan minat peserta

didik. Pelaksanaannya dengan mewajibkan peserta didik mengikuti

sekurang-kurangnya satu kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan di

MTs.Mathla’ul Huda sebagai berikut:

Pramuka

Kelompok Olah Raga Prestasi

Apresiasi Seni

Rohani Islam

18

Page 23: KTSP Tahun 2009-2010

c. Program Pembiasaan

Pengembangan diri melalui program pembiasaan mencakup kegiatan

yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang yang dilaksanakan

secara rutin, spontan, keteladanan dan terprogram.

Rutin :

o Upacara penaikan bendera setiap hari Senin

o Membaca Al Qur’an setiap hari sebelum belajar

o Memeriksa kebersihan dan kerapihan badan dan pakaian

o Menjaga kebersihan kelas dan halaman

Spontan :

o Memberi salam

o Membuang sampah pada tempatnya

o Membiasakan antri

o Berdialog

o Menengok teman yang sakit

o Menyampaikan pendapat secara baik dan benar

Terprogram :

o Mengadakan pekan olah raga antar kelas

o Mengadakan pekan kreativitas seni

o Merayakan dan memperingati HBN dan HBI

o Mengadakan karya wisata atau Study Tour

Keteladanan :

o Berpenampilan dan berpakaian bersih dan rapi

o Tepat waktu dalam segala hal

o Berpenampilan Sederhana

o Bersikap ilmiah dan jujur

19

Page 24: KTSP Tahun 2009-2010

4. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan

bagian intergral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian,

materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui kegiatan

pembelajaran yang diemban pelajaran yang bersangkutan.

5. Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan

yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam

aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan

lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta

didik.

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global di MTs.Mathla’ul

Hudamerupakan bagian dari semua mata pelajaran. Pendidikan berbasis

keunggulan lokal dan global diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal

lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.

6. Beban Belajar

MTs.Mathla’ul Huda endasarkan pengaturan beban belajar peserta didik

berdasarkan sistim paket. Adapun beban belajar perserta didik yang ditetapkan

adalah sebagai Berikut:

a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana

tertera dalam struktur kurikulum.

b. Alokasi waktu tatap muka adalah 1 jam pembelajaran sama dengan 45 Menit

c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur 30% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang

bersangkutan.

d. Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua

jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah

20

Page 25: KTSP Tahun 2009-2010

Beban Belajar Peserta Didik

Kelas

Satu jam tatap muka

(menit)

Jumlah jam pembelajaran per minggu

Minggu Efektif

per tahun ajaran

Waktu pembelajaran

pertahun

Jumlah jam per tahun (@60 menit)

X 45 39 341326jam pel (59679menit)

994,5jam

XI, XII 45 40 341360 jam pel (61200 menit)

1020 jam

7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Ketuntasan belajar di tetapkan untuk tiap Indikator Pencapaian

Kompetensi Dasarnya dengan kriteria logis adalah sebesar 75 % untuk tiap

Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

Dengan menganalisa segala aspek dan ketentuan penghitungannya maka

penetuan ketuntasan ini dalam tahun pelajaran 2009/2010 MTs.Mathla’ul Huda

menentukan KKM sebagai berikut:

No Komponen Kelas dan KKM

10 11 IPS 12 IPS1 2 3 4 5 6

A Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama Islam 64 63 63

2 Kewarganegaraan 63 63 63

3 Bahasa Indonesia 65 64 64

4 Matematika 60 60 60

5 Sejarah 63 62 60

6 Penjaskes 68 68 68

7 Bahasa Inggris 60 60 60

8 Seni Budaya 67 67 67

9 Tek Info Kom 65 65 66

10 Fisika 60

11 Biologi 60

12 Kimia 60

21

Page 26: KTSP Tahun 2009-2010

13 Ekonomi 65 65 65

14 Sosiologi 65 65 61

15 Geografi 62 62 62

16 Bahasa Arab 61 60 60

B Mulok   1 Bahasa Sunda 63 63 63

2 Pend. Lingkungan Hidup 62 62 62

3 Akidah Akhlak 62 62 62

8. Penjurusan

a. Sesuai kesepakatan Sekolah dengan Komite Sekolah serta dengan

memperhatikan keadaan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah,

maka sekolah menetapkan hanya ada 1(satu) jurusan yang diprogramkan,

yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial. (IPS).

b. Penentuan penjurusan program studi dilakukan di akhir semester 2 kelas

X, dengan memperhatikan bakat, minat peserta didik, yang dilaksanakan

di semester 1 kelas X.

c. Kriteria penjurusan

6) Peserta didik yang besangkutan naik ke kelas XI

7) Peserta mencapai kategori tuntas dan memiliki nilai 60 untuk setiap

mata pelajaran yang menjadi ciri khas program studi, yakni

Matematika, Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan Sosiologi (untuk jurusan

Ilmu Pengetahuan Sosial)

9. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria

kenaikan kelas sebagaimana diatur dalam edaran Disdik Provinsi Jawa Barat No.

421.3/1620.

a. Peserta didik dinyatakan naik ke tingkat yang lebih tinggi bila :

Berkelakuan baik sesuai dengan standar penilaian sekolah

Prosentasi kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar sekurang-kurangnya

75%

Memiliki nilai rapor semua aspek pada semua mata pelajaran sampai

semester 2 kelas yang bersangkutan.

22

Page 27: KTSP Tahun 2009-2010

Tidak ada nilai kurang atau sama dengan 50 (lima puluh) pada rapor

semester 2.

Jumlah mata pelajaran yang tidak mencapai KKM tidak lebih dari 4 mata

pelajaran pada kelas yang bersangkutan.

Khusus peserta didik yang dinyatakan naik ke kelas XII, mencapai

ketuntasan minimal untuk setiap mata pelajaran yang menjadi ciri khas

program studi, yakni Matematika, Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan

Sosiologi (untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial)

b. Peserta didik dinyatakan lulus sekolah apabila:

Memiliki rapor kelas X, XI dan XII

Mengikuti dan Lulus Ujian Teori dan Praktek

Nilai rata-rata Ujian Nasional minimal 5,25

Nilai rata-rata raport tiap semester minimal 6.00

Nilai rata-rata Ujian Sekolah (Teori dan Praktek) minimal 6,00

23

Page 28: KTSP Tahun 2009-2010

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disuusn dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah

untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu

kepada standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan dareah, karakteristik

sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah

pusat/pemerintah daerah.

Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu

tahun ajaran adalah sebagai berikut:

A. Permulaan Tahun Ajaran

Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ke tiga

bulan Juli, apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun

pembelajaran dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.

Hari-hari pertama masuk sekolah diisi dengan kegiatan Masa Orientasi

Peserta Didik (MOPD) bagi kelas X, dan bagi kelas XI dan XII digunakan untuk

mempersiapkan administrasi dan kepengurusan kelas dengan binaan dari wali

kelas. Kegiatan hari-hari pertama masuk sekolah diperkirakan berlangsung antara

3 s.d 6 hari.

B. Waktu Belajar

Waktu belajar mengguakan system semester yang membagi 1 tahun

pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu:

HARI WAKTU BELAJAR

Senin 13.00 – 17.30

Selasa 13.00 – 17.30

Rabu 13.00 – 17.30

Kamis 13.00 – 17.30

Jumat 13.00 – 17.30

Sabtu 13.00 – 17.30

24

Page 29: KTSP Tahun 2009-2010

Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan pada jam ekstrakurikuler yang

disesuaikan sebagaimana mata pelajaran. Yang dilaksanakan pada jam

ekstrakurikuler pada hari dan jam yang telah disepakati bersama pembina

ekstrakurikuler.

Dengan pertimbangan pengaturan waktu libur, keadaan dan kebutuhan

sekolah, maka waktu belajar ditetapkan sebanyak 34 Minggu untuk setiap tahun

pelajaran.

C. Libur Sekolah

Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah

pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di

sekolah.

Penetuan hari libur memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agaman

dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan

Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/kabupaten/Kota dalam hal

penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk

setiap jenjang dan jenis pendidikan

Sekolah mengambil keputusan kebijakan hari libur sebagai berikut ini.

Libur Awal Puasa 1 – 3 September 2009

Libur Semester 1 28 Desember 2009 – 11 Januari 2010

Libur Semester 2 28 Juni – 12 Juli 2010

Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:

Tahun Baru

Idul Adha

Tahun Baru Imlek

Tahun Baru Hijriah

Hari Raya Nyepi

Maulid Nabi Muhammad SAW

Wafat Isa al Masih

Kenaikan Isa Al Masih

25

Page 30: KTSP Tahun 2009-2010

Hari Kemerdekaan RI

Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Idul Fitri dan Cuti Bersama

Hari Raya Natal

D. Jadwal Kegiatan

Dengan mengacu kepada kalender pendidikan yang ditetapkan Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat, MTs.Mathla’ul Huda menetapkan rencana

kegiatan sekolah tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut :

JADWAL KEGIATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN

1 Rapat persiapan PSB

2 Penerimaan Peserta Didik Baru 7 – 9 Juli 2009

3 Hari pertama tahun pelajaran 2009/2010 14 Juli 2009

4 Masa Orientasi Peserta Didik kelas X 14 – 16 Juli 2009

5 Rapat Pembagian Tugas Mengajar 17 Juli 2009

6 Rapat Koordinasi Staf dan Wakil Rutin Awal dan akhir Smt

7 Rapat Pleno Komite (Orang Tua Peserta

didik baru)

26 Juli 2009

8 Peringatan Kemerdekaan RI 18 Juli 2009 Upacara

9 Libur Awal Puasa 1 – 3 September 2009

10 Ulangan Tengah Semester 1 15 – 20 Sept.2009

11 Pembagian Raport Tengah Semester 1 Oktober 2009

12 Libur Idul Fitri dan Cuti Bersama 25 Sept – 11 Okt 2009

13 Ulangan Akhir Semester 1 15 – 20 Des. 2009

14 Rapat Evaluasi Smt.1 dan Persiapan Smt2 26 Desember 2009

15 Pembagian LHB Semester 1 27 Desember 2009

16 Libur Semester 1 28 Des – 10 Jan 2010

17 Hari pertama semester 2 12 Januari 2010

18 Rapat Pembentukan Panitia UN/US Januari 2010

19 Ujian Tengah Semester 2 16 – 21 Maret 2010

26

Page 31: KTSP Tahun 2009-2010

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN

20 Pembagian LHB Tengah Semester 2 28 Maret 2010

21 Ujian Tulis Nasional 18 – 23 Mei 2010 Perkiraan

22 Ujian Praktik Mei 2010 Perkiraan

23 Ujian Tulis Sekolah Juni 2010 Perkiraan

24 Ulangan Kenaikan Kelas2 8 – 20 Juni 2010 Perkiraan

25 Rapat Kelulusan Juni 2010 Perkiraan

26 Rapat Kenaikan Kelas 25 Juni 2010 Perkiraan

27 Pembagian LHB semester 2 27 Juni 2010

28 Rapat Kerja Sekolah 25 Juni 2010

Kalender pendidikan terlampir.

27

Page 32: KTSP Tahun 2009-2010

BAB V

PEDOMAN UMUM

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP

A. Pengembangan Silabus

1. Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok

mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi

dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

2. Prinsip Pengembangan Silabus

a. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus

harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

b. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi

dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,

sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

c. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional

dalam mencapai kompetensi.

d. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi

dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran , sumber

belajar, dan sistem penilaian.

e. Memadai

Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran , sumber

belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian

kompetensi dasar.

28

Page 33: KTSP Tahun 2009-2010

f. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, sumber

belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,

dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

g. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta

didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan

kebutuhan masyarakat.

h. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,

afektif, psikomotor).

3. Unit Waktu Silabus

a. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu

yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan

pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

b. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per

semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang

sekelompok.

c. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan

silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur

kurikulum.

4. Pengembang Silabus

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri

atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah,

29

Page 34: KTSP Tahun 2009-2010

5. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran

sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal

berikut:

1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat

kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;

2) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam

mata pelajaran;

3) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata

pelajaran.

b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian

kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:

1) potensi peserta didik;

2) relevansi dengan karakteristik daerah,

3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual

peserta didik;

4) kebermanfaatan bagi peserta didik;

5) struktur keilmuan;

6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

8) alokasi waktu.

c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman

belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar

peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar

lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar

yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan

pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.

30

Page 35: KTSP Tahun 2009-2010

Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta

didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan

pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada

para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses

pembelajaran secara profesional.

2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus

dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai

kompetensi dasar.

3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki

konsep materi pembelajaran.

4) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal

mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman

belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi.

d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang

ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,

mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam

kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator

digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari tingkatan

berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari

konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).

Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji

akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.

31

Page 36: KTSP Tahun 2009-2010

e. Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan

berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan

non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,

pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau

produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar

peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,

sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan

keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.

1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang

bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran,

dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.

Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya

dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan

yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.

4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak

lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program

remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah

kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang

telah memenuhi kriteria ketuntasan.

5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang

ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran

menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi

harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun

produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.

32

Page 37: KTSP Tahun 2009-2010

f. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada

jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu

dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,

kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.

Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan

waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh

peserta didik yang beragam.

g. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan

untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,

nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi.

B. Pengembangan RPP

1. Pengertian

Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian

hasil belajar”.

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar

Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan ke-

giatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada

satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis

agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

33

Page 38: KTSP Tahun 2009-2010

2. Komponen RPP

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan

yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

Komponen RPP adalah:

a. Identitas mata pelajaran, meliputi:

1). satuan pendidikan,

2). kelas,

3). semester,

4). program studi,

5). mata pelajaran atau tema pelajaran,

6). jumlah pertemuan.

b. Standar Kompetensi

merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang

menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata

pelajaran.

c. Kompetensi Dasar,

adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam

mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi

dalam suatu pelajaran.

d. Indikator Pencapaian Kompetensi,

adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk

menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan

penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan

dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan

diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

e. Tujuan Pembelajaran,

Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh

peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

34

Page 39: KTSP Tahun 2009-2010

f. Materi Ajar,

memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis

dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian

kompetensi.

g. Alokasi Waktu,

ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban

belajar.

h. Metode Pembelajaran,

digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau

seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran

disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik

dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap

mata pelajaran.

i. Kegiatan Pembelajaran :

1) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan

memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran.

2) Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan

pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara

sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

3) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas

pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan,

penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.

35

Page 40: KTSP Tahun 2009-2010

j. Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan

dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar

Penilaian.

k. Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi.

3. Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan

awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,

kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan

belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta

didik.

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk

mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan

semangat belajar.

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran

dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman

beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,

pengayaan, dan remedi.

e. Keterkaitan dan keterpaduan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan

antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator

pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan

pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan

36

Page 41: KTSP Tahun 2009-2010

pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek

belajar, dan keragaman budaya.

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi

dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan

situasi dan kondisi.

4. Langkah-Langkah Penyusunan RPP

Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan

Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah

Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen

mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan

suatu kesatuan.

Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut.

a. Mencantumkan Identitas

Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar

Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.

Hal yang perlu diperhatikan adalah :

1) RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.

2) Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari

silabus. (Standar kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator adalah

suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan)

3) Indikator merupakan:

ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran

bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar

penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh

perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan

pendidikan, dan potensi daerah.

37

Page 42: KTSP Tahun 2009-2010

rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau

dapat diobservasi.

digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

4) Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi

dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan

(contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu

kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali

pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.

b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran.

Misalnya:

Kegiatan pembelajaran: ”Mendapat informasi tentang sistem peredaran

darah pada manusia”.

Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan

pembelajaran, misalnya peserta didik dapat:

1) mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia.

2) menyebutkan bagian-bagian jantung.

3) merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

teman-teman sekelasnya.

4) mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah

disampaikan oleh guru.

Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya

tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga

tiap pertemuan dapat memberikan hasil.

c. Menetukan Materi Pembelajaran

Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu

dari indikator.

Contoh:

Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.

Materi pembelajaran:

38

Page 43: KTSP Tahun 2009-2010

Ciri-Ciri Kehidupan:

Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas,

bernapas, dan ekskresi.

d. Menentukan Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat

pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung

pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan

metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta

didik:

1) Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan

proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan

sebagainya.

2) Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri,

observasi, tanya jawab, e-learning dan sebagainya.

e. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran

1) Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-

langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah

kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti,

dan kegiatan penutup.

Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan

pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang

akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik,

memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar,

menampilkan slide animasi dan sebagainya.

Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik

tentang materi yang akan diajarkan.

39

Page 44: KTSP Tahun 2009-2010

Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari

gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa

bumi, dsb.

Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang

akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan

uraian materi pelajaran secara garis besar.

Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme

pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana

langkah-langkah pembelajaran).

b) Kegiatan Inti

Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik

untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work)

masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa

agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana

dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator.

Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan

Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau noncetak.

Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang online dengan koneksi

internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil

mengenai waktu akses dan alamat website yang jelas. Termasuk

alternatif yang harus ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan.

c) Kegiatan penutup

Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat

rangkuman/simpulan.

Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan

memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik

untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam

bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% peserta didik

sebagai sampelnya.

40

Page 45: KTSP Tahun 2009-2010

Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa

kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi-

/pengayaan.

2) Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk

seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model

pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan

modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

f. Memilih Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam

silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan,

lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan

secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang

digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku

referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.

Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut,

pengarang, dan halaman yang diacu.

Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama

file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau

alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.

g. Menentukan Penilaian

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan

instrumen yang dipakai.

41

Page 46: KTSP Tahun 2009-2010

MTs.MATHLA’UL HUDA

Jl. Moh Toha No.10 Desa. Cibunar Kecamatan Parungpanjang

(021) 54260783. 16360 Kabupaten Bogor

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

2009

42