KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

49
“ BERSAMA TEH BOTOL SOSRO MEWUJUDKAN KANTIN FLORA SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 1 TUBAN ” Disusun untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Jambore UKS Tingkat Provinsi Jawa Timur 2015 Oleh : Siti Zaenatul Umaroh, S.Pd,Gr PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN SMA NEGERI 1 TUBAN

Transcript of KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

Page 1: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

“ BERSAMA TEH BOTOL SOSRO MEWUJUDKAN KANTIN

FLORA SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN

DI SMA NEGERI 1 TUBAN ”

Disusun untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Jambore UKS Tingkat Provinsi Jawa Timur 2015

Oleh :

Siti Zaenatul Umaroh, S.Pd,Gr

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

SMA NEGERI 1 TUBANJalan WR. Supratman no. 2 Tuban

2015

Page 2: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

LEMBAR PENGESAHAN

Tuban, 6 November 2015

Menyetujui

Pembina Uks Sma Negeri 1 Tuban Siswa UKS

Anita Krisnawati, S,Si Siti Uswatun Khasanah

Mengetahui

Kepala Sekolah

SMA Negeri 1 Tuban

Drs. H. Safiuddin

Pembina Tk.I

NIP. 195610271985031006

Page 3: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

MOTTO

“Pantaskan diri Anda untuk menjadi bahagia. Awali dengan berusaha dan akhiri dengan berdoa,

kemudian serahkan hasilnya kepada pemilik alam semesta”

Penulis

Page 4: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan kepada :

1. Allah SWT yang trelah memberi kenikmatan kepada hambanya

2. Orang Tua yang senantiasa memberi dukungan kepada penulis

3. Ibu Wilujeng Rina Astuti,S.Pd selaku pembimbing yang memberikan banyak nasihat dan saran guna perbaikan dan kesempurnaan karya tulis ini

4. Ibu Etty Tjahja selaku Pembina kesiswaan UKS SMA Negeri 1 Tuban

5. Keluarga besar SMA Negeri 1 Tuban yang penulis cintai

Penulis

Page 5: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah 2015 ini dengan judul

“Peningkatan Pengetahuan Kebersihan Organ Reproduksi Siswa Putri SMA

Negeri 1 Tuban melalui Tutor Sebaya oleh Kader Kesehatan Remaja”dengan

lancar.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan,

asuhan, dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankanlah penulis

mengucapkan terima kasih kepada,

1. Keluarga tercinta, terutama kedua orang tua dan saudara-saudara penulis yang telah

memberikan dukungan, semangat, dan bantuan baik moral, materi, ataupun

spiritual.

2. Bapak Drs.H.Safiuddin selaku Kepala SMA Negeri 1 Tuban.

3. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1 Tuban.

4. Bapak dan Ibu Pembina UKS Kabupaten Tuban

5. Bapak dan Ibu Rekan Pembina UKS SMA Negeri 1 Tuban.

6. Kepada rekan guru yang telah memberikan bantuan baik berupa dukungan nyata

ataupun semangat.

7. Serta pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna

menambah wawasan penulis dikesempatan mendatang. Akhirnya, karya tulis ilmiah ini

dapat bermanfaat.

Tuban, 7 November 2015

Penulis

Page 6: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teh merupakan minuman segar yang telah dikenal luas di seluruh dunia dan

menjadi ikon minuman masyarakat asia . Tanaman teh telah dibudidayakan di Asia

selama ribuan tahun, dan telah menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi Asia. Teh

memiliki kandungan antioksidan yang berguna menangkap radikal bebas dalam tubuh,

mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh, menurunkan kadar kolesterol,

menurunkan tekanan darah dan kadar gula dalam darah. Khasiat teh yang kaya akan

manfaat kesehatan tersebut menarik minat para pelaku usaha yang jeli membaca

peluang bisnis minuman sehat dan aman dikonsumsi untuk meproduksi teh siap minum

dalam bentuk kemasan namun tetap fresh. Inovasi produk teh kemasan pertama kali di

Indonesia dan di dunia dipelopori oleh PT. Sinar Sosro.

PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro

industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun

teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh

Botol dengan ciri khas teh asli dan menawarkan kualitas produknya dalam menarik

minat beli konsumen yang sangat memperhatikan kesehatan, yakni minuman teh bebas

5P (tanpa bahan pengawet, pewarna, pengenyal, perasa, penyedap). Sebagai bentuk

kontribusi PT Sinar Sosro dalam membangun masyarakat Indonesia sehat, maka PT

Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh

untuk meminum teh dalam kemasan botol.

Proses edukasi dan pemasaran teh botol sosro mendapat sambutan yang baik

dari masyarakat, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol

yang dapat memberikan kesegaran dan manfaat kesehatan bagi masyarakat sekaligus

Page 7: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

menjawab tantangan besar yang dihadapi terkait dengan banyaknya produk makanan

dan minuman yang mengandung bahan-bahan yang tidak layak dikonsumsi dan

berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, limbah hasil proses makanan dan minuman juga

banyak mencemari lingkungan yang bersdampak buruk terhadap keseimbangan alam.

Pangan yang sehat dan aman bagi anak sekolah dipengaruhi oleh kantin yang sehat

sert5a memenuhi syarat dari BPOM. Kantin yang baik perlu memperhatikan kualitas

jajanan pangan yang tersedia.

Kantin Flora merupakan tempat dimana segenap warga SMA Negeri 1 Tuban

dapat membeli pangan jajanan yang meliputi pangan siap saji dan pangan olahan yang

bertujuan memberikan kontribusi positif bagi pelayanan pemenuhan kebutuhan pangan

aman terutama serta menunjang kebutuhan gizi bagi pertumbuhan siswa-siswi SMA

Negeri 1 Tuban. Kantin tersebut di desain dengan konsep ramah lingkungan yang

berkomitmen menunjang pengetahuan tentang keamanan pangan dan gizi yang

dipelajari di sekolah.

Kantin Flora mengajarkan pada siswa untuk menerapkan standar kebersihan

dalam menangani, menghindari bahan makanan dan minuman yang mengancam

keamanan pangan baik bahaya fisik, biologi maupun kimiawi, menyajikan pangan

dalam kehidupan sehari-hari serta menunjang pendidikan kewirausahaan siswa sejak

dini bila proses yang ada di kantin dapat menarik perhatian siswa dan menyediakan

pangan jajanan dengan harga yang wajar. Upaya pelayanan tersebut sesuai dengan visi-

dan Misi SMA Negeri 1 Tuban sebagai sekolah Adiwiyata yang unggul, peduli dan

berbudaya lingkungan.

Perilaku pedagang dan pengelola terhadap proses produksi jajanan yang tersedia

di kantin harus mampu menyediakan jajanan yang aman bagi anak. Selain itu pengelola

kantin perlu memperhatikan perawatan alat produksi serta limbah produk tersebut.

Salah satu produk minuman yang dijual di kantin Flora Sman Negeri 1 Tuban adalah

teh botol sosro. Teh botol sosro dipercaya oleh kantin Flora sebagai minuman kemasan

utama yang dikonsumsi siswa lebih dari 20 Tahun.

Page 8: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

Alasan pemilihan Teh botol sosro sebagai minuman utama yang dikonsumsi

siswa-siswi di kantin Flora tersebut menarik minat penulis untuk mengangkat

judul“Bersama Teh Botol Sosro Mewujudkan Kantin Flora Sehat dan Ramah

Lingkungan di SMA Negeri 1 Tuban”

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah produk teh botol sosro aman dikonsumsi bagi siswa ?

2. Bagaimana kontribusi teh botol sosro mewujudkan kantin Flora yang sehat dan ramah

lingkungan di SMA Negeri 1 Tuban ?

3. Bagaimana respon siswa terhadap mutu Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kualitas produk teh botol sosro

2. Untuk mengetahui pengelolaan kantin Flora di SMA Negeri 1 Tuban berbasis kantin

sehat dan ramah lingkungan

3. Untuk mengetahui kontribusi teh botol sosro terhadap pemenuhan kebutuhan

konsumsi siswa di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban

4. Untuk mengetahui respon siswa SMA N I Tuban terhadap produk teh botol sosro dan

jajanan pangan di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban

1.4 Manfaat Penelitian

1. Mengidentifikasi kualitas produk teh botol sosro

2. Mengetahui pengelolaan kantin Flora di SMA Negeri 1 Tuban berbasis kantin sehat

dan ramah lingkungan

3. Mengidentifikasi kontribusi teh botol sosro terhadap pemenuhan kebutuhan konsumsi

siswa di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban

4. Mengetahui respon siswa SMA N I Tuban terhadap produk teh botol sosro dan

jajanan pangan di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban

Page 9: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Teh dan Manfaatnya

Teh adalah minuman yang dibuat dari seduhan daun kering, tunas, dan ranting

tanaman Camellia sinensis dalam air hangat atau panas. Tergantung pada cara

memproses bahan tanaman, rasa dan warna minuman dapat bervariasi, dan banyak juga

yang ditambahi dengan perasa tambahan, yang membuat variasi rasa menjadi lebih

lebar. Sebagian orang juga menyebut minuman yang dibuat dengan tanaman lain

sebagai “teh”, meskipun hal ini sebenarnya tidak benar, kecuali minuman mengandung

Camellia sinensis, tidak ada minuman lain yang dapat disebut dengan nama ini.

Tanaman teh telah dibudidayakan di Asia selama ribuan tahun, dan teh telah

menjadi bagian yang sangat penting dari budaya dan tradisi Asia. Mitos mengatakan

bahwa teh pertama kali dikonsumsi sekitar 2.700 SM oleh kaisar legendaris Cina,

Shennong. Ketika penjelajah Eropa mencapai Asia, teh merupakan salah satu bahan

pertama yang mereka bawa kembali ke negara asal mereka, gairah yang sama tetap

bertahan sampai hari ini.

Camellia sinensis lebih menyukai iklim dingin, cuaca hujan dan ketinggian

menengah - tinggi. Petani hanya memanen tunas dan daun muda selama musim petik,

dan kemudian teh dikeringkan dan di-roasting. Tergantung pada saat mereka

dikeringkan, daun mengalami tingkat fermentasi yang berbeda, menciptakan rasa yang

berbeda. Daun non-fermentasi digunakan untuk membuat teh putih, minuman yang

sangat ringan, sedangkan teh hijau difermentasi lebih berat. Teh oolong dan teh hitam

difermentasi lebih jauh lagi, mengeluarkan tanin dalam daun yang memiliki rasa tajam.

Page 10: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

Begitu selesai di-roasting, teh dapat dikemas untuk dijual, atau dicampur dengan

bahan lain. Banyak bahan lain yang dapat ditambahkan ke dalamnya, dari kulit jeruk

hingga lavender. Teh diseduh dengan menuangkan air di atas bahan-bahan kering,

semakin rendah tingkat fermentasi teh semakin rendah suhu air dan semakin pendek

waktu yang diperlukan untuk penyeduhan. Tergantung pada budaya, minuman dapat

dikonsumsi langsung, atau disajikan dengan berbagai bahan tambahan seperti susu,

krim, madu, gula, atau lemon.

2.2 Berdirinya Teh Botol Sosro

Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa

Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh merek “Teh Cap Botol”.

Tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke

Jakarta dengan melakukan strategi (product sampling) ke beberapa pasar di Jakarta

dengan cara datang ke pasar-pasar untuk memasak dan menyeduh teh langsung di

tempat. Setelah siap, seduhan teh tersebut langsung dibagikan kepada pengunjung yang

ada di pasar. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas

dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin

mencicipinya tidak sabar menunggu.

Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam

panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak

terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama

perjalanan dari kantor ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih

berlubang dan belum sebagus sekarang.

Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas

kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat

pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu

tehnya dimasak seperti cara sebelumnya. Tahun 1969, diputuskan untukmenjual

minuman tehdalam kemasan botol secara massal dengan nama Tehbotol Sosro. Nama

“Teh botol” diambil dari tehseduh merek ”The Cap Botol”, yang saat itu sudah mulai

terkenal di Jakarta dan ”Sosro” dari nama keluarga pendirinya yakni ”Sosrodjojo”

Page 11: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

Agar bisa melayani pasar dengan lebih baik, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-

saudaranya memutuskan untuk memisahkan usaha teh siap minum dalam kemasan dari

usaha teh seduh keluarga Sosrodjojo yakni dengan mendirikan sebuah perusahaan baru.

Perusahaan baru ini diharapkan akan bisa lebih focus dalam melayani dan

mengembangkan pasar minuman teh siap minum dalam kemasan botol beling. Pada

tangal 17 Juli 1974, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya resmi mendaftarkan

perusahaan baru tersebut dengan nama PT. Sinar Sosro, yang berdomisili di Jalan Raya

Sultan Agung Km. 28, Medan Satria, Bekasi – yang juga merupakan lokasi pabrik

pertama Tehbotol Sosro sekaligus merupakan Pabrik teh siap minum dalam kemasan

yang pertama di Indonesia dan di dunia. PT. Sinar Sosro memiliki 10 Pabrik yang

tersebar di Indonesia yaitu di wilayah, Deli serdang (Medan), Palembang, Cakung

(Jakarta), Tambun, Cibitung, Ungaran, Gresik, Bali dan Mojokerto.

2.3 Produk-produk PT Sinar Sosro

Dengan menggunakan mesin berteknologi canggih dari jerman yang merupakan

pabrik the siap minum pertama di Indonesia dan juga didunia PT Sinar Sosro

mengembangkan inovasi produk-produk diantaranya =

Returnable Glass Bottling (RGB)

1. The botol sosro

2. Fruit Tea botol

3. Tebs botol

One way Product (OWP)

4. The botol kotak

5. Fuit tea Genggam

6. Fruit tea Can

7. Fruit tea Big

8. Happy Jus

Air minum dalam kemasan

9. Prim-a

10. Fresco

Page 12: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

PT Sinar Sosro mengantongi sertifikat diantaranya =

1. Sertifikat ISO 9001: 2000, yaitu sertifikat system management mutu untuk

menjamin kualitas pengolahan dan hasil produksi

2. Sertifikat ISO 14000, yaitu sertifikat system management lingkungan untuk

menjamin keamanan lingkungan

3. ISO 9001 : 2008, yaitu sertifikat system management mutu untuk menjamin

kualitas pengolahan dan hasil produk

4. SNI (Standar Nasional Indonesia), dikeluarkan oleh lembaga Sertifikasi Produk

Departemen Perindustrian

5. ISO 14000, yaitu sertifikat system lingkungan untuk menjamin keamanan

lingkungan

6. Piagam APKLI Award 2012 untuk “Bapak Joseph S. Sosrodjojo” untuk Jasa dan

Kepedulian Dalam Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima dari APKLI

7. The Best Implementation of ISO 9001 Group untuk PT Sinar Sosro dari

SUCOFINDO

8. The Most Powerful Distribution Performance 2009 untuk “Joy Tea”, In The

Most Powerful Account Management Index Green Tea Ready to Drink Category

untuk Brand Joy Tea.

9. The 3rd Best of The Best Packaging Award untuk “TehBotol Sosro”,Category

RGB Drink dari Indonesia Best Packaging Award 2009

10. The 2nd Best of The Best Packaging Award untuk “Country Choice Jus Apel”,

Category Juice dari Indonesia Best Packaging Award 2009

11. Brand of Choice by Community 2009 untuk “TehBotol Sosro “dari Indonesia

Consumunity Expo

12. Indonesia Best Brand Platinum Award 2010 untuk “TehBotol Sosro “ Category

Non- carbonated Drink (2002-2010) dari SWA-MARS

13. Indonesia Best Brand Platinum Award 2010 untuk “TehBotol Sosro” Category

Packaged Ready Drink (2006-2010) dari SWA-MARS

14. Top Brand Award untuk “TehBotol Sosro for Ready To Drink Tea-Non Bottled

(Tetrapack)” dari Majalah Marketing dan Frontier Consulting .

Page 13: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

15. Top Brand Award untuk “Fruit Tea Sosro Ready To Drink Tea- Non Bottled

(Tetrapack)” dari Majalah Marketing dan Frontier Consulting.

2.4 Pengertian Ramah Lingkungan

Ramah lingkungan adalah suatu progam yang tidak menyebabkan dampak

negative terhadap lingkungan sekitar atau dapat di artikan sesuatu yang tidak merusak

alam sekitarnya. Ramah lingkungan juga bertujuan untuk melestarikan bumi kita agar

bumi kita tetap lestari , lingkungan sekitar kita tetap bersih,rapih,indah,dan nyaman, dan

yang terpenting adalah membuat tubuh kita sehat .Bayangkan jika kita tidak ramah

terhadap lingkungan apakah yang terjadi? Yang terjadi pertama adalah kita terserang

penyakit, lingkungan sekitar kita menjadi kumuh dan jorok ,menjadi tempat sarang

nyamuk , menimbulkan bau tidak sedap , lingkungan sekitar kita menjadi tidak terawat

dan merusak alam kita sendiri . Padahal kita hidup di bumi kita yang tercinta ini kita

harus menjaga dan merawatnya agar tetap lestari .

Kita sebagai warga Negara Indonesia seharusnya menyadari akan semua

permasalahan yang ada di Negara kita sendiri bukan menambah permasalahan yang ada

dan akan membuat permasalahan itu tidak terselesaikan secara terus-menerus.

Sebenarnya berbagai macam konflik yang ada di Indonesia itu di sebabkan oleh kurang-

nya kesadaran manusia akan ramah terhadap lingkungan.

Cara yang mudah agar kita tetap ramah terhadap lingkungan adalah kita harus ikut

berpartisipasi di segala bidang terhadap kegiatan atau progam lingkungan yang

bertujuan positive untuk melestarikan alam. Salah satu-nya berawal dari hal yang kecil

sebagai contoh kita sebagai generasi muda dapat melakukan penanaman pohon di

lingkungan sekitar halaman rumah kita penanaman pohon tersebut bertujuan supaya

sirkulasi udara berganti dan membuat halaman sekitar rumah kita menjadi

rindang,sejuk, dan terlihat indah dan tidak menyebabakan banjir, juga bertujuan untuk

daerah resapan air, jika di daerah pegunungan tidak ada penanaman pohon atau dapat di

sebut juga hutan gundul hal seperti itu dapat meyebebakan daerah resapan air tidak ada

dan mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

Page 14: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

Agar sekitar lingkungan kita tidak terkena banjir seperti yang ada di Jakarta,

sebaiknya kita membuang sampah tidak pada saluran pembuangan air karena jika

banyak sampah yang terdapat di saluran pembaungan air , air susah untuk mengalir dari

daerah satu ker daerah yang lainnya dan di maksudkan pada kegiatan ini setiap warga

masyarakat harus membuang sampah pada tembpatnya dan bertujuan untuk

melancarkan pengairan air .

Bila di sekitar kita terdapat pabrik di sarankan kepada pemilik pabrik tersebut

sebaiknya pabrik tersebut membuang limbah pabrik-nya yang tidak ter-pakai lagi dapat

di lakukan dengan cara di buat-kan tempat penampungan tersendiri dan di usahakan

jauh dari tempat pemukiman warga penduduk. Apabila limbah pabrik itu di buang

sekitar pemukiman warga akan menyebabkan pencemaran tanah, pencemaran air, dan

pencemaran udara . akibatnya warga yang berada di daerah tersebut sulit mengolah

tanah untuk di jadikan bahan baku, menybebakan kelangkaan air bersih untuk

keperluan sehari-hari dan ini berakibat juga jika timbul berbagai penyakit apabila warga

di daerah tersebut mengonsumsi air yang tercemar dari limbah pabrik, limbah pabrik

juga dapat mencemarkan udara yang dapat mengandung gas-gas yang berbahaya dan

mengakibatkan juga terserang penyakit dan membuat sekitar lingkungan itu menjadi

bau yang tidak sedap. Dapat pula di lakukan kegiatan seperti memilahkan jenis sampah,

di usahkan setiap ruma-rumah warga wajib mempunyai tempat sampah pemilah hal ini

di maksudkan untuk memilah-kan sampah organic dan non organic. Seperti jenis-jenis

sampah organic atau sampah yang dapat di daur ulang adalah segala jenis dedaunan

kering. Sedangkan non organic atau sampah yang tidak dapat di daur ulang seperti

logam,plastic,kaca .

Sampah non organic walaupun tidak dapat di daur ulang dengan ke-kratifitasan

kita bisa jadikan suatu barang yang bermanfaat dan berguna seperti hal-nya korek gas

yang sudah tidak dapat terpakai lagi dapat di jadikan suatu miniautur kendaraan

bermotor , sampah plastic juga dapat di jadikan tas,dompet,dan pernak-pernik yang

lainnya. Adapun sampah organic dapat di manfaatkan untuk pembuatan pupuk organic

seperti dedaunan kering,buah yang busuk atau yang sudah tidak termakan lagi. Kegiatan

seperti ini di maksudkan untuk mewujudkan kebersihan di lingkungan sekitar kita dan

memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai lagi .

Page 15: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

2.5 SMA Negeri 1 Tuban Sekolah Berbasis Adiwiyata

2.5.1 Pengertian dan Tujuan Adiwiyata

Adiwiyata memiliki pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal

dimana daopat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang

menjadi dasar manusia menuju terciptanya keejahteraan hidup dan menuju cita-cita

pembangunan berkelanjutan. Tujuan Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah

yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan utama Program Adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang

peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.

Landasan hukum penyelenggaraan SMA Negeri 1 Tuban berbasis Adiwiyata tercantum

dalam UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Kesepakatan Bersama

Kementrian Negara Lingkungan Hidup Dengan Departemen Pendidikan Nasional KEP

7/MENLH/06/2005 dan Nomor : 05/VI/KB/2005.Program dan kegiatan yang

dikembangkan harus berdasarkan norma-norma dasar dan berkehidupan yang meliputi

antara lain : Kebersaaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi

Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.

Gambar 2.1 Visi Misi SMA Negeri 1 Tuban

Page 16: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

Sumber : data SMA Negeri 1 Tuban

2.5.2 Indikator dan Kriteria Program Adiwiyata SMA Negeri 1 Tuban

Untuk mewujudkan sekolah yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan. Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan.1.Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan;2.Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup3. Kebijakan peningkatan SDM (tenaga kependidikan dan non kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.

Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan masyarakat disekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah dalam mengembangkan kegiatan berbasis partisipatif adalah ;

1.Menciptakan kegiatan ekstrakulikuler/kulikuler di bidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah;

Page 17: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

2.Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar;

3.Membangun dan diprakarsai kegiatan kemitraan dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah.

4. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung SekolahDalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya

lingkungan perlu didukung sarana prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan dan pengembangan sarana tersebut meliputi ;

a) 1.Pengembangan fungsi sarana pendukung sekoah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup;

b) 2.Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah;

c) 3.Penghematan sumberdaya alam (air, listrik) dan ATK;d) 4.Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat;e) 5.Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

Berdasarkan indikator tersebut sekolah peduli dan berbudaya lingkungan,

sejumlah kriteria yang ditetapkan dimaksudkan untuk memudahkan implementasi

Program Adiwiyata sehingga kriteria tersebut perlu dijabarkan agar dipahami oleh

masing-masing pelaksana program. Penjabaran kriteria telah disusun dengan sederhana

dan diharapkan tidak menambah beban bagi sekolah dan warganya dalam mengikuti

Program Adiwiyata. Penjabaran kriteria Program Adiwiyata di buat dalam bentuk

kerangka program dan sekaligus digunakan untuk pengelompokan pencapaian tahapan

Program Adiwiyata.

2.6 Kantin Flora Berbasis Ramah Lingkungan

Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban berdiri pada 1990 yang didesain dengan

konsep kantin sehat, aman, dan ramah lingkungan. Pada Februari 2013 diadakan

pelatihan Implementasi kantin Sehat di SMA Negeri 1 Tuban, dan sebagai pembicara

Page 18: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

adalah dr Noor Istichawari, MM selaku Kepala Puskesmas Kebonsari Kecamatan Kota

Tuban. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah meningkatkan kapasitas Kantin

Flora SMA Negeri 1 Tuban, Pelatihan ini diikuti oleh Pengelola Kantin Flora SMA

Negeri 1 Tuban. Kegiatan ini dilanjutkan dengan memantau kesehatan dan keamanaan

makanan dengan melihat langsung proses penyajian makanan dan pembuatan minuman

(jus/es Jeruk) di Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban, dan meninjau produk minuman

kemasan yang dijual di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban. Bahkan Kantin juga pernah

mendapat kunjungan penghargaan dari Menteri dalam negeri Republik Indonesia.

Gambar 2.2 Susunan Pengurus Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban

(Tahun Pelajaran 2015-2016)

PENANGGUNG JAWAB

KEPALA SMA NEGERI 1 TUBAN

H. SAFIUDDIN

KETUAKANTIN FLOTRA SMA NEGERI 1 TUBAN

TITIK WULAN M.PD2. SUPRIYATI, S.PD

KETUAPENGAWAS EKSTERNAL

MUNTIAMAH S.PD,I

KETUAPENGAWAS INTERNAL

DR. NOOR ISTICHA (PUSKESMAS)

SEKRETARIS

WILUJENG RINA ASTUTI, S.PD

BENDAHARA

MUNIROH, S.PD

Page 19: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

SUMBER: pengurus kantin sma negeri 1 tuban

BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode diartikan sebagai cara teratur

yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang

dikehendaki atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelakasaan suatu

kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

Sedangkan penelitian adalah pemerikasaan yang teliti; atau penyelidikan; atau kegiatan

pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara

sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis

untuk mengembangkan prinsip

Metode berasal dari Bahasa Yunani, yaitu “Methodos’’ yang berarti cara atau

jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut

masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran penelitian.

Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

       Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses

pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau

mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan.

Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu

pengetahuan.

PENGOLAH/PENYAJI

KANTIN

PENGOLAH/PENYAJI

KANTIN

PENGOLAH/PENYAJI

KANTIN

WARUNG MAWAR WARUNG ANGGREK WARUNG TULIP

Page 20: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan

untukmelakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan

penelitian. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan

penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

3.1 Waktu Penelitian

Tabel 1.1 waktu penelitian

No KeteranganOktober November

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penentuan judul

2. Pencarian sumber kepustakaan

3. Wawancara

4. Pengolahan data dan penyebaran

angket

5. Analisis

6. Pembuatan makalah `

Sumber: Penulis

Peneliti menggunakan waktu untuk mencari data dan menyelesaikan makalah

penelitian ini dimulai pada minggu pertama bulan Oktober hingga minggu kedua bulan

November. Pada minggu pertama bulan Oktober digunakan peneliti untuk menetukan

judul penelitian. Pada minggu kedua bulan Oktober peneliti melakukan pencarian

Page 21: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

sumber kepustakaan, wawancara terhadap Narasumber terpercaya dan sudah mulai

melakukan pengolahan data serta menyebarkan angket.

Pada minggu ketiga bulan Oktober, peneliti masih melakukan pencarian sumber

kepustakaan dan melanjutkan pengolahan data. Pada minggu keempat bulan

Oktober peneliti telah selesai melakukan pengolahan data dan sudah memulai

analisis. Pada minggu pertama bulan November peneliti masih menganalisis dan dan

kembali mencari sumber kepustakaan agar data yang diperoleh jauh lebih akurat serta

sudah memulai penulisan makalah. Pada minggu kedua bulan November , peneliti

kembali melakukan wawancara terhadap beberapa narasumber lain dan kembali

mencari sumber kepustakaan serta menyelesaikan penulisan makalah.

1. Observasi

Teknik observasi menurut Margono (2009:158) adalah pengamatan atau

pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

Peneliti melakukan studi observasi ke Kantin Flora di SMA Negeri 1 Tuban

2. Teknik wawancara

Menurut Margono (2009:165) adalah alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Peneliti

datang langsung kepada narasumber untuk melakukan wawancara guna memperoleh

data penelitian yaitu :

a. Dra. Titik wulan, M.Pd selaku kepala pengurus Kantin SMA Negeri 1

Tuban

b. Wilujeng Rina Astuti, S.Pd selaku sekretaris Kantin SMA Negeri 1

Tuban

c. Muniroh, M.Pd selaku bendahara kantin SMA Negeri 1 Tuban

d. Indro Birowo M.Pd, selaku ketua tim kunjungan studi ke pabrik PT Sinar

Sosro pada tahun 2013

e. Drh. Emmy Juni Astuti selaku ketua Tim Pendidikan Lingkungan Hidup

sma Negeri 1 Tuban

f. Ibu Wati selaku kepala casier kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban

Page 22: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

g. Bapak Sugianto selaku pengurus Tata Administrasi yang

mendokumentasikan kunjungan SMA Negeri 1 Tuban ke PT Sinar Sosro

di Mojokerto

3. Kajian Pustaka

Menurut Suryabrata (2006:65) kajian pustaka merupakan aktivitas membaca

untuk menemukan informasi tentang berbagai hal sebagai dasar yang kuat dalam

penelitian.

Penelitian melakukan kajian pustaka dengan membaca sumber-sumber yang

relevan dengan penelitian diantaranya adalah buku-buku terkait panduan adiwiyata

sekolah, buku tentang pengelolaan kantin sehat, dan beberapa makalah dan jurnal

tentang PT Sinar Sosro.

4. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan

tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Kartini Kartono

mengungkapkan bahwa: ”Angket ialah penyelidikan mengenai suatu masalah yang

banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dengan jalan mengedarkan

formulir daftar pertanyaan, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk

mendapatkan jawaban (tanggapan respon tertulis seperlunya). Penelitian ini

menggunakan angket yang ditujukan kepada konsumen kantin Flora SMA Negeri 1

Tuban terkait jajanan pangan yang telah dijual. Angket tersebut menggunakan sampel

siswa kelas XI IPA dan XI IPS

Page 23: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

N

o

Pertanyaan Iya Tidak

1 Nyaman kah anda berada di kantin Flora?

2 Menurut anda apakah fasilitas kantin sudah terjaga

dan terawat dengan baik ?

3 Apakah anda sudah mendapatkan pelayanan yang

memuaskan dan sesuai dengan harapan anda ?

4 Apakah prosedur pembayaran di kantin Flora

sudah praktis ?

5 Menurut anda apakah makanan dan minuman yang

tersedia di kantin adalah makanan dan minuman

yang sehat dan terjamin kebersihannya ?

6 Apakah harga makanan di kantin sudah sesuai

dengan apa yang andadapat ?

7 Apakah anda cukup sering mengunjungi kantin

Flora ini?

8 Apakah Teh Botol Sosro merupakan Minuman

Page 24: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

kemasan paling Favorit anda di Katin?

9 Apakah anda menyukai minuman kemasan yang

dijual di kantin?

Tabel 3.1 Angket Kantin Flora untuk siswa SMA Negeri 1 Tuban

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Kualitas keamanan produk minuman Teh Botol Sosro bagi siswa

Produk minuman teh botol sosro terbuat dari bahan baku yang ramah

lingkungan, aman dan bebas dari 5P ( pewarna, pengawet, pengenyal, penyedap,

perasa,) sehingga sangat layak untuk dikonsumsi oleh sekolah adiwiyata seperti SMA

Negeri 1 Tuban berbasis kantin flora ramah lingkungan, sebagai berikut:

1. Teh Wangi Melati (Jasmine tea)

Teh kering yang digunakan untuk produksi TBS adalah Teh SPRR atau lebih

dikenal dengan jasmine tea. Teh SPRR merupakan jenis teh yang dalam proses

pengolahannya menjadi teh kering tidak melalui tahap fermentasi dan diberi aroma

bunga melati. Superior dalam tingkat kualitas teh menunjukkan bahwa teh tersebut

adalah grade pertama, meskipun standar superior sendiri berbeda untuk masing-masing

perkebunan. Secara lebih spesifik jenis teh yang digunakan memiliki perbandingan

tertentu antara lain jenis peko, jikeng dan tulang. Teh SPRR yang digunakan di PT.

Sinar Sosro berasal dari PT. Gunung Slamet Slawi, yang merupakan bagian grup Sosro.

Teh SPRR dikemas dengan kemasan dua lapis. Pada bagian luar memakai karung goni

sedangkan pada bagian dalam memakai kantong plastik. Hal tersebut bertujuan untuk

melindungi teh kering dari air dan udara lembab. Setiap karung Teh SPRR beratnya

adalah 25,5 kg.

Page 25: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

2. Gula pasir

Gula berfungsi untuk memberikan rasa manis pada produk yang dihasilkan (TBS). Gula

pasir yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses produksi merupakan gula

pasir terbaik yang diimpor dari Thailand karena gula tersebut memiliki keunggulan

dibandingkan dengan gula lokal terutama dalam hal warna dan kesadahannya. Untuk

kesadahannya, gula impor memiliki kesadahan yang rendah dibanding dengan gula

lokal. Hal ini dikarenakan, kesadahan yang tinggi akan membuat warna sirup gula

menjadi keruh dan menimbulkan endapan.

3. Air

Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah.

Kebutuhan akan air di sekitar lingkup perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan

dalam unit pengolahan air (WT) agar diperoleh air yang standar.

4.1.2 Proses Pengolahan Teh Botol Sosro

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari data observasi tim kantin flora Sma

negeri 1 Tuban yang pernah melakukan kunjungan ke PT Sosro pada tahun 2013, maa

pengolahan teh botol sosro memiliki alur sebagai berikut :

a) Tahap I : Penyeduhan Teh

Teh kering yang di ekstrak air panas pada temperature 100˚- 105˚C. Dengan

volume yang telah ditentukan. Air dimasukkan dengan cara menyemprotkan air

panaslewat atas. Setelah volume air tercapai, ditunggu antara 15 – 20 menit. Teh wangi

melatidiseduh didalam tangki ekstraksi dengan air yang mendidih yang sudah melalui

filtrasipemanasan. Setelah proses penyeduhan teh selesei, maka Teh Cair Pahit (TCP)

hasil seduhan tersebut dilewatkan ke filter cosmos (kadar Tanin TCP setelah disaring

dengancosmos filter tinggal 950 – 1300ppm) dan ditampung di tangki

percampuran(MixingTank).

b) 4.2.2 Tahap II : Pembuatan Sirup Gula

Page 26: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

Gula pasir dimasukkan ke Hopper,kemudian dengan screw conveyor gula

dimasukkan ke dissolver gula. Gula dilarutkan dengan air softener pada temperatur100˚

± 5˚ C. Pada penggunaan jenis gula tertentu ditambahkan activecarbon powder .

Jumlahactivecarbon powder yang ditambahkan sekitar 0,5 kg untuk gula local.

Penyaringan larutan gula dilakukan melalui beberapa tahap yaitu penyaringan

kasar pada hopper screw conveyor, dan penyaringan dengan cosmos filter. Untuk

mengurangikesadahan gula sirup dilewatkan unit softenet. Jika kesadahan belum

mencapai standar,dari softener sirup gula disirkulasikan kembali ke tangki pelarutan

gula. Jika kesadahangula tercapai, sirup gula langsung dimasukkan ke Mix Tank untuk

dicampur dengan TehCair Pahit.

c) .4.2. 3 Tahap III : Percampuran

Dari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke tangki percampuran hingga

kadar gula untuk Teh Cair Manis (TCM) mencapai standar yang telah ditentukan.

d) 4.2.4 Tahap IV: Pemanasan Teh Cair Manis

Teh Cair Manis (TCM) adalah percampuran antara Teh Cair Pahit (TCP) dengan

sirup gula yang kemudian dipompa ke unit pasteurisasi (proses pemanasan). Pada proses

ini TCM dipanaskan dengan Heat Exchanger (Pemanas Tidak Langsung) hingga

mencapai temperatur diatas 90˚C.

e) 4.2. 5 Tahap V : Pengisian Dalam Botol

Dari unit pasteurisasi ini TCM di pompa ke mesin pengisi botol. Di stasiun

ini,TCM dengan temperatur di atas 90˚C diisi ke dalam botol panas yang sudah dicuci

dan steril sehingga bebas dari kuman. Dalam keadaan panas, botol langsung ditutup,

diangkutdan dibiarkan dingin.

4.1.3 Kualitas Produk Teh Botol Sosro

Dalam hal pemilihan bahan PT. Sinar Sosro sangatlah teliti agar teh yang

dihasilkan memiliki kualitas yang baik baik dari teh hijau,gula pasir dan air. Air yang

digunakan adalah air dari sumur dengan kedalaman 150m dan diolah dengan teknik

Page 27: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

proses pengolahan air atau Unit Water Treatment dan proses pengolahan uap panas atau

Unit Boiler. Proses ini bertujuan untuk mensterilisasikan air sehingga bakterinya hilang

dan musnah. Hal ini mutlak diperlukan agar memenuhi syarat mutu sebagai bahan baku.

Tehnya juga terpilih karena hanya pucuknya yang diambil. Kemudian teh itu

dikeringkan dan dimasukkan ke dalam bungkus kemudian dikirim ke pabrik-pabrik.

Proses pemasakan teh dengan menggunakan air baku dari tangki Buffer terjadi pada unit

Kitchen, dimana sistem yang digunakan adalah sistem batch yaitu proses pengolahan

berkesinambungan dengan prosedur masukan yang bervariasi dengan beberapa

keuntungan seperti proses tidak mudah berhenti oleh kerusakan satu buah mesin, mesin

yang digunakan bersifat “general purpose” serta mudah beradaptasi dengan perubahan

permintaan pasar.

Kemudian untuk gula murni, agar mendapatkan larutan gula murni, dilakukan

proses penyaringan melalui dua sistem yaitu penyaringan kasar sebagai pemisahan awal

larutan sirup dari partikel atau kotoran kemudian disaring melalui cosmos filter. Hal ini

bertujuan untuk menyerap partikel-partikel yang berukuran lebih besar dari larutan

sirup. Setelah itu dilakukan pemerikasaan mutu meliputi kadar gula dan kesadahan,

dimana keduanya sangat penting untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Sebelum dikemas, dilakukan pemeriksaan mutu akhir Teh Cair Manis yang

meliputi kadar tanin dan kadar gula. Lalu pengisian Teh Cair Manis melalui sistem hot

filling untuk mencegah terjadinya kontaminasi. Kemudian dilakukan proses pasteurisasi

yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang masih ada tanpa terjadi

kehilangan flavor alami teh secara berlebih sehingga dapat memperpanjang umur

simpan produk. Proses ini dilakukan baik pada produk teh cair maupun pada pengemas

botol secara terpisah. Kemudian untuk sistem pembotolan digunakan teknik Bottling

Line. Bottling Line merupakan sistem pembotolan yang menggunakan mesin serba

otomatis sehingga produk yang dihasilkan dapat terjamin kualitasnya.

Tahap akhir pemeriksaan mutu dilakukan melalui pengambilan produk inkubasi

dalam setiap batch yang meliputi pemeriksaan fisik, kimia dan mikrobiologis.

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk kejernihan ,warna dan aroma teh. Pemeriksaan kimia

Page 28: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

untuk kadar gula, kadar tanin dan pH sedangkan pemeriksaan mikrobiologis untuk

mengetahui keberadaan mikroorganisme kontaminan. Produk yang telah memenuhi

syarat mutu ini siap untuk di-release dan dipasarkan sampai ke tangan konsumen.

Setelah lulus uji kontrol produk dijual dan didistribusikan ke toko - toko. Perusahaan

menangani limbah agar tidak merusak lingkungan dengan cara mensterilisasi limbah

sampai menjadi air bersih untuk ikan, dan ampas teh dijadikan pupuk lalu dibagikan

kepada penduduk.

4.2 Kontribusi teh botol sosro mewujudkan kantin Flora yang sehat dan ramah

lingkungan di SMA Negeri 1 Tuban

Sebagai upaya mewujudkan kantin yang sehat dan ramah lingkungan, SMA Negeri

1 Tuban menentukan beberapa kebijakan keamanan pangan di kantin Flora,

diantaranya:

1. Memilih produk minuman kemasan non plastik melalui Teh Botol Sosro

Kantin tidak menggunkan kemasan makan tidak ramah lingkungan seperti

plastik, sterofom, aluminium foil. Produk minuman teh botol sosro dipilih

sebagai minuman utama kantin Flora dikarenakan kemasan teh botol

menggunakan bahan non plastik yakni beling atau sering disebut RGB

(Returnable Glass Bottle) sehingga tidak perlu mendaur ulang limbah sampah

yang dihasilkan. Selain itu botol kaca dapat digunakan kembali (reuse).

2. Kantin Flora memilih produk minuman The Botol Sosro yang tidak mengandung

pengawet, pewarna, perasa yang tidak sesuai standar kesehatan.

Kantin Flora bersama teh botol sosro mewujudkan kantin yang ramah

lingkungan dan sehat karena produk minuman the botol sosro tidak menggunakan bahan

pengawet yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu The botol sosro sangat

dinimkati oleh siswa sebagai minuman segar kemasan yang praktis namun sehat. Teh

botol Sosro tidak memerlukan bahan pengawet, karena teh-nya dikemas dalam botol

yang telah melewati pencucian air panas selama 20 menit dan botolnya tertutup rapat

hingga kedap udara, hasilnya, teh tetap segar dan terjaga kualitas-nya.

Page 29: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

3. Mengadakan Studi edukasi dan kunjungan di PT Sinar sosro

Pada tahun 2013 PT Sinar Sosro memberikan kesempatan bagi SMA Negeri 1

Tuban untuk melakukan research dan kunjungan pabrik untuk melihat secara langsung

proses produksi The Botol Sosro yang selama ini menjadi minuman favorit siswa-siswi

di kantin Flora. Hal ini merupakan bentuk dukungan dan apresiasi atas keberhasilan

Kantin Flora menjadikan the botol sosro sebagai minuman kemasan yang penjualannya

selalu diatas rata-rata omset dan telah lebih 20 tahun kantin Flora menggunakan produk

sosro.

Gambar 4.1

Tim pengelola Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban berkunjung ke Pabrik PT Sinar Sosro di Mojokerto

Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 1 Tuban

Gambar 4.2Seminar produk PT Sinar Sosro bersama guru Pembina kantin Flora SMA Negeri 1

Tuban

Page 30: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 1 Tuban

1. Peningkatan Kualitas pengelolaan Sarana dan Prasarana yang ramah

Lingkungan di Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban

Pemeliharaan sarana prasarana kantin yang ramah lingkungan sesuai fungsinya telah

diterapkan di kantin Flora, seperti : ruangan kantin yang luas dan terbuka (5x6m2), meja

dan kursi yang cukup, - kantin terdapat tempat cuci tangan (wastafel), ventilasi udara

yang cukup, pemeliharaan tanaman penghijau ruangan,  serta menggunakan paving

blok/rumput.

Selain itu tersedianya unsur mekanisme pengelolaan dan Pemeliharaan Sarana yang

baik menjadi sasaran utama pengelolaan kantin Flora seperti penangung jawab kantin,

tata tertib, pelaksana, pengawasan, dan pedagang telah diorganisir secara sistematis

melalui struktur organisasi kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban. Efisiensi pemakaian air,

listrik, dan alat tulis kantor juga diperhatikan guna kelancaran pengelola kantin dalam

melayani kebutuhan siswa.

Beberapa cara terpenting yang dilakukan kantin Flora dalam mewujudkan kantin

sehat dan ramah lingkungan adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan kantin

sehat. Agar siswa semakin tertib dalam melaksanakan kegiatan jual-beli, maka kepala

pengelola kantin mengeluarkan kebijakan berupa pembelian kupon pengganti uang.

Jadi jika siswa memesan makanan ke pedagang di kantin maka harus memberikan

kupon makanan yang diperoleh setelah membayar harga makanan tersebut di kasir

kantin Flora. Langkah ini dapat meminimalisir kesalahan pedagang dalam memberika

uang kembalian apabila siswa yang antre membeli di jam istirahat jumlahnya sangat

Page 31: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

banyak, karena semua pembayaran sudah tertib melalui satu pintu yaitu kasir. Atas

keberhasilan penyelenggaraan kantin yang baik tersebut maka kantin Flora SMA Negeri

1 Tuban mendapatkan pengakuan mutu certification international

Gambar 4.3 Sertifikat Kantin Flora

Sumber: kantin Flora SMAN 1 Tuban

4.3 Respon siswa terhadap kantin Flora dan produk minuman Teh Botol Sosro

di SMA Negeri 1 Tuban

Grafik 4.1Respon siswa terhadap mutu kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban

Sumber : Data yang diolah

Page 32: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kantin Flora SMA

Negeri 1 Tuban memiliki peranan penting untuk memenuhi kebutuhan siswa

terutama pada jam makan siang. Dari segi fasilitas yang tersedia, tingkat

kenyamanan, pelayanan, kelayakan makanan dan kebersihannya, kantin sudah

dianggap memenuhi syarat karena banyaknya respon positif dari responden. Dari

segi minuman kemasan yang dijual dalam hal ini the botol sosro mendapatkan

jumlah tertinggi sebagai minuman favorit siswa.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Produk minuman teh botol sosro terbuat dari bahan baku yang ramah

lingkungan, aman dan bebas dari 5P ( pewarna, pengawet, pengenyal, penyedap,

perasa) sehingga sangat layak untuk dikonsumsi oleh sekolah adiwiyata seperti

SMA Negeri 1 Tuban berbasis kantin flora ramah lingkungan

2. Kantin Flora bersama teh botol sosro mewujudkan kantin yang ramah

lingkungan dan sehat karena produk minuman teh botol sosro tidak

menggunakan bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu

The botol sosro sangat dinimkati oleh siswa sebagai minuman segar kemasan

yang praktis namun sehat.

3. PT Sinar Sosro memberikan kesempatan bagi SMA Negeri 1 Tuban untuk

melakukan research dan kunjungan pabrik untuk melihat secara langsung proses

produksi Teh Botol Sosro yang selama ini menjadi minuman favorit siswa-siswi

Page 33: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

di kantin Flora. Hal ini merupakan bentuk dukungan dan apresiasi atas

keberhasilan kantin Flora menjadikan teh botol sosro sebagai minuman kemasan

yang penjualannya selalu diatas rata-rata omset penjualan. Oleh karena itu,

edukasi yang dilakukan PT Sosro tersebut sangat positif dan terus

diselenggarakan konsumen semakin yakin dengan kualitas teh botol sosro

sebagai partner produk minuman sehat di kantin ramah lingkungan seperti

kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban.

B. SARAN

1. Seiring dengan kondisi bumi yang mulai menurun, manusia menggunakan

kemampuan berpikirnya untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Salah satu

upayanya adalah penggunaan teknologi ramah lingkungan

2. Seluruh siswa harus disiplin menjadi sarana dan prasarana yang disediakan di

kantin Flora SMAN Negeri 1 TUBAN

3. Beberapa harga makanan hendaknya disepakati yakni Rp. 5000 dan tidak boleh

lebih agar makanan dan minuman tersebut dijangkau oleh daya beli siswa,

namun harga soto mencapai Rp. 6000 sehingga lebih baik di sama ratakan

4. PT Sinar Sosro tidak hanya memberikan studi observasi kepada bapak/ ibu guru

maupun pengelola kantin Flora sebagai kantin sehat dan ramah lingkungan di

SMA Negeri 1 Tuban, namun juga memberikan penyuluhan dan sosialisasi

kepada siswa-siswi sebagai pelanggan setia Teh botol sosro, atau mengadakan

even yang bermuatan edukatif misalnya dengan memberikan dukungan berupa

kompetisi yang diikuti oleh siswa, memberikan kebijaksanaan keuangan

(korting) dapat mendorong berkembangnya program kantin, karena dapat

menarik pembeli atau bahkan memberikan beasiswa sebagai bentuk dukungan

kepada pendidikan di Indonesia dan sebagai kepedulian terhadap partner usaha

di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban

Page 34: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

Daftar pustaka

Badan POM RI. 2012.Bimtek Komunikasi, Informasi, dan edukasi (KIE) keamanan

pangan jajan anak sekolah di 33 Provinsi

Cahyadi, W.(2008). Bahan Tambahan Pangan,Jakarta : PT Bumi Aksara

Depdiknas. 2007. Manajemen Layanan Khusus: materi diklat pembinaan kompetensi

Badan POM RI. 2012. Direktorat Surveilan dan penyuluhan keamanan pangan Deputi

Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan berbahaya

Danusaputro, Munadjat.19981.Hukum Lingkungan.Jakarta:Bina Cipta

Khaelany.1996.Islam Kependudukan dan Lingkungan Hidup.Jakarta:Rineka Cipta

Nuraida, L (2008) Menuju Kantin Sehat di Sekolah, Jakarta : PUSJAS.ekolah/kepala

sekolah). Jakarta.

Page 35: KTI_Teh_botol_sosro_aina.doc

Sumarwoto,Otto. 1926, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembagunan, Jakarta: intan

sejati klaten

Situs Web:http://pii.or.id/ekologi-dan-teknologi-ramah-lingkungan.html

http://www.google.co.id/imgres

http://kepophobia.wordpress.com/2012/06/21/kantin-antara-regulasi-dan-aspirasi-2/