kti sumber

97
KTI Minggu, 14 Juli 2013 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BAYI NY. S DI BPS MARTINI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY. NY. S DI BPS MARTINI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Karya Tulis Ilmiah Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Profesi Ahli Madya Kebidanan Pada Prodi DIII Kebidanan Adila Bandar Lampung Disusun oleh: NAMA : NI NYOMAN NOVIANTI

description

kti sumber

Transcript of kti sumber

KTI

Minggu, 14 Juli 2013

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BAYI NY. S DI BPS MARTINI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY. NY. S DI BPS MARTINI BANDAR LAMPUNGTAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAHKarya Tulis Ilmiah Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MendapatkanGelar Profesi Ahli Madya Kebidanan Pada Prodi DIII KebidananAdila Bandar Lampung

Disusun oleh:NAMA : NI NYOMAN NOVIANTINIM : AB/A/Y.2010.593AKADEMI KEBIDANAN ADILABANDAR LAMPUNGTAHUN2013BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Tingkat kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu indikator di suatu negara. Angka kematian maternal dan neonatal masih tinggi, salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka tersebut dengan memberikan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas keadaan masyarakat yang belum terlaksana. (Sarwono, 2010)Berdasarkan penelitian WHO seluruh dunia, terdapat kematian bayi khususnya neonatus sebesar 4.000.000 jiwa/tahun. Kematian bayi tersebut terutama di Negara berkembang sebesar 99% dan 40.000 dari bayi tersebut adalah bayi di Negara Indonesia. (http://www.poltekes-pontianak.ac.id.2010)Angka kematian bayi (AKB) di Negara-negara ASEAN seperti Singapura 3/1000 kelahiran hidup. Malaysia 5,5/1000 kelahiran hidup. Thailand 17/1000 kelahiran hidup. Vietnam 18/1000 kelahiran hidup dan philipina 26/1000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia adalah angka tertinggi di Negara ASEAN. Berdasarkan SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2007 angka kematian bayi di Indonesia adalah 35/1.000 kelahiran hidup. Bila dirincikan 157.000 bayi meninggal dunia pertahun atau 430 bayi meninggal dunia perhari. Dalam Milenium Development Goals (MDGS) Indonesia menargetkan pada tahun 2015 AKB menurun menjadi 17/1000 kelahiran hidup. Beberapa penyebab kematian bayi baru lahir (BBL) yang terbanyak disebabkan oleh kegawatdaruratan dan penyulit pada neonatus, trauma lahir, kelainan kongenital dan hyperbilirubin (SDKI dalam (http://www.poltekes-pontianak.ac.id.2010)Bayi baru lahir disebut juga neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterine. (dewi,2011; h.1)

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 di Provinsi Lampung pada Tahun 2012 Angka Kematian Neonatal 27/1000 KH, Kematian Bayi 43/1000 KH dan Kematian Balita 30/1000 KH (SDKI 2012). Secara umum Angka Kematian Anak menunjukkan penurunan yang lambat. Angka Kematian Neonatal mengalami stagnasi 10 tahun terakhir yaitu 20/1.000 kelahiran hidup pada SDKI 2002 menjadi 19/1.000 pada SDKI 2007 dan SDKI 2012. Padahal kematian neonatal merupakan proporsi yang besar dari kematian bayi (59%) dan balita (47%). (Profil dinas kesehatan lampung, 2012)Penelitian telah menunjukan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir akan menyebabkan kelainan-kelainan yang akan mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir yang dapat mengakibatkan cold stress yang selanjutnya dapat mengakibatkan hipoksemia atau hipoglikemia dan mengakibatkan kerusakan otak. (prawirohardjo, 2006)Pada Tahun 2012 di Provinsi Lampung terjadi 787 kasus kematian Perinatal, 110 kasus kematian neonatal, 159 kasus kematian bayi dan kasus kematian Balita sebanyak 64 kasus. Tingginya kasus kematian Ibu dan anak di Provinsi Lampung memperlihatkan betapa rawannya derajat kesehatan Ibu dan anak. Karena kematian Ibu bayi dan Balita merupakan salah satu parameter derajat kesehatan suatu Negara. Masalah kesehatan ibu dan anak ini perlu diatasi dengan segera karena derajat kesehatan ibu dan anak akan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada masa yang akan datang.(Profil Dinas Kesehatan Lampung, 2012).Penyebab utama dari kematian neonatus di kota Bandar Lampung adalah asfiksia sebanyak 35 kasus (54,72%) BBLR 29 kasus (27,36%) dan penyebab lain 19 kasus (17,92 %) penyebab lain ini yaitu unchepalitis, kejang, dan kebiruan, kelainan kongenital seperti jantung bawaan, labiopalatoscizis, atresia esophagus, leukimia, herniadiafragmatika, dan atresia jejenum, hyperbilirubin, postmatur, kern ikterus, dan sepsis.(Profil Kesehatan Dinas Kota Bandar Lampung, 2010)Dari hasil prasurvey yang penulis lakukan pada tanggal 2 juni 2013 di BPS Martini Bandar Lampung, penulis mendapatkan dari bulan januari sampai bulan mei tahun 2013 terdapat 42 ibu bersalin 35 dengan bayi baru lahir normal, 5 dengan bayi asfiksia ringan dan 2 dengan bayi berat lahir rendah.Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal di BPS Martini Bandar Lampung Tahun 2013.

B. Rumusan MasalahBagaimanakah Asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny. S di BPS Martini Bandar Lampung ?C. Tujuan 1. Tujuan Umum Penulis dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By. Ny. S di BPS Martini Bandar Lampung Tahun 2013.2. Tujuan Khusus a. Diharapkan Penulis Dapat Melakukan Pengkajian Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny.S di BPS Martini Bandar Lampung Tahun 2013.b. Diharapkan Penulis Dapat Melakukan Interpensi Data Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny. S di BPS Martini Bandar Lampung Tahun 2013.c. Diharapkan penulis dapat melakukan diagnosa potensial Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By. Ny. S di BPS Martini Bandar Lampung Tahun 2013.d. Diharapkan penulis dapat melakukan tindakan antisipasi Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By. Ny. S di BPS Martini Bandar Lampung ahun 2013.e. Diharapkan penulis dapat melakukan rencanakan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny.S di BPS Martini Bandar Lampung Tahun 2013.f. Diharapkan penulis dapat melakukan penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny.S di BPS Martini Bandar Lampung Tahun 2013.g. Diharapkan penulis dapat melakukan evaluasi Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By. Ny. S di BPS Martini Bandar Lampung Tahun 2013.D. Ruang lingkup1. SasaranSasaran objektif pada kasus ini yaitu By. Ny.S2. Tempat Lokasi tempat pengambilan studi kasus di BPS Martini Bandar Lampung3. WaktuWaktu penyusunan tugas akhir ini dimulai dari 2 Juni 2013 9 juni 2013E. Manfaat Penulisan 1. Institusi PendidikanHasil penelitian dapat menjadi sumber bacaan bagi mahasiswi Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung dalam menerapkan ilmu dan sebagai acuan penelitian berikutnya Khususnya pada bayi baru lahir.

2. Bagi Lahan PraktekStudy kasus ini dapat dijadikan gambaran informasi serta bahan untuk meningkatkan manajemen kebidanan yang diterapkan oleh lahan praktek.3. Bagi PenulisStudy kasus ini dapat meningkatkan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan serta mengaplikasikan tentang perawatan bayi baru lahir. F. Metodelogi dan Tehnik Memperoleh Data1. Metode Penelitian

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriftif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriftif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan/analisis data, membuat kesimpulan, dan laporan.

(Notoatmodjo, 2005: h.138)

2. Tekhnik Memperoleh Data

Teknik memperoleh data dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:

a. Data primer

1) Wawancara (anamnesis)

Yaitu perbincangan dua arah dengan cara tatap muka dan pertanyaan yang diajukan mengarah pada data yang relavan dengan pasien, anamnesis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

a) Auto anamnesis

Adalah anamnesis yang dilakukan kepada pasien langsung. Jadi yang diperoleh adalah data primer karena langsung dari sumbernya.

b) Allo anamnesis

Adalah anamnesis yang dilakukan kepada keluarga pasien untuk memperoleh data tentang pasien. (sulistyawati,2012; h.165-166)

2) Observasi

Pengamatan (observasi) adalah suau hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Mula-mula ransangan dari luar mengenai indra dan terjadilah pengindraan, kemudian apabila ransangan tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan dengan adanya pengamatan. (notoatmodjo,2005; h.93)

3) Pemeriksaan fisik

Pengkajian fisik dapat dipandang sebagai bagian tahap pengkajian pada proses keperawaan atau ahap pengkajian/pemeriksaan klinis dari sistem pelayanan. Pengkajian prinsip keperawatan pada prinsipnya menggunakan cara-cara yang sama dengan pengkajian fisik yaitu inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. (prawirohardjo,2006; h.3)

b. Data sekunder

1. Studi KepustakaanDalam metode ini penulis membaca dan mempelajari buku-buku, literatur-literatur yang berkaitan dengan bayi baru lahir dan diperoleh dari beberapa buku terbaru dan informasi dari internet yang up to date.2. Studi dokumenter

Yang dimaksud sumber informasi dokumenter pada dasarnya adalah bentuk sumber informasi berhubungan dengan dokumen, baik dokumen-dokumen resmi maupun tidak resmi. Dokumen resmi adalah semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan atau tidak diterbitkan yang ada dibawah tanggung jawab instansi resmi misalnya laporan, statistik, catatan-catatan di dalam kartu klinik dan sebagainya.

Sedangkan dokumentasi tidak resmi adalah segala dokumen yang berada atau menjadi tanggung jawab dan wewenang instansi seperti biografi catatan harian dan semacamnya. (notoatmodjo,2005; h.62-63)

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Teori Medis1. Pengertian Bayi Baru Lahir

a. Bayi baru lahir disebut juga neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterine.

b. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 minggu - 42 minggu dan berat badannya 2.500-4000 gram. (dewi,2011; h.1)

c. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai apgar >7 dan tanpa cacat bawaan. ( Rukiyah, 2010; h.2)

d. 10

8

Neonatus ialah bayi yang baru melahirkan proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauteri kekehidupan ekstrauteri. Beralih dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uteri.beralih dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Tiga faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan proses vital neonatus yaitu maturasi, adaptasi dan toleransi. Selain itu pengaruh kehamilan dan proses persalinan mempunyai peranan penting dalam morbiditas dan mortalitas bayi. Empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling dramatic dan cepat berlangsung adalah pada sistem pernafasan, sirkulasi, kemampuan menghasilkan sumber glukosa. ( Rukiyah, 2010; h. 2)

e. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat. (www.slideshare.net/maristyapalupi/bayi-baru-lahir-normal-ppt)

2. Ciri-ciri Bayi Normal

a. Berat badan 2.500-4000 gram

b. Panjang badan 48-52 cm

c. Lingkar dada 30-38 cm

d. Lingkar kepala 33-35 cm

e. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180x/menit, kemudian menurun sampai 120-110 x/menit

f. Pernafasan 40-60 x/menit

g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subcutan cukup terbentuk dan diliputi vernik caseosa

h. Rambut kepala biasanya telah sempurna

i. Kuku agak panjang atau melewati jari jari

j. Genetalia labia mayora sudah menutupi labia minora (pada anak perempuan), testis sudah turun (pada anak laki-laki).

k. Reflek hisap dan menelan baik

l. Reflek suara sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan memeluk.

m. Reflek menggenggam sudah baik

n. Eliminasi baik, urine dan meconium akan keluar 24 jam pertama, meconium berwarna hitam kecoklatan. (dewi,2011; h.2)

3. Evaluasi Awal Bayi Baru lahirSegera setelah lahir, letakan bayi diatas kain bersih dan kering yang disiapkan pada perut bawah ibu. Segera lakukan penilaian awal meliputi:

- Apakah bayi menangis atau bernafas ?

- Apakah tonus otot bayi baik ?

Jika bayi tidak menangis atau tidak bernafas atau megap-megap dan atau tonus otot tidak baik lakukan langkah resusitasi. (JNPK-KR,2008; h.124)

4. Evaluasi Nilai ApgarEvaluasi ini digunakan 5 menit pertama sampai 10 menit. Hasil pengamatan masing-masing aspek dituliskan dalam skala skor 0-2.

Aspek-aspek yang termasuk APGAR dan harus dinilai dan dicatat ialah:

Table 2.1 APGAR SCORE

TANDASKOR

012

1. Appereance (warna kulit)Seluruh tubuh biru atau pucat Tubuh merah ekstremitas biruSeluruh tubuh kemerahan

2. Pulse (Bunyi jantung) Tidak ada< 100> 100

3. Grimace (Refleks)Tidak adaEkstremitas sedikit fleksi Gerakan aktif

4. Activity (Aktivitas) Tidak adaSedikit gerakMenangis kuat

5. Respiratory (Pernapasan) Tidak adaLambat, tidak teratur Menangis

(dewi,2011; h.2)

Interpretasi

a. Nilai 1-3 asfiksia berat

b. Nilai 4-6 asfiksia sedang

c. Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal)

Tabel 2.2 Penaganan Bayi Baru Lahir Berdasarkan APGAR skor

Nilai APGAR lima menit pertamaPenanganan

0-3- Tempatkan ditempat hangat dan lampu sebagai sumber penghangat- Pemberian oksigen- Resusitasi- Stimulasi- Rujuk

4-6- tempatkan dalam tempat yang hangat- pemberian oksigen- stimulasi taktil

7-10- dilakukan penatalaksanaan sesuai dengan bayi lahir normal.

(sulistyawati dkk,2010; h.208-209)

5. Tahapan pada bayi baru lahir a. Tahap I terjadi segera setelah lahir

Selama menit pertama kelahiran, pada tahap ini digunakan sistem scoring apgar untuk fisik dan scoring gray untuk interaksi bayi dan ibu.

b. Tahap II disebut tahap transisional reaktivitas

Pada tahap ini dilakukan pengkajian selama 24 jam pertama terhadap adanya perubahan prilaku.

c. Tahap III disebut tahap periodik.

Di tahap ini pengkajian dilakukan setelah 24 jam pertama yang meliputi pemeriksaan seluruh tubuh.

Dalam merawat bayi kebutuhan yang harus dipenuhi antara lain:

1) Kebutuhan rasa hangat

2) Makanan pokok yaitu ASI

3) Cairan

4) Istirahat dan tidur

5) Udara yang bersih

6) Latihan gerakan badan

7) Kasih sayang ibu

8) Perlindungan

9) Kebersihan dan sterilisasi

Kebutuhan diatas bersifat terus menerus selama pertumbuhan dan perkembangan bayi. (dewi,2010; h.3)

6. Pemantauan Bayi Baru Lahir

Pemantauan bayi baru lahir

Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktifitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.

a. Dua jam pertama sesudah lahir

Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir meliputi :

1) Kemampuan menghisap kuat atau lemah

2) Bayi nampak aktif atau lunglai,

3) Bayi kemerahan atau biru.

(Prawirohardjo. 2006; h. 136)

Tabel 2.3 Yang Perlu Diperhatikan Pada Bayi Baru Lahir

Kesadaran dan reaksi terhadap sekelilingPerlu dikenali kurangnya reaksi terhadap rayuan, ransangan sakit, atau suara keras yang mengejutkan atau suara mainan.

KeaktifanBayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan dan kaki yang simetris pada waktu bangun. Adanya tremor pada bibir, kaki dan tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi apabila hal ini terjadi pada waktu tidur, kemungkinan gejala suatu kelainan yang perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

SimetrisApakah secara keseluruhan badan seimbang

KepalaApakah tidak simetris, berupa tumor lunak dibelakang atas yang menyebabkan kepala tampak lebih panjang, sebagai akibat proses kelahiran, ayau tumor lunak disebelah kiriatau kanan saja, atau disisi kiri atau kanan tetapi tidak melampaui garis tengah bujur kepala. Ukur lingkar kepala.

Muka wajahBayi tampa ekspresi

Mata Diperhatikan adanya tanda-tanda perdarahan berupa bercak merah yang akan menghilang pada waktu 6 minggu

Mulut Saliva tidak terdapat pada bayi lahir normal. Bila terdapat sekret yang terlalu berlebihan, kemungkinan ada kelainan bawaan saluran cerna.

Leher, dada, abdomenMelihat adanya cedera akibat persalinan. Ukur lingkar perut

Bahu, tungkai, sendi tungkaiPerlu diperhatikan bentuk, geraknya, fraktur.

Kulit dan kukuDalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan. Kadang-kadang di dapatkan kulit yang mengelupas ringan. Pengelupasan yang berlebihan harus dipikirkan kemungkinan adanya kelainan. Waspadai adanya kulit dengan warna yang tak rata (cutis mamorata) telapak tangan, telapak kaki, kuku yang menjadi biru, kulit menjadi pucat dan kuning. Bercak-bercak besar biru yang sering terdapat disekitar bokong (mongalian spot) akan menghilang pada umur 1-5 tahun.

Kelancaran menghisap dan pencernaanHarus diperhatikan

Tinja dan kemihDiharapkan keluar dalam 24 jam pertama. Waspada bila tiba-tiba terjadi perut yang membesar, tampa keluarnya tinja, disertai muntah, dan mungkin dengan kulit kebiruan, harap segera konsultasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Refleks Refleks rooting, bayi menoleh kearah benda yang menyentuh pipiRefleks suckling (refleks isap), terjadi apabila benda menyentuh bibir, yang disertai refleks menelanRefleks mengeluarkan lidah, terjadi apabila diletakan benda di dalam mulut yang sering ditafsirkan bayi menolak makanan/minuman.

Berat badanSebaiknya tiap hari dipantau. Penurunan berat badan lebih dari 5% berat badan waktu lahir, menunjukan kekurangan cairan.

(prawirohardjo,2006; h.137-138)

Pemantauan tanda-tanda vital pada bayi baru lahir

1) Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur dan ketiak

2) Pada pernafasan normal, perut dan dada bergerak hampir bersamaan tampa adanya retraksi, tampa terdengar suara pada waktu inspirasi maupun ekspirasi. Gerak pernapasan 30-60 kali per menit.

3) Nadi dapat dipantau disemua titik nadi perifer

4) Tekanan darah dipantau hanya bila ada indikasi.

(prawirohardjo,2006; h. 138)

7. Pemeriksaan Fisik Dan Sistem Penilaian Pada Bayi Baru Lahir

Pengkajian atau pemeriksaan fisik pada bayi dilakukan secara menyeluruh. Pengkajian fisik pada bayi baru lahir merupakan bagian dari prosedur perawatan bayi segera setelah lahir. Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dan untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau mengalami penyimpangan. (muslihatun,2010; h.28)

a. PengukuranPengukuran lingkar kepala, lingkar dada, panjang badan dan berat badan bayi.

1) Lingkar kepalaLingkar kepala diukur mulai dari bagian depan kepala (diatas alis/area frontal) dan area oksipital. Lingkar kepala normalnya 31-35,5 cm. Apabila lingkar kepala lebih kecil dari pada lingkar dada dicurigai adanya mikrosefalus. Jika lingkar kepala 4 cm lebih besar dari lingkar dada atau tetap menetap atau bertambah meningkat selama beberapa hari, maka harus dicurigai adanya hidrosefalus.

2) Lingkar dadaLingkar dada pada bayi cukup bulan normalnya 30,5-33 cm. Sekitar 2 cm lebih kecil daripada lingkar kepala. Pengukuran tepat dilakukan pada garis buah dada. Bila lingkar kepala 60 x/ menit), ada tarikan dinding dada ke dalam, atau merintih, maka lakukan hal berikut :

a) Isap mulut dan hidung untuk memastikan jalan napas tidak tersumbat.

b) Berikan oksigen 0,5 liter/ menit.

c) Rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang men- support kondisi bayi.

d) Tetap menjaga kehangatan bayi.

3) Bayi berat lahir rendah ( BBLR) < 2500 gram.

Ada dua macam BBLR, yang pertama bayi lahir kecil akibat kurang bulan. Dan yang kedua adalah bayi lahir kecil dengan BB yang seharusnya untuk masa gestasi (dismatur)

a) Bayi lahir kecil akibat kurang bulan (premature)

(1) Masa gestasi < 37 minggu

(2) Factor penyebabnya adalah sebagai berikut:

(a) Ibu mengalami perdarahan antepartum, trauma fisik/psikologis, dan DM, atau usia ibu masih terlalu muda (< 20 tahun) dan multigravida dengan jarak kehamilan yang dekat.

(b) Keadaan social ekonomi rendah

(c) Kehamilan ganda atau hidramnion.

(3) Ciri-ciri bayi premature adalah sebagai berikut :

(a) Berat kurang < 2500 gram

(b) Lingkar dada < 30 cm

(c) Panjang badan < 45 cm

(d)Lingkar kepala < 33 cm.

(e) Kepala lebih besar dari badannya.

(f) Kulitnya tipis transparan dan banyak lanugo.

(g) Lemak subkutan minimal.

4) Bayi lahir kecil dengan berat badan yang seharusnya untuk masa gestasi (dismatur). Kondisi ini dapat terjadi preterm, aterm, maupun postmatur. Bayi lahir dengan berat sangat kecil (BB< 1.500 gram atau usia < 32 minggu) sering masalah berat seperti :

a) Sukar bernapas;

b) Sukar minum( menghisap);

c) Ikterus berat;

d) Infeksi berat;

e) Rentan hipotermi;

f) Segera rujuk jika bayi mengalami kondisi-kondisi tersebut.

5) Letargi

Tonus otot rendah dan tidak ada gerakan sehingga sangat mungkin bayi sedang sakit berat. Jika ditemukan kondisi demikian, maka segera rujuk.

6) Hipotermi ( suhu < 36 C )

Bayi mengalami hipotermi barat jika suhu aksila < 35 C. untuk mengatasi kondisi tersebut, lakukan hal berikut :

a) Gunakan alat yang ada incubator, radian heater, kamar hangat, atau tempat tidur hangat.

b) Rujuk ke pelayanan kesehatan yang memiliki Neonatal Intensif Care Unit ( NICU )

c) Jika bayi sianosis, sukar bernapas, atau ada tarikan dinding dada dan merintih, segera berikan oksigen.

7) Kejang

Kejang pada neonatus di definisikan sebagai suatu gangguan terhadap neurologi seperti tingkah laku, motorik, atau fungsi otonom.

Kebanyakan kejang pada bayi baru lahir timbul beberapa hari, sebagian kecil dari bayi tersebut akan mengalami kejang lanjutan dalam kehidupannya kelak.

8) Diare

Bayi dikatakan mengalami diare jika terjadi pengeluaran feses yang tidak normal, baik dalam jumlah maupun bentuk ( frekuensi lebih dari normal dan bentuknya cair). Bayi dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar.

9) Obstipasi

Obsipasi adalah penimbunan feses yang keras akibat adanya penyakit atau adanya obstruksi pada saluran cerna, atau bias didefinisikan sebagai tidak adanya pengeluaran feses selama 3 hari atau lebih. Lebih dari 90 % bayi baru lahir akan mengeluarkan mekonium dalam 24 jam pertama, sedangkan sisanya akan mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama kelahiran. Jika hal ini tidak terjadi maka harus dipikirkan adanya obstipasi. Namun, harus di ingat bahwa ketidakteraturan defekasi bukanlah suatu obstipasi pada bayi yang menyusu, karena pada bayi bayi yang mengkonsumsi ASI umumnya sering tidak mengalami defekasi selama 5-7 hari dan kondisi tersebut tidak menunjukkan adanya gangguan karena nantinya bayi akan mengeluarkan feses dalam jumlah yang banyak sewaktu defekasi. Seiring dengan bertambahnya usia dan variasi dalam dietnya, lambat laun defekasi akan menjadi lebih jarang dan feses yang dikeluarkan menjadi lebih keras.

10) Infeksi

Infeksi perinatal adalah infeksi pada neonates yang terjadi pada masa antenatal, intranatal, dan postnatal.

11) Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death Syndrome/ SIDS). Sudden Infant Death Syndrome/ SIDS terjadi pada bayi sehat secara mendadak, ketika sedang ditidurkan tiba-tiba ditemukan meninggal beberapa jam kemudian. Angka kejadian SIDS sekitar 4 dari 1.000 kelahiran hidup. Insiden puncak dari SIDS terjadi pada bayi usia 2 minggu dan 1 tahun. (dewi,2010; h. 6-8)

12. Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir

b. Membersihkan jalan nafas dan sekaligus menilai APGAR Score menit pertama dengan cara menghisap lendir bayi dari mulut dan hidung dengan memutar, jangan lakukan terus menerus tetapi beri kesempatan pada bayi untuk bernafas, lakukan penghisapan hingga bayi menangis keras.

c. Memperhatikan suhu tubuh bayi dengan dibungkus kain hangat dan tidak memandikan bayi terlebih dahulu.

Mengeringkan tubuh bayi segera setelah lahir, kondisi bayi lahir dengan tubuh basah karena air ketuban atau aliran melalui jendela/pintu yang terbuka akan mempercepat terjadinya penguapan yang akan mengakibatkan bayi akan lebih cepat kehilangan suhu tubuh. Hal ini akan mengakibatkan serangan dingin yang merupakan gejala awal hipotermia. Bayi kedinginan biasanya tidak memperlihatkan gejala mengggigil oleh karena kontrol suhunya belum sempurna.

Untuk mencegah terjadinya hipotermia, bayi yang baru lahir harus segara dikeringkan dan bungkus dengan kain kering kemudian diletakkan telungkup di atas dada ibu untuk mendapatkan kehangatan dari dekapan ibu.

Menunda memandikan BBL sampai tubuh bayi stabil. Pada BBL cukup bulan dengan berat badan lebih dari 2500 dan menangis kuat bisa di mandikan + 24 jam setelah kelahiran dengan tetap menggunakan air hangat pada BBL yang beresiko dengan berat badan badan kurang dari 2500 gram atau keadaan bayi sangat lemah sebaiknya jangan dimandikan sampai suhu tubuh stabil dan mampu menghisap ASI dengan baik. (dewi,2010; h. 3-4)

d. Melakukan dengan teknik skin to skin dengan cara Dalam keadaan ibu dan bayi tidak memakai baju, tengkurapkan bayi di dada ibu, luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada ibu, kepala bayi harus berada diantara payudara ibu agar terjadi sentuhan kulit ibu dan bayi kemudian selimuti kedua agar tidak kedinginan agar terjalin hubungan antara ibu dan bayi, bayi tidak hipotermi, membantu bayi agar lebih peka pada putting susu ibu serta memberi kehangatan pada bayi. Tutup tubuh bayi dari kepala dengan kain bersih dan kering.e. Melakukan pengukuran antopometri meliputi menimbang berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada, dan lingkar lengan atas kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi yang dilakukan secara menyeluruh. Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dan untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau mengalami penyimpangan. Pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah dimulai dari

Kepala, mata, telinga, hidung, mulut, leher, dada, abdomen, genetalia, anus, dan ekstremitas. (muslihatun,2010; h.28)

f. Memberikan obat mata untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata dengan menggunakan salep eritromisan 0,5% atau tetrasiklin 1% untuk pencegahan penyakit mata karena klamedia (penyakit menular sexual).

Cara pemberian salep mata:

1) Jelaskan kepada keluarga apa yang akan dilakukan dan tujuan pemberian obat tersebut

2) Cuci tangan (gunakan sabun dan air bersih mengalir)

3) Berikan salep dalam satu garis lurus pada kedua mata

4) Ujung tabung salep mata tidak boleh menyentuh mata bayi

5) Jangan menghapus salep dari mata bayi dan anjurkan keluarga untuk tidak menghapus salep mata tersebut. (JNPK-KR,2008)

g. Memberikan injeksi Vit.K

Semua bayi baru lahir harus di beri Vit K injiksi 1 mg intramuskuler di paha kiri segera mungkin untuk mencegah perdarahan pada bayi baru lahir akibat defisiensi Vit K yang dapat di alamioleh sebagian bayi baru lahir. (Rukiyah. 2010; h. 14)

Di indonesia 67% dari angka kematian biayi merupakan kematian neonatus di mana salah satu penyebab adalah perdarahan akibat defisiensi vitamin K. (Prawirohardjo,2011; h.371)

h. Mendekatkan bayi ke ibu dan menetekkan segera setelah lahir

Rangsangan isapan bayi pada putting akan di teruskan oleh serabut saraf ke hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin. Di mana hormon inilah yang akan memacu payudara untuk menghasilkan ASI. Pada hari hari pertama kelahiran bayi, apabila penghisapan putting susu cukup adekuat maka kan di hasilkan secara bertahap menghasilkan 10-100cc ASI. Produksi ASI akan optimal setelah hari 10-14 usia bayi. Bayi sehat akan mengkonsumsi ASI 700-800 cc ASI per hari ( kisaran 600-1000 cc) untuk tumbuh kembang bayi. Produksi ASI mulai menurun (500-700 cc) setelah 6 bulan pertama dan menjadi 400-600 cc pada 6 bulan kedua. Produksi ASI akan menjadi 300-500 cc pada tahun kedua usia anak. Reflek laktasi yang terdapat pada bayi baru lahir seperti ; reflek mencari, reflek menghisap, dan reflek menelan.

Keuntungan pemberian ASI diantaranya adalah adanya keterikatan emosional ibu dan bayi, sebagai kekebalan pasti untuk bayi, dan merangsang kontraksi uterus. Pada saat mulai pemberian ASI anjurkan ibu memeluk dan menyusui bayinya setelah tali pusat diklem dan dipotong, sehingga dapat merangsang produksi ASI, memperkuat reflek menghisap bayi. Pedoman pemberian ASI antara lain: menyusui setelah lahir, jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI kecuali ada alasan medis, menyusui bayi dengan posisi yang benar dan melakukan perawatan payudara.(Rukiyah. 2010; h.13)

i. Memberikan bayi imunisasi Hb0. Imunisasi hepatitis B bermamfaat untuk mencegah infeksi hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu-bayi. Imunisasi hepatitis B pertama diberikan satu jam setelahpemberian Vitamin K, pada saat bayi berumur 2 jam.

(JNPK-KR,2008; h.137)

13. Mendeteksi Tanda-Tanda Bahaya Pada BayiJika menemukan kondisi ini harus segera dilakukan pertolongan dan orang tua harus mengetahuinya seperti:

a. Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali/menit

b. Terlalu hangat (>38C)

c. Kulit bayi kering terutama dalam 24 jam pertama, biru pucat dan memar

d. Hisapan saat menyusui lemah, seringn muntah, mengantuk berlebihan

e. Tali pusat merah, bengkak, berbau busuk dan berdarah

f. Tanda-tanda infeksi seperti merah,panas, bengkak, bau busuk

g. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK selama 24 jam, tinja lembek, encer, ada lendir atau darah

h. Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.

(rukiyah dkk,2010; h.73)

14. Pengertian ImunisasiImunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpajanpada penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit. (ranuh,dkk,2011; h.48-49)

15. Tujuan ImunisasiTujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, dan menghilangkan penyakit tersebut pada sekelompok masyarakat (populasi), atau bahkan menghilangkannya dari dunia seperti yang kita lihat pada keberhasilan imunisasi cacar variola. (ranuh,dkk,2011; h.48-49)

Tabel 2.6 jadwal imunisasi dasar pada anak

UmurVaksinKeterangan

Hepatitis B 1HB 1 diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dilanjutkan pada umur 1 bulan. Apabila status HbsAg-B positif dalam wakru 12 jam terakhir diberikan HB 0,5 bersamaan dengan vaksin HB-1. Apabila semula HbsAg tidak diketahui dan ternyata dalam perjalanan selanjutnya diketahui bahwa ibu HbsAg positif maka masih dapat diberikan Hblg 0,5 ml sebelum bayi berumur 7 hari.

Saat lahirPolio -0Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama untuk bayi yang lahir di RS/RB polio oral diberikan saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin lain kepada bayi lain.

1 bulanHepatitis B-2Hb-2 diberikan pada bayi berumur 2 bulan interval HB-1 dan HB-2 adalah 1 bulan

0-2 bulanBCGBCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila bayi akan diberikan pada umur >3 bulan sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu dan BCG diberikan kalau uji tuberkulin negatif.Vaksin BCG ulangan tidak dianjurkan karena mamfaatnya diragukan.

DPT-1DPT-1 diberikan pada umur lebih dari 6 minggu dengan interval 4-6 minggu

2 bulanPolio-1Polio-1 dapat diberikan bersamaan dengan DPT-1Interval pemberian polio 2,3 dan 4 tidak kurang dari 4 minggu.Vaksin volio ulangan diberikan 1 tahun sejak imunisasi polio 4 selanjutnya umur 5-6 tahun.

4 bulanDPT-2DPT-2 dapat diberikan secara terpisah atau dikombinasikan dengan Hib-2.

Polio-2Polio-2 diberikan bersamaan dengan DPT-2.

DPT-3DPT-3 dapat diberikan secara terpisah atau dikombinasikan dengan Hib-3

6 bulanPolio-3Polio 3 dapat diberikan bersamaan dengan DPT-3

Hepatitis B-3HB-3 diberikan umur 6 bulan untuk mendapatkan respon imun optimal interval Hb2 dan Hb3 minimal 2 bulan, terbaik 5 bulan.

9 bulanCampakCampak diberikan pada bayi usia 9 bulan.

(rukiyah dkk,2019; h.83-84)

a. Vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin)Tuberkulosis disebabkan oleh mycobacterium tuberkulosis dan mycobacterium bovis. Tuberkulosis paling sering menyerang paru-paru, tetapi dapat pula menyerang organ-organ lainnya seperti selaput otak tulang dan lain-lain.

Bacille Calmette-Guerin adalah vaksin hidup yang dibuat dari mycobakterium bovis yang dilemahkan. Di indonesia vaksin BCG yang dipakai adalah vaksin BCG yang diproduksi oleh biovarma bandung. Vaksin BCG tidak mencegah infeksi tuberkulosis tetapi mengurangi tuberkulosis berat, seperti meningitis tuberkulosis berat. (dewi,2011; h.130)

Vaksin BCG optimal diberikan pada umur 1 tahun. Vaksin BCG diberikan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas pada insersio M.deltoideus sesuai anjuran WHO tidak ditempat lain (misalnya bokong,paha). Hal ini mengingat penyuntikan intradermal di daerah deltoid lebih mudah dilakukan (jaringan lemak subkutis tipis), ulkus yang terbentuk tidak mengganggu struktur otot setempat (dibanding pemberian didaerah gluteal lateral atau paha anterior) dan sebagai tanda baku untuk keperluan diagnosis apabila diperlukan.

Vaksin BCG tidak dapat mencegah infeksi tuberkulosis, namun dapat mencegah komplikasinya. Para pakar menyatakan bahwa:

1) Efektifitas vaksin untuk perlindungan penyakit hanya 40%

2) Sekitar 70% kasus TB berat (meningitis) ternyata mempunyai parut BCG

3) Kasusu dewasa dengan BTA (bakteri tahan asam) positif di indonesia cukup tinggi (25% - 36%) walaupun mereka pernah mendapat BCG pada masa kanak-kanak. (ranuh,dkk,2011; h.48-49)

b. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)KIPI pada imunisasi BCG yakni ulkus lokal superfisial 3 minggu setelah penyuntikan, ulkus yang biasanya tertutup krusta akan sembuh dalam 2-3 bulan dan meninggalkan parut bulut dengan diameter 4-8 mm. Apabila dosis terlalu tinggi, maka ulkus yang timbul lebih besar, namun apabila penyuntikan terlalu dalam , maka parut akan tertarik ke dalam (retracted).

(muslihatun,2010; h.220)

c. Kontra indikasi pemberian imunisasi BCG1) Reaksi uji tuberkulin > 5 mm

2) Terinveksi terhadap HIV atau dengan resiko HIV, pengobatan kortiko steroid, sedang mengalami terapi radiasi, menderita penyakit keganasan sum-sum tulang belakang.

3) Anak menderita gizi buruk

4) Anak menderita demam tinggi

5) Anak menderita infeksi kulit yang luas

6) Anak pernah menderita tuberkulosis

(dewi,2011; h.131)

Vaksin BCG ulangan tidak dianjurkan karena mamfaatnya diragukan, mengingat hal berikut. Apabila BCG diberikan setelah umur 3 bulan perlu dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu. Vaksin BCG diberikan bila uji tuberkulin negatif. Apabila uji tuberkulin tidak memungkinkan BCG dapat diberikan namun perlu diobservasi dalam waktu 7 hari. Apabila terdapat reaksi lokal cepat di tempat suntikan, perlu tindakan lebih lanjut (tanda diagnostik tuberkulosis). (ranuh,dkk,2011; h.48-49)

d. Polio Terdapat 2 kemasan polio yang berisi virus polio, yaitu:

1) OPV (oral polio vaccine), hidup dilemahkan,tetes, oral

2) IPV (inactivated polio vaccine), in-aktif, suntik

e. Jadwal imunisasi polioPolio-0 diberikan pada saat bayi lahir atau pada kunjungan pertama sebagai tambahan untuk mendapatkan cakupan imunisasi yang tinggi. Hal ini diperlukan karena indonesia rentan terhadap transmisi virus polio liar dari daerah endemik polio.

Untuk imunisasi dasar (polio-2,3,4) diberikan pada umur 2,4, dan 6 bulan interval tidak kurang dari 4 minggu.

Dosisi imunisasi polio OPV adalah 2 tetes per-oral, imunisasi ulangan diberikan satu tahun sejak imunisasi polio 4 selanjutnya saat masuk sekolah (5-6 tahun). (ranuh,dkk,2011; h.48-49)

Vaksin yang digunakan sejak lahir sebanyak 2 tetes oral ini kemudian menempatkan diri di usus dan memacu pembentukan antibody dalam epitalium usus yang menghasilkan pertahanan lokal terhadap virus polio liar yang datang masuk kemudian. Vaksin virus polio ini dapat bertahan selama 6 minggu setelah pemberian. (dewi,2011; h.141)

B. TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN MENURUT VARNEY1. PengertianManajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan, keterampilan, dalam rangkaian tahap-tahap yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus terhadap klien.

Manajemen kebidanan diadaptasi dari sebuah konsep yang dikembangkan oleh Helen Varney dalam buku Varneys Midwifery, edisi ketiga tahun 1997, menggambarkan proses manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah yang berturut secara sistematis dan siklik.

(Soepardan,2008; h. 96)

Manajemen kebidanan adalah bentuk pendekatan yang dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan metode pemecahan masalah. Varney mengatakan bahwa seorang bidan perlu lebih kritis melakukan analisis dalam menerapkan manajemen untuk mengantisipasi diagnosis dan masalah potensial. Dengan demikian pengertian manajemen kebidanan menurut varney adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. (Nurhayati at all.2012;h.139)2. Langkah dalam manajemen kebidanan menurut Varney I. Pengkajian (Pengumpulan data dasar)Mengumpulkan data adalah menghimpun informasi tentang klien/ orang yang meminta asuhan. Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.Teknik pengumpulan data ada tiga, yaitu observasi, wawancara, dan pemeriksaan. Data secara garis besar diklasifikasikan menjadi data subjektif dan data objektif. (Nurhayati dkk.2012;h.141)a. Data Subjektif1) Identitas Orang tuaa) UmurUmur pasien dikaji untuk mengetahui apakah pasien dikatakan berpengaruh / memiliki resiko jika 35 tahun rentan sekali terjadi komplikasi-komplikasi dalam kehamilan dan perdarahan dalam masa nifas, jadi usia reproduktif (subur) seorang wanita yang baik dalam siklus reproduksi berkisar dari usia 20-35 tahun. (Manuaba, dkk, 2010; h. 75)b) PendidikanBerpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya.

c) PekerjaanGunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat social ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut. (ambarwati,2009; h. 130-133)

d) Riwayat antenatalUmur kehamilan neonatus cukup bulan (NCB) adalah 37 minggu sampai 42 minggu.e) Penyakit selama hamil

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya, misalnya penyakit rubela. (maryunani dkk, 2008; h.20)B. Data Objektif

a. Keadaan umum

Yang perlu diperhatakan dalam kondisi umum ini adalah keadaan umum: kesadaran dan keaktifan. (maryunani dkk, 2008; h.74)b. Tonus ototMengkaji tonus otot merupakan bagian penting karena pemeriksaan tonus otot dapat memberikan informasi tentang kondisi kematangan bayi.Hipotonia: kepala bayi tampak terkulaiHipertonia: peningkatan perlawanan tampak jelas pada waktu tangan dan kaki direntangkan. (maryunani dkk, 2008; h.109)c. PernafasanPernafasan yang normal pada bayi baru lahir adalah berkisar 30-60 x/menit, pengukuran dilakukan selama 60 detik ( 1 menit). Pengukuran dilakukan dengan menghitung 60 detik penuh untuk mendeteksi ketidakteraturan dalam kecepatan.

d. Warna kulitPada bayi baru lahir kulit tampak kemerahan. Observasi warna kulit bayi dalam hubungannya dengan perubahan aktifitas dan temperatur. Penurunan temperatur meningkatkan derajat sianosis.(maryunani dkk,2008; h. 73-75)e. Lama persalinanLama persalinan pada primigravida dan multigravida

Kala persalinanPrimigravidaMultigravida

I10-12 jam6-8 jam

II1-1,5 jam0,5-1 jam

III10 menit10 menit

IV2 jam2 jam

Jumlah (tampa memasukan kala IV yg bersifat observasi10-12 jam8-10 jam

(Manuaba,dkk,2010; h.175)

II. Diagnosa Masalah Dan KebutuhanPada langkah ke-dua dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar tersebut kemudian diinterpretasikan sehingga dapat dirumuskan masalah dan diagnosa yang spesifik. Baik rumusan diagnosis maupun rumusan masalah keduanya harus ditangani, meskipun masalah tidak bisa dikatakan sebagai diagnosis tetapi harus mendapatkan penanganan.

1) Diagnosa kebidananDiagnose kebidanan adalah diagnose yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomeklatur diagnosis kebidanan. Diagnose didapatkan dari data subjektif dan data objektif.

2) MasalahMasalah adalah hal- hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis.

3) KebutuhanKebutuhan adalah hal- hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum terdentifikasi dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dalam melakukan analisa data. (soepardan,2008; h.101)

III. Mengidentifikasi Diagnosa Dan Masalah PotensialPada langkah ke-tiga ini mengidentifikasikan masalah potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan. IV. Identifikasi Tindakan SegeraMengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera. Beberapa data demi menunjukan situasi emergensi dimana kita perlu bertindak demi keselamatan klien. V. PerencanaanPada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen kebidanan terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasikan atau di antisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dilengkapi. VI. PelaksanaanPada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke-5 dilaksanakan secara efesien mungkin. Perencanaan ini boleh seluruhnya dilakukan oleh bidan, namun juga boleh dilakukan secara kolaborasi. (Nurhayati dkk.2012;h. 143-144) VII. EvaluasiDalam langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar terpenuhi sesuai dngan kebutuhan sebagimana telah diidentifikasi dalam masalah dan diagnosa. Manajemen kebidanan merupakan suatu kontinum, maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui proses manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta malakukan penyesuaian pada rencana asuhan berikutnya. (Wildan dkk.2008; h.34-39).C. LANDASAN HUKUM KEWENANGAN BIDANNOMOR 1464/MENKES/PER/X/2010TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA1. Kewenangan normal:a. Pelayanan kesehatan ibub. Pelayanan kesehatan anak2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokterKewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan. Kewenangan ini meliputi:a. Pelayanan kesehatan ibuRuang lingkup:Pelayanan ibu menyusui4. Kewenangan:a. Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan promosi air susu ibu (ASI) eksklusifb. Penyuluhan dan konseling5. Pelayanan kesehatan anak1. Ruang lingkup:a. Pelayanan bayi baru lahirb. Pelayanan bayi2. Kewenangan:a. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini (IMD),

injeksi vitamin K, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusatb. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujukc. Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukand. Pemberian imunisasi rutin sesuai program Pemerintahe. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolahf. Pemberian konseling dan penyuluhang. Pemberian surat keterangan kelahiranh. Pemberian surat keterangan kematian (http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/171)

BAB IIITINJAUAN KASUSASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY. NY. S DI BPS MARTINI BANDAR LAMPUNGTAHUN 2013 Nama Mahasiswa: Ni Nyoman Novianti

NIM

: 2010.593

Tanggal

: 2 Juni 2013

Pukul

: 17: 35 WIB

Tempat

: BPS Martini Bandar Lampung A. Data Subjektif1. Anamnesa a. Bayi

Nama bayi

: Bayi Ny. S

Tgl lahir

: 2 Juni 2013

Jam

: 17:35 WIB

Jenis kelamin : Perempuan

Anak ke

: 2

73

b. Orang Tua

Nama Ibu

: Ny. S

Umur

: 26 tahun

Suku/Bangsa: Sunda/Indonesia

Agama

: Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan

: IRT

Alamat : Jl. Raja basa raya Gg.madiun

Nama Ayah: Tn. N

Umur

: 27 tahun

Suku/Bangsa: Jawa/Indonesia

Agama

: Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan

: Buruh

Alamat : Jl. Raja basa raya Gg.madiun

c. Riwayat antenatal

G2P1A0 Umur Kehamilan : 40 Minggu 5 hari

Riwayat ANC : Teratur, 6 kali, di BPS Martini

Keluhan saat kehamilan : Mual muntah saat TM I

Tidak ada keluhan saat TM II

Sering kencing saat TM III

Penyakit selama kehamilan

1) Diabetes Mellitus: Tidak Ada

2) Hepatitis

: Tidak Ada

3) HIV/ AIDS

: Tidak Ada

Komplikasi Ibu

1) Pendarahan

: Tidak ada

2) Pre-eklamsi

: Tidak ada

3) Eklamsia

: Tidak ada

4) Penyakit kelamin

: Tidak ada

5) Lain-lain

: Tidak ada

d. Riwayat intranatal

Lahir tanggal : 2 Juni 2013

Pukul : 17:35 WIB

Jenis Persalinan: Spontan

Penolong : Bidan

B. DATA OBJEKTIFKedaan umum

: Baik

Tonus otot

: Baik

Pernafasan

: Spontan, Menangis kuat

Warna kulit

: Kemerahan

1. Data penunjang

Riwayat natal

Tempat lahir: BPS Martini Bandar Lampung

Ditolong oleh: Bidan

Usia kehamilan: 40 minggu 5 hari

Jenis persalinan: Spontan

Lahir tanggal : 2 juni 2013/ Pukul : 17: 35 WIB

Jenis kelamin

: Perempuan

Cacat bawaan

: Tidak Ada

Plasenta

: Lahir Spontan

Keadaan air ketuban

: Jernih

Waktu pecahnya air ketuban

: Pukul 17.20 WIB

Lilitan tali pusat

: Tidak ada

2. Lama persalinanKala 1: 6 jam 15 menitKala 2: 0 jam 20 menitKala 3: 0 jam 10 menit

Kala 4: 2 jam 0 menitLamanya : 8 jam 45 menit

Diposkan oleh nyoman wardana di 02.55 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=759036671274293833&postID=1732572557276536681&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=759036671274293833&postID=1732572557276536681&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=759036671274293833&postID=1732572557276536681&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke Facebook

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=759036671274293833&postID=1732572557276536681&target=pinterest" \o "Bagikan ke Pinterest" \t "_blank" Bagikan ke PinterestPosting Lebih Baru Beranda

Langganan: Entri (Atom)

Mengenai Saya

nyoman wardana Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

HYPERLINK "http://ninyomannoviantiakbidadilaangkatanv.blogspot.com/search?updated-min=2013-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00-08:00&max-results=1" 2013 (1)

HYPERLINK "http://ninyomannoviantiakbidadilaangkatanv.blogspot.com/2013_07_01_archive.html" Juli (1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BAY...

Template Picture Window. Gambar template oleh nicolas_. Diberdayakan oleh Blogger.