kti isolasi sosial

12
STRATEGI PELAKSANAAN Tindakan keperawatan dengan pendekatan strategi pelaksanaan (SP) A. Untuk pasien 1. SP 1 pasien: membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan berhubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, dan mengajarkan pasien berkenalan. a. Fase Orientasi (Perkenalan): “Assalamu’alaikum” “Saya Lina, Saya mahasiswa dari UNSIQ yang sedang bertugas diruang ini..........yang akan merawat bapak. Siapa nama bapak? Senang dipanggil siapa? Apa keluhan bapak hari ini? Bagaimana kalau kita bercerita tentang keluarga atau teman-teman bapak? Bagaimana kalau 15 menit?” b. Fase Kerja (Pasien Baru) “Siapa yang tinggal serumah dengan bapak? Siapa yang paling dekat dengan bapak? Siapa yang jarang berbicara dengan bapak dirumah? Apa yang membuat bapak jarang berbicara dengannya? (Jika pasien sudah lama dirawat) “Apa yang bapak rasakan selama dirawat dirawat disini? O..., bapak merasa sendirian? Siapa saja yang bapak kenal diruangan ini? Apa saja

description

d3 keperawatan

Transcript of kti isolasi sosial

  • STRATEGI PELAKSANAAN

    Tindakan keperawatan dengan pendekatan strategi pelaksanaan (SP)

    A. Untuk pasien

    1. SP 1 pasien: membina hubungan saling percaya, membantu pasien

    mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan

    berhubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, dan

    mengajarkan pasien berkenalan.

    a. Fase Orientasi (Perkenalan):

    Assalamualaikum

    Saya Lina, Saya mahasiswa dari UNSIQ yang sedang bertugas diruang

    ini..........yang akan merawat bapak. Siapa nama bapak? Senang dipanggil

    siapa? Apa keluhan bapak hari ini? Bagaimana kalau kita bercerita

    tentang keluarga atau teman-teman bapak? Bagaimana kalau 15 menit?

    b. Fase Kerja

    (Pasien Baru)

    Siapa yang tinggal serumah dengan bapak? Siapa yang paling dekat

    dengan bapak? Siapa yang jarang berbicara dengan bapak dirumah? Apa

    yang membuat bapak jarang berbicara dengannya?

    (Jika pasien sudah lama dirawat)

    Apa yang bapak rasakan selama dirawat dirawat disini? O..., bapak

    merasa sendirian? Siapa saja yang bapak kenal diruangan ini? Apa saja

  • kegiatan yang biasa bapak lakukan dengan teman yang bapak kenal? Apa

    yang menghambat bapak dalam berteman atau bercakap-cakap dengan

    pasien yang lain? Menurut bapak, apa saja keuntungannya kalau kita

    mempunyai teman? Benar sekali bapak, ada teman untuk bercakap-

    cakap, apa lagi? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa yang

    lainnya).

    Kalau kerugiannya apa saja ya bapak? Ya, apa lagi? (sampai pasien

    dapat menyebutkan beberapa yang lainnya).

    Jadi kerugiannya banyak juga ya kalau tidak punya teman. Kalau begitu,

    maukah bapak belajar bergaul dengan orang lain? Bagus, bagaimana

    kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain?

    Nah, untuk berkenalan dengan orang lain, kita sebutkan dulu nama dan

    panggilan yang kita suka, asal dan hobi kita. Contoh: Nama saya Lina,

    asal saya dari Wonosobo, dan hobi saya memasak. Selanjutnya bapak

    menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya begini:

    nama bapak siapa? Senang dipanggil siapa? Asal dari mana? Apa

    hobinya?

    Ayo bapak coba. Misalnya saya belum kenal dengan bapak, dan bapak

    akan berkenalan dengan saya. Setelah bapak berkenalan dengan orang

    tersbut, bapak bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang

    menyenangkan. Misalnya tenteng pekerjaan atau yang lainya.

    c. Fase Terminasi

    Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih berkenalan?

  • Bapak tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali.

    Selanjutnya bapak dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi

    selama saya tidak ada. Sehingga bapak lebih siap untuk berkenalan denga

    orang lain. Bapak mau mempraktekan dengan pasien lain? Mau jam

    berapa? Mari kita masukkan pada jadwal hariannya.

    Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak bapak

    berkenalan denga teman saya, perawat Astria. Bagaimana, bapak mau

    kan? Baiklah, sampai jumpa besok ya bapak.

    Assalamualaikum

    2. SP 2 Pasien: Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan

    dengan orang pertama seorang perawat)

    a. Fase Orientasi

    Assalamualaikum bapak

    Bagaimana perasaan bapak hari ini?

    Sudah diingat-ingat pelajaran kita tentang berkenalan. Coba sebutkan

    lagi sambil bersalaman dengan Perawat!

    Bagus sekali, Bapak masih ingat. Nah seperti janji saya, saya akan

    mengajak bapak mencoba berkenalan dengan teman saya perawat Astria.

    Tidak lama ko, sekitar 10 menit

    Ayo kita temui perawat Astria di sana

    b. Fase Kerja

    (Bersama-sama Saudara mendekati perawat Astria)

    Selamat pagi perawat Astria, ini ingin berkenalan dengan Astria

  • Baiklah Bapak, Bapak bisa berkenalan dengan perawat Astria seperti

    yang kita praktekkan kemarin

    (Pasien mendemonstrasikan cara berkenalan dengan perawat Astria:

    memberi salam, menyebutkan nama,menanyakan nama perawat, dan

    seterusnya)

    Ada lagi yang Bapak ingin tanyakan kepada perawat Astria, coba

    tanyakan tentang keluarga perawat Astria

    Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Bapak bisa sudahi

    perkenalan ini. Lalu Bapak bisa buat janji bertemu lagi dengan perawat

    Astria, misalnya jam 1 siang nanti

    Baiklah perawat Astria, karena Bapak sudah selesai berkenalan, saya

    dan Bapak akan kembali ke ruangan Bapak. Selamat pagi

    (Bersama-sama pasien perawat meninggalkan perawat Astria untuk

    melakukan terminasi dengan klien ditempat lain)

    c. Fase Terminasi

    Bagaiman perasaan Bapak setelah berkenalan dengan dengan perawat

    Astria

    Bapak tampak bagus sekali saat berkenalan tadi

    Pertahankan terus apa yang sudah Bapak lakukan tadi. Jangan lupa

    untuk menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar.

    Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dan sebagainya. Bagaimana, mau

    coba dengan perawat lain. Mari kita masukkan pada jadwalnya. Mau

    berapa kali sehari? Bagaimana kalau 2 kali. Baik nanti Bapak coba

  • sendiri. Besok kita latihan lagi ya, mau jam berapaa? Jam 10? Sampai

    besok.

    3. SP 3 pasien: Melatih pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan

    orang kedua-seorang pasien)

    a. Fase Orientasi:

    Assalamualaikum Bapak Bagaimana perasaan hari ini? Apakah Bapak

    bercakap-cakap dengan perawat Astria kemarin siang (jika jawaban

    pasien: ya, bisa dilanjutkan komunikasi berikutnya dengan orang lain).

    Bagaimana perasaan Bapak setelah bercakap-cakap dengan perawat

    Astria kemarin siang. bagus sekali Bapak menjadi senang karena

    punya teman lagi. Kalau begitu Bapak ingin punya banyak teman

    lagi?

    Bagaiman kalau sekarang kita berkenalan lagi denga orang lain, yaitu

    pasien Opik Seperti biasa kira-kira 10 menit. Mari kita temui dia di

    ruang makan.

    b. Fase Kerja

    (Bersama-sama klien perawat mendekati pasien) Selamat pagi, ini ada

    pasien saya yang ingin berkenalan. Baiklah Bapak, Bapak sekarang

    bisa berkenalan dengannya seperti yang Bapak lakukan sebelumnya.

    (Pasien mendemonstrasikan cara berkenalan: memberi salam,

    menyebutkan nama, nama panggilan, asal dan hobi dan menanyakan hal

    yang sama). Ada lagi yang Bapak ingin tanyakan kepada Opik?.

    Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Bapak bisa sudahi

  • pembicaraan ini. Lalu Bapak bisa buat janji bertemu lagi, misalnya

    bertemu lagi jam 4 sore nanti (Klien membuat janji untuk bertemu

    kembali dengan Opik) Baiklah Opik, karena Bapak sudah selesai

    berkenalan, saya dan Bapak akan kembali ke ruangan Bapak. Selamat

    pagi. (Bersama-sama klien dan perawat meninggalkan pasien Opik

    untuk melakukan terminasi dengan klien di tempat lain).

    c. Fase Terminasi

    Bagaimana perasaan Bapak setelah berkenalan denga Opik

    Dibandingkan kemarin pagi, Bapak tampak lebih baik saat berkenalan

    dengan Opik Pertahankan apa yang Bapak lakukan tadi. Jangan lupa

    untuk bertemu kembali dengan Opik jam 4 sore nanti Selanjutnya,

    bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang

    lain kita tambahkan lagi di jadwal harian. Jadi satu hari Bapak dapat

    berbincang-bincang dengan orang lain sebanyak tiga kali, jam 10 pagi,

    jam 1 siang dan jam 8 malam, Bapak bisa bertemu dengan Opik, dan

    tambah dengan pasien baru dikenal. Selanjutnya Bapak bisa berkenalan

    dengan orang lain lagi secara bertahap. Bagaimana Bapak, setuju kan?.

    Baiklah, besok kita ketemu lagi untuk membicarakan pangalaman

    Bapak, pada jam yang sama dan tempat yang sama ya. Sampai besok.

    Assalamualaikum

    B. Untuk Keluarga

  • 1. SP 1 Keluarga : Memberikan penyuluhan kepada klien tentang masalah

    isolasi sosial, penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien dengan

    isolasi sosial.

    a. Fase Orientasi:

    Assalamualaikum nama saya Lina, saya yang merawat adik Bapak, Tn.

    S, di ruang ini

    Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa?

    Bagaiman kalau kita berbincang-bincang tentang masalah adik Bapak

    dan cara perawatannya

    Kita diskusi di sini saja, Berapa lama bapak punya waktu? Bagaimana

    kalau setengah jam?

    b. Fase Kerja:

    Apa masalah yang Bapak/Bapak hadapi dalam merawat Tn. S? Apa

    yang sudah dilakukan

    Masalah yang dialami oleh Tn. S disebut isolasi sosial. Ini adalah salah

    satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa

    yang lain

    Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain,

    mengurung diri, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah

    menunduk

  • Biasanya masalah ini muncul karena memiliki pengalaman

    mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain, seperti ditolak,

    tidak dihargai atau berpisah dengan orang-orang terdekat

    Apabila masalah isolasi sosial ini tidak diatasi maka seseorang bisa

    mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan

    yang sebetulnya tidak ada

    Untuk menghadapi keadaan yang demikian Bapak dan anggota keluarga

    lainnya harus harus sabar menghadapi Tn. S. dan untuk merawat Tn. S,

    keluarga melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus membina

    hubungan saling percaya dengan Tn. S yang caranya bersikap peduli

    dengan Tn. S dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan

    semangat dan dorongan kepada Tn. S untuk bisa melakukan kegiatan

    bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan

    mencela kondisi Tn. S

    Selanjutnya jangan biarkan Tn. S sendiri. Buat rencana atau jadwal

    bercakap-cakap dengan Tn. S. misalnya sholat bersama, makan bersama,

    rekreasi bersama, melakukan kegiatan rumah tangga bersama

    Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara

    itu

    Begini contoh komunikasinya, Pak: S, saya lihat sekarang kamu sudah

    bisa bercakap-cakap dengan orang lain. Perbincangannya juga lumayan

    lama. Saya senang sekali melihat perkembangan kamu. S coba kamu

    bincang-bincang dengan saudara yang lain. Lalu bagaimana kalau mulai

  • sekarang kamu sholat berjamaah. Kalau di rumah sakit ini, kamu sholat

    dimana? Kalau nanti di rumah, kamu sholat bersama-sama keluarga atau

    di mushola. Bagaimana S, kamu mau coba kan?. Nah coba sekarang

    Bapak peragakan cara komunikasi seperti yang saya contohkan. Bagus

    Pak, Bapak telah memperagakan dengan baik sekali. Sampai sini ada

    yang ditanyakan Pak?

    c. Fase Terminasi:

    Baiklah waktunya sudah habis. Bagaimana perasaan bapak setelah kita

    latihan tadi?. Coba bapak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi

    sosial dan tanda-tanda orang yang mengalami isolasi sosial.

    Selanjutnya bisa bapak sebutkan kembali cara-cara merawat adik bapak

    yang mengalami masalah isolasi sosial. Bagus sekali pak, bapak bisa

    menyebutkan kembali cara-cara perawatan tersebut. Nanti kalau

    ketemu Tn. S coba Bapak/Bapak lakukan. Dan tolong ceritakan kepada

    semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama.

    Bagaimana kalau kita ketemu tiga hari lagi untuk latihan langsung

    kepada Tn. S?. Kita ketemu disini saja ya pak, di jam yang sama.

    Assalamualaikum

    2. SP 2 Keluarga: melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien

    dengan masalah isolasi sosial laangsung dihadapan pasien.

    a. Fase Orientasi

    Assalamualaikum Pak

    bagaimana perasaan Bapak hari ini?

  • Bapak masih ingat latihan merawat adik bapak seperti yang kita pelajari

    beberapa hari yang lalu?

    Mari praktekkan langsung ke Tn. S! berapa lama waktu Bapak. Baik

    kita

    akan coba 30 menit

    Sekarang mari kita temui Tn. S

    b. Fase Kerja

    Assalamualaikum Bapak. Bagaiman perasaan Bapak hari ini?

    Bapak E datang besuk, beri salam! Bagus. Tolong bapak tunjukkan

    jadwal kegiatannya!

    (kemudian perawat berbicara kepada keluarga sebagai berikut)

    Nah Pak, sekarang bapak bisa mempraktekkan apa yang sudah kita

    latih pada pertemuan sebelumnya)

    Bagaimana perasaan Bapak setelah setelah berbincang-bincang dengan

    saudara Bapak?

    Baiklah, sekarang saya dan Pak E ke ruang perawat dulu

    (Perawat dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi

    dengan keluarga).

    c. Fase Terminasi

    Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan tadi? Bapak sudah

    bagus

    Mulai sekarang Bapak sudah bisa melakukan cara merawat tadi kepada

    Tn. S

  • Tiga hari lagi kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman

    Bapak melakukan cara merawat yang sudah kita pelajari.

    Waktu dan tempatnya sama seperti sekarang Pak

    Terimakasih

    Assalamualaikum.

    3. SP 3 Keluarga:

    a. Fase Orientasi

    Assalamualaikum Pak Karena besok Tn. S sudah boleh pulang, maka

    perlu kita bicarakan perawatan di rumah Bagaimana kalau kita

    membicarakan jadwal Tn. S tersebut disini saja Berapa lama kita bisa

    bicara? Bagaiman kalau 30 menit

    b. Fase Kerja

    Bapak, ini jadwal Tn. S selama di rumah sakit. Coba dilihat,

    mungkinkah dilanjutkan di rumah/ di rumah Bapak yang menggantikan

    perawat. Lanjutkan jadwal ini di rumah, baik jadwal kegiatan maupun

    jadwal minum obatnya Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut

    adalah perilaku yang ditampilkan oleh adik Bapak selama di rumah.

    Misalnya kalau Tn. S terus menerus tidak mau bergaul dengan orang lain,

    menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan

    orang lain. Jika hal ini terjadi segera lapor ke rumah sakit atau bawa adik

    Bapak ke rumah sakit.

    c. Fase Terminasi

  • Bagaimana Pak? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian Tn.

    S untuk dibawa pulang. Jangan lupa kontrol ke rumah sakit sebelum obat

    habis atau ada gejala yang tampak. Silahkan selesaikan

    adminisstrasinya!