KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat...

37
RELEVANSI PEMAHAMAN PENGENDARA TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH DAN TINGKAT KECELAKAAN DI KABUPATEN TANAH DATAR KARYA TULIS ILMIAH Ditulis dalam rangka mengikuti Lomba “Honda Best Student Goes To Jakarta” Tahun 2010 Yang diselenggarakan oleh PT. ASTRA HONDA MOTOR KHARISMA UTARI (NIS. 13447) Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Batusangkar Jln. St. Alam Bagagarsyah No. 41 Batusangkar 27211 Telp. (0752) 71046-71319

description

Karya Tulis Ilmiah yang ditulis dalam rangka mengikuti Lomba “Honda Best Student Goes To Jakarta” Tahun 2010,yang diselenggarakan oleh PT. ASTRA HONDA MOTOR

Transcript of KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat...

Page 1: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

RELEVANSI PEMAHAMAN PENGENDARA TERHADAPPERATURAN PEMERINTAH DAN TINGKAT KECELAKAAN

DI KABUPATEN TANAH DATAR

KARYA TULIS ILMIAH

Ditulis dalam rangka mengikuti Lomba “Honda Best Student Goes To Jakarta” Tahun 2010

Yang diselenggarakan oleh PT. ASTRA HONDA MOTOR

KHARISMA UTARI

(NIS. 13447)

Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar

Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Batusangkar

Jln. St. Alam Bagagarsyah No. 41 Batusangkar 27211

Telp. (0752) 71046-71319

Mei 2010

Page 2: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

Judul: RELEVANSI PEMAHAMAN PENGENDARA TERHADAP PERATURAN

PEMERINTAH DAN TINGKAT KECELAKAAN DI KABUPATEN

TANAH DATAR

BIODATA PENULIS

1. Nama lengkap : KHARISMA UTARI

2. Tempat, Tgl lahir : Batusangkar, 17 Desember 1992

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Alamat rumah : Jl. Inpres No. 1 Kotopanjang, Batusangkar

5. Sekolah : SMA 1 BATUSANGKAR

6. Kelas : XI IPA 1

7. NIS : 13447

8. Alamat sekolah : Jalan St. Alam Bagagarsyah No. 41 Batusangkar/

Telp. (0752) 71046 - 71319

Menyetujui,

Guru Pembimbing

RISDA, S.PdUTARI NIP. 19521504 197603 2 00213447

Batusangkar, 21 Mei 2010

Penulis

KHARISMA UTARI NIS. 13447

Mengetahui,

Kepala SMA 1 Batusangkar

NASRUL, S.PdNIP. 19540725 198003 1 006

Page 3: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar
Page 4: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

ABSTRAK

Kharisma Utari. Mei. 2010. Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap

Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar.

Karya Tulis Ilmiah, SMA Negeri 1 Batusangkar

Pembimbing : Risda, S.Pd

Kata Kunci : Implementasi, Peraturan lalu lintas, Sikap berkendara yang sesuai

etika, Tingkat kecelakaan lalu lintas

Tujuan dari penelitian dan penulisan karya tulis ini adalah: 1) Untuk mengetahui

relevansi antara implementasi peraturan lalu lintas dan sikap yang sesuai etika dan disiplin

berkendara (variabel independen) dengan tingkat kecelakaan (variabel dependen) bagi

pengendara sepeda motor di Kabupaten Tanah Datar 2) Untuk mengetahui jenis

pelanggaran apa saja yang sering dilakukan oleh masyarakat Tanah Datar saat

mengendarai sepeda motor. Variabel dalam karya tulis ini meliputi variabel bebas yakni

Peraturan Lalu Lintas dan Sikap Berkendara Sesuai Etika, variabel terikat yakni Tingkat

Kecelakaan Lalu Lintas Sepeda Motor, dan variabel kendalinya adalah Masyarakat

Kabupaten Tanah Datar. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu: 1) Ada relevansi antara

implementasi peraturan lalu lintas dan sikap yang sesuai etika dan disiplin berkendara

(variabel independen) dengan tingkat kecelakaan (variabel dependen) bagi pengendara

sepeda motor di Kabupaten Tanah Datar, dimana keduanya berpengaruh positif dan

korelasi antara keduanya juga bersifat korelasi positif 2) Jenis-jenis pelanggaran yang

sering dilakukan oleh pengendara sepeda motor di Kabupaten Tanah Datar ialah tidak

membawa surat-surat iin berendara, melanggar rambu-rambu lalu lintas, dan tidak

menggunakan perlengkapan berkendara yang baik dan benar.

Page 5: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

KATA PENGANTAR

Kecelakaan lalu lintas pada umumnya terjadi karena berbagai faktor penyebab.

Faktor manusia dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, yaitu kemampuan mengenali perasaan

kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan

mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

Kecerdasan emosi ini sangat mempengaruhi kehidupan seseorang secara keseluruhan

mulai dari kehidupan keluarga, pekerjaan, sampai interaksi lingkungan sosial, termasuk

dalam penyerapan dan penerapan norma-norma lalu lintas serta rasa tanggung jawab

terhadap nyawa diri sendiri maupun orang lain di jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara pemahaman pengendara terhadap aturan lalu lintas dengan

perilaku melanggar pada pengendara sepeda motor. Hasil penelitian tersebut dibuat dalam

bentuk karya tulis dengan judul “Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan

Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar”.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan penuh penghargaan penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya.

2. KANITLAKA BRIPKA Solihin dan BRIPKA Mudasir (SATPOLANTAS

Batusangkar), yang telah memberikan sejumlah informasi berkaitan dengan penulisan

karya tulis ini.

3. Bapak dan Ibu guru Pembimbing Kelompok Ilmiah Remaja SMA 1 Batusangkar, yang

telah memberikan saran dan arahan dalam penulisan karya tulis ini.

4. Orang tua tercinta,yang telah menjadi motivator baik secara formil maupun materil

dalam penulisan karya tulis ini.

5. Dealer resmi Honda (Libra Motor) yang telah memberikan data dan informasi berkaitan

penulisan karya tulis ini.

Kritik maupun saran sangat penulis nantikan. Semoga menjadi ajang silaturahmi di

kemudian hari.

Batusangkar, Mei 2010

Penulis

Page 6: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………… i

Lembar Pengesahan……………………………………………………………….. ii

Abstrak……………………………………………………………………..……….iii

Kata pengantar…………………………………………………………………….. iv

Daftar isi…………………………………………………………………………… vi

Daftar Tabel ………….…………………………………………………………… vii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang…………………….……………………………………1

1.2 Batasan Masalah……………………………………………………..… 2

1.3 Rumusan Masalah………………………………………………………2

1.4 Tujuan Penelitian……………………………………………...………. 2

1.5 Manfaat Penelitian…………………………………………….……… 3

Bab II KAJIAN TEORI

2.1 Safety Riding………………………………………………….……….. 4

2.2 Penanganan Kasus Kecelakaan LLAJ di Indonesia…………………… 4

2.3 Aturan Hukum dan Etika Berkendara dalam Kegiatan Lalu Lintas…… 5

2.4 Kecelakaan Lalu Lintas…………………………………………………6

2.5 Kerangka Berfikir…………………………………………..…………. 6

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

Page 7: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

3.1 Jenis Penelitian………………………………………………………... 7

3.2Alat dan Bahan………………………………………………………… 7

3.3 Metode Pengumpulan Data……………………………..………………7

3.4 Teknis Pengumpulan Data……………………………………………. 7

3.5 Analisa Data…………………….……………………………………. 7

3.6 Waktu dan Tempat Penelitian………………….………………………..8

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian………………………………………………….…….. 9

4.3 Pembahasan……………………………………………………………. 13

Bab V PENUTUP

5.1 Simpulan……………………………………………………………… 15

5.2 Saran ……………………………………………………….………….. 15

Daftar pustaka

Lampiran

Page 8: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Pelanggaran Lalu Lintas Kabupaten Tanah Datar Menurut Jenis

Pelanggaran……………………………………………………………………11

Tabel 1.2 Data jumlah sepeda motor di Kabupaten Tanah Datar……………..12

Tabel 1.3 Data Kecelakaan LAKA LANTAS Kabupaten Tanah Datar Tahun

2008 sampai 2009………………………..……………………………………12

Page 9: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas

sehari-hari. Tidak dapat disangkal bahwa transportasi memegang peranan penting dalam

berbagai aspek kehidupan manusia dan pembangunan. Transportasi diibaratkan sebagai

urat nadi kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan, keamanan dan politik. Ini

menjadi perwujudan wawasan nusantara, memperkokoh ketahanan dan mempererat

hubungan antar bangsa.

Kegiatan transportasi tidak terlepas dari alat-alat transportasi, yang selalu

berkembang seiring perkembangan zaman. Salah satu dampak semakin mahalnya harga

BBM dan kemacetan yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia adalah semakin

meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalihkan sarana transportasinya dari mobil

pribadi ke sepeda motor. 

Di Batusangkar, alat transportasi didominasi oleh sepeda motor HONDA. Terbukti

dengan sebagian besar kendaraan sepeda motor yang digunakan masyarakat merupakan

sepeda motor HONDA. Penggunaan sepeda motor HONDA di Batusangkar dinilai sangat

cocok dengan kondisi wilayah yang tidak datar. Disamping itu, sepeda motor HONDA

mudah didapatkan baik melalui pembelian cash di dealer resminya, maupun secara kredit

dengan DP yang ringan. Suku cadang sepeda motor HONDA pun sangat mudah didapat.

Produk-produk HONDA juga hemat bensin dan ramah lingkungan. Keunggulan-

keunggulan ini menyebabkan produk HONDA sangat terkenal di kalangan masyarakat

Tanah Datar.

Sayangnya, jumlah peminat sepeda motor yang tinggi tersebut sering kali tidak

diimbangi oleh kesadaran pihak-pihak yang berkompeten. Masih banyak kecelakaan lalu

lintas yang secara langsung maupun tidak, melibatkan sepeda motor sebagai

penyebab atau sebagai korban.

Masalah keamanan dan keselamatan berkendara sepeda motor, sebenarnya tidak

bisa hanya didasarkan pada hal yang terlihat oleh fisik semata, seperti pemilihan dan

Page 10: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

pemakaian helm yang baik dan berkualitas, gaya mengemudi yang tidak ugal-ugalan,

kondisi kendaraan itu sendiri dan sebagainya. Tetapi harus diingat hal penting lain yang

memegang peranan, yakni patuh pada peraturan lalu lintas.

Sangat disayangkan, tidak semua pengendara memahami peraturan lalu lintas. Hal

ini terlihat dari tingginya tingkat pelanggaran tata tertib dan aturan berkendara. Tingginya

tingkat kecelakaan lalu lintas, disebabkan oleh pengendara yang melanggar etika dan

disiplin berkendara. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

mengenai implementasi peraturan, etika dan disiplin berkendara, tingkat pelanggaran dan

hubungannya dengan tingkat kecelakaan pengendara sepeda motor di Batusangkar, dengan

harapan penelitian ini dapat menghilangkan keraguan dan menggugah pikiran para

pengendara di Batusangkar untuk menaati setiap peraturan yang diterapkan, serta dapat

memberikan keuntungan bagi pengendara dan masyarakat.

1.2 Batasan Masalah

Penulisan karya tulis laporan penelitian ini dibatasi pada pembahasan yang

difokuskan pada jenis kendaraan roda dua, yakni sepeda motor. Wilayah atau daerah yang

diteliti juga dibatasi pada wilayah Kabupaten Tanah Datar.

1.3 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk menjawab beberapa masalah dengan

melaksanakan penelitian yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah relevansi antara implementasi peraturan lalu lintas dan sikap yang sesuai etika

dan disiplin berkendara dengan tingkat kecelakaan bagi pengendara sepeda motor di

Kabupaten Tanah Datar?

2. Jenis pelanggaran apa saja yang sering dilakukan oleh masyarakat Tanah Datar saat

mengendarai sepeda motor?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan

sebagai berikut:

Page 11: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

1. Untuk mengetahui relevansi antara implementasi peraturan lalu lintas dan sikap yang

sesuai etika dan disiplin berkendara (variabel independen) dengan tingkat kecelakaan

(variabel dependen) bagi pengendara sepeda motor di Kabupaten Tanah Datar.

2. Untuk mengetahui jenis pelanggaran apa saja yang sering dilakukan oleh masyarakat

Tanah Datar saat mengendarai sepeda motor.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi pengendara, sebagai bahan informasi mengenai akibat yang ditimbulkan dari

sikap yang tidak paham dan tidak taat aturan.

2. Bagi masyarakat, dapat menjadi media untuk memotivasi dan membudayakan tertib

berlalu lintas dalam berkendara, khususnya sepeda motor, sehingga dapat

meminimalisir permasalahan sehingga diharapkan membantu pihak-pihak terkait

dalam melaksanakan tugasnya.

3. Bagi produsen, dapat menjadi wahana masukkan berkaitan dengan pertimbangan

dalam kepedulian produsen terhadap sikap konsumen yang kurang mengedepankan

aspek ketaatazasan dan kepedulian dalam konteks mengurangi tingkat kecelakaan.

4. Bagi penulis, dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang cara melakukan

penelitian yang baik dan penulisan laporan penelitian yang sistematis.

Page 12: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Safety Riding

Safey riding merupakan cara berkendara yang aman dan nyaman baik bagi

pengendara itu sendiri maupun terhadap pengendara lain.

Poin-poin Safety Riding:

Kelengkapan kendaraan bermotor standar.

Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.

Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi.

STNK dan SIM selalu siap (tidak expired).

Plat nomor depan belakang

Memakai perlengkapan Safety Riding yang relatif paling aman apabila tanpa disengaja

terjebak dalam situasi terburuk atau kecelakaan, seperti: helmet full face or half face,

sarung tangan, jaket, sepatu tertutup (menutup tumit, bukan sepatu sandal, apalagi

sandal jepit), knee protector (pelindung lutut), elbow protector (pelindung

lengan/siku), rompi pelindung dada, dan penutup hidung.

Mematuhi peraturan lalu lintas dan paham dengan rambu-rambu lalu lintas.

Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara. Timbulkan simpati

atau kekaguman pemakai jalan lain terhadap perilaku berkendara kita. Tidak gampang

terprovokasi dengan pemakai jalan lain, tidak arogan.

Mengerti posisi sesama pengendara atau pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan

untuk bersama. Sebisa mungkin menghindari perilaku-perilaku seperti mengklakson

berlebihan, ataupun menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu pemakai jalan

lain.

2.2 Penanganan Kasus Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Indonesia

Menurut UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan BAB

XIV, Kecelakaan Lalu Lintas Pasal 227 dikatakan: “Dalam hal terjadi Kecelakaan

Lalu Lintas, petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib melakukan

pananganan Kecelakaan Lalu Lintas dengan cara:

Page 13: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

a. Mendatangi tempat kejadian dengan segera;

b. Menolong korban;

c. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara;

d. Mengolah tingkat kejadian perkara;

e. Mengatur kelancaran arus Lalu Lintas;

f. Mengamankan barang bukti; dan

g. Melakukan penyidikan perkara.”

Yang dimaksud dengan “menolong korban” adalah upaya yang dilakukan untuk

membantu meringankan beban penderitaan korban akibat Kecelakaan Lalu Lintas,

antara lain memberikan pertolongan pertama di tempat kejadian dan membawa korban

ke rumah sakit.

2.3 Aturan Hukum dan Etika Berkendara dalam Kegiatan Lalu Lintas

Yang dimaksud dengan aturan hukum dalam lalu lintas adalah segala sesuatu

yang ditujukan untuk mengatur ketertiban dalam lalu lintas guna meniadakan segala

gangguan dalam rangka menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, lancar, dan

terkendali yang dalam hal ini dikeluarkan negara atau badan yang berwenang yang

tertulis. Dalam contohnya adalah UU No. 22 Tahun 2009, Perda, dan lain sebagainya.

Yang dimaksud dengan etika berkendara adalah suatu aturan yang bersumber

dari masyarakat yang umumnya tidak tertulis namun telah menjadi kesepakatan

bersama yang sesuai dengan budaya masyarakat yang positif. Contoh etika berkendara

antara lain:

a. Tidak egois ketika berkendara di jalanan.

b. Selalu mengutamakan kepentingan umum.

c. Memperhatikan dan mengutamakan pejalan kaki.

d. Selalu menjaga jarak.

e. Selalu waspada.

f. Mengatur dan menyesuaikan kecepatan.

Page 14: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

2.4 Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan lalu-lintas adalah kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor

tabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini dapat

mengakibatkan luka-luka atau kematian manusia atau binatang.

Faktor manusia (Human Error)

Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan.

Hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran rambu-rambu lalu

lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap arti

aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau pula

pura-pura tidak tahu. Selain itu manusia sebagai pengguna jalan raya sering sekali lalai

bahkan ugal-ugalan dalam mengendarai kendaraan, tidak sedikit angka kecelakaan lalu

lintas diakibatkan karena membawa kendaraan dalam keadaan mabuk, mengantuk, dan

mudah terpancing oleh ulah pengguna jalan lainnya yang mungkin dapat memancing

gairah untuk balapan.

2.5 Kerangka Berfikir

UU No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan

angkutan jalan

Sikap pengendara yang taat aturan

SEPEDA MOTOR

TEKNOLOGI TRANSPORTASI

Page 15: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini berdasarkan tujuannya merupakan penelitian deskriptif.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana pemahaman masyarakat

khususnya pengendara mengenai peraturan pemerintah tentang lalu lintas dan

angkutan jalan, serta hubungannya dengan tingkat kecelakaan.

3.2 Alat dan Bahan

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan alat dan bahan seperti alat-

alat tulis yang mendukung proses penelitian, serta angket yang disebarkan kepada para

responden.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

wawancara dan dokumentasi, yaitu dengan mewawancarai Manager Libra Motor dan

Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Batusangkar, serta mengumpulkan data yang ada

pada arsip Libra Motor dan SAMSAT Kabupaten Tanah Datar.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan teknik pengumpulan data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan interview responden, sedangkan

data sekunder diperoleh melalui observasi peneliti secara mandiri.

3.5 Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini dimulai sejak awal sampai berakhirnya

pengumpulan data dan direkapitulasi secara menyeluruh. Data yang berupa angka-

angka dan kata-kata atau kalimat dari sumber diolah menjadi kalimat-kalimat yang

mudah dipahami dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, hasilnya kemudian

MENGURANGI TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS

Page 16: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

dijelaskan secara deskriptif. Teknik analisa kualitatif mengacu pada model analisis

Miles dan Huberman (1992) yang dilakukan dalam 3 komponen berurutan: reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik analisa kuantitatif

dilakukan dengan cara pengumpulan data dari responden.

Dalam penelitian ini, reduksi data meliputi penyeleksian data melalui ringkasan

dan penggolongan data kedalam pola yang lebih luas. Penyajian data dilakukan untuk

mengorganisir data yang merupakan penyusunan informasi secara sistematik dari hasil

reduksi data.

Penarikan kesimpulan merupakan suatu upaya interpretasi terhadap data, mencatat

keteraturan dan penggolongan data. Data yang telah terkumpul disajikan secara

sistematis, sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang relevan.

3.6 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari hari Jum’at, 07 Mei 2010 sampai dengan hari Sabtu,

22 Mei 2010 dengan rincian sebagai berikut:

1. Tanggal 07 Mei 2010, merumuskan langkah kerja penelitian.

2. Tanggal 08 Mei 2010, menyiapkan angket.

3. Tanggal 09 Mei 2010, menyebar angket kepada para responden.

4. Tanggal 12 Mei 2010, mengadakan wawancara dengan Bapak Media yang

menjabat sebagai Manager Libra Motor Batusangkar, untuk mengumpulkan data

mengenai penjualan motor Honda dan memperoleh informasi mengenai safety

riding.

5. Tanggal 13 s/d 16 Mei 2010, mengadakan wawancara dengan KANITLAKA

Brigadir Muhammad Sholihin.

6. Tanggal 17 Mei 2010, merekapitulasi dan menganalisa angket.

7. Tanggal 18 s/d 21 Mei 2010, menyelesaikan laporan penelitian.

Page 17: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dari 150 angket yang disebarkan, keseluruhan angket dapat dikumpulkan

kembali. Hasil dari angket tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:

No. Pilihan JawabanResponden

Jumlah Jawaban Frekuensi (%)

1.A Sepeda 6 4B Sepeda Motor 111 74C Mobil 33 22

2.A Ya 104 69,3B Tidak 2 1,3C Sedikit 44 29,3

3.

A Selalu 84 56B Sering 25 16,6C Kadang-kadang 36 24D Tidak Pernah 5 3,3

4. A Selalu 2 1,3B Kadang-kadang 148 98,6

5.

A Sering 5 3,3B Kadang-kadang 42 28C Jarang 72 48D Tidak pernah 31 20,6

6. A Pernah 92 61,3B Tidak Pernah 58 38,6

7.A Perlu 124 82,6B Tidak Perlu 26 17,3C Kadang-kadang - 0

8.A Paham 42 28B Sedikit 92 61,3C Tidak Sama Sekali 16 10,6

9. A Ya 46 30,6B Tidak 104 69,3

10. A Biasa-biasa Saja 6 4B Lebih memperhatikan 144 96

11.A Setuju 117 78B Kurang Setuju 28 18,6C Tidak setuju 5 3,3

Page 18: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

12.A Setuju 122 81,3B Kurang Setuju 27 18C Tidak Setuju 1 0,6

Total Responden: 150

Dari pengambilan data pada sampel (responden) dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Bahwa sepeda motor adalah kendaraan yang paling banyak digunakan responden

untuk mempermudah mobilitas mereka. Terlihat dari persentase sebesar 74%, yang

hampir mencapai tiga per empat dari keseluruhan jumlah responden.

2. Mayoritas responden atau sebanyak 69,3% mengetahui dengan baik tentang

aturan-aturan dalam berkendara sepeda motor. Namun, yang tidak tahu dan yang

sedikit memahami aturan dalam berkendara jumlahnya menunjukkan angka yang

cukup berarti atau sebanyak 30,6%.

3. Sebagian besar responden (43,9%) mengaku bahwa mereka tidak selalu

menerapkan aturan lalu lintas dalam berkendara sepeda motor, dan yang lainnya

sebanyak 56% mengaku menaati aturan berkendara secara konsekuen.

4. Hampir seluruh responden (sebanyak 98,6%) mengakui bahwa ketika berkendara

sepeda motor, terkadang mereka melakukan pelanggaran lalu lintas, baik diketahui

oleh pihak yang berwajib (POLANTAS) maupun tidak.

5. Mayoritas responden mengaku bahwa mereka telah melanggar aturan lalu lintas

pada waktu mengendarai sepeda motor yakni sebanyak 79,3% dengan tingkat

dominasi frekuensi jarang sebesar 48%.

6. Sebagian besar responden atau sebanyak 61,3% mengatakan bahwa mereka pernah

mengalami kecelakaan lalu lintas dalam berkendara sepeda motor.

7. Mayoritas responden menyatakan bahwa perlu adanya suatu aturan yang

menyangkut penggunaan sepeda motor dalam berkendara, yakni sebanyak 82,3

dan tak satu pun responden yang menyatakan tidak perlu.

8. Sebanyak 10,6% dari responden mengaku bahwa mereka tidak mengerti sama

sekali dengan undang-undang yang mengatur etika dalam berkendara dengan

sepeda motor. Lebih dari separuh responden mengatakan bahwa mereka hanya

Page 19: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

mengetahui sedikit, dan hanya 28% yang menyatakan bahwa mereka paham

dengan peraturan tersebut.

9. Sebagian besar responden (69,3%) menyatakan bahwa berkendara yang aman dan

nyaman tidak cukup hanya dengan menggunakan helm SNI.

10. Hampir seluruh responden mengaku bahwa mereka akan lebih memperhatikan

sikap terhadap kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat ketidakdisiplinan

pengendara sepeda motor, dan hanya 4% yang hanya bersikap biasa-biasa saja.

11. Sekitar tiga per empat dari jumlah keseluruhan responden menyatakan bahwa

mereka setuju jika safety riding dijadikan kurikulum di sekolah.

12. Mayoritas responden (81,3%) setuju bahwasanya faktor kesalahan manusia

(human error) adalah penyebab utama tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas yang

sebagian besarnya adalah pengguna sepeda motor.

Pengumpulan informasi dari pihak-pihak yang berkompeten (POLANTAS

Kabupaten Tanah Datar dan SAMSAT Kabupaten Tanah Datar) diperoleh data-data

sebagai berikut:

Tabel 1.1 Data Pelanggaran Lalu Lintas Kabupaten Tanah Datar Menurut Jenis

Pelanggaran

BulanPelanggaran

Jumlah Marka Surat-surat Kelengkapan

Januari-2009 634 102 167 175

Februari 679 110 166 196

Maret 513 108 92 119

April 420 76 103 107

Mei 522 91 165 83

Juni 512 89 147 70

Juli 560 125 181 51

Agustus 477 97 134 60

September 431 96 97 69

Oktober 525 69 190 61

Page 20: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

November 308 69 82 47

Desember 205 73 27 37

Januari-2010 146 51 28 15

Februari 899 20 21 105

Maret 956 475 202 43

April 706 280 145 34

Sumber: SAMSAT Kabupaten. Tanah Datar

Tabel 1.2 Data jumlah sepeda motor di Kabupaten Tanah Datar

TAHUN JUMLAH SEPEDA MOTOR

2003 18.700 SEPEDA MOTOR

2004 19.127 SEPEDA MOTOR

2005 19.815 SEPEDA MOTOR

2006 20.521 SEPEDA MOTOR

2007 21.033 SEPEDA MOTOR

2008 21.810 SEPEDA MOTOR

Sumber: SAMSAT Kabupaten. Tanah Datar

Tabel 1.3 Data Kecelakaan LAKA LANTAS Kabupaten Tanah Datar Tahun 2008 sampai

2009

Bulan/Tahun Jumlah Meningga

l

Luka

Berat

Luka

Ringa

n

Penyebab Rugi Materil

Selesai

Tahun 2008 114 31 6 181 Manusia Rp.189.600.000,- 91

Januari 2009 11 7 2 20 Manusia Rp.12.900.000,- 6

Februari 7 0 0 15 Manusia Rp.11.150,- 6

Maret 9 2 0 16 Manusia Rp.23.700,- 8

April 6 2 0 7 Manusia Rp.1.950,- 4

Page 21: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

Mei 4 1 0 6 Manusia Rp.3.000,- 3

Juni 3 4 0 1 Manusia Rp.10.600,- 0

Juli 2 0 1 1 Manusia Rp.25.100,- 0

Agustus 4 2 3 3 Manusia Rp.2.250,- 0

September 6 7 1 3 Manusia Rp.3.050,- 4

Oktober 0 0 0 0 Manusia Rp.0,- 2

November 2 2 0 3 Manusia Rp.1.100,- 0

Desember 0 0 0 0 Manusia Rp.0,- 0

4.2 Pembahasan

Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa membutuhkan interaksi dengan

manusia lainnya. Interaksi tersebut dapat berwujud mobilitas dari suatu individu.

Dengan adanya mobilitas, terciptalah suatu hal-hal baru untuk mendukung kelancaran

mobilitas tersebut. Berawal dari keinginan manusia yang selalu menginginkan sesuatu

yang instan, maka terciptalah suatu alat sebagai perwujudan keinginan untuk

memudahkan mobilitas, berupa alat transportasi. Dengan adanya alat transportasi,

proses kegiatan manusia yang semakin kompleks menciptakan suatu kebutuhan akan

sesuatu yang dapat menjaga kenyamanan mobilitas dan transportasi sesuai keinginan

manusia. Sesuatu itu kemudian diwujudkan dalam bentuk beragam, seperti desain

teknologi, pemberlakuan aturan dalam transportasi, etika, dan sebagainya. Dalam hal

teknologi, sebagai contoh, produsen motor HONDA. HONDA sebagai produsen

sepeda motor yang memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen, selalu

berinovasi menciptakan sepeda motor yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal

ini terbukti dengan diciptkannya sepeda motor HONDA yang didesain nyaman

digunakan, tahan dari gangguan kerusakan, dan dirancang dengan sedemikian rupa,

dengan pertimbangan aspek keamanan berkendara sehingga melancarkan mobilitas

pengendara. Dalam hal aturan, pemakaian helm SNI dan pembuatan marka jalan

diterapkan demi terwujudnya ketertiban lalu lintas bila dilaksanakan secara konsekuen.

Etika berkendara semestinya dijadikan suatu alat control tersendiri dari pribadi

pengendara, karena bersifat memberikan sugesti bagi pengendara, dank arena etika

Page 22: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

adalah norma dari masyarakat dimana pengendara itu sendiri adalah bagian dari

masyarakat pula.

Sehubungan dengan kondisi diatas, penulis melirik pada kondisi nyata di

masyarakat yang dalam hal ini terfokus di wilayah Kabupaten Tanah Datar. Dari hasil

penelitian terlihat bahwa tingkat pengetahuan dan pemahaman akan aturan dalam

berkendara atau berlalu lintas oleh masyarakat Kabupaten Tanah Datar sudah cukup

baik. Namun masih disayangkan, persentase masyarakat yang tidak tahu dan hanya

tahu sedikit akan aturan dalam berkendara masih cukup besar. Hal ini berarti masih

perlu adanya sosialisasi aturan-aturan hukum secara komprehensif guna

meminimalisasi ketidaktahuan masyarakat akan peraturan yang ada. Hal yang cukup

menarik, terlihat bahwa mayoritas masyarakat pengendara telah mengetahui dan

memahami aturan dalam berlalu lintas, namun mereka tidak menerapkan aturan

tersebut secara konsisten dalam keseharian mereka ketika berkendara. Mereka

mengakui bahwa mereka menerapkan peraturan lalu lintas secara konsekuen bila tidak

ada pengawasan dari POLANTAS ataupun hanya kadang-kadang. Ini menunjukkan

bahwa tingkat kesadaran masyarakat akan penerapan peraturan masih relatif rendah.

Tingkat kesadaran yang relatif rendah ini terlihat dari tingkat kesadaran menaati aturan

secara penuh dan konsekuen didominasi oleh jawaban kadang-kadang (24%) yang

hampir mencapai seperempat dari keseluruhan jumlah responden.

Dari fakta bahwa sebagian besar responden masih memiliki tingkat kesadaran yang

relatif rendah, akhirnya berdampak pada tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi.

Mayoritas responden mengakui bahwa pernah mengakui

Page 23: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

1. Ada relevansi antara implementasi peraturan lalu lintas dan sikap yang sesuai etika

dan disiplin berkendara (variabel independen) dengan tingkat kecelakaan (variabel

dependen) bagi pengendara sepeda motor di Kabupaten Tanah Datar, dimana

keduanya berpengaruh positif dan korelasi antara keduanya juga bersifat korelasi

positif.

2. Jenis-jenis pelanggaran yang sering dilakukan oleh pengendara sepeda motor di

Kabupaten Tanah Datar ialah tidak membawa surat-surat iin berendara, melanggar

rambu-rambu lalu lintas, dan tidak menggunakan perlengkapan berkendara yang

baik dan benar.

5.2 SARAN

Saran yang diberikan dari penelitian yang telah dilakukan adalah:

1. Diharapkan pihak-pihak yang terkait dapat menerapkan program modifikasi

perilaku keselamatan dan kesehatan kerja yaitu Behavior Based Safety demi

pengendalian tingkat kecelakaan yang terjadi akibat perilaku yang buruk,

2. Perlu adanya peningkatan sosialisasi aturan dalam berlalu lintas kepada

masyarakat luas, serta menginformasikan peraturan khusus mengenai tata tertib

dan prosedur mengendara dengan jauh lebih baik lagi dan menyeluruh, sehingga

tidak ada pengendara yang tidak mengetahui aturan-aturan berlalu lintas.

3. Perlu adanya pengefektifan penegakkan aturan hukum yang konsekuen dari aparat

yang berwenang.

Page 24: KTI Honda Best Students_Relevansi Pemahaman Pengendara terhadap Peraturan Pemerintah dan Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Tanah Datar

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2009. Laporan Bulanan Pelaksanaan Tilang Polres Tanah Datar 2009.

(Lembaran Negara)

Anonymous. 2005. Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

angkutan Jalan

Nadra. 2007. Penuntun Penulisan Karya Ilmiah. Padang: Andalas University Press

http://www.google.com, Budayakan Memakai Helm SNI, diakses pada 17 Mei 2010

http://www.wikipedia.com, Kerugian Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, diakses pada 07

Mei 2010