KTI fotografi-2

download KTI fotografi-2

of 84

Transcript of KTI fotografi-2

MINAT PELAJAR PADA DUNIA FOTOGRAFI DIGITAL

Studi Kasus pada Siswa SMA Negeri 9 Bekasi

Disusun oleh

ANNISA PRIMASARI NIS 091010374

Kelas XI IPA-4 SMA Negeri 9 Bekasi Jl. Raya Legenda Mustikajaya Bekasi 17158

Bekasi Mei 2011

Be Different in General Berpendirian adalah Pangkal Kemandirian

untuk Ayah, Ibu, adikku Vian dan Ibu Yenni Maria guru bahasa indonesiaku yang telah mengantarku ke tingkat pengetahuanku ------------------------------------------------------------------------------

i

MINAT PELAJAR PADA DUNIA FOTOGRAFI DIGITAL

Studi Kasus pada Siswa SMA Negeri 9 Bekasi

Tugas Karya Tulis Ilmiah Pelajaran Bahasa Indonesia Semester 4 Kelas XI IPA

Disetujui oleh :

Wali Kelas XI IPA -4

Pada tanggal Di Bekasi

.... Mei 2011

DIDI ROSADI, S.Hi

YENNY MARIA, M.Pd NIP 196301022006042001

Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada tanggal .... Mei 2011 Di Bekasi

YENNI MARIA, M.Pd

NIP 196301022006042001

YENNY MARIA, M.Pd NIP 196301022006042001

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadlirat Allah swt atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas Kar ya Tulis Ilmiah Bahasa Indonesia dapat tersusun. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Bahas a Indonesia Kelas XI Semester II. Karya Tulis ini disusun berdasarkan hasil peneli tian yang telah saya lakukan. Metode Penelitian yang dipakai adalah Studi Kasus. Responden atau objek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Bekasi, yang telah ditentukan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain minat pada fotografi, mempunyai peralatan penduku ng (kamera dan/atau perkakas/gadget berkamera) dan menyukai dunia kreasi digital. Dalam proses penyusunan karya tulis ini, pembuatan angket guna memperoleh data terkait sebagai bagian utama bahan penyusunan karya tulis, menjadi hal yang sang at penulis perhatikan. Termasuk dalam menyusun butir-butir pertanyaan yang sesuai dengan perkembangan di masyarakat. Hasil dari penelitian ini utamanya diharapkan menjadi alat proses pembelajaran penulis sendiri. Meskipun demikian karya tulis ini semoga dapat menjadi bahan be lajar juga bagi mereka yang berminat pada bidang fotografi dan prospek dan permasalahannya. Terima kasih kepada semua teman-teman yang telah meluangkan waktu untuk menjadi objek penelitian dengan mengisi angket dan berdiskusi dengan penulis. Ib u guru pembimbing pelajaran bahasa indonesia dan teman-teman kelas XI IPA yang telah memberikan dukungan dan menjadi sahabat diskusi.

Salam sahabat

ANNISA PRIMASARI

iii

ABSTARK

A. Nama : ANNISA PRIMASARI Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Mei 1994 Kelas : XI IPA 4 NIS : 091010374

B. MINAT PELAJAR PADA DUNIA FOTOGRAFI DIGITAL Studi Kasus pada Siswa SMA Negeri 9 Bekasi

C. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode penelitian sensus dengan alat penel itian berupa angket. Objek penelitian sensus adalah murid SMA Negeri 9 Bekasi, yang te rtarik pada fotografi.

D. vii halaman + 5 bab + Daftar Pustaka + Daftar Lampiran

E. Minat Siswa SMA Negeri 9 Bekasi yang menjadi responden penelitian menganggap bahwa fotografi merupakan kegiatan yang positif. Selain karena hobi dan juga kei nginan untuk selalu mendokumentasikan kenangan pribadi, faktor teknologi juga menjadi pendorong responden untuk menekuni dunia fotografi. Beberapa hal penting yang diperolah dari hasil penelitian ini adalah ketertarikan responden belum mengarah pada hobi yang serius mereka lebih tertarik fotografi karena faktor iseng/narsisme/ek spresi diri dan mengikuti tren atau kecenderungan pergaulan.

F. Sumber Referensi : 1. Tiga referensi cetak (hardcopy buku dan majalah fotografi)

2. Enam referensi elektronik dari Internet.

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSEMBAHAN i HALAMAN PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii ABSTRAK iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii BAB I A. B. C. D. E. F. Latar Belakang Masalah 1 Identifikasi Masalah 1 Batasan Masalah 2 Rumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 3 Manfaat atau Kegunaan Penelitian 3

BAB II A. B. C. D. E. F. G. Pengertian Fotografi 4 Manusia dan Ketertarikan Dunia Visual 4 Fotografi Ekspresi dan Hobi 5 Tips dan Trik Memotret 5 Mengenal Jenis Kamera 7 Tips Komposisi Agar Foto Semakin Keren 8 Mode Auto dan Scene Pada Kamera Digital 9

V

BAB III A. B. C. D. Tempat dan Waktu Penelitian 11 Subjek Penelitian 11 Instrumen Penelitian 11 Prosedur Penelitian 11

BAB IV A. Karakteristik Responden 12 B. Jenis Kamera yang Dimiliki 13 C. Faktor Pendorong yang Mempengaruhi Ketertarikan Responden Pada Fotografi 14 D. Faktor Lingkungan yang Menjadi Pendorong Responden untuk Belajar Fotografi 14 E. Peristiwa Menarik yang Menjadi Objek dan Kegiatan Fotografi Responden 16 F. Fotografi yang Sesungguhnya Memang Tidak Murah 18 G. Manfaat Fotografi Bagi Responden 20 BAB V A. Kesimpulan 22 B. Saran 22 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL dan GRAFIK

TABEL

Tabel 1. Karakteristik Responden 12 Tabel 2. Jenis Kamera Responden 13 Tabel 3. Penggunaan Handphone Berkamera Sebagai Alat Memotret 13 Tabel 4. Faktor Pendorong yang Mempengaruhi Ketertarikan Responden Pada Dunia Fotografi 14 Tabel 5. Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Fotografi Responden 15 Tabel 6. Pengaruh Internet pada Ketertarikan Responden di Dunia Fotografi 16 Tabel 7. Tujuan Kegiatan Memotret 18 Tabel 8. Sumber Pembiayaan untuk Kegiatan Fotografi 19 Tabel 9. Pendokumentasian Hasil Foto oleh Responden 20

GRAFIK

Grafik 1. Kapan Responden Menggunakan Kamera 17 Grafik 2. Manfaat Fotografi 20

vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi pada era sekarang ini tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia seh arihari. Baik itu perkembangan teknologi sebagai ilmu maupun produk teknologi yang bisa berupa perangkat hiburan dan multimedia, alat bantu rumah tangga, alat komunikas i, transportasi, dan tidak ketinggalan teknologi di bidang fotografi digital. Fotografi sebagai hobi dan alat foto sebagai media penangkap objek yang akan kit a dokumentasikan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi foto, kamera, komputer dan yang tak kalah penting gaya hidup masyarakat saat ini yang mulai menjadikan foto sebagai alat ekspresi baik untuk dokumentasi pribadi maupun untu k berbagi di jejaring sosial dunia maya. Perkembangan dunia fotografi sungguh sangat cepat dan beragam. Mulai dari yang sederhana (fasilitas kamera yang ada pada telepon genggam), kamera saku digital, hingga kamera digital canggih yang mempunyai fasilitas lensa SLR. Perkembangan tersebut ternyata telah membawa dampak yang sangat besar bagi masyarakat. Terutama pada kalangan anak usia muda. Selain membawa dampak atau pengaruh pada gaya dan hasrat untuk memiliki perangkat fotografi, perkembangan tersebut juga mempengaruhi minat atau ketertarikan untuk mempelajari dan selanju tnya menggunakan perangkat fotografi yang dipunyainya untuk mengekspresikan diri baik itu ekspresi gaya visual diri maupun karya kreatif digital (hasil karya foto).

B. Identifikasi Masalah 1. Di era sekarang ini teknologi digital telah berkembang dan mempengaruhi penci ptaan alat atau produk teknologi, diantaranya teknologi fotografi. Perkembangan ini se cara dahsyat telah mempengaruhi gaya hidup remaja dalam mengekspresikan dirinya melalui fotografi dan kamera sebagai alatnya (Alois Wisnuhardana dan Vincent Bay u Tapa Brata, 2005: hal 2) 2. Gaya hidup remaja yang diantaranya dipengaruhi oleh teknologi bisa berdampak positif maupun negatif bagi dirinya. Dampak tersebut bisa berbeda-beda pada seti ap remaja tinggal bagaimana mereka menyikapinya berdasarkan latar belakang budaya, ekonomi dan keluarga.

1

3. Mengikuti kecenderungan atau tren fotografi masa kini, remaja menggunakannya sebagai alat ekspresi diri. Padahal lebih jauh dari sekedar ekspresi, perkembang an teknologi fotografi digital dengan segala kemudahan, kecanggihan teknologi dan peralatan terkait (kamera digital, handphone berkamera) dapat dimanfaatkan oleh pelajar lebih dari sekedar alat ekspresi. Fotografi digital dapat dijadikan alat belajar fotografi, penciptaan foto yang bernilai seni dan penyaluran hobi yang bisa menghasilkan uang.

C. Batasan Masalah 1. Bagaimana perkembangan fotografi digital saat ini ? 2. Sejauh mana perkembangan dunia fotografi digital tersebut di pakai dalam pera ngkat digital lainnya yang mempunyai fasilitas kamera ? 3. Bagaimana pengaruh perkembangan tersebut bagi kalangan usia muda ? 4. Apa pengaruh positif dan negatif dari perkembangan tersebut termasuk peralata n yang mendukungnya ?

D. Rumusan Masalah 1. Dunia fotografi saat ini telah berkembang begitu pesat. Tidak hanya dari sisi teknologi yang telah menggunakan sistem digital baik dalam teknologi, pengolahan dan penyimpanan hasil foto, tetapi juga dalam hasil karya foto yang semakin beragam dan berkualitas serta teknologi manipulasi hasil karya foto hingga terlihat lebih kr eatif (creative digital imaging). 2. Perkembangan dunia fotografi berjalan seiring dengan penciptaan alat fotograf i yang mengadopsi perkembangan teknologi sehingga kamera dan/atau perangkat digital berkamera lainnya semakin mempermudah kita dalam meggunakan kamera dan mudah pula menghasilkan karya foto yang spektakuler dan berkarya seni tinggi. 3. Anak muda (termasuk kelompok usia responden atau objek penelitian ini) adalah golongan masyarakat yang sangat cepat dan relatif mudah terpengaruh oleh perkembangan teknologi dan alat-alat digital serta audio visual yang terkait. Perkembangan tersebut mempengaruhi keinginan untuk memiliki kamera dan peralatan digital lain yang berkamera serta menggunakannya sebagai media ekspres i dan berkarya. 4. Positifnya, perkembangan teknologi fotografi digital akan merangsang daya kre atif untuk belajar memahami penggunaan kamera dan menghasilkan karya foto yang mempunyai nilai seni dan keindahan. Negatifnya, perkembangan teknologi fotografi digital dapat disalahgunakan dalam

2

berekspresi (foto dengan gaya seronok dan tidak sesuai dengan akidah agama dan estetika umumnya). Bahkan alat digital lain yang berkamera bisa digunakan untuk mengambil objek yang tidak senonoh atau sekedar memutar dan melihat hasil foto yang tidak sesuai dengan tata nilai hidup beragama dan bermasyarakat.

E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan, tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menguraikan perkembangan teknologi digital khususnya di bidang fotografi. 2. Mengetahui tingkat perkembangan koknisi remaja dan pengalaman teknologi yang di alaminya terutama yang terkait dengan imajinasi fisual. 3. Seberapa besar pengaruh perkembangan teknologi fotografi terhadap minat pelaj ar untuk menggunakan alat fotografi dan fotografi itu sendiri sebagai cara berekspr esi. 4. Aspek positif dan negatif dari perkembangan fotografi digital.

F. Manfaat atau Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Mengetahui seberapa besar minat pelajar dalam dunia fotografi digital sesuai studi kasus yang telah di tetapkan sebelumnya. 2. Mengidentifikasi aspek positif dari teknologi fotografi digital yang mempenga ruhi perilaku remaja dalam mengekspresikan diri. 3. Menjadi salah satu acuan atau pedoman dalam mengambil keputusan atau membuat kebijakan tentang pemanfaatan fotografi dalam meningkatkan kreatifitas remaja.

3

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Fotografi Fotografi (dari bahasa Inggris : photography, yang berasal dari kata Yunani yait u "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis den gan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau me tode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling pop uler untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat (Yannes Irwan Mahendra, 2010 : hal 1 dan John Freeman, 2003 : hal 9 Introduction). Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan caha ya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahaya an yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan atau exposure. (Yannes Irwan Mahendra, 2010 : hal 17-25). Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang s emula digunakan berkembang menjadi Digital ISO (http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi )

B. Manusia dan Ketertarikan Dunia Visual Hidup manusia intinya adalah pertumbuhan, pertahanan hidup, relasi (hubungan) sosial dan aktualisasi diri. Sejak manusia lahir, telah dikenalkan dengan terapi audio dan selanjutnya setelah usia tertentu dilanjutkan dengan pengenalan visual untuk mel atih perkembangan otak. Pengenalan visual pada prosesnya akan memberi efek memori pada media rekam otak manusia dan memilihnya untuk kemudian menentukan mana yang indah, tidak indah,

biasa saja atau tidak sama sekali.

4

Pada saat manusia tumbuh sebagai makhluk sosial dan ber anjak remaja atau bahkan dewasa maka mereka mencari jati diri dan mencari cara untuk mengaktualisasi dan/ atau mengekpresikan dirinya dalam hubungan sosial dengan lingkungannya (anggota kelua rga lain, teman, masyarakat). Banyak cara dilakukan. Salah satunya adalah dengan membuat rekam diri lewat medi a foto, video, catatan harian (diary), dan sebagainya. Diantara cara tersebut, foto merupakan karya rekam diri yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dalam pergaulan remaja baik di dunia nyata bermasyarakat maupun di d unia maya. Seiring dengan perkembangan tersebut, fotografi juga berkembang pesat termasuk digitalisasi peralatan foto (kamera) dan sinergi (keterpaduannya) denga n peralatan digital lain (telepon selular). Tak ayal lagi, perkembangan ini mempengaruhi ketertarikan remaja, utamanya pelaj ar, pada dunia fotografi digital. Ketertarikan mereka dapat dilihat dari beberapa fa ktor pendorong. Bisa sekedar iseng dan senang saja (fun), sebagai cara untuk mengeksp resi diri, atau justru sudah menjadi hobi yang mengarah pada keseriusan untuk belajar fotografi.

C. Fotografi Ekspresi dan Hobi Uraian sebelumnya perihal ketertarikan remaja pada dunia fotografi digital akan saling melengkapi, jika mereka juga mendalami dan memahami lebih perihal dunia fotograf i, perkembangan, keahlian untuk menggunakan peralatan foto / kamera serta tektik memotret dari yang sederhana sampai kompleks. Untuk itu alangkah baiknya jika re maja yang tertarik pada dunia fotografi baik untuk ekspresi atau hobi juga mempelajar i teknik fotografi (Yannes Irwan Mahendra, 2010 : hal 57-67). Setidaknya memahami beberap a Tips dan Trik dalam Memotret.

D. Tips dan Trik Memotret

1. Teruslah Memotret

Motret sebanyaknya saja. Dengan kamera digital nggak ada ruginya sama sekali, tinggal seleksi hasilnya, yang jeleknya dihapus, yang bagusnya dipindahin ke har ddisk. Ambil dari berbagai sisi, angle, jarak, mungkin dengan diafragma dan lensa yang berbeda. Lama-kelamaan anda akan tahu mana angle terbaik anda, dan angle mana yang terbaik untuk suatu object tertentu. Feel-nya akan terasah. (20 Tips Singka t Fotografi, 2011. www.belajarfotografi.com).

5

2. Sudut Pandang yang tidak biasa Menemukan posisi memotret yang unik yang menghasilkan gambar yang tidak biasa juga pengalaman yang mengesankan, apalagi posisi tersebut sulit diulang orang la in. Seperti memotret pesawat yang sedang tinggal landas dan posisi anda di ujung lan das pacu.

3. Siap Siaga Moment bisa saja terjadi tiba-tiba, bisa juga bisa diprediksi. Maka diperlukan k esiapan mental dan alat anda untuk bisa memotretnya. Apakah fokusnya sudah disiapkan dul u, ataukah moncong kamera sudah diarahkan ke arah posisi di mana kemungkinan moment bisa terjadi. Perhitungkan juga waktu delay kamera. Kamera poket biasanya waktu delaynya lama, sehingga sering kehilangan moment. Untuk candid acara perkawinan, pake SLR atau DSLR, jangan pake kamera saku.

4. Peralatan Sesuai dengan Kebutuhan Apakah kita akan membawa semua peralatan yang kita punya untuk sebuah pemotretan? Tentu kita akan kelelahan sebelum pemotretan dimulai, kecuali kita punya caddy. Atau kecuali alat kita, ya cuma satu set itu. Untuk landscape, trip od adalah peralatan wajib. Sedangkan dalam candid (tersembunyi) di acara perkawinan , justru sebaliknya.

5. Fokus pada Suatu Subjek Kadang momen atau kejadian unik suatu subjek terjadi manakala kita sedang fokus ke subjek tersebut. Sebab ketika kita sedang fokus ke sebuah subjek , semua momen, aspek dan detail subjek akan nampak kepada kita. Karenanya penting untuk memfokuskan diri pada sebuah subjek ketika kita berburu, dengan demikian kita ak an menemukan banyak hal tentang subjek tersebut, sebab indera dan jiwa kita menjadi lebih peka.

6. Menggunakan Rumus Tiga Kunci Rahasia Foto Bagus

Foto bagus adalah foto yang menyampaikan pesan secara jelas dan menarik. Untuk menciptakannya, miliki 3 kunci rahasia berikut: Bagusnya SUBJEK Bagusnya KOMPOSISI Bagusnya PENCAHAYAAN jika anda menggunakannya, dijamin foto anda bagus (John Freeman, 2003 : hal 42).

6

7. Momen Fotografi Momen fotografi adalah saat di mana subjek, komposisi dan pencahayaan pada keadaan terbaiknya dan dalam keseimbangan yang sempurna (Decisive Moment).

8. Memilih Subjek Subjek foto adalah subjek pesan yang ingin disampaikan fotografer. Memilih subjek bisaditentukan atas 3 (tiga) kejadian: - subjek sudah ditentukan oleh pemberi order atau panitia lomba - subjek ditentukan fotografer sebelum berangkat hunting - subjek ditentukan mendadak ketika ketemu objek yang akan difoto

9. Komposisi Komposisi yang bagus meliputi aspek Kesederhanaan Keserasian Keseimbangan Kesatuan Keleluasaan Pergerakan Kenyamanan Keunikan aspek:

E. Mengenal Jenis Kamera Digital Jauh sebelum anda mempelajari fotografi, hal paling penting adalah anda harus memiliki kamera apapun jenisnya (Yannes Irwan Mahendra, 2010, hal : 3). Bagi and a yang sedang mencari cari informasi sebelum memutuskan membeli sebuah kamera digital, artikel ini akan menjelaskan mengenai jenis kamera yang tersedia di pas aran dan apa saja perbedaannya :

1. Kamera Saku (Pocket) Kamera saku merupakan jenis kamera mayoritas (hampir 90%) yang ada ditangan konsumen. Sesuai namanya, kamera ini berukuran kecil dan memang benar-benar bisa

masuk ke saku di baju anda. Kamera saku biasanya bisa menghasilkan foto yang bagus, kadang-kadang luar biasa . Kamera saku juga mampu merekam video, fitur tambahan yang sangat berguna dan disukai konsumen. Namun mohon perhatikan kata-kata yang dicetak tebal diatas.

7

Biasanya bagus dan kadang-kadang luar biasa merupakan alasan kenapa penggemar fotografi sejati (dan fotografer pro) memandang kamera saku sebelah mata sebatas sebagai batu loncatan atau sebagai back up.

2. Kamera Super Zoom Kamera super zoom memiliki ukuran fisik lebih besar dibanding kamera saku, dan sesuai namanya memiliki kemampuan zoom optik sampai sejauh 15 kali atau bahkan sampai 20 kali. Kenapa kamera ini ada? Karena banyak sekali kejadian penting ter jadi dalam kejauhan, di panggung, di mimbar, di pernikahan, di lapangan olahraga.

3. Kamera SLR dan/atau DSLR SLR adalah kependekan dari single lens reflex, sebuah istilah yang memang lumaya n kompleks dijelaskan. Tapi pada prinsipnya adalah jenis kamera dimana kita mengin tip obyek foto melalui lensa (jargon fotografinya: through the lens). Kamera besar berwarna hitam ini dipastikan tidak akan muat disaku anda dan harganya lumayan mahal. Kamera inilah yang membuat banyak orang tergila-gila dengan dunia fotogra fi, memiliki bunyi khas saat kita memencet shutter (karena kamera saku dan super zoo m biasanya diiringi bunyi palsu), dan terasa kokoh dan tangguh saat dipegang.

F. Tips Komposisi Agar Foto Semakin Keren 1. Tarik perhatian ke arah subyek utama dalam foto. Manfaatkan warna, bentuk, cahaya atau garis supaya foto tampak kuat dan menyedot perhatian. 2. Sederhana, makin sederhana susunan foto anda makin kuat kesan yang ditimbulka n. 3. Kurangi elemen yang tidak seirama. Jika menurut anda ada elemen tertentu yang merusak irama dan keharmonisan foto, singkirkan tutupi atau pindahkan sudut pemotretan supaya elemen tersebut hilang . 4. Penuhi seluruh isi frame dengan obyek utama. Kadang foto yang kuat kesannya adalah foto yang tanpa background sama sekali. 5. Jangan biarkan ruang kosong mendominasi foto. 6. Cek daerah disekitar garis frame, jangan biarkan ada tangan, kaki atau bagian penting obyek terpotong tanpa alasan kuat. 7. Maksimalkan penggunaan point of view (titik pandang) yang menarik, jangan mel ulu memotret dari depan subyek . 8. Jangan lupa rule of third. Tarik garis imajiner yang membagi foto menjadi 9 b agian sama besar. Tempatkan obyek utama di persimpangan garis-garisnya.

8

9. Saat memotret orang, usahakan selalu agar mata berada diatas garis tengah fot o. 10. Bagian paling terang dalam foto adalah bagian yang paling menyedot perhatian mata. Taruh obyek utama disana. 11. Latarbelakanglah yang memperkuat kesan. Jadi jangan biarkan latar (backgroun d) mematikan obyek utama. 12. Tajamkan mata untuk mengenali pola yang berulang, manfaatkan. 13. Tajamkan mata untuk mengenali pola simetri, manfaatkan. 14. Memotret secara horisontal memperkuat kesan lebar dan secara vertikal memperkuat kesan tinggi. 15. Leading line dan kurva-S selalu menyenangkan dilihat. 16. Untuk memotret anak-anak, jongkoklah. Sejajarkan kamera dengan mata mereka. 17. Hindari menaruh titik perhatian tepat ditengah-tengah foto. 18. Hindari meletakkan garis horison tepat di tengah foto, usahakan horison ada di sepertiga atas atau bawah. 19. Jangan biarkan garis horison menabrak bagian obyek yang penting. 20. Cek, cek dan cek lagi sesaat sebelum memencet shutter. Pastikan apa yang tam pak di viewfinder sesuai keinginan anda. G. Mode Auto dan Scene Pada Kamera Digital Mode auto saat ini sudah lumayan handal untuk sekedar menghasilkan foto yang ben ar. Dan mode scene merupakan jalan tengah bagi fotografer yang ingin menambah kreativitas namun malas menggunakan mode manual.

Mode auto dan mode scene yang paling banyak digunakan : 1. Mode Auto (A)Tidak perlu penjelasan apapun, pada intinya kita percayakan pemi lihan keseluruhan pengaturan /setting (shutter-aperture-ISO-White Balance & Flash jika ada) pada otak di kamera. Kamera akan berusaha menebak karakteristik seluruh oby ek dalam frame serta kondisi cahayanya lalu menentukan semua besaran setting diatas . Mode ini efektif untuk pemula, tetapi hanya menghasilkan foto yang benar namun bukan luar biasa.

2. Mode Portrait (biasa dilambangkan dengan ikon dengan kepala wanita). Kamera akan memilih DOF yang sempit (angka aperture sekecil-kecilnya) sehingga obyek yang di foto akan terisolasi dari background, sehingga ruang fokus hanya a kan berada pada subyek saja sementara background terlihat kabur.

9

3. Mode Macro (biasa dilambangkan dengan ikon bunga) Mode ini diperlukan saat kita ingin mengambil foto benda-benda kecil dari jarak dekat (close-up). Dengan mode ini, kita bisa mendekatkan ujung lensa sedekat-dekatnya (biasanya antara 2-8 cm dari obyek) sehingga benda sekecil apapun akan terlihat cukup besar dan detail.

4. Mode Sport (biasa dilambangkan dengan ikon orang berlari) Mode ini dirancang untuk membekukan gerakan. Di mode ini, kamera akan memperkecil shutter speed sekecil mungkin sehingga ketika membidik subyek bergerak foto yang dihasilkan akan tetap tajam. Flash akan dimatikan dan hanya bekerja saat cahaya cukup.

5. Mode landscape (biasa dilambangkan dengan ikon gunung) Mode ini adalah kebalikan dari mode portrait. Kamera akan menggunakan angka aperture sebesar mungkin, sehingga bidang fokus foto (Depth of Field DOF) bisa seluas mungkin. Dengan begitu keseluruhan bagian foto dalam frame akan tajam. Sesuai namanya, mode ini didesain dipakai saat kita memotret pemandangan alam, namun juga bisa digunakan saat memotret orang namun kita ingin background tetap terlihat tajam.

6. Mode Night (dilambangkan dengan ikon bintang atau bulan) Mode ini didesain untuk bekerja dalam kondisi cahaya yang minim, baik saat malam maupun kita berada dalam ruangan yang remang. Kamera akan menaikkan ISO supaya dalam kondisi remang-pun sensor masih mampu menangkap cahaya dengan baik.

7. Mode Beach / Snow Menyeimbangkan eksposur supaya putih-nya salju atau pasir pantai tidak kehilanga n detailnya dan juga tidak terlalu pucat dengan menaikkan eksposur. White balance diset di sinar matahari.

8. Mode Fireworks Tanpa flash, shutter speed diset lumayan lama untuk merekam pergerakan percikan kembang api dengan baik. Mode ini sebaiknya diimbangi dengan memakai alat bantu

untuk menstabilkan kamera supaya tidak goyang, misal tripod.

9. Mode Panorama memotret objek foto secara berurutan yang nantinya akan digabung menjadi satu buah foto yang memberi kesan gambaran objek yang lebar.

10

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 9 Bekasi, Jl. Raya Legenda Mustikajay a, Bekasi 17158. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7 9 Maret 2010

B. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa siswi kelas XI IPA SMA Negeri 9 Bekasi yang telah dipilih dan ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu dan ketertarikan pada fotografi.

C. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah siswa siswi kelas XI IPA SMA Negeri 9 Bekasi yang me njadi subjek terpilih penelitian, mempunyai ketertarikan personal pada dunia fotografi , mempunyai kamera atau peralatan digital lain berkamera (telepon selular) dan ber sedia mengisi angket penelitian.

D. Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan subjek penelitian pada siswa siswi XI IPA SMA Negeri 9 Bekasi deng an kriteria mempunyai ketertarikan pada dunia fotografi. Penelitian yang dipakai ad alah studi kasus atas subjek terteliti. 2. Mengumpulkan data atas daftar pertanyaan dan wawancara yang dilakukan penelit

i terhadap subjek penelitian terpilih. 3. Melakukan pengolahan data atas hasil peneltian yang telah dilakukan. 4. Mengidentifikasi kecenderungan dan minat fotografi pada subjek penelitian ter pilih. 5. Melakukan evaluasi dan menyimpulkan beberapa hal terkait dengan minat pelajar pada dunia fotografi digital, berdasarkan kecenderungan dan hasil pengolahan dat a penelitian.

11

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian studi kasus yang dilakukan di SMA N egeri 9 Bekasi. Setelah dilakukan proses pengumpulan data dan pengolahan data, hasil pen elitian akan disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan penjelasan terkait. Hasil yang dip eroleh adalah sebagai berikut :

A. Karakteristik Responden

Responden Penelitian ini adalah siswa siswi kelas XI IPA SMA Negeri 9 Bekasi yan g telah dipilih dan ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu dan mempunyai ketertarikan pada fotografi. Jumlah Responden keseluruhan adalah 9 (sembilan) orang. Dilihat dari sisi umur dan jenis kelamin, karakteristik responden dapat disajika n sebagai berikut :

Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

No Umur Jenis Kelamin Jumlah % L P

1 15 3 3 33,3 2 17 4 2 6 66,7 18 tahun 16 tahun

Jumlah 4 5 9 100

Sumber : Data Primer, Maret, 2011

Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa lebih dua pertiga responden (66,7 %) berumur antara 17-18 tahun dan separuh lebih (55 %) adalah perempuan.

12

B. Jenis Kamera yang Dimiliki

Sesuai dengan karakteristik umur yang ada, lebih dari dua pertiga responden memi liki kamera digital saku (Pocket Digital Camera). Hanya sepertiga (33,3 %) yang telah memiliki kamera digital SLR (DSLR). Selengkapnya tersaji pada tabel berikut :

Tabel 2 Jenis Kamera Responden

No Jenis Kamera yang Dimiliki Jenis Kelamin Jumlah % L P 1 Kamera Digital Saku 2 4 6 66,7 2 Kamera Digital SLR 2 1 3 33,3

Jumlah 4 5 9 100

Sumber : Data Primer, Maret, 2011

Meskipun responden telah memiliki kamera, mereka juga masih sering menggunakan handphone untuk memotret. Karena sifat dan terjadinya momen foto memang kadang tidak bisa diduga, maka kamera handphone menjadi pilihan untuk mendokumentasikan peristiwa atau kenangan yang indah. Tabel 3 memperkuat alasan ini. Dua pertiga ( 66,7%) responden ternyata sering menggunakan kamera handphone untuk beberapa momen yang terjadi seketika dan dianggap mempunyai nilai kenangan tertentu.

Tabel 3 Penggunaan Handphone Berkamera Sebagai Alat Memotret

No Frekuensi Penggunaan Jumlah % 1 Belum pernah 0 2

Jarang 3 33,3 3 Sering 6 66,7

Jumlah 9 100

Sumber : Data Primer, Maret, 2011

13

C. Faktor Pendorong yang Mempengaruhi Ketertarikan Responden pada Fotografi

Perkembangan jejaring dunia maya (internet) dan dunia perangkat digital telah be gitu cepat mempengaruhi gaya hidup manusia, tak terkecuali pada anak-anak muda. Di si si lain, sebagai makhluk sosial, manusia juga membutuhkan pergaulan dan ekspresi di ri dalam bermasyarakat. Gabungan dari tiga hal tersebut sedikit banyak telah melahi rkan keinginan dan menjadi faktor pendorong responden tertarik pada dunia fotografi.

Tabel 4 Faktor Pendorong yang Mempengaruhi Ketertarikan Responden Pada Dunia Fotografi

No Faktor Pendorong Jumlah % 1 Keluarga 0 2 Teman/Lingkungan Sekitar 4 44,4 3 Guru 0

4 Media Massa, Internet, Pameran, dll 5 55,6

Jumlah 9 100

Sumber : Data Primer, Maret, 2011

Tabel 4 memperlihatkan kecenderungan tersebut. Bahwa lingkungan/teman, media mas a dan internet telah mempengaruhi responden dalam hal ketertarikannya pada dunia fotografi.

D. Faktor Lingkungan yang Menjadi Pendorong Responden untuk Belajar Fotografi

Meskipun internet dan media massa menjadi faktor pendorong untuk tertarik pada fotografi, namun tidak selalu keduanya menjadi tempat belajar yang cepat dan menyenangkan dalam mendalami pengetahuan dan keterampilan fotografi.

Lebih dari dua pertiga responden (71,4 %) seperti terlihat pada Tabel 5, ternyat a mendapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan fotografi dari belajar dengan teman/komunitas dan belajar mempraktekkannya sendiri.

14

Hal menarik terlihat dari Tabel 5 dan ini menjadi kecenderungan bagi mereka yang ingin belajar fotografi melalui kursus atau pelatihan. Kenyataan di masyarakat dan ter jadi pada responden, bahwa faktor mahalnya biaya kursus fotografi menjadi kendala untuk meningkatkan keterampilan fotografi. Hanya mereka yang serius dan sangat hobi fo tografi saja yang mungkin rela mengeluarkan biaya untuk kursus fotografi.

Tabel 5 Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Fotografi Responden

No Faktor Asal Jumlah % 1 Belajar dari keluarga 3 14,3 2 Belajar dari teman/komunitas 7 33,3 3 Kursus / Pelatihan 0 4 Belajar sendiri/otodidak 8

38,1 5 Belajar dari internet 3 14,3

Jumlah 21 100

. Responden boleh menjawab Sumber : Data Primer, Maret, 2011 lebih dari satu jawaban.

Jika ditelaah dan atau diperhatikan lebih jauh, pengaruh internet memang lebih k epada hal ketertarikan awal untuk mendalami fotografi, tapi bukan tempat utama untuk b elajar fotografi. Tabel 6 memperlihatkan bahwa internet (44,5%) sangat mempengaruhi ketertarikan mereka pada dunia fotografi.

15

Tabel 6 Pengaruh Internet pada Ketertarikan Responden di dunia Fotografi

No Derajat Pengaruh Jumlah % 1 Tidak berpengaruh 0 2 Sedikit berpengaruh 1 11,1 3 Cukup berpengaruh 4 44,4 4 Sangat berpengaruh 4 44,5

Jumlah 9 100

Sumber : Data Primer, Maret, 2011

Hal ini tidak dapat dihindari, karena internet menghadirkan dan bahkan bisa membi us remaja untuk ingin memiliki sesuatu dan mempelajari sesuatu di balik ketertarika n terhadap sautu hal. Tak terkecuali fotografi dan kamera sebagai alat utamanya.

E. Peristiwa Menarik yang Menjadi Obyek dan Kegiatan Fotografi Responden

Momen atau peristiwa menarik dalam hidup kita sangatlah sayang bila diantaranya tidak mempunyai dokumentasi kenangan yang suatu saat bisa dilihat kembali. Foto merupa kan salah satu media yang bisa menyimpan kenangan tersebut untuk suatu saat nanti bi sa dikenang atau dilihat kembali. Tak peduli itu kamera saku atau kamera canggih SL R dan/atau DSLR, yang penting kata orang peristiwa dan hasil foto yang ada tidak m ungkin lagi diulang dengan hasil yang sama. Di sinilah momen atau peristiwa menarik dal am hidup kita akan menjadi pendorong mengapa kita perlu memotret dan mengabadikan peristiwa tersebut.

Grafik 1 memperlihatkan, bahwa kegiatan Liburan dan berkumpul dengan teman pada usia muda menjadi peristiwa utama yang tak boleh dilewatkan untuk diabadikan den gan kamera. Separuh responden (50%) menganggap bahwa pada peristiwa tersebut kamera digunakan sebagai alat dokumentasi utama.

16

Grafik 1

Catatan : Responden bisa memberi jawaban lebih dari satu Sumber : Data Primer, Maret 2011

Meskipun peristiwa tersebut pada Grafik 1 memperlihatkan kegiatan-kegiatan yang tak boleh terlewatkan tanpa memotret, namun tujuan mereka memotret memang belum kelihatan serius. Hobi memotret belum ditekuni dengan serius. Walaupun peristiwa nya jelas, tapi tujuan kegiatan memotret kadang masih dilandasi hanya iseng semata. Lihatlah kenyataan pada kasus penelitian ini seperti terlihat pada Tabel 7. Dua pertiga r esponden (66,7 %) memotret peristiwa atau momen itu lebih sekedar iseng atau narsisme bel aka. Hanya 11 % saja yang memotret lebih karena hobi fotografi.

17

Tabel 7 Tujuan Kegiatan Memotret

No Aspek Tujuan Jumlah % 1 Hobi 1 11,1 2 Alat bantu belajar 0 3 Iseng / narsisme 6 66,7 4 Mengikuti trend 2 22,2

Jumlah 9 100

Sumber : Data Primer, Maret, 201

F. Fotografi yang Sesungguhnya Memang Tidak Murah

Kegiatan Fotografi yang bersifat hobi dan lebih serius identik dengan sesuatu ya ng tidak murah. Harga Kamera bisa mencapai jutaan rupiah. Meskipun sekarang sudah jarang orang mencetak foto melalui kertas foto untuk didokumentasikan, tetapi harga kam era masih tetap tidak murah, kecuali kamera yang menyatu dengan handphone. Artinya k ita membeli handphone tapi ada kameranya.

Sebagai remaja, kebanyakan dari kita masih meminta pada orang tua untuk pembiaya an menyalurkan hobi atau kegiatan fotografi. Tabel 8 memperlihatkan, bahwa lebih se paruh (55,6 %) responden masih meminta biaya dan membeli peralatan fotografi dari oran g tua dan biasanya memintanya juga mendesak. Meskipun demikian untuk yang terlanjur menjadi hobi, mereka akan menabung untuk membeli kamera dan peralatannya yang lebih canggih. Mereka kebanyakan sudah menyadari bahwa tanpa dibantu menabung maka membeli kamera dan peralatannya sekaligus akan terasa sangat mahal dan suli t terlaksana.

18

Tabel 8 Sumber Pembiayaan untuk Kegiatan Fotografi

No Sumber Biaya Jumlah % 1 Minta pada orang tua/saudara saat itu juga 5 55,6 2 Menabung 4 44,4

Jumlah 9 100

Sumber : Data Primer, Maret, 2011

Perkembangan dunia digital dan kemudahan media atau alat penyimpan hasil foto ya ng tidak seperti dahulu harus selalu dicetak di atas kertas foto, ternyata mempunya i sisi negatif atu kekurangan bagi kita. Orang semakin jarang mencetak foto, tapi lebih suka menyimpannya dalam cakram penyimpan (CD/DVD), kartu memori (Memory Card) dan media penyimpan lainnya (HardDisk komputer ).

Memang tidak setiap orang teliti dan menyimpan koleksi foto digital tersebut den gan benar. Tabel 9 mempelihatkan bahwa kebanyakan yang terjadi mereka hanya kadangkadang menyimpannya, bila tersimpan pun kadang lupa di mana menaruhnya. Sedangkan mereka yang selalu mendokumentasikannya (55,6 %) ternyata hanya untuk hasil foto tertentu.

Hal ini memang tidak bisa dihindari, karena dengan perkembangan dunia komputer d an kamera digital saat ini, memang kita bisa melihat terlebih dahulu hasil foto dal am wujud yang sebenarnya, tidak seperti dulu harus melihat dulu dari negatif film. Kalau bagus baru dicetak di kertas foto.

Saat ini di era digital memotret memang kelihatan lebih mudah. Potret sebanyak mungkin tanpa takut kehabisan dan membeli lagi film seluloid seperti jaman dahul u. Dengan kartu memori yang ada dan sekali beli, ribuan foto dapat dihasilkan. Prot ret saja terus, seleksi, bagus disimpan, jelek dibuang.

19

Tabel 9 Pendokumentasian Hasil Foto oleh Responden

No Pendokumentasian Hasil Foto Jumlah % 1 Tidak pernah 1 11,1 2 Kadang-kadang 3 33,3 3 Selalu (untuk hasil foto tertentu) 5 55,6

Jumlah 9 100

Sumber : Data Primer, Maret, 2011

G. Manfaat Fotografi Bagi Responden

Meskipun mempunyai minat tinggi pada dunia fotografi, namun tujuan responden unt uk lebih tahu dan belajar fotografi berbeda-beda alasan dan tujuannya. Dari jawaban bebas atas pertanyaan manfaat fotografi, dapat disarikan alasan dan jawaban tersebut s ebagai berikut :

Grafik 2 MANFAAT FOTOGRAFI

Sumber : Data Primer, Maret 2011

20

Dari jawaban pada Grafik 2 terlihat, bahwa lebih separuh (55,6 %) responden memanfaatkan kegiatan fotografi untuk mendokumentsikan kegiatan dan peristiwa kenangan pribadi. Fotografi bila ditekuni serius memang bisa menjadi alat untuk menghasilkan uang. Dengan keterampilan fotografi kita bisa menjual jasa memotret dan menggunakan hasil foto untuk desain hiasan kartu yang kita hasilkan.

21

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan metode studi kasus dapat disimpulk an beberapa hal sebagai berikut : 1. Minat responden pada kegiatan fotografi merupakan suatu kegiatan yang positif . 2. Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor yang mendorong minat responden pada dunia fotografi. 3. Terkait dengan butir (2) kesimpulan kepemilikan kamera digital untuk saat ini sudah bukan hal yang aneh lagi. 4. Fotografi membawa manfaat bagi setiap orang yang tertarik, banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari penelitian ini diketahui bahwa ternyata ketertarikan itu belum mengarah pada hobi yang serius, mereka lebih tertarik fotografi karena fak tor iseng/narsisme/ekspresi diri dan mengikuti trend atau kecenderungan pergaulan. 5. Banyak cara untuk menekuni fotografi sebagai hobi yang serius diantaranya bis a dilakukan melalui bergabung dengan komunitas fotografi, teman yang mempunyai ketertarikan fotografi yang sama dan terus belajar otodidak atau sendiri. 6. Responden lebih banyak menggunakan kamera dalam kegiatan liburan dan saat berkumpul dengan teman atau keluarga. 7. Manfaat fotografi bagi responden lebih banyak sebagai kegiatan untuk mendokumentasikan kegiatan atau peristiwa kenangan pribadi.

B. Saran Kegiatan fotografi akan banyak bermanfaat bila ditekuni lebih serius. Banyak man faat dari memotret yang seharusnya bisa dijadikan sarana belajar dan mengembangkan wawasan dan kecintaan pada lingkungan hidup.

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan peralatan fotografi saat ini, kegiata n untuk mendokumentasikan hasil foto sering terlupakan. Mereka lebih suka memotret saja tanpa secara teratur dan rapi menyimpan hasil foto tersebut bahkan sering kali k oleksi foto yang tersimpan dalam berbagai media simpan (CD/DVD, kartu memori, hard disk komputer) sering kali secara ceroboh terhapus atau rusak.

22

Untuk itu kegiatan fotografi harus diikuti dengan selalu menyimpan hasil fotonya dengan baik, pada tempat yang benar dan ditandai sesuai dengan waktu memotret, lokasi d an mungkin sesuaikan dengan tema atau kejadian.

23

DAFTAR PUSTAKA

1. Freeman, John. 2003. The Photographer s Manual. New York : Anness Publishing Lt d. 2. Mahendra, Yannes Irwan. 2010. Dari Hobi Jadi Profesional. Jogjakarta : Penerb it Andi. 3. Tapabrata, Vincent Bayu dan Alois Wisnuhardana. 2005. Langkah Mudah Digital Imaging. Jakarta : PC-Plus, PT Prima Infosarana Media. 4. Teori Dasar Fotografi (www.fotografer.net/artikel). 5. 20 Tips Singkat Fotografi (www.belajarfotografi.com). 6. Wikipedia FOTOGRAFI (http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi).

Sumber Foto : 1. Internet : Google Images Search, Sony Music, Fujifilm 2. GreatVectors : Vector Arts and Image, 2011 3. Sumatera Selatan : Palembang Jelang PON 2011

LEMBAR LAMPIRAN

Gb. 11. Berbagai GAYA MEMOTRET

. PEDOMAN ANGKET

MINAT PELAJAR PADA DUNIA FOTOGRAFI DIGITAL Studi Kasus pada Siswa SMA Negeri 9 Bekasi

Penelitian ini semata-mata untuk kepentingan tugas karya tulis ilmiah Pelajaran Bahasa Indonesia Semester II Kelas XI IPA-4 di SMAN 9 Bekasi Tahun Pelajaran 2010/2011. Berikan jawaban apa adanya, sesuai dengan yang teman-teman ketahui dan pernah mengalaminya. Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai. Terima kasih.

ANNISA PRIMASARI NIS 091010374

Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam Kelas XI.4 SMA Negeri 9 Bekasi Jl. Raya Legenda Mustikajaya Bekasi 17158

A. Nomer Identitas

B. Jenis Kelamin : L / P

C. Nama Subyek Penelitian : .

D. Kelas :

. Silakan beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan apa yang teman-t eman ketahui dan pernah teman-teman alami.

1. Apakah anda mempunyai kamera: A. Ya B. Tidak

2. Bila jawaban anda (YA), teruskan dengan pertanyaan berikut : jenis kamera apa yang anda punyai (boleh jawab lebih dari satu) : A. Kamera Pocket Digital B. Kamera Digital SLR

3. Bila jawaban anda (TIDAK), apakah anda mempunyai Handphone berkamera : A. Ya B. Tidak

4. Bila anda menjawab pertanyaan nomer (2) dan mempunyai handphone berkamera, apakah anda juga sering menggunakan fasilitas kamera pada handphone : A. Sering B. Jarang

5. : A. B. C. D.

Siapa yang berperan dalam menumbuhkan ketertarikan anda pada dunia fotografi Keluarga Teman Guru Informasi dari media cetak, internet, pameran, dll

6. Dari mana pengetahuan dan kemampuan fotografi anda peroleh (boleh jawab lebih dari satu) : A. Belajar dari keluarga B. Belajar dari teman / komunitas C. Kursus / Pelatihan D. Belajar sendiri E. Belajar dari internet

7. Seberapa besar informasi dunia digital dari Internet ikut mempengaruhi ketert arikan anda pada dunia fotografi : A. Ya (sangat mempengaruhi) B. Ya (cukup mempengaruhi) C. Ya (sedikit mempengaruhi) D. Tidak

8. Pada kegiatan dan/atau kesempatan apa saja anda menggunakan peralatan fotogra fi (kamera) anda (boleh jawab lebih dari satu) : A. Kumpul-kumpul dengan teman B. Acara Sekolah (Festival/Pentas Seni/Class Meeting, dll) C. Acara Keluarga D. Liburan E. Lain-lain (hunting foto), sebutkan : ...

9. Apakah anda pernah menggunakan kamera sebagai alat bantu kegiatan belajar pad a mata pelajaran tertentu : A. Pernah, sebutkan pada pelajaran apa : . B. Belum pernah

10. Apakah hasil foto atau Kegiatan hunting foto juga merupakan salah satu ekspr esi dari hobi anda : A. Ya B. Tidak

11. Jika anda menjawab TIDAK pada pertanyaan no. 10, ekspresi dari minat fotogra fi anda hanya untuk : A. Sekedar Narsisme belaka B. Iseng C. Mengikuti Trend /Kecenderungan Perkembangan yang ada

12. Jika anda menjawab (YA) pada pertanyaan no.10, apakah anda mengalokasikan te rsendiri dana atau menabung uang untuk mendukung kegiatan tersebut : A. Ya B. Tidak C. Minta pada orang tua / saudara dekat

13. Apakah anda mendokumentasikan hasil jepretan kamera anda pada koleksi pribad i anda (di dalam PC/Laptop, CD/DVD) : A. Ya (selalu) B. Ya (tema tertentu) C. Tidak

. Beri jawaban bebas anda pada pertanyaan berikut : APAKAH MANFAAT YANG DIPEROLEH DARI KEGIATAN FOTOGRAFI ANDA ?

Sumber Foto/Ilustrasi :

1. Freman, John.2003. THE PHOTOGRAPHER S Manual. Hongkong : Anness Publishing. 2. Internet : Google Images Search, Olympus, Pentax and Sony Official Website.