ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date:...

96
Menimbang: Mengingat: SALINAN R E P u J.T,: t,',35|* = r, o UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan -lk*r. yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19a\; b. bahwa sektor jasa konstruksi merupakan kegiatan masyarakat mewujudkan bangunan yang berlungsi sebagai pendukung atau prasarana at tirrit", "o.Irt ekonomi kemasyarakatan guna menunjang terwuj udnya tujuan pembarrguna., nasional ; c. bahwa penyelenggaraan jasa konstruksi harus menjamin ketertiban dan kepastian hukum; d. bahwa Undang-undang Nomor 1g rahun Lggg tentang Jasa Konstruksi belum dapat memenuhi tuntutan kebutuhan tata kelola yang baik dan dinamika perkembangan penyelenggaraan j asa konstruksi; e' bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b,luruf c, dan huruf d perlu membentuk Undang_Undang tentang Jasa Konstruksi; Pasal 20 dan pasal 2r undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun l94S; Dengan persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan: $}ru **p,rq@

Transcript of ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date:...

Page 1: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

Menimbang:

Mengingat:

SALINAN

R E P u J.T,: t,',35|*

= r, o

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 2 TAHUN 2017

TENTANG

JASA KONSTRUKSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untukmewujudkan masyarakat adil dan -lk*r. yangberdasarkan pancasila dan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 19a\;

b. bahwa sektor jasa konstruksi merupakan kegiatanmasyarakat mewujudkan bangunan yang berlungsisebagai pendukung atau prasarana at tirrit",

"o.Irtekonomi kemasyarakatan guna menunjangterwuj udnya tujuan pembarrguna., nasional ;

c. bahwa penyelenggaraan jasa konstruksi harusmenjamin ketertiban dan kepastian hukum;

d. bahwa Undang-undang Nomor 1g rahun Lggg tentangJasa Konstruksi belum dapat memenuhi tuntutankebutuhan tata kelola yang baik dan dinamikaperkembangan penyelenggaraan j asa konstruksi;

e' bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b,luruf c, dan hurufd perlu membentuk Undang_Undang tentang JasaKonstruksi;

Pasal 20 dan pasal 2r undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun l94S;

Dengan persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

danPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

$}ru**p,rq@

Page 2: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI..I.REPUBLIK II!DOI{ESIA

-2-Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG JASA KONSTRUKSI.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:1. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi

konstruksi dan/atau pekerjaa., liorrstruksi.2. Konsultansi Konstruksi adalah layanan keseluruhan atau

sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian, perencanaan,perancangan, pengawasan, dan manajemenpenyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.

3. Pekerjaan Konstruksi adarah keseluruhan atau sebagiankegiatan yang meliputi pembangunan, pengoper..i".,,pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan- kembalisuatu bangunan.

4. Usaha Penyediaan Bangunan adalah pengembangan jenisusaha jasa konstruksi yang dibiayai sendirioleh peinerintahPusat, Pemerintah Daerah, badan usaha, atau masyarakat,dan dapat melalui pola kerja sama untuk mewr-ijudkan,memiliki, menguasai, mengusahakan, dan/ataumeningkatkan kemanfaatan bangunan.

5. Pengguna Jasa adalah pemilik atau pemberi pekerjaan yangmenggunakan layanan Jasa Konstruksi.

6. Penyedia Jasa adalah pemberi layanan Jasa Konstruksi.7. subpenyedia Jasa ad.alah pemberi layanan Jasa Konstruksi

kepada Penyedia Jasa.

8. Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan dokumenkontrak yang mengatur hubungan hukum antara penggunaJasa dan penyedia Jasa dalam penyelenggaraan JasaKonstruksi.

9. Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, danKeberlanjutan adalah pedoman teknis keamanan,keselamatan, kesehatan tempat kerja konstruksi, danperlindungan sosial tenaga kerja, ".it. tata lingkungansetempat dan pengeroraan lingkungan hidup daLmpenyelenggaraan Jasa Konstruksi.

10. Kegagalan

Page 3: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

t7.

18.

PRES IDL I{REPUELIK INt)CINE.SIA

-3-

Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhanbangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan seterahpenyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.sertifikat Badan usaha adalah tanda bukti pengakuanterhadap klasifikasi dan kualifikasi atas kemampuan- badanusaha Jasa Konstruksi termasuk hasil penyetaraankemampuan badan usaha Jasa Konstruksi asing.sertifikasi Kompetensi Kerja adalah proses pemberiansertifikat kompetensi melalui uji kompetensi sesuai denganstandar kompetensi kerja nasional Indonesia, standarinternasional, dan/atau standar khusus.sertifikat Kompetensi Kerja adalah tanda bukti pengakuankompetensi tenaga kerja konstruksi.Tanda Daftar Usaha perseorangan adalah izin yangdiberikan kepada usaha orang perseorangan untukmenyelenggarakan kegiatan Jasa Konstruksi.Izin Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebu t lzinUsaha adalah izin yang diberikan kepada badan usahauntuk menyelenggarakan kegiatan Jasa Konstruksi.Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yangmemegang kekuasaan pemerintahan negara RepublikIndonesia yang dibantu oleh wakil presiden dan menterisebagaimana dimaksud dalam undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945.Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsurpenyelenggara pemerintahan daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menladikewenangan daerah otonom.

Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang Jasa Konstruksi.

BAB IIASAS DAN TUJUAN

Pasal 2

Penyelenggaraan Jasa Konstruksi berrandaskan pada asas:a. kejujuran dan keadilan;b. manfaat;

c. kesetaraan;

Page 4: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUELIK INDONESIA

-4-

c. kesetaraan;

d. keserasian;e. keseimbangan;f. profesionalitas;g. kemandirian;h. keterbukaan'i. kemitraan;j. keamanan dan keselamatan;k. kebebasan;l. pembangunan berkelanjutan; danm. wawasan lingkungan.

Pasal 3

Penyelenggaraan Jasa Konstruksi bertujuan untuk:a. memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa

Konstruksi untuk mewujudkan struktur usaha yang kukuh,andal, berdaya saing tinggi, dan hasil Jasa Konstrrrksi yangberkualitas;

b. mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksiyang menjamin kesetaraan kedudukan antara penggunaJasa dan Penyedia Jasa dalam menjalankan hak dankewajiban, serta meningkatkan kepatuhan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan;

c. mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidangJasa Konstruksi;

d. menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu mewujudkankeselamatan publik dan menciptakan kenyamananlingkungan terbangun;

e. menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yangbaik; dan

f. menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh tahapanpenyelenggaraan Jasa Konstruksi.

BAB III

Page 5: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUBLII'r ll"lDONESlA

-5-

BAB IIITANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN

Bagian KesatuTanggung Jawab

Pasal 4

(1) Pemerintah Pusat bertanggung jawab atas:a. meningkatnya kemampuan dan kapasitas usaha Jasa

Konstruksi nasional;b. terciptanya iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan

Jasa Konstruksi yang transparan, persaingan usahayang sehat, serta jaminan kesetaraan hak dankewajiban antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa;

c. terselenggaranya Jasa Konstruksi yang sesuai denganStandar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, danKeberlanjutan;

d. meningkatnya kompetensi, profesionalitas, danproduktivitas tenaga kerja konstruksi nasional;

e. meningkatnya kualitas penggunaan material danperalatan konstruksi serta teknologi konstruksi dalamnegeri;

f. meningkatnya partisipasi masyarakat Jasa Konstruksi;dan

g. tersedianya sistem informasi Jasa Konstrrrksi.

(2) Tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh Menteri, berkoordinasi dengan menteriteknis terkait.

Bagian KeduaKewenangan

Paragraf 1

Kewenangan Pemerintah Pusat

Pasal 5

Untuk mencapai tujuanPasal 4 ayat (1) hurufkewenangan:

sebagaimana dimaksud dalama, Pemerintah Pusat memiliki

(1)

a. mengembangkan

Page 6: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-6-

a. mengembangkan struktur usaha Jasa Konstruksi;b. mengembangkan sistem persyaratan usaha Jasa

Konstruksi;c. menyelenggarakan registrasi badan usaha Jasa

Konstruksi;d. menyelenggarakan akreditasi bagi asosiasi perusahaan

Jasa Konstruksi dan asosiasi yang terkait dengan rantaipasok Jasa Konstruksi;

e. menyelenggarakan pemberian lisensi bagi lernbaga yangmelaksanakan sertifikasi badan usaha;

f. mengembangkan sistem rantai pasok Jasa Konstrtrksi;g. mengembangkan sistem permodalan dan sistem

penjaminan usaha Jasa Konstruksi;h. memberikan dukungan dan pelindungan bagi pelaku

usaha Jasa Konstruksi nasional dalam mengakses pasarJasa Konstruksi internasional;

i. mengembangkan sistem pengawasan tertib usaha JasaKonstruksi;

j. menyelenggarakan penerbitan izin perwakilan badanusaha asing dan lzin Usaha dalam rangka penanamanmodal asing;

k. menyelenggarakan pengawasan tertib usaha JasaKonstruksi asing dan Jasa Konstruksi kualifikasi besar;

1. menyelenggarakan pengembangan layanan usaha JasaKonstruksi;

m. mengumpulkan dan mengembangkan sistem informasiyang terkait dengan pasar Jasa Konstruksi di negarayang potensial untuk pelaku usaha Jasa Konstruksinasional;

n. mengembangkan sistem kemitraan antara usaha JasaKonstruksi nasional dan internasional;

o. menjamin terciptanya persaingan yang sehat dalampasar Jasa Konstruksi;

p. mengembangkan segmentasi pasar Jasa Konstrrrksinasional;

q. memberikan pelindungan hukum bagi pelaku usahaJasa Konstruksi nasional yang mengakses pasar JasaKonstruksi internasional; dan

r. menyelenggarakan registrasi pengalaman badan usahaJasa Konstruksi.

(2) Untuk

Page 7: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUELIK INDOI.IESIA

-7 -

(2) untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf b, pemerintah pusat memilikikewenangan:

a. mengembangkan sistem pemilihan penyedia Jasa dalampenyelenggaraan Jasa Konstruksi;

b. mengembangkan Kontrak Kerja Konstruksi yangmenjamin kesetaraan hak dan kewajiban .rrt"r.Pengguna Jasa dan penyedia Jasa;

c. mendorong digunakannya alternatif penyelesaiansengketa penyelenggaraan Jasa Konstruksi di luarpengadilan; dan

d. mengembangkan sistem kinerja penyedia Jasa dalampenyelenggaraan Jasa Konstruksi.

(3) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf c, pemerintah pusat memilikikewenangan:

a. mengembangkan standar Keamanan, Keselamatan,Kesehatan, dan Keberranjutan daram penyelenggaraanJasa Konstruksi;

b. menyelenggarakan pengawasan penerapan StandarKeamanan, Keselamatan, Kesehatarr, dan keberranjutandalam penyelenggaraan dan pemanfaatan JasaKonstruksi oleh badan usaha Jasa Konstruksi;

c. menyelenggarakan registrasi penilai ahli; dand. menetapkan penilai ahli yang teregistrasi dalam hal

terjadi Kegagalan Bangunan.

(4) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf d, pEmerintah pusat memilikikewenangan:a. mengembangkan standar kompetensi kerja dan

pelatihan Jasa Konstruksi;b. memberdayakan rembaga pendidikan dan pelatihan

kerja konstruksi nasional;c. menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja konstruksi

strategis dan percontohan;d. mengembangkan sistem sertifikasi kompetensi tenaga

kerja konstruksi;

e. menetapkan

Page 8: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

-8-

e. menetapkan standar remunerasi minimalkerja konstruksi;

f. menyelenggarakan pengawasan sistempelatihan, dan standar remunerasi minimalkerja konstruksi;

g. menyelenggarakan akreditasi bagi asosiasilisensi bagi lembaga sertifikasi profesi;

h. menyelenggarakan registrasi tenaga keda konstmksi;i. menyelenggarakan registrasi pengalaman profesional

tenaga kerja konstruksi serta lembaga pendidikan danpelatihan kerja di bidang konstruksi;

j. menyelenggarakan penyetaraan tenaga kerja konstruksiasing; dan

k. membentuk lembaga sertifikasi profesi untukmelaksanakan tugas sertifikasi Kompetensi Kerja yangbelum dapat dilakukan lembaga sertifikasi profLsi yangdibentuk oleh asosiasi profesi atau lembaga pendidikaidan pelatihan.

(5) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf e, pemerintah pusat memilikikewenangan:

a- mengembangkan standar material dan peralatankonstruksi, serta inovasi teknologi konstruksi;

b. mengembangkan skema kerja sama antara institusipenelitian dan pengembangan dan seluruh pemangkukepentingan Jasa Konstruksi;

c. menetapkan pengembangan teknologi prioritas;

FRES IDENREPUBLIK IIIDONESIA

d. memublikasikan material danserta teknologi konstruksi dalampemangku kepentingan, baikinternasional;

bagi tenaga

sertifikasi,bagi tenaga

profesi dan

peralatan konstruksinegeri kepada seluruh

nasional maupun

e. menetapkan dan meningkatkan penggunaan standarmutu material dan peralatan sesuai dengan standarNasional Indonesia;

f. melindungi kekayaan intelektuar atas material danpeialatan konstruksi serta teknorogi konstruksi hasilpenelitian dan pengembangan dalam negeri; dan

g. membangun sistem rantai pasok material, peralatan,dan teknologi konstruksi.

(6) Untuk

Page 9: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

(7)

(8)

PRES IDEI.JREPUBLIK INIDONESIA\

-9 -

(6) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf f, Pemerintah Pusat memilikikewenangan:

a. meningkatkan partisipasi masyarakat yang berkualitasdan bertanggung jawab dalam pengawasanpenyelenggaraan Jasa Konstruksi;

b. meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat JasaKonstruksi;

c. memfasilitasi penyelenggaraan forum Jasa Konstruksisebagai media aspirasi masyarakat Jasa Konstruksi;

d. memberikan dukungan pembiayaan terhadappenyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi Kerja; dan

e. meningkatkan partisipasi masyarakat yang berkualitasdan bertanggung jawab dalam Usaha PenyediaanBangunan.

Dukungan pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat(6) huruf d dilakukan dengan mempertimbangkankemampuan keuangan negara.

Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf g, Pemerintah Pusat memilikikewenangan:

a. mengembangkan sistem informasi Jasa Konstruksinasional; dan

b. mengumpulkan data dan informasi Jasa Konstruksinasional dan internasional.

Pasal 6

(1) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf a, gubernur sebagai wakil pemerintahPusat di daerah memiliki kewenangan:a. memberdayakan badan usaha Jasa Konstruksi;b. menyelenggarakan pengawasan proses pemberian lzin

Usaha nasional;c. menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa

Konstruksi di provinsi;d. menyelenggarakan pengawasan sistem rantai pasok

konstruksi di provinsi; dan

e. memfasilitasi

Page 10: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUELIK IIIDONESIA

_10_

e. memfasilitasi kemitraan antara badan usaha JasaKonstruksi di provinsi dengan badan usaha dari luarprovinsi.

(2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf b, gubernur sebagai wakilPemerintah Pusat di daerah memiliki kewenangan:a. menyelenggarakan pengawasan pemilihan penyedia Jasa

dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi:b. menyelenggarakan pengawasan

Konstruksi; danKontrak Keqja

c. menyelenggarakan pengawasan tertib penyelenggaraandan tertib pemanfaatan Jasa Konstruksi di provinsi.

(3) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf c, gubernur sebagai wakil pemerintahPusat di daerah memiliki kewenangan menyelenggarakanpengawasan penerapan Standar Keamanan, Keselamatan,Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan danpemanfaatan Jasa Konstruksi oleh badan usaha JasaKonstruksi kualifikasi kecil dan menengah.

(41 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf d, gubernur sebagai wakil pemerintahPusat di daerah memiliki kewenangan menyelenggarakanpengawasan:

a. sistem Sertifikasi Kompetensi Kerja;b. pelatihan tenaga kerja konstruksi; danc. upah tenaga kerja konstruksi.

(5) untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf e, gubernur sebagai wakil pemerintahPusat di daerah memiliki kewenangan:a. menyelenggarakan pengawasan penggunaan material,

peralatan, dan teknologi konstruksi;b. memfasilitasi keda sama antara institusi penelitian dan

pengembangan Jasa Konstruksi dengan seluruhpemangku kepentingan Jasa Konstruksi;

c. memfasilitasi pengembangan teknologi prioritas;d. menyelenggarakan pengawasan pengelolaan dan

pemanfaatan sumber material konstruksi; dan

e. meningkatkan

Page 11: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

,r",*,.;S^ \]_-1i,,

ffi:*-*$4ffPRES IDEI.I

REPUBLIK INIDONESIA

- 11-

e. meningkatkan penggunaan standar mutu material danperalatan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia.

(6) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf f, gubernur sebagai wakil PemerintahPusat di daerah memiliki kewenangan:

a. memperkuat kapasitas kelembagaan masyarakat JasaKonstruksi provinsi;

b. meningkatkan partisipasi masyarakat Jasa Konstruksiyang berkualitas dan bertanggung jawab dalampengawasan penyelenggaraan usaha Jasa Konstruksi;dan

c. meningkatkan partisipasi masyarakat Jasa Konstruksiyang berkualitas dan bertanggung jawab dalam UsahaPenyediaan Bangunan.

(7) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf g, gubernur sebagai wakil PemerintahPusat di daerah memiliki kewenangan mengumpulkan datadan informasi Jasa Iionstruksi di provinsi.

Paragraf 2Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi

Pasal 7

Kewenangan Pemerintah Daerah provinsi pada sub-urusan JasaKonstrrrksi meliputi:a. penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi; dan

b. penyelenggaraan sistem informasi Jasa Konstruksi cakupandaerah provinsi.

Paragraf 3Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten I Kota

Pasal 8

Kewenangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota pada sub-uransan Jasa Konstruksi meliputi:a. penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi;

b. penyelenggaraan

Page 12: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

b.

c.

d.

PRES IDEI{REPUBLIK II!DONESIA

-L2-

penyelenggaraan sistem informasi Jasa Konstruksi cakupandaerah kabupaten/ kota;penerbitan rzin usaha nasional kualifikasi kecil, menengah,dan besar; danpengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan, dan tertibpemanfaatan Jasa Konstruksi.

Pasal 9

Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5 sampai dengan pasal 8, pemerintah pusatdan/atau Pemerintah Daerah dapat melibatkan masyarakat JasaKonstruksi.

Pasal 10

Ketentuan lebih lanjut mengenaikewenangan sebagaimana dimaksuddengan Pasal 9 diatur dalam Peraturan

tanggung jawab dandalam Pasal 4 sampaiPemerintah.

BAB IVUSAHA JASA KONSTRUKSI

Bagian KesatuStruktur Usaha Jasa Konstruksi

Paragraf 1

Umum

Pasal 11,

Struktur usaha Jasa Konstruksi meliputi:a. jenis, sifat, klasifikasi, dan layanan usaha; danb. bentuk dan kualifikasi usaha.

Paragraf 2

Page 13: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES I DENREFUEI-lK ll.lDONESlA

-13-

Paragraf 2Jenis, Sifat, Klasifikasi, dan Layanan Usaha

Pasal 12

Jenis usaha Jasa Konstruksi meliputi:a. usaha jasa Konsultansi Konstruksi;b. usaha Pekerjaan Konstruksi; dan

c. usaha Pekerjaan Konstruksi terintegrasi.

(1)

Pasal 13

Sifat usaha jasa Konsultansi Konstruksi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12 huruf a meliputi:a. umum; danb. spesialis.

Klasifikasi usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifatumum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a antaralain:a. arsitektur;b. rekayasa;c. rekayasa terpadu; dan

d. arsitektur lanskap dan perencanaan wilayah.

Klasifikasi usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifatspesialis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bantara lain:a. konsultansi ilmiah dan teknis; danb. pengujian dan analisis teknis.

Layanan usaha yang dapat diberikan oleh jasa KonsultansiKonstruksi yang bersifat umum sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a meliputi:a. pengkajian;b. perencanaan;c. perancangan;d. pengawasan; dan/ataue. manajemen penyelenggaraan konstruksi.

(2)

(3)

(4)

(5) Layanan

Page 14: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

.";.,#S i{,\:,*,.EJil'-- A ".,38't,

ffi,x,M-f*6r44#

FRES IDENREPUBLIK INDONESIA

(s)

-14-

Layanan usaha yang dapat diberikan oleh jasa KonsultansiKonstruksi yang bersifat spesialis sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b meliputi:a. survei;b. pengujian teknis; dan/atauc. analisis.

Pasal 14

Sifat usaha Pekerjaan Konstruksi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 12 huruf b meliputi:a. umum; danb. spesialis.

Klasifikasi usaha Pekerjaan Konstruksi yang bersifat umumsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:a. bangunan gedung; danb. bangunan sipil.

Klasifikasi usaha Pekerjaan Konstrr.rksi yang bersifatspesialis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bantara lain:a. instalasi;b. konstruksi khusus;c. konstrrrksi prapabrikasi;d. penyelesaian bangunan; dane. penyewaan peralatan.

Layanan usaha yang dapat diberikan oleh pekerjaanKonstruksi yang bersifat umum sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a meliputi:a. pembangunan;b. pemeliharaan;c. pembongkaran; dan/ataud. pembangunan kembali.

Layanan usaha yang dapat diberikan oleh pekerjaanKonstruksi yang bersifat spesialis sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b meliputi pekerjaan bagian tertentudari bangunan konstruksi atau bentuk fisik lainnya.

(3)

(1)

(2)

(41

(s)

Pasal 15

Page 15: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES I DENREPUELIK INDONESIA

-15-

Pasal 15

(1) Klasifikasi usaha Pekerjaan Konstruksi terintegrasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf c meliputi:a. bangunan gedung; danb. bangunan sipil.

{2) Layanan usaha yang dapat diberikan oleh PekedaanKonstruksi terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) meliputi:a. rancang bangun; danb. perekayasaan, pengadaan, dan pelaksanaan.

Pasal 16

Perubahan atas klasifikasi dan layanan usaha Jasa Konstruksisebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 sampai dengan Pasal 15dilakukan dengan memperhatikan perrrbahan klasifikasi produkkonstruksi yang berlaku secara internasional dan perkembanganlayanan usaha Jasa Konstruksi.

Pasal 17

Kegiatan usaha Jasa Konstruksi didukung dengan usaharantai pasok sumber daya konstruksi.

Sumber daya konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diutamakan berasal dari produksi dalam negeri.

Pasal 18

Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, sifat, klasifikasi, layananusaha, perubahan atas klasifikasi dan layanan usaha, danusaha rantai pasok sumber daya konstruksi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 11 sampai dengan Pasal 17 diatur dalamPeraturan Pemerintah.

(1)

(2t

Paragraf 3

Page 16: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

*,*.}St^ q.{!,i,

ffi*$*ffi45q#

PRES IDEI{REPUE!LIK INDONESI,A

_ 16_

Paragraf 3Bentuk dan Kualifikasi Usaha

Pasal 19

Usaha Jasa Konstruksi berbentuk usaha orang perseoranganatau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun tidakberbadan hukum.

Pasal 20(1) Kualifikasi usaha bagi badan usaha sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 19 terdiri atas:a. kecil;b. menengah; danc. besar.

(2) Penetapan kualifikasi usaha sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilaksanakan melalui penilaian terhadap:a. penjualan tahunan;b. kemampuan keuangan;c. ketersediaan tenaga kerja konstrrrksi; dand. kemampuan dalam penyediaan peralatan konstruksi.

(3) Kualifikasi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menentukan batasan kemampuan usaha dan segmentasipasar usaha Jasa Konstruksi.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan kualifikasiusaha sebagaimana dimaksud pada ayat {2) diatur dalamPeraturan Menteri.

Bagian KeduaSegmentasi Pasar Jasa Konstruksi

Pasal 2 1

(1) usaha orang perseorangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 19 dan badan usaha Jasa Konstruksi kualifikasi kecilsebagaimana dimaksud dalam pasal 20 ayat (1) huruf ahanya dapat menyelenggarakan Jasa Konstruksi padasegmen pasar yang:

a. berisiko

Page 17: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

)!*? sin.j\?,,,tf" ' l --'=:.}\ir

ffi:*)$-*f=*aya,affi

PIQtrS IDFiNREI-JtJBLIl( INDONESIA

-17-

a. berisiko kecil;b. berteknologi sederhana; danc. berbiaya kecil.

(2) usaha orang perseorangan sebagaimana dimaksud padaayat (1) hanya dapat menyelenggarakan pekerjaan y.rgsesuai dengan bidang keahliannya.

Pasal 22

Badan usaha Jasa Konstruksi kualifikasi menengahsebagaimana dimaksud dalam pasal 20 ayat (1) huruf b haiyadapat menyelenggarakan Jasa Konstrrrk"i p"a^ segmen p;;,yang:

a. berisiko sedang;b. berteknologi madya; dan/atauc. berbiaya sedang.

Pasal 23

Badan usaha Jasa Konstruksi kualifikasi besar sebagaimanadimaksud dalam pasal 20 ayat (1) huruf c yang berbadan-hukumdan perwakilan usaha Jasa Konstruksi

"Jirrg hanya dapatmenyelenggarakan Jasa Konstruksi pada segmen pasar yang:a. berisiko besar;b. berteknologi tinggi; dan/atauc. berbiaya besar.

Pasal24

(1) Dalam hal penyelenggaraan Jasa Konstruksi menggunakananggaran pendapatan dan belanja daerah serta memenuhikriteria berisiko kecil sampai dengan sedang, berteknologisederhana sampai dengan madya, dan 6erbiaya tcecltsampai dengan sedang, pemerintah Daerah provinsi dapatmembuat kebijakan khusus.

(2) Kebijakan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (r)meliputi:

a. keda sama

Page 18: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

,r*:ii(t^ +l!.,in,

ii*B*F.)gyqgW

PRES IDENIREFUBLII( INDONESIA

_18_

a. kerja sama operasi dengan badan usaha JasaKonstruksi daerah; dan/ atau

b. penggunaan Subpenyedia Jasa daerah.

Pasal 25

Ketentuan lebih lanjut mengenai segmentasi pasar serta kriteriarisiko, teknologi, dan biaya sebagaimana dimaksud d.alam pasal21 sampai dengan Pasal 24 diatur dalam peraturan pemerintah.

Bagian KetigaPersyaratan Usaha Jasa Konstruksi

Paragraf 1

Umum

Pasal 26

Setiap usaha orang perseorangan sebagaimana dimaksuddalam Pasal L9 yang akan memberilian layanan JasaKonstruksi wajib memiliki Tanda Dafiar UsahaPerseorangan.

setiap badan usaha Jasa Konstruksi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 19 yang akan memberikan layananJasa Konstruksi wajib memiliki Izin Usaha.

randa Dartar ,".n"tiJl5fl"1gan dan rzin usaha

Pasal2TTanda Daftar Usaha Perseorangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 26 ayat (1) diberikan oleh pemerintah Daerahkabupaten/kota kepada usaha orang perseorangan yangberdomisili di wilayahnya sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(1)

(2)

Pasal 28

rzin Usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 26diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kotabadan usaha yang berdomisili di wilayahnya sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

ayat (2)kepadadengan

Pasal 29

Page 19: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

,*J.b -,rrr..,Y,l'-,I'!\t , *SriS.

#ffi-F*p4ffi

FRES IDEI{REPUELIK INDONIESIA

_19_

Pasal 29

(1) Izin Usaha dan Tanda Daftar Usaha Perseorangan berlakuuntuk melaksanakan kegiatan usaha Jasa Konstruksi diseluruh wilayah Republik Indonesia.

(2) Pemerintah Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksuddalam Fasal 27 dan Pasal 28 membentuk peraturan didaerah mengenai lzin Usaha dan Tanda Daftar UsahaPerseorangan.

Paragraf 3Sertifikat Badan Usaha

Pasal 30

(1) Setiap badan usaha yang mengerjakan Jasa Konstruksiwajib memiliki Sertifikat Badan Usaha.

(2) Sertifikat Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diterbitkan melalui suatu proses sertifikasi dan registrasioleh Menteri.

(3) Sertifikat Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) paling sedikit memuat:a. jenis usaha;b. sifat usaha;c. klasifikasi usaha; dand. kualifikasi usaha.

(4) Untuk mendapatkan Sertifikat Badan Usaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1), badan usaha Jasa Konstruksimengajukan permohonan kepada Menteri melalui lembagaSertifikasi Badan Usaha yang dibentuk oleh asosiasi badanusaha terakreditasi.

(5) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberikanoleh Menteri kepada asosiasi badan usaha yang memenuhipersyaratan:a. jumlah dan sebaran anggota;

b. pemberdayaan kepada anggota;c. pemilihan pengurus secara demokratis;

d. sarana

Page 20: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUBLIK II'.IDONESIA

-20-

d. sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah; dane. pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan

peraturan perundangan-undangan.

(6) setiap asosiasi badan usaha yang mendapatkan akreditasiwajib menjalankan kewajiban yang diatur dalam peraturanMenteri.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi dan registrasibadan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) danakreditasi asosiasi badan usaha sebagaimana dimaksudpada ayat (4) diatur dalam Peraturan Menteri.

Paragraf 4Tanda Daftar Pengalaman

Pasal 31

(1) Untuk mendapatkan pengakuan pengalaman usaha, setiapbadan usaha Jasa Konstruksi kualifikasi menengah danbesar harus melakukan registrasi pengalaman kepadaMenteri.

(21 Registrasi pengalaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibuktikan dengan tanda daftar pengalaman.

(3) Tanda daftar pengalaman sebagaimana dimaksud pada ayat(2) paling sedikit memuat:a. nama paket pekerjaan;

b. PenggunaJasa;c. tahun pelaksanaan pekerjaan;d. nilai pekerjaan; dane. kinerja Penyedia Jasa.

(4) Pengalaman yang diregistrasi ke dalam tanda daftarpengalaman sebagaimana dimaksud pada ayat (3)merupakan pengalaman menyelenggarakan Jasa Konstruksiyang sudah melalui proses serah terima.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai registrasi pengalamansebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Menteri.

Bagian Keempat

Page 21: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUBLIK ll\Dot.lESlA

-2r-

Bagian KeempatBadan Usaha Jasa Konstruksi Asing dan Usaha Perseorangan Jasa Konstruksi

Asing

Pasal 32

Badan usaha Jasa Konstruksi asing atau usaha perseoranganJasa Konstruksi asing yang akan melakukan usaha JasaKonstruksi di wilayah Indonesia wajib membentuk:a. kantor perwakilan; dan/ataub. badan usaha berbadan hukum Indonesia melalui kerja

sama modal dengan badan usaha Jasa Konstruksi nasional.

Pasal 33

(1) Kantor perwakilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32huruf a wajib:

berbentuk badan usaha dengan kualifikasi yang setaradengan kualifikasi besar;

memiliki izin perwakilan badan usaha Jasa Konstruksiasing;

c. membentuk kerja sama operasi dengan badan usahaJasa Konstruksi nasional berkualifikasi besar yangmemiliki Izin Usaha dalam setiap kegiatan usaha JasaKonstrrrksi di Indonesia;

d. mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja Indonesiadaripada tenaga kerja asing;

e. menempatkan warga negara Indonesia sebagai pimpinantertinggi kantor perwakilan;

f. mengutamakan penggunaan material dan teknologikonstruksi dalam negeri;

g. memiliki teknologi tinggi, mutakhir, efisien, berwawasanlingkungan, serta memperhatikan kearifan lokal;

h. melaksanakan proses alih teknologi; dani. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundan g-undangan.

(2) lzin perwakilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufb diberikan oleh Menteri sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

b.

(3) Kerja sama

Page 22: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI.IREPUBLIK INDOI''IESIA

(1)

(21

(3)

-22-

(3) Kerja sama operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf c dilakukan dengan prinsip kesetaraan kualifikasi,kesamaan layanan, dan tanggung renteng.

Pasal 34

Ketentuan mengenai kerja sama modal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 32 huruf b dilaksanakan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Badan usaha Jasa Konstruksi yang dibentuk dalam rangkakerja sama modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 32huruf b harus memenuhi persyaratan kualifikasi besarsebagaimana dimaksud dalam pasal 20 ayat (l) huruf c.

Badan usaha Jasa Konstruksi yang dibentuk dalam rangkakerja sama modal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)wajib memiliki Izin Usaha.

Izin Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikanoleh Menteri sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 35

Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian izin perwakilan, tatagara kerja sama operasi, dan penggunaan lebitr- banyak tenagakerja Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam pasal -ss

ayat 1i1huruf b, huruf c, huruf d, dan pemberian rzin usahasebagaimana dimaksud dalam pasal 34 ayat (4) diatur dalamPeraturan Menteri.

Bagian KelimaPengembangan Usaha Jasa Konstruksi

Pasal 36(1) Pengembangan jenis usaha Jasa Konstruksi sebagaimana

dimaksud dalam pasal L2 dapat dilakukan melalui UsahaPenyediaan Bangunan.

(4)

(2) Usaha

Page 23: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

_23_

(2) Usaha Penyediaan Bangunan sebagaimana dimaksud padaayat (1) terdiri atas Usaha Penyediaan Bangunan gedungdan Usaha Penyediaan Bangunan sipil.

(3) Usaha Penyediaan Bangunan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dibiayai melalui investasi yang bersumber dari:a. Pemerintah Pusat;

b. Pemerintah Daerah;

c. badan usaha; dan/ataud. masyarakat.

(41 Perizinan Usaha Penyediaan Bangunan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Usaha PenyediaanBangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampaidengan ayat (3) diatur dalam Peraturan Presiden.

Bagian KeenamPengembangan Usaha Berkelanj utan

Pasal 37

Setiap badan usaha Jasa Konstruksi harus melakukanpengembangan usaha berkelanj utan.

Pengembangan usaha berkelanjutan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) bertujuan untuk:a. meningkatkan tata kelola usaha yang baik; danb. memiliki tanggung jawab profesional termasuk tanggung

jawab badan usaha terhadap masyarakat.

Pengembangan usaha berkelanjutan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diselenggarakan oleh asosiasi badan usahaJasa Konstruksi.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan usahaberkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Menteri.

(1)

(2)

(3)

(41

BAB V

Page 24: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

F]RES IDEI'IREPUBLIK INDOI.IESIA

-24-

BAB VPENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI

Bagian KesatuUmum

Pasal 38

(1) Penyelenggaraanpenyelenggaraan

Jasa Konstruksi terdiri atasusaha Jasa Konstruksi dan

penyelenggaraan Usaha Penyediaan Bangunan.

(21 Penyelenggaraan usaha Jasa Konstruksi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dikerjakan sendiri ataumelalui pengikatan Jasa Kontruksi.

(3) Penyelenggaraan Usaha Penyediaan Bangunan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dikerjakan sendiri ataumelalui perjanjian penyediaan bangunan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan usahaJasa Konstruksi yang dikerjakan sendiri sebagaimanadimaksud pada ayat (21 dan penyelenggaraan UsahaPenyediaan Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

diatur dalam Peraturan Presiden.

Bagian KeduaPengikatan Jasa Konstruksi

Paragraf 1

Pengikatan Para Pihak

Pasal 39

Para pihak dalam pengikatan Jasa Konstruksi terdiri atas:a. PenggunaJasa; dan

b. Penyedia Jasa.

Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas:a. orang perseoranganl ataub. badan.

(1)

(2)

(3) Pengikatan

Page 25: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUHLIK INDONESI/\

-25-

(3) Pengikatan hubungan kerja Jasa Konstruksi dilakukanberdasarkan prinsip persaingan yang sehat dan dapatdipertanggungj awabkan secara keilmuan.

Pasal 40

Ketentuan mengenai pengikatan di antara para pihaksebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 berlaku sesuai denganketentuan peraturan perrrndang-undangan yang mengaturmengenai hukum keperdataan kecuali ditentukan lain dalamUndang-Undang ini.

Paragraf 2Pemilihan Penyedia Jasa

Pasal 41

Pemilihan Penyedia Jasa hanya dapat diikuti oleh Penyedia Jasayang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalamPasal 26 sampai dengan Pasal 34.

Pasal42

Pemilihan Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalamPasal 4l yang menggunakan sumber pembiayaan darikeuangan Negara dilakukan dengan cara tender atauseleksi, pengadaan secara elektronik, penunjukanlangsung, dan pengadaan langsung sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Tender atau seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dilakukan melalui prakualifikasi, pascakualifikasi,atau tender cepat.

Pengadaan secara elektronik sebagaimana dimaksud padaayat (1) merupakan metode pemilihan Penyedia Jasa yangsudah tercantum dalam katalog.

Penunjukan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dilakukan dalam hal:a. penanganan darurat untuk kearnanan dan keselamatan

masyarakat;

(1)

(2)

(3)

(4)

b. pekerjaan

Page 26: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI{REPUELII( IND(f, t'lESlA

c.

d.e.

-26-

pekerjaan yang kompleks yang hanya dapatdilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang sangat terbatasatau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak;pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkutkeamanan dan keselamatan negara;pekerjaan yang berskala kecil; dan/ataukondisi tertentu.

(5) Pengadaan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan untuk paket dengan nilai tertentu.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai kondisi tertentusebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf e dan nilaitertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Pasal 43

(1) Pemilihan Penyedia Jasa dan penetapan Penyedia Jasadalam pengikatan hubungan keda Jasa Konstruksidilakukan dengan mempertimbangkan:a. kesesuaian antara bidang usaha dan ruang lingkup

pekerjaan;b. kesetaraan antara kualifikasi usaha dan beban kerja;c. kinerja Penyedia Jasa; dand. pengalaman menghasilkan produk konstruksi sejenis.

(2) Dalam hal pemilihan penyedia layanan jasa KonsultansiKonstruksi yang menggunakan tenaga kerja konstruksipada jenjang jabatan ahli, Pengguna Jasa harusmemperhatikan standar remunerasi minimal.

(3) Standar remunerasi minimal sebagaimana dimaksud padaayat (21ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 44

Pengguna Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2)dilarang menggunakan Penyedia Jasa yang terafiliasi padapembangunan untuk kepentingan umum tanpa melalui tenderatau seleksi, atau pengadaan secara elektronik.

b.

Pasal 45

Page 27: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

(1)

(2)

PRES IDEI\REPUBLIK II{DOI{ESIA

-27 -

Pasal 45

Ketentuan lebih lanjut mengenai pemilihan penyedia Jasa danpenetapan Penyedia Jasa dalam hubungan kerja JasaKonstruksi sebagaimana dimaksud dalam Fasal 4i sampaidengan Pasal 44 diatur dalam peraturan pemerintah.

Paragraf 3Kontrak Kerja Konstruksi

Pasal 46Pengaturan hubungan kerja antara pengguna Jasa danPenyedia Jasa harus dituangkan dalam - Kontrak KerjaKonstruksi.Bentuk Kontrak Kerja Konstrtrksi dapat mengikutiperkembangan kebutuhan dan dilaksanakan sesuai dJnganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 47Kontrak Kerja Konstruksi paling sedikit harus mencakupuraian mengenai:a. para pihak, memuat secara jelas identitas para pihak;b. rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci

tentang lingkup kerja, nilai pekerjaan, harga satuan,lumsum, dan batasan waktu pelaksanaan;

c. masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktupelaksanaan dan pemeliharaan yang menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa;

d. hak dan kewajiban yang setara, memuat hak penggunaJasa untuk memperoleh hasil Jasa Konstruk"i-d"r,kewajibannya untuk memenuhi ketentuan yangdiperjanjikan, serta hak penyedia Jasa untukmemperoleh informasi dan imbalan iasa sertakewajibannya melaksanakan layanan Jasa Klnstruksi;

e. penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajibanmempekerjakan tenaga kerja konstruksi bersertifikat;

f. cara pembayaran, memuat ketentuan tentang kewajibanPengguna Jasa dalam melakukan pembayaran hasillayanan Jasa Konstruksi, termasuk di dalamnyajaminan atas pembayaran;

(1)

g. wanprestasi

Page 28: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

F'RES IDENREPUBLI}( INT]ONESIA

_28_

g. wanprestasi, memuat ketentuan tentang tanggung jawabdalam hal salah satu pihak tidak melaksanakankewqi iban sebagaimana diperj anj ikan;

h. penyelesaian perselisihan, memuat ketentuan tentangtata cara penyelesaian perselisihan akibatketidaksepakatan;

i. pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi, memuatketentuan tentang pemutusan Kontrak Kerja Konstruksiyang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajibansalah satu pihak;

j. keadaan memaksa, memuat ketentuan tentang kejadianyang timbul di luar kemauan dan kemampuan parapihak yang menimbulkan kerugian bagi salah satupihak;

k. Kegagalan Bangunan, memuat ketentuan tentangkewajiban Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa atasKegagalan Bangunan dan jangka waktupertanggungjawaban Kegagalan Bangunan;

1. pelindungan pekerja, memuat ketentuan tentangkewajiban para pihak dalam pelaksanaan keselamatandan kesehatan kerja serta jaminan sosial;

m. pelindungan terhadap pihak ketiga selain para pihakdan pekerja, memuat kewajiban para pihak dalam halterjadi suatu peristiwa yang menimbulkan kerugian ataumenyebabkan kecelakaan dan/atau kematian;

n. aspek lingkungan, memuat kewajiban para pihak dalampemenuhan ketentuan tentang lingkungan;

o. jaminan atas risiko yang timbul dan tanggung jawabhukum kepada pihak lain dalam pelaksanaan PekerjaanKonstruksi atau akibat dari Kegagalan Bangunan; dan

p. pilihan penyelesaian sengketa konstruksi.

(2) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Kontrak Kerja Konstruksi dapat memuat kesepakatan parapihak tentang pemberian insentif.

Pasal 48Selain memuat ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal47, Kontrak Kerja Konstruksi:a. untuk layanan jasa perencanaan harus memuat ketentuan

tentang hak kekayaan intelektual;

b. untuk

Page 29: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

b.

c.

PRES IDEI.JREPUBLIK INDOITIESIA

-29-

untuk kegiatan pelaksanaan layanan Jasa Konstruksi, dapatmemuat ketentuan tentang subpenyedia Jasa serta pemaiokbahan, komponen bangunan, danf atau peralatan yans harusmemenuhi standar yang berlaku; danyang dilakukan dengan pihak asing, memuat kewajiban alihteknologi.

Pasal 49

Ketentuan mengenai Kontrak Kerja Konstruksi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4T berlaku juga dalam Kontrak KerjaKonstruksi antara Penyedia Jasa aan suupenyedia Jasa.

Pasal 50

(1) Kontrak Kerja Konstruksi dibuat dalam bahasa Indonesia.

(2) Dalam hal Kontrak Kerja Konstruksi dilakukan denganpihak asing harus dibuat dalam bahasa Indonesia a.r,bahasa Inggris.

(3) Dalam hal terjadi perselisihan dengan pihak asingsebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan KontraiKerja Konstruksi dalam bahasa Indonesia.

Pasal 51

Ketentuan lebih lanjut mengenaisebagaimana dimaksud dalam pasaldiatur dengan Peraturan Pemerintah.

Kontrak Kerja Konstruksi46 sampai dengan Pasal 50

Bagian KetigaPengelolaan Jasa Konstruksi

Paragraf 1

Penyedia Jasa dan Subpenyedia Jasa

Pasal 52

Penyedia Jasa dan subpenyedia Jasa dalam penyelenggaraanJasa Konstruksi harus:a. sesuai dengan perjanjian dalam kontrak;

b. memenuhi

Page 30: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

b.

c.

(1)

(2t

PRES IDEI'.IREPUELIK II\DONESIA

-30-

memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, danKeberlanjutan; danmengutamakan warga negara Indonesia sebagai pimpinantertinggi organisasi proyek.

Pasal 53

Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, pekerjaan utamahanya dapat diberikan kepada Subpenyedia Jasa yangbersifat spesialis sebagaimana dimaksud dalam pasal 13dan Pasal 14.

Pemberian pekerjaan utama kepada Subpenyedia Jasa yangbersifat spesialis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa.

Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Penyedia Jasadengan kualifikasi menengah dan/atau besarmengutamakan untuk memberikan pekerjaan penunjangkepada Subpenyedia Jasa dengan kualifikasi kecil.

Penyedia Jasa dan Subpenyedia Jasa wajib memenuhi hakdan kewajiban sebagaimana tercantum dalam Kontrak KerjaKonstruksi.

Pasal 54

(1) Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, penyedia Jasadan/atau Subpenyedia Jasa wajib menyerahkan hasilpekerjaannya secara tepat biaya, tepat mutu, dan tepatwaktu sebagaimana tercantum dalam Kontrak KerjaKonstruksi.

(2) Penyedia Jasa dan/atau Subpenyedia Jasa yang tidakmenyerahkan hasil pekerjaannya secara tepat biaya, tepatmutu, dan/atau tepat waktu sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat dikenai ganti kerugian sesuai dengankesepakatan dalam Kontrak Keda Konstruksi.

(3)

(41

Paragraf 2

Page 31: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

FRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-31 -

Paragraf 2Pembiayaan Jasa Konstruksi

Pasal 55

(1) Pengguna Jasa . bertanggung jawab atas biaya JasaKonstruksi sesuai dengan kesepakatan dalam Kontrak KerjaKonstruksi.

(2) Biaya Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (r)dapat bersumber dari dana pemerintah pusat, pemerintahDaerah, badan usaha, dan/atau masyarakat.

(3) Tl"sq".rg jawab atas biaya Jasa Konstruksi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dibuktikan dengan:a. kemampuan membayar; dan/ataub. komitmen atas pengusahaan produk Jasa Konstruksi.

(4) Kemampuan membayar sebagaimana dimaksud pada ayat(3) huruf a dibuktikan dengan dokumen dari lembagaperbankan dan/atau lembaga keuangan bukan bani,dokumen ketersediaan anggararT, atau dokumen lain yangdisepakati dalam Kontrak Kerja Konstruksi.

(5) Komitmen atas pengusahaan produk Jasa Konstruksisebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b didukungdengan jaminan melalui perjanjian kerja sama.

Pasal 56

(1) Dalam hal tanggung jawab atasdibuktikan dengan kemampuandimaksud dalam pasal 55 ayat (3)wajib melaksanakan pembayaranpekerjaan penyedia Jasa secarawaktu.

(2) Pengguna Jasa yang tidak menjamin ketersediaan biaya dantidak melaksanakan pembayaran atas penyerahan hasilpekerjaan Penyedia Jasa secara tepat jlmlah dan tepaiwaktu sebagaimana dimaksud pada ayai 1r; a"pat aike'naiqgnti kerugian sesuai dengan k"s.p.katan daram KontrakKerja Konstruksi.

biaya Jasa Konstruksimembayar sebagaimanahuruf a, Pengguna Jasaatas penyerahan hasil

tepat jumlah dan tepat

(3) Dalam

Page 32: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

(1)

(21

(3)

(41

IsRES IDENREPUELIK II{DOF.IESIA

-32-

(3) Dalam hal tanggung jawab atas layanan Jasa Konstruksiyang dilakukan melalui komitmen atas pengusahaanproduk Jasa Konstruksi, Penyedia Jasa harus mengetahuirisiko mekanisme komitmen atas pengusahaan produk JasaKonstruksi dan memastikan fungsionalitas produk sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 57

Dalam pemilihan Penyedia Jasa sebagaimana dimaksuddalam Pasal 42, Penyedia Jasa menyerahkan jaminankepada Pengguna Jasa untuk memenuhi kewajibansebagaimana dipersyaratkan dalam dokumen pemilihanPenyedia Jasa.

Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. jaminan penawaran;

b. jaminan pelaksanaan;

c. jaminan uang muka;d. jaminan pemeliharaan; dan/ataue. jaminan sanggah banding.

Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dapatdicairkan tanpa syarat sebesar nilai yang dijaminkan dandalam batas waktu tertentu setelah pernyataan PenggunaJasa atas wanprestasi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa.

Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapatdikeluarkan oleh lembaga perbankan, perusahaan asuransi,dan/atau perusahaan penjaminan dalam bentuk bankgaransi dan/atau perjanjian terikat sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Perubahan atas jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat(21 dilakukan dengan memperhatikan dinamikaperkembangan penyelenggaraan Jasa Konstruksi baiknasional maupun internasional.

Ketentuan lebih lanjut mengenai jaminan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan perrrbahan atas jaminansebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dalamPeraturan Presiden.

(s)

(6)

Bagian Keempat

Page 33: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

,,r..4$ *Jr-,r,lL:..,.-' t':::!i:,ii\

*

trt{ESlDEl'lt{EPU ELI l( ll.l Dol'.1 ESI/\

-33-

Bagian KeempatPerj anj ian Penyediaan Bangunan

Pasal 58

(1) Usaha Penyediaan Bangunan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 36 ayat (1) dapat dikerjakan sendiri atau olehpihak lain.

(21 Dalam hal dikerjakan oleh pihak lain sebagaimanadimaksud pada ayat (1), penyelenggaraan UsahaPenyediaan Bangunan dilakukan melalui perjanjianpenyediaan bangunan.

(3) Para pihak dalam perjanjian penyediaan bangunansebagaimana dimaksud pada ayat (21terdiri atas:

a. pihak pertama sebagai pemilik bangunan; dan

b. pihak kedua sebagai penyedia bangunan.

{4) Para pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiriatas:

a. orang perseorangan; ataub. badan.

(5) Usaha Penyediaan Bangunan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat dilakukan melalui kerja sama PemerintahPusat dan/atau Pemerintah Daerah dengan badan usahadan/atau masyarakat.

(6) Dalam perjanjian penyediaan bangunan sebagaimanadimaksud pada ayat (2), penyelenggaraan Jasa Konstruksiharus dilakukan oleh Penyedia Jasa.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai perjanjian penyediaanbangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diaturdalam Peraturan Presiden.

BAB VI

Page 34: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI'IREPUELIK II"IDONESIA

-34-

BAB VIKEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN,

DAN KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI

Bagian Kesatustandar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan

Pasal 59

(1) Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, penggunaJasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi StandarKeamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan.

(2) Dalam memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan,Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud padaayat (1) Pengguna Jasa dan/atau penyedia Jasa harusmemberikan pengesahan atau persetujuan atas:a. hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau perancangan;b. rencana teknis proses pembangunan, pemeliharaan,

pembongkaran, dan/atau pembangunan kembali;c. pelaksanaan suatu proses pembangunan, pemeliharaan,

pembongkaran, dan/ atau pembangunan kembali;d. penggunaan material, peralatan dan/atau teknologi;

dan/ataue. hasil layanan Jasa Konstruksi.

(3) Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, danKeberlanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) palingsedikit meliputi:a. standar mutu bahan;b. standar mutu peralatan;c.

d.

e.

f.ob.

h.

standar keselamatan dan kesehatan kerja;standar prosedur pelaksanaan Jasa Konstrr.rksi;standar mutu hasil pelaksanaan Jasa Konstruksi;standar operasi dan pemeliharaan;pedoman pelindungan sosial tenaga kerja dalampelaksanaan Jasa Konstruksi sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan; danstandar pengelolaan lingkungan hidup sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Standar

Page 35: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

(41

(s)

(1)

(2)

If RES IDENREPUBLIK INDONESIA

-35-

Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, danKeberlanjutan untuk setiap produk Jasa Konstruksisebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh menteriteknis terkait sesuai dengan kewenangannya.

Dalam men5rusun Standar Keamanan, Keselamatan,Kesehatan, dan Keberlanjutan untuk setiap produk JasaKonstruksi, menteri teknis terkait sebagaimana dimaksudpada ayat (4) memperhatikan kondisi geografis yang rawangempa dan kenyamanan lingkungan terbangun.

Bagian KeduaKegagalan Bangunan

Paragraf 1

Umum

Pasal 60

Dalam hal penyelenggaraan Jasa Konstruksi tidakmemenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan,dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59,Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa dapat menjadipihak yang bertanggung jawab terhadap KegagalanBangunan.

Kegagalan Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan oleh penilai ahli.

Penilai ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (21ditetapkanoleh Menteri.

Menteri harus menetapkan penilai ahli dalam waktu palinglambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejakditerimanya laporan mengenai terjadinya KegagalanBangunan.

Paragraf 2Penilai Ahli

Pasal 61

Penilai ahli sebagaimana dimaksudharus:

dalam Pasal 60 ayat (21

(3)

(41

(1)

a. memiliki

Page 36: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

(2)

PRES I DENREPUELIK INDONESIA

-36-

a. memiliki Serffikat Kompetensi Kerja pada jedangjabatan ahli di bidang yang sesuai dengan klasifikasiproduk bangunan yang mengalami KegagalanBangunan;

b. memiliki pengalaman sebagai perencana, pelaksana,dan/atau pengawas pada Jasa Konstruksi

"."r"idengan klasifikasi produk bangunan yang mengalamiKegagalan Bangunan; dan

c. terdaftar sebagai penilai ahli di kementerian yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang JasaKonstruksi.

Penilai ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mempunyai tugas antara lain:a. menetapkan tingkat kepatuhan terhadap Standar

Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutandalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

b. menetapkan penyebab terjadinya Kegagalan Bangunan;c. menetapkan tingkat keruntuhan dan/atau tidak

berfungsinya bangunan;

d. menetapkan pihak yang bertanggung jawab atasKegagalan Bangunan;

e. melaporkan hasil penilaiannya kepada Menteri daninstansi yang mengeluarkan izin membangufl, palinglambat 90 (sembilan puluh) hari kerja terhitung- sejaktanggal pelaksanaan tugas; dan

f. memberikan rekomendasi kebijakan kepada Menteridalam rangka pencegahan terjadinya KegagalanBangunan.

Pasal 62

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalamPasal 61 ayat (2) penilai ahli dapat berkoordinasi denganpihak berwenang yang terkait.

Penilai ahli sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) wajibbekerja secara profesional dan tidak menjadi bagian dlrisalah satu pihak.

(1)

(2)

Pasal 63

Page 37: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI{REPUBLIK INDONESIA

-37 -

Pasal 63

Penyedia Jasa wajib mengganti atau memperbaiki KegagalanBangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (1) yangdisebabkan kesalahan Penyedia Jasa.

Pasal 64

Ketentuan lebih lanjut mengenai penilai ahli dan penilaianKegagalan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60sampai dengan Pasal 63 diatur dalam Peraturan Menteri.

Paragraf 3Jangka Waktu dan Pertanggungiawaban Kegagalan Bangunan

Pasal 65

(1) Penyedia Jasa wajib bertanggung jawab atas KegagalanBangunan dalam jangka waktu yang ditentukan sesuaidengan rencana umur konstruksi.

(21 Dalam hal rencana umur konstruksi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) lebih dari 10 (sepuluh) tahun,Penyedia Jasa wajib bertanggung jawab atas KegagalanBangunan dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh)tahun terhitung sejak tanggal penyerahan akhir layananJasa Konstruksi.

(3) Pengguna Jasa bertanggung jawab atas KegagalanBangunan yang terjadi setelah jangka waktu yang telahditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat(2).

(4) Ketentuan jangka waktu pertanggungjawaban atasKegagalan Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) harus dinyatakan dalam Kontrak KerjaKonstruksi.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban danpertanggungjawaban Penyedia Jasa atas KegagalanBangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 66

Page 38: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

(1)

(2)

-38-

pasal 66

Pengguna Jasa dan/atau pihak rain yang dirugikan akibatKegagalan Bangunan dapat melapoiku.n" terjatinya suatuKegagalan Bangunan kepada Menteri.

Ketentuan lebih l."jt mengenai tata cara pelaporanterjadinya Kegagalan Bangunan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dalam peraturan Menteri.

pasal 67

Penyedia Jasa dan/atau pengguna Jasa wajib memberikanganti kerugian dalam_ hal terjadi Kegagilan Bangunansebagaimana dimaksud dalam pasal O5 firat (l), ay;t e),dan ayat (3).

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian ganti kerugiansebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur daramPeraturan pemerintah.

I-JRES IDEI{REPUBLIK II{DONtrSIA

BAB VIITENAGA KERJA KONSTRUKSI

Bagian KesatuKlasifikasi dan Kualifikasi

pasal 6g

fgl"g" kerja konstruksi diklasifikasikan berdasarkanbidang keilmuan yang terkait Jasa Konstruksi.

Tenaga Kerja Konstruksi terdiri atas kualifikasi dalamjabatan:a. operator;b. teknisi atau analis; danc. ahli.

(1)

(1)

(2)

(3) Kualifikasi

Page 39: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

(3)

(4)

(3)

(41

(1)

(2)

-39-

Kualifikasi dalam jabatan sebagaimana dimaksud padaayat (2) memiliki jenjang sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi dan kualifikasi_tenaga keda kon'struksi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) diatur dalam peraturan Menteri.

Bagian KeduaPelatihan Tenaga Kerja Konstruksi

Pasal 69

Pelatihan tenaga keqia konstruksi diselenggarakan denganmetode pelatihan kerja yang relevan, erJltfi dan efisiensesuai dengan Standar Kompetensi Kerja.

Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukanuntuk meningkatkan produktivitas kerja.

Standar Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pelatihan tenaga keda konstruksi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diselenggarakan oleh rembaga pendidikandan pelatihan kerja sesuai dengan ketentrlan peraturanperundang-undangan.

Lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimanadimaksud pada ayat (4) diregistrasi oleh Menteri.

Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (5) melakukanregistrasi terhadap lembaga pendidikan d"r, pelatihankerja yang telah memiliki iiin dan/atau terakreditasisesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketentuan lebih.. lanjut mengenai tata cara registrasilembaga pendidikan dan p.r.tihu"r, kerja sebagiimanadimaksud pada ayat (5) diatur dalam peraiuran Menteri.

(s)

(6)

(7)

Bagian Ketiga

Page 40: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

.*.l!r *r1..

'u:$*tx. {}\il.

,*-*gy4*W

PRES IDEI\REFUBLIK INDOI.'IESIA

_40_

(1)

(2)

(3)

Bagian KetigaSertifikasi Kompetensi Kerja

Pasal 70

setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang JasaKonstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Keda.

Setiap Pengguna Jasa dan/atau penyedia Jasa wajibmempekerjakan tenaga kerja konstruksi yang memilikiSertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1).

sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) diperoleh melalui uji kompetensi sesuai denganStandar Kompetensi Kerja.

sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) diregistrasi oleh Menteri.

Pelaksanaan uji kompetensi sebagaimana dimaksud padaayat (3) dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi.

Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud padaayat (5) wajib mengikuti ketentuan pelaksanaan ujikompetensi sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 71

Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud dalamPasal 70 ayat (5) dapat dibentuk oleh:a. asosiasi profesi terakreditasi; danb. lembaga pendidikan dan pelatihan yang memenuhi

syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Akreditasi terhadap asosiasi profesi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan oleh Menterikepada asosiasi profesi yang memenuhi persyaratan:a. jumlah dan sebaran anggota;b. pemberdayaan kepada anggota;

(4)

(s)

(6)

(1)

(2)

c. pemilihan

Page 41: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

(3)

(4)

(s)

(6)

(1)

(2)

(3)

FRES IDENREPUELIK INDONESIA

-47-

c. pemilihan pengurus secara demokratis;d. sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah; dane. pelaksanaan kewqiiban sesuai dengan ketentuan

peraturan perundangan-undangan.

Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud padaayat (1) diberikan lisensi sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan setelah mendapatrekomendasi dari Menteri.

Dalam hal lembaga sertifikasi profesi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) untuk profesi tertentu belumterbentuk, Menteri dapat melakukan SertifikasiKompetensi Kerja.

Setiap asosiasi profesi yang mendapatkan akreditasi wajibmenjalankan kewajiban yang diatur dalam peraturanMenteri.

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara akreditasiasosiasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dantata cara Menteri melakukan sertifikasi Kompetensi Kerjasebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dalamPeraturan Menteri.

Bagian KeempatRegistrasi Pengalaman Profesional

Pasal 72

Untuk mendapatkan pengakuan pengalaman profesional,setiap tenaga kerja konstruksi harus melakukan registrasikepada Menteri.

Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikandengan tanda daftar pengalaman profesional.

Tanda daftar pengalaman profesional sebagaimanadimaksud pada ayat (2) paling sedikit memuat:a. jenis layanan profesional yang diberikan;b. nilai pekerjaan konstruksi yang terkait dengan hasil

layanan profesional;c. tahun pelaksanaan pekerjaan; dand. nama Pengguna Jasa.

(4) Ketentuan

Page 42: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

(4)

PRESIDEI\IREPUBLIK INDONESIA

-42-

Ketentuan lebih lanjut mengenai registrasi dan tata carapemberian tanda daftar pengalaman profesionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayai (2) diaturdalam Peraturan Menteri.

Bagian KelimaUpah Tenaga Kerja Konstruksi

Pasal 73

setiap tenaga kerja konstruksi yang memiliki sertifikatKompetensi Kerja berhak atas imbalan yang layak ataslayanan jasa yang diberikan.

Imbalan yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan dalam bentuk upah sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Bagian KeenamTenaga Kerja Konstruksi Asing

Pasal74

Pemberi kerja tenaga kerja konstruksi asing wajib memilikirencana penggunaan tenaga kerja asing dan izinmempekerjakan tenaga kerja asing.

Tenaga keda konstruksi asing dapat melakukan pekerjaandi bidang Jasa Konstruksi di Indonesia hanya padajabatan tertentu sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Tenaga kerja konstruksi asing pada jabatan ahli di bidangJasa Konstruksi yang akan dipekerjakan oleh pemberikerja harus memiliki surat tanda registrasi dari Menteri.

Surat tanda registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat(3) diberikan berdasarkan sertifikat kompetensi tenagakerja konstruksi asing menurut hukum negaranya.

Tenaga kerja konstruksi asing pada jabatan ahli wajibmelaksanakan alih pengetahuan dan alih teknologi kepadatenaga kerja pendamping sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(1)

(2)

(1)

(2)

(3)

(4)

(s)

(6) Pengawasan

Page 43: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

#.'ffi$*ffi4y@

FRES IDEI{REFUBLIK INDONESIA

_43_

(6) Pengawasan penggunaan tenaga kerja konstruksi asingdilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(71 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara registrasi bagitenaga kerja konstruksi asing sebagaimana dimaksud padaayat (4) diatur dalam Peraturan Menteri.

Bagian KetujuhTanggung Jawab Profesi

Pasal 75

(1) Tenaga kerja konstruksi yang memberikan layanan JasaKonsiruksi harus bertanggung jawab secara profesional

. terhadap hasil PekerjaannYa.

(21 Pertanggungjawaban secara profesional terhadap hasillayanan Jasa Konstruksi dapat dilaksanakan melaluimekanisme penjaminan.

BAB VIIIPEMBINAAN

Bagian KesatuPenyelenggaraan Pembinaan

Pasal 76

(1) Pembinaan Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawabPemerintah Pusat diselenggarakan melalui:

a. penetapan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksinasional;

b. penyelenggaraan kebijakan pengembangan JasaKonstruksi yang bersifat strategis, lintas negara, lintasprovinsi, dan/atau berdampak pada kepentingannasional;

c. pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraankebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional;

d.pengembangan...

Page 44: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONESI,A

(2)

-44-

d. pengem.bangan kerja sama dengan pemerintah Daerahprovinsi dalam - menyelenggarakan kewenangansebagaimana dimaksud dalam Fisal T; d.an

e. dukungan kepada gubernur sebagai wakil pemerintahPusat.

Pembinaan Jasa Konstruksi yang dilaksanakan olehgubernur- sebagai wakil pemerintah pusat sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf e diselenggarakan meralui:a. penetapan pedoman teknis pelaksanaan kebijakan

Jasa Konstruksi nasional di wilayah provinsi;b. penyelenggaraan kebijakan Jasa Konstruksi yang

berdampak lintas kabupaten/kota di wilayah provinsi; -c. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kebijakan

pengembangan Jasa Konstruksi nasional di wiiayahprovinsi; dan

d. penyelenggaraan pemberdayaan pemerintah Daerahkabupaten/kota dalam kewenangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 8.

Pembinaan yang menjadi tanggung jawab pemerintahDaerah dilakukan oleh gubernur dan/atauwalikota/bupati.

Pembinaan Jasa Konstruksi oreh pemerintah Daerah dikabupaten/ kota dilaksanakan melalui:a. penyelenggaraan kebijakan Jasa Konstruksi yang

berdampak hanya di wilayah kabupaten/kota; danb. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kebijakan

Jasa Konstruksi nasional di wilayah kabupaten/kota.

Pasal 77

Dalam melaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksud dalamPasal 76, Pernerintah Pusat dapat mengikutsertakan masyarakatJasa Konstruksi.

(3)

(4)

Bagian Kedua

Page 45: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

ffi*r*gyrqffi

(1)

(2)

(1)

(2)

r]RES IDEI'JREPI"JBLIK II!DONESIA

-45-

Bagian Keduapendanaan

pasal 78

Penyelenggaraan pembinaan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 76 dan sub-urusan Jasa Konstruksi yangmenjadi kewenangan pemerintah pusat sebagaimanfdimaksud dalam pasal s dan pasal 6 didanai dengananggaran pendapatan dan belanja negara.

Penyelenggaraan sub-urusan Jasa Konstruksi yangmenjadi kewenangan pemerintah Daerah provinsi danPemerintah Daerah kabupaten/kota sebagaimanadimaksud dalam Pasal T dan pasal g didanai dengananggaran pendapatan dan belanja daerah.

Bagian KetigaPelaporan

Pasal 79

Gubernur melaporkan penyelenggaraan sub-urusan JasaKonstruksi kepada Menteri yang menjadi satu kesatuan{ang tidak terpisahkan dengan laporan penyelenggaraanPemerintah Daerah provinsi sesuai dengan kelentuanperaturan perundang-undangan.

Bupati dan walikota melaporkan penyelenggaraan sub-urusan Jasa Konstruksi kepada gubernur yang menjadisatu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan lapo--ranpenyelenggaraan Pemerintah Daerah kabupateilt otasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian KeempatPengawasan

Pasal 80

Pemerintah Pusat dan/atau pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya melakukan pengawasan terhalappenyelenggaraan Jasa Konstruksi meliputi:a. tertib penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

b. tertib .

Page 46: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

b.

c.

R E P u J,-T,i t",35|*

u u, o

-46-

tertib usaha dan perizinan tata bangunan sesuai denganketentuan peraturan perundangan_undangan; dantertib pemanfaatan dan kinerja penyedia Jasa darammenyelenggarakan Jasa Kon struksi.

Pasal 81

selain melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud dalamPasal 80, Pemerintah pusat melakufan pengawasan terhadappenyelenggaraan Jasa Konstruksi pada:a- bangunan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri; danb. bangunan perwakilan asing di wilayah Indonesia.

Pasal 82

mengenai pembinaan sebagaimanasampai dengan pasal 81 diatur dalam

BAB IXSISTEM INFORMASI JASA KONSTRUKSI

Pasal 83

(1) Untuk menyediakan data dan informasi yang akurat danterintegrasi dalam penyelenggaraan i."" Konstruksidibentuk suatu sistem informasi yang terintegrasi.

Ketentuan lebih lanjutdimaksud dalam Pasal 76Peraturan Pemerintah.

(2) sistem informasi yang terintegrasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) memuat data dan informasi yang berkaitandengan:a. langgung jawab dan kewenangan di bidang Jasa

Konstruksi yang dilakukan oleh pemerintah pusat danPemerintah Daerah;

b' tugas pembinaan di bidang Jasa Konstruksi yangdilakukan Pemerintah pusat dan pemerintah oaerahjdan

c. tugas layanan di bidang Jasa Konstruksi yangdilakukan oleh masyarakat jasa konstruksi.

(3) Setiap. . .

Page 47: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

(3)

(4)

(s)

(6)

(1)

(21

(3)

PRES I DENREPUELIK INDONESIA

-47-

Setiap Pengguna Jasa dan penyedia Jasa serta institusiyang terkait dengan Jasa Konstruksi harus memberikandata dan informasi dalam rangka tugas pembinaan danlayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikelola oleh Pemerintah Pusat.

Pembiayaan .yang diperlukan dalam pengembangan danpemeliharaan sistem informasi yang terintegrasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepadaanggaran pendapatan dan belanja negara.

Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi yangterintegrasi diatur dalam Peraturan Menteri.

BAB XPARTI SIPASI MASYARAKAT

Pasal 84

Penyelenggaraan sebagian kewenangan Pemerintah Pusatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 mengikutsertakanmasyarakat Jasa Konstruksi.

Keikutsertaan masyarakat Jasa Konstruksi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui satu lembagayang dibentuk oleh Menteri.

Unsur pengurus lembaga sebagaimana dimaksud padaayat (2) dapat diusulkan dari:a. asosiasi perusahaan yang terakreditasi;b. asosiasi profesi yang terakreditasi;c. institusi pengguna Jasa Konstruksi yang memenuhi

kriteria; dand. perguruan tinggi atau pakar yang memenuhi kriteria.

Selain unsu.r sebagaimana dimaksud pada ayat (3),pengurus lembaga dapat diusulkan dari asosiasi terkaitrantai pasok konstruksi yang terakreditasi.

(41

(5) Pengurus

Page 48: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

(71

(s)

(6)

(e)

(1)

PRES I DENREPUBLIK INDONIESIA

-48-

Pengurus lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3)ditetapkan oleh Menteri setelah mendapatkan pr.""tqru.r,dari Dewan Perwakilan Ralryat.

Asosiasi yang terakreditasi sebagaimana dimaksud padaayat (3) diberikan oleh Menteri kepada yang memenuhipersyaratan:a. jumlah dan sebaran anggota;b. pemberdayaan kepada anggota;c. pemilihan pengurus secara demokratis;d. sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah;

dane. pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Penyelenggaraan sebagian kewenangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) yang dilakukan oleh lembagadibiayai dengan anggaran pendapatan dan belanja negaradan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Biaya yang diperoleh dari masyarakat atas layanan dalampenyelenggaraan sebagian kewenangan yang dilakukanlembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakanpenerimaan negara bukan pajak sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Ketentuan mengenai penyelenggaraan sebagiankewenangan Pemerintah Pusat yang mengikutsertakanmasyarakat Jasa Konstrrrksi dan pembentukan lembagasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diaturdengan Peraturan Menteri.

Pasal 85

Masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengawasanpenyelenggaraan Jasa Konstruksi dengan cara:a. mengakses informasi dan keterangan terkait dengan

kegiatan konstruksi yang berdampak pada kepentinganmasyarakat;

b. melakukan pengaduan, gugatan, dan upayamendapatkan ganti kerugian atau kompensasiterhadap dampak yang ditimbulkan akibat kegiatanJasa Konstruksi; dan

(8)

c. membentuk

Page 49: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

(2)

PF{IISIDEI{REPUEJLII( II\DOI\ESIA

-49-

c. membentuk asosiasi profesi dan asosiasi badan usahadi bidang Jasa Konstruksi sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Selain berpartisipasi dalam pengawasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), masyarakat jrgJ dapatmemberikan masukan kepada pemerintah pusat dan/atauPemerintah Daerah dalam perumusan kebijakan JasaKonstruksi.

Partisipasi masyarakat dilakukan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengaduan, gugatan, danupaya mendapatkan ganti kerugian atau kompensasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Pasal 86

Dalam hal terdapat pengaduan masyarakat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 85 ayat (1) huruf b akan adanyadugaan kejahatan dan/atau pelanggaran yang disengajadalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, prosespemeriksaan hukum terhadap Pengguna Jasa dan/atauPenyedia Jasa dilakukan dengan tidak mengganggu ataumenghentikan proses penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Dalam hal terdapat pengaduan masyarakat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 85 ayat (1) huruf b terkait dengankerugian negara dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi,proses pemeriksaan hukum hanya dapat dilakukanberdasarkan hasil pemeriksaan dari lembaga negara yangberwenang untuk memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara.

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat(2) dikecualikan dalam hal:a. terjadi hilangnya nyawa seseorang; dan/ataub. tertangkap tangan melakukan tindak pidana korupsi.

(3)

(4)

(1)

(21

(3)

Pasal 87

Page 50: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUBLIK INDOT{ESI/\

(1)

(2)

-50-

Pasal 87selain penyelenggaraan partisipasi masyarakat sebagaimanadimaksud dalam pasal g5, partisipasl masyarakat dapatdilakukan oleh masyarakat Jasa Konstiuksi melalui fomm JasaKonstruksi.

BAB XIPENYELESAIAN SENGKE-TA

Pasal 88

Sengketa yang terjadi dalam Kontrak Kerja Konstruksidiselesaikan dengan prinsip dasar *r=ya:*"."h untuk

. mencapai kemufakatan.

Dalam hal musyawarah para pihak sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tidak dapat *.r""p"i suatukemufakatan, para pihak menemiuh tahapan upayapenyelesaian sengketa yang tercantum dalam KontrakKerja Konstruksi.

!{am hal upaya penyelesaian sengketa tidak tercantumdalam Kontrak Kerja Konstruksi sebagaimana dimaksudpada ayat (2), para pihak yang bersengketa membuatsuatu persetujuan tertulis ,r,"rrge.rai tata carapenyelesaian sengketa yang akan dipilili.

Tahapan upaya penyelesaian sengketa sebagaimanadimaksud pada ayat (2) meliputi:a. mediasi;b. konsiliasi; danc. arbitrase.

Selain upaya penyelesaian sengketa sebagaimanadimaksud pada ayat (4) huruf a dan huruf b, paa pihakdapat membentuk dewan sengketa

Dalam hal-upaya penyelesaian sengketa dilakukan denganmembentuk dewan sengketa sebagiimana dimaksud pla"1{"! (5), pemilihan keanggotaan dewan

"".rgk"tu.dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalitas dantidak menjadi bagian dari salah satu piirak.

(3)

(4)

(s)

(6)

(7) Ketentuan.

Page 51: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

(7)

PRES IDENREPUBLIK INDONESI/\

-51 -

Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelesaian sengketasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

BAB XIISANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 89

setiap usaha orang perseorangan yang tidak memilikiTanda Daftar usaha Perseorangan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 26 ayat (1) dikenai sanksi administratifberupa:a. peringatantertulis;b. denda administratif; dan/atauc. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

Konstruksi.

Setiap badan usaha dan badan usaha asing yang tidakmemenuhi kewajiban memiliki lzin Usaha yang masihberlaku sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat (2)dan Pasal34 ayat (3), dikenai sanksi administratif berupa:a. peringatantertulis;b. denda administratif; dan/atauc. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

Konstruksi.

Pasal 90

setiap badan usaha yang mengerjakan Jasa Konstruksitidak memiliki sertifikat Badan Usaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dikenai sanksiadministratif berupa:a. dendaadministratif;b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

Konstruksi; dan/atauc. pencantuman dalam daftar hitam.Setiap asosiasi badan usaha yang tidak melakukankewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat (6)dikenai sanksi administratif berupa:

(1)

(2)

(1)

(21

a. peringatan

Page 52: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

a-.

b.

c.

PRES IDEhIREPUBLIK INDONESIA

-52-

peringatan tertulis;pembekuan akreditasi; dan/ataupencabutan akreditasi.

Pasal 91

Setiap badan usaha Jasa Konstruksi asing atau usaha orangperseorangan Jasa Konstruksi asing yanE akan melakukanusaha Jasa Konstruksi tidak *"*.rrrhi ketJntuan sebagaimanadimaksud dalam pasal 32 dikenai sanksi administratif berupa:a. peringatantertulis;b. denda administratif; dan/atauc. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi.

Pasal 92

setiap kantor perwakilan badan usaha asing yang tidakmenjalankan kewajiban sebagaimana dimaksua aatam iasal 33ayat (1) dikenai sanksi administratif bempa:a. peringatantertulis;b. denda administratif;c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi;d. pencantuman dalam daftar hitam;e. pembekuan izin; dan/atauf. pencabutan izin.

Pasal 93

setiap Pengguna Jasa yang menggunakan layanan profesionaltenaga kerja konstruksi pada kualifikasi jenjang jatatan ahriyang tidak memperhatikan standar rlmlnerasi minimalsebagaimana dimaksud dalam pasal 43 ayat (2) dikenai sanksiadministratif berupa:a. peringatan tertulis; dan/ataub. denda administratif.

Pasal 94

Page 53: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI\REIJUBLIK INDONESI,A

_53_

Pasal 94

Setiap Pengguna Jasa yang menggunakan penyedia Jasa yangterafiliasi untuk pembangunan kepentingan umum tanpamelalui tender atau seleksi, atau pengadaan secara elektroniksebagaimana dimaksud dalam pasal +4 dikenai sanksiadministratif berupa:a. peringatan tertulis; dan/ataub. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi.

Pasal 95

setiap Penyedia Jasa yang melanggar ketentuan pemberianpekerjaan utama sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 ayat (1)dikenai sanksi administratif berupa:a. peringatantertulis;b. dendaadministratif;c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi;

dan/ataud. pembekuan izin.

Pasal 96

Setiap Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa yang tidakmemenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan,dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan JasaKonstruksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 59 ayat (1)dikenai sanksi administratif berupa:a. peringatantertulis;b. denda administratif;c. penghentian sementara

Konstruksi;kegiatan layanan Jasa

d. pencantuman dalam daftar hitam;e. pembekuan izin; dan/atauf. pencabutan izin.

Setiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa yang dalammemberikan pengesahan atau persetujuan melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 59 ayat (2)dikenai sanksi administratif berupa:

(1)

(2)

a. peringatan

Page 54: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI\REPUELIt'r INDONESIA

_54_

a. peringatantertulis;b. denda administratif;c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi;d. pencantuman dalam daftar hitam;e. pembekuan izin; dan/atauf. pencabutan izin.

Pasal 97

Setiap penilai ahli yang dalam melaksanakanmenjalankan kewajiban sebagaimana dimaksudayat (2) dikenai sanksi administratif berupa:a. peringatan tertulis;

tugasnya tidakdalam Pasal 62

b. pemberhentian dari tugas; dan/atauc. dikeluarkan dari daftar penilai ahli yang teregistrasi.

Pasal 98Penyedia Jasa yang tidak memenuhi kewqiiban untuk menggantiatau memperbaiki Kegagaran Bangunar,

"lb"g"imana dimilsuddalam Pasal 63 dikenai sanksi administratif biupa:a. peringatantertulis;b. denda administratif;c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi;d. pencantuman dalam daftar hitam;e. pembekuan izin' dan/atauf. pencabutan izin.

(1)

pasal 99s_etiap tenaga kerja konstruksi yang bekeda di bidang JasaKonstruksi tidak memiliki sertifikat Ktmpetensi -Kerjasebagaimana dimaksud dalam pasar zo ayit (1) dikenlisanksi administratif berupa pemberhentia-n aaii tempatkerja.

Setiap Pengguna Jasa dan/atau penyedia Jasa yangmempekerjakan

^.-tenaga kerja konstmksi yang tidakmemiliki sertifikat Kompetensi Kerja "Lb"!"i*".r"dimaksud daram pasal io ayat (2i dikenai sanksiadministratif berupa:

(2)

a. denda

Page 55: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

(3)

PRES IDENREPUL]LIK INDONESIA

-55-

a. denda administratif; dan/ataub. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

Konstruksi.

setiap lembaga sertifikasi profesi yang tidak mengikutiketentuan pelaksanaan uji kompetensi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 70 ayat (3) dikenai sanksiadministratif berupa:a. peringatan tertulis;b. denda administratif;c. pembekuan lisensi; dan/ataud. pencabutan lisensi.

Pasal 1OO

Setiap asosiasi profesi yang tidak melakukan kewajiban sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7l ayat (5) dikenai sanksi administratifberupa:

peringatan tertulis;pembekuan akreditasi; dan/ataupencabutan akreditasi.

Pasal 101

Setiap pemberi kerja tenaga kerja konstruksi asing yangtidak memiliki rencana penggunaan tenaga kerjakonstruksi asing dan izin mempekerjakan tenaga kerjakonstruksi asing sebagaimana dimaksud dalam pasal T4ayat (1) dan mempekerjakan tenaga kerja konstruksi asingyang tidak memiliki registrasi dari Menteri sebagaimanadimaksud dalam Pasal 74 ayat (3), dikenai sanksiadministratif berupa:a. peringatantertulis;b. denda administratif;c. penghentian sementara

Konstruksi; dan/ataukegiatan layanan Jasa

d. pencantuman dalam daftar hitam.

Setiap tenaga kerja konstruksi asing pada jabatan ahliyang tidak melaksanakan kewajiban alih pengetahuan danalih teknologi sebagaimana dimaksud dalam pasal T4ayat (5) dikenai sanksi administratif berupa:

a.

b.

c.

(1)

(2)

a. peringatan

Page 56: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

Pasal 102

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaanadministratif sebagaimana dimaksud dalam

-pasal g9

dengan Pasal 101 diatur dalam peraturan pemerintah.

PRES I DENREPUELIK INDONESIA

-56-

a. peringatantertulis;b. dendaadministratif;c. pemberhentian dari pekerjaan; dan/ataud. pencantuman dalam daftar hitam.

BAB XIIIKETENTUAN PERALIHAN

sanksisampai

Pasal 103

Lembaga yang dibentuk berdasarkan peraturan pelaksanaandari undang-undang Nomor 18 Tahun Lggg tentang JasaKonstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun LgggNomor 54 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3833) tetap menjalankan tugas sertifikasi dan registrasibadan usaha dan tenaga kerja konstruksi sampai I..rgunterbentuknya lembaga sebagaimana dimaksud dalam Unda"ng-Undang ini.

BAB XIV

Page 57: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

ffi-ffiqy4ff

PRES IDENREPUBLIK II.]DONESIA

-57-

BAB XIVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 104

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:a. semua peraturan perundang-undangan yang merupakan

peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 1gTahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor s4 TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3s33)dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidakbertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini;dan

b. undang-Undang Nomor 18 Tahun lggg tentang JasaKonstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1999 Nomor 54 Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3833) dicabut dan dinyatakan tidakberlaku.

Pasal 105

Peraturan pelaksanaan dari undang-Undang ini harusditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.

Pasal 106

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar

Page 58: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

Agar setiappengundangandalam Lembaran

orang mengetahuinya, memerintahkanUndang-Undang _ini dengan penempatannyaNegara Republik Indonesia.

-58-

Disahkan di Jakartapada tanggal 12 Januari 2OlZ

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal L2 Januari 2OLZ

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 11

Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

REPUBLIK INDONESIA4qDePuti Bidang Perekonomian,

i Bidang Hukum dan-undangan,

Djaman

Page 59: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONESI,A

PENJELASAN

ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 2 TAHUN 2OI7

TENTANG

JASA KONSTRUKSI

I. UMUM

Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakatadil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945. sesuai dengan tujuanpembangunan tersebut maka kegiatan pembangunan baik fisik maupunnon fisik memiliki peranan yang penting bagi kesejahteraan masyarakat.Sektor Jasa Konstruksi merupakan kegiatan masyarakat dalammewujudkan bangunan yang berfungsi sebagai pendukung atau prasaranaaktivitas sosial ekonomi kemasyarakatan dan menunjang terwujudnyatujuan pembangunan nasional.

Selain berperan mendukung berbagai bidang pembangunan, JasaKonstruksi berperan pula untuk mendukung tumbuh dan berkembangnyaberbagai industri barang dan jasa yang diperlukan dalam penyelenggaraanJasa Konstruksi dan secara luas mendukung perekonomian nasional. Olehkarena penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus menjamin ketertiban dankepastian hukum, sedangkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun lgggtentang Jasa Konstruksi belum dapat memenuhi tuntutan kebutuhan tatakelola yang baik dan dinamika perkembangan penyelenggaraan jasakonstruksi, maka perlu dilakukan penyempurnaan pengaturan bidangJasa Konstruksi.

Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dilaksanakan berlandaskan padaasas kejujuran dan keadilan, manfaat, kesetaraan, keserasian,keseimbangan, profesionalitas, kemandirian, keterbukaan, kemitraan,keamanan dan keselamatan, kebebasan, pembangunan berkelanjutan,serta berwawasan lingkungan. Undang-Undang ini mengaturpenyelenggaraan Jasa Konstruksi dengan tujuan untuk memberikan arahpertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi untuk mewujudkanstrrrktur usaha yang kukuh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil JasaKonstruksi yang berkualitas; mewujudkan tertib penyelenggaraan JasaKonstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa

dan

Page 60: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES I DENREPU*.'1r'NDol{EStA

dan Penyedia Jasa dalam menjalankan hak dan kewajiban, sertameningkatkan kepatuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; mewujudkan peningkatan partisipasi masyarak.t ai bidarigJasa Konstruksi; menata sistem J""" Konstruk-si yang mampumewujudkan keselamatan publik dan menciptakan kenyamananlingkungan terbangun; menjamin tata kelola penyelengg.rr."r, JasaKonstruksi yang baik; dan menciptakan integrasi nilai -fambah

dariseluruh tahapan penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Pengaturan penyelenggaraan Jasa Konstruksi dalam Undang-Undangini dilakukan beberapa penyesuaian guna mengakomodasi kebutuhan|rukum yang terjadi dalam praktik empiris di masyarakat dan dinamikalegislasi yang terkait dengan penyelenggaraan Jasa Konstruksi.Berkembangnya sektor Jasa Konstruksi yang semakin kompleks dansemakin tingginya tingkat persaingan layanan Jasa Konstruksi baik ditingkat nasional maupun internasional membutuhkan payung hukumyang dapat menjamin kepastian hukum dan kepastian u"afr. di bid.rrgJasa Konstruksi terutama pelindungan bagi pengguna Jasa, penyediaJasa, tenaga kerja konstruksi, dan masyarakat Jasa Konstruksi.

Sebagai penyempurnaan terhadap Undang-Undang sebelumnya,terdapat beberapa materi muatan yang diubah, ditambahkan, drndisempurnakan dalam Undang-Undang ini antara lain cakupan JasaKonstruksi; kualifikasi usaha Jasa Konstruksi; pengembu.rrgan layananusaha Jasa Konstruksi; pembagian tanggung jiwa6 dan t.*".ru.rrgr.r,antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaia,Jasa Konstruksi; penguatan Standar Keamanan, Keselamaian,- Kesehltan,dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi; pengaturantenaga kerja konstruksi yang komprehensif baik tenaga kerja konstruksilokal maupun asing; dibentuknya sistem informasi Jisa Kontruksi yangterintegrasi; dan perubahan paradigma kelembagaan sebagai Uentut<keikutsertaan masyarakat Jasa Konstruksi dalam penyelenggu.ru", JasaKonstruksi; serta penghapusan ketentuan pidana dengan menekankanpada sanksi administratif dan aspek keperdataan dalam hal terjadisengketa antar para pihak. Untuk menjamin keberlanjutan prosespenyelenggaraan Jasa Konstruksi, Undang-Undang ini juga mengaturbahwa terhadap adanya dugaan kejahatan dan/atau p"1"ngg"ran olehPengguna Jasa dan/atau penyedia Jasa, proses pem-eriksaan hukumdilakukan dengan tidak mengganggu atau rnenghentikan prosespenyelenggaran Jasa Konstruksi. Dalam hal dugaan kejahatan danTataupelanggaran terkait dengan kerugian negara, pemeriksaan hukum hanyadapat dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan dari lernbaga negara yangberwenang.

Secara

Page 61: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

FRES IDEIJREPU u.'l.u' r! Do t{ ES tA.

Secara umum materi muatan dalam Undang-Undang ini meliputitanggung jawab dan kewenangan; usaha Jasa Konstruksi;penyelenggaraan usaha Jasa Konstruksi; keamanan, keselamatan,kesehatan, dan keberlanjutan konstruksi; tenaga kerja konstruksi;pembinaan; sistem informasi Jasa Konstruksi; pirtirip."i masyarakat;penyelesaian sengketa; sanksi administratif; dan ketentuan peralihin

- Tanggung jawab dan kewenangan mengatur tentang pembagiankewenangan antara Pemerintah Pusai, Pemerintah Daerah provinsi danPemerintah Daerah kabupaten/kota daram penyelenggaraan JasaKonstruksi sesuai dengan ketentuan dalam

-undang-fndang yang

mengatur mengenai Pemerintahan Daerah. Dalam pengaturan usaha JasaKonstruksi diatur mengenai struktur usaha Jasa Konstruksi, segmentasipasar Jasa Konstruksi; persyaratan usaha Jasa Konstruksi; badan usahaJasa Konstruksi dan usaha perseorangan Jasa Konstruksi asing;pengembangan jenis usaha Jasa Konstruksi yakni Usaha Penyediaa-nBangunan; dan pengembangan usaha berkelanjutan.

selanjutnya Undang-undang ini juga mengatur mengenaipenyelenggaraan Jasa Konstruksi yang memuat penyelenggaraan usahaJasa Konstruksi dan penyelenggaraan Usaha penyediaan Bangunan.Penyelenggaraan usaha Jasa Konstruksi dapat dikerjakan sendiri ataumelalui pengikatan Jasa Kontruksi, sedangkan penyelenggaraan usahaPenyediaan Bangunan dapat dikerjakan sendiri atau melalui perjanjianpenyediaan bangunan. Pentingnya pemenuhan standar Keamanan,Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan Konstruksi oleh PenggunaJasa dan/atau Penyedia Jasa dimaksudkan untuk mencegah terjadinyaKegagalan Bangunan.

Penguatan sumber daya manusia Jasa Konstruksi dalam rangkamenghadapi persaingan global membutuhkan penguatan secara regulisi.Undang-Undang ini mengatur mengenai klasifikasi dan kualifikasi;pelatihan tenaga kerja konstruksi; sertifikasi kompetensi kerja; registrasipengalaman profesional; upah tenaga kerja konstruksi; dan pengaturantenaga kerja konstruksi asing serta tanggung jawab profesi.

Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, pemerintah pusatmelakukan pembinaan yang mencakup penetapan kebijakan,penyelenggaran kebijakan, pemantauan dan evaluasi,

- serta

penyelenggaraan pemberdayaan terhadap Pemerintah Daerah. Selain itudiatur tentang pendanaan, pelaporarl dan pengawasannya. Untukmenyediakan data dan informasi yang akurat dan terintegraii dibentuksuatu sistem informasi Jasa Konstruksi yang terintegrasi dan dikelola olehPemerintah Pusat.

Untuk

Page 62: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

REPUJSout,',?Sf;*u'o-4-

Untuk mengakomodasi partisipasi masyarakat dalampenyelenggaraan Jasa Konstruksi, pemerintah pusat dapatmengikutsertakan masyarakat Jasa Konstruksi dalam menyelenggu.."k"r,sebagian kewenangan Pemerintah Pusat di bidang Jasa Konstru-i<li yangdilakukan melalui satu lembaga yang dibentuk oleh Menteri, yang ,rr"r.Iunsurnya ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari - DewanPerwakilan Ralryat Republik Indonesia.

Dalam hal terjadi sengketa antar para pihak, Undang-Undang inimengedepankan prinsip dasar musyawarah untuk mencapai kemufakitan.Terhadap pelanggaran administratif dalam Undang-Undang ini dikenaisanksi administratif, sedangkan untuk menghindari kekosongan hukumUndang-Undang ini mengatur bahwa lembaga yang dibentuk berdasarkanperaturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tetapmenjalankan tugas sertifikasi dan registrasi terhadap badan usaha dantenaga kerja konstruksi sampai terbentuknya lembaga yang dimaksuddalam Undang-Undang ini.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2Huruf a

Yang dimaksud dengan "asas kejujuran dan keadilan" adalahbahwa kesadaran akan fungsinya dalam penyelenggaraantertib Jasa Konstruksi serta bertanggung jawab memenuhiberbagai kewajiban guna memperoleh haknya.

Huruf bYang dimaksud dengan "asas manfaat" adalah bahwa segalakegiatan Jasa Konstruksi harus dilaksanakan berlandaskanpada prinsip profesionalitas dalam kemampuan dan tanggungjawab, efisiensi dan efektivitas yang dapat menjaminterwujudnya nilai tambah yang optimal bagi para pihak dalampenyelenggaraan Jasa Konstruksi dan bagi kepentingannasional.

Huruf cYang dimaksud dengan "asas kesetaraan" adalah bahwakegiatan Jasa Konstruksi harus dilaksanakan denganmemperhatikan kesetaraan hubungan kerja antara penggunaJasa dan Penyedia Jasa.

Huruf d

Page 63: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

FJRES IDEI\REPU ELI K I I.I DOI..I ES II\

-5-Huruf d

Yang dimaksud dengan ,,asas keserasian,, adalah bahwaharmoni dalam interaksi antara pengguna Jasa dan penyediaJasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi yangberwawasan- ringkungan untuk menghasilkan produk yangberkualitas dan bermanfaat tinggi.

Huruf eYang dimaksud dengan "asas keseimbangan,, adalah bahwapenyelenggaraan Jasa Konstruksi harus berlandaskan padaprinsip yang menjamin terwujudnya keseimbangan antarakemampuan penyedia Jasa dan beuan kerjanyal p..rggr.r"Jasa dalam menetapkan penyedia Jasa wajib mematuhi ."""ini, untuk menjamin terpilihnya penyedia Jasa yang palingsesuai, dan di sisi lain dapat memberikan pelu.rrg p"ri.ot ..,yang proporsional dalam kesempatan kerja pada penyediaJasa.

Huruf fYang dimaksud dengan "asas profesionalitas,, adalah bahwapenyelenggaraan Jasa Konstruksi merupakan kegiatan profesiyang menjunjung tinggi nilai profesionalisme.

Huruf gYang dimaksud dengan "asas kemandirian" adalah bahwapenyelenggaraan Jasa Konstruksi dilakukan denganmengoptimalkan sumber daya nasional di bidang JasaKonstruksi.

Huruf hYang dimaksud dengan "asas keterbukaan,, adalah bahwaketersediaan informasi dapat diakses oleh para pihak sehinggaterwujudnya transparansi dalam penyelengg.r..., JasaKonstruksi yang memungkinkan para pftr"t dapatmelaksanakan kewajibannya secara optimal, memperolehkepastian 1k"l haknya, dan merakukan koreksi

""hirrgg"dapat dihindari adanya kekurangan dan penyimpangan.

Huruf iYang dimaksud dengan "asas kemitraan" adalah bahwahubungan kgrjl para pihak yang bersifat timbal balik,harmonis, terbuka, dan sinergis.

Huruf j

Page 64: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI\REPLIBLIK INDONESIA

-6-Huruf j

Yang dimaksud dengan "asas keamanan dan keselamatan,,adalah bahwa terpenuhinya tertib penyerenggaraan JasaKonstruksi, keamanan lingkungan dan keseliiratan kerja,serta pemanfaatan hasil Jasa Konstruksi dengan tetapmemperhatikan kepentingan umum.

Huruf kYang dimaksud dengan "asas kebebasan,, adalah bahwa dalampenyelenggaraan Jasa Konstruksi terdapat kebebasanberkontrak antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa sesuaidengan ketentuan peraturan perundang_undangan.

Huruf IYang dimaksud dengan "asas pembangunan berkelanjutan,,adalah bahwa penyelenggaraan Jasa Konstruksi dilaksanakandengan memikirkan dampak yang ditimbulkan padalingkungan yang terjaga secara terus menerus *..ry..rgkrtaspek ekologi, ekonomi, dan sosial budaya.

Huruf mYang dimaksud dengan "wawasan lingkungan,, adalah bahwapenyelenggaraan Jasa Konstruksi memperhatikan danmengutamakan pelindungan dan pemeliharaan lingkunganhidup.

Pasal 3Huruf a

Jasa Konstruksi mempunyai peranan penting dan strategisdalam sistem pembangunan nasional, untuk mendukungberbagai bidang kehidupan masyarakat danmenumbuhkembangkan berbagai industri barang dan jasayang diperlukan dalam penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi.

Huruf bSalah satu upaya untuk menjamin kesetaraan kedudukanantara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dilakukan denganmenertibkan penerapan norma, standar, prosedur, dan kriteriatermasuk penerapan dokumen pelelangan dan dokumenkontrak standar.

Huruf c

Page 65: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

F]RES IDENREPUELIK INDO[!ESIA

-7 -

Huruf cPartisipasi masyarakat meliputi partisipasi baik yang bersifatlangsung sebagai penyedia Jasa, pengguna Jasa, masyarakatJasa Konstruksi, dan pemanfaat hasil penyelenggaraan JasaKonstruksi, maupun partisipasi yang bersifat tid;k langsungsebagai warga negara yang berkewajiban turut melaksanakanpengawasan untuk menegakkan ketertiban penyelenggaraanJasa Konstruksi dan melindungi kepentingan umum.

Huruf dYang dimaksud dengan "kenyamanan ringkungan terbangun"adalah suatu kondisi bangunan sebagai hasil penyelenggaraanJasa Konstruksi yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan yangdirencanakan.

Huruf eCukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Pasal 4Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan "masyarakat Jasa Konstruksi"adalah bagian dari masyarakat yang mempunyaikepentingan dan/atau kegiatan yang berhubungandengan Jasa Konstruksi antara lain asosiasi perusahaan,asosiasi profesi, pengguna jasa, pergururan tinggi, pakar,pelaku rantai pasok, dan pemerhati konstruksi.

Huruf g

Page 66: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

ffi-r*p44ff

PRES IDENREPUBLII( INDOI.JESIA

.-8-

Huruf gCukup jelas.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan "menteri teknis terkait" adalah menterilain yang memiliki keterkaitan dengan bidang Jasa Konstruksi.

Pasal 5Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dYang dimaksud dengan "rantai pasok Jasa Konstruksi"adalah alur kegiatan produksi dan distribusi material,peralatan, dan teknologi yang digunakan dalampelaksanaan Jasa Konstruksi.

Huruf eCukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf gCukup jelas.

Huruf hCukup jelas.

Huruf iCukup jelas.

Huruf jCukup jelas.

Huruf kCukup jelas.

Huruf I .. .

Page 67: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI{REPUELIK INDONESIA

-9 -

Huruf ICukup jelas.

Huruf mCukup jelas.

Huruf nCukup jelas.

Huruf oCukup jelas.

Huruf pCukup jelas.

Huruf qCukup jelas.

Huruf rCukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cPelatihan tenaga kerja konstruksi strategis danpercontohan antara lain pemberian pelatihan bagipenerapan teknologi, metode, dan standar kompetensibaru.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Page 68: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES I DENREPUELII( INDOI\ESIA

_10_

Huruf e

standar remunerasi minimal ditetapkan denganmempertimbangkan kompleksitas dari lenis layananprofesional, biaya, risiko, dan teknorogi daripenyelenggaraan Jasa Konstrr.rksi yang terkaii denganhasil- layanan profesional, dan/atau harga pasar yangberlaku di provinsi tempat diselenggarakannya JasaKonstruksi.

Huruf fCukup jelas.

Huruf gCukup jelas.

Huruf hCukup jelas.

Huruf iCukup jelas.

Huruf jCukup jelas.

Huruf kCukup jelas.

Ayat (5)Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cTeknologi prioritas meliputi:1) teknologi sederhana tepat guna dan padat karya;2) teknologi yang berkaitan dengan posisi geografis

Indonesia;3) teknologi konstruksi berkelanjutan;4) teknologi material baru yang berpotensi tinggi di

Indonesia; dan5) teknologi dan manajemen pemeliharaan aset

infrastruktur.

Huruf d

Page 69: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

rb'j*? *r

$#iE\*4y*1,#-

REPUJiT,f t

i?S,luEsrn- 11-

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf gCukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (7)Cukup jelas.

Ayat (8)Cukup jelas.

Pasal 6Cukup jelas.

Pasal 7Cukup jelas.

Pasal 8Cukup jelas.

Pasal 9Cukup jelas.

Pasal 10Cukup jelas.

Pasal 1 1

Cukup jelas.

Pasal 12Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Page 70: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

FRES IDtrNREPUBLIK II\DONESIA

-L2-

Huruf cPekerjaan Konstruksi terintegrasi merupakan gabungan antaraPekerjaan Konstruksi dan jasa Konsultansi Konstruksi.

Pasal 13Ayat (1)

Huruf aUsaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat umumharus memenuhi kriteria yang mampu memberikan jasakonsultansi secara utuh yang menghasilkan dokumenpengkajian, perencanaan, perancangan, danpengawasan.

Huruf bUsaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifatspesialis harus memenuhi kriteria yang mampumelaksanakan bagian tertentu dari proses konsultansiyang menghasilkan dokumen pengkajian, perencanaan,perancangan, pengawasan, dan/atau manajemenpenyelenggaraan konstruksi.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Pasal 14Ayat (1)

Huruf aUsaha Pekerjaan Konstruksi yang bersifat umum harusmemenuhi kriteria yang mampu mengerjakan bangunankonstruksi atau bentuk fisik lain, mulai dari penyiapanlahan sampai dengan penyerahan akhir atauberfungsinya bangunan.

Huruf bUsaha Pekerjaan Konstruksi yang bersifat spesialis harusmemenuhi kriteria yang mampu mengerjakan bagiantertentu dari bangunan konstruksi atau bentuk fisik lain.

Ayat (2)

Page 71: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

ffiR E P u JtT,:

t",35|* =

r, o-13-

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Pasal 15Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Huruf a

Pekerjaan Konstruksi rancang bangun menunjukkanintegrasi penyediaan jasa antara pekerjaan Konstruksidengan Konsultansi Konstruksi yang mencakup seluruhaspek penyelenggaraan Jasa Konstruksi, tetapi tidakmencakup proses pengadaan.

Huruf bCukup jelas.

Pasal 16Perubahan klasifikasi produk konstruksi yang berlaku secarainternasional dan perkembangan layanan usahi Jasa Konstruksiantara lain perubahan skema klasifikasi-subklasifikasi-produkberdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)dan/atau Central Product Classifications (CPC) untuk ktasifikasiusaha Pekerjaan Konstruksi.

Pasal 17Ayat (1)

Dukungan rantai pasok sumber daya kontruksidiselenggarakan dalam rangka menjamin klcukupan dankeberlanjutan pasokan sumber daya konstruksi.Usaha rantai pasok sumber daya konstruksi antara lain usahapemasok bahan bangunan, usaha pemasok peralatankonstruksi, usaha pemasok teknologi konstruksi, din usahapemasok sumber daya manusia.

Ayat (21

Page 72: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

ffi*ffi9y419.

PRES I DENREPUBLII( INDONESIA

_t4_

Ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 18Cukup jelas.

Pasal 19Yang dimaksudyang dilakukanbadan usaha.

Pasal 20Ayat (1)

Kualifikasi usaha menentukan batasan kemampuan suatuusaha Jasa Konstruksi dalam melaksanakan Jasa Konstruksipada saat yang bersamaan.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Pasal 21Cukup jelas.

Pasal 22Cukup jelas.

Pasal 23Cukup jelas.

Pasal 24Ayat (1)

Kebijakan khusus dimaksudkan untuk mengembangkan badanusaha Jasa Konstruksi dan tenaga kerja konstiuksi yangberdomisili di provinsi dengan tetap mengedepankan prinsifpersaingan sehat.

Ayat (2)Cukup jelas.

dengan "usaha orang perseorangan,, adalah usahalangsung oleh orang tersebut tanpa membentuk

Pasal 25

Page 73: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI\RETJIJBLIl( INDOI\ESIA

-15-

Pasal 25Cukup jelas.

Pasal 26Cukup jelas.

Pasal 27Cukup jelas.

Pasal 28Cukup jelas.

Pasal 29Cukup jelas.

Pasal 30Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Sertifikasi oleh Menteri merupakan proses pemberian sertifikatatas penilaian untuk mendapatkan pengakuan terhadapklasifikasi dan kualifikasi atas kemampuan badan usaha dibidang Jasa Konstruksi.

Registrasi oleh Menteri merupakan pendataan dan pencatatansertifikat badan usaha dalam rangka pembinaan JasaKonstruksi.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Yang dimaksud dengan "sertifikasi Badan Usaha" adalahproses pemberian sertifikat atas penilaian untuk mendapatkanpengakuan terhadap klasifikasi dan kuarifikasi ataskemampuan badan usaha di bidang Jasa Konstruksi termasukpenyetaraan badan usaha Jasa Konstruksi asing.Pengajuan permohonan Sertifikasi Badan Usaha kepadalembaga sertifikasi badan usaha dilakukan tanpa menghambatproses pemohonan dan dengan tujuan agar proses SertifikasiBadan Usaha dapat dijangkau oleh badan usaha JasaKonstruksi yang berdomisili di kabupaten/kota.

Ayat (5)

Page 74: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI.IREPUBLIK INDONESIA

- 16-

Ayat (5)Persyaratan akreditasi asosiasi badan usaha ditetapkandengan mempertimbangkan kategori asosiasi sesuai anggarandasar/anggaran rumah tangga yang meliputi asosiasi yangbersifat umum atau khusus serta asosiasi yang memilikicabang atau tidak memiliki cabang.

Huruf aCukup jelas.

Huruf bPemberdayaan kepada anggota antara lain dilakukanmelalui pendidikan dan pelatihan, seminar, diseminasi,dan sosialisasi yang terkait dengan usaha JasaKonstruksi.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (7)Cukup jelas.

Pasal 31Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pengalaman usaha,, adalahpengalaman sebagai Penyedia Jasa atau Subpenyedia Jasa,termasuk pengalaman sebagai Penyedia Jasa dalam rangkakerja sama operasi, baik di dalam negeri maupun di luarnegeri.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)

Page 75: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI{REPUELII( INDONESIA

-17-

Ayat (a)Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 32Cukup jelas.

Pasal 33Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Yang dimaksud dengan "tanggung renteng" adalah kerja samaoperasi yang dimutai saat mengikuti proses pemilihan,pelaksanaan, sampai dengan pengakhiran -pekerjaan

konstruksi secara bersama-sama dan secara sendiri-senai.idengan tanggung jawab yang sama kepada pengguna jasa.

Pasal 34Cukup jelas.

Pasal 35Cukup jelas.

Pasal 36Cukup jelas.

Pasal 37Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pengembangan usaha berkelanjutan"adalah upaya terus-menerus yang dilakukan untuk minjagaatau meningkatkan kemampuan badan usaha, sehingga badanusaha tersebut tetap mampu melaksanakan pekerjaan sesuaidengan sertifikat badan usaha yang dimilikinya.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)

Page 76: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

r]RES IDEI\REPUE'LIK INDONESIA.

-18-

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 38Ayat (1)

Penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang dikerjakan sendirimerupakan kegiatan yang pekerjaannya direncanakan,dikerjakan, dan/atau diawasi sendiri oleh kementerian,lembaga, dinas, atau instansi sebagai penanggung jawabanggaran, instansi pemerintah lain, dan/atau kelompokmasyarakat.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Yang dimaksud dengan "perjanjian penyediaan bangunan"adalah perjanjian yang dilakukan antara pemilik dan/ataupenanggung jawab bangunan dengan pemilik modal ataupengembang untuk mewujudkan bangunan yang dibiayai dengandana investasi badan usaha dan/atau masyarakat. yangtermasuk dalam perjanjian penyediaan bangunan antara lainperjanjian kerjasama antara Pemerintah dengan badan usaha,perjanjian kerjasama antara pengembang dengan badan usahaJasa Konstruksi, yang pembayarannya dilakukan melaluipengembalian investasi dalam tenggang waktu yang disepakati.

Ayat (a)Cukup jelas.

Pasal 39Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Huruf a

Cukup jelas.Huruf b

Yang dimaksud dengan "badan" adalah sekumpulanor€!.ng dan/atau modal yang merupakan kesatuan baikyang melakukan usaha maupun yang tidak melakukanusaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroankomanditer, perseroan lainnya, badan usaha miliknegara atau badan usaha milik daerah dengan nama dandalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, danapensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasimassa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,lembaga dan bentuk badan lainnya, termasuk kontrakinvestasi, kolektif dan bentuk usaha tetap.

Ayat (3)

Page 77: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-19-

Ayat (3)Yang dimaksud dengan "dipertanggungiawabkan secarakeilmuan" adalah dipertanggungjawabkin sesuai kaidah yangsudah ada dan/atau sesuai prinsip atau teoripertanggungjawaban yang dikembangkan sesuai dengan ilmupengetahuan.

Kaidah dalam pengikatan hubungan kerja Jasa Konstruksimeliputi antara lain teknik dan keseliamatan bangunan,keuangan, kontrak, dan manajemen. prinsip p".rg:ik"t"r,hubungan kerja Jasa Konstruksi berlaku untuk p".rgit "talyang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah Daerah,BUMN, BUMD maupun Swasta.

Pasal 40Cukup jelas.

Pasal 4 1

Cukup jelas.

Pasal 42Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan "prakualifikasi" adalah proses penilaiankemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan ierhadapbadan usaha sebelum pemasukan dokumen penawaran.

Ayat (3)Yang dimaksud dengan "katalog" adalah informasi yangmemuat daftar, jenis, spesifikasi teknis, tingkat komponendalam negeri, produk dalam negeri, produk sNI, produk hijau,negara asal, harga, penyedia, dan informasi lainnya terkaitbarang atau jasa tertentu.

Ayat (a)Huruf a

Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dalam keadaan daruratdapat dilakukan tidak hanya untuk bangunan yangbersifat sementara namun dapat juga untuk bangunanyang bersifat permanen.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Page 78: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-20-

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 43Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)Standar remunerasi minimal ditetapkan denganmempertimbangkan kompleksitas dari jenis layananprofesional, biaya, risiko, dan teknologi dari pekerjaankonstruksi yang terkait dengan hasil layanan profesional,dan/atau harga pasar yang berlaku di provinsi tempatdiselenggarakannya Jasa Konstruksi.Pengguna Jasa menjamin bahwa penyedia jasa yangmelaksanakan layanan jasa konsultasi menerapkan StandarRemunerasi Minimal.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 44Yang dimaksud dengan "Penyedia Jasa yang terafiliasi" adalahPenyedia Jasa yang memiliki suatu hubungan/pertalian denganpihak Pengguna Jasa karena:a. hubungan kekerabatan/kekeluargaan karena perkawinan dan

keturunan sampai derajat kedua baik secara horizontal maupunvertikal; atau

b. hubungan usaha dan/atau hubungan kerja, atau pihak yangmempengaruhi pengelolaan perusahaan pengguna Jasa.

Pasal 45Cukup jelas.

Pasal 46

#ffi-f 4br4g

Page 79: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI{REPUBLIK INDONESIA

-27-Pasal 46

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2)Kontrak Keda Konstruksi dapat mengikuti perkembangankebutuhan untuk mengakomodasi bentuk-b"rt t KontiakKerja Konstruksi yang berkembang di masyarakat.Bentuk kontrak mengikuti detiuery sgstem penyelenggaraankonstruksi yaitu antara lain: rancang-penawara.r-Grrgrl(design-bid-build); rancang_bangun (design_bila\perekayasaan-pengadaan-pelaksanaan (engineeri"g'-procurement-constntction); manajemen konstruksi; dankemitraan. selain deliuery sgstem, bentuk kontrak jugamengikuti sistem pembayaran dan sistem perhitung"n fr."itpekerjaan. Sistem pembayaran jasa mencakup antara lain: dimuka, progress, milestone, dan turnkeg. sedangkan sistemperhitungan hasil pekerjaan mencakup antara lain: lumsum,harga satuan, gabungan harga lumsum dan harga satuan,presentase nilai, cost reimbursable, dan target cost.

Pasal 47Ayat (1)

Huruf aYang dimaksud dengan "identitas para pihak,' adalahnama, alamat, kewarganegaraan,penandatanganan, dan domisili.

Huruf bLingkup kerja meliputi hal-hal berikut:

wewenang

1) Volume pekerjaan, yakni besaran pekerjaan yangharus dilaksanakan termasuk volume pekerjaantambah atau kurang. Dalam mengadakan perubahanvolume pekerjaan, perlu ditetapkan besaranperubahan volume yang tidak memerlukanpersetujuan para pihak terlebih dahulu.Bagi pekerjaan perencanaan dan pengawasan,lingkup pekerjaan dapat berupa laporan hasilPekerjaan Konstruksi yang wajibdipertanggungjawabkan yang mempakan hasilkemajuan pekerjaan yang dituangkan dalam bentukdokumen tertulis.

2) Persyaratan

Page 80: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

REPuJ'T,:t"'355*u'o-22_

2) Persyaratan administrasi, yakni prosedur yang harusdipenuhi oleh para pihak dalam *.rrgr.d"kr.,interaksi.

3) Persyaratan teknik, yakni ketentuan keteknikan yangwajib dipenuhi oleh penyedia Jasa.

4l Pertanggungan atau jaminan yang merupakan bentukperlindungan antara lain untuk pelaksanaanpekerjaan, penerimaan uang muka, kecelakaan bagitenaga kerja dan masyarakat. perlindungan tersebutdapat berupa antara lain asuransi atau jaminan yangditerbitkan oleh bank atau lembaga bukan bank.

5) Laporan hasil Pekerjaan Konstruksi dan/atauKonsultansi Konstruksi, yakni hasil kemajuanpekerjaan yang dituangkan dalam bentuk dokumentertulis.

Nilai pekerjaan, yakni jumlah besaran biaya yang akanditerima oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaankeseluruhan lingkup pekerjaan.Batasan waktu pelaksanaan adalah jangka waktu untukmenyelesaikan keselurrrhan lingkup pekerjaan termasukmasa pemeliharaan.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dYang dimaksud dengan "informasi" adalah dokumen yanglengkap dan benar yang harrrs disediakan pengguna Jasabagi Penyedia Jasa agar dapat melakukan pekerjaansesuai dengan tugas dan kewajibannya.

Dokumen tersebut, antara lain meliputi izin mendirikanbangunan dan dokumen penyerahan penggunaanlapangan untuk bangunan beserta fasilitasnya.

Huruf eCukup jelas.

Huruf fPembayaran dapat dilaksanakan secara berkala, atauatas dasar persentase tingkat kemajuan pelaksanaanpekerjaan, atau cara pembayaran yang dilakukansekaligus setelah proyek selesai.

Huruf g

Page 81: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

REP,J',5':=",YSI*u'o-23-

Huruf gYang dimaksud dengan "wanprestasi" adalah suatukeadaan apabila salah satu pihik dalam Kontrak KerjaKonstruksi:1) tidak melakukan apa yang diperjanjikan; dan/atau2) melaksanakan apa yang diperjanjikan, tetapi tidak

sesuai dengan yang diperjanjikan; dan/atau3) melakukan apa yang diperjanjikan, tetapi terlambat;

dan/atau4) melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak

boleh dilakukannya.Tanggung jawab antara lain berupa pemberiankompensasi, penggantian biaya dan/atau perpanjanganwaktu, perbaikan atau pelaksanaan ulang hasilpekerjaan yang tidak sesuai dengan apa yangdiperjanjikan, atau pemberian ganti rugi.

Huruf hPenyelesaian perselisihan memuat ketentuan tentangtatacara penyelesaian perselisihan yang diakibatkanantara lain oleh ketidaksepakatan dalam hal pengertian,penafsiran, atau pelaksanaan berbagai ketentuan dalamKontrak Kerja Konstruksi serta ketentuan tentang tempatdan cara penyelesaian.

Penyelesaian perselisihan ditempuh melalui antara lainmusyawarah, mediasi, arbitrase, ataupun pengadilan.

Huruf iCukup jelas.

Huruf jKeadaan memaksa mencakup:1) keadaan memaksa yang bersifat mutlak (absolut)

yakni bahwa para pihak tidak, mungkinmelaksanakan hak dan kewajibannya;dan

2) keadaan memaksa yang bersifat tidak mutlak (relatif),yakni bahwa para pihak masih dimungkinkan untukmelaksanakan hak dan kewajibannya.

Risiko yang diakibatkan oleh keadaan memaksa dapatdiperjanjikan oleh para pihak, antara lain melaluilembaga pertanggungan (asuransi).

Huruf k

Page 82: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

REPU JLTF=,lTLu =r,o-24-

Huruf kCukup jelas.

Huruf IPelindungan pekeda disesuaikan dengan ketentuanperaturan perundang_undangan yang mengaturmengenai keselamatan dan kesehaian kerja, "sertajaminan sosial tenaga kerja.

Huruf mPelindungan terhadap pihak ketiga berlaku selama masapertanggungan.

Huruf nAspek lingkungan meliputi ketentuan peraturanperundang-undangan yang mengatur mengenaipengelolaan lingkungan hidup.

Huruf oJaminan akibat dari Kegagalan Bangunan tidak harusberbentuk jaminan terkait langsung dengan keuangan.

Huruf pCukup jelas.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan "insentif' adalah penghargaan yangdiberikan kepada Penyedia Jasa atas prestaiinya, antara lain,kemampuan menyelesaikan pekerjaan lebih

-awal daripada

yang diperjanjikan dengan tetap menjaga mutu sesuai denganyang dipersyaratkan. Insentif dapat berupa uang ataupunbentuk lainnya.

Pasal 48Yang dimaksud "kekayaan intelektual,, adalah hasil inovasiperencana konstruksi dalam suatu pelaksanaan Kontrak KerjaKonstruksi baik bentuk hasil akhir perencanaan dan /atau bagianbagiannya yang kepemilikannya dapat diperjanjikan.Penggunaan hak atas kekayaan intelektual yang telah terdaftar harusdilindungi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 49Cukup jelas.

Pasa1 50

Page 83: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI\IREPUBLIK II'JDOl...IESIA

-25-

Pasal 50Cukup jelas.

Pasal 51Cukup jelas.

Pasal 52Cukup jelas.

Pasal 53Ayat (1)

Pengikutsertaan Subpenyedia Jasa dibatasi oleh adanyatuntutan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus danditempuh melalui mekanisme subkontrak, dengan tidakmengurangi tanggung jawab Penyedia Jasa terhadap seluruhhasil pekerjaannya.

Pengikutsertaan Subpenyedia Jasa bertujuan memberikanpeluang bagi subpenyedia jasa yang mempunyai keahlianspesifik melalui mekanisme keterkaitan dengan Penyedia Jasa.Yang dimaksud dengan "pekerjaan utama" adalah rangkaiankegiatan dalam suatu penyelenggaraan Jasa Konstruksi yangmemiliki tingkat risiko terbesar dalam mengakibatkanterj adinya keterlambatan penyelesaian Jasa Konstruksi.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Yang dimaksud dengan "pekerjaan penunjang,, adalahrangkaian kegiatan dalam suatu penyelenggaraan JasaKonstruksi yang bukan merupakan bagian dari pekerjaanutama.

Ayat (a)Hak subpenyedia Jasa, antara lain adalah hak untukmenerima pembayaran secara tepat waktu dan tepat jumlahyang harus dijamin oleh penyedia Jasa. Daram hal iniPengguna Jasa mempunyai kewajiban untuk memantaupelaksanaan pemenuhan hak subpenyedia jasa oleh PenyediaJasa.

Hak dan kewajiban penyedia Jasa dan Subpenyedia Jasamemuat tanggung jawab atas biaya konstruksi yangdilaksanakan oleh Subpenyedia Jasa.

Pasal 54

Page 84: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

-tt..i,.,s^ -:'i;"'

ffi*,ry*#gyry.gt

PRES IDEI.IREPUBLIK INDOI.IESIA

-26-Pasal 54

Cukup jelas.

Pasal 55Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bYang dimaksud dengan "komitmen atas pengusahaanproduk Jasa Konstrr.rksi" adalah janji pembayaran dalamkurun waktu yang disepakati kedua belah pihak dandibuktikan secara tertulis dari pemilik, penguasa,dan/atau pengembang bangunan kepada penyedii uasaatas pembayaran Jasa Konstruksi yang dilakukanmelalui pola bagi hasil pengusahaan bangunan tersebut.

Ayat (a)Yang dimaksud dengan "dokumen lain,' antara lain jaminandalam bentuk barang bergerak dan/atau tidak bergerali.

Ayat (5)Cukup jelas.

Pasal 56Cukup jelas.

Pasal 57Ayat (1)

Jaminan ini hanya berlaku bagi penyedia Jasa utama, yaituPenyedia Jasa yang langsung melakukan pengikatan kontrakdengan Pengguna Jasa.

Ayat (2)Huruf a

Yang dimaksud dengan Jaminan penawaran,, adalahjaminan yang diberikan peserta pemilihan kepadakelompok kerja unit layanan pengadian sebelum batasakhir pemasukan penawaran.

Huruf b

Page 85: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

R E P u J.Tnu =,',?5| * = =,

o-27 -

Huruf bYang dimaksud dengan laminan peraksan aa,,n adarahjaminan bahwa penyedia Jasa

"k"r, menyeresaikanpekerjaan sesuai dengan ketentuan Kontiak KerjaKonstruksi.

Huruf cYang dimaksud dengan "jaminan uang muka,, adalahjaminan yang diberikan penyedia Jasa kipada penggunaJasa sebelum Penyedia Jasa menerima uang muka untutmemulai Pekerjaan Konstruksi.

Huruf dYang dimaksud dengan 'Jaminan pemeliharaan,, adalahjaminan yang diberikan penyedia Jasa kepada penggunaJasa selama masa pertanggungan yaitu waktu anta.apenyerahan pertama kalinya hasil akhir pekerjaan danpenyerahan kedua kalinya hasil akhir pekerjaan.

Huruf e

Yang dimaksud dengan taminan sanggah banding"adalah jaminan yang harus diserahkan oleh penyediaJasa yang akan melakukan sanggah banding.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Yang dimaksud dengan "perjanjian terikat" (surety bond) adalahasuransi penjaminan antara penjamin dengan pelaksanapekerjaan. Penjamin akan menjamin pelaksana pekeijaan ataspekerjaan atau tanggung jawab yang diberikan pemitit< proyekkepada pelaksana pekerjaan. Asuransi penjaminan inibiasanya dikeluarkan oleh perusahaan asuransi kerugian.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 58Cukup jelas.

Pasal 59

Page 86: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

_28_

Pasal 59Cukup jelas.

Pasal 60Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Yang dimaksud "penilai ahli" adalah penilai ahli di bidangkonstruksi. Penetapan Kegagalan Bangunan oleh penilai ahlidimaksudkan untuk menjaga objektivitls dalam penilaian danpenetapan suatu kegagalan

Ayat (3)Penilai ahli dapat terdiri atas orang perseorangan, ataukelompok orang atau lembaga.

Ayat (a)Cukup jelas.

Pasal 61Cukup jelas.

Pasal 62Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pihak berwenang yang terkait,, antaralain aparat penegak hukum dan kementerian/lembaga lainnya.

Ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 63Cukup jelas.

Pasal 64Cukup jelas.

Pasal 65Cukup jelas.

Pasal 66Cukup jelas.

Pasal 67

Page 87: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI..IREPUBLIK II!DONESIA

-29 -

Pasal 67Cukup jelas.

Pasal 68Ayat (1)

Bidang keilmuan yang terkaitarsitektur, sipil, mekanikal, tatapelaksanaan.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Pasal 69Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Ayat (5)Yang dimaksud dengan 'diregistrasi" adalah proses pencatatanuntuk pangkalan data lembaga pendidikan dan pelatihan kerjadalam rangka pengembangan tenaga kerja konstruksi.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (7)Cukup jelas.

Pasal 70Ayat (1)

Tenaga kerja konstruksi yang wajib memiliki sertifikatkompetensi adalah tenaga kerja konstruksi yang memilikijabatan kerja sebagai operator, teknisi atau analis, dan/atauahli.

Jasa Konstruksi antara lain. lingkungan, dan manajemen

Ayat (2)

Page 88: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

ffiRE trLr ; i5[

n,',Y5]n, u

=,, o

-30-

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Ayat (s)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 71Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Persyaratan asosiasi profesi ditetapkan denganmempertimbangkan antara lain kategori asosiasi sesuaianggaran dasar/anggaran rumah tangga, yang meliputiasosiasi yang bersifat umum atau khusus serta asosiasi yangmemiliki cabang atau tidak memiliki cabang.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 72Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Yang -dimaksud dengan "tanda daftar pengalaman profesional,,adalah dokumen yang memuat dan menjelaskan pengalamantenaga kerja konstruksi yang telah didaftarkrn

"L""ra resmikepada Menteri.

Ayat (3)

Page 89: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI\tREPUBLIK INDONESIA

-31 -

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Pasal 73Cukup jelas.

Pasal 74Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pemberi kerja" adalah badan hukumyang mempekerjakan tenaga kerja konstruksi asing denganmembayar upah atau imbalan.

Yang dimaksud dengan "rencana penggunaan tenaga kerjaasing" adalah rencana penggunaan tenaga kerja asirrg p"d.jabatan tertentu yang disahkan oleh menteri - y"ngmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangketenagakerjaan atau pejabat yang ditunjuk.Yang dimaksud dengan "izirt memperkerjakanasing" adalah izin tertulis yang diberikan oleh

tenaga kerjamenteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintah di bidangketenagakerjaan atau pejabat yang ditunjuk kepada pemberikerja tenaga kerja asing.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan tabatan tertentu" adarah jabatankomisaris, direksi, manajer, dan ahli tertentu yang ditetapkanoleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang ketenagakerj aan.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (7)

Page 90: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDEI\REPUBLI}( INDOI\ESIA

-32-

Ayat (7)Cukup jelas.

Pasal 75Ayat (1)

Tanggung jawab dilaksanakan berdasarkan prinsip keahliansesuai dengan kaidah keilmuan, kepatutan, dan kejujuranintelektual dalam menjalankan prLfesinya dengan tetapmengutamakan kepentingan umum.Tanggung jawab tenaga kerja konstruksi sesuai dengan kodeetik masing-masing profesi yang terlibat.

Ayat (2)Pertanggungjawaban secara profesional terhadap hasil layananJasa Konstruksi dapat dilaksanakan melalui mekanismepenjaminan yakni penjaminan keahlian.

Pasal 76Ayat (1)

Huruf aKebijakan pengembangan Jasa Konstrrrksi nasionalditetapkan secara terstruktur, tegas, dan dapatmenjawab kebutuhan riil di lapangan. pembinaanmerupakan tugas negara. Segala bentuk pembinaan JasaKonstruksi yang dilakukan memiliki tujuan untukmengembangkan kinerja setiap elemen dan prosespenyelenggaraan dalam sistem Jasa Konstruksi nasionalyang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatumum dan melindungi masyarakat umum.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cPemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap efektifitasdan efisiensi pelaksanaan kebijakan pengembanganJasa Konstruksi nasional dari serta analisis dampaksetiap kebijakan terhadap pertumbuhan danperkembangan Jasa Konstruksi daerah maupun nasionalsebagai bahan untuk perbaikan berkelanjutan kebijakanyang sudah berjalan.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

ffffi

Page 91: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

R E Fr rr J5ou t,',?55*.

u' o-33-

Huruf eCukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aPedoman yang diterbitkan oleh gubernur sebagai wakilPemerintah trusat hanya bersifat teknis tata laksanadalam pelaksanaan kebijakan nasional Jasa Konstruksidi wilayah provinsi.Perumusan pedoman tersebut dilakukan dengan tetapmemperhatikan kebijakan pengembangan JasaKonstruksi nasional serta ketentuan peraturanperundang-undangan yang terkait dengan pemerintahDaerah.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Pasal 77Cukup jelas.

Pasal 78Ayat (1)

Yang didanai dengan anggaran pendapatan dan belanja Negaraadalah pelaksanaan kewenangan pemerintah pusat dangubernur sebagai pemerintah pusat.

Ayat (2)Yang didanai dengan anggaran pendapatan dan belanja daerahpelaksanaan kewenangan sub-urusan Jasa Konstuksi yangdiatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yangmengatur mengenai pemerintahan daerah.

Pasal 79

Page 92: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

frRESlDEl'li?EF!LJBI-ll( INDOt.JEStA

-34-

Pasal 79Cukup jelas.

Pasal 80Cukup jelas.

Pasal 81Cukup jelas.

Pasal 82Cukup jelas.

Pasal 83Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bData dan informasi yang berkaitan dengan tugaspembinaan antara lain data tentang berbagai kebijakandalam pengembangan sumber daya manusia, usaha JasaKonstruksi, material dan teknologi konstruksi,penyelenggaraan jasa konstruksi, Standar Keamanan,Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan, sertapartisipasi masyarakat.

Huruf cData dan informasi yang berkaitan dengan layanan dibidang Jasa Konstruksi yang dilakukan oleh masyarakatJasa Konstruksi antara lain data hasil sertifikasi danregistrasi terhadap usaha Jasa Konstruksi dan tenagakerja konstruksi.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)

Page 93: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

PRES IDENREPUELIK INDONESIA

-35-

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 84Ayat (1)

Penyelenggaraan sebagian kewenangan pemerintah pusatantara lain registrasi badan usaha Jasa Konstmksi, akreditasibagi asosiasi perusahaan Jasa Konstruksi dan asosiasi terkaitrantai pasok Jasa Konstruksi, registrasi pengalaman badanusaha, registrasi penilai ahli, menetapk.r, p"-"itai ahli yangteregistrasi dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan, akreditasibagi asosiasi profesi dan lisensi bagi lembaga Iertifikasi profesi,registrasi tenaga kerja, registrasi prrrg"l"*"r, profesionaltenaga keda serta lembaga pendidikan aan pelatihan kerja dibidang konstruksi, penyetaraan tenaga kerja ."irrg,membentuk lembaga sertifikasi profesi untuk -.i"k""rrakantugas sertifikasi kompetensi kerja yang belum dapat dilakukanlembaga sertifikasi profesi yang dibentuk oleh asosiasiprofesi/lembaga pendidikan dan pelatihan.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan .,lembaga" adalahpengembangan Jasa Konstruksi.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Asosiasi terkait rantai pasok konstruksi antara lain asosiasiterkait material dan peralatan konstruksi.

Ayat (5)Dalam proses untuk mendapatkan persetujuan dari DewanPerwakilan Ralryat Republik Indonesia, Menteri menyampaikancalon pengurus lembaga sebanyak dua kali lipat dlri jumlahpengurus lembaga yang akan ditetapkan oleh MLnteri.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (7)Cukup jelas.

lembaga

Ayat (8)

Page 94: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

...,cr.;({ .$r-r..q i},s

r*yi.>)sg,

R E F u J',-T,? t,',f55,u

r r, ^-36-

Ayat (8)

Cukup jelas.

Ayat (9)Pengaturan pembentukan lembaga antara lain tata carapemilihan pengurus, masa bakti, tug." pokok aan rung"i, ";;mekanisme kerja lembaga.

Pasal 85Cukup jelas.

Pasal 86Cukup jelas.

Pasal 87Yang dimaksud dengan "forum Jasa Konstruksi" adalah media bagimasyarakat jasa konstruksi untuk menyampaikan aspirasi kepad!pemerintah dan/ atau lembaga.

Pasal 88Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Ayat (5)Yang dimaksud dengan "dewan sengketa,, adalah tim yangdibentuk berdasarkan kesepakatan para pihak se3afpengikatan Jasa Konstruksi untuk *.n""gah dan -.rr.rgu.hisengketa lang terjadi di dalam pelaksanlan Kontrak r<"e4aKonstruksi.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (7)Cukup jelas.

Pasal 89Cukup jelas.

Pasal 90

Page 95: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

REPUBLII( II"]DONESIA.

-37-

Pasal 90Cukup jelas.

Pasal 91Cukup jelas.

Pasal 92Cukup jelas.

Pasal 93Cukup jelas.

Pasal 94Cukup jelas.

Pasal 95Cukup jelas.

Pasal 96Cukup jelas.

Pasal 97Cukup jelas.

Pasal 98Cukup jelas.

Pasal 99Cukup jelas.

Pasal 100Cukup jelas.

Pasal 101Cukup jelas.

Pasal 1O2Cukup jelas.

Pasal 103Cukup jelas.

Pasal 104Cukup jelas.

Pasal 1O5

Page 96: ksdae.menlhk.go.idksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/UU_No_2_Tahun_2017.pdf · Created Date: 3/3/2017 6:44:23 PM

ffiPRES I DEN

REPUBLIK INDONESIA-38-

Pasal 105Cukup jelas.

Pasal 106Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6018