Kros seksional

15
Dr. Ekowati, SKM, M.Kes SURVEI PREVALEN DESAIN POTONG LINTANG

description

kros

Transcript of Kros seksional

  • SURVEI PREVALENDESAIN POTONG LINTANG

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes

  • Studi yang meneliti sekaligus suatu faktor pajanan (exposure) dan sebuah penyakit (outcome) atau masalah kesehatan tanpa arah dimensi penyelidikan tertentu. (Non-directional dimention)Dapat masuk lingkup deskriptif atau masuk lingkup analitik.

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes

  • MANFAATMenggambarkan status/masalah kesehatanMemperkirakan kebutuhan pelayanan kesehatanIdentifikasi determinan penyakitMenemukan determinan masalah kesehatanFormulasi hipotesis (skrining hipotesis)Dasar Upaya perencanaan Program kesehatan

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes

  • BAGANPAJANAN (+)KASUS (+)PAJANAN (-)KASUS (+)PAJANAN (+)KASUS (-)PAJANAN (-)KASUS (-)DIGALIDIGALIPOPULASISAMPEL

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes

  • Penelitian dilakukan pada satu saat untuk mengukur pajanan dan keluaran.Pengukuran pajanan dan keluaran dilakukan pada saat yang bersamaan.Pengambilan sampel dilakukan tanpa memperhatikan sttus pajanan dan keluaran.Status pajanan dan keluaran ditentukan setelah subyek terpilih sebagai sampel.

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes

  • KELEBIHANHemat waktuDapat melihat pengaruh faktor resiko terhadap penyakit, apabila faktor resiko jelas mendahului penyakit.Dapat melihat hubunganBiasanya diambil dari populasi besar, maka dimungkinkan untuk generalisasi hasil penelitian.

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes

  • KELEMAHANTemporal ambiguity (kemenduaan temporal).Rentan terhadap kesalahan pengukuran bila informasi digali retrospektif berdasarkan ingatan ataupun catatan.Sering tidak bisa membedakan faktor resiko dan faktor prognostik.Tidak efisien untuk meneliti penyakit yang revalensinya kecil.

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes

  • Faktor Resiko: meningkatkan/memberikan resiko terkena/munculnya penyakit. Misalnya: Usia tua, hipertensi, merokok, dll.Faktor Prognostik: memberikan/meningkatkan resiko memburuknya perjalanan penyakit. Misalnya: makan tinggi kalori pada penderita DM.

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes

  • ANALISISPrevalence Ratio (PR)= Prevalence pada Exp (+) / Prevalence pd Exp (-)= (a/n1) : (c/n0)Prevalence Odds Ratio (POR)= Odds terkena penyakit pd Exp (+)/ Odds terkena penyakit pada Exp (-)= (a/b) : (c/d)= a d : b c

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes

  • PR dipakai untuk penyakit yang periode berisikonya terbatas, biasanya penyakit akut.

    POR dipakai untuk penyakit yang periode berisikonya panjang, biasanya penyakit kronik.

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes

  • Bila POR>1 atau PR>1, dapat dihitung impact fraction:AFE (Attributable Fraction Effect) = POR 1 ATAU = PR 1 POR PRAF (Attributable Fraction Population) = a AFE (a + c)

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes

  • Bila POR
  • INTERPRETASIPOR = 1, tidak ada hubungan (null)POR < 1, menurunkan resiko (protective)POR > 1, meningkatkan resiko (harmful)CI POR melewati 1, tidak ada hubungan. contoh: CI POR = 0,7 1,5.

    POR rokok : 3,5Perokok mempunyai resiko Ca paru 3,5 kali dibandingkan dengan bukan perokok.

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes

  • AFE : proporsi kasus pada kelompok terpajan tidak akan terjadi jika pajanan ditiadakan.AF :proporsi kasus pada populasi yang dapat dicegah jika pajanan ditiadakan.PFE : proporsi dari semua kasus potensial pada kelompok terpajan yang dicegah oleh pajanan. PF : proporsi dari semua kasus potensial di populasi yang dicegah dengan adanya pajanan.

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes

  • LATIHANHitung & interpretasikan:

    POR Impact FractionPenelitian Kros Seksional pada 3080 sampelUntuk melihat hubungan sumber air yang digunakanDengan kasus diare. Hasilnya menunjukkan,Bahwa sampel yang menggunakan air sungaiUntuk keperluan mamin yg diare 271 dan yg tidak diare 1485.Pada 1324 sampel yang menggunakan air sumur,Hanya 101 orang yang diare.

    Dr. Ekowati, SKM, M.Kes