Kronologis Pembangunan Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi.

download Kronologis Pembangunan Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi.

of 18

Transcript of Kronologis Pembangunan Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi.

KRONOLOGIS PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT HEWAN Prof. SOEPARWI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS GADJAH MADAMasalah Audit Rumah Sakit Hewan FKH-UGM terus berkelanjutan dengan adanya perubahan nama Poliklinik Hewan menjadi Rumah Sakit Hewan (RSH), dikarenakan nama tersebut tidak dikenal di tingkat Universitas ataupun Satuan Audit Internal Universitas Gadjah Mada (SAI UGM). Berangkat dari Permasalahan Audit yang ada di Fakultas Kedokteran Hewan khususnya mengenai RSH, Pengurus Fakultas telah berusaha untuk dapat mengatasi dan mencari pemecahan masalah yang ada dengan mengajak diskusi para Pengurus Bagian Ilmu Penyakit Dalam (IPD) dan Ilmu Bedah dan Radiologi (IBR), dan juga mengadakan Workshop. Sejak diakhirinya pengelolaan Poliklinik Hewan FKH-UGM oleh Ketua Tim Pengelola Poliklinik Hewan FKH-UGM dengan mengirimkan surat kepada seluruh staf edukatif Bagian IPD dan Bagian IBR tertanggal 17 Mei 2005, maka pengelolaan

Poliklinik Hewan diserahkan pada masing-masing Bagian IPD dan IBR. Dengan adanya surat diakhirinya pengelolaan Poliklinik Hewan oleh Tim Pengelola Poliklinik Hewan, Kepala Bagian IPD mengirimkan surat kepada Dekan (Surat No:40/V/IPD/2005) yang isinya mohon petunjuk Dekan sehubungan dengan adanya surat diakhirinya pengelolaan bersama Poliklinik Hewan FKH-UGM. Dekan selanjutnya menginstruksikan agar kegiatan Poliklinik Hewan tetap berjalan sambil menunggu adanya keputusan berikutnya. Masalah Temuan Audit mengenai RSH tertuang dalam surat SAI UGM ke Dekan (Surat No:139/SAI/VI/2006), SAI meminta Fakultas agar memberikan penjelasan tertulis mengenai masalah RSH yang meliputi (1) SK pendirian RSH, (2) SK pengangkatan pengelola, (3) struktur organisasi. Tanggapan dan klarifikasi berdasar pada fakta yang ada atas temuan audit, telah dilakukan oleh Pengurus Fakultas. Temuan Audit mengenai RSH nampaknya merupakan masalah serius yang mengancam keberlangsungan berbagai proyek yang sedang berjalan di Fakultas. Hal ini tertuang dalam Instruksi Rektor ke Dekan dengan No:3828/P/Set-Eksekutif/2006 mengenai Tindak Lanjut Hasil Temuan Audit.

1

Dekan diminta segera melakukan penataan kembali RSH dan menyelesaikan permasalahan tersebut dalam waktu satu bulan. Keterlambatan penyelesaian masalah ini akan menjadi catatan untuk mengikut sertakan FKH dalam berbagai program kompetisi internal maupun nasional.

Dengan adanya Instruksi Rektor Fakultas memberikan tanggapan dalam usahanya untuk melakukan pembenahan permasalahan RSH, tertuang dalam Surat Dekan ub.Wadek-2 kepada SAI UGM No:1403/J.01.1.22/ KU/2006, mengenai Tanggapan Temuan Audit yang meliputi: (1) SK Dekan tentang pengelola Poliklinik Hewan FKH-UGM selama 3 tahun (22 Agustus l996 s/d 21 Agustus 1999), (2) Tidak menemukan SK pengelola Poliklinik Hewan/ RSH yang baru setelah SK tahun tersebut di atas, (3) Laporan keuangan Poliklinik Hewan langsung ke universitas tanpa melalui FKH-UGM, (4) Fakultas menerima surat dari Ketua Bagian IPD tentang diakhirinya Pengelolaan Poliklinik Hewan oleh Ketua Tim Pengelola Poliklinik Hewan pada tanggal 18 Mei 2005, (5) Fakultas telah melakukan tindakan-tindakan untuk penataan ulang RSH (dengan melakukan diskusi, mengadakan workshop). Diskusi dengan pengurus Bagian dan seluruh staf dengan surat undangan No:139/J.01.1.22/TU/2005 dan No:1136/ J.01.1.22/TU/2005, dan undangan workshop dengan surat No:1534/J.01.1.22/TU/2005. Pada tanggal 20 Juli 2006 Kepala Bagian IPD mengirim surat ke Dekan dengan Surat No:38/IPD/VII/2006, mengenai Keputusan Rapat RSH dari Bagian IPD. Bagian Ilmu Penyakit Dalam telah memutuskan bahwa: (1) Kegiatan pelayanan masyarakat Poliklinik Hewan berada di bawah Bagian IPD, (2) Dengan adanya RSH untuk pelayanan masyarakat memerlukan sarana dan prasarana yang sama sekali terpisah dengan Bagian IPD sehingga dalam kegiatan dan tanggung jawab maupun penggunaan aset dapat diperjelas. Dari surat tersebut, Bagian IPD memutuskan bahwa perlu adanya RSH yang terpisah dari Bagian IPD. Pada tanggal 30 Juli 2006 Kepala Bagian IBR mengirim surat ke Dekan dengan Surat No: 65/IBR/31/07/06, mengenai Pelayanan Masyarakat. Bagian Ilmu Bedah dan Radiologi memutuskan bahwa (1) Bagian Bedah menyetujui pembentukan RSH yang tempatnya terpisah dengan Bagian, terutama sarana dan prasarananya termasuk dokter dan karyawannya. Fakultas atau universitas bertanggung jawab terhadap terbentuknya pembangunan RSH tersebut, (2) Selama hal nomer 1 belum dapat dilaksanakan, Bagian Bedah tetap melakukan pelayanan masyarakat seperti yang dilakukan saat ini tanpa2

mencantumkan nama Poliklinik Hewan maupun RSH, agar koasistensi Bagian Bedah dapat tetap berjalan. dll. Dari surat tersebut, Bagian IBR memutuskan bahwa perlu adanya pembentukan RSH yang terpisah dari Bagian IBR. Berdasar keputusan dari Bagian IPD dan IBR yang disampaikan melalui surat Kepala Bagian IPD dan IBR ke Dekan, selanjutnya Pengurus Fakultas mengirimkan surat ke Rektor, yang ditembuskan ke Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi, Ketua SAI UGM, Kepala Bagian IPD, dan IBR, mengenai Penataan Kembali RSH dengan Surat No: 1655/J.01.1.22/TU/2006. Isi surat adalah sebagai berikut, dalam rangka menindak lanjuti instruksi rektor untuk melakukan penataan kembali RSH maka: (1) RSH FKH-UGM keberadaannya tetap dipertahankan dengan pengelolaan tersendiri,

keputusan ini didasarkan pada surat dari Ketua Bagian IPD (Surat tanggal 20 Juli 2006 No. 38/IPD/VII/2006) dan Ketua Bagian IBR (Surat tanggal 31 Juli 2006 No. 65/IBR/31/07/06) yang menyetujui RSH dengan pengelolaan secara tersendiri, (2) Keberadaan RSH dengan struktur organisasinya akan disyahkan melalui Rapat Senat Fakultas, (3) Sebelum pendirian dan organisasi RSH ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sarana/prasarana penunjang terpenuhi, maka kegiatan akademik dan pelayanan masyarakat tetap dilaksanakan oleh Bagian IPD dan IBR, (4) Aset yang dimiliki oleh RSH akan digunakan sebagai modal awal untuk operasional RSH selanjutnya, (5) Oleh karena RSH akan memasuki masa penataan kembali, maka universitas dimohon dapat memfasilitasi pelaksanaan opersaional masih menggunakan aset/fasilitas masing-masing bagian IPD dan IBR seperti yang telah berjalan selama ini sampai pada saatnya RSH dapat mandiri, (6) Rektor dimohon dapat menerbitkan SK Pegelola RSH FKH-UGM dengan susunan pengelola yang akan ditetapkan oleh pimpinan fakultas melalui persetujuan Senat FKH-UGM, (7) Tim pengelola RSH bertugas untuk mengembangkan RSH agar dapat berfungsi penuh sebagai RSH Pendidikan Dokter Hewan dan meningkatkan pelayanan pada masyarakat, membenahi administrasi keuangan, dan melakukan reinventarisasi aset RSH dibawah tanggung jawab Dekan. Dalam rangka menindak lanjuti Instruksi Rektor tentang Tindak Lanjut Hasil Audit Keuangan mengenai Penataan Kembali RSH, Dekan mengirim surat ke Senat Fakultas dengan Surat No: 1952/J.01.1.22/TU/2006. Isi surat adalah sehubungan dengan

Instruksi Rektor No:3828/P/Set-Eksekutif/2006, tentang Tindak Lanjut Hasil Audit Keuangan mengenai Penataan Kembali RSH, maka Dekan mengirimkan: (1)3

Rancangan struktur organisasi RSH FKH-UGM, dan (2) Daftar Tim Pengembangan RSH FKH-UGM, untuk dapat disyahkan oleh Rapat Senat FKH-UGM. Menindak lanjuti Surat Dekan ke Senat mengenai Penataan kembali RSH, selanjutnya konsep pengembangan RSH di bahas dalam Rapat Senat. Konsep RSH dibahas oleh banyak anggota senat yang berasal dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Bedah dan Radiologi, dll. yang meliputi (1) nama-nama dalam struktur RSH, (2) pemisahan tegas antara fungsi dan teknis, (3) RSH sama sekali terpisah dari struktur yang ada di fakultas, yakni sebagai salah salah satu unsur penunjang fakultas, (4) Bagan struktur organisasi RSH, (4) Nama RSH disetujui bernama RSH Prof. Soeparwi, (5) Rapat menyetujui Tim Pengembangan RSH yang ditunjuk oleh Dekan. Dalam Rapat diusulkan oleh wakil senat Bagian IBR, agar RSH segera dibuka dan kalau perlu sementara pasien dikirim ke fasilitas yang sekarang ada, dan usulan diterima. Ancarancar lokasi gedung RSH berlokasi di Klebengan Laboratorium Diagnostik. Hasil akhir penggodokan pengembangan RSH oleh senat adalah terbentuknya Konsep RSH FKHUGM yang meliputi struktur RSH, organisasi RSH, nama RSH adalah Rumah Sakit Hewan Prof.Soeparwi, dan terbentuknya Tim Pengembangan RSH. Untuk mengatasi nama Poliklinik yang telah dirubah dengan nama RSH, kemudian keluarlah SK Dekan mengenai penetapan kembali nama RSH FKH-UGM. Keputusan Dekan meliputi, (1) Nama RSH FKH-UGM tetap dipertahankan sebagai pengganti Poliklinik Hewan sejak tanggal 19 September 2003, (2) Pengelola Pengembangan RSH akan diatur dan ditetapkan oleh Rektor atas usul dari Dekan dengan persetujuan Senat FKH-UGM, (3) Pengelolaan Pengembangan RSH berada langsung di bawah Dekan FKH-UGM. Dengan SK Dekan tersebut nama Poliklinik Hewan FKH-UGM telah resmi diganti dengan nama RSH FKH-UGM. Keputusan Senat FKH-UGM mengenai RSH dikirim oleh Ketua Senat ke Dekan tanggal 7 September 2006 dengan Surat No:20/SFKH/IX/2006. Keputusan Senat meliputi, (1) Struktur organisasi harus dapat membedakan secara jelas fungsi administratif dan teknis, (2) Nama-nama dalam struktur organisasi dibuat tidak menimbulkan salah tafsir dengan struktur fakultas yang telah ada, (3) Bagan struktur yang diusulkan oleh Senat Fakultas terlampir, (4) Nama RSH disetujui RSH Prof. Soeparwi, dan (4) Senat menyetujui Tim Pengembangan RSH yang telah ditunjuk oleh Dekan.

4

Berdasar pada Keputusan Senat FKH-UGM mengenai RSH, selanjutnya Dekan mengirim surat ke Rektor. Merespon positif mengenai penataan kembali RSH FKHUGM, selanjutnya keluarlah SK Rektor mengenai RSH FKH-UGM yang diberi nama sesuai dengan Keputusan Senat FKH-UGM yaitu Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi. Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi FKH-UGM keberadaannya resmi diakui di tingkat Fakultas dan Universitas sebagai unit penunjang fakultas sejak dikeluarkannya SK Rektor tanggal 9 Oktober 2006, dengan Surat Keputusan No:328/P/SK/HT/2006 mengenai Penetapan dan Pengangkatan Pengelola RSH Prof. Soeparwi FKH-UGM. Isi SK Rektor meliputi (1) Status RSH Prof. Soeparwi berada dibawah pengelolaan FKHUGM, (2) Mengangkat Dr. drh. Ida Tjahajati, MP. sebagai Direktur, drh. Setyo Budhi, MP. sebagai Sekretaris, dan drh. Guntari Titik Mulyani, MP. sebagai Bendahara, (3) dan menetapkan tugas pengelola RSH Prof. Soeparwi. Sejak dikeluarkanya SK Rektor mengenai Penetapan dan Pengangkatan Pengelola RSH FKH-UGM dengan nama RSH Prof. Soeparwi, Tim Pengembangan RSH mulai bekerja melaksanakan amanah yang dibebankan kepada Tim. Adanya kendala dalam operasional di lapangan, atas petunjuk Dekan Tim Pengembangan RSH diminta untuk memfokuskan terlebih dahulu dalam mempersiapkan pembangunan gedung RSH. Sementara proses pembangunan gedung RSH, pelaksanan operasional RSH

diserahkan ke Bagian IPD dan IBR, sampai pada saatnya nanti tersedia sarana dan prasarana Gedung RSH baru yang terpisah dari bagian. Hasil kerja Tim Pengembangan RSH bersama dengan Wadek-3 selanjutnya dikirim fakultas ke Komisi Perencanaan UGM dengan Surat No:196/J01.1.22/LK/2007, Hal: Permohonan Pembangunan RSH. Isi surat adalah, menindak lanjuti temuan dari Internal Audit RSH dan Instruksi Rektor No:2828/P/Sey-Eksekutif/2006 perihal Tindak lanjut Audit Keuangan (masalah RSH), mohon dapat diijinkan membangun RSH di kompleks FKH depan Laboratorium Diagnostik. Dimaksudkan untuk dapat mengatasi masalah audit RSH FKH-UGM. Tim Pengembangan RSH bersama dengan Wadek-3 terus bekerja dibawah petunjuk Dekan, mula-mula merencanakan gedung RSH yang sederhana dengan satu lantai. Perencanaan gedung RSH FKH-UGM selanjutnya dikonsultasikan ke Komisi Perencanaan UGM. Nampaknya UGM telah mempunyai planing penataan

pembangunan UGM ke depan yang telah terencana dengan baik, sehingga tidak diijinkan pembangunan gedung dengan satu lantai. Tim bersama dengan Wadek-3 terus bekerja mengupayakan ijin pembangunan gedung RSH yang telah sampai di Komisi5

Perencanaan UGM. Dengan terus berkonsultasi ke Renbang UGM, akhirnya disetujui membangun gedung RSH dengan tiga lantai, dan Tim diminta untuk mempresentasikan Rencana Pembangunan Gedung RSH di Rapat Komisi Perencanaan UGM.

Rekomendasi Komisi Rerencanaan selanjutnya disampaikan pada Rektor dengan Surat No:07/Kom-Ren/2007, Hal: Pembangunan RSH FKH-UGM, yang pada prinsipnya adalah memberikan masukan tambahan untuk kesempurnaan rencana bangunan yang telah direncanakan. Surat Rekomendasi dari Komisi Perencanaan selanjutnya ditindak lanjuti oleh Direktur Renbang UGM, dengan Surat ke Dekan FKH-UGM dengan No: 027/Dir-PDP/2007, Hal: Pembangunan RSH, yang pada prinsipnya diijinkan membangun sesuai dengan masukan dari Komisi Perencanaan UGM. Surat ditembuskan ke Rektor, Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi, dan Direktur Pengelolaan Aset. Dengan masukan yang diberikan oleh Komisi Perencanaan UGM, Tim Pengembangan RSH bersama dengan Wadek-3 terus bekerja untuk memperbaiki kesempurnaan gambar dan lain-lain sesuai dengan masukan dari Komisi Perencanaan. Rencana pembangunan yang telah diperbaiki sesuai dengan masukan dan saran dari Komisi Perencanaan, selanjutnnya disampaikan lagi ke Renbang UGM. Berdasar pada Rencana Pembangunan yang telah diperbaiki keluarlah Surat Komisi Perencanan ke Rektor dengan No:28/Kom-Ren/2007, Hal: Pembangunan RSH FKH-UGM. Selanjutnya keluarlah surat ijin Pembangunan RSH FKH-UGM dari Direktur Renbang UGM ke Dekan FKH-UGM tertanggal 14 Mei 2007 dengan Surat No:181/Dir-PDP/2007, Hal: Pembangunan RSH, yang isinya adalah secara prinsip Universitas menyetujui rencana Pembangunan Rumah Sakit Hewan FKH-UGM, dan dalam pelaksanaannya diminta untuk selalu berkoordinasi dengan Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset. Rencana Pembangunan Gedung RSH, semula dijanjikan akan dibiayai dari Dana JIBIC, sehingga proposal Rencana Gambar RSH yang telah disetujui oleh Renbang diserahkan ke pengurus JIBIC UGM. Sementara itu ketika Fakultas Kedokteran Hewan mengadakan Dies Natalis, Fakultas menggalang dana dari para alumni sebagai donatur untuk modal awal pembangunan RSH yang direncanakan. Tanggapan para alumni terhadap rencana pembangunan RSH sangat positif, terbukti dengan banyaknya alumni yang ingin ikut andil sebagai donatur. Daftar para donatur yang bersedia memberikan dana dan besarnya dana yang telah terkumpul sampai saat ini adalah sebagai berikut.

6

Tabel Nama donatur dan besarnya dana yang telah terkumpul sampai saat iniNo. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama/Angkatan Drh. Ngripurno Prof. drh Charles RT Drh Constan Karma Angkatan 73 Drh Muhibin Arif Drh Su'ud Drh Umbu Huga Drh Harry Besar S, SU Drh Abdul Mutholib Drh Roni Mudigdo Drh Musni Drh Radjasa Drh Herlin K Drh Titi Endang Wergiwati Drh Agus Heriyanto Drh Nugroho Budiono Drh Diana Agustin Drh Seto Drh Mudiyono Drh WH Windrato Drh Ismanto Drh Fatah Hidayat Drh Didi Hernowo Drh Lia Holianti Drh Purwoko & Imsupriati Drh Maria Geong Drh Wiryono Drh Hendarto Drh Rondang Drh Aladiah Mazuri Drh Elisha Nugroho Drh Gagak Subroto Jayapura Drh Daniel Tipaweael Sisa lustrum 2006 Drh Herlin Jumlah Uang yang sudah masuk Uang yang ada saat ini Kesanggupan (Rp) 1.000.000 1.000.000 10.000.000 15.000.000 1.000.000 5.000.000 1.000.000 5.000.000 5.000.000 1.000.000 2.000.000 5.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 3.000.000 2.000.000 3.000.000 2.000.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 1.000.000 5.000.000 5.000.000 2.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 25.000.000 1.000.000 1.000.000 2.000.000 Diterima tanggal Jumlah (Rp) Keterangan

21 Sept 06 17 Nov 06 11 Sept 06 17 Sept 06

1.000.000 10.000.000 13.000.000 5.000.000

Tunai Transfer Tunai Tunai

12 Juli 06 12 Mei 06 20 Sept 06 17 Sept 06 17 Sept 06 18 Januari 07 22 Sept 06

1.000.000 1.000.000 5.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 3.000.000

Transfer Tunai Transfer Tunai Tunai Transfer Transfer

30 Des 2006 31 Nov 06

2.000.000 2.000.000

Transfer Transfer

31 Nov 06 10 Nov 06 1 Maret 07

1.000.000 5.000.000 2.000.000 Transfer

21 Sept 06 28 Sept 06 28 Sept 06 12 Nov 06 30 Des 2006

25.000.000 1.000.000 1.000.000 2.000.000 623.000 1.000.000 84.623.000 85.605.739

Transfer Tunai Transfer Tunai Tunai Transfer

118.500.000

7

Pada bulan Desember 2007, diberitahukan bahwa karena sesuatu hal pendanaan pembangunan RSH ada masalah, sehingga penyelenggaraan pembangunan tidak bisa terealisasi sesuai dengan rencana. Kenyataan yang ada membuat Tim dan semuanya sangat kecewa. Tetapi apapun hasilnya, Tim Pengembangan RSH bersama Wadek-3 telah bekerja dengan sekuat tenaga untuk mewujudkan cita-cita agar dapat merealisasi pembangunan gedung RSH yang kita harapkan. Semua civitas akademika merasa kecewa, lebih-lebih Tim Pengembangan RSH dan Wadek-3 yang telah berjuang dengan sungguh-sungguh sangat terpukul dengan kenyataan yang ada. Pada Rapat Senat tanggal 4 Desember 2007, yang antara lain membahas Rencana Penyerahan Gedung Sekip Unit II ke UGM, diusulkan oleh salah satu anggota senat agar Gedung Sekip untuk RSH dari pada bikin gedung baru. Pembahasan penggunaan Gedung Sekip terus dibahas dalam Rapat Senat, yang akhirnya menghasilkan Kepusan Senat yang dikirim ke Dekan tertanggal 5 Maret 2008, dengan Surat No: 08/SFKH/III/2008, Hal: Keputusan Rapat Senat. Adapun isi Keputusan Senat adalah (1) Gedung Sekip Unit II tetap akan dipakai oleh FKH untuk pelaksanaan kurikulum PBL karena ruangan di gedung baru tidak mencukupi dan digunakan untuk Rumah Sakit Hewan, (2) Fakultas diminta membentuk Tim penanganan pembangunan Rumah Sakit Hewan dengan lokasi Sekip Unit II lantai bawah. Pada tanggal 30 April 2008 keluarlah Surat Keputusan Dekan dengan Nomor: 1372/J.01.1.22/HK3/2008, Tentang Pengangkatan Tim Renovasi Gedung FKH Sekip untuk RSH yang beranggotakan 17 orang. Sejak terbitnya SK Dekan tersebut, Tim mulai bekerja untuk merealisasi amanah yang diberikan kepada Tim yang telah terbentuk.

8

RENOVASI GEDUNG FKH SEKIP MENJADI RUMAH SAKIT HEWAN Prof. SOEPARWI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS GADJAH MADABerangkat dari Kepususan Senat No.08/SKFH/III/2008 mengenai Penggunaan Gedung FKH Sekip untuk Rumah Sakit Hewan, maka terbitlah SK Dekan dengan Nomer: 1372/J.01.1.22/HK3/2008 mengenai Pengangkatan Tim Renovasi Gedung FKH Sekip untuk RSH yang beranggotakan 17 orang. Tim bertugas untuk merealisasi amanah Senat yaitu, merealisasi pemecahan masalah Audit Mengenai RSH agar fakultas mempunyai RSH yang terpisah sebagai Unit Penunjang Fakultas dengan komando langsung di bawah Dekan. Sejak terbitnya SK Dekan, Tim Renovasi Gedung FKH Sekip mulai bekerja, mengadakan rapat-rapat sedikitnya sekali dalam seminggu, yaitu setiap hari Jumat, pukul 09.00-11.00 WIB, dan juga mengadakan rapat-rapat insidentil setiap saat bila diperlukan di luar rapat rutin. Dalam rangka realisasi Gedung Sekip untuk RSH, Tim Renovasi Gedung FKH Sekip, bersama dengan wakil utusan dari PPA UGM, dan wakil dari Keuangan Pusat, juga meninjau langsung gedung Sekip, untuk dapat menata dan merencanakan ruang-ruang yang akan digunakan untuk operasional RSH. Proposal Renovasi Gedung Sekip menjadi Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi disampaikan ke Rektor dengan Surat No:1363/J.01.1.22/LK/2008, Hal: Renovasi gedung Sekip menjadi RSH. Sejauh ini, kerja Tim Renovasi Gedung FKH Sekip telah sampai pada pembahasan lelang untuk renovasi/pembangunannya, pekerjaan difokuskan untuk penyekatan ruang supaya dapat operasional kegiatan RSH, dan pengecatan untuk memberikan kesan bersih sebagai RSH. Bahan penyekatan ruang diharapkan nantinya dapat dipakai kembali, bila RSH telah mendapatkan fasilitas gedung di Klebengan seperti yang dijanjikan oleh Universitas. Dana Renovasi Gedung Sekip menjadi RSH Prof. Soeparwi adalah dari anggaran dana yang telah dialokasi berdasarkan RKAT yang telah tersusun sebelumnya. Rencana anggaran lebih banyak dialokasi untuk pembelian alat-alat, dan sebagian untuk penyekatan dan pengecatan, sehingga diharapkan apabila nanti FKH telah mendapatkan fasilitas gedung RSH seperti yang dijanjikan oleh Universitas, maka hampir semua alat dan fasilitas dapat dipindah, dan dapat dimanfaatkan kembali di gedung RSH yang baru.9

Adanya polemik di civitas akademika FKH yang merisaukan dengan turunnya SK Rektor Nomer: 3368/PII/Dir-PDP/2008 mengenai Ijin penggunaan gedung Sekip selama 3 (tiga) tahun sampai tahun 2011 seharusnya tidak perlu terjadi. Karena dengan menggunakan Gedung FKH Sekip untuk kegiatan RSH sementara, paling tidak akan dapat mengatasi masalah Audit yang selama ini masih menjadi masalah krusial di FKH kita tercinta. Ke depan bila Universitas telah memberikan fasilitas gedung RSH sesuai dengan yang dijanjikan, maka kegiatan dan alat-alat RSH Prof. Soeparwi akan dapat dialihkan ke gedung RSH yang baru. Dengan terbitnya SK tersebut, setidaknya kita Fakultas Kedokteran Hewan punya harapan untuk diprioritaskan mendapat Gedung RSH dengan Dana DIPA seperti yang dijanjikan oleh Universitas. Perlu diketahui bahwa, ke depan untuk Akreditasi Fakultas Kedokteran Hewan, mewajibkan adanya fasilitas RSH yang terpisah untuk mendukung terselenggaranya Pendidikan Kedokteran Hewan. Hasil Keputusan Workshop yang diadakan PDHI bersama PPDH se-Indonesia, memutuskan perlu adanya organisasi Asosiasi Rumah Sakit Hewan Indonesia, termasuk Rumah Sakit Hewan Pendidikan untuk mendukung pendidikan profesi dokter hewan. Hasil pertemuan Asosiasi Sekolah Kedokteran Hewan Asean dan Asia juga menentukan bahwa standarisasi sistem pendidikan kedokteran hewan di Asia, salah satunya adalah mewajibkan Fakultas Kedokteran Hewan untuk memiliki RSH yang terpisah. Berangkat dari kenyataan yang ada, untuk menjaga kelestarian keberadaan FKH-UGM yang kita tercinta ini, baik di tingkat Nasional, maupun Asean, bahkan Internasional, mau tidak mau, suka tidak suka, maka adanya RSH di Fakultas Kedokteran Hewan merupakan suatu keharusan yang perlu diupayakan keberadaannya. Pada kesempatan ini, Tim Pengembangan RSH mengucapkan banyak

terimakasih kepada para alumni yang telah berpartisipasi aktif sebagai donatur untuk merealisasi pembangunan RSH untuk kemajuan Fakultas tercinta. Bagi para alumni lainnya dan swasta yang ingin berpartisipasi dalam merealisasikan pembanguan gedung RSH Prof.Soeparwi sebagai donatur, kita Tim Pengembangan RSH Prof.Soeparwi masih terus membuka kesempatan. Para Donatur yang akan menyalurkan partisipasinya dapat menghubungi Bendahara atas nama Drh. Guntari Titik Mulyani, MP. dengan Nomer HP: 0812272721264 atau Dr. drh. Rini Widayanti dengan Nomer

HP:085878931444.

10

Secara ringkas kronologis Pembangunan RSH Prof.Soeparwi dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel Kronologis Pembangunan RSH Prof. Soeparwi (lihat Tabel yang disampaikan oleh Wadek-3 pada RKF pada hari Senin, tanggal 7 Juli 2008).

11

KRONOLOGIS PEMBANGUNAN RSH PROF. SOEPARWI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS GADJAH MADANo. 1 Tanggal, Nomer Surat, Hal 19 September 2003 (Memperingati Dies Natalis FKH 2003) 7 April 2005 Surat No:139/J.01.1.22/TU/2004, Hal: Undangan 11 April 2005, Surat No:1136/J.01.1.22/TU/2004 Hal: Undangan 9 Mei 2005, Surat No:1534/J.01.1.22/TU/2005 Hal undangan workshop RSH 17 Mei 2005 Surat dari ketua Tim Pengelola Poliklinik Hewan FKH-UGM kepada seluruh staf edukatif Bag IPD dan IBR 31 Mei 2005 Surat Kepala Bagian IPD kepada Dekan, Surat No:40/V/IPD/2005 Mei 2005 23 Juni 2006 Surat SAI UGM kepada Dekan, Surat No: 139/SAI/VI/2006, Hal: Temuan Audit Permasalahan/materi Perubahan nama Poliklinik Hewan menjadi RSH yang tidak disertai dengan persyaratan termasuk surat ijin ke universitas ataupun persetujuan rapat senat Undangan Dekan kepada Ketua dan Sekretaris Bagian Ilmu Penyakit Dalam (IPD) dan Ilmu Bedah dan Radiologi (IBR) untuk diskusi tentang masalah operasional di Bagian IPD dan IBR Undangan Dekan kepada seluruh staf bagian IPD dan IBR untuk diskusi masalah organisasi RSH dan operasional di bagian IPD dan IBR Undangan kepada seluruh staf IPD dan IBR, dekanat, narasumber, dan semua koordinator koas, untuk adakan workshop RSH tanggal 26 Mei 2005 di Ruang Sidang I V3/lt3 Diakhirinya pengelolaan Poliklinik Hewan FKH-UGM oleh Bagian Penyakit Dalam dan Bagian Bedah Radiologi Hasil/tindak lanjut Nama RSH tidak dikenal di Universitas dan SAI UGM

2

3

4

5

6

Mohon petunjuk Dekan sehubungan adanya surat dari Tim Pengelola Poliklinik Hewan mengenai diakhirinya pengelolaan bersama Poliklinik Hewan FKH-UGM

7 8

Presentasi rencana pembangunan RSH di Komisi Perencanaan UGM Permohonan penjelasan tertulis tentang RSH UGM mengenai belum adanya: (1) SK pendirian RSH UGM, (2) SK pengangkatan pengelola RSH UGM yang dijadikan dasar pengelolaan RSH UGM tahun 20042005, (3) Struktur organisasi RSH UGM periode 2004-2005

Mempersiapan workshop tentang struktur organisasi RSH Penanggung jawab RSH adalah dekanat sampai terbentuknya struktur organisasi baru Tanggung jawab pengelolaan Poliklinik Hewan diserahkan kembali pada masing-masing Bagian (IPD dan IBR) Dekan menginstruksikan bahwa kegiatan Poliklinik Hewan tetap berjalan sambil menunggu adanya keputusan berikutnya Disetujui pembangunan RSH di Klebengan Tanggapan Dekan ub. Wadek-2, Surat No. 1303/J01.1.22/KU/2006, Hal: RSH UGM

9

10

11

12

13

28 Juni 2006 Surat dari Dekan ub.Wadek-2 kepada Koordinator Tim Audit Internal UGM. Surat No. 1303/J01.1.22/KU/2006, Hal: RSH UGM 3 Juli 2006 Surat SAI UGM ke Dekan, Surat No: 145/SAI/VII/2006 5 Juli 2006, Konfirmasi dan diskusi hasil Temuan Audit FKHUGM (tertulis dalam surat No:1403/J.01.1.22/ KU/2006, Hal: Tanggapan Temuan Audit) 6 Juli 2006 Instruksi dari Rektor kepada Dekan, Surat No:3828/P/SetEksekutif/2006, Hal: Tindak Lanjut Hasil Audit Keuangan 13 Juli 2006 Surat dari Dekan ub.Wadek-2 kepada SAI UGM, Surat No:1403/J.01.1.22/ KU/2006, Hal: Tanggapan Temuan Audit

Jawaban atas permohonan SAI UGM mengenai RSH UGM: (1) tidak memiliki SK pendirian RSH UGM, (2) tidak memilki SK pengangkatan pengelola RSH UGM, (3) tidak memiliki struktur organisasi RSH UGM

Klarifikasi mengenai RSH

Temuan Audit mengenai RSH UGM

Temuan Audit mengenai RSH Hasil audit: Disclaimer

Terdapat unit RSH yang tidak ada kejelasan dasar pendiriannya dan dasar hubungan dengan FKH, sementara RSH dalam aktivitasnya menggunakan aset-aset dan fasilitas milik FKH, dll.

14

20 Juli 2006 Surat dari Ketua Bagian IPD kepada Dekan, Surat No:38/IPD/VII/2006, Hal: Keputusan Rapat RSH

Tindak lanjut hasil audit keuangan: Dekan diminta segera melakukan penataan kembali RSH dan menyelesaikan permasalahan tersebut dalam waktu satu bulan. Keterlambatan penyelesaian masalah ini akan menjadi catatan untuk mengikut sertakan FKH dalam berbagai program kompetisi internal maupun nasional. Tanggapan hasil temuan audit: (1) SK Dekan tentang pengelola Poliklinik Hewan FKH-UGM selama 3 tahun (22 Agustus l996 s/d 21 Agustus 1999), (2) Tidak menemukan SK pengelola Poliklinik Hewan/ RSH yang baru setelah SK tahun tersebut di atas, (3) Laporan keuangan Poliklinik Hewan langsung ke universitas tanpa melalui FKH-UGM, (4) Fakultas menerima surat dari Ketua Bagian IPD tentang diakhirinya Pengelolaan Poliklinik Hewan oleh Ketua Tim Pengelola Poliklinik Hewan pada tanggal 18 Mei 2005, (5) Fakultas telah melakukan tindakan-tindakan untuk penataan ulang RSH (diskusi, workshop) Telah memutuskan: (1) Kegiatan pelayanan masyarakat Poliklinik Hewan berada di bawah Bagian IPD, (2) Dengan adanya RSH untuk pelayanan masyarakat memerlukan sarana dan prasarana yang sama sekali terpisah dengan Bagian IPD sehingga dalam kegiatan dan tanggung jawab maupun penggunaan aset dapat diperjelas

Penataan kembali RSH

Klarifikasi keberadaan Poliklinik Hewan / RSH

Memutuskan adanya RSH yang terpisah dari Bagian IPD

15

31 Juli 2006 Surat Ketua Bagian IBR kepada Dekan, Surat No: 65/IBR/31/07/06, Hal: Pelayanan Masyarakat

16

8 Agustus 2006 Surat dari Dekan kepada Rektor (Tembusan ke WRS Bidang Administrasi, Ketua SAI UGM, Ketua Senat FKH-UGM, Ketua Bagian IPD dan IBR), Surat No:1655/J.01.1.22/TU/2006, Hal: Penataan Kembali RSH

Diputuskan bahwa: (1) Bagian Bedah menyetujui pembentukan RSH yang tempatnya terpisah dengan Bagian, terutama sarana dan prasarananya termasuk dokter dan karyawannya. Fakultas atau universitas bertanggung jawab terhadap terbentuknya pembangunan RSH tersebut, (2) Selama hal no1 belum dapat dilaksanakan, Bagian Bedah tetap melakukan pelayanan masyarakat seperti yang dilakukan saat ini tanpa mencantumkan nama Poliklinik Hewan maupun RSH, agar koasistensi Bagian Bedah dapat tetap berjalan. dll. Dalam rangka menindak lanjuti instruksi rektor untuk melakukan penataan kembali RSH maka: (1) RSH FKH-UGM keberadaannya tetap dipertahankan dengan pengelolaan tersendiri, keputusan ini didasarkan pada surat dari Ketua Bagian IPD (Surat tanggal 20 Juli 2006 No. 38/IPD/VII/2006) dan Ketua Bagian IBR (Surat tanggal 31 Juli 2006 No. 65/IBR/31/07/06) yang menyetujui RSH dengan pengelolaan secara tersendiri, (2) Keberadaan RSH dengan struktur organisasinya akan disyahkan melalui Rapat Senat Fakultas, (3) Sebelum pendirian dan organisasi RSH ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sarana/prasarana penunjang terpenuhi, maka kegiatan akademik dan pelayanan masyarakat tetap dilaksanakan oleh Bagian IPD dan IBR, (4) Aset yang dimiliki oleh RSH akan digunakan sebagai modal awal untuk operasional RSH selanjutnya, (5) Oleh karena RSH akan memasuki masa penataan kembali, maka universitas dimohon dapat memfasilitasi pelaksanaan opersaional masih menggunakan aset/fasilitas masing-masing bagian IPD dan IBR seperti yang telah berjalan selama ini sampai pada saatnya RSH dapat mandiri, (6) Rektor dimohon dapat menerbitkan SK Pegelola RSH FKH-UGM dengan susunan pengelola yang akan ditetapkan oleh pimpinan fakultas melalui persetujuan Senat FKH-UGM, (7) Tim pengelola RSH bertugas untuk mengembangkan RSH agar dapat berfungsi penuh sebagai RSH Pendidikan Dokter Hewan dan meningkatkan pelayanan pada masyarakat, membenahi administrasi keuangan, dan melakukan reinventarisasi aset RSH dibawah tanggung jawab Dekan.

Memutuskan pembentukkan RSH yang terpisah dari Bagian IBR

Penataan kembali RSH

17

18

24 Agustus 2006 Surat Dekan kepada Senat FKHUGM, Surat No:1952/J.01.1.22/TU/2006, Hal: Penataan Kembali RSH Notulen Rapat Senat FKH-UGM 6 September 2006 membahas Pengembangan Rumah Sakit Hewan FKH-UGM (Notulen disyahkan dalam rapat Senat 20 November 2006 dengan Surat Undangan No:26/SFKH/XI/2006.

19

6 September 2006 Surat Keputusan Dekan tentang Penetapan Kembali RSH FKHUGM

20

7 September 2006 Surat dari Senat ke Dekan, Surat No:20/SFKH/IX/2006, Hal: Keputusan Senat Fakultas tentang RSH

21

9 Oktober 2006 Surat Keputusan Rektor, No. 382/P/SK/HT/2006

Sehubungan dengan instruksi Rektor No:3828/P/Set-Eksekutif/2006, tentang Tindak Lanjut Hasil Audit Keuangan mengenai Penataan Kembali RSH, Dekan mengirimkan: (1) Rancangan struktur organisasi RSH FKH-UGM, (2) Daftar Tim Pengembangan RSH FKH-UGM untuk dapat disyahkan oleh Senat FKH-UGM Dibahas konsep RSH oleh banyak anggota senat yang berasal dari IPD, IBR, dll. yang meliputi (1) nama-nama dalam struktur RSH, (2) pemisahan tegas antara fungsi dan teknis, (3) RSH sama sekali terpisah dari struktur yang ada di fakultas, yakni sebagai salah salah satu unsur penunjang fakultas, (4) Bagan struktur organisasi RSH, (4) Nama RSH disetujui bernama RSH Prof. Soeparwi, (5) Rapat menyetujui Tim Pengembangan RSH yang ditunjuk oleh Dekan. Dalam Rapat diusulkan oleh wakil senat Bagian IBR, agar RSH segera dibuka dan kalau perlu sementara pasien dikirim ke fasilitas yang sekarang ada, dan usulan diterima. Ancar-ancar lokasi gedung RSH berlokasi di Klebengan Laboratorium Diagnostik. Memutuskan: (1) Nama RSH FKH-UGM tetap dipertahankan sebagai pengganti Poliklinik Hewan sejak tanggal 19 September 2003, (2) Pengelola Pengembangan RSH akan diatur dan ditetapkan oleh Rektor atas usul dari Dekan dengan persetujuan Senat FKH-UGM, (3) Pengelolaan Pengembangan RSH berada di bawah langsung Dekan FKH-UGM Senat FKH-UGM memutuskan: (1) Struktur organisasi harus dapat membedakan secara jelas fungsi administratif dan teknis, (2) Nama-nama dalam struktur organisasi dibuat tidak menimbulkan salah tafsir dengan struktur fakultas yang telah ada, (3) Bagan struktur yang diusulkan oleh Senat Fakultas terlampir, (4) Nama RSH disetujui RSH Prof. Soeparwi, (4) Menyetujui Tim Pengembangan RSH yang telah ditunjuk Dekan Memutuskan: (1) Status RSH Prof. Soeparwi berada dibawah pengelolaan FKH-UGM, (2) Mengangkat Dr.drh. Ida Tjahajati, MP. sebagai Direktur, drh. Setyo Budhi, MP. sebagai Sekretaris, dan drh. Guntari Titik Mulyani, MP. sebagai Bendahara, (3) dan menetapkan tugas pengelola RSH Prof. Soeparwi.

Usulan Dekan perlu dibahas dan disyahkan oleh Senat Fakultas

Terbentuk Konsep RSH FKH-UGM (meliputi struktur RSH, organisasi RSH, nama RSH) dan terbentuk Tim Pengembangan RSH

RSH FKH-UGM merupakan pengganti nama Poliklinik Hewan, dan berada di bawah langsung Dekan

Keputusan Senat

Keberadaan RSH Prof.Soeparwi resmi diakui di tingkat fakultas maupun universitas sebagai RSH pendidikan pendukung FKH-UGM

22

23

24

25

26

27

28

29

27 Desember 2006 Surat dari SAI, Surat No:301/SAI/XII/2006, Hal: Konfirmasi barang inventaris 15 Januari 2007 Surat SAI UGM ke Dekan, Surat No:11/SAI/2007 16 Januari 2007 Surat Dekan ub.Wadek-3 Kepada Komisi Perencanaan UGM, Surat No:196/J01.1.22/LK/2007, Hal: Permohonan Pembangunan RSH 19 Januari 2007 Surat Ketua Komisi Perencanaan kepada Rektor UGM, Surat No:07/Kom-Ren/2007, Hal: Pembangunan RSH FKH-UGM 23 Januari 2007 Surat Dekan ke SAI UGM, No:242/J.01.1.22/KU/2007, Hal: Temuan Audit Sementara 24 Januari 2007 Surat dari Direktur Renbang kepada Dekan, Surat No:027/DirPDP/2007, Hal: Pembangunan RSH 11 Mei 2007 Surat dari Ketua Komisi Perencanaan kepada Rektor, No:28/Kom-Ren/2007, Hal: Pembangunan RSH FKH-UGM 14 Mei 2007 Surat Direktur Renbang kepada Dekan, No:181/Dir-PDP/2007, Hal: Pembangunan RSH

Permohonan konfirmasi barang-barang yang tercatat ada di RSH FKH-UGM, dan bila tidak ada konfirmasi Tim Audit akan menyusun laporan audit sesuai dengan data yang ada. Temuan Audit Sementara RSH FKH-UGM: (1) Masalah keuangan dll, (2) Masalah barang inventarisasi milik RSH dan penempatannya. Menindak lanjuti temuan dari Internal Audit RSH dan Instruksi Rektor No:2828/P/Sey-Eksekutif/2006 perihal Tindak lanjut Audit Keuangan (masalah RSH), mohon dapat diijinkan membangun RSH di kompleks FKH depan Laboratorium Diagnostik. Dimaksudkan untuk dapat mengatasi masalah audit RSH. Tanggapan dari ketua komisi perencanaan tentang beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan RSH FKH-UGM Ada daftar barang-barang milik RSH Mengurus ijin pembangunan RSH, untuk mengatasi masalah Audit RSH

Pembangunan RSH disetujui dengan beberapa catatan

Jawaban atas Temuan Audit Sementara SAI UGM

Klarifikasi Temuan Audit

Mengenai tindak lanjut pembangunan RSH FKH-UGM

Pembangunan RSH FKHUGM disetujui

Saran dan masukan dari komisi perencanaan terhadap rencana pembangunan RSH FKH-UGM

Masukan dari Komisi Perencanaan mengenai Pembangunan RSH FKHUGM Universitas menyetujui pembangunan RSH FKHUGM

Universitas secara prinsip menyetujui rencana pembangunan RSH FKH-UGM

30

Desember 2007

31

32

33

4 Desember 2007 Rapat Senat FKH-UGM (Notulen Rapat Senat 4 Desember 2007) 19-20 Februari 2008 Keputusan Hasil Workshop PPDH dan PDHI 5 Maret 2008 Surat Senat kepada Dekan No: 08/SFKH/III/2008, Hal: Keputusan Rapat Senat

34

31 Maret 2008 Surat SAI UGM ke Dekan 24-26 April 2008

35

Konsultasi dengan WRS Bidang Administrasi, diberitahukan bahwa karena sesuatu hal pembangunan RSH di Klebengan batal dilakukan Antara lain membahas Rencana Penyerahan Gedung Sekip Unit II ke UGM. Dalam rapat diusulkan oleh salah satu anggota senat: gedung Sekip untuk RSH dari pada bikin gedung baru Memutuskan adanya organisasi Asosiasi Rumah Sakit Hewan Indonesia, termasuk Rumah Sakit Hewan Pendidikan untuk mendukung pendidikan profesi dokter hewan Memutuskan: (1) Gedung Sekip Unit II tetap akan dipakai oleh FKH untuk pelaksanaan kurikulum PBL karena ruangan di gedung baru tidak mencukupi dan digunakan untuk Rumah Sakit Hewan, (2) Fakultas diminta membentuk Tim penanganan pembangunan Rumah Sakit Hewan dengan lokasi Sekip Unit II lantai bawah. Temuan Audit Sementara RSH FKH-UGM: (1) adanya dualisme fungsi pelayanan/poli dan pendidikan di Bagian IPD dan IBR, (2) Berdasarkan review, RSH tidak memiliki barang inventaris. Pertemuan Asosiasi sekolah kedokteran hewan Asean dan Asia menentukan standarisasi sistem pendidikan kedokteran hewan di Asia yang salah satunya mewajibkan memiliki RSH yang terpisah.

Ada masalah dalam pembangunan RSH di Klebengan Gagasan pemanfaatan gedung Sekip menjadi RSH Perlu adanya RSH sebagai Unit Pendukung Pendidikan Profesi Dokter Hewan Keputusan Senat

Point (2) bertentangan dengan nomer urut 23 Merekomendasikan adanya ilmu-ilmu (1) preklinik, (2) klinik, (3) animal production, (4) veterinary public health, dan (5) animal hospital Tim mulai bekerja, mengadakan rapat2 untuk realisasi renovasi. Melibatkan personal PPA UGM dan Keuangan Pusat

36

37

30 April 2008 SK Dekan Nomor: 1372/J.01.1.22/HK3/2008, Tentang pengangkatan Tim Renovasi gedung FKH Sekip untuk RSH 30 April 2008 Surat Dekan kepada Rektor, No:1363/J.01.1.22/LK/2008, Hal: Renovasi gedung Sekip menjadi RSH

Mengangkat Tim Renovasi Gedung FKH Sekip untuk Rumah Sakit Hewan

Menyampaikan proposal renovasi gedung Sekip menjadi RSH Prof. Soeparwi ke Rektor

38

39

22 Mei 2008 Surat dari WR Senior Bid. Administrasi, Keuangan dan SDM kepada Dekan. Surat No:3178/PII/Dir-PDP/2008, Hal: Lokasi RSH 28 Mei 2008 Surat dari Dekan ub. Wadek-3 FKH-UGM kepada WRS Bid. Adm, Keu dan SDM, Surat No:1701/J.01.1.22/LK/2008, Hal: Lokasi RSH 28 Mei 2008 Menghadap ke WR Senior Bid. Administrasi, Keuangan dan SDM 2 Juni 2008 Surat dari WRS. Bidang Adm, Keu dan SDM kepada Dekan FKH UGM, Surat No:3368/PII/Dir-PDP/2008, Hal: Ijin sementara pemanfaatan Lantai 1 gedung FKH (lama) di Sekip

Menanggapi hal renovasi gedung Sekip menjadi RSH FKH-UGM maka disarankan untuk menggunakan kembali lokasi yang telah disetujui oleh komisi perencanaan di kompleks FKH Karangmalang. (Surat dari rektorat tentang tidak diijinkannya renovovasi gedung Sekip menjadi RSH) FKH UGM sependapat untuk menggunakan kembali lokasi yang telah disetujui oleh komisi perencanaan di kompleks FKH Karangmalang. Untuk itu mohon universitas dapat membantu merealisasikan RSH FKH-UGM.

Terdapat miss communication antara Rektor dan Warek-2

40

41

Disampaikan penjelasan mengenai masalah RSH, termasuk permasalahan audit yang belum dapat terpecahkan, dan rencana pembangunan gedung RSH yang telah disetujui Renbang dan Tim Komisi Perencanaan UGM yang belum dapat terealisasi. (1) Untuk sementara lantai 1 gedung Sekip yang sebelumnya digunakan FKH dapat digunakan untuk RSH selama 3 tahun sampai dengan tahun 2011, (2) sambil diupayakan pendanaan untuk membangun RSH FKHUGM di kompleks FKH Karangmalang di depan Laboratorium Diagnostik.

Klarifikasi masalah

Ijin pembangunan gedung Sekip menjadi RSH Prof.Soeparwi

Laporan ini disampaikan pada acara RKF FKH-UGM, pada tanggal 7 Juli 2008, di Ruang Sidang 1