Kromatografi2

23
KROMATOGRAFI Ahmad Sofian Apriady, S.Farm., Apt

Transcript of Kromatografi2

Page 1: Kromatografi2

KROMATOGRAFI

Ahmad Sofian Apriady, S.Farm., Apt

Page 2: Kromatografi2

Proses Sorpsi

Sorpsi merupakan proses pemindahan solut dari fase gerak ke fase diam.

Sementara proses sebaliknya (pemindahan solut dari fase diam ke fase gerak) disebut dengan desorpsi.

Kedua proses ini (sorpsi dan desorpsi) terjadi secara terus menerus selama pemisahan kromatografi karena sistem kromatografi berada dalam kesetimbangan yang dinamis.

Page 3: Kromatografi2

Ada 4 jenis mekanisme sorpsi, yaitu:

AdsorpsiAdsorpsi merupakan penyerapan pada permukaannya saja dan jangan sekali-kali dikacaukan dengan proses absorbsi yang berarti penyerapan keseluruhan.Silika gel merupakan jenis absorben (fase diam) yang penggunaannya paling luas.

Page 4: Kromatografi2

PartisiPartisi merupakan proses sorpsi yang analog dengan ekstraksi pelarut. Fase diam cair diikatkan pada padatan lapis tipis yang lemban (inert), karena fase diam cair diikatkan pada padatan pendukung maka masih diperdebatkan apakah proses sorpsinya merupakan partisi murni atau partisi modifikasi karena adsorpsi juga mungkin terjadi. Dalam partisi yang sebenarnya solut akan terdistribusi diantara fase gerak dan fase diam sesuai dengan kelarutan relatif diantara keduanya.

Page 5: Kromatografi2

Pertukaran IonPertukaran ion merupakan proses yang mana solut-solut ion dalam fase gerak dapat bertukar dengan ion-ion yang bermuatan sama yang terikat secara kimiawi pada fase diamFase diam dapat berupa padatan polimer yang permeabel seperti resin organik yang tidak larut atau silika yang dimodifikasi secara kimiawi.

Page 6: Kromatografi2

EkslusiEkslusi berbeda dari mekanisme sorpsi yang lain, yakni dalam ekslusi tidak ada interaksi spesifik antara solut dengan fase diam.Teknik ini unik karena dalam pemisahan didasari pada ukuran molekul dari zat padat pengepak (fase diam).Pengepak adalah suatu gel dengan permukaan berlubang-lubang sangat kecil(porous) yang inert.

Page 7: Kromatografi2

Prinsip yang mendasari alasan-alasan bentuk puncak dan pelebaran puncak

adalah sebagai berikut: Sorpsi dan desorpsi yang terus menerus

antara fase diam dan fase gerak, secara inheren akan menghasilkan profil konsentrasi Gaussian yang akan melebar karena solut bermigrasi lebih lanjut.

Perjalanan solut melalui partikel fase diam sedikit berbeda, sehingga menyebabkan profil konsentrasinya melebar secara simetris.

Page 8: Kromatografi2

Spesies solut menyebar kesegala arah dengan difusi ketika berada di dalam fase gerak

Sorpsi dan desorpsi atau transfer massa antara fase diam dan fase gerak, bukanlah suatu proses yang instan dan terkadang proses tersebut terjadi secara lambat secara kinetika.

Page 9: Kromatografi2

Adanya puncak yang asimetris dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

Ukuran sampel yang dianalisis terlalu lebar.

Interaksi yang kuat antara solut dengan fase diam dapat mengakibatkan solut sukar terelusi sehingga dapat menyebabkan terbentuknya puncak yang mengekor.

Adanya kontaminan dalam sampel yang dapat muncul terlebih dahulu sehingga menimbulkan puncak mendahului (fronting).

Page 10: Kromatografi2

Tujuan umum pada kromatografi adalah pemisahan yang cukup dari suatu campuran yang akan dipisahkan.

Ada 2 parameter yang digunakan untuk menilai kualitas pemisahan kromatografi yakni ukuran banyaknya pelebaran puncak dari masing-masing puncak solut (efisiensi) dan tingkat pemisahan puncak-puncak yang berdekatan (resolusi).

Page 11: Kromatografi2

Metode kuantifikasi untuk analisis kuantitatif dengan kromatografi ini

dapat dilakukan dengan menggunakan: Metode baku eksternal Metode baku internal Normalisasi internal

Page 12: Kromatografi2

Syarat-syarat suatu senyawa dapat digunakan sebagai baku internal adalah:

Terpisah dengan baik dari senyawa yang dituju atau puncak-puncak yang lain.

Mempunyai waktu retensi yang hampir sama dengan analit

Tidak terdapat dalam sampel Mempunyai kemiripan sifat-sifat dengan analit

dalam tahapan-tahapan penyiapan sampel Tidak mempunyai kemiripan secara kimiawi

dengan analit. Tersedia dalam perdagangan dengan kemurnian

yang tinggi. Stabil dan tidak reaktif dengan sampel atau

dengan fase gerak. Mempunyai respon detektor yang hampir sama

dengan analit.

Page 13: Kromatografi2

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)

KLT merupakan kromatografi planar Berbeda dengan kromatografi kolom

yang mana fase diamnya diisikan atau dikemas di dalamnya, pada kromatografi lapis tipis, fase diamnya berupa lapisan yang seragam (uniform) pada permukaan bidang datar yang didukung oleh lempeng kaca, pelat aluminium atau plat plastik.

Page 14: Kromatografi2

Fase gerak yang dikenal sebagai pelarut pengembang akan bergerak sepanjang fase diam karena pengaruh kapiler pada pengembangan secara menaik (ascending) atau karena pengaruh gravitasi pada pengembangan secara menurun (descending).

Kromatografi lapis tipis lebih mudah dan lebih murah dibandingkan kromatografi kolom.

Page 15: Kromatografi2

Beberapa keuntungan kromatografi planar:

KLT banyak digunakan untuk tujuan analisis Identifikasi pemisahan komponen dapat

dilakukan dengan pereaksi warna, fluoresensi atau dengan radiasi menggunakan sinar ultra violet.

Dapat dilakuakn elusi secara menaik, menurun atau dengan cara elusi 2 dimensi.

Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akan ditentukan merupakan bercak yang tidak bergerak.

Page 16: Kromatografi2

Fase diam yang digunakan dalam KLT merupakan penyerap berukuran kecil dengan diameter partikel antara 10-30 um.

Semakin kecil ukuran rata-rata partikel fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik kinerja KLT dalam hal efisiensi dan resolusinya.

Penjerap yang paling sering digunakan adalah silika dan serbuk selulosa

Mekanisme sorpsi yang utama pada KLT adalah partisi dan adsorbsi.

Page 17: Kromatografi2

Fase gerak pada KLT

Fase gerak harus memiliki kemurnian yang sangat tinggi karena KLT merupakan teknik yang sensitif.

Daya elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa sehingga harga Rf terletak antara 0,2-0,8 untuk memaksimalkan pemisahan.

Untuk pemisahan dengan menggunakan fase diam polar seperti silika gel, polaritas fase gerak akan menentukan kecepatan migrasi solut yang berarti juga menentukan nilai Rf.

Solut-solut ionik dan solut-solut polar lebih baik digunakan campuran pelarut sebagai fase geraknya. Seperti campuran air dan metanol.

Page 18: Kromatografi2

Ada beberapa variasi prosedur KLT yaitu:

KLT 2 arah atau KLT 2 dimensi Pengembangan Kontinyu Pengembangan Gradien

Page 19: Kromatografi2

Penggunaan KLT

Analisis KualitatifKLT dapat digunakan untuk uji identifikasi senyawa baku. Parameter identifikasi adalah nilai Rf. Dua senyawa dikatakan identik jika mempunyai nilai Rf yang sama jika diukur pada kondisi KLT yang sama.

Page 20: Kromatografi2

Analisis KuantitatifAda 2 cara yang digunakan untuk analisis kuantitatif dengan KLT. Pertama, bercak diukur langsung pada lempeng dengan menggunakan ukuran luas. Cara kedua adalah dengan mengerok bercak lalu menetapkan kadar senyawa yang terdapat dalam bercak tersebut dengan metode analisis yang lain, misalnya dengan metode spektrofotometri.

Page 21: Kromatografi2

Analisis PreparatifAnalisis preparatif ditujukan untuk memisahkan analit dalam jumlah yang banyak lalu senyawa yang telah dipisahkan ini dianalisis lebih lanjut, misalkan dengan spektrofotometri atau dengan teknik kromatografi yang lain.

Page 22: Kromatografi2

KLT untuk Analisis Obat

KLT biasanya merupakan metode pilihan pertama jika kita ingin memisahkan suatu campuran. Hal ini disebabkan karena KLT merupakan metode sederhana dan cepat. KLT digunakan secara luas untuk analisis obat

Page 23: Kromatografi2

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS KINERJA TINGGI (KLT-KT)

KLT-KT dimaksudkan untuk mendapatkan pemisahan dan hasil analisis yang lebih baik dibandingkan dengan KLT biasa.

Kelebihan KLT-KT dibanding KLT biasa terletak pada fase diamnya, dimana fase diam yang digunakan berukuran sangat halus dan pori-porinya seragam dan tebal lapisannya hanya 0,1 mm.

Keunggulan KLT-TP lainnya adalah bahwa sampel digunakan hanya sedikit sehingga bercak penotolannya berdiameter antara 0,1-0,5 mm.

Fase diam yang digunakan pada KLT-TP hanya silika gel.