KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND...

22
KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM UNTUKMU KOMUNITAS KARYA BAND BUNGA HITAM: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Diajukan oleh : ERWAN ANDI NUGROHO A. 310 100 135 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND...

Page 1: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM UNTUKMU KOMUNITAS

KARYA BAND BUNGA HITAM: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN

IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Diajukan oleh :

ERWAN ANDI NUGROHO

A. 310 100 135

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan
Page 3: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan
Page 4: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM UNTUKMU KOMUNITAS

KARYA BAND BUNGA HITAM: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN

IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

Erwan Andi Nugroho, A310100135, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

2014, 193 Halaman.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) latar sosiohistoris band Bunga Hitam, (2) struktur

pembangun lirik lagu, (3) kritik sosial, dan (4) implementasi hasil penelitian sebagai bahan ajar

sastra di SMA. Penelitian ini deskriptif kualitatif dengan objek berupa kritik sosial. Data dalam

penelitian ini berupa baris dan bait yang saling berkesinambungan. Sumber data penelitian ini

lirik lagu. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, simak, catat, dan

dokumentasi. Validitas data menggunakan trianggulasi teori. Teknik analisis data penelitian ini

yaitu struktural, dialektika, dan interaktif. Lirik lagu analisis ini mengandung kritik sosial,

diantaranya: Punah, Pelacur, Lawan Kemiskinan, Kamilah Peluru, Menghancurkan dan

Membangun, dan Ambisi Salah. Hasil penelitian ini berupa; (1) Bunga Hitam memiliki paham

idealis punk identik dengan kebebasan, hasil karyanya banyak memberikan motivasi dan

semangat berjuang melawan penindasan serta peka terhadap kondisi sosial saat ini. (2) diksi

yang digunakan sederhana, imaji didominasi penglihatan dan gerak, penggunaan kata yang

diperkonkret memudahkan maksud imaji, bahasa figuratif didominasi hiperbola dan repetisi,

rima akhir didominasi rima terus dan rima datar berupa asonansi dan aliterasi, dan tipografi

menunjukkan penyusunan puisi, tema didominasi keadaan sosial, nada suasana mengajak

memperbaiki kondisi saat ini dengan tindakan nyata, perasaan didominasi semangat dan

kecewa, dan amanatnya secara keseluruhan mengajak ke arah yang lebih baik, (3) dalam

penelitian ini ditemukan enam kritik sosial, yaitu kritik terhadap kerusakan lingkungan,

kemiskinan, pelacuran, kekuasaan, lunturnya sikap kejujuran, reformasi yang kebablasan. (4)

hasil penelitian ini memiliki relevansi terhadap Kurikulum 2013 pelajaran Bahasa Indonesia,

maka dapat diimplementasikan sebagai bahan ajar sastra di SMA.

Kata kunci: kritik sosial, lirik lagu, album Untukmu Komunitas, Bunga Hitam, sosiologi

sastra.

Page 5: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

1

A. PENDAHULUAN

Karya sastra dari masa ke masa semakin menunjukkan keberagaman

bentuk dan perkembangan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari dominasi

karya-karya yang keberadaannya semakin banyak dalam kehidupan. Selain itu

karya sastra dalam perkembangan ini semakin bebas dalam penyampaiannya.

Tema yang diangkat sekarang juga semakin menunjukkan kemajuan.

Kemajuan ini semakin menunjukkan bahwa pada masa ini karya sastra

semakin mendominasi dalam kehidupan. Penyampaian karya-karya ini

semakin menunjukkan kemajuan.

Perkembangan karya sastra yang semakin bebas ini selain murni ide

kreasi pengarang atau penyair dapat pula terlahir karena adanya kondisi sosial

yang terjadi dalam masyarakat yang benar-benar terjadi. Hal ini diperkuat oleh

pendapat Teeuw (dalam Pradopo, 2003:107) yang mengatakan bahwa karya

sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya. Pendapat Teeuw tersebut agaknya

memang benar diyakini karena dalam hal ini karya sastra semakin berkembang

dari masa ke masa. Setiap orang berlomba-lomba untuk selalu dapat mengikuti

arus globalisasi yang serba canggih, modern, dan serba instan. Anggapan

serba instan inilah yang agaknya sampai sekarang sudah membudaya bahkan

mengakar dalam benak, pikiran, maupun cara pandang manusia dalam

menjalani kehidupan sehari-hari mereka.

Tidak sedikit pula bahwa kritik agaknya diperlukan sebagai alat

kontrol atas kewenangan suatu lembaga pemerintah agar dalam praktiknya

tidak sewenang-wenang dan tidak semaunya sendiri. Hal ini diperkuat oleh

pendapat Susetiawan (dalam Mas’oed, 1999:6-7) bahwa orang mempercayai

masyarakat ini berkembang karena hubungan-hubungan konflik yang

melibatkan berbagai macam kepentingan. Hubungan konflik dilukiskan dalam

bentuk hubungan kelas yakni antara kelas penguasa dengan kelas yang

dikuasai. Masyarakat akan terus berkembang karena perbedaan-perbedaan

kepentingan.

Kritik semakin berkembang dalam proses penyampaiannya. Hal

tersebut juga dikatakan oleh Mas’oed (1999:49) yang mengatakan bahwa

kritik sosial dapat disampaikan melalui berbagai wahana, mulai dari cara yang

tradisional, seperti pepe (berjemur diri), ungkapan-ungkapan sindiran, melalui

Page 6: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

2

komunikasi antar personal dan komunikasi sosial, melalui berbagai

pertunjukan sosial dan kesenian dalam komunikasi publik, seni sastra dan

melalui media massa. Menurut Daewoo (2012) kritik sosial dapat dituangkan

dalam media lagu yang di dalamnya dapat diselipkan suatu makna yang

bersifat menggugah atau bisa saja memprotes suatu ketimpangan atau

masalah sosial yang ada dan berkembang dalam dunia masyarakat.

Bunga Hitam merupakan sebuah grup band yang selalu

menggencarkan sebuah kritikan atau memberikan gambaran mengenai

permasalahan yang terjadi dalam masyarakat. Melalui lagu-lagu, mereka

berusaha menunjukkan bahwa masih banyak suatu masalah, konflik, dan

pertentangan yang terjadi dalam masyarakat. Lirik lagu milik Bunga Hitam

mencoba memberikan kritikan terhadap pemerintah yang selalu memberikan

kebijakan yang mungkin kurang tepat di masyarakat dan bahkan

memunculkan masalah-masalah baru atau ketimpangan sosial yang terjadi.

Terlebih generasi muda sekarang lebih menyukai musik daripada melakukan

aksi mengkritisi suatu hal dengan cara yang tradisional. Kritik sosial tersebut

selain dituangkan dalam sebuah lirik lagu, dapat juga dijadikan sebagai bahan

ajar sastra agar menambah khasanah pengetahuan dan dapat menanamkan

nilai-nilai sosial sejak dalam usia pendidikan.

Berdasarkan beberapa pemaparan di atas, maka kritik sangat

diperlukan pada era sekarang ini dimana kritik dapat digunakan sebagai alat

untuk mengawasi, mengontrol, mengingatkan, maupun menyindir suatu

kebijakan maupun kondisi sosial yang ada sekarang ini agar tidak semakin

kebablasan atau pun tidak semakin menjadi. Diharapkan dengan adanya

sebuah kritikan apa yang telah terjadi yang sebelumnya melampaui batas atau

norma, dapat kembali menjadi lebih baik melalui sebuah kritikan terhadap

kondisi sosial yang sedang terjadi sekarang ini. Melalui media lirik lagu, kritik

lebih mudah dalam penyampaiannya. Hal ini dikarenakan lagu mudah untuk

merasuk ke pendengar dan dapat meberi sugesti, maupun efek yang nyata.

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1)

mendeskripsikan latar sosiohistoris band Bunga Hitam, (2) mendeskripsikan

struktur pembangun lirik lagu tersebut, (3) memaparkan kritik sosial yang

terdapat dalam lirik lagu album Untukmu Komunitaskarya Bunga Hitam, (4)

Page 7: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

3

mendeskripsikan implementasi hasil penelitian ini sebagai bahan ajar sastra di

SMA.

Kritik sosial dapat terjadi karena adanya masalah sosial. Abdulsyani

(2002:188-196) menguraikan beberapa masalah sosial utama yang sering

terjadi dalam kehidupan masyarakat, misalnya masalah kriminalitas, masalah

kependudukan, masalah kemiskinan, masalah pelacuran (prostitusi), dan

masalah lingkungan hidup.

a. Masalah Kriminalitas

Menurut Abdulsyani (2002:188) kriminalitas atau kejahatan dapat bersifat

agak normal, jika proporsi-proporsinya tidak mengalami pertambahan.

Tumbuhnya kriminalitas disebabkan oleh adanya berbagai ketimpangan sosial,

yaitu adanya gejala-gejala kemasyarakatan, seperti krisis ekonomi, adanya

keinginan-keinginan yang tidak tersalur, tekanan-tekanan mental, dendam dan

sebagainya. Timbulnya kriminalitas oleh karena adanya perubahan masyarakat

dan kebudayaan yang teramat dinamis dan cepat.

Kriminalitas merupakan masalah utama yang melatarbelakangi bertambahnya

jumlah penduduk. Ketimpangan sosial itu menjadi penyebab utama terjadinya

masalah kriminalitas. Berbagai macam usaha sudah dilakukan oleh pemerintah

yang bertujuan untuk mengurangi masalah ketimpangan sosial. Usaha untuk

mengatasi masalah kriminalitas selain dilakukan oleh pihak berwenang dengan

memberikan efek jera, pemerintah juga berusaha sedikit mengurangi masalah ini

dengan cara memberikan lapangan pekerjaan, pelatihan-pelatihan, dan

memberikan modal usaha bagi masyarakat menengah ke bawah. Hal ini dilakukan

karena masalah kriminalitas sangat berkaitan erat dengan ketimpangan sosial,

khususnya akibat lemahnya ekonomi masyarakat sehingga banyak masyarakat

yang memilih jalan kriminalitas untuk menginginkan apa yang diinginkan dengan

cepat meskipun merampas hak orang lain.

b. Masalah Kependudukan

Abdulsyani (2002:190) menjelaskan bahwa masalah kependudukan

merupakan suatu sumber masalah sosial yang penting, oleh karena pertumbuhan

penduduk dapat menjadi penghambat dalam pelaksanaan pembangunan, terutama

jika pertambahannya tersebut tidak dapat terkontrol secara efektif.

Page 8: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

4

Masalah kependudukan apabila tidak diatasi dengan cara preventif maka dapat

menimbulkan masalah baru dan bahkan dapat menjadi masalah utama. Apabila

pertumbuhan penduduk tidak dikontrol dengan baik maka dapat menyebabkan

ledakan penduduk yang berdampak pada hal lain. Ketersediaan pangan, lapangan

pekerjaan, dan tempat tinggal apabila tidak terpenuhi masalah-masalah baru

semakin mencuat. Pemerintah dalam mengatasi hal ini harus memberikan program

yang tepat, misalkan dengan program Keluarga Berencana. Program tersebut

diharapkan dapat mengurangi masalah kependudukan. Sosialisasi harus

digencarkan agar masalah kependudukan dapat teratasi dengan baik.

c. Masalah Kemiskinan

Menurut Abdulsyani (2002:190) kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu

keadaan dimana seseorang, keluarga atau anggota masyarakat tidak mempunyai

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara wajar sebagaimana

anggota masyarakat lain pada umumnya. Faktor ekonomi kemudian dijadikan

tolok ukur dalam menilai tingkat kemiskinan. Bahkan faktor ekonomi dijadikan

sebagai kambing hitam dari penyebab timbulnya masalah sosial, seperti

tunakarya, tunasusila, tunawisma, dan lain-lain.

Masalah kemiskinan sangat dominan dan sulit dipecahkan selain masalah

kriminalitas. Masalah kemiskinan justru dapat menyebabkan timbulnya masalah

kriminalitas. Masalah kemiskinan harus diatasi dengan cara yang tepat agar

masalah ini dapat teratasi sedikit demi sedikit. Masalah kemiskinan dapat diatasi

dengan usaha dari pemerintah memberikan bantuan atau membuka lapangan kerja

baru dan mendidik masyarakat agar tidak mempunyai jiwa pengemis.

d. Masalah Pelacuran (prostitusi)

Menurut Abdulsyani (2002:194) pelacuran merupakan masalah sosial yang

cukup besar pengaruhnya bagi perkembangan moral. Pelacuran bukan saja karena

dorongan tekanan-tekanan sosial, keputusasaan, atau sebagai pelarian bagi mereka

yang putus cinta atau karena kehilangan pekerjaan, melainkan juga disebabkan

oleh karena banyak faktor yang menggandrunginya disediakan fasilitas lokasi

secara khusus itu. Pelacuran akan menjadi masalah sosial yang semakin besar,

apabila berkembang menjadi suatu profesi.

Page 9: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

5

Pelacuran tidak bisa dipisahkan terutama apabila menyangkut kondisi

ekonomi. Banyak masyarakat yang mengkambinghitamkan himpitan ekonomi

untuk dijadikan alasan sebagai pelacuran. Masalah pelacuran sangat sulit untuk

dikurangi, terlebih apabila sudah menjadi profesi. Tidak sedikit yang menjadikan

masalah ini sebagai profesi sehari-hari. Seharusnya pemerintah berupaya

memberikan keahlian-keahlian dan keterampilan agar masyarakat tidak terjerumus

dalam pelacuran. Selain itu sanksi berupa efek jera, atau penutupan lokalisasi, dan

pendidikan agama dapat diterapkan agar mengurangi masalah pelacuran.

e. Masalah Lingkungan Hidup

Abdulsyani (2002:194) menyatakan bahwa manusia merupakan faktor

dominan, maka sasaran telah tertuju pada pengaruh timbal balik antara manusia

dengan lingkungan dalam berbagai aspeknya. Desakan kebutuhan manusia dan

kurangnya kesadaran akan lingkungan hidup dan lain-lainnya, menyebabkan

terganggunya keserasian antara lingkungan hidup dengan perilaku manusia, maka

kualitas lingkungan hidup itu akan rusak.

Manusia harus mampu menjaga kondisi lingkungan yang ditempati. Apabila

manusia turut serta menjaga lingkungan dengan baik, maka masalah lingkungan

hidup tidak akan mencuat. Kesadaran cinta lingkungan harus diterapkan dalam

pola pikir manusia. Hal ini dilakukan agar lingkungan terjaga dengan baik dan

dapat dilestarikan keberadaannya.

Menurut pendapat Horald A. Phelps (dalam Abdulsyani, 2002:183) ada empat

sumber timbulnya masalah sosial, yaitu:

1. Yang berasal dari faktor-faktor ekonomis, antara lain termasuk kemiskinan,

pengangguran, dan sebagainya.

2. Yang berasal dari faktor-faktor biologis,antara lain meliputi penyakit-penyakit

jasmaniah dan cacat.

3. Yang disebabkan oleh faktor-faktor psikologis, seperti sakit saraf, jiwa, lemah

ingatan, sawan mabuk alkohol, sukarmenyesuaikan diri, bunuh diri, dan lain-

lain.

4. Yang berasal dari faktor-faktor kebudayaan, seperti umur tua, tidak punya

tempat kediaman, janda, penceraian, kejahatan dan kenakalan anak-anak

muda, perselisihan-perselisihan agama, suku, dan ras.

Page 10: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

6

Teori struktural yang akan digunakan dalam hal ini adalah teori yang telah

dikemukakan oleh I.A. Richard (dalam Waluyo, 1995:27) yang disebut dengan

hakikat puisi dan metode puisi. Hakikat adalah unsur hakiki yang menjiwai puisi,

sedangkan medium bagaimana hakikat itu diungkapkan disebut metode puisi.

Hakikat puisi terdiri atas tema, nada, perasaan dan amanat; metode puisi terdiri

atas diksi, pengimajian, kata konkret, majas, dan rima.

1) Hakikat Puisi

a) Tema

Menurut Waluyo (1995:106-107) tema merupakan gagasan pokok atau

subject-matter yang dikemukakan oleh penyair.

b) Perasaan (Feeling)

Menurut Waluyo (1995:121) dalam menciptakan puisi, suasana perasaan

penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca.

c) Nada dan Suasana

Menurut Waluyo (1995:125) dalam menulis puisi, penyair mempunyai

sikap tertentu terhadap pembaca, apakah dia ingin bersikap menggurui,

menasehati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas hanya menceritakan

sesuatu kepada pembaca, sikap ini disebut nada puisi. Suasana adalah keadaan

jiwa pembaca setelah membaca puisi itu atau akibat psikologis yang

ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca.

d) Amanat

Menurut Waluyo (1995:130) amanat yang hendak disampaikan oleh penyair

dapat ditelaah setelah memahami tema, rasa, dan nada puisi. Amanat yang

hendak disampaikan oleh penyair mungkin secara sadar berada dalam pikiran

penyair, namun lebih banyak penyair tidak sadar akan amanat yang diberikan.

2) Metode Puisi

a) Diksi (Pemilihan Kata)

Menurut Waluyo (1995:72) penyair sangat cermat dalam memilih kata-kata

sebab kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya, komposisi

bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Page 11: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

7

b) Pengimajian

Waluyo (1995:78) mengatakan bahwa pengimajian adalah kata atau

susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti

penglihatan, pendengaran, dan perasaan.

c) Kata Konkret

Pengkongkretan ini bertujuan agar pembaca membayangkan dengan lebih

hidup apa yang dimaksudkan penyair (Waluyo, 1995:83).

d) Bahasa Figuratif

Bahasa figuratif ialah bahasa yang digunakan oleh penyair untuk menyatakan

sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung

mengungkapkan makna. Kata atau bahasanya bermakna kias atau makna

lambang (Waluyo, 1995:83).

e) Rima

Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi (Waluyo, 1995:90). Rima dapat

dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu terdiri dari rima akhir dan rima datar.

Rima akhir merupakan persamaan bunyi yang terdapat pada akhir baris,

sedangkan rima datar adalah persamaan bunyi yang terdapat pada tiap-tiap

larik.

f) Tata Wajah (Tipografi)

Waluyo (1995:97) tipografi merupakan pembeda yang penting antara

puisi dengan prosa dan drama.

B. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif deskriptif. Kualitatif deskriptif berarti data yang dikumpulkan

berupa kata-kata, kalimat, atau gambar yang memiliki arti lebih bermakna dan

mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata daripada sekedar sajian

angka atau frekuensi (Sutopo 2006: 40). Merujuk pada pendapat di atas, maka

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bait dan baris yang memiliki

kesinambungan atau keterkaitan yang terdapat dalam lirik lagu pada album

Untukmu Komunitas band Bunga Hitam, sedangkan data yang digunakan dalam

hal mengimplementasikan hasil penelitian ini ke dalam bahan ajar sastra di SMA

dapat berupa KI dan KD Kurikulum 2013 yang berkaitan dengan objek yang

dibahas, yaitu puisi.Objek yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kritik

Page 12: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

8

sosial yang terdapat dalam lirik lagu album Untukmu Komunitas karya band

Bunga Hitam.

Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu sumber data

primer dan skunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah lirik lagu

album Untukmu Komunitas karya band Bunga Hitam, sedangkan sumber data

sekundernya adalah artikel musik di internet, misalnya artikel yang ditulis oleh

Daewoo yang berjudul Pengertian Lirik Lagu, Lewis Enda yang berjudul

Pengertian Definisi Sosial, dan lain sebagainya.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik pustaka, catat,

simak, dan dokumentasi.Validitas data dalam penelitian ini menggunakan

trianggulasi teori. Hal ini dilakukan dengan menggunakan beberapa pendapat atau

teori lebih dari satu dalam membahas beberapa permasalahan yang dikaji. Teknik

analisis data yang digunakan terdiri dari beberapa teknik. Teknik pertama yang

digunakan untuk proses analisis data struktur lirik lagu pada albumUntukmu

Komunitas karya band Bunga Hitam menggunakan teori struktural. Teknik

selanjutnya yang digunakan untuk menganalisis kritik sosial dalam lirik lagu pada

album Untukmu Komunitas karya band Bunga Hitam yaitu menggunakan teori

dialektika.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Latar Sosiohistoris Band Bunga Hitam

Bunga Hitam merupakan band yang menyerukan kritik sosial. Band ini

selalu menggencarkan kritik sosial dalam lirik lagunya. Kritik sosial ini

didasarkan pada realita atau keadaan yang ada dalam masyarakat secara

langsung, maka tidak heran apabila dalam lirik lagunya banyak memberikan

kritik sosial. Kritik sosial ini dapat berupa masalah sosial yang saat ini terjadi

dalam masyarakat meliputi masalah ekonomi, sosial, politik, dan budaya.

Selain itu dalam lirik lagunya juga menyerukan sikap motivasi, semangat

untuk berubah, sikap perlawanan, dan lain sebagainya.

Page 13: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

9

2. Analisis Struktur dalam Lirik Lagu Untukmu Komunitas karya band Bunga

Hitam

Analisis struktur dalam penelitian ini menggunakan teori yang

dikemukakan oleh I.A Richard (dalam Waluyo, 1995:27) yang terdiri dari

hakikat dan metode puisi. Hakikat dalam puisi terdiri dari tema, nada,

perasaan, dan amanat, sedangkan metode puisi terdiri dari diksi, pengimajian,

kata konkret, majas, dan rima.

Berikut ini analisis struktural pada enam lirik lagu dalam album

Untukmu Komunitas karya Bunga Hitam. Alasan pemilihan keenam lirik lagu

ini dikarenakan terdapat kritik sosial.

1. Lirik Lagu 1 “Kamilah Peluru”

Diksi dalam lirik lagu ini sederhana, sehingga mudah dimengerti oleh

pembaca tiap bagian kata yang terdapat dalam lirik lagu tersebut. Pengimajian

yang terdapat dalam lirik lagu “Kamilah Peluru” ini terdiri atas imaji

pendengaran (auditif), imaji raba atau sentuh (taktil), imaji penglihatan, dan

imaji gerak. Bahasa figuratif yang terdapat dalam lirik lagu ini adalah majas

hiperbola dan majas repetisi. Rima dalam lirik lagu ini terdiri dari rima

terus dan rima berangkai. Tipografi dalam lirik lagu ini terdiri atas tiga bait

dan empat belas baris.

Tema dalam lirik lagu “Kamilah Peluru” ini adalah sebuah kejujuran

yang dapat memberikan kebaikan atas segala pilihan kita. Nada dan suasana

yang terdapat dalam lirik lagu “Kamilah Peluru” ini adalah sikap mengajak

pembaca menentukan sebuah pilihan dengan dilandasi sebuah kejujuran,

sehingga pembaca merasa bahwa sikap kejujuran itu penting. Perasaan yang

diungkapkan dalam lirik lagu ini adalah perasaan semangat. Amanat yang

hendak disampaikan oleh penyair bahwa sikap keraguan justru akan

menimbulkan sesuatu yang buruk dalam sebuah pilihan, maka dari itu sikap

keraguan harus dihilangkan dan gunakanlah sikap kejujuran dalam

menentukan sebuah pilihan. Kejujuran dapat memberikan sesuatu hal yang

baik dan bermanfaat.

Page 14: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

10

2. Lirik Lagu 2 “Punah”

Diksi dalam lirik lagu ini sederhana, sehingga mudah dimengerti oleh

pembaca tiap bagian kata yang terdapat dalam lirik lagu tersebut. Pengimajian

yang terdapat dalam lirik lagu ini terdiri atas penglihatan dan imaji gerak.

Bahasa figuratif yang terdapat dalam lirik lagu ini adalah majas

personifikasi dan majas repetisi. Rima dalam lirik lagu ini terdiri dari

rima patah. Tipografi dalam lirik lagu inibait pertama terdiri atas empat baris,

bait kedua terdiri atas tiga baris, bait ketiga terdiri atas tiga baris, dan bait

terakhir terdiri atas empat baris

Tema dalam lirik lagu tema mengenai terjadinya bencana dan

kerusakan alam. Lagu ini menggambarkan bencana dan kerusakan alam yang

diakibatkan oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggungjawab.

Nada dan suasana yang terdapat dalam lirik lagu “Punah” karya band Bunga

Hitam yaitu marah dan kecewa terhadap kerusakan alam yang dilakukan

manusia, sehingga menimbulkan bencana. Pengarang menyampaikan bahwa

kerusakan alam tersebut diakibatkan ulah manusia yang tidak

bertanggungjawab. Perasaan yang digambarkan oleh Bunga Hitam dalam

lirik lagu “Punah” adalah marah, sedih, kecewa, penyesalan, dan memotivasi

karena adanya kerusakan alam yang disebabkan manusia sehingga

menyebabkan bencana. Amanat yang disampaikan dalam lirik lagu ini adalah

sebagai manusia yang hidup di alam, maka sebaiknya alam dijaga

kelestariannya. Hal tersebut dikarenakan apabila manusia lalai kemudian

menyebabkan kerusakan alam sehingga mendatangkan bencana.

3. Lirik Lagu 3 “Lawan Kemiskinan”

Diksi yang digunakan dalam lirik lagu ini mudah dipahami oleh

pembaca. Pengimajian lirik lagu “Lawan Kemiskinan” yang diciptakan oleh

band Bunga Hitam ini terdapat imaji penglihatan, imaji pendengaran, dan

imaji gerak. Bahasa figuratif yang terdapat dalam lirik lagu ini adalah majas

hiperbola dan majas repetisi. Rima dalam lirik lagu ini di dominasi oleh

rima terus. Tipografi yang terdapat dalam lirk lagu ini terdiri dari bait pertama

terdiri atas tujuh baris, bait kedua terdiri atas lima baris, bait ketiga terdiri atas

Page 15: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

11

empat baris, bait keempat terdiri atas tiga baris, bait kelima teridi atas empat

baris, dan bait keenam terdiri atas empat baris.

Tema yang diangkat dalam lirik lagu “Melawan Kemiskinan” ini

merupakan usaha perlawanan terhadap sebuah kondisi kemiskinan. Nada dan

suasana yang terdapat dalam lirik lagu “Melawan Kemiskinan” ini sedih dan

berusaha mengobarkan semangat. Pengarang ingin menunjukkan bahwa

kemiskinan terutama di kota Jakarta, masih menjadi permasalahan atau

penyakit yang sulit dihilangkan. Perasaan yang digambarkan dalam lirk lagu

ini yaitu mengenai kesedihan, kekecewaan, dan kemudian mengobarkan

semangat untuk melawan kemiskinan. Amanat yang hendak disampaikan oleh

pengarang adalah kita harus berusaha melawan kemiskinan dengan berbagai

cara.

4. Lirik Lagu 4 “Pelacur”

Penggunaan diksi dalam lirik lagu ini mudah dipahami oleh pembaca.

Pengimajian dalam lirik lagu ini terdiri dari imaji pendengaran, penglihatan,

dan gerak. Bahasa figuratif yang terdapat dalam lirik lagu ini adalah majas

majas hiperbola, majas repetisi, majas metafora, majas sinisme, dan majas

sarkasme. Rima dalam lirik lagu ini didominasi oleh penggunaan rima

terus. Tipografi dalam lirik lagu karya band Bunga Hitam yang berjudul

“Pelacur” ini terdiri atas empat bait. Setiap baitnya masing-masing terdiri dari

empat baris.

Tema yang diangkat dalam lagu “Pelacur” karya band Bunga Hitam ini

tidak jauh dari judulnya, yaitu mengenai pelacur. Demi meraih kesuksesan,

perempuan ini rela terjerumus ke dalam hal yang buruk, yaitu dunia pelacuran.

Nada dan Suasana yang terdapat dalam lirik lagu “Pelacur” ini adalah sikap

kecewa atas apa yang dilakukan oleh seorang wanita yang diceritakan

pengarang dalam lagu ini. Pengarang ingin menceritakan bahwa dengan

menjadi seorang pelacur bukanlah jalan yang baik untuk masa depan.

Perasaan yang ditimbulkan dalam lagu ini yaitu sebuah kekecewaan dan

kemarahan. Amanat yang hendak disampaikan pengarang adalah kita sebagai

manusia jika ingin meraih masa depan atau mencari uang jangan

menggunakan cara instan. Terlebih dengan jalan yang buruk terutama dengan

pelacuran.

Page 16: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

12

5. Lirik Lagu 5 “Ambisi Salah”

Diksi dalam lirik lagu ini sederhana, sehingga mudah dipahami oleh

pembaca. Pengimajian yang digunakan oleh pengarang dalam lirik lagu ini

yaitu imaji penglihatan dan imaji gerak. Penggunaan bahasa figuratif ini terdiri

dari majas hiperbola, majas personifikasi, dan majas sarkasme. Penggunaan

rima dalam dalam lirik lagu ini didominasi oleh rima bersilang. Tipografi

dalam lirik lagu ini bait pertama terdiri atas empat baris. Bait kedua

terdiri atas empat baris. Bait ketiga terdiri atas lima baris.

Tema yang diangkat dalam lirik lagu “Ambisi Salah” ini merupakan

suatu perasaan berambisi untuk mendapatkan sesuatu. Nada dan suasana

dalam lirik lagu ini adalah marah dan mengajak untuk introspeksi mengenai

kesalahan yang telah dilakukan. Pengarang memberikan gambaran mengenai

sikapnya di dalam lirik lagu tersebut dan mengajak pembaca untuk

berintrospeksi diri melalui kata-kata dalam bait maupun baris tersebut.

Perasaan yang digambarkan oleh pengarang penuh dengan kekecewaan,

amarah, dan bersemangat menggencarkan kritikan terhadap ambisi yang salah

dalam diri seseorang. Amanat yang hendak disampaikan adalah sebagai

manusia sebaiknya ketika ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang baik.

6. Lirik Lagu 6 “Menghancurkan dan Membangun”

Pemilihan kata yang digunakan oleh pengarang cukup sederhana dan

memudahkan bagi pembaca untuk memahami lirik lagu ini.

Pengimajian yang digunakan oleh pengarang dalam lagu ini adalah imaji

pendengaran, imaji penglihatan, dan imaji gerak. Penggunaan bahasa figuratif

dalam lirik lagu ini adalah majas metafora dan majas personifikasi. Rima

dalam lirik lagu ini didominasi oleh rima terus. Tipografi dalam lirik lagu ini

terdiri dari empa bait, yakni bait pertama terdiri atas empat baris. Bait kedua

terdiri atas lima baris. Bait ketiga terdiri atas empat baris. Bait terakhir terdiri

atas empat baris.

Tema yang terdapat dalam lirik lagu ini adalah sebuah reformasi.

Nada dan suasana yang terdapat dalam lirik lagu “Menghancurkan dan

Membangun” adalah mengobarkan semangat kepada para rakyat. Perasaan

Page 17: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

13

yang terdapat dalam lirik lagu ini adalah rasa semangat dan berkobar-kobar.

Amanat yang hendak disampaikan oleh pengarang adalah sebagai rakyat yang

menginginkan reformasi, kita harus menjaga hal tersebut dengan baik, yaitu

sesuai dengan tujuan kita dengan adanya reformasi.

3. Kritik Sosial dalam Lirik Lagu Album Untukmu Komunitas karya band Bunga

Hitam.

Berdasarkan hasil analisis data dalam lirik lagu pada album Untukmu

Komunitas karya Bunga Hitam, maka diperoleh enam kritik sosial yang

terdapat dalam lirik lagu tersebut. Berikut ini pemaparan dari temuan

kritik sosial yang terdapat dalam lirik lagu tersebut.

1. Kritik Terhadap Kerusakan Lingkungan

Lagu berjudul “Punah” tersebut mengkritik mengenai kondisi

kerusakan alam yang disebabkan oleh ulah manusia yang tidak

bertanggungjawab. Kerusakan alam akibat oleh ulah manusia tersebut

mendatangkan bencana alam, dimana bencana tersebut justru merugikan

keberlangsungan hidup manusia. Lagu tersebut juga mengungkapkan

kritikannya dimana Tuhan telah menunjukkan sikap kemarahannya atas ulah

manusia yang tidak bertanggungjawab dalam menjaga alam sehingga Tuhan

memberikan hukuman berupa bencana alam. Adanya bencana tersebut

membuat manusia sadar akan perbuatannya selama ini yang telah

menyebabkan alam rusak dan dengan adanya bencana tersebut manusia diajak

untuk bangkit kemudian merawat, menjaga, dan melestarikan alam dengan

baik agar bencana alam tidak kembali terulang.

2. Kritik Terhadap Kondisi Kemiskinan

Lagu yang berjudul “Lawan Kemiskinan” karya band Bunga Hitam di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam lirik lagu tersebut menceritakan

kritik sosial dalam halkemiskinan. Lagu tersebut mengkritik bahwa

kemiskinan menjadi penyakit masyarakat yang sampai sekarang ini belum ada

obat atau pemecahannya. Melalui lagu ini Bunga Hitam juga mengajak dan

memotivasi masyarakat untuk mengubah pola pikir mereka agar menjadi

Page 18: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

14

bersemangat, berjuang, maju, dan bangkit untuk melawan kemiskinan

meskipun mereka sudah hidup dalam garis kemiskinan.

3. Kritik Terhadap Masalah Pelacuran

Lagu yang berjudul “Pelacur” karya band Bunga Hitam, diperoleh

kritik sosial dalam hal pelacuran. Lagu ini menggambarkan mengenai kondisi

seseorang yang menginginkan kekayaan, kesuksesan, dan ketenaran namun

dengan cara yang kurang baik. Perempuan ini rela menjual badannya demi

hal-hal tersebut dan umumnya mereka menginginkan hal yang serba instan

demi mencapai apa yang diinginkan tersebut, maka dari itu perempuan ini rela

menjadi pelacur. Pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yang baik, masih banyak

pekerjaan lain yang dapat dilakukan untuk mencapai kesuksesan,

menginginkan ketenaran, dan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan

hidup. Melalui lagu ini, Bunga Hitam memberikan gambaran potret kehidupan

sekarang yang menginginkan sesuatu serba instan, dan berharap agar tidak

ditiru oleh masyarakat.

4. Kritik Terhadap Kekuasaan

Lagu berjudul “Ambisi Salah” karya band Bunga Hitam di atas,

diperoleh kritik sosial terhadap kekuasaan. Ambisi salah yang melekat pada

diri para pejabat yang merupakan abdi negara justru dapat merugikan negara

sendiri. Mereka yang dahulunya suka menebar janji-janji, dan dianggap

sebagai seseorang yang mampu menyerap aspirasi rakyat dengan baik, dan

telah dipercaya justru berbalik ketika mereka sudah jadi seorang penguasa..

Ambisi yang salah dalam diri pada orang-orang ini menjadikan mereka

berkuasa terlebih memiliki jabatan yang penting dalam sebuah lembaga

negara. Kekuasaan mereka semakin tidak terkendali dan bahkan rela

menggunakan cara-cara yang kurang baik atau menghalalkan segala cara demi

mendapatkan hal yang diinginkan. Melalui lagu yang diciptakan oleh Bunga

Hitam ini, masyarakat diberikan gambaran mengenai kondisi penguasa yang

memiliki ambisi salah justru akan merugikan bangsa dan negara ini. Kritikan

ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bahwa menjadi pejabat jangan

berambisi untuk menjadi penguasa yang ingin menguasai apa pun.

Page 19: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

15

5. Kritik Terhadap Lunturnya Sikap Kejujuran

Lagu berjudul “Kamilah Peluru”, dapat disimpulkan bahwa dalam lagu

ini diperoleh kritikan dalam hal lunturnya sikap kejujuran. Sikap kejujuran

semakin memudar seiring berjalannya waktu. Terlebih dalam menghadapi

sebuah pilihan atau sesuatu hal yang sulit, maka sikap kejujuran harus

diutamakan, Sikap ini tidak akan mendatangkan hal yang buruk, justru

mendatangkan ke arah yang lebih baik. Melalui lagu ini diharapkan

masyarakat mulai sadar akan sikap kejujuran, karena sikap kejujuran di era

sekarang sangat sulit ditemukan. Sikap ini harus ditunjukkan dalam

menghadapi situasi apa pun dan dimana pun.

6. Kritik Terhadap Reformasi yang Kebablasan

Lagu yang berjudul “Menghancurkan dan Membangun” dapat

diperoleh kritik sosial mengenai reformasi yang kebablasan. Reformasi

yang dahulunya diimpikan oleh negeri ini justru semakin tidak terkendali

setelah hal itu dicapai. Kebebasan dalam menyuarakan pendapat ini

disampaikan melalui komunitas-komunitas tertentu yang jumlahnya

banyak. Namun, kebebasan ini justru merubah kondisi negeri ini, banyak

kebohongan atau kepentingan pribadi yang memboncengi komunitas-

komunitas ini sehingga terpecah-belah dan menjadikan negeri ini semakin

hancur.

4. Implementasi Hasil Penelitian Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA

Pada tahun 2013, pemerintah secara resmi memutuskan untuk

mengubah kurikulum KTSP menjadi Kurikulum 2013. Hal ini sudah tertuang

secara resmi ke dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(Permendikbud) No 69 Tahun 2013 tentang Salinan Dasar dan Struktur

Kurikulum 2013 di tingkat satuan pendidikan SMA. Selain itu, implementasi

kurikulum ini juga tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan (Permendikbud) No 81 A Tentang Implementasi Kurikulum.

Page 20: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

16

Hasil dari penelitian ini memiliki relevansi dengan Kompetensi Inti

dan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2013 di tingkat SMA pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia yang tertera dalam Kompetensi Inti 4, yaitu

mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrakterkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secaramandiri dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Bahan ajar yang

digunakan mengacu dengan KD 4.5 yaitu yaitu mendiskusikan isi puisi yang

bertema sosial, budaya, dan kemanusiaan dan KD 4.8,mengaplikasikan

komponen-komponen puisi untuk menganalisis puisi. Bahan ajar ini dapat

berupa materi mengenai analisis struktur dalam sebuah lirik lagu, analisis

mengenai kritik sosial, dan lirik lagu yang akan digunakan sebagai bahan ajar

atau materi dalam pembelajaran tersebut.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat diperoleh kesimpulan

bahwa Bunga Hitam merupakan band yang menyerukan kritik sosial. Kritik

sosial ini didasarkan pada realita atau keadaan yang ada dalam masyarakat

secara langsung meliputi masalah ekonomi, sosial, politik, dan budaya.

Analisis struktural lirik lagu album Untukmu Komunitaskarya Bunga

Hitammenggunakan metode puisiyang terdiri daridiksi, imaji, kata konkret,

rima, dan tipografi, sedangkan hakikat puisi terdiri dari tema, nada dan

suasana, perasaan, dan amanat. Diksi yang digunakan dalam keseluruhan lagu

tersebut cukup sederhana, dan mudah dipahami oleh pembaca. Penggunaan

imaji dari keseluruhan lagu tersebut didominasi oleh imaji penglihatan dan

gerak.Secara keseluruhan, terdapat beberapa kata yang diperkonkret untuk

memudahkan memahami maksud dari penggunaan imaji atau hal yang

diinginkan oleh pengarang. Bahasa figuratif yang mendominasi dari

keseluruhan lirik lagu tersebut adalah majas hiperbola dan repetisi. Rima akhir

dalam lirik lagu ini didominasi oleh rima terus, sedangkan penggunaan rima

datar yang terdiri dari asonansi dan aliterasi dalam lirik lagu di atas terdapat

asonansi dan aliterasi. Tipografi dalam lirik lagu ini semuanya ditulis dengan

rata dari kiri ke kanan tanpa garis tepi, sesuai dengan penyusunan puisi.

Page 21: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

17

Tema yang digunakan dalam lirik lagu di atas didominasi oleh keadaan

sosial pada saat ini. Keadaan sosial ini mencakup di segala aspek kehidupan,

mulai dari ekonomi, sosial, politik, hingga lingkungan alam. Nada dan suasana

yang terdapat dalam lirik lagu tersebut dapat disimpulkan bahwa pengarang

menunjukkan potret saat ini kemudian pengarang mengajak untuk

memperbaiki dengan tindakan yang nyata melalui lirik lagu yang terdapat

dalam lirik lagu tersebut.Perasaan dari keseluruhan lirik lagu ini didominasi

oleh perasaan semangat dan kecewa. Amanat yang disampaikan oleh

pengarang dari keseluruhan lirik lagu ini bertujuan mengajak pembaca untuk

menuju ke arah yang lebih baik.

Kritik sosial dalam lirik lagu ini ditemukan enam kritik sosial. Kritik

sosial ini berupa kritik sosial terhadap kerusakan lingkungan terdapat dalam

lirik lagu“Punah”, kritik terhadap kondisi kemiskinan, terdapat dalam lirik

lagu “Lawan Kemiskinan”, kritik terhadap masalah pelacuran, tedapat dalam

lirik lagu “Pelacur”, kritik terhadap kekuasaan, terdapat dalam lirik lagu

“Ambisi Salah”, kritik terhadap lunturnya sikap kejujuran, terdapat dalam lirik

lagu “Kamilah Peluru”, kritik terhadap reformasi yang kebablasan, terdapat

dalam lirik lagu “Menghancurkan dan Membangun”.

Hasil implementasi dari penelitian ini memiliki nilai relevansi dengan

Kurikulum 2013 dan dapat diimplementasikan sebagai bahan ajar sastra di

SMA pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Nilai relevansi tersebut terletak

pada Kompetensi Inti 4 yaitu, mengolah, menalar, dan menyaji dalam

ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda

sesuai dengan kaidah. Bahan ajar yang dapat digunakan memiliki nilai

relevansi dengan Kompetensi Dasar 4.5 yakni, mendiskusikan isi puisi yang

bertema sosial, budaya, dan kemanusiaan. Selain Kompetensi Dasar tersebut,

terdapat pula nilai relevansi pada Kompetensi Dasar 4.8 yaitu,

mengaplikasikan komponen-komponen puisi untuk menganalisis puisi.

Page 22: KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ALBUM KARYA BAND …eprints.ums.ac.id/31631/9/NASKAH_PUBLIKASIi.pdfBerdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan

18

E. DAFTAR PUSTAKA

Daewoo. 2012. Pengertian Lirik Lagu, dalamhttp://2012/01/pengertian-lirik-

lagu.html, diakses tanggal 1 Maret 2014.

Mas’oed, Mohtar. 1999. Kritik Sosial dalam Wacana Pembangunan Edisi Revisi.

Yogyakarta: UII Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2003. Beberapa Teori Sastra, Metode, Kritik, dan

Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Siswantoro, 2010. Metode Penelitian Sastra: Analisis Struktur Puisi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sutopo, HB. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar, Teori, dan Terapannya

dalam Penelitiannya. Surakarta: Sebelas Maret University.

Waluyo, Herman J. TeoridanApresiasiPuisi.Jakarta: Erlangga