Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

41
  i Daftar SNI 200 BACK Daftar isi Daftar isi .................................................................................................................................... ...i Praka ta ........................................................................................................................................ ii Penda hulua n .............................................................................................................................. iii 1 Ruang lingkup............ ................................................................................................... ........1 2 Acuan normatif......................................................................................................................1 3 Istil ah dan defi nisi ....................................................................................................... ..........1 4 Ketentuan umum ..................................................................................................................4 5 Ketentuan tekn is .................................................................................................................14 6 Peran masyarakat................. .............................................................................................33 Lampir an A ................................................................................................................................34 Lampir an B ................................................................................................................................35 Lampir an D................................................................................................................................ 35 Lampir an D................................................................................................................................ 36 Bibliografi...................................................................................................................................37

Transcript of Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

Page 1: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

i

Daftar

SNI 200BACK

Daftar isi

Daftar isi i

Prakata ii

Pendahuluan iii

1 Ruang lingkup 1

2 Acuan normatif 1

3 Istilah dan definisi 1

4 Ketentuan umum 4

5 Ketentuan teknis14

6 Peran masyarakat 33

Lampiran A 34

Lampiran B 35

Lampiran D35

Lampiran D36

Bibliografi37

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

ii

Daftar

SNI 200BACK

Prakata

Kriteria teknis penataan ruang Kawasan Budidaya dipersiapkan oleh Panitia Teknik

Standardisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan melalui Gugus Kerja Bidang PenataanRuang Permukiman pada Sub Panitia Teknik Standardisasi Bidang Permukiman Pedomanini diprakarsai oleh Direktorat Penataan Ruang Nasional Direktorat Jenderal PenataanRuang Departemen Pekerjaan Umum

Pedoman ini disusun dengan maksud menyiapkan acuan di bidang penataan ruang bagipemerintah kabupatenkota serta pemangku kepentingan (stakeholder ) lain dalammelakukan penataan kawasan budidaya di wilayahnya sesuai dengan yang telah ditetapkandalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pedoman ini berisi tentang fungsikarakteristik dan kriteria teknis untuk kawasan budidaya Tujuan yang akan dicapai adalahtersedianya acuan operasional dalam penataan ruang kawasan budidaya

Tata cara penulisan pedoman ini mengikuti Pedoman Badan Standardisasi Nasional (BSN)No 8 Tahun 2000 dan pembahasannya mengikuti mekanisme yang berlaku sesuaiPedoman BSN No 9 Tahun 2000 Dalam prosesnya telah melibatkan narasumber pakardari Perguruan Tinggi Asosiasi Profesi Produsen Direktorat Bina Teknis di lingkunganDepartemen Pekerjaan Umum DepartemenInstansi terkait lainnya serta PemerintahDaerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

iii

Daftar

SNI 200BACK

Pendahuluan

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang mengisyaratkan agar

setiap KabupatenKota menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai acuan dalampelaksanaan pembangunan Rencana ini berisikan rencana struktur dan pola pemanfaatanruang yang dapat memberikan arahan untuk mengubah dan mentransformasikan kondisiyang terbentuk saat ini (existing condition ) kepada kondisi yang terbentuk pada masa yangakan datang (future condition ) menjadi lebih tertib aman efektif dan efisien

Pada saat ini produk pedoman yang tersedia dalam penyelenggaraan penataan ruang barumencakup tentang perencanaan tata ruang dan peninjauan kembali produk tata ruang baikuntuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kabupaten maupun Kota Untukmeningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pemanfaatan ruang perlu dikembangkanpedoman teknis di bidang pemanfaatan ruang baik untuk kawasan lindung maupunkawasan budidaya Pedoman ini merupakan bagian dari serangkaian pedoman yangmengatur dan memberikan petunjuk operasional dan petunjuk teknis untuk pengelolaan dan

pemanfaatan ruang di kawasan budidaya

Kawasan budidaya yang telah ditetapkan dalam RTRW KabupatenKota harus dikeloladalam rangka optimalisasi implementasi rencana Kawasan budidaya yang akan diaturdalam pedoman ini berdasarkan PP No 47 Tahun 1997 tentang RTRWN yang dijabarkan kedalam Kepmen Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang (Lampiran III dan V) Jenis kawasan budidaya di Kabupaten yangakan diatur dalam pedoman ini terdiri dari 1) kawasan hutan produksi 2) kawasanpertanian 3) kawasan pertambangan 4) kawasan peruntukan industri 5) kawasanpariwisata 6) kawasan permukiman perdesaan dan 7) kawasan konservasi budaya dansejarah Adapun kawasan budidaya di Kota terdiri dari 1) kawasan perumahan 2) kawasanperdagangan dan jasa (termasuk pergudangan) 3) kawasan peruntukan industri 4) fasilitassosial 5) kawasan perkantoran 6) kawasan konservasi 7) terminal 8) Tempat Pemakaman

Umum (TPU) dan 9) Tempat Pembuangan sampah Akhir (TPA)

Pedoman ini diharapkan bermanfaat bagia) Pemerintah KabupatenKota sebagai acuan dalam menyusun kebijakan dan peraturan

bidang penataan ruangb) Stakeholder lain sebagai acuan dalam menentukan lokasi dan besaran kegiatan

pemanfaatan ruang termasuk investasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 44

1 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kriteria teknis penataan ruang kawasan budidaya

1 Ruang lingkup

Pedoman ini dimaksudkan untuk menunjang penerapan Rencana Tata Ruang WilayahKabupaten dan Kota dalam hal pengelolaaan kawasan budidaya Ruang lingkup materipedoman ini membahas tentang pengelolaan kawasan budidaya di kawasan perdesaan dankawasan perkotaan beserta fasilitas penunjangnyaKawasan budidaya yang diatur dalam pedoman ini meliputi 1) kawasan hutan produksi(termasuk hutan rakyat) 2) kawasan pertanian 3) kawasan pertambangan 4) kawasanperuntukan industri 5) kawasan pariwisata 6) kawasan permukiman 7) kawasan perdagangandan jasa Fasilitas penunjang meliputi fasilitas sosial dan fasilitas fisik

2 Acuan normatif

SNI 03-1733-1989 Tatacara perencanaan kawasan perumahan kota

SNI 10-2454-1991 Tatacara pengelolaan teknik persampahan perkotaan

SNI 03-3241-1994 Tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah

SNI 03-3242-1994 Tatacara pengelolaan sampah di permukiman

SNI 03-6981-2004 Tatacara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun didaerah perkotaan

3 Istilah dan definisi

31aglomerasiPemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapat meningkatkan dan mendorongpertumbuhan industri-industri lainnya sehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatanekonomi dengan produk yang mengarah spesifik

32benda cagar budayabenda buatan manusia bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompokatau bagian-bagian atau sisa-sisanya yang berumur sekurang-kurangnya 50 (limapuluh) tahunatau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50

(limapuluh) serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah ilmu pengetahuan dankebudayaan benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah ilmupengetahuan dan kebudayaan

33fasilitas fisik atau utilitas umumsarana penunjang untuk pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah danpembangun swasta pada lingkungan permukiman meliputi penyediaan jaringan air bersih listirkpembuangan sampah telepon saluran pembuangan air kotor dan drainase dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 54

2 dari 38Daftar

SNI 200BACK

34fasiltas umumsarana penunjang untuk pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah danpembangun swasta pada lingkungan permukiman meliputi penyediaan jaringan air bersih listirkpembuangan sampah telepon saluran pembuangan air kotor dan drainase dan gas

35fasilitas sosialfasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan permukiman meliputi pendidikankesehatan perbelanjaan dan niaga pemerintahan dan pelayanan umum peribadatan rekreasidan kebudayaan olahraga dan lapangan terbuka serta fasilitas penunjang kegiatan sosiallainnya di kawasan perkotaan

36kawasan budidayakawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi danpotensi sumber daya alam sumber daya manusia dan sumber daya buatan

37kawasan hutan produksikawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan

38kawasan hutanwilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankankeberadaannya sebagai hutan tetap

39kawasan lindungkawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang

mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan

310kawasan pariwisatakawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhanpariwisata atau segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaanobyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut

311kawasan perdagangan dan jasakawasan yang diperuntukkan untuk kegiatan perdagangan dan jasa termasuk pergudanganyang diharapkan mampu mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya dan memberikan nilai

tambah pada satu kawasan perkotaan

312kawasan perdesaankawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumber daya alamdengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan pelayanan jasapemerintahan pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 64

3 dari 38Daftar

SNI 200BACK

313kawasan perkotaankawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasansebagai tempat permukiman perkotaan pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahpelayanan sosial dan kegiatan ekonomi

314kawasan permukimankawasan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatanyang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan

315kawasan pertambangankawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pertambangan di wilayah yang sedang maupunyang akan dilakukan kegiatan pertambangan meliputi golongan bahan galian A B dan C

316

kawasan pertaniankawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pertanian yang meliputi kawasan pertanian lahanbasah kawasan pertanian lahan kering kawasan pertanian tanaman tahunanperkebunanperikanan peternakan

317kawasan peruntukan industribentangan lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan industri berdasarkan Rencana Tata RuangWilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah KabupatenKota yang bersangkutan

318lingkungankawasan perumahan

kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunianyang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan

319lingkungankonservasi bangunangedung bersejarahkesatuan ruang dengan bangunanan yang berdasarkan kriteria tertentu oleh pemerintah daerahdinilai dan dinyatakan sebagai lingkungan dan bangunan yang dilindungi Perlindungan tersebutdimaksudkan sebagai upaya untuk memperpanjang usia lingkungan dan bangunan bersejarahmelalui kegiatan restorasi permintakan revitalisasi dan pemugaran

320perencanaan tata ruang

proses dan prosedur penyusunan serta penetapan rencana tata ruang berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku

321perkebunansegala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah danatau media tumbuhlainnya dalam ekosistem yang sesuai mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasiltanaman tersebut dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi permodalan sertamanajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 74

4 dari 38Daftar

SNI 200BACK

322rencana tata ruang wilayah (RTRW)hasil perencanaan tata ruang berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional yangtelah ditetapkan

323ruang wadah yang meliputi ruang daratan ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuanwilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memeliharakelangsungan hidupnya

324tata ruang wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang baik direncanakan maupun tidak

325tempat pemakaman umum (TPU)

areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah bagi setiap orang tanpamembedakan agama dan golongan yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah DaerahTingkat II atau Pemerintah Desa

326tempat pembuangan akhir sampah (TPA)sarana fisik untuk berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah

327terminalprasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang ataumemuat dan membongkar barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan

umum yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi jalan

328wisatakegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela sertabersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik sasaran tertentu

4 Ketentuan umum

Ketentuan umum ini berisi norma-norma dan kriteria umum kawasan budidaya serta fasilitassosial dan fasilitas umum

41 Kawasan hutan produksi

a) Fungsi utama kawasan hutan produksi Meliputi penghasil hutan kayu dan bukan kayu Kawasan hutan produksi berfungsi pulasebagai daerah resapan air hujanKegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi dapat membantu penyediaan lapangankerja bagi masyarakat setempat Hasil hutan produksi juga merupakan salah satu sumberpemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil) sebagaimana diatur dalam UU

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 841

5 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintah DaerahKawasan hutan produksi meliputi hutan produksi tetap hutan produksi terbatas hutanproduksi yang dikonversi Ketentuan lebih rinci untuk masing-masing jenis hutan produksidiatur dalam bagian ketentuan teknis

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) persyaratan penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pembangunan di

luar kehutanan (a) tidak mengubah fungsi pokok kawasan hutan produksi(b) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan dilakukan

melalui pemberian ijin pinjam pakai oleh Menteri dengan memperhatikan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan

(c) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan terbukaharus dilakukan dengan ketentuan khusus dan secara selektif

2) ketentuan pokok tentang status dan fungsi hutan pengurusan hutan perencanaanhutan dan pengelolaan hutan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 41 tahun

1999 tentang Kehutanan3) pemanfaatan hutan produksi mencakup tentang kegiatan pemanfaatan kawasan

kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu danatau bukan kayu dan kegiatan pemungutan hasil kayu dan atau bukan kayu

4) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus terlebih dahulu memiliki kajianstudi Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang diselenggarakan olehPemrakarsa yang dilengkapi dengan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) danRencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

5) cara pengelolaan produksi hutan yang diterapkan harus didasarkan kepada rencanakerja yang disetujui dinas kehutanan dan atau Departemen Kehutanan danpelaksanaannya harus dilaporkan secara berkala Rencana kerja tersebut harusmemuat juga rencana kegiatan reboisasi di lokasi hutan yang sudah dtebang

6) kegiatan di hutan produksi harus diupayakan untuk tetap mempertahankan bentuktebing sungai dan mencegah sedimentasi ke aliran sungai akibat erosi dan longsor

7) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus diupayakan untuk menyerapsebesar mungkin tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal

8) kawasan hutan produksi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di luarsektor kehutanan seperti pertambangan pembangunan jaringan listrik telepon daninstalasi air kepentingan religi serta kepentingan pertahanan dan keamanan

9) penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pertambangan dilakukan melaluipemberian izin pinjam pakai oleh Menteri terkait dengan mempertimbangkan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian hutan

10) kegiatan pemanfaatan hutan produksi wajib memenuhi kriteria dan indikatorpengelolaan hutan secara lestari yang mencakup aspek ekonomi sosial dan ekologi

11) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya hasil hutan di kawasan hutan produksi harusdiperuntukkan untuk sebesar-besarnya bagi kepentingan negara dan kemakmuranrakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap menjaga kelestarian fungsi hutan sebagaidaerah resapan air hujan serta memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

42 Kawasan pertanian

a) Fungsi utama kawasan pertanian

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 94

6 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Menghasilkan bahan pangan palawija tanaman keras hasil peternakan dan perikananKegiatan pemanfaatan kawasan pertanian sangat penting bagi upaya penyediaan lapangankerja untuk masyarakat Kawasan pertanian tanaman pangan dan tanaman keras skalabesar dapat berfungsi pula sebagai daerah resapan air hujan Kegiatan pertanian meliputipertanian tanaman pangan dan palawija perkebunan-tanaman keras peternakan

perikanan air tawar dan perikanan laut

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perencanaan dan penyelenggaraan budidaya tanaman serta

tata ruang dan tata guna tanah budidaya tanaman mengacu kepada Undang-UndangNomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

2) ketentuan pokok tentang kegiatan perencanaan perkebunan penggunaan tanah untukusaha perkebunan serta pemberdayaan dan pengelolaan usaha perkebunan mengacukepada Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan

3) pemanfaatan ruang di kawasan pertanian harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan

kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup4) ketentuan pokok tentang pemakaian tanah dan air untuk usaha peternakan serta

penertiban dan keseimbangan tanah untuk ternak mengacu kepada Undang-UndangNomor 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan KesehatanHewani

5) ketentuan pokok tentang wilayah pengelolaan perikanan pengelolaan perikanan danusaha perikanan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentangPerikanan

6) penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian tanaman harus memanfaatkan potensitanah yang sesuai untuk peningkatan kegiatan produksi dan wajib memperhatikanaspek kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah kerusakannya

7) kawasan pertanian tanaman lahan basah dengan irigasi teknis tidak boleh

dialihfungsikan8) kawasan pertanian tanaman lahan kering tidak produktif dapat dialihfungsikan dengan

syarat-syarat tertentu yang diatur oleh pemerintah daerah setempat dan atau olehDepartemen Pertanian

9) wilayah yang menghasilkan produk perkebunan yang bersifat spesifik lokasi dilindungikelestariannya dengan indikasi ruang

10) wilayah yang sudah ditetapkan untuk dilindungi kelestariannya dengan indikasigeografis dilarang dialihfungsikan

11) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) baik yangmenggunakan lahan luas ataupun teknologi intensif harus terlebih dahulu memilikikajian studi Amdal

12) penanganan limbah pertanian tanaman (kadar pupuk dan pestisida yang terlarut dalam

air drainase) dan polusi industri pertanian (udarandashbau dan asap limbah cair) yangdihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

13) penanganan limbah peternakan (kotoran ternak bangkai ternak kulit ternak buluunggas dsb) dan polusi (udara -bau limbah cair) yang dihasilkan harus disusun dalamRPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

14) penanganan limbah perikanan (ikan busuk kulit ikanudangkerang) dan polusi (udara-bau) yang dihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalamdokumen Amdal

15) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) harusdiupayakan menyerap sebesar mungkin tenaga kerja setempat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 10

7 dari 38Daftar

SNI 200BACK

16) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan17) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan tanpa mengurangikesejahteraan masyarakat

43 Kawasan pertambangan

a) Fungsi utama kawasan pertambangan Menghasilkan barang hasil tambang yang meliputi minyak dan gas bumi bahan galianpertambangan secara umum dan bahan galian C Kegiatan pemanfaatan kawasanpertambangan mendukung upaya penyediaan lapangan kerja Hasil tambang jugamerupakan salah satu sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil)sebagaimana diatur dalam UU Nomor 332004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Sesuai dengan ketentuan pasal 4 (2) UU No 11 Tahun 1967 kewenangan pemerintahdaerah atas bahan galian mencakup atas bahan galian C yang meliputi penguasaan dan

pengaturan usaha pertambangannya Untuk bahan galian strategis golongan A dan vitalatau golongan B pelaksanaannya dilakukan oleh Menteri Khusus bahan galian golongan Bpengaturan usaha pertambangannya dapat diserahkan kepada pemerintah daerah provinsi

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang penggolongan pelaksanaan penguasaan bahan galian

bentuk dan organisasi perusahaan pertambangan usaha pertambangan kuasapertambangan dan hubungan kuasa pertambangan dengan hak-hak tanah mengacukepada Undang-Undang nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan PokokPertambangan

2) ketentuan pokok tentang penguasaan dan pengusahaan kegiatan usaha hulukegiatan usaha hilir hubungan kegiatan usaha minyak dan gas bumi dengan hak atas

tanah serta pembinaan dan pengawasan mengacu kepada Undang-Undang nomor 22tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

3) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya tambang dan galian di kawasanpertambangan harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatdengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadangan pembangunanyang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

4) kegiatan pertambangan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalamnegeri dan berbagai keperluan masyarakat serta meningkatkan ekspor meningkatkanpenerimaan negara dan pendapatan daerah serta memperluas lapangan pekerjaandan kesempatan usaha

5) setiap kegiatan pertambangan harus memberdayakan masyarakat dilingkungan yang

dipengaruhinya guna kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat6) kegiatan pertambangan harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang

dilengkapi dengan RPL dan RKL7) kegiatan pertambangan mulai dari tahap perencanaan tahap ekplorasi hingga

eksploitasi harus diupayakan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan perselisihandan atau persengketaan dengan masyarakat setempat

8) rencana kegiatan eksploitasi harus disetujui oleh dinas pertambangan setempat danatau oleh Departemen Pertambangan dan Energi dan pelaksanaannya dilaporkansecara berkala

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 11

8 dari 38Daftar

SNI 200BACK

9) pada lokasi kawasan pertambangan fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringanlistrik jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

44 Kawasan peruntukan industri

a) Fungsi utama kawasan peruntukan industri Untuk memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi kegiatan produksi di satulokasi dengan biaya investasi prasarana yang efisien Kegiatan pemanfaatan kawasanperuntukan industri juga mendukung upaya penyediaan lapangan kerja serta meningkatkannilai tambah komoditas yang pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) di wilayah yang bersangkutan Selain itu berkumpulnya kegiatan industri di suatukawasan dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkunganyang mungkin ditimbulkanSebagian atau seluruh bagian kawasan peruntukan industri dapat dikelola oleh satupengelola tertentu Dalam hal ini kawasan yang dikelola oleh satu pengelola tertentutersebut disebut kawasan industri

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan industri serta

izin usaha industri mengacu kepada Undang-Undang nomor 5 tahun 1984 tentangPerindustrian

2) pemanfaatan ruang untuk peruntukan industri harus sebesar-besarnya diperuntukkanbagi upaya mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah danpeningkatan pendapatan yang tercipta akibat efisiensi biaya investasi dan prosesaglomerasi dengan tetap mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) jenis industri yang dikembangkan harus mampu menciptakan lapangan kerja dandapat meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat setempat Untuk itu jenis industriyang dikembangkan harus memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengankarakteristik lokasi setempat seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau

kemudahan akses ke pasar4) kawasan peruntukan industri harus memiliki kajian Amdal sehingga dapat ditetapkan

kriteria jenis industri yang diijinkan beroperasi di kawasan tersebut5) bagi kawasan peruntukan industri yang belum memiliki kajian studi Amdal industri

yang akan berdiri harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang dilengkapidengan RPL dan RKL

6) untuk mempercepat pengembangan kawasan peruntukan di dalam kawasanperuntukan industri dapat dibentuk suatu perusahaan Kawasan Industri yangmengelola kawasan industri

7) khusus untuk kawasan industri pihak pengelola wajib menyiapkan kajian studi Amdalsehingga pihak industri cukup menyiapkan RPL dan RKL

8) ketentuan tentang kawasan industri diatur tersendiri melalui Keppres Nomor 411996

tentang Kawasan Industri dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian danPerdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentang Standar Teknis Kawasan Industri yangmengatur beberapa aspek substansi serta hak dan kewajiban Perusahan KawasanIndustri Perusahaan Pengelola Kawasan Industri dan Perusahaan Industri dalampengelolaan Kawasan Industri

45 Kawasan pariwisata

a) Fungsi utama kawasan pariwisata

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 12

9 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Untuk memperkenalkan mendayagunakan dan melestarikan nilai-nilai sejarah budaya lokaldan keindahan alam serta sekaligus memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkanpersahabatan antar bangsaKegiatan pemanfaatan kawasan pariwisata juga mendukung upaya penyediaan lapangankerja yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah yang

bersangkutan Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasanpariwisata dapat berupa wisata alam atau pun wisata sejarah dan konservasi budaya

b) Kriteria umum pemanfaatan

1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan kegiatankepariwisataan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan

2) kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk memanfaatkan potensi keindahan alambudaya dan sejarah di kawasan pariwisata guna mendorong perkembangan pariwisatadengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat mutu dan keindahanlingkungan alam dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsional

dengan kawasan industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkan kegiatansektor jasa masyarakat

4) pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisatasosial pendidikan ilmu pengetahuan kebudayan dan agama harus memperhatikankelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya tersebut Pemanfaatan tersebutharus memiliki izin dari Pemerintah Daerah dan atau Kementerian yang menanganibidang Kebudayaan

5) pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapatmembantu memenuhi kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian bendacagar budaya yang bersangkutan

6) ketentuan tentang penguasaan pemilikan pengelolaan dan pemanfaatan benda-bendacagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan UUNomor 51992 tentang Benda Cagar Budaya

7) pemanfaatan ruang di kawasan pariwisata harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhati kan kaidah-kaidah pelestarianfungsi lingkungan hidup

8) pada kawasan pariwisata fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

9) harus memberikan dampak perkembangan terhadap pusat produksi seperti kawasanpertanian perikanan dan perkebunan

10) harus bebas polusi

11) pengelolaan dan perawatan benda cagar budaya dan situs adalah tanggungjawabpemerintahpemerintah daerah

12) setiap orang dilarang mengubah bentuk danatau warna mengambil atau memindahkanbenda cagar budaya dari lokasi keberadaannya

46 Kawasan permukiman

a) Fungsi utama kawasan permukiman Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupandan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan interaksi sosial

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 13

10 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Perumahan sebagai bagian dari permukiman berfungsi sebagai kumpulan tempat huniandan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perumahan permukiman peranserta masyarakat dan

pembinaan perumahan dan permukiman nasional mengacu kepada Undang-Undang

nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan Surat Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217KPTSM2002 tentang KebijakanStrategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP)

2) pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman harus sesuai dengan daya dukungtanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman daribencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagipengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkunganhidup

3) kawasan permukiman harus memiliki prasarana jalan dan terjangkau oleh saranatranportasi umum

4) pemanfaatan dan pengelolaan kawasan permukiman harus didukung oleh ketersediaanfasilitas fisik atau utilitas umum (pasar pusat perdagangan dan jasa perkantoran

sarana air bersih persampahan penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial(kesehatan pendidikan agama)

5) dalam hal kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba) penetapanlokasi dan penyediaan tanah penyelenggaraan pengelolaan dan pembinaannya diaturdi dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun danlingkungan siap bangun yang berdiri sendiri

6) tidak mengganggu fungsi lindung yang ada7) tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

47 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Fungsi utama kawasan perdagangan dan jasa

Untuk memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yangmembutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)Kegiatan perdagangan dan jasa cenderung lebih banyak menyerap tenaga kerja diperkotaan dan kontribusinya terhadap PDRB umumnya cukup dominan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen2) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain

(a) bangunan usaha perdagangan (eceran dan grosir) toko warung tempatperkulakan pertokoan dan sebagainya

(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel dan penginapan(c) bangunan penyimpanan dan pergudangan gedung tempat parkir ruang pamer

gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisatarekreasi (di ruang tertutup) bioskop area bermain

3) pemanfaatan ruang di kawasan perdagangan dan jasa harus diperuntukkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 2: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

ii

Daftar

SNI 200BACK

Prakata

Kriteria teknis penataan ruang Kawasan Budidaya dipersiapkan oleh Panitia Teknik

Standardisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan melalui Gugus Kerja Bidang PenataanRuang Permukiman pada Sub Panitia Teknik Standardisasi Bidang Permukiman Pedomanini diprakarsai oleh Direktorat Penataan Ruang Nasional Direktorat Jenderal PenataanRuang Departemen Pekerjaan Umum

Pedoman ini disusun dengan maksud menyiapkan acuan di bidang penataan ruang bagipemerintah kabupatenkota serta pemangku kepentingan (stakeholder ) lain dalammelakukan penataan kawasan budidaya di wilayahnya sesuai dengan yang telah ditetapkandalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pedoman ini berisi tentang fungsikarakteristik dan kriteria teknis untuk kawasan budidaya Tujuan yang akan dicapai adalahtersedianya acuan operasional dalam penataan ruang kawasan budidaya

Tata cara penulisan pedoman ini mengikuti Pedoman Badan Standardisasi Nasional (BSN)No 8 Tahun 2000 dan pembahasannya mengikuti mekanisme yang berlaku sesuaiPedoman BSN No 9 Tahun 2000 Dalam prosesnya telah melibatkan narasumber pakardari Perguruan Tinggi Asosiasi Profesi Produsen Direktorat Bina Teknis di lingkunganDepartemen Pekerjaan Umum DepartemenInstansi terkait lainnya serta PemerintahDaerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

iii

Daftar

SNI 200BACK

Pendahuluan

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang mengisyaratkan agar

setiap KabupatenKota menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai acuan dalampelaksanaan pembangunan Rencana ini berisikan rencana struktur dan pola pemanfaatanruang yang dapat memberikan arahan untuk mengubah dan mentransformasikan kondisiyang terbentuk saat ini (existing condition ) kepada kondisi yang terbentuk pada masa yangakan datang (future condition ) menjadi lebih tertib aman efektif dan efisien

Pada saat ini produk pedoman yang tersedia dalam penyelenggaraan penataan ruang barumencakup tentang perencanaan tata ruang dan peninjauan kembali produk tata ruang baikuntuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kabupaten maupun Kota Untukmeningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pemanfaatan ruang perlu dikembangkanpedoman teknis di bidang pemanfaatan ruang baik untuk kawasan lindung maupunkawasan budidaya Pedoman ini merupakan bagian dari serangkaian pedoman yangmengatur dan memberikan petunjuk operasional dan petunjuk teknis untuk pengelolaan dan

pemanfaatan ruang di kawasan budidaya

Kawasan budidaya yang telah ditetapkan dalam RTRW KabupatenKota harus dikeloladalam rangka optimalisasi implementasi rencana Kawasan budidaya yang akan diaturdalam pedoman ini berdasarkan PP No 47 Tahun 1997 tentang RTRWN yang dijabarkan kedalam Kepmen Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang (Lampiran III dan V) Jenis kawasan budidaya di Kabupaten yangakan diatur dalam pedoman ini terdiri dari 1) kawasan hutan produksi 2) kawasanpertanian 3) kawasan pertambangan 4) kawasan peruntukan industri 5) kawasanpariwisata 6) kawasan permukiman perdesaan dan 7) kawasan konservasi budaya dansejarah Adapun kawasan budidaya di Kota terdiri dari 1) kawasan perumahan 2) kawasanperdagangan dan jasa (termasuk pergudangan) 3) kawasan peruntukan industri 4) fasilitassosial 5) kawasan perkantoran 6) kawasan konservasi 7) terminal 8) Tempat Pemakaman

Umum (TPU) dan 9) Tempat Pembuangan sampah Akhir (TPA)

Pedoman ini diharapkan bermanfaat bagia) Pemerintah KabupatenKota sebagai acuan dalam menyusun kebijakan dan peraturan

bidang penataan ruangb) Stakeholder lain sebagai acuan dalam menentukan lokasi dan besaran kegiatan

pemanfaatan ruang termasuk investasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 44

1 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kriteria teknis penataan ruang kawasan budidaya

1 Ruang lingkup

Pedoman ini dimaksudkan untuk menunjang penerapan Rencana Tata Ruang WilayahKabupaten dan Kota dalam hal pengelolaaan kawasan budidaya Ruang lingkup materipedoman ini membahas tentang pengelolaan kawasan budidaya di kawasan perdesaan dankawasan perkotaan beserta fasilitas penunjangnyaKawasan budidaya yang diatur dalam pedoman ini meliputi 1) kawasan hutan produksi(termasuk hutan rakyat) 2) kawasan pertanian 3) kawasan pertambangan 4) kawasanperuntukan industri 5) kawasan pariwisata 6) kawasan permukiman 7) kawasan perdagangandan jasa Fasilitas penunjang meliputi fasilitas sosial dan fasilitas fisik

2 Acuan normatif

SNI 03-1733-1989 Tatacara perencanaan kawasan perumahan kota

SNI 10-2454-1991 Tatacara pengelolaan teknik persampahan perkotaan

SNI 03-3241-1994 Tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah

SNI 03-3242-1994 Tatacara pengelolaan sampah di permukiman

SNI 03-6981-2004 Tatacara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun didaerah perkotaan

3 Istilah dan definisi

31aglomerasiPemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapat meningkatkan dan mendorongpertumbuhan industri-industri lainnya sehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatanekonomi dengan produk yang mengarah spesifik

32benda cagar budayabenda buatan manusia bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompokatau bagian-bagian atau sisa-sisanya yang berumur sekurang-kurangnya 50 (limapuluh) tahunatau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50

(limapuluh) serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah ilmu pengetahuan dankebudayaan benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah ilmupengetahuan dan kebudayaan

33fasilitas fisik atau utilitas umumsarana penunjang untuk pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah danpembangun swasta pada lingkungan permukiman meliputi penyediaan jaringan air bersih listirkpembuangan sampah telepon saluran pembuangan air kotor dan drainase dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 54

2 dari 38Daftar

SNI 200BACK

34fasiltas umumsarana penunjang untuk pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah danpembangun swasta pada lingkungan permukiman meliputi penyediaan jaringan air bersih listirkpembuangan sampah telepon saluran pembuangan air kotor dan drainase dan gas

35fasilitas sosialfasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan permukiman meliputi pendidikankesehatan perbelanjaan dan niaga pemerintahan dan pelayanan umum peribadatan rekreasidan kebudayaan olahraga dan lapangan terbuka serta fasilitas penunjang kegiatan sosiallainnya di kawasan perkotaan

36kawasan budidayakawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi danpotensi sumber daya alam sumber daya manusia dan sumber daya buatan

37kawasan hutan produksikawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan

38kawasan hutanwilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankankeberadaannya sebagai hutan tetap

39kawasan lindungkawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang

mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan

310kawasan pariwisatakawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhanpariwisata atau segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaanobyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut

311kawasan perdagangan dan jasakawasan yang diperuntukkan untuk kegiatan perdagangan dan jasa termasuk pergudanganyang diharapkan mampu mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya dan memberikan nilai

tambah pada satu kawasan perkotaan

312kawasan perdesaankawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumber daya alamdengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan pelayanan jasapemerintahan pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 64

3 dari 38Daftar

SNI 200BACK

313kawasan perkotaankawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasansebagai tempat permukiman perkotaan pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahpelayanan sosial dan kegiatan ekonomi

314kawasan permukimankawasan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatanyang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan

315kawasan pertambangankawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pertambangan di wilayah yang sedang maupunyang akan dilakukan kegiatan pertambangan meliputi golongan bahan galian A B dan C

316

kawasan pertaniankawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pertanian yang meliputi kawasan pertanian lahanbasah kawasan pertanian lahan kering kawasan pertanian tanaman tahunanperkebunanperikanan peternakan

317kawasan peruntukan industribentangan lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan industri berdasarkan Rencana Tata RuangWilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah KabupatenKota yang bersangkutan

318lingkungankawasan perumahan

kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunianyang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan

319lingkungankonservasi bangunangedung bersejarahkesatuan ruang dengan bangunanan yang berdasarkan kriteria tertentu oleh pemerintah daerahdinilai dan dinyatakan sebagai lingkungan dan bangunan yang dilindungi Perlindungan tersebutdimaksudkan sebagai upaya untuk memperpanjang usia lingkungan dan bangunan bersejarahmelalui kegiatan restorasi permintakan revitalisasi dan pemugaran

320perencanaan tata ruang

proses dan prosedur penyusunan serta penetapan rencana tata ruang berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku

321perkebunansegala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah danatau media tumbuhlainnya dalam ekosistem yang sesuai mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasiltanaman tersebut dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi permodalan sertamanajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 74

4 dari 38Daftar

SNI 200BACK

322rencana tata ruang wilayah (RTRW)hasil perencanaan tata ruang berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional yangtelah ditetapkan

323ruang wadah yang meliputi ruang daratan ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuanwilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memeliharakelangsungan hidupnya

324tata ruang wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang baik direncanakan maupun tidak

325tempat pemakaman umum (TPU)

areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah bagi setiap orang tanpamembedakan agama dan golongan yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah DaerahTingkat II atau Pemerintah Desa

326tempat pembuangan akhir sampah (TPA)sarana fisik untuk berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah

327terminalprasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang ataumemuat dan membongkar barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan

umum yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi jalan

328wisatakegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela sertabersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik sasaran tertentu

4 Ketentuan umum

Ketentuan umum ini berisi norma-norma dan kriteria umum kawasan budidaya serta fasilitassosial dan fasilitas umum

41 Kawasan hutan produksi

a) Fungsi utama kawasan hutan produksi Meliputi penghasil hutan kayu dan bukan kayu Kawasan hutan produksi berfungsi pulasebagai daerah resapan air hujanKegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi dapat membantu penyediaan lapangankerja bagi masyarakat setempat Hasil hutan produksi juga merupakan salah satu sumberpemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil) sebagaimana diatur dalam UU

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 841

5 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintah DaerahKawasan hutan produksi meliputi hutan produksi tetap hutan produksi terbatas hutanproduksi yang dikonversi Ketentuan lebih rinci untuk masing-masing jenis hutan produksidiatur dalam bagian ketentuan teknis

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) persyaratan penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pembangunan di

luar kehutanan (a) tidak mengubah fungsi pokok kawasan hutan produksi(b) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan dilakukan

melalui pemberian ijin pinjam pakai oleh Menteri dengan memperhatikan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan

(c) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan terbukaharus dilakukan dengan ketentuan khusus dan secara selektif

2) ketentuan pokok tentang status dan fungsi hutan pengurusan hutan perencanaanhutan dan pengelolaan hutan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 41 tahun

1999 tentang Kehutanan3) pemanfaatan hutan produksi mencakup tentang kegiatan pemanfaatan kawasan

kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu danatau bukan kayu dan kegiatan pemungutan hasil kayu dan atau bukan kayu

4) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus terlebih dahulu memiliki kajianstudi Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang diselenggarakan olehPemrakarsa yang dilengkapi dengan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) danRencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

5) cara pengelolaan produksi hutan yang diterapkan harus didasarkan kepada rencanakerja yang disetujui dinas kehutanan dan atau Departemen Kehutanan danpelaksanaannya harus dilaporkan secara berkala Rencana kerja tersebut harusmemuat juga rencana kegiatan reboisasi di lokasi hutan yang sudah dtebang

6) kegiatan di hutan produksi harus diupayakan untuk tetap mempertahankan bentuktebing sungai dan mencegah sedimentasi ke aliran sungai akibat erosi dan longsor

7) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus diupayakan untuk menyerapsebesar mungkin tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal

8) kawasan hutan produksi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di luarsektor kehutanan seperti pertambangan pembangunan jaringan listrik telepon daninstalasi air kepentingan religi serta kepentingan pertahanan dan keamanan

9) penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pertambangan dilakukan melaluipemberian izin pinjam pakai oleh Menteri terkait dengan mempertimbangkan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian hutan

10) kegiatan pemanfaatan hutan produksi wajib memenuhi kriteria dan indikatorpengelolaan hutan secara lestari yang mencakup aspek ekonomi sosial dan ekologi

11) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya hasil hutan di kawasan hutan produksi harusdiperuntukkan untuk sebesar-besarnya bagi kepentingan negara dan kemakmuranrakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap menjaga kelestarian fungsi hutan sebagaidaerah resapan air hujan serta memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

42 Kawasan pertanian

a) Fungsi utama kawasan pertanian

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 94

6 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Menghasilkan bahan pangan palawija tanaman keras hasil peternakan dan perikananKegiatan pemanfaatan kawasan pertanian sangat penting bagi upaya penyediaan lapangankerja untuk masyarakat Kawasan pertanian tanaman pangan dan tanaman keras skalabesar dapat berfungsi pula sebagai daerah resapan air hujan Kegiatan pertanian meliputipertanian tanaman pangan dan palawija perkebunan-tanaman keras peternakan

perikanan air tawar dan perikanan laut

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perencanaan dan penyelenggaraan budidaya tanaman serta

tata ruang dan tata guna tanah budidaya tanaman mengacu kepada Undang-UndangNomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

2) ketentuan pokok tentang kegiatan perencanaan perkebunan penggunaan tanah untukusaha perkebunan serta pemberdayaan dan pengelolaan usaha perkebunan mengacukepada Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan

3) pemanfaatan ruang di kawasan pertanian harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan

kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup4) ketentuan pokok tentang pemakaian tanah dan air untuk usaha peternakan serta

penertiban dan keseimbangan tanah untuk ternak mengacu kepada Undang-UndangNomor 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan KesehatanHewani

5) ketentuan pokok tentang wilayah pengelolaan perikanan pengelolaan perikanan danusaha perikanan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentangPerikanan

6) penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian tanaman harus memanfaatkan potensitanah yang sesuai untuk peningkatan kegiatan produksi dan wajib memperhatikanaspek kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah kerusakannya

7) kawasan pertanian tanaman lahan basah dengan irigasi teknis tidak boleh

dialihfungsikan8) kawasan pertanian tanaman lahan kering tidak produktif dapat dialihfungsikan dengan

syarat-syarat tertentu yang diatur oleh pemerintah daerah setempat dan atau olehDepartemen Pertanian

9) wilayah yang menghasilkan produk perkebunan yang bersifat spesifik lokasi dilindungikelestariannya dengan indikasi ruang

10) wilayah yang sudah ditetapkan untuk dilindungi kelestariannya dengan indikasigeografis dilarang dialihfungsikan

11) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) baik yangmenggunakan lahan luas ataupun teknologi intensif harus terlebih dahulu memilikikajian studi Amdal

12) penanganan limbah pertanian tanaman (kadar pupuk dan pestisida yang terlarut dalam

air drainase) dan polusi industri pertanian (udarandashbau dan asap limbah cair) yangdihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

13) penanganan limbah peternakan (kotoran ternak bangkai ternak kulit ternak buluunggas dsb) dan polusi (udara -bau limbah cair) yang dihasilkan harus disusun dalamRPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

14) penanganan limbah perikanan (ikan busuk kulit ikanudangkerang) dan polusi (udara-bau) yang dihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalamdokumen Amdal

15) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) harusdiupayakan menyerap sebesar mungkin tenaga kerja setempat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 10

7 dari 38Daftar

SNI 200BACK

16) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan17) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan tanpa mengurangikesejahteraan masyarakat

43 Kawasan pertambangan

a) Fungsi utama kawasan pertambangan Menghasilkan barang hasil tambang yang meliputi minyak dan gas bumi bahan galianpertambangan secara umum dan bahan galian C Kegiatan pemanfaatan kawasanpertambangan mendukung upaya penyediaan lapangan kerja Hasil tambang jugamerupakan salah satu sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil)sebagaimana diatur dalam UU Nomor 332004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Sesuai dengan ketentuan pasal 4 (2) UU No 11 Tahun 1967 kewenangan pemerintahdaerah atas bahan galian mencakup atas bahan galian C yang meliputi penguasaan dan

pengaturan usaha pertambangannya Untuk bahan galian strategis golongan A dan vitalatau golongan B pelaksanaannya dilakukan oleh Menteri Khusus bahan galian golongan Bpengaturan usaha pertambangannya dapat diserahkan kepada pemerintah daerah provinsi

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang penggolongan pelaksanaan penguasaan bahan galian

bentuk dan organisasi perusahaan pertambangan usaha pertambangan kuasapertambangan dan hubungan kuasa pertambangan dengan hak-hak tanah mengacukepada Undang-Undang nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan PokokPertambangan

2) ketentuan pokok tentang penguasaan dan pengusahaan kegiatan usaha hulukegiatan usaha hilir hubungan kegiatan usaha minyak dan gas bumi dengan hak atas

tanah serta pembinaan dan pengawasan mengacu kepada Undang-Undang nomor 22tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

3) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya tambang dan galian di kawasanpertambangan harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatdengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadangan pembangunanyang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

4) kegiatan pertambangan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalamnegeri dan berbagai keperluan masyarakat serta meningkatkan ekspor meningkatkanpenerimaan negara dan pendapatan daerah serta memperluas lapangan pekerjaandan kesempatan usaha

5) setiap kegiatan pertambangan harus memberdayakan masyarakat dilingkungan yang

dipengaruhinya guna kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat6) kegiatan pertambangan harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang

dilengkapi dengan RPL dan RKL7) kegiatan pertambangan mulai dari tahap perencanaan tahap ekplorasi hingga

eksploitasi harus diupayakan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan perselisihandan atau persengketaan dengan masyarakat setempat

8) rencana kegiatan eksploitasi harus disetujui oleh dinas pertambangan setempat danatau oleh Departemen Pertambangan dan Energi dan pelaksanaannya dilaporkansecara berkala

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 11

8 dari 38Daftar

SNI 200BACK

9) pada lokasi kawasan pertambangan fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringanlistrik jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

44 Kawasan peruntukan industri

a) Fungsi utama kawasan peruntukan industri Untuk memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi kegiatan produksi di satulokasi dengan biaya investasi prasarana yang efisien Kegiatan pemanfaatan kawasanperuntukan industri juga mendukung upaya penyediaan lapangan kerja serta meningkatkannilai tambah komoditas yang pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) di wilayah yang bersangkutan Selain itu berkumpulnya kegiatan industri di suatukawasan dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkunganyang mungkin ditimbulkanSebagian atau seluruh bagian kawasan peruntukan industri dapat dikelola oleh satupengelola tertentu Dalam hal ini kawasan yang dikelola oleh satu pengelola tertentutersebut disebut kawasan industri

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan industri serta

izin usaha industri mengacu kepada Undang-Undang nomor 5 tahun 1984 tentangPerindustrian

2) pemanfaatan ruang untuk peruntukan industri harus sebesar-besarnya diperuntukkanbagi upaya mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah danpeningkatan pendapatan yang tercipta akibat efisiensi biaya investasi dan prosesaglomerasi dengan tetap mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) jenis industri yang dikembangkan harus mampu menciptakan lapangan kerja dandapat meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat setempat Untuk itu jenis industriyang dikembangkan harus memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengankarakteristik lokasi setempat seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau

kemudahan akses ke pasar4) kawasan peruntukan industri harus memiliki kajian Amdal sehingga dapat ditetapkan

kriteria jenis industri yang diijinkan beroperasi di kawasan tersebut5) bagi kawasan peruntukan industri yang belum memiliki kajian studi Amdal industri

yang akan berdiri harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang dilengkapidengan RPL dan RKL

6) untuk mempercepat pengembangan kawasan peruntukan di dalam kawasanperuntukan industri dapat dibentuk suatu perusahaan Kawasan Industri yangmengelola kawasan industri

7) khusus untuk kawasan industri pihak pengelola wajib menyiapkan kajian studi Amdalsehingga pihak industri cukup menyiapkan RPL dan RKL

8) ketentuan tentang kawasan industri diatur tersendiri melalui Keppres Nomor 411996

tentang Kawasan Industri dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian danPerdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentang Standar Teknis Kawasan Industri yangmengatur beberapa aspek substansi serta hak dan kewajiban Perusahan KawasanIndustri Perusahaan Pengelola Kawasan Industri dan Perusahaan Industri dalampengelolaan Kawasan Industri

45 Kawasan pariwisata

a) Fungsi utama kawasan pariwisata

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 12

9 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Untuk memperkenalkan mendayagunakan dan melestarikan nilai-nilai sejarah budaya lokaldan keindahan alam serta sekaligus memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkanpersahabatan antar bangsaKegiatan pemanfaatan kawasan pariwisata juga mendukung upaya penyediaan lapangankerja yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah yang

bersangkutan Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasanpariwisata dapat berupa wisata alam atau pun wisata sejarah dan konservasi budaya

b) Kriteria umum pemanfaatan

1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan kegiatankepariwisataan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan

2) kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk memanfaatkan potensi keindahan alambudaya dan sejarah di kawasan pariwisata guna mendorong perkembangan pariwisatadengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat mutu dan keindahanlingkungan alam dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsional

dengan kawasan industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkan kegiatansektor jasa masyarakat

4) pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisatasosial pendidikan ilmu pengetahuan kebudayan dan agama harus memperhatikankelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya tersebut Pemanfaatan tersebutharus memiliki izin dari Pemerintah Daerah dan atau Kementerian yang menanganibidang Kebudayaan

5) pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapatmembantu memenuhi kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian bendacagar budaya yang bersangkutan

6) ketentuan tentang penguasaan pemilikan pengelolaan dan pemanfaatan benda-bendacagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan UUNomor 51992 tentang Benda Cagar Budaya

7) pemanfaatan ruang di kawasan pariwisata harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhati kan kaidah-kaidah pelestarianfungsi lingkungan hidup

8) pada kawasan pariwisata fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

9) harus memberikan dampak perkembangan terhadap pusat produksi seperti kawasanpertanian perikanan dan perkebunan

10) harus bebas polusi

11) pengelolaan dan perawatan benda cagar budaya dan situs adalah tanggungjawabpemerintahpemerintah daerah

12) setiap orang dilarang mengubah bentuk danatau warna mengambil atau memindahkanbenda cagar budaya dari lokasi keberadaannya

46 Kawasan permukiman

a) Fungsi utama kawasan permukiman Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupandan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan interaksi sosial

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 13

10 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Perumahan sebagai bagian dari permukiman berfungsi sebagai kumpulan tempat huniandan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perumahan permukiman peranserta masyarakat dan

pembinaan perumahan dan permukiman nasional mengacu kepada Undang-Undang

nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan Surat Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217KPTSM2002 tentang KebijakanStrategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP)

2) pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman harus sesuai dengan daya dukungtanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman daribencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagipengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkunganhidup

3) kawasan permukiman harus memiliki prasarana jalan dan terjangkau oleh saranatranportasi umum

4) pemanfaatan dan pengelolaan kawasan permukiman harus didukung oleh ketersediaanfasilitas fisik atau utilitas umum (pasar pusat perdagangan dan jasa perkantoran

sarana air bersih persampahan penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial(kesehatan pendidikan agama)

5) dalam hal kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba) penetapanlokasi dan penyediaan tanah penyelenggaraan pengelolaan dan pembinaannya diaturdi dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun danlingkungan siap bangun yang berdiri sendiri

6) tidak mengganggu fungsi lindung yang ada7) tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

47 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Fungsi utama kawasan perdagangan dan jasa

Untuk memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yangmembutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)Kegiatan perdagangan dan jasa cenderung lebih banyak menyerap tenaga kerja diperkotaan dan kontribusinya terhadap PDRB umumnya cukup dominan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen2) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain

(a) bangunan usaha perdagangan (eceran dan grosir) toko warung tempatperkulakan pertokoan dan sebagainya

(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel dan penginapan(c) bangunan penyimpanan dan pergudangan gedung tempat parkir ruang pamer

gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisatarekreasi (di ruang tertutup) bioskop area bermain

3) pemanfaatan ruang di kawasan perdagangan dan jasa harus diperuntukkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 3: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

iii

Daftar

SNI 200BACK

Pendahuluan

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang mengisyaratkan agar

setiap KabupatenKota menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai acuan dalampelaksanaan pembangunan Rencana ini berisikan rencana struktur dan pola pemanfaatanruang yang dapat memberikan arahan untuk mengubah dan mentransformasikan kondisiyang terbentuk saat ini (existing condition ) kepada kondisi yang terbentuk pada masa yangakan datang (future condition ) menjadi lebih tertib aman efektif dan efisien

Pada saat ini produk pedoman yang tersedia dalam penyelenggaraan penataan ruang barumencakup tentang perencanaan tata ruang dan peninjauan kembali produk tata ruang baikuntuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kabupaten maupun Kota Untukmeningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pemanfaatan ruang perlu dikembangkanpedoman teknis di bidang pemanfaatan ruang baik untuk kawasan lindung maupunkawasan budidaya Pedoman ini merupakan bagian dari serangkaian pedoman yangmengatur dan memberikan petunjuk operasional dan petunjuk teknis untuk pengelolaan dan

pemanfaatan ruang di kawasan budidaya

Kawasan budidaya yang telah ditetapkan dalam RTRW KabupatenKota harus dikeloladalam rangka optimalisasi implementasi rencana Kawasan budidaya yang akan diaturdalam pedoman ini berdasarkan PP No 47 Tahun 1997 tentang RTRWN yang dijabarkan kedalam Kepmen Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang (Lampiran III dan V) Jenis kawasan budidaya di Kabupaten yangakan diatur dalam pedoman ini terdiri dari 1) kawasan hutan produksi 2) kawasanpertanian 3) kawasan pertambangan 4) kawasan peruntukan industri 5) kawasanpariwisata 6) kawasan permukiman perdesaan dan 7) kawasan konservasi budaya dansejarah Adapun kawasan budidaya di Kota terdiri dari 1) kawasan perumahan 2) kawasanperdagangan dan jasa (termasuk pergudangan) 3) kawasan peruntukan industri 4) fasilitassosial 5) kawasan perkantoran 6) kawasan konservasi 7) terminal 8) Tempat Pemakaman

Umum (TPU) dan 9) Tempat Pembuangan sampah Akhir (TPA)

Pedoman ini diharapkan bermanfaat bagia) Pemerintah KabupatenKota sebagai acuan dalam menyusun kebijakan dan peraturan

bidang penataan ruangb) Stakeholder lain sebagai acuan dalam menentukan lokasi dan besaran kegiatan

pemanfaatan ruang termasuk investasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 44

1 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kriteria teknis penataan ruang kawasan budidaya

1 Ruang lingkup

Pedoman ini dimaksudkan untuk menunjang penerapan Rencana Tata Ruang WilayahKabupaten dan Kota dalam hal pengelolaaan kawasan budidaya Ruang lingkup materipedoman ini membahas tentang pengelolaan kawasan budidaya di kawasan perdesaan dankawasan perkotaan beserta fasilitas penunjangnyaKawasan budidaya yang diatur dalam pedoman ini meliputi 1) kawasan hutan produksi(termasuk hutan rakyat) 2) kawasan pertanian 3) kawasan pertambangan 4) kawasanperuntukan industri 5) kawasan pariwisata 6) kawasan permukiman 7) kawasan perdagangandan jasa Fasilitas penunjang meliputi fasilitas sosial dan fasilitas fisik

2 Acuan normatif

SNI 03-1733-1989 Tatacara perencanaan kawasan perumahan kota

SNI 10-2454-1991 Tatacara pengelolaan teknik persampahan perkotaan

SNI 03-3241-1994 Tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah

SNI 03-3242-1994 Tatacara pengelolaan sampah di permukiman

SNI 03-6981-2004 Tatacara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun didaerah perkotaan

3 Istilah dan definisi

31aglomerasiPemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapat meningkatkan dan mendorongpertumbuhan industri-industri lainnya sehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatanekonomi dengan produk yang mengarah spesifik

32benda cagar budayabenda buatan manusia bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompokatau bagian-bagian atau sisa-sisanya yang berumur sekurang-kurangnya 50 (limapuluh) tahunatau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50

(limapuluh) serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah ilmu pengetahuan dankebudayaan benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah ilmupengetahuan dan kebudayaan

33fasilitas fisik atau utilitas umumsarana penunjang untuk pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah danpembangun swasta pada lingkungan permukiman meliputi penyediaan jaringan air bersih listirkpembuangan sampah telepon saluran pembuangan air kotor dan drainase dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 54

2 dari 38Daftar

SNI 200BACK

34fasiltas umumsarana penunjang untuk pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah danpembangun swasta pada lingkungan permukiman meliputi penyediaan jaringan air bersih listirkpembuangan sampah telepon saluran pembuangan air kotor dan drainase dan gas

35fasilitas sosialfasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan permukiman meliputi pendidikankesehatan perbelanjaan dan niaga pemerintahan dan pelayanan umum peribadatan rekreasidan kebudayaan olahraga dan lapangan terbuka serta fasilitas penunjang kegiatan sosiallainnya di kawasan perkotaan

36kawasan budidayakawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi danpotensi sumber daya alam sumber daya manusia dan sumber daya buatan

37kawasan hutan produksikawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan

38kawasan hutanwilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankankeberadaannya sebagai hutan tetap

39kawasan lindungkawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang

mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan

310kawasan pariwisatakawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhanpariwisata atau segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaanobyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut

311kawasan perdagangan dan jasakawasan yang diperuntukkan untuk kegiatan perdagangan dan jasa termasuk pergudanganyang diharapkan mampu mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya dan memberikan nilai

tambah pada satu kawasan perkotaan

312kawasan perdesaankawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumber daya alamdengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan pelayanan jasapemerintahan pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 64

3 dari 38Daftar

SNI 200BACK

313kawasan perkotaankawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasansebagai tempat permukiman perkotaan pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahpelayanan sosial dan kegiatan ekonomi

314kawasan permukimankawasan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatanyang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan

315kawasan pertambangankawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pertambangan di wilayah yang sedang maupunyang akan dilakukan kegiatan pertambangan meliputi golongan bahan galian A B dan C

316

kawasan pertaniankawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pertanian yang meliputi kawasan pertanian lahanbasah kawasan pertanian lahan kering kawasan pertanian tanaman tahunanperkebunanperikanan peternakan

317kawasan peruntukan industribentangan lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan industri berdasarkan Rencana Tata RuangWilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah KabupatenKota yang bersangkutan

318lingkungankawasan perumahan

kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunianyang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan

319lingkungankonservasi bangunangedung bersejarahkesatuan ruang dengan bangunanan yang berdasarkan kriteria tertentu oleh pemerintah daerahdinilai dan dinyatakan sebagai lingkungan dan bangunan yang dilindungi Perlindungan tersebutdimaksudkan sebagai upaya untuk memperpanjang usia lingkungan dan bangunan bersejarahmelalui kegiatan restorasi permintakan revitalisasi dan pemugaran

320perencanaan tata ruang

proses dan prosedur penyusunan serta penetapan rencana tata ruang berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku

321perkebunansegala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah danatau media tumbuhlainnya dalam ekosistem yang sesuai mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasiltanaman tersebut dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi permodalan sertamanajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 74

4 dari 38Daftar

SNI 200BACK

322rencana tata ruang wilayah (RTRW)hasil perencanaan tata ruang berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional yangtelah ditetapkan

323ruang wadah yang meliputi ruang daratan ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuanwilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memeliharakelangsungan hidupnya

324tata ruang wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang baik direncanakan maupun tidak

325tempat pemakaman umum (TPU)

areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah bagi setiap orang tanpamembedakan agama dan golongan yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah DaerahTingkat II atau Pemerintah Desa

326tempat pembuangan akhir sampah (TPA)sarana fisik untuk berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah

327terminalprasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang ataumemuat dan membongkar barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan

umum yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi jalan

328wisatakegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela sertabersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik sasaran tertentu

4 Ketentuan umum

Ketentuan umum ini berisi norma-norma dan kriteria umum kawasan budidaya serta fasilitassosial dan fasilitas umum

41 Kawasan hutan produksi

a) Fungsi utama kawasan hutan produksi Meliputi penghasil hutan kayu dan bukan kayu Kawasan hutan produksi berfungsi pulasebagai daerah resapan air hujanKegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi dapat membantu penyediaan lapangankerja bagi masyarakat setempat Hasil hutan produksi juga merupakan salah satu sumberpemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil) sebagaimana diatur dalam UU

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 841

5 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintah DaerahKawasan hutan produksi meliputi hutan produksi tetap hutan produksi terbatas hutanproduksi yang dikonversi Ketentuan lebih rinci untuk masing-masing jenis hutan produksidiatur dalam bagian ketentuan teknis

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) persyaratan penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pembangunan di

luar kehutanan (a) tidak mengubah fungsi pokok kawasan hutan produksi(b) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan dilakukan

melalui pemberian ijin pinjam pakai oleh Menteri dengan memperhatikan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan

(c) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan terbukaharus dilakukan dengan ketentuan khusus dan secara selektif

2) ketentuan pokok tentang status dan fungsi hutan pengurusan hutan perencanaanhutan dan pengelolaan hutan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 41 tahun

1999 tentang Kehutanan3) pemanfaatan hutan produksi mencakup tentang kegiatan pemanfaatan kawasan

kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu danatau bukan kayu dan kegiatan pemungutan hasil kayu dan atau bukan kayu

4) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus terlebih dahulu memiliki kajianstudi Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang diselenggarakan olehPemrakarsa yang dilengkapi dengan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) danRencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

5) cara pengelolaan produksi hutan yang diterapkan harus didasarkan kepada rencanakerja yang disetujui dinas kehutanan dan atau Departemen Kehutanan danpelaksanaannya harus dilaporkan secara berkala Rencana kerja tersebut harusmemuat juga rencana kegiatan reboisasi di lokasi hutan yang sudah dtebang

6) kegiatan di hutan produksi harus diupayakan untuk tetap mempertahankan bentuktebing sungai dan mencegah sedimentasi ke aliran sungai akibat erosi dan longsor

7) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus diupayakan untuk menyerapsebesar mungkin tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal

8) kawasan hutan produksi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di luarsektor kehutanan seperti pertambangan pembangunan jaringan listrik telepon daninstalasi air kepentingan religi serta kepentingan pertahanan dan keamanan

9) penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pertambangan dilakukan melaluipemberian izin pinjam pakai oleh Menteri terkait dengan mempertimbangkan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian hutan

10) kegiatan pemanfaatan hutan produksi wajib memenuhi kriteria dan indikatorpengelolaan hutan secara lestari yang mencakup aspek ekonomi sosial dan ekologi

11) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya hasil hutan di kawasan hutan produksi harusdiperuntukkan untuk sebesar-besarnya bagi kepentingan negara dan kemakmuranrakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap menjaga kelestarian fungsi hutan sebagaidaerah resapan air hujan serta memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

42 Kawasan pertanian

a) Fungsi utama kawasan pertanian

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 94

6 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Menghasilkan bahan pangan palawija tanaman keras hasil peternakan dan perikananKegiatan pemanfaatan kawasan pertanian sangat penting bagi upaya penyediaan lapangankerja untuk masyarakat Kawasan pertanian tanaman pangan dan tanaman keras skalabesar dapat berfungsi pula sebagai daerah resapan air hujan Kegiatan pertanian meliputipertanian tanaman pangan dan palawija perkebunan-tanaman keras peternakan

perikanan air tawar dan perikanan laut

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perencanaan dan penyelenggaraan budidaya tanaman serta

tata ruang dan tata guna tanah budidaya tanaman mengacu kepada Undang-UndangNomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

2) ketentuan pokok tentang kegiatan perencanaan perkebunan penggunaan tanah untukusaha perkebunan serta pemberdayaan dan pengelolaan usaha perkebunan mengacukepada Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan

3) pemanfaatan ruang di kawasan pertanian harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan

kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup4) ketentuan pokok tentang pemakaian tanah dan air untuk usaha peternakan serta

penertiban dan keseimbangan tanah untuk ternak mengacu kepada Undang-UndangNomor 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan KesehatanHewani

5) ketentuan pokok tentang wilayah pengelolaan perikanan pengelolaan perikanan danusaha perikanan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentangPerikanan

6) penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian tanaman harus memanfaatkan potensitanah yang sesuai untuk peningkatan kegiatan produksi dan wajib memperhatikanaspek kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah kerusakannya

7) kawasan pertanian tanaman lahan basah dengan irigasi teknis tidak boleh

dialihfungsikan8) kawasan pertanian tanaman lahan kering tidak produktif dapat dialihfungsikan dengan

syarat-syarat tertentu yang diatur oleh pemerintah daerah setempat dan atau olehDepartemen Pertanian

9) wilayah yang menghasilkan produk perkebunan yang bersifat spesifik lokasi dilindungikelestariannya dengan indikasi ruang

10) wilayah yang sudah ditetapkan untuk dilindungi kelestariannya dengan indikasigeografis dilarang dialihfungsikan

11) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) baik yangmenggunakan lahan luas ataupun teknologi intensif harus terlebih dahulu memilikikajian studi Amdal

12) penanganan limbah pertanian tanaman (kadar pupuk dan pestisida yang terlarut dalam

air drainase) dan polusi industri pertanian (udarandashbau dan asap limbah cair) yangdihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

13) penanganan limbah peternakan (kotoran ternak bangkai ternak kulit ternak buluunggas dsb) dan polusi (udara -bau limbah cair) yang dihasilkan harus disusun dalamRPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

14) penanganan limbah perikanan (ikan busuk kulit ikanudangkerang) dan polusi (udara-bau) yang dihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalamdokumen Amdal

15) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) harusdiupayakan menyerap sebesar mungkin tenaga kerja setempat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 10

7 dari 38Daftar

SNI 200BACK

16) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan17) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan tanpa mengurangikesejahteraan masyarakat

43 Kawasan pertambangan

a) Fungsi utama kawasan pertambangan Menghasilkan barang hasil tambang yang meliputi minyak dan gas bumi bahan galianpertambangan secara umum dan bahan galian C Kegiatan pemanfaatan kawasanpertambangan mendukung upaya penyediaan lapangan kerja Hasil tambang jugamerupakan salah satu sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil)sebagaimana diatur dalam UU Nomor 332004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Sesuai dengan ketentuan pasal 4 (2) UU No 11 Tahun 1967 kewenangan pemerintahdaerah atas bahan galian mencakup atas bahan galian C yang meliputi penguasaan dan

pengaturan usaha pertambangannya Untuk bahan galian strategis golongan A dan vitalatau golongan B pelaksanaannya dilakukan oleh Menteri Khusus bahan galian golongan Bpengaturan usaha pertambangannya dapat diserahkan kepada pemerintah daerah provinsi

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang penggolongan pelaksanaan penguasaan bahan galian

bentuk dan organisasi perusahaan pertambangan usaha pertambangan kuasapertambangan dan hubungan kuasa pertambangan dengan hak-hak tanah mengacukepada Undang-Undang nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan PokokPertambangan

2) ketentuan pokok tentang penguasaan dan pengusahaan kegiatan usaha hulukegiatan usaha hilir hubungan kegiatan usaha minyak dan gas bumi dengan hak atas

tanah serta pembinaan dan pengawasan mengacu kepada Undang-Undang nomor 22tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

3) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya tambang dan galian di kawasanpertambangan harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatdengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadangan pembangunanyang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

4) kegiatan pertambangan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalamnegeri dan berbagai keperluan masyarakat serta meningkatkan ekspor meningkatkanpenerimaan negara dan pendapatan daerah serta memperluas lapangan pekerjaandan kesempatan usaha

5) setiap kegiatan pertambangan harus memberdayakan masyarakat dilingkungan yang

dipengaruhinya guna kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat6) kegiatan pertambangan harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang

dilengkapi dengan RPL dan RKL7) kegiatan pertambangan mulai dari tahap perencanaan tahap ekplorasi hingga

eksploitasi harus diupayakan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan perselisihandan atau persengketaan dengan masyarakat setempat

8) rencana kegiatan eksploitasi harus disetujui oleh dinas pertambangan setempat danatau oleh Departemen Pertambangan dan Energi dan pelaksanaannya dilaporkansecara berkala

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 11

8 dari 38Daftar

SNI 200BACK

9) pada lokasi kawasan pertambangan fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringanlistrik jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

44 Kawasan peruntukan industri

a) Fungsi utama kawasan peruntukan industri Untuk memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi kegiatan produksi di satulokasi dengan biaya investasi prasarana yang efisien Kegiatan pemanfaatan kawasanperuntukan industri juga mendukung upaya penyediaan lapangan kerja serta meningkatkannilai tambah komoditas yang pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) di wilayah yang bersangkutan Selain itu berkumpulnya kegiatan industri di suatukawasan dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkunganyang mungkin ditimbulkanSebagian atau seluruh bagian kawasan peruntukan industri dapat dikelola oleh satupengelola tertentu Dalam hal ini kawasan yang dikelola oleh satu pengelola tertentutersebut disebut kawasan industri

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan industri serta

izin usaha industri mengacu kepada Undang-Undang nomor 5 tahun 1984 tentangPerindustrian

2) pemanfaatan ruang untuk peruntukan industri harus sebesar-besarnya diperuntukkanbagi upaya mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah danpeningkatan pendapatan yang tercipta akibat efisiensi biaya investasi dan prosesaglomerasi dengan tetap mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) jenis industri yang dikembangkan harus mampu menciptakan lapangan kerja dandapat meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat setempat Untuk itu jenis industriyang dikembangkan harus memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengankarakteristik lokasi setempat seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau

kemudahan akses ke pasar4) kawasan peruntukan industri harus memiliki kajian Amdal sehingga dapat ditetapkan

kriteria jenis industri yang diijinkan beroperasi di kawasan tersebut5) bagi kawasan peruntukan industri yang belum memiliki kajian studi Amdal industri

yang akan berdiri harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang dilengkapidengan RPL dan RKL

6) untuk mempercepat pengembangan kawasan peruntukan di dalam kawasanperuntukan industri dapat dibentuk suatu perusahaan Kawasan Industri yangmengelola kawasan industri

7) khusus untuk kawasan industri pihak pengelola wajib menyiapkan kajian studi Amdalsehingga pihak industri cukup menyiapkan RPL dan RKL

8) ketentuan tentang kawasan industri diatur tersendiri melalui Keppres Nomor 411996

tentang Kawasan Industri dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian danPerdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentang Standar Teknis Kawasan Industri yangmengatur beberapa aspek substansi serta hak dan kewajiban Perusahan KawasanIndustri Perusahaan Pengelola Kawasan Industri dan Perusahaan Industri dalampengelolaan Kawasan Industri

45 Kawasan pariwisata

a) Fungsi utama kawasan pariwisata

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 12

9 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Untuk memperkenalkan mendayagunakan dan melestarikan nilai-nilai sejarah budaya lokaldan keindahan alam serta sekaligus memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkanpersahabatan antar bangsaKegiatan pemanfaatan kawasan pariwisata juga mendukung upaya penyediaan lapangankerja yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah yang

bersangkutan Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasanpariwisata dapat berupa wisata alam atau pun wisata sejarah dan konservasi budaya

b) Kriteria umum pemanfaatan

1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan kegiatankepariwisataan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan

2) kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk memanfaatkan potensi keindahan alambudaya dan sejarah di kawasan pariwisata guna mendorong perkembangan pariwisatadengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat mutu dan keindahanlingkungan alam dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsional

dengan kawasan industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkan kegiatansektor jasa masyarakat

4) pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisatasosial pendidikan ilmu pengetahuan kebudayan dan agama harus memperhatikankelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya tersebut Pemanfaatan tersebutharus memiliki izin dari Pemerintah Daerah dan atau Kementerian yang menanganibidang Kebudayaan

5) pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapatmembantu memenuhi kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian bendacagar budaya yang bersangkutan

6) ketentuan tentang penguasaan pemilikan pengelolaan dan pemanfaatan benda-bendacagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan UUNomor 51992 tentang Benda Cagar Budaya

7) pemanfaatan ruang di kawasan pariwisata harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhati kan kaidah-kaidah pelestarianfungsi lingkungan hidup

8) pada kawasan pariwisata fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

9) harus memberikan dampak perkembangan terhadap pusat produksi seperti kawasanpertanian perikanan dan perkebunan

10) harus bebas polusi

11) pengelolaan dan perawatan benda cagar budaya dan situs adalah tanggungjawabpemerintahpemerintah daerah

12) setiap orang dilarang mengubah bentuk danatau warna mengambil atau memindahkanbenda cagar budaya dari lokasi keberadaannya

46 Kawasan permukiman

a) Fungsi utama kawasan permukiman Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupandan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan interaksi sosial

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 13

10 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Perumahan sebagai bagian dari permukiman berfungsi sebagai kumpulan tempat huniandan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perumahan permukiman peranserta masyarakat dan

pembinaan perumahan dan permukiman nasional mengacu kepada Undang-Undang

nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan Surat Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217KPTSM2002 tentang KebijakanStrategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP)

2) pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman harus sesuai dengan daya dukungtanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman daribencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagipengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkunganhidup

3) kawasan permukiman harus memiliki prasarana jalan dan terjangkau oleh saranatranportasi umum

4) pemanfaatan dan pengelolaan kawasan permukiman harus didukung oleh ketersediaanfasilitas fisik atau utilitas umum (pasar pusat perdagangan dan jasa perkantoran

sarana air bersih persampahan penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial(kesehatan pendidikan agama)

5) dalam hal kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba) penetapanlokasi dan penyediaan tanah penyelenggaraan pengelolaan dan pembinaannya diaturdi dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun danlingkungan siap bangun yang berdiri sendiri

6) tidak mengganggu fungsi lindung yang ada7) tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

47 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Fungsi utama kawasan perdagangan dan jasa

Untuk memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yangmembutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)Kegiatan perdagangan dan jasa cenderung lebih banyak menyerap tenaga kerja diperkotaan dan kontribusinya terhadap PDRB umumnya cukup dominan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen2) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain

(a) bangunan usaha perdagangan (eceran dan grosir) toko warung tempatperkulakan pertokoan dan sebagainya

(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel dan penginapan(c) bangunan penyimpanan dan pergudangan gedung tempat parkir ruang pamer

gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisatarekreasi (di ruang tertutup) bioskop area bermain

3) pemanfaatan ruang di kawasan perdagangan dan jasa harus diperuntukkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 4: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 44

1 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kriteria teknis penataan ruang kawasan budidaya

1 Ruang lingkup

Pedoman ini dimaksudkan untuk menunjang penerapan Rencana Tata Ruang WilayahKabupaten dan Kota dalam hal pengelolaaan kawasan budidaya Ruang lingkup materipedoman ini membahas tentang pengelolaan kawasan budidaya di kawasan perdesaan dankawasan perkotaan beserta fasilitas penunjangnyaKawasan budidaya yang diatur dalam pedoman ini meliputi 1) kawasan hutan produksi(termasuk hutan rakyat) 2) kawasan pertanian 3) kawasan pertambangan 4) kawasanperuntukan industri 5) kawasan pariwisata 6) kawasan permukiman 7) kawasan perdagangandan jasa Fasilitas penunjang meliputi fasilitas sosial dan fasilitas fisik

2 Acuan normatif

SNI 03-1733-1989 Tatacara perencanaan kawasan perumahan kota

SNI 10-2454-1991 Tatacara pengelolaan teknik persampahan perkotaan

SNI 03-3241-1994 Tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah

SNI 03-3242-1994 Tatacara pengelolaan sampah di permukiman

SNI 03-6981-2004 Tatacara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun didaerah perkotaan

3 Istilah dan definisi

31aglomerasiPemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapat meningkatkan dan mendorongpertumbuhan industri-industri lainnya sehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatanekonomi dengan produk yang mengarah spesifik

32benda cagar budayabenda buatan manusia bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompokatau bagian-bagian atau sisa-sisanya yang berumur sekurang-kurangnya 50 (limapuluh) tahunatau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50

(limapuluh) serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah ilmu pengetahuan dankebudayaan benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah ilmupengetahuan dan kebudayaan

33fasilitas fisik atau utilitas umumsarana penunjang untuk pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah danpembangun swasta pada lingkungan permukiman meliputi penyediaan jaringan air bersih listirkpembuangan sampah telepon saluran pembuangan air kotor dan drainase dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 54

2 dari 38Daftar

SNI 200BACK

34fasiltas umumsarana penunjang untuk pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah danpembangun swasta pada lingkungan permukiman meliputi penyediaan jaringan air bersih listirkpembuangan sampah telepon saluran pembuangan air kotor dan drainase dan gas

35fasilitas sosialfasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan permukiman meliputi pendidikankesehatan perbelanjaan dan niaga pemerintahan dan pelayanan umum peribadatan rekreasidan kebudayaan olahraga dan lapangan terbuka serta fasilitas penunjang kegiatan sosiallainnya di kawasan perkotaan

36kawasan budidayakawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi danpotensi sumber daya alam sumber daya manusia dan sumber daya buatan

37kawasan hutan produksikawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan

38kawasan hutanwilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankankeberadaannya sebagai hutan tetap

39kawasan lindungkawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang

mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan

310kawasan pariwisatakawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhanpariwisata atau segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaanobyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut

311kawasan perdagangan dan jasakawasan yang diperuntukkan untuk kegiatan perdagangan dan jasa termasuk pergudanganyang diharapkan mampu mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya dan memberikan nilai

tambah pada satu kawasan perkotaan

312kawasan perdesaankawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumber daya alamdengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan pelayanan jasapemerintahan pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 64

3 dari 38Daftar

SNI 200BACK

313kawasan perkotaankawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasansebagai tempat permukiman perkotaan pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahpelayanan sosial dan kegiatan ekonomi

314kawasan permukimankawasan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatanyang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan

315kawasan pertambangankawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pertambangan di wilayah yang sedang maupunyang akan dilakukan kegiatan pertambangan meliputi golongan bahan galian A B dan C

316

kawasan pertaniankawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pertanian yang meliputi kawasan pertanian lahanbasah kawasan pertanian lahan kering kawasan pertanian tanaman tahunanperkebunanperikanan peternakan

317kawasan peruntukan industribentangan lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan industri berdasarkan Rencana Tata RuangWilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah KabupatenKota yang bersangkutan

318lingkungankawasan perumahan

kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunianyang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan

319lingkungankonservasi bangunangedung bersejarahkesatuan ruang dengan bangunanan yang berdasarkan kriteria tertentu oleh pemerintah daerahdinilai dan dinyatakan sebagai lingkungan dan bangunan yang dilindungi Perlindungan tersebutdimaksudkan sebagai upaya untuk memperpanjang usia lingkungan dan bangunan bersejarahmelalui kegiatan restorasi permintakan revitalisasi dan pemugaran

320perencanaan tata ruang

proses dan prosedur penyusunan serta penetapan rencana tata ruang berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku

321perkebunansegala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah danatau media tumbuhlainnya dalam ekosistem yang sesuai mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasiltanaman tersebut dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi permodalan sertamanajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 74

4 dari 38Daftar

SNI 200BACK

322rencana tata ruang wilayah (RTRW)hasil perencanaan tata ruang berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional yangtelah ditetapkan

323ruang wadah yang meliputi ruang daratan ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuanwilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memeliharakelangsungan hidupnya

324tata ruang wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang baik direncanakan maupun tidak

325tempat pemakaman umum (TPU)

areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah bagi setiap orang tanpamembedakan agama dan golongan yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah DaerahTingkat II atau Pemerintah Desa

326tempat pembuangan akhir sampah (TPA)sarana fisik untuk berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah

327terminalprasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang ataumemuat dan membongkar barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan

umum yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi jalan

328wisatakegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela sertabersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik sasaran tertentu

4 Ketentuan umum

Ketentuan umum ini berisi norma-norma dan kriteria umum kawasan budidaya serta fasilitassosial dan fasilitas umum

41 Kawasan hutan produksi

a) Fungsi utama kawasan hutan produksi Meliputi penghasil hutan kayu dan bukan kayu Kawasan hutan produksi berfungsi pulasebagai daerah resapan air hujanKegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi dapat membantu penyediaan lapangankerja bagi masyarakat setempat Hasil hutan produksi juga merupakan salah satu sumberpemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil) sebagaimana diatur dalam UU

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 841

5 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintah DaerahKawasan hutan produksi meliputi hutan produksi tetap hutan produksi terbatas hutanproduksi yang dikonversi Ketentuan lebih rinci untuk masing-masing jenis hutan produksidiatur dalam bagian ketentuan teknis

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) persyaratan penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pembangunan di

luar kehutanan (a) tidak mengubah fungsi pokok kawasan hutan produksi(b) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan dilakukan

melalui pemberian ijin pinjam pakai oleh Menteri dengan memperhatikan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan

(c) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan terbukaharus dilakukan dengan ketentuan khusus dan secara selektif

2) ketentuan pokok tentang status dan fungsi hutan pengurusan hutan perencanaanhutan dan pengelolaan hutan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 41 tahun

1999 tentang Kehutanan3) pemanfaatan hutan produksi mencakup tentang kegiatan pemanfaatan kawasan

kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu danatau bukan kayu dan kegiatan pemungutan hasil kayu dan atau bukan kayu

4) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus terlebih dahulu memiliki kajianstudi Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang diselenggarakan olehPemrakarsa yang dilengkapi dengan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) danRencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

5) cara pengelolaan produksi hutan yang diterapkan harus didasarkan kepada rencanakerja yang disetujui dinas kehutanan dan atau Departemen Kehutanan danpelaksanaannya harus dilaporkan secara berkala Rencana kerja tersebut harusmemuat juga rencana kegiatan reboisasi di lokasi hutan yang sudah dtebang

6) kegiatan di hutan produksi harus diupayakan untuk tetap mempertahankan bentuktebing sungai dan mencegah sedimentasi ke aliran sungai akibat erosi dan longsor

7) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus diupayakan untuk menyerapsebesar mungkin tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal

8) kawasan hutan produksi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di luarsektor kehutanan seperti pertambangan pembangunan jaringan listrik telepon daninstalasi air kepentingan religi serta kepentingan pertahanan dan keamanan

9) penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pertambangan dilakukan melaluipemberian izin pinjam pakai oleh Menteri terkait dengan mempertimbangkan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian hutan

10) kegiatan pemanfaatan hutan produksi wajib memenuhi kriteria dan indikatorpengelolaan hutan secara lestari yang mencakup aspek ekonomi sosial dan ekologi

11) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya hasil hutan di kawasan hutan produksi harusdiperuntukkan untuk sebesar-besarnya bagi kepentingan negara dan kemakmuranrakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap menjaga kelestarian fungsi hutan sebagaidaerah resapan air hujan serta memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

42 Kawasan pertanian

a) Fungsi utama kawasan pertanian

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 94

6 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Menghasilkan bahan pangan palawija tanaman keras hasil peternakan dan perikananKegiatan pemanfaatan kawasan pertanian sangat penting bagi upaya penyediaan lapangankerja untuk masyarakat Kawasan pertanian tanaman pangan dan tanaman keras skalabesar dapat berfungsi pula sebagai daerah resapan air hujan Kegiatan pertanian meliputipertanian tanaman pangan dan palawija perkebunan-tanaman keras peternakan

perikanan air tawar dan perikanan laut

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perencanaan dan penyelenggaraan budidaya tanaman serta

tata ruang dan tata guna tanah budidaya tanaman mengacu kepada Undang-UndangNomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

2) ketentuan pokok tentang kegiatan perencanaan perkebunan penggunaan tanah untukusaha perkebunan serta pemberdayaan dan pengelolaan usaha perkebunan mengacukepada Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan

3) pemanfaatan ruang di kawasan pertanian harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan

kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup4) ketentuan pokok tentang pemakaian tanah dan air untuk usaha peternakan serta

penertiban dan keseimbangan tanah untuk ternak mengacu kepada Undang-UndangNomor 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan KesehatanHewani

5) ketentuan pokok tentang wilayah pengelolaan perikanan pengelolaan perikanan danusaha perikanan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentangPerikanan

6) penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian tanaman harus memanfaatkan potensitanah yang sesuai untuk peningkatan kegiatan produksi dan wajib memperhatikanaspek kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah kerusakannya

7) kawasan pertanian tanaman lahan basah dengan irigasi teknis tidak boleh

dialihfungsikan8) kawasan pertanian tanaman lahan kering tidak produktif dapat dialihfungsikan dengan

syarat-syarat tertentu yang diatur oleh pemerintah daerah setempat dan atau olehDepartemen Pertanian

9) wilayah yang menghasilkan produk perkebunan yang bersifat spesifik lokasi dilindungikelestariannya dengan indikasi ruang

10) wilayah yang sudah ditetapkan untuk dilindungi kelestariannya dengan indikasigeografis dilarang dialihfungsikan

11) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) baik yangmenggunakan lahan luas ataupun teknologi intensif harus terlebih dahulu memilikikajian studi Amdal

12) penanganan limbah pertanian tanaman (kadar pupuk dan pestisida yang terlarut dalam

air drainase) dan polusi industri pertanian (udarandashbau dan asap limbah cair) yangdihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

13) penanganan limbah peternakan (kotoran ternak bangkai ternak kulit ternak buluunggas dsb) dan polusi (udara -bau limbah cair) yang dihasilkan harus disusun dalamRPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

14) penanganan limbah perikanan (ikan busuk kulit ikanudangkerang) dan polusi (udara-bau) yang dihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalamdokumen Amdal

15) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) harusdiupayakan menyerap sebesar mungkin tenaga kerja setempat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 10

7 dari 38Daftar

SNI 200BACK

16) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan17) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan tanpa mengurangikesejahteraan masyarakat

43 Kawasan pertambangan

a) Fungsi utama kawasan pertambangan Menghasilkan barang hasil tambang yang meliputi minyak dan gas bumi bahan galianpertambangan secara umum dan bahan galian C Kegiatan pemanfaatan kawasanpertambangan mendukung upaya penyediaan lapangan kerja Hasil tambang jugamerupakan salah satu sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil)sebagaimana diatur dalam UU Nomor 332004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Sesuai dengan ketentuan pasal 4 (2) UU No 11 Tahun 1967 kewenangan pemerintahdaerah atas bahan galian mencakup atas bahan galian C yang meliputi penguasaan dan

pengaturan usaha pertambangannya Untuk bahan galian strategis golongan A dan vitalatau golongan B pelaksanaannya dilakukan oleh Menteri Khusus bahan galian golongan Bpengaturan usaha pertambangannya dapat diserahkan kepada pemerintah daerah provinsi

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang penggolongan pelaksanaan penguasaan bahan galian

bentuk dan organisasi perusahaan pertambangan usaha pertambangan kuasapertambangan dan hubungan kuasa pertambangan dengan hak-hak tanah mengacukepada Undang-Undang nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan PokokPertambangan

2) ketentuan pokok tentang penguasaan dan pengusahaan kegiatan usaha hulukegiatan usaha hilir hubungan kegiatan usaha minyak dan gas bumi dengan hak atas

tanah serta pembinaan dan pengawasan mengacu kepada Undang-Undang nomor 22tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

3) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya tambang dan galian di kawasanpertambangan harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatdengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadangan pembangunanyang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

4) kegiatan pertambangan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalamnegeri dan berbagai keperluan masyarakat serta meningkatkan ekspor meningkatkanpenerimaan negara dan pendapatan daerah serta memperluas lapangan pekerjaandan kesempatan usaha

5) setiap kegiatan pertambangan harus memberdayakan masyarakat dilingkungan yang

dipengaruhinya guna kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat6) kegiatan pertambangan harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang

dilengkapi dengan RPL dan RKL7) kegiatan pertambangan mulai dari tahap perencanaan tahap ekplorasi hingga

eksploitasi harus diupayakan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan perselisihandan atau persengketaan dengan masyarakat setempat

8) rencana kegiatan eksploitasi harus disetujui oleh dinas pertambangan setempat danatau oleh Departemen Pertambangan dan Energi dan pelaksanaannya dilaporkansecara berkala

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 11

8 dari 38Daftar

SNI 200BACK

9) pada lokasi kawasan pertambangan fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringanlistrik jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

44 Kawasan peruntukan industri

a) Fungsi utama kawasan peruntukan industri Untuk memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi kegiatan produksi di satulokasi dengan biaya investasi prasarana yang efisien Kegiatan pemanfaatan kawasanperuntukan industri juga mendukung upaya penyediaan lapangan kerja serta meningkatkannilai tambah komoditas yang pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) di wilayah yang bersangkutan Selain itu berkumpulnya kegiatan industri di suatukawasan dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkunganyang mungkin ditimbulkanSebagian atau seluruh bagian kawasan peruntukan industri dapat dikelola oleh satupengelola tertentu Dalam hal ini kawasan yang dikelola oleh satu pengelola tertentutersebut disebut kawasan industri

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan industri serta

izin usaha industri mengacu kepada Undang-Undang nomor 5 tahun 1984 tentangPerindustrian

2) pemanfaatan ruang untuk peruntukan industri harus sebesar-besarnya diperuntukkanbagi upaya mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah danpeningkatan pendapatan yang tercipta akibat efisiensi biaya investasi dan prosesaglomerasi dengan tetap mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) jenis industri yang dikembangkan harus mampu menciptakan lapangan kerja dandapat meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat setempat Untuk itu jenis industriyang dikembangkan harus memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengankarakteristik lokasi setempat seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau

kemudahan akses ke pasar4) kawasan peruntukan industri harus memiliki kajian Amdal sehingga dapat ditetapkan

kriteria jenis industri yang diijinkan beroperasi di kawasan tersebut5) bagi kawasan peruntukan industri yang belum memiliki kajian studi Amdal industri

yang akan berdiri harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang dilengkapidengan RPL dan RKL

6) untuk mempercepat pengembangan kawasan peruntukan di dalam kawasanperuntukan industri dapat dibentuk suatu perusahaan Kawasan Industri yangmengelola kawasan industri

7) khusus untuk kawasan industri pihak pengelola wajib menyiapkan kajian studi Amdalsehingga pihak industri cukup menyiapkan RPL dan RKL

8) ketentuan tentang kawasan industri diatur tersendiri melalui Keppres Nomor 411996

tentang Kawasan Industri dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian danPerdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentang Standar Teknis Kawasan Industri yangmengatur beberapa aspek substansi serta hak dan kewajiban Perusahan KawasanIndustri Perusahaan Pengelola Kawasan Industri dan Perusahaan Industri dalampengelolaan Kawasan Industri

45 Kawasan pariwisata

a) Fungsi utama kawasan pariwisata

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 12

9 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Untuk memperkenalkan mendayagunakan dan melestarikan nilai-nilai sejarah budaya lokaldan keindahan alam serta sekaligus memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkanpersahabatan antar bangsaKegiatan pemanfaatan kawasan pariwisata juga mendukung upaya penyediaan lapangankerja yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah yang

bersangkutan Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasanpariwisata dapat berupa wisata alam atau pun wisata sejarah dan konservasi budaya

b) Kriteria umum pemanfaatan

1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan kegiatankepariwisataan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan

2) kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk memanfaatkan potensi keindahan alambudaya dan sejarah di kawasan pariwisata guna mendorong perkembangan pariwisatadengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat mutu dan keindahanlingkungan alam dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsional

dengan kawasan industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkan kegiatansektor jasa masyarakat

4) pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisatasosial pendidikan ilmu pengetahuan kebudayan dan agama harus memperhatikankelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya tersebut Pemanfaatan tersebutharus memiliki izin dari Pemerintah Daerah dan atau Kementerian yang menanganibidang Kebudayaan

5) pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapatmembantu memenuhi kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian bendacagar budaya yang bersangkutan

6) ketentuan tentang penguasaan pemilikan pengelolaan dan pemanfaatan benda-bendacagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan UUNomor 51992 tentang Benda Cagar Budaya

7) pemanfaatan ruang di kawasan pariwisata harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhati kan kaidah-kaidah pelestarianfungsi lingkungan hidup

8) pada kawasan pariwisata fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

9) harus memberikan dampak perkembangan terhadap pusat produksi seperti kawasanpertanian perikanan dan perkebunan

10) harus bebas polusi

11) pengelolaan dan perawatan benda cagar budaya dan situs adalah tanggungjawabpemerintahpemerintah daerah

12) setiap orang dilarang mengubah bentuk danatau warna mengambil atau memindahkanbenda cagar budaya dari lokasi keberadaannya

46 Kawasan permukiman

a) Fungsi utama kawasan permukiman Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupandan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan interaksi sosial

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 13

10 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Perumahan sebagai bagian dari permukiman berfungsi sebagai kumpulan tempat huniandan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perumahan permukiman peranserta masyarakat dan

pembinaan perumahan dan permukiman nasional mengacu kepada Undang-Undang

nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan Surat Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217KPTSM2002 tentang KebijakanStrategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP)

2) pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman harus sesuai dengan daya dukungtanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman daribencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagipengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkunganhidup

3) kawasan permukiman harus memiliki prasarana jalan dan terjangkau oleh saranatranportasi umum

4) pemanfaatan dan pengelolaan kawasan permukiman harus didukung oleh ketersediaanfasilitas fisik atau utilitas umum (pasar pusat perdagangan dan jasa perkantoran

sarana air bersih persampahan penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial(kesehatan pendidikan agama)

5) dalam hal kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba) penetapanlokasi dan penyediaan tanah penyelenggaraan pengelolaan dan pembinaannya diaturdi dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun danlingkungan siap bangun yang berdiri sendiri

6) tidak mengganggu fungsi lindung yang ada7) tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

47 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Fungsi utama kawasan perdagangan dan jasa

Untuk memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yangmembutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)Kegiatan perdagangan dan jasa cenderung lebih banyak menyerap tenaga kerja diperkotaan dan kontribusinya terhadap PDRB umumnya cukup dominan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen2) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain

(a) bangunan usaha perdagangan (eceran dan grosir) toko warung tempatperkulakan pertokoan dan sebagainya

(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel dan penginapan(c) bangunan penyimpanan dan pergudangan gedung tempat parkir ruang pamer

gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisatarekreasi (di ruang tertutup) bioskop area bermain

3) pemanfaatan ruang di kawasan perdagangan dan jasa harus diperuntukkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 5: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 54

2 dari 38Daftar

SNI 200BACK

34fasiltas umumsarana penunjang untuk pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah danpembangun swasta pada lingkungan permukiman meliputi penyediaan jaringan air bersih listirkpembuangan sampah telepon saluran pembuangan air kotor dan drainase dan gas

35fasilitas sosialfasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan permukiman meliputi pendidikankesehatan perbelanjaan dan niaga pemerintahan dan pelayanan umum peribadatan rekreasidan kebudayaan olahraga dan lapangan terbuka serta fasilitas penunjang kegiatan sosiallainnya di kawasan perkotaan

36kawasan budidayakawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi danpotensi sumber daya alam sumber daya manusia dan sumber daya buatan

37kawasan hutan produksikawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan

38kawasan hutanwilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankankeberadaannya sebagai hutan tetap

39kawasan lindungkawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang

mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan

310kawasan pariwisatakawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhanpariwisata atau segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaanobyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut

311kawasan perdagangan dan jasakawasan yang diperuntukkan untuk kegiatan perdagangan dan jasa termasuk pergudanganyang diharapkan mampu mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya dan memberikan nilai

tambah pada satu kawasan perkotaan

312kawasan perdesaankawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumber daya alamdengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan pelayanan jasapemerintahan pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 64

3 dari 38Daftar

SNI 200BACK

313kawasan perkotaankawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasansebagai tempat permukiman perkotaan pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahpelayanan sosial dan kegiatan ekonomi

314kawasan permukimankawasan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatanyang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan

315kawasan pertambangankawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pertambangan di wilayah yang sedang maupunyang akan dilakukan kegiatan pertambangan meliputi golongan bahan galian A B dan C

316

kawasan pertaniankawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pertanian yang meliputi kawasan pertanian lahanbasah kawasan pertanian lahan kering kawasan pertanian tanaman tahunanperkebunanperikanan peternakan

317kawasan peruntukan industribentangan lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan industri berdasarkan Rencana Tata RuangWilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah KabupatenKota yang bersangkutan

318lingkungankawasan perumahan

kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunianyang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan

319lingkungankonservasi bangunangedung bersejarahkesatuan ruang dengan bangunanan yang berdasarkan kriteria tertentu oleh pemerintah daerahdinilai dan dinyatakan sebagai lingkungan dan bangunan yang dilindungi Perlindungan tersebutdimaksudkan sebagai upaya untuk memperpanjang usia lingkungan dan bangunan bersejarahmelalui kegiatan restorasi permintakan revitalisasi dan pemugaran

320perencanaan tata ruang

proses dan prosedur penyusunan serta penetapan rencana tata ruang berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku

321perkebunansegala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah danatau media tumbuhlainnya dalam ekosistem yang sesuai mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasiltanaman tersebut dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi permodalan sertamanajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 74

4 dari 38Daftar

SNI 200BACK

322rencana tata ruang wilayah (RTRW)hasil perencanaan tata ruang berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional yangtelah ditetapkan

323ruang wadah yang meliputi ruang daratan ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuanwilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memeliharakelangsungan hidupnya

324tata ruang wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang baik direncanakan maupun tidak

325tempat pemakaman umum (TPU)

areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah bagi setiap orang tanpamembedakan agama dan golongan yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah DaerahTingkat II atau Pemerintah Desa

326tempat pembuangan akhir sampah (TPA)sarana fisik untuk berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah

327terminalprasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang ataumemuat dan membongkar barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan

umum yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi jalan

328wisatakegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela sertabersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik sasaran tertentu

4 Ketentuan umum

Ketentuan umum ini berisi norma-norma dan kriteria umum kawasan budidaya serta fasilitassosial dan fasilitas umum

41 Kawasan hutan produksi

a) Fungsi utama kawasan hutan produksi Meliputi penghasil hutan kayu dan bukan kayu Kawasan hutan produksi berfungsi pulasebagai daerah resapan air hujanKegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi dapat membantu penyediaan lapangankerja bagi masyarakat setempat Hasil hutan produksi juga merupakan salah satu sumberpemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil) sebagaimana diatur dalam UU

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 841

5 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintah DaerahKawasan hutan produksi meliputi hutan produksi tetap hutan produksi terbatas hutanproduksi yang dikonversi Ketentuan lebih rinci untuk masing-masing jenis hutan produksidiatur dalam bagian ketentuan teknis

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) persyaratan penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pembangunan di

luar kehutanan (a) tidak mengubah fungsi pokok kawasan hutan produksi(b) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan dilakukan

melalui pemberian ijin pinjam pakai oleh Menteri dengan memperhatikan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan

(c) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan terbukaharus dilakukan dengan ketentuan khusus dan secara selektif

2) ketentuan pokok tentang status dan fungsi hutan pengurusan hutan perencanaanhutan dan pengelolaan hutan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 41 tahun

1999 tentang Kehutanan3) pemanfaatan hutan produksi mencakup tentang kegiatan pemanfaatan kawasan

kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu danatau bukan kayu dan kegiatan pemungutan hasil kayu dan atau bukan kayu

4) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus terlebih dahulu memiliki kajianstudi Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang diselenggarakan olehPemrakarsa yang dilengkapi dengan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) danRencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

5) cara pengelolaan produksi hutan yang diterapkan harus didasarkan kepada rencanakerja yang disetujui dinas kehutanan dan atau Departemen Kehutanan danpelaksanaannya harus dilaporkan secara berkala Rencana kerja tersebut harusmemuat juga rencana kegiatan reboisasi di lokasi hutan yang sudah dtebang

6) kegiatan di hutan produksi harus diupayakan untuk tetap mempertahankan bentuktebing sungai dan mencegah sedimentasi ke aliran sungai akibat erosi dan longsor

7) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus diupayakan untuk menyerapsebesar mungkin tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal

8) kawasan hutan produksi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di luarsektor kehutanan seperti pertambangan pembangunan jaringan listrik telepon daninstalasi air kepentingan religi serta kepentingan pertahanan dan keamanan

9) penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pertambangan dilakukan melaluipemberian izin pinjam pakai oleh Menteri terkait dengan mempertimbangkan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian hutan

10) kegiatan pemanfaatan hutan produksi wajib memenuhi kriteria dan indikatorpengelolaan hutan secara lestari yang mencakup aspek ekonomi sosial dan ekologi

11) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya hasil hutan di kawasan hutan produksi harusdiperuntukkan untuk sebesar-besarnya bagi kepentingan negara dan kemakmuranrakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap menjaga kelestarian fungsi hutan sebagaidaerah resapan air hujan serta memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

42 Kawasan pertanian

a) Fungsi utama kawasan pertanian

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 94

6 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Menghasilkan bahan pangan palawija tanaman keras hasil peternakan dan perikananKegiatan pemanfaatan kawasan pertanian sangat penting bagi upaya penyediaan lapangankerja untuk masyarakat Kawasan pertanian tanaman pangan dan tanaman keras skalabesar dapat berfungsi pula sebagai daerah resapan air hujan Kegiatan pertanian meliputipertanian tanaman pangan dan palawija perkebunan-tanaman keras peternakan

perikanan air tawar dan perikanan laut

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perencanaan dan penyelenggaraan budidaya tanaman serta

tata ruang dan tata guna tanah budidaya tanaman mengacu kepada Undang-UndangNomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

2) ketentuan pokok tentang kegiatan perencanaan perkebunan penggunaan tanah untukusaha perkebunan serta pemberdayaan dan pengelolaan usaha perkebunan mengacukepada Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan

3) pemanfaatan ruang di kawasan pertanian harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan

kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup4) ketentuan pokok tentang pemakaian tanah dan air untuk usaha peternakan serta

penertiban dan keseimbangan tanah untuk ternak mengacu kepada Undang-UndangNomor 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan KesehatanHewani

5) ketentuan pokok tentang wilayah pengelolaan perikanan pengelolaan perikanan danusaha perikanan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentangPerikanan

6) penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian tanaman harus memanfaatkan potensitanah yang sesuai untuk peningkatan kegiatan produksi dan wajib memperhatikanaspek kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah kerusakannya

7) kawasan pertanian tanaman lahan basah dengan irigasi teknis tidak boleh

dialihfungsikan8) kawasan pertanian tanaman lahan kering tidak produktif dapat dialihfungsikan dengan

syarat-syarat tertentu yang diatur oleh pemerintah daerah setempat dan atau olehDepartemen Pertanian

9) wilayah yang menghasilkan produk perkebunan yang bersifat spesifik lokasi dilindungikelestariannya dengan indikasi ruang

10) wilayah yang sudah ditetapkan untuk dilindungi kelestariannya dengan indikasigeografis dilarang dialihfungsikan

11) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) baik yangmenggunakan lahan luas ataupun teknologi intensif harus terlebih dahulu memilikikajian studi Amdal

12) penanganan limbah pertanian tanaman (kadar pupuk dan pestisida yang terlarut dalam

air drainase) dan polusi industri pertanian (udarandashbau dan asap limbah cair) yangdihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

13) penanganan limbah peternakan (kotoran ternak bangkai ternak kulit ternak buluunggas dsb) dan polusi (udara -bau limbah cair) yang dihasilkan harus disusun dalamRPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

14) penanganan limbah perikanan (ikan busuk kulit ikanudangkerang) dan polusi (udara-bau) yang dihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalamdokumen Amdal

15) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) harusdiupayakan menyerap sebesar mungkin tenaga kerja setempat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 10

7 dari 38Daftar

SNI 200BACK

16) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan17) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan tanpa mengurangikesejahteraan masyarakat

43 Kawasan pertambangan

a) Fungsi utama kawasan pertambangan Menghasilkan barang hasil tambang yang meliputi minyak dan gas bumi bahan galianpertambangan secara umum dan bahan galian C Kegiatan pemanfaatan kawasanpertambangan mendukung upaya penyediaan lapangan kerja Hasil tambang jugamerupakan salah satu sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil)sebagaimana diatur dalam UU Nomor 332004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Sesuai dengan ketentuan pasal 4 (2) UU No 11 Tahun 1967 kewenangan pemerintahdaerah atas bahan galian mencakup atas bahan galian C yang meliputi penguasaan dan

pengaturan usaha pertambangannya Untuk bahan galian strategis golongan A dan vitalatau golongan B pelaksanaannya dilakukan oleh Menteri Khusus bahan galian golongan Bpengaturan usaha pertambangannya dapat diserahkan kepada pemerintah daerah provinsi

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang penggolongan pelaksanaan penguasaan bahan galian

bentuk dan organisasi perusahaan pertambangan usaha pertambangan kuasapertambangan dan hubungan kuasa pertambangan dengan hak-hak tanah mengacukepada Undang-Undang nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan PokokPertambangan

2) ketentuan pokok tentang penguasaan dan pengusahaan kegiatan usaha hulukegiatan usaha hilir hubungan kegiatan usaha minyak dan gas bumi dengan hak atas

tanah serta pembinaan dan pengawasan mengacu kepada Undang-Undang nomor 22tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

3) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya tambang dan galian di kawasanpertambangan harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatdengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadangan pembangunanyang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

4) kegiatan pertambangan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalamnegeri dan berbagai keperluan masyarakat serta meningkatkan ekspor meningkatkanpenerimaan negara dan pendapatan daerah serta memperluas lapangan pekerjaandan kesempatan usaha

5) setiap kegiatan pertambangan harus memberdayakan masyarakat dilingkungan yang

dipengaruhinya guna kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat6) kegiatan pertambangan harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang

dilengkapi dengan RPL dan RKL7) kegiatan pertambangan mulai dari tahap perencanaan tahap ekplorasi hingga

eksploitasi harus diupayakan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan perselisihandan atau persengketaan dengan masyarakat setempat

8) rencana kegiatan eksploitasi harus disetujui oleh dinas pertambangan setempat danatau oleh Departemen Pertambangan dan Energi dan pelaksanaannya dilaporkansecara berkala

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 11

8 dari 38Daftar

SNI 200BACK

9) pada lokasi kawasan pertambangan fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringanlistrik jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

44 Kawasan peruntukan industri

a) Fungsi utama kawasan peruntukan industri Untuk memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi kegiatan produksi di satulokasi dengan biaya investasi prasarana yang efisien Kegiatan pemanfaatan kawasanperuntukan industri juga mendukung upaya penyediaan lapangan kerja serta meningkatkannilai tambah komoditas yang pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) di wilayah yang bersangkutan Selain itu berkumpulnya kegiatan industri di suatukawasan dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkunganyang mungkin ditimbulkanSebagian atau seluruh bagian kawasan peruntukan industri dapat dikelola oleh satupengelola tertentu Dalam hal ini kawasan yang dikelola oleh satu pengelola tertentutersebut disebut kawasan industri

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan industri serta

izin usaha industri mengacu kepada Undang-Undang nomor 5 tahun 1984 tentangPerindustrian

2) pemanfaatan ruang untuk peruntukan industri harus sebesar-besarnya diperuntukkanbagi upaya mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah danpeningkatan pendapatan yang tercipta akibat efisiensi biaya investasi dan prosesaglomerasi dengan tetap mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) jenis industri yang dikembangkan harus mampu menciptakan lapangan kerja dandapat meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat setempat Untuk itu jenis industriyang dikembangkan harus memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengankarakteristik lokasi setempat seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau

kemudahan akses ke pasar4) kawasan peruntukan industri harus memiliki kajian Amdal sehingga dapat ditetapkan

kriteria jenis industri yang diijinkan beroperasi di kawasan tersebut5) bagi kawasan peruntukan industri yang belum memiliki kajian studi Amdal industri

yang akan berdiri harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang dilengkapidengan RPL dan RKL

6) untuk mempercepat pengembangan kawasan peruntukan di dalam kawasanperuntukan industri dapat dibentuk suatu perusahaan Kawasan Industri yangmengelola kawasan industri

7) khusus untuk kawasan industri pihak pengelola wajib menyiapkan kajian studi Amdalsehingga pihak industri cukup menyiapkan RPL dan RKL

8) ketentuan tentang kawasan industri diatur tersendiri melalui Keppres Nomor 411996

tentang Kawasan Industri dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian danPerdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentang Standar Teknis Kawasan Industri yangmengatur beberapa aspek substansi serta hak dan kewajiban Perusahan KawasanIndustri Perusahaan Pengelola Kawasan Industri dan Perusahaan Industri dalampengelolaan Kawasan Industri

45 Kawasan pariwisata

a) Fungsi utama kawasan pariwisata

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 12

9 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Untuk memperkenalkan mendayagunakan dan melestarikan nilai-nilai sejarah budaya lokaldan keindahan alam serta sekaligus memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkanpersahabatan antar bangsaKegiatan pemanfaatan kawasan pariwisata juga mendukung upaya penyediaan lapangankerja yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah yang

bersangkutan Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasanpariwisata dapat berupa wisata alam atau pun wisata sejarah dan konservasi budaya

b) Kriteria umum pemanfaatan

1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan kegiatankepariwisataan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan

2) kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk memanfaatkan potensi keindahan alambudaya dan sejarah di kawasan pariwisata guna mendorong perkembangan pariwisatadengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat mutu dan keindahanlingkungan alam dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsional

dengan kawasan industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkan kegiatansektor jasa masyarakat

4) pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisatasosial pendidikan ilmu pengetahuan kebudayan dan agama harus memperhatikankelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya tersebut Pemanfaatan tersebutharus memiliki izin dari Pemerintah Daerah dan atau Kementerian yang menanganibidang Kebudayaan

5) pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapatmembantu memenuhi kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian bendacagar budaya yang bersangkutan

6) ketentuan tentang penguasaan pemilikan pengelolaan dan pemanfaatan benda-bendacagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan UUNomor 51992 tentang Benda Cagar Budaya

7) pemanfaatan ruang di kawasan pariwisata harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhati kan kaidah-kaidah pelestarianfungsi lingkungan hidup

8) pada kawasan pariwisata fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

9) harus memberikan dampak perkembangan terhadap pusat produksi seperti kawasanpertanian perikanan dan perkebunan

10) harus bebas polusi

11) pengelolaan dan perawatan benda cagar budaya dan situs adalah tanggungjawabpemerintahpemerintah daerah

12) setiap orang dilarang mengubah bentuk danatau warna mengambil atau memindahkanbenda cagar budaya dari lokasi keberadaannya

46 Kawasan permukiman

a) Fungsi utama kawasan permukiman Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupandan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan interaksi sosial

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 13

10 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Perumahan sebagai bagian dari permukiman berfungsi sebagai kumpulan tempat huniandan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perumahan permukiman peranserta masyarakat dan

pembinaan perumahan dan permukiman nasional mengacu kepada Undang-Undang

nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan Surat Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217KPTSM2002 tentang KebijakanStrategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP)

2) pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman harus sesuai dengan daya dukungtanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman daribencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagipengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkunganhidup

3) kawasan permukiman harus memiliki prasarana jalan dan terjangkau oleh saranatranportasi umum

4) pemanfaatan dan pengelolaan kawasan permukiman harus didukung oleh ketersediaanfasilitas fisik atau utilitas umum (pasar pusat perdagangan dan jasa perkantoran

sarana air bersih persampahan penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial(kesehatan pendidikan agama)

5) dalam hal kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba) penetapanlokasi dan penyediaan tanah penyelenggaraan pengelolaan dan pembinaannya diaturdi dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun danlingkungan siap bangun yang berdiri sendiri

6) tidak mengganggu fungsi lindung yang ada7) tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

47 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Fungsi utama kawasan perdagangan dan jasa

Untuk memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yangmembutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)Kegiatan perdagangan dan jasa cenderung lebih banyak menyerap tenaga kerja diperkotaan dan kontribusinya terhadap PDRB umumnya cukup dominan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen2) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain

(a) bangunan usaha perdagangan (eceran dan grosir) toko warung tempatperkulakan pertokoan dan sebagainya

(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel dan penginapan(c) bangunan penyimpanan dan pergudangan gedung tempat parkir ruang pamer

gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisatarekreasi (di ruang tertutup) bioskop area bermain

3) pemanfaatan ruang di kawasan perdagangan dan jasa harus diperuntukkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 6: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 64

3 dari 38Daftar

SNI 200BACK

313kawasan perkotaankawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasansebagai tempat permukiman perkotaan pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahpelayanan sosial dan kegiatan ekonomi

314kawasan permukimankawasan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatanyang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan

315kawasan pertambangankawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pertambangan di wilayah yang sedang maupunyang akan dilakukan kegiatan pertambangan meliputi golongan bahan galian A B dan C

316

kawasan pertaniankawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pertanian yang meliputi kawasan pertanian lahanbasah kawasan pertanian lahan kering kawasan pertanian tanaman tahunanperkebunanperikanan peternakan

317kawasan peruntukan industribentangan lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan industri berdasarkan Rencana Tata RuangWilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah KabupatenKota yang bersangkutan

318lingkungankawasan perumahan

kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunianyang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan

319lingkungankonservasi bangunangedung bersejarahkesatuan ruang dengan bangunanan yang berdasarkan kriteria tertentu oleh pemerintah daerahdinilai dan dinyatakan sebagai lingkungan dan bangunan yang dilindungi Perlindungan tersebutdimaksudkan sebagai upaya untuk memperpanjang usia lingkungan dan bangunan bersejarahmelalui kegiatan restorasi permintakan revitalisasi dan pemugaran

320perencanaan tata ruang

proses dan prosedur penyusunan serta penetapan rencana tata ruang berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku

321perkebunansegala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah danatau media tumbuhlainnya dalam ekosistem yang sesuai mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasiltanaman tersebut dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi permodalan sertamanajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 74

4 dari 38Daftar

SNI 200BACK

322rencana tata ruang wilayah (RTRW)hasil perencanaan tata ruang berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional yangtelah ditetapkan

323ruang wadah yang meliputi ruang daratan ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuanwilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memeliharakelangsungan hidupnya

324tata ruang wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang baik direncanakan maupun tidak

325tempat pemakaman umum (TPU)

areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah bagi setiap orang tanpamembedakan agama dan golongan yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah DaerahTingkat II atau Pemerintah Desa

326tempat pembuangan akhir sampah (TPA)sarana fisik untuk berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah

327terminalprasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang ataumemuat dan membongkar barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan

umum yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi jalan

328wisatakegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela sertabersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik sasaran tertentu

4 Ketentuan umum

Ketentuan umum ini berisi norma-norma dan kriteria umum kawasan budidaya serta fasilitassosial dan fasilitas umum

41 Kawasan hutan produksi

a) Fungsi utama kawasan hutan produksi Meliputi penghasil hutan kayu dan bukan kayu Kawasan hutan produksi berfungsi pulasebagai daerah resapan air hujanKegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi dapat membantu penyediaan lapangankerja bagi masyarakat setempat Hasil hutan produksi juga merupakan salah satu sumberpemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil) sebagaimana diatur dalam UU

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 841

5 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintah DaerahKawasan hutan produksi meliputi hutan produksi tetap hutan produksi terbatas hutanproduksi yang dikonversi Ketentuan lebih rinci untuk masing-masing jenis hutan produksidiatur dalam bagian ketentuan teknis

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) persyaratan penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pembangunan di

luar kehutanan (a) tidak mengubah fungsi pokok kawasan hutan produksi(b) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan dilakukan

melalui pemberian ijin pinjam pakai oleh Menteri dengan memperhatikan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan

(c) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan terbukaharus dilakukan dengan ketentuan khusus dan secara selektif

2) ketentuan pokok tentang status dan fungsi hutan pengurusan hutan perencanaanhutan dan pengelolaan hutan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 41 tahun

1999 tentang Kehutanan3) pemanfaatan hutan produksi mencakup tentang kegiatan pemanfaatan kawasan

kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu danatau bukan kayu dan kegiatan pemungutan hasil kayu dan atau bukan kayu

4) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus terlebih dahulu memiliki kajianstudi Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang diselenggarakan olehPemrakarsa yang dilengkapi dengan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) danRencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

5) cara pengelolaan produksi hutan yang diterapkan harus didasarkan kepada rencanakerja yang disetujui dinas kehutanan dan atau Departemen Kehutanan danpelaksanaannya harus dilaporkan secara berkala Rencana kerja tersebut harusmemuat juga rencana kegiatan reboisasi di lokasi hutan yang sudah dtebang

6) kegiatan di hutan produksi harus diupayakan untuk tetap mempertahankan bentuktebing sungai dan mencegah sedimentasi ke aliran sungai akibat erosi dan longsor

7) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus diupayakan untuk menyerapsebesar mungkin tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal

8) kawasan hutan produksi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di luarsektor kehutanan seperti pertambangan pembangunan jaringan listrik telepon daninstalasi air kepentingan religi serta kepentingan pertahanan dan keamanan

9) penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pertambangan dilakukan melaluipemberian izin pinjam pakai oleh Menteri terkait dengan mempertimbangkan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian hutan

10) kegiatan pemanfaatan hutan produksi wajib memenuhi kriteria dan indikatorpengelolaan hutan secara lestari yang mencakup aspek ekonomi sosial dan ekologi

11) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya hasil hutan di kawasan hutan produksi harusdiperuntukkan untuk sebesar-besarnya bagi kepentingan negara dan kemakmuranrakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap menjaga kelestarian fungsi hutan sebagaidaerah resapan air hujan serta memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

42 Kawasan pertanian

a) Fungsi utama kawasan pertanian

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 94

6 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Menghasilkan bahan pangan palawija tanaman keras hasil peternakan dan perikananKegiatan pemanfaatan kawasan pertanian sangat penting bagi upaya penyediaan lapangankerja untuk masyarakat Kawasan pertanian tanaman pangan dan tanaman keras skalabesar dapat berfungsi pula sebagai daerah resapan air hujan Kegiatan pertanian meliputipertanian tanaman pangan dan palawija perkebunan-tanaman keras peternakan

perikanan air tawar dan perikanan laut

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perencanaan dan penyelenggaraan budidaya tanaman serta

tata ruang dan tata guna tanah budidaya tanaman mengacu kepada Undang-UndangNomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

2) ketentuan pokok tentang kegiatan perencanaan perkebunan penggunaan tanah untukusaha perkebunan serta pemberdayaan dan pengelolaan usaha perkebunan mengacukepada Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan

3) pemanfaatan ruang di kawasan pertanian harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan

kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup4) ketentuan pokok tentang pemakaian tanah dan air untuk usaha peternakan serta

penertiban dan keseimbangan tanah untuk ternak mengacu kepada Undang-UndangNomor 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan KesehatanHewani

5) ketentuan pokok tentang wilayah pengelolaan perikanan pengelolaan perikanan danusaha perikanan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentangPerikanan

6) penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian tanaman harus memanfaatkan potensitanah yang sesuai untuk peningkatan kegiatan produksi dan wajib memperhatikanaspek kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah kerusakannya

7) kawasan pertanian tanaman lahan basah dengan irigasi teknis tidak boleh

dialihfungsikan8) kawasan pertanian tanaman lahan kering tidak produktif dapat dialihfungsikan dengan

syarat-syarat tertentu yang diatur oleh pemerintah daerah setempat dan atau olehDepartemen Pertanian

9) wilayah yang menghasilkan produk perkebunan yang bersifat spesifik lokasi dilindungikelestariannya dengan indikasi ruang

10) wilayah yang sudah ditetapkan untuk dilindungi kelestariannya dengan indikasigeografis dilarang dialihfungsikan

11) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) baik yangmenggunakan lahan luas ataupun teknologi intensif harus terlebih dahulu memilikikajian studi Amdal

12) penanganan limbah pertanian tanaman (kadar pupuk dan pestisida yang terlarut dalam

air drainase) dan polusi industri pertanian (udarandashbau dan asap limbah cair) yangdihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

13) penanganan limbah peternakan (kotoran ternak bangkai ternak kulit ternak buluunggas dsb) dan polusi (udara -bau limbah cair) yang dihasilkan harus disusun dalamRPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

14) penanganan limbah perikanan (ikan busuk kulit ikanudangkerang) dan polusi (udara-bau) yang dihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalamdokumen Amdal

15) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) harusdiupayakan menyerap sebesar mungkin tenaga kerja setempat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 10

7 dari 38Daftar

SNI 200BACK

16) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan17) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan tanpa mengurangikesejahteraan masyarakat

43 Kawasan pertambangan

a) Fungsi utama kawasan pertambangan Menghasilkan barang hasil tambang yang meliputi minyak dan gas bumi bahan galianpertambangan secara umum dan bahan galian C Kegiatan pemanfaatan kawasanpertambangan mendukung upaya penyediaan lapangan kerja Hasil tambang jugamerupakan salah satu sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil)sebagaimana diatur dalam UU Nomor 332004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Sesuai dengan ketentuan pasal 4 (2) UU No 11 Tahun 1967 kewenangan pemerintahdaerah atas bahan galian mencakup atas bahan galian C yang meliputi penguasaan dan

pengaturan usaha pertambangannya Untuk bahan galian strategis golongan A dan vitalatau golongan B pelaksanaannya dilakukan oleh Menteri Khusus bahan galian golongan Bpengaturan usaha pertambangannya dapat diserahkan kepada pemerintah daerah provinsi

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang penggolongan pelaksanaan penguasaan bahan galian

bentuk dan organisasi perusahaan pertambangan usaha pertambangan kuasapertambangan dan hubungan kuasa pertambangan dengan hak-hak tanah mengacukepada Undang-Undang nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan PokokPertambangan

2) ketentuan pokok tentang penguasaan dan pengusahaan kegiatan usaha hulukegiatan usaha hilir hubungan kegiatan usaha minyak dan gas bumi dengan hak atas

tanah serta pembinaan dan pengawasan mengacu kepada Undang-Undang nomor 22tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

3) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya tambang dan galian di kawasanpertambangan harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatdengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadangan pembangunanyang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

4) kegiatan pertambangan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalamnegeri dan berbagai keperluan masyarakat serta meningkatkan ekspor meningkatkanpenerimaan negara dan pendapatan daerah serta memperluas lapangan pekerjaandan kesempatan usaha

5) setiap kegiatan pertambangan harus memberdayakan masyarakat dilingkungan yang

dipengaruhinya guna kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat6) kegiatan pertambangan harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang

dilengkapi dengan RPL dan RKL7) kegiatan pertambangan mulai dari tahap perencanaan tahap ekplorasi hingga

eksploitasi harus diupayakan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan perselisihandan atau persengketaan dengan masyarakat setempat

8) rencana kegiatan eksploitasi harus disetujui oleh dinas pertambangan setempat danatau oleh Departemen Pertambangan dan Energi dan pelaksanaannya dilaporkansecara berkala

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 11

8 dari 38Daftar

SNI 200BACK

9) pada lokasi kawasan pertambangan fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringanlistrik jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

44 Kawasan peruntukan industri

a) Fungsi utama kawasan peruntukan industri Untuk memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi kegiatan produksi di satulokasi dengan biaya investasi prasarana yang efisien Kegiatan pemanfaatan kawasanperuntukan industri juga mendukung upaya penyediaan lapangan kerja serta meningkatkannilai tambah komoditas yang pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) di wilayah yang bersangkutan Selain itu berkumpulnya kegiatan industri di suatukawasan dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkunganyang mungkin ditimbulkanSebagian atau seluruh bagian kawasan peruntukan industri dapat dikelola oleh satupengelola tertentu Dalam hal ini kawasan yang dikelola oleh satu pengelola tertentutersebut disebut kawasan industri

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan industri serta

izin usaha industri mengacu kepada Undang-Undang nomor 5 tahun 1984 tentangPerindustrian

2) pemanfaatan ruang untuk peruntukan industri harus sebesar-besarnya diperuntukkanbagi upaya mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah danpeningkatan pendapatan yang tercipta akibat efisiensi biaya investasi dan prosesaglomerasi dengan tetap mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) jenis industri yang dikembangkan harus mampu menciptakan lapangan kerja dandapat meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat setempat Untuk itu jenis industriyang dikembangkan harus memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengankarakteristik lokasi setempat seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau

kemudahan akses ke pasar4) kawasan peruntukan industri harus memiliki kajian Amdal sehingga dapat ditetapkan

kriteria jenis industri yang diijinkan beroperasi di kawasan tersebut5) bagi kawasan peruntukan industri yang belum memiliki kajian studi Amdal industri

yang akan berdiri harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang dilengkapidengan RPL dan RKL

6) untuk mempercepat pengembangan kawasan peruntukan di dalam kawasanperuntukan industri dapat dibentuk suatu perusahaan Kawasan Industri yangmengelola kawasan industri

7) khusus untuk kawasan industri pihak pengelola wajib menyiapkan kajian studi Amdalsehingga pihak industri cukup menyiapkan RPL dan RKL

8) ketentuan tentang kawasan industri diatur tersendiri melalui Keppres Nomor 411996

tentang Kawasan Industri dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian danPerdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentang Standar Teknis Kawasan Industri yangmengatur beberapa aspek substansi serta hak dan kewajiban Perusahan KawasanIndustri Perusahaan Pengelola Kawasan Industri dan Perusahaan Industri dalampengelolaan Kawasan Industri

45 Kawasan pariwisata

a) Fungsi utama kawasan pariwisata

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 12

9 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Untuk memperkenalkan mendayagunakan dan melestarikan nilai-nilai sejarah budaya lokaldan keindahan alam serta sekaligus memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkanpersahabatan antar bangsaKegiatan pemanfaatan kawasan pariwisata juga mendukung upaya penyediaan lapangankerja yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah yang

bersangkutan Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasanpariwisata dapat berupa wisata alam atau pun wisata sejarah dan konservasi budaya

b) Kriteria umum pemanfaatan

1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan kegiatankepariwisataan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan

2) kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk memanfaatkan potensi keindahan alambudaya dan sejarah di kawasan pariwisata guna mendorong perkembangan pariwisatadengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat mutu dan keindahanlingkungan alam dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsional

dengan kawasan industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkan kegiatansektor jasa masyarakat

4) pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisatasosial pendidikan ilmu pengetahuan kebudayan dan agama harus memperhatikankelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya tersebut Pemanfaatan tersebutharus memiliki izin dari Pemerintah Daerah dan atau Kementerian yang menanganibidang Kebudayaan

5) pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapatmembantu memenuhi kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian bendacagar budaya yang bersangkutan

6) ketentuan tentang penguasaan pemilikan pengelolaan dan pemanfaatan benda-bendacagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan UUNomor 51992 tentang Benda Cagar Budaya

7) pemanfaatan ruang di kawasan pariwisata harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhati kan kaidah-kaidah pelestarianfungsi lingkungan hidup

8) pada kawasan pariwisata fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

9) harus memberikan dampak perkembangan terhadap pusat produksi seperti kawasanpertanian perikanan dan perkebunan

10) harus bebas polusi

11) pengelolaan dan perawatan benda cagar budaya dan situs adalah tanggungjawabpemerintahpemerintah daerah

12) setiap orang dilarang mengubah bentuk danatau warna mengambil atau memindahkanbenda cagar budaya dari lokasi keberadaannya

46 Kawasan permukiman

a) Fungsi utama kawasan permukiman Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupandan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan interaksi sosial

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 13

10 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Perumahan sebagai bagian dari permukiman berfungsi sebagai kumpulan tempat huniandan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perumahan permukiman peranserta masyarakat dan

pembinaan perumahan dan permukiman nasional mengacu kepada Undang-Undang

nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan Surat Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217KPTSM2002 tentang KebijakanStrategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP)

2) pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman harus sesuai dengan daya dukungtanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman daribencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagipengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkunganhidup

3) kawasan permukiman harus memiliki prasarana jalan dan terjangkau oleh saranatranportasi umum

4) pemanfaatan dan pengelolaan kawasan permukiman harus didukung oleh ketersediaanfasilitas fisik atau utilitas umum (pasar pusat perdagangan dan jasa perkantoran

sarana air bersih persampahan penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial(kesehatan pendidikan agama)

5) dalam hal kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba) penetapanlokasi dan penyediaan tanah penyelenggaraan pengelolaan dan pembinaannya diaturdi dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun danlingkungan siap bangun yang berdiri sendiri

6) tidak mengganggu fungsi lindung yang ada7) tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

47 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Fungsi utama kawasan perdagangan dan jasa

Untuk memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yangmembutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)Kegiatan perdagangan dan jasa cenderung lebih banyak menyerap tenaga kerja diperkotaan dan kontribusinya terhadap PDRB umumnya cukup dominan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen2) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain

(a) bangunan usaha perdagangan (eceran dan grosir) toko warung tempatperkulakan pertokoan dan sebagainya

(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel dan penginapan(c) bangunan penyimpanan dan pergudangan gedung tempat parkir ruang pamer

gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisatarekreasi (di ruang tertutup) bioskop area bermain

3) pemanfaatan ruang di kawasan perdagangan dan jasa harus diperuntukkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 7: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 74

4 dari 38Daftar

SNI 200BACK

322rencana tata ruang wilayah (RTRW)hasil perencanaan tata ruang berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional yangtelah ditetapkan

323ruang wadah yang meliputi ruang daratan ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuanwilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memeliharakelangsungan hidupnya

324tata ruang wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang baik direncanakan maupun tidak

325tempat pemakaman umum (TPU)

areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah bagi setiap orang tanpamembedakan agama dan golongan yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah DaerahTingkat II atau Pemerintah Desa

326tempat pembuangan akhir sampah (TPA)sarana fisik untuk berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah

327terminalprasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang ataumemuat dan membongkar barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan

umum yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi jalan

328wisatakegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela sertabersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik sasaran tertentu

4 Ketentuan umum

Ketentuan umum ini berisi norma-norma dan kriteria umum kawasan budidaya serta fasilitassosial dan fasilitas umum

41 Kawasan hutan produksi

a) Fungsi utama kawasan hutan produksi Meliputi penghasil hutan kayu dan bukan kayu Kawasan hutan produksi berfungsi pulasebagai daerah resapan air hujanKegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi dapat membantu penyediaan lapangankerja bagi masyarakat setempat Hasil hutan produksi juga merupakan salah satu sumberpemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil) sebagaimana diatur dalam UU

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 841

5 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintah DaerahKawasan hutan produksi meliputi hutan produksi tetap hutan produksi terbatas hutanproduksi yang dikonversi Ketentuan lebih rinci untuk masing-masing jenis hutan produksidiatur dalam bagian ketentuan teknis

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) persyaratan penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pembangunan di

luar kehutanan (a) tidak mengubah fungsi pokok kawasan hutan produksi(b) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan dilakukan

melalui pemberian ijin pinjam pakai oleh Menteri dengan memperhatikan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan

(c) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan terbukaharus dilakukan dengan ketentuan khusus dan secara selektif

2) ketentuan pokok tentang status dan fungsi hutan pengurusan hutan perencanaanhutan dan pengelolaan hutan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 41 tahun

1999 tentang Kehutanan3) pemanfaatan hutan produksi mencakup tentang kegiatan pemanfaatan kawasan

kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu danatau bukan kayu dan kegiatan pemungutan hasil kayu dan atau bukan kayu

4) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus terlebih dahulu memiliki kajianstudi Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang diselenggarakan olehPemrakarsa yang dilengkapi dengan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) danRencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

5) cara pengelolaan produksi hutan yang diterapkan harus didasarkan kepada rencanakerja yang disetujui dinas kehutanan dan atau Departemen Kehutanan danpelaksanaannya harus dilaporkan secara berkala Rencana kerja tersebut harusmemuat juga rencana kegiatan reboisasi di lokasi hutan yang sudah dtebang

6) kegiatan di hutan produksi harus diupayakan untuk tetap mempertahankan bentuktebing sungai dan mencegah sedimentasi ke aliran sungai akibat erosi dan longsor

7) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus diupayakan untuk menyerapsebesar mungkin tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal

8) kawasan hutan produksi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di luarsektor kehutanan seperti pertambangan pembangunan jaringan listrik telepon daninstalasi air kepentingan religi serta kepentingan pertahanan dan keamanan

9) penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pertambangan dilakukan melaluipemberian izin pinjam pakai oleh Menteri terkait dengan mempertimbangkan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian hutan

10) kegiatan pemanfaatan hutan produksi wajib memenuhi kriteria dan indikatorpengelolaan hutan secara lestari yang mencakup aspek ekonomi sosial dan ekologi

11) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya hasil hutan di kawasan hutan produksi harusdiperuntukkan untuk sebesar-besarnya bagi kepentingan negara dan kemakmuranrakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap menjaga kelestarian fungsi hutan sebagaidaerah resapan air hujan serta memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

42 Kawasan pertanian

a) Fungsi utama kawasan pertanian

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 94

6 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Menghasilkan bahan pangan palawija tanaman keras hasil peternakan dan perikananKegiatan pemanfaatan kawasan pertanian sangat penting bagi upaya penyediaan lapangankerja untuk masyarakat Kawasan pertanian tanaman pangan dan tanaman keras skalabesar dapat berfungsi pula sebagai daerah resapan air hujan Kegiatan pertanian meliputipertanian tanaman pangan dan palawija perkebunan-tanaman keras peternakan

perikanan air tawar dan perikanan laut

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perencanaan dan penyelenggaraan budidaya tanaman serta

tata ruang dan tata guna tanah budidaya tanaman mengacu kepada Undang-UndangNomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

2) ketentuan pokok tentang kegiatan perencanaan perkebunan penggunaan tanah untukusaha perkebunan serta pemberdayaan dan pengelolaan usaha perkebunan mengacukepada Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan

3) pemanfaatan ruang di kawasan pertanian harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan

kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup4) ketentuan pokok tentang pemakaian tanah dan air untuk usaha peternakan serta

penertiban dan keseimbangan tanah untuk ternak mengacu kepada Undang-UndangNomor 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan KesehatanHewani

5) ketentuan pokok tentang wilayah pengelolaan perikanan pengelolaan perikanan danusaha perikanan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentangPerikanan

6) penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian tanaman harus memanfaatkan potensitanah yang sesuai untuk peningkatan kegiatan produksi dan wajib memperhatikanaspek kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah kerusakannya

7) kawasan pertanian tanaman lahan basah dengan irigasi teknis tidak boleh

dialihfungsikan8) kawasan pertanian tanaman lahan kering tidak produktif dapat dialihfungsikan dengan

syarat-syarat tertentu yang diatur oleh pemerintah daerah setempat dan atau olehDepartemen Pertanian

9) wilayah yang menghasilkan produk perkebunan yang bersifat spesifik lokasi dilindungikelestariannya dengan indikasi ruang

10) wilayah yang sudah ditetapkan untuk dilindungi kelestariannya dengan indikasigeografis dilarang dialihfungsikan

11) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) baik yangmenggunakan lahan luas ataupun teknologi intensif harus terlebih dahulu memilikikajian studi Amdal

12) penanganan limbah pertanian tanaman (kadar pupuk dan pestisida yang terlarut dalam

air drainase) dan polusi industri pertanian (udarandashbau dan asap limbah cair) yangdihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

13) penanganan limbah peternakan (kotoran ternak bangkai ternak kulit ternak buluunggas dsb) dan polusi (udara -bau limbah cair) yang dihasilkan harus disusun dalamRPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

14) penanganan limbah perikanan (ikan busuk kulit ikanudangkerang) dan polusi (udara-bau) yang dihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalamdokumen Amdal

15) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) harusdiupayakan menyerap sebesar mungkin tenaga kerja setempat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 10

7 dari 38Daftar

SNI 200BACK

16) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan17) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan tanpa mengurangikesejahteraan masyarakat

43 Kawasan pertambangan

a) Fungsi utama kawasan pertambangan Menghasilkan barang hasil tambang yang meliputi minyak dan gas bumi bahan galianpertambangan secara umum dan bahan galian C Kegiatan pemanfaatan kawasanpertambangan mendukung upaya penyediaan lapangan kerja Hasil tambang jugamerupakan salah satu sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil)sebagaimana diatur dalam UU Nomor 332004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Sesuai dengan ketentuan pasal 4 (2) UU No 11 Tahun 1967 kewenangan pemerintahdaerah atas bahan galian mencakup atas bahan galian C yang meliputi penguasaan dan

pengaturan usaha pertambangannya Untuk bahan galian strategis golongan A dan vitalatau golongan B pelaksanaannya dilakukan oleh Menteri Khusus bahan galian golongan Bpengaturan usaha pertambangannya dapat diserahkan kepada pemerintah daerah provinsi

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang penggolongan pelaksanaan penguasaan bahan galian

bentuk dan organisasi perusahaan pertambangan usaha pertambangan kuasapertambangan dan hubungan kuasa pertambangan dengan hak-hak tanah mengacukepada Undang-Undang nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan PokokPertambangan

2) ketentuan pokok tentang penguasaan dan pengusahaan kegiatan usaha hulukegiatan usaha hilir hubungan kegiatan usaha minyak dan gas bumi dengan hak atas

tanah serta pembinaan dan pengawasan mengacu kepada Undang-Undang nomor 22tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

3) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya tambang dan galian di kawasanpertambangan harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatdengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadangan pembangunanyang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

4) kegiatan pertambangan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalamnegeri dan berbagai keperluan masyarakat serta meningkatkan ekspor meningkatkanpenerimaan negara dan pendapatan daerah serta memperluas lapangan pekerjaandan kesempatan usaha

5) setiap kegiatan pertambangan harus memberdayakan masyarakat dilingkungan yang

dipengaruhinya guna kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat6) kegiatan pertambangan harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang

dilengkapi dengan RPL dan RKL7) kegiatan pertambangan mulai dari tahap perencanaan tahap ekplorasi hingga

eksploitasi harus diupayakan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan perselisihandan atau persengketaan dengan masyarakat setempat

8) rencana kegiatan eksploitasi harus disetujui oleh dinas pertambangan setempat danatau oleh Departemen Pertambangan dan Energi dan pelaksanaannya dilaporkansecara berkala

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 11

8 dari 38Daftar

SNI 200BACK

9) pada lokasi kawasan pertambangan fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringanlistrik jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

44 Kawasan peruntukan industri

a) Fungsi utama kawasan peruntukan industri Untuk memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi kegiatan produksi di satulokasi dengan biaya investasi prasarana yang efisien Kegiatan pemanfaatan kawasanperuntukan industri juga mendukung upaya penyediaan lapangan kerja serta meningkatkannilai tambah komoditas yang pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) di wilayah yang bersangkutan Selain itu berkumpulnya kegiatan industri di suatukawasan dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkunganyang mungkin ditimbulkanSebagian atau seluruh bagian kawasan peruntukan industri dapat dikelola oleh satupengelola tertentu Dalam hal ini kawasan yang dikelola oleh satu pengelola tertentutersebut disebut kawasan industri

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan industri serta

izin usaha industri mengacu kepada Undang-Undang nomor 5 tahun 1984 tentangPerindustrian

2) pemanfaatan ruang untuk peruntukan industri harus sebesar-besarnya diperuntukkanbagi upaya mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah danpeningkatan pendapatan yang tercipta akibat efisiensi biaya investasi dan prosesaglomerasi dengan tetap mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) jenis industri yang dikembangkan harus mampu menciptakan lapangan kerja dandapat meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat setempat Untuk itu jenis industriyang dikembangkan harus memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengankarakteristik lokasi setempat seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau

kemudahan akses ke pasar4) kawasan peruntukan industri harus memiliki kajian Amdal sehingga dapat ditetapkan

kriteria jenis industri yang diijinkan beroperasi di kawasan tersebut5) bagi kawasan peruntukan industri yang belum memiliki kajian studi Amdal industri

yang akan berdiri harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang dilengkapidengan RPL dan RKL

6) untuk mempercepat pengembangan kawasan peruntukan di dalam kawasanperuntukan industri dapat dibentuk suatu perusahaan Kawasan Industri yangmengelola kawasan industri

7) khusus untuk kawasan industri pihak pengelola wajib menyiapkan kajian studi Amdalsehingga pihak industri cukup menyiapkan RPL dan RKL

8) ketentuan tentang kawasan industri diatur tersendiri melalui Keppres Nomor 411996

tentang Kawasan Industri dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian danPerdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentang Standar Teknis Kawasan Industri yangmengatur beberapa aspek substansi serta hak dan kewajiban Perusahan KawasanIndustri Perusahaan Pengelola Kawasan Industri dan Perusahaan Industri dalampengelolaan Kawasan Industri

45 Kawasan pariwisata

a) Fungsi utama kawasan pariwisata

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 12

9 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Untuk memperkenalkan mendayagunakan dan melestarikan nilai-nilai sejarah budaya lokaldan keindahan alam serta sekaligus memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkanpersahabatan antar bangsaKegiatan pemanfaatan kawasan pariwisata juga mendukung upaya penyediaan lapangankerja yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah yang

bersangkutan Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasanpariwisata dapat berupa wisata alam atau pun wisata sejarah dan konservasi budaya

b) Kriteria umum pemanfaatan

1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan kegiatankepariwisataan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan

2) kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk memanfaatkan potensi keindahan alambudaya dan sejarah di kawasan pariwisata guna mendorong perkembangan pariwisatadengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat mutu dan keindahanlingkungan alam dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsional

dengan kawasan industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkan kegiatansektor jasa masyarakat

4) pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisatasosial pendidikan ilmu pengetahuan kebudayan dan agama harus memperhatikankelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya tersebut Pemanfaatan tersebutharus memiliki izin dari Pemerintah Daerah dan atau Kementerian yang menanganibidang Kebudayaan

5) pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapatmembantu memenuhi kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian bendacagar budaya yang bersangkutan

6) ketentuan tentang penguasaan pemilikan pengelolaan dan pemanfaatan benda-bendacagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan UUNomor 51992 tentang Benda Cagar Budaya

7) pemanfaatan ruang di kawasan pariwisata harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhati kan kaidah-kaidah pelestarianfungsi lingkungan hidup

8) pada kawasan pariwisata fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

9) harus memberikan dampak perkembangan terhadap pusat produksi seperti kawasanpertanian perikanan dan perkebunan

10) harus bebas polusi

11) pengelolaan dan perawatan benda cagar budaya dan situs adalah tanggungjawabpemerintahpemerintah daerah

12) setiap orang dilarang mengubah bentuk danatau warna mengambil atau memindahkanbenda cagar budaya dari lokasi keberadaannya

46 Kawasan permukiman

a) Fungsi utama kawasan permukiman Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupandan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan interaksi sosial

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 13

10 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Perumahan sebagai bagian dari permukiman berfungsi sebagai kumpulan tempat huniandan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perumahan permukiman peranserta masyarakat dan

pembinaan perumahan dan permukiman nasional mengacu kepada Undang-Undang

nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan Surat Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217KPTSM2002 tentang KebijakanStrategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP)

2) pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman harus sesuai dengan daya dukungtanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman daribencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagipengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkunganhidup

3) kawasan permukiman harus memiliki prasarana jalan dan terjangkau oleh saranatranportasi umum

4) pemanfaatan dan pengelolaan kawasan permukiman harus didukung oleh ketersediaanfasilitas fisik atau utilitas umum (pasar pusat perdagangan dan jasa perkantoran

sarana air bersih persampahan penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial(kesehatan pendidikan agama)

5) dalam hal kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba) penetapanlokasi dan penyediaan tanah penyelenggaraan pengelolaan dan pembinaannya diaturdi dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun danlingkungan siap bangun yang berdiri sendiri

6) tidak mengganggu fungsi lindung yang ada7) tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

47 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Fungsi utama kawasan perdagangan dan jasa

Untuk memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yangmembutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)Kegiatan perdagangan dan jasa cenderung lebih banyak menyerap tenaga kerja diperkotaan dan kontribusinya terhadap PDRB umumnya cukup dominan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen2) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain

(a) bangunan usaha perdagangan (eceran dan grosir) toko warung tempatperkulakan pertokoan dan sebagainya

(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel dan penginapan(c) bangunan penyimpanan dan pergudangan gedung tempat parkir ruang pamer

gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisatarekreasi (di ruang tertutup) bioskop area bermain

3) pemanfaatan ruang di kawasan perdagangan dan jasa harus diperuntukkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 8: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 841

5 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintah DaerahKawasan hutan produksi meliputi hutan produksi tetap hutan produksi terbatas hutanproduksi yang dikonversi Ketentuan lebih rinci untuk masing-masing jenis hutan produksidiatur dalam bagian ketentuan teknis

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) persyaratan penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pembangunan di

luar kehutanan (a) tidak mengubah fungsi pokok kawasan hutan produksi(b) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan dilakukan

melalui pemberian ijin pinjam pakai oleh Menteri dengan memperhatikan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan

(c) penggunaan kawasan hutan produksi untuk kepentingan pertambangan terbukaharus dilakukan dengan ketentuan khusus dan secara selektif

2) ketentuan pokok tentang status dan fungsi hutan pengurusan hutan perencanaanhutan dan pengelolaan hutan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 41 tahun

1999 tentang Kehutanan3) pemanfaatan hutan produksi mencakup tentang kegiatan pemanfaatan kawasan

kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu danatau bukan kayu dan kegiatan pemungutan hasil kayu dan atau bukan kayu

4) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus terlebih dahulu memiliki kajianstudi Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang diselenggarakan olehPemrakarsa yang dilengkapi dengan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) danRencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

5) cara pengelolaan produksi hutan yang diterapkan harus didasarkan kepada rencanakerja yang disetujui dinas kehutanan dan atau Departemen Kehutanan danpelaksanaannya harus dilaporkan secara berkala Rencana kerja tersebut harusmemuat juga rencana kegiatan reboisasi di lokasi hutan yang sudah dtebang

6) kegiatan di hutan produksi harus diupayakan untuk tetap mempertahankan bentuktebing sungai dan mencegah sedimentasi ke aliran sungai akibat erosi dan longsor

7) kegiatan pemanfaatan kawasan hutan produksi harus diupayakan untuk menyerapsebesar mungkin tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal

8) kawasan hutan produksi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di luarsektor kehutanan seperti pertambangan pembangunan jaringan listrik telepon daninstalasi air kepentingan religi serta kepentingan pertahanan dan keamanan

9) penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pertambangan dilakukan melaluipemberian izin pinjam pakai oleh Menteri terkait dengan mempertimbangkan batasanluas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian hutan

10) kegiatan pemanfaatan hutan produksi wajib memenuhi kriteria dan indikatorpengelolaan hutan secara lestari yang mencakup aspek ekonomi sosial dan ekologi

11) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya hasil hutan di kawasan hutan produksi harusdiperuntukkan untuk sebesar-besarnya bagi kepentingan negara dan kemakmuranrakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap menjaga kelestarian fungsi hutan sebagaidaerah resapan air hujan serta memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

42 Kawasan pertanian

a) Fungsi utama kawasan pertanian

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 94

6 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Menghasilkan bahan pangan palawija tanaman keras hasil peternakan dan perikananKegiatan pemanfaatan kawasan pertanian sangat penting bagi upaya penyediaan lapangankerja untuk masyarakat Kawasan pertanian tanaman pangan dan tanaman keras skalabesar dapat berfungsi pula sebagai daerah resapan air hujan Kegiatan pertanian meliputipertanian tanaman pangan dan palawija perkebunan-tanaman keras peternakan

perikanan air tawar dan perikanan laut

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perencanaan dan penyelenggaraan budidaya tanaman serta

tata ruang dan tata guna tanah budidaya tanaman mengacu kepada Undang-UndangNomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

2) ketentuan pokok tentang kegiatan perencanaan perkebunan penggunaan tanah untukusaha perkebunan serta pemberdayaan dan pengelolaan usaha perkebunan mengacukepada Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan

3) pemanfaatan ruang di kawasan pertanian harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan

kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup4) ketentuan pokok tentang pemakaian tanah dan air untuk usaha peternakan serta

penertiban dan keseimbangan tanah untuk ternak mengacu kepada Undang-UndangNomor 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan KesehatanHewani

5) ketentuan pokok tentang wilayah pengelolaan perikanan pengelolaan perikanan danusaha perikanan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentangPerikanan

6) penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian tanaman harus memanfaatkan potensitanah yang sesuai untuk peningkatan kegiatan produksi dan wajib memperhatikanaspek kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah kerusakannya

7) kawasan pertanian tanaman lahan basah dengan irigasi teknis tidak boleh

dialihfungsikan8) kawasan pertanian tanaman lahan kering tidak produktif dapat dialihfungsikan dengan

syarat-syarat tertentu yang diatur oleh pemerintah daerah setempat dan atau olehDepartemen Pertanian

9) wilayah yang menghasilkan produk perkebunan yang bersifat spesifik lokasi dilindungikelestariannya dengan indikasi ruang

10) wilayah yang sudah ditetapkan untuk dilindungi kelestariannya dengan indikasigeografis dilarang dialihfungsikan

11) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) baik yangmenggunakan lahan luas ataupun teknologi intensif harus terlebih dahulu memilikikajian studi Amdal

12) penanganan limbah pertanian tanaman (kadar pupuk dan pestisida yang terlarut dalam

air drainase) dan polusi industri pertanian (udarandashbau dan asap limbah cair) yangdihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

13) penanganan limbah peternakan (kotoran ternak bangkai ternak kulit ternak buluunggas dsb) dan polusi (udara -bau limbah cair) yang dihasilkan harus disusun dalamRPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

14) penanganan limbah perikanan (ikan busuk kulit ikanudangkerang) dan polusi (udara-bau) yang dihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalamdokumen Amdal

15) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) harusdiupayakan menyerap sebesar mungkin tenaga kerja setempat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 10

7 dari 38Daftar

SNI 200BACK

16) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan17) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan tanpa mengurangikesejahteraan masyarakat

43 Kawasan pertambangan

a) Fungsi utama kawasan pertambangan Menghasilkan barang hasil tambang yang meliputi minyak dan gas bumi bahan galianpertambangan secara umum dan bahan galian C Kegiatan pemanfaatan kawasanpertambangan mendukung upaya penyediaan lapangan kerja Hasil tambang jugamerupakan salah satu sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil)sebagaimana diatur dalam UU Nomor 332004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Sesuai dengan ketentuan pasal 4 (2) UU No 11 Tahun 1967 kewenangan pemerintahdaerah atas bahan galian mencakup atas bahan galian C yang meliputi penguasaan dan

pengaturan usaha pertambangannya Untuk bahan galian strategis golongan A dan vitalatau golongan B pelaksanaannya dilakukan oleh Menteri Khusus bahan galian golongan Bpengaturan usaha pertambangannya dapat diserahkan kepada pemerintah daerah provinsi

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang penggolongan pelaksanaan penguasaan bahan galian

bentuk dan organisasi perusahaan pertambangan usaha pertambangan kuasapertambangan dan hubungan kuasa pertambangan dengan hak-hak tanah mengacukepada Undang-Undang nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan PokokPertambangan

2) ketentuan pokok tentang penguasaan dan pengusahaan kegiatan usaha hulukegiatan usaha hilir hubungan kegiatan usaha minyak dan gas bumi dengan hak atas

tanah serta pembinaan dan pengawasan mengacu kepada Undang-Undang nomor 22tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

3) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya tambang dan galian di kawasanpertambangan harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatdengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadangan pembangunanyang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

4) kegiatan pertambangan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalamnegeri dan berbagai keperluan masyarakat serta meningkatkan ekspor meningkatkanpenerimaan negara dan pendapatan daerah serta memperluas lapangan pekerjaandan kesempatan usaha

5) setiap kegiatan pertambangan harus memberdayakan masyarakat dilingkungan yang

dipengaruhinya guna kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat6) kegiatan pertambangan harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang

dilengkapi dengan RPL dan RKL7) kegiatan pertambangan mulai dari tahap perencanaan tahap ekplorasi hingga

eksploitasi harus diupayakan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan perselisihandan atau persengketaan dengan masyarakat setempat

8) rencana kegiatan eksploitasi harus disetujui oleh dinas pertambangan setempat danatau oleh Departemen Pertambangan dan Energi dan pelaksanaannya dilaporkansecara berkala

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 11

8 dari 38Daftar

SNI 200BACK

9) pada lokasi kawasan pertambangan fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringanlistrik jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

44 Kawasan peruntukan industri

a) Fungsi utama kawasan peruntukan industri Untuk memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi kegiatan produksi di satulokasi dengan biaya investasi prasarana yang efisien Kegiatan pemanfaatan kawasanperuntukan industri juga mendukung upaya penyediaan lapangan kerja serta meningkatkannilai tambah komoditas yang pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) di wilayah yang bersangkutan Selain itu berkumpulnya kegiatan industri di suatukawasan dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkunganyang mungkin ditimbulkanSebagian atau seluruh bagian kawasan peruntukan industri dapat dikelola oleh satupengelola tertentu Dalam hal ini kawasan yang dikelola oleh satu pengelola tertentutersebut disebut kawasan industri

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan industri serta

izin usaha industri mengacu kepada Undang-Undang nomor 5 tahun 1984 tentangPerindustrian

2) pemanfaatan ruang untuk peruntukan industri harus sebesar-besarnya diperuntukkanbagi upaya mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah danpeningkatan pendapatan yang tercipta akibat efisiensi biaya investasi dan prosesaglomerasi dengan tetap mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) jenis industri yang dikembangkan harus mampu menciptakan lapangan kerja dandapat meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat setempat Untuk itu jenis industriyang dikembangkan harus memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengankarakteristik lokasi setempat seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau

kemudahan akses ke pasar4) kawasan peruntukan industri harus memiliki kajian Amdal sehingga dapat ditetapkan

kriteria jenis industri yang diijinkan beroperasi di kawasan tersebut5) bagi kawasan peruntukan industri yang belum memiliki kajian studi Amdal industri

yang akan berdiri harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang dilengkapidengan RPL dan RKL

6) untuk mempercepat pengembangan kawasan peruntukan di dalam kawasanperuntukan industri dapat dibentuk suatu perusahaan Kawasan Industri yangmengelola kawasan industri

7) khusus untuk kawasan industri pihak pengelola wajib menyiapkan kajian studi Amdalsehingga pihak industri cukup menyiapkan RPL dan RKL

8) ketentuan tentang kawasan industri diatur tersendiri melalui Keppres Nomor 411996

tentang Kawasan Industri dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian danPerdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentang Standar Teknis Kawasan Industri yangmengatur beberapa aspek substansi serta hak dan kewajiban Perusahan KawasanIndustri Perusahaan Pengelola Kawasan Industri dan Perusahaan Industri dalampengelolaan Kawasan Industri

45 Kawasan pariwisata

a) Fungsi utama kawasan pariwisata

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 12

9 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Untuk memperkenalkan mendayagunakan dan melestarikan nilai-nilai sejarah budaya lokaldan keindahan alam serta sekaligus memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkanpersahabatan antar bangsaKegiatan pemanfaatan kawasan pariwisata juga mendukung upaya penyediaan lapangankerja yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah yang

bersangkutan Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasanpariwisata dapat berupa wisata alam atau pun wisata sejarah dan konservasi budaya

b) Kriteria umum pemanfaatan

1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan kegiatankepariwisataan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan

2) kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk memanfaatkan potensi keindahan alambudaya dan sejarah di kawasan pariwisata guna mendorong perkembangan pariwisatadengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat mutu dan keindahanlingkungan alam dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsional

dengan kawasan industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkan kegiatansektor jasa masyarakat

4) pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisatasosial pendidikan ilmu pengetahuan kebudayan dan agama harus memperhatikankelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya tersebut Pemanfaatan tersebutharus memiliki izin dari Pemerintah Daerah dan atau Kementerian yang menanganibidang Kebudayaan

5) pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapatmembantu memenuhi kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian bendacagar budaya yang bersangkutan

6) ketentuan tentang penguasaan pemilikan pengelolaan dan pemanfaatan benda-bendacagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan UUNomor 51992 tentang Benda Cagar Budaya

7) pemanfaatan ruang di kawasan pariwisata harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhati kan kaidah-kaidah pelestarianfungsi lingkungan hidup

8) pada kawasan pariwisata fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

9) harus memberikan dampak perkembangan terhadap pusat produksi seperti kawasanpertanian perikanan dan perkebunan

10) harus bebas polusi

11) pengelolaan dan perawatan benda cagar budaya dan situs adalah tanggungjawabpemerintahpemerintah daerah

12) setiap orang dilarang mengubah bentuk danatau warna mengambil atau memindahkanbenda cagar budaya dari lokasi keberadaannya

46 Kawasan permukiman

a) Fungsi utama kawasan permukiman Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupandan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan interaksi sosial

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 13

10 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Perumahan sebagai bagian dari permukiman berfungsi sebagai kumpulan tempat huniandan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perumahan permukiman peranserta masyarakat dan

pembinaan perumahan dan permukiman nasional mengacu kepada Undang-Undang

nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan Surat Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217KPTSM2002 tentang KebijakanStrategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP)

2) pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman harus sesuai dengan daya dukungtanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman daribencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagipengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkunganhidup

3) kawasan permukiman harus memiliki prasarana jalan dan terjangkau oleh saranatranportasi umum

4) pemanfaatan dan pengelolaan kawasan permukiman harus didukung oleh ketersediaanfasilitas fisik atau utilitas umum (pasar pusat perdagangan dan jasa perkantoran

sarana air bersih persampahan penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial(kesehatan pendidikan agama)

5) dalam hal kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba) penetapanlokasi dan penyediaan tanah penyelenggaraan pengelolaan dan pembinaannya diaturdi dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun danlingkungan siap bangun yang berdiri sendiri

6) tidak mengganggu fungsi lindung yang ada7) tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

47 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Fungsi utama kawasan perdagangan dan jasa

Untuk memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yangmembutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)Kegiatan perdagangan dan jasa cenderung lebih banyak menyerap tenaga kerja diperkotaan dan kontribusinya terhadap PDRB umumnya cukup dominan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen2) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain

(a) bangunan usaha perdagangan (eceran dan grosir) toko warung tempatperkulakan pertokoan dan sebagainya

(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel dan penginapan(c) bangunan penyimpanan dan pergudangan gedung tempat parkir ruang pamer

gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisatarekreasi (di ruang tertutup) bioskop area bermain

3) pemanfaatan ruang di kawasan perdagangan dan jasa harus diperuntukkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 9: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 94

6 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Menghasilkan bahan pangan palawija tanaman keras hasil peternakan dan perikananKegiatan pemanfaatan kawasan pertanian sangat penting bagi upaya penyediaan lapangankerja untuk masyarakat Kawasan pertanian tanaman pangan dan tanaman keras skalabesar dapat berfungsi pula sebagai daerah resapan air hujan Kegiatan pertanian meliputipertanian tanaman pangan dan palawija perkebunan-tanaman keras peternakan

perikanan air tawar dan perikanan laut

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perencanaan dan penyelenggaraan budidaya tanaman serta

tata ruang dan tata guna tanah budidaya tanaman mengacu kepada Undang-UndangNomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

2) ketentuan pokok tentang kegiatan perencanaan perkebunan penggunaan tanah untukusaha perkebunan serta pemberdayaan dan pengelolaan usaha perkebunan mengacukepada Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan

3) pemanfaatan ruang di kawasan pertanian harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan

kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup4) ketentuan pokok tentang pemakaian tanah dan air untuk usaha peternakan serta

penertiban dan keseimbangan tanah untuk ternak mengacu kepada Undang-UndangNomor 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan KesehatanHewani

5) ketentuan pokok tentang wilayah pengelolaan perikanan pengelolaan perikanan danusaha perikanan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentangPerikanan

6) penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian tanaman harus memanfaatkan potensitanah yang sesuai untuk peningkatan kegiatan produksi dan wajib memperhatikanaspek kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah kerusakannya

7) kawasan pertanian tanaman lahan basah dengan irigasi teknis tidak boleh

dialihfungsikan8) kawasan pertanian tanaman lahan kering tidak produktif dapat dialihfungsikan dengan

syarat-syarat tertentu yang diatur oleh pemerintah daerah setempat dan atau olehDepartemen Pertanian

9) wilayah yang menghasilkan produk perkebunan yang bersifat spesifik lokasi dilindungikelestariannya dengan indikasi ruang

10) wilayah yang sudah ditetapkan untuk dilindungi kelestariannya dengan indikasigeografis dilarang dialihfungsikan

11) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) baik yangmenggunakan lahan luas ataupun teknologi intensif harus terlebih dahulu memilikikajian studi Amdal

12) penanganan limbah pertanian tanaman (kadar pupuk dan pestisida yang terlarut dalam

air drainase) dan polusi industri pertanian (udarandashbau dan asap limbah cair) yangdihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

13) penanganan limbah peternakan (kotoran ternak bangkai ternak kulit ternak buluunggas dsb) dan polusi (udara -bau limbah cair) yang dihasilkan harus disusun dalamRPL dan RKL yang disertakan dalam dokumen Amdal

14) penanganan limbah perikanan (ikan busuk kulit ikanudangkerang) dan polusi (udara-bau) yang dihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang disertakan dalamdokumen Amdal

15) kegiatan pertanian skala besar (termasuk peternakan dan perikanan) harusdiupayakan menyerap sebesar mungkin tenaga kerja setempat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 10

7 dari 38Daftar

SNI 200BACK

16) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan17) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan tanpa mengurangikesejahteraan masyarakat

43 Kawasan pertambangan

a) Fungsi utama kawasan pertambangan Menghasilkan barang hasil tambang yang meliputi minyak dan gas bumi bahan galianpertambangan secara umum dan bahan galian C Kegiatan pemanfaatan kawasanpertambangan mendukung upaya penyediaan lapangan kerja Hasil tambang jugamerupakan salah satu sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil)sebagaimana diatur dalam UU Nomor 332004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Sesuai dengan ketentuan pasal 4 (2) UU No 11 Tahun 1967 kewenangan pemerintahdaerah atas bahan galian mencakup atas bahan galian C yang meliputi penguasaan dan

pengaturan usaha pertambangannya Untuk bahan galian strategis golongan A dan vitalatau golongan B pelaksanaannya dilakukan oleh Menteri Khusus bahan galian golongan Bpengaturan usaha pertambangannya dapat diserahkan kepada pemerintah daerah provinsi

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang penggolongan pelaksanaan penguasaan bahan galian

bentuk dan organisasi perusahaan pertambangan usaha pertambangan kuasapertambangan dan hubungan kuasa pertambangan dengan hak-hak tanah mengacukepada Undang-Undang nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan PokokPertambangan

2) ketentuan pokok tentang penguasaan dan pengusahaan kegiatan usaha hulukegiatan usaha hilir hubungan kegiatan usaha minyak dan gas bumi dengan hak atas

tanah serta pembinaan dan pengawasan mengacu kepada Undang-Undang nomor 22tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

3) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya tambang dan galian di kawasanpertambangan harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatdengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadangan pembangunanyang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

4) kegiatan pertambangan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalamnegeri dan berbagai keperluan masyarakat serta meningkatkan ekspor meningkatkanpenerimaan negara dan pendapatan daerah serta memperluas lapangan pekerjaandan kesempatan usaha

5) setiap kegiatan pertambangan harus memberdayakan masyarakat dilingkungan yang

dipengaruhinya guna kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat6) kegiatan pertambangan harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang

dilengkapi dengan RPL dan RKL7) kegiatan pertambangan mulai dari tahap perencanaan tahap ekplorasi hingga

eksploitasi harus diupayakan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan perselisihandan atau persengketaan dengan masyarakat setempat

8) rencana kegiatan eksploitasi harus disetujui oleh dinas pertambangan setempat danatau oleh Departemen Pertambangan dan Energi dan pelaksanaannya dilaporkansecara berkala

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 11

8 dari 38Daftar

SNI 200BACK

9) pada lokasi kawasan pertambangan fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringanlistrik jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

44 Kawasan peruntukan industri

a) Fungsi utama kawasan peruntukan industri Untuk memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi kegiatan produksi di satulokasi dengan biaya investasi prasarana yang efisien Kegiatan pemanfaatan kawasanperuntukan industri juga mendukung upaya penyediaan lapangan kerja serta meningkatkannilai tambah komoditas yang pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) di wilayah yang bersangkutan Selain itu berkumpulnya kegiatan industri di suatukawasan dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkunganyang mungkin ditimbulkanSebagian atau seluruh bagian kawasan peruntukan industri dapat dikelola oleh satupengelola tertentu Dalam hal ini kawasan yang dikelola oleh satu pengelola tertentutersebut disebut kawasan industri

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan industri serta

izin usaha industri mengacu kepada Undang-Undang nomor 5 tahun 1984 tentangPerindustrian

2) pemanfaatan ruang untuk peruntukan industri harus sebesar-besarnya diperuntukkanbagi upaya mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah danpeningkatan pendapatan yang tercipta akibat efisiensi biaya investasi dan prosesaglomerasi dengan tetap mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) jenis industri yang dikembangkan harus mampu menciptakan lapangan kerja dandapat meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat setempat Untuk itu jenis industriyang dikembangkan harus memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengankarakteristik lokasi setempat seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau

kemudahan akses ke pasar4) kawasan peruntukan industri harus memiliki kajian Amdal sehingga dapat ditetapkan

kriteria jenis industri yang diijinkan beroperasi di kawasan tersebut5) bagi kawasan peruntukan industri yang belum memiliki kajian studi Amdal industri

yang akan berdiri harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang dilengkapidengan RPL dan RKL

6) untuk mempercepat pengembangan kawasan peruntukan di dalam kawasanperuntukan industri dapat dibentuk suatu perusahaan Kawasan Industri yangmengelola kawasan industri

7) khusus untuk kawasan industri pihak pengelola wajib menyiapkan kajian studi Amdalsehingga pihak industri cukup menyiapkan RPL dan RKL

8) ketentuan tentang kawasan industri diatur tersendiri melalui Keppres Nomor 411996

tentang Kawasan Industri dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian danPerdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentang Standar Teknis Kawasan Industri yangmengatur beberapa aspek substansi serta hak dan kewajiban Perusahan KawasanIndustri Perusahaan Pengelola Kawasan Industri dan Perusahaan Industri dalampengelolaan Kawasan Industri

45 Kawasan pariwisata

a) Fungsi utama kawasan pariwisata

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 12

9 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Untuk memperkenalkan mendayagunakan dan melestarikan nilai-nilai sejarah budaya lokaldan keindahan alam serta sekaligus memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkanpersahabatan antar bangsaKegiatan pemanfaatan kawasan pariwisata juga mendukung upaya penyediaan lapangankerja yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah yang

bersangkutan Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasanpariwisata dapat berupa wisata alam atau pun wisata sejarah dan konservasi budaya

b) Kriteria umum pemanfaatan

1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan kegiatankepariwisataan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan

2) kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk memanfaatkan potensi keindahan alambudaya dan sejarah di kawasan pariwisata guna mendorong perkembangan pariwisatadengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat mutu dan keindahanlingkungan alam dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsional

dengan kawasan industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkan kegiatansektor jasa masyarakat

4) pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisatasosial pendidikan ilmu pengetahuan kebudayan dan agama harus memperhatikankelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya tersebut Pemanfaatan tersebutharus memiliki izin dari Pemerintah Daerah dan atau Kementerian yang menanganibidang Kebudayaan

5) pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapatmembantu memenuhi kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian bendacagar budaya yang bersangkutan

6) ketentuan tentang penguasaan pemilikan pengelolaan dan pemanfaatan benda-bendacagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan UUNomor 51992 tentang Benda Cagar Budaya

7) pemanfaatan ruang di kawasan pariwisata harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhati kan kaidah-kaidah pelestarianfungsi lingkungan hidup

8) pada kawasan pariwisata fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

9) harus memberikan dampak perkembangan terhadap pusat produksi seperti kawasanpertanian perikanan dan perkebunan

10) harus bebas polusi

11) pengelolaan dan perawatan benda cagar budaya dan situs adalah tanggungjawabpemerintahpemerintah daerah

12) setiap orang dilarang mengubah bentuk danatau warna mengambil atau memindahkanbenda cagar budaya dari lokasi keberadaannya

46 Kawasan permukiman

a) Fungsi utama kawasan permukiman Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupandan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan interaksi sosial

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 13

10 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Perumahan sebagai bagian dari permukiman berfungsi sebagai kumpulan tempat huniandan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perumahan permukiman peranserta masyarakat dan

pembinaan perumahan dan permukiman nasional mengacu kepada Undang-Undang

nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan Surat Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217KPTSM2002 tentang KebijakanStrategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP)

2) pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman harus sesuai dengan daya dukungtanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman daribencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagipengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkunganhidup

3) kawasan permukiman harus memiliki prasarana jalan dan terjangkau oleh saranatranportasi umum

4) pemanfaatan dan pengelolaan kawasan permukiman harus didukung oleh ketersediaanfasilitas fisik atau utilitas umum (pasar pusat perdagangan dan jasa perkantoran

sarana air bersih persampahan penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial(kesehatan pendidikan agama)

5) dalam hal kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba) penetapanlokasi dan penyediaan tanah penyelenggaraan pengelolaan dan pembinaannya diaturdi dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun danlingkungan siap bangun yang berdiri sendiri

6) tidak mengganggu fungsi lindung yang ada7) tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

47 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Fungsi utama kawasan perdagangan dan jasa

Untuk memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yangmembutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)Kegiatan perdagangan dan jasa cenderung lebih banyak menyerap tenaga kerja diperkotaan dan kontribusinya terhadap PDRB umumnya cukup dominan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen2) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain

(a) bangunan usaha perdagangan (eceran dan grosir) toko warung tempatperkulakan pertokoan dan sebagainya

(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel dan penginapan(c) bangunan penyimpanan dan pergudangan gedung tempat parkir ruang pamer

gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisatarekreasi (di ruang tertutup) bioskop area bermain

3) pemanfaatan ruang di kawasan perdagangan dan jasa harus diperuntukkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 10: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 10

7 dari 38Daftar

SNI 200BACK

16) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan17) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan tanpa mengurangikesejahteraan masyarakat

43 Kawasan pertambangan

a) Fungsi utama kawasan pertambangan Menghasilkan barang hasil tambang yang meliputi minyak dan gas bumi bahan galianpertambangan secara umum dan bahan galian C Kegiatan pemanfaatan kawasanpertambangan mendukung upaya penyediaan lapangan kerja Hasil tambang jugamerupakan salah satu sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil)sebagaimana diatur dalam UU Nomor 332004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Sesuai dengan ketentuan pasal 4 (2) UU No 11 Tahun 1967 kewenangan pemerintahdaerah atas bahan galian mencakup atas bahan galian C yang meliputi penguasaan dan

pengaturan usaha pertambangannya Untuk bahan galian strategis golongan A dan vitalatau golongan B pelaksanaannya dilakukan oleh Menteri Khusus bahan galian golongan Bpengaturan usaha pertambangannya dapat diserahkan kepada pemerintah daerah provinsi

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang penggolongan pelaksanaan penguasaan bahan galian

bentuk dan organisasi perusahaan pertambangan usaha pertambangan kuasapertambangan dan hubungan kuasa pertambangan dengan hak-hak tanah mengacukepada Undang-Undang nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan PokokPertambangan

2) ketentuan pokok tentang penguasaan dan pengusahaan kegiatan usaha hulukegiatan usaha hilir hubungan kegiatan usaha minyak dan gas bumi dengan hak atas

tanah serta pembinaan dan pengawasan mengacu kepada Undang-Undang nomor 22tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

3) pemanfaatan ruang beserta sumberdaya tambang dan galian di kawasanpertambangan harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatdengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadangan pembangunanyang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsilingkungan hidup

4) kegiatan pertambangan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalamnegeri dan berbagai keperluan masyarakat serta meningkatkan ekspor meningkatkanpenerimaan negara dan pendapatan daerah serta memperluas lapangan pekerjaandan kesempatan usaha

5) setiap kegiatan pertambangan harus memberdayakan masyarakat dilingkungan yang

dipengaruhinya guna kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat6) kegiatan pertambangan harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang

dilengkapi dengan RPL dan RKL7) kegiatan pertambangan mulai dari tahap perencanaan tahap ekplorasi hingga

eksploitasi harus diupayakan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan perselisihandan atau persengketaan dengan masyarakat setempat

8) rencana kegiatan eksploitasi harus disetujui oleh dinas pertambangan setempat danatau oleh Departemen Pertambangan dan Energi dan pelaksanaannya dilaporkansecara berkala

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 11

8 dari 38Daftar

SNI 200BACK

9) pada lokasi kawasan pertambangan fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringanlistrik jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

44 Kawasan peruntukan industri

a) Fungsi utama kawasan peruntukan industri Untuk memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi kegiatan produksi di satulokasi dengan biaya investasi prasarana yang efisien Kegiatan pemanfaatan kawasanperuntukan industri juga mendukung upaya penyediaan lapangan kerja serta meningkatkannilai tambah komoditas yang pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) di wilayah yang bersangkutan Selain itu berkumpulnya kegiatan industri di suatukawasan dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkunganyang mungkin ditimbulkanSebagian atau seluruh bagian kawasan peruntukan industri dapat dikelola oleh satupengelola tertentu Dalam hal ini kawasan yang dikelola oleh satu pengelola tertentutersebut disebut kawasan industri

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan industri serta

izin usaha industri mengacu kepada Undang-Undang nomor 5 tahun 1984 tentangPerindustrian

2) pemanfaatan ruang untuk peruntukan industri harus sebesar-besarnya diperuntukkanbagi upaya mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah danpeningkatan pendapatan yang tercipta akibat efisiensi biaya investasi dan prosesaglomerasi dengan tetap mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) jenis industri yang dikembangkan harus mampu menciptakan lapangan kerja dandapat meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat setempat Untuk itu jenis industriyang dikembangkan harus memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengankarakteristik lokasi setempat seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau

kemudahan akses ke pasar4) kawasan peruntukan industri harus memiliki kajian Amdal sehingga dapat ditetapkan

kriteria jenis industri yang diijinkan beroperasi di kawasan tersebut5) bagi kawasan peruntukan industri yang belum memiliki kajian studi Amdal industri

yang akan berdiri harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang dilengkapidengan RPL dan RKL

6) untuk mempercepat pengembangan kawasan peruntukan di dalam kawasanperuntukan industri dapat dibentuk suatu perusahaan Kawasan Industri yangmengelola kawasan industri

7) khusus untuk kawasan industri pihak pengelola wajib menyiapkan kajian studi Amdalsehingga pihak industri cukup menyiapkan RPL dan RKL

8) ketentuan tentang kawasan industri diatur tersendiri melalui Keppres Nomor 411996

tentang Kawasan Industri dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian danPerdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentang Standar Teknis Kawasan Industri yangmengatur beberapa aspek substansi serta hak dan kewajiban Perusahan KawasanIndustri Perusahaan Pengelola Kawasan Industri dan Perusahaan Industri dalampengelolaan Kawasan Industri

45 Kawasan pariwisata

a) Fungsi utama kawasan pariwisata

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 12

9 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Untuk memperkenalkan mendayagunakan dan melestarikan nilai-nilai sejarah budaya lokaldan keindahan alam serta sekaligus memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkanpersahabatan antar bangsaKegiatan pemanfaatan kawasan pariwisata juga mendukung upaya penyediaan lapangankerja yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah yang

bersangkutan Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasanpariwisata dapat berupa wisata alam atau pun wisata sejarah dan konservasi budaya

b) Kriteria umum pemanfaatan

1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan kegiatankepariwisataan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan

2) kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk memanfaatkan potensi keindahan alambudaya dan sejarah di kawasan pariwisata guna mendorong perkembangan pariwisatadengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat mutu dan keindahanlingkungan alam dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsional

dengan kawasan industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkan kegiatansektor jasa masyarakat

4) pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisatasosial pendidikan ilmu pengetahuan kebudayan dan agama harus memperhatikankelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya tersebut Pemanfaatan tersebutharus memiliki izin dari Pemerintah Daerah dan atau Kementerian yang menanganibidang Kebudayaan

5) pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapatmembantu memenuhi kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian bendacagar budaya yang bersangkutan

6) ketentuan tentang penguasaan pemilikan pengelolaan dan pemanfaatan benda-bendacagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan UUNomor 51992 tentang Benda Cagar Budaya

7) pemanfaatan ruang di kawasan pariwisata harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhati kan kaidah-kaidah pelestarianfungsi lingkungan hidup

8) pada kawasan pariwisata fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

9) harus memberikan dampak perkembangan terhadap pusat produksi seperti kawasanpertanian perikanan dan perkebunan

10) harus bebas polusi

11) pengelolaan dan perawatan benda cagar budaya dan situs adalah tanggungjawabpemerintahpemerintah daerah

12) setiap orang dilarang mengubah bentuk danatau warna mengambil atau memindahkanbenda cagar budaya dari lokasi keberadaannya

46 Kawasan permukiman

a) Fungsi utama kawasan permukiman Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupandan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan interaksi sosial

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 13

10 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Perumahan sebagai bagian dari permukiman berfungsi sebagai kumpulan tempat huniandan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perumahan permukiman peranserta masyarakat dan

pembinaan perumahan dan permukiman nasional mengacu kepada Undang-Undang

nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan Surat Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217KPTSM2002 tentang KebijakanStrategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP)

2) pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman harus sesuai dengan daya dukungtanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman daribencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagipengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkunganhidup

3) kawasan permukiman harus memiliki prasarana jalan dan terjangkau oleh saranatranportasi umum

4) pemanfaatan dan pengelolaan kawasan permukiman harus didukung oleh ketersediaanfasilitas fisik atau utilitas umum (pasar pusat perdagangan dan jasa perkantoran

sarana air bersih persampahan penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial(kesehatan pendidikan agama)

5) dalam hal kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba) penetapanlokasi dan penyediaan tanah penyelenggaraan pengelolaan dan pembinaannya diaturdi dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun danlingkungan siap bangun yang berdiri sendiri

6) tidak mengganggu fungsi lindung yang ada7) tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

47 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Fungsi utama kawasan perdagangan dan jasa

Untuk memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yangmembutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)Kegiatan perdagangan dan jasa cenderung lebih banyak menyerap tenaga kerja diperkotaan dan kontribusinya terhadap PDRB umumnya cukup dominan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen2) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain

(a) bangunan usaha perdagangan (eceran dan grosir) toko warung tempatperkulakan pertokoan dan sebagainya

(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel dan penginapan(c) bangunan penyimpanan dan pergudangan gedung tempat parkir ruang pamer

gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisatarekreasi (di ruang tertutup) bioskop area bermain

3) pemanfaatan ruang di kawasan perdagangan dan jasa harus diperuntukkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 11: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 11

8 dari 38Daftar

SNI 200BACK

9) pada lokasi kawasan pertambangan fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringanlistrik jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

44 Kawasan peruntukan industri

a) Fungsi utama kawasan peruntukan industri Untuk memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi kegiatan produksi di satulokasi dengan biaya investasi prasarana yang efisien Kegiatan pemanfaatan kawasanperuntukan industri juga mendukung upaya penyediaan lapangan kerja serta meningkatkannilai tambah komoditas yang pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) di wilayah yang bersangkutan Selain itu berkumpulnya kegiatan industri di suatukawasan dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkunganyang mungkin ditimbulkanSebagian atau seluruh bagian kawasan peruntukan industri dapat dikelola oleh satupengelola tertentu Dalam hal ini kawasan yang dikelola oleh satu pengelola tertentutersebut disebut kawasan industri

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan industri serta

izin usaha industri mengacu kepada Undang-Undang nomor 5 tahun 1984 tentangPerindustrian

2) pemanfaatan ruang untuk peruntukan industri harus sebesar-besarnya diperuntukkanbagi upaya mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah danpeningkatan pendapatan yang tercipta akibat efisiensi biaya investasi dan prosesaglomerasi dengan tetap mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) jenis industri yang dikembangkan harus mampu menciptakan lapangan kerja dandapat meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat setempat Untuk itu jenis industriyang dikembangkan harus memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengankarakteristik lokasi setempat seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau

kemudahan akses ke pasar4) kawasan peruntukan industri harus memiliki kajian Amdal sehingga dapat ditetapkan

kriteria jenis industri yang diijinkan beroperasi di kawasan tersebut5) bagi kawasan peruntukan industri yang belum memiliki kajian studi Amdal industri

yang akan berdiri harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang dilengkapidengan RPL dan RKL

6) untuk mempercepat pengembangan kawasan peruntukan di dalam kawasanperuntukan industri dapat dibentuk suatu perusahaan Kawasan Industri yangmengelola kawasan industri

7) khusus untuk kawasan industri pihak pengelola wajib menyiapkan kajian studi Amdalsehingga pihak industri cukup menyiapkan RPL dan RKL

8) ketentuan tentang kawasan industri diatur tersendiri melalui Keppres Nomor 411996

tentang Kawasan Industri dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian danPerdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentang Standar Teknis Kawasan Industri yangmengatur beberapa aspek substansi serta hak dan kewajiban Perusahan KawasanIndustri Perusahaan Pengelola Kawasan Industri dan Perusahaan Industri dalampengelolaan Kawasan Industri

45 Kawasan pariwisata

a) Fungsi utama kawasan pariwisata

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 12

9 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Untuk memperkenalkan mendayagunakan dan melestarikan nilai-nilai sejarah budaya lokaldan keindahan alam serta sekaligus memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkanpersahabatan antar bangsaKegiatan pemanfaatan kawasan pariwisata juga mendukung upaya penyediaan lapangankerja yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah yang

bersangkutan Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasanpariwisata dapat berupa wisata alam atau pun wisata sejarah dan konservasi budaya

b) Kriteria umum pemanfaatan

1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan kegiatankepariwisataan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan

2) kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk memanfaatkan potensi keindahan alambudaya dan sejarah di kawasan pariwisata guna mendorong perkembangan pariwisatadengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat mutu dan keindahanlingkungan alam dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsional

dengan kawasan industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkan kegiatansektor jasa masyarakat

4) pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisatasosial pendidikan ilmu pengetahuan kebudayan dan agama harus memperhatikankelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya tersebut Pemanfaatan tersebutharus memiliki izin dari Pemerintah Daerah dan atau Kementerian yang menanganibidang Kebudayaan

5) pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapatmembantu memenuhi kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian bendacagar budaya yang bersangkutan

6) ketentuan tentang penguasaan pemilikan pengelolaan dan pemanfaatan benda-bendacagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan UUNomor 51992 tentang Benda Cagar Budaya

7) pemanfaatan ruang di kawasan pariwisata harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhati kan kaidah-kaidah pelestarianfungsi lingkungan hidup

8) pada kawasan pariwisata fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

9) harus memberikan dampak perkembangan terhadap pusat produksi seperti kawasanpertanian perikanan dan perkebunan

10) harus bebas polusi

11) pengelolaan dan perawatan benda cagar budaya dan situs adalah tanggungjawabpemerintahpemerintah daerah

12) setiap orang dilarang mengubah bentuk danatau warna mengambil atau memindahkanbenda cagar budaya dari lokasi keberadaannya

46 Kawasan permukiman

a) Fungsi utama kawasan permukiman Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupandan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan interaksi sosial

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 13

10 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Perumahan sebagai bagian dari permukiman berfungsi sebagai kumpulan tempat huniandan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perumahan permukiman peranserta masyarakat dan

pembinaan perumahan dan permukiman nasional mengacu kepada Undang-Undang

nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan Surat Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217KPTSM2002 tentang KebijakanStrategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP)

2) pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman harus sesuai dengan daya dukungtanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman daribencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagipengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkunganhidup

3) kawasan permukiman harus memiliki prasarana jalan dan terjangkau oleh saranatranportasi umum

4) pemanfaatan dan pengelolaan kawasan permukiman harus didukung oleh ketersediaanfasilitas fisik atau utilitas umum (pasar pusat perdagangan dan jasa perkantoran

sarana air bersih persampahan penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial(kesehatan pendidikan agama)

5) dalam hal kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba) penetapanlokasi dan penyediaan tanah penyelenggaraan pengelolaan dan pembinaannya diaturdi dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun danlingkungan siap bangun yang berdiri sendiri

6) tidak mengganggu fungsi lindung yang ada7) tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

47 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Fungsi utama kawasan perdagangan dan jasa

Untuk memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yangmembutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)Kegiatan perdagangan dan jasa cenderung lebih banyak menyerap tenaga kerja diperkotaan dan kontribusinya terhadap PDRB umumnya cukup dominan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen2) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain

(a) bangunan usaha perdagangan (eceran dan grosir) toko warung tempatperkulakan pertokoan dan sebagainya

(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel dan penginapan(c) bangunan penyimpanan dan pergudangan gedung tempat parkir ruang pamer

gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisatarekreasi (di ruang tertutup) bioskop area bermain

3) pemanfaatan ruang di kawasan perdagangan dan jasa harus diperuntukkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 12: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 12

9 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Untuk memperkenalkan mendayagunakan dan melestarikan nilai-nilai sejarah budaya lokaldan keindahan alam serta sekaligus memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkanpersahabatan antar bangsaKegiatan pemanfaatan kawasan pariwisata juga mendukung upaya penyediaan lapangankerja yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah yang

bersangkutan Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasanpariwisata dapat berupa wisata alam atau pun wisata sejarah dan konservasi budaya

b) Kriteria umum pemanfaatan

1) ketentuan pokok tentang pengaturan pembinaan dan pengembangan kegiatankepariwisataan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan

2) kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk memanfaatkan potensi keindahan alambudaya dan sejarah di kawasan pariwisata guna mendorong perkembangan pariwisatadengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat mutu dan keindahanlingkungan alam dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3) kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsional

dengan kawasan industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkan kegiatansektor jasa masyarakat

4) pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisatasosial pendidikan ilmu pengetahuan kebudayan dan agama harus memperhatikankelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya tersebut Pemanfaatan tersebutharus memiliki izin dari Pemerintah Daerah dan atau Kementerian yang menanganibidang Kebudayaan

5) pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapatmembantu memenuhi kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian bendacagar budaya yang bersangkutan

6) ketentuan tentang penguasaan pemilikan pengelolaan dan pemanfaatan benda-bendacagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan UUNomor 51992 tentang Benda Cagar Budaya

7) pemanfaatan ruang di kawasan pariwisata harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadanganpembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhati kan kaidah-kaidah pelestarianfungsi lingkungan hidup

8) pada kawasan pariwisata fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

9) harus memberikan dampak perkembangan terhadap pusat produksi seperti kawasanpertanian perikanan dan perkebunan

10) harus bebas polusi

11) pengelolaan dan perawatan benda cagar budaya dan situs adalah tanggungjawabpemerintahpemerintah daerah

12) setiap orang dilarang mengubah bentuk danatau warna mengambil atau memindahkanbenda cagar budaya dari lokasi keberadaannya

46 Kawasan permukiman

a) Fungsi utama kawasan permukiman Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupandan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan interaksi sosial

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 13

10 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Perumahan sebagai bagian dari permukiman berfungsi sebagai kumpulan tempat huniandan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perumahan permukiman peranserta masyarakat dan

pembinaan perumahan dan permukiman nasional mengacu kepada Undang-Undang

nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan Surat Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217KPTSM2002 tentang KebijakanStrategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP)

2) pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman harus sesuai dengan daya dukungtanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman daribencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagipengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkunganhidup

3) kawasan permukiman harus memiliki prasarana jalan dan terjangkau oleh saranatranportasi umum

4) pemanfaatan dan pengelolaan kawasan permukiman harus didukung oleh ketersediaanfasilitas fisik atau utilitas umum (pasar pusat perdagangan dan jasa perkantoran

sarana air bersih persampahan penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial(kesehatan pendidikan agama)

5) dalam hal kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba) penetapanlokasi dan penyediaan tanah penyelenggaraan pengelolaan dan pembinaannya diaturdi dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun danlingkungan siap bangun yang berdiri sendiri

6) tidak mengganggu fungsi lindung yang ada7) tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

47 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Fungsi utama kawasan perdagangan dan jasa

Untuk memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yangmembutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)Kegiatan perdagangan dan jasa cenderung lebih banyak menyerap tenaga kerja diperkotaan dan kontribusinya terhadap PDRB umumnya cukup dominan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen2) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain

(a) bangunan usaha perdagangan (eceran dan grosir) toko warung tempatperkulakan pertokoan dan sebagainya

(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel dan penginapan(c) bangunan penyimpanan dan pergudangan gedung tempat parkir ruang pamer

gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisatarekreasi (di ruang tertutup) bioskop area bermain

3) pemanfaatan ruang di kawasan perdagangan dan jasa harus diperuntukkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 13: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 13

10 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Perumahan sebagai bagian dari permukiman berfungsi sebagai kumpulan tempat huniandan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) ketentuan pokok tentang perumahan permukiman peranserta masyarakat dan

pembinaan perumahan dan permukiman nasional mengacu kepada Undang-Undang

nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan Surat Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217KPTSM2002 tentang KebijakanStrategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP)

2) pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman harus sesuai dengan daya dukungtanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman daribencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagipengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkunganhidup

3) kawasan permukiman harus memiliki prasarana jalan dan terjangkau oleh saranatranportasi umum

4) pemanfaatan dan pengelolaan kawasan permukiman harus didukung oleh ketersediaanfasilitas fisik atau utilitas umum (pasar pusat perdagangan dan jasa perkantoran

sarana air bersih persampahan penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial(kesehatan pendidikan agama)

5) dalam hal kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba) penetapanlokasi dan penyediaan tanah penyelenggaraan pengelolaan dan pembinaannya diaturdi dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun danlingkungan siap bangun yang berdiri sendiri

6) tidak mengganggu fungsi lindung yang ada7) tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam

47 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Fungsi utama kawasan perdagangan dan jasa

Untuk memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yangmembutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)Kegiatan perdagangan dan jasa cenderung lebih banyak menyerap tenaga kerja diperkotaan dan kontribusinya terhadap PDRB umumnya cukup dominan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan 1) peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen2) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain

(a) bangunan usaha perdagangan (eceran dan grosir) toko warung tempatperkulakan pertokoan dan sebagainya

(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel dan penginapan(c) bangunan penyimpanan dan pergudangan gedung tempat parkir ruang pamer

gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisatarekreasi (di ruang tertutup) bioskop area bermain

3) pemanfaatan ruang di kawasan perdagangan dan jasa harus diperuntukkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memelihara sumber daya tersebutsebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 14: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 14

11 dari 38Daftar

SNI 200BACK

48 Fasilitas penunjang

481 Fasilitas sosial

a) Fungsi utama fasilitas sosial

Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kualitas kehidupan yang layakFasilitas sosial merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa kawasan budidayamenimbulkan bangkitan aktivitas Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan melayanikebutuhan sosial masyarakat Jenis pelayanan kepada masyarakat mencakup pelayananpendidikan kesehatan pelayanan umum rekreasi dan kebudayaan perbelanjaan danniaga peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau

b) Kriteria umum fasilitas sosial 1) penetapan dan pendistribusian fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan

perdesaan harus mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan pendudukperkembangan penduduk status sosial ekonomi masyarakat nilai-nilai potensimasyarakat dan pola kebudayaan penduduk

2) penetapan dan pendistribusi fasilitas sosial harus memperhatikan faktor lingkungan

terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenai skala pelayanan letak geografislingkungan sifat keterpusatan fasilitas sosial

3) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusditempatkan pada lokasi yang tepat agar mudah terjangkau dan mempunyai manfaatyang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas sosial hendaknya dapatdinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas sosial harus dapat mendukung upaya pengembangan kotadalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapat menjadipusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas sosial dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas sosial harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas sosial tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaskesehatan peribadatan rekreasi dan olahraga ruang terbuka hijau

8) pada kawasan permukiman pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosial berkisarmaksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi fasilitaspendidikan kesehatan peribadatan rekreasi dan kebudayaan perbelanjaanpelayanaan umum olahraga dan ruang terbuka hijau

9) pada kawasan perdagangan dan jasa pemanfaatan lahan untuk fasilitas sosialberkisar maksimal 10 dari luas lahan Fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi

faslitas kesehatan rekreasi peribadatan olahraga dan ruang terbuka hijau10) pada kawasan pariwisata fasilitas sosial yang harus tersedia meliputi faslitas

kesehatan rekreasi peribadatan dan ruang terbuka hijau

482 Fasilitas umum

a) Fungsi utama fasilitas umum Penyediaan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kualitaskehidupan yang layak Fasilitas umum merupakan fungsi penunjang bagi kegiatan beberapa

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 15: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 15

12 dari 38Daftar

SNI 200BACK

kawasan budidaya mencakup fasilitas tempat pemakaman umum fasilitas tempatpembuangan sampah dan fasilitas terminal

b) Kriteria umum fasilitas umum1) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

mempertimbangkan jumlah penduduk kepadatan penduduk perkembangan

penduduk dan status sosial ekonomi masyarakat2) penyediaan fasilitas umum dalam suatu kawasan perkotaan dan perdesaan harus

memperhatikan faktor lingkungan terutama berkaitan dengan pertimbangan mengenaiskala pelayanan letak geografis lingkungan sifat keterpusatan fasilitas umum

3) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmempunyai manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

4) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemerataan pelayanan Fasilitas fisik hendaknya dapat dinikmatidan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

5) pengembangan fasilitas umum diharapkan dapat mendukung upaya pengembangankota dalam kerangka pengembangan sistem perkotaan yang secara hirarkis dapatmenjadi pusat-pusat pengembangan wilayah

6) pengembangan fasilitas umum dalam kawasan perkotaan dan perdesaan harusmemperhatikan asas pemenuhan kebutuhan Fasilitas umum harus dapat memenuhikebutuhan yang layak bagi masyarakat dengan standar jumlah penduduk pendukunguntuk setiap fasilitas fisik tersebut yang disesuaikan dengan karakteristik kota

7) pada kawasan peruntukan industri pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum maksimal12 dari luas lahan Fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan air bersih

jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampah saluranpembuangan air kotor dan gas

8) pada kawasan permukiman Fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan airbersih jaringan jalan raya listrik telepon drainase tempat pembuangan sampahsaluran pembuangan air kotor dan gas dan tempat pemakaman umum

9) pada kawasan perdagangan dan jasafasilitas umum yang harus tersedia meliputi

jaringan listrik telepon pembuangan sampah drainase saluran pembuangan airkotor dan fasilitas jalan raya

10) Pada kawasan pariwisata fasilitas umum yang harus tersedia meliputi jaringan listriktelepon jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran airkotor

4821 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Fungsi utama TPU Fasilitas TPU merupakan fungsi penunjang terhadap kegiatan kawasan permukiman yangberkaitan dengan penyediaan tempat pemakaman jenazah untuk penduduk di kawasanperkotaan dan perdesaan Aktivitas pelayanan ini berkaitan dengan fungsi melayani

kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sosial Selain itu TPU jugaberfungsi sebagai ruang terbuka hijau baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan

b) Kriteria umum dan norma-norma pemanfaatan1) areal tanah untuk keperluan TPU diberikan status hak pakai selama dipergunakan

untuk keperluan pemakaman2) penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk keperluan TPU dilaksanakan oleh

Kepala Daerah (BupatiWalikota) di bawah koordinasi Gubernur dan untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3) pengelolaan TPU yang terletak di kawasan perkotaan dan perdesaan dilakukan olehPemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Daerah

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 16: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 16

13 dari 38Daftar

SNI 200BACK

KabupatenKota dan bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta

4) pengelolaan TPU di Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan PeraturanDaerah KabupatenKota yang bersangkutan

5) pengelolaan TPU harus memperhatikan dan mengindahkan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan hidup6) pengelolaan TPU sebaiknya tidak memberatkan warga masyarakat7) pengelolaan TPU oleh Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi berdasarkan

Peraturan Daerah terhadap penggunaan pemakaman dengan tarif yang wajar8) TPU yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menjadi penghambat peningkatan

mutu lingkungan tidak difungsikan lagi9) pemindahan TPU ke tempat lain ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan

bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta dengan persetujuan DPRD yang bersangkutan

4822 Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

a) Fungsi Utama TPA SampahTPA sampah berfungsi sebagai penunjang bagi kegiatan penduduk di kawasan budidayayang mengakibatkan timbulan sampah dari aktivitas manusia Pemilihan lokasi TPAmengikuti ketentuan (SNI 03-3241-1994 tentang tatacara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah )

b) Kriteria umum Pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum ketentuanperundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup AMDAL ketertiban umumkebersihan kotalingkungan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah danperencanaan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Yakni1) operasi dan pemeliharaan TPA sampah mengikuti ketentuan yang berlaku2) TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya lokasinya harus

diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda

3) lahan bekas TPA dapat digunakan untuk fungsi lainnya sesuai dengan aturan yangberlaku

4823 Terminal

a) Fungsi Utama Terminal Fasilitas terminal berfungsi melayani pergerakan masyarakat baik yang akan meneruskanperjalanan dengan moda angkutan yang sama maupun yang harus berganti moda angkutanlain untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir Selain itu terminal berfungsi pulasebagai tempat pengaturan dan pengawasan pengoperasian kendaraan umum Utamanyauntuk terminal angkutan dari luar kota yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kotaTerminal sebagai bangkitan kegiatan aktivitas manusia berfungsi pula membuka peluang

kerja bagi penduduk di kawasan perkotaan dan perdesaanb) Kriteria umum pemanfaatan

1) penentuan lokasi terminal dilakukan berdasarkan rencana umum jaringan transportasi jalan

2) kegiatan pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota3) di lokasi terminal bisa dilakukan kegiatan usaha penunjang baik oleh badan hukum

maupun perorangan4) pada lokasi terminal fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik telepon

jaringan jalan raya tempat pembuangan sampah drainase dan saluran air kotor5) penentuan lokasi terminal penumpang maupun barang harus memperhatikan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 17: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 17

14 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(a) rencana Umum Tata Ruang(b) kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal(c) keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda(d) kondisi topografi lokasi terminal(e) kelestarian lingkungan

5 Ketentuan teknis

Ketentuan teknis ini berisi karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kriteria serta batasan tekniskawasan budidaya fasilitas sosial dan fasilitas umum

51 Kawasan hutan produksi

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahanBerdasarkan SK Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi sebagai berikut

1) parameter yang diperhatikan dan diperhitungkan dalam penetapan hutan produksiadalah lereng (kemiringan) lapangan jenis tanah dan intensitas hujan

2) untuk keperluan penilaian fisik wilayah setiap parameter tersebut dibedakan dalam 5tingkatan (kelas) yang diuraikan dengan tingkat kepekaannya terhadap erosi Makintinggi nilai kelas parameter makin tinggi pula tingkat kepekaannya terhadap erosi

3) skoring fisik wilayah ditentukan oleh total nilai kelas ketiga parameter setelah masing-masing nilai kelas parameter dikalikan dengan bobot 20 untuk parameter lereng bobot15 untuk parameter jenis tanah dan bobot 10 parameter intensitas hujan (lihat tabel 1 2dan 3) Pembagian kelas masing-masing parameter adalah sebagai berikut

Tabel 1 Skoring kelas lereng

KelasLereng

Kisaran DerajatLereng

KeteranganHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 0 ndash 8 datar 202 8 ndash 15 landai 403 15 ndash 25 agak curam 604 25 ndash 45 curam 805 ge 45 sangat curam 100

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 2 Skoring kelas jenis tanah

KelasTanah

Kelompok Jenis TanahKepekaan

Terhadap ErosiHasil Nilai

Kelas x Bobot

1 Aluvial Tanah GleiPlanossol HidromorfKelabu Literite Air Tanah

tidak peka 15

2 Latosol agak peka 303 Brown Forest Soil Non kurang peka 45

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 18: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 184

15 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Calcic4 Andosol Laterictic

Gromusol Podsolikpeka 60

5 Regosol Litosol OrganosolRenzine

sangat peka 75

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

Tabel 3 Skoring kelas intensitas hujan

KelasIntensitas

Hujan

Kisaran Curah Hujan(mmhari hujan)

KeteranganHasil Nilai

Kelas xBobot

1 8 - 136 sangat rendah 102 136 - 207 rendah 203 207 - 277 sedang 30

4 277 - 348 tinggi 405 ge 348 sangat tinggi 50

Sumber Penanganan Khusus Kawasan Puncak ldquoKriteria Lokasi amp Standar Teknikrdquo DeptKimpraswil

4) berdasarkan hasil penjumlahan skoring ketiga parameter tersebut yaitu lereng jenislahan dan intenstas hujan suatu wilayah hutan dinyatakan memenuhi syarat untukditetapkan sebagai(a) hutan Produksi Tetap jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai lt 125 tidak

merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan

hutan produksi tetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya(b) hutan Produksi Terbatas jika memiliki skoring fisik wilayah dengan nilai 125 ndash 175

tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 mempunyai satuan bentangan sekurang-kurangnya 025 Ha(pada ketelitian skala peta 1 10000) serta bisa berfungsi sebagai kawasanpenyangga

(c) hutan Produksi yang Dapat Dikonversi jika memiliki skoring fisik wilayah dengannilai ge 175 tidak merupakan kawasan lindung sesuai SK Menteri Pertanian No837KptsUm111980 dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan kegiatanbudidaya lainnya serta berada di luar hutan suaka alam hutan wisata dan produksitetap hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya

b) Kriteria teknis1) radius atau jarak yang diperbolehkan untuk melakukan penebangan pohon di kawasan

hutan produksi (a) gt 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau(b) gt 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa(c) gt 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai(d) gt 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai(e) gt 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 19: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 19

16 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(f) gt 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepipantai

2) kawasan hutan produksi dapat dikonversi dengan ketentuan sebagai berikut(a) faktor-faktor kelas lereng jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing

dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 124 atau kurang

di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam(b) secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi

transmigrasi permukiman pertanian perkebunan industri3) luas kawasan hutan dalam setiap daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau minimal

30 dari luas daratan Berdasarkan pertimbangan tersebut setiap provinsi dankabupatenkota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 perlu menambah luashutannya Sedangkan bagi provinsi dan kabupatenkota yang luas kawasan hutannyalebih dari 30 tidak boleh secara bebas mengurangi luas kawasan hutannya

52 Kawasan pertanian

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan

Karakteristik kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah pertanian lahan keringdan pertanian tanaman tahunan Masing-masing karateristik kawasan pertanian tersebutmemiliki kriteria teknis seperti ditunjukkan pada Tabel 4

Tabel 4 Karakteristik kawasan pertanian

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanIklim

Kelembaban () 33 ndash 90 29 - 32 42 - 75Curah Hujan (mm) A B C (Schmidt amp

Ferguson 1951)

350 - 600 1200 - 1600

Sifat Fisik Tanah

Drainase agak baik sd agakterhambat

baik sd agakterhambat

Baik sd agakterhambat

Tekstur H ah s h ah s H ah sBahan Kasar () lt 15 lt 15 lt 35Kedalaman Tanah

(cm) gt 30 gt 30 gt 60Ketebalan Gambut

(cm) lt 200 lt 200 lt 200KematanganGambut

Saprik hemik saprik hemik saprik hemik

Tabel 4 (Lanjutan)

Kriteria TeknisPertanian Lahan

BasahPertanian Lahan

KeringPertanian Tanaman

TahunanRetensi Hara

Kejenuhan Basa () gt 30 gt 30 gt 30Kemasaman Tanah(pH) 55 - 82 56 - 76 52 - 75Kapasitas Tukar

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 20: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 20

17 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Kation (Cmol) gt 12 gt 12 gt 12KandunganC-Organik () gt 08 gt 08 gt 08Toksisitas

Kedalaman Bahan

Sulfidik (cm) gt 50 gt 50 gt 50Salinitas (dSm) lt 4 lt 4 lt 4Bahaya Erosi

Lereng () lt 8 lt 15 lt 40Tingkat BahayaErosi

R sd sd

Bahaya Banjir

Genangan F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

F0F11F12F21F23

Penyiapan Lahan

Batuan diPermukaan

() lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Singkapan Batuan () lt atau = 25 lt atau = 25 lt atau = 25

Sumber Puslitbangtanah Departemen Pertanian Keterangan

b) Kriteria Teknis1) pemanfaatan dan pengelolaan lahan harus dilakukan berdasarkan kesesuaian lahan2) upaya pengalihan fungsi lahan dari kawasan pertanian lahan kering tidak produktif

(tingkat kesuburan rendah) menjadi peruntukan lain harus dilakukan secara selektiftanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat3) kawasan pertanian lahan basah mencakup

(a) pola tanam monokultur tumpangsari campuran tumpang gilir(b) pola tanam(c) tindakan konservasi berkaitan dengan

(1) vegetatif pola tanam sepanjang tahun penanaman tanaman panen atas airtersedia dengan jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5-20 ldetikha untuk minapadi mutu air bebas polusi suhu 23-30ordm C oksigen pelarut 3-7 ppm amoniak 01ppm dan pH 5-7

(2) mekanik pembuatan pematang teras dan saluran drainase4) kawasan pertanian lahan kering mencakup

a kemiringan 0-6 tindakan konservasi secara vegetatif ringan tanpa tindakankonservasi secara mekanikb kemiringan 8-15

(a) tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman penanaman menurut kontur pupuk hijau pengembalian bahan organiktanaman penguat keras

(b) tindakan konservasi secara mekanik (ringan) teras gulud disertai tanamanpenguat keras

Tekstur Tanahak = agak kasars = sedangah = agak halush = halusk = kasar

Bahaya Erosi= sangat ringan

= ringan

= sedang

= berat

Kelas Bahaya Banjir (F)F0 TanpaF1 RinganF2 SedangF3 Agak BeratF4 Berat

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 21: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 21

18 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) tindakan konservasi secara mekanik (berat) teras gulud dengan interval tinggi075-15 m dilengkapi tanaman penguat dan saluran pembuang air ditanamirumput

c kemiringan 15-40(a) tindakan konservasi secara vegetatif (berat) pergiliran tanaman penanaman

menurut kontur pemberian mulsa sisa tanaman pupuk kandang pupuk hijausisipan tanaman tahunan atau batu penguat teras dan rokrak

(b) tindakan konservasi secara menarik (berat) teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras dan rokrak saluran pembuangan air ditanamirumput

5) kawasan pertanian tanaman tahunan mencakupa kemiringan 0-6 pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran

Tindakan konservasi vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan mulsapengolahan tanah minimum Tanpa tindakan konservasi secara mekanik

b kemiringan 8-15(a) pola tanam monokultur tumpang sari interkultur atau campuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras bangku

diperkuat dengan tanaman penguat atau rumputc kemiringan 25-40

(a) pola tanam monokultur interkultur ataucampuran(b) tindakan konservasi secara vegetatif tanaman penutup tanah penggunaan

mulsa pengolahan tanah minimal(c) tindakan konservasi secara mekanik saluran drainase rokrak teras indiviidu

6) kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budidaya tambak udang ikandengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ge 25 Ha budidaya perikanan terapung diair tawar luas ge 25 Ha atau jumlah ge 500 unit

7) pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan luas maksimum dan luas

minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanamanketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat modal kapasitas pabrik tingkatkepadatan penduduk pola pengembangan usaha kondisi geografis dan perkembanganteknologi

8) hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu paling lama 35(tiga puluh lima) tahun

9) lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan pemanfaatan lahannya dapatdialihkan untuk kegiatan non perkebunan

53 Kawasan pertambangan

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan untuk kawasan pertambangan golongan bahangalian C1) bahan galian terletak di daerah dataran perbukitan yang bergelombang atau landai

kemiringan lereng antara (0deg - 17deg) curam (17deg - 36deg) hingga sangat curam (gt 36deg)pada alur sungai dan cara pencapaian

2) lokasi tidak berada di kawasan hutan lindung3) lokasi tidak terletak pada bagian hulu dari alur-alur sungai (yang umumnya bergradien

dasar sungai yang tinggi)4) lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 22: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 22

19 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) Jenis dan besarnya cadangandeposit bahan tambang secara ekonomis menguntungkanuntuk dieksplorasi

6) lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam seperti gerakan tanah jalur gempa bahaya letusan gunung api dan sebagainya

b) Kriteria teknis

1) kegiatan penambangan tidak boleh dilakukan di kawasan lindung2) kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan3) lokasi tidak terletak terlalu dekat terhadap daerah permukiman Hal ini untuk menghindari

bahaya yang diakibatkan oleh gerakan tanah pencemaran udara serta kebisinganakibat lalu lintas pengangkutan bahan galian mesin pemecah batu ledakan dinamit dansebagainya Jarak dari permukiman 1 - 2 km bila digunakan bahan peledak dan minimal500 m bila tanpa peledakan

4) lokasi penambangan tidak terletak di daerah tadah (daerah imbuhan) untuk menjagakelestarian sumber air (mata air air tanah)

5) lokasi penggalian tidak dilakukan pada lereng curam (gt 40) yang kemantapanlerengnya kurang stabil Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor

54 Kawasan peruntukan industri

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan kawasan peruntukan industri yang berorientasibahan mentah 1) kemiringan lereng kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industri berkisar 0 ndash

25 pada kemiringan gt25 ndash 45 dapat dikembangkan kegiatanindustri dengan perbaikan kontur serta ketinggian tidak lebih dari1000 meter dpl

2) hidrologi bebas genangan dekat dengan sumber air drainase baik sampaisedang

3) klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yangmenuju permukiman penduduk

4) geologi dapat menunjang konstruksi bangunan tidak berada di daerahrawan bencana longsor

5) lahan area cukup luas minimal 20 ha karakteristik tanah bertekstursedang sampai kasar berada pada tanah marginal untuk pertanian

b) Kriteria teknis1) harus memperhatikan kelestarian lingkungan2) harus dilengkapi dengan unit pengolahan limbah3) harus memperhatikan suplai air bersih4) jenis industri yang dikembangkan adalah industri yang ramah lingkungan dan memenuhi

kriteria ambang limbah yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup5) pengelolaan limbah untuk industri yang berkumpul di lokasi berdekatan sebaiknya

dikelola secara terpadu

6) pembatasan pembangunan perumahan baru di kawasan peruntukan industri7) harus memenuhi syarat AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku8) memperhatikan penataan kawasan perumahan di sekitar kawasan peruntukan industri

Pembangunan kawasan industri minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak15-20 Km dari pusat kota

9) kawasan industri minimal berjarak 5 Km dari sungai tipe C atau D 10) persyaratan pemanfaatan air tanah dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 23: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 23

20 dari 38Daftar

SNI 200BACK

11) penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalandan saluran ruang terbuka hijau dan fasilitas penunjang Pola penggunaan lahan padakawasan industri secara teknis dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5 Pola penggunaan lahan pada kawasan industri

NoJenis

PenggunaanStruktur

Penggunaan ()Keterangan

1 Kaveling Industri Maksimal 70 Setiap kaveling harus mengikuti ketentuan KDBsesuai dengan Perda setempat

2 Jalan dan Saluran 8-12 Terdapat jalan primer dan jalan sekuder Tekanan gandar primer minimal 8 ton dan sekunderminimal 5 tonPerkerasan jalan minimal 7 meter

3 Ruang TerbukaHijau

Minimal 10 Dapat berupa jalur hijau (green belt ) taman danperimeter

4 Fasilitas Penunjang 6-12 Dapat berupa kantin guest house tempat ibadahfasilitas olahraga tempat pengolahan air bersihgardu induk rumah telekomunikasi

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di Daerah Balitbang Indag ndash Puslitbang 2001

12) setiap Kawasan Industri sesuai dengan luas lahan yang dikelola harusmengalokasikan lahannya untuk kaveling industri kaveling perumahan jalan dansarana penunjang dan raung terbuka hijau Alokasi lahan pada Kawasan Industridapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Alokasi lahan pada kawasan industri

Luas Lahan Dapat Dijual (Maksimal 70)

No LuasKawasan

Industri (Ha)

KavelingIndustri

()

KavelingKomersial ()

KavelingPerumahan

()

Jalan amp SaranaPenunjang

LainnyaMaksimal 70

RuangTerbukaHijau ()

1 10-20 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

2 gt20-50 65-70 Maksimal 10 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

3 gt50-100 60-70 Maksimal 125 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

4 gt100-200 50-70 Maksimal 15 Maksimal 10 Sesuai kebutuhan Minimal 10

5 gt200-500 45-70 Maksimal 175 10-25 Sesuai kebutuhan Minimal 10

6 gt500 40-70 Maksimal 20 10-30 Sesuai kebutuhan Minimal 10

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

13) Kawasan Industri harus menyediakan fasilitas fisik dan pelayanan umum Standar teknispelayanan umum dan fasilitas fisik di kawasan industri dapat dilihat tabel 7

Tabel 7 Standar teknis pelayanan umum di kawasan industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 24: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 24

21 dari 38Daftar

SNI 200BACK

NoTeknis

PelayananStandar Kebutuhan Keterangan

1 Tenaga kerja 90 - 110 tenaga kerjaHa

2 Luas lahan per

unit usaha

03 - 5 Ha Terdapat beberapa variasi urutan

kaveling Rata-rata kebutuhanlahan 134 HaUnit Usaha Industri

3 Listrik 015 - 02 MVAHa Sumber dari PLN atau swasta

4 Telekomunikasi 4 - 5 SSTHa Termasuk faximiletelexTelepon umum 1 SST16 Ha

5 Air bersih 055 ndash 075 literHa Sumber PDAMair tanah usahasendiri sesuai ketentuan yangberlaku

6 Saluran drainase Sesuai debit Ditempatkan di kiri kanan jalanutama dan lingkungan

7 Saluransewerage

Sesuai debit Saluran tertutup yang terpisah darisaluran drainase

8 Prasarana ampsarana sampah

1 bak sampahkaveling1 armada sampah20 Ha1 unit TPS20 Ha

Perkiraan limbah padat yangdihasilkan adalam 4 m3Hahari

9 Kapasitas kelolaIPAL

Standar influent BOD 400 - 600 mglCOD 600 - 800 mglTSS 400 - 600 mglPH 4 - 10

Kualitas parameter limbah cairyang berada di atas standarinfluent yang ditetapkan wajibdikelola terlebih dahulu oleh pabrikyang bersangkutan

10 Jaringan jalan a Jalan utama 2 jalur 1 arah dengan perkerasan2x7 m atau 1 jalur denganperkerasan minimal 8 m

b Jalan lingkungan 2 arah dengan perkerasan minimal

7 m11 Kebutuhan

hunian15 tenaga kerjaunithunian

12 Kebutuhanfasilitaskomersial

Sesuai kebutuhan denganmaksimum 20 luas lahan

Diperlukan Trade Center untukpromosi wilayah dan produk

13 Bangkitantransportasi

Ekspor 35TEUrsquosHaBulanImpor 30TEUrsquosHaBulan

Belum termasuk angkutan buruhdan karyawan

Sumber Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) di DaerahBalitbang Indag ndash Puslitbang 2001

55 Kawasan pariwisata

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) memiliki struktur tanah yang stabil2) memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak

negatif terhadap kelestarian lingkungan3) merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang produktif

(untuk wisata agro dapat dipertimbangkan pada lahan subur)4) memiliki aksesibilitas yang tinggi

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 25: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 25

22 dari 38Daftar

SNI 200BACK

5) tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional6) tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih7) terdiri dari lingkungan bangunan gedung bersejarah dan cagar budaya8) memiliki nilai sejarah ilmu pengetahuan dan budaya9) memiliki keunikan tertentu

10) dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair)

Karakteristik kawasan pariwisata secara lebih detail ditunjukkan pada tabel 8

Tabel 8 Karakteristik Kawasan Pariwisata

Kriteria TeknisNo Jenis Wisata

Fisik Prasarana Sarana

1 Wisata Alam

- WisataPegunungan

uuml Luas lahan minimal 100Ha

uumlMempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Iklim sejuk (di atas700 dpl atau suhu lt20

oC)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna air terjunsungai dan air panas

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan teleponuuml Mempunyai nilai

pencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai

uuml Tidak mengganggukelancaran lalu lintaspada jalur regional

uuml Tersedia angkutanumum

uumlJenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum musholapoliklinik dan wartel

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

- Wisata Bahari uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan(hrs jelas definitif)

uuml Mempunyai daya tarikflora amp fauna aquatic

pasir putih dan terumbukaranguuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu amp asapserta air yang tercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaipencapaian dankemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml

memperhatikan resikobahaya dan bencanauuml perlu ada perancangan

sempadan pantai yangmemperatikan tinggigelombang laut

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaituhotelpenginapanrumah makan kantorpengelola tempatrekreasi amp hiburanWC umum danmushola

uuml Gaya bangunan

disesuaikan dengankondisi lingkungandan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

Tabel 8 (Lanjutan)Kriteria Teknis

No Jenis WisataFisik Prasarana Sarana

2 Wisata Buatan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 26: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 26

23 dari 38Daftar

SNI 200BACK

- Wisata Sejarahdan Budaya

uuml Dibangun disesuaikandengan kebutuhan danperuntukannya

uuml Status kepemilikan harus jelas dan tidak

menimbulkan masalahdalam penguasaannya

uuml Mempunyai struktur tanahyang stabil

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilai pen-

capaian dan kemudah-an hubungan yangtinggi dan mudah dica-pai dengan kendaraanbermotor roda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Gaya bangunandisesuaikan dengankondisi lingkungan

dan dianjurkan untukmenampilkan ciri-ciribudaya daerah

uuml

uuml Mempunyai kemiringantanah yangmemungkinkan dibanguntanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml Mempunyai daya tarikhistoris kebudayaan dan

pendidikanuuml Harus bebas bau yang

tidak enak debu dan airyang tercemar

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor pe-ngelola tempat re-kreasi amp hiburan WCumum dan mushola

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

uuml Terdapat perkam-pungandesa adat

- Taman Rekreasi uuml Luas lahan minimal 3 Hauuml Mempunyai struktur tanah

yang stabiluuml Mempunyaiuuml kemiringan tanah yang

memungkinkan dibangun

tanpa memberikandampak negatif terhadapkelestarian lingkungan

uuml harus bebas bau yangtidak enak debua ir yangtercemar

uuml Jenis prasarana yangtersedia antara lain

jalan air bersih listrikdan telepon

uuml Mempunyai nilaiuuml pencapaian dan

kemudahan hubunganyang tinggi dan mudahdicapai dengankendaraan bermotorroda empat

uuml Tersedia angkutanumum

uuml Jenis sarana yangtersedia yaitu rumahmakan kantor

uuml pengelola tempat

rekreasi amp hiburanWC umum musholadan tempat parkir

uuml Harus tersedia se-kurang-kurangnya 3

jenis sarana rekreasiyang mengandungunsur hiburan pendi-dikan kebudayaandan arena bermainanak-anak

uuml Ada tempatruanganuntuk melakukan ke-

giatan peneranganwisata pentas senipameran dan penju-alan barang-baranghasil kerajinan

Sumber Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Departemen PU 200 3

b) Kriteria teknis1) pemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam untuk kegiatan

pariwisata alam dilaksanakan sesuai dengan azas konservasi sumberdaya alam hayatidan ekosistemnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 27: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 27

24 dari 38Daftar

SNI 200BACK

2) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk sarana pariwisata alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut(a) luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana

pariwisata alam maksimum 10 dari luas zona pemanfaatan taman nasional blokpemanfaatan taman hutan raya dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang

bersangkutan(b) bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat(c) tidak mengubah bentang alam yang ada

3) pemanfaatan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alamuntuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama30 tahun sesuai dengan jenis kegiatannya

4) pihak-pihak yang memanfaatkan kawasan Taman Nasional Taman Hutan Raya danTaman Wisata Alam untuk kegiatan pengusahaan pariwisata alam harus menyusunRencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam yang dilengkapi dengan AMDAL sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan TamanNasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha

(a) akomodasi seperti pondol wisata bumi perkemahan karavan dan penginapan(b) makanan dan minuman(c) sarana wisata tirta(d) angkutan wisata(e) cenderamata(f) sarana wisata budaya

6) dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat pemerintah daerah dapatmenetapkan kawasan lingkungan dan atau bangunan sebagai lingkungan danbangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya Penetapannya dilakukanapabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yangmempunyai keterkaitan keruangan sejarah dan arkeologi

7) penetapan kawasan lingkungan dan atau bangunan bersejarah sebagai kawasan

pariwisata oleh Pemerintah KotaKabupaten berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku

8) kriteria tolok ukur dan penggolongan lingkungan cagar budaya berdasarkan kriterianilai sejarah umur keaslian dan kelangkaan Sedangkan kriteria penggolonganbangunan cagar budaya berdasarkan kriteria nilai sejarah umur keaslian kelangkaantengeran landmark dan arsitektur Kriteria dan tolok ukur tersebuta adalah sebagaiberikut(a) nilai sejarah dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa perjuangan ketokohohan politik

sosial budaya yang menjadi simbol nilai kesejarahan tingkat nasional dan ataudaerah masing-masing

(b) umur dikaitkan dengan batas usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun(c) keaslian dikaitkan dengan keutuhan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun

struktur material tapak bangunan dan bangunan di dalamnya(d) kelangkaan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai satu-satunya atau yang

terlengkap dari jenisnya yang masih ada pada lingkungan lokal nasional atau dunia(e) tengeran dikaitkan dengan keberadaan sebuah bangunan tunggal monumen atau

bentang alam yang dijadikan simbol dan wakil dari suatu lingkungan(f) arsitektur dikaitkan dengan estetik dan rancangan yang menggambarkan suatu

zaman dan gaya tertentu9) berdasarkan kriteria dan tolak ukur kawasan lingkungan cagar budaya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yang berbeda satu dengan lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 28: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 284

25 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Penggolongan lingkungan cagar budaya diatur melalui Keputusan BupatiWalikotasetempat

10) pelestararian lingkungan dan bangunan cagar budaya yang dijadikan kawasanpariwisata harus mengikuti prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentukpenyajian dan tata letak dengan memperhatikan niai sejarah ilmu pengetahuan dan

kebudayaan11) pengembangan lahan yang berada dalam kawasan lingkungan cagar budaya harus

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

56 Kawasan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25 )2) Tersedia sumber air bersih baik air tanah maupun PDAM yang cukup Untuk air PDAM

suplai air antara 60 liter orghari ndash 100 liter orghari3) Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor banjir erosi abrasi)4) Drainase baik sampai sedang

5) Tidak berada pada wilayah sempadan sungaipantai wadukdanaumata air saluranpengairanrel kereta api dan daerah aman penerbangan

6) Tidak berada pada kawasan lindung7) Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanianpenyangga8) Menghindari sawah irigasi teknis

b) Kriteria dan batasan teknis1) penggunaan lahan 40 ndash 60 untuk pengembangan perumahan baru dari luas lahan

yang ada dan untuk kws-kws tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan

2) untuk pengembangan kawasan lingkungan perumahan tidak bersusun sedang

kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumahHa (dengan luas kaveling antara 90 ndash 200m2) sesuai dengan SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkunganperumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

3) dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik perlu dilakukanperemajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden No 5 Tahun1990

4) memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan permukiman diperdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alamserta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembanganmasyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidakbersusun maksimum 50 bangunan rumahha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang

memadai sesuai dengan Keputusan Menteri PU No 378KPTS19876) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan

(a) sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004 TatacaraPerencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan

(b) sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukupsehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan saluran pembuangan airhujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunandan daya resap tanah saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutupdilengkapi juga dengan sumur resapan dan dlengkapi denganpenanaman pohon

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 29: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 29

26 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitasnyakapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 literorang hari dan sambungankran umum 30 literoranghari

(d) sistem pembuangan sampah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenaitata cara teknik pengelolaan sampah perkotaan dan peraturan mengenai tata cara

pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman

7) penyediaan fasilitas pendidikan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 9

8) penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenisfasilitas yang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luaslahan yang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 10

9) penyediaan fasilitas ruang terbuka taman dan tempat olah raga di kawasanpermukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitas yang disediakan jumlah minimumpenghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahan yang dibutuhkan secara lebih rinciditunjukkan pada tabel 11

10) penyediaan fasilitas niaga di kawasan permukiman yang berkaitan dengan jenis fasilitasyang disediakan jumlah minimum penghuni yang dilayani letak jarak dan luas lahanyang dibutuhkan secara lebih rinci ditunjukkan pada tabel 12

11) pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang pedomanperencanaan permukiman perkotaan serta Permendagi no 1 tahun 1997 ttg penyerhanfasosfasum perumahan kepada pemerintah daerah

Tabel 9 Fasilitas pendidikan pada kawasan permukiman

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak Jarak

Luas lantai

yang

dibutuhkan

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 Pra belajar 1000 anak-anak usia Menampung pelaksa- Ditengah-tengah kelom Mudah dicapai dengan 125 m2 250

5-6 tahun sebanyak 8naan pendidikan pra pok keluarga radius pencapaian ma 15 m2s iswa

sekolah usia 5-6 tahun simum 500 meter dihi-

tung dari unit terjauh

2 Sekolah Dasar 1600 Menampung pelaksa- Tidak menyeberang Mudah dicapai dengan 15 m2siswa 2000

naan pendidikan seko- jalan lingkungan dan radius pencapaian mak

lah dasar masih tetap di tengah- simum 1000 meter dihi-

tengah kelompok ke- tung dari unit terjauh

luarga

3 S ekola h Lanjutan 4 800 Men am pung pelaksa- Tidak di p usat lingkun ga Radiu s ma ksim um 1 7 5 m2 siswa 9 000

Tingkat Pertama naan pendidikan seko- dapat digabung dengan 1000 meter dari unit

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani

pertama digabung dengan sarana

pendidikan lain4 Sekolah Lanjutan Men am pung pelaksa- Tidak di pusat lingkunga Radius maksimum 17 5 m2siswa 12500 untuk banguna

Tingkat Atas 4800 naan pendidikan seko- d apat d igab ung den gan 3000 meter dari unit 1 lantai

lah lanjutan tingkat lapangan olahraga atau yang dilayani 8000 untuk bangunan

pertama digabung dengan fasilitas 2 lantai

pendidikan lain 5000 untuk bangunan

3 lantai

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 30: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 30

27 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 10 Fasilitas kesehatan pada kawasan permukiman

Tabel 11 Fasilitas ruang terbuka taman dan tempat untuk olah raga

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi Letak JarakLuas lantai yang

dibutuhkan (m2)

Luas lahan yang

dibutuhkan (m2)

1 P osyandu 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 30 60

kesehatan untuk anak- lingkungan keluarga dan radius pencapaianamak usia bal ita dapat menya tu dengan maks imum 250 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh2 Balai pengobatan 1000 Memberikan pelayanan Terletak di tengah-tengah Mudah dicapai dengan 150 300

kesehatan kepada l ingkungan kelua rga dan rad ius pencapa ianpenduduk dapat menyatu dengan m aksim um 400 meter

kantor RTRW dari unit hunian terjauh

3 B KIA serta 10000 Memberikan pelayanan Di pusat kawasan Mudah dicapai dengan 600 1200Rumah bersalin kepada ibu-ibu dan se- radius pencapaian

sudah melahirkan serta maksimum 1000 meter

Memberikan pelayanan dari unit hunian terjauh

kepada anak-anak sam

pai usia 6 tahun4 P usk esm as 30000 M em beri kan pel ay anan B er ada di pusat l ingk ungan M udah di capai dengan 150

lebih lengkap kepada dekat dengan pelayanan radius pencapaian

penduduk dalam bidang pemerintah dapat bersatu maksimum 1000 meter

kesehatan mencakup dengan fasilitas kesehatan dari unit terjauh

dokter spesia l is anak la innyadan dokter gigi5 A potik 10000 Melayani penduduk Berada di antara kelompok Mudah dicapai dengan Minimum 36 15 m2jiwa

dalam pengadaan obat- hunian radius pencapaian

obatan maksimum 1000 meter

dari unit hunianterjauh

6 Jalur hijau 30000 1 Filter terhadap polusi Menyebar2 Mencegah terjadinya

perumahan sekunder

3 Menjaga kualitas

lingkungan perumahan

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perum ahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Maksimum

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Jarak Pelayanan

maksimum (m)

Luas areal

minimum (m2)Lokasi Fungsi

Ketentuan dan

Persyaratan

1 Taman 200 1000 200 Bersatu dengan tem- 1 Keseimbangan 1 Taman yang dapatpat bermain dan olah lingkungan digunakan oleh berba-

raga 2 Kenyamanan visual gai kelompok usia

3 Kontak dengan alam 2 Digunakan untuk4 Berinteraksi sosial rekreasi

3 Mencakup area un-tuk berjalan-jalan dan

duduk-dudukTaman 2000 2000 1000 Mengelompok dengan

pusat pelayanan seper

ti gedung-gedung serbaba guna pertokonan

Taman dan 30000 9000 Digabung denganlapangan olah raga sekolah

2 Parkir umum 2000 100 Di daerah pelayanan Tidak menggangguumum lalu lintas umum dan

kendaraanParkir umum 30000 1000 Di pusat pelayanan

Tingkat Atas umum

3 Pemberhentian 30000 2000 10 Dekat pertemuan antara

kendaraan umum jalan kolektor sekunderdengan arteri sekunder

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 31: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 31

28 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Tabel 12 Fasilitas niaga pada kawasan permukiman

57 Kawasan perdagangan dan jasa

a) Karakteristik lokasi dan Kesesuaian Lahan1) tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam2) lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota3) dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum bankATM pos polisi pos

pemadam kebakaran kantor pos pembantu tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial dan kegiatan pengunjung

4) terdiri dari perdagangan lokal regional dan antar regional

b) Kriteria dan batasan teknis1) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persil

atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dari

perpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu3) perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan

dengan kelas konsumen yang akan dilayani

4) jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain (a) bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) toko warung tempat perkulakan

pertokoan(b) bangunan penginapan hotel guest house motel hostel penginapan(c) bangunan penyimpanan gedung tempat parkir show room gudang(d) bangunan tempat pertemuan aula tempat konferensi(e) bangunan pariwisata (di ruang tertutup) bioskop area bermain

5) pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada pada persilatau merupakan bagian dari IMB

NoFasilitas yang

disediakan

Jumlah Minimun

penghuni yang

dilayani (jiwa)

Fungsi

Letak dan jarak

maksimum dari unit

hunian

Luas lantai

minimum (m2)

Luas lahan minimum

(m2)

1 Warung 250 Menjual sembilan ke- 1 Terletak di pusat ling- 50 100butuhan pokok kungan (termasuk gudang) (tidak bersatu dengan

2 Mudah dicapai rumah)3 Radius pencapaianmaksimum 500 meter

2 Pertokoan P amp D 2500 Menjual barang kebu- 1 Terletak di pusat ling- 480 1200tuhan sehari-hari ter- kungan (KDB 40)masuk sandang dan 2 Radius pencapaianpangan maksimum 500 meter

3 Pusat Perbelanjaan 2500 Menjual barang kebu- 1 T erletak pada jalan 13500Lingkungan tuhan sehari-hari ter- utama lingkungan (09 - 1 dari luas

masuk sayur daging 2 Terletak di pusat areal permukimanikan buah-buahan lingkungan yang dilayani)beras sandang alat-alat pendidikan rumah

tangga Berupa pasardan toko-toko lengkapdengan parkir umum

Sumber SNI 03-6981-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun di daerah perkotaan

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 32: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 32

29 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6) penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depan dariperpetakan kecuali untuk zona-zona tertentu

7) jauh dari daerah kriminalitas memiliki akses tinggi keseluruh penjuru kota tersedia ruangterbuka cukup luas ada penduduk yang dilayani persyaratan teknis kemiringan lahanantara 0 ndash 15

58 Fasilitas penunjang

581 Fasilitas umum

5811 Tempat pemakaman umum (TPU)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan disesuaikan dengan SNI 03-733-2004 Tata CaraPerencananaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan1) tidak berada dalam wilayah permukiman yang padat penduduknya2) menghindari penggunaan tanah yang subur3) memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup

4) mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup5) lokasi di pinggiran kota dapat tersebar6) lokasi TPU mudah dicapai dari kawasan pemukiman agar proses pemakaman dapat

dilakukan dengan cepat dan aman7) lokasi TPU mudah dijangkau dan mempunyai aksesibilitas yang tinggi dari jaringan jalan

arteri atau kolektorb) Kriteria teknis pengelolaan

1) pengembang perumahan tidak bersusun wajib menyediakan lahan untuk pemakamansebesar 2 dari luas lahan yang telah mendapatkan izin lokasi

2) penyediaan lokasi pemakaman untuk pengembang yang izin lokasinya lebih dari 250hektar dapat berada di dalam kawasan atau diluar kawasan sesuai dengan RTRWKabupatenKota Sementara pengembang perumahan yang izin lokasinya kurang dari

250 hektar secara bersama-sama dapat menyediakan lahan pemakaman diluar kawasanperumahan

3) dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan penyediaan lahan pemakamanpemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya yangletaknya saling berbatasan untuk menyediakan lahan TPU sesuai dengan peraturan danperundang-undangan yang berlaku

4) untuk ketertiban dan keteraturan TPU dapat dilakukan pengelompokan tempat bagimasing-masing pemeluk agama

5) penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang ditetapkan tidak lebih dari 25(dua setengah) meter x 15 (satu setengah) meter dengan kedalaman minimum 15 (satusetengah) meter

5812 Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) tidak terletak pada daerah banjir2) tidak terletak pada lokasi yang permukaan airnya tinggi3) tidak boleh di zona bahaya geologi (misalnya patahan dan sesar)4) tidak boleh memiliki muka air tanah lt 3 meter5) tidak boleh kelulusan tanah gt 10-6 mmdet6) jarak terhadap sumber air minum harus gt 100 meter di hilir aliran

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 33: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 33

30 dari 38Daftar

SNI 200BACK

7) dalam hal tidak ada zona yang memenuhi sub pasal 591a) 6) sd 9) maka harusdiadakan rekayasa teknologi

8) kemiringan zona harus lt 20 9) jarak dari lapangan terbang harus gt 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus

gt 1500 meter untuk jenis lain

10) tidak boleh pada daerah lindungcagar alam

b) Kriteria teknis pengelolaan1) harus memenuhi syarat AMDAL yang telah ditentukan sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku2) teknologi penanganannya ramah lingkungan3) untuk menghindari perembesan lindi terhadap air tanah perlu dilakukan

(a) pemilahan sampah yang dilaksanakan pada sumber sampah(b) efisiensi dalam pengangkutan sampah(c) teknologi pengolahan sampah yang mengacu pada

(1) prioritas kepada pengolahan sampah organik seperti proses Bio fertilized (2) memaksimalkan sistem 3 R (reuse recycle reduce )

(3) mengembangkan penggunaan sistem incenarator (4) sistem sanitary landfill tetap dipergunakan hanya untuk menampung residu

sampah yang tidak terolah dengan jumlah lokasi TPA yang tidak hanya satu4) pengolahan sampah menjadi sumber energi baru perlu dikembangkan5) posisi sanitary landfill harus di bawah air tanah karena dapat menimbulkan polusi air

yang menyebabkan bau uap zat kimia beracun bahan organik dan anorganikberacun serta bibit penyakit

6) standar pembangunan TPA sesuai dengan setiap jenisnya dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13 Standar pembangunan TPA

No Jenis Skala Besaran1 TPA dengan system control landfill atau Sanitary landfill

sect Luassect Kapasitas lt 10 Ha

lt 10000 ton2 TPA di daerah pasang surut

sect Luassect Kapasitas

lt 5 Halt 5000 ton

3 Pembangunan Transfer Station (kapasitas operasionai) lt 1000 tonhari4 Pembangunan Incenerator Semua Ukuran5 Bangunan Komposting dan daur ulang (kapasitas

sampah baku)gt 4 tonharigt 500 m2

7) TPA untuk permukiman baru bergabung dengan TPA terdekat sesuai denganketentuan yang berlaku

8) pembangun perumahan yang membangun 80 rumah harus menyediakan tempatpembuangan sampah sementara (TPS) alat pengumpul sedangkan pengangkutandan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada

9) metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan dengan(a) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas(b) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 34: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 34

31 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(c) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an aerob fakultatif maturasi)

10) Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa (a) pengomposan

(1) berdasarkan kapasitas (individual komunal skala lingkungan)

(2) berdasarkan proses (alami biologis dengan cacing biologis dengan mikroorganisme tambahan)

(b) insinerasi yang berwawasan lingkungan(c) daur ulang

(1) sampah an organik disesuaikan dengan jenis sampah(2) menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak

(d) pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan(e) biogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah)

11) khusus untuk TPA sampah di daerah pasang surut (sesuai dengan Petunjuk TeknisTata Cara Perencanaan TPA di Daerah Pasang Surut )

5813 Terminal

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan1) terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang2) terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal tipe A tipe

B dan tipe C(a) terminal tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota

antarpropinsi dan atau angkutan lintas batas negara angkutan antarkota dalampropinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(b) terminal tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkotadalam propinsi angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan

(c) terminal tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atauangkutan perdesaan

3) terminal barang menurut pelayanannya dikelompokkan menjadi terminal umum danterminal khusus

4) akses mudah dekat dengan jalan arteri primer

b) Kriteria teknis pengelolaan1) terminal penumpang maupun barang harus dilengkapi dengan fasilitas utama dan

fasilitas penunjang2) fasilitas utama di terminal penumpang meliputi jalur pemberangkatan jalur kedatangan

tempat parkir kendaraan umum bangunan kantor terminal tempat tunggu penunpangdanatau pengantar menara pengawas loket penjualan karcis rambu-rambu dan papaninformasi serta pelataran parkir kendaraan pengantar danatau taksi

3) fasilitas penunjang di terminal penumpang meliputi kamar kecil mushola kioskantin

ruang pengobatan ruang informasi dan pengaduan telepon umum tempat penitipanbarang dan taman

4) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi danatau ankutan lintas batas

negara(b) terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau

Jawa 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya(d) luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di Pulau Jawa

dan Sumatera dan 3 Ha di pulau lainnya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 35: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 35

32 dari 38Daftar

SNI 200BACK

(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

5) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe A

(a) terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

B(c) jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya(d) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya(e) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak

sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

6) persyaratan lokasi terminal penumpang tipe C

(a) terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan(b) terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A(c) tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan(d) mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal sesuai kebutuhan

untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal

7) persyaratan lokasi terminal barang(a) terletak dalam jaringan lintas angkutan barang(b) terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III

A(c) tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya

(d) mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jaraksekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya dihitung dari

jalan ke pintu keluar atau masuk terminal

8) pengelolaan terminal penumpang dan barang meliputi kegiatan perencanaanpelaksanaan dan pengawasan operasional terminal

9) terminal penumpang dan barang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapatberfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya meliputi kegiatan(a) menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal(b) menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu

marka dan papan informasi

(c) merawat saluran air(d) merawat instalasi listrik dan lampu penerangan(e) merawat alat komunikasi(f) merawat sistem hidran dan alat pemadam kebakaran

10) di lokasi terminal dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidakmengganggu fungsi pokok terminal seperti rumah makan fasilitas pos dantelekomunikasi pelayanan kebersihan dan sebagainya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 36: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 36

33 dari 38Daftar

SNI 200BACK

6 Peran masyarakat

61 Kriteria masyarakat

Masyarakat yakni seorang kelompok orang badan hukum dan badan usaha swasta sebagai

pelaku yang berkepentingan dengan pemanfaatan kawasan budidaya di wilayahnya

62 Hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan kawasan budidaya

Dalam kegiatan pemanfaatan ruang di KabupatenKota masyarakat memiliki hak dan kewajibanuntuk memperbaiki kualitas dan mendukung terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuaidengan rencana tata ruang serta dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang Masyarakatsebagai mitra pemerintah dapat mendayagunakan kemampuan secara aktif sebagai perwujudanhak dan kewajibannya

a) Hak masyarakat1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan

penataan ruang seperti rencana tata ruang wilayah kabupatenkota (RTRW) rencanadetil tata ruang kawasan (RDTR) melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telahditetapkan pada tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah

2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang berlaku sebagai akibatpelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Besarnya penggantian sesuaidengan peraturan perundangan hukum yang berlaku

b) Kewajiban masyarakatMengisi pembangunan kawasan budidaya secara tetib sesuai aturan dan secara legal

63 Bentuk peran masyarakat

a) Mengajukan usul saran atau keberatan secara langsung kepada pemerintah atau melaluimedia massa asosiasi profesi LSM dan lembaga formal kemasyarakatan

b) Berpartisipasi aktif dalam menjaga memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungansesuai arahan pemanfaatan ruang dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

c) Melaksanakan pembangunan sesuai rencana pemanfaatan ruang KabupatenKota yangtelah ditetapkan dengan cara memanfaatkan ruang sesuai dengan prosedur perijinan yangtelah berlaku

d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan agar dihindari pelaksanaan pembangunanyang menyimpang dari tata cara kriteria yang telah ditetapkan dengan cara melaporkanpelanggaran pemanfaatan ruang kepada instansi yang berwenang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 37: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 37

34 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran A(Informatif)

Daftar singkatan dan istilah

Aglomerasi Pemusatan kegiatan industri pada sautu lokasi yang dapatmeningkatkan dan mendorong pertumbuhan industri-industri lainnyasehingga secara akumulatif akan meningkatkan kegiatan ekonomidengan produk yang mengarah spesifik

Amdal Analisis Mengenai Dampak LingkunganBahan Galian A Bahan galian strategis bagi pertahanankeamanan negara atau

bagi perekonomian negaraBahan Galian B Bahan galian vital bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

banyakBahan Galian C Bahan galian yang tidak strategis dan vital bahan galian yang tidak

dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak baikkarena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya

DAS Daerah Aliran SungaiIMB Izin Mendirikan BangunanKasiba Kawasan Siap BangunLisiba Lingkungan Siap BangunPDAM Perusahaan Daerah Air MinumPDRB Produk Domestik Regional BrutoRKL Rencana Pengelolaan LingkunganRPL Rencana Pemantauan LingkunganPP Peraturan PemerintahSK Menteri Surat Keputusan Menteri

Sungai Golongan C Sungai yang airnya dapat digunakan untuk perikanan dan perternakanSungai Golongan D Sungai yang airnya dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan industri pembangkit listriktenaga air

TPU Tempat Pemakaman UmumTPA Tempat Pembuangan Akhir SampahTPS Tempat Pembuangan Sementara SampahUU Undang-Undang

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 38: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 384

35 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran B(Informatif)

Kedudukan pedoman pengelolaan kawasan budidaya

UU No 24 Tahun 1992tentang Penataan Ruang

PP No 47 Tahun 1997tentang RTRWN

Kepmen KimpraswilNo 327KPTSM2002 tentang PenetapanEnam Pedoman bidang Penataan Ruang

Pedoman PengelolaanKawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 39: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 39

36 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Lampiran D(Informatif)

Tim penyusun

No Nama Instansi

1 Ir Ruchyat Deni Dj MEng Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

2 Dra Lina Marlia CES Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

3 Ir Nelly Tiendas Direktorat Penataan Ruang WilayahBarat Direktorat Jenderal Penataan

Ruang

4 Ir James Siahaan MA Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

5 Dr Ir Doni J WidiantonoMEng Sc

Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

6 Sri Nurnaeni ST Direktorat Penataan Ruang NasionalDirektorat Jenderal Penataan Ruang

7 Tim Konsultan PT Buahbumi Bersama

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 40: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 40

37 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Bibliografi

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang RI No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Undang-Undang RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang RI No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-Undang RI No 23 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-Undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang RI No 18 Tahun 2004 tentang PerkebunanUndang-Undang RI No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pengolongan Bahan-Bahan Galian

Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintah di Bidang Pertambangan kepada Daerah Tingkat I

Peraturan Pemerintah RI No 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah untukKeperluan Tempat Pemakaman

Peraturan Pemerintah RI No 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di ZonaPemanfaatan Taman Nasional Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam

Peraturan Pemerintah RI No 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban SertaBentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah RI No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan PengelolaanHutan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Pemerintah RI No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Peraturan Presiden RI No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan UmumKeputusan Presiden RI No 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri

Instruksi Presiden RI No 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota

Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981 TentangPenetapan Batas Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal TransportasiJalan

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-51MenLH101995 tentang Baku Mutu LimbahCair bagi Kegiatan Industri

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001

Page 41: Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya

5132018 Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullkriteria-teknis-penataan-ruang-kawasan-budidaya 41

38 dari 38Daftar

SNI 200BACK

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 446Kpts-II1996 tentang Tata CaraPermohonanPemberian danPencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 1998 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kawasan Industri

Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No 327KPTSM2002 tentang Penetapan Enam PedomanBidang Penataan Ruang

Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor 403KPTSM2002tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171Kpts-II2002 tentang Kriteria Potensi HutanAlam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK)

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6886Kpts-II2002 tentang Pedoman dan Tata CaraPemberian Izin Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan IndikatorPengelolaan Hutan Alam Lestari pada Unit Pengelolaan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 83KPTSUM81981 tanggal 8 Agustus 1981penetapan batas hutan produksi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MSK1997 tentangStandar Teknis Kawasan Industri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan PrasaranaLingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestariandan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota SKBI ndash 2351 1987 Lampiran No 22Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378KPTS1987

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Kawasan Budidaya Dep PU 2003

Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation ) Kawasan Perkotaan Dep PU2004

Laporan Akhir ldquoPengembangan Terpadu Permukiman Desa Nelayanrdquo Departemen PekerjaanUmum 2000

Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate ) di Daerah BalitbangIndag-Puslitbang Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Deperindag Jakarta 2001