Kriteria Rancang Kota - parfikh.files.wordpress.com · padat, dan permanen, terdiri dari kelompok...

18
KRITERIA RANCANG KOTA http://www.parfikh.wordpress.com Kuliah ketiga, tanggal 17 Jan 2011, jam 13.40

Transcript of Kriteria Rancang Kota - parfikh.files.wordpress.com · padat, dan permanen, terdiri dari kelompok...

KRITERIA RANCANG KOTA

http://www.parfikh.wordpress.com

Kuliah ketiga, tanggal 17 Jan 2011, jam 13.40

DEFINISI KOTA

• Tergantung dari bidang ilmu (sudut

pandang) masing-masing: Bidang Geografi penekanan pada bentuk dan

fungsi kota

Bidang Geologi/Geodesi kekuatan dan

struktur tanah kaitannya dengan pembangunan

fisik kota

Antropolog lingkup budaya dan sejarah kota

Sosiolog klasifikasi permukiman dan perilaku

manusianya

Ilmu Hukum regulasi, peraturan dan

pengambilan keputusan dalam proses

pembangunan kota

DEFINISI KOTA

• Menurut pakar keteknikan (di dominasi oleh

Arsitek + Planologi = di Indonesia)

kebanyakan yang terjadi di LN = planologi

lebih dekat ke geografi

• Indonesia awalnya planologi lebih ke

permukiman perkotaan (seperti di Belanda)

Kota adalah cerminan dari suatu bentuk fisik

yang tercipta oleh hubungan antara ruang

dan massa (void – solid) dengan berbagai

pola yang terjadi

DEFINISI KOTA

• Definisi Klasik menurut Amos Rappoport: Sebuah kota adalah suatu permukiman yang relatif besar,

padat, dan permanen, terdiri dari kelompok individu-

individu yang heterogen dari segi sosial

• Ada sepuluh kriteria (Jorge E Hardoy) yang dikumpulkan oleh

Rappoport: 1. Ukuran dan jumlah penduduk yang besar

2. Bersifat permanen

3. Ukuran kepadatan minimum yg terpenuhi

4. Memiliki struktur dan tata ruang yg nyata

5. Tempat masyarakat tinggal sekaligus bekerja

6. Sudah ada fungsi perkotaan administrasi pemerintahan, pasar, pusat

militer, aktivitas intelektual/keagamaan/kelembagaan, dll

7. Heterogen

8. Memiliki pusat ekonomi

9. Merupakan pusat pelayanan

10. Sebagai pusat penyebaran

DEFINISI KOTA

• Definisi Modern menurut Amos Rappoport: Sebuah permukiman dapat dirumuskan sebagai sebuah kota,

bukan dari segi ciri-ciri morfologi tertentu, atau bahkan kumpulan

ciri-cirinya, melainkan dari segi suatu fungsi khusus yaitu

menyusun sebuah wilayah dan menciptakan ruang-ruang efektif

melalui pengorganisasian sebuah daerah pedalaman yang lebih

besar berdasarkan hierarki-hierarki tertentu

• Shadrach Woods: • Sebuah bentuk perkotaan (urban form) dapat dianggap sbg suatu

geometri dari sebuah proses perubahan keadaan yang bersifat

sosio-spasial

• Artinya Dlm sejarah perkotaan sudah terbukti bahwa setiap

budaya mampu membentuk kota serta menyusun polanya sesuai

prinsip-prinsip universal yang diterapkan secara kontekstual

Dua bentuk kota di

gambar samping,

memiliki hierarki yang

sama, yaitu berpusat

pada tempat ibadah,

dengan penyusunan yang

berbeda atas: disusun

secara organis

(mengikuti kontur)

Bawah: disusun secara

geometris

Raja atau ketua

adat adalah titisan

dewa, pemimpin

spiritual

Di Yogya

Sampeyan Dalem

Ingkang Sinuhun

Kanjeng Sultan

Hamengkubuwono

Senopati Ing Alogo

Ngabdurrokhman

Sayidin

Panatagama

Khalifatullah

ingkang Jumeneng

Kaping ..... (?)

Kota Kadipaten –

bukan suatu negara

Setiap kota

memiliki sumbu

transendental

KEMUDIAN DEFINISI KOTA ITU APA?

KOTA ruang arsitektural yang terbentuk secara heirarkis melalui artefak

(massa) yang terjadi ruang tertutup dan ruang terbuka (solid – void)

Pohon adalah sebuah daun yang sangat besar, dan daun adalah sebuah pohon kecil

Kota adalah rumah yang besar, dan rumah adalah kota yang kecil

Sebelum dilanjutkan, kita ikuti yang satu ini

Menurut GORDON VC ada 4 faktor yang mempengaruhi

terbentuknya kota :

1. Populasi yang meningkat

2. Organisasi masyarakat yg makin komplek

3. Lingkungan sbg sumber produksi pertanian

4. Kemajuan teknologi

Menurut JANE JACOB pengaruh pertumbuhan ekonomi melalui

perkembangan perdagangan dikenal dengan theori trade thesis

LEWIS MUMFORD the religious symbolic thesis, yaitu munculnya

kesadaran akan faktor-faktor non fisik yang memposisikan suatu

wilayah yang berbeda dengan lainnya – memiliki hierarki yang lebih

tinggi dikotomi dalam kehidupan secara umum:

• Suci – kotor

• Agung – biasa

• Dalam – luar

• Pusat – pinggiran, dst

KOTA TERLARANG CINA

PERANCANGAN KOTA MODERN MEIS van der ROHE

Dengan konsepnya LESS IS MORE melalui pendekatan REDUKSISME

Yaitu meyederhanakan konsep dan pemikiran perancangan kota

Setelah itu, muncul pendapat LESS IS BORE

Berkembanglah arsitektur perkotaan yang memunculkan gaya individualistis, lepas

dari konteks jaman dan sejarah kotanya

bahan bacaan lihat di blog www.parfikh.wordpress.com halaman materi kuliah