kriteria pembangunan apartemen.docx
-
Upload
yudayoga30 -
Category
Documents
-
view
97 -
download
30
Transcript of kriteria pembangunan apartemen.docx
kriteria pembangunan apartemen
standar perencanaan apartemen:
1. Keamanana. Pintu Masuk / Enterance
Pembatasan pintu masuk manusia (enterance) bertujuan agar setiap manusia yang masuk dan keluar
dikontrol oleh petugas keamanan, perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan enterance, seperti :
Mencegah siapa yang tidak boleh memasuki daearah privacy penghuni
Kontrol terhadap pencuri
Fleksibilitas dari pintu masuk/enteranceb. Faktor keamanan lain
Dalam perencanaan keamanan bangunan, perlu pertimbanmgan-pertimbangan sebagai berikut : Komunikasi pos-pos keamanan dengan keamanan pusat. Pengawasan penerimaan barang Pemakaian sarana fasilitas proyek Perbaikan kerusakan utilitas bangunan Bahaya Kebakaran Keruntuhan akibat gempa
2. Privacy
Suatu kondisi kehidupan yang memberikan kebebasan bagi seseorang tanpa terganggu atau
tanpa campur tangan pihak lain, baik berupa pandangan maupun suara. Gangguan terhadap privacy
dapat berasal dari luar bangunan dan dapat membentuk pandangan visual yang langsung, suara
kebisingan, polusi getaran.
3. Kenyamanan
Segala sesuatu yang memperlihatkan dirinya sesuai dengan harmonis dengan penggunaan suatu
ruang, baik dengan ruang itu sendiri maupun dengan berbagai bentuk, tekstur, warna simbol maupun
tanda, suara, bunyi atau apapun juga.a. Lokasi. Pemilihan lokasi apartemen tergantung konsep dasar proyek tersebut dan peruntukannya. Bagi
kalangan bisnis dan expatirat, maka sebaiknya berada didaerah CBD yang biasanya berada di pusat kota dan merupakan kawasan bisnis dan perkantoran.
jika apartemen tersebut dibangun dengan konsep hunian keluarga, maka sebaiknya dipilih lokasi di daerah hunian elite kelas menengah ke atas sesuai peruntukkan apartemen untuk kalangan menengah ke atas.
b. Tapak/site
1). Pemilihan Tapak
Hal-hal berikut ini harus dipertimbangkan ketika menganalisa tapak untuk apartemen :
Ø Pemasaran
– Permintaan pasar
– Jumlah penduduk yang ada dan potensi penduduknya.
– Jenis penghuni yang tinggal di aprtemen
Ø Keterangan yang berkaiatan dengan daerah sekitarnya
– Pola perletakan jalan yang ada dan kemungkinan dampaknya terhadap tapak.
– Rencana perubahan jalan
– Pergerakan dari tapak ke semua arah
– Pezonaan dan rencana perubahan
– Jenis bangunan
– Parkir
– Open Space
Ø Transportasi yang tersedia
Ø Penzonaan tapak
Ø Badan Perencanaan
Ø Kendala akte
Ø Fasilitas lingkungan
Ø Pelayanan Kota
Ø Ukuran dan bentuk
Ø Topografi
Ø Kondisi bawah permukaan
Ø Utilitas
Lokasi sebagai Keputusan Penting dalam Keberhasilan suatu Pembangunan� Dalam penentuan lokasi pembangunan apartemen yang perlu diperhatikan adalah:
Jarak dengan tempat pekerjaan, Jarak dengan pusatkota, Jarak dengan kawasan perdagangan,
Jarak dengan kawasan pendidikan, Jarak dengan kawasan kesehatan, Jarak dengan kawasan keamanan, Jarak dengan fasilitas pelayanan kota.
(James C.Snyder ; AA th ntony JJC t .Catanese ( 8) 1985
Mempertimbangkan lingkungan sekitar sebagai salah satu atributpenentu pilihan lokasi huniannya karena kemudahan untuk berhubungan dengan tempat lainnya. (Turner,dalam Sutikno, 2005)
Kualitas lokasi yang mempengaruhi penilaian adalah: kualitas lingkungan yang bersih, lingkungan tidak banjir, linngkungan aman dari tindakan criminal maupun gangguan yang lain
(Gould, 1986 dalamWidyawati, 1992).
Prinsip Pemilihan Lokasi Perumahan dan Rumah Susun1. Bourne (1981)
1. Aksesibilitas.2. Karakteristik fisik dari lingkungan permukiman3. Fasilitas, kualitas utilitas4.Demografi.5. Karakteristik lokasi dan rumah.
2. Kuswara (2004)1. Arahan kawasan budidaya & lindung
2. Kondisi lahan & lingkungan
3. Sistem pusat kegiatan ekonomi
4. Perkembangan sosial kependudukan
5. Pertumbuhan kawasan
6. Sistem jaringan regional
3. Carn et al (1988)
1. Tata letak lokasi
2. Karakterisitik lingkungan sekitar
3. Kenyamanan lokasi
4 Aksesibilitas
5. Nilai lahan
4. Lester W.Milbrath, UNESCO, 1979
1. Jumlah rumah
2. Luas lokasi perumahan
3. Supply dan demand perumahan
4. Perkembangan lokasi perumahan
5. Rabinowitz (1989)
1. Kondisi fisik lahan
2. Kualitas lingkungan
3. Aksesibilitas
4. Ketersediaan prasarana
5. Harga lahan
6.Kesesuaian dengan RencanaTata Ruang
7. Permintaan Pasar
6. Komaruddin (1997)
1. Aksesibilitas
2. Dekat dg fasilitas sosial dan umum
3. Terhindar dari kerawanan bencana
4. Sesuai dengan arahan RTR
7. Miles (2000)
1. Peruntukkan lahan
2. Kondisi fisik lahan
3. Ketersediaan prasarana
4. Aksesibilitas
5. Kondisi sosial & lingkungan
6. Ketersediaan fasilitas publik
7. Harga lahan
8. Permintaan dan penawaran
c. Kriteria Pemilihan Lokasi Permukiman dan Rumah Susun Aksesbilitas
Dalam penentuan lokasi rumah susun sederhana campuran sangat erat kaitannya dengan aksesbilitas. Aksesibilitas yang baik dapat didukung dengan ketersediaan sarana angkutan umum dan kedekatan dengan jaringan jalan maupun pusat kota. Berdasarkan Menteri Negara Perumahan dan Permukiman yaitu Jarak fisik kepusat kota maksimum 5 km atau jarak tempuh sekitar 1 jam perjalanan kaki) dan Jarak fisik maksimum dari lokasi shelter angkutan umum adalah 1.200 meter dengan jarak tempuh sekitar 1 jam perjalanan kaki
Daya Dukung Fisik Lingkungan Kemiringan lahan, jenis tanah, hidrologi serta bentuk dan ukuran lahan dapat mempengaruhi pembangunan rumah susun sederhana campuran campuran, karena daya dukung fisik lingkungan dapat mempengaruhi kendala dan potensi fisik lahan tersebut. Berdasarkan SNI 2004 kemiringan lahan tidak lebih dari 15%, jenis tanah aluvial kelabu atau grumosol kelabu tua serta terdapat sungai sebagai penampung air hujan dan sumur bor sebagai sumber air
Ketersediaan sarana dan prasarana Ketersedian sarana dan prasarana merupakan salah satu menunjang dalam membangun
permukiman maupun rumah susun. Keberadaan sarana dan prasarana harus mudah dijangkau. Berdasarkan SNI 2004 keberadaan saraan prasarana minimal memiliki radius pelayanan antara 500 – 3000 m2 .
Kondisi Demografi
Jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan tingkat pendapatan dapat mempengaruhi penentuan lokasi permukiman maupun rumah susun, karena semakin padat penduduk disuatu wilayah semakin diperlukannya tempat tinggal. Menurut SNI 2004 pembangunan permukiman bertingkat dapat dibangun pada kawasan permukiman yang memiliki kepadatan penduduk antara 150 jiwa/ha jiwa/ha - 200 jiwa/ha.
Harga lahan Secara umum harga lahan dapat mempengaruhiseseorang dalam memilih lokasi permukiman. Seseorang akan memilih wilayah pinggiran dibandingkan tengah kota akibat harga lahan di tengah kota lebih tinggi dibandingkan pinggiran kota, sehingga secara tidak langsung harga lahan dapt mempengaruhi penentuan pembangunan lokasi rumah susun sederhana campuran.. Berdasarkan Bappeko Kota Surabaya rata – rata harga lahan untuk rumah susun sederhana berkisar antara Rp 394.000 – Rp 500.000. Harga lahan tersebut disesuaikan dengan dengan kemampuan masyarakat berpenghasilan menengah bawah dan berpenghasilan rendah. Karena harga lahan dijadikan sebagai dasar penetapan harga jual rumah susun tersebut
Kesesuain Dengan Landasan Hukum Dan Aturan Yang Berlaku Dalam menentukan suatu lokasi agar suatu lahan memiliki jaminan dan kepastian hukum, bahwa lahan tersebut sesuai dengan Rencana Tata Ruang. Sehingga kedepannya tidak terjadi permasalahan terhadap lahan yang digunakan tersebut
Bedasarkan kriteria dan syarat standar lokasi pembangunan apartemen/rumah susun/permukiman di atas, yang bersumber dari para ahli :
1. James C.Snyder ; AA th ntony JJC t .Catanese ( 8) 1985
2. Bourne (1981)
3. Kuswara (2004)
4. Carn et al (1988)
5. Lester W.Milbrath, UNESCO, 1979
6. Rabinowitz (1989)
7. Komaruddin (1997)
8. Miles (2000)
Prinsip Pemilihan Lokasi Apartemen/Perumahan/Rumah Susun adalah sebagai berikut:
Bahaya kebakaran Potensi adanya gempa Jarak dengan tempat kerja Jarak dengan pusat kota Jarak dengan kawasan perdagangan
Jarak dengan kawasan pendidikan Jarak dengan kawasan kesehatan Jarak dengan kawasan keamanan Jarak dengan fasilitas pelayanan kota Kualitas lingkungan yang bersih Lingkungan tidak banjir Lingkungan aman dari tindakan criminal maupun gangguan yang lain Aksebilitas Fasilitas, kualitas utilitas Kondisi fisik lahan Ketersediaan prasarana umum Kesesuaian dengan rencana tat ruang Terhindar dari kerawanan bencana
Analisa pemilihan site
Alternative site 1
nama gambar keterangan
existing
Site berada di antara pada dua jalan yaitu: jalan RTA Milono km 1.5 jalan Raden Saleh pada sebelah utara adalah kawasan perkankoran pada sebelah timur adalah kawasan
pertokoan+permukiman pada sisi selatan adalah kawasan perkantoran+ruko pada sisi barat yaitu kawasan permukiman
Jalan
Ada 2 akses jaan mmenuju site yaitu:1. Jalan RTA. MILONO (kondisi aspal)2. Jalan Raden Raleh (kondisi aspal)
Kedua Kondisi jalan sudah di aspal Ada banyak transportasi umum (angkot)yang lewat
DrainaseJarak antara site dengan drainase sangat dekat yaitu hanya bersebelahan. Kondisi drainase sudah cukup bagus karena sudah dalam bentuk yang sudah permanen.
Listrik Saluran jaringan listrik ada dua yaitu di jl, RTA Milono dan jl. Raden Saleh. Tetapi jarak antara site dengan jaringan listrik lebih dekat yang dari jl. Raden Saleh.
Telepon Jaringan telepon masih berada pada tiang listrik sehingga alur jaringan telepon mengikuti alur jaringan listrik.
existing kriteria score
site alternative 1 Bahaya kebakaran Potensi adanya gempa Jarak dengan tempat kerja Jarak dengan pusat kota Jarak dengan kawasan perdagangan Jarak dengan kawasan pendidikan Jarak dengan kawasan kesehatan Jarak dengan kawasan keamanan Jarak dengan fasilitas pelayanan kota Kualitas lingkungan yang bersih Lingkungan tidak banjir Lingkungan aman dari tindakan criminal maupun gangguan
yang lain Aksebilitas Fasilitas, kualitas utilitas Kondisi fisik lahan Ketersediaan prasarana umum Kesesuaian dengan rencana tat ruang Terhindar dari kerawanan bencana
BBBB
KBTBBBBB
KBB
BBBB
KBB
Keterangan:
B = BAIK KB = KURANG BAIK TB = TIDAK BAIK
Alternative site 2
nama gambar keterangan
existing
Site berada di antara pada dua jalan yaitu: jalan RTA Milono km 4 jalan jalan Ir Soekarno pada sebelah utara adalah lahan kosong pada sebelah timur adalah kawasan
pertokoan+permukiman pada sisi selatan adalah kawasan permukiman pada sisi barat yaitu kawasan permukiman
Jalan Ada 2 akses jalan menuju site yaitu:
1. Jalan RTA. MILONO (sudah di aspal)2. Jalan Ir. Soekarno (campuran pasir dan batu)
Ada banyak transportasi umum (angkot)yang lewat Dekat dengan bundaran burung
DrainaseJarak antara site dengan drainase sangat dekat yaitu hanya bersebelahan. Kondisi drainase yang satu sudah cukup bagus karena sudah dalam bentuk yang sudah permanen. Sedangkan kondisi yang satunya hanya parit kecil biasa yang banyak di tumbuhi rumput.
Listrik
Saluran jaringan listrik ada dua yaitu di samping jl, RTA Milono dan jl. Ir Soekarno. Tetapi jarak antara site dengan jaringan listrik lebih dekat yang dari jl. RTA Milono. Selin itu juga jaringan listrik yang di pinggir jl. RTA Milono lebih besar.
Telepon Jaringan telepon di daerah sekitar site ini belum ada karena daerah ini masih jarang penduduk.
existing kriteria score
site alternative 2 Bahaya kebakaran Potensi adanya gempa Jarak dengan tempat kerja Jarak dengan pusat kota Jarak dengan kawasan perdagangan Jarak dengan kawasan pendidikan Jarak dengan kawasan kesehatan Jarak dengan kawasan keamanan Jarak dengan fasilitas pelayanan kota Kualitas lingkungan yang bersih Lingkungan tidak banjir Lingkungan aman dari tindakan criminal maupun gangguan
yang lain Aksebilitas Fasilitas, kualitas utilitas Kondisi fisik lahan Ketersediaan prasarana umum Kesesuaian dengan rencana tat ruang Terhindar dari kerawanan bencana
BB
KBKBKBB
KBKBKBKBBB
BKBTBB
KBB
Keterangan:
B = BAIK KB = KURANG BAIK TB = TIDAK BAIK
Alternative site 3
nama gambar keterangan
existing
Site berada di antara pada dua jalan yaitu: jalan RTA Milono km 6.5 jalan Trans Kalimantan pada sebelah utara adalah lahan kosong pada sebelah timur adalah kawasan
pertokoan+permukiman pada sisi selatan adalah kawasan
pertokkoan+permukiman pada sisi barat yaitu kawasan pertokoan+permukiman
Jalan Ada 2 akses jalan menuju site yaitu:
3. Jalan RTA. MILONO (sudah di aspal)4. Jalan Trans Kalimantan (sudah di aspal)
Ada banyak transportasi umum (angkot)yang lewat
DrainaseJarak antara site dengan drainase sangat dekat yaitu hanya bersebelahan. Kondisi drainase sudah cukup bagus karena sudah dalam bentuk yang sudah permanen. Namun hanya ada satu saluran drainase karena di site ini merupakan daerah persimpangan.
Listrik
Saluran jaringan listrik ada dua yaitu yang berada di dalam site dan juga berda di di badan jalan Trns Kalimantan.
TeleponJaringan telepon di daerah sekitar site ini belum ada karena daerah ini masih jarang penduduk dan juga daerah ini merupakan daerah pinggiran kota.
existing kriteria score
site alternative 2 Bahaya kebakaran Potensi adanya gempa Jarak dengan tempat kerja Jarak dengan pusat kota Jarak dengan kawasan perdagangan Jarak dengan kawasan pendidikan Jarak dengan kawasan kesehatan Jarak dengan kawasan keamanan Jarak dengan fasilitas pelayanan kota Kualitas lingkungan yang bersih Lingkungan tidak banjir Lingkungan aman dari tindakan criminal maupun gangguan
yang lain Aksebilitas Fasilitas, kualitas utilitas Kondisi fisik lahan Ketersediaan prasarana umum Kesesuaian dengan rencana tata ruang Terhindar dari kerawanan bencana
KBBTBTBKBKBKBB
KBTBKBB
BKBKBBBB
Keterangan:
B = BAIK KB = KURANG BAIK TB = TIDAK BAIK
Kesimpulan
Bedasarkan hasil survey yang telah di lakukan dan juga hasil analisa di atas baik analisa dalam bentuk
data maupun dalam bentuk scorsing bahwa didapatkan hasil sebagai berikut:
SITE BAIK (baik) KB (kurang baik) TB (tidak baik)
Alternative site 1 14 3 1
Alternative site 2 8 9 1
Alternative site 3 7 8 3
Dari hasil di atas maka pemilihan site akan di lakukan dengan cara pengambilan scor baik yang paling
banyak dan pengambilan scor tidak baik yang paling sedikit. Setelah di bandingkan ternyata yang mempunyai scor
baik paling banyak adalah ALTERRNATIF SITE 1, dan yang mempunyai scor tidak baik yang paling sedikit adalah
ALTERNATIVE SITE 1.
Jadi kesimpulan bedasarkan hasil di atas maka site yang terpilih adalah ALTERNATIVE SITE 1.