KRITERIA DESAIN JEMBATAN -...
Transcript of KRITERIA DESAIN JEMBATAN -...
KRITERIA DESAIN JEMBATAN
Disampaikan oleh Heri Yugiantoro
Subdit Teknik Jembatan – Direktorat Jembatan
Tahap Perencanaan
Kriteria Desain Perencanaan
Analisis Data Lapangan
Konsep Detail Perencanaan
Perhitungan Teknis (fondasi, BB, BA, Bangunan pelengkap)
Penggambaran (denah,detail2 fondasi, BB, BA termasuk kelengkapannya – exp joint, landasan, fasilitas pemeliharaan, jalan pendekat)
Perhitungan Volume, Analisa Harga Satuan
• Revisi terhadap Kriteria Desain Jembatan pada SE Dirjen Bina Marga no. Um.01.03-Db/242 tanggal 21 Maret 2008
• Menjadi acuan kerja pengawasan teknis
• Ditetapkan pada tanggal 7Juli 2017
KRITERIA DESAIN JEMBATAN (mengacu edaran Dirjen BM no 05/SE/Db/2017 tanggal 7 Juli 2017)
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Kekuatan dan stabilitas struktur
Kenyamanan dan keselamatan (bagi pengguna jalan)
Kemudahan (dalam pelaksanaan dan pemeliharaan)
Ekonomis
Pertimbangan aspek lingkungan, sosial, dan aspek keselamatan jalan
Keawetan dan kelayakan jangka panjang
Estetika
Umur rencana jembatan standar 50 tahun untuk elemen utama jembatan (fondasi, bangunan bawah, gelagar, elemen rangka baja,
sistem lantai)
Pembebanan BM 100 untuk semua jenis jembatan (permanen, semi permanen, panel darurat)
Minimal lebar troroar 0,5 m
Lebar jalur lalu lintas harus sama dengan lebar jalur lalu lintas bagian ruas jalan di luar jembatan
Untuk jalan arteri, lebar badan jalan pda jembatan harus sama dengan lebar badan jalan pada bagian ruas jalan di luar jembatan
Super elevasi/kemiringan melintang adalah 2% pada permukaan lantai jembatan dan kemiringan memanjang maksimum 5%
Ruang bebas vertikal untuk lalu lintas minimal 5,1 meter diukur dari puncak perkerasan jembatan ke elevasi terendah dari bagian atas jembatan
Ruang bebas vertikal dan horizontal di bawah jembatan minimal
• 0,5 m (untuk aliran yang dapat dikontrol/saluran irigasi)
• 1,0 m (untuk aliran sungai yang tidak membawa benda hanyutan)
• 1,5 m (untuk aliran sungai yang membawa hanyutan)
Estetika, sandaran, parapet dapat dibuat secara khusus
• Mempertimbangkan aspek keselamatan pengguna jalan
Jalan akses
• Akses untuk perumahan penduduk
• Jalan akses untuk pemeriksaan dan pemeliharaan
• Dudukan untuk pemeliharaan bangunan atas
Geometrik dibuat dengan kelengkungan yang baik tanpa perubahan signifikan pada kelandaian alinyemen vertikal
Mutu beton lantai, bangunan atas, bangunan bawah, fondasi tiang bor minimal fc’ 30 MPa
Mutu baja tulangan menggunakan BJTP 24 untuk D<13 dan BJTD 32 atau BJTD 39 untuk D > 13 dengan variasi diameter tulangan paling banyak 5 ukuran
Untuk tulangan daerah momen negatif menggunakan BJTP 24
Mutu kawat (wire) pra tegang sesuai dengan SNI 1155;2016
Sebanyak mungkin menggunakan gambar tipikal pada gambar rencana
MATERIAL
PERENCANAAN BANGUNAN ATAS
•Box culvert (S,D,T) 6 – 10 m
•CSP 6 – 12 m
•Voided slab 6 – 16 m
•GTP 6 – 20 m
•GPP 16 – 60 m; tipe Tee 16 – 60 m; box 30 – 60 m
•MBP 20 – 60 m; tipe box 20 – 60 m
•Rangka baja 40 – 60 m
Standar Bangunan Atas
• Ultimit Limit States (ULS)
• Serviceability Limit States (SLS)
• Lendutan maksimum akibat beban lalu lintas dengan faktor beban dinamis maksimum L/800 untuk struktur sederhana dan L/400 untuk struktur kantilever
• Lawan lendut berdasarkan daya layan δ = 150% (δDL + δLL)
• Memperhatikan perilaku jangka panjang material dan lingkungan khususnya selimut beton, permeabilitas beton atau tebal elemen baja terhadap galvanis terhadap risiko korosi dan potensi gradasi material
Dasar perencanaan
•Didesain sebagai non komposit,
• tetapi pelaksanaan dibuat komposit dengan tulangan atas dan bawah
•Permukaan lantai harus diberi lapisan waterproofing dan lapisan aspal setebal 5 cm dengan overlay 3 cm
Sistem Lantai
PERENCANAAN BANGUNAN BAWAH
Dasar perencanaan
• Limit states (LRFD)
• ULS
• SLS
Tipe abutment
•Cap – 1,5 – 2 m
•Kodok 2 – 3,5 m
•Dinding penuh > 4 m
Tipe pilar
•Cap < 10 m (dihindarkan pada daerah hanyutan dan lalu lintas yang dilewati kapal)
•Dinding penuh < 25 m
•Portal satu tingkat < 15 m
•Portal 2 tingkat < 25 m
•Kolom tunggal < 15 m (dihindari untuk daerah zona gempa besar)
Perilaku jangka panjang
• Selimut beton minimal 30 mm daerah normal
•Minimal 70 mm daerah agresif
• Sesuai ketentuan yang berlaku
PERENCANAAN FONDASI
Perencanan menggunakan working stress atau tegangan ijin
Memperhitungkan potensi gerusan
Fondasi dangkal harus bebas gerusan
Fondasi sumuran diameter 3 – 4 m kedalaman maksimum 6 m
Fondasi tiang pancang pipa baja 0,4 – 1 m kedalaman maksimum 60 m
Fondasi beton pratekan diameter 0,4 – 1,2 m kedalaman maksimum 60 m
Fondasi tiang bor 0,8 – 1,2 m kedalaman maksimum 60 m
PERENCANAAN FONDASI
Jenis fondasi harus seragam untuk satu lokasi termasuk dimensinya
Material pipa baja grade 2 astm-252 diisi dengan beton non shrinkage (semen tipe II) dengan mutu fc’ 30 MPa hingga kedalaman 8 m di bawah dasar sungai
Faktor keamanan point bearing 3 dan geser 5
Sumuran dan fondasi langsung, daya dukung tanah 2, geser=1,5 dan guling = 1,5
Deformasi lateral dan penurunan dibatasi: - Lateral fondasi tiang 22,5 cm yang di bawah pile cap - Penurunan fondasi 1 cm - Untuk fondasi dengan kedalaman > 50 m dirancang hanya mengandalkan friksi saja
PERENCANAAN FONDASI
Kalendering terakhir
- Tiang pancang pipa baja ≤ 2,5 cm
- Tiang pancang beton 3 – 5 cm
Wajib uji tiang apabila kedalaman tanah keras tidak tercapai
Perencanaan Jalan pendekat
Tinggi timbunan tidak boleh melebihi tinggi izin
Hkritis = (cNc + ϒDNq)ϒ dimana ϒ didapat dari hasil
laboratorium
H izin = H kritis/SF
Jika tinggi timbunan melebihi H izin maka harus dilakukan
perkuatan tanah
Perencanaan Pertimbangan aspek lingkungan dan sosial
Penerapan RKL, Upl dan POS
Rekomendasi dokumen RKL dan/atau UPL masuk dalam gambar rencana
Jarak antar railing dibuat lebih rapat untuk keamanan pejalan
kaki
JALAN PENDEKAT (Kurang lebih 500 – 1000 m)
•Wajib dipasang untuk menunjukkan jembatan ganda atau berkurangnya lajur
•Rambu peringatan adanya jembatan
Rambu dan Marka
•Memasang rambu larangan jalan terus dan memberi prioritas
•Memasang marka garis jembatan
•Marka garis harus berhenti sekitar 20-30 m sebelum abutment jembatan
Rambu dan marka
•Rambu batas kecepatan sebelum memasuki jembatan • Peringatan di jalan pendekat adanya tikungan tajam, alinyemen curam,
rambu tikungan, rambu cembungan, pengarah tikungan
Rambu dan marka
• Dilengkapi dengan metode konstruksi dengan memperhatikan ketersediaan alat dan material serta kondisi setempat yang dapat dilaksanakan
Perencanaan Metode Konstruksi
• Ruang pengawasan sungai untuk hulu dan hilir minimum 100 meter dan ditentukan berdasarkan sifat dan morfologi sungai (minimal 5 kelokan)
• Bagian sungai yang dievaluasi minimal 500 meter ke hulu/hilir meliputi hidrologi, pola aliran, morfologi sungai, lokasi gerusan
Perencanaan Aliran Sungai
• Panjang jalan pendekat 500 – 1000 m
• Lebar jalur lalu lintas minimum 6 m
• Rambu dilarang parkir dengan garis kuning ber-biku2
• Rambu dilarang berjualan di jembatan dan sepanjang oprit jembatan
• Rambu batas kecepatan (apabila diperlukan)
Prinsip Penerapan Keselamatan
Jembatan