Krisis Public Relation
-
Upload
saniyjonas -
Category
Documents
-
view
69 -
download
3
Transcript of Krisis Public Relation
Krisis Public Relations
Firsan Nova
We life in a day when name recognition and national publicity have become inestimable
political assets
Apa itu krisis PR?
Apa sebenarnya krisis PR itu? Banyak definisinya, salah satunya adalah sebagai berikut:
krisis public relations adalah suatu peristiwa yang dapat membahayakan image
perusahaan, reputasi ataupun stabilitas keuangan. Kuncinya disini adalah seberapa buruk
dampaknya secara potensial berpengaruh terhadap institusi, peusahaan atau organisasi
anda? Semakin serius dampaknya, semakin hebat krisis yang dihadapi.
Siapa yang dapat memprediksi kemarahan konsumen terhadap Adam Air saat
pesawat tersebut mengalami kecelakaan dan hilang di perairan Majene, Sulawesi pada
tahun 2007, mencetuskan krisis terhebat didalam sejarah penerbangan Indonesia?
Berbeda dengan Garuda, yang mengelola krisis dengan baik. Hingga sekarang kasusnya
menjadi petunjuk bagaimana harus bereaksi dalam menghadapi krisis.
Tidak hanya perusahaan, Kampus dan universitas juga tak luput dari krisis.
Banyak kampus memiliki pengalaman mengenai krisis yang telah mereka lalui selama
beberapa tahun terakhir. Seperti yang terjadi di IPDN, tindak kekerasan yang
menyebabkan kematian beberapa mahasiswanya. Angin topan dan gempa bumi telah
merusak kampus Universitas Gadjah Mada, Tsunami Merusak sekolah dan kampus di
Aceh. Tawuran mahasiswa terjadi di berbagai Universitas di tanah Air. Peristiwa bunuh
diri di Universitas Atmajaya dan penembakan mahasiswa di Universitas Trisakti. Belum
lagi demnstrasi mahasiswa terhadap kebijakan kampus dan lain-lain.
Beberapa perguruan tinggi juga memiliki rahasia kecil yang tidak baik seperti
maraknya minuman keras, sex bebas dan narkoba, yang juga menjadi krisis nasional bagi
masyarakat dan juga media. Pelecehan seksual di dalam dunia pendidikan, pemerintahan,
DPR dan hal-hal yang memalukan kini semakin berkembang luas dimedia.
Dari sekian banyak krisis public relations yang terjadi kita dapat belajar mengenai
bagaimana publik berpersepsi negatif. Beberapa image negatif yang tercipta justru karena
respon yang tidak baik disaat krisis. Saat krisis terjadi dan direspon dengan buruk justru
akan membuat media menjadi skeptis. Di saat media memperhatikan krisis yang terjadi,
sebaiknya perusahaan memberi respon yang baik dan terencana, masuk akal dan dapat
dipercaya. Transparansi adalah suatu keharusan; kedua cara tersebut, “terbuka dan
bertanggung jawab” adalah satu-satunya cara agar berhasil. Anda dinilai dari bagaimana
anda merespon disaat krisis dan seringkali reaksi pertama merupakan hal yang paling
penting.
Pemberitaan media juga dapat menimbulkan bias. Kadang kala opini media lebih
besar dari fakta yang terjadi. Opini media, suka tidak suka akan membentuk opini publik.
Sehingga terbentuklah opini karena pemberitaan media.
Di dalam menyelesaikan masalah, melindungi produk di saat krisis, terdapat
beberapa pelajaran yang dapat diambil sebagai berikut:
1. Peraturan krisis No.1: Pemimpin krisis haruslah seorang yang bertanggung
jawabdan percaya diri dalam menangani krisis, dimana ia harus mempunya
akses langsung kepimpinan tertingga dan ia harus dapat dihubungi 24 jam
sehari 7 hari seminggu. Membuat perencanaan krisis merupakan hal penting. Yang
harus menjadi bagian dari perencanaan strategi dimulai dengan memilih pemimpin
didalam menghadapi krisis, yang mampu dan dapat dipercaya oleh perusahaan.
Apabila tidak, saat krisis terjadi, tidak dapat diselesaikan dengan baik bahkan bisa
menjadi bulan-bulanan di media.
2. Peraturan krisis No.2: sebagai pimpinan PR atau tim krisis harus mampu
membangun, memperkuat, memelihara, dan melindungi image dan reputasi
perusahaan. Apabila bukan PR perusahaan yang membangun image dan reputasi
perusahaan, lalu siapa lagi? Garuda Indonesia memberikan perhatian khusus kepada
image perusahaan dimata masyarakat. Dimana image maskapai telah rusak karena
kecelakaan pesawat Garuda, di bandara Adi sutjipto Yogyakarta. Insiden tersebut
memancing dilakukannya investigasi oleh Komite Nasional Keselamatan
Transportasi. Sang pilot Marwoto Komar diadili karena dianggap lalai. Karena
Garuda Menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap korban dan merespon
peristiwa tersebut dengan cepat, maskapai tersebut tidak mengalami kejatuhan yang
signifikan dalam reputasi mereka.
3. Peraturan Krisis No.3: pada saat krisis, anda memiliki kewajiban moral untuk
sesegera mungkin mengkomunikasikan keadaan yang sebenarnya secara efektif
kepada publik.
27 menit setelah kecelakaan pesawat Garuda GA-200 di bandara Adisutjipto,
Yogyakarta, Garuda Indonesia segera menayangkan informasi penerbangan khusus
bagi keluarga kortba kecelakaan. Dan tak lupa menampilkan nomor kontak khusus
untuk keluarga korban. Di hari yang sama pukul 14.00 WIB, informasi mengenai
status penumpang GA-200 juga dipublikasikan di web resmi mereka.
Kepala Komunikasi Garuda Indonesia, Pujobroto, pada hari itu juga segera
melakukan siaran pers, pujo menjelaskan bahwa pesawat jenis Boeing 737-400
tersebut sudah menjalani perawatan sesuai regulasi dan standar internasional. Pesawat
buatan tahun 1992 itu sudah melakukan A Check, C Check dan D Check. Perawatan
A Check adalah perawatan pesawat yang jam terbangnya antara 400-4.500 jam.
Setelah mencapai 4.500 jam terbang dilakukan C Check. Setelah C Check dilakukan,
jam terbang dihitung ulang untuk kemudian dilakukan A Check kembali. Jika total
jam terbang mencapai 10 ribu jam, barulah dilakukan D Check. Pesawat yang
bergabung di Garuda sejak 10 Oktober 2002 itu telah menjalani semua cek tersebut
dengan baik.
Presiden Direktur Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, juga turut terjun langsung
melakukan penanganan kecelakaan tersebut dan menjelaskan ke pers, mulai dari
melalui stasiun televisi, media massa dan juga radio-radio, dan berusaha merendam
persoalan dengan meminta maaf, berempati dan berusaha menyampaikan informasi
yang telah beliau ketahui, sambil menunggu hasil penyelidikan lanjutan akan kasus
tersebut. Penanganan korban dan juga keluarga korban, juga dilakukan secara
maksimal, mulai dari penerbangan khusus keluarga korban, hingga kepada biaya
simpati dan pengeluaran asuransi korban jiwa.
Media memang penting, yang lebih penting adalah memberikan informasi terlebih
dahulu ke pihak keluarga, teman dan orang yang disayangi dengan memberikan
informasi yang dibutuhkan. Tentukan segmen dan prioritas publik anda, dan buatlah
strategi dan taktik agar informasi tersebut dapat diterima oleh mereka masing-masing.
Mengatasi krisis PR
Ada banyak kasus krisis PR yang tidak terhitung, kasus melamin membuat Oreo terpukul
dan sekuat tenaga mengembalikan citranya dengan menggaet Ferdi Hasan sebagai brand
endorser. Tersebarnya video sex Maria Eva dan Yahya Zaini, anggota DPR dari partai
Golkar, bukan hanya berakibat pada pengunduran Yahya Zaini dari anggota dewan, tetapi
juga mempermalukan citra partai Golkar. Karena tidak mencantumkan kandungan
natrium benzoate di dalam label kemasannya, produk Mizone ditarik dari peredaran.
Mizone dianggap tidak jujur kepada publik dalam memberikan informasi kandungan
produknya.
Dalam setiap krisis terdapat 5 langkah untuk mengatasinya:
1. Pertama, Perusahaan yang sedang mengalami krisis sebaiknya cepat,
memberi respon kepada public ketika krisis ditemukan.
2. Kedua, perusahaan harus memberikan informasi yang jujur, karena publik
akan lebih mudah memaafkan kesalahan apabila perusahaan itu jujur
daripada perusahaan tersebut berbohong.
Publik sebagai mana manusia, juga memiliki hati dan rasa maaf. Hal ini sudah
dibuktikan ketika Mantan Presiden Korea Roh Tae woo, tampil dimuka publik
dengan air mata berlinang, mengakui bahwa ia pernah menggelapkan pajak
sebesar 200 juta rupiah. Bandingkan dengan jumlah uang suap yang diterima
Jaksa Urip dari Arthalita Suryani, sebesar Rp.6 Miliar. Pengakuannya justru
berbuah maaf dari rakyatnya.
Setelah berbohong berkali-kali akhirnya mantan Presiden Amerika Serikat Bill
Clinton, akhirnya mengakui bahwa ia berhubungan sex dengan Monica Lewinski.
Berbicara di depan public, bersama istrinya, Hillary dan putrinya Chelsea, Clinton
meminta maaf sebagai suami, ayah dan kepala Negara. Berbeda dengan Clinton
yang sebelumnya berbohong, Jacques Chirac, Perdana Menteri Prancis, ketika
media melakukan investigasi terhadap masa lalunya, dan mendapati bahwa ia
memiliki anak diluar pernikahannya dengan istri pertamanya, dengan enteng
Chirac mengakuinya. Pengakuan Chirac tidak membuat reputasinya hancur.
Justru publik merasa bahwa media kurang kerjaan dengan mengungkap fakta
yang tidak punya relevansi dengan kepentingan umum masyarakat prancis.
Pengakuan jujur juga diberikan Lady Di, dalam sebuah talkshow yang paling
diingat sejarah, ketika secara terang-terangan ia mengakui berselingkuh dan
menderita bulimia. Meskipun begitu tidak semua orang atau perusahaan memiliki
keberanian untuk berkata jujur. Apalagi ketika kejujuran itu akan merugikan
perusahaan. Maka di depan TV, di Radio, di Koran dan majalah dengan gampang
kita melihat banyak kebohongan. Padahal dengan jujurpun kita bisa mendapatkan
simpati lebih banyak.
3. Ketiga, penting bagi perusahaan untuk informatif, karena media seperti juga
masyarakat, akan menciptakan cerita mereka sendiri apabila perusahaan
tidak memberikan informasi yang diperlukan. Rumor atau gossip bisa
menyebabkan kehancuran yang lebih fatal daripada perusahaan tersebut
mengatakan kebenaran.
Beruntung Polisi cepat menangkap seseorang yang diduga sebagai pelaku
penyebar rumor kasus likuidasi perbankan nasional. Pelaku yang ditangkap adalah
Erik Ardiansyah dari PT Bahana Securities. Bank Indonesia memang meminta
kepolisian untuk menangkap pihak-pihak yang diduga menyebarkan isu tentang
likuidasi perbankan nasional. Rumor-rumor yang beredar di masyarakat ini dinilai
sangat meresahkan dan bisa memperburuk kondisi ekonomi nasional. Beredarnya
rumor bahwa beberapa bank nasional sedang mengalami kesulitan likuiditas
memang membuat resah masyarakat terutama nasabah bank. Apalagi rumor ini
beredar bersamaan dengan kasus kalah kliring yang dialami Bank Century. Isu
Bank Century ini memang sangat sensitif jika tidak segera direspons. Isu bank
kalah kliring sangat berbahaya karena berkait dengan likuiditas di bank tersebut.
Untungnya BI bertindak tepat. Ditambah BI siap mencairkan fasilitas pinjaman
jangka pendek bagi bank yang kering likuiditas. Artinya nasabah tak perlu takut,
karena setiap saat bisa menarik uangnya dari bank.
4. Keempat, penting untuk memperlihatkan publik anda peduli karena publik akan
memaafkan jika perusahaan peduli pada korban krisis.
5. Kelima, memelihara hubungan baik. Ini penting karena perusahaan bisa
mempelajari banyak pendapat masyarakat dengan mendengarkan.
Lima langkah ini perlu untuk mengelola krisis PR. Sejatinya menyelesaikan krisis
itu lebih bersifat kontekstual daripada konseptual. Dengan demikian dapat dikatakan,
masing-masing situasi krisis itu unik dan, oleh karena itu, memerlukan solusi yang
berbeda-beda pula.
Pada Maret 2005, seorang wanita menemukan sebuah jari tangan ketika sedang
makan sambal di Wendy’s. krisis ini bisa merusak citra Wendy’s, tetapi perusahaan
bertindak dengan baik. Mereka menutup lokasi, membuang sambal dan melakukan
pemeriksaan untuk menemukan sumber jari tersebut. Wendy’s berkomunikasi dengan
publik secara terbuka dan jujur. Hasilnya, sangat sedikit kerusakan yang terjadi terhadap
image mereka.
Kasus lain yang berhasil dari Krisis PR adalah kasus Diet Pepsi yang terkenal
dan kasus Tylenol. Diet Pepsi menemui kesusahan ketika konsumen mulai menemukan
benda asing di kaleng Diet Pepsi. Jenis benda berbeda ditemukan termasuk jarum suntik,
peluru, dan malah botol kecil kokain. Perusahaan tahu bahwa tidak mungkin ada cara
untuk benda ini masuk selama proses memasukkan air kedalam botol. Akhirnya, Diet
Pepsi memakai strategi bertahan dan mengatakan tidak bersalah.
Mereka menjelaskan secara terbuka kepada publik, menyerang penuduh, dan
membolehkan masyarakat melihat proses pemasukkan air kedalam botol mereka didalam
berita. Kerusakan sementara untuk Diet Pepsi, tetapi mereka dengan cepat keluar dari
situasi krisis.
Masalah yang sama terjadi dengan Tylenol, Johnson & Johnson mendapatkan
perusahaan mereka sedang di situasi krisis ketika ada konsumen yangi meninggal setelah
memakan sianida yang terdapat dikapsul Tylenol. Tylenol bertindak dengan cepat dan
menarik produknya tanpa ada paksaan untuk melakukannya. Mereka berkomunikasi aktif
dan terbuka dengan publik dan melakukan pemeriksaan. Hasil dari penyelidikan adalah
Tylenol tidak bersalah. Tylenol mendapat image yang baik dari publik karena menarik
produk mereka ketika menemukan masalah. Setelah krisis yang terjadi, mereka memberi
pengaman tambahan untuk menjamin keamanan konsumennya.
Sementara ada krisis PR yang berhasil, ada sejumlah contoh buruk mengenai
krisis PR. Ford dan Firestone menghancurkan image mereka setelah salah menangani
krisis yang terjadi ketika banyak konsumen meninggal akibat ban kempes atau meletus.
Masing-masing perusahaan mengatakan tidak bersalah dan saling menyalahkan satu
dengan yang lain. Ford dan Firestone tidak berhubungan secara terbuka atau jujur dengan
publik. Perusahaan juga menunjukkan ketidakpedulian terhadap korban dengan
mengabaikan kematian dan luka pelanggan untuk melindungi reputasi perusahaan
mereka. Ford’s dan Firestone’s merespon krisis ini dengan mengabaikan pelanggan
mereka dan menyebabkan kerusakan image mereka.
Baru-baru ini, nampaknya pemerintah sudah melihat sendiri dan mencoba
mengelola krisis PR, banyak diantaranya yang sudah bisa dicegah. Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menemukan dirinya di pusat perhatian media ketika Zainal Maarif
menuduhnya telah menikah ketika sebelum masuk AKABRI, dengan cepat President
menanggapi rumor tersebut denagn melaporkan Zainal ke Mabes Polri. Hasilnya adalah
Zainal meminta Maaf. Bagi sebagian orang menilai President Terlalu reaktif dengan hal-
hal sepele. Bagaimanapun respon presiden dapat menghentikan rumor itu.
POLITIK
21/02/2008 - 14:37
SBY Memaafkan Zaenal Ma’arif
Berikut kutipan pemberian maaf Presiden SBY kepada Zaenal:
Jakarta, 18 Februari 2008
Kepada Yth, Saudara Zaenal Ma'arif, SH, MA
di Jakarta
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Semoga kita semua senantiasa
dalam bimbingan, lindungan, dan petunjuk-Nya, untuk melanjutkan ibadah, karya, dan
pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta.
Pada 8 Januari 2008, saya menerima surat dari Pak Zaenal Ma'arif perihal
‘Permohonan Maaf’ kepada saya, istri, dan keluarga besar saya. Surat itu saya baca
tiga kali agar saya sungguh memahami maksud dan kandungan isinya.
Selama ini, dalam menjalin silaturrahim dengan handai taulan, saya selalu mendasarkan
kepada ketulusan, prasangka baik, dan kepercayaan (trust). Landasan nilai dan moralitas
seperti inilah yang mengekalkan sebuah persahabatan meski bisa saja ada perbedaan dan
pertentangan.
Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 12, "Jauhilah kebanyakan dari
prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa. Dan, janganlah
kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing
sebagian yang lain...."
Pak Zaenal Ma'arif, terus terang apa yang Bapak katakan dan lakukan beberapa saat yang
lalu, yang menyangkut diri saya, sungguh mengganggu pikiran saya, Ibu saya, keluarga
besar, dan para handai taulan.
Sebagai seorang yang mengemban amanah untuk memimpin negeri ini, perkataan Bapak
yang diliput secara luas oleh berbagai media massa sungguh merusak kehormatan dan
nama baik saya.
Jutaan rakyat Indonesia yang membaca koran atau majalah, atau yang menonton televisi
dan mendengarkan radio, pasti bertanya dan menggunjingkan, "Apakah berita itu benar?"
Kerusakan kehormatan dan nama baik saya dan keluarga sudah terjadi. Dalam dinamika
kehidupan masyarakat di negeri ini, yang terkadang penggunaan kebebasan tidak disertai
akhlak, banyak yang menjadi korban dari berbagai pemberitaan dan percakapan publik
yang sama sekali tidak mengandung kebenaran.
Kebenaran dan keadilan akhirnya sering amat mahal dan sering pula datangnya lambat
dibandingkan fitnah, character assassination, black campaign, dan sejenisnya.
Oleh karena itu, Pak Zaenal Ma'arif, sebagai warga negara yang menerima musibah dan
cobaan, saya berikhtiar untuk mendapatkan jalan agar kehormatan dan nama baik saya
dipulihkan atas pemberitaan yang sangat tidak benar itu.
Tujuan yang saya inginkan adalah melalui proses hukum ini, akhirnya rakyat tahu berita
yang mengatakan bahwa sebelum masuk AKABRI saya sudah menikah dan sudah
mempunyai anak itu sungguh tidak benar.
Itulah kebenaran dan keadilan yang saya perjuangkan. Tidak ada, sesungguhnya, niat dan
keinginan saya agar Pak Zaenal Ma'arif yang menyebarkan berita itu menerima sanksi
penjara atau konsekuensi hukum lainnya.
Berangkat dari keyakinan dan pemahaman saya atas surat Pak Zaenal Ma'arif, bahwa
permohonan maaf tersebut berangkat dari ketulusan, serta rasa bersalah dan kekhilafan
atas penyebaran berita yang tidak benar itu, dengan tulus saya terima permohonan maaf
Pak Zaenal Ma'arif.
Tidakkah di dalam Al-Quran surat Al-A’raaf 199: Allah SWT telah mengarjarkan
kepada kita bahwa, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang
ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.â€#
Demikian juga sabda Rasullullah SAW bahwasanya telah memerintahkan kepada kita
untuk menyambung tali silaturrahim dan memberikan maaf.
Pak Zaenal Ma'arif, berhubung apa yang telah terjadi ini benar-benar mengganggu
pikiran saya sekeluarga, dan ternyata pula mengganggu pikiran Pak Zaenal sekeluarga,
marilah kita ambil hikmahnya, dan kita petik sari pelajarannya.
Marilah sama-sama kita sempurnakan kepribadian kita untuk senantiasa memelihara
sikap, tutur kata, dan perilaku kita dalam menjalin persahabatan, persaudaraan, dan
kehidupan bermasyarakat yang baik.
Akhirnya, semoga pemberian maaf saya ini dapat dipertimbangkan oleh Majelis Hakim.
Mendengarkan dengan hati dan pikiran yang jernih permohonan maaf Pak Zaenal
Ma'arif, serta keikhlasan saya untuk memaafkan, menurut pandangan saya adalah bagian
dari kearifan sekaligus keadilan.
Semoga Allah SWT selalu menuntun perjalanan kita menuju hari esok yang lebih baik
dan negeri kita selalu mendapatkan rahmat-Nya untuk terus membangun masyarakat
Indonesia yang semakin religius, berperilaku baik, dan sejahtera.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
Tembusan:
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat [R1/I3]