Kriptografi - Kriptografi Visual
-
Upload
kuliahkita -
Category
Engineering
-
view
155 -
download
15
description
Transcript of Kriptografi - Kriptografi Visual
Kriptografi Visual
Bekerja sama dengan:
Rinaldi Munir
Sumber: www.cs.jhu.edu/~fabian/.../VisualCrypto.pdf
Pendahuluan
• Diperkenalkan Moni Naor dan Adi Shamir dalam jurnal Eurocrypt’94
• Khusus untuk enkripsi gambar/citra
• Enkripsi dilakukan dengan membagi citra menjadi sejumlah bagian (share)
• Tidak membutuhkan komputasi untuk dekripsi gambar, cukup indera visual manusia.
• Dekripsi dilakukan dengan menumpuk sejumlah citra bagian.
• Contoh Plainteks
• Cipherteks
Share 1 Share 2 (kunci)
• Dekripsi: tumpuk share 1 dan share 2
Plainteks Share 1 Share 2
Share 1 + Share 2
Citra Digital
• Definisi
– fungsi larik dua dimensi f(x,y)
• x, y : koordinat spasial
• f : intensitas warna
• Pixel
– elemen pada citra digital yang memiliki lokasi (x,y) dan nilai f(x,y)
– nama lain: picture elements, image elements, pels
Representasi Citra Digital
Origin
0 N-1...
2
3
1
0
...
...
M-1
1 2 3 ...
Satu Pixel f (x,y)x
y
Pembagian Citra Digital
• Pembagian Citra
– Citra Biner (Binary Image)
– Citra Abu-Abu (Grayscale)
– Citra Berwarna
Alur Kriptografi Visual
• Untuk keamanan, maka dalam kriptografi visual, enkripsi dilakukan oleh pihak ketiga yang terpercaya, yang disebut dealer
• Sedangkan partisipan ialah orang yang memperoleh citra hasil enkripsi
• Dekripsi dilakukan oleh partisipan dengan menumpuk citra yang mereka miliki (citra dicetak pada plastik transparan)
Model Kriptografi Visual
• Model Sederhana
– Dipaparkan Moni Naor dan Adi Shamir
– Berupa citra biner: masing-masing pixel berwarna hitam atau putih,.
– Pixel Expansion
• Masing-masing pixel muncul pada n share,
• Tiap share merupakan subset dari citra asli
Ket: 1 = hitam 0 = putih
• Model di atas sangat sederhana dan tidak aman.
• Shamir dan Naor mengembangkan model yang lebih baik.
• Pada model ini, tiap pixel tidak direpresentansikan sebagai sebuah elemen matriks pada tiap share, melainkan sebagai m elemen matriks.
• Jadi, setiap pixel dibagi menjadi m sub-pixel.
• 2 transparansi • 1 pixel dengan 4 sub-pixel • Kombinasi menghasilkan
warna hitam, jadi pixel semula adalah hitam
Skema
• Skema (n,n)
– Citra dibagi menjadi n buah share, di mana untuk mendekripsi citra diperlukan n buah share tersebut.
– Contoh sebelumnya adalah skema (n, n)
Skema
• Skema (k,n)
– Citra dibagi menjadi n buah share, di mana untuk mendekripsi citra diperlukan minimal k buah citra hasil tersebut.
– Jika terdapat q citra hasil, di mana q < k, maka tidak ada informasi apapun yang dapat diperoleh tentang citra asli.
Contoh skema (2, 3)
Pengembangan
• Citra Abu-Abu (grayscale)
Share 1 Share 2
Pengembangan
• Citra Berwarna (lanj)
Share 1 Share 2
Citra asli
Hasil dekripsi
Kealemahan
• Citra hasil dekripsi tidak tepat sama dengan citra asli.
• Citra hasil dekripsi mengandung noise.
• Share tidak memiliki makna dapat menimbulkan kecurigaan bahwa gambar tsb merupakan pesan rahasia.
Penggunaan Steganografi
• Untuk menghilangkan kecurigaan, digunakan steganografi sebagai pelengkap kriptografi.
• Digunakan beberapa gambar lain sebagai cover untuk menyimpan share.
• Share + cover = camouflage
Hasil dekripsi masih mengandung noise
• Teknik yang lebih baik (Chang, Yu, 2000)
(a) cover 1
Keterangan:
(b) cover 2
(c) Plainteks
(d) Camouflage 1
(e Camouflage 2
(f) Hasil dekripsi
Kelemahan: camoflage masih mengandung noise