KPS Migas dan Panas Bumi

15
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 2010 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 73/PMK.03/2010 TENTANG PENUNJUKAN KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA PENGUSAHAAN MINYAK DAN GAS BUMI DAN KONTRAKTOR ATAU PEMEGANG KUASA/PEMEGANG IZIN PENGUSAHAAN SUMBER DAYA PANAS BUMI, UNTUK MEMUNGUT, MENYETOR, DAN MELAPORKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH, SERTA TATA CARA PEMUNGUTAN, PENYETORAN, DAN PELAPORANNYA

Transcript of KPS Migas dan Panas Bumi

Page 1: KPS Migas dan Panas Bumi

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK2010

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 73/PMK.03/2010 TENTANG PENUNJUKAN KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA

PENGUSAHAAN MINYAK DAN GAS BUMI DAN KONTRAKTOR ATAU PEMEGANG KUASA/PEMEGANG IZIN PENGUSAHAAN SUMBER DAYA PANAS

BUMI, UNTUK MEMUNGUT, MENYETOR, DAN MELAPORKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK

PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH, SERTA TATA CARA PEMUNGUTAN, PENYETORAN, DAN PELAPORANNYA

Page 2: KPS Migas dan Panas Bumi

1. Policy Statement2. Dasar Hukum3. Muatan Pasal4. Tanggal berlaku

2

MATERI

Page 3: KPS Migas dan Panas Bumi

Ketentuan lama:PMK 11/PMK.03/2005

Ketentuan baru: PMK 73/PMK.03/2010

Page 4: KPS Migas dan Panas Bumi

1. Policy Statement

4

Ketentuan lamauntuk melaksanakan ketentuan Pasal 1 angka 27 dan 16A ayat (2) UU 18/2000

Ketentuan baruuntuk melaksanakan ketentuan Pasal 16A ayat (2) UU 18/2000

Page 5: KPS Migas dan Panas Bumi

2. Dasar HukumPasal 16A UU PPNPasal 16A UU PPN

5

Ayat (1)Ayat (1) Pajak yang terutang atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak kepada Pemungut Pajak Pertambahan Nilai dipungut, disetor, dan dilaporkan oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.

Ayat (2) Tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan pajak oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan

Pasal 16A tidak diubah dalam UU No.42 Tahun 2009Pasal 16A tidak diubah dalam UU No.42 Tahun 2009

Page 6: KPS Migas dan Panas Bumi

3. M3. Muatan Pasaluatan Pasal

6

Definisi Definisi KontraktorKontraktor atau Pemegang Kuasa/Pemegang atau Pemegang Kuasa/Pemegang IzinIzin

Ketentuan lama

Kontraktor adalah Kontraktor yang terikat dalam kontrak perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Republik Indonesia di bidang pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi.

Ketentuan baru

Kontraktor atau Pemegang Kuasa/Pemegang Izin adalah:

• Kontraktor Kontrak Kerja Sama pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi;dan

• Kontraktor atau Pemegang Kuasa/Pemegang Izin pengusahaan sumber daya panas bumi,

yang meliputi kantor pusat, cabang, maupun unitnya.

Page 7: KPS Migas dan Panas Bumi

3. M3. Muatan Pasaluatan Pasal

7

Definisi RekananDefinisi Rekanan

Ketentuan lamaRekanan adalah Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak kepada Kontraktor.

Ketentuan baruRekanan adalah Pengusaha Kena Pajak yang melaukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak kepada Kontraktor atau Pemegang Kuasa/Pemegang Izin.

Page 8: KPS Migas dan Panas Bumi

3. M3. Muatan Pasaluatan Pasal

8

Definisi DPPDefinisi DPP

Ketentuan lama -

Ketentuan baru

Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah harga jual, penggantian, atau nilai lain yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang.

Page 9: KPS Migas dan Panas Bumi

3. M3. Muatan Pasaluatan Pasal

9

Penunjukan Kontraktor atau Pemegang Penunjukan Kontraktor atau Pemegang Kuasa/Pemegang izinKuasa/Pemegang izin

Ketentuan lama -

Ketentuan baruKontraktor atau Pemegang Kuasa/Pemegang Kontraktor atau Pemegang Kuasa/Pemegang izin ditunjuk sebagai pemungut Pajak izin ditunjuk sebagai pemungut Pajak Pertambahan nilai.Pertambahan nilai.

Page 10: KPS Migas dan Panas Bumi

3. M3. Muatan Pasaluatan Pasal

10

Saat Pembuatan Faktur PajakSaat Pembuatan Faktur Pajak

Ketentuan lama

Faktur Pajak Standar wajib dibuat paling lambat:a. pada akhir bulan berikutnya setelah bulan terjadinya penyerahan Barang

Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dalam hal pembayaran diterima setelah akhir bulan berikutnya Setelah bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak; atau

b. pada saat penerimaan pembayaran dalam hal: 1) penerimaan pembayaran terjadi sebelum akhir bulan berikutnya setelah

bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak;2) penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak

dan atau Jasa Kena Pajak; atau3) penerimaan pembayaran terjadi pada saat yang sama dengan saat

penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak.

Ketentuan baru

Faktur Pajak harus dibuat pada saat: a. penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak; b. penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi

sebelum penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak; atau

c. penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan.

Page 11: KPS Migas dan Panas Bumi

3. M3. Muatan Pasaluatan Pasal

11

Saat PemungutanSaat Pemungutan Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dilakukan

paling lambat :

Ketentuan lama

a. pada akhir bulan berikutnya setelah bulan terjadinya penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dalam hal pembayaran diterima setelah akhir bulan berikutnya Setelah bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak; atau

b. pada saat penerimaan pembayaran dalam hal: 1) penerimaan pembayaran terjadi sebelum akhir bulan berikutnya setelah

bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak;2) penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barang Kena

Pajak dan atau Jasa Kena Pajak; atau3) penerimaan pembayaran terjadi pada saat yang sama dengan saat

penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak.

Ketentuan baru

a. penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak;b. penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi

sebelum penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak; atau

c. penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan.

Page 12: KPS Migas dan Panas Bumi

3. M3. Muatan Pasaluatan Pasal

12

Saat Penyetoran dan PelaporanSaat Penyetoran dan Pelaporan

Ketentuan lama

Saat Penyetoran: paling lambat pada hari ke-15 (lima belas) bulan berikutnya setelah bulan dilakukannya pemungutan Saat Pelaporan:paling lambat pada hari ke-20 (dua puluh) bulan berikutnya setelah bulan dilakukan pemungutan

Ketentuan baru

Saat Penyetoran:paling lama tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah setelah berakhirnya Masa Pajak. Saat Pelaporan: Paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak.

Page 13: KPS Migas dan Panas Bumi

3. M3. Muatan Pasaluatan Pasal

13

Aturan PeralihanAturan Peralihan

Ketentuan lama -

Ketentuan baru

PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang atas penyerahan BKP dan/atau JKP kepada kontraktor yang terikat dalam kontrak perjanjian kerjasama dengan Pemerintah republik Indonesia di bidang pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi sebelum tanggal 1 April 2010 dan Faktur Pajaknya diterbitkan pada tanggal 1 April 2010 atau sesudahnya, berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan ini.

Page 14: KPS Migas dan Panas Bumi

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2010

44. . Tanggal berlakuTanggal berlaku

14

Page 15: KPS Migas dan Panas Bumi

TERIMA KASIH

15