KPHL Model Rajabasa

7
PROFIL KPHL Model Rajabasa (Provinsi Lampung) KKPH : Khairul Anwar, SE I. ASPEK WILAYAH I.1. Penetapan wilayah KPHL dan KPHP Provinsi Lampung oleh Menteri Kehutanan melalui SK Menhut Nomor SK.68/Menhut-II/2010 tanggal 28 Januari 2010 meliputi area seluas ± 518.913 ha terdiri dari 9 unit KPHL seluas ± 277.690 ha dan 7 unit KPHP seluas ± 241.223 ha. I.2. KPHL Model Rajabasa di Kabupaten Lampung Selatan ditetapkan melalui SK Menteri Kehutanan Nomor SK.367/Menhut- II/2011 tanggal 7 Juli 2011 seluas ± 5.160 ha, terdiri dari HL seluas ± 5.160 ha. PETA KPHL MODEL RAJABASA & FUNGSI KAWASAN HUTAN BERDASARKAN SK PENETAPAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR SK.367/MENHUT-II/2011 TANGGAL 7 JULI 2011

Transcript of KPHL Model Rajabasa

Page 1: KPHL Model Rajabasa

PROFIL KPHL Model Rajabasa (Provinsi Lampung)

KKPH : Khairul Anwar, SE

I. ASPEK WILAYAH

I.1. Penetapan wilayah KPHL dan KPHP Provinsi Lampung oleh Menteri

Kehutanan melalui SK Menhut Nomor SK.68/Menhut-II/2010 tanggal 28

Januari 2010 meliputi area seluas ± 518.913 ha terdiri dari 9 unit KPHL

seluas ± 277.690 ha dan 7 unit KPHP seluas ± 241.223 ha.

I.2. KPHL Model Rajabasa di Kabupaten Lampung Selatan ditetapkan melalui

SK Menteri Kehutanan Nomor SK.367/Menhut-II/2011 tanggal 7 Juli 2011

seluas ± 5.160 ha, terdiri dari HL seluas ± 5.160 ha.

PETA KPHL MODEL RAJABASA & FUNGSI KAWASAN HUTANBERDASARKAN SK PENETAPAN MENTERI KEHUTANAN

NOMOR SK.367/MENHUT-II/2011TANGGAL 7 JULI 2011

I.3. Letak geografis : 105° 30’ - 105° 45’ BT

05° 30’ - 06° 00’ LS

I.4. Batas-batas :Utara : Kab. Lampung Selatan

Selatan : Selat Sunda

Barat : Teluk Betung

Timur : Laut Jawa

I.5. Nama Kawasan Hutan dan Register :

Page 2: KPHL Model Rajabasa

KHL Gunung Rajabasa Register 3

I.6. Kondisi batas kawasan hutan :

- Tahun penataan batas luar : 1997/1998

- Pengesahan BA pengukuran (PTB) : tanggal 5 Maret 1998

- Pengesahan BA oleh Menhut : tanggal 25 Agustus 1999

- Penetapan : SK No. 664/Kpts-II/1999 tanggal 26 Agustus 1999

- Pemeliharaan batas terakhir : rekonstruksi 2003

- Panjang batas luar kawasan hutan : total : 60.226,70 m, terdiri dari :

1. Batas buatan : 34.588,40 m

2. Batas alam : 1.727,30 m

3. Batas enclave : 3.911 m

- Tanda dan nomor pal batas : total 793 pal terdiri dari :

Pal beton : 728 pal (BHL 1 sd BHL 728 )

Pal beton enclave : 65 pal (E1 sd E65)

I.7. Kondisi Penutupan Lahan :

Penutupan L ahan

1 Hutan Lahan Kering Primer 175,98

2 Hutan Lahan Kering Sekunder 3.147,88

3 Semak/Belukar 124,38

4 Pertanian Lahan Kering 151,81

5Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak 1.559,69

 Jumlah 5.159,75 Sumber : Citra landsat tahun 2009

I.8. Kondisi geofisik wilayah KPH :

1. Geologi dan Tanah :Menurut peta geologi/tanah dari Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1971, KHL Gunung Rajabasa termasuk dari jenis tanah Andosol Coklat Tua kemerahan dengan tingkat kepekatan tanah terhadap erosi adalah agak peka, formasi geologinya terdiri dari bahan induk tuva intermedier. Batuan Gunung Rajabasa termasuk ke dalam kelompok Phono Tephrite dan Basaltic Trachy Andesite (klasifikasi Le Bas et al 1986). Seri batuan ini masih dalam kelompok basa intermedian.

2. Iklim dan Hidrologi :Berdasarkan kategori tipe iklim Schmidt J.H. Ferguson, KHL Gunung Rajabasa termasuk ke dalam wilayah dengan kategori iklim B dengan rata-rata curah hujan 1.298 mm/tahun dengan intensitas 17 mm/hari. Merupakan sumber air bagi penduduk Kalianda dan sekitarnya dan termasuk ke dalam wilayah Daerah AliranSungai (DAS) Way Sekampung. Kebanyakan sungai-sungai yang ada adalah sungai kecil yang bermuara langsung ke laut karena jarak hutan lindung relatif dekat dengan laut. Sungai yang paling besar di kawasan hutan lindung tersebut oleh masyarakat setempat disebut dengan nama Way Rajabasa dan Way Pisang.

Page 3: KPHL Model Rajabasa

Kepala Dinas Kehutanan

Kepala UPT

3. Fiologi dan Bentuk Wilayah : Terdapat beberapa grup vulkan andestik, yaitu terdiri dari lereng tengah, lereng bawah dan dataran vulkan bergelombang. Topografi termasuk berat dengan rata-rata kemiringan/kelerengan 25 -45 % atau termasuk ke dalam kelas lereng 4 (curam) atau 5 (sangat curam. Puncak Gunung Rajabasa terletak pada titik P 67 tingggi 1.282 m dpl

I.9. Kondisi Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Belum ada

I.10. IUPHHK-HA – Belum ada

I.6.2 IUPHHK-HT – Belum ada

I.6.3 IPHHK– Belum ada

I.6.4 IPHHBK– Belum ada

I.6.5 IUPHJL– Belum ada

I.6.6 Lain-lain– Belum ada

I.7 Rencana Tata Ruang Wilayah– Belum ada

I.7.1 Rencana Tata Ruang Provinsi– Belum ada

I.7.2 Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota– Belum ada

I.8 Rencana Kehutanan– Belum ada

I.8.1 Rencana Kehutanan Tingkat Nasional– Belum ada

I.8.2 Rencana Kehutanan Tingkat Propinsi– Belum ad– Belum ada a

I.8.3 Rencana Kehutanan Tingkat Kabupaten Kota

I.8.4 RAN – GRK– Belum ada

I.8.5 Strategi Nasional REDD+– Belum ada

II. ASPEK KELEMBAGAAN

II.1 Bentuk organisasi KPH Model

UPTD Dinas Kehutanan Kabupaten

II.2 Landasan pembentukan organisasi

Peraturan Bupati Nomor Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 26 tahun 2011 tanggal 15 September 2011 Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Rajabasa pada Dinas Kehutanan Kabupaten Lampung Selatan

II.3 Struktur organisasi

Page 4: KPHL Model Rajabasa

II.4 Personil pengelola KPH Model

Pengelola Jumlah Keterangan

Kepala KPH 1 orang

Kepala SBTU Belum ada

Tenaga adminstrasi Belum ada

Tenaga teknis lainnya Belum ada

Total 1 orang

II.5 Rencana menuju SKPD : belum ada

II.6 Rencana pengembangan SDM : belum ada II.7 Kelengkapan Sarpras :

- Belum ada, hanya ada kantor sementara, sewa rumah di Jalan Raya Kedaton Nomor 16, Kalianda.

- Tanah calon pembangunan kantor tahun 2012 sudah ada yaitu di samping kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Lampung Selatan di Kalianda

II.8 Lain-lain

I. ASPEK RENCANA dan AKTIVITAS/KEGIATAN PENGELOLAAN HUTAN

III.1 Tata Hutan : belum ada

III.1.1 Citra Satelit– Belum ada

III.1.2 Inventarisasi desk analisis– Belum ada

III.1.3 Inventarisasi Sosekbud– Belum ada

III.1.4 Inventarisasi Hutan– Belum ada

III.2 Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan: belum ada

Page 5: KPHL Model Rajabasa

III.3 Penggunaan Kawasan Hutan : belum ada

III.4 Pemanfaatan Hutan : belum ada

III.5 Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan: belum ada

III.6 Perlindungan Hutan dan Konservasi: belum ada

III.7 Pengolahan Hasil Hutan: belum ada

III.8 Pemberdayaan Masyarakat: belum ada

III.9 Peta Operasional: belum ada

III.10 Alokasi Dana Bantuan Pembangunan/Operasional: belum ada

III.11 Konvergensi Kegiatan: belum ada

III.12 Kegiatan Pengelolan Hutan Lainnya :

Memiliki 9 (sembilan) potensi dan obyek wisata yaitu :

1. Way Belirang, Simpur di Ds Kecapai, Kalianda.2. Air terjun Way Kalam di Ds Way Kalam, Penengahan 3. Air terjun Curup Layang di Ds Tanjung Heran, Penengahan 4. Air terjun way Guyuran di Ds Semanak, Bakahauni5. Air terjun di Ds Sukaraja, Rajabasa6. Sumber panas bumi di Ds Cugung, Rajabasa. Sedang dieksplorasi oleh

PT. Supreme Energi 7. Air terjun di Ds Canti, Rajabasa8. Air terjun Way Guyuran di ds Jondong, Kalianda 9. Kawah (danau) di puncak G. Rajabasa

II.4 Personil pengelola KPH Model– Belum ada

II.5 Rencana menuju SKPD– Belum ada

II.6 Rencana pengembangan SDM– Belum ada

II.7 Kelengkapan Sarpras– Belum ada

II.8 Lain-lain– Belum ada

II. ASPEK RENCANA dan AKTIVITAS/KEGIATAN PENGELOLAAN HUTAN

III.1 Tata Hutan

III.1.1 Citra Satelit– Belum ada

III.1.2 Inventarisasi desk analisis– Belum ada

III.1.3 Inventarisasi Sosekbud– Belum ada

III.1.4 Inventarisasi Hutan– Belum ada

III.2 Penyusunan Rencana Pengelolaan HUtan– Belum ada

III.3 Penggunaan Kawasan Hutan– Belum ada

III.4 Pemanfaatan Hutan– Belum ada

III.5 Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan– Belum ada

III.6 Perlindungan Hutan dan Konservasi– Belum ada

III.7 Pengolahan Hasil Hutan– Belum ada

III.8 Pemberdayaan Masyarakat– Belum ada

III.9 Peta Operasional– Belum ada

III.10 Alokasi Dana Bantuan Pembangunan/Operasional– Belum ada

Page 6: KPHL Model Rajabasa

III.11 Konvergensi Kegiatan– Belum ada

III.12 Kegiatan Pengelolan Hutan Lainnya– Belum ada