KotaPayakumbuh 2011 19 Retribusi Umum

24
260 PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 19 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH, Menimbang : a. bahwa Retribusi Jasa Umum selama ini diatur dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 jo. Undang-Undang nomor 34 Tahun 2000 tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini karena Undang-undang yang baru yakni Undang – undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah telah diundangkan untuk itu semua pungutan yang menyangkut retribusi yang diatur dengan Peraturan Daerah harus disesuaikan dengan Undang-undang yang baru dimaksud; b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Umum. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tentang Pelaksanaan Pemerintahan Kotamadya Solok dan Payakumbuh (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 19); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3951); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 05, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

description

PDRD

Transcript of KotaPayakumbuh 2011 19 Retribusi Umum

  • 260

    PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

    NOMOR : 19 TAHUN 2011

    TENTANG

    RETRIBUSI JASA UMUM

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    WALIKOTA PAYAKUMBUH,

    Menimbang : a. bahwa Retribusi Jasa Umum selama ini diatur dengan Undang-undangNomor 18 Tahun 1997 jo. Undang-Undang nomor 34 Tahun 2000 tidaksesuai lagi dengan kondisi saat ini karena Undang-undang yang baruyakni Undang undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerahdan Retribusi Daerah telah diundangkan untuk itu semua pungutan yangmenyangkut retribusi yang diatur dengan Peraturan Daerah harusdisesuaikan dengan Undang-undang yang baru dimaksud;

    b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas dipandang perlumenetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Umum.

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerahotonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengahjo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tentangPelaksanaan Pemerintahan Kotamadya Solok dan Payakumbuh(Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 19);

    2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang PenyelenggaraanNegara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3951);

    3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 4286);

    4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 05,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

    5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

  • 261

    Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

    6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3848);

    7. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5025);

    8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah danRetribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5049);

    9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

    10. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

    11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Republik IndonesiaNegara Nomor 5234);

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentangPelaksanaanHukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1981 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3258) sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintahNomor 58 Tahun 2010 ((Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 90, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5145);

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4578);

    14. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata CaraPemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah danRetribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5161);

  • 262

    15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri dalamNegeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah;

    16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentangPembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 694);

    17. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 02 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD diLingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah KotaPayakumbuh Tahun 2008 Nomor 02);

    18. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Dinas di Lingkungan Pemerintah KotaPayakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor03);

    19. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis diLingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah KotaPayakumbuh Tahun 2008 Nomor 04);

    20. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 05 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di LingkunganPemerintah Kota payakumbuh (Lembaran Daerah Kota PayakumbuhTahun 2008 Nomor 05;

    21. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 06 Tahun 2008 tentangSatuan Polisi Pamong Praja Kota payakumbuh (Lembaran Daerah KotaPayakumbuh Tahun 2008 Nomor 06);

    22. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 02 Tahun 2009 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Kota payakumbuh(Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 Nomor 02);

    23. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 06 Tahun 2009 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kotapayakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 Nomor06);

    Dengan Persetujuan Bersama

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

    Dan

    WALIKOTA PAYAKUMBUH

  • 263

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM.

    BAB IKETENTUAN UMUM.

    Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah kota Payakumbuh;2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Payakumbuh;3. Walikota adalah Walikota Payakumbuh;4. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang Retribusi Daerah sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;5. Badan adalah sustu bentuk badan usaha yng meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan

    Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan namadalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, Firma, Kongsi, Koperasi, Yayasan,Organisasi Masa, Organisasi Sosial Politik, atau Organisasi yang sejenis, Lembaga, DanaPensiun, Bentuk Usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya;

    6. Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengantujuan untuk kepentingan umum serta dapat dinikmati oleh pribadi atau badan;

    7. Wajib retribusi adalah orang/badan pribadi yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi;

    8. Masa Retribusi adalah jangka waktu yang tertentu yang merupakan batas waktu bagiwajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Daerahyang bersangkutan;

    9. Surat Pendaftaran Objek Retribusi daerah yang selanjutnya disingkat dengan SPDORDadalah surat yang digunakan oleh Wajib Retribusi untuk melaporkan data retribusisebagai dasar perhitungan dan pembayaran retribusi yang terhutang menurut PeraturanPerundang-undangan Retribusi daerah.

    10. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat disingkat SKRD adalah suratkeputusan yang menetapkan besarnya jumlah Retribusi yang terhutang;

    11. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat SKRDLB,adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaranretribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi yang terutang atauseharusnya tidak terutang.

    12. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD, adalah surat untukmelakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda.

    13. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolahdata dan atau keternagan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhankewajiban retribusi berdasarkan peraturan perundang-undangan retribusi daerah;

    14. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi adalah serangkaian tindakan yangdilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut penyidik, untukmencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak

  • 264

    pidana di bidang perpajakan daerah dan retribusi daerah yang terjadi serta menemukantersangkanya;

    BAB IINAMA,OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI

    Pasal 2Dengan Nama Retribusi adalah Retribusi Jasa Umum.

    Pasal 3(1) Objek retribusi jasa umum adalah pelayanan yang disediakan oleh pemerintah

    Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati olehorang pribadi atau badan.

    (2) Objek sebagai mana dimaksud ayat (1) terdiri dari :a. Objek retribusi pelayanan kesehatan adalah pelayanan di puskesmas, puskesmas

    keliling, puskesmas pembantu, balai pengobatan dan tempat pelayanan kesehatanlainnya yang sejenis yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah,kecuali pelayanan pendaftaran.

    b. Objek retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan adalah pelayananpersampahan/kebersihan yang diselenggarakan oleh pemerintah Daerah,meliputi:1. Pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya kelokasi pembuangan

    sementara;2. Pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi pembuangan

    sementara kelokasi Tempat Pengolahan akhir sampah; dan3. Penyediaan lokasi Tempat Pengolahan akhir sampah.

    c. Objek retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan AktaCatatan Sipil adalah pelayanan:1. Kartu Tanda Penduduk;2. Kartu keterangan bertempat tinggal;3. Kartu identitas kerja;4. Kartu penduduk sementara;5. Kartu identitas penduduk musiman;6. Kartu keluarga; dan7. Akta catatan sipil yang meliputi akta perkawinan, akta perceraian, akta

    pengesahan dan pengakuan anak, akta ganti nama bagi warga Negara asing,dan akta kematian.

    d. Objek Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum adalah penyediaan pelayanan parkirditepi jalan umum yang ditentukan oleh Pemerintah daerah sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

    e. Objek retribusi pelayanan pasar adalah penyediaan fasilitas pasartradisional/sederhana, berupa pelataran, los kios yang dikelola PemerintahDaerah, dan khusus disediakan untuk pedagang.

    f. Objek Retribusi Pemeriksaaan Alat Pemadam Kebakaran adalah pelayananpemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam kebakaran, alat penanggulangan

  • 265

    kebakaran, dan alat penyelamat jiwa yang dimiliki dan/atau dipergunakan olehmasyarakat.

    g. Objek Retribusi penyediaan dan/atau Penyedotan kakus adalah pelayananpenyediaan dan/atau penyedotan kakus yang dilakukan oleh pemerintah Daerah.

    h. Objek Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang adalah:1. Pelayanan pengujian alat-alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya; dan2. Pengujian barang dalam keadaan terbungkus yang diwajibkan sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan.i. Objek Retribusi Pengendalian menara Telekomunikasi adalah pemanfaatan ruang

    untuk menara telekomunikasi dengan memperhatikan aspek tata ruang,keamanan, dan kepentingan umum.

    (3) Subjek Retribusi sebagaimana dimaksud ayat (2) adalah :a. Subjek Retribusi pelayanan kesehatan adalah orang pribadi atau badan hukum

    yang menggunakan/menikmati Pelayanan Kesehatan;b. Subjek Retribusi Pelayanan Kebersihan adalah orang pribadi atau badan yang

    memperoleh pelayanan persampahan dan kebersihan dari pemerintah daerah;c. Subjek Retribusi pengganti biaya cetak KTP dan Akta Catatan Sipil adalah orang

    pribadi yang memperoleh penggantian cetak Kartu Tanda Penduduk dan aktacatatan sipil dari Pemerintah Daerah;

    d. Subjek Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah Orang Pribadi atauBadan yang memperoleh pelayanan parkir di tepi jalan umum;

    e. Subjek Retribusi Pelayanan Pasar adalah orang pribadi atau Badan yangmemperoleh penyediaan fasilitas pasar tradisional sederhana, pelataran, tenda,hamparan, petak los, petak kios, pelataran parkir kendaraan dan toilet/WC dariPemerintah Daerah;

    f. Subjek Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran orang pribadi atau Badanyang memperoleh pelayanan pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadamkebakaran;

    g. Subjek Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus orang pribadi atauBadan yang memperoleh pelayanan penyediaan penyedotan kakus dariPemerintah Daerah;

    h. Subjek Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang orang pribadi atau Badan yangmemperoleh pelayanan tera/tera ulang dari Pemerintah Daerah;

    i. Subjek Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi orang pribadi atau Badanyang memperoleh pelayanan pengendalian menara telekomunikasi olehPemerintah Daerah;

    Pasal 4(1) Dikecualikan dari objek Retribusi pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang

    dilakukan oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.(2) Dikecualikan dari objek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan adalah pelayanan

    kebersihan jalan umum, taman, tempat ibadah, sosial, dan tempat umum lainnya.(3) Dikecualikan dari objek Retribusi Pelayanan Pasar adalah pelayanan fasilitas pasar yang

    dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

  • 266

    (4) Dikecualikan dari objek Retribusi penyediaan dan/atau Penyedotan kakus adalahpelayanan penyediaan dan/atau penyedotan kakus yang disediakan, dimiliki dan/ataudikelola oleh BUMN, BUMD dan pihak swasta.

    BAB IIIJENIS DAN GOLONGAN RETRIBUSI

    Pasal 5a. Dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan Dipungut atas pelayanan kesehatan;b. Dengan nama Retribusi Pelayanan Kebersihan dipungut atas Volume sampah yang

    dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir(TPA);

    c. Dengan nama Retribusi pengganti Biaya cetak KTP dan Akta Catatan Sipil dipungut ataspelayanan penggantian biaya cetak dan akta catatan sipil;

    d. Dengan nama Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum dipungut atas pelayananparkir yang disediakan oleh Pemerintah Daerah;

    e. Dengan nama Retribusi Pelayanan Pasar dipungut atas pelayanan pasar;f. Dengan nama Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran dipungut atas pelayanan

    Pemeriksaan Alat Pemadam ;g. Dengan nama Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan kakus dipungut atas pelayanan

    penyedotan kakus;h. Dengan nama Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang dipungut atas Pelayanan Tera/Tera

    Ulang oleh Pemerintah Daerah;i. Dengan nama Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi dipungut atas

    pengendalian menara telekomunikasi oleh Pemerintah Daerah;

    BAB IVCARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

    Pasal 6Cara mengukur tingkat penggungaan jasa sebagaimana pada Pasal 3 ayat (3) huruf a sampaidengan huruf i adalah sebagai berikut :

    a. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan frekuensi pelayanankesehatan;

    b. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan atas tempat, jenisbangunan, dan frekuensi;

    c. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan atas jumlahpelayanan penggantian Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;

    d. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur jenis dan jumlah kendaraanbermotor yang menggunakan tempat parkir;

    e. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah berdasarkan bentuk fasilitasbangunan dan atau fasilitas yang digunakan;

    f. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan frekuensi danjumlah alat pemadam kebakaran;

    g. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan tempat danfrekuensi pelayanan penyedotan kakus;

    h. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan jenis danfrekuensi;

  • 267

    i. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah jenis dan frekuensi.

    BAB VPRINSIP YANG DIANUT DALAM PENETAPAN STRUKTUR

    DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSIPasal 7

    (1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi Jasa Umum ditetapkan denganmemperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat,aspek keadilan, dan efektivitas pengendalian atas pelayanan tersebut;

    (2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya operasi dan pemeliharaanbiaya bunga dan biaya modal;

    (3) Dalam hal penetapan tarif sepenuhnya memerhatikan biaya penyediaan jasa penetapantarif hanya untuk menutup sebagian biaya.

    BAB VISTRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

    Bagian PertamaRetribusi Pelayanan Kesehatan

    Pasal 8Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan

    NO URAIAN TARIF BARU

    I

    II

    Biaya Paket Pelayanan dan Pemeriksaan oleh DokterUmum/Dokter Gigi/Petugas Kesehatan Lainnya

    Tarif Tindakan Medik dan Terapi Umum :a. Tindakan Bedah Ringan (Mis: Ganglion, Fibroma)

    dllb. Sirkum sisi/Khitannan Laki-lakic. Sirkum sisi/Khitannan Wanitad. Pemasangan katetere. Perawatan Kateterf. Pemasangan Infuseg. Perawatan Infuseh. Pemasangan Spalk Pada Patah Tulangi. Insisi Abses Kecilj. Insisi Abses Sedangk. Perawatn Luka Bersih tanpa Jahitan/Skinlossl. Perawatan Luka Kotor tanpa Jahitan/Skinlossm. Perawatan Luka Robek Kurang 5 Jahitann. Perawatan Luka Robek 6-10 Jahitan (lebih dari 10

    jahitan) ditambah Rp. 2500/jahitano. Tindik Telingap. Jasa Penyuntikan (tidak termasuk jarum suntik dan

    obat)

    Rp. 10. 000

    Rp. 30.000

    Rp. 150.000Rp. 20.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 25.000Rp. 15.000Rp. 20.000Rp. 10.000Rp. 15.000Rp. 20.000Rp. 40.000

    Rp. 20.000Rp. 5.000

  • 268

    III

    IV

    V

    VI

    q. Buka Jahit Luka/Tukar VerbanLuka KecilLuka SedangLuka Besar

    Tindakan Medik dan Terapi Khusus :a.Tindakan di Poli Gigi

    1. Cabut Gigi Tetap tanpa Penyulit2. Cabut Gigi dengan Penyulit/Komplikasi3. Tambal Gigi Sementara4. Tambal Gigi Tetap5. Insisi Abses Mulut dan Rahang6. Terapi Poredantal, Scalling7. Perawatan Saraf Gigi per Gigi8. Cabut Gigi Susu pada Anak

    b.Tindakan di Poli Kebidanan1. Pemasangan Spiral/IUD2. Cabut Spiral/IUD3. Pemasangan Implant (KB susuk)4. Buka Implant5. Pemakaian Dopler

    Pertolongan Persalinan1. Pertolongan Persalinan Normal2. Pertolongan Persalinan dengan Episiotomi3. Pertolongan Persalinan dengan Penyulit4. Tindakan Plasenta5. Induksi Partus

    Pelayanan Laboratorium1. Test Kehamilan2. Pemeriksaan Golongan Darah3. Pemeriksaan Sputum/BTA

    Urinalisa1. Urin Lengkap

    - P H- Protein- Reduksi- Urobilin- Billirubin- Keton- Nitrit- Lekosit

    2. Sedimen

    Rp. 7.500Rp. 10.000Rp. 15.000

    Rp. 20.000Rp. 50.000Rp. 10.000Rp. 25.000Rp. 40.000Rp. 50.000Rp. 10.000Rp. 10.000

    Rp. 25.000Rp. 40.000Rp. 40.000Rp. 50.000Rp. 10.000

    Rp. 200.000Rp. 250.000Rp. 400.000Rp. 75.000Rp. 15.000

    Rp. 15.000Rp. 25.000Rp. 15.000

    Rp. 5.000Rp. 5.000Rp. 5.000Rp. 5.000Rp. 5.000Rp. 5.000Rp. 5.000Rp. 7.500Rp. 7.500

  • 269

    VII

    VIII

    IX

    X

    Hermatologi (Pemeriksaan Darah)1. Hemoglobin (Hb)2. Hitung Lekosit (sel darah putih)3. L E D4. Hitung Jenis5. Eritrosit (sel darah merah)6. Trombosit7. Retikolosit8. Hematokrit9. M C V10. M C H11. M C H C12. Waktu Pendarahan13. Waktu Pembekuan14. Protrombin Time15. Pemeriksaan Cairan Limbah/Sumsum Tulang

    Kimia Klinik1. Cholesterol Total2. HDL Cholesterol3. LDL Cholesterol4. Triglisrida5. SGOT6. SGPT7. Billirubin Total8. Billirubin Direk9. Gula Darah Puasa10. Gula Darah 2 jam PP (2 jam sesudah makan)11. Ureum12. Kreatinin13. Protein Total14. Alkali Pospatase15. Asam Urat16. Abumin17. Globulir

    Serologi1. HBsAG2. Anti HBS3. Widal Typhy O dan H (2 parameter)4. TPHA5. ASTO

    Parasitologi1. Pemeriksaan Cacing & Amuba pada Faeces2. Pemeriksaan Darah Malaria

    Rp. 7.500Rp. 7.500Rp. 7.500Rp. 7.500Rp. 7.500Rp. 7.500Rp. 7.500Rp. 7.500Rp. 7.500Rp. 7.500Rp. 7.500Rp. 7.500Rp. 7.500

    Rp. 20.000Rp. 50.000

    Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 15.000

    Rp. 35.000Rp. 35.000Rp. 35.000Rp. 25.000Rp. 35.000

    Rp. 15.000Rp. 15.000

  • 270

    XI

    XII

    XIII

    XIV

    XV

    XVI

    Narkoba dan Zat Psiko Aktif (Napza)1. T H C (Ganja) : Umum

    : Pelajar2. Gol. Opiat (Heroin, Morphin) : Umum

    : Pelajar3. Gol. Benzodiazepin (Obat Tidur) : Umum

    : Pelajar4. Gol. Methamphetamin : Umum

    : Pelajar

    Biaya Surat Keterangan Kesehatan dan Catina. Surat Keterangan untuk Pelajarb. Surat Kier Kesehatan untuk Umumc. Surat Keterangan Kelahirand. Surat Keterangan untuk Pengantin/Catine. Visum Hidupf. Surat Keterangan Keperluan Asuransig. Retribusi Buku KIA Yankesh. Retribusi Buku KIA Yankes Swastai. Visum Luar Mati (tanpa bedah mayat)j. Visum Hidup Kejahatan Seksualk. Surat Keterangan Kesehatan Jiwal. Jasa Pemeriksaan Keur Kesehatan CPNS/paketm. Surat Keterangan Buta Warna ( Ishihara test )

    Biaya Rawat Inap/Hari1. Perawatan dan Akomodasi2. Visite Dokter Umum/hari3. Visite Dokter Spesialis/hari

    Pemakaian Oksigen/jam

    Jasa Konsultasi Kesehatan Gizi/Sanitasi/KB/Narkoba dll

    Pemakaian Puskel (Ambulance)1. Pemakaian Ambulance/Max 10 KM dari

    Puskesmas Min 5 KM2. Tambahan Per KM3. Dalam Kota lebih dari 1 jam4. Cuci Mobil Jenazah

    Catatan :1. 25% = Merupakan Jasa Sarana2. 50% = Merupakan Biaya BBM3. 25% = Merupakan Jasa Sopir / Petugas Perawat

    sbb:= 75% untuk Sopir Ambulance

    Rp. 100.000Rp. 75.000Rp. 100.000Rp. 75.000Rp. 100.000Rp. 75.000Rp. 100.000Rp. 75.000

    Rp. 7.500Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 10.000Rp. 15.000Rp. 15.000Rp. 5.000Rp. 15.000Rp. 50.000Rp. 30.000Rp. 15.000Rp. 75.000Rp. 15.000

    50.000/hariRp. 5.000Rp. 7.500

    Rp. 2.000

    Rp. 30.000

    Rp. 30.000

    Rp. 5.000Rp. 10.000/jam

    Rp. 25.000

  • 271

    XVII

    XVIII

    = 25% untuk Petugas / Perawat Pengantar

    Pemeriksaan EKG

    Tarif Konsultasi Spesialis/Rujukan

    Rp. 20.000

    Rp. 50.000

    Dari realisasi pelayanan kesehatan diatas diberikan JasaPelayanan sebesar 40%.

    Bagian KeduaRetribusi Pelayanan Kebersihan

    Pasal 9Tarif Retribusi Pelayanan Kebersihan

    a. 1). Pengambilan pengangkutan pengolahan dan pemusnahan sampah rumah tanggaRp.1500,- per bulan.

    2). Retribusi air limbah bagi pelanggan Yang sudah dapat Pelayanan IPAL dipungutRetribusi setiap bulan sebesar Rp. 1000,-

    b. Pengambilan pengangkutan pengolahan dan pemusnahan sampah perdagangan, antaralain :1. - Toko ukuran luas 10 M2 s/d 20 M2 = Rp.500,- per hari

    - Toko ukuran luas 20 M2 s/d 30 M2 = Rp.700,- per hari- Toko ukuran luas 30 M2 s/d 45 M2 = Rp.1.000,- per hari- Toko ukuran luas lebih dari 45 M2 = Rp. 1.500,- per hari

    2. Kios dan Los = Rp. 500,- per hari3. Pedagang Kaki Lima = Rp. 500,- Per hari.

    c. Rumah makan, Restoran, Hotel, Supermarket dan sejenisnya :a. Kecil.Rp. 30.000,- Per bulan atau Rp. 1.000,- Per harib. Sedang..Rp. 42.500,- Per bulan atau Rp. 1.250,- Per haric. Besar.Rp. 45.000,- Per bulan atau Rp. 1.500,- Per harid. Mall..Rp. 250.000,- Per bulan

    d. Retribusi air limbah bagi perusahaan penyucian kendaraan dipungut sebagai berikut :1) Usaha yang mempunyai Dok dengan kapasitas 6 mobil keatas dan mempunyai

    kompresor sebesar Rp. 3.000,- Per hari2) Usaha yang mempunyai Dok dengan kapasitas 3 s/d 5 Mobil dan mempunyai

    kompresor sebesar Rp. 2.250,- Per hari3) Usaha yang mempunyai Dok dengan kapasitas 1 s/d 3 Mobil dan mempunyai

    kompresor sebesar Rp. 1.500,- Per hari4) Usaha selain diatas dikenakan sebesar Rp. 500,- Per hari.

    e. Retribusi kebersihan terhadap kendaraan tidak bermotor dikenakan sebagai berikut :1) Bendi.Rp. 500,- Per hari.2) Becak/Gerobak..Rp. 500,- Per hari.

    f. Retribusi Kebersihan terhadap kendaraan bermotor angkutan umum dikenakansebagai berikut :

    1) Angkutan Kota dan Pedesaan sebesarRp. 500,- Per hari.2) Mini Bus sebesar.........Rp. 500,- Per hari.

  • 272

    3) Bus Sebesar..........Rp. 500,- Per hari.g. Retribusi kebersihan terhadap pemakain toilet/WC Umum dikenakan sebagai berikut :

    1) Untuk buang air kecil..Rp. 500,-2) Untuk buang air besar.Rp. 750,-

    h. Terhadap Kantor kantor Pemerintah, Rumah Sakit, Puskesmas dan Sekolah sekolah dikenakan Retribusi kebersihan sebesar 7.500,- setiap bulan.

    i. Pengambilan pengangkutan, pengolahan dan pemusnahan sampah industry antara lain:1) Kecil.Rp. 15.000,- Per bulan atau Rp. 500,- Per hari2) Sedang..Rp. 21.000,- Per bulan atau Rp. 700,- Per hari3) Besar.Rp. 30.000,- Per bulan atau Rp. 1.000,- Per hari

    j. Penggunaan sendiri TPA oleh orang pribadi atau badan dikenakan Rp. 10.000,- Perbulan.

    Bagian KetigaRetribusi Pengganti Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil

    Pasal 10Tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk

    dan Akta Catatan Sipil

    I. a. Kartu Tanda Penduduk Rp. 35.000,-b. Kartu Keluarga Rp. 12.500,-c. Surat Pindah Rp. 12.500,-

    II. a Akta Kelahiran :1. Warga Negara Indonesia.

    a. 0 Hari 60 Hari Gratisb. Biaya Akta Perkawinan :

    1. Warga Negara Indonesia ...2. Warga Negara Asing .

    Rp. 250.000,-Rp. 400.000,-

    c. Akta Kematian :1. Warga Negara Indonesia ...2. Warga Negara Asing .

    Rp. 100.000,-Rp. 200.000,-

    d. Akta Perceraian :1. Warga Negara Indonesia ..2. Warga Negara Asing

    Rp. 350.000,-Rp. 500.000,-

    e. Akta Pengesahan dan Pengakuan Anak :1. Warga Negara Indonesia ...2. Warga Negara Asing .

    Rp. 200.000,-Rp. 400.000,-

    f. Akta Pengangkatan Anak/Adopsi :1. Warga Negara Indonesia ...2. Warga Negara Asing .

    Rp. 400.000,-Rp. 500.000,-

    g. Akta Perubah atau Ganti Nama :1. Warga Negara Indonesia ...2. Warga Negara Asing .

    Rp. 500.000,-Rp. 500.000,-

    h Pencatatan Perubahan Jenis Kelamin1. Warga Negara Indonesia Rp. 1.000.000,-

  • 273

    2. Warga Negara Asing Rp. 2.000.000,-i Pencatatan Perubahan Status

    Kewarganegaraan dari WNA ke WNIRp. 250.000,-

    Bagian keempatRetribusi pelayanan Parkir ditepi Jalan Umum

    Pasal 11Tarif Retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum

    a) Mobil barang1. Roda 4 sebesar Rp. 2000,- setiap kali parkir2. Roda 6 sebesar Rp. 2500,- setiap kali parkir

    b) Mobil angkutan orang1. Bis wisata roda 4 Rp. 3000,- setiap kali parkir2. Bis wisata roda 6 Rp. 4000,- setiap kali parkir3. Taxi sebesar Rp. 3000,- per hari

    c) Kendaraan pribadi1. Sedan, jeep, subarr ban dan sejenis Rp. 2000,- setiap kali parkir2. Sepeda motor dan sejenisnya Rp. 1000,- setiap kali parkir

    d) Kendaraan tidak bermotor1. Becak barang, gerobak dan sejenis Rp. 0,-2. Bendi sebesar Rp. 1000,- per hari

    Bagian kelimaRetribusi Pelayanan Pasar

    Pasal 12Tarif Retribusi Pelayanan Pasar

    Setiap pedagang kaki lima yang telah memperoleh izin, dikenakan retribusi dan/atau beaharian yang besarnya sebagai berikut:

    a. Untuk lokasi dengan ukuran s/d 3m2 sejumlah Rp. 500,-per harib. Untuk lokasi dengan ukuran diatas 3m2 s/d 9m2 sejumlah Rp. 1000,-per haric. Untuk lokasi dengan ukuran lebih dari 9m2 sejumlah Rp. 2000,-perhari

    Bagian KeenamRetribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran

    Pasal 13Tarif Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran

    a. Jenis busa, super busa dan sejenisnya dengan isi sampai dengan 9 (Sembilan) Literditetapkan tarif sebesar Rp. 45.000,- (Empat Puluh Lima Ribu Rupiah)

    b. Jenis Dry Powder (serbuk), Gen Co2, Halon dan sejenisnya dengan isi sampai dengan9 (Sembilan) Liter ditetapkan tarif sebesar Rp. 12.500,- (Dua belas ribu Lima RatusRupiah)

  • 274

    Bagian ketujuhRetribusi Penyedotan Kakus

    Pasal 14Tarif Retribusi Penyediaan Dan/Atau Penyedotan Kakus

    a. Untuk kakus rumah tangga:a. Untuk 1 (satu) trip mobil Rp. 130.000,-b. Untuk 2 (dua) trip mobil..Rp. 230.000,-c. Untuk 3 (tiga) trip mobil..Rp. 350.000,-d. Untuk 4 (empat) trip dan seterusnya dikenakan biaya setiap satu trip sama dengan

    point a. 1 diatas.b. Untuk kakus industri rumah tangga ditambah 30% dari biaya kakus rumah tangga.c. Untuk pemakain IPLT dengan mobil unit tinja diluar Pemerintah Kota Payakumbuh

    dikenakan retribusi Rp. 20.000,- per trip.

    Bagian KedelapanRetribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang

    Pasal 15Tarif Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang

    Untuk setiap pelayanan tera / tera ulang diberikan Retribusi sebesar Rp. 10.000,- (SepuluhRibu rupiah) Per Tera / Tera Ulang.

    Bagian KesembilanRetribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

    Pasal 16Tarif Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

    Adalah 2 % (Dua Persen) X Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)Menara Telekomunikasi dikaitkan dengan Frekuensi pengawasan dan pengendalian menaratelekomunikasi.

    BAB VIIWILAYAH PEMUNGUTAN

    Pasal 17

    Wilayah pemungutan retribusi adalah Daerah Kota Payakumbuh.

    BAB VIIIPENETAPAN RETRIBUSI

    Pasal 18

    Bentuk, isi dan tata cara penerbitan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan itudiatur dengan Peraturan Walikota.

  • 275

    BAB IXPEMUNGUTAN RETRIBUSI

    Bagian KesatuTata Cara Pemungutan

    Pasal 19(1) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang

    dipersamakan.(2) Retribusi terutang terjadi pada saat diterbitkan SKRD atau dokumen lain yang

    dipersamakan.(3) Dalam hal wajib Retribusi tertentu tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang

    membayar dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2 % (dua persen)setiap bulan dari Retribusi yang terutang yang tidak atau kurang bayar dan ditagihdengan menggunakan STRD.

    (4) Bentuk-bentuk formulir yang dipergunakan untuk pelaksanaan penagihan retribusisebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini diatur dengan PeraturanWalikota;

    (5) Pembayaran retribusi dilakukan di Kas Daerah atau ditempat lain yang ditunjuksesuai waktu yang ditentukan dengan menggunakan SKRD.

    (6) Dalam hal pembayaran dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, maka hasilpenerimaan Retribusi Daerah harus disetor kekas Daerah selambat-lambatnya 1x24jam atau dalam waktu yang ditentukan walikota.

    (7) Walikota atau pejabat yang ditunjuk dapat memberikan izin kepada wajib retribusiuntuk mengangsur retribusi terutang dalam jangka waktu tertentu dengan alasanyang dapat dipertanggung jawabkan.

    Bagian KeduaKeberatanPasal 20

    (1) Wajib Retribusi tertentu dapat mengajukan keberatan hanya kepada Kepala Daerahatau Pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

    (2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas.

    (3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggalSKRD diterbitkan, kecuali jika Wajib Retribusi tertentu dapat menunjukkan bahwajangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.

    (4) Keadaan di luar kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah suatukeadaan yang terjadi di luar kehendak atau kekuasaan Wajib Retribusi.

    (5) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar Retribusi dan pelaksanaanpenagihan Retribusi.

    Pasal 21(1) Kepala Daerah dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat

    Keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan denganmenerbitkan Surat Keputusan Keberatan.

  • 276

    (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk memberikan kepastianhukum bagi Wajib Retribusi, bahwa keberatan yang diajukan harus diberi keputusanoleh Kepala Daerah.

    (3) Keputusan Kepala Daerah atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atausebagian, menolak, atau menambah besarnya Retribusi yang terutang.

    (4) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat dan KepalaDaerah tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggapdikabulkan.

    Pasal 22(1) Jika pengajuan keberatan dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan

    pembayaran Retribusi dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2%(dua persen) sebulan untuk paling lama 12 (dua belas) bulan.

    (2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung sejak bulan pelunasansampai dengan diterbitkannya SKRDLB.

    BAB XPENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

    Pasal 23(1) Atas kelebihan pembayaran Retribusi, Wajib Retribusi dapat mengajukan

    permohonan pengembalian kepada Kepala Daerah.(2) Kepala Daerah dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan, sejak diterimanya

    permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksudpada ayat (1), harus memberikan keputusan.

    (3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) telahdilampaui dan Kepala Daerah tidak memberikan suatu keputusan, permohonanpengembalian pembayaran Retribusi dianggap dikabulkan atau SKRDLB harusditerbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.

    (4) Apabila Wajib Retribusi mempunyai utang Pajak atau utang Retribusi lainnya,kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsungdiperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang utang Retribusi tersebut.

    (5) Pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannyaSKRDLB.

    (6) Jika pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi dilakukan setelah lewat 2 (dua)bulan, Kepala Daerah memberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulanatas keterlambatan pembayaran kelebihan pembayaran Retribusi.

    (7) Tata cara pengembalian kelebihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dengan Peraturan Walikota.

    BAB XITATA CARA PEMBAYARAN

    Pasal 24(1) Pembayaran retribusi harus dilakukan secara tunai / lunas dan dibayar dimuka;(2) Pembayaran retibusi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini diberikan bukti

    pembayaran;

  • 277

    (3) Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan;(4) Bentuk, isi kualitas, ukuran buku dan tanda bukti pembayaran retribusi diatur

    dengan Peraturan Walikota.

    BAB XIIPENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

    Pasal 25(1) Walikota dapat memberikan pengurangan keringanan dan pembebasan retribusi;(2) Pemberian pengurangan atau keringanan retribusi sebagaimana dimaksud Ayat (1)

    dalam pasal ini dengan memperhatikan kemampuan Wajib Retribusi;(3) Tata cara pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi diatur dengan

    Peraturan Walikota.

    BAB XIIIKEDALUWARSA

    Pasal 26(1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi menjadi kedaluwarsa setelah melampaui

    waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya Retribusi, kecuali jika WajibRetribusi melakukan tindak pidana di bidang Retribusi.

    (2) Kedaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguhjika:a. diterbitkan Surat Teguran; ataub. ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib Retribusi, baik langsung maupun tidak

    langsung.(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,

    kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya Surat Teguran tersebut.(4) Pengakuan utang Retribusi secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    huruf b adalah Wajib Retribusi dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyaiutang Retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintah Daerah.

    (5) Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat(2) huruf b dapat diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau penundaanpembayaran dan permohonan keberatan oleh Wajib Retribusi.

    Pasal 27(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan

    penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.(2) Walikota menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Retribusi yasudah

    kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).(3) Tata cara penghapusan Retribusi yang sudah kedaluwarsa diatur dengan Peraturan

    Walikota.

    BAB XIVPENINJAUAN TARIF RETRIBUSI

    Pasal 28(1) Tarif retribusi ditinjau Kembali Paling Lama 3 (tiga) Tahun sekali.

  • 278

    (2) Peninjauan Tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan denganmemperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian.

    (3) Penetapan tarif Retribusi sebagaimana dimaksud ayat (2) ditetapkan denganPeraturan Walikota.

    (4) Sebelum tarif retribusi ditetapkan dengan Peraturan Walikota sebagaimana dimaksudayat (3) terlebih dahulu dibahas dan disetujui oleh DPRD Kota Payakumbuh.

    BAB XVPENYIDIKAN

    Pasal 29(1) Penyidikan terhadap tindak pidana pelanggaran Peraturan Daerah ini dilakukan

    oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah.(2) Penyidik dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    mempunyai wewenang :a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang mengenai adanya tindak pidana

    atas pelanggaran Peraturan daerah;b. melakukan tindakan pertama dan pemeriksaan ditempat kejadian;c. menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka;d. melakukan penyitaan benda atau surat;e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang;f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;g. mendatangkan ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan

    perkara;h. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik

    POLRI bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukanmerupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik memberitahukan haltersebut kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya;

    i. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak berwenang melakukan

    penangkapan dan/atau penahanan.(4) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membuat berita

    acara setiap tindakan dalam hal :a. pemeriksaan tersangka;b. memasuki tempat tertutup;c. penyitaan barang;d. pemeriksaan saksi;e. pemeriksaan ditempat kejadian;f. pengambilan sidik jari dan pemotretan.

    BAB XVISANKSI

    Bagian KesatuSanksi Administratif

    Pasal 30(1) Dalam hal Wajib Retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang

    membayar dikenakan sanksi administrative berupa bunga sebesar 2% (dua persen)

  • 279

    setiap bulan dan Retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar danditagih dengan menggunakan STRD.

    (2) Penagihan Retribusi terutang didahului dengan Surat Teguran.(3) Ketentuan mengenai Tata Cara penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

    Pasal 31(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan

    keuangan daerah diancam pidana kurungan 3 (tiga) bulan atau pidana denda palingbanyak 3 (tiga) kali jumlah retribusi terutang yang tidak atau kurang bayar;

    (2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran;(3) Denda sebagaimana dimaksud ayat (1) disetorkan ke Kas Negara.

    BAB XVIIKETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 32Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku :(1) Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 7 Tahun 2010 tentang Retribusi

    Pengujian Kenderaan Bermotor dinyatakan masih tetap berlaku;(2) semua peraturan pelaksanaan tentang retribusi dinyatakan masih tetap berlaku

    sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini;(3) Hal hal yang menyangkut tentang teknis Pelaksanaan terhadap Peraturan Daerah

    ini akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

    BAB XVIIIKETENTUAN PENUTUP

    Pasal 33Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku :

    1. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 07 Tahun 2001 tentang RetribusiPelayanan Kesehatan;

    2. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 08 Tahun 2001 tentang RetribusiPelayanan Persampahan / Kebersihan;

    3. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 09 Tahun 2001 tentang RetribusiPemeriksaan dan Pengisian Alat Pemadam Kebakaran;

    4. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 10 Tahun 2001 tentang RetribusiPenyedotan Kakus;

    5. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 11 Tahun 2001 tentang RetribusiTempat Rekreasi dan Olah Raga;

    6. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 7 Tahun 2006 tentang RetribusiIzin Operasional Bendi;

    7. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 8 Tahun 2006 tentangPerubahan Atas Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 7 Tahun 2001tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan;

    8. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 1 Tahun 2007 tentang IzinUsaha Jasa dan Retribusi Kepariwisataan;

  • 280

    9. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 2 Tahun 2007 tentang RetribusiPerizinan di Bidang Kesehatan;

    10. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 7 Tahun 2008 tentangPerubahan Atas Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 11 Tahun 2001tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga;

    11. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 9 Tahun 2008 tentang RetribusiPenggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;

    12. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 1 Tahun 2010 tentangPerubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 7 Tahun2001 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan;dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

    Pasal 34Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah inidengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Payakumbuh.

    Ditetapkan di PayakumbuhPada tanggal 30 Desember 2011WALIKOTA PAYAKUMBUH

    dto

    JOSRIZAL ZAIN

    Diundangkan di PayakumbuhPada Tanggal 30 Desember 2011SEKRETARIS DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

    dto

    I R W A N D I

    LEMBARAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2011 NOMOR : 29

  • 281

    PENJELASAN ATASPERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

    NOMOR : 19 TAHUN 2011

    TENTANGRETRIBUSI JASA UMUM

    I. UMUMDalam menjalankan Pemerintahan Pemerintah daerah diberi wewenang untuk

    memungut Retribusi Kepada Masyarakat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah.

    Untuk meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan otonomi daerah PemerintahDaerah diberi kewenangan yang lebih besar dalam perpajakan dan retribusi. Berkaitandengan pemberian kewenangan tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, perluasankewenangan perpajakan dan retribusi tersebut dilakukan dengan memperluas basis RetribusiDaerah dan memberikan kewenangan kepada Daerah dalam penetapan tarif.

    Selanjutnya untuk meningkatkan efektivitas pengawasan pungutan Daerah,mekanisme pengawasan diubah dari represif menjadi preventif. Setiap Peraturan Daerahtentang Pajak dan Retribusi sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebihdahulu dari Pemerintah. Selain itu, terhadap Daerah yang menetapkan kebijakan di bidangpajak daerah dan retribusi daerah yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi akan dikenakan sanksi berupa penundaan dan/atau pemotongandana alokasi umum dan/atau dana bagi hasil atau restitusi.

    Dengan diundangkannya Undang-Undang nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerahdan Retribusi Daerah sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentangPajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undangnomor 34 tahun 2000. Maka segala Peraturan daerah tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerah harus disesuaikan dengan Undang-Undang yang baru tersebut.

    II. PASAL DEMI PASALPasal 1

    Cukup JelasPasal 2

    Cukup JelasPasal 3

    Cukup JelasPasal 4

    Cukup JelasPasal 5

    Cukup Jelas

  • 282

    Pasal 6Cukup Jelas

    Pasal 7Cukup Jelas

    Pasal 8Untuk Surat Keterangan Kesehatan bagi Pelajar Warga Kota Payakumbuhdigratiskan.

    Pasal 9Cukup Jelas

    Pasal 10Untuk Penduduk Yang Lahir Sebelum Tanggal 31 desember 2011 dengan usia18 Tahun kebawah biaya Akte Kelahiran di gratiskan.

    Pasal 11Cukup Jelas

    Pasal 12Cukup Jelas

    Pasal 13Cukup Jelas

    Pasal 14Cukup Jelas

    Pasal 15Cukup Jelas

    Pasal 16Cukup Jelas

    Pasal 17Cukup Jelas

    Pasal 18Cukup Jelas

    Pasal 19Cukup Jelas

    Pasal 20Cukup Jelas

    Pasal 21Cukup Jelas

    Pasal 22Cukup Jelas

    Pasal 23Cukup Jelas

    Pasal 24Cukup Jelas

    Pasal 25Cukup Jelas

    Pasal 26Cukup Jelas

    Pasal 27Cukup Jelas

  • 283

    Pasal 28Cukup Jelas

    Pasal 29Cukup Jelas

    Pasal 30Cukup Jelas

    Pasal 31Cukup Jelas

    Pasal 32Cukup Jelas

    Pasal 33Cukup Jelas

    Pasal 34Cukup Jelas

    TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 29