kosmet
-
Upload
nina-widad-elhasan -
Category
Documents
-
view
267 -
download
4
description
Transcript of kosmet
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rambut merupakan mahkota bagi banyak kalangan orang khususnya para
kaum hawa. Pada era modern sekarang ini rambut sudah ditata sedemikian rupa
sehingga menghasilkan suatu trend atau style bagi kalangan orang. Sebelumnya orang
menganggap bahwa rambut itu harus hitam, tetapi sekarang tidak seperti itu karena
berbagai pewarna rambut digunakan untuk mengikuti trend masa kini. Mula-mula
mewarnai rambut lebih pada alasan untuk menutupi rambut yang telah memutih. Tapi
alasan klasik itu sudah tergusur. Ingin lebih cantik, mengikuti tren dan ternyata juga
menjadi model aktualisasi dan eksistensi diri dalam pergaulan. Seperti halnya dunia
yang terus berputar, ternyata fungsi pewarna rambut juga terus bergeser. Tak lagi
sekadar mengikuti trend mode. Ada sejumlah manfaat dari teknik ini. Misalnya
membuat rambut terlihat lebih bervolume dan bertekstur. Di samping itu, kendati
rambut hitam dianggap lebih serasi bagi kulit orang Indonesia, ternyata mewarnai
rambut tertentu bisa membuat wajah seseorang terlihat lebih bersinar atau cerah. Yang
terpenting pewarnaan rambut ini sesuai hingga bisa menonjolkan kepribadian
seseorang. Nilai tambahan dari pewarnaan rambut itulah yang membuat orang tertarik
untuk mengubah warna hitam di kepalanya. Bahkan seperti halnya busana, warna
rambut pun bisa disesuaikan dengan musimnya.
Oleh karena itu pada makalah ini kami ingin mengulas lebih dalam tentang
pewarna rambut yang sering digunakan khususnya pewarna rambut yang permanen,
baik dari cara pembuatan hingga formulasi yang akan dijadikan dalam pembuatan
pewarna rambut.
1.2 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui cara formulasi yang baik
pada pembuatan pewarna rambut permanen dengan menbandingkan terhadap formula
yang telah ada.
1
1.3 Manfaat Penulisan
Sebagai sumber pengetahuan bagi mahasiswa dalam melakukan suatu
formulasi sediaan kosmetik serta dapat mengetahui bahan-bahan yang dapat digunakan
dalam melakukan suatu formulasi sediaan kosmetik.
1.4 Perumusan Masalah
1) Bahan-bahan apa saja yang dapat digunakan dalam membuat pewarna rambut
permanen?
2) Masalah-masalah apa saja yang ditemukan saat pembuatan sediaan pewarna
rambut permanen?
3) Pengujian apa saja yang dilakukan agar dapat memperoleh pewarna rambut
permanen yang baik?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Rambut
1. Definisi Rambut
Rambut merupakan sesuatu yang keluar dari dalam kulit berbentuk seperti
enang tipis. Rambut tidak mempunyai syaraf perasa, sehingga rambut tidak terasa
sakit kalau dipotong.
Rambut adalah mahkota bagi wanita sehingga berbagai cara dilakukan untuk
penampilan rambut menjadi menarik, salah satu cara adalah dengan mengubah warna
rambut menggunakan pewarna rambut atau cat rambut.(3)
2. Fungsi Rambut
a) Melindungi kepala dari benturan dan sinar matahari.
b) Sebagai mahkota.
c) Membentuk bingkai dari wajah.
d) Menambah keindahan dan garis warna pada wajah.
e) Melindungi mata dari keringat.
f) Melindungi mata dari kotoran dan debu.
g) Membantu menguapkan keringat.
Keterangan Gambar :
3
1. Folicle, ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan
besar, kecil, lurus dankeritingnya rambut.
2. Dermis, ialah seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis.
3. Bulp, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah, papila dan
folicle.
4. Epidermis, ialah lapisan kulit yang berada paling luar.
5. Arector muscle, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit.
6. Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat.
Pada papila setiap rambut mempunyai pembuluh darah yang berbeda,
yang bertugas untuk membawamakanan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan sel rambut dalam papil .
7. Pigmen (warna rambut).
8. Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut.
9. Pembuluh darah.
10. Akar rambut.
11. Kelenjar keringat.
12. Batang rambut.
13. Penampang akar rambut.
Bagian atau susunan dari Rambut terdiri dari beberapa bagian, antara lain :
1. Ujung Rambut
Yaitu yang berbentuk runcing terdapat pada rambut yang baru tumbuh & belum
pernah dipotong.
2. Batang Rambut
Yaitu bagian rambut yang berada diluar kulit, berupa benang-benang halus terdiri dari
keratin / sel-sel tanduk.
Batang Rambut mempunyai 3 lapisan, yaitu :
a. Cuticula / kulit ari / selaput rambut.
Adalah lapisan –lapisan luar, terdiri dari sel-sel tanduk yang pipih/gepeng dan
bening (tembus cahaya) dan tersusun, bagian bawah menutupi bagian diatasnya.
4
Karena cuticula bening dan tembus cahaya maka terlihatlah warna dari rambut
tersebut. Susunan rambut yang saling menutupi memungkinkan hasil yang
diinginkan dalam penyasakan dan memudahkan cairan (Zat cair) lebih mudah
masuk dalam rambut.
b. Cortex/Kulit rambut.
Adalah bagian yang berada di tengah (antara cuticula & medulla) disusun oleh
kumpulan semacam benang-benang sangat halus sekali (tidak dapat dilihat oleh
mata hanya dengan mikroskop benda). Benang yang sangat halus disebut fibril.
Fibril terbentuk oleh molekul, molekul fibril mengandung butiran pigmen melanin.
Sel tanduk yang membentuk fibril mengandung suatu zat belerang/sulfur
mempunyai pengaruh reaksi terhadap obat keriting/cold wave dan obat cat rambut.
Molekul-molekul keratin berada dalam bentuk spiral terdapat ikatan-ikatan yang
mempertahankan bentuk rambut secara tetap (Pengeritingan).
c. Medula / Sumsum rambut.
Adalah berupa bagian tengah rambut yang dibentuk oleh Zat tanduk yang berwujud
anyaman dengan rongga-rongga yang berisikan Udara. Penampang melintang
rambut lurus berbentuk bundar / lonjong berombak menebal disatu sisi. Rambut
keriting penampang rambutnya tidak menentu (kadang berbentuk ginjal).(2)
3. Akar Rambut
Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam / berada didalam kulit jangat .
Akar rambut tertanam miring dalam lapisan dalam. Bagian-bagian dari akar rambut
ialah :
a. Folikel rambut / kantong rambut.
Adalah suatau saluran yang menyerupai kantong dan melindungi tunas rambut
serta tertanam didalam dermis(lapisan dalam kulit).
b. Umbi rambut.
Adalah bagian bawah folikel / kantong rambut yang punya mulut seperti corong
memanjang keatas dari lapisan dermis dan berakhir pada lapisan epidermis.
Gunanya untuk menghisap / menyerap udara serta penimbunan kotoran dan
sebum.
c. Papil Rambut.
Adalah tempat membuat sel-sel tunas rambut dan tempat membuat sel-sel pigmen
melanin (Zat warna pada rambut).
d. Pembuluh darah.
5
Adalah saluran yang untuk merembeskan cairan yang berisi Zat makanan untuk
keperluan sel-sel lapisan epidermis.
e. Kelenjar minyak.
Adalah suatu saluran yang berguna untuk memberikan kelembutan rambut.
f. Kelenjar keringat.
Adalah saluran bermuaranya sel-sel keringat.
g. Zat warna Rambut.
Adalah tempat untuk membuat warna pada rambut atau disebut sebagai sel
melanin.(2)
II.2. Sediaan Pewarna Rambut
Pewarna rambut adalah sediaan kosmetik yang digunakan dalam tata rias
rambut baik untuk mengembalikan warna asalnya/menutupi uban atau untuk
membuat warna lain.Ada dua cara pewarnaan rambut yaitu secara langsung dan tidak
langsung. Pewarnaan rambut secara langsung adalah pewarnaan rambut menggunakan
sediaan rambut yang dapat digunakan secara langsung digunakan pada rambut tanpa
mencampur komponen pewarna rambut terlebih dahulu.Pewarnaan rambut tidak
langsung adalah pewarnaan rambut menggunakan sediaan pewarnaan rambut yang
terdiri dari dua macam sediaan yaitu sediaan campuran warna intermediet dan sediaan
pembangkit warna yang dicampur sesaat sebelum menggunakan.(3)
Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata
rias rambut untuk mewarnai rambut untuk mengembalikan warna rambut asalnya atau
6
warna sesuai dengan keinginan pemakai. Sediaan pewarna rambut dikelompokkan
menjadi 2 kelas, terdiri dari :
1. Kelas Daya Lekat Warna
Kelas daya lekat warna meliputi sediaan pewarna rambut sesuai dengan lama waktu
pelekatan warna pada rambut, dibedakan menjadi :
a. Pewarna Rambut Temporer
Pewarna rambut temporer adalah pewarnaan rambut dengan maksud untuk
menambah cerah dan warna rambut. Dengan daya lekat singkat untuk waktu ynag
tidak lama, mudah luntur, daya warna tidak kekal, mudah hilang oleh karena
beberapa kali keramas. Pewarnaan rambut demikian hanya untuk menutupi uban,
menutupi rambut porus, dan untuk menutupi warna campuran pada rambut agar
lebih estetik. Tidak menimbulkan reaksi kulit, tidak diperlukan uji sensitifitas kulit
jika zat warna yang digunakan termasuk zat warna yang diizinkan. Untuk
pewarnaan rambut temporer, ada beberapa jenis sediaan pewarna rambut yang
berbeda-beda sesuai dengan sediaan dasarnya, baik cairan maupun padatan
contohnya shampoo, bilasan, campuran shampoo dan bilasan, krayon rambut, krim
pewarna rambut, pewarnaan rambut semprot dan pewarnaan rambut serbuk.(3)
b. Pewarnaan Rambut Semi Permanen
Adalah pewarnaan rambut yang memiliki daya lekat yang tidak terlalu lama, daya
lekatnya ada yang 4 – 6 minggu ada juga yang 6 – 8 minggu. Pewarnaan rambut ini
masih tahan terhadap shampoo, tetapi jika berulang kali dikeramas maka zat
warnanya juga akan luntur. Untuk pewarnaan rambut semi permanen biasaya lebih
banyak digunakan sediaan pewarna rambut langsung dibandingkan dengan sediaan
pewarnaan rambut dengan bahan pembentuk rambut.
Daya penetrasi zat warna biasanya sangat terbatas dan daya penetrasinya lemah,
sehingga warna rambutnya lebih mudah hilang. Oleh karena itu, pewarnaan rambut
semi permanent masih dapat menimbulkan rekasi kulit, perlu dilakukan uji
sensitifitas sebelum digunakan sediaan pewarna rambutnya.(3)
c. Pewarnaan Rambut Permanen
Adalah pewarnaan rambut yang memiliki daya lekat jauh lebih lama dan akan tetap
melekat pada rambut hingga :
1) Pertumbuhan rambut selanjutnya dan rambut yang terkena cat pewarna
dipotong..
2) Dilunturkan dengan proses pemucatan rambut.
7
3) Dilunturkan dengan penghilang cat.
Dalam hal ini, sifat lekat zat warna pada rambut dibedakan menjadi pelekatan
penetrasi dan pelekatan salut. Hampir semua pewarnaan rambut permanen yang
profesional dikerjakan dengan penggunaan zat warna rambut pelekatan penetrasi,
dengan sediaan pewarna rambut langsung atau sediaan pewarnaa rambut oksidasi.
Pewarnaan rambut pelekatan penetrasi dapat disebut juga pewarnaan rambut
oksidasi, yang menggunakan senyawa analisis dan rambut yang ditimbulkan
dengan proses oksidasi, zat warna yang melintas penetrasi yang melalui kutikel
masuk kedalam korteks rambut, kemudian pewarna dibanggkitkan dengan
oksidasi. Oleh karena itu, resiko kemungkinan terjadi reaksi pada kulit lebih besar,
sebelum pewarna rambut memakai pelekatan penetrasi terlebih dahulu harus
melewati uji sensifitas kulit.
Pewarnaan rambut pelekatan salut merupakan pewarnaan rambut yang
menggunakan zat warna tidak melewati penetrasi ke korteks rambut dan tidak
diperlukan pembangkitan warna dengan proses oksidasi, tetapi hanya terjadi
penyimpanan zat warna pada permukan batang rambut dalam salutan yang sangat
tipis sehingga tidak mudah luntur oleh shampoo dan diperlukan pewarnaan rambut
lagi sesudah 3 – 4 bulan.(3)
2. Kelas Metode Pewarnaan
Berdasarkan proses sistem pewarnaan dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Pewarnaan rambut langsung
Sediaan pewarna rambut langsung telah mengandung zat warna, sehingga dapat
langsung digunakan dalam pewarnaan rambut, tanpa terlebih dahulu harus diberi
pembangkit warna.
Pewarna rambut langsung terdiri dari :
1) Pewarnaan rambut langsung dengan zat warna alam.
Zat warna alam meliputi bahan warna nabati, ekstrak, sari komponen warna
bahan nabati.
2) Pewarnaan rambut langsung dengan zat warna sintetik.
Zat warna sintetik berdasarkan pola warna komponen warna bahan nabati.
b. Pewarnaan rambut tidak langsung
8
Sediaan pewarna rambut tidak langsung disajikan dalam dua kemasan, masing-
masing berisi komponen dan komponen pembangkit warna. Jika akan digunakan
terlebih dahulu harus dicampur komponen yang satu dengan yang lainnya
Pewarnaan rambut tidak langsung, terdiri dari :
1) Pewarnaan rambut tidak langsung dengan zat warna senyawa logam.
2) Pewarnaan rambut tidak langsung dengan zat warna oksidatif.(3)
II.3. Zat Warna Alam
Yang lazim digunakan adalah zat warna yang diperoleh dari sumber alam
berasal dari tumbuhan, baik sebagai simplisia, sediaan galenika seperti ekstrak dan
rebusan, sari komponen warna, mau-pun zat semisintetik yang dibuat berdasarkan
pola warna senyawa komponen warna yang terkandung dalam simplisianya. Zat
warna jenis ini meliputi :
1. Simplisia
Akar, kulit batang, dan daun hena; diperoleh dari Lawson ia alba. Lawsonia enemis,
dan Lawsonia spinosa; disajikan dalam bentuk serbuk, tunggal atau campur. Indigo,
terutama dari jenis indigofera argentea; digunakan dalam kombinasi dengan hena.
Bunga kamomil, diperoleh dari Matricaria chammomilla. Kayu brazil, diperoleh dari
Caesalpinia brazilisinensis. Gambir, diperoleh dari Uncaria gambir.
2. Ekstrak dan godokan
Terutama ekstrak atau godokan hena,
3. Zat warna semisintetik
• Lawson (2-hidroksinafto-l, 4-kuinon) (CI 75480)
• Arpigenin (4', 5,7-trihidroksiflavon) (CI 75580)
• Hemetin; hematoksilin (CI 75290)(1)
BAHAN PEWARNA RAMBUT
1. Bahan pewarnaan rambut temporer
Bahan pewarna rambut yang digunakan pada pewarnaan rambut temporer adalah
pewarna basa, pewarna asam, pewarna terdispersi, pigmen atau bahan pewarna
logam. Bahan pewarna tersebut umumnya adalah tergolong dalam senyawa azo,
antrakinon,trifenilmetan, fenazin, xantin atau benzokinonsimin.
2. Bahan pewarnaan semi permanen
9
Beberapa bahan pewarna ini juga digunakan dalam pewarnaan rambut permanen
Bahan pewarna rambut yang digunakan pada pewarnaan rambut semi permanen
umumnya termasuk dalam golongan senyawa Nitrofenilendiamin,
Nitroaminifenol, Aminoantrakinon
3. Bahan pewarnaan permanen
Bahan pewarna rambut permanen sebagian besar yang digunakan adalah bahan
pewarna oksidasi. Untuk pewarnaan rambut ini diperlukan 4 tipe zat kimia untuk
menghasilkan pewarnaan permanen yaitu :
Zat warna intermediet
Couppler
Oksidator (biasanya hydrogen peroksida)
Senyawa pembentuk suasana basa (biasanya ammonia)(3)
II.4. Zat Warna Senyawa Logam
Dalam zat warna senyawa logam, peranan pewarnaan rambut ditentukan oleh
jenis senyawa logam, jenis pembangkit warna. Oleh karena itu zat warna senyawa
logam meliputi, senyawa logam, zat pembangkit warna, asam, alkalis, dan pembawa.
1. Senyawa Logam
Meliputi bismut sitrat, kadmium sulfat, kobalt sulfat, nikel sulfat, perak nitrat,
tembaga sulfat, dan timbal asetat.
2. Zat pembangkit warna
Meliputi amonium tioglikolat, belerang endap, monoetanolamina tioglikolat,
natrium metabisulfit, natrium sulfida, natrium tio-sulfat, pirogalol.
3. Asam dan zat pengasam
Meliputi amonium klorida, asam asetat glasial, asam nitrat.
4. Basa dan zat pengalkalis
Amonia.
5. Zat pembawa
Meliputi air, etanol, propilenglikol(4)
II.5. Zat Warna Oksidatif
Sering juga disebut zat warna organik atau zat pewarna rambut permanen. Di
dalamnya termasuk juga zat pewarna otooksidatif.
Di samping itu juga terdapat zat warna sintetik.
10
Zat warna oksidatif meliputi:
a. 2 -amino-4-nitrofenol
b. 4,4-diaminoanisol sulfat
c. 2,4-diaminofenoi
d. 2,6-diaminopiridina
e. Hidrokinon
d. 6-kloro-4niitro-2-aminofenol metaminofenol
e. 4-nitro-ortofenildiamina
f. Ortoaminofenol
g. Parafenilendiamina
h. Paraminodifenilen
i. Paraminofenol
j. Paraminofenol hidroklorida
k. Paratoluilendiamina hidroklorida
l. Pirogalol
m. Resorsinol(4)
Zat warna sintetik meliputi:
a. p-(2-aminonaftil)-azo-3-nitrofeniltrimetilamina
b. 4-amino-3-nitrofenilaminoetilamina
c. 2-amino-4-nitrofeniletanolamina
d. 4-amino-3-nitrofeniletanolamina
e. 4-amino-3-nitrofeniltrimetilamina
f. Asam bromamina
g. Cokelat resorsinol
h. 5,8-dihidroksinaftokinon
i. 4,6-dinitroaminofenol
j. 2,6-dinitroparam etilaminofenol
k. p-( 2-hidroksifenil)-azo-3-nitrofenilamina
l. 5 -hidroksina ftokinon
m. Hitam-biru naftol
n. Jingga-II (orange-III) (CI 15510)
o. (1 -metilpiridmiltjirnetilenarnina)-antrakinon
p. 2-nitroparafenilendi-(dimetilamina)
q. 2-mtroparafenilendi-(metilamina)
11
r. Ponseu-3R(CI 16155)
s. Skarlet krosein MOO (Crocein scarlet MOO)
t. 5,6,8-trihidroksinaftokinon(4)
II.6. Karakteristrik Sediaan Pewarna Rambut
Karakteristrik dari sediaan pewarna rambut, meliputi:
1. Memiliki daya lekat warna sesuai dengan kelas sediaan
2. Memiliki toleransi terhadap kulit yang baik
3. Tidak mengandung zat warna yang dilarang
4. Kadar zat aktif yang digunakan tidak melebihi kadar maksimum
5. Memiliki izin edar dari BPOM
6. Memiliki syarat wadah, penggunaan, kemasan, label dan penandaan sesuai dengan
perundangan.(1)
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya terhadap penggunaan
sediaan pewamaan rambut, pembuatan sediaan pewarnaan rambut yang
dimaksudkan untuk diedarkan bagi kepentingan orang banyak, hendaknya mengikuti
petunjuk berikut :
1. Menggunakan bahan yang diperkenankan pemerintah
2. Bahan yang digunakan terutama zat warna harus tidak melebihi batas kadar yang
ditetapkan pemerintah.
3. Zat warna baru atau zat warna yang disangsikan batas keamanannya,terlebih
dahulu harus diuji keamanan.
4. Melakukan pengujian terhadap keamanan sediaan jadi pewarnaan rambut, terutama
uji tempel.
5. Sediaan pewarnaan rambut yang hendak dipasarkan untuk konsumsi orang banyak
harus diberikan penandaan yang jelas mengenai cara penggunaan; komposisi harus
menyebutkan jenis dan kadar zat warna yang digunakan; dan pada etiket disebutkan
perlu tidaknya dilakukan uji tempel sebelum digunakan; tidak digunakan jika terdapat
luka pada kulit kepala.
II.7. Pengujian Sediaan Pewarna Rambut Permanen
1. Uji Organoleptis
Meliputi: bau, warna, bentuk sediaan
2. Evaluasi Fisika
12
a. Pengukuran pH
Sesuai dengan pH Kulit kepala ideal yaitu 5-7
b. Pengukuran Viskositas
Tidak terlalu kental agar memudahkan saat penuangan, tidak terlalu encer agar
memudahkan saat penggunaan
c. Homogenitas
Kandungan zat aktif merata di seluruh bagian
3. Evaluasi kimia
a. Uji identifikasi (sesuai dengan monografi sediaan masing-masing)
b. Penetapan kadar (sesuai dengan monografi sediaan masing-masing)(1)
II.8. Uji Stabilitas
Untuk memastikan bahwa berbagai fungsi kosmetik pewarna rambut permanen dapat
dipasarkan, langkah yang pertama ada atau tidaknya perubahan yang ditandai oleh :
1. Perubahan kimia
Perubahan warna, warna memudar, perubahan bau, noda, kristalisasi
2. Perubahan Fisika
Pemisahan, pengendapan, pengumpulan, blooming, sweating, gelling, perubahan
bentuk produk / bentuk tidak rata, penguapan, pembekuan, softening.(1)
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Praformulasi
Nama Bahan Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula
kelompok
Fungsi
Aqua 100 100 100 100 100 Solvent
Hydrogen peroxide 3% 4 % pereaksi
13
Cetearyl Alcohol 3% 2,5% 4,2 %
Surfactant
Emulsifier
Cetyl Alcohol 1,5 % 1 % Emulgator
Sodium Bisulfite 10% % Pengawet
Sodium Laureth
Sulfate 3,50 %
Emulgator
(pengemul
si)
Amonia, 25 % 2,0 % pereaksi
Trideceth-2
carboxamide MEA 10%Surfactant
TEA 15 % Surfactant
Ceteareth-30 12%
Surfactant
Emulsifier
Glycerin
6%
Solvent
Moisturize
r
Disodium
Phosphate 1%pereaksi
Propylene Glycol
1,5% 2%
Solvent
Moisturize
r
Deceth-3 3% 1% Emulsifier
Deceth-4 0,8% Emulsifer
Laureth-12 1,5% Surfactant
Oleth-30 4% Emulsifier
14
Lauric Acid 1% Emulsifier
Hexadimethrine
chloride 0,2%Antistatic
Glycol Distearate 2%
Emollient
Emulsifier
Polyquaternium-22 1,5% Antistatic
Polyquaternium-29 0,50 % Antistatic
Ethanolamine 0,5% 0,5%
pH
Adjusters
Parfum 1% 0.5 % 1% Fragrance
Parafenildiamina 0,4 % Pewarna
Paraaminofenol 0,4 % Pewarna
Carbomer 0,05% Emulsifier
p-
AMINOPHENOL 0,5% 0,2%Pigment
Ascorbic Acid
2%
Antioxida
nt
Whitening
2-methylresorcinol 0,15% Pigment
p-
Phenylenediamine 0,1% 0,30 %Pigment
m-
Phenylenediamine0,08 %
CI 77891 0,9%
Pigment
Sunscreen
15
Linalool 0,02% Fragrance
m-
AMINOPHENOL 0,8%Pigment
2-methyl-5-
hydroxyethylamin
ophenol 0,8%
Pigment
Limonene 0,2%
Solvent
Fragrance
Butylphenyl
Methylpropional 2%Fragrance
p-
Methylaminophen
ol Sulfate 0,5%
Pigment
Citronellol 0,35% Fragrance
Resorcinol 0,4% 0,25 %
Preservati
ve
Geraniol 0,1% Fragrance
Grape Seed Oil
0,14%
Moisturize
r
Antioxida
nt
Emollient
Plant
extract
Behentrimonium
chloride 0,5%
Preservati
ve
Antistatic
16
Cetyl esters 0,08% Emollient
Trideceth-12 0,01% Surfactant
Chlorhexidine
dihydrochloride 0,5% 0,8%Preservati
ve
Amodimethicone 0,01% Antistatic
Persea gratissima
0,25%
Moisturize
r
Emollient
Methylparaben 0,2% Qs
Preservati
ve
Citric Acid 0,2%
pH
Adjusters
Cetrimonium
chloride 0,25% 0,1%
Surfactant
Preservati
ve
Antistatic
Hexyl Cinnamal 0,1% Fragrance
Hamamelis
virginiana
0,4%
Anti-
inflammat
ory
Antioxida
nt
Astringent
Aloe Barbadensis
0,9%
Anti-
inflammat
ory
Betula Alba Leaf
Extract
0,5% Anti-
inflammat
17
ory
Astringent
Formula 1 (Garnier Nutrisse Permanent Hair Color)
Keunggulan
1. Diperkaya dengan minyak biji alpukat dan anggur,
2. Memelihara Nutrisse seperti warna.
3. Transform rambut Anda dengan warna yang kaya,
berseri-seri, tahan lama.
4. Garnier Nutrisse Creme memberikan hingga abu-abu
cakupan 100%, bahkan pada abu-abu yang paling keras kepala. Induldge dalam aroma
segar dan buah baru sebagai creme drip kaya non memelihara rambut setiap.
5. Mudah dalam penggunaan
6. Lembut dan tahan lama
Kekuranagan
1. Pewarna rambut dapat menyebabkan reaksi alergi yang dalam kasus-kasus tertentu
dapat parah.
2. Sebuah tes alergi kulit harus dilakukan 48 jam sebelum menggunakan produk.(5)
Formula 2 (Herbatint Permanent Hair Color Gel)
Keunggulan
1. Herbatint ® Gel Haircolour Tetap Herbal
Memiliki Warna penyejuk Lebih Abadi dengan
Aloe Vera.
2. Tidak ada Amonia dan No Parabens.
3. 100% abu-abu Sampul.
Kekurangan
1. Mengandung bahan kimia.
2. Produk ini tidak untuk mendiagnosa, mengobati, menyembuhkan, atau mencegah
penyakit.
18
Formula 3 (L'Oreal Paris Feria Permanent Hair Color Gel)
Keunggulan
1. Formula sediaan pewarna rambut telah melewati penelitian resmi oleh peneliti
yang ahli, dibuktikan dengan dicantumkan dalam sebuah pustaka dan
dijadikannya literatur.
Kekurangan
Sediaan mengandung bahan kimia(6)
Formula 4 (Miranda)
Keunggulan
1. Pewarna rambut professional yang mudah digunakan.
2. Dilengkapi conditioner multivitamin komplek
memberikan perlindungan extra terhadap rambut
yang telah diwarnai.
3. memberikan kelembutan, dan mencegah rambut
pecah/bercabang.
4. Menutup uban dengan sempurna dan hasil yang tahan lama.
Kekurangan
1. Pemakaian produk ini dapat menimbulkan reaksi alergi atau iritasi pada orang
tertentu.
2. Jangan digunakan bila kulit sensitif, gatal atau terluka.
3. Sangat dianjurkan untuk melakukan uji sensitivitas terlebih dahulu sebelum
memakai produk ini.(7)
Formula Kelompok :
Komponen:
19
1. Parafenildiamina 0,4%
2. Paraaminofenol 0,4%
3. Hidrogen peroksida 4 %
4. TEA 15%
5. Cetyl Alkohol 1%
6. Metil paraben qs.
7. Parfum qs.
8. Aqua destilata ad 100%.
Pada Formula yang kami rancang sendiri berdasarkan data praformulasi yang telah
kami kumpulkan, maka pewarna yang digunakan adalah :
1) Parafenildiamina Penggunan pewarna ini diharapkan dapat lebih meningkatkan penampilan
warna menjadi lebih kuat.
2) Paraaminofenol. Penggunan pewarna ini diharapkan dapat lebih meningkatkan penampilan
warna menjadi lebih kuat. Jika pewarna keduanya digabungkan dapat digunakan dalam jangka
waktu yang panjang.
3) TEA digunakan sebagai emulgator karena pada formula kami terdapat Cetyl Akohol.
4) Selain itu hidrogen peroksida juga ditambahkan untuk membuat rambut menjadi lebih
mengembang sehingga memudahkan penetrasi zat warna pada rambut.
5) Penabahan bahan metil paraben dan parfum bertujuan untuk pengwet dan memberikan bau
pewarna rambut yang lebih baik.
Praformulasi Bahan :
1. TEA
Aspek Keterangan
Pemerian:
a. Bentuk
b. Warna
c. Bau
d. Rasa
Cairan
Tidak berwarna atau warna kuning pucat
Tidak berbau
Tidak berasa
Kelarutan Dapat bercampur dengan air dan etanol
(95%) P, sukar larut dalam eter P.
OTT Dengan asam membentuk garam dan
20
ester, dengan tembaga membentuk
garam kompleks, dengan garam-garam
logam berat menyebabkan hilangnya
warna dan pengendapan.
Kegunaan Dikombinasi dengan asam lemak bebas
membentuk sabun untuk digunakan
sebagai emulgator, pH netral 8. dalam
bentuk sabun tidak menyebabkan iritasi.
Sabun ini membentuk emulsi yang
sangat stabil untuk hampir semua
minyak, lemak atau malam untuk
pemakaian luar. Konsentrasi yang
digunakan sebagai pengemulsi 2-4 TEA
dan jumlah asam lemak yang digunakan
2-5 kali. TEA juga berfungsi sebagai
humektan.
Kestabilan Sediaan yang menggunakan sabun TEA
menjadi gelap selama penyimpanan
untuk menghindari hilangnya warna
maka harus dihindari cahaya dan kontak
langsung dengan logam.
Keamanan Dapat menyebabkan iritasi pada kulit
dan membran mukosa.
(8)
2. Cetyl alkohol
Aspek Keterangan
Pemerian:
e. Bentuk
f. Warna
Bentuk seperti lilin
21
g. Bau
h. Rasa
Tidak berwarna
Berbau
Rasa hambar
Kelarutan mudah larut dalam etanol dan eter dapat
meningkat jika suhu dinaikkan, praktis
tidak larut dalam air.
(9)
3. Metil paraben qs.
Aspek Keterangan
Pemerian:
a. Bentuk
b. Warna
c. Bau
d. Rasa
Hablur kecil atau serbuk
Tidak berwarna atau putih
Berbau khas lemah
Sedikit rasa terbakar
Kelarutan Sukar larut dalam air, dalam benzen dan
dalam karbon tetraklorida; mudah larut
dalam etanol dan dalam eter.
Berat Molekul 152,15
Rumus Empiris C8H8O3
Nama Kimia Metil p-hidroksibenzoat
4. Parfum qs.(10)
5. Aqua destilata ad. 100%.
Aspek Keterangan
Rumus Empiris H2O
Berat Molekul 18,02
Pemerian:
a. Bentuk
22
b. Warna
c. Bau
d. Rasa
Cairan jernih
Tidak berwarna
Tidak berbau
Tidak mempunyai rasa
Kelarutan Dapat bercampur atau larut dengan pelarut polar dan elektrolit
Titik Didih 100° C
Titik Beku 0° C
Kegunaan Sebagai pembawa untuk sediaan steril
pH 5,0 – 7,5
Stabilitas Dalam wadah dosis tunggal dari kaca / plastik tidak lebih besar
dari 1 liter, disimpan dalam wadah kaca tipe 1 & 2
Sterilitas Memenuhi uji sterilitas, uji keamanan hayati
Penyimpanan Disimpan pada wadah yang tertutup baik
Keunggulan dan kekurangan :
1. Keunggulan
a. Bahan – bahan mudah didapatkan
b. Cara pembuatan mudah
c. Membuat rambut menjadi tahan lama setelah pewarnaan
d. Tidak merusak rambut
e. Harga relatif murah
2. Kekurangan
a. Mengandung bahan kimia
b. Dapat menyebabkan alergi kulit
c. Belum melewati penelitian; uji pra klinik dan uji klinik.
d. Hanya ada beberapa warna saja.
Metode pembuatan Formula :
1. Siapkan alat dan bahan
23
2. Timbang bahan sesuai kebutuhan
3. Panaskan air hingga suhu 70-800 C
4. Tambahkan Pewarna dengan sedikit air (M1)
5. Campur TEA dengan Cetyl alcohol lebur hingga homogen (M2)
6. Tambahkan hydrogen peroksida dengan sedikit air (M3)
7. Tambahkan metil paraben (M4) dan parfum (M5)
8. Campur massa M1, M2, dan M3, M4, M5, M5 dengan air hangat lalu aduk hingga
homogen.
Evaluasi
1. Pengujian Sediaan Pewarna Rambut Permanen
Uji Organoleptis, Meliputi: bau, warna, bentuk sediaan\
Evaluasi Fisika
a. Pengukuran pH
Sesuai dengan pH Kulit kepala ideal yaitu 5-7.
b. Pengukuran Viskositas
Tidak terlalu kental agar memudahkan saat penuangan, tidak terlalu encer agar
memudahkan saat penggunaan.
c. Homogenitas
Kandungan zat aktif merata di seluruh bagian
Evaluasi kimia
c. Uji identifikasi
d. Penetapan kadar
2. Uji Stabilitas
Untuk memastikan bahwa berbagai fungsi kosmetik pewarna rambut permanen dapat
dipasarkan, langkah yang pertama ada atau tidaknya perubahan yang ditandai oleh :
1. Perubahan kimia
Perubahan warna, warna memudar, perubahan bau, noda, kristalisasi
2. Perubahan Fisika
Pemisahan, pengendapan, pengumpulan, blooming, sweating, gelling, perubahan
bentuk produk / bentuk tidak rata, penguapan, pembekuan, softening.
BAB IV
24
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pewarna rambut adalah sediaan kosmetik yang digunakan dalam tata rias
rambut baik untuk mengembalikan warna asalnya/menutupi uban atau untuk
membuat warna lain.Ada dua cara pewarnaan rambut yaitu secara langsung dan tidak
langsung. Pewarnaan rambut secara langsung adalah pewarnaan rambut menggunakan
sediaan rambut yang dapat digunakan secara langsung digunakan pada rambut tanpa
mencampur komponen pewarna rambut terlebih dahulu.Pewarnaan rambut tidak
langsung adalah pewarnaan rambut menggunakan sediaan pewarnaan rambut yang
terdiri dari dua macam sediaan yaitu sediaan campuran warna intermediet dan sediaan
pembangkit warna yang dicampur sesaat sebelum menggunakan.
Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata
rias rambut untuk mewarnai rambut untuk mengembalikan warna rambut asalnya atau
warna sesuai dengan keinginan pemakai. Sediaan pewarna rambut dikelompokkan
menjadi 2 kelas, terdiri dari :
1) Menurut Kelas Daya lekat
Pewarna Rambut Temporer
Pewarna Rambut Semipermanen
Pewarna Rambut Permanen
2) Menurut Metode Pewarnaan
Pewarna Rambut Langsung
Pewarna Rambut Tidak Langsung
Pada Formula yang kami rancang sendiri berdasarkan data praformulasi yang
telah kami kumpulkan, maka pewarna yang digunakan adalah Parafenildiamina dan
paraaminofenol. Penggunaa kombinasi pewarna ini diharapkan dapat lebih meningkatkan
penampilan warna menjadi lebih kuat, sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang
panjang. Penggunaan TEA digunakan sebagai emulgator karena pada formula kami terdapat Cetyl
Akohol. Selain itu hidrogen peroksida juga ditambahkan untuk membuat rambut menjadi lebih
mengembang sehingga memudahkan penetrasi zat warna pada rambut.
Pengujian sediaan pewarna rambut
1. Uji Organoleptis
Meliputi: bau, warna, bentuk sediaan
2. Evaluasi Fisika
25
a. Pengukuran pH
b. Pengukuran Viskositas
c. Homogenitas
3. Evaluasi kimia
a. Uji identifikasi (sesuai dengan monografi sediaan masing-masing)
b. Penetapan kadar (sesuai dengan monografi sediaan masing-masing)
4.2 Saran
Berdasarkan dari data yang telah didapatkan, maka dapat disarankan untuk
melakukan pengujian Formula V pada skala Lab. Uji stabilitas dipercepat juga penting
dilakukan untuk mengatahui perkiraan tanggal kadaluarsa produk. Tanggal kadaluarsa
tersebut harus dicantumkan dalam kemasan untuk menghindarkan konsumen dari
bahaya pemakaian kosmetik yang sudah kadaluarsa.
26