Korosi dan Analisa Kegagalan

13
TUGAS KOROSI

description

Presentasi korosi untuk proses kegagalan korosi karena crevice corrosion

Transcript of Korosi dan Analisa Kegagalan

Page 1: Korosi dan Analisa Kegagalan

TUGAS KOROSI

Page 2: Korosi dan Analisa Kegagalan

Erdianto Eko Ahaddin 2712100117 Rifqi Zufar Saputro 2712100119 M. Rizki Febriano 2713100001 Mahendra Kresna P 2713100005 Hamid Nurohman 2713100006 Mia Kristina Damayanti 2713100007

Tugs Kelompok 3

Page 3: Korosi dan Analisa Kegagalan

1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan? Jawab : unsur kimia yang secara langsung

bersentuhan (dalam korosi) dengan permukaan logam dan yang pada temperatur, serta tekanan tertentu berperan dalam reaksi – reaksi korosi.

2. Bagaimana kondisi lingkungan luar angkasa dan pengaruhnya terhadap korosi? Jawab : lingkungan luar angkasa menyebabkan

korosi, karena korosi tidak hanya terjadi dikarenakan okisgen, namun juga oleh nitrogen dan diluar angkasa mengandung tekanan nitrogen serta tekanan parsial dan variasi kandungan gas.

Page 4: Korosi dan Analisa Kegagalan

Mpy = 534 w/DAT

= 534.6

K untuk MPW = 3.45 x 106

Corrosion rate =

 

Page 5: Korosi dan Analisa Kegagalan

Diferensiasi Konsentrasi

Mekanisme : Akibat dipol berbeda mengakibatkan terjadinya in berdifusi, arah difusi ke arah yang konsentrasinya lebih besar

ex : K+ cenderung ke luarCl- cenderung ke dalam Kesetimbangan dicapai ketika kecenderungan berdifusi karena

perbedaan konsentrasi diimbangi oleh beda potensial yang melintasi membrane.

Page 6: Korosi dan Analisa Kegagalan

Perbedaan konsentrasi berpengaruh terhadap perpindahan electron dan penentuan anoda & katoda.

Anoda = konsentrasi rendahKatoda = konsentrasi tinggi

Mekanisme korosiArus mengalir dari katoda ke anoda => B ke AElectron mengalir berkebalikan dari a ke bA kelebihan ion positif akibat terjadinya aliran electron untuk menyeimbangkan keadaan ion positif melepaskan diri ke lingkungan. Inilah yang menjadi produk korosi (weight loss) maka terjadi korosiJadi ketika akan melakukan proteksi (anoda tumbal), logam yang akan diproteksi dalam kondisi larutan yang lebih tinggi

Page 7: Korosi dan Analisa Kegagalan

Aplikasi

Orang sudah percaya bahwa baja nirkarat (stainless steel) mempunyai ketahanan luar biasa terhadap korosi sehingga bila bahan ini yang dipilih maka masalah korosi akan pasti terpecahkan. Walaupun memang benar bahwa baja nirkarat memperlihatkan kehebatannya dalam berbagai situasi, pada beberapa penerapan tertentu justru sangat buruk sehingga harus diwaspadai. Banyak kegagalan pada komponen – komponen baja nirkarat telah terjadi akibat korosi di celah – celah, atau di bagian – bagian tersembunyi karena volume – volume kecil elektrolit yang terperangkap di situ bisa lebih aggresif dibandingkan kalau dalam volume besar.

Page 8: Korosi dan Analisa Kegagalan

Pembentukan lubang – lubang pada pipa tembaga untuk sistem – sistem air tawar jarang, tetapi ini dapat terjadi bila teknik pembuatan pipa itu salah. Sepotong pipa tembaga bergaris tengah 25 mm yang rusak akibat tertinggalnya selapis pelumas organik sesudah pipa terbentuk. Dalam pembuatannya pipa dianil, dan temperatur tinggi membentuk selapis karbon di sepanjang bagian dalam pipa. Retak atau pecah yang selanjutnya terjadi pada selaput karbon menyebabkan proses pembentukan sumuran yang aktif sekali sehingga di tempat itu pipa akan tembus dalam waktu singkat. Ciri lubang –  lubang akibat korosi ini adalah terbentuknya gundukan – gundukan kecil melingkar yang merupakan hasil korosi di sekitar lubang.            Kendati korosi celah sama sekali bukan masalah yang baru, seperti korosi dwilogam, para perekayasa sering masih kurang menghayati pentingnya perancangan dan pemilihan bahan secara tepat guna mendapatkan ketahanan yang memadai terhadap korosi. Pada tahun 1981 dilaporkan bahwa salah satu masalah paling serius dalam industri nuklir AS adalah serangan – serangan lokal pada tabung – tabung Incole 600 akibat korosi dalam celah – celah di antara tabung – tabung dan pelat – pelat penyangga dari baja karbon. Karena sekitar 60 generator uap yang terkena masalah ini, biaya penanggulangannya ditaksir sekitar 6000 juta dollar.

Page 9: Korosi dan Analisa Kegagalan

Spesimen Waktu Berat Awal

Berat Akhir

Selisih Berat

Dm / A0

AISI 1045 30 hari 15,8453 15,6011 0,2442

0.00060726AISI 1045 60 hari 15,9472 15,5590 0,3882

0.00053334AISI 1045 90 hari 16,2064 15,6906 0,5159

0.00070879AISI 1045 120 hari 15.7781 15.2308 0.5473 727.8650AISI 1045 150 hari 16.0593 15.4672 0.5921 727.8650Sttainless steel 304 30 hari 16,0158 16,0152 0,0006

0.00000082Sttainless steel 304 60 hari 12,9913 12,9905 0,0008

0.00000110Sttainless steel 304 90 hari 16, 0211 16,0195 0,0016

0.00000220Sttainless steel 304 120 hari 16.0064 16.0043 0.0021 727.8650Sttainless steel 304 150 hari 16.0258 16.0231 0.0027 727.8650

Pengaruh air hujan Terhadap laju korosi pada baja AISI 1045 dan Stainless Steel (SS) 304 di lingkungan sungai

Page 10: Korosi dan Analisa Kegagalan

Dimensi Diameter : 17,0 mm Diameter dalam : 5,8 mm Tebal : 9,3 mm Density AISI 1045 : 7,86 gr/ ml Stainless Steel : 7,9 gr / ml

Page 11: Korosi dan Analisa Kegagalan

30 hari 60 hari 90 hari 120 hari 150 hari0.00000000

0.00010000

0.00020000

0.00030000

0.00040000

0.00050000

0.00060000

0.00070000

0.00080000

0.00090000

0.00060726

0.00053334

0.000708790.00075193

0.00081348

AISI 1045

Dm/A

0

Page 12: Korosi dan Analisa Kegagalan

30 hari 60 hari 90 hari 120 hari 150 hari0.00000000

0.00000050

0.00000100

0.00000150

0.00000200

0.00000250

0.00000300

0.00000350

0.00000400

0.000000820.00000110

0.00000220

0.00000289

0.00000371

Stainless Steel 304Dm

/A0

Page 13: Korosi dan Analisa Kegagalan

Analisa

Dari hasil nilai berat yang hilang dapat dilihat bahwa stainless steel mengalami pengurangan masa yang sangat kecil hal ini terjadi karena stainless steel memiliki sifat tahan kosrosi yang bagus apabila di bandung dengan baja AISI. Ketahana korosi yang dimiliki stainless steel dipengaruhi dari kadar unsur Chrom. Stainless steel yang kontak dengan lingkungan akan membentuk lapisan pasivasi pada permukaan specimen tersebut yang melindungi permukaan specimen dan ion hidroksil hasil reaksi reduksi H20.