Korioamnionitis

15
Pendahuluan Korioamnionitis merupakan masalah obstetrik utama yang dipertimbangkan sebagai penyebab utama kelahiran prematur dan memberikan dampak perinatal yang merugikan pada bayi prematur. Penyebab kematian perinatal 70% disebabkan korioamnionitis dan 50% disebabkan kesakitan neurologis. Dampak inflamasi antenatal pada bayi prematur memiliki dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang yang berkelanjutan yakni morbiditas akut yang berat seperti kejadian sepsis dini, necrosis enterocolitis dan penyakit paru. Bayi prematur dengan korioamnionitis meningkat risiko berkembang intraventrikuler hemorraghic dan periventrikuler hemorraghic leukomacia yang merupakan prediksi kuat terjadi retardasi mental dan cerebral palsy. Anamnesis Pada anamnesis, ada beberapa hal penting yang perlu ditanyakan ke pasien: 1 1. Identitas pasien dan suami seperti nama, usia, tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, riwayat perkawinan dan lamanya perkawinan. Data tersebut akan menentukan risiko kehamilannya. Misalnya kehamilan dengan usia kurang dari 16 tahun dan diatas 35 tahun, tidak menikah serta ibu yang tidak berpendidikan merupakan faktor yang bisa meningkatkan risiko kehamilan. 2. Keluhan utama dan keluhan tambahan: ditanyakan motivasi pasien untuk datang memeriksakan kehamilannya dan keluhan- keluhan yang dirasakan pasien selama kehamilan. 3. Riwayat obstetrik sekarang : Tentukan haid terakhir, lalu taksiran partus, riwayat haid : menarche, siklusnya teratur

description

obgyn

Transcript of Korioamnionitis

PendahuluanKorioamnionitis merupakan masalah obstetrik utama yang dipertimbangkan sebagaipenyebab utama kelahiran prematur dan memberikan dampak perinatal yang merugikan pada bayiprematur.Penyebabkematianperinatal 70%disebabkankorioamnionitisdan50%disebabkankesakitan neurologis. Dampak inflamasi antenatal pada bayi prematur memiliki dampak jangkapendek dan dampak jangka panjang yang berkelanjutan yakni morbiditas akut yang berat sepertikejadian sepsis dini, necrosis enterocolitis dan penyakit paru. ayi prematur dengankorioamnionitismeningkat risikoberkembangintra!entrikulerhemorraghicdanperi!entrikulerhemorraghic leukomacia yang merupakan prediksi kuat terjadi retardasi mental dan cerebral palsy.AnamnesisPada anamnesis, ada beberapa hal penting yang perlu ditanyakan ke pasien"##. $dentitas pasien dan suami seperti nama, usia, tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, statusperka%inan, ri%ayat perka%inan dan lamanya perka%inan. Data tersebut akan menentukanrisiko kehamilannya. &isalnya kehamilan dengan usia kurang dari #' tahun dan diatas (5tahun, tidakmenikahsertaibuyangtidakberpendidikanmerupakanfaktor yangbisameningkatkan risiko kehamilan. ). Keluhan utama dan keluhan tambahan" ditanyakan moti!asi pasien untuk datangmemeriksakan kehamilannya dan keluhan*keluhan yang dirasakan pasien selamakehamilan.(. +i%ayat obstetrik sekarang " ,entukan haid terakhir, lalu taksiran partus, ri%ayat haid "menarche, siklusnya teratur atau tidak, tiap berapa hari, banyaknya dan dismenore.Keluarnya cairan pada kedua puting susu dan timbulnya hiperpigmentasi kulit umumnyaterjadi pada kehamilan #) mingu.-. ,anyakan keluhan subyektif kehamilan normal " anoreksia, nausea umumnya padakehamilan muda, emesis pada kehamilan muda yang sering timbul pada pagi hari sehinggadisebut morning sickness, mengidam, obstipasi karena pengaruh dari progesterone,amenore, leukorea, sering kencing.5. ,anyakan penyakit yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh kehamilan sepertihipertensi, Diabetes &ellitus .D&/, penyakit ginjal dan penyakit infeksi lainnya.'. Pemeriksaan antenatal sebelumnya pada kehamilan sekarang " mulai hamil berapa bulanmemeriksakan kehamilannya, teratur atau tidak, berapa kali, periksa dengan siapa, pernahdiberi obat dan tindakan apa.7. Pemeriksaanobstetrikdulu" gra!id, partus, abortus, premature, seksiosesaria, gemeli,hidupberapaorang. erat badanlahir berapa, usiakehamilanberapa. Penyakit yangmenyertai kehamilan terdahulu dan ri%ayat persalinan terdahulu.0. +i%ayat penyakit dahulu dan penyakit keluargaPemeriksaan Fisik#.$nspeksi Dilakukan untuk menilai ada tidaknya closasma gra!idarumpada %ajah, %ajah pucat,memeriksa leher untuk melihat pembesaran kelenjar limfe, pemeriksaan perut untuk melihatperut membesar kedepanataukesamping, keadaantali pusat, lineaalbadanpemeriksaangenelitalia interna dilihat pada dinding !agina apakah ada cairan lendir atau darah, ser!iks danuterus. Pemeriksaangenitaliaeksternadilihat apakahadaluka, !arises, kelenjar bartholinidilihat apakah ada pembengkakan.#).PalpasiPemeriksaan palpasi dapat dilakukan dengan beberapa cara menurut 1eopold, Kenebel danudin. 2. &enurut 1eopold"a. 1eopold $" menentukan tinggi fundus uteri dan bagian yang terletak di fundus uteri.b. 1eopold $$" menentukan letak punggung janin.c. 1eopold $$$" menentukan bagian yang terletak di bagian ba%ah uterus.d. 1eopold $3" menentukan apakah janin sudah masuk P2P atau berapa jauh masuknyabagian terba%ah dalam P2P.. &enurut KnebelPalpasi dilakukan untuk menentukan letak kepala. 4aranya, bagian ba%ah di pegang danfundus uteri digerakkan kiri*kanan. 5ika gerakan bagian ba%ah negatif, berarti kepala. 5ikagerakannya positif, berarti bagian ba%ah adalah bokong 4. &enurut udinPalpasi dilakukan untuk menetukan letak punggung anak. 4aranya, tangan kiri menekanfundus uteri ke ba%ah, akan dirasakan bagian yang memberikan tahanan terbesar. (.2uskultasi Dilakukandenganmenggunakanstetoskopmonoaural untukmendengarkandenyut jantungjanin, bising tali pusat, pergerakan janin, bising rahim dan bising aorta. Denyut jantung janindapat didengar pada akhir bulan kelima, %alaupun dengan 6ltrasonografi .678/ dapatdiketahui pada bulan ketiga. Denyut jantung janin dapat didengarkan di kiri dan kanan dariba%ah tali pusat bila presentasi terba%ah adalah kepala. ila terdengar setinggi tali pusat, makapresentasiba%ahadalahdaerahbokong. Dalamkeadaansehatnormaldenyut jantungjaninantara#)0*#-0kali permenit, denyut jantungdihitungdenganmendengarkannyaselama#menit. ila kurang dari #)0 kali permenitatau lebih dari #-0 kali permenit, kemungkinan janindalam keadaan ga%at.#Pemeriksaan PenunjangPada periode intrapartum, diagnosa korioamnionitis didasarkan pada kriteria klinik.Pemeriksaan cairan amnion dan sekret urogenital dilakukan dengan tes amniosintesis. ,esamniosintesis adalah tes untuk mengetahui gangguan genetik pada bayi dengan memeriksa cairanketuban atau cairan amnion. 4airan yang mengandung sel dan bahan tertentu ini mencerminkankesehatan bayi, diambilnya dengan cara menusukkan jarum ke arah kantung ketuban melalui perut$bu. ,es ini biasanyadilakukanantaraminggu#5dan)0kehamilantapi bisajugadi usiakehamilan yang lebih tua. &elalui tes ini, kita akan mengetahui bila ada kelainan janin, kelainanba%aan, jenis kelamin bayi, tingkat kematangan paru janin dan mengetahui ada tidaknya infeksi cairan amnion .korioamnionitis/.Kultur Pertumbuhan mikrobaPe%arnaan gram akteri atau leukosit Kadar glukosa 9#5 mg:dl$1*' ;7,< mg:ml&atri= metalloproteinase >asilnya positif5umlah leukosit ;(0:mm1eukosit esterase Positif .dipstick/&ikroskopik terlihat sel leukosit mononuclear danpolimonorfonuklear menginfiltrasiselaput korion.,abel #. 4airan amnion pada ibu suspek korioamnionitis.)7elainitu, bisadilakukanpemeriksaanpenunjangyanglainseperti polimerasechainreaction.P4+/untukidentifikasi!irus, pemeriksaanspesimenrecto!agina, pemeriksaandarahlengkapdan protein 4*reacti!e.)Differential Diagnosis#.Penyakit +adang PanggulPenyakit +adangPanggul atauPel!ic$nflammatoryDisesase.P$D/ merupakanistilahyang merujuk pada suatu infeksi pada uterus .rahim/, tuba fallopii .suatu saluran yangmemba%a sel telur dari o!ariumke uterus/, danorganreproduksi lainnya. Penyakit inimerupakankomplikasi yangumumterjadi padapenyakit*penyakit menularseksual .7,Ds/,utamanya yang disebabkan oleh chlamydia dan gonorrhea.P$D dapat merusak tuba fallopii danjaringan yang dekat dengan uterus dan o!arium.Keluhan yang dirasakan pasien yang menderita P$D biasanya beragam.&ulaidaritidakada keluhan sampai dengan keluhan yang sangat berat. Keluhan*keluhan tersebut dapat berupademam,keluar cairandari !aginadengan%arna, konsistensi,danbauyangabnormal,timbulbercak*bercak kemerahan di celana dalam,nyeri senggama,nyeri saat buang air kecil,menstruasiyang tidak teratur,kram perut saat menstruasi, terjadi perdarahan hebat saat menstruasi,nyeripada daerah perut ba%ah dan dapat memburuk jika disertai mual muntah,serta kelelahan yangdisertai dengan nafsu makan yang berkurang. ?yeri yang mendadak pada perut bagian ba%ahdapat terjadi jika abses pecah, di mana daerah nyeri tersebut mulai dari daerah sekitar absesyang pecah menjalar ke seluruh dinding perut yang mengakibatkan peritonitis generalisata.5ugadapat ditemukan anemia pada abses pel!ik yang telah berlangsung beberapa minggu.().3aginitis3aginitisadalahdiagnosismasalahginekologisyangpalingseringterjadi di pelayananprimer. Pada sekitar . Korioamnionitis5,- kali lipat meningkatkan risiko ensefalopati pada bayi cukup bulan pada ibu yang mengalamidemam intrapartum dan korioamnionitis.Korioamnionitistidakberhubungandengangangguanperkembanganneurologis secaraumum. Aaltor risiko dampak neurologis yang merugikan pada bayi prematur 9 () minggu gestasitidaksignifikanpadakejadiankorioamnionitis, preeklampsiadankelompokkontrol. Dampakneurologis yang merugikan secara signifikan berhubungan dengan !entilasi mekanik,pertumbuhanpascakelahiranyangjelek, Korioamnionitisdanpreeklampsiamemiliki dampakminor terhadap perkembangan neurologis pada bayi prematur.0KesimpulanKorioamnionitis merupakan infeksi yang terjadi pada membran .korion/ dan cairanamnion. Penaykit ini dapat terjadi akibat in!asi mikroba ke cairan amnion dimana bakteri yangmencapai ronggaamnionmenyebabkanterjadinyainfeksi sertainflamasi dimembranplasentadan umbilical cord. $nfeksi amnion dapat terjadi baik pada membran yang masih utuh maupunpada membran yang telah ruptur dan lamanya ruptur dari membran secara langsung berhubungandengan perkembangan korioamnionitis.Korioamnionitis dapat menyebabkan bakteremia pada ibu, menyebabkan kelahiranprematur dan infeksi yang serius pada bayi. Penyebab tersering infeksi intrauterin adalah bakteriyang ascending dari saluran kemih ataupun genital bagian ba%ah atau !aginitis. Diagnosis dapatditegakkanberdasarkananamnesis, pemeriksaanfisik, danpemeriksaanlaboratorium. 7elamaperiode intrapartum diagnosis korioamnionitis biasanya berdasarkan gejala klinis, selain itu jugadilakukan kultur cairan amnion dan sekret urogenital untuk mengetahui kuman penyebab.Daftar Pustaka#. 8leadle 5. 2t a glance" anamnesis dan pemeriksaan fisik. Penerbit Erlangga. )007. p (5*'.). uhimschi47, handari 3,>amarD, etal. Proteomicprofilingoftheamnioticfluidtodetect inflammation, infection, and neonatal sepsis. P1o7 &ed. 5an )007F-.#/"e#0.(. Giesenfield >E, >illier 71, &eyn 12, 2moregui 27, et al. 7ubclinical pel!ic inflammatorydisease and infertility. Bbstet 8ynecol. )0#)F#)0"(7*-(.-. 4enters for Disease 4ontrol and Pre!ention. 7e=ually transmitted diseases treatmentguidelines, )0#0" diseases characteri@ed by urethritis and cer!icitis. Diunduh dari"http"::%%%.cdc.go!:std:treatment:)0#0:urethritis*and*cer!icitis.htm. # 5une )0#5. 5. Gilliam Bbstetrics, )-th. 2bnormal of the plasenta, umbilical cord and membranes. 6nited7tates, &c 8ra% >ill Educations. )0#-F p#)#,5)-.'. ?asef ?, 7habaan 2E, 7churr P, $aboni D, 4houdhury 5, 4hurch P, et al. Effect of clinical andhistological chorioamnionitis on the outcome of preterminfants. 2m5 Perinatol. 5an)0#(F(0.#/"5