KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN NASABAH DAN...
Transcript of KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN NASABAH DAN...
KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN NASABAH DAN
PELAKSANAAN BANK TERHADAP BAURAN PEMASARAN BNI
SMS BANKING (Studi Kasus Pada PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta Selatan)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Islam (S.E.Sy)
Oleh:
SYARIFAH
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2010
KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN NASABAH DAN PELAKSANAAN
BANK TERHADAP BAURAN PEMASARAN BNI SMS BANKING
(Studi Kasus Pada PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta Selatan)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
SYARIFAH NIM. 104046101666
Pembimbing
Dr. JAENAL ARIPIN, M.Ag
NIP. 197210161998031004
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2010
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Korelasi Tingkat Kepentingan Nasabah dan Pelaksanaan Bank Terhadap Bauran Pemasaran BNI SMS Banking (Studi Kasus Pada PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta Selatan, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 18 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)
Jakarta, 18 Juni 2010 Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM (............................) NIP. 195505051982031012 Sekretaris : H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH (..........................) NIP. 197407252001121001 Pembimbing : Dr. Jaenal Aripin, M.Ag (...........................) NIP. 197210161998031004 Penguji I : Drs. Burhanuddin Yusuf, MM (...........................) NIP. 195406181031005
Penguji II : Dr. H. Umar Al-Haddad, MA (...........................)
NIP. 196809041994011001
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 18 Juni 2010
Syarifah
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Korelasi Tingkat Kepentingan Nasabah dan Pelaksanaan
Bank Terhadap Bauran Pemasaran BNI SMS Banking (Studi Kasus Pada PT.
BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta Selatan. Penelitian ini membahas
beberapa hal diantaranya, (1) menganalisa penilaian nasabah terhadap tingkat
kepentingan atribut - atribut bauran pemasaran BNI SMS Banking, (2) menganalisa
penilaian nasabah terhadap tingkat pelaksanaan atribut-atribut bauran pemasaran BNI
SMS Banking, (3) menganalisa tingkat kepuasan nasabah terhadap bauran pemasaran
BNI SMS Banking, (4) mengetahui korelasi tingkat kepentingan dan tingkat
pelaksanaan atribut-atribut bauran pemasaran BNI SMS Banking.
Dalam penelitian ini, nasabah menilai tingkat pelaksanaan dan tingkat kepentingan
pada 18 atribut bauran pemasaran BNI SMS Banking. Dari hasil penilaian tersebut
diperoleh nilai tingkat kesesuaian bauran pemasaran BNI SMS Banking. Selanjutnya,
mencari titik-titik ordinat sumbu X (tingkat pelaksanaan) dan sumbu Y (tingkat
kepentingan), sehingga dapat diketahui dimana letak ordinat suatu atribut bauran
pemasaran dalam empat kuadran diagram kartesius. Kemudian untuk mengetahui
adanya korelasi antara tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan maka digunakan
rumus korelasi rank spearman. Dan untuk menguji signifikansi (apakah hasil
koefisien rank spearman dapat digeneralisasikan) korelasi antara tingkat pelaksanaan
dan tingkat kepentingan terhadap bauran pemasaran BNI SMS Banking, maka
digunakan rumus t-test dengan nilai ttabel pada n = 60 adalah 2,000.
v
KATA PENGANTAR
Subhanallah, Sungguh hanya Allah, Dzat yang Maha Suci dan Maha Mengetahui,
yang telah mengajarkan ilmu kepada umat manusia dan mengangkat derajat orang-orang
yang beriman kepada-Nya dan mencari ilmu-Nya. Alhamdulilahi rabbil ‘alamin, luapan
puji syukur tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Rabb semesta alam,
karena atas ridlo serta rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Rasulullah Muhammad
SAW. Tauladan dan penuntun bagi umat manusia. Yang telah mengajarkan manusia
untuk menjadi pribadi muslim kaffah. Beserta seluruh sahabat dan umatnya yang
istiqamah hingga akhir zaman.
Skripsi ini dipersembahkan terkhusus untuk motivator terbesar sepanjang
perjalanan studi penulis, Ayahanda H. Ma’shum dan Hj. Nur Aliyah, untuk segala
dorongan, bimbingan, dan doa tulusnya. Semua kasih sayang dan cinta yang diberikan
takkan kunjung terbalas. Semoga Allah melimpahi keduanya rahmat dan barokah.
Tak lupa pula terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Amin Suma, SH, MH, MM selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu DR. Euis Amalia, M.Ag selaku Ketua Program Studi Muamalat dan Bapak H.
Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag. MH selaku Sekretaris Program Studi Muamalat.
3. Bapak DR. Jaenal Aripin, M.Ag selaku dosen pembimbing skripsi penulis. Terima
kasih atas segala bimbingan, arahan, dan perhatiannya, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
vi
4. Bapak Ibu dosen yang telah memberikan berbagai bekal ilmu kepada penulis selama
kuliah, serta seluruh staf karyawan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidaytullah Jakarta.
5. Pengurus PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta Selatan beserta staf-stafnya
yang telah menyediakan fasilitas penulis untuk melakukan penelitian di tempat
tersebut, dan atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Pimpinan serta staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan perpustakaan
utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan
fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan.
7. Kakakku Sa’roni Mubarok, atas saran dan perhatiannya, dan adikku Faiqotul
Himmah, atas segala support dan tempat penulis membagi rasa dan keluh kesah.
8. Sanak Famili dan karib kerabat keluarga Bani Sa’adi, Paman-paman dan bibi-bibiku
yang telah memberikan sumbangan materi dan moril.
9. Unit Kegiatan Mahasiswa KSR PMI Unit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, darimu
kutemukan jati diriku, banyak hal yang kulalui darimu, jiwa sosialku terbentuk
dengan baik karena aku terus berusaha untuk tetap bertahan menyayangimu...thanks a
lot for you. Dan segenap keluarga besar KSR PMI Unit UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah menemani hari-hari penulis menjadikan hidup penulis lebih
berwarna. I love you full....
10. Kepada sahabat-sahabatku, “tiga bersaudara (k’epon, k’eli, heni), k’rika, tuti” dan
kepada kawan-kawanku, “K’Agus, K’Lia, K’Syaiful, Feri, Mey, Ika, K’Ilham,
K’Maul, K’Dadung” atas semua sumbangannya baik saran, tenaga, pikiran, dan canda
tawa.
vii
viii
11. Seluruh keluarga besar MPS kelas C 2004: Neng, Bibah, Ii’, Yana, Tuti, dan
semuanya, yang telah menemani hari-hari penulis selama kuliah. Trims untuk diskusi
dan pinjaman-pinjaman bukunya.
12. Kawan-kawan di Kudus, Rembang, Jepara, dan Jakarta. Miss you all!
13. Segenap pribadi yang belum dituliskan di atas, terima kasih atas doa dan bantuannya
selama lebih dari enam tahun ini, tanpa kalian penulis tidak akan mampu melangkah
hingga titik ini.
Penulis berharap semoga apa yang telah mereka berikan memperoleh imbalan
yang lebih dari Allah SWT. , dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca pada umumnya, Amin.
Jakarta, 18 Juni 2010
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Abstrak .............................................................................................................. v
Kata Pengantar ................................................................................................. vi
Daftar Isi ............................................................................................................ ix
Daftar Tabel ...................................................................................................... xii
Daftar Gambar .................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 6
D. Review Studi Terdahulu ....................................................... 8
E. Kerangka Teori dan Konseptual ........................................... 19
F. Hipotesis ............................................................................... 22
G. Metode Penelitian ................................................................. 22
H. Pedoman Penulisan .............................................................. 33
I. Sistematika Penulisan ........................................................... 33
BAB II LANDASAN TEORI
A. Bauran Pemasaran Jasa ........................................................ 35
1. Pengertian Bauran Pemasaran Jasa ................................ 36
x
2. Unsur-unsur Bauran Pemasaran Jasa ............................. 37
B. Kepuasan Nasabah ............................................................... 52
1. Pengertian Kepuasan Nasabah ....................................... 53
2. Aspek-aspek Kepuasan Nasabah .................................... 54
3. Faktor-faktor yang Menentukan Kepuasan Nasabah ..... 55
4. Strategi Pemasaran Untuk Memuaskan Nasabah ........... 58
5. Metode Pengukuran Kepuasan Nasabah ........................ 60
BAB III GAMBARAN UMUM PT. BNI (Persero) Tbk. CABANG
SYARIAH JAKARTA SELATAN
A. Profil PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta
Selatan
63
1. Sejarah Berdirinya ......................................................... 63
2. Visi dan Misi .................................................................. 65
3. Struktur Organisasi ......................................................... 67
4. Produk dan Jasa .............................................................. 72
B. Layanan BNI SMS Banking ................................................. 80
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ............. 95
1. Uji Validitas Instrumen Penelitian ................................. 95
2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ............................. 98
B. Korelasi Tingkat Kepentingan Nasabah dan Pelaksanaan 100
xi
Bank Terhadap Bauran Pemasaran BNI SMS Banking PT.
BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta Selatan ...........
1. Profil Responden ........................................................... 100
2. Analisa Kuesioner ......................................................... 105
3. Analisa Diagram Kartesius ........................................... 117
4. Uji Hipotesa .................................................................. 122
5. Uji Signifikansi ............................................................. 125
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 127
B. Saran ..................................................................................... 130
Daftar Pustaka .................................................................................................... 132
Lampiran
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Instrumen Penelitian ...................................................... 26
Tabel 3.1 Prinsip 46 PT. BNI (Persero) Tbk. ............................................ 65
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Pertanyaan Tingkat
Pelaksanaan Bauran Pemasaran BNI SMS Banking ..............
96
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Pertanyaan Tingkat
Kepentingan Bauran Pemasaran BNI SMS Banking ................
97
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Pertanyaan Tingkat
Pelaksanaan Bauran Pemasaran SMS Banking ........................
99
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Pertanyaan Tingkat
Kepentingan Bauran Pemasaran BNI SMS Banking ................
100
Tabel 4.5 Gambaran Responden Berdasarkan jenis kelamin .................... 101
Tabel 4.6 Gambaran Responden Berdasarkan Usia .................................. 101
Tabel 4.7 Gambaran responden berdasarkan Pendidikan terakhir ............ 102
Tabel 4.8 Gambaran Responden Berdasarkan Status ............................... 103
Tabel 4.9 Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................... 103
Tabel 4.10 Gambaran Responden Berdasarkan Periode Status Nasabah ... 104
Tabel 4.11 Penilaian Responden terhadap Tingkat Pelaksanaan dan
Kepentingan Bauran Pemasaran BNI SMS Banking ................
105
Tabel 4.12 Skala Likert ............................................................................... 106
xiii
Tabel 4.13 Penilaian Responden terhadap Tingkat Pelaksanaan dan
Kepentingan terhadap Bauran Price (Harga) BNI SMS
Banking .....................................................................................
108
Tabel 4.14 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Pelaksanaan dan
Kepentingan Terhadap Bauran Distribusi BNI SMS Banking..
109
Tabel 4.15 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Pelaksanaan dan
Kepentingan Terhadap Bauran Promosi BNI SMS Banking
110
Tabel 4.16 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Pelaksanaan dan
Kepentingan Terhadap Bauran Proses BNI SMS Banking ......
112
Tabel 4.17 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Pelaksanaan dan
Kepentingan Terhadap Bauran People BNI SMS Banking ......
114
Tabel 4.18 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Pelaksanaan dan
Kepentingan Terhadap Bauran Phsycal Evidence BNI SMS
Banking .....................................................................................
115
Tabel 4.19 Perhitungan Rata-rata Penilaian Tingkat Pelaksanaan dan
Tingkat Kepentingan Terhadap Bauran Pemasaran BNI SMS
Banking .....................................................................................
117
Tabel 4.20 Tabel Penolong Untuk Menghitung Korelasi rank spearman .. 123
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Kartesius ..................................................................... 31
Gambar 4.1 Diagram Kartesius Korelasi Tingkat Kepentingan Nasabah
dan Pelaksanaan Bank Terhadap Bauran Pemasaran BNI SMS
Banking ..................................................
120
i
TABEL DAFTAR SKOR NILAI/ BOBOT TINGKAT KEPENTINGAN BPEMASARAN BNI SMS BANKING
No. Bauran pemasaran SMS Banking SP (5)
P (4)
CP (3)
TP (2)
STP (1)
1 Tampilan layanan SMS banking 11 42 7 0 02 Keragaman transaksi layanan SMS banking 12 42 6 0 03 Kecanggihan teknologi layanan SMS bank 33 25 2 0 04 Penerapan tarif jasa layanan SMS banking 3 35 22 0 05 Jumlah fasilitas operator yang bekerjasama 18 29 13 0 0
6 Sistem keamanan yang diterapkan pada layanan SMS banking 47 13 0 0 0
7 Publisitas layanan SMS banking melalui media cetak dan elektronik 17 38 5 0 0
8 Pelayanan pegawai dalam proses aktivasidan registrasi layanan SMS banking 30 25 5 0 0
9 Promosi penjualan layanan SMS banking 12 38 10 0 0
10 Kemudahan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 38 22 0 0 0
11 Kecepatan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 38 21 1 0 0
12 Syarat dan ketentuan yang berlaku dalam layanan SMS banking 11 37 12 0 0
13Proses penyampaian informasi danpenanganan keluhan pada layanan SMS 37 17 6 0 0
14bankingPenampilan pegawai bank 35 20 5 0 0
15 Keramahan dan kesopanan pegawai bank 21 34 4 0 016 Kebersihan dan keindahan ruangan bank 36 23 1 0 017 Kenyamanan ruangan bank 40 20 0 0 018 Lokasi bank 35 23 2 0 0
BAURAN
Skor Nilai Bobot
244246271221245
287
252
265
242
278
277
239
271
270253275280273
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang
berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-
Sunnah.1 Seandainya sistem tersebut dilaksanakan secara menyeluruh dan sesuai
dengan ajarannya, akan menjadi sarana yang dapat memberikan kepuasan bagi
setiap kebutuhan masyarakat.
Sistem ini menjadi sarana yang berguna, adil dan rasional bagi kemajuan
ekonomi masyarakat. Namun demikian, demi suksesnya pengoperasian sistem ini
mutlak diperlukan landasan ajaran dan ideologi Islam. Pengoperasian ini
mempunyai hubungan yang erat dengan ajaran agama, ideologi dan budaya Islam
sehingga tidak boleh dipisahkan dari landasan agama. Banyak sekali keuntungan
yang akan dipetik masyarakat apabila mau mengadopsi sistem ini secara
keseluruhan dalam konteks yang lebih luas.
Kehidupan ekonomi tidak dapat begitu saja dilepaskan dari keberadaan
serta peran penting sektor jasa keuangan pada umumnya dan perbankan pada
khususnya yang harus berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah. Sebab melalui
1 M. Abdul Manan, Ekonomi Islam, Teori dan Praktek. Penerjemah M. Nastangin, (Yogyakarta :
PT. DANA BHAKTI PRIMA YASA, 1997), h. 27.
1
media inilah dana atau potensi yang ada pada masyarakat dapat diberdayakan dan
disalurkan dalam berbagai kegiatan produktif sehingga angan-angan kita untuk
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang sehat dapat terealisir.
Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai tugas yang paling pokok
yaitu mengumpulkan dana masyarakat dan menyalurkannya kembali pada
masyarakat.2 Selain itu bank juga dapat memberikan jasa-jasa keuangan dan
pembayaran lainnya, yang tidak lain bertujuan mempermudah segala bentuk
transaksi yang dilakukan oleh masyarakat dan sebagai kegiatan penunjang untuk
menghimpun dan menyalurkan dana.3
Bank menawarkan produknya berupa jasa keuangan seperti tabungan,
deposito, kredit, dan lain-lain. Jasa didefinisikan sebagai setiap kegiatan atau
manfaat yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada
dasarnya tidak berujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan produknya
dapat atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.4
Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun, baik yang
berorientasi terhadap perolehan laba jangka panjang maupun perusahaan nirlaba
membutuhkan apa yang disebut pemasaran. Pemasaran adalah suatu proses sosial
dan melalui proses itu individu-individu dan kelompok akan memperoleh apa
2 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), h.19
3 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 33 4 Murti Sumarni, Pemasaran Perbankan, Cet. 4, (Yogyakarta: Liberty, 1997), h. 19
2
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan dan
mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lain.5
Sedangkan menurut William J. Stanton, pemasaran didefinisikan
berdasarkan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, memberi harga,
mempromosikan dan mendistribusikan jasa serta barang-barang pemuas
kebutuhan dan keinginan pasar.6
Setiap perusahaan pun selalu berusaha untuk dapat tetap bertahan hidup,
berkembang, dan mampu bersaing. Dalam rangka inilah setiap perusahaan selalu
menetapkan dan menerapkan strategi dan cara pelaksanaan kegiatan
pemasarannya.
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi acuan
atau bauran pemasaran yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan,
yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran
produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya. Marketing
mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan kombinasi
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang
5 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, dan
Pengendalian. Penerjemah Wisnu Chandra Kristiaji, Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1996), h.20
6 Matius P. Angipora, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), cet.1 h. 5
3
dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli
atau konsumen.7
Bagi suatu bank, konsep yang paling cocok adalah konsep pemasaran
yang bersifat kemasyarakatan, karena kondisi pasar sekarang adalah buyer’s
market, maka pelanggan adalah segalanya. Kebutuhan, keinginan dan kepuasan
pelanggan harus benar-benar diperhatikan, sedangkan tujuan konsep ini adalah
agar pelanggan setia atau loyal menggunakan produk-produk dan jasa-jasa yang
dihasilkan oleh bank.8
Untuk memberikan kemudahan dan pelayanan kepada nasabah dalam hal
melakukan aktifitas finansialnya seperti transfer, pembayaran tagihan, informasi
saldo, dan lain-lain. Maka PT. BNI (Persero) Tbk. mengeluarkan produk
pelayanan jasa yang diberi nama BNI SMS Banking. BNI SMS Banking ini
merupakan salah satu produk layanan mobile banking yaitu suatu layanan dimana
nasabah dapat melakukan transaksi dan meminta informasi mengenai layanan
perbankan via sms melalui telepon cellular atau handphone (HP). Layanan ini
bertujuan memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi nasabah dalam
melakukan transaksi.9 Layanan mobile banking merupakan salah satu produk
layanan unggulan dari beberapa bank syariah, dan tentunya masing-masing bank
7 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h.198
8 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), Cet.2, h.156 9PT. BNI (Persero) Tbk., artikel diakses pada 21 Oktober 2009 dari
http://www.bni.co.id/eBanking/BNISMSBanking/tabid/250/Default.aspx
4
syariah mempunyai strategi tersendiri untuk menarik nasabah. Strategi tersebut
terencana dalam konsep bauran pemasaran pada layanan sms banking tersebut.
Sehingga untuk dapat bersaing dengan layanan sms banking bank lain, maka PT.
BNI (Persero) Tbk. harus berusaha meningkatkan kinerjanya pada bauran
pemasaran sms banking.
Bertitik tolak pada dasar pemikiran diatas, maka penulis tertarik untuk
menganalisa lebih jauh tentang tanggapan nasabah perihal bauran pemasaran
SMS Banking dalam skripsi ini dengan judul Korelasi Tingkat Kepentingan
Nasabah dan Tingkat Pelaksanaan Bank Terhadap Bauran Pemasaran BNI
SMS Banking (Studi Kasus Pada PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syari’ah
Jakarta Selatan).
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari melebarnya pembahasan, penulis merasa perlu
untuk memberikan batasan dan rumusan masalah terhadap objek yang dikaji.
Masalah yang akan dibahas adalah membandingkan tingkat kepentingan
nasabah dan tingkat pelaksanaan bank dalam bauran pemasaran BNI SMS
Banking yang diterapkan oleh PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta
Selatan.
5
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirincikan
perumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimanakah penilaian nasabah terhadap tingkat kepentingan atribut-
atribut bauran pemasaran BNI SMS Banking?
b. Bagaimanakah penilaian nasabah terhadap tingkat pelaksanaan atribut-
atribut bauran pemasaran BNI SMS Banking?
c. Dari hasil penilaian tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan atribut-
atribut bauran pemasaran BNI SMS Banking tersebut, bagaimanakah
tingkat kepuasan nasabah PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta
Selatan terhadap bauran pemasaran BNI SMS Banking?
d. Adakah korelasi antara tingkat kepentingan nasabah dan tingkat
pelaksanaan bank terhadap atribut-atribut bauran pemasaran BNI SMS
Banking? Lalu bagaimanakah korelasinya?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Menganalisis penilaian nasabah terhadap tingkat kepentingan atribut-
atribut bauran pemasaran
b. Menganalisis penilaian nasabah terhadap tingkat pelaksanaan atribut-
atribut bauran pemasaran BNI SMS Banking
6
c. Menganalisis tingkat kepuasan nasabah PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang
Syariah Jakarta Selatan
d. Mengetahui korelasi tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan atribut-
atribut bauran pemasaran BNI SMS Banking
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan dalam masalah ini, disamping sebagai pembanding antara
teori yang didapatkan dari bangku kuliah dengan praktek yang terjadi di
lembaga yang bersangkutan.
b. Bagi pihak PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta Selatan
penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat dalam
menentukan langkah selanjutnya ke arah yang lebih baik.
c. Bagi Prodi. Perbankan Syariah Jurusan Muamalat, hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga perihal korelasi
tingkat kepentingan nasabah dan pelaksanaan bank terhadap bauran
pemasaran produk BNI SMS banking.
d. Bagi dunia pustaka, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi
sumbangan yang berguna dalam memperkaya koleksi dalam ruang
lingkup karya-karya penelitian lapangan.
7
D. Review Studi Terdahulu
Dalam penyusunan skripsi ini, sebelum penulis mengadakan penelitian lebih
lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal
yang penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu terhadap skripsi-skripsi
terdahulu yang mempunyai judul yang hampir sama dengan yang akan penulis
teliti. Maksud pengkajian ini adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis
teliti sekarang tidak sama dengan penelitian skripsi yang terdahulu.
Adapun setelah penulis mengadakan suatu kajian kepustakaan, penulis
akhirnya menemukan skripsi yang memiliki topik yang hampir sama dengan yang
akan penulis teliti.
1. Mengukur Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Customer Service
Pada PT. BPRS Wakalumi Ciputat, oleh: Wita Annisa, Tahun 2005, Jurusan
Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penelitiannya memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan customer service, hanya saja
dalam penulisannya menitikberatkan pembahasan pada kepuasan nasabah
terhadap sebuah pelayanan customer service, sedangkan dalam pembahasan
skripsi penulis mengkaji tentang tingkat kepentingan – tingkat pelaksanaan
dan kepuasan nasabah terhadap bauran pemasaran BNI SMS banking.
2. Analisa Tingkat Kepuasan Nasabah BMT Berbasis Pelayanan (Studi Kasus
Pada KS-BMT Masjid Al-Azhar Jakarta), oleh: Hiliyati Min Ummaya, Tahun
8
2009, Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penelitian pada skripsi ini menggambarkan tingkat pelayanan di KS-
BMT Masjid al-Azhar Jakarta berdasarkan respon nasabah terhadap kualitas
pelayanan dari aspek lima dimensi yaitu aspek tangibels (berujud), aspek
realibility (keandalan), aspek responsiveness (ketanggapan), aspek assurance
(jaminan), dan aspek emphaty (kepedulian). Dan menggambarkan korelasi
antara tingkat kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan nasabah di KS-
BMT Al-Azhar Jakarta. Sedangkan pada skripsi penulis membahas tentang
korelasi antara tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan bauran pemasaran
BNI SMS Banking.
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank DKI
Syari’ah, oleh: Badi’ur Rajab, Tahun 2008, Jurusan Muamalat Fakultas
Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian pada skripsi ini membahas tentang tingkat kualitas
pelayanan di PT. Bank DKI Syari’ah dan adanya korelasi positif antara
tingkat kualitas pelayanan dengan tingkat kepuasan nasabah, bahwa semakin
tinggi tingkat kualitas pelayanan maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan
nasabah. Penelitian sebelumnya mengukur tingkat kepuasan nasabah
berdasarkan faktor kualitas pelayanan, Sedangkan pada skripsi penulis
membahas tentang korelasi antara tingkat kepentingan dan tingkat
pelaksanaan bauran pemasaran BNI SMS Banking.
9
4. Strategi Layanan Mobile Banking Unit Usaha Syariah PT. Permatabank Tbk.,
oleh: Ali Mahali, Tahun 2008, Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan
Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini membahas tentang strategi layanan mobile banking yang
diterapkan pada Unit Usaha Syariah PT. Permatabank Tbk. dan juga
menganalisa SWOT dalam penerapan layanan mobile banking dan strategi-
strategi apa yang harus dilakukan dalam pemanfaatan teknologi terkini dengan
landasan analisa yang tepat. Penelitian tersebut jelas berbeda dengan
penelitian penulis bisa dilihat dari jenis penelitian yang digunakan. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Ali Mahali menggunakan metode pendekatan
kualitatif sedangkan penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitaf.
Selain itu, dari segi tempat dan objek penelitian juga berbeda.
5. Analisa Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Produk E-Banking (Studi Kasus
Pada PT. Bank Internasional Indonesia Tbk. Cabang Thamrin), oleh:
Desvento Horasio, Tahun 2008, Jurusan Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI).
Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan
nasabah terhadap produk e-banking PT. BII Tbk. jika dilihat dari lima dimensi
ukuran kepuasan berdasarkan kualitas pelayanan jasa, diantaranya keandalan
(realibility), responsif (responsiveness), keyakinan (assurance), berujud
(tangibels), dan empati (emphaty). Metode penelitian dalam penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan metode uji validitas dan reliabilitas,
10
uji servqual score, uji exact fisher dan uji chi kuadrat. Untuk uji validitas
kuesioner menggunakan metode korelasi product moment pearson dan uji
reliabilitas menggunakan metode uji internal concistensy dengan teknik belah
dua (split half) dari Spearman Brown. Selanjutnya metode analisa data
menggunakan metode servqual score, dimana perception score – expectation
score10 dan metode uji exact fisher adalah alat tes yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dari sampel kecil.11dimana data yang diperoleh
dari hasil penyebaran kuesioner diolah dengan SPSS v 16.00 adalah nasabah
PT. BII Tbk. sebanyak 95 responden dari jumlah populasi teregristrasi
menggunakan e-banking sebanyak 2230 orang, berdasarkan taraf tingkat
kesalahan 10%. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat kesesuaian
antara persepsi/ kenyataan dan harapan/ ekspektasi nasabah terhadap tingkat
kepuasan nasabah bank dalam menggunakan produk e-banking. Begitu pula
dengan tingkat kepercayaan 95% / α = 0,05 pada dk = 1 dalam uji exact fisher
ternyata p hitung tersebut 0,22 lebih besar dari 0,05 maka p hitung lebih besar
dari α (0,22 > 0,05) sehingga Ho diterima yang berarti tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara persepsi dan harapan tingkat kepuasan
10 Ziethaml, Valerie A., Leonard L. Berry, dan A. Passuaraman, “The Behavioral Consequences of
Service Quality”,Journal of Marketing Volume 60 April 1996, h. 31. 11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2007), h.80
11
nasabah terhadap produk e-banking, dengan kata lain nasabah merasa puas
untuk setiap dimensi secara keseluruhan.
6. Pengaruh Jasa Penggunaan Internet Banking Terhadap Tingkat Kepuasan
Nasabah PT. Bank Bukopin Cabang Thamrin, oleh: Fatwa Fauzan, Tahun
2008, Jurusan Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan
Perbankan Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
jasa penggunaan internet banking terhadap tingkat kepuasan nasabah PT.
Bank Bukopin Cabang Thamrin dan untuk mengetahui seberapa kuat
hubungan antara jasa penggunaan internet banking terhadap tingkat kepuasan
nasabah PT. Bank Bukopin Cabang Thamrin. Adapun pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini mencakup dua dimensi pelayanan dalam
menggunakan internet banking yaitu ketersediaan (avialibility) dan
kenyamanan dan keamanan pengguna internet banking, kemudian lima
dimensi tingkat kepuasan nasabah yaitu kehandalan (realibility), responsif
(responsiveness), keyakinan (assurance), berujud (tangibels), dan empati
(emphaty). Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dengan metode uji validitas dan reliabilitas, uji regresi linear, uji t
test, dan analisa korelasi product moment pearson. Untuk uji validitas
kuesioner menggunakan metode korelasi product moment pearson dan uji
reliabilitas menggunakan teknik alfa cronbanch. Selanjutnya unuk analisa
data menggunakan metode regresi linear sederhana dengan menarik hubungan
12
dan pengaruh pelayanan internet banking terhadap tingkat kepuasan nasabah,
dimana data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner diolah dengan
analisa SPSS v 16.00 dengan sampel nasabah sebanyak 95 orang dari jumlah
populasi teregristrasi menggunakan internet banking sebanyak 130 orang
berdasarkan tingkat taraf kesalahan sebesar 5 %. Hasil dari penelitian ini
adalah bahwa penggunaan jasa internet banking mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap tingkat kepuasan nasabah PT. Bank Bukopin Cabang
Thamrin. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai persamaan regresi linear
sederhana yang diperoleh yaitu Y = 55,637 + 0,763 (Xi) yang berarti jika
terjadi peningkatan dalam hal kualitas kegunaan internet banking atau
penambahan terhadap fasilitas penggunaan yang terdapat pada fiture internet
banking PT. Bank Bukopin Cabang Thamrin, maka diperkirakan
meningkatkan kualitas tingkat kepuasan nasabah yang menggunakan internet
banking. Dan berdasarkan hasil uji t, bahwa t hitung > t tabel atau 6,446 >
1,9845 pada taraf kesalahan 5% yang berarti menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikan antara kualitas penggunaan internet banking terhadap tingkat
kepuasan nasabah. Selain itu, dari hasil penelitian juga diperoleh hasil bahwa
ternyata terdapat hubungan yang positif dan kuat antara jasa penggunaan
internet banking dengan tingkat kepuasan nasabah, yaitu r = 0,556 atau r > 0
yang artinya korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara jasa
penggunaan internet banking dengan tingkat kepuasan nasabah terjadi pada
dua arah.
13
7. Analisis Service Quality SMS Banking Mandiri (Studi Kasus Pada PT. Bank
Mandiri Cabang Kampung Kandang), oleh: Indra Arya Putra, Tahun 2009,
Jurusan Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan
Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana service quality
SMS Banking menurut dimensi karakter penggunanya. Adapun pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini mencakup tujuh dimensi, diantaranya
kemudahan penggunaan (ease of use), realibilitas (realibility), keamanan
(security), responsif (responsiveness), penampilan (appearances), kualitas
staff (staff quality), dan isu-isu pelayanan (issue service). Penulis melakukan
analisa dengan uji validitas dan uji realibilitas, uji deskriptif, uji frekuensi dari
jawaban responden. Untuk uji validitas menggunakan teknik korelasi product
moment dengan tingkat kesalahan 5% dan uji reliabilitas dengan melihat
koefisien cronbach alpha dengan koefisien dari reliabilitas. Sedangkan analisa
data menggunakan metode uji deskriptif pada tiap dimensi ukuran kepuasan.
Selanjutnya melakukan uji frequensi tiap pertanyaan dari dimensi service
quality.
8. Analisa Kepuasan Nasabah Terhadap Bauran Pemasaran Produk Tabungan
Wadiah (Studi Kasus Pada PT. BPRS Wakalumi Ciputat), oleh: Rosyidah
Lailiyah, Tahun 2006, Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
14
Penelitian pada skripsi ini, membahas tentang bauran pemasaran
produk tabungan wadiah yang ditetapkan oleh PT. BPRS Wakalumi Ciputat,
dan mengukur tingkat kesesuaian antara tingkat kinerja PT. BPRS Wakalumi
dan tingkat harapan nasabah dalam bauran pemasaran tabungan wadiah.
Adapun metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik Importance Performance Analisys (Analisis Tingkat Penting Prestasi)
untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara tingkat harapan nasabah dan
tingkat kinerja PT. BPRS Wakalumi di setiap variabel bauran pemasaran.
Dan untuk mengetahui korelasi antara tingkat kinerja bank dan tingkat
harapan nasabah maka menggunakan teknik analisa rank spearman. Dari hasil
olah data diperoleh kesimpulan bahwa secara keseluruhan kinerja PT. BPRS
Wakalumi Ciputat dalam bauran pemasaran tabungan wadiah adalah baik dan
telah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh nasabahnya. Dan dari hasil uji
korelasi rank spearman diperoleh hasil hitung lebih besar dari pada tabel
yang berarti ada hubungan positif yang sedang/ cukup kuat antara tingkat
kinerja PT. BPRS Wakalumi dan tingkat harapan nasabah.
9. Analisa Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Bauran Pemasaran Kartu Shar-
E (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.), oleh: Harry Yusra,
Tahun 2006, Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian pada skripsi ini membahas tentang bauran pemasaran
produk kartu Shar-E yang ditetapkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
15
dan mengukur tingkat kesesuaian antara tingkat kinerja bank dan tingkat
harapan nasabah terhadap bauran pemasaran kartu Shar-E, serta korelasi
antara tingkat kinerja bank dan tingkat harapan nasabah dalam bauran
pemasaran kartu Shar-E. Adapun metode analisa data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik Importance Performance Analisys (Analisa
Tingkat Penting Prestasi) yang mengukur tingkat kesesuaian antara tingkat
harapan nasabah dan tingkat kinerja bank di setiap variabel bauran pemasaran
kartu Shar-E dan untuk mengetahui korelasi antara tingkat kinerja PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk. dan tingkat harapan nasabah dalam bauran
pemasaran kartu Shar-E. Dari hasil olah data diperoleh hasil bahwa secara
keseluruhan kinerja PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. dalam bauran
pemasaran kartu Shar-E adalah baik dan telah sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh nasabahnya. Ini terbukti dari 18 indikator variabel bauran
pemasaran kartu Shar-E yang diteliti terletak pada kuadran pertahankan
prestasi, dengan demikian hal ini juga menunjukkan bahwa secara
keseluruhan nasabah merasa puas dengan kinerja PT. Bank Muamalat
Indonesia Tbk. Selain itu, dari hasil uji rank spearman diperoleh hubungan
antara tingkat kinerja PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. dan tingkat harapan
nasabah dalam bauran pemasaran kartu Shar-E adalah hubungan positif yang
sedang/ cukup kuat karena hasil hitung menunjukkan nilai sebesar 0,58.
Berdasarkan hasil kajian studi terdahulu dapat ditentukan letak perbedaan
antara penelitian penulis dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Bahwa
16
beberapa penelitian sebelumnya yang menjadi objek kajian penelitian adalah
dimensi kepuasan pelanggan. Sedangkan dalam penelitian penulis yang menjadi
objek kajian penelitian konfirmasi harapan, dimana dalam penelitian ini
mengukur tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan bauran pemasaran BNI
SMS Banking. Menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya ”Pemasaran Jasa",
bahwa tidak ada satu pun ukuran tunggal ’terbaik’ mengenai kepuasan pelanggan
yang disepakati secara universal. Meskipun demikian, di tengah beragamnya cara
mengukur kepuasan pelanggan, terdapat kesamaan paling tidak dalam enam
konsep ini mengenai objek pengukuran sebagai berikut:12
1. Kepuasan Pelanggan Secara Keseluruhan (Overall Customer Satisfaction)
Cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah
langsung menanyakan kepada pelanggan seberapa puas mereka dengan
produk atau jasa spesifik tertentu.
2. Dimensi Kepuasan Pelanggan
Berbagai penelitian memilah kepuasan pelanggan ke dalam komponen-
komponennya. Umumnya, proses semacam ini terdiri atas empat langkah.
Pertama, mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan pelanggan.
Kedua, meminta pelanggan menilai produk dan/ atau jasa perusahaan
berdasarkan item-item spesifik, seperti kecepatan layanan, fasilitas layanan,
atau keramahan staf layanan pelanggan. Ketiga, meminta pelanggan menilai
12 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, ed. I, cet. III, (Malang: Bayumedia Publishing), 2007, h. 366
17
produk dan/ atau jasa pesaing berdasarkan item-item spesifik yang sama. Dan
keempat, meminta para pelanggan untuk menentukan dimensi-dimensi yang
menurut mereka paling penting dalam menilai kepuasan pelanggan
keseluruhan.
3. Konfirmasi Harapan (Confirmation of Expectations)
Dalam konsep ini, kepuasan tidak diukur langsung, namun disimpulkan
berdasarkan kesesuaian/ ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan
kinerja aktual produk perusahaan pada sejumlah atribut atau dimensi penting
4. Minat Pembelian Ulang (Repurchase Intent)
Kepuasan pelanggan diukur secara behavioral dengan jalan menanyakan
apakah pelanggan akan berbelanja atau menggunakan jasa perusahaan lagi.
5. Kesediaan Untuk Merekomendasi (Willingness to Recommend)
Dalam kasus produk yang pembelian ulangnya relatif lama atau bahkan terjadi
satu kali pembelian (seperti pembelian mobil, broker rumah, asuransi jiwa,
dan sebagainya), kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan produk
kepada teman atau keluarganya menjadi ukuran yang penting untuk dianalisis
dan ditindaklanjuti.
6. Ketidakpuasan Pelanggan (Customer Dissaticfation)
Beberapa macam aspek yang sering ditelaah guna mengetahui ketidakpuasan
pelanggan, meliputi (a) komplain; (b) retur atau pengembalian produk; (c)
biaya garansi; (d) product recall (penarikan kembali produk dari pasar); (e)
gethok tular negatif ; dan (f) defections (konsumen yang beralih ke pesaing).
18
Selain itu, subjek dan objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian
ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Sehingga hasil olah datanya pun sudah
pasti berbeda.
E. Kerangka Teori dan Konseptual
Dalam tataran praktis, kepuasan sangatlah sulit diukur. Hal ini disebabkan
karena tingkat kepuasan seseorang dengan yang lainnya terhadap suatu barang
atau jasa sangatlah berbeda. Sebagai contoh, Mr. X sangat puas dengan suatu
barang yang telah dibelinya disebabkan kecanggihan barang tersebut. Namun
mungkin saja, bila barang tersebut diberikan kepada Mr. X, hasilnya bisa berbeda,
dikarenakan Mr. X sedang tidak membutuhkan barang tersebut atau ada faktor
lain yang membuat Mr. X tidak merasakan kepuasan ketika menggunakan barang
tersebut.
Sedangkan secara teoritis, tingkat kepuasan seseorang dapat saja diukur. Pada
dasarnya seseorang ketika membeli suatu barang atau jasa, tidak lain karena
barang atau jasa tersebut sangat dibutuhkan. Faktor kebutuhan inilah yang
menjadi faktor utama yang akan menimbulkan suatu tingkat kepuasan, sehingga
orang pun akan rela menghabiskan uang mereka demi memenuhi kebutuhan
kepada sebuah produk yang dapat menghasilkan kepuasan tertinggi.
Mungkin hal ini serupa dengan apa yang dinyatakan oleh Philip Kotler dalam
bukunya sebagai berikut ”Manusia memiliki keinginan yang nyaris tidak terbatas,
tetapi sumber daya yang ada jumlahnya terbatas. Akibatnya, manusia ingin
19
memberdayakan uangnya dengan cara memilih produk-produk yang memberikan
kepuasan tertinggi untuk uang mereka.” 13
Perbankan merupakan salah satu bentuk usaha yang bergerak di bidang jasa.
Oleh karena itu, bauran pemasaran yang diterapkan pada produk-produknya
adalah bauran pemasaran jasa. Menurut Rambat Lupiyoadi, terdapat 7 atribut
bauran pemasaran jasa yaitu: product (produk), price (harga), place(
tempat/saluran distribusi), promotion (promosi), process (proses), people
(partisipan/peran pegawai), dan physical evidence (bentuk fisik/ fasilitas).
Dalam dunia modern saat ini, perbankan berlomba-lomba memproduksi
sebuah produk yang dapat memberikan tingkat kepuasan yang tertinggi kepada
nasabah. Para praktisi perbankan pun menerapkan bauran pemasaran dan strategi
pemasaran yang tepat untuk mencapai target pemasaran. Hal ini dilakukan agar
tetap bisa bertahan dalam persaingan usaha dan bisnis, selain itu juga agar para
nasabah tidak berpindah ke produk lain sebagaimana dinyatakan oleh Philip
Kotler sebagai berikut: ”Apabila kebutuhannya tidak terpuaskan, seseorang akan
melakukan satu dari dua hal, yaitu mencari objek yang akan memuaskannya atau
mencoba menurunkan kebutuhannya.”14
Selain itu, Philip Kotler juga mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai
berikut: ”Tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang
13 Philip Kotler , Prinsip-prinsip Pemasaran. Penerjemah Andi Suprapta, dkk, Ed.ke-3, (Jakarta: Erlangga, 2001), h.249
14 Ibid., h. 244
20
dia rasakan dibandingkan dengan harapannya.”15 Dengan adanya perbandingan
terhadap kinerja perusahaan dan harapan konsumen ini, maka akan terbentuk
sebuah tingkat kesesuaian dimana akan menciptakan kepuasan terhadap
konsumen.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengukuran kepuasan
pelanggan adalah dengan metode Importance – Performance Analysis yang
diperkenalkan oleh Martilla dan James dalam Journal of Marketing pada 1998,
atau lebih dikenal dengan analisis tingkat kepentingan - tingkat pelaksanaan
atribut-atribut bauran pemasaran BNI SMS Banking, sehingga dapat diketahui
seberapa besar tingkat kepuasan nasabah terhadap atribut-atribut bauran
pemasaran tersebut.
Selanjutnya, tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan akan dianalisis
melalui diagram kartesius, yaitu sumbu Y untuk tingkat kepentingan dan sumbu
X untuk tingkat pelaksanaan. Keduanya akan menghasilkan titik-titik ordinat
yang menyatakan letak pada salah satu kuadran di dalam empat kuadran yang
terdapat dalam diagram kartesius, yaitu prioritas utama (kuadran I), pertahankan
prestasi (kuadran II), prioritas rendah (kuadran III), dan berlebihan (kuadran IV).
Melalui analisis empat kuadran itulah maka bank dapat mengetahui atribut-atribut
bauran pemasaran BNI SMS Banking apa saja yang sebaiknya ditingkatkan dan
menjadi fokus utama, yang sebaiknya dipertahankan, dan yang dapat diabaikan.
15 Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, h.46
21
Selain dilakukan analisis tingkat kepuasan nasabah yaitu dengan menghitung
tingkat kesesuaian dengan membagi skor tingkat pelaksanaan dengan skor tingkat
kepentingan dikali 100%, juga dilakukan analisis korelasi dengan menggunakan
uji rank spearman untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat
kepentingan dan tingkat pelaksanaan terhadap bauran pemasaran BNI SMS
Banking.
F. Hipotesis
Hipotesa adalah dugaan sementara. Hipotesa dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Ho : Tidak ada korelasi antara tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan
bauran pemasaran BNI SMS Banking PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang
Syariah Jakarta Selatan
Ha : Adanya korelasi antara tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan
bauran pemasaran BNI SMS Banking PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang
Syariah Jakarta Selatan
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan perpaduan antara penelitian kepustakaan (Library
research) dan penelitian lapangan (field research), karena diawali dengan
telaah bahan pustaka dan literatur-literatur tentang bauran pemasaran dan teori
22
kepuasan. Hasil telaah pustaka ini dijadikan landasan teori dalam operasi
penelitian ini. Kemudian melakukan penelitian lapangan untuk mendapatkan
data primer.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 4 – 11 Maret 2010 di PT. BNI (Persero) Tbk.
Cabang Syariah Jakarta Selatan.
3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang diperoleh dari lapangan dimana penulis
menggunakan metode pengumpulan data kuesioner. Sedangkan data sekunder
merupakan data yang dipublikasikan dalam berbagai literatur yang berkaitan
dengan topik penelitian seperti buku, majalah, koran, dan internet serta data-
data yang berkaitan dengan bahasan skripsi.
4. Teknik Pengambilan Data
1) Kuesioner: menyebarkan angket kepada nasabah pengguna BNI SMS
Banking PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Cabang Jakarta Selatan
dengan menjawab item-item pertanyaan.
2) Dokumenter : mengumpulkan data-data yang telah dipublikasikan seperti
buku, koran, majalah, brosur, dan data-data yang berkaitan dengan
penelitian.
23
5. Variabel Penelitian
X Y
Tingkat kepentingan bauran pemasaran BNI SMS banking
Tingkat pelaksanaan bauran pemasaran BNI SMS Banking
6. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah sejumlah nasabah pengguna BNI
SMS Banking PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta Selatan.
Sedangkan objek penelitian adalah korelasi tingkat kepentingan nasabah dan
tingkat pelaksanaan bank terhadap bauran pemasaran BNI SMS Banking.
7. Teknik Pengambilan Sampel
Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, penulis
menggunakan sampling insidental, yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.16
8. Skala pengukuran dan Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket atau
kuesioner, yaitu instrumen yang digunakan dengan cara memberikan
16 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009),
h. 122
24
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.17
Penilaian mengenai tingkat pelaksanaan PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang
Syariah Jakarta Selatan dalam bauran pemasaran BNI SMS Banking akan
menggunakan skala likert dengan operasional sebagai berikut:
a. Sangat puas : 5
b. Puas : 4
c. Cukup puas : 3
d. Tidak puas : 2
e. Sangat tidak puas: 1
Sedangkan penilaian terhadap tingkat kepentingan nasabah dalam bauran
pemasaran SMS Banking akan digunakan skala likert dengan operasional
sebagai berikut:
a. Sangat penting : 5
b. Penting : 4
c. Cukup penting : 3
d. Tidak penting : 2
e. Sangat tidak penting: 1
17 Ibid., h.80
25
Tabel I.I Instrumen Penelitian
Variable Sub variable Indikator
1. Fitur (tampilan)layanan
2. Keragaman transaksi Produk
3. Kecanggihan teknologi
Harga 4. Biaya transaksi
5. Jumlah fasilitas operator yang
bekerjasama Distribusi
6. Keamanan sistem
7. Publisitas
8. Penjualan pribadi Promosi
9. Promosi penjualan
10. Syarat dan ketentuan yang berlaku
11. Proses penyampaian dan penanganan
informasi
12. Kemudahan dan kecepatan proses
aktivasi dan registrasi
Proses
13. Kemudahan dan kecepatan proses
transaksi
14. Sikap pegawai bank People (peran
pegawai) 15. Penampilan pegawai bank
16. Kebersihan dan keindahan ruangan
bank
17. Kenyamanan ruangan bank
Bau
ran
pem
asar
an sm
s ban
king
Phisycal evidence
(bukti fisik/
fasilitas) 18. Kedekatan lokasi bank
26
9. Teknik Analisa dan Pengolahan Data
a. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
1) Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mampu
mengukur apa yang ingin diukur.18 Validitas dalam penelitian ini adalah
validitas konstruksi, yaitu kerangka dari suatu konsep dengan
menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dan pernyataan
dengan skor total memakai rumus teknik korelasi pearson product
moment, dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Metode yang
dipakai untuk menguji validitas adalah dengan bantuan program SPSS
v.17.0 for windows. Jika hasil pengujian diperoleh rhitung > rtabel maka
item pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid.
Sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka item pertanyaan atau pernyataan
dalam kuesioner dinyatakan tidak valid. Dalam pengujian validitas ini,
penulis menggunakan taraf signifikansi 95% atau α = 5%.
2) Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh
mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran
18 Umar Husein, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2003), h. 146
27
diulangi dua kali atau lebih,19 memakai metode yang sama dengan uji
validitas dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Output
SPSS untuk uji reliabilitas akan dihasilkan secara bersama-sama dengan
hasil uji validitas. Namun demikian untuk melihat hasil uji reliabilitas
akan terlihat pada nilai cronbach’s alpha atau realibility coefisients.
Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai
cronbach’s alpha > 0,6020.
b. Penemuan dan Pembahasan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai:
1) Profil responden
Profil responden digambarkan dalam bentuk tabel dan penjelasan.
2) Analisa kuesioner
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 60 orang
nasabah BNI SMS Banking, maka diperoleh bagaimana penilaian
responden terhadap tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan bauran
pemasaran BNI SMS Banking, yang dilihat dari 7 subvariabel bauran
pemasaran serta 18 indikator sebagai atribut bauran pemasaran.
Kemudian menganalisa tingkat kesesuaian antara tingkat pelaksanaan
dan tingkat kepentingan bauran pemasaran BNI SMS banking. Untuk
19 Ibid., h.147
20 Umar Husein, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, h. 147
28
mengetahui tingkat kesesuaian antara tingkat pelaksanaan dan tingkat
kepentingan di setiap sub variabel bauran pemasaran, maka akan
digunakan importance performance analisys (analisa tingkat penting
prestasi)21 yang mengukur dan menunjukkan posisi masing-masing sub
variabel bauran pemasaran berdasarkan tingkat kepentingan dan
prestasi, dengan rumus sebagai berikut:
%100xYXTk
i
ii =
Dimana:
Tki = tingkat kesesuaian responden
Xi = skor penilaian kinerja bank
Yi = skor penilai harapan atau kepentingan nasabah
Selanjutnya sumbu mendatar (x) akan diisi oleh skor tingkat
pelaksanaan bauran pemasaran BNI SMS banking dan sumbu tegak (y)
akan diisi oleh skor tingkat kepentingan bauran pemasaran BNI SMS
banking. Dalam penyederhanaan rumus, maka untuk setiap faktor yang
mempengaruhi kepuasan nasabah dihitung dengan:
21 J.Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan:Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), h.241
29
n
X Xi∑= n
Y Y i∑=
Dimana, X = skor rata-rata tingkat kinerja bank
Y = skor rata-rata tingkat harapan nasabah
n = jumlah responden
3) Analisa Diagram Kartesius
Dalam pembahasan ini akan dijelaskan bagaimana mencari titik-
titik ordinat berdasarkan skor tingkat pelaksanaan atribut bauran
pemasaran (untuk titik ordinat pada sumbu X) dan skor tingkat
kepentingannya (untuk titik ordinat pada sumbu Y) sehingga dapat
diketahui dimana letak ordinat suatu atribut bauran pemasaran di dalam
empat kuadran yang terdapat dalam diagram kartesius. Dengan
demikian, Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan dapat
mengetahui atribut-atribut bauran pemasaran apa saja yang dinilai
penting atau tidak penting oleh nasabah, dan yang telah dilaksanakan
dengan baik atau tidak baik, sehingga bank dapat menentukan strategi
dalam meningkatkan bauran pemasaran untuk meraih kepuasan nasabah.
30
Gambar 1.1 Diagram Kartesius
Kepentingan Y
Kuadran I Kuadran II
Prioritas Utama Pertahankan Prestasi
Y
Kuadran III Kuadran IV
Prioritas Rendah Berlebihan
X X Pelaksanaan
Adapun penjelasan dari empat kuadran dalam diagram kartesius
pada gambar di atas adalah sebagai berikut:
a) Kuadran I: yang termasuk dalam bagian ini adalah atribut-atribut
bauran pemasaran BNI SMS Banking yang dianggap sangat penting
bagi nasabah, namun kinerjanya belum memuaskan.
b) Kuadran II: yang ternasuk dalam kategori ini adalah atribut-atribut
bauran pemasaran BNI SMS Banking yang telah berhasil
dilaksanakan oleh bank sehingga wajib dipertahankan.
c) Kuadran III: yang termasuk dalam kategori ini adalah atribut-atribut
bauran pemasaran BNI SMS Banking yang dianggap kurang
penting nasabah namun pelaksanaannya biasa atau cukup saja.
31
d) Kuadran IV: yang termasuk dalam kategori ini adalah atribut-atribut
bauran pemasaran BNI SMS Banking yang dianggap kurang
penting nasabah namun pelaksanaannya berlebihan.
4) Uji Hipotesa
Kemudian untuk mengukur ada tidaknya hubungan antara dua variabel
data diolah dengan menggunakan uji korelasi rank spearman dengan
rumus sebagai berikut:22
)1(6
1 2
2
−−= ∑
nndi
rs
Dimana: rs = nilai rank spearman
∑di2 = Total selisih kuadrat ranking X dan ranking Y
n = jumlah responden
5) Uji Signifikan
Uji Signifikan digunakan untuk menjeneralisasi populasi, artinya apa
yang terdapat pada sampel akan diberlakukan pula pada populasi. Uji
signifikan yang dipakai adalah dengan t-test, dengan rumus:23
22 Ali Mauludi, AC, MA, Statistika I; Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial, ed. Ke-1, (Ciputat: PT. Prima Heza Lestari, 2006), h. 230.
23 Ibid., h.230
32
2)(1
2
rr
s
nst−
−=
Dimana : rs = nilai rank spearman
n = jumlah sampel
H. Pedoman Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku ”Pedoman
Penulisan Skripsi” Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, UIN Jakarta Press, 2007.
I. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian
Kepustakaan, Kerangka Teori, Hipotesis, Metodologi Penelitian,
Pedoman Penulisan, dan Sistematika Penulisan
BAB II Tinjauan Pustaka, terdiri dari Tinjauan Teoritis Tentang Bauran
Pemasaran dan Kepuasan Nasabah
BAB III Gambaran Umum PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta
Selatan terdiri dari Sejarah Singkat Perusahaan, Visi dan Misi, Struktur
Organisasi, Produk-produk dan Jasa-jasa PT. BNI (Persero) Tbk.
Cabang Syariah Jakarta Selatan dan Layanan BNI SMS Banking
33
34
BAB IV Analisa dan Pembahasan, terdiri dari Gambaran Profil Responden,
Analisa Kuesioner, Analisa Diagram Kartesius, Uji Hipotesa, Uji
Signifikan
BAB V Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran dari Hasil Penelitian.
35
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bauran Pemasaran Perbankan
1. Pengertian Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan suatu strategi yang paling umum
digunakan suatu perusahaan dalam menghadapi persaingan. Bauran
pemasaran merupakan salah satu konsep kunci dalam teori pemasaran
modern. Elemen-elemen bauran pemasaran terdiri dari semua variabel yang
dapat dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dan akan dipakai untuk
memuaskan konsumen sasaran.
Untuk menjelaskan hal tersebut, berikut ini kita lihat beberapa definisi
tentang bauran pemasaran dari para ahli sebagai berikut:
Menurut A.B Susanto, bauran pemasaran adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai
tujuan pemasarannya di pasar sasaran.1
Sedangkan menurut Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani menyatakan
bahwa bauran pemasaran adalah alat bagi pemasar yang terdiri dari berbagai
unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar
1 A.B Susanto, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 18.
36
implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat
berjalan sukses.2
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran
adalah suatu perangkat alat pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan
untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya dan perangkat-
perangkat tersebut akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi
perusahaan.
2. Bauran Pemasaran Jasa
Bauran pemasaran jasa atau service marketing mix merupakan
serangkaian variabel yang dimiliki oleh perusahaan atau alat pemasaran
yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk melayani segmen pasar
sasarannya. Seperti telah kita pahami bahwa variabel produk, saluran
distribusi, dan promosi, masing-masing variabel memiliki peran yang
berbeda. Dalam artian setiap variabel akan dimanfaatkan oleh pihak
perusahaan dalam rangka untuk meningkatkan pemasaran.
Unsur bauran pemasaran menurut Buchari Alma sering kali kita kenal
dengan sebutan 4 P. Pengertian unsur-unsur bauran pemasaran dapat
diklasifikasikan menjadi 4 P (Product, Price, Place, Promotion). Bauran
pemasaran jasa memiliki sedikit perbedaan dengan bauran pemasaran
2 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek, edisi
2, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 70.
37
manufaktur. Perbedaan tersebut dikarenakan perusahaan jasa lebih
menekankan pada segi pelayanan. Sedangkan bauran pemasaran dalam
bentuk jasa perlu ditambahkan menjadi 3 P, sehingga bauran pemasaran
menjadi 7 P (Product, Price, Place, Promotion, People, Physical Evidence,
Process)3. Adapun pengertian masing-masing bauran pemasaran di atas
adalah:
a. Product (Produk)
Produk merupakan penawaran berwujud perusahaan kepada pasar,
yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemampuan
produk. 4
Produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran yang dapat
berupa barang dan jasa. Jika tidak ada produk, tidak ada pemindahan
hak milik tidak ada pemasaran. Semua kegiatan pemasaran lainnya,
dipakai untuk menunjang gerakan distribusi dan price, jika tidak diikuti
produk yang bermutu, disenangi oleh konsumen, maka usaha bauran
pemasaran ini tidak akan berhasil. Oleh sebab itu, perlu dikaji produk
3 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, edisi revisi, cet. Ke-4,
(Bandung: Alfabeta, 2000), h. 162. 4 Ibid., h. 163.
38
apa yang dipasarkan, bagaimana selera konsumen masa kini, apa needs
dan wants mereka.5
Keputusan bauran produk yang dihadapi pemasar jasa sangat
berbeda dengan yang dihadapi pemasar barang. Aspek pengembangan
jasa baru juga memiliki keunikan khusus yang berbeda dengan barang,
seperti jasa baru sukar diproteksi dengan paten.6
Needs berarti kebutuhan konsumen. Konsumen membeli suatu
barang atau jasa karena ia membutuhkannya. Namun konsumen tidak
membeli barang atau jasa, hanya sekedar memperoleh barang/ jasa itu,
misalnya keindahan dipakainya, sesuai dengan rasa, warna, halus,
manis, segar, dan sebagainya. Oleh sebab itu, produk yang dihasilkan
harus mempertimbangkan “product features” yaitu rupa, ciri-ciri
istimewa, atribut dari produk tersebut. Jenis sub kombinasi komponen
produk ini dapat dipecahkan menjadi empat komponen pokok.7
1) Komponen yang pertama dan yang utama adalah jumlah macam
barang/ jasa yang akan ditawarkan bagi perusahaan yang
menawarkan jasa, adalah segala macam jasa yang akan ditawarkan.
5 Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, h. 162 6 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, (Yogyakarta: ANDI, 1996), h. 87 7 Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, h. 163-164
39
2) Komponen yang kedua adalah segala pelayanan khusus (teknis,
pemilihan, dan pelayanan setelah transaksi penjualan) yang
ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang (after
sales service).
3) Komponen yang ketiga adalah cap beserta reputasinya (untuk
barang konsumsi), kualitas, ketangguhan, serta faktor umum
penggunaan (terutama untuk barang industri dan peralatan).
Walaupun faktor kualitas dan keawetan penting pula peranannya
untuk barang konsumsi, namun keduanya bisa dipertimbangkan
sebagai bagian penting dari cap dagang dan reputasi barang. Jadi
tidak diperlukan sebagai faktor tersendiri.
4) Komponen terakhir adalah yang bersangkutan dengan kemasan
barang dan pembungkusnya.
b. Price (Harga)
Bagi perbankan terutama bank yang berdasarkan prinsip
konvensional, harga adalah bunga, biaya-biaya, dan lainnya. Sedangkan
harga bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bagi hasil.
Harga juga merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang
paling fleksibel, mudah di ubah secara cepat. Para pengambil keputusan
dalam bank sering menghadapi masalah persaingan harga dengan bank
yang lain. Banyak bank yang kurang baik dalam menangani masalah
40
penetapan harga tersebut. Misalnya menetapkan tarif jasa bank terlalu
orientasi pada biaya, juga menetapkan harga atau tarif jasa bank secara
terpisah dengan variabel bauran pemasaran yang lain daripada sebagian
elemen intrinsik dari segi pemosisian pasar. Tarif jasa bank harus selalu
dipantau dan kalau perlu direvisi. Harga didefinisikan sebagai berikut
“harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan.”8
Masalah kebijakan harga turut menentukan keberhasilan pemasaran
produk. Kebijakan harga dapat dilakukan pada setiap tingkatan
distribusi, seperti oleh produsen, grosir dan retailer.
Untuk menetapkan harga terdapat berbagai macam metode yang
bisa digunakan oleh perusahaan, yaitu:9
1) Penentuan harga biaya-plus (cost-plus pricing)
Penentuan harga dilakukan dengan menaikkan (mark-up) harga
sekian persen dari total biayanya.
2) Penentuan harga berdasarkan tingkat pengembalian (rate of return
pricing)
8 David W.Cravens, Pemasaran Strategis, Penerjemah Fedriansyah M., jilid 2, (Jakarta:
Erlangga, 1996), h.8. 9 Lupiyoadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, h.105.
41
Penentuan harga ditentukan untuk mencapai tingkat pengembalian
atas investasi (return of investment/ ROI) atau pengembalian atas
aktiva (return of assets/ ROA) yang ditargetkan. Penentuan ini
disebut juga penentuan harga berdasarkan sasaran pengembalian.
3) Penentuan harga paritas persaingan (competitive paritiy pricing)
Penentuan harga ditentukan berdasarkan harga yang ditentukan oleh
pemimpin pasar.
4) Penetapan harga going rate pricing
Penentuan harga ditentukan berdasarkan tingkat harga rata-rata
industri atau pasar yang ada.
5) Penentuan harga rugi (loss leading pricing)
Penentuan harga awal ditentukan pada harga yang rendah bahkan
kadang merugi, dengan tujuan jangka pendek yaitu mendapat posisi
di pasar atau meningkatkan pangsa pasar.
6) Penentuan harga berdasarkan nilai (value based pricing)
Penentuan harga ditentukan atas dasar nilai jasa yang dipersepsikan
oleh segmen konsumen tertentu. Penentuan harga ini disebut
pendekatan pasar (market driven approach), dimana tindakan
dilakukan untuk memperkuat positioning jasa dan manfaat yang
diterima konsumen dari jasa tersebut.
42
c. Place (Tempat/ Saluran Distribusi)
Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di
bidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran.
Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ke tangan
si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat.10
Perusahaan dalam mengambil keputusan untuk memilih penyalur
yang akan memasarkan produknya, perlu mempertimbangkan faktor-
faktor sebagai berikut:11
1) Pola saluran distribusi
2) Banyaknya atau jumlah penyalur
3) Lokasi atau daerah penyalur
4) Bonafiditas para penyalur yang tercermin dari likuiditasnya
5) Reputasi penyalur
6) Kemampuan menjual dan jaringan distribusi yang luas
7) Mempunyai tenaga penjual yang terlatih dan sarana serta fasilitas
yang memadai.
Secara umum ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam
penentuan lokasi dan layout bank adalah sebagai berikut:12
10 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep, dan Strategi, ed. 1, cet. Ke-7,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 233 11 Ibid., h. 233
43
1) Agar bank menentukan lokasi yang tepat untuk kantor pusat, kantor
cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas atau lokasi mesin-
mesin ATM. Tujuannya agar memudahkan nasabah berhubungan
atau melakukan transaksi dengan baik.
2) Agar bank dapat menentukan dan membeli atau menggunakan
teknologi yang paling tepat dalam memberikan kecepatan dan
keakuratan guna melayani nasabahnya.
3) Agar bank dapat menentukan layout yang sesuai dengan standar
keamanan, keindahan, dan kenyamanan bagi masyarakat.
4) Agar bank dapat menentukan metode antrian yang paling optimal,
terutama pada hari-hari atau jam-jam sibuk, baik di depan teller
atau kasir.
5) Agar bank dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan
sekarang dan masa yang akan datang.
Selain itu, bank juga harus mempunyai tujuan yang hendak dicapai
dalam penentuan lokasi dan layout, bank juga harus memperhatikan hal-
hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan dan penentuan lokasi.
Adapun hal-hal tersebut adalah:13
12 Kasmir, Manajemen Perbankan, Cet. Ke-4, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h.
132.
13 Ibid., h.133
44
1) Jenis usaha yang dijalankan
2) Dekat dengan bahan baku
3) Dekat dengan kawasan industri dan pabrik
4) Dekat dengan perkantoran
5) Dekat dengan pasar
6) Dekat dengan perumahan dan masyarakat
7) Dekat dengan pemerintahan
8) Tersedia sarana dan prasarana.
9) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.
Dalam memilih lokasi tergantung dari keperluan lokasi tersebut.
Terdapat paling tidak enam lokasi yang dipertimbangkan sesuai
keperluan perusahaan, yaitu14:
1) Lokasi untuk kantor pusat
2) Lokasi untuk kantor wilayah
3) Lokasi untuk kantor cabang utama
4) Lokasi untuk kantor cabang pembantu
5) Lokasi untuk kantor kas
6) Lokasi untuk mesin-mesin ATM.
14 Ibid., h.133
45
d. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran
yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan
produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat
komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga
sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian
atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal
ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat promosi.15
Peralatan promosi ini dikenal dengan apa yang disebut bauran
promosi yang terdiri dari:16
1) Periklanan (advertising)
Periklanan merupakan semua kegiatan dalam penawaran
barang atau jasa kepada suatu kelompok masyarakat secara lisan
maupun suatu berita tentang suatu produk, jasa, atau ide. Berita ini
disebut iklan atau advertise.
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan dalam bank guna
menginformasikan segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh
bank. Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga
15 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, h. 120. 16 Ibid., h.120-121.
46
produk, serta keuntungan-keuntungan produk dibandingkan
pesaing.
Tujuan penggunaan dan pemilihan media tergantung dari
tujuan bank. Masing-masing media memiliki tujuan yang berbeda.
Terdapat paling tidak lima macam tujuan penggunaan iklan sebagai
media promosi, yaitu:17
a) Untuk pemberitahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan produk dan jasa bank yang dimiliki oleh suatu bank.
b) Untuk mengingatkan kembali kepada nasabah tentang
keberadaan atau keunggulan jasa bank yang ditawarkan.
c) Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan
harapan akan memperoleh daya tarik dari para calon nasabah.
d) Mempengaruhi nasabah agar berpindah ke bank yang
mengiklankan.
e) Membangun citra perusahaan jangka panjang, baik untuk
produk yang dihasilkan maupun nama perusahaan.
Media yang dapat digunakan untuk melakukan pengiklanan,
antara lain surat kabar, majalah, radio, televisi, papan reklame, dan
surat langsung.18
17 Ibid., h. 121
47
2) Penjualan Perseorangan (Personal Selling)
Personal selling merupakan penyajian secara lisan oleh
perusahaan kepada satu atau beberapa calon pembeli dengan tujuan
agar barang atau jasa yang ditawarkan dapat terjual. Disamping
menjelaskan atau memberitahukan tentang produk dan membujuk
calon pembeli, personal selling juga menampung keluhan dan saran
dari para pembeli sebagai umpan balik dari perusahaan.19
Personal selling dapat diartikan sebagai hubungan antara dua
orang atau lebih secara bertatap muka untuk menimbulkan
hubungan timbal balik dalam rangka membuat, mengubah,
menggunakan, dan atau membina hubungan komunikasi antara
produsen dengan konsumen.20
Dalam dunia perbankan, penjualan pribadi dilakukan secara
umum oleh seluruh pegawai bank, selain itu juga dengan cara
merekrut tenaga-tenaga salesman dan salesgirl. Penjualan pribadi
akan memberikan beberapa keuntungan bank, antara lain:21
18 Ibid., h. 122 19 Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, h. 169. 20 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, h. 277-278. 21 Murti Sumarni, Pemasaran Perbankan, cet. Ke-4, (Yogyakarta: Liberty, 1997), h. 349.
48
a) Bank dapat langsung bertatap muka dengan nasabah atau calon
nasabah sehingga dapat langsung menjelaskan tentang produk
bank kepada nasabah secara rinci.
b) Dapat memperoleh informasi secara langsung dari nasabah
tentang kelemahan produk kita, terutama dari keluhan yang
nasabah sampaikan termasuk informasi tentang bank lain.
c) Petugas bank langsung mempengaruhi nasabah dengan
berbagai argumen yang petugas bank miliki.
d) Memungkinkan terjalin hubungan akrab antara bank dengan
nasabah.
e) Petugas bank yang memberikan pelayanan merupakan citra
bank yang diberikan nasabah apabila pelayanan yang diberikan
baik dan memuaskan.
f) Membuat situasi seolah-olah mengharuskan nasabah
mendengarkan, memperhatikan dan menanggapi bank.
3) Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan
untuk meningkatkan arus barang dan jasa dari produsen sampai
pada penjualan akhirnya. Point of sales promotion terdiri atas
brosur, lembar informasi, dan lain-lain.22
22 Lupiyoadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, h. 122
49
Promosi penjualan dapat dibedakan kepada:23
a) Konsumen, berupa penawaran Cuma-Cuma, sample, demo
produk, kupon, pengembalian tunai, hadiah, kontes, dan
garansi.
b) Perantara, berupa barang Cuma-Cuma, diskon, advertising
allowanes, iklan kerjasama, distribution contest, penghargaan.
c) Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan, kontes, dan
hadiah untuk tenaga penjual terbaik.
e. Process (Proses)
Proses merupakan variabel yang penting dalam perusahaan
jasa, karena erat kaitannya dengan aktivitas penyampaian jasa dan
pemenuhan janji yang telah diberikan oleh perusahaan. Karena jasa
tidak dapat disimpan maka proses merupakan variabel yang cukup
berperan dalam menilai keberadaan dari jasa, sedangkan proses
merupakan suatu prosedur, arus aktivitas, atau mekanisme penyaluran
jasa dari pemasar kepada konsumennya, sehingga untuk melakukan
suatu peningkatan kualitas dari jasa perlu dilakukan tindakan
pengidentifikasian proses manajemen dari jasa. Proses diantaranya dapat
23 Ibid., h. 122.
50
melibatkan unsur prosedur, tugas, rencana kerja, mekanisme, dan juga
aktivitas.24
f. People (Partisipan/ Peran Pegawai)
Pegawai atau orang yang terkait dengan keberadaan jasa adalah
bagian dari variabel pemasaran jasa. Karena orang atau pegawai yang
terkait merupakan pemberi jasa itu sendiri. Dalam artian bahwa jasa
merupakan produk yang dihasilkan dari kinerja yang dihasilkan pegawai
yang memberikan jasa tersebut.25
Menurut Zeithaml dan Bitner, yang dikutip oleh Nirwana,
people adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang, baik pihak
konsumen maupun karyawan yang ada di perusahaan untuk
berpartisipasi selama proses transaksi atas jasa yang disediakan atau
ditawarkan. Keterlibatan ini sebagai akibat dari karakteristik jasa yang
tidak berujud dan pelaksanaan produksinya yang bersamaan dengan
mengkonsumsi oleh konsumen.26
g. Physical Evidence (Bukti Fisik/ Fasilitas)
Fasilitas pendukung merupakan bagian dari variabel pemasaran
jasa yang memiliki peran yang cukup penting, karena jasa yang
24 Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, h. 170. 25 Nirwana. Prinsip-prinsip Pemasaran Jasa. (Malang: DIOMA, 2004), h. 45. 26 Ibid., h. 45.
51
disampaikan kepada pelanggan tidak jarang memerlukan fasilitas
pendukung didalam penyampaian. Hal ini akan semakin memperkuat
keberadaan dari jasa. Karena dengan adanya fasilitas pendukung secara
fisik, maka jasa akan dapat lebih dipahami oleh pelanggan.
Menurut Zeithaml dan Bitner, yang dikutip oleh Nirwana,
bahwa physical evidence adalah suatu bukti fisik yang mencakup semua
aspek fasilitas fisik yang dapat menunjang kelancaran dalam proses
penyampaian jasa serta mampu untuk menarik perhatian dan
memberikan keyakinan kepada konsumen.27
Sedangkan bukti fisik (phisycal evidence) menurut Rambat
Lupiyoadi merupakan lingkungan fisik dimana jasa diciptakan dan
tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi. Sehingga sarana dan
prasarana yang bersifat tangible menjadi sarana pendukung untuk
mewujudkan jasa. Bukti fisik jasa menurut Rambat dapat menjadi dua
tipe:28
a) Essential Evidence
Essential Evidence atau bukti fisik mewakili keputusan yang
diciptakan penyedia jasa tentang design jasa. Misalnya design
interior dari hotel, design dan logo dari jasa, dan sebagainya.
27 Ibid., h. 46. 28 Lupiyoadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, h. 162.
52
b) Peripheral Evidence
Merupakan ujud dari jasa yang memberikan petunjuk
keberadaannya, seperti tiket pesawat terbang, lambang perusahaan,
dan sebagainya.
B. Kepuasan Nasabah
1. Definisi Kepuasan
Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis” (artinya
cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Kepuasan
juga bisa diartikan sebagai “upaya pemenuhan sesuatu atau membuat
sesuatu”.29
Menurut pandangan Philip Kotler, secara umum kepuasan adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap
kinerja (hasil) yang diterapkan. Jika kinerja memenuhi harapan, maka
pelanggan akan merasa puas dan jika kinerja melebihi harapan, pelanggan
akan merasa lebih puas dan senang.30
29 Fandy Tjiptono, dkk, Pemasaran Strategik, Ed. I, (Yogyakarta: ANDI, 2008), h. 43. 30 Philip Kotler, Pemasaran Bank ed. 1, Penerjemah Faisal Masrun, (Jakarta: Pernada
Media, 2004), h. 171.
53
Seperti penjelasan definisi tersebut, kepuasan merupakan fungsi dari
persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan,
berarti pelanggan tidak puas. Sebaliknya jika memenuhi harapan pelanggan
maka pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, berarti pelanggan amat
sangat puas atau senang.
2. Kepuasan Nasabah
Kepuasan nasabah merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam
strategi bersaing. Bank yang memperlihatkan kebutuhan nasabah akan
banyak diminati dan menghasilkan kepuasan pada nasabahnya. Nasabah
sangat puas bila mereka mendapat nilai keuntungan yang sesuai dengan
keinginannya31.
Menurut Murti Sumarni dalam buku manajemen pemasaran kepuasan
nasabah berhubungan erat dengan kehandalan pelayanan yang ditawarkan
oleh bank tersebut.32
Suatu jasa perbankan yang memiliki sistem pemasaran yang baik
berpandangan pada kepuasan konsumen berusaha untuk memberikan kinerja
melebihi harapan agar nasabah memiliki kepuasan tinggi yang pada
31 Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 142. 32 Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, cet. Ke-4, (Yogyakarta: Liberty, 2002), h.
739.
54
akhirnya akan menciptakan kekuatan emosional dan loyalitas nasabah
dengan bank tersebut.33
Kepuasan nasabah sangat bergantung pada kinerja penawaran
dibanding dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari
perbedaan atau kinerja yang dirasakan dengan harapan. Kalau kinerja sesuai
harapan, maka pelanggan akan merasa puas, senang, atau gembira.
Harapan pembeli dibentuk oleh pengalaman pembelian terlebih
dahulu, komentar teman dan kenalannya, serta janji dan informasi pemasar
dan saingannya. Kalau pemasar menaikkan harapan pembeli terlalu tinggi,
pembeli mungkin akan kecewa. Di lain pihak, kalau perusahaan menetapkan
harapan pembeli terlalu rendah, tidak cukup orang yang membeli, walaupun
orang yang membeli akan puas.34
Manfaat dari kepuasan pelanggan sebagaimana diungkapkan oleh
Fandy Tjiptono (1996 102) adalah sebagai berikut:35
a. Hubungan antara perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis
b. Memberikan dasar yang baik bagi penggunaan atau pemakaian jasa
ulang.
c. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pemakaian jasa ulang.
33 Ibid., h. 739. 34 Kotler, Pemasaran Bank, h. 172. 35 Tjiptono, Manajemen Jasa, h. 102.
55
d. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang
menguntungkan bagi perusahaan.
e. Reputasi perusahaan menjadi baik di mata pelanggan.
f. Laba yang diperoleh dapat meningkat.
3. Faktor-faktor yang Menentukan Tingkat Kepuasan Nasabah
Untuk memuaskan pelanggan perlu diketahui faktor-faktor yang
menentukan tingkat kepuasan pelanggan. Menurut Handi Irawan ada lima
faktor yang menentukan tingkat kepuasan pelanggan yaitu:36
a. Kualitas produk
Pelanggan merasa puas kalau setelah membeli dan menggunakan
suatu produk, ternyata produk yang digunakan berkualitas. Ada enam
elemen kualitas produk yaitu performance, feature, realibility,
consistency, dan design.
b. Harga
Untuk pelanggan yang relatif, biasanya harga murah adalah sumber
kepuasan yang penting karena mereka akan mendapat value for money
yang tinggi. Komponen harga ini relatif tidak penting bagi mereka yang
sensitif terhadap harga. Untuk industri ritel, komponen harga ini sungguh
penting dan kontribusinya terhadap kepuasan relatif besar.
36 Handi Irawan, 10 Prinsip kepuasan Pelanggan, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
2002), h. 46.
56
c. Kualitas pelayanan
Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh pelayanan
yang baik atau sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu konsep
kualitas pelayanan yang paling populer adalah servqual yang
dikembangkan oleh Parassuraman, Berry dan Zeithaml. Berdasarkan
konsep ini kualitas pelayanan mempunyai lima dimensi yaitu ralibility,
responsivenees, assurance, emphaty, dan tangible.
d. Faktor emosional
Pelanggan yang merasa bangga dan yakin orang lain kagum
terhadap dia bila menggunakan produk merek tertentu, cenderung
memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi. Kepuasan bukan karena kualitas
produk, tetapi rasa bangga, rasa percaya diri yang menjadikan pelanggan
tersebut terhadap merek tertentu.
e. Biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa
Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah dan efisien
dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Hal ini disebabkan pelanggan
tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu menabung
waktu untuk mendapatkan produk atau jasa.
Menurut Philip Kotler dalam buku Murti Sumarni (2002 226), faktor-
faktor yang berhubungan dengan nilai kepuasan antara lain:37
37 Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, h. 226.
57
a. Faktor Image Bank
Image bank yang baik akan memberikan nilai kepuasan kepada
nasabah. Nasabah akan merasa lebih tenang dan nyaman menyimpan
uangnya bila kredibilitas bank tersebut terbukti handal dan profesional
melalui pengalamannya selama bertahun-tahun melayani nasabah.
Tingginya tingkat keamanan bank dalam menyimpan uang nasabah
seperti misalnya bebas dari risiko buruk, usaha perbankan seperti
likuidasi, kebangkrutan ataupun kerugian akan memberikan jaminan yang
lebih baik kepada nasabah.
Nilai image yang terkenal dan profesional adalah karena kredibilitas
bank yang baik dalam melayani nasabah bertahun-tahun dan jaminan
keamanan bank yang tinggi. Image bank yang ternama dan profesional
tidak bisa didapatkan begitu saja tanpa ada usaha melayani nasabah
dengan baik dan kerja keras seluruh devisi bank untuk menjaga reputasi
bank tersebut.
b. Faktor fasilitas
Pihak bank harus menyediakan fasilitas yang dapat memudahkan
nasabahnya dalam melakukan transaksi serta dapat memberikan
kepuasan. Fasilitas ini meliputi mesin ATM yang tersedia di berbagai
tempat, ruangan bank yang cukup luas untuk aktifitas transaksi, memiliki
AC dan tempat duduk yang memberikan kenyamanan. Nasabah akan
58
merasa lebih nyaman bila fasilitas yang telah disediakan bank sesuai
dengan kegunaannya.
c. Faktor layanan
Tersedianya berbagai macam layanan yang lengkap seperti sistem
on line dan tabungan dengan ATM adalah usaha bank dalam memberi
layanan yang lebih menguntungkan nasabah. Layanan bank juga tidak
dapat lepas dari peranan para personel customer service dan teller.
Mereka harus bersikap ramah, teliti, cekatan, dan profesional dalam
memberikan pelayanan dan informasi kepada para nasabahnya karena
menyangkut image atau citra bank yang bersangkutan.
d. Faktor lokasi
Pihak bank harus dapat memilih dan menentukan lokasi yang
strategis untuk kegiatan usahanya. Lokasi yang strategis adalah lokasi
yang mudah dijangkau oleh nasabah yakni jarak dan letak bank yang
dekat dengan tempat tinggal nasabah dan sarana transportasi umum,
mudah dijangkau sehingga nasabah tidak merasa kesulitan untuk
mencapai lokasi.
4. Strategi Pemasaran untuk Memuaskan Nasabah
Kepuasan nasabah berhubungan erat dengan kehandalan produk atau
jasa bank yang ditawarkan dan pelayanan yang diberikan bank. Kehandalan
produk atau jasa terkait dengan kualitas produk atau jasa tersebut. Dalam hal
59
ini, kualitas merupakan jaminan terbaik kesetiaan nasabah, sekaligus
mendukung harga lebih tinggi dan sering juga biaya yang lebih rendah. Oleh
karena itu, program penyempurnaan kualitas pada umumnya meningkatkan
profitabilitas.
Menurut Murti Sumarni, beberapa strategi yang perlu dilakukan bank
adalah:38
a. Bank harus mendengarkan “suara” nasabah sehingga kualitas produk atau
jasa bank tepat seperti yang diinginkan nasabah. Penyempurnaan kualitas
jasa bank hanya akan berarti jika didasari dan dirasakan oleh nasabah.
Kualitas produk atau jasa harus diikuti dengan kualitas promosi,
pelayanan, dan lain-lain.
b. Perbaikan kualitas memerlukan komitmen total dari para petugas bank.
Karyawan harus bekerja selaku team work untuk memuaskan nasabah
internal dan eksternal.
c. Melalui bench marketing yaitu mengukur kinerja bank dibandingkan
dengan pesaing terbaik di kelasnya dan berupaya meniru bahkan
melampauinya, penyempurnaan kualitas produk atau jasa bank dapat
ditingkatkan. Jadi kualitas tidak dapat diperiksa saja tetapi harus
direncanakan semenjak awal.
38 Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, h. 378.
60
5. Metode Pengukuran Kepuasan
Ada beberapa metode pengukuran kepuasan menurut A.B Susanto, yaitu:39
a. Sistem keluhan dan saran
Perusahaan yang customer oriented mempermudah para pelanggannya
untuk memberikan saran dan keluhan, biasanya menggunakan media
kotak saran yang diletakkan di tempat-tempat strategis dan mudah
dilewati oleh konsumen.
b. Survei kepuasan pelanggan
Dalam metode ini, biasanya perusahaan menggunakan media pos,
telepon, atau wawancara langsung untuk menanyakan tingkat kepuasan
para pelannggannya terhadap berbagai aspek kinerja perusahaan. Menurut
Nasution, pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:40
1) Directly Reported Satisfaction
Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan, seperti
ungkapan “seberapa puas saudara terhadap pelayanan toko X pada
skala berikut: sangat puas, puas, biasa-biasa, tidak puas, sangat tidak
puas?”.
39 A.B. Susanto, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 45. 40 Nasution, Manajemen Mutu Terpadu – Total Quality Management, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2005), h. 67.
61
2) Derived Dissatisfaction
Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yakni besarnya
harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang
mereka rasakan.
3) Problem Analysis
Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan
dua hal pokok. Pertama, masalah-masalah yang mereka hadapi
berkaitan dengan penawaran dari perusahaan. Kedua, saran-saran
untuk melakukan perbaikan.
4) Importance Performance Analysis
Cara ini diperkenalkan Martilla dan James dalam Journal of Marketing
pada 1997. dalam teknik ini, responden diminta meranking seberapa
baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen atau atribut
tersebut.
5) Belanja siluman
Disebut juga ghost shopping, yaitu teknik pengukuran kepuasan
pelanggan dengan cara memperkerjakan beberapa orang sebagai ghost
shopper untuk berperan dan bersikap sebagai pelanggan atau
pelanggan potensial produk suatu perusahaan dan pesaing, lalu para
ghost shopper ini akan menyampaikan temuan-temuannya mengenai
kekuatan dan kelemahan yang dialami ketika membeli produk tersebut
62
dari produk pesaing. Para pembelanja siluman itu bahkan dapat
menyampaikan masalah tertentu untuk menguji apakah para staff dapat
menangani situasi tersebut dengan baik atau tidak.
6) Analisis pelanggan yang hilang.
Perusahaan harus menghubungi para konsumennya yang berhenti
membeli atau beralih ke produk lain untuk mempelajari sebabnya. Jika
tingkat kehilangan pelanggan meningkat, jelas menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut gagal memuaskan pelanggannya.
63
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. BNI (Persero) Tbk. CABANG SYARIAH JAKARTA
SELATAN dan LAYANAN SMS BANKING BANK BNI SYARIAH
A. Profil PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta Selatan
1. Sejarah Berdirinya BNI Syariah
BNI Syariah merupakan Unit Usaha Syariah dari BNI 46 yang berdiri
pada tahun 2000, tepatnya mulai beroperasi pada tanggal 29 April 2000
dengan lima kantor cabang, yaitu di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara,
dan Banjarmasin.
Adapun Bank Negara Indonesia (BNI) yang merupakan induk dari BNI
Syariah berdiri sejak 5 Juli 1946 dimana ia merupakan bank pertama yang
didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia.
Perubahan demi perubahan mewarnai perjalanan Bank Negara Indonesia.
Perubahan status Bank Negara Indonesia diubah menjadi Bank Komersial
milik pemerintah tahun 1955 melandasi pelayanan yang lebih baik dan luas
bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun
pendirian sebagai bagian dari indentitas perusahaan, nama Bank Negara
Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini
menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai ‘BNI 46’.
Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat ‘Bank BNI’ ditetapkan
64
bersamaan dengan perubahan identitas perusahaan tahun 1988. Pada tahun
1922, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT. Bank Negara
Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik
diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun
1996.
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai
digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik,
setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan ‘Bank BNI’
dipersingkat menjadi ‘BNI’, sedangkan tahun pendirian ‘46’ digunakan dalam
logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional
pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berangkat
dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk
memberikan pelayanan yang terbaik untuk negeri, serta senantiasa menjadi
kebanggaan Negara.1
Untuk mewujudkan visi dalam memberikan layanan unggul, BNI menjadi
salah satu pelopor dalam pengembangan Bank Syariah di Indonesia, sesuai
dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank umum untuk
membuka layanan syariah, BNI membuka layanan perbankan yang sesuai
dengan prinsip syariah dengan konsep dual system banking, yakni
menyediakan layanan perbankan umum dan syariah sekaligus. Untuk layanan
1 PT. BNI (Persero) Tbk., Profil Perusahaan 2007, artikel diakses pada 1 Maret 2010 dari
http://www.bni.co.id/TentangBNI/Pengantar/tabid/187/Default.aspx
65
dan produk syariah dikelola secara khusus oleh Divisi Usaha Syariah atau
lebih dikenal BNI Syariah.
Berawal dari 5 kantor Cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan,
Jepara dan Banjarmasin yang mulai beroperasi tanggal 29 April 2000, kini
BNI Syariah memiliki lebih dari 20 Cabang di seluruh Indonesia. Untuk
memperluas layanan pada masyarakat, masing-masing kantor cabang utama
tersebut membuka kantor-kantor cabang pembantu syariah (KCPS), sehingga
keseluruhan kantor cabang syariah sampai tahun 2007 berjumlah 54 buah.
Selanjutnya berlandaskan peraturan Bank Indonesia No. 8/3/PBI/2006 tentang
pemberian ijin bagi kantor cabang bank konvensional yang memiliki Unit
Usaha Syariah untuk melayani pembukaan rekening produk dana syariah, BNI
Syariah merespon ketentuan ini dengan cara bersinergi dengan cabang
konvensional guna melakukan “office channelling”. Hingga saat ini outlet
layanan syariah pada kantor cabang konvensional berjumlah 636 outlet.2
2. Visi Misi BNI Syariah dan Prinsip 46
Dalam menjalankan operasional usahanya BNI Syariah memiliki visi dan
misi bisnis, serta prinsip 46, yaitu:
2 PT. BNI (Persero) Tbk., Profil Perusahaan 2007, artikel diakses pada 1 Maret 2010 dari
http://www.bni.co.id/Syariah/tabid/174/Default.aspx
66
a. Visi BNI Syariah
Menjadi Bank Syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja
dengan menjalankan bisnis sesuai kaidah sehingga insya Allah membawa
berkah.
b. Misi BNI Syariah
Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan
kinerja dan layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat
menjadi bank syariah kebanggaan anak negeri.
c. Prinsip 46
Tabel 4.1 Prinsip 46
4 NILAI BUDAYA KERJA BNI 6 NILAI PERILAKU UTAMA INSAN BNI
Profesionalisme (Professionalism) □ Meningkatkan kompetensi dan memberikan hasil terbaik
Integritas (Integrity) □ Jujur, tulus, dan ikhlas □ Disiplin, konsisten, dan
bertanggungjawab Orientasi Pelanggan (Customer orientation)
□ Memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang sinergis
Perbaikan tiada henti (continuous Improvement)
□ Senantiasa melakukan penyempurnaan □ Kreatif dan inovatif
Profesionalisme (Professionalism) yaitu memiliki kompetensi handal dan
berkomitmen memberikan hasil terbaik.
67
Integritas (Integrity) yaitu berkomitmen untuk selalu konsisten antara
pikiran, perkataan, dan perbuatan yang dilandasi oleh kata hati dan
kepercayaan pada prinsip-prinsip kebenaran yang hakiki.
Orientasi Pelanggan (Customer Orientation) yaitu senantiasa
mengutamakan kepentingan pelanggan dengan dilandasi sikap saling
menghargai dan hubungan kemitraan yang sinergis.
Perbaikan Tiada Henti (Continuous Improvement) yaitu senantiasa
mencari peluang dan solusi untuk meningkatkan layanan dan kinerja yang
melampaui harapan pelanggan.
3. Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan
Berikut ini bentuk penjelasan struktur organisasi PT. BNI (Persero) Tbk.
Cabang Syariah Jakarta Selatan (sedangkan tabel struktur organisasi akan
disajikan dalam lampiran):
a. Pemimpin Cabang Syariah
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Pemimpin
Cabang PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta Selatan
membawahi langsung Pimpinan Bidang Operasional dan Penyelia
Pemasaran Bisnis, dan salah satu tugasnya menerima penyeliaan
mengenai pengelolaan seluruh aktifitas kantor cabang syariah dan cabang
pembantu syariah dari Wakil Pemimpin Divisi Syariah Bidang
Penunjang.
68
b. Pemimpin Bidang Operasional
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Pemimpin
Bidang Operasional PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta
Selatan membawahi langsung Penyelia Pelayanan Nasabah, Penyelia
Operasional, dan Penyelia Keuangan dan Umum. Dan salah satu tugasnya
Menerima penyeliaan langsung mengenai pengelolaan aktifitas front
office dan back office dari pemimpin cabang syariah.
c. Pemimpin Kantor Cabang Pembantu Syariah
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Pemimpin
Kantor Cabang Pembantu Syariah membawahi langsung Pimpinan Kantor
Cabang Pembantu Syariah, Asisten Pelayanan Uang Tunai, Asisten
Pelayanan Nasabah, keamanan, dan Pelayanan. Salah satu tugasnya adalah
Memimpin dan mengelola seluruh aktivitas pelayanan di kantor cabang
pembantu syariah untuk memberikan standar pelayanan transaksi produk/
jasa baik dalam maupun luar negeri secara optimum kepada nasabah,
membuat perencanaan dan usulan anggaran dan bertanggungjawab untuk
mengontrol dan memecahkan permasalahan di kantor cabang pembantu
syariah.
d. Penyelia Pelayanan Nasabah
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Penyelia
Pelayanan Nasabah membawahi langsung Asisten Pelayanan Uang,
69
Asisten Pelayanan Nasabah, dan Asisten Gadai Emas. Salah satu tugasnya
adalah Meyelia langsung seluruh kegiatan pelayanan yang dilakukan
asisten pelayanan nasabah.
e. Penyelia Operasional
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Penyelia
Operasional membawahi langsung Asisten Administrasi Pembiayaan dan
Asisten Dalam Negeri Kliring. Salah satu tugasnya adalah Menyelia
langsung seluruh asisten/ pelaksana di unit administrasi pembiayaan untuk
memberikan pelayanan terbaik dalam pengelolaan aktifitas administrasi
pembiayaan.
f. Penyelia Keuangan Dan Umum
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Penyelia Keuangan
dan Umum membawahi langsung Asisten Administrasi Keuangan dan
Umum, Keamanan, Pengemudi, Pelayanan, dan Cleaning Service. Salah
satu tugasnya Menyelia seluruh pegawai di unit administrasi keuangan
dan umum untuk memberikan pelayanan terbaik dalam pengelolaan
administrasi keuangan dan umum cabang syariah.
g. Penyelia Operasional
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Penyelia Operasional
membawahi langsung Asisten Administrasi Pembiayaan, dan Asisten
Dalam Negeri dan Kliring. Salah satu tugasnya adalah Menyelia langsung
70
pegawai di Unit Administrasi Domestik dan Kliring dalam melaksanakan
kegiatan operasionalnya.
h. Penyelia Pemasaran Bisnis
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Penyelia Pemasaran
Bisnis membawahi langsung Analisis Pembiayaan, Analisis Pembiayaan
Khusus, Asisten Pemasaran, dan Asisten Pemasaran Khusus. Salah satu
tugasnya adalah menyelia langsung kegiatan Membantu kantor besar
USY/ cabang lain di bidang pemasaran bisnis.
i. Asisten Pemasaran Bisnis
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Asisten Pemasaran
Bisnis bertugas memasarkan dan mengelola pembiayaan konsumtif dan
memasarkan produk dan jasa BNI syariah kepada nasabah/ calon nasabah.
j. Asisten Pelayanan Uang Tunai (Teller)
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Asisten Pelayanan
Uang Tunai (Teller) bertanggung jawab penuh untuk menyediakan
pelayanan transaksi kas/ tunai, pemindahan, kliring, serta transaksi
keuangan lainnya kepada nasabah sesuai dengan standar layanan yang
ditetapkan, melakukan referral kepada walk in customer, serta
mengarahkan kepada nasabah untuk menggunakan saluran berbiaya
rendah (ATM, Phone Plus) kepada nasabah yang datang.
71
k. Asisten Pelayanan Nasabah
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Asisten Pelayanan
Nasabah bertugas memberikan informasi produk dan jasa BNI Syariah
kepada nasabah dan mengelola dan melayani pembukaan rekening giro
wadiah/ tabungan/ deposito mudharabah, serta melaksanakan penjualan
melalui cross selling.
l. Asisten Operasional Rahn
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Asisten Operasional
Rahn bertugas Memasarkan dan mengelola permohonan rahn dan
Mengelola portepel rahn dan penyimpanan titipan rahn
m. Asisten Administrasi Pembiayaan
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Asisten Administrasi
Pembiayaan bertugas Mengelola administrasi pembiayaan dan portepel
pembiayaan, memantau proses pemberian pembiayaan, dan mengelola
penerbitan jaminan bank.
n. Asisten Administrasi Jasa Dalam Negeri Dan Kliring
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Asisten Administrasi
Jasa Dalam Negeri dan Kliring bertugas mengelola transaksi kliring
(termasuk KU/ Inkaso – DN), melaksanakan entry transaksi keuangan
secara kliring/ pemindahan ke dalam system, dan Menyelesaikan transaksi
daftar Pos terbuka (DPT) – rupiah.
72
o. Asisten Administrasi Keuangan Dan Umum
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Asisten Administrasi
Keuangan dan Umum bertugas mengendalikan transaksi pembukuan
kantor cabang syariah dan cabang pembantu syariah, dan Mengelola
laporan harian system kantor cabang syariah dan cabang pembantu syariah
p. Pengemudi
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah pengemudi bertugas
melayani transportasi pegawai untuk keperluan dinas.
q. Keamanan
Dalam menjalankan operasional perbankan syariah Keamanan bertugas
Melaksanakan pengamanan di masing-masing pos penjagaan yang
menjadi daerah kerjanya
4. Produk dan Jasa BNI syariah
Sebagaimana umumnya perbankan komersial lainnya, BNI Syariah
juga menawarkan produk dana, pembiayaan dan jasa. Antara lain:3
a. Produk Penghimpun Dana (Funding)
Bank BNI Syariah menyediakan berbagai macam produk dana yang
inovatif dengan investasi yang menguntungkan sesuai dengan prinsip
syariah. Antara lain:
3 PT. BNI (Persero) Tbk., Produk Dana dan Jasa, artikel diakses pada 5 Maret 2010 dari
http://www.bni.co.id/Syariah/ProdukDanadanJasa/DanaPersonal/BNIiBGiro/tabid/178/Default.aspx
73
1) BNI iB Giro (IDR & USD)
BNI iB Giro merupakan produk yang memberikan segala kemudahan
bertransaksi Giro yang menggunakan prinsip Wadiah Yadh Dhamanah
yang didukung dengan kemudahan on-line pada cabang-cabang BNI di
seluruh Indonesia.
2) Tabungan iB Plus
Tabungan iB Plus adalah tabungan yang dikelola berdasarkan prinsip
Mudharabah Mutlaqah. Dengan prinsip ini tabungan anda akan
diinvestasikan secara produktif dalam investasi yang halal sesuai dengan
prinsip syariah. Keuntungan dari investasi akan dibagihasilkan antara
nasabah dan bank sesuai dengan nisbah yang disepakati di awal
pembukaan rekening tabungan.
3) BNI iB Tapenas
BNI iB Tapenas membantu masyarakat untuk menyiapkan dana
pendidikan untuk mewujudkan rencana masa depan keluarga yang lebih
baik.
4) BNI iB Deposito
BNI iB Deposito diperuntukkan bagi mereka yang ingin memiliki
investasi berjangka yang menguntungkan dan menyenangkan dengan
menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah, yaitu mengelola dana
74
masyarakat dengan cara disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif
maupun pembiayaan konsumtif yang halal dan bermanfaat untuk
kemaslahatan umat.
5) BNI iB Haji
BNI iB Haji dari BNI Syariah merupakan produk tabungan yang
dikhususkan untuk memenuhi Ongkos Naik Haji (ONH) yang dikelola
secara aman dan bersih sesuai syariah dengan menggunakan layanan
online SISKOHAT (Sistem Koordinasi Haji Terpadu) yang
memungkinkan jamaah haji memperoleh kepastian porsi dari
Departemen Agama pada saat jumlah tabungan telah memenuhi
persyaratan.
b. Produk Penyaluran Dana atau Pembiayaan (Landing)
Pembiayaan syariah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan usaha
sesuai dengan prinsip syariah, yakni bagi hasil, jual-beli, sewa-menyewa,
yang terbebas dari bunga. Dengan prinsip syariah nasabah akan
mendapatkan pembiayaan yang adil. Kemajuan suatu usaha adalah juga
kemajuan BNI Syariah. Produk pembiayaan yang ditawarkan adalah:
1) Pembiayaan Komersial
Dalam perjalanan usaha terkadang pengusaha menghadapi tantangan
yang membutuhkan kecepatan pengambilan keputusan, dimana
keputusan tersebut membutuhkan dukungan modal. Untuk menangkap
75
peluang emas tersebut BNI Syariah menyediakan pembiayaan yang
dijalankan dengan prinsip syariah dengan target win-win solution.
a) Pembiayaan Modal Kerja atau Investasi
I. BNI iB Wirausaha
BNI iB Wirausaha ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaan usaha dengan besarnya pembiayaan dari Rp 50 juta
sampai dengan Rp 500 juta yang diproses lebih cepat dan
fleksibel sesuai dengan prinsip syariah.
II. BNI iB USAHA KECIL
BNI iB Usaha Kecil adalah pembiayaan modal kerja atau
investasi kepada pengusaha kecil sampai dengan Rp 10 miliar
berdasarkan prinsip murabahah, musyarakah, mudharabah dan
ijarah.
III. BNI iB USAHA BESAR
BNI Pembiayaan Besar Syariah adalah Pembiayaan Modal Kerja
atau Investasi kepada pengusaha menengah dan korporasi diatas
Rp. 10 Milyar berdasarkan prinsip Murabahah, Mudharabah,
Musyarakah dan Ijarah.
b) Pembiayaan Beragunan Tunai (Cash Collateral Financing)
Pembiayaan Beragunan Tunai merupakan jenis pembiayaan
yang memungkinkan investor memperoleh pembiayaan dengan
76
menjaminkan agunan dalam bentuk tunai yaitu deposito ataupun
giro.
c) BNI iB Trade Finance
BNI memiliki jaringan korespondensi yang luas sehingga
memudahkan nasabah untuk bertransaksi dengan mitra usaha di
seluruh dunia. BNI Trade Finance Syariah meliputi LC, SKBDN dan
Bank Garansi.
Produk BNI iB Trade Finance, meliputi:
I. Transaksi LC Ekspor
BNI Syariah menangani LC yang diterbitkan oleh Bank
Koresponden untuk kepentingan nasabah seperti advising dan
negotiating LC. Transaksi akan diproses melalui Trade
Processing Center.
II. Advising LC
BNI Syariah dapat bertindak sebagai ’advising’ atas setiap
LC yang diterbitkan oleh bank koresponden yang dikirimkan
melalui telex, surat atau SWIFT. LC dapat dikirimkan langsung
kepada cabang-cabang BNI Syariah dan akan diproses dengan
cepat dan efisien, administrasi yang akurat serta respon yang
tepat.
77
III. Negotiating LC
BNI Syariah selalu siap menegosiasi LC yang diterbitkan
oleh bank koresponden untuk kepentingan nasabah. BNI Syariah
memiliki staf yang terlatih dan siap untuk menjawab kebutuhan
nasabah dengan nyaman, cepat dan aman. Nasabah dapat
mengkonversikan hasil ekspor ke dalam mata uang lain.
IV. Confirming LC
BNI Syariah siap untuk mengkonfirmasi LC yang
diterbitkan oleh bank koresponden untuk kepentingan nasabah.
V. Import Services
BNI Syariah memberikan layanan transaksi impor
termasuk penanganan LC seperti pembukaan LC dan pembayaran
LC.
d) Bank Guarantee
Untuk membantu nasabah dalam melakukan transaksi dengan
mitra usaha di dalam maupun luar negeri, BNI Syariah dapat
menerbitkan bank garansi untuk menjamin nasabah seperti: bid
bonds, performance bonds dan advance payment. BNI Syariah dapat
membuka bank garansi dengan jaminan LC (counter guarantee) yang
diterbitkan oleh bank koresponden.
78
e) SKBDN
Untuk mendukung bisnis nasabah di dalam negeri, BNI
Syariah dapat menerbitkan maupun menerima SKBDN dari bank
koresponden di dalam negeri. Dengan reputasi BNI Syariah yang
telah dikenal di dalam negeri, SKBDN BNI Syariah dapat diterima
oleh seluruh bank di dalam negeri.
2) Pembiayaan Personal
Dalam kehidupan banyak hal-hal yang harus dipilih dan dipilah
secara bijak. Kita harus membedakan antara “needs” dan ‘wants”.
Kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk melengkapi hidup dan prasarana hidup. Keinginan
adalah segala sesuatu yang dapat memuaskan selera, gaya dan level
kepuasan tertentu.
Untuk itu BNI Syariah menyajikan rangkaian jenis pembiayaan
yang dikelola secara syariah diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan
personal anda, diantaranya:
a) BNI iB Griya
Melalui pembiayaan BNI iB Griya nasabah dapat
mewujudkan kebutuhan perumahan, kavling siap bangun ataupun
renovasi rumah. Pembayaran dengan cara diangsur dalam periode
79
waktu sampai dengan 15 tahun. Bentuk pembiayaan adalah jual beli
ataupun ijarah.
b) BNI iB Oto
BNI iB Oto merupakan pembiayaan untuk pembelian
kendaraan dengan proses yang mudah dan cepat berdasarkan syariah.
Uang muka relatif ringan dan pembayaran dapat dilakukan secara
debet otomatis.
c) BNI iB Gadai Emas
BNI iB Gadai Emas atau juga disebut Rahn merupakan
pembiayaan dengan jaminan berupa emas (lantakan atau perhiasan)
yang secara fisik dikuasai oleh Bank. Proses pembiayaan cepat dan
sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan dana jangka
pendek untuk kebutuhan yang mendesak.
d) BNI iB Multijasa
BNI iB Multijasa adalah pembiayaan jasa konsumtif yang
diberikan kepada masyarakat untuk memperoleh manfaat suatu jasa
misalnya pembiayaan untuk jasa pernikahan, jasa pendidikan, jasa
kesehatan, wisata umroh/haji, dan jasa lainnya yang tidak
bertentangan dengan syariah, dengan menggunakan akad ijarah.
Akad ijarah adalah sewa menyewa untuk mendapatkan imbalan atas
barang/jasa yang disewakan.
80
c. Jaringan dan Jasa Pendukung
1) Jaringan Pemasaran dan Layanan
2) Jaringan cabang syariah dan 30 kantor cabang pembantu syariah,
jaringan office channeling/ layanan syariah pada 636 kantor cabang
BNI.
3) Jaringan Transaksi
4) Transaksi setor, tarik, transfer pada 978 cabang BNI se-Indonesia.
5) Jaringan elektronik
6) Jaringan ATM terluas, 2300 ATM BNI, 12000 ATM Bersama, dan
6400 ATM Link. BNI Call 24 jam, internet banking dan SMS banking.
B. Ruang Lingkup Layanan BNI SMS Banking
1. Pengertian BNI SMS Banking
SMS (Short Message Service) adalah pesan singkat dalam bentuk teks
yang dapat diterima dan atau dikirimkan oleh telepon selular yang terlihat di
layar ponsel. Sedangkan untuk pengertian SMS banking adalah layanan
informasi perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon selular
dengan menggunakan media SMS.4
4 Bank Indonesia, Mengenal Elektronik Banking, diakses pada 1 Maret 2010 dari
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/24CDE8AA-F4F1-4523-9FCE/MengenalElectronicBanking.pdf 14 maret 2008
81
Pada tanggal 4 April 2006 di Jakarta, BNI meluncurkan layanan BNI
SMS Banking untuk memenuhi kebutuhan nasabah terhadap transaksi
perbankan yang mudah, cepat, aman, dan nyaman.
Dasar hukum produk SMS banking adalah SK Direksi BI No.
27/164/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995 tentang Penggunaan Teknologi
Sistem Informasi oleh Bank.
2. Syarat dan Ketentuan yang Berlaku dalam Layanan BNI SMS Banking
BNI SMS Banking merupakan salah satu layanan e-banking yang
disediakan oleh BNI untuk memudahkan nasabah BNI Taplus, BNI Taplus
Utama, BNI Giro Perorangan (IDR), Taplus Mahasiswa, dan atau pemegang
BNI Card atau Kartu Mahasiswa berchip dalam melakukan berbagai transaksi
finansial dan non-finansial. Semuanya dilakukan semudah mengirim SMS
kepada sahabat, keluarga, atau orang terdekat. BNI SMS Banking dapat
diakses dari berbagai provider seluler baik GSM atau CDMA (Telkomsel,
Indosat, XL, Fren, 3 (Three), Flexi, dan Esia). Jadi, apapun jenis provider
selulernya, nasabah pengguna cukup mengirim SMS ke nomor akses tunggal
“3346”untuk dapat melakukan transaksi perbankan baik di Indonesia maupun
di luar negeri.
Mengenai besarnya tarif biaya pulsa yang dikenakan kepada nasabah
adalah:
82
a. Biaya SMS request tergantung masing-masing provider seluler, kurang
lebih antara Rp. 275,- sampai Rp. 350,- per SMS.
b. Biaya SMS respon besarnya sama untuk semua provider seluler yaitu Rp.
550 (termasuk pajak 10%).
3. Syarat Pendaftaran dan Ketentuan Penggunaan BNI SMS Banking
Adapun syarat pendaftaran menjadi nasabah pengguna BNI SMS
Banking, antara lain:
a. Calon pengguna BNI SMS Banking adalah nasabah BNI Taplus, BNI
Taplus Utama, Taplus mahasiswa, BNI Giro Perorangan (IDR), dan atau
pemegang BNI Card atau kartu mahasiswa berchip.
b. Nasabah melakukan registrasi BNI SMS Banking melalui BNI ATM
menggunakan BNI Card atau Kartu Mahasiswa berchip.
c. Nasabah harus memiliki satu nomor telepon seluler (prabayar maupun
pasca bayar) dari operator GSM atau CDMA yang akan menjadi User-Id
BNI SMS banking.
d. Nasabah telah membaca dan memahami serta menyetujui persyaratan
menjadi nasabah pengguna BNI SMS Banking.
Adapun ketentuan dalam penggunaan layanan BNI SMS Banking, antara lain:
a. Registrasi
Proses regitrasi BNI SMS Banking, meliputi:
83
1) Nasabah BNI yang ingin menggunakan layanan BNI SMS Banking
harus melakukan registrasi/pendaftaran di BNI ATM, dengan
memilih menu registrasi BNI SMS Banking, menginput nomor
ponsel sebagai User-Id dan 4 digit PIN BNI SMS Banking.
2) Nasabah harus membaca dan menyetujui ketentuan dan syarat BNI
SMS Banking
3) Nasabah akan memperoleh konfirmasi sukses registrasi di layar BNI
ATM dan receipt BNI ATM bahwa ybs. telah melakukan registrasi
BNI SMS Banking.
4) Nasabah juga akan mendapat notifikasi dari BNI yaitu berupa SMS
yang berisi sukses registrasi layanan BNI SMS Banking.
5) Fitur yang dapat digunakan nasabah setelah proses registrasi di BNI
ATM adalah fitur transaksi non finansial berupa Inquiry Saldo,
Inquiry 3 mutasi rekening, Inquiry tagihan Telkom, Inquiry tagihan
Kartu Halo Telkomsel, ganti PIN BNI SMS Banking dan fasilitas
bantuan/help yang digunakan untuk mendapatkan syntax fitur
lengkap layanan BNI SMS Banking.
Adapun ketentuan dalam proses registrasi adalah sebagai berikut:
1) Nasabah yang telah memenuhi syarat persyaratan pengguna BNI
SMS Banking dapat melakukan registrasi layanan BNI SMS
84
Banking di seluruh BNI ATM di Indonesia dengan menggunakan
BNI Card/ Kartu Mahasiswa berchip.
2) Nasabah harus melakukan registrasi BNI SMS Banking secara
langsung dan tidak dapat diwakilkan oleh pihak lain dengan alasan
apapun.
3) Nasabah harus mendaftarkan nomor ponsel milik pribadi dan
dilarang untuk meregister/ mendaftarkan nomor ponsel milik orang
lain untuk menggunakan layanan BNI SMS Banking.
4) Nasabah membuat empat digit nomor PIN BNI SMS Banking yang
nantinya akan digunakan sebagai otorisasi seluruh transaksi BNI
SMS Banking.
5) Seluruh risiko yang timbul yang diakibatkan kelalaian dan atau
penyalahgunaan oleh nasabah didalam pelaksanaan registrasi atau
pendaftaran BNI SMS Banking seperti mendaftarkan nomor ponsel
yang bukan milik pribadinya ataupun mewakilkan pelaksanaan
proses registrasi, hal tersebut akan menjadi tanggung jawab nasabah
secara pribadi. Nasabah membebaskan bank dari segala tuntutan
yang mungkin timbul, baik dari pihak lain maupun nasabah sendiri
sebagai akibat kelalaian dan atau penyalahgunaan proses registrasi.
85
6) Untuk program khusus kerjasama akses BNI SMS Banking di luar
negeri, proses registrasi dilakukan di Kantor Cabang atau Outlet
BNI di luar negeri.
b. Aktivasi
Nasabah BNI SMS Banking yang ingin menggunakan fitur
transaksi finansial diharuskan untuk mengaktifkan fasilitas tersebut di
cabang BNI terdekat, dengan alur pelaksanaan di Cabang sebagai
berikut:
Nasabah datang ke Cabang BNI terdekat dengan membawa
dokumen sebagai berikut:
1) KTP asli
2) Buku Taplus/Taplus Utama/Taplus Mahasiswa/KCT (Giro
Perorangan) asli
3) BNI Card/ Kartu Mahasiswa berchip
4) Receipt ATM/ Notifikasi SMS sukses registrasi.
c. Deaktivasi
Proses Deaktivasi dapat dilakukan dengan cara nasabah
pengguna menghubungi BNI Call untuk melakukan pemblokiran
Layanan BNI SMS Banking yang bersangkutan.
Adapun ketentuan-ketentuan untuk dapat melakukan transaksi
finansial, antara lain:
86
1) Nasabah telah melakukan aktivasi BNI SMS Banking di Cabang
BNI.
2) Nasabah pengguna wajib memastikan pengetikan SMS perintah
untuk transaksi finansial (termasuk memastikan bahwa semua data
yang diperlukan untuk transaksi finansial telah diisi secara lengkap
dan benar). Bank tidak bertanggungjawab terhadap segala dampak
apapun yang mungkin timbul yang diakibatkan kelalaian,
ketidaklengkapan, ketidakjelasan, atau ketidaktepatan perintah/ data
dari nasabah pengguna.
3) Segala transaksi finansial yang telah diperintahkan kepada bank
dan disetujui oleh nasabah pengguna tidak dapat dibatalkan.
4) Setiap perintah yang telah disetujui dari nasabah pengguna
tersimpan pada pusat data merupakan data yang benar yang
diterima sebagai bukti perintah dari nasabah penggguna kepada
bank untuk melaksanakan transaksi finansial yang dimaksud.
5) Bank menerima dan menjalankan setiap perintah dari nasabah
pengguna sebagai perintah yang sah berdasarkan penggunaan user-
id dan PIN, maka bank tidak mempunyai kewajiban untuk meneliti
atau menyelidiki keaslian maupun keabsahan atau kewenangan
pengguna user-id dan PIN atau menilai maupun membuktikan
ketepatan dan kelengkapan perintah dimaksud, oleh karena itu
87
perintah tersebut sah mengikat nasabah pengguna dengan
sebagaimana mestinya, kecuali nasabah pengguna dapat
membuktikan sebaliknya.
6) Bank berhak untuk tidak melaksanakan perintah dari nasabah
pengguna, apabila:
a) Saldo rekening nasabah pengguna di bank tidak cukup.
b) Bank mengetahui atau mempunyai alasan untuk menduga
bahwa penipuan atau aksi kejahatan telah atau akan dilakukan.
7) Sebagai bukti bahwa transaksi finansial yang diperintahkan
Nasabah Pengguna telah berhasil dilakukan oleh Bank, Nasabah
Pengguna akan mendapatkan notifikasi sukses berupa nomor
referensi transaksi finansial yang dikirim ke handphone.
8) Nasabah pengguna menyetujui dan mengakui bahwa:
a) Dengan dilaksanakannya transaksi financial melalui BNI SMS
Banking, semua perintah dan komunikasi dari nasabah
pengguna yang diterima bank akan diperlakukan sebagai alat
bukti yang sah meskipun tidak dibuat dokumen tertulis dan
atau dikeluarkan dokumen yang tidak ditandatangani.
b) Bukti atas perintah dari nasabah pengguna kepada bank dan
segala bentuk komunikasi antara bank dan nasabah pengguna
yang dikirim secara elektronik yang tersimpan pada pusat data
88
bank dan atau tersimpan dalam bentuk penyimpanan informasi
dan data lainnya di bank, baik yang berupa dokumen tertulis,
catatan, tape/ cartridge, print out computer dan atau salinan,
merupakan alat bukti yang sah yang tidak akan dibantah
keabsahan, kebenaran atau keasliannya.
9) Atas pertimbangannya sendiri, bank berhak untuk mengubah limit
transaksi finansial.
10) Nasabah pengguna akan dikenakan biaya SMS request dan biaya
SMS respon sebagai jawaban atas SMS request dan menjadi beban
pulsa sesuai dengan tarif yang diberlakukan operator.
11) Nasabah pengguna dengan ini memberikan kuasa kepada pihak
bank untuk mendebet rekening nasabah pengguna yang terdaftar di
bank untuk melaksanakan transaksi finansial yang diperintahkan
oleh nasabah pengguna kepada bank melalui layanan BNI SMS
Banking.
4. Penghentian Akses Layanan BNI SMS Banking
Layanan BNI SMS Banking akan berakhir jika:
a. Nasabah Pengguna BNI SMS Banking mangajukan permohonan
pengakhiran layanan BNI SMS Banking kepada BNI karena :
1) Nasabah Pengguna mengakhiri penggunaan Nomor Ponsel (SIM
Card).
89
2) Nasabah Pengguna mengganti Nomor Rekening, BNI Card/Kartu
Mahasiswa berchip atau Nomor Ponsel (SIM Card).
b. Nasabah Pengguna menutup rekening BNI Taplus atau BNI Taplus
Utama atau BNI Giro Perorangan (Account Base) yang terhubung
dengan BNI Card dan BNI SMS Banking.
c. GSM atau CDMA Provider mengakhiri penggunaan nomor ponsel
User SMS Banking.
d. Diterimanya laporan tertulis dari Nasabah Pengguna mengenai
dugaan atau diketahuinya PIN oleh pihak lain yang berwenang.
e. Bank menengarai adanya penyalahgunaan rekening oleh Nasabah
Pengguna dalam kaitannya dengan pelanggaran hukum.
f. Bank melaksanakan suatu keharusan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
g. Bank mengalami gangguan atau menghentikan pemberian jasa
layanan BNI SMS Banking. Atas pemberitahuan tersebut, Bank akan
menyampaikan pemberitahuan kepada Nasabah dalam bentuk dan
melalui sarana apapun.
5. Pemberitahuan
Untuk setiap permasalahan yang berkaitan dengan transaksi dan/atau
perubahan akses layanan BNI SMS Banking dan/atau penghentian akses
90
layanan BNI SMS Banking, dapat diberitahukan oleh Nasabah Pengguna
kepada Bank dengan cara menghubungi BNI Call.
Setiap pemberitahuan dari Bank kepada Nasabah Pengguna akan
dilakukan melalui :
a. Surat yang dikirimkan ke alamat Nasabah Pengguna; atau
b. Sarana lainnya yang dapat digunakan oleh Bank.
6. Jenis-jenis Fitur Transaksi BNI SMS Banking
Adapun fitur-fitur transaksi financial, meliputi:
a. Transfer antar rekening BNI
Fitur yang tersedia untuk melakukan pemindahbukuan/ transfer
ke rekening nasabah BNI lainnya yang telah terdaftar. Batasan transaksi
sebesar Rp. 10.000.000,- per hari.
b. Pembayaran tagihan kartu kredit
Fitur yang tersedia untuk melakukan pembayaran atas tagihan
kartu kredit BNI, Standard Chartered, HSBC, Niaga, ABN AMRO,
ANZ, GE Finance, Danamon, dan Permata.
c. Pembayaran tagihan lainnya
Fitur yang tersedia untuk melakukan pembayaran atas tagihan
Speedy, Telkom, dan Kartu pasca-bayar (Flexi Classy Home dan Kartu
halo).
91
d. Isi Ulang Pulsa (Top Up)
Fitur yang tersedia untuk melakukan pembelian isi ulang pulsa
kartu pra-bayar (Simpati, Kartu AS, Mentari, IM3, Star One, XL Bebas
Reguler, XL Bebas X-tra, XL Jempol, Flexi, Esia, Fren, dan 3 “Three”).
Batasan/ limit transaksi sebesar Rp. 1.000.000,- per hari.
Sedangkan fitur-fitur transaksi non-finansial, meliputi:
a. Pengecekan saldo
Fitur yang tersedia untuk mengetahui jumlah saldo terakhir dari
rekening nasabah pengguna BNI SMS Banking. Produk yang dapat
diakses melalui fitur ini adalah BNI Taplus, BNI taplus Utama, BNI
Giro Perorangan (IDR), dan Taplus Mahasiswa.
b. Pengecekan tiga transaksi terakhir
Fitur yang tersedia untuk mengetahui besarnya tagihan atas kartu
kredit BNI, tagihan Telkom, Speedy, Flexi Classy/ home, dan kartu halo.
c. Penggantian PIN (Personal identification Number) BNI SMS Banking
Fasilitas bantuan bagi nasabah pengguna untuk mengetahui
format perintah transaksi (syntax message) BNI SMS Banking.
Sedangkan fitur-fitur yang saat ini sedang dikembangkan, antara lain:
a. Informasi kurs
b. Informasi suku bunga
c. Isi ulang provider lainnya
92
d. Pembelian dan pembayaran sebagaimana fitur di channel BNI e-banking
lainnya.
7. Keuntungan BNI SMS Banking
Berbagai keuntungan yang didapatkan nasabah, antara lain:
a. Mudah dan cepat
Cukup dengan mengirim SMS sesuai dengan kode transaksi BNI
SMS Banking, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan yang
dibutuhkannya. Semuanya dapat dilakukan semudah dan secepat
mengirim SMS kepada sahabat, keluarga, atau orang terdekat nasabah.
b. Aman
Karena BNI SMS Banking dilengkapi dengan security user-id
dan PIN untuk menjamin keamanan nasabah dalam bertransaksi.
c. Nyaman
Nasabah tidak perlu lagi datang dan menunggu antrian yang
cukup membosankan untuk melaksanakan transaksi baik di bank
maupun ATM (kecuali penarikan tunai), karena nasabah dapat
melakukannya kapan pun dan dimana pun nasabah berada melalui
layanan BNI SMS Banking selama 24 jam sehari, 7 hari dalam
seminggu.
Sedangkan keuntungan yang didapatkan bank sendiri adalah:
a. Dapat membantu efisiensi dan efektivitas kerja bank.
93
b. Meningkatnya transaksi dan mendapatkan Fee Based Income dari
transaksi yang dilakukan melalui BNI SMS Banking
c. Meningkatkan loyalitas nasabah terhadap bank.
8. Permasalahan yang dihadapi dan Penyelesainnya
Dalam melakukan transaksi perbankan melalui BNI SMS Banking,
nasabah mungkin saja menghadapi masalah-masalah ketika menggunakannya.
Untuk mengetahui lebih lanjut beberapa masalah yang mungkin terjadi dalam
layanan BNI SMS Banking, akan diuraikan di bawah ini:
a. Lupa PIN
Nasabah mungkin saja lupa dengan PIN yang dimilikinya
sehingga tidak dapat melakukan transaksi melalui BNI SMS Banking.
Cara penyelesaiannya, nasabah dapat melaporkannya kepada BNI Call.
Selanjutnya, BNI Call akan membantu nasabah mengatasi permasalahan
yang dialaminya.
b. PIN diblokir
Apabila nasabah salah memasukkan PIN sebanyak tiga kali
berturut-turut, maka secara otomatis layanan SMS Banking akan
terblokir. Untuk mengatasinya, nasabah dapat menghubungi BNI Call
untuk meminta reset PIN, kemudian nasabah dapat melakukan registrasi
dan aktivasi kembali sesuai ketentuan penggunaan BNI SMS Banking.
94
c. Salah mengetikkan nomor rekening dalam melakukan transfer atau
nomor tujuan dalam melakukan pembayaran tagihan.
Apabila nomor rekening atau nomor tujuan tersebut ada dalam
database BNI, maka transaksi tetap dinyatakan sukses. Cara
penyelesainnya, nasabah harus segera melaporkannya kepada BNI Call.
Selanjutnya, BNI Call akan menyelesaikannya case by case.
d. Nasabah mengganti nomor telepon seluler.
Cara penyelesainnya, nasabah menghubungi BNI Call untuk
mengakhiri layanan BNI SMS Banking yang terhubung dengan nomor
ponsel yang lama. Setelah itu, nasabah dapat melakukan registrasi dan
aktivasi kembali sesuai ketentuan penggunaan SMS Banking.
e. Tidak ada SMS respon dari BNI
Apabila nasabah melakukan transaksi financial (transfer dana,
bayar tagihan, dan lain-lain) namun tidak mendapat SMS respon dari
BNI sebagai konfirmasi telah sukses atau tidaknya transaksi nasabah.
Maka penyelesainnya, nasabah dapat mengeceknya melalui BNI Internet
Banking atau menghubungi BNI Call atau BNI Service Officer (BSO),
BNI Phone Plus, untuk mengetahui apakah transaksinya telah berhasil
atau belum agar tidak terjadi pengulangan transaksi yang dapat
merugikan nasabah.
95
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KORELASI TINGKAT
KEPENTINGAN NASABAH DAN PELAKSANAAN BANK TERHADAP
BAURAN PEMASARAN BNI SMS BANKING
A. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Dalam pengujian validitas, penulis akan menguji validitas item-item
pernyataan tingkat kepentingan dan pertanyaan tingkat pelaksanaan bauran
pemasaran BNI SMS Banking di PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah
Jakarta Selatan, dengan memakai rumus teknik korelasi Pearson Product
Moment dan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Untuk mengetahui
apakah korelasi tersebut signifikan atau tidak, atau apakah item-item tersebut
valid atau tidak, maka penulis membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Jika
hasil pengujian diperoleh rhitung > rtabel, maka item pertanyaan dalam kuesioner
dinyatakan valid, sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka item pertanyaan dalam
kuesioner dinyatakan tidak valid. Dalam pengujian validitas ini, penulis
menggunakan taraf signifikansi 95 % atau menggunakan α = 5%. Dengan
menggunakan jumlah responden sebanyak 60, maka nilai rtabel = 0,2541.
1 Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, cet. V, (Bandung: CV. ALFABETA, 2003), h. 317
96
Apabila perbandingan diperoleh hasil rhitung > 0,254 maka item pertanyaan
dalam instrumen dinyatakan valid, dan bila hasil rhitung < 0,254 maka item
pertanyaan dinyatakan tidak valid. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas:
a. Validitas Pertanyaan Tingkat Pelaksanaan Bauran Pemasaran BNI
SMS Banking
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Pertanyaan Tingkat Pelaksanaan Bauran Pemasaran BNI SMS Banking
Pertanyaan Nilai rhitung
Nilai rtabel Keterangan
Tampilan 0,618 0,254 Valid Keragaman 0,667 0,254 Valid
Kecanggihan 0,543 0,254 Valid Tarif 0,353 0,254 Valid
Fasilitas Operator 0,491 0,254 Valid Sistem keamanan 0,633 0,254 Valid
Publisitas 0,429 0,254 Valid Personal selling 0,621 0,254 Valid
Promosi 0,656 0,254 Valid Kemudahan 0,718 0,254 Valid Kecepatan 0,654 0,254 Valid
Syarat dan ketentuan 0,443 0,254 Valid Proses 0,485 0,254 Valid Sikap 0,702 0,254 Valid
Penampilan 0,692 0,254 Valid Kebersihan 0,562 0,254 Valid
Kenyamanan 0,536 0,254 Valid Lokasi 0,446 0,254 Valid
97
Berdasarkan tabel 4.1, diperoleh data nilai rhitung 18 item
pertanyaan, yang terlihat pada Corrected Item Total Correlation yaitu
seluruhnya memiliki skor korelasi lebih besar dari nilai rtabel atau rhitung >
0,254. Sehingga item pertanyaan tingkat pelaksanaan bauran pemasaran
BNI SMS Banking tersebut dinyatakan valid.
b. Validitas Pertanyaan Tingkat Kepentingan Bauran Pemasaran BNI
SMS Banking
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Pertanyaan Tingkat Kepentingan Bauran Pemasaran BNI SMS Banking
Instrumen Nilai rhitung
Nilai rtabel Keterangan
Tampilan 0,432 0,254 Valid Keragaman 0,487 0,254 Valid
Kecanggihan 0,635 0,254 Valid Tarif 0,509 0,254 Valid
Fasilitas Operator 0,385 0,254 Valid Sistem keamanan 0,704 0,254 Valid
Publisitas 0,552 0,254 Valid Personal selling 0,470 0,254 Valid
Promosi 0,305 0,254 Valid Kemudahan 0,602 0,254 Valid Kecepatan 0,457 0,254 Valid
Syarat dan ketentuan 0,309 0,254 Valid Proses 0,605 0,254 Valid Sikap 0,565 0,254 Valid
Penampilan 0,354 0,254 Valid Kebersihan 0,366 0,254 Valid
Kenyamanan 0,306 0,254 Valid Lokasi 0,496 0,254 Valid
98
Berdasarkan tabel 4.2, diperoleh data nilai rhitung 18 item
pertanyaan, yang terlihat pada Corrected Item Total Correlation yaitu
seluruhnya memiliki skor korelasi lebih besar dari nilai rtabel atau rhitung
> 0,254. Sehingga item pertanyaan tingkat kepentingan bauran
pemasaran BNI SMS Banking tersebut dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Realibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi
responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk
pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu
bentuk kuesioner.
Setelah pengujian validitas, penulis akan melakukan uji reliabilitas
item-item pertanyaan tingkat kinerja bank dan harapan nasabah terhadap
bauran pemasaran SMS Banking dengan memakai metode yang sama dengan
uji validitas dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Output SPSS
untuk uji reliabilitas akan dihasilkan secara bersama-sama dengan hasil uji
validitas. Namun demikian untuk melihat hasil uji reliabilitas akan terlihat
pada nilai cronbach’s alpha atau realibility coefisients. Reliabilitas suatu
99
kontruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,602.
Berikut adalah analisis hasil pengujian reliabilitas:
a. Reliabilitas Pertanyaan Tingkat Pelaksanaan Bauran Pemasaran
BNI SMS Banking
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Pertanyaan Tingkat Pelaksanaan Bauran Pemasaran SMS Banking
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.908 .909 18
Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha
adalah sebesar 0,908. Yang berarti bahwa nilai Cronbach’s Alpha > 0,60
atau 0,908 > 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen pertanyaan
tingkat pelaksanaan bauran pemasaran BNI SMS Banking sangat
reliable/ konsisten.
2 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: UNDIP, 2001), h. 133.
100
b. Reliabilitas Pertanyaan Tingkat Kepentingan Bauran Pemasaran
BNI SMS Banking
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Pertanyaan Tingkat Kepentingan Bauran Pemasaran BNI SMS Banking
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.859 .865 18
Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha
adalah sebesar 0,859. Yang berarti bahwa nilai Cronbach’s Alpha >
0,60 atau 0,859 > 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen
pertanyaan tingkat kepentingan bauran pemasaran BNI SMS Banking
sangat reliable/ konsisten.
B. Penemuan dan Pembahasan
1. Data Responden
Penelitian ini dilakukan terhadap nasabah pengguna layanan BNI SMS
banking. Adapun jumlah responden yang diambil adalah sebanyak 60 orang.
Bagian ini menyajikan informasi mengenai profil responden berdasarkan jenis
kelamin, usia, pendidikan terakhir, status, pekerjaan, dan status menjadi
nasabah. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing, yaitu:
101
Tabel 4.5 Gambaran Responden Berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%) Pria 38 63,33
Wanita 22 36,67 Total 60 100
Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 4.5, dapat dilihat bahwa
responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 38 responden (63,33%), dan
responden wanita 22 responden (36,67%). Artinya lebih dari separuh
responden dari penelitian ini lebih didominasi oleh responden pria.
Tabel 4.6 Gambaran Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
20 – 25 tahun 7 11,67 26 – 31 tahun 21 35 32 – 37 tahun 17 28,33 38 – 43 tahun 10 16,67 44 – 49 tahun 4 6,67
>50 tahun 1 1,67 Total 60 100
Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa usia responden relatif
bervariasi yaitu dari usia 20 sampai dengan usia yang lebih dari 50 tahun.
Responden yang berusia antara 20-25 tahun ada 7 responden (11,67%), lalu
yang berusia diantara 26-31 tahun ada 21 responden (35%), yang berusia 32 –
37 tahun ada 17 responden (28,33%), yang berusia antara 38 – 43 tahun ada
10 responden (16,67 %), yang berusia antara 44 – 49 tahun ada 4 responden
102
(6,67 %), dan yang berusia >50 tahun ada 1 responden (1,67%). Berdasarkan
tabel di atas bahwa yang menjadi mayoritas responden adalah yang berusia
antara 32 – 37 tahun.
Tabel 4.7 Gambaran responden berdasarkan Pendidikan terakhir
Pendidikan terakhir Frekuensi Persentase (%)
SD/ SDI 0 0 SMP/ Tsanawiyah 0 0
SMA/ Aliyah 15 25 Diploma (1/2) 2 3,33 Diploma 3/BA 12 20
Sarjana 31 51,67 Total 60 100
Berdasarkan tabel 4.7, didapat bahwa jumlah responden yang
berpendidikan terakhir SD/ SDI dan SMP/ Tsanawiyah adalah tidak ada.
Kemudian yang berpendidikan terakhir SMA/ Aliyah sebanyak 15 responden
(25%), yang berpendidikan terakhir Diploma (1/2) sebanyak 2 responden
(3,33%), yang berpendidikan terakhir Diploma 3/BA sebanyak 12 responden
(20%), dan yang berpendidikan terakhir Sarjana sebanyak 31 responden
(51,67%). Artinya, bahwa separuh jumlah responden berpendidikan terakhir
Sarjana.
103
Tabel 4.8 Gambaran Responden Berdasarkan Status
Status Frekuensi Persentase (%) Belum Menikah 17 28,33
Menikah 43 71,67 Duda/ Janda Mati 0 0 Duda/ Janda Cerai 0 0
Total 60 100
Pada tabel 4.8 disajikan informasi mengenai status responden, yaitu
responden yang berstatus belum menikah sebanyak 17 responden (28,33%),
dan yang berstatus menikah sebanyak 43 responden (71,67%), dan yang
berstatus duda/ janda mati/ cerai tidak ada. Yang berarti bahwa lebih dari
separuh responden pada penelitian ini berstatus menikah.
Tabel 4.9 Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
Dosen 2 3,33 Guru 2 3,33
Pengusaha 1 1,67 Pedagang 1 1,67
Karyawan Swasta 32 53,33 Petani 1 1,67 PNS 6 10
BUMN 8 13,33 Hakim 0 0
Pelajar/ Mahasiswa 2 3,33 Ibu rumah tangga 1 1,67
Lain-lain 4 6,67 Total 60 100
Berdasarkan tabel 4.9, dapat dilihat bahwa mayoritas pekerjaan
responden berupa karyawan swasta sejumlah 32 responden (53%).
104
Selanjutnya, BUMN ada 8 responden (13%), PNS ada 6 responden (10%),
lain-lain ada 4 responden (7%), untuk pekerjaan Dosen, Guru, dan Pelajar/
Mahasiswa memiliki jumlah yang sama, masing-masing 2 responden (3%),
begitu juga pekerjaan petani, pengusaha, pedagang, ibu rumah tangga,
masing-masing ada 1 responden (2%). Dari sejumlah responden yang ada,
tidak ada yang bekerja sebagai hakim.
Tabel 4.10 Gambaran Responden Berdasarkan Periode Status Nasabah
Periode Status Nasabah Frekuensi Persentase (%)
1 tahun ke bawah 8 13,33 1 tahun 1 bulan – 2 tahun 8 13,33 2 tahun 1 bulan – 3 tahun 10 16,67 3 tahun 1 bulan – 4 tahun 3 5 4 tahun 1 bulan – 5 tahun 12 20
Lebih dari 5 tahun 19 31,67 Total 60 100
Berdasarkan tabel 4.10, terlihat bahwa responden didominasi oleh
responden yang telah menjadi nasabah selama lebih dari 5 tahun, yaitu ada 19
responden (32%), dan selebihnya ada 12 responden (20%) yang telah menjadi
nasabah selama 4 tahun 1 bulan sampai 5 tahun, lalu ada 10 responden (17%)
yang telah menjadi nasabah selama 2 tahun 1 bulan sampai 3 tahun, ada juga 8
responden (13%) yang telah menjadi nasabah selama 1 tahun ke bawah,
kemudian ada 8 responden (13%) yang telah menjadi nasabah selama 1 tahun 1
bulan sampai 2 tahun, dan sisanya ada 3 responden (5%) yang telah menjadi
nasabah selama 3 tahun 1 bulan sampai 4 tahun. Berdasarkan keterangan di atas,
105
bahwasanya mayoritas responden adalah responden yang sudah cukup setia
menjadi nasabah BNI, sehingga kurang lebih memahami produk-produk BNI,
terutama dalam hal ini adalah layanan BNI SMS Banking.
2. Analisa Kuesioner
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 60 orang
nasabah BNI SMS Banking, maka diperoleh bagaimana penilaian responden
terhadap tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan bauran pemasaran BNI
SMS Banking, yang dilihat dari 7 subvariabel bauran pemasaran serta 18
indikator sebagai atribut bauran pemasaran
a. Produk
Tabel 4.11 Penilaian Responden terhadap Tingkat Pelaksanaan dan Kepentingan Bauran Pemasaran BNI SMS Banking
Bauran pemasaran SMS Banking Tingkat Pelaksanaan
No. Atribut Produk SPs
(5) Ps (4)
CPs (3)
TPs (2)
STPs (1)
Skor Nilai/ Bobot
Tingkat Kesesuaian
1 Tampilan layanan SMS banking 5 38 17 0 0 228 93,44%
2 Keragaman transaksi layanan SMS banking 6 24 30 0 0 216 87,80%
3 Kecanggihan teknologi layanan SMS banking 2 33 24 1 0 216 79,70% Bauran pemasaran SMS Banking Tingkat Kepentingan
No. Atribut Produk SP
(5) P
(4)CP (3)
TP (2)
STP (1)
Skor Nilai/ Bobot
Tingkat Kesesuaian
1 Tampilan layanan SMS banking 11 42 7 0 0 244 93,44%
2 Keragaman transaksi layanan SMS banking 12 42 6 0 0 246 87,80%
3 Kecanggihan teknologi layanan SMS banking 33 25 2 0 0 271 79,70%
106
Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa mayoritas responden
menilai ketiga atribut produk yaitu tampilan layanan SMS banking,
keragaman transaksi layanan SMS banking, dan kecanggihan
teknologi layanan SMS banking adalah penting. Dan dalam
pelaksanaannya, mayoritas responden menilai puas terhadap ketiga
atribut produk tersebut.
Nilai bobot pada tabel 4.11, diperoleh dari hasil penambahan
jumlah responden dalam setiap jawaban yang dikalikan dengan skor
masing-masing jawaban dalam skala likert, yaitu:3
Tabel 4.12 Skala Likert
Sangat Penting
Penting Cukup Penting
Tidak penting
Sangat Tidak penting Jawaban Sangat
Puas Puas Cukup
Puas Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
Skor 5 4 3 2 1
Sebagai contoh, dalam penilaian tingkat kepentingan atribut
produk tampilan layanan SMS banking, sebanyak 11 responden
memberi jawaban sangat penting, 42 responden menjawab penting,
dan 7 responden menjawab cukup penting, maka bobot yang diperoleh
3 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV. Alfabeta. 2004), h. 87
107
adalah 244 (hasil penjumlahan dari (11 x 5) + (42 x 4) + (7 x 3) ) dan
demikian seterusnya.
Meski dalam pelaksanaannya ketiga atribut produk tersebut
dinilai puas oleh responden, tetapi tingkat kepuasan nasabah masih
belum tercapai. Hal itu diketahui dari bobot nilai kepentingan yang
lebih besar daripada bobot nilai tingkat pelaksanaan, serta persentase
tingkat kesesuaian yang dihasilkan adalah kurang dari 100%.
Untuk mengetahui tingkat kesesuaian yang dihasilkan, yaitu
dengan membagi bobot tingkat pelaksanaan atribut-atribut produk
dengan bobot tingkat kepentingan atribut-atribut produk dikalikan
100%. Apabila tingkat kesesuaian < 100% maka bauran produk
layanan SMS banking dinilai belum memuaskan, bila tingkat
kesesuaian = 100% maka bauran produk dinilai telah memuaskan, dan
bila tingkat kesesuaian > 100% maka bauran produk dinilai sangat
memuaskan.4
Sebagai contoh, untuk mengetahui tingkat kesesuaian atribut
produk tampilan layanan SMS banking adalah sebagai berikut:
4 J.Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan:Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), h.241
108
100244228 xTki
= = 93,44 %
Hasil penghitungan 93,44% < 100% maka atribut produk
tampilan layanan SMS banking dirasakan nasabah belum memuaskan.
Dan demikian pula hitungan untuk atribut-atribut produk lainnya.
Adapun tingkat kesesuaian yang dihasilkan atribut produk
lainnya adalah keragaman transaksi layanan SMS banking sebesar
87,80% dan kecanggihan teknologi sebesar 79,70%. Dari hasil
tersebut diketahui bahwa seluruh atribut produk dirasakan nasabah
belum memuaskan.
b. Price (Harga)
Tabel 4.13 Penilaian Responden terhadap Tingkat Pelaksanaan dan Kepentingan terhadap Bauran Price (Harga) BNI SMS Banking
Bauran pemasaran SMS
Banking Tingkat Pelaksanaan No.
Atribut Price (Harga) SPs (5)
Ps (4)
CPs (3)
TPs (2)
STPs (1)
Skor Nilai/ Bobot
Tingkat Kesesuaian
1 Penerapan tarif jasa layanan SMS banking 4 25 30 1 0 212 95,93% Bauran pemasaran SMS
Banking Tingkat Kepentingan No.
Atribut Price (Harga) SP (5)
P (4)
CP (3)
TP (2)
STP (1)
Skor Nilai/ Bobot
Tingkat Kesesuaian
1 Penerapan tarif jasa layanan SMS banking 3 35 22 0 0 221 95,93%
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, diketahui bahwa mayoritas
nasabah BNI SMS Banking menilai atribut harga yaitu penentuan tarif
109
jasa layanan BNI SMS banking adalah penting. Dan dalam pelaksanaan/
kinerja bank terhadap bauran harga layanan SMS banking, mayoritas
responden menilai cukup puas. Meski demikian, tingkat kepuasan
nasabah masih belum tercapai karena pelaksanaan atribut bauran harga
tersebut belum sesuai dengan apa yang sebenarnya diharapkan oleh
nasabah. Hal tersebut diketahui dari bobot tingkat kepentingan > tingkat
pelaksanaan, sehingga persentase tingkat kesesuaian yang dihasilkan <
100% yaitu sebesar 95,93%.
c. Distribusi
Tabel 4.14 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Pelaksanaan dan Kepentingan Terhadap Bauran Distribusi BNI SMS Banking
Bauran pemasaran SMS Banking Tingkat Pelaksanaan
No. Atribut Distribusi SPs
(5) Ps (4)
CPs (3)
TPs (2)
STPs (1)
Skor Nilai/ Bobot
Tingkat Kesesuaian
1 Jumlah fasilitas operator yang bekerjasama 3 18 32 7 0 197 80,41%
2
Sistem keamanan yang diterapkan pada layanan SMS banking 4 39 16 1 0 226 78,75% Bauran pemasaran SMS Banking Tingkat Kepentingan
No. Atribut Distribusi SP
(5) P (4)
CP (3)
TP (2)
STP (1)
Skor Nilai/ Bobot
Tingkat Kesesuaian
1 Jumlah fasilitas operator yang bekerjasama 18 29 13 0 0 245 80,41%
2
Sistem keamanan yang diterapkan pada layanan SMS banking 47 13 0 0 0 287 78,75%
110
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, diketahui bahwa mayoritas
responden menilai atribut distribusi, yaitu jumlah fasilitas operator yang
bekerjasama adalah penting dan system keamanan yang diterapkan
dalam layanan SMS banking adalah sangat penting. Dan dalam
pelaksanaannya, kedua atribut tersebut mendapat penilaian yang
berbeda, untuk atribut jumlah fasilitas operator yang bekerjasama dinilai
cukup puas, sedangkan atribut sistem keamanan yang diterapkan pada
layanan SMS banking responden dominan merasa puas. Meski demikian,
tingkat kepuasan nasabah masih belum tercapai karena kinerja atribut
bauran distribusi tersebut belum sesuai dengan apa yang sebenarnya
diharapkan oleh nasabah. Hal tersebut diketahui dari bobot tingkat
harapan > tingkat kinerja, sehingga persentase tingkat kesesuaian yang
dihasilkan < 100% yaitu untuk jumlah fasilitas operator yang
bekerjasama sebesar 80,41%, sedangkan untuk system keamanan yang
diterapkan pada layanan SMS banking sebesar 78,75%.
d. Promosi
Tabel 4.15 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Pelaksanaan dan Kepentingan Terhadap Bauran Promosi BNI SMS Banking
Bauran pemasaran SMS
Banking Tingkat Pelaksanaan No.
Atribut Promosi SPs (5)
Ps (4)
CPs (3)
TPs (2)
STPs (1)
Skor Nilai/ Bobot
Tingkat Kesesuaian
1
Publisitas layanan SMS banking melalui media cetak dan elektronik 2 16 32 10 0 190 75%
111
Bauran pemasaran SMS Banking Tingkat Pelaksanaan
No. Atribut Promosi SPs
(5) Ps (4)
CPs (3)
TPs (2)
STPs (1)
Skor Nilai/ Bobot
Tingkat Kesesuaian
2
Pelayanan pegawai dalam proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 10 29 18 3 0 226 85,28%
3 Promosi penjualan layanan SMS banking 2 24 26 8 0 200 82,64% Bauran pemasaran SMS
Banking Tingkat Harapan No.
Atribut Promosi SP (5)
P (4)
CP (3)
TP (2)
STP (1)
Skor Nilai/ Bobot
Tingkat Kesesuaian
1
Publisitas layanan SMS banking melalui media cetak dan elektronik 17 38 5 0 0 252 75%
2
Pelayanan pegawai dalam proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 30 25 5 0 0 265 85,28%
3 Promosi penjualan layanan SMS banking 12 38 10 0 0 242 82,64%
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, diketahui bahwa mayoritas
responden menilai atribut promosi, yaitu publisitas layanan SMS
banking adalah penting dan pelayanan pegawai dalam proses aktivasi
dan registrasi layanan SMS banking adalah sangat penting, serta
promosi penjualan layanan SMS banking adalah penting. Dan dalam
pelaksanaannya, kedua atribut promosi yaitu, publisitas layanan SMS
banking dan promosi penjualan layanan SMS banking mendapat
penilaian yang sama,bahwa dominan responden merasa cukup puas saja.
Sedangkan untuk atribut pelayanan pegawai dalam proses aktivasi dan
112
registrasi, responden merasa puas. Meski demikian, tingkat kepuasan
nasabah masih belum tercapai karena kinerja atribut bauran promosi
tersebut belum sesuai dengan apa yang sebenarnya diharapkan oleh
nasabah. Hal tersebut diketahui dari bobot tingkat harapan > tingkat
kinerja, sehingga persentase tingkat kesesuaian yang dihasilkan < 100%
yaitu untuk publisitas layanan SMS banking sebesar 75%, sedangkan
untuk pelayanan pegawai dalam proses aktivasi dan registrasi layanan
SMS banking sebesar 85,28%, dan untuk promosi penjualan layanan
SMS banking sebesar 82,64%.
e. Proses
Tabel 4.16 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Pelaksanaan dan Kepentingan Terhadap Bauran Proses BNI SMS Banking
Bauran pemasaran SMS
Banking Tingkat Pelaksanaan No.
Atribut Proses SPs (5)
Ps (4)
CPs (3)
TPs (2)
STPs (1)
Skor Nilai Bobot
Tingkat Kesesuaian
1
Kemudahan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 7 34 18 1 0 227 81,65%
2
Kecepatan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 5 22 30 3 0 209 75,45%
3
Syarat dan ketentuan yang berlaku dalam layanan SMS banking 4 18 35 3 0 203 84,94%
4
Proses penyampaian informasi dan penanganan keluhan pada layanan SMS banking 5 15 29 11 0 194 71,59%
113
Bauran pemasaran SMS Banking Tingkat Kepentingan
No. Atribut Proses SP
(5) P (4)
CP (3)
TP (2)
STP (1)
Skor Nilai Bobot
Tingkat Kesesuaian
1
Kemudahan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 38 22 0 0 0 278 81,65%
2
Kecepatan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 38 21 1 0 0 277 75,45%
3
Syarat dan ketentuan yang berlaku dalam layanan SMS banking 11 37 12 0 0 239 84,94%
4
Proses penyampaian informasi dan penanganan keluhan pada layanan SMS banking 37 17 6 0 0 271 71,59%
Berdasarkan tabel 4.16 di atas, diketahui bahwa mayoritas
responden menilai ketiga atribut promosi, yaitu kemudahan dan
kecepatan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking,dan
proses penyampaian informasi dan penanganan keluhan pada layanan
SMS banking adalah sangat penting dan untuk atribut promosi syarat dan
ketentuan yang berlaku pada layanan SMS banking adalah penting. Dan
dalam pelaksanaannya, kedua atribut proses yaitu, kemudahan dan
kecepatan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking,
mayoritas responden merasa puas, sedangkan kedua atribut proses yang
lain, yaitu syarat dan ketentuan yang berlaku dan proses penyampaian
informasi dan penanganan keluhan pada layanan SMS banking
mendapat penilaian yang sama, bahwa dominan responden merasa cukup
114
puas saja. Meski demikian, tingkat kepuasan nasabah masih belum
tercapai karena kinerja atribut bauran proses tersebut belum sesuai
dengan apa yang sebenarnya diharapkan oleh nasabah. Hal tersebut
diketahui dari bobot tingkat harapan > tingkat kinerja, sehingga
persentase tingkat kesesuaian yang dihasilkan < 100% yaitu untuk
kemudahan proses aktivasi, registrasi dan transaksi layanan SMS
banking sebesar 81,65%, sedangkan untuk kecepatan proses aktivasi,
registrasi, dan transaksi layanan SMS banking sebesar 75,45%, dan
untuk syarat dan ketentuan yang berlaku pada layanan SMS banking
sebesar 84,94%, serta untuk proses penyampaian dan penanganan
keluhan pada layanan SMS banking sebesar 71,59%.
f. People (Pegawai)
Tabel 4.17 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Pelaksanaan dan Kepentingan Terhadap Bauran People BNI SMS Banking
Bauran pemasaran SMS
Banking Tingkat Pelaksanaan No.
Atribut People SPs
(5)
Ps (4)
CPs (3)
TPs (2)
STPs (1)
Skor Nilai/ Bobot
Tingkat Kesesuaian
1 Penampilan pegawai bank 21 27 12 0 0 249 92,22%
2 Keramahan dan kesopanan pegawai bank 20 27 13 0 0 247 97,63%
Bauran pemasaran SMS Banking Tingkat Harapan
No. Atribut People SP
(5) P
(4) CP (3)
TP (2)
STP (1)
Skor Nilai/ Bobot
Tingkat Kesesuaian
1 Penampilan pegawai bank 35 20 5 0 0 270 92,22%
2 Keramahan dan kesopanan pegawai bank 21 34 4 0 0 253 97,63%
115
Berdasarkan tabel 4.17 di atas, diketahui bahwa mayoritas
responden menilai sama kedua atribut people, yaitu penampilan pegawai
bank dan keramahan dan kesopanan pegawai bank adalah sangat
penting. Dan dalam pelaksanaannya, kedua atribut tersebut mendapat
penilaian yang sama juga,baik atribut penampilan pegawai bank dan
keramahan dan kesopanan pegawai bank, responden dominan merasa
puas. Meski demikian, tingkat kepuasan nasabah masih belum tercapai
karena kinerja atribut bauran distribusi tersebut belum sesuai dengan apa
yang sebenarnya diharapkan oleh nasabah. Hal tersebut diketahui dari
bobot tingkat harapan > tingkat kinerja, sehingga persentase tingkat
kesesuaian yang dihasilkan < 100% yaitu untuk penampilan pegawai
bank sebesar 92,22%, sedangkan untuk keramahan dan kesopanan
pegawai bank sebesar 97,63%.
g. Physical Evidence (Bukti Fisik)
Tabel 4.18 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Pelaksanaan dan Kepentingan Terhadap Bauran Phsycal Evidence BNI SMS Banking
Bauran pemasaran
SMS Banking Tingkat Kinerja No. Atribut Phsycal
Evidence SPs (5)
Ps (4)
CPs (3)
TPs (2)
STPs (1)
Skor Nilai Bobot
Tingkat Kesesuaian
1
Kebersihan dan keindahan ruangan bank 16 34 10 0 0 246 89,45%
2 Kenyamanan ruangan bank 15 34 11 0 0 244 87,14%
3 Lokasi bank 11 28 21 0 0 230 84,25%
116
Bauran pemasaran SMS Banking Tingkat Harapan
No. Atribut Phsycal Evidence
SP (5)
P (4)
CP (3)
TP (2)
STP (1)
Skor Nilai Bobot
Tingkat Kesesuaian
1
Kebersihan dan keindahan ruangan bank 36 23 1 0 0 275 89,45%
2 Kenyamanan ruangan bank 40 20 0 0 0 280 87,14%
3 Lokasi bank 35 23 2 0 0 273 84,25%
Berdasarkan tabel 4.18, diketahui bahwa mayoritas responden
menilai sama ketiga atribut phsycal evidence, yaitu kebersihan dan
keindahan ruangan bank dan kenyaman ruangan bank, serta lokasi
bank adalah sangat penting. Dan dalam pelaksanaannya, ketiga atribut
phsycal evidence yaitu, kebersihan dan keindahan ruangan bank dan
kenyaman ruangan bank, serta lokasi bank mendapat penilaian yang
sama, bahwa dominan responden merasa puas. Meski demikian,
tingkat kepuasan nasabah masih belum tercapai karena kinerja atribut
bauran phsycal evidence tersebut belum sesuai dengan apa yang
sebenarnya diharapkan oleh nasabah. Hal tersebut diketahui dari bobot
tingkat kepentingan > tingkat pelaksanaan, sehingga persentase tingkat
kesesuaian yang dihasilkan < 100% yaitu untuk kebersihan dan
keindahan ruangan bank dan atm sebesar 89,45%, sedangkan untuk
kenyamanan ruangan bank dan atm sebesar 87,14% dan untuk lokasi
bank dan atm sebesar 84,25%.
117
3. Analisis Diagram Kartesius
Dalam pembahasan ini akan dijelaskan bagaimana mencari titik-titik
ordinat berdasarkan skor tingkat pelaksanaan atribut bauran pemasaran (untuk
titik ordinat pada sumbu X) dan skor tingkat kepentingannya (untuk titik
ordinat pada sumbu Y) sehingga dapat diketahui dimana letak ordinat suatu
atribut bauran pemasaran di dalam empat kuadran yang terdapat dalam
diagram kartesius. Dengan demikian, Bank BNI Syariah Cabang Jakarta
Selatan dapat mengetahui atribut-atribut bauran pemasaran apa saja yang
dinilai penting atau tidak penting oleh nasabah, dan yang telah dilaksanakan
dengan baik atau tidak baik, sehingga bank dapat menentukan strategi dalam
meningkatkan bauran pemasaran untuk meraih kepuasan nasabah. Berikut
adalah pembahasannya:
Tabel 4.19 Perhitungan Rata-rata Penilaian Tingkat Pelaksanaan dan Tingkat Kepentingan Terhadap Bauran Pemasaran BNI SMS Banking
No. Bauran pemasaran SMS Banking
Skor Tingkat Kinerja
(X)
Skor Tingkat Harapan
(Y) X Y
Tingkat Kesesuaian
1 Tampilan layanan SMS banking 228 244 3.8 4.07 93.44%
2 Keragaman transaksi layanan SMS banking 216 246 3.6 4.1 87.80%
3 Kecanggihan teknologi layanan SMS banking 216 271 3.6 4.52 79.70%
4 Penerapan tarif jasa layanan SMS banking 212 221 3.53 3.68 95.93%
5 Jumlah fasilitas operator yang bekerjasama 197 245 3.28 4.08 80.41%
118
No. Bauran pemasaran SMS Banking
Skor Tingkat Kinerja
(X)
Skor Tingkat Harapan
(Y) X Y
Tingkat Kesesuaian
6
Sistem keamanan yang diterapkan pada layanan SMS banking 226 287 3.77 4.78 78.75%
7
Publisitas layanan SMS banking melalui media cetak dan elektronik 190 252 3.17 4.2 75%
8
Pelayanan pegawai dalam proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 226 265 3.77 4.42 85.28%
9 Promosi penjualan layanan SMS banking 200 242 3.33 4.03 82.64%
10
Kemudahan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 227 278 3.78 4.63 81.65%
11
Kecepatan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 209 277 3.48 4.62 75.45%
12
Syarat dan ketentuan yang berlaku dalam layanan SMS banking 203 239 3.38 3.98 84.94%
13
Proses penyampaian informasi dan penanganan keluhan pada layanan SMS banking 194 271 3.23 4.52 71.59%
14 Penampilan pegawai bank 249 270 4.15 4.5 92.22%
15 Keramahan dan kesopanan pegawai bank 247 253 4.12 4.22 97.63%
16 Kebersihan dan keindahan ruangan bank 246 275 4.1 4.58 89.45%
17 Kenyamanan ruangan bank 244 280 4.07 4.67 87.14% 18 Lokasi bank 230 273 3.83 4.55 84.25%
Rata-rata 220 260.5 3.67 4.34 84.45%
Berdasarkan tabel di atas, terdapat dua hal yang dapat penulis jelaskan,
yaitu: pertama, tingkat kesesuaian seluruh atribut bauran pemasaran BNI
SMS Banking adalah <100%, artinya nasabah masih belum sepenuhnya puas
119
dengan kinerja bank terhadap bauran pemasaran BNI SMS banking. Bila hal
tersebut tidak segera ditangani dikhawatirkan nasabah akan beralih ke bank
lain yang memiliki kualitas pelaksanaan bauran pemasaran SMS Banking
yang lebih baik. Hal tersebut dapat berimbas pada penurunan pendapatan bank
dikarenakan kalah dalam persaingan kualitas pelaksanaan bauran pemasaran
SMS banking yang semakin hari semakin kompetitif. Kedua, dalam tabel di
atas juga diperoleh angka koordinat X dan Y yang merupakan hasil
perhitungan dari skor tingkat kinerja dibagi dengan total seluruh responden
( X ) dan skor tingkat harapan dibagi dengan total seluruh responden (Y ).
Dalam penelitian ini, seluruh responden masing-masing objek penelitian
adalah sebanyak 60 responden (n = 60). Secara matematis, untuk memperoleh
titik ordinat X dan Y dari atribut bauran pemasaran tampilan layanan SMS
banking, sebagai contoh perhitungan adalah sebagai berikut:
==60228X 3,8 dan 07,4
60244
==Y
Dan demikian seterusnya untuk atribut-atribut bauran pemasaran BNI
SMS banking lainnya. Setelah diketahui masing-masing titik ordinat X dan Y,
selanjutnya dapat dilakukan analisis kuadran dalam diagram kartesius sebagai
berikut:
120
Gambar 4. 1 Diagram Kartesius
Kepentingan Y
Kuadran I Kuadran II
3, 11, 13 6, 8, 10, 14, 16,
17, 18
Y = 4,34
Kuadran III Kuadran IV
2, 4, 5, 7, 1, 15
9, 12
X
X = 3,67 Pelaksanaan
Adapun penjelasan dari empat kuadran dalam diagram kartesius pada
gambar di atas adalah sebagai berikut:
a. Kuadran I
Menunjukkan atribut-atribut bauran pemasaran bank yang dinilai
penting oleh pelanggan, tetapi bank belum melaksanakannya dengan
baik, atribut-atribut bauran pemasaran tersebut adalah: kecanggihan
teknologi, kecepatan proses aktivasi, registrasi, dan transaksi, proses
penyampaian informasi dan penanganan keluhan. Atribut-atribut bauran
pemasaran tersebut harus menjadi fokus utama bank dan harus
121
ditingkatkan kinerjanya karena idealnya atribut bauran pemasaran dalam
kuadran ini berada di kuadran II.
b. Kuadran II
Menunjukkan atribut-atribut bauran pemasaran yang dinilai
penting oleh nasabah dan bank telah melaksanakannya dengan baik.
Atribut-atribut bauran pemasaran tersebut adalah: sistem keamanan yang
diterapkan pada layanan BNI SMS Banking, pelayanan pegawai dalam
membantu proses aktivasi dan registrasi layanan BNI SMS Banking,
kemudahan proses aktivasi registrasi dan transaksi layanan BNI SMS
Banking, penampilan pegawai bank, kenyamanan ruangan bank, dan
lokasi bank. Atribut-atribut dalam kuadran ini merupakan suatu prestasi
yang harus dipertahankan.
c. Kuadran III
Menunjukkan atribut-atribut bauran pemasaran yang dinilai
kurang penting oleh nasabah dan pelaksanaannya pun masih dinilai
kurang baik, sehingga atribut-atribut bauran pemasaran pada kuadran ini
menjadi prioritas rendah untuk ditingkatkan bagi pihak bank. Atribut-
atribut bauran pemasaran tersebut adalah: keragaman transaksi layanan
BNI SMS Banking, penerapan tarif jasa layanan BNI SMS Banking,
jumlah fasilitas operator yang bekerjasama pada layanan BNI SMS
Banking, promosi penjualan layanan BNI SMS Banking, dan syarat dan
ketentuan yang berlaku dalam layanan BNI SMS Banking.
122
d. Kuadran IV
Menunjukkan atribut-atribut bauran pemasaran yang dinilai
kurang penting oleh nasabah tetapi pelaksanaannya dinilai baik. Atribut-
atribut bauran pemasaran tersebut adalah: tampilan layanan BNI SMS
Banking, dan keramahan dan kesopanan pegawai bank. Atribut-atribut
bauran pemasaran pada kuadran ini cenderung berlebihan maka bank
dapat mengabaikannya.
4. Uji Hipotesa
Pada bagian ini akan menganalisa bagaimana hubungan (korelasi)
antara tingkat pelaksanaan sebagai variabel X dengan tingkat kepentingan
sebagai variabel Y dalam bauran pemasaran BNI SMS Banking dengan
menggunakan rumus rank spearman. Berikut ini langkah-langkah dalam
pengujian korelasi dengan rank spearman:
Langkah pertama adalah menentukan ranking X (tingkat pelaksanaan)
dan ranking Y (tingkat kepentingan) berdasarkan skor nilai/ bobot masing-
masing responden. Selanjutnya menghitung selisih ranking X dan ranking Y,
yang kemudian masing-masing nilai dikuadratkan. Berikut ini akan disajikan
tabel penolong untuk menghitung korelasi rank spearman:
123
Tabel 4.20 Tabel Penolong Untuk Menghitung Korelasi rank spearman
No. Responden
Tingkat Pelaksanaan
(X)
Tingkat Kepentingan
(Y)
Ranking X
Ranking Y di di²
1 83 87 57,5 58,5 -1 1 2 71 84 48,5 51,5 -3 9 3 72 83 51,5 48,5 3 9 4 87 82 59,5 43 16,5 272,25 5 67 74 33 17,5 15,5 240,25 6 51 81 2,5 36,5 -34 1156 7 69 77 43,5 23 20,5 420,25 8 68 73 38,5 13,5 25 625 9 60 82 12 43 -31 961
10 61 82 16,5 43 -26,5 702,25 11 64 84 25,5 51,5 -26 676 12 71 82 48,5 43 5,5 30,25 13 60 82 12 43 -31 961 14 70 82 45,5 43 2,5 6,25 15 71 76 48,5 19,5 29 841 16 64 82 25,5 43 -17,5 306,25 17 74 73 55 13,5 41,5 1722,25 18 66 85 29,5 54,5 -25 625 19 54 80 4 32 -28 784 20 68 88 38,5 60 -21,5 462,25 21 68 87 38,5 58,5 -20 400 22 70 77 45,5 23 22,5 506,25 23 57 80 6 32 -26 676 24 68 80 38,5 32 6,5 42,25 25 62 81 20 36,5 -16,5 272,25 26 64 79 25,5 27,5 -2 4 27 73 86 53,5 56,5 -3 9 28 66 74 29,5 17,5 12 144 29 61 73 16,5 13,5 3 9 30 61 77 16,5 23 -6,5 42,25 31 59 77 8 23 -15 225 32 60 83 12 48,5 -36,5 1332,25
124
No. Responden
Tingkat Pelaksanaan
(X)
Tingkat Kepentingan
(Y)
Ranking X
Ranking Y di di²
33 63 72 22,5 9 13,5 182,25 34 59 64 8 1 7 49 35 55 71 5 6 -1 1 36 79 84 56 51,5 4,5 20,25 37 49 69 1 3,5 -2,5 6,25 38 68 80 38,5 32 6,5 42,25 39 68 79 38,5 27,5 11 121 40 66 79 29,5 27,5 2 4 41 63 85 22,5 54,5 -32 1024 42 67 80 33 32 1 1 43 62 69 20 3,5 16,5 272,25 44 73 73 53,5 13,5 40 1600 45 59 73 8 13,5 -5,5 30,25 46 66 71 29,5 6 23,5 552,25 47 62 67 20 2 18 324 48 64 72 25,5 9 16,5 272,25 49 68 77 38,5 23 15,5 240,25 50 60 71 12 6 6 36 51 83 86 57,5 56,5 1 1 52 71 81 48,5 36,5 12 144 53 72 81 51,5 36,5 15 225 54 87 84 59,5 51,5 8 64 55 67 73 33 13,5 19,5 380,25 56 51 79 2,5 27,5 -25 625 57 69 76 43,5 19,5 24 576 58 68 72 38,5 9 29,5 870,25 59 60 82 12 43 -31 961 60 61 82 16,5 43 -26,5 702,25
∑ 2di = 23799,5
125
Langkah selanjutnya adalah perhitungan dengan rumus rank spearman
sebagai berikut:
)1(6
1 2
2
−−= ∑
nndi
rs
= )160(60)5,23799(61 2 −
−
= 2159401427971−
= 1 – 0,66
= 0,34
Berdasarkan perhitungan secara manual, ditemukan hasil sebesar
0,34, yang berarti bahwa ada hubungan positif antara tingkat pelaksanaan dan
tingkat kepentingan karena hasilnya bernilai plus (+), dengan demikian
hipotesis nol (Ho) ditolak. Jadi kesimpulannya, bahwa terdapat kesesuaian
secara signifikan antara tingkat pelaksanaan dan tingkat kepentingan terhadap
bauran pemasaran BNI SMS Banking.
5. Uji Signifikansi
Untuk menjeneralisasi populasi, nilai rs = 0,34 harus diuji signifikansi
dengan t- test (t-student) dengan tingkat kesalahan 5% dengan rumus berikut
ini:
126
2)(1
2
rr
s
nst−
−=
= 2 2)34,0(1
26034,0
−
− = 2 )12,0(1
5834,0−
= 2 88,0
)6,7(34,0 = 94,0508,2 = 2,668
Berdasarkan perhitungan manual di atas, diketahui bahwa hasil uji
signifikansi dengan t-test pada tingkat kesalahan 5% adalah 2,668, yang
berarti bahwa nilai t-testhitung = 2,668 > t-testtabel = 2,0005, maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat
pelaksanaan dan tingkat kepentingan terhadap bauran pemasaran BNI SMS
Banking, jadi pengujian signifikansi koefisien korelasi (apakah koefisien
korelasi itu dapat digeneralisasikan atau tidak) baik menggunakan rumus rank
spearman maupun dengan rumus t-test sama-sama menghasilkan penolakan
hipotesis nol(Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha).
5 Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, cet. Ke-5, (Bandung: CV. ALFABETA, 2003), h. 316.
127
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. BNI SMS Banking merupakan salah satu layanan e-banking yang disediakan
oleh BNI untuk memudahkan nasabah BNI Taplus, BNI Taplus Utama, BNI
Giro Perorangan (IDR), Taplus Mahasiswa, dan atau pemegang BNI Card
atau Kartu Mahasiswa berchip dalam melakukan berbagai transaksi finansial
dan non-finansial. Semuanya dilakukan semudah mengirim SMS kepada
sahabat, keluarga, atau orang terdekat. BNI SMS Banking dapat diakses dari
berbagai provider seluler baik GSM atau CDMA (Telkomsel, Indosat, XL,
Fren, 3 (Three), Flexi, dan Esia). Jadi, apapun jenis provider selulernya,
nasabah pengguna cukup mengirim SMS ke nomor akses tunggal “3346”
untuk dapat melakukan transaksi perbankan baik di Indonesia maupun di luar
negeri.
2. Berdasarkan hasil analisa kuesioner dengan metode importance performance
analysis diperoleh hasil bahwa 18 atribut bauran pemasaran BNI SMS
Banking berada pada tingkat kesesuaian < 100% yang berarti menunjukkan
bahwa nasabah masih merasa belum puas dengan bauran pemasaran BNI
128
SMS Banking yang diterapkan pada PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah
Jakarta Selatan.
3. Dari hasil analisa kuesioner kemudian digambarkan ke dalam bentuk diagram
kartesius. Diagram kartesius fungsinya untuk menggambarkan 18 atribut
bauran pemasaran BNI SMS Banking. Sehingga dari hasil tersebut, bank
dapat mengetahui atribut-atribut apa saja yang menjadi prioritas utama untuk
ditingkatkan dan yang di. Atribut-atribut bauran pemasaran BNI SMS
Banking yang harus menjadi fokus utama bank dan harus ditingkatkan
kinerjanya yaitu kecanggihan teknologi, kecepatan proses aktivasi, registrasi,
dan transaksi, proses penyampaian informasi dan penanganan keluhan.
Sedangkan atribut-atribut bauran pemasaran BNI SMS banking yang
mendapat prestasi yang baik dan harus dipertahankan adalah sistem keamanan
yang diterapkan pada layanan BNI SMS Banking, pelayanan pegawai dalam
membantu proses aktivasi dan registrasi layanan BNI SMS Banking,
kemudahan proses aktivasi registrasi dan transaksi layanan BNI SMS
Banking, penampilan pegawai bank, kenyamanan ruangan bank, dan lokasi
bank. Kemudian atribut-atribut bauran pemasaran BNI SMS banking yang
menjadi prioritas rendah yaitu keragaman transaksi layanan BNI SMS
Banking, penerapan tarif jasa layanan BNI SMS Banking, jumlah fasilitas
operator yang bekerjasama pada layanan BNI SMS Banking, promosi
penjualan layanan BNI SMS Banking, dan syarat dan ketentuan yang berlaku
129
dalam layanan BNI SMS Banking. Berikutnya atribut-atribut bauran
pemasaran BNI SMS banking yang cenderung berlebihan dalam
pelaksanaannya yaitu tampilan layanan BNI SMS Banking, dan keramahan
dan kesopanan pegawai bank.
4. Berdasarkan hasil analisa korelasi dengan metode rank spearman, ditemukan
hasil sebesar 0,34, yang berarti bahwa ada hubungan positif antara tingkat
pelaksanaan dan tingkat kepentingan karena hasilnya bernilai plus (+), dan
hubungan positif ini adalah hubungan positif yang sangat kuat, dengan
demikian hipotesis nol (Ho) ditolak. Jadi kesimpulannya, bahwa terdapat
kesesuaian secara signifikan antara tingkat pelaksanaan dan tingkat
kepentingan terhadap bauran pemasaran BNI SMS Banking.
5. Berdasarkan hasil uji signifikansi dengan t-test pada tingkat kesalahan 5%,
diperoleh nilai t-test adalah 2,668, yang berarti bahwa nilai t-testhitung = 2,668
> t-testtabel = 2,000, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang
signifikan antara tingkat pelaksanaan dan tingkat kepentingan terhadap bauran
pemasaran BNI SMS Banking, jadi pengujian signifikansi koefisien korelasi
(apakah koefisien korelasi itu dapat digeneralisasikan atau tidak) baik
menggunakan rumus rank spearman maupun dengan rumus t-test sama-sama
menghasilkan penolakan hipotesis nol(Ho) dan menerima hipotesis alternatif
(Ha).
130
B. Saran
Dan berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Hendaknya PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta Selatan lebih
meningkatkan kinerja/ pelaksanaan bauran pemasaran BNI SMS banking
terutama pada atribut-atribut bauran pemasaran yang menjadi prioritas utama
(seperti yang telah dijelaskan pada kesimpulan). Agar nasabah PT. BNI
(Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta Selatan tidak berpindah ke bank lain
yang mungkin memiliki kinerja bauran pemasaran SMS banking yang lebih
baik. Karena itu berarti pendapatan bank akan berkurang, yang pada akhirnya
bank akan kehilangan kepercayaan nasabah.
2. Objek dalam penelitian ini (BNI SMS Banking) memang bukan produk yang
dikeluarkan secara langsung oleh PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah
Jakarta Selatan. PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Syariah Jakarta Selatan hanya
memasarkan produk BNI SMS Banking tersebut. Sehingga konsep bauran
pemasaran yang ditawarkan adalah konsep bauran pemasaran jasa pada
umumnya, belum mengandung unsur-unsur pemasaran syariah. Diharapkan
setelah peresmian BNI Syariah menjadi salah satu perbankan syariah yang
independen, akan dapat mengeluarkan produk-produk e-banking dengan
konsep syariah.
131
3. Responden yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah nasabah
pengguna BNI SMS Banking, diharapkan jikalau ada penelitian selanjutnya
yang membahas masalah yang sama dengan penulis, dapat mengambil sampel
dari sejumlah nasabah yang sudah dan belum menggunakan BNI SMS
Banking, sebagai perbandingan efektivitas dari strategi bauran pemasaran
yang diterapkan dalam BNI SMS Banking.
4. Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, penulis
menganggap perlu adanya kajian penelitian berikutnya yang lebih detail demi
kemajuan perbankan syariah di Indonesia.
132
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber-sumber Tercetak
Alma, Buchari. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi revisi. Cet. Ke-4. Bandung: Alfabeta. 2000.
Annisa, Wita. “Mengukur Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Customer
Service Pada PT. BPRS Wakalumi Ciputat.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005.
Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada. 2004. Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Ed.1. Jakarta: Kencana. 2005. Dharmanesta, Basu Swasta, Manajemen Pemasaran (Analisis perilaku ekonomi).
Edisi 1 , BPFE, Yogyakarta. 1997 Fauzan, Fatwa. “Pengaruh Jasa Penggunaan Internet Banking Terhadap Tingkat
Kepuasan Nasabah PT. Bank Bukopin Cabang Thamrin.” Jurusan Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia, 2008.
Hermansyah. Hukum Perbankan Nasional. Jakarta: Kencana. 2005. Horasio, Desvento. “Analisa Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Produk E-Banking
(Studi Kasus Pada PT. Bank Internasional Indonesia Tbk. Cabang Thamrin).” Jurusan Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI), 2008.
Husein, Umar. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Cet. Ke-3. Jakarta: PT.
SUN. 2003
Irawan, Hadi. 10 Prinsip Kepuasan Konsumen. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2002
Kasmir, Manajemen Perbankan. Cet.2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2001.
133
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, dan Pengendalian. Jilid 2. Penerjemah Wisnu Chandra Kristiaji Jakarta: Erlangga. 1996.
Kotler, Philip. Pemasaran Bank. Ed. I. Jakarta: Pernada media. 2004. …………….., Prinsip-prinsip Pemasaran. Ed.3. Penerjemah Andi Suprapta,dkk.
Jakarta: Erlangga. 2001. Lailiyah, Rosyidah. “Analisa Kepuasan Nasabah Terhadap Bauran Pemasaran Produk
Tabungan Wadiah (Studi Kasus Pada PT. BPRS Wakalumi Ciputat).” Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.
Mahali, Ali. “Strategi Layanan Mobile Banking Unit Usaha Syariah PT. Permatabank
Tbk.” Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2008
Mannan, M.Abdul. Ekonomi Islam, Teori dan Praktek. Penerjemah M. Nastangin.
Yogyakarta: PT. Dana Bakti Prima Yasa. 1997. Mauludi, Ali, Statistika I: Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial. Cet.I. Ciputat: PT.
Prima Heza Lestari. 2006. Nirwana. Prinsip-prinsip Pemasaran Jasa. Malang: DIOMA. 2004. Nugroho J. Setiadi. Konsep dan Implementasi untuk Strategi dan penelitian
pemasaran. Jakarta: Kencana. 2003. P. Angipora, Matius. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
1999. Putra, Indra Arya. “Analisis Service Quality SMS Banking Mandiri (Studi Kasus
Pada PT. Bank Mandiri Cabang Kampung Kandang).” Jurusan Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia, 2009.
Rajab, Badi’ur. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada
Bank DKI Syari’ah.” Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
Rangkuti, Freddy. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
bekerjasama dengan STEIBI.
134
Supranto, J. Pengukuran Tingkat Kepuasan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: PT. Rimeka Cipta. 2001.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Cet.IX. Jakarta: Alfabeta, 2009. ……………., Metode Penelitian Kuantitaif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2007),
h.80. ……………., Metode Peneletian Bisnis. Cet.V. Bandung: CV. ALFABETA. 2003. Sumarni, Murti. Pemasaran Perbankan. Yogyakarta: Liberty. 1997. Susanto, A.B. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2002. Swasta, Basu, dan T. Hani handoko. Manajemen pemasaran Analisis perilaku
Konsumen. Edisi 1. Cet. Ke-3. Yogyakarta: BPFE.2000. Tjiptono, Fandy. Manajemen Jasa. Yogyakarta. 1996. Ummaya, Hiliyati Min. “Analisa Tingkat Kepuasan Nasabah BMT Berbasis
Pelayanan (Studi Kasus Pada KS-BMT Masjid Al-Azhar Jakarta).” Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
Yusra, Harry. “Analisa Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Bauran Pemasaran
Kartu Shar-E (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.).” Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.
Tim Penyusun. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Cet.I. Jakarta: Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2007.
135
B. Sumber-sumber Elektronik/ Digital PT. BNI (Persero) Tbk., Profil Perusahaan 2007, artikel diakses pada 1 Maret 2010
dari http://www.bni.co.id/TentangBNI/Pengantar/tabid/187/Default.aspx PT. BNI (Persero) Tbk., Profil Perusahaan 2007, artikel diakses pada 1 Maret 2010
dari http://www.bni.co.id/Syariah/tabid/174/Default.aspx PT. BNI (Persero) Tbk., Produk Dana dan Jasa, artikel diakses pada 5 Maret 2010
darihttp://www.bni.co.id/Syariah/ProdukDanadanJasa/DanaPersonal/BNIiBGiro/tabid/178/Default.aspx
Bank Indonesia, Mengenal Elektronik Banking, diakses pada 1 Maret 2010 dari
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/24CDE8AA-F4F1-45239FCE/MengenalElectronicBanking.pdf
Lampiran
TABEL OUTPUT SPSS V.17.0 FOR WINDOWS UJI VALIDITAS TINGKAT
KEPENTINGAN BAURAN PEMASARAN BNI SMS BANKING
Item-Total Statistics
Instrumen Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Tampilan 74.35 27.791 .432 . .853
Keragaman 74.28 27.562 .487 . .851
Kecanggihan 73.83 27.056 .635 . .846
Tarif 74.73 27.250 .509 . .850
Fasilitas Operator 74.33 27.175 .385 . .857
Sistem keamanan 73.63 27.355 .704 . .845
Publisitas 74.22 26.952 .552 . .848
Personal selling 74.00 27.017 .470 . .852
Promosi 74.38 28.240 .305 . .859
Kemudahan 73.78 27.291 .602 . .847
Kecepatan 73.80 27.790 .457 . .852
Syarat dan ketentuan 74.43 28.148 .309 . .859
Proses 73.87 26.151 .605 . .845
Sikap 73.88 26.749 .565 . .847
Penampilan 74.13 28.050 .354 . .857
Kebersihan 73.80 28.434 .366 . .856
Kenyamanan 73.75 28.801 .306 . .858
Lokasi 73.87 27.338 .496 . .851
Lampiran
TABEL OUTPUT SPSS V.17.0 FOR WINDOWS UJI VALIDITAS TINGKAT
PELAKSANAAN BAURAN PEMASARAN BNI SMS BANKING
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Tampilan 62.20 56.061 .618 .545 .902
Keragaman 62.40 54.685 .667 .604 .900
Kecanggihan 62.40 56.583 .543 .621 .903
Tarif 62.47 57.812 .353 .326 .908
Fasilitas Operator 62.72 55.766 .491 .647 .905
Sistem keamanan 62.23 55.775 .633 .597 .901
Publisitas 62.83 56.412 .429 .581 .907
Personal selling 62.23 53.911 .621 .501 .901
Promosi 62.67 53.921 .656 .659 .900
Kemudahan 62.22 54.240 .718 .758 .899
Kecepatan 62.52 54.220 .654 .721 .900
Syarat dan ketentuan 62.62 56.647 .443 .693 .906
Proses 62.77 54.894 .485 .646 .906
Sikap 61.85 53.655 .702 .847 .899
Penampilan 61.88 53.698 .692 .880 .899
Kebersihan 61.90 55.786 .562 .830 .903
Kenyamanan 61.93 55.995 .536 .744 .904
Lokasi 62.17 56.412 .446 .462 .906
Lampiran
TABEL OUTPUT SPSS V.16.0 FOR WINDOWS UJI RELIABILITAS
TINGKAT PELAKSANAAN BAURAN PEMASARAN BNI SMS BANKING
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.908 .909 18
TABEL OUTPUT SPSS V.16.0 FOR WINDOWS UJI VALIDITAS TINGKAT KEPENTINGAN BAURAN PEMASARAN BNI SMS BANKING
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.859 .865 18
Lampiran
TABEL DAFTAR SKOR NILAI/ BOBOT TINGKAT KEPENTINGAN BAURAN PEMASARAN BNI SMS BANKING
No. Bauran pemasaran SMS Banking SP (5)
P (4)
CP (3)
TP (2)
STP (1)
Skor Nilai Bobot
1 Tampilan layanan SMS banking 11 42 7 0 0 244
2 Keragaman transaksi layanan SMS banking 12 42 6 0 0 246
3 Kecanggihan teknologi layanan SMS banking 33 25 2 0 0 271
4 Penerapan tarif jasa layanan SMS banking 3 35 22 0 0 221
5 Jumlah fasilitas operator yang bekerjasama 18 29 13 0 0 245
6 Sistem keamanan yang diterapkan pada layanan SMS banking 47 13 0 0 0 287
7 Publisitas layanan SMS banking melalui media cetak dan elektronik 17 38 5 0 0 252
8 Pelayanan pegawai dalam proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 30 25 5 0 0 265
9 Promosi penjualan layanan SMS banking 12 38 10 0 0 242
10 Kemudahan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 38 22 0 0 0 278
11 Kecepatan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 38 21 1 0 0 277
12 Syarat dan ketentuan yang berlaku dalam layanan SMS banking 11 37 12 0 0 239
13 Proses penyampaian informasi dan penanganan keluhan pada layanan SMS banking
37 17 6 0 0 271
14 Penampilan pegawai bank 35 20 5 0 0 270 15 Keramahan dan kesopanan pegawai bank 21 34 4 0 0 253 16 Kebersihan dan keindahan ruangan bank 36 23 1 0 0 275 17 Kenyamanan ruangan bank 40 20 0 0 0 280 18 Lokasi bank 35 23 2 0 0 273
Lampiran
TABEL DAFTAR SKOR NILAI/ BOBOT TINGKAT PELAKSANAAN BAURAN PEMASARAN BNI SMS BANKING
No. Bauran pemasaran SMS Banking SPs (5)
Ps (4)
CPs (3)
TPs (2)
STPs (1)
Skor Nilai Bobot
1 Tampilan layanan SMS banking 5 38 17 0 0 228
2 Keragaman transaksi layanan SMS banking 6 24 30 0 0 216
3 Kecanggihan teknologi layanan SMS banking 2 33 24 1 0 216
4 Penerapan tarif jasa layanan SMS banking 4 25 30 1 0 212
5 Jumlah fasilitas operator yang bekerjasama 3 18 32 7 0 197
6 Sistem keamanan yang diterapkan pada layanan SMS banking 4 39 16 1 0 226
7 Publisitas layanan SMS banking melalui media cetak dan elektronik 2 16 32 10 0 190
8
Pelayanan pegawai dalam proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 10 29 18 3 0 226
9 Promosi penjualan layanan SMS banking 2 24 26 8 0 200
10 Kemudahan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 7 34 18 1 0 227
11 Kecepatan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking 5 22 30 3 0 209
12 Syarat dan ketentuan yang berlaku dalam layanan SMS banking 4 18 35 3 0 203
13
Proses penyampaian informasi dan penanganan keluhan pada layanan SMS banking 5 15 29 11 0 194
14 Penampilan pegawai bank 21 27 12 0 0 249
15 Keramahan dan kesopanan pegawai bank 20 27 13 0 0 247
16 Kebersihan dan keindahan ruangan bank 16 34 10 0 0 246
17 Kenyamanan ruangan bank 15 34 11 0 0 244 18 Lokasi bank 11 28 21 0 0 230
Lampiran TABEL DAFTAR TINGKAT KESESUAIAN BAURAN PEMASARAN BNI
SMS BANKING
No.
Bauran pemasaran BNI SMS Banking
Skor Tingkat
Pelaksanaan (X)
Skor Tingkat
Kepentingan (Y)
X Y Tingkat
Kesesuaian
1 Tampilan layanan SMS banking
228 244 3,8 4,07 93,44%
2
Keragaman transaksi layanan SMS banking
216 246 3,6 4,1 87,80%
3
Kecanggihan teknologi layanan SMS banking
216 271 3,6 4,52 79,70%
4 Penerapan tarif jasa layanan SMS banking
212 221 3,53 3,68 95,93%
5 Jumlah fasilitas operator yang bekerjasama
197 245 3,28 4,08 80,41%
6
Sistem keamanan yang diterapkan pada layanan SMS banking
226 287 3,77 4,78 78,75%
7
Publisitas layanan SMS banking melalui media cetak dan elektronik
190 252 3,17 4,2 75%
8
Pelayanan pegawai dalam proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking
226 265 3,77 4,42 85,28%
No.
Bauran pemasaran BNI SMS Banking
Skor Tingkat
Pelaksanaan (X)
Skor Tingkat
Kepentingan (Y)
X Y Tingkat
Kesesuaian
9
Promosi penjualan layanan SMS banking
200 242 3,33 4,03 82,64%
10
Kemudahan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking
227 278 3,78 4,63 81,65%
11
Kecepatan proses aktivasi dan registrasi layanan SMS banking
209 277 3,48 4,62 75,45%
12
Syarat dan ketentuan yang berlaku dalam layanan SMS banking
203 239 3,38 3,98 84,94%
13
Proses penyampaian informasi dan penanganan keluhan pada layanan SMS banking
194 271 3,23 4,52 71,59%
14 Penampilan pegawai bank 249 270 4,15 4,5 92,22%
15 Keramahan dan kesopanan pegawai bank
247 253 4,12 4,22 97,63%
16 Kebersihan dan keindahan ruangan bank
246 275 4,1 4,58 89,45%
17 Kenyamanan ruangan bank 244 280 4,07 4,67 87,14%
18 Lokasi bank 230 273 3,83 4,55 84,25%
X dan Y 220 260,5 3,67 4,34 84,45%