Koreksi Faktor Daya.docx
Transcript of Koreksi Faktor Daya.docx
Her Wahyu/12501241021/2012 A
KOREKSI FAKTOR DAYA
Ketika muncul kebutuhan untuk mengoreksi faktor daya buruk dalam sistem tenaga
listrik, kita mungkin tidak memiliki kemapanan untuk mengetahui persis berapa beban
induktansi dari panel distribusi listrik kita dalam satuan henri yang digunakan sebagai bahan
perhitungan. Kita mungkin cukup beruntung jika memiliki alat yang disebut sebagai faktor daya
meter untuk menunjukkan kepada kita berapa faktor daya yang terukur, data ukur pada alat ini
berkisar diantara 0 dan 1. Daya semu (apparent power) dapat diketahui dengan cara mengukur
tegangan dengan sebuah voltmeter dan hasilnya dikalikan dengan arus hasil pengukuran dengan
sebuah ammeter.
Dalam keadaan tertentu kita mungkin harus menggunakan sebuah osiloskop untuk
membandingkan bentuk gelombang tegangan dan arus, mengukur derajat pergeseran phasa dan
menghitung faktor daya dengan kosinus dari pergeseran phasa itu.
Kemungkinan besar, kita mengakses alat pengukur watt untuk mengukur daya aktif, dan
membandingkannya dengan perhitungan daya semu dari total perkalian tegangan dan arus hasil
pengukuran. Dari nilai-nilai daya aktif dan daya semu, kita dapat menentukan daya reaktif dan
faktor daya yang kita punya saat itu. Sebagai bahan acuan, mari kita mengerjakan satu contoh
masalah untuk mengetahui bagaimana cara kerjan pengukuran factor daya praktis, seperti
diperlihatkan oleh gambar Gbr.1 di bawah ini:
Her Wahyu/12501241021/2012 A
Her Wahyu/12501241021/2012 A
S = I E
S = 10 A x 220 V
S = 2,2 kVA
Pertama, kita perlu menghitung daya semu dalam kVA. Kita dapat melakukan ini dengan
mengalikan tegangan dengan arus beban seperti diatas (Wattmeter membaca daya aktif, hasil
dari pembacaan voltmeter dan ammeter menghasilkan daya semu).
Power Faktor = P/S
Power Faktor = 15 kW/2,2 kVA
Power Faktor = 0,682
Seperti yang kita lihat, 2,2 kVA adalah besaran yang jauh lebih besar dari 1,5 kW, yang
mengatakan kepada kita bahwa faktor daya di sirkuit ini agak miskin (secara substansial kurang
dari 1). Sekarang kita cari faktor daya beban ini dengan membagi daya aktif dengan daya semu :
Dengan menggunakan nilai ini untuk faktor daya, kita dapat membuat segitiga daya seperti
gambar Gb.2 dalam menentukan daya reaktif dari beban rangkaian tersebut. Untuk menentukan
hal yang belum diketahui (daya reaktif) dari besaran segitiga, kita dapat menggunakan Teorema
Pythagoras, mengingat panjang sisi miring (daya semu) dan panjang sisi yang berdekatan (true
power) maka:
Her Wahyu/12501241021/2012 A
Her Wahyu/12501241021/2012 A
Jika beban adalah motor listrik atau mesin industry arus bolak-balik lainnya, ia akan
memiliki faktor daya tertinggal (induktif), yang artinya bahwa kita harus mengkoreksinya
dengan ukuran kapasitor yang sesuai dan merangkainya secara paralel. Sekarang kita ketahui
besar daya reaktif (1,61 kVAR) dan kita dapat menghitung ukuran kapasitor yang diperlukan
untuk melawan dampak dari faktor daya yang tertinggal tersebut dengan cara menurunkannya
dalam persamaan sebagai berikut :
Her Wahyu/12501241021/2012 A
Her Wahyu/12501241021/2012 A
Jika pembulatan jawaban diambil ke bawah maka ukuran kapasitor menjadi 105 µF atau
dapat juga disesuaikan dengan besar kapasitas kapasitor yang banyak beredar dipasaran dengan
catatan tidak lebih besar dari perhitungan. Setelah perhitungan kapasitor kita dapat maka
kapasitor tersebut kita tempatkan kedalam rangkaian dan menghitung hasilnya seperti pada
gambar Gbr.3 di bawah ini.
Sebuah kapasitor 105 µF akan memiliki reaktansi kapasitif sebesar 30,303 Ω, memberikan arus
7,26 Ampere yang menghasilkan sebuah kesesuaian daya reaktif 1,597 kVAR untuk kapasitor
saja. Arus kapasitor berbeda phasa 180o dari arus beban induktif, maka daya reaktif kapasitif
akan langsung mengurangi daya reaktif induktif beban tersebut, sehingga mengakibatkan:
Inducktif kVAR – Kapasitif kVAR = Total kVAR,
1,610 kVAR – 1,597 kVAR = 13 VAR
Koreksi ini, tentu saja tidak akan mengubah jumlah sebenarnya dari daya yang dikonsumsi oleh
beban tapi akan menghasilkan pengurangan terhadap daya semu dan arus total secara substansial
yang diambil dari sumber 220 Volt lihat gambar Gbr.4 di bawah ini.
Her Wahyu/12501241021/2012 A
Her Wahyu/12501241021/2012 A
Daya semu setelah kapasitor koreksi dapat ditemukan dari nilai-nilai daya yang aktif dan nilai-
nilai daya reaktif, dengan menggunakan bentuk standar dari Teorema Pythagoras juga:
Hal ini memberikan koreksi faktor daya (1.5kW / 1,500056 kVA) atau 0,99996 dan arus
total yang baru (1,50009 kVA / 220 Volts) atau 6,818 A, terjadi perbaikan besar atas nilai arus
beban yang sebelumnya adalah sebesar 10 A sebelum kapasitor dikoreksi. Arus total yang lebih
rendah ini mengindikasikan bahwa berkurangnya kerugian akibat panas dalam rangkaian kabel,
yang berarti efisiensi sistem menjadi lebih besar dan lebih sedikit daya yang
terbuang(terhambur). phi Faktor daya buruk di sirkuit arus bolak balik dapat dikoreksi ke suatu
nilai yang mendekati 1(satu) dengan menambahkan komponen reaktansi kapasitif yang sesuai
dan dipasang secara paralel sehingga menimbulkan efek perlawanan terhadap reaktansi induktif
yang selanjutnya mengakibatkan perbaikan pada faktor daya (pf, cos).
Her Wahyu/12501241021/2012 A