koran relawan RM
-
Upload
irfan-hilmi -
Category
Documents
-
view
239 -
download
3
description
Transcript of koran relawan RM
Gelap. Mungkin itu satu kata yang tepat untuk menggambarkan pe rasaan masyarakat Sumatera Selatan hari ini. Kekayaan alam terbesar kelima di Indonesia hanya menyejahterakan
segelintir kelompok elit di provinsi ini. Sementara sang lokomotif masih tak jelas arah tujuan, malah mengadu nasib di negeri orang.
Kalangan akademisi menilai, Sumatera Selat an bahkan layak disebut sebagai propinsi terkaya di Indonesia. Ini karena Bumi Sriwijaya ini memilki kategori kekayaan sumber daya alam yang lengkap. Namun kenyataanya,
akar rumput masih hidup dalam kesengsaraan. Rakyat Sumatera Selatan seolah ayam mati di lumbung padi.
Namun,Masih ada setitik cahaya menembus awan gelap di Bumi Sriwijaya. Kabupaten yang tujuh tahun lalu merupakan daerah tertinggal kini telah melepas belenggu ketertinggalan tersebut. Akses ke desa terisolir dibuka. Kabupaten itu bernama Musi Rawas. Kini, masyarakat Musi Rawas dengan mudah memutar roda perekonomian mereka. Sebuah hal yang bukan keniscayaan belaka. Sumsel juga bisa lebih baik. harapan itu masih ada !
AwAn hitAmdi bumi
sriwijAyA
4 5
15
7secercAh hArApAn dAri musi rAwAs
KORANRELAWAN RM DESEMBER 2012
bedA pemimpin bedA GAyA
sumAterA selAtAn, AyAm mAtidi lumbunG pAdi
minim Akses hAmbAt mAsuknyA listrik
Tidak selamanya cerita tentang kepemimpinan di negeri ini tentang kegelapan dan keputusasaan. Ada juga beberapa inspirasi yang menjanjikan harapan. Hanya saja, seringkali pemimpin yang bekerja keras memajukan masyarakatnya
tidak tertangkap kamera. Mereka jauh dari hingar-bingar pembe-ritaan dan kerlap-kerlip kamera wartawan.
Di salah satu daerah paling jauh dari pusat Sumatera Sela-tan, Musi Rawas menggeliat mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Meski butuh perjuangan berat, di tahun 2012, daerah ini sudah nyaris terbebas dari keberadaan desa tertinggal.
Di tahun 2005, daerah ini memiliki 117 daerah tertinggal dan terisolir. Daerah-daerah tertinggal waktu itu sama sekali tidak memberikan harapan, karena APBD-nya sangat kecil. Namun seorang kepala daerah yang berdedikasi tidak akan berputus asa hanya karena persoalan dana. Dia harus berani datang ke Jakarta, mengetuk pintu departemen-departemen dan instansi pusat agar mau mengucurkan anggaran pembangunan bagi Musi Rawas. Al-hasil, APBD Mura naik drastis, dari 400 miliar menjadi 1,2 triliun.
Dengan dedikasi seperti itulah pembangunan Musi Rawas dimulai. Silahkan datang dan saksikan betapa jalan-jalan dibangun seperti jaring laba-laba, lebih dari 3.000 kilometer. Dengan de-mikian akses jalan terbuka sampai ke pelosok-pelosok. Masyarakat yang puluhan tahun tidak pernah bisa keluar dari daerahnya, atau bahkan butuh lebih dari dua hari dua malam menuju pusat kabu-paten, kini bisa merasakan berkahnya pembangunan Musi Rawas.
Pembangunan juga membutuhkan birokrasi yang handal, tetapi juga jauh dari dorongan untuk berlaku korup. Rekrutmen pegawai negeri sipil harus dimulai dengan bersih dan transparan. Dan memulainya harus dengan membebaskan pungutan pada proses penerimaan pegawai negeri sipil. Baru Musi Rawas yang secara tegas menghilangkan praktik percaloan PNS ini, sehingga tidak ada lagi pemuda-pemudi desa yang harus menjual tanah dan kebun hanya untuk menjadi PNS.
Ada banyak cerita menarik dari Musi Rawas. Namun yang ter-penting sebenarnya adalah memberikan apresiasi terhadap pemimpin yang memiliki dedikasi. Di tengah gelapnya awan yang menggantung di atas langit Sumatera Selatan, ada cahaya terang di kejauhan. Apre-siasi yang paling pantas diberikan adalah dengan menceritakan sepak terjangnya ke daerah lain agar menjadi inspirasi.
Musi Rawas punya mutiara. Seorang putera daerah yang memberanikan diri pulang ke kampung halaman untuk mengabdi. Padahal, di saat yang sama, puncak karir sebagai seorang profe-sional di perusahaan multi-nasional dan sebagai politisi tingkat nasional sedang menunggunya. Satu-satunya alasan untuk pulang kampung hanya demi memajukan kampung halamannya.
Namanya Ridwan Mukti. Kini begitu banyak dorongan yang memaksanya untuk mempertimbangkan maju sebagai Calon Gu-bernur Sumatera Selatan tahun 2013 nanti. Namun Ridwan Mukti tetap seorang figur yang penuh etika politik. Baginya, melihat dan memastikan besarnya dukungan masyarakat jauh lebih penting daripada harus merasa besar kepala.
Untuk itulah koran ini lahir. Yaitu sebagai penyambung informasi dan cerita mengenai Ridwan Mukti kepada khalayak ramai. Cerita apa adanya, sehingga masyarakat memiliki alternatif di luar nama-nama yang selama ini sudah tertangkap kamera para wartawan.
edito
rial
Koran Rakyat MadaniDiterbitkan oleh Relawan RMJl. Lettu Roni Belut No. [email protected]
Pemimpin Redaksi Hafizul Mizan Piliang
Redaktur Ali Imron Diponegoro Titah Hari Prabowo
Desain Dan Tata Letak Irfan Hilmi
Reporter Adi Pratama Ade Irawan
Fotografer Titah Ade irawan
Sirkulasi Dan Distribusi Amir Maulana
Koordinator Relawan Hendy UtomoDasmanAnindya
IT Support Farlin Setiawan
FOTO
: ad
e ir
awan
/rak
yaT
mad
ani
2
khAtAmAn AlqurAn terbAnyAk di indonesiA
Komitmen Ridwan Mukti, Bupati Musi Rawas, untuk mewujudkan Musi Rawas Darussalam dibuktikan melalui program
nyata. Salah satunya adalah program khataman Alquran. Program ini akhirnya memecahkan Re
kor Muri Khataman Alquran Terbanyak dengan 12.587 peserta.
“Yang terpenting dari konsep Darussalam adalah membangun mental dan akhlaq,” papar calon Gubernur Sumatera Selatan tersebut. Ia menyayangkan paradigma pembangunan yang sering kali hanya berorientasi pada pembangunan fisik.
Untuk menyukseskan program Khataman Alquran, Bupati Musi Rawas memberikan insentif kepada guru ngaji dan santri. Setiap mengkhatamkan satu santri, guru ngaji akan mendapatkan insentif sebesar Rp500.000,00. Sedangkan santrinya sendiri mendapatkan insentif Rp100.000,00.
Untuk menyosialisasikan program tersebut, sang Bupati tak enggan untuk turun sendiri ke masyarakat. Bahkan ia menginisiasi Forum Guru Ngaji sebagai wadah koordinasi guru ngaji di Musi Rawas.
Bibit yang ditanam dan diterus dipupuk ini akhirnya berbuah manis. Gayung bersambut dari masyarakat. Lebih dari 15.000 santri mengikuti seleksi. Surausurau di desa tak pernah putus mengumandangkan ayat suci.
MURI melalui Deputi Managernya, Damian Awan, mengajak seluruh masyarakat untuk mencontoh dan mendukung programprogram bagus seperti yang ada di Musi Rawas. “Program Bupati Musi Rawas untuk memberantas buta aksara Alquran ini sangat baik dan tentu kita semua harus mendukung hal ini”, ajaknya.
“Semoga program ini tidak terhenti di Musi Rawas, tapi juga bisa diaplikasikan di Sumatera Selatan,” ujar Ridwan Mukti Adi
30
Jt
Peserta lomba adalah masyarakat umum di Sumatera Selatan.Tema Komik berhubungan “Pemimpin Sumsel Masa Depan”.Free Hand Drawing atau menggunakan aplikasi komputer (Corel Draw, Photshop, dll)Komik bisa berwarna atau tidak.Minimal 1 Halaman kertas A4.Perlombaan bisa diikuti oleh individu dan peserta dapat mengirimkan satu karya atau lebih.Hasil Hasil Karya tidak mengandung unsur SARA dan Pornografi.Pendaftaran di mulai tanggal 15 Nopember 2012 sampai 15 Desember 2012.Kriteria penilaian meliputi : Kreativitas, orisinalitas, nilai edukasi dan seni.Formulir pendaftaran dan petunjuk teknis dapat diunduh di www.ridwanmukti.comPemenang akan diumumkan pada 15 Januari 2013.
PERSYARATAN LOMBA MENGGAMBAR KOMIK :
PERSYARATAN LOMBA MENULIS :Terbuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili diSumatera Selatan.Lomba dibagi dibagi dalam 3 (tiga) kelompok lomba: PELAJAR, MAHASISWA, dan UMUM.Untuk mendaftarkan diri anda cukup like facebook http://www.facebook.com/RidwanMuktiOfficial dan follow twitter @Ridwan_Mukti serta mendapatkan formulir pendaftaran di situs: http://ridwanmukti.com.
Dengan Tema
Dengan Tema
“Sumsel dan Budayanya”
www.ridwanmukti.com
Setiap peserta lomba boleh mengirimkan tidak lebih dari satu naskah. Tulisan asli (orisinil) bukan saduran, ditulis dalam bahasa populer, dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan EYD. Kutipan diperbolehkan tidak lebih dari 20% dan wajib mencantumkan sumber referensinya.Naskah diketik dengan jenis huruf Time News Roman (TNR), ukuran 12, spasi 1, dengan panjang artikel populer antara 800 s/d 1.200 kata saja.PPada akhir tulisan dicantumkan identitas lengkap penulis meliputi nama, tempat/tanggal lahir, nama sekolah/universitas, alamat sekolah/universitas, alamat rumah, nomor telepon seluler dan/atau nomor telpon rumah serta (bila ada) alamat e-mail, akun facebook, akun twitter atau lainnya. Pengiriman naskah artikel hanya dapat diterima Panitia melalui surat elektronik (e-mail) saja ke : [email protected] .PPanitia tidak melayani penerimaan naskah dan surat-menyurat secara konvensional (kantor pos atau jasa pengiriman lainnya). Bagi yang tidak memiliki email dan/atau akses internet, dapat me-nitipkan kepada orang lain dengan tetap mencantumkan identitas diri penulis.Seluruh naskah lomba harus disertai kartu identitas (KTP, SIM, Kartu Pelajar/Mahasiswa yang discan) dan sudah diterima Panitia paling lambat 20 Desember 2012 (Pukul 24.00 WIB).Penjurian akan dilakukan dari tanggal 21-25 Desember dan akan diumumkan pada 26 Desember 2012.PPenilaian artikel akan dilakukan oleh Dewan Juri sebanyak tiga orang yang terdiri(Indra J Piliang), Akademisi Perguruan Tinggi (), dan Penulis ().Seluruh hasil naskah yang dikirimkan ke panitia akan dipublikasikan di : http://ridwanmukti.com Hak publikasi dan penggunaan artikel untuk kepentingan pendidikan, sosial-budaya, dan demokrasi menjadi milik : http://ridwanmukti.comUntuk penilaian artikel antara lain • Kesesuaian naskah dengan tema lomba (40%) • • Kedalaman analisis dan kandungan ide/gagasan (30%). • Komunikatif dan mudah dimengerti (30%).
PETUNJUK TEKNIS LOMBA MENULIS :
Untuk mendaftarkan diri anda cukup like facebook http://www.facebook.com/RidwanMuktiOfficial dan follow twitter @Ridwan_Mukti serta mendapatkan formulir pendaftaran situs : http://ridwanmukti.com.Setelah melakukan pendaftaran, karya yang sudah dikirim ke [email protected] akan di publish di website www.ridwanmukti.com dan http://www.facebook.com/RidwanMuktiOfficial dalam album "Lomba KOMIK".Pemenang hasil lomba ditentukan melalui dua kategori :
DDewan juri diambil dari orang yang berkompeten dibidangnya.
Diambil 3 besar karya terbanyak vote like Facebook http://www.facebook.com/RidwanMuktiOfficial dalam album "Lomba KOMIK".Penentuan pemenang berdasarkan penjurian redaksi.
PETUNJUK TEKNIS LOMBA KOMIK :
*Keputusan Dewan Juri adalah absolut (mutlak) dan tak bisa diganggu-gugat.
----
Hadiah Lomba Menulis dan Komik
TOTAL HADIAH
LOMBA MENULIS DAN MENGGAMBAR KOMIK “Pemimpin Sumsel Masa Depan”
@KitoPunyo ktnyo berobat gratis tp ngapo d persulit, obat
yg dikasih kadang msh di srh bayar, pelayanan yg diberikan jg jauh dari kt layak!! #faktanya
@wongkitodewe masy kini juga mulai muak dg janji2nya. Janji2 gratis soal sekolah dan keseha-tan hanyalah jadi isapan jempol.
@NagaEnim sakit perut gara2 jalan hancur akibat mobil batu bara....kejam nian penguasa skrg demi kepent-ingan pribadi mengorbankan rakyat kecil,,,
@ady_tjahyadikondisi jln Plg - indraya km 14 kembali macet..kicauan sopir dan penumpng tentang kemajuan sumsel kembali terdengar
@bujang_gadisPlgJalan lintas bae masih ancurrr, nak banguuunn tol!! #ngakak
@UrangBalai1 imB sumbang retribusi tertinggi Pemkot
Palembang, Pantas aja Banjir Terus..
@Vampire_RI Praktis @alexnoerdin kini berpegang pd
dana-2 aPBd Sumsel utk bergerak. Cu-kong-2 besar dan mafia naga blm firmed.
@IyanMura Hujan 3 jam saja ketinggian banjir 130 cm.
Situasi ini lama-lama akan bertambah parah jika penangannya sepotong2 dan tidak komprehensif.
Seorang warga bersusah payah melewati banjir di daerah Palembang, Sumatera Selatan. (12/11) setiap kali hujan datang banjir menjadi tradisi di Jl Sultan mahmud Baddarudin.
mutiArA dAri musi rAwAs
3Tak seorangpun meragukan kebesaran Kerajaan Sriwijaya. Berpusat di wilayah yang kini disebut
Sumatera Selatan, Kerajaan Sriwijaya dikenal hampir seluruh wilayah Asia Tenggara. Dengan armada maritim yang besar, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan nusantara. Kejayaan ini membuat kerajaan lain pada saat itu hanya bisa gigit jari.
Sumatera Selatan hari ini adalah provinsi dengan sumber daya alam terkaya kelima di Indonesia. Kalangan akademisi bahkan menyebut Sumatera Selatan layak meyandang provinsi terkaya pertama. Ini karena Sumatera Selatan memiliki kategori kekayaan alam yang lengkap. Mulai dari
sumsel riwAyAtmu kini
SDAterludesi, SDAhayati, SDAmaliri, hingga SDAsegari.
Namun suka tidak suka, harus diakui bahwa masih banyak masyarakat Sumate ra Selatan yang tinggal dalam kemiskinan. Terbelenggu ketertinggalan. Data BPS 2011 menunjukkan Sumatera Selatan masuk 14 besar provinsi termiskin. Masyarakat masih hidup menderita. Provinsi ini bagai ayam mati di lumbung padi.
Belum lagi di sektor energi. Hampir separuh cadangan batu bara Indonesia ada di Sumatera Selatan. Belum lagi potensi energi dari aliran Sungai Musi. Meskipun kaya akan sumber energi ternyata Sumatera Selatan belum juga dapat memenuhi kebutuhan listriknya sendiri.
Palembang Pos, edisi 8 November 2012 menyebutkan 60 ribu kepala keluarga (KK) dari 553 desa di Sumate ra Selatan masih belum menikmati aliran listrik.
Kondisi ini diperparah dengan minimnya infrastruktur jalan dan jembatan. Masih banyak desa terisolir yang
susah dijangkau. Wilayah perairan misalnya. Belum ada alternatif transportasi utama selain speed boat yang kapasitasnya terbatas.
Wilayah perairan merupakan salah satu lumbung pangan masyarakat Sumate ra Selatan. Ironisnya petani di sana masih serba kesusahan. Akses minim. Benih dan pupuk untu kebutuhan tani pun macet. Untuk melihat mobil saja susahnya setengah mati. Apalagi untuk hidup sejahtera.
Minimnya infrastruktur juga dirasakan pelintas jalanjalan utama di Sumatera Selatan. Jalur PalembangLubuk Linggau yang ada di ruas BetungSekayu misalnya. Kondisi jalan rusak parah. Lubang menganga. Debu bertebaran. Tak jarang mobil dan truk terperosok hingga pecah ban. Debu yang berterbaran juga mengganggu kesehatan masyarakat. Penyakit seperti sesak nafas dan tipes yang selama ini belum pernah terjadi kini melanda mereka.
Jika selama ini saja belum ada terobosan untuk menangani permasalah an ini. Masih percaya romantisme masa lalu kemilau Kerajaan Sriwajaya dapat terulang? Adi/tHP
Data BPS 2011 menunjukkan Sumatera Selatan masuk 14 besar provinsi termiskin. Masyarakat masih hidup menderita. Provinsi ini bagai ayam mati di lumbung padi.
FOTO
: ad
e ir
awan
/rak
yaT
mad
ani
4 Besarnya potensi kekayaan alam Sumatera Selatan, tidak sejalan dengan tingkat kesejahteraan
penduduknya. Provinsi yang terkenal dengan Sungai Musinya ini merupakan propinsi dengan potensi sumber daya alam nomor lima di Indonesia. Sayangnya, kekayaan alam tersebut belum dapat menyelamatkan masyarakat Sumatera Selatan dari jurang kemiskinan.
Pemerintah provinsi Sumate ra Selatan acap kali mengklaim bahwa tingkat kemiskinan cenderung menurun. Menurut data BPS tahun 2011, pada tahun 2010 presentase penduduk miskin di Sumatera Selatan sebanyak 15.5%. Presentase ini kemudian menurun pada tahun 2011 menjadi 14.2%.
Namun, Ditingkat nasional, ternyata penurunan ini tidak meru bah Sumatera Selatan sebagai provinsi termiskin nomor 14 dari 33 provinsi yang ada di Indonesia. Belum ada terobosan berarti dalam penanggulangan kemiskinan. Dengan kata lain, Sumatera Selatan masih tertinggal.
Tak salah jika kalangan akademisi menyebut kondisi ini seperti “ayam mati di lumbung padi”. Salah satunya adalah Prof. Dr.Ir. H. Fachrurrozie Sjarkowie, M.Sc. Guru Besar Ilmu Ekonomi SDA dan Agribisnis Universitas Sriwijaya (Unsri) tersebut mengibaratkan Sumatera Selatan seperti ayam jago yang unggul. “Sayangnya ayam itu sakitsakitan, bahkan mati di lumbung pangan!” paparnya.
Menurutnya pemerintah provinsi Sumatera Selatan belum memiliki konsep yang jelas dalam mengelola sumber daya alam yang melimpah. Misalnya pada potensi perikanan. Terdapat 148 macam spesies ikan khas Sumatera Selatan. Yang dibudidayakan paling baru satu atau dua. Ekosistem dibiarkan rusak. Entah sisanya masih ada atau sudah punah. “Padahal di Pusat Penelitian
sumAterA selAtAn, AyAm mAtidi lumbunG pAdi
sumber enerGi terbuAnG percumA
jumlah ini setara 85% cadangan batu bara di Pulau Sumatera.
“Jumlah ini setengah dari cadang an batu bara Indonesia. Tidak ada tandingannya!” papar Prof. Dr.Ir. H. Fachrurrozie Sjarkowie, M.Sc.
Lebih lanjut lagi, Guru Besar Ilmu Ekonomi SDA dan Agribsinis Universitas Sriwijaya (Unsri) mengatakan bahwa kekayaan alam yang besar di Sumatera Selatan ini belum dikelola secara maksimal. Padahal ia cenderung mengatakan Sumatera Selatan sebagai provinsi terkaya di Indonesia. “Ini karena kita memiliki kate gori sumber daya alam (SDA) yang lengkap,”paparnya.
Salah satu kategori SDA tersebut adalah SDAmaliri, yaitu SDA yang mengalir. “SDA ini kalau kita diam saja, ya dia lewat begitu saja. Perlu teknologi untuk memanfaatkan ini,” tutur Ketua Dewan Riset Daerah Sumatera Selatan tersebut. Ia mencontohkan potensi energi dari derasnya aliran sungai yang selama ini dibiarkan saja.
Meskipun menyimpan potensi sumber energi yang besar, Sumatera Selatan bahkan belum dapat memenuhi kebutuhan listriknya sendiri.
Kabupaten OKU Selatan misalnya, kabupaten ini masih banyak desa yang belum menikmati listrik. Tercatat terdapat 91 dari 261 desa (65,13 persen)
yang belum teraliri listrik. Sedangkan di Kab. Banyuasin terdapat 88 dari 286 desa (68,53 persen) yang juga belum mendapat aliran listrik.
Hal ini seperti dijelaskan oleh Kepala Bidang Kelistrikan dan Pemanfaatan Energi Distamben Sumsel Marwan Saragih. (Palembang Pos, Kamis 8 November 2012)
Ketiadaan aliran listrik bahkan juga masih terdapat di kota. “Masyarakat sejak dulu berharap supaya listrik masuk ke desa ini. Kami ini tinggal di kota. Tapi ya beginilah adanya,” tutur Laham (72) , warga Desa Ulu Malus, Kecamatan Lubuk Linggau Utara 1, Kota Lubuk Linggau,
Situs Pemerintah Provinsi Sumate ra Selatan memprediksi tahu 2012 defisit PLN di Sumatera Selatan akan mencapai 291,91 Mega Watts. Pembangunan pembangkit listrik di Sumatera Selatan banyak yang belum juga selesai hingga saat ini.
Kondisi ini sangat ironis, mengingat Sumatera Selatan memiliki potensi sumber energi yang sangat besar. Tak pelak lagi, diperlukan terobosan kepala daerah provinsi Sumatera Selatan untuk memaksimalkan potensi sumber energi yang ada.
“Sudah punya rencana belum? Jangan hanya tebar baliho!” tegas Prof. Dr.Ir. H. Fachrurrozie Sjarkowie, M.Sc. Adi
Cadangan sumber energi batu bara Sumatera Selatan tercatat mencapai 22,24 miliar ton. Data dari situs Badan Koordinasi Pe
nanaman Modal (BKPM) menyebutkan
dalam gelap malaikat Gejibril berumur 14 tahun, masih duduk di kelas 6 Sd ini harus tetap belajar demi mengejar ketertinggalannya, seharusnya ia duduk di bangku kelas 2 SmP.
FOTO
: ad
e ir
awan
/rak
yaT
mad
ani
utam
a
Perikanan Air Tawar Indonesia berada di sini!” ujarnya dengan nada tinggi.
Tidak banyak provinsi memiliki kekayaan alam yang memiliki
kategori lengkap seperti Sumate ra Selatan. Kategori tersebut adalah SDAterludesi, SDAhayati, SDAmaliri, dan SDAsegari. “Kita ini merata hampir disemua
kategori,”lanjut Ketua Dewan Riset Daerah Sumatera Selatan tersebut.
Untuk memaksimalkan potensi SDA selama ini pemangku kepentingan cenderung saling
menunggu. Pemerintah, pengusaha, akademisi, dan masyarakat sering bingung siapa yang harus mengambil inisaitif. “Tentu ini tugas pemerintah untuk dapat merangkul semua itu (pemangku kepentinganred)”, jelasnya.
Menjelang Pilkada Sumatera Selatan 2013, Fachrurrozie mengajak tokoh masyarakat untuk menantang calon gubernur. “Apa mereka yang tebar baliho itu sudah punya rencana?” tantangnya
Jangan sampai masyarakat membeli kucing dalam karung. Isinya bisa kucing kurap atau anggora. “Buat apa punya pemimpin yang tinggal di rumah gedongan tapi tidak tahu nasib masyarakat,” tegasnya menutup pembicaraan. Adi/tHP
5
Kerut wajah tidak bisa disembunyikan oleh Daliyono, tokoh masyarakat Desa
Pangestu, Kecamatan Makartijaya, Kabupaten Banyuasin. Semburan asap mengepul dari mulutnya. Baju yang lusuh tidak menghalanginya untuk selalu tersenyum lebar kepada setiap lawan bicaranya.
“Kalau tidak punya uang cepek (Rp100.000red) kami tidak bisa lihat mobil beneran Pak,” ceritanya kepada reporter Rakyat Madani.
Desa Pangestu termasuk wilayah perairan. Belum ada akses jalan beraspal dan jembatan yang memadai untuk menuju desa ini. Jangankan mobil, motor saja harus berjuang keras melewati jembatan kecil yang rapuh dan berlubang. Dibeberapa titik sungai motor itu harus diangkut perahu un
perlu cepek untuk melihAt mobil
minim Akses hAmbAt mAsuknyA
listrik
Mesin motor berderu kencang. Beradu dengan derasnya angin. Pengemudi speed boat dengan lincah membelah gelombang air sungai. Meskipun demikian, guncangan keras tak dapat dielakkan. Perlu sekitar dua jam lamanya dari Palembang untuk tiba di Desa Ganesha Mukti, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin
Mojek (28) hanya bisa meringis melihat shockbreaker truknya yang hampir patah. Truk yang ia bawa hampir setiap hari dari Lubuk Linggau ke Palembang itu akhirnya harus menyerah bertempur dengan jalan yang
rusak parah. Kerusakan parah terjadi di ruas Sekayu hingga Betung.“Bahkan truk saya pernah hampir terbalik,” papar sopir truk
yang biasa mengangkut sembako tersebut.Ruas jalan SekayuBetung memang dikenal sebagai jalur maut
oleh masyarakat. Nyaris tidak ada aspal yang mulus disepanjang jalan ini. Lubang menganga lebar dan dalam. Kerikil bekas tambalan lubang berserakan dipinggir jalan. Belum lagi debu yang bertebaran menghalangi pandangan pengemudi.
Menurut Edy (43) warga Desa Lumpatan, kerusakan ini sudah terjadi sejak tiga tahun yang lalu. Desa Lumpatan terletak diantara ruas SekayuBetung. Hampir setiap hari jalan tersebut memakan korban. “Dalam seminggu saya bisa melihat dua truk bermuatan sawit terguling di jalan ini,” tutur Edy. Truk dan kelapa sawit berceceran menutup badan jalan. Kemacetan panjang akhirnya tidak terelakkan.
Kerusakan jalan juga mengancam kesehatan masyarakat, terutama infeksi saluran pernafasan. “Saya jadi sering sesak nafas karena debu yang bertebaran,” keluh Siban (46) warga desa setempat. Keluhan sakit bukan hanya disampaikan oleh Siban.
Frans (43) mengalami hal yang serupa. “Belakangan warga jadi mudah terserang tipes,” tuturnya. Menurut Frans penyakit semacam ini baru dialami warga sejak jalan desa rusak dan berdebu. “Kalau kaya gini, mending jalan becek. Tidak banyak debu yang bertebaran,” timpal Frans. Adi/tHP
sepucuk deritA lintAs betunG-sekAyu
tuk menyebrang.Uang cepek yang dimak
sud Daliyono adalah ongkos yang harus ia keluarkan untuk naik speed boat ke Palembang dan kembali ke desanya. Di Palembanglah ia bisa melihat mobil secara langsung.
“Bukan mobil yang digambargambar, bukan cuma yang di televisi Pak,” lanjutnya.
Luas wilayah dan besarnya potensi sumber daya alam merupakan modal bagi pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat. Namun nyatanya, masih banyak desadesa terisolir di provinsi terkaya kelima di Indonesia ini. Akses desa sangat terbatas. Pelayanan kesehat an dan pendidikan minim. Masyarakat seperti Daliyono hanya bisa meringis. Adi
Di beberapa jalur terlihat tiangtiang listrik kokoh berdiri. Warna catnya masih baru.
Belum terlihat bercak bekas ditempa panas dan hujan.
“Tiangtiang ini baru dipasang Mas, tapi listriknya belum nyala,” tutur Rudi (22) warga desa setempat kepada Rakyat Madani. Selama ini masyarakat
masih mengandalkan genset di rumahnya masingmasing. Itu pun bagi mereka yang mampu membeli genset.
Masih banyak daerah di Sumsel yang belum menikmati aliran listrik. Menurut General Manager PT PLN Wilayah Sumsel Jambi dan Bengkulu (WS2JB), Agung Sutedja, hal ini dikarenakan kondisi geografis yang menyulit
kan jangkauan jaringan listrik. “Seperti daerah perairan dan pegunungan,” jelasnya seperti dikutip dari Palembang Pos.
Desa Ganesha Mukti memang termasuk wilayah perair an. Menurut penduduk setempat desa ini sebenarnya bisa dijangkau dengan mobil. Rakyat Madani memang melihat beberapa mobil double gardan terpakir di pinggir jalan yang masih berupa tanah.
Rudi begitu heran kenapa pemerintah tidak kunjung membangun jalan yang layak menuju desanya. Selama ini akses jalan masih berupa jalan tanah. Jalan tersebut berdebu saat kering. Tidak bisa dilewati saat hujan. “Padahal orang Palembang itu kalau makan beras ya dari sini,” keluhnya.
Desa bukan satusatunya desa yang belum dialiri listrik. Kabupaten OKU Selatan misalnya, kabupaten ini masih banyak desa yang belum menikmati listrik. Tercatat terdapat 91 dari 261 desa (65,13 persen) yang belum teraliri listrik. Sedangkan di Kab. Banyuasin terdapat 88 dari 286 desa (68,53 persen) yang juga belum mendapat aliran listrik.
Hal ini seperti dijelaskan oleh Kepala Bidang Kelistrikan dan Pemanfaatan Energi Distamben Sumsel Marwan Saragih. (Palembang Pos, Kamis 8 November 2012)
Secara keseluruhan masih terdapat 60 ribu kepala keluarga (KK) dari 553 desa di Provinsi Sumsel belum dialiri listrik.
Akses jalan yang layak sangat dibutuhkan bagi penduduk desa terisolir. Adanya jalan yang layak akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan seharihari. Termasuk memudahkan PLN untuk membangun akses listrik bagi masyarakat.
“Kalau tidak ada korupsi Mas, saya yakin jalan ke desa ini sudah dibangun sejak dulu!” tegas Rudi menutup pembicaraan. Adi/tHP
Gorong-Gorong menganga lebar di tengah kota Lahat ( 01-11-12),
menurut pengusaha sekitar hal itu membuat pendapatannya turun
derastis
Jalan rusak di kecamatan Sekayu, kabupaten musi Banyuasin (06-11-12) hampir setiap hari terjadi kejadian yang merugikan para pengguna jalan, penduduk sekitarpun sering menderita penyakit sesak nafas hingga tipes
FOTO
: ad
e ir
awan
/rak
yaT
mad
ani
FOTO
: ad
e ir
awan
/rak
yaT
mad
ani
utam
a
“Kalau tidak punya uang cepek (Rp100.000-red) kami tidak bisa lihat mobil beneran Pak,”
6
Menurut Anda, seberapa besar kekayaan alam Sumatera Selatan ini?
Sebagai seorang pengamat dan ilmuwan, saya cenderung mengatakan Sumatera Selatan ini kekayaan alamnya nomor satu di Indonesia.
Mengapa demikian Pak?Jika melihat kekayaan alam
dari minyak dan gas bumi, memang kita kalah dengan Kalimantan Timur dan Riau. Namun provinsi ini memiliki variasi kekayaan alam yang sangat merata untuk hampir semua kategori sumber daya alam. Belum tentu provinsi lain memiliki kekayaan alam selengkap Sumatera Selatan.
Apa saja kategori SDA tersebut?
Pertama, SDAterludesi. Kekayaan alam ini suatu saat akan habis jika digunakan terus menerus. Contohnya adalah barang
tambang.Kedua, SDAhayati. Termasuk
dalam kekayaan alam ini adalah seluruh kekayaan flora dan fauna yang ada di Sumatera Selatan.
Ketiga, SDAmaliri. Kekayaan
diperlukAn pemimpin yAnG menGerti
kekAyAAn AlAm sumsel no 1, ini tAntAnGAn untukcAlon Gubernur
alam ini sifatnya mengalir. Jika kita diam saja, maka kekayaan alam ini lewat begitu saja. Contohnya, aliran sungai, air terjun. Kita kan sebenarnya bisa menggunakannya sebagai pembangkit
listrik.Keempat, SDAsegari. Sifatr
dari SDA ini adalah menyegarkan. Contohnya, sumber mata air yang bisa langsung diminum.
Menurut Anda, bagaimana pengelolaan kekayaan alam tersebut selama ini?
Pemerintah belum memiliki konsep yang jelas untuk mengelolanya. Masih minim dalam peraturan. Terlebih lagi dalam aksi nyata di lapangan.
Lalu, apa komentar Anda mengenai masih minimnya kesejahteraan rakyat di tengah kekayaan alam ini?
Bisa jadi benar. Orang Sumsel itu ibarat ayam jago unggul yang sakitsakitan, bahkan mati di lumbung pangan. Kan lucu.
Menurut Anda, bagaimana seharusnya pengelolaan kekayaan alam tersebut?
Inilah PR (pekerjaan rumahred) calon gubernur. Mereka harus mengerti semua permasalahan ini. Pemerintah harus menjadi leading sector yang bisa merangkul semua pemangku kepentingan. Tidak bisa menunggu perguruan tinggi, atau investor saja.
Tokoh masyarakat nanti mesti menantang calon gubernur. Mana mereka punya rencana, jangan Cuma nebar baliho saja! Adi
Menurut anda, permasalahan apa yang sedang dihadapi Sumatera Selatan?
Begini, setiap daerah itu memiliki karakteristiknya masingmasing. Karakteristik tersebut dapat dilihat dari segi potensi kekayaan alamnya, juga dari kehidupan sosial budaya masyarakatnya. Potensi tersebut dikelola untuk tujuan yang sama. Tujuannya adalah kesejahteraan masyarakat.
Sumatera Selatan ini sangat besar potensinya, terutama kekayaan alam. Sayangnya kekayaan tersebut belum dapat menyejahterakan masyarakat.
Kenapa hal tersebut terjadi?Banyak faktornya. Salah satu
nya adalah hubungan pemerintah daerah, pemerintah pusat, juga investor. Kepala daerah harus mampu memberdayakan potensi kekayaan alam ini dengan baik. Bagaimana caranya mendatangkan investor supaya bisa mau berinvestasi di Sumatera Selatan. Masih banyak potensi yang belum tergali.
Bagaimana komentar anda tentang masih banyaknya desa terisolir di Sumatera Selatan ini?
Saya ambil contoh di OKU Selatan. Tempatnya terpencil, diujung dari provinsi ini. Kekayaan alamnya tidak banyak, kecuali perkebunan, pertanian. Namun bukan berarti tidak bisa berkembang. Setiap daerah kan punya kesempatan mengembangkan potensinya sendiri. Misalnya potensi wisata Danau Ranau. Memang lokasinya jauh, tapi kan bisa dikembangkan.
Contoh lain, wilayah perairan. Kenapa nggak dikembangkan usaha budidaya ikan dengan keramba. Wilayahnya ada dipinggir sungai, tapi sungainya tidak dimanfaatkan untuk budidaya ikan. Ini kan perlu kreatifitas sederhana yang diremehkan orang. Kalau bisa diciptakan kan bisa mendatangkan keuntungan.
Lantas bagaimana komentar Bapak mengenai nama Bakal Calon Gubernur yang sudah beredar?
Dari enam nama yang sudah beredar, mereka semua kan memiliki rekam jejak yang jelas. Setidaknya hal ini dapat dilihat dari kepemimpinan mereka yang terpilih hingga dua kali. Kalau tidak baik, saya rasa tidak mungkin mereka akan terpilih dua kali. Kita juga harus memperhatikan
Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) masih menjadi tanda tanya bagi masyarakat. Kekayaan ini apakah sebuah anugerah? Atau malah kutukan? Pasalnya, meskipun kekayaan alam sangat besar ternyata masih banyak penduduk Sumatera Selatan yang belum sejahtera.Rakyat Madani berkesempatan untuk mewawancarai salah satu tokoh Sumatera Selatan, Prof. Dr.Ir. H. Fachrurrozie Sjarkowie, M.Sc. Guru Besar Ilmu Ekonomi SDA dan Agribsinis Universitas Sriwijaya (Unsri) ini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Riset Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Berikut petikan wawancaranya.
Saat ini politik Sumatera Selatan ini mulai memanas menjelang Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan 2013. Tentu masyarakat Sumatera Selatan membutuhkan pemimpin yang bisa mengerti segala permasalaan yang ada. Pengelolaan sumber daya alam pun menjadi sorotan utama di Sumatera Selatan. Dengan sumber daya alam yang begitu besar Sumatera Selatan masih belum bisa memberikan kesejahteraan bagi warganya. Permasalahan ini masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah provinsi Sumatera Selatan.Rakyat Madani mewawancarai pengamat politik Sumatera Selatan, Drs. H. Joko Siswanto, M.Si. Dosen FISIP Universitas Sriwijaya (Unsri) ini juga pernah menjabat sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumatera Selatan. Berikut petikan wawancaranya.
siapa partai politik yang akan mengusung caloncalon tersebut.
Ridwan Mukti misalnya. Dia juga memiliki prestasi yang bagus di Musi Rawas. Hanya saja orang belum banyak mengenal dia. Dia kan orang Golkar. Sementara Alex Noerdin juga dari Golkar. Saya belum tahu siapa yang akan diusung oleh Golkar.
Punya prediksi mengenai Pilkada Sumatera Selatan 2013 nanti Pak?
Begini, pemilu yang bagus itu pemilu yang kompetitif. Maksudnya susah diduga siapa yang bakal menang. Saya ambil contoh pemilu di Amerika Serikat kemarin. Sampai detik terakhir menjelang hari pemilihan, masih sulit diprediksi siapa yang menang. Hasil survey menunjukkan probabilitasnya masih 50:50.
Prediksi saya di Sumatera Selatan ini akan terjadi hal serupa. Terjadi persaingan sengit antar calon gubernur.
Menurut anda, bagaimana kriteria pemimpin yang dicari oleh rakyat Sumatera Selatan Pak?
Seharusnya mereka memenuhi tiga karakteristik ini. Pertama, pemimpin yang mengerti karakteristik Sumatera Selatan. Kedua, pemimpin yang merakyat. Ketiga, pemimpin yang merangkul semua golongan.
Dalam persyaratan kepala daerah itu seorang kepala daerah harus mengenal wilayahnya dan dikenal masyarakat. Bagaimana gubernur memimpin kalau nggak mengenal wilayahnya sendiri? Tidak tahu kondisi masyarakat, dan potensinya. Adi
utam
a
7
secercAh hArApAn dAri musi rAwAsDibalik awan mendung yang menggelayut di Sumatera Selatan, terdapat secercah cahaya. Cahaya tersebut bersinar dari Musi Rawas, salah satu kabupaten di ujung Sumatera Selatan.
Kabupaten Musi Rawas awalnya merupakan daerah tertinggal di Sumatera Selatan. Bagaimana tidak, pada tahun
2006, sebanyak 117 desa merupakan daerah tertinggal, hampir separuh dari total desa di Musi Rawas yang berjumlah 269 desa.
Namun kini, kondisi itu berubah sejak dipimpin oleh Bupati Ridwan Mukti, status sebagai kabupaten tertinggal kini telah mereka tanggalkan. Pada 2008 jumlah desa tertinggal menurun menjadi 42 desa. Pada 2010 jumlahnya terus menurun jadi 22 desa. Bahkan pada tahun 2011 tersisa 3 desa tertinggal!
Tak ayal prestasi ini mengundang decak kagum masyarakat, bahkan hingga setingkat menteri. “Secara faktual Musi Rawas telah bangkit dari daerah yang memiliki desa tertinggal menjadi desa maju berkarya,”ujar Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (Meneg PDT) A Helmi Faishal Zaini, saat melakukan kunjungan kerja ke Musi Rawas, April 2012.
Menurut Ridwan Mukti, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan suatu daerah dikategorikan menjadi daerah tertinggal. Diantaranya adalah kelemahan infrastruktur dan minimnya investasi. “Inilah yang menyebabkan lapangan pekerjaan tidak ada, masyarakat tidak punya pendapatan, hingga akhirnya tertinggal,” jelas Bupati yang kini mencalonkan diri sebagai gubernur Sumatera Selatan 2013 tersebut.
Selama ia memimpin Musi Rawas, ia memprioritaskan pembangunan desadesa tertinggal tersebut. Salah satunya adalah Desa Pauh, di Kecamatan Rawas Ilir.
Lomba dibagi menjadi 2 katagori yaitu : Pelajar/Mahasiswa dan Umum.Untuk mendaftarkan diri anda cukup like facebook www.RidwanMukti.com(http://www.facebook.com/RidwanMuktiOfficial) dan follow twitter @Ridwan_Mukti serta mendapatkan formulir pendaftaran situs: http://www.ridwanmukti.com .Wajib mengisi formulir yang telah disediakan di website www.ridwanmukti.com.Telah berusia 13 Tahun ke atas.MengirimMengirimkan scan KTP/Kartu Pelajar ke email panitia.Pengambilan Foto kurun waktu lomba atau boleh diambil paling lama 1 tahun sebelumnya.Foto hasil karya sendiri dan bukan hasil karya orang lain.Foto harus memiliki metadata untuk bukti keaslian foto.Edit foto tidak diperkenankan atau bukan hasil Photoshop/edit photoshop atau sejenisnya.
PERSYARATAN LOMBA
Pemenang lomba akan ditentukan dalam 2 kategori. Kategori “like” terbanyak dan kategori fa-vorit dari redaksi.Foto yang telah diposting melalui facebook peserta dan telah di tag ke facebook fanpage http://www.facebook.com/ridwanmuktiofficial akan dipilih 10 terbanyak yang mendapatkan “like”. Selanjutnya dari 10 nomitor terbaik akan dipilih lagi menjadi 3 terbanyak yang mendapat-kan “like”.Untuk penilaian dari redaksi, redaksi hanya akan memilih satu pemenang untuk masing-masing kategori disetiap perlombaan berdasarkan penilaian kurator redaksi internal.Penyaringan untuk mendapatakan peserta nominasi lomba foto dan mendapatkan posting ex-lusif di fanpage http://www.facebook.com/ridwanmuktiofficial
PENILAIAN
Setiap peserta wajib mengirimkan foto melalui email panitia. Panitia tidak menerima pengiriman dan penyerahan foto melalui mekanisme surat menyurat, hanya melalui email.Setiap perseta wajib mengirimkan foto melalui email : [email protected] perseta wajib memposting/upload/unggah di facebook user masing-masing peserta lomba lalu di tag ke fanpage ridwanmukti : http://www.facebook.com/ridwanmuktiofficialFoto yang telah masuk menjadi milik panitia
Pengumuman hasil lomba foto akan diumumkan melalui website www.ridwanmukti.com setalah batas akhir penentuan 3 besar.Di email ke masing-masing peserta pemenangDi informasikan juga melalui SMS nomor telepon peserta lomba yang menang.Penyerahan hadiah akan dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2013
PENGUMUMAN dan PENYERAHAN HADIAH
Kopiahku
Ridwan Mukti Dalam Lensa
Tahun Baru Harapan Baru
Idul Adha Dalam LensaLomba dimulai tanggal 15 Okt 2012 s/d 30 Nov 2012
Lomba dimulai tanggal 15 Nop 2012 s/d 15 Jan 2013
Lomba dimulai tanggal 1 Des 2012 s/d 25 Jan 2013
Lomba dimulai tanggal 25 Des s/d 25 Jan 2013
www.ridwanmukti.com
32
TOTAL HADIAH
Jt
Tema Lomba dan Waktu Lomba
PENYERAHAN FOTO
*Keputusan Dewan Juri adalah absolut (mutlak) dan tak bisa diganggu-gugat.
Tema 1 s/d 4 dibagi menjadi 3 Katagori Peserta Lomba, yaitu :Kategori Pelajar dan Mahasiswa Juara 1 : Hadiah Uang Rp.1.500.000,- Juara 2 : Hadiah Uang Rp. 1.000.000,-Juara 3 : Hadiah Uang Rp. 500.000,- KKategori UMUMJuara 1 : Hadiah Uang Rp.1.500.000,- Juara 2 : Hadiah Uang Rp. 1.000.000,-Juara 3 : Hadiah Uang Rp. 500.000,- Kategori Favorit RedaksiSatu Pemenang untuk masing-masing kategori : Rp 1.000.000,-
HADIAH
LOMBA FOTOGRAPHY “Sekarang ini kalau dari Lubuk Linggau ke sini sudah bisa 4 jam naik mobil. Ini semua berkat Pak Ridwan Mukti,” ujar Haji Hajar (53) warga Desa Pauh
Tujuh tahun lalu, akses utama untuk mencapai desa ini menggunakan speed boat. Perahu kecil yang dilengkapi dengan mesin penggerak inilah yang menjadi andalan warga setempat untuk menjangkau dunia luar. Setelah pembangunan jalan dan jembatan, kini desa tersebut dapat dijangkau dengan mobil.
Memimpin Musi Rawas sangat penuh tantangan. Luas wilayahnya 1.236.582,66 Hektar. Lebih luas dari beberapa provinsi yang ada di Indonesia. Sebut saja Kepulauan Riau (820.172 Ha), bahkan Gorontalo (1.125.707 Ha). Namun Ridwan Mukti mampu melaluinya dengan baik.
Masyarakat berharap secercah cahaya ini dapat menerangi Sumatera Selatan yang masih dirundung awan gelap. “Semoga apa yang terjadi di Musi Rawas juga bisa terjadi di kabupatenkabupaten lain di Sumatera Selatan,” ujar Haji Hajar. Adi/tHP
kabupaten musi rawas membangun karakter masyarkat Qurani yang berasalkan dasar falsafah hidup masyarkat Sumatra Selatan yang hampir terbenam dalam era Globalisasi, musi rawas darussalam
Secara fisik pembangunan di musi rawas terus meningkat
seiring pembangunan akses jalan
FOTO
: ad
e ir
awan
/rak
yaT
mad
ani
FOTO
: ad
e ir
awan
/rak
yaT
mad
ani
utam
a
8 Dibawah kepemimpinan Ridwan Mukti percepatan pem-bangunan musi rawas begitu signifikan. bagaimana tidak, awalnya kabupaten paling barat di Sumatera Selatan ini pada tahun 2006 mempunyai 117 desa tertinggal dari kes-eluruhan desa yang berjumlah 268. Tapi kini jumlah terse-but berubah drastis hanya tinggal 3 desa saja yang masih berstatus desa tertinggal. Hampir 100 persen bebas dari desa tertinggal dengan waktu kurang dari 10 tahun.
Capaian tersebut tentu tidak begitu saja ter-jadi. Pembukaan akses ke daerah-daerah terting-gal merupakan kunci utama, tak kurang 3000 kilometer jalan dibangun oleh pemerintah kabupaten Musi Rawas. dan hanya sekitar 2,18 persen jalan yang rusak berat.
Tidak hanya pembangunan jalan, akses langsung Musi Rawas pun dibuka. Melalui penerbangan langsung bandara Silampari ke Soekarno Hatta pun turut membantu penambahan investasi di daerah Musi Rawas. Tak kurang kini jumlah peru-sahaan mencapai 356 perusahaan. Meningkat empat kali lipat dibanding tahun 2007 yang hanya berjumlah 86 perusahaan.
Dengan banyaknya perusahaan yang berinvestasi terse-but, Pendapatan Asli Daerah pun kini berjumlah 1,23 tril-liun, hampir 300 persen lebih besar dari pendapatan asli daerah tahun 2005 yang hanya sebesar 416 milyar
Indikator lain perkembangan Musi Rawas bisa dili-hat dari meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto. Rata-rata, tiap tahunnya mencapai 785 milyar pertahun. Se-lain itu pendapatan perkapita pun meningkat. Dari hanya 9,226,750 pada tahun 2007 menjadi 14, 023,046 rupiah
Angka ini juga didukung oleh berkurangnya jumlah pen-duduk miskin hamper setengahnya, dari 34,82 persen pada tahun 2005 kini menjadi 18,25 persen menurut data ta-hun 2011. Sebuah perkembangan yang sangat signifikan.
Musi Rawas yang dulu merupakan daerah tertinggal, kini secara defacto telah berhasil bangkit dan setara dengan ka-bupaten lain di Sumatera Selatan. Dengan pengolalaan yang baik, dan perhatian terhadap akses masyarakat bukan tidak mungkin daerah lain mengikuti jejak Musi Rawas. tHP
pembAnGunAn Akses mumpuni,pAd meninGkAt
300 persen
tinGkAt penGAnGGurAn
terbukA
3,87%
8,65%
jumlAh penduduk miskin
2005 34,82%
2011 18,25%
pend
ApAt
An r
eGio
nAl
perk
ApitA
2007
-20
11 (j
utA
rupi
Ah)
123456789101112131415
14.023.0482011
12.457.7972010
11.070.3982009
10.851.7502008
9.226.7502007
info g
rafis
3.000 km
2005 2011
Panjang jalan yang dibangun dari tahun 2005 sampai 2011 mencapai 3000 kilometer
9pembAnGunAn Akses mumpuni,pAd meninGkAt
300 persenBandara Silampari sejak 2005 panjang lintasan saat ini mencapai 1.850 meter
dan sedang dalam proses pengerjaan hingga 2.250 meter.
jumlAh desA tertinGGAl
pdrb menurut lApAnGAn usAhA AtAs dAsAr hArGA berlAku
2005-2011 (jutA rupiAh)
1 023456789
8.846.808
7.711.039
6.740.921
6.489.935
5.419.004
4.686.125
4.132.628
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
pend
ApAt
An A
sli d
AerA
h
10
23
45
67
89
1011
12
1.2 Trilyun
1 Trilyun
804 milyar
952 milyar
757 milyar
631 milyar
416 milyar
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
200842 desA
2006117 desA
20113 desA
info g
rafis
2011
900 m 1.850 m1.350 m
2005 20122010
2.250 m
2013
900 m
1994
FOTO
: Hu
maS
Pem
kaB
LuBu
k Li
nGG
au
JAdi Pns di musi rAwAs tAk Perlu sogok menyogok
Namun, kondisi tersebut mulai berubah sejak 2005 dibawah kepemimpinan Rid
wan Mukti, Bupati Musi Rawas. Bupati yang telah terpilih dua periode tersebut berkomitmen mengembangkan bandara ini untuk bisa melayani penerbang an bagi masyarakat.
Perbaikan dan pembenahan pun dilakukan, seperti penambahan panjang landasan pacu. Akhirnya, pada tahun 2010 bandara ini bisa didarati pesawat jet ringan seperti BAE 146200.penerbangan umum untuk masyarakat umum pun dibuka
Penerbangan tersebut dilayani oleh maskapai Aviastar. Melalui bandara ini masyarakat di sekitar Kabupaten Musi Rawas bisa menjangkau Palembang, bahkan Ibu Kota Negara, Jakarta.
“Penerbangan kedepannya akan terus ditingkatkan. Pemkab Musi Rawas akan terus berupaya sampai bandara ini dapat memberikan pelayanan
bukA bAndArA berbuAh berkAhPada awalnya diresmikan pada tahun 1994 Bandara Silampari
hanya sebuah bandara kecil yang hanya dapat didarati pesawat tipe Cessna. Kapasitas penumpang masih bisa dihitung dengan jari.
Suap menyuap masih menjadi rahasia umum dalam birokrasi Sumatera Selatan. Musi Rawas mendobrak semua ini dengan reformasi birokrasi.
terbang setiap hari,” tutur calon gubernur Sumatera Selatan 20132018 tersebut.
Untuk menarik minat maskapai penerbangan dan masyarakat supaya menggunakan Bandara Silampari, sang Bupati memberikan subsidi 10 Milyar pertahunnya. “Ini kebijakan penting yang akhirnya menarik minat maskapai penerbangan dan masyarakat untuk terbang dari sini,” tutur Ari Narsa, Kepala Dinas Perhubung an Komunikasi dan Informatika Musi Rawas. Ia menambahkan, bahkan saat ini penumpang harus mengisi daftar tunggu untuk bisa terbang ke Jakarta.
Dibukanya Bandara Silampari untuk penerbangan publik berbuah manis bagi masyarakat. Investor tak enggan lagi untuk berinvestasi di Musi Rawas.
Data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Musi Rawas menunjukkan pada tahun 2007 hanya terdapat 89 perusahaan. Jumlah ini melonjak tajam sejak dibukanya Bandara Silampari. Pada tahun 2010 jumlah perusahaan menjadi 345 perusahaan.
Jumlah ini terus bertambah pada tahun 2011 mencapai 356 perusahaan.
Unitunit usaha perdagangan juga menggeliat. Pemkab Musi Rawas menerbitkan 77 Surat Izin Usaha Perdagang an pada tahun 2010 dan jumlah ini melonjak tajam menjadi 395 pada tahun 2011.
Imbasnya, lapangan kerja bagi masyarakat terbuka. Pada tahun 2007 perusahaanperusahaan tersebut menyerap 8.124 karyawan. Jumlah tersebut terus mening kat hingga 13.813 pada akhir tahun 2011. Belum lagi bentuk usaha informal yang terus berkembang.
Saat ini Bandara Silampari terus berbenah. Landasan pacu sedang ditingkatkan mencapai 2.100 meter. Saat landasan ini sudah jadi, maskapai penerbangan akan mendaratkan pesawatnya di bandara ini.
“Tahun 2013 pesawat jenis Boeing sudah bisa masuk ke Bandara Silampari!” tegas Ridwan Mukti Adi
Sugeng (59) bisa bernapas lega. Pasalnya, keempat anaknya hanya perlu mengikuti seleksi CPNS
dan percaya diri untuk bisa menjadi PNS di Musi Rawas. “Empat anak dan menantu saya semuanya PNS di Musi Rawas. Tak pernah kami bayar sepeserpun,” tutur Sugeng (59 th), tokoh masyarakat di Musi Rawas, membuka cerita.
Menurut mantan kepala desa teladan tersebut, selama ini proses rekruitmen PNS di Musi Rawas berlangsung sangat baik. Tidak perlu menyetor sejumlah uang tertentu untuk menjadi PNS. Yang penting memiliki kompetensi diri yang baik.
“Kawan saya pernah mencoba setor sampai 150 juta supaya anaknya masuk (jadi PNSred), tapi ternyata tidak masuk juga tuh,” papar Sugeng.
Yang menyedihkan, cerita Sugeng bertolak belakang de ngan rekruitmen PNS di beberapa kabupaten lain di Sumatera Selatan. Suap menyuap masih menjadi sebuah hal yang umum supaya
diangkat menjadi PNS.“Saya dengar hal itu masih
ada. Jumlah setorannya bisa sampai 100 juta bahkan 150 juta,” ujar seorang narasumber dari salah satu kabupaten di sisi selatan Sumatera Selatan yang enggan disebutkan namanya.
Sebagai Bupati Musi Rawas, Ridwan Mukti memang melakukan reformasi birokrasi sejak hari pertama ia dilantik. Contoh lainnya adalah penerapan one day clean desk. Surat yang masuk meja bupati akan direspon dalam tempo 1x24 jam.
Menurut Bupati yang terpilih dua periode itu, reformasi birokrasi ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Hal tersebut juga dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Musi Rawas. Pasalnya ruwetnya birokrasi dan pungutan liar masih lazim di berbagai daerah.
“Kalau di Musi Rawas, tidak perlu lagi itu namanya lobilobi bupati untuk segera tanda tangan,” tegas Ridwan Mukti. Adi
0 rupiah menjadi PnS di musi rawas, syaratnya hanya lulus adminintrasi
Seorang Petugas Bandara Silampari kabupaten musi rawas sedang mengatur pesawat yang akan lepas landas, kedepannya awal tahun 2013 bandara Silampari akan siap dengan penerbangan menggunakan pesawat Boeing, melayani rute penerbangan Jakarta - musi rawas
QUIZ
RadioLA NUGRAHA
105 FMSetiap Rabu
pukul 09.00 & 15.00
RadioISMOYO 88.7 FMSetiap Rabupukul 09.00 & 16.00
10ut
ama
FOTO
: ad
e ir
awan
/rak
yaT
mad
ani
musi rAwAs dArussAlAm
3,000 km jAlAn dibAnGundi musi rAwAs
Sebagian besar paradigma pembangunan masih berorientasi fisik semata. Namun ada satu yang luput, yaitu pembangunan mental dan karakter anak bangsa ini. Kedua hal ini harus seimbang.
Itulah yang mendasari Bupati Musi Rawas, Ridwan Mukti, untuk meluncurkan konsep Musi Rawas Darussalam dalam pembangunannya.
“Saya prihatin, masyarakat suka bekerja keras, ulet dan suka bergotongroyong digerogoti budaya pesta malam, minuman keras sampai narkoba. Inilah yang sudah dan sedang kita lakukan perubah an, yakni membentengi diri dari sisi rohaninya,” kata Ridwan Mukti
Musirawas Darussalam adalah program Millennium Develop-ment Goals (MDGs) plus religius. Ibarat sebuah bangunan, program ini memiliki tiga tiang meliputi: Mura Cerdas, Mura Sehat, dan Mura Mapan. Atap bangunan adalah akhlakul karimah, sementara fondasinya adalah khatam AlQuran
Menurutnya, pembangunan sebuah daerah, terutama dalam membangun karakter masyarakat, tidak bisa sertamerta mencontoh Barat yang dikenal memiliki kultur penduduk yang individualistis. Sebaliknya budaya bangsa Indonesia menganut sistem kekeluargaan dan sistem masyarakat yang komunal.
Konsep Musi Rawas Darussalam ini kemudian diterjemahkan kedalam rumus peradaban 20:50:100. Artinya, dengan adanya program menuju Musi Rawas Darussalam, Bupati Ridwan Mukti menargetkan 20 persen masyarakat Mura sampai tahun 2015 sudah khatam AlQuran, 50 persen sudah tergabung dalam majelis taklim dan 100 persen masyarakat bebas buta aksara AlQuran.
Bila di daerah lain, program khatam AlQuran hanya dijadikan sebagai program sampingan, justru di Musi Rawas menjadi program unggulan yang dibuktikan dengan anggaran dana dan struktur kelembagaan yang mengakar sampai ke tingkat desa.
Dengan konsep Musi Rawas Darussalam, diharapkan kedepan masyarakat Mura memiliki kecerdasan diatas ratarata sehingga bisa bersaing ditengah kompetisi globalisasi. Lalu, masyarakat Mura juga yang memiliki fisik dan rohani yang sehat sehingga bisa hidup lebih sejahtera. Dan terakhir, masyarakat Mura mampu mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga memiliki kemapanan ekonomi. Adi
karena inilah akhirnya masyarakat bahkan tidak meminta tanah mereka diganti,” ujarnya.
Sebelumnya masa kepemimpinan Ridwan Mukti, Desa Pauh termasuk desa terisolir. Speed boat dengan kapasitas minim menjadi moda transportasi
utama. Namun kini jalan menuju desa ini sudah bisa diakses bahkan dengan mobil.
Pembangunan jalan baru sepanjang 27 kilometer diantara kedua desa tersebut dilakukan untuk mendekatkan akses masyarakat dengan jalan provinsi terdekat. Yaitu ruas Muara Beliti – Sekayu yang ada di kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas. Penyelesaian pembangunan jembatan di Desa Prabumulih pada 2013 nanti juga semakin mendekatkan akses masyarakat ke jalan provinsi.
Di tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas telah menganggarkan untuk pembangunan infrastruktur jalan dengan meningkatkan statusnya dari jalan tanah kerikil ke aspal sepanjang 190,6 Km.
Selain infrastruktur jalan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas fokus membangun jembatan. Beberapa jembatan panjang diantaranya adalah Jembatan Biaro sepanjang 180 meter, Jembatan Pulau Kidak sepanjang 160 meter serta jembatan di Prabumulih sepanjang 180 meter
Ridwan Mukti memang dikenal sebagai bupati yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur terutama di desadesa terisolir. Total anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan jalan dan jembatan sebesar Rp. 366 Miliar. Jumlah ini sekitar 30 persen dari total APBD Musi Rawas. Jumlah tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Ini merupakan bentuk dari komitmen kami dalam pembangunan infrastruktur dasar,” tegas calon bakal Gubernur Sumatera Selatan 2013 ini. Adi/tHP
Seorang warga melintas dijalan beraspal desa karang waru kecama-
tan rupit, kabupaten musi rawas ( 02-11-12) perbaikan jalan terus
digalangkan dierah tersebut
Jika Belanda punya Sir Willem Daendels , maka Musi Rawas punya Haji Ridwan Mukti. Daendels adalah seorang Gubernur Jenderal Hindia-Belanda tahun 1808-1811. Mereka sama-sama membangun jalan, tapi Ridwan Mukti membangunnya dengan rasa cinta untuk rakyatnya..
Sedangkan Haji Ridwan Mukti mencatatkan pembangunan jalan tiga kali lebih panjang dari Daendels
di Musi Rawas. Berbeda dengan Daendels yang membangun jalan dengan kerja paksa, Bupati Musi Rawas tersebut malah didukung masyarakat dengan sukarela.
“Masyarakat di Desa Translokal Pauh hingga Desa Prabumulih bahkan tidak minta ganti
rugi kepada Pemkab Musi Rawas meskipun tanahnya dibangun jalan untuk membuka akses desa mereka” ujar Ridwan Mukti.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas PU Bina Marga Kab. Musi Rawas, Ir H Aidil Rusman MM. Ia menjelaskan bahwa masyarakat sangat senang karena akhirnya jalan dibangun. Pemba ngunan jalan tersebut membuka akses desa mereka yang terisolir. “Mungkin
11
utam
a
12
tersesAt di jAlAnyAnG benAr
Tidak pernah terlintas dalam benak Ridwan Mukti untuk menjadi seorang politisi. Putra daerah Sumatera kela
hiran Lubuk Linggau, Musi Rawas 49 tahun silam ini sebenarnya bercitacita menjadi seorang insinyur. Bahkan kedua orangtuanya mengharapkan ia menjadi seorang Kiai.
“Saat itu sedang gencargencarnya diperlukan sarjana teknik, makanya saya ingin kuliah di jurusan teknik,” kenangnya.
Citacita itu harus ia pendam sementara waktu. Kedua orang tuanya menyarankan ia masuk ke Universitas Islam Indonesia (UII) di jurusan akutansi. Padahal di saat yang sama ia juga diterima di Universitas Atmajaya, jurusan teknik sipil. “Orang tua saya dulu mengira UII ini IAIN, makanya saya disuruh masuk sana saja,” ujarnya berseloroh.
Bakti kepada kedua orang tua ini membawa berkah. Ridwan Mukti mampu menyelesaikan studi dalam tempo waktu 4,5 tahun. Sementara rekanrekan seangkatannya menyelesaikan studi ratarata 10 tahun. Ia juga me nyalip seniornya, bahkan men
dapat ijasah dengan nomor 001 sebagai wisudawan pertama dalam studi tersebut.
Atas prestasinya, Ridwan Mukti diterima di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan tanpa tes. Karirnya terus menanjak menjadi akuntan senior kemudian menjadi manajemen senior sejumlah perusahaan BUMN. Ia juga pernah menjadi pimpinan di perusahaan multinasional.
Hidup bergelimang harta tidak membuat tidurnya nyenyak. Ia selalu terpikir nasib masyarakat yang masih banyak hidup dalam kemiskinan. Inilah yang selama ini ia perjuangkan saat menjadi aktivis mahasiswa. “Hati nurani saya tidak bisa membiarkan kemiskinan ini terus terjadi,” paparnya.
Panggilan inilah yang kemudian mengantarkan dirinya masuk ke ranah politik. Ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Sumatera Selatan pada tahun 1999. Dengan status baru ini, ia harus menanggalkan jabatanjabatan profesionalnya di BUMN sesuai peraturan yang berlaku. Ia seolah tersesat di dunia baru ini, “sebenarnya saya masuk politik ini tersesat, tapi tersesat di jalan
yang benar” ungkap Ridwan Mukti sembari tersenyum.
Upaya Ridwan Mukti untuk memperjuangkan kepentingan rakyat mendapatkan pengakuan dari rakyat Sumatera Selatan. Ia kembali terpilih menjadi anggota DPR RI dari Sumatera Selatan untuk kali kedua di tahun 2004.
Ketertinggalan di Musi Rawas, semakin mengusik tidurnya. Setahun kemudian ia memilih untuk pulang kampung mengejar ke tertinggalan Musi Rawas. Banyak rekanrekannya di pusat heran, mengapa ia sampai turun gunung, sementara sebenarnya ia sedang menuju puncak karirnya.
“Saya banyak diledek oleh kawankawan. Tapi ini sudah jadi tekad saya untuk membenahi daerah saya yang sudah jauh tertinggal menjadi lebih baik,” tegasnya.
Ridwan banyak melakukan terobosan penting untuk mengejar ketertinggalan Musi Rawas. Segudang pengalamannya selama berkarya di pusat ia implementasikan di Musi Rawas. Prioritas utamanya adalah tidak ada lagi desa yang teringgal. Pembangun an infrastruktur jalan dan jembatan ia gencarkan.
Pembangnan ini kemudian diikuti dengan pembangunan sekolah, pelayanan kesehatan, serta pusat kegiatan ekonomi masyarakat.
Perjuangan keras ini tidak siasia. Kemajuan Musi Rawas mendapatkan pengakuan, bahkan setingkat menteri. “Secara faktual, Musi Rawas telah bangkit dari daerah yang memiliki desa tertinggal menjadi desa maju berkarya. Ini akan dilaporkan secara resmi ke Presiden saat penyampaian pertanggungjawaban tahun 2014 mendatang,” ujar Men
BIoDATA :
Nama : H. Ridwan Mukti, MM
Tempat tanggal lahir : Lubuk Linggau, 21 Mei 1963
Istri : LIli Martiani Madari
Pendidikan : - Pasca sarjana univer-
sitas sriwijaya (s2)
- Universitas Islam Indone-
sia, jurusan akuntasi (s1)
Karier politik : - Bupati musi rawas periode
2005-2010, dan 2010-sekarang
- Anggota DPR RI periode 1999-
2004, 2004-2005 Fraksi Golkar
Saat acara pemeca-han rekor muri
untuk anak yang khatam al-qur’an
di musi rawas pak Bupati menghampiri salah satu warganya
untuk berbincang
FOTO
: TiT
aH/r
akya
T m
adan
i
profil
teri Negara Pembangunan Desa Ter tinggal (PDT) Republik Indonesia, Helmy Faizal Zaini saat kunjungan kerja ke Musi Rawas, April 2012. Adi/tHP
13
Mengapa Musi Rawas dulu dikatakan tertinggal?
Ada tiga indikator utama yang bisa kita perhatikan. Tiga hal tersebut adalah tingkat pendidikan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi
masyarakat. Di tahun 2005, 117 dari 268 desa yang ada
di Musi Rawas dikategorikan tertinggal. Ini
karena tiga indikator tadi sangat rendah. Masyarakat susah untuk mengakses pendidikan dan pelayanan kesehat an. Jalan tidak ada. Otomatis perekonomian masyarakat mati.
Lantas langkah apa yang anda laku
kan untuk mengatasinya?Kebutuhan pangan,
pendidikan, serta pelayanan kesehatan masyarakat harus kita penuhi. Inilah kebutuhan dasar masyarakat. Persoalannya, desadesa tertinggal itu kan tidak ada akses menuju ke sana. Maka kita bangun akses dulu. Kita
bangun jalan dan jembatan.Setelah itu kita dekat
kan fasilitas pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat. Kita bangun sekolahnya dan kita kirim gurunya. Kita bangun puskesmasnya lalu kita kirim bidannya. Kita aliri listrik desanya. Kita bangun pasarnya. Ini supaya guru dan bidan betah tinggal di desa. Pertumbuhan kuantitas kita iringi dengan kualitasnya.
Jika demikian apa bedanya dengan pembangunan yang dilakukan daerah lain?
Sebagian besar paradigma pembangunan di berbagai daerah itu dilihat dari pembangunan fisiknya. Tidak demikian di Musi Rawas. Saya menekankan pentingnya membangun karakter masyarakat. Saya menyebutnya dengan Musi Rawas Darussalam.
Apa maksudnya?Konsep Darussalam
dimaksudkan untuk membentuk masyarakat berakhlakul karimah. Apapun agamanya, pada prinsipnya masyarakat
harus semakin mendekatkan diri kepada Tuhannya. Masyarakat harus semakin rajin beribadah. Pemerintah harus mendukung hal ini.
Bagaimana hasilnya?Seperti anda lihat sendiri.
Akses desa terisloir kini terbuka. Roda perekonomian masyarakat berputar. Pelayanan pendidikan dan kesehatan kini lebih mudah dijang kau oleh masyarakat. Selain itu masyarakat Musi Rawas juga memiliki religiusitas yang bagus. Artinya terjadi keseimbang an antara jiwa dan raga.
Secara faktual, Musi Rawas sudah tidak lagi tertinggal. Kita tinggal menunggu peresmiannya di 2014 nanti. Adi
melepAs ketertinGGAlAn, menunGGu peresmiAn
Meskipun sempat merasa tersesat, namun Ridwan Mukti tahu bahwa jalan yang ia tempuh adalah benar. Sejak tahun 2005, Ridwan Mukti fokus untuk melepaskan Musi Rawas dari status kabupaten tertinggal. Apa saja usaha dan hasilnya? Berikut petikan wawancaranya
Saya usahakan untuk selalu menggunakan motor
-ridwan mukti-
Saya lebih enak kemana-mana menggunakan motor -ridwan mukti-
Selepas sholat Jumat, pak ridwan mukti menyempatkan berbicara dengan warga
Selepas Sholat Jumat seorang warga menghampiri pak ridwan mukti
FOTO
-FOT
O: a
de
iraw
an, T
iTaH
/rak
yaT
mad
ani
profil
Bersama warga Bupati musi rawas ridwan mukti meninjau daerah terisolir di daerah musi Banyuasin,
14Meskipun pemilihan kepala
daerah Sumatera Selatan baru dilangsungkan tahun depan, ribuan relawan RM menyata-kan siap untuk memenangkan Ridwan Mukti. Komitmen ini terlihat melalui antusiasme tinggi relawan saat Temu Relawan RM di Palembang (21/11)
Tercatat, 500 koordina-tor sekecamatan se Sumsel hadir di acara tersebut. “Seluruh relawan hingga tingkat ke-camatan sudah hadir di sini. Ini termasuk relawan yang berasal dari perbatasan-perbatasan Sumatera Selatan,” tutur Hairad, koordinator Relawan RM.
Relawan inilah yang nanti mengenalkan Ridwan Mukti kepada masyarakat. “Masyarakat harus tahu bahwa harapan untuk Sumatera Selatan yang lebih baik belum sirna. Masih ada pemimpin yang benar-benar bekerja untuk rakyat. Ridwan Mukti-lah orangnya,” ujar Anto, relawan asal OKU Timur.
Sementara itu Peter, rela-wan asal Musi Rawas berharap bahwa masyarakat se-Sumatera Selatan dapat merasakan kemajuan seperti yang ada di daerahnya. Sampai saat ini masih banyak desa terting-gal di Sumatera Selatan. “Kami pernah merasakannya, namun kini tidak lagi. Semoga daerah lain dapat merasakan kepem-impinan Ridwan Mukti seperti kami di Musi Rawas,” tuturnya.
Tanpa pengawalan khu-sus Ridwan Mukti menghadiri pelantikan tersebut. Ia juga lebih memilih bersantap siang ber-sama relawan daripada di ruang khusus. Calon gubernur Sumat-era Selatan 2013 ini menyadari benar bahwa tak mungkin keberhasilan akan tercapai tanpa peran aktif dari masyarakat.
“Saya ini sama saja seperti masyarakat lain. Dibesarkan oleh alam. Tumbuh di lingkungan keluarga miskin. Ini tak boleh terus terjadi. Mari kita berjuang bersama!” tegas Ridwan Mukti.
500 kordinAtor kecAmAtAn se sumsel siAp menAnGkAn ridwAn mukti
FOTO
-FOT
O: a
de
iraw
an, T
iTaH
/rak
yaT
mad
ani
galer
i
15PEMIMPINGAYABEDA
TTS RM 01MENDATAR1. Penghuni suatu negara3. Berusaha menemukan7. Adalah (Inggris)8. Menjual barang lebih murah
di luar negeri10. Merujuk kepada12. Ridwan Mukti ....... yang
Mengerti13. Menimbang-nimbang15. Lain17. Pasukan18. Lemah19. Kata sandang wanita yang
dihormati20. Tempat menjual aneka
kebutuhan22. Memahami28. Surat kabar ukuran kecil30. Makanan tradisional Indonesia
terbuat dari kedelai31. Perserikatan32. …..Mukti (Pemimpin yang Mengerti)33. Ridwan…… (Pemimpin yang Mengerti)
PERTANYAANMENURUN1. Satuan ukuran sudut lingkaran2. Kata ganti orang pertama jamak4. Pasangan Adam (Inggris)5. Antar Kota Antar Provinsi (Singkat)7. Inter-Governmental Group on
Indonesia (Singkat)6. Pasangan ayahanda9. Gagasan10. Peta (Inggris)11. Huruf arab ke-2512. …..Merah Indonesia (Organisasi
Kemanusiaan)14. Kegiatan15. Muara…..(Ibukota Musi Rawas)16. Paksa19. Catatan sejumlah nama21. Pikiran yang sulit dihilangkan22. Pemimpin revolusi Cina23. Provinsi paling utara di pulau
Sumatera24. Jenis kayu hitam yang sangat keras25. Bahan peledak26. 100 tahun27. Membabi buta29. Partikel bermuatan listrik
1 2 3 4 5 6
7
8 9 10 11
12
13 14 15 16
17 18
19 20 21
22 23 24 25
26 27
28 29 30
31
32 33
• Siapakah dia? a. alexander b. M. alex c. alex Noerdin
• apa jabataNNya? a. bupati b. kepala desa c. Camat
• Siapakah dia? a. Muhammad Ridwan b. Ridwan Mukti c. Mukti ali
kirim jawaban anda melalui SMS ke 08985995721caranya ketik : kUiSbEda(spasi)Nama(spasi)kota/kabupaten(spasi)jawaban gambar 1(spasi)jawaban gambar 2 contoh: KUISBEDA SUDARSO OKU 1ac 2aa
• Tebakkatayangterdapatpadakotakbertanda • GuntingkUpON ttS RM 01 beserta lembar jawaban• KirimkanjawabandisertaifotocopyKartuPengenal(KTP/SIM) ke pO. bOX 1217 paLEMbaNG paling lambat tgl 22 Desember 2012 (cap pos)• Akan dipilih 5 orang pemenang yang akan mendapatkan masing-masing Rp 500.000
kEtENtUaN
perhatikan kedua foto diatas, dan anda jawab pertanyaan berikut:
• apa jabataNNya? a. Menteri b. Gubernur c. Walikota
DAPATKANToTAl HADIAH
*
gambar 1 gambar 2
Rp 30jUTA*• SMS paling lambat tgl 25 Desember 2012• Satunomorhanyabolehkirim1xsms• 30orangpemenangakanmendapatkan masing-masing Rp. 1 juta
cUKUPKIRIM
SMSSEKAlI
SAjA
kuPoNTTS RM 01
jaWabaN:
NaMa: tELp/hp:
kuis
dApAtkAn totAl hAdiAh
rp 2,5jutA
16
Kemiskinan dan pengangguran di Sumatera Selatan semakin meningkat
kita butuh PEMIMPIN BARU bisa mensejahterakan
RAKYAT MENCARI PEMIMPIN YANG MENGERTI
Pendidikan tak cukup hanya gratistapi juga berkualitas.
Nasib guru harus diperhatikan agar sejahtera dan mampu
mendidik dengan baik.
RAKYAT MENCARI PEMIMPIN YANG MENGERTI
Sosok pemimpin ideal adalah pemimpin yang mau berkorban
untuk rakyat dan mau mendengar keluhan rakyat
RAKYAT MENCARI PEMIMPIN YANG MENGERTI
MUKTI ALIMANAGER EVENT ORGANIZER
RIDWAN A.RKETUA FOKUS
M. RIDWAN GURU SWASTA
rakyat mencari @rakyatmencari