Konversi Teks Anekdot "karma"
-
Upload
maulida-filzah -
Category
Education
-
view
145 -
download
15
Transcript of Konversi Teks Anekdot "karma"
TUGAS BAHASA INDONESIAMENGKONVERSI TEKS ANEKDOT
MENJADI TEKS DRAMA“Karma Pak RT dan Satpam”
KELOMPOK 5 :
ALDONA RINAD THALIA
HUKAMA NUR AKMAL
SEFIRA MAULIDA FILZAH
YOGA IMAN PAMBUDI
TEMA : Karma
LATAR : Maju
PENOKOHAN : Aldona sebagai Pengemis dan Jono
Hukama sebagai Narator dan Montir
Sefira sebagai Penjual pecel dan Joni
Yoga sebagai Pak RT dan Narator 2
PROPERTI :
Papan catur Keranjang Bungkus mobil Sarung, peci, kerudung, kemeja, kaos Alat bengkel Tali lawe Handphone Kertas minyak
KARMA PAK RT DAN SATPAM
Narator : Suatu hari di sebuah desa di Jombang ada Pak RT yang memiliki mobil baru dan memandanginya
Pak RT : (mengelus-elus mobilnya) bagus sekali mobilku ini
Narator : Kemudian penjual nasi pecel lewat di depan rumah pak RT
Penjual : (berjalan) Pak RT! Mau nasi pecel pak? Harganya 30.000 saja 1 porsinya
Pak RT : Eh,ada cantik. Bungkus 5 porsi ya
Penjual : Tunggu ya pak (membungkus nasi satu per satu)
Pak RT : Ini uangnya, ada sedikit bonus 50ribu buat mbak nya
Penjual : Wah terimakasih, pak. Sering-sering beli ya pak
Pak RT : Siap! (senyum)
Penjual : Eh,mobil baru ya pak. Bisa buat dinner dong?
Pak RT : Itu gampang, ada WA kan? Boleh dong minta nomernya?
Penjual : Catat ya pak, 0851234567888888
Pak RT : Stooopp! Panjang banget!
Penjual : Biasa lah ya Pak, nomernya orang manis cantik unyuk ya begitu (mengibaskan kerudung). Pak, selfie yuk! Biar hitzz getoh
Pak RT : Oke. Apa sih yang nggak buat kamu
Penjual : Jadi maluuu. (mengeluarkan hp nya dan berfoto) Oke pak saya pergi dulu ya. Capcuuss
Narator : Tak lama, ada sosok pengemis yang kelaparan menghampiri pak RT yang sedang membawa nasi bungkusnya
Pengemis : Pak.. Minta nasi nya pak, saya belum makan 2bulan pak..
Pak RT : Kamu itu apa-apaan masih kecil sudah mengemis. Pergi! Ini semua saya yang makan
Pengemis : Astaghfirullah.. Pejabat macam apa bapak ini, uang banyak malah meladeni cewek cantik. Allah maha adil pak, hati-hati saja. Maaf mengganggu.
Pak RT : Ngomong apa sih kamu. Memang mengganggu sekali.
Narator : Pak RT pun menghabiskan nasi pecel nya dan ingat bahwa marak pencurian di desanya. Pak RT pun khawatir dengan mobilnya dan RT menuju ke pos kamling untuk memerintah Jono dan Joni bersiaga.
Sementara itu, Jono dan Joni sedang bermain catur.
Jono : Yee aku menang! (berteriak kesenangan)
Joni : Itu memang aku yang mengalah! Kan aku baik
Jono : (menguap) hoam, aku ngantuk. Tidur saja yuk (menoleh ke Joni)
Jono : Ya ampun, sudah tidur duluan si kampret ini (tidur juga)
Narator : Pak RT mengambil tindakan karena melihat Jono dan Joni tidur
Pak RT : Byurrr! (menyiram seember air kepada Jono dan Joni)
Jono,Joni : Banjir! Tsunami! Badai! Halilintar! (kaget tak karuan)
Pak RT : Bangun! Baru siang bolong begini kok tidur! Kerja!
Jono : Maaf pak
Joni : Iya pak, kami khilaf
Pak RT : Baiklah saya maafkan kali ini
Jono : Terimakasih pak
Joni : Yeee! (kegirangan) ngomong-ngomong ada apa pak kesini?
Pak RT : Bulan-bulang ini sering terjadi pencurian. Saya khawatir rumah saya dimasuki oleh maling. Jadi kalian harus bersiaga. Lapor ke saya jika ada yang mencurigakan.
Jono,Joni : Siap 85! (hormat)
Pak RT : 86 yang benar (tepuk jidat)
Joni : Sama saja pak
Narator : Hari sudah sore dan Pak RT kembali ke rumah.
Malamnya, ada seseorang lewat di depan pos kamling membawa peralatan
Jono : Hei berhenti!mau apa kamu kesini?
Montir : anu pak, ada urusan dengan pak RT
Joni : Kamu ngapain bawa alat-alat bengkel begini? Mau membobol mobil pak rt ya?
Montir : Tidak pak,saya bukan pencuri
Jono : Halah, alasan saja kamu ini
Narator : Lalu, ada seseorang yang tampan lewat di depan pos kamling
Orang asing : Permisi, pak.. saya mau lewat
Joni : Silahkan mas !
Montir : Lho pak dia kok boleh lewat sedang saya tidak?
Jono : Tampangmu mencurigakan,jadi kamu saya ikat disini dulu! (mengikat montir)
Joni : Hmmm,kita hajar saja dia!
Montir : Jangan pak, saya tidak bersalah!
Jono : Sudah hajar saja, biar insyaf!
Montir : Ampun pak! (memohon-mohon)
(Buk buk buk)
(Joni dan Jono memukuli montir)
Narator : Orang tersebut menjadi babak belur dengan kondisi terikat. Kemudian lewatlah sesosok tampan yang diperbolehkan lewat oleh Jono dan Joni
Orang asing : Pulang dulu, Pak!
Jono : Oh ya, hati-hati di jalan!
Joni : Awas nabrak pohon ya!
( Jono memukul kepala Joni)
Narator : 30 menit kemudian, Pak RT lari dengan tergesa-gesa dan wajah yang pucat menuju pos kamling
Pak RT : Hei Kalian! Onderdil mobil baru saya yang begitu mahal hilang dicuri! Apa kalian tidak melihat orang yang mencurigakan lewat sini?
Jono : Kami lihat, Pak. Kami mengikatnya.Mungkin dia yang mencuri!
Joni : Ini pak orangnya (membawa montir ke hadapan Pak RT)
Pak RT : Lho ini kan montir yang saya panggil untuk mencuci mobil baru saya! Haduuh, mungkin kejadian pencurian ini karma. Saya tidak memberi makan pengemis.
Montir : Tidak Pak RTnya, tidak satpamnya,sama-sama jahat. Makanya jangan menilai orang hanya dari luarnya! Lepaskan saya sekarang.
Pak RT : Kamu tidak apa-apa? (melepas ikatan)
Montir : Tidak apa-apa bagaimana. Sakit semua!. Pokoknya mereka saya tuntut. (marah)
Jono,Joni : Ampun pak! Maafkan kami
Montir : Sudah terlambat. Jalani saja.
Narator : Sambil menahan malu, Jono dan Joni diantar Pak RT ke kantor polisi.