Kontrol Instrumen p2 Pm

32
INSTRUMEN P2 PENYAKIT MENULAR 1 PROGRAM P2 ML DAN P2 BB 1.1.Tujuan Program P2ML dan P2BB tertuang dalam buku pedoman program. Definisi Operasional : Program-program P2ML dan P2BB di puskesmas memiliki buku pedoman (juklak,juknis) Program. 0 = Tidak satu pun program memiliki buku pedoman 1 = Hanya satu program yang memiliki buku pedoman. 2 = Ada dua program yang memiliki buku pedoman 3 = Ada tiga program yang memiliki buku pedoman 4 = Ada empat program yang memiliki buku pedoman 5 = Lebih atau sama dengan 5 program memiliki buku pedoman 2.1 Puskesmas memiliki dokumen perencanaan kegiatan Program P2ML dan P2BB*) Definisi Operasional : Seluruh kegiatan program P2ML (ISPA, Diare, TB, Kusta) dan P2BB (Zoonosis dan Arbovirosis) yang ada di puskesmas tercantum dalam dokumen perencanaan puskesmas 0 = Tidak ada perencanaan puskesmas 1 = Tidak ada perencanaan namun ada kegiatan programP2ML dan P2BB 2 = Ada perencanaan, yang meliputi 3 program 3 = Ada perencanaan, yang meliputi 4 program 4 = Ada perencanaan, yang meliputi 5 program 5 = Ada perencanaan, yang meliputi >5 program 3.1.Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas terselenggaranya pengendalian penyakit diwilayah kerjanya. Definisi Operasional : Terdapatnya pembagian tugas sesuai dengan kompetensi sumber

description

aass

Transcript of Kontrol Instrumen p2 Pm

Page 1: Kontrol Instrumen p2 Pm

INSTRUMEN P2 PENYAKIT MENULAR

1 PROGRAM P2 ML DAN P2 BB1.1. Tujuan Program P2ML dan P2BB tertuang dalam buku pedoman

program.

Definisi Operasional : Program-program P2ML dan P2BB di puskesmas memiliki buku pedoman (juklak,juknis) Program. 0 = Tidak satu pun program memiliki buku pedoman

1 = Hanya satu program yang memiliki buku pedoman.

2 = Ada dua program yang memiliki buku pedoman

3 = Ada tiga program yang memiliki buku pedoman

4 = Ada empat program yang memiliki buku pedoman

5 = Lebih atau sama dengan 5 program memiliki buku pedoman

2.1 Puskesmas memiliki dokumen perencanaan kegiatan Program P2ML dan P2BB*)

Definisi Operasional :Seluruh kegiatan program P2ML (ISPA, Diare, TB, Kusta) dan P2BB (Zoonosis dan Arbovirosis) yang ada di puskesmas tercantum dalam dokumen perencanaan puskesmas

0 = Tidak ada perencanaan puskesmas

1 = Tidak ada perencanaan namun ada kegiatan programP2ML dan P2BB

2 = Ada perencanaan, yang meliputi 3 program

3 = Ada perencanaan, yang meliputi 4 program

4 = Ada perencanaan, yang meliputi 5 program

5 = Ada perencanaan, yang meliputi >5 program

3.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas terselenggaranya pengendalian penyakit diwilayah kerjanya.Definisi Operasional :Terdapatnya pembagian tugas sesuai dengan kompetensi sumber daya yang ada

0 = Ada pembagian tugas

1 = Petugas memiliki tugas lebih dari 3 Program tanpa surat tugas

2 = Petugas memiliki tugas 3 Program dengan 1-2 program disertai

Page 2: Kontrol Instrumen p2 Pm

ada surat tugas

3 = Petugas memiliki tugas 3 Program dan semuannya ada surat tugas

4 = Petugas memiliki tugas 2 Program dan hanya 1 program ada surat tugas

5 = Petugas memiliki tugas 2 Program dan ada surat tugas untuk ke 2 program

3.2. Kepala puskesmas bertanggungjawab dalam pengendalian penyakit Flu Burung (H5N1)

Definisi Operasional :Kepala puskesmas pernah mengikuti sosialisasi penyakit Flu Burung (H5N1) dan Swine Flue (H1N1) serta mensosialisasikan kepada staf puskesmas

0 = Belum pernah mendapat sosialisasi

1 = Pernah mendapat sosialisasi

2 = Pernah mendapat sosialisasi dan mensosialisasikan kepada seluruh staf puskesmas

3 = Pernah mendapat sosialisasi dan mensosialisasikan kepada seluruh staf puskesmas dan menunjuk salah satu petugas sebagai pengelola program Flu Burung

4 = Pernah mendapat sosialisasi dan mensosialisasikan kepada seluruh staf puskesmas dan menunjuk salah satu petugas pengelola program Flu Burung disertai surat tugas

5 = Pernah mendapat sosialisasi dan mensosialisasikan kepada seluruh staf puskesmas dan menunjuk salah satu petugas pengelola program Flu Burung disertai surat tugas dan mensosialisasikan ke masyarakat.

5.1 Puskesmas memiliki buku pedoman/juklak/juknis

Definisi Operasional (DO)SOP pelayanan program P2ML dan P2BB tertuang dalam buku pedoman/juklak/juknis.

0 = Tidak satu pun program membuat SOP pelayanan program P2ML dan P2BB sesuai buku pedoman / juklak/juknis

1 = Hanya satu pun program membuat SOP pelayanan program

Page 3: Kontrol Instrumen p2 Pm

P2ML dan P2BB sesuai buku pedoman / juklak/juknis

2 = Ada dua program membuat SOP pelayanan program P2ML dan P2BB sesuai buku pedoman / juklak/juknis

3 = Ada tiga program membuat SOP pelayanan program P2ML dan P2BB sesuai buku pedoman / juklak/juknis

4 = Ada empat program membuat SOP pelayanan program P2ML dan P2BB sesuai buku pedoman / juklak/juknis

5 = Lebih atau sama dengan program membuat SOP pelayanan program P2ML dan P2BB sesuai buku pedoman / juklak/juknis

6.1 Program pendidikan atau pelatihan bagi pelaksana Program P2ML dan PPBB

Definisi Operasional (DO) :Pendidikan atau pelatihan yang diikuti oleh petugas program P2ML dan P2 BB dalam 2 tahun terakhir baik di tingkat kab/kota maupun provinsi.

0 = Tidak ada petugas yang mengikuti pendidikan atau pelatihan dalam 2 tahun terakhir

1 = Ada petugas yang mengikuti pendidikan atau pelatihan dalam 2 tahun terakhir sesuai permintaan kab/kota

2 = Ada petugas yang mengikuti pendidikan atau pelatihan atas keinginan pelaksana program

3 = Kepala puskesmas mengajukan petugas untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan

4 = Kepala puskesmas merencanakan kegiatan pendidikan atau pelatihan bagi pelaksana program

5 = Kepala puskesmas bersama seluruh petugas pelaksana program mengadakan pelatihan secara mandiri

6.2 Kepala Puskesmas membina kemampuan petugas pelaksana program P2 ML dan P2 BB

Definisi Operasional (DO) :Adanya pertemuan rutin yang mengkaji pelaksanaan program P2 ML dan

P2 BB

0 =

Tidak ada pertemuan rutin

Page 4: Kontrol Instrumen p2 Pm

1 = Ada pertemuan namun tidak rutin yang membahas pelaksanaan kegiatan

2 =

Ada pertemuan rutin yang membahas pelaksanaan kegiatan

3 = Ada pertemuan namun tidak rutin berupa pembinaan ketrampilan pelaksanaan program

4 = Ada pertemuan rutin berupa pembinaan ketrampilan pelaksanaan program dan baru sebagian program yang terbina

5 = Semua program telah mendapat pembinaan ketrampilan pada pertemuan rutin

7.1. Kepala puskesmas mengikuti rapat koordinasi lintas program dan lintas sektor tingkat kecamatan

Definisi OperasionalKepala puskesmas menyampaikan permasalahan kesehatan diwilayah kerja puskesmas pada rapat koordinasi (Rakor) tingkat kecamatan.

0 = Belum pernah mengikuti Rakor

1 = Pernah mengikuti rapat Rakor

2 = Mengikuti rapat koordinasi dan mendapat giliran 1 (satu) kali menyampaikan situasi kondisi masalah kesehatan

3 = Mengikuti rapat koordinasi dan mendapat giliran 2 (dua) kali menyampaikan situasi kondisi masalah kesehatan

4 = Mengikuti rapat koordinasi dan mendapat giliran 3 (tiga-lima) kali menyampaikan situasi kondisi masalah kesehatan

5 = Mengikuti rapat koordinasi dan mendapat 4 (empat) kali menyampaikan situasi kondisi masalah kesehatan

7.2. Kepala Puskesmas menkoordinasi pengendalian penyakit di wilayah kerja puskesmas

Definisi Operasional :Puskesmas menyelenggarakan Loka Karya Mini (LOKMIN)

0 = Belum pernah mengadakan LOKMIN

1 = LOKMIN 1 kali per tahun

Page 5: Kontrol Instrumen p2 Pm

2 = LOKMIN 2 kali per tahun

3 = LOKMIN 3 kali per tahun

4 = LOKMIN 4 kali per tahun

5 = Ada rencana tindak lanjut hasil LOKMIN

7.3. Program P2 ML dan P2 BB menyampaikan analisis situasi program dalam LOKBUL (loka karya bulanan) yang dipimpin kepala puskesmas

Definisi OperasionalLOKBUL merupakan media menyampaikan perkembangan program.

0 = Belum pernah ada LOKBUL

1 = 1-3 kali dalam setahun dan hanya sebagian program presentasi program

2 = 4-6 kali dalam setahun dan hanya sebagian program presentasi program

3 = 7-9 kali dalam setahun dan sebagian besar program presentasi program

4 = 10-12 kali dalam setahun dan sebagian besar program presentasi program

5 = 10-12 kali dalam setahun dan semua program presentasi program

2 PROGRAM P2 TB1.2. Program P2 TB memiliki target penemuan kasus baru

Definisi Operasional : Target penemuan kasus baru dihitung berdasarkan 107/100.000 penduduk wilayah kerja puskesmas.

0 = Tidak memiliki target dan sasaran

1 = Memiliki target berdasarkan distribusi dari kab/kota namun tidak terdokumentasikan

2 = Memiliki target berdasarkan distribusi dari kab/kota dan terdokumentasikan

Page 6: Kontrol Instrumen p2 Pm

3 = Memiliki target hasil penghitungan puskesmas namun tidak tepat.

4 = Memiliki target hasil penghitungan puskesmas namun tidak terdokumentasikan

5 = Memiliki target hasil penghitungan puskesmas secara tepat dan terdokumentasikan

2.2. Perencanaan kegiatan P2 TB di puskesmas

Definisi OperasionalPerencanaan dibuat dan terdapat unsur sasaran,target, lokasi, waktu, pelaksana, dan biaya

0 = Tidak ada perencanaan

1 = Ada perencanaan

2 = Ad.1. dengan sasaran dan target

3 = Ad.2. lokasi, waktu

4 = Ad.3. pelaksana

5 = Ad.4. biaya

2.3. Pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 TB di puskesmas Definisi OperasionalPencatatan dan pelaporan yaitu tercatat dan terlaporkannya kegiatan penemuan kasus dan pengobatan kasus TB dengan menggunakan Form Surveilans TB (01,02,03,04, 05,06,09,10)

0 = Tidak ada kegiatan program TB

1 = Ada kegiatan program TB

2 = Ada kegiatan TB, namun tidak memiliki form surveilans TB

3 = Ada kegiatan TB, memiliki form surveilans TB terisi tidak lengkap

4 = Ada kegiatan TB, memiliki form surveilans TB terisi lengkap dan terlaporkan

5 = Ada kegiatan TB, memiliki form surveilans TB terisi lengkap dan terlaporkan tepat waktu

3.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab dan menkoordinir Kegiatan P2 TB

Definisi Operasional :

Page 7: Kontrol Instrumen p2 Pm

Petugas P2 TB memiliki surat tugas, uraian tugas, perencanaan, pencatatan dan pelaporan yang diketahui oleh kepala puskesmas

0 = Tidak ada petugas P2 TB

1 = Ada petugas P2TB mempunyai surat penugasan atau uraian tugas

2 = Ada petugas P2TB mempunyai surat penugasan dan uraian tugas

3 = Ada petugas P2TB mempunyai surat penugasan , uraian tugas dan dokumen perencanaan

4 = Ada petugas P2TB mempunyai surat penugasan, uraian tugas, dokumen perencanaan mempunyai pencatatan dan pelaporan

5 = Ada petugas P2TB mempunyai surat penugasan, uraian tugas, dokumen perencanaan, pencatatan dan pelaporan dan diketahui oleh kepala puskesmas

3.3. Petugas P2 TB memiliki tenaga pelaksana program yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan tugas dan jabatannya

Definisi Operasional :Petugas TB memiliki pendidikan minimal D3 dan telah mengikuti pelatihan program yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Provinsi.

0 = Tidak memiliki pendidikan D3, dan belum pelatihan

1 = Pendidikan belum D3, dan telah mengikuti pertemuan program

2 = Pendidikan belum D3, tapi telah pelatihan program

3 = Pendidikan D3, belum mendapat pelatihan dan belum pernah mengikuti pertemuan tingkat Kab./Kota

4 = Pendidikan D3, dan telah mengikuti pertemuan di tingkat kabupaten/kota

5 = Pendidikan D3, dan telah pelatihan

4.1 Pelayanan Program TB

Definisi Operasional (DO)Pelayanan TB terdiri atas format pencatatan dan pelaporan, laboratorium program P2 TB dan obat TB.0 = Tidak ada kegiatan program P2 TB

Page 8: Kontrol Instrumen p2 Pm

1 = Ada Kegiatan program TB dengan format pencatatan, pelaporan

2 = Ad.1. ada kegiatan laboratorium namun belum untuk Program P2 TB

3 = Ad.2. Ada kegiatan laboratorium untuk P2 TB namun tenaga belum terlatih

4 = Ad.3. tenaga terlatih

5 = Ad.4. kecukupan obat TB

5.2 P2 TB memiliki alur pencegahan dan pengendalian TB Paru

Definisi Operasional :Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus dan memiliki alur tatalaksana yang tertuang didalam pedoman P2 TB

0 = Tidak ada buku pedoman

1 = Ada buku pedoman

2 = Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus, tetapi tidak mempunyai buku pedoman

3 = Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus, dan mempunyai buku pedoman

4 = Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus, mempunyai buku pedoman, dan mempunyai alur tata laksana kasus TB Paru

5 = Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus, mempunyai buku pedoman, dan mempunyai alur tata laksana kasus TB Paru serta terpampang di ruang pemeriksaan

7.4. Petugas program P2 TB melakukan rencana tindak lanjut melalui pengolahan dan analisa data.

Definisi OperasionalHasil kegiatan disajikan dalam bentuk tabel/grafik/map dan ada rencana tindak lanjut.

0 = Tidak ada laporan program

1 = Ada laporan program setiap triwulan

2 = Ada laporan program, tidak setiap triwulan ada penyajian

Page 9: Kontrol Instrumen p2 Pm

tabel/grafik/map

3 = Ada laporan program, setiap triwulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik /map

4 = Ada laporan program, setiap triwulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik/map dan dilakukan analisa,

5 = Ada laporan program, setiap triwulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik dan dilakukan analisa, disertai rencana tindak lanjut

3 PROGRAM P2 ISPA1.3. Program P2 ISPA memiliki target penemuan kasus baru pada bayi

dan balita

Definisi Operasional : Target penemuan kasus baru dihitung berdasarkan rumus 1o% dari penduduk bayi dan balita wilayah kerja puskesmas.

0 = Tidak memiliki target dan sasaran

1 = Memiliki target berdasarkan distribusi dari kab/kota namun tidak terdokumentasikan

2 = Memiliki target berdasarkan distribusi dari kab/kota dan terdokumentasikan

3 = Memiliki target hasil penghitungan puskesmas namun tidak tepat.

4 = Memiliki target hasil penghitungan puskesmas namun tidak terdokumentasikan

5 = Memiliki target hasil penghitungan puskesmas secara tepat dan terdokumentasikan

2.4. Perencanaan kegiatan P2 ISPA di puskesmas Definisi Operasional

Perencanaan dibuat dan terdapat unsur sasaran,target, lokasi, waktu, pelaksana, dan biaya

0 = Tidak ada perencanaan

1 = Ada perencanaan

2 = Ad.1. dengan sasaran dan target

3 = Ad.2. lokasi, waktu

Page 10: Kontrol Instrumen p2 Pm

4 = Ad.3. pelaksana

5 = Ad.4. biaya

2.5. Pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 ISPA di puskesmas Definisi OperasionalPencatatan dan pelaporan yaitu tercatat dan terlaporkannya kegiatan penemuan kasus dan tatalaksana Pneumonia dalam Form pencatatan dan pelaporan P2 ISPA

0 = Tidak ada kegiatan program P2 ISPA

1 = Ada kegiatan program ISPA

2 = Ada kegiatan ISPA, namun tidak memiliki form P2 ISPA

3 = Ada kegiatan ISPA, memiliki form P2 ISPA terisi tidak lengkap

4 = Ada kegiatan ISPA, memiliki form P2 ISPA terisi lengkap dan terlaporkan

5 = Ada kegiatan ISPA, memiliki form P2 ISPA terisi lengkap dan terlaporkan tepat waktu

3.4. Kepala Puskesmas bertanggung jawab dan menkoordinir Kegiatan P2 ISPA Definisi Operasional :Petugas P2 ISPA memiliki surat tugas, uraian tugas, perencanaan, pencatatan dan pelaporan yang diketahui oleh kepala puskesmas.

0 = Tidak ada petugas P2 ISPA

1 = Ada petugas P2 ISPA mempunyai surat penugasan atau uraian tugas

2 = Ada petugas P2 ISPA mempunyai surat penugasan dan uraian tugas

3 = Ada petugas P2 ISPA mempunyai surat penugasan, uraian tugas dan dokumen perencanaan

4 = Ada petugas P2 ISPA mempunyai surat penugasan, uraian tugas, dokumen perencanaan dan mempunyai pencatatan dan pelaporan

5 = Ada petugas P2 ISPA mempunyai surat penugasan, uraian tugas, dokumen perencanaan, mempunyai pencatatan dan pelaporan dan diketahui oleh kepala puskesmas

3.5. Petugas P2 ISPA memiliki tenaga pelaksana program yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan tugas dan jabatannya

Page 11: Kontrol Instrumen p2 Pm

Definisi Operasional :Petugas P2 ISPA memiliki pendidikan minimal D3 dan telah mengikuti pelatihan program yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Provinsi.

0 = Tidak memiliki pendidikan D3, dan belum pelatihan

1 = Pendidikan belum D3, dan telah mengikuti pertemuan program

2 = Pendidikan belum D3, tapi telah pelatihan program

3 = Pendidikan D3, belum mendapat pelatihan dan belum pernah mengikuti pertemuan tingkat Kab./Kota

4 = Pendidikan D3, dan telah mengikuti pertemuan di tingkat kabupaten/kota

5 = Pendidikan D3, dan telah pelatihan

4.2 Pelayanan Program ISPA

Definisi Operasional (DO)Fasilitas pelayanan ISPA terdiri atas format pencatatan dan pelaporan, timer untuk pemeriksaan tarikan nafas dan obat.0 = Tidak ada kegiatan program P2 ISPA

1 = Ada Kegiatan program P2 ISPA

2 = Ad.1. dengan format pencatatan, pelaporan

3 = Ad.2. memiliki timer

4 = Ad.3. obat

5 = Ad.4. kecukupan obat

5.3 P2 ISPA melakukan tatalaksana kasus ISPA sesuai dengan Pedoman

Definisi Operasional : Petugas Program P2 ISPA mampu menjelaskan tatalaksana dan memiliki pedoman tatalaksana ISPA

0 = Tidak ada buku pedoman

1 = Ada buku pedoman

2 = Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus, tetapi tidak mempunyai buku pedoman

3 = Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus, dan mempunyai

Page 12: Kontrol Instrumen p2 Pm

buku pedoman

4 = Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus, mempunyai buku pedoman, dan mempunyai alur tata laksana kasus ISPA

5 = Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus, mempunyai buku pedoman, dan mempunyai alur tata laksana Kasus ISPA serta terpampang di ruang pemeriksaan

7.5. Petugas program P2 ISPA melakukan rencana tindak lanjut melalui pengolahan dan analisa data.

Definisi OperasionalHasil kegiatan disajikan dalam bentuk tabel/grafik/map dan ada rencana tindak lanjut.

0 = Tidak ada laporan program

1 = Ada laporan program setiap bulan

2 = Ada laporan program, tidak setiap bulan ada penyajian tabel/grafik/map

3 = Ada laporan program, setiap bulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik /map

4 = Ada laporan program, setiap bulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik/map dan dilakukan analisa,

5 = Ada laporan program, setiap bulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik dan dilakukan analisa, disertai rencana tindak lanjut

4 PROGRAM P2 DIARE1.4. Program P2 DIARE memiliki target penemuan kasus baru

Definisi Operasional : Target penemuan kasus baru dihitung berdasarkan 411/1000 penduduk bayi dan balita wilayah kerja puskesmas.

0 = Tidak memiliki target dan sasaran

1 = Memiliki target berdasarkan distribusi dari kab/kota namun tidak terdokumentasikan

2 = Memiliki target berdasarkan distribusi dari kab/kota dan terdokumentasikan

Page 13: Kontrol Instrumen p2 Pm

3 = Memiliki target hasil penghitungan puskesmas namun tidak tepat.

4 = Memiliki target hasil penghitungan puskesmas namun tidak terdokumentasikan

5 = Memiliki target hasil penghitungan puskesmas secara tepat dan terdokumentasikan

2.6. Prencanaan kegiatan P2 Diare di puskesmasDefinisi OperasionalPerencanaan dibuat dan terdapat unsur sasaran,target, lokasi, waktu, pelaksana, dan biaya

0 = Tidak ada perencanaan

1 = Ada perencanaan

2 = Ad.1. dengan sasaran dan target

3 = Ad.2. lokasi, waktu

4 = Ad.3. pelaksana

5 = Ad.4. biaya

2.7. Pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 DIARE di puskesmas Definisi OperasionalPencatatan dan pelaporan yaitu tercatat dan terlaporkannya kegiatan penemuan kasus dan tatalaksana DIARE dalam Form pencatatan dan pelaporan P2 DIARE

0 = Tidak ada kegiatan program P2 DIARE

1 = Ada kegiatan program P2 DIARE

2 = Ada kegiatan P2 DIARE, namun tidak memiliki form P2 DIARE

3 = Ada kegiatan P2 DIARE, memiliki form P2 DIARE terisi tidak lengkap

4 = Ada kegiatan P2 DIARE, memiliki form P2 DIARE terisi lengkap dan terlaporkan

5 = Ada kegiatan P2 DIARE, memiliki form P2 DIARE terisi lengkap dan terlaporkan tepat waktu

3.6. Kepala Puskesmas bertanggung jawab dan menkoordinir Kegiatan P2 Diare

Definisi Operasional :Petugas P2 Diare memiliki surat tugas, uraian tugas, perencanaan, pencatatan dan pelaporan

Page 14: Kontrol Instrumen p2 Pm

yang diketahui oleh kepala puskesmas0 = Tidak ada petugas P2 Diare

1 = Ada petugas P2 DIare mempunyai surat penugasan atau uraian tugas

2 = Ada petugas P2 Diare mempunyai surat penugasan dan uraian tugas

3 = Ada petugas P2 Diare mempunyai surat penugasan, uraian tugas dan dokumen perencanaan

4 = Ada petugas P2 Diare mempunyai surat penugasan, uraian tugas, dokumen perencanaan dan mempunyai pencatatan dan pelaporan

5 = Ada petugas P2 Diare mempunyai surat penugasan, uraian tugas, dokumen perencanaan, mempunyai pencatatan dan pelaporan dan diketahui oleh kepala puskesmas

3.7. Petugas P2 Diare memiliki tenaga pelaksana program yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan tugas dan jabatannya

Definisi Operasional :Petugas P2 Diare memiliki pendidikan minimal D3 dan telah mengikuti pelatihan program yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Provinsi.

0 = Tidak memiliki pendidikan D3, dan belum pelatihan

1 = Pendidikan belum D3, dan telah mengikuti pertemuan program

2 = Pendidikan belum D3, tapi telah pelatihan program

3 = Pendidikan D3 tapi belum mendapat pelatihan dan belum pernah mengikuti pertemuan tingkat Kab./Kota

4 = Pendidikan D3, dan telah mengikuti pertemuan di tingkat kabupaten/kota

5 = Pendidikan D3, dan telah pelatihan

4.3 Pelayanan Program Diare

Definisi Operasional (DO)Fasilitas pelayanan Diare terdiri atas format pencatatan dan pelaporan, oralit,zinc, antibiotika, infus.

0 = Tidak ada kegiatan program P2 Diare

Page 15: Kontrol Instrumen p2 Pm

1 = Ada Kegiatan program P2 Diare

2 = Ad.1. dengan format pencatatan, pelaporan

3 = Ad.2. tersedia oralit dan antibiotika

4 = Ad.3. tersedia infuse

5 = Ad.4. zinc

5.4 Terkendalinya Diare melalui kegiatan program yang terorganisir

Definisi Operasional : Petugas Program P2 Diare mampu menjelaskan tatalaksana dan memiliki pedoman tatalaksana kasus

0 = Tidak ada buku pedoman

1 = Ada buku pedoman

2 = Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus, tetapi tidak mempunyai buku pedoman

3 = Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus, dan mempunyai buku pedoman

4 = Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus, mempunyai buku pedoman, dan mempunyai alur tata laksana kasus P2 Diare

5 = Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus, mempunyai buku pedoman, dan mempunyai alur tata laksana Kasus P2 Diare serta terpampang di ruang pemeriksaan

7.6. Petugas program P2 Diare melakukan rencana tindak lanjut melalui pengolahan dan analisa data.

Definisi OperasionalHasil kegiatan disajikan dalam bentuk tabel/grafik/map dan ada rencana tindak lanjut.

0 = Tidak ada laporan program

1 = Ada laporan program setiap bulan

2 = Ada laporan program, tidak setiap bulan ada penyajian tabel/grafik/map

3 = Ada laporan program, setiap bulan disajikan dalam bentuk

Page 16: Kontrol Instrumen p2 Pm

tabel/grafik /map

4 = Ada laporan program, setiap bulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik/map dan dilakukan analisa,

5 = Ada laporan program, setiap bulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik dan dilakukan analisa, disertai rencana tindak lanjut

5 PROGRAM P2 KUSTA1.5. Program P2 Kusta memiliki tujuan menurunkan angka kecacatan

TK 2 pada kasus baru kusta melalui penemuan dini kasus diantaranya dengan melakukan kontak survei pada setiap kasus baru.

Definisi Operasional : Kontak survei dilakukan pada setiap kasus baru dengan menggunakan format kontak survei P2 Kusta dan ada kegiatan tindak lanjut terhadap kasus baru yang ditemukan.

0 = Tidak memiliki format kontak survey

1 = Melakukan kegiatan kontak survei kasus baru kusta tanpa melakukan pencatatan

2 = Melakukan kegiatan kontak survei kasus baru kusta tercatat namun bukan dalam format kontak survei kasus baru kusta

3 = Melakukan kegiatan kontak survei pada kasus baru kusta diantara kasus yang ada, tercatat dalam format kontak survei kasus baru kusta

4 = Melakukan kegiatan kontak survei pada seluruh kasus baru yang ada, tercatat dalam format kontak survei kasus baru kusta

5 = Melakukan kegiatan kontak survei pada seluruh kasus baru yang ada, tercatat dalam format kontak survei disertai tindak lanjut.

2.8. Perencanaan kegiatan P2 KUSTA di puskesmasDefinisi OperasionalPerencanaan dibuat dan terdapat unsur sasaran,target, lokasi, waktu, pelaksana, dan biaya

0 = Tidak ada perencanaan

1 = Ada perencanaan

2 = Ad.1. dengan sasaran dan target

Page 17: Kontrol Instrumen p2 Pm

3 = Ad.2. lokasi, waktu

4 = Ad.3. pelaksana

5 = Ad.4. biaya

2.9. Pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 KUSTA di puskesmas Definisi OperasionalPencatatan dan pelaporan yaitu tercatat dan terlaporkannya kegiatan penemuan kasus dan tatalaksana KUSTA dalam Form pencatatan dan pelaporan P2 KUSTA

0 = Tidak ada kegiatan program P2 KUSTA

1 = Ada kegiatan program P2 KUSTA

2 = Ada kegiatan P2 KUSTA, namun tidak memiliki form P2 KUSTA

3 = Ada kegiatan P2 KUSTA, memiliki form P2 KUSTA terisi tidak lengkap

4 = Ada kegiatan P2 KUSTA, memiliki form P2 KUSTA terisi lengkap dan terlaporkan

5 = Ada kegiatan P2 KUSTA, memiliki form P2 KUSTA terisi lengkap dan terlaporkan tepat waktu

3.8. Kepala Puskesmas bertanggung jawab dan menkoordinir Kegiatan P2 Kusta Definisi Operasional :Petugas P2 Kusta memiliki surat tugas, uraian tugas, perencanaan, pencatatan dan pelaporan yang diketahui oleh kepala puskesmas

0 = Tidak ada petugas P2 Kusta

1 = Ada petugas P2 Kusta mempunyai surat penugasan atau uraian tugas

2 = Ada petugas P2 Kusta mempunyai surat penugasan dan uraian tugas

3 = Ada petugas P2 Kusta mempunyai surat penugasan, uraian tugas dan dokumen perencanaan

4 = Ada petugas P2 Kusta mempunyai surat penugasan, uraian tugas, dokumen perencanaan dan mempunyai pencatatan dan pelaporan

5 = Ada petugas P2 Kusta mempunyai surat penugasan, uraian tugas, dokumen perencanaan, mempunyai pencatatan dan pelaporan dan

Page 18: Kontrol Instrumen p2 Pm

diketahui oleh kepala puskesmas

3.9. Petugas P2 Kusta memiliki tenaga pelaksana program yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan tugas dan jabatannya

Definisi Operasional :Petugas P2 Kusta memiliki pendidikan minimal D3 dan telah mengikuti pelatihan program yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Provinsi.

0 = Tidak memiliki pendidikan D3, dan belum pelatihan

1 = Pendidikan belum D3, dan telah mengikuti pertemuan program

2 = Pendidikan belum D3, tapi telah pelatihan program

3 = Pendidikan D3 tapi belum mendapat pelatihan dan belum pernah mengikuti pertemuan tingkat Kab./Kota

4 = Pendidikan D3, dan telah mengikuti pertemuan di tingkat kabupaten/kota

5 = Pendidikan D3, dan telah pelatihan

4.4 Pelayanan Program Kusta

Definisi Operasional (DO)Pelayanan Kusta terdiri atas format pencatatan dan pelaporan, MDT.

0 = Tidak ada kegiatan program P2 Kusta

1 = Ada Kegiatan program P2 Kusta

2 = Ad.1. dengan format pencatatan dan pelaporan tidak lengkap

3 = Ad.1. dengan format pencatatan dan pelaporan lengkap

4 = Ad.3. tersedia MDT

5 = Ad.4. tenaga terlatih

5.5 Pencegahan kecacatan (POD) dilakukan melalui pemeriksaan kepada setiap kasus saat pengambilan obat (DOT) kusta setiap bulan, untuk kasus kusta PB 6 kali, kusta MB 9 kali..

Definisi Operasional : Setiap bulan/obat habis, kasus diperiksa ulang dan hasilnya dimasukkan kedalam kartu pemeriksaan pencegahan cacat yang harus di isi secara lengkap.

Page 19: Kontrol Instrumen p2 Pm

0 = Tidak memiliki format POD

1 = Melakukan kegiatan POD hanya pada saat pertama kasus dating

2 = Melakukan kegiatan POD kurang dari setengah dari yang seharusnya (PB 6 kali dan MB 9 kali) tidak terisi lengkap

3 = Melakukan kegiatan POD kurang dari setengah dari yang seharusnya (PB 6 kali dan MB 9 kali) terisi lengkap.

4 = Melakukan kegiatan POD lebih dari setengah dari yang seharusnya (PB 6 kali dan MB 9 kali) tidak terisi lengkap

5 = Melakukan kegiatan POD lebih dari setengah dari yang seharusnya (PB 6 kali dan MB 9 kali) terisi lengkap.

7.7. Petugas program P2 Kusta melakukan rencana tindak lanjut melalui pengolahan dan analisa data.

Definisi OperasionalHasil kegiatan disajikan dalam bentuk tabel/grafik/map dan ada rencana tindak lanjut.

0 = Tidak ada laporan program

1 = Ada laporan program setiap triwulan

2 = Ada laporan program, tidak setiap triwulan ada penyajian tabel/grafik/map

3 = Ada laporan program, setiap triwulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik /map

4 = Ada laporan program, setiap triwulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik/map dan dilakukan analisa,

5 = Ada laporan program, setiap triwulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik dan dilakukan analisa, disertai rencana tindak lanjut

6 PROGRAM P2 DBD1.6. Program P2 DBD mempunyai tujuan mencegah munculnya kasus

DBD melalui kegiatan 3 (tiga) M dan pengamatan jentik

Definisi Operasional : Terdapat kegiatan :- 3 (tiga) M oleh masyarakat- Pengamatan jentik oleh masyarakat.- Pengamatan jentik dilakukan pada saat ada kasus DBD

0 = Tidak ada kegiatan 3 (tiga) M dan pengamatan jentik

Page 20: Kontrol Instrumen p2 Pm

1 = Ada kegiatan pengamatan jentik ketika ada kasus DBD

2 = Ada kegiatan pengamatan jentik berkala oleh puskesmas

3 = Ada kegiatan pengamatan jentik oleh masyarakat

4 = Ada kegiatan 3 (tiga) M oleh masyarakat

5 = Ada kegiatan 3 (tiga) M dan pengamatan jentik oleh masyarakat

2.10. Perencanaan kegiatan P2 DBD di puskesmasDefinisi OperasionalPerencanaan dibuat dan terdapat unsur sasaran,target, lokasi, waktu, pelaksana, dan biaya

0 = Tidak ada perencanaan

1 = Ada perencanaan

2 = Ad.1. dengan sasaran dan target

3 = Ad.2. lokasi, waktu

4 = Ad.3. pelaksana

5 = Ad.4. biaya

2.11. Pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 DBD di puskesmas Definisi OperasionalPencatatan dan pelaporan yaitu tercatat dan terlaporkannya kasus DBD dan kegiatan pemantauan jentik berkala

0 = Tidak ada kegiatan program P2 DBD

1 = Ada kegiatan program P2 DBD

2 = Ada kegiatan P2 DBD, namun tidak memiliki form pencatatan dan pelaporan

3 = Ada kegiatan P2 DBD, memiliki form pencatatan dan pelaporan, terisi tidak lengkap

4 = Ada kegiatan P2 DBD memiliki form pencatatan dan pelaporan P2 DBD , terisi lengkap dan terlaporkan

5 = Ada kegiatan P2 DBD memiliki form pencatatan dan pelaporan P2 DBD , terisi lengkap dan terlaporkan tepat waktu

5.6 P2 DBD memiliki alur pencegahan dan pengendalian kasus DBD

Page 21: Kontrol Instrumen p2 Pm

Definisi Operasional :Kegiatan program dilakukan sesuai dengan alur pengendalian yang tertuang didalam pedoman P2 DBD

0 = Tidak ada buku pedoman

1 = Ada buku pedoman

2 = Ada buku pedoman namun tidak ada alur pengendalian

3 = Ada alur pengendalian namun tidak ada buku pedoman

4 = Ada alur pengendalian DBD dan buku pedoman

5 = Ada buku pedoman dan alur pengendalian DBD yang terpampang di ruang pemeriksaan.

7.8. Petugas program P2 DBD melakukan rencana tindak lanjut melalui pengolahan dan analisa data.

Definisi OperasionalHasil kegiatan disajikan dalam bentuk tabel/grafik/map dan ada rencana tindak lanjut.

0 = Tidak ada laporan program

1 = Ada laporan program setiap bulan

2 = Ada laporan program, tidak setiap bulan ada penyajian tabel/grafik/map

3 = Ada laporan program, setiap bulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik /map

4 = Ada laporan program, setiap bulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik/map dan dilakukan analisa,

5 = Ada laporan program, setiap bulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik dan dilakukan analisa, disertai rencana tindak lanjut

7 P2 RABIES1.7. Tercegahnya kejadian rabies pada manusia melalui tatalaksana

luka gigitan hewan penular rabies (HPR) sesuai dengan pedoman tatalaksana luka gigitan HPR.

Definisi Operasional : Program P2 Rabies memiliki pedoman tatalaksana gigitan hewan penular rabies mengacu ke buku pedoman pelaksanaan program penanggulangan rabies di Indonesia, direktorat Jenderal

Page 22: Kontrol Instrumen p2 Pm

PP-PL Depkes RI0 = Tidak memiliki buku pedoman

1 = Ada buku pedoman tatalaksana

2 = Ada pedoman tatalaksana perawatan luka yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota

3 = Ada pedoman tatalaksana perawatan luka yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota yang terpampang di ruang pemeriksaan/tindakan

4 = Ada petunjuk tatalaksana perawatan luka yang dibuat oleh puskesmas

5 = Ada pedoman tatalaksana perawatan luka yang dikeluarkan oleh puskesmas yang terpampang di ruang pemeriksaan/tindakan

2.2. Perencanaan kegiatan P2 Zoonosis (Rabies, Leptospirosis, Pes, Antrax, Flu Burung) di puskesmas

Definisi OperasionalPerencanaan dibuat dan terdapat unsur sasaran,target, lokasi, waktu, pelaksana, dan biaya

0 = Tidak ada perencanaan

1 = Ada perencanaan

2 = Ad.1. dengan sasaran dan target

3 = Ad.2. lokasi, waktu

4 = Ad.3. pelaksana

5 = Ad.4. biaya

2.12. Pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 Zoonosis di puskesmas Definisi OperasionalPencatatan dan pelaporan yaitu tercatat dan terlaporkannya kasus Zoonosis

0 = Tidak ada kegiatan program P2 Zoonosis

1 = Ada kegiatan program P2 Zoonosis

2 = Ada kegiatan P2 Zoonosis, namun tidak memiliki form pencatatan dan pelaporan

3 = Ada kegiatan P2 Zoonosis, memiliki form pencatatan dan

Page 23: Kontrol Instrumen p2 Pm

pelaporan, terisi tidak lengkap

4 = Ada kegiatan P2 Zoonosis memiliki form pencatatan dan pelaporan P2 Zoonosis , terisi lengkap dan terlaporkan

5 = Ada kegiatan P2 Zoonosis memiliki form pencatatan dan pelaporan P2 Zoonosis , terisi lengkap dan terlaporkan tepat waktu

3.10. Kepala Puskesmas bertanggung jawab dan menkoordinir Kegiatan P2 Zoonosis Definisi Operasional :Petugas P2 Zoonosis memiliki surat tugas, uraian tugas, perencanaan, pencatatan dan pelaporan yang diketahui oleh kepala puskesmas

0 = Tidak ada petugas P2 Zoonosis

1 = Ada petugas P2 oonosis mempunyai surat penugasan atau uraian tugas

2 = Ada petugas P2 Zoonosis mempunyai surat penugasan dan uraian tugas

3 = Ada petugas P2 Zoonoosia mempunyai surat penugasan, uraian tugas dan dokumen perencanaan

4 = Ada petugas P2 Zoonoosis mempunyai surat penugasan, uraian tugas, dokumen perencanaan dan mempunyai pencatatan dan pelaporan

5 = Ada petugas P2 Zoonoosis mempunyai surat penugasan, uraian tugas, dokumen perencanaan, mempunyai pencatatan dan pelaporan dan diketahui oleh kepala puskesmas

3.11. Petugas P2 Zoonosis memiliki tenaga pelaksana program yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan tugas dan jabatannya

Definisi Operasional :Petugas P2 Zoonosis memiliki pendidikan minimal D3 dan telah mengikuti pelatihan program yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Provinsi.

0 = Tidak memiliki pendidikan D3, dan belum pelatihan

1 = Pendidikan belum D3, dan telah mengikuti pertemuan program

2 = Pendidikan belum D3, tapi telah pelatihan program

3 = Pendidikan D3 tapi belum mendapat pelatihan dan belum pernah

Page 24: Kontrol Instrumen p2 Pm

mengikuti pertemuan tingkat Kab./Kota

4 = Pendidikan D3, dan telah mengikuti pertemuan di tingkat kabupaten/kota

5 = Pendidikan D3, dan telah pelatihan

8 P2 MALARIA1.8. Program Malaria bertujuan menurunkan angka kesakitan pada

manusia dengan pemutusan transmisi penularan melalui tatalaksana kasus malaria sesuai pedoman.

Definisi Operasional : Program P2 Malaria bisa menjelaskan tatalaksana kasus dan memiliki pedoman tatalaksana kasus

0 = Tidak ada kegiatan P2 Malaria

1 = Belum memiliki buku pedoman penatalaksanaan kasus

2 = Memiliki pedoman tatalaksana kasus

3 = Memiliki tatalaksana kasus namun petugas belum bisa menjelaskan tatalaksana kasus

4 = Petugas mampu menjelaskan tatalaksana kasus meskipun tidak memiliki pedoman

5 = Petugas mampu menjelaskan dan memiliki pedoman tatalaksana kasus.

2.13. Perencanaan kegiatan P2 Malaria di puskesmas (khusus daerah endemis)

Definisi OperasionalPerencanaan dibuat dan terdapat unsur sasaran,target, lokasi, waktu, pelaksana, dan biaya

0 = Tidak ada perencanaan

1 = Ada perencanaan

2 = Ad.1. dengan sasaran dan target

3 = Ad.2. lokasi, waktu

4 = Ad.3. pelaksana

Page 25: Kontrol Instrumen p2 Pm

5 = Ad.4. biaya

2.14. Pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 Malaria di puskesmas (Khusus daerah endemis)Definisi OperasionalPencatatan dan pelaporan yaitu tercatat dan terlaporkannya kasus Malaria dalam form P2 Malaria

0 = Tidak ada kegiatan program P2 Malaria

1 = Ada kegiatan program P2 Malaria

2 = Ada kegiatan P2 Malaria, namun tidak memiliki form pencatatan dan pelaporan

3 = Ada kegiatan P2 Malaria, memiliki form pencatatan dan pelaporan, terisi tidak lengkap

4 = Ada kegiatan P2 Malaria memiliki form pencatatan dan pelaporan P2 Malaria , terisi lengkap dan terlaporkan

5 = Ada kegiatan P2 Malaria memiliki form pencatatan dan pelaporan P2 Malaria , terisi lengkap dan terlaporkan tepat waktu

3.12. Kepala Puskesmas bertanggung jawab dan menkoordinir Kegiatan P2 Malaria (khusus daerah endemis)

Definisi Operasional :Petugas P2 Malaria memiliki surat tugas, uraian tugas, perencanaan, pencatatan dan pelaporan yang diketahui oleh kepala puskesmas

0 = Tidak ada petugas P2 Malaria

1 = Ada petugas P2 Malaria mempunyai surat penugasan atau uraian tugas

2 = Ada petugas P2 Malaria mempunyai surat penugasan dan uraian tugas

3 = Ada petugas P2 Malaria mempunyai surat penugasan, uraian tugas dan dokumen perencanaan

4 = Ada petugas P2 Malaria mempunyai surat penugasan, uraian tugas, dokumen perencanaan dan mempunyai pencatatan dan pelaporan

5 = Ada petugas P2 Malaria mempunyai surat penugasan, uraian tugas, dokumen perencanaan, mempunyai pencatatan dan pelaporan dan diketahui oleh kepala puskesmas

3.13. Petugas P2 Malaria memiliki tenaga pelaksana program yang

Page 26: Kontrol Instrumen p2 Pm

memenuhi kualifikasi sesuai dengan tugas dan jabatannya

Definisi Operasional :Petugas P2 Malaria memiliki pendidikan minimal D3 dan telah mengikuti pelatihan program yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Provinsi.

0 = Tidak memiliki pendidikan D3, dan belum pelatihan

1 = Pendidikan belum D3, dan telah mengikuti pertemuan program

2 = Pendidikan belum D3, tapi telah pelatihan program

3 = Pendidikan D3 tapi belum mendapat pelatihan dan belum pernah mengikuti pertemuan tingkat Kab./Kota

4 = Pendidikan D3, dan telah mengikuti pertemuan di tingkat kabupaten/kota

5 = Pendidikan D3, dan telah pelatihan

4.5 Pelayanan Program P2 Malaria (khusus daerah endemis)

Definisi Operasional (DO)Pelayanan P2 Malaria terdiri atas format pencatatan dan pelaporan, laboratorium untuk pemeriksaan Malaria, obat.

0 = Tidak ada kegiatan program P2 Malaria

1 = Ada Kegiatan program Malaria dengan format pencatatan, pelaporan

2 = Ad.1. ada kegiatan laboratorium namun belum untuk pemeriksaan Malaria

3 = Ad.1. dengan tenaga laboratorium terlatih namun perlu dukungan dukungan laboratorium dari puskesmas lain

4 = Ad.1 dengan dukungan lab. dan tenaga terlatih

5 = Ad.4. kecukupan obat Malaria

5.7 Kasus klinis malaria ditatalaksana sesuai alur tatalaksana malaria

Definisi Operasional : Kasus klinis malaria wajib dilakukan pemeriksaan laboratorium

0 = Tidak ada kegiatan pemeriksaan laboratorium

Page 27: Kontrol Instrumen p2 Pm

1 = Ada kegiatan laboratorium namun tidak memadai baik tenaga maupun sarana

2 = Ada kegiatan laboratorium dengan dukungan laboratorium puskesmas lain

3 = Ada kegiatan laboratorium dengan sarana memadai namun belum ada tenaga terlatih

4 = Ada kegiatan laboratorium dengan tenaga terlatih namun belum sarana belum mendukung

5 Ada kegiatan laboratorium dengan tenaga dan sarana memadai

7.9. Petugas program P2 Malaria melakukan rencana tindak lanjut melalui pengolahan dan analisa data. (khusus daerah endemis)

Definisi OperasionalHasil kegiatan disajikan dalam bentuk tabel/grafik/map dan ada rencana tindak lanjut.

0 = Tidak ada laporan program

1 = Ada laporan program setiap bulan

2 = Ada laporan program, tidak setiap bulan ada penyajian tabel/grafik/map

3 = Ada laporan program, setiap bulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik /map

4 = Ada laporan program, setiap bulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik/map dan dilakukan analisa,

5 = Ada laporan program, setiap bulan disajikan dalam bentuk tabel/grafik dan dilakukan analisa, disertai rencana tindak lanjut