Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Pembangunan Provinsi...

13
Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Pembangunan Provinsi Maluku Utara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara Maba, 26 Maret 2018 1

Transcript of Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Pembangunan Provinsi...

Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PembangunanProvinsi Maluku Utara

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara

Maba, 26 Maret 2018

1

2

Perkembangan Perekonomian Maluku Utara

Pangsa PDRB Lapangan Usaha Maluku Utara Tahun 2016

Sektor Pertanian masih mendominasi dengan pangsa di kisaran 25%, dari sektor pertanian tersebut:

Share Subsektor Perkebunan Tahunan (Kelapa, Pala, Cengkih) terhadap sektor pertanian sebesar 47,70%, sementara share Subsektor Perikanan terhadap terhadap sektor pertanian sebesar 29,92%

Sumber: BPS Prov. Maluku Utara, 2016

Gambaran Umum Sektor Pertanian Maluku Utara

Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin di Maluku Utara

Luas Areal Produksi Produktivitas Jumlah Petani

2014 216.491 238.205 1.443 110.755

2015 214.146 231.911 1.420 109.555

2016 213.398 225.777 1.388 108.779

Kondisi Perkebunan Kelapa MalutSektor pertanian menyerap 40,82 % dari total tenaga kerja di Maluku Utara,sementara 52,92% dari sektor pertanian bekerja pada perkebunan kelapa.Namun, 100% lahan kelapa Maluku Utara merupakan perkebunan rakyat.Sehingga, peningkatan nilai tambah di subsektor perkebunan, terutamakelapa, diindikasikan akan memberikan dampak signifikan pada penguranganjumlah penduduk miskin di Maluku Utara.

Pertanian dan Kemiskinan di Maluku Utara

3

Gambaran Umum Sektor Pertanian Maluku Utara

Penetapan KPJU menggunakan kriteria, antara lain:

- Mengelaborasi 4 Perspektif : Product Life Cycle (PLC), Tujuan, Keberpihakan, dan Skenario Kebijakan

- Memotret posisi KPJU saat ini (eksisting) yang memenuhi kriteria mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing di masa yang akan datang.

Penelitian KPJU Maluku Utara dilaksanakan pada tahun 2013, yang menghasilkan rekomendasi 10 komoditas/produk/jenis usaha unggulan di Maluku Utara yang berpotensi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru Maluku Utara.

Komoditas /Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM (KPJU) Maluku Utara

Sumber: Penelitian KPJU Bank Indonesia Maluku Utara 2013

4

SWOT dan Critical Constrains Sektor Pertanian

Critical constraints:1. Kualitas SDM untuk sektor

pertanian relatif rendah2. Ketersediaan infrastruktur

pendukung untuk sektorpertanian

3. Produktivitas menurun karena usia tanaman tua dan ancaman hama penyakit

4. Biaya logistik tinggi

1. Lahan yang tersedia sangatluas

2. Penyerapan tenaga kerjayang tinggi

3. Memiliki aspek kulturalyang kuat (kelapa=biayahaji)

4. Program prioritas Pemda

1. Permintaan domestik maupun nasional terhadap hasil pertanian sangat tinggi dan terus tumbuh

2. Tidak membutuhkan teknologiyang rumit untuk pengembanganpertanian

1. Keterampilan SDM untuk relatifrendah

2. Produktivitas tanaman semakin menurun karena usia tanaman yang sudah tua

3. Ketersediaan infrastrukturuntuk sektor pertanian relatifminim

4. Tingginya biaya logistik danbelum efisiennya birokrasiperizinan

1. Penurunan kualitas lahanpertanian

2. Belum masifnya kegiatanperemajaan tanamandibanding wilayah lain

3. Ancaman hama penyakit

SWO T

5

6

Pengembangan Pertanian oleh Bank Indonesia

Pengembangan Pertanian melalui Pendekatan Klaster

Input Proses Output

Kriteria:1. Diutamakan klaster komoditi

unggulan/penyumbang inflasi2. Diutamakan klaster yang menyerap

tenaga kerja3. Ada Kelompok Tani yang menjadi local

champion (menjadi pioner)

Bantuan Teknis:1. Aspek kelembagaan2. Aspek pemasaran3. Aspek produksi4. Aspek manajemen5. Aspek keuangan

Kriteria:1. Peningkatan hasil produksi2. Peningkatan kualitas produk3. Peningkatan penyerapan tenaga kerja4. Ada dukungan dari kebijakan

pemerintah/instansi terkait5. Bank tertarik untuk membiayai

Klaster semi aktif

Klaster aktif

HULU

HILIR

Faktor Penentu Klaster:1. Faktor kondisi input2. Faktor permintaan3. Faktor industri pendukung dan terkait4. Faktor strategi pengembangan5. Faktor modal sosial

Stakeholder terkait

7

Pengembangan Pertanian oleh Bank Indonesia

Analisis Faktor Keberhasilan Klaster

Pelaksanaan Klaster di KPw BI

Tahapan Pelaksanaan Klaster

Laporan Perkembangan

Monitoring dan evaluasi

Exit Phase

Bantuan TeknisPengadaan Sarana dan

Prasarana

Persiapan

Implementasi

Penyusunan Rencana Aksi

Laporan Akhir

Implementasi/ Fase 2

-Pembentukan kelembagaan

- Peningkatan kinerja usaha

- Asesmen perluasan aktivitas

Pengembangan/Ekspansi/ Fase 3

Koodinasi kerjasama dan fasilitasi dalam

rangka akses pasar dan akses pembiayaan

Phasing out/Fase 4

Pengukuran hasil pengembangan

Tahun Pertama

Tahun Kedua

Tahun Ketiga

Outline Pengembangan Klaster Pertanian Bank Indonesia

8

Pengembangan Pertanian oleh Bank Indonesia

Klaster Cabe cabe dan Tomat di Sukamaju, Halmahera Utara dan Subaim, Halmahera

Timur

Klaster Padi di Kao Barat, halmaheraUtara , Sahu Timur Halmahera Barat dan

Subaim, Halmahera Timur

Klaster Padi di Bawang Merah di Halmahera Utara, Tidore kepulauan dan

Halmahera Timur

Hilirisasi produkpertanian Maluku Utara

9

Pengembangan Pertanian oleh Bank Indonesia

Pengenalan dan implementasipenanaman padi teknologi Hazton

Pengembangan kelapa varietasBido

Warna buah : hijau Bentuk buah : bulat telur

Bobot buah : 2,5 kg/butir (utuh)Jumlah buah : 8-9 buah per tandan

Bobot daging buah : 534 gr per butir Tingkat ketebalan daging : 1,2 cm

Jumlah tandah : 12-14 tandan per pohon

Early bearing, mampu berbuah awal spttipe genjahMulai berbuah : umur 3 tahunTinggi rata-rata : 1-5 m umur 5-40 tahun High yielding, buah banyak per tandanMempunyai potensi hasil nira yang tinggi.

Karakteristik KeunggulanMetode Tanam Padi menggunakan benih tua berumur 25-35 hari dengan penanaman 20-30 padi per lubangKeunggulan:1. Produksi panen tinggi2. Mudah dalam penanaman3. Relatif tahan terhadap hama keong dan hama lain

karena umur penanaman sudah tua4. Sedikit atau bahkan tidak ada penyulaman dan

penyiangan5. Umur panen lebih cepat6. Mutu gabah tinggi

10

SCREENHOUSE TOBELO SCREENHOUSE TERNATESCREENHOUSE OME

Pengembangan Pertanian oleh Bank Indonesia

Pembangunan Screenhouse di Maluku Utara

“Pembangunan screen house dan irigasi tetes di 3 daerah, yaitu Ternate, Tidore Kepulauan dan

Halmahera Utara dimaksudkan agar pada saat terjadi cuaca ekstrim, para petani tetap dapat

berproduksi”

11

Pengembangan Pertanian oleh Bank Indonesia

Penerapan Integrated Ecofarming dan Pengembangan Pertanian Organik Mengunakan MA-11

12

Pengembangan Pertanian oleh Bank Indonesia

Pembuatan Roadmap pengembangan Komoditas Pertanian di Maluku Utara

Merupakan Rencana sinergitas yang dapat dibahas antara Bank Indonesia dengan Dinas Pertanian Provinsimaluku Utara dan Dinas Ketahanan Pangan Maluku Utara, yang berisi Prospek, Potensi, dan ArahPengembangan komoditas pertanian Maluku Utara sampai dengan tahun 2023

Meliputi :- Data proyeksi kebutuhan dan perkiraan produksi komoditas pertanian masing-masing Kabupaten se-

provinsi Maluku Utara 5 tahun ke depan- Penetapan tujuan dan sasaran pengembangan komoditas pertanian Provinsi Maluku Utara- Strategi dan program pengembangan (kebutuhan konsumsi, produksi, produktivitas, luas tanam, jumlah

petani, jumlah petani penangkar) dalam periode 5 tahun ke depan- Diagram alur kegiatan pengembangan komoditas perrtanian maluku utara sampai dengan tahun 2023- Program kegiatan dinas/instansi terkait pengembangan komoditas pertanian Maluku Utara- Dukungan kebijakan serta sarana dan prasarana penunjang untuk mewujudkan target yang telah

ditetapkan

Terima KasihSyukur Dofu Dofu

Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Maluku Utara

Jln. Yos Sudarso No.1, Ternate

Tlp. (0921) 3121217

Faks. (0921) 3124017

www.bi.go.id

13Suksmono