KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN...

52
1 KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Oleh: Dian Mutiah Hanggaraningrum F3407092 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN...

Page 1: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

1

KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh:

Dian Mutiah HanggaraningrumF3407092

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKANFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARETSURAKARTA

2010

Page 2: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

2

ABSTRACTThe Contribution of Local Wealth Using Retribution to The Local Original

Income in Surakarta City during 2007-2009 Periods

DIAN MUTIAH HANGGARANINGRUMNIM. F3407092

To secure and prosperous of the public in area Central Government releases Law No. 8 year 2006 about area autonomy, obliges the local government to fund its own local expense. The source of local expenditure as the local income, btained by optimizing the management of local resources owned by local area. One of Local Original Income (PAD) to which government relies on is from the local retribution sector.

One of local retribution types in Surakarta City is Local Wealth Using Retributon (RPKD). The objective of research is to find out the RPKD’s contribution to the Local Original Income (PAD) in Surakarta City during 2007-2009 periods and resistance any kind of experienced by during retribution collector.

The analysis used in this study were analysis on the RPKD during 2007-2009 periods either from RPKD revenue realization and PAD revenue realization and compared it.

The result of research shows that there is still the lack of contribution of RPKD to PAD. Considering the result of research, the writer recommends the government to take some firm measures against the local wealth users that do not comply the regulation and to socialize the prevailing regulation to the local wealth users in order to comply with such regulation.

Keyword: Local Original Income, Contribution, RPKD

Page 3: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian
Page 4: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

5

13. AyangQ yang selalu nemenin penulis baik suka maupun duka, LOVE U

14. M Ari, M Dar, M Mul thanks ya guyonan dan kehangatan yang kalian kasih

buat penulis

15. Cah–cah kos “CAHAYA ASRI” MAKASIH ATAS KESABARAN

KALIAN

16. Pren2Q “GRUP PACITAN”, best u aLL

17. A-Qo, thanks ya tumpangan laptopnya

18. “REVO HITAMQ” yang digeber terus and setia banget buat penulis

19. Rekan-rekan magang DPPKA, penulis seneng banget ada sama kalian

20. Teman-teman Pajak angkatan 2007 atas kebersamaannya selama 3 tahun di

diploma 3 Perpajakan

21. AlmamaterQ

Page 5: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

6

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirohiim

Assalammu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena

berkat ridho dan karuniaNYA penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan

judul “KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH

KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009” sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar Ahli Madya Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena keterbatasan pengetahuan, waktu, dan pengalaman

penulis. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada

umumnya serta pihak-pihak yang berkepentingan dalam tugas akhir ini

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. ALLAH SWT yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan bagi

penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini

2. RASULLULLAH SAW

3. Prof .Dr. Bambang Sutopo, M.Com selaku dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta

4. Drs. Sri Santoso Tri Hananto, M.si., Ak selaku ketua Program Diploma III

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta

5. Sri Suranta. SE., M. Si., Ak selaku ketua Prodi 3 Perpajakan Fakultas

Ekonomi sekaligus pembimbing akademik penulis

Page 6: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

7

6. Taufik Arifin SE., M.Si., Ak selaku dosen pembimbing tugas akhir yang

dengan sabar dan senang hati meluangkan waktu dan tenaga serta ilmu yang

dimiliki kepada penulis

7. Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi yang telah mengajar dan membagi

ilmu kepada penulis

8. Budi Yulistianto, Selaku kepala DPPKA yang telah memberikan ijin kepada

penulis untuk magang

9. Nuning Sri Sulistyaningsih, SH selaku kepala bidang aset tempat penulis

magang

10. Para staf bidang aset yang telah membantu penulis selama penulis magang

11. Papa dan mama yang selalu mendukung dan memberikan do;a serta nasehat

kepada penulis

12. Teman-teman pajak angkatan 2007 atas kebersamaannya selama 3 tahun di

Diploma 3 Perpajakan

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari

sempurna. Oleh sebab itu penulis menantikan saran dan kritik yang membangun

untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Wassalammu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh.

Surakarta, Juli 2010

Penulis

Page 7: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

ABSTRACT………………………………………………….. ....................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN………………………………… ..................... iii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………. ..................... iv

MOTTO…………………………………………………………. ................... v

PERSEMBAHAN………………………………………………..................... vi

KATA PENGANTAR.................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 3

C. Tujuan...................................................................................... 3

D. Manfaat.................................................................................... 3

E. Metode Penelitian .................................................................... 4

1. Desain Penelitian ................................................................. 4

2. Objek Penelitian .................................................................. 4

3. Jenis dan Sumber Data......................................................... 4

4. Teknik Pengumpulan Data................................................... 4

5. Teknik Pembahasan............................................................. 5

a) Pembahasan Deskriptif .................................................. 5

b) Optimasi Keputusan....................................................... 5

Page 8: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6

A. Pengertian Retribusi ................................................................ 6

B. Tata Cara Pemungutan Retribusi ............................................. 9

C. Cara Penghitungan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah..... 10

D. Pengertian Retribusi pemakaian Kekayaan Daerah ................. 10

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 18

A. Gambaran Objek Penelitian..................................................... 18

1. Sejarah dan Perkembangan DPPKA................................... 18

2. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi DPPKA.................. 22

3. Struktur Organisasi DPPKA............................................... 23

4. Deskripsi Tugas Jabatan Struktural .................................... 25

5. Visi dan Misi DPPKA........................................................ 30

a) Visi DPPKA................................................................ 30

b) Misi DPPKA ............................................................... 30

B. Laporan Magang kerja............................................................. 30

C. Pembahasan Masalah .............................................................. 33

BAB IV PENUTUP..................................................................................... 39

A. Kesimpulan ............................................................................. 39

B. Saran....................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

10

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Kontribusi RPKD Terhadap PAD Kota

Surakarta Tahun Anggaran 2007-2009.................................................33

Tabel III.2 Kontribusi RPKD Terhadap Retribusi Dawerah Kota

Surakarta Tahun Anggaran 2007-2009.................................................36

Page 10: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

11

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Pembuatan Tugas Akhir

2. Surat Permohonan Magang

3. Surat Konfirmasi Magang

4. Surat Penyelesaian Magang

5. Lembar Penilaian Magang

6. Memo Pengumpulan Laporan Magang

7. Bagan Organisasi DPPKA

8. Penerimaan Pemerintah Kota Surakarta Tahun 2007-2009

9. Keputusan Walikota Surakarta No. 8 Tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksaan

Peraturan Daerah Kota Surakarta No.5 Tahun 2001 tentang Perubahan

Pertama atas Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II No. 12 Tahun

1999 Surakarta tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

10. Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 5 Tahun 2001 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah

11. Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 12 Tahun 1998 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah

Page 11: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian Otonomi Daerah menurut Undang-Undang No.32 tahun

2004 sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang No. 8 tahun 2006

tentang Pemerintah Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang

mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus

urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa

sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Adapun Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan

kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Adapun tujuan otonomi daerah adalah berorientasi

kepada pembangunan yaitu pembangunan dalam arti luas, meliputi semua

segi kehidupan dan penghidupan. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintah Daerah dalam

Pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah

meliputi ;

1. pajak daerah,

2. retribusi daerah,

3. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan

4. lain-lain PAD yang sah,

Page 12: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

13

Secara umum Pendapatan Asli Daerah masih relatif kecil, hal ini

disebabkan oleh belum optimalnya efisiensi, efektivitas, dan prinsip

penghematan. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah khususnya yang berasal dari pajak daerah dan

retribusi daerah tanpa harus menambah beban masyarakat tetapi melalui

penyederhaan pemungutan, memperkecil jumlah tunggakan, dan menegakkan

sanksi hukum bagi para penghindar pajak.

Undang - Undang No. 18 tahun 1997 yang sudah diubah menjadi

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah. Dalam peraturan tersebut daerah diberi peluang sangat besar untuk

memungut pajak/ retribusi daerah dengan jenisnya yang sangat beragam.

Salah satunya adalah Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah. Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah adalah pungutan daerah atas pemakaian barang

bergerak dan atau tidak bergerak milik dan atau dibawah penguasaan

Pemerintah Kota Surakarta sepanjang tidak dipakai dan atau dipergunakan

dan dimanfaatkan oleh masyarakat guna menunjang berbagai keperluan yang

bersangkutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umum.

Data yang diperolah pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

dan Aset Kota Surakarta bahwa realisasi pada tahun 2007 sebesar Rp.

3.980.269.898,- , tahun 2008 sebesar Rp. 5.145.802.156,- dari target Rp.

5.004.231,000,-, dan Rp. 5.582.627.346,- tahun 2009 dari target Rp 7.530.

671,000,- .

Bila dilihat dari angka-angka diatas memberikan gambaran bahwa

RPKD dapat memberikan kontribusi yang cukup baik walaupun mungkin

Page 13: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

14

tidak terlalu besar. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui seberapa besar

kontribusi RPKD kota Surakarta.

Berdasarkan gambaran umum diatas penulis mengambil judul

“KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH

KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009”.

B. Perumusan Masalah

1. Berapa besar kontribusi retribusi pemakaian kekayaan daerah

Kota Surakarta?

2. Hambatan apa saja yang timbul dalam usaha meningkatkan penerimaan

retribusi pemakaian kekayaan daerah?

3. Upaya apa saja yang telah ditempuh DPPKA dalam mengatasi hambatan

tersebut?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Retribusi Pemakaian

Kekayaan Daerah

2. Untuk mengetahui apa saja hambatan yang timbul dalam usaha pencapaian

target penerimaan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

3. Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang telah ditempuh DPPKA

dalam mengatasi hambatan tersebut.

Page 14: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

15

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Dapat memberikan gambaran, menambah wawasan dan pengetahuan

retribusi khususnya retribusi pemakaian kekayaan daerah serta sebagai

dasar penulisan tugas akhir guna meraih gelar Ahli Madya Perpajakan.

2. Bagi DPPKA

Dapat menjadi bahan evaluasi agar dikemudian hari dapat berusaha

lebih optimal untuk meningkatkan penerimaan Retribusi Pemakaian

Kekayaan Daerah Kota Surakarta sehingga memberikan kontribusi yang

lebih tinggi terhadap PAD Kota Surakarta.

E. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Penelitan ini menggunakan metode studi kasus sebagai desain

penelitian yaitu penelitian secara mendalam atas suatu kasus dan

melakukan penelitian dengan mencari sumber pustaka di perpustakaan.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah di

Kota Surakarta.

3. Jenis dan Sumber Data

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini peneliti memerlukan data-

data sebagai berikut:

Page 15: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

16

a) Data Primer : yaitu mengumpulkan data dengan membaca

berbagai literatur yang berhubungan dengan teori dan penelitian

terhadap instansi yang bersangkutan.

b) Data Sekunder : yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung

atau merupakan data yang telah diolah.

4. Teknik Pengumpulan Data

a) Observasi Langsung, magang kerja ke instansi terkait sehingga bisa

menilai dan melihat langsung prakteknya.

b) Wawancara, menanyakan langsung kepada staf-staf instansi

mengenai Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

c) Pengamatan, mengamati Rekapitulasi Laporan Realisasi Penerimaan

di Kota Surakarta tahun 2007-2009.

5. Teknik Pembahasan

a) Pembahasan Deskriptif

Yaitu membuat gambaran atau diskripsi secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai suatu objek yang diteliti.

b) Optimasi Keputusan

Yaitu teknik untuk mensintesis suatu keputusan optimal dalam

bidang perpajakan khususnya.

Page 16: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Retribusi

Menurut Peraturan Daerah No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah, retribusi daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah

pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu

yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah daerah untuk

kepentingan orang pribadi atau badan. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah

berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas, atau

kemanfaatan lainnya dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

Jenis- jenis Retribusi menurut UU No. 28 tahun 2009 terbagi menjadi 3

yakni:

1. Retribusi Jasa Umum

Retribusi jasa umum adalah jasa yang diberikan atau disediakan oleh

Pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta

dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

Retribusi Jasa umum ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dengan

kriteria sebagai berikut:

a. Retribusi jasa umum bersifat bukan pajak dan bersifat bukan retribusi

Jasa usaha atau Perizinan tertentu

b. Jasa yang bersangkutan merupakan kewenangan daerah dalam rangka

pelaksanaan desentralisasi

Page 17: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

18

c. Jasa tersebut memberikan manfaat khusus bagi orang pribadi atau

badan yang diharuskan membayar retribusi disamping untuk melayani

kepentingan dan kemanfaatan umum

d. Jasa tersebut layak untuk diberikan retribusi

e. Retribusi tidak bertentangan dengan kebijakan nasional mengenai

penyelenggaraannya

f. Retribusi dapat dipanggul secara efektif dan efisien, serta merupakan

salah satu sumber pendapatan daerah yang potensial

g. Pemungutan retribusi memungkinkan penyediaan jasa tersebut dengan

tingkat dan atau kualitas pelayanan yang lebih baik

Jenis-jenis Retribusi Jasa Umum:

a. Retribusi pelayanan Kesehatan

b. Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan

c. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta

Catatan Sipil

d. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat

e. Retribusi Pelayanan Parkir diTepi Jalan Umum

f. Retribusi Pelayanan Pasar

2. Retribusi Jasa Usaha

Retribusi jasa usaha adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah

dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat

disediakan pula oleh pihak swasta.

Objek Retribusi jasa usaha yang disediakan oleh Pemerintah Daerah

menganut prinsip komersial yang meliputi:

Page 18: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

19

a. pelayanan dengan menggunakan atau memanfaatkan kekayaan daerah

yang belum dimanfaatan secara optimal

b. pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan secara

memadai oleh pihak swasta.

Jenis-jenis Retribusi Jasa Usaha:

a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

b. Retribusi Pasar Grosirdan/atau Pertokoan

c. Retribusi Tempat Pelelangan

d. Retribusi Terminal

e. Retribusi Tempat Khusus Parkir

f. Retribusi Rumah Potong Hewan

3. Retribusi Perijinan Tertentu

Retribusi perizinan tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah

dalam rangka memberikan izin kepada orang pribadi atau badan yang

dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan

pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya

alam, barang, prasarana, saran atau fasilitas tertentu guna melindungi

kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

Kriteria-kriteria Retribusi Perijinan Tertentu:

a. perizinan tersebut termasuk kewenangan pemerintahan yang

diserahkan kepada daerah dalam rangka desentralisasi

b. perizinan tersebut benar-benar diperlukan guna melindungi

kepentingan umum

Page 19: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

20

c. biaya yang menjadi beban daerah dalam penyelenggaraan izin tersebut

dan biaya untuk menanggulangi dampak negatif dari pemberian izin

tersebut cukup besar sehingga layak dibiayai dari retribusi perizinan

ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah.

Jenis-Jenis Retribusi Perizinan tertentu:

a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

b. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Keras

c. Retribusi Izin Gangguan

d. Retribusi Izin Trayek

e. Retribusi Izin Usaha Perikanan

B. Tata Cara Pemungutan Retribusi

UU No. 28 tahun 2009 memberlakukan tata cara pemungutan retribusi

daerah sebagai berikut:

1. Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD (Surat Ketetapan

Retribusi Daerah) atau dokumen lain yang dipersamakan. Dokumen yang

dipersamakan dapat berupa karcis, kupon, dan kartu langganan.

2. Dalam hal wajib retribusi tertentu tidak membayar tepat pada waktunya

atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga

sebesar 2 %( dua persen) setiap bulan.

3. Penagihan retribusi terutang didahului dengan Surat Teguran.

4. Tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi ditetapkan dengan Peraturan

Kepala Daerah.

Page 20: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

21

C. Cara Penghitungan Retribusi

Perhitungan retribusi dilakukan dengan rumus:

Tingkat penggunaan jasa diukur dengan unsur-unsur sebagai berikut;

1. kuantitas penggunaan jasa, misal berapa kali atau jam parkir

2. ditaksir dengan rumus, misalnya untuk izin bangunan berdasarkan

luas/bangunan, jumlah tingkat, dan rencana pembangunan.

Tarif retribusi diukur dengan unsur-unsur sebagai berikut;

1. nilai rupiah atau presentase tertentu yang ditetapkan,

2. dapat ditentukan seragam/diadakan pembedaan sesuai dengan prinsip dan

sasaran tarif.

D. Pengertian Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah merupakan jenis retribusi jasa

usaha. Menurut Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2001 Retribusi Pemakaian

Kekayaan Daerah adalah pungutan daerah atas pemakaian barang-barang

bergerak dan/atau tidak bergerak termasuk ruang diatasnya yang

dimiliki/dikelola dan/atau dibawah penguasaan baik langsung maupun tidak

langsung oleh Pemerintah Daerah yang disediakan untuk dan/atau dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat guna menunjang berbagai keperluan yang

bersangkutan.

Tingkat penggunaan jasa X tarif retribusi

Page 21: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

22

Objek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah meliputi:

1. Pemakaian tanah

Pemakaian tanah daerah adalah setiap perbuatan memakai tanah

daerah untuk suatu tujuan tertentu dan atau mengambil keuntungan atau

memperoleh hasil selain kios dan pasar. Setiap pemakaian tanah daerah

mendapatkan izin dahulu dari dinas pengelola atas nama Walikota.

Adapun pemakaian tanah yang dimaksud adalah;

a) pemasangan sarana reklame media luar dengan cara dilelangkan,

b) tempat tinggal/ tegalan, Rp 200,-/m2/bulan,

c) usaha sosial, Rp 250,-/m2/bulan,

d) usaha komersial, Rp 500,-/m2/bulan,

e) untuk pemasangan fasilitas/sarana telekomunikasi, listrik, PDAM,

limbah dan sebagainya, Rp 1000,-/m2/tahun,

f) pemasangan kabel telekomunikasi jarak jauh, Rp 250,- /m2/tahun,

g) penanaman pipa/kabel/saluran jaringan telekomunikasi/

listrik/PDAM/limbah dan sejenis, Rp 500,-/m2/tahun,

h) pemasangan jaringan telekomunikasi, listrik, dan sejenisnya diatas

tanah dengan menggunakan media: Rp 250,-/m2/tahun,

i) stasiun pompa bensin umum(SPBU): Rp 2000,-/m2/tahun.

2. Pemakaian lapangan olah raga

Setiap pemakaian lapangan harus mendapatkan izin lebih dahulu

dari Kepala DPPKA atas nama Walikota dengan mengajukan permohonan

secara tertulis dengan mengisi formulir yang telah disediakan.

Besarnya tarif retribusi pemakaian lapangan adalah;

Page 22: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

23

a) olah raga tetap seminggu sekali max. 4 jam, Rp 50.000,-

/lapangan/bulan,

b) upacara tradisional sekali pakai(max. 8jam tidak untuk profit), Rp

100.000,-/lapangan,

c) jualan/keperluan lain khusus ada event, Rp 300,-/m2/hari.

3. Rumah Pemerintah

Rumah sewa pemerintah adalah semua dan atau baik milik

Pemerintah Daerah maupun Pemerintah (termasuk bekas Kasunanan dan

Mangkunegaran serta rumah sewa Jurug yang dikelola oleh Pemerintah

Daerah melalui Dinas Perumahan).

Rumah sewa pemerintah terbagi dalam 3 bagian yakni;

a. untuk tempat tinggal

1) kelas A1= Rp 21.000,-/bulan

2) kelas A2= Rp 16.500,-/bulan

3) kelas B1= Rp7.500,-/bulan

4) kelas B2= Rp 6.500,-/bulan

5) kelas C1= Rp 4.500,-/bulan

6) kelas C2= Rp 3.600,-/bulan

7) kelas C3= Rp 3.000,-/bulan

b. untuk usaha sosial

Untuk usaha sosial, kelas S1 Rp 34.000,-per bulan, kelas S2 Rp

32.000,- per bulan, dan kelas S3 Rp 27.000,- per bulan.

Page 23: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

24

c. untuk usaha komersial

Untuk usaha komersial, kelas K1 Rp 75.000,- per bulan, kelas K2 Rp

50.000,- per bulan, dan kelas K3 Rp 40.000,- per bulan.

Hak sewa rumah pemerintah berakhir apabila:

a. Rumah Pemerintah tersebut diperlukan/ digunakan oleh Pemerintah,

b. Penyewa melakukan kesalahan berupa;

1) tidak membayar retribusi sewa selama 3 bulan berturut-turut

2) memindahkan haknya tanpa memenuhi izin/ persetujuan

Pemerintah

3) Penyewa melakukan perubahan bangunan tanpa persetujuan Dinas

Perumahan.

c. Penyewa meninggal dunia, dan

d. Penyewa secara sukarela menyerahkan kembali rumah yang disewanya

kepada Dinas Perumahan.

4. Pemakaian Ambulans

Untuk mendapatkan izin pemakaian mobil ambulans, pemohon

harus mengisi formulir yang tersedia di Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

Pembayaran pemakaian mobil ambulans dilakukan secara tunai pada

Dinas Kesehatan dengan tarif Rp 20.000,- per pakai ditambah Rp 3000,-

per kilometer dengan perincian;

a) 50% disetor ke kas daerah,

b) 50% dipakai langsung untuk bahan bakar dan operasional pelayanan.

Page 24: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

25

5. Pemakaian kios/los diatas tanah Pemerintah Daerah

Kios adalah bangunan untuk tempat berjualan dan/atau

menjalankan usaha dengan luas tidak lebih dari 4m2 yang tidak termasuk

pengertian pasar. Setiap pembuatan kios memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut;

a) rangka dari kayu,

b) dinding terbuat dari lembaran halus, seperti kayu dipasah, hardboard,

triplek, seng atau sejenisnya,

c) atas dari seng atau atau asbes yang bergelombang,

d) lantai dari tegel atau semen, dan

e) ukuran satu sisi sedikit-sedikitnya 1.5 meter.

Penggolongan kios dengan mempertimbangkan faktor-faktor kelas

tanah, kelas jalan dan kondisi bangunan dengan pembobotan sebagai

berikut:

a) Kelas tanah

Kelas I nilai bobotnya =3

Kelas II nilai bobotnya=2

Kelas III nilai bobotnya=1

b) Kelas jalan

Kelas jalan protokol bobotnya=3

Kelas jalan ekonomi bobotnya=2

Kelas jalan lingkungan bobotnya=1

Page 25: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

26

c) Kondisi bangunan

Permanen bobotnya=3

Semi permanen bobotnya=2

Tidak permanen bobotnya=1

Penggolongan kios adalah sebagai berikut:

a) Kios golongan I dengan nilai rata-rata=2.7 s/d 3

Kios golongan I, Rp 10.000,-/m2/bulan

b) Kios golongan II dengan nilai rata-rata=2 s/d 2.6

Kios golongan II Rp 4000,-/m2/bulan

c) Kios golongan III dengan nilai rata-rata=1.7 s/d 1.9

Kios golongan III Rp 3000,-/m2/bulan

d) Kios golongan IV dengan nilai rata-rata=1 s/d 1.6

Kios golongan IV Rp 1000,-/m2/bulan

Pemakaian atas kios atau los dapat dipindahkan dengan diikuti balik

nama bagi wajib retribusi. Besarnya retribusi balik nama adalah 10% dari

harga taksiran harga kios atau los yang dibalik namakan.

6. Pemakaian Peralatan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan dan

Pertamanan, dan Dinas Peternakan

Setiap pemakaian peralatan milik Pemerintah harus mengajukan

permohonan izin terlebih dahulu kepada Walikota melalui dinas terkait,

seperti;

a. mobil ambulans dikelola oleh Dinas Kesehatan,

b. dump truck, mesin gilas, dan whelloder dikelola oleh Dinas

Kebersihan dan Pertamanan, dan

Page 26: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

27

c. aspal sprayer, tandem roller, aspal finisher dikelola oleh Dinas

Pekerjaan Umum.

Besarnya tarif retribusi pemakaian peralatan dinas yaitu;

a. dump truck Rp 65.000,-/hari

b. mesin gilas Rp 55.000,-/hari

c. asphalt sprayer Rp 40.000,-/hari

d. mesin cabut bulu ayam Rp 5000,-/hari

e. bulldozer Rp 50.000,-/jam

7. Penggemukan sapi

Calon petani penggaduh mengajukan permohonan untuk penggemukan

sapi kepada Kepala Dinas Peternakan dengan syarat- syarat sebagai

berikut:

a. Mempunyai tempat tinggal tetap,

b. Bukan Pegawai Negeri Sipil atau pengusaha,

c. Sudah berkeluarga dan tidak menggantungkan hidupnya kepada orang

tua atau orang lain,

d. Bersedia menjadi kelompok tani atau koperasi,

e. Mempunyai keterampilan dan pengalaman memelihara dan

memanfaatkan sapi,

f. Sanggup menyediakan kandang, pakan, dan memelihara sapi dengan

baik,

g. Bersedia mengikuti petunjuk dan biumbingan teknis serta latihan dari

Dinas Peternakan atau instansi terkait, dan

h. Berbadan sehat dan berkelakuan baik.

Page 27: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

28

Besarnya tarif retribusi atas penggemukkan sapi adalah 40 % dari berat

badan dikalikan harga sapi pada saat itu dalam rupiah.

Sejak tahun 2001-2004 Dipenda ( sekarang DPPKA) menangani tiga

objek RPKD yakni pemakaian tanah, pemakaian kios, dan pemakaian

lapangan tetapi pada tahun 2005 pemakaian lapangan tidak lagi ditangani

oleh DPPKA dan diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum. Jadi, mulai

tahun 2005 DPPKA hanya menangani dua objek RPKD yaitu pemakaian

tanah dan kios.

Dalam pemungutannya, Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

menggunakan official assessment system yaitu sistem yang memberikan

wewenang kepada Pemerintah untuk menentukan besarnya retribusi.

Page 28: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

29

BAB III

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

1. Sejarah dan Perkembangan DPPKA Surakarta

Setelah proklamasi kemerdekaan RI sampai dengan tahun 1946 di

Surakarta terjadi konflik sehubungan dengan adanya pertentangan

pendapat antara pro dan kontra Daerah Istimewa. Hal ini dapat diredam

untuk sementara waktu oleh Pemerintah dengan mengeluarkan Surat

Penetapan Pemerintah tanggal 15 Juli 1946 Nomor 16/ S-D yang

menetapkan Daerah Surakarta sebagai Daerah Karesidenan dan dibentuk

daerah baru dengan nama Kota Surakarta.

Peraturan yang telah ada tersebut kemudian disempurnakan dengan

dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1947 yang menetapkan

Kota Surakarta menjadi Haminte Kota Surakarta. Kota Surakarta pada

waktu itu terdiri dari 5 wilayah kecamatan dan 44 kelurahan karena 9

kelurahan di wilayah Karanganyar belum diserahkan. Pelaksanaan

penyerahan 9 kelurahan dari Kabupaten Karanganyar itu baru terlaksana

pada tanggal 9 September 1950. Pelaksana Teknis Pemerintah Haminte

Kota Surakarta terdiri atas jawatan. Jawatan tersebut antara lain sekretariat

umum, Keuangan, Pekerjaan Umum, Sosial, Kesehatan, Perusahaan

P.D&K, Pamong Praja, dan Jawatan Perekonomian. Penerimaan

pendapatan daerah waktu itu diurusi oleh Jawatan Keuangan.

Page 29: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian
Page 30: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

34

e. pengelolaan dan pembukuan penerimaan pajak dan retribusi serta pen

dapatan lain,

f. pelaksanaan penagihan atas keterlambatan pajak, retribusi, dan

pendapatan lain,

g. penyelenggaraan pengelolaan anggaran, perbendaharaan, dan

akuntansi,

h. pengelolaan barang aset daerah,

i. penyiapan penyusunan, perubahan, dan perhitungan anggaran

pendapatan dan belanja daerah,

j. penyelenggaraan administrasi keuangan daerah,

k. penyelenggaraan sosialisasi,

l. pembinaan jabatan fungsional, dan

m. pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas(UPTD).

3. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi DPPKA Surakarta menurut Peraturan

Daerah No. 6 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

a. Kepala

b. Sekretariat, membawahi:

1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan

2) Sub Bagian Keuangan

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Page 31: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

35

c. Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Dokumentasi, membawahi:

1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan

2) Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data

d. Bidang Penetapan, membawahi:

1) Seksi Perhitungan

2) Seksi penerbitan Surat Ketetapan

e. Bidang Penagihan, membawahi:

1) Seksi Penagihan dan Keberatan

2) Seksi Pengelolaan Penerimaan Sumber Pendapatan Lain

f. Bidang Anggaran, membawahi:

1) Seksi Anggaran I

2) Seksi Anggaran II

g. Bidang Perbendaharaan, membawahi:

1) Seksi Perbendaharaan I

2) Seksi Perbendaharaan II

h. Bidang Akuntansi, membawahi:

1) Seksi Akuntansi I

2) Seksi Akuntansi II

i. Bidang Aset, membawahi:

1) Seksi Perencanaan Aset

2) Seksi Pengelolaan Aset

j. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

k. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 32: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

36

4. Deskripsi Tugas Jabatan Struktural

a. Kepala Dinas

Kepala dinas mempunyai tugas yang cukup berat yaitu

melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pendapatan daerah.

Uraian tugas seorang Kepala dinas;

1) menyusun rencana strategis dan program kerja tahunan dinas sesuai

dengan Program Pembangunan daerah

2) membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas agar tercipta

pemerataan tugas

3) memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan guna kejelasan

pelaksanaan tugas.

b. Sekretariat

Sekretariat yang posisinya dibawahi langsung oleh Kepala Dinas

mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum, perijinan,

kepegawaian, dan keuangan sesuai dengan kebijakan teknis yang

ditetapkan oleh Kepala Dinas. Sekretariat juga bertugas untuk

melaksanakan penyusunan rencana strategis dan program kerja tahunan

dinas, mengadakan monitoring dan pengendalian serta evaluasi, dan

pelaporan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala

Dinas.

Sekretariat membawahi subbagian-subbagian sebagai berikut:

1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan

Subbagian ini mempunyai tugas untuk mengumpulkan, mengolah,

dan menyajikan data sebagai bahan penyusunan rencana strategis

Page 33: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

37

dan Program kerja Tahunan Dinas. Selain itu juga bertugas sebagai

pelaksana/melaksanakan monitoring dan pengendalian, analisa dan

evaluasi dan serta menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana

strategis dan program kerja tahunan dinas.

2) Sub Bagian Keuangan

Subbagian keuangan memiliki tugas melaksanakan pengelolaan

administrasi keuangan.

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian memiliki tugas yang cukup

banyak yaitu melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan,

penggandaan, administrasi perijinan, perjalanan dinas, rumah

tangga, pengelolaan barang inventaris, pengaturan penggunaan

kendaraan dinas dan perlengkapannya, hubungan masyarakat,

sistem jaringan dokumentasi, informasi hukum, dan administrasi

kepegawaian.

c. Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Dokumentasi

Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Dokumentasi mempunyai

tugas yang penting yaitu menyelenggarakan pembinaan dan bimbingan

dibidang pendaftaran dan pendataan serta dokumentasi dan pengolah

data sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh dinas.

Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Dokumentasi membawahi

seksi-seksi sebagai berikut:

Page 34: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

38

1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan

Seksi ini mempunyai tugas melaksanakan pendaftaran, pendataan,

dan pemeriksaan di lapangan terhadap Wajib Pajak Daerah (WPD)

dan Wajib Retribusi Daerah (WRD)

2) Seksi Dokumentasi dan Pengolah Data

Tugas dari seksi dokumentasi dan pengolah data adalah

menghimpun, mengdokumentasi, menganalisa dan mengolah data

Wajib Pajak Daerah dan Wajib Retribusi Daerah

d. Bidang Penetapan

Bidang ini bertugas menyelenggarakan pembinaan dan

bimbingan di bidang penghitungan, penerbitan Surat Penetapan Pajak

dan Retribusi serta penghitungan besarnya angsuran bagi pemohon

sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

Bidang Penetapan membawahi seksi-seksi sebagai berikut:

1) Seksi Perhitungan

Seksi ini mempunyai tugas melaksanakan penghitungan dan

penetapan besarnya pajak dan retribusi

2) Seksi Penerbitan Surat Ketetapan

Tugas dari seksi ini adalah menetapkan Surat Ketetapan Pajak,

Surat Ketetapan Retribusi, dan surat- surat ketetapan pajak lainnya.

e. Bidang Penagihan

Bidang ini memiliki tugas menyelenggarakan pembinaan dan

bimbingan dibidang penagihan dan keberatan serta pengelolaan

Page 35: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

39

penerimaan sumber pendapatan lain sesuai dengan kebijakan teknis

oleh Kepala Dinas.

Seksi- seksi yang dibawahi oleh Bidang Penagihan:

1) Seksi Penagihan dan Keberatan

Tugas yang dipikul adalah melaksanakan penagihan tunggakan

pajak daerah, retribusi daerah, dan sumber pendapatan lainnya serta

melayani permohonan keberatan dan penyelesaiannya

2) Seksi Pengelolaan Penerimaan Sumber Pendapatan Lain

Tugas seksi ini adalah mengumpulkan data sumber-sumber

penerimaan lain di luar pajak daerah dan retribusi daerah sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

f. Bidang Anggaran

Bidang Anggaran ini bertugas untuk membuat rencana anggaran

penerimaan pajak, retribusi, dan rencana pembelanjaan keperluan

instansi serta mengatur pengeluaran- pengeluaran dana yang telah

dianggarkan atau direncanakan.

Bidang Anggaran ini terdiri atas 2 seksi yang merupakan satu

kesatuan yaitu sebagai berikut:

1) Seksi Anggaran I

2) Seksi Anggaran II

g. Bidang Perbendaharaan

Bidang Perbedaharaan memegang peranan sebagai pemegang

dana dalam instansi yang juga dibantu oleh dua kelompok seksi:

Page 36: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

40

1) Seksi Perbendaharaan I

2) Seksi Perbendaharaan II

h. Bidang Akuntansi

Bidang ini memiliki tugas sebagai pencatat segala bentuk

kegiatan pendanaan yang kemudian dibuat laporan sebagai

pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas.

Bidang Akuntansi membawahi seksi-seksi sebagai berikut:

1) Seksi Akuntansi I

2) Seksi Akuntansi II

i. Bidang Aset

Bidang Aset bertugas untuk mencatat dan mengelola semua aset

yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surakarta.

Bidang Aset membawahi seksi-seksi sebagai berikut:

1) Seksi Perencanaan Aset

Seksi ini mempunyai tugas merencanakan dan mengembangkan

semua aset yang dimiliki Pemerintah Daerah Kota Surakarta

sehingga dapat berguna bagi masyarakat dan pemerintah

2) Seksi Pengelolaan Aset

Seksi bertugas sebagai pelaksana rencana yang telah dibuat oleh

Seksi perencanaan aset dan juga sebagai pengelola aset-aset

tersebut

j. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

UPTD bertugas untuk memungut dan mengelola pajak dan

retribusi daerah Kota Surakarta

Page 37: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

41

k. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok ini memiliki tugas melaksanakan sebagian tugas

Kepala Dinas pada cabang Dinas di Kecamatan.

5. Visi dan Misi DPPKA

a. Visi DPPKA

Terwujudnya peningkatan pendapatan daerah yang optimal

dalam rangka menjamin likuiditas keuangan daerah untuk

mendukung pembangunan daerah

b. Misi DPPKA

1) Pengembangan pola intensifikasi dan ekstensifikasi

pengelolaan pendapatan daerah

2) Peningkatan kualitas pelayanan yang bertumpu pada standar

pelayanan

3) Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional

4) Menciptakan sistem pengawas yang efektif.

B. Laporan Magang Kerja

Bidang Aset Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset adalah

bidang yang bertugas untuk mencatat dan mengelola semua aset yang dimiliki

oleh Pemerintah Kota Surakarta. Bidang inilah yang ditempati oleh penulis

selama melakukan kegiatan magang.

Kegiatan yang dilakukan oleh penulis saat melakukan kegiatan magang

adalah sebagai berikut:

Page 38: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

42

1. Mengetik, memfotokopi, dan meminta cap untuk berbagai macam

surat.

2. Mengecek masa retribusi/ masa sewa wajib retribusi dengan program

MAPADA (Manual Pendapatan Daerah).

3. Mengklasifikasikan barang daerah yang akan dihapus ke dalam beberapa

golongan, yaitu elektronik, mebeulair, Dispora, DKP, dan DISHUB.

4. Membuat rekapitulasi barang daerah yang akan dihapus.

5. Mengentry data NJOP berdasarkan golongannya.

6. Mengetik RKA tahun 2010.

7. Membuat rekapitulasi tanah pemerintah yang belum bersertifikat.

8. Mencocokkan daftar monitoring dengan penggunaan tanah Pemkot saat

ini.

9. Mengecek buku pembantu penerimaan sejenis via BKP dengan program

Mapada.

10. Mencari sertifikat tanah yang digunakan PDAM dan memfotokopinya.

11. Membaca TA di perpustakaan.

12. Mengedarkan berbagai macam Surat Undangan.

13. Mendisposisikan Surat Masuk.

14. Menunggu Rapat di Sekretariat Daerah.

15. Meminta tanda tangan Sekretaris Daerah.

16. Meminta nomor surat undangan ke bagian Umum.

17. Mengembalikan SKRD per nama.

Page 39: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

43

18. Mencatat personil pengurus barang yang dikirimkan oleh tiap SKPD.

19. Mengisi data RPKD.

20. Mencatat ayat lama dan ayat baru wajib retribusi.

21. Mencari data laporan realisasi penerimaan Kota Surakarta dan struktur

organisasi DPPKA Kota Surakarta sebagai bahan TA.

Penulis melakukan kegiatan magang di Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset mulai tanggal 01 Februari – 31 Maret 2010. Kegiatan

magang dimulai pada pukul 07.15 sampai pukul 15.15 pada hari Senin sampai

Kamis sedangkan hari Jum’at kegiatan magang dimulai pukul 08.00 sampai

pukul 11.00. Hari Sabtu dan Minggu libur.

C. Pembahasan Masalah

1. Kontribusi Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2007-2009

Retribusi pemakaian kekayaan daerah merupakan salah satu unsur

PAD dari sektor Retribusi Daerah yakni Retribusi jenis usaha. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kontribusi adalah sumbangan;

sedangkan menurut Kamus Ekonomi, kontribusi adalah sesuatu yang

diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya, atau

kerugian tertentu atau bersama. Sehingga kontribusi disini dapat diartikan

sebagai sumbangan yang diberikan RPKD terhadap PAD. Kontribusi dapat

diketahui dengan membandingkan realisasi penerimaan RPKD terhadap

realisasi penerimaan PAD.

Page 40: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

44

Berikut adalah tabel yang menyajikan perbandingan antara realisasi

penerimaan RPKD terhadap PAD dalam kurun waktu 3 tahun.

Tabel III.1 Kontribusi RPKD Terhadap PAD Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2007-2009

Tahun Realisasi penerimaaan

RPKD

Realisasi penerimaan PAD

Kontribusi

2007

2008

2009

Rata-rata

Rp 3.980.269.898,-

Rp 5.145.802.156,-

Rp 5.582.627.346,-

Rp 89.430.977.982,-

Rp102.929.501.970,-

Rp101.972.318.682,-

4,45 %

5,00 %

5,50 %

4,98 % Sumber: DPPKA Kota Surakarta

Dari tabel diatas, persentase RPKD terhadap PAD dihitung dengan

rumus:

Dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa persentase

penerimaan RPKD terhadap PAD dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan. Pada tahun 2007 persentase penerimaan RPKD terhadap PAD

sebesar 4,45% dan dapat diartikan bahwa penerimaan retribusi pemakaian

kekayaan daerah pada tahun tersebut hanya sebesar 4,45% dari keseluruhan

PAD dan merupakan kontribusi yang terendah. Pada tahun 2008 persentase

penerimaan RPKD mengalami kenaikan sebesar 0,55% dari 4,45% pada

tahun 2007 menjadi 5,00% pada tahun 2008 dikarenakan terdapat

penerimaan dari sewa tanah atas pemasangan reklame yang dilelang yang

diselenggarakan oleh DPPKA. Reklame tersebut menyumbang 31,29 %

%100xADrealisasiP

PKDrealisasiRkontribusi

Page 41: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

45

atau sebesar Rp 935.750.542,- dari total penerimaan atas tanah yakni Rp

2.990.573.800,-serta penerimaan atas kios sebesar Rp 219.678.000,-, dan

pada tahun 2009 persentase RPKD mengalami peningkatan lagi yaitu

5,5%. Dapat diartikan RPKD pada tahun ini menyumbang 5,5% terhadap

PAD. Pada tahun ini penerimaan atas tanah hanya sebesar Rp

1.252.795.000,- dikarenakan menurunnya penerimaan dari sektor titik

lelang reklame. Penggunaan sewa tanah atas reklame hanya sebesar Rp

830.302.000,-, penurunan atas penerimaan kios dari tahun lalu sebesar Rp

67.810.800,- dari Rp 219. 678. 000,- menjadi Rp 151.867.200,- disebabkan

banyak wajib retribusi yang menunggak membayar retribusi ini dan

berkurangnya penggunaan kios golongan II. Namun, disamping itu

terdapat pemasukan dari pemasangan baru saluran PDAM dan TELKOM

serta sewa tanah jaringan pipa atau kabel PDAM dan TELKOM.

Kontribusi terkecil terdapat pada tahun 2007 (4,45%) sedangkan

tahun anggaran 2009 memberikan kontribusi yang terbesar (5,50%).

Meskipun terdapat penurunan penerimaan dari tahun sebelumnya namun

kontribusi RPKD untuk tahun ini mengalami peningkatan sedangkan rata-

rata kontribusi yang diberikan RPKD terhadap PAD selama tahun anggaran

2007 – 2009 sebesar 4,98%.

Page 42: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

46

Selain membandingkan antara realisasi RPKD dengan realisasi

PAD guna mengetahui kontribusi RPKD terhadap PAD, berikut ini penulis

juga membandingkan antara realisasi RPKD dengan realisasi retribusi

daerah.

Berikut adalah tabel yang menyajikan perbandingan antara realisasi

penerimaan RPKD terhadapRetribusi Daerah dalam kurun waktu 3 tahun.

Tabel III.2 Kontribusi RPKD terhadap Retribusi Daerah Kota

Surakarta Tahun Anggaran 2007-2009

Tahun Realisasi RPKD

(Rp)

Realisasi RD

(Rp)

Persentase

(%)

2007 3.980.269.898,- 33.359.233.949,- 11,93

2008 5.145.802.156,- 39.325.240.832,- 13,08

2009 5.582.627.346,- 37.783.489.120,- 14.76

Rata-rata 13.26

Sumber: DPPKA Kota Surakarta

Dari perhitungan tabel diatas dapat diketahui bahwa:

a. Tahun anggaran 2007 kontribusi RPKD terhadap Retribusi Daerah

sebesar 11, 93%. Penerimaan terbesar diperoleh dari Retribusi

Pelayanan Pasar (31, 22%), Retribusi Terminal (9,26%), serta Retribusi

Izin Mendirikan Bangunan (7,93 %) . Pada tahun ini RPKD menempati

urutan kedua dengan 11.93%.

b. Persentase mengalami kenaikan 1, 15% dari 11,93% menjadi 13,08%

selama tahun anggaran 2008.

Page 43: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

47

c. Tahun anggaran 2009 persentase mengalami kenaikan 1.68% dari tahun

anggaran 2008 menjadi 14,76%. Meskipun mengalami peningkatan

namun ada beberapa pos retribusi daerah yang tidak dapat memenuhi

target yang ditetapkan seperti Retribusi Pelayanan Persampahan dan

Kebersihan.

Atas dasar analisis di atas dapat diketahui bahwa kontribusi RPKD

terhadap keseluruhan Retribusi Daerah adalah 13,26 %. Oleh karena itu,

peran serta retribusi pemakaian kekayaan daerah sebagai salah satu unsur

retribusi daerah dari retribusi jenis usaha tidak dapat diabaikan begitu saja

mengingat RPKD merupakan sumber penerimaan yang cukup potensial

untuk dikembangkan maka perlu dilakukan usaha – usaha untuk

meningkatkan penerimaan RPKD setiap tahunnya. Salah satu upaya

meningkatkan RPKD adalah melalui ekstensifikasi atau penambahan serta

mengembangkan objek Peraturan Daerah tetapi juga termasuk objek

RPKD.Realisasi penerimaan RPKD Kota Surakarta pada setiap tahun

anggaran merupakan hasil potensi yang tersedia.

Apabila seluruh potensi tersebut telah digali dan dikembangkan

penggunaannya semaksimal mungkin maka akan berakibat positif

terhadap penerimaan RPKD yang kemudian memberikan peningkatan

kontribusi terhadap Retribusi Daerah serta Pendapatan Asli Daerah Kota

Surakarta.

Page 44: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

48

2. Hambatan- hambatan yang timbul dalam meningkatkan penerimaan

retribusi pemakaian kekayaan daerah

Meningkatkan penerimaan bukanlah hal yang mudah, terdapat

hambatan – hambatan yang harus dihadapi oleh DPPKA, antara lain:

a. Masih kurangnya kesadaran wajib retribusi akan pentingnya membayar

retribusi

b. Banyaknya wajib retribusi yang keberatan dengan beban tarif yang

ditetapkan sehingga mereka melakukan pembayaran melewati tanggal

jatuh tempo(melewati tanggal 20 tiap bulan)

c. Dalam pelaksanaan lelang titik reklame yang dilakukan oleh DPPKA,

pemenang lelang mengundurkan diri/ batal sebagai peserta lelang

sehingga mengurangi penerimaan RPKD khususnya dari pos sewa

tanah

d. Kurangnya petugas lapangan DPPKA yang bertugas memantau dan

menertibkan reklame-reklame liar yang pemasangannya tidak sesuai

dengan ketentuan yang berlaku

e. Kurangnya pengawasan terhadap kios-kios yang disewakan

f. Terdapat banyak pemakaian kekayaan daerah baik berupa tanah,

lapangan, kios, serta bangunan lainnya yang belum tercatat oleh

DPPKA.

g. Banyak masyarakat yang tidak melaporkan diri sebagai wajib retribusi

sehingga menggunakan aset Pemerintah secara ilegal.

Page 45: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

49

3. Upaya -upaya yang telah ditempuh DPPKA dalam mengatasi

hambatan tersebut

Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, DPPKA melakukan

beberapa upaya sebagai berikut:

a. Memberikan penyuluhan dan mengadakan sosialisasi tentang retribusi

daerah khususnya RPKD kepada wajib retribusi yang belum begitu

paham mengenai retribusi. Dalam melakukan penyuluhan, DPPKA

tidak memiliki agenda rutin sehingga penyuluhan dilakukan pada

waktu yang tak tentu.

b. Menerbitkan STRD (Surat tagihan retribusi daerah) kepada wajib

retribusi yang menunggak/ belum membayar retribusi.

c. DPPKA menunjuk pemenang kedua dari peserta lelang titik reklame

bila pemenang pertama mengundurkan diri.

d. Dafda melakukan pengawasan dan penertiban secara rutin kelapangan

dan mendata reklame-reklame yang ilegal.

e. DPPKA melakukan pengawasan secara rutin terhadap kios-kios yang

disewakan.

f. Mengecek secara rutin penggunaan pemakaian kekayaan daerah oleh

masyarakat

Page 46: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

i

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Kontribusi RPKD terhadap PAD dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

yakni 4,45% pada tahun 2007, tahun 2008 5,00%, dan 5,50% pada tahun

2009.

2. Persentase rata-rata kontribusi RPKD terhadap Retribusi Daerah adalah

13,26% dengan jumlah persentase dari tahun 2007-2009 mengalami

peningkatan yakni 11,93%, 13,08%, dan 14,76%.

3. Kurangnya kesadaran wajib retribusi untuk memenuhi kewajiban retribusinya

merupakan salah satu hambatan yang dihadapi oleh DPPKA dalam rangka

meningkatkan penerimaan RPKD.

4. Berbagai upaya dilakukan oleh DPPKA untuk mendapatkan realisasi

penerimaan yang melebihi target diantaranya memberikan penyuluhan akan

pentingnya retribusi daerah serta menerbitkan STRD (Surat Tagihan Retribusi

Daerah).

5. Menggali dan mengembangkan potensi secara ekstensifikasi merupakan salah

satu cara guna meningkatkan penerimaan RPKD.

B. SARAN

1. Memberikan penyuluhan kepada wajib retribusi tentang pentingnya membayar

retribusi secara rutin kepada wajib retribusi misalkan 2 atau 6 bulan sekali.

Page 47: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

ii

2. Memberikan sanksi yang tegas kepada wajib retribusi yang tidak memenuhi

kewajibannya membayar retribusi dengan memberikan sanksi administrasi

berupa denda atau hukuman pidana.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana bagi petugas sehingga akan memberikan

hasil kerja yang maksimal dengan memberikan tunjangan-tunjangan kepada

para petugas seperti tunjangan transport.

Page 48: KONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH … fileKONTRIBUSI RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian

iii

DAFTAR PUSTAKA

Choiriyah. 2008. Analisis Penerimaan RPKD di Dipenda Surakarta Tahun 2001-2005: Tugas Akhir.

Dedi, Hamid, Sholeh Soady. 2002. Retribusi Daerah, Pajak Daerah . Jakarta: Durat Bahagia.

Haryani, Anita. 2008. Efektivitas Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dalam Menunjang Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta: Tugas Akhir.

Keputusan Walikota Surakarta No. 8 Tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksaan Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 5 Tahun 2001 Tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah Kotamadya Dati II No. 12 Tahun 1999 Surakarta tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

Mardiasmo. 2004. Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.

Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 5 Tahun 2001 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

Prakosa, Kesit Bambang. 2003. Pajak dan Retribusi Daerah. Edisi Pertama. Yogyakarta: UII Press.

Siswardani, Fahmi. 2008. Efektivitas Penerimaan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Wonogiri. Surakarta:Tugas Akhir.

Suandy, Erly.2006. Perpajakan. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Undang – Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.