KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL … · mengajari saya sehingga saya bisa...
Transcript of KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL … · mengajari saya sehingga saya bisa...
i
KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAH TERHADAP EFIKASI KOLEKTIF GURU SMA DI MAGELANG
TAHUN 2015
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Ripta Agata Natalia
NIM: 111324004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Engkau, TUHAN, janganlah menahan rahmat-Mu dari padaku, kasihMu,
dan kebenaranMu kiranya menjaga aku selalu…”
(Mazmur 40:12)
Dengan penuh rasa syukur skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selama ini tidak pernah meninggalkan
saya dalam susah maupun senang.
2. Bapak Dr. Ir. Hadi Haryanto, MP dan Ibu Puji Astuti, SE selaku
orang tua saya, terima kasih atas doa, penguatan hati dan kasih
sayang yang tidak terhingga dan selalu memberikan yang terbaik
bagi saya.
3. Reza Yosafat Christiawan, SE selaku kakak saya, terima kasih atas
doa dan bantuan kakak selama ini. Hanya karya kecil ini yang bisa
aku persembahkan
4. Kepada April, Nita, Firma, Deta, Yuli, Reres, Deni, mbak Anin,
Ranti, Ita, dan Ayu selaku sahabat-sahabat saya yang sangat saya
sayangi. Terima kasih atas bantuan doa, semangat, nasihat,
hiburan, traktiran dan semangat yang kamu berikan selama ini.
5. Teman-teman Pendidikan Ekonomi angkatan 2011 terima kasih
atas bantuan, semangat, dan kerja samanya selama ini. Terima
kasih atas gelak tawa dan solidaritas yang luar biasa sehingga
membuat masa-masa kuliah lebih berarti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
6. Ibu Dra. C. Wigati RetnoAstuti., M. Si., M. Ed dan Bapak C. Teguh
Dalyono, S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing saya. Terima kasih
selama ini telah membantu saya, sudah dinasehati dan sudah
mengajari saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir saya.
Saya tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari bapak ibu.
Seluruh dosen Pendidikan Ekonomi terima kasih banyak untuk
semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang
telah anda semua berikan kepada saya.
Terima kasih atas semangat, bantuan, perhatian, dan kasih sayang kalian
semua hingga aku dapat segenggam harapan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO
Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan
yang kita inginkan,
Hadapilah kenyataan itu meskipun berat
terus melangkah tanpa rasa takut
-Ripta-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAH TERHADAP EFIKASI KOLEKTIF GURU SMA DI
MAGELANG TAHUN 2015
Ripta Agata Natalia
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimanakah persepsi
guru-guru terhadap kepemimpinan transformasional kepala sekolah; (2)
bagaimanakah tingkat efikasi guru-guru di SMA Taruna Nusantara, SMA Van
Lith, Seminari Mertoyudan, SMA Negeri 2, SMA Tarakanita, dan SMA Negeri
1 Magelang; dan (3) seberapa besar kontribusi gaya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksplanatori yang
dilaksanakan di tujuh sekolah di Magelang pada bulan Oktober-November
2015. Populasi penelitian ini adalah guru-guru di tujuh sekolah di Magelang.
Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling berjumlah
105 guru. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah efikasi kolektif guru dan variabel independen
adalah kepemimpinan transformasional kepala sekolah. Uji instrumen berupa
uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan regresi linear
sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) menurut persepsi guru,
kepemimpinan kepala sekolah termasuk dalam kategori transformatif dan
dimensi yang paling mendukung kepemimpinan kepala sekolah adalah dimensi
membangun kultur sekolah; (2) tingkat efikasi kolektif termasuk dalam
kategori tinggi (67-83 dengan jumlah 64,8%); dan (3) tidak ada kontribusi
kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif (r =
0.192; sig = 0.05).
Kata kunci: kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi
kolektif guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
CONTRIBUTION OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP OF
HEADMASTERS ON COLLECTIVE EFFICACY OF TEACHERS IN
SENIOR HIGH SCHOOLS OF MAGELANG REGENCY IN 2015
Ripta Agata Natalia
Sanata Dharma University
2016
This study aims to determine: (1) how well the teachers‟ perception
towards the principal transformational leadership; (2) how the level of the
teacher efficacy in Taruna Nusantara Senior High School,Van Lith Senior High
School, Mertoyudan Seminary Senior High School, Two State Senior High
School, Tarakanita Senior High School, and One State Magelang Senior High
School; and (3) the contribution of the principal transformational leadership style
to the collective teacher efficacy.
This research is a descriptive explanatory research which was conducted at
Seven Senior high schools in Magelang from October to November 2015. The
populations of the study were the teachers at Seven Senior High Schools in
Magelang. The sampling technique was simple random sampling collected from
105 teachers. The data were also collected by using questionnaires. The dependent
variable of this study was the collective teacher efficacy and the independent
variable was the principal transformational leadership. The test instruments were
validity and reliability.The data were analyzed by using simple linear regression.
The results show that: (1) based on the teachers‟ perception, the principal
leadership is in the transformative category and the most supporting dimension of
the principal leadership is the dimension of school cultural building; (2) the level
of the collective efficacy was high (67-83 out of 64.8%); and (3) Three isn‟t any
contribution of transformational leadership against the collective efficacy
(r = 0.192; sig = 0.05).
Keywords: principal transformational leadership and collective teacher efficacy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap Efikasi
Kolektif Guru” dengan baik dan lancar.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat kelulusan progam studi S1 Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata
Dharma..
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatama, M.Sc., Ph.D. sebagai Rektor Universitas Sanata
Dharma periode 2014-2018
2. Dra. C. Wigati Retno Astuti M.Si., M.Ed selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Dra. C. Wigati Retno Astuti M.Si., M.selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan dukungan, semangat, dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4. Bapak C. Teguh Dalyono, M.S selaku dosen pembimbing II yang dengan
sabar dan tulus telah membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
5. Bapak/Ibu selaku dosen penguji III
6. Segenap dosen-dosen Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah mendidik serta membagi ilmu pengetahuan dan
pengalaman yang sangat bermanfaat bagi peneliti.
7. Tujuh SMA di Magelang yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian dan memberikan banyak bantuan bagi penulis.
8. Guru-guru SMA di tujuh sekolah di Magelang
9. Orang tua yang tercinta, Hadi Haryanto dan Puji Astuti yang selalu
memberikan doa, semangat, perhatian dan segala kebutuhan yang saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................................ vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............................
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................................ ix
ABSTRACT ...................................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xvi
DAFTAR BAGAN ........................................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xix
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian............................................................................................ 8
E. Definisi Operasional dan Indikator ................................................................... 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 11
A. Kepemimpinan ................................................................................................ 11
1. Pengertian Kepemimpinan ........................................................................... 11
B. Model-model Kepemimpinan ........................................................................... 12
C. Kepemimpinan Transformasional .................................................................... 14
1. Teori Kepemimpinan Transformasional ....................................................... 15
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Transformasional ............ 20
E. Dampak Positif Kepemimpinan Transformasional ........................................... 21
F. Penelitian Terdahulu Kepemimpinan Transformasional .................................. 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
G. Efikasi Kolektif ................................................................................................ 22
H. Dampak positif Efikasi Kolektif ....................................................................... 25
I. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Efikasi Kolektif ........................................ 26
J. Penelitian Terdahulu Mengenai Efikasi Kolektif .............................................. 27
K. Penelitian Terdahulu Pengaruh Kepemimpinan Transformasioanl
Terhadap Efikasi Kolektif ............................................................................... 27
L. Kerangka Berpikir Teoritis ............................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................... 32
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 32
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................................ 32
D. Populasi Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .............................................. 33
E. Operasionalisasi Variabel ................................................................................. 33
1. Variabel Dependen ....................................................................................... 33
2. Variabel Independen ..................................................................................... 34
F. Data yang Diperlukan ....................................................................................... 36
1. Data Primer ................................................................................................... 36
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 37
H. Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................................ 38
1. Validitas ........................................................................................................ 38
2. Reliabilitas .................................................................................................... 43
I. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 45
1. Analisis Deskriptif ........................................................................................ 45
2. Teknik Pengujian Hipotesis .......................................................................... 53
BAB IV GAMBARAN UMUM ....................................................................................... 56
A. Sma Negeri 1 Magelang .................................................................................... 56
B. Sma Negeri 2 Magelang .................................................................................... 58
C. Sma Negeri 3 Magelang .................................................................................... 61
D. Sma Seminari Mertoyudan ................................................................................ 65
E. Sma Tarakanita Magelang ................................................................................. 69
F. Sma Taruna Nusantara ....................................................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
G. Sma Van Lith ..................................................................................................... 75
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................................... 80
1. Demografi Responden .................................................................................. 80
2. Deskripsi Variabel ........................................................................................ 82
3. Analisis Uji Prasyarat ................................................................................... 88
4. Uji Hipotesis ................................................................................................. 90
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................. 93
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 99
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................................... 100
C. Saran .................................................................................................................. 101
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
2.1 Indikator Kepemimpinan Transformasional .................................................................. 16
3.1 Data Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ................................................ 37
3.2 Data Efikasi Kolektif Guru ............................................................................................. 37
3.3 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Visi Bersama ........................ 39
3.4 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Membangun
Konsensus Sekolah ............................................................................................................... 39
3.5 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Ekspektasi Kinerja
yang Tinggi ........................................................................................................................... 40
3.6 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Menjadi Model ..................... 40
3.7 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Dukungan Sosial .................. 40
3.8 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional DimensiMemberi Stimulasi
Intelektual .............................................................................................................................. 41
3.9 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Membangun Kultur
Sekolah .................................................................................................................................. 41
3.10 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Menciptakan Kultur
Kolaboratif ............................................................................................................................ 41
3.11 Uji Validitas Efikasi Kolektif Guru .............................................................................. 42
3.12 Uji Reliabilitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ............................. 44
3.13 Hasil Uji Reliabilitas Efikasi Kolektif Guru ................................................................. 44
5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................................ 81
5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan................................................. 81
5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja......................................................... 82
5.4 Kategori Dimensi Visi Bersama ..................................................................................... 82
5.5 Kategori Dimensi Membangun Konsensus Sekolah ....................................................... 82
5.6 Kategori Dimensi Ekspektasi Konerja yang Tinggi ....................................................... 84
5.7 Kategori Dimensi Menjadi Model .................................................................................. 84
5.8 Kategori Dimensi Dukungan Sosial ................................................................................ 85
5.9 Kategori Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual .......................................................... 86
5.10 Kategori Dimensi Membangun Kultur Sekolah ............................................................ 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
5.11 Kategori Dimensi Struktur Kolaboratif ......................................................................... 87
5.12 Kategori Efikasi Kolektif Guru ..................................................................................... 88
5.13 Hasil Uji Normalitas ..................................................................................................... 89
5.14 Uji Homogenitas Varians .............................................................................................. 89
5.15 Hasil Uji Linearitas ....................................................................................................... 90
5.16 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................................ 91
5.17 Uji F .............................................................................................................................. 96
5.18 Uji Hipotesis ................................................................................................................. 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR SKEMA
2.2 Kepemimpinan Transformasional ................................................................................... 21
2.3 Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap Efikasi
Kolektif Guru ........................................................................................................................ 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Kisi-kisi Kepemimpinan Transformasional dan Efikasi Kolektif
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran 4 Hasil Data Kuesioner
Lampiran 5 Uji Normalitas
Lampiran 6 Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 7 Uji Homogenitas Varians dan Uji Linearitas
Lampiran 8 Uji Regresi Linear Sederhana
Lampiran 9 Data Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu komponen kemajuan suatu bangsa. Dalam
hal mutu pendidikan, Indonesia masih sangat tertinggal. Rendahnya mutu
pendidikan di Indonesia menghambat munculnya orang-orang yang berkualitas
karena dengan pendidikan akan mampu menghasilkan orang-orang yang
berkualitas untuk membawa negara Indonesia menuju negara yang lebih maju.
Beberapa permasalahan pendidikan di Indonesia yang masih belum bisa
diselesaikan, antara lain biaya sekolah yang mahal, fasilitas yang kurang
memadai, kurangnya pemerataan pendidikan, permasalahan kurikulum 2013,
masih banyaknya masyarakat yang buta huruf, serta mutu guru yang rendah.
Selain permasalahan di atas, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies
Baswedan seperti dimuat dalam website Antara News.com, menunjukkan bahwa
hasil survey PISA (Progamme For International Study Assessment), menunjukkan
bahwa pendidikan di Indonesia memperoleh rangking 64 dari 65 negara.
Kenyataan ini sangat memprihatinkan karena pendidikan di Indonesia bisa
dikatakan masih tertinggal dari negara lain. Rangking yang rendah tersebut
dipengaruhi oleh berbagai permasalahan seperti yang telah disebutkan di atas.
Salah satu yang berperan sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan di
atas adalah kepala sekolah.
Kepala sekolah merupakan tokoh penggerak bagi seluruh kegiatan yang
dilakukan di sekolah dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Hal ini dapat dibuktikan dengan temuan dari beberapa peneliti yang
melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa terdapat dampak positif
kepemimpinan kepala sekolah, di antaranya: (1) pesan kepala sekolah dalam
Manajemen Berbasis Sekolah oleh (Paskalis, Sindju & Thamrin), (2)
meningkatkan kinerja akademik guru oleh (Adir, Aunurrahman & Thamrin), (3)
kepemimpinan sekolah dan budaya sekolah terhadap profesi serta implikasinya
terhadap kinerja guru oleh (Suhartini), (4) kepemimpinan berpengaruh terhadap
kualitas sumber daya manusia guru oleh (Rohmi, Minarsih & Warso), dan lain
sebagainya. Untuk mencapai suatu tujuan organisasi, kepemimpinan merupakan
salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dan berperan dalam mencapai
tujuan yang ingin dicapai. Dikatakan sangat penting dan berperan karena
kepemimpinan seorang pemimpin memiliki kendali untuk memutuskan suatu visi
dan misi, mempengaruhi, mengajak, mengumpulkan dan menggerakkan orang-
orang untuk mencapai tujuan bersama.
Masyarakat modern memiliki berbagai acuan ilmiah yang secara teoritikal
memberikan gambaran tentang betapa pentingnya kepemimpinan yang efektif
dalam kehidupan organisasional, baik di bidang kenegaraan, di bidang keniagaan,
di bidang politik, bahkan juga di bidang keagamaan dan di bidang organisasi-
organisasi sosial yang sifatnya nirlaba (Siagian, 1988: 1). Menurut Fiedler (Rivai,
2013: 3) kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-
individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok
orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
Selain itu, menurut Pfiffner (Rivai, 2013: 3) kepemimpinan adalah kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengkoordinasikan dan memotivasi orang-orang dan kelompok untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki. Dengan kata lain, kepemimpinan seorang pemimpin
sangat dibutuhkan supaya mampu memotivasi dan membawa bawahannya untuk
mengikuti apa yang diinginkan oleh seorang pemimpin agar dapat mencapai
tujuan yang diinginkan.
Organisasi yang ada di sekolah tidak luput dari kepemimpinan. Sekolah
adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Karena sifatnya yang kompleks
dan unik, sekolah sebagai organisasi yang memerlukan tingkat koordinasi yang
tinggi. Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah (Wahjosumidjo,
2007: 81). Kepala sekolah masa kini seharusnya mampu menjadi teladan, panutan
dan mampu memotivasi baik guru ataupun staf untuk mampu berprestasi dan
mencapai apa yang menjadi tujuan sekolah. Namun masih banyak kepala sekolah
yang kurang memperhatikan bawahannya. Kepala sekolah begitu diktator
sedangkan guru dan siswanya begitu tidak nyaman dengan kepemimpinan kepala
sekolah. Hal ini mengesankan bahwa kepala sekolah tidak memiliki hubungan
yang baik dengan guru, staf dan siswa. Hubungan yang demikian tidak saling
menguntungkan karena guru, staf dan siswa melakukan apa yang diinginkan atau
ditugaskan oleh kepala sekolah dengan terpaksa.
Dalam kepemimpinan, telah dikembangkan salah satu pendekatan terbaru dan
paling populer, yaitu kepemimpinan transformasional. Menurut
Burn,”…kepemimpinan transformasional itu merupakan proses di mana orang
terlibat dengan orang lain, dan menciptakan hubungan yang meningkatkan
motivasi dan moralitas dalam diri pemimpin dan pengikut (Northouse, 2013:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
176)”. Tipe pemimpin ini sangat peduli terhadap kebutuhan, kemampuan dan
motivasi serta mau membantu pengikutnya untuk mencapai kemampuan terbaik.
Jenis kepemimpinan ini tidak mementingkan salah satu pihak saja, baik kepala
sekolah, guru, atau staf.
Dalam kepemimpinan transformasional seorang pemimpin benar-benar sangat
memperhatikan kinerja bawahannya (guru dan staf) untuk mencapai kemampuan
terbaik dan mencapai hasil yang lebih dari yang diharapkan. Selain itu, jenis
kepemimpinan ini mendukung pengikut ketika mencoba pendekatan baru dan
mengembangkan cara inovatif untuk menghadapi masalah organisasi. Hal itu
mendorong karyawan untuk memikirkan hal-hal secara mandiri dan terlibat dalam
pengambilan keputusan yang hati-hati (Northhouse, 2013: 182). Menurut
pandangan Leithwood (2010: 507) dimensi yang digunakan untuk menentukan
perilaku kepemimpinan transformasional meliputi: (1) mengembangkan visi
bersama bagi sekolah; (2) membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah,
(3) menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi; (4) menjadi panutan atau model;
(5) memberi support atau dukungan; (6) menyediakan stimulasi intelektual; (7)
membangun kultur sekolah dan (8) membangun kultur kolaboratif.
Sehubungan dengan dimensi kepemimpinan menurut Leithwood, terdapat
banyak penelitian dalam bidang pendidikan yang menyatakan bahwa
kepemimpinan pengajaran (Hallinger & Murphy, 1985) dan kepemimpinan
transformasi (Bass, 1985; Leithwood & Jantzi, 2000; Griffith, 2004; Ross & Gray,
2006) mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kesuksesan sebuah sekolah di
samping mampu meningkatkan kepercayaan dan keyakinan guru-guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Kepercayaan atau keyakinan diri secara bersama dalam melaksanakan suatu
tugas dengan berhasil dirujuk sebagai efikasi kolektif dan aspek ini senantiasa
terwujud dalam komunitas profesional sekolah (Muijs & Harris, 2006). Menurut
Bandura (Jess, 2010: 219), efikasi kolektif adalah “keyakinan yang dimiliki
manusia untuk mencapai hasil yang diinginkan”. Efikasi kolektif dalam suatu
kelompok (guru) juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan serta
keyakinan bahwa mereka mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok
tersebut. Efikasi kolektif sendiri sangat penting untuk diterapkan tidak hanya di
bidang pendidikan namun juga dalam organisasi lainnya. Dikatakan penting
dikarenakan efikasi kolektif sangat mendukung dalam keberhasilan suatu sekolah.
Efikasi kolektif sendiri tidak memandang berapa jumlah orang dalam satu
kelompok, yang terpenting adalah kepercayaan satu sama lain dalam
melaksanakan tugas dalam kelompok tersebut secara keseluruhan, baik tugas
dalam mendidik murid-murid maupun tugas administrasi dan lain-lain. Selain itu,
efikasi kolektif seharusnya ada dalam diri masing-masing guru supaya dalam
bekerja sama dengan guru yang lain dan kepala sekolah mampu melihat
kemampuan komunitas dalam kelompok supaya dapat menyelesaikan tugasnya
sebagai guru dengan baik.
Dalam penelitian terdahulu mengenai efikasi kolektif yang menguji pengaruh
kepemimpinan pentakbir sekolah terhadap pembelajaran pelajar ditemukan bahwa
efikasi kolektif guru berperan sebagai mediator antara kepemimpinan transformasi
terhadap efikasi kolektif guru dan pembelajaran pelajar (Kanesan, tt). Kesimpulan
dari penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh kepemimpinan pengajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
kepemimpinan transformasi dan efikasi kolektif guru terhadap pembelajaran
pelajar. Selain itu, kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan pengajaran
memberikan kesan positif terhadap efikasi kolektif guru.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Ratna & Lantip (tt) yang menguji
pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja guru dan
budaya sekolah terhadap kedisiplinan siswa di Kabupaten Bantul merumuskan
bahwa: kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kedisiplinan siswa. Hal ini dibuktikan dengan angka signifikansi kurang
dari 0,05, dan koefisien regresi (β)= 0,631 dan koefisien determinasi (R2)= 0,398.
Artinya bahwa 39,8% kedisiplinan siswa di Kabupaten Bantul dipengaruhi oleh
kepemimpinan transformasional kepala sekolah.
Mengacu pada pengaruh positif dari kepemimpinan transformasional, seperti
ditemukan dalam kedua penelitian di atas maka peneliti memandang perlu untuk
melakukan penelitian yang menguji kontribusi gaya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru. Peneliti memilih
gaya kepemimpinan transformasional dibandingkan gaya kepemimpinan yang lain
karena menurut Burn tipe kepemimpinan yang mampu memotivasi bawahan
(guru) adalah kepemimpinan transformasional. Selain itu, melihat dari penelitian
terdahulu gaya kepemimpinan transformasional memiliki kontribusi yang besar
terhadap efikasi kolektif guru. Selain itu gaya kepemimpinan ini masih jarang
diterapkan oleh kepala sekolah karena gaya kepemimpinan ini memang masih
baru. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui apakah di Magelang kepala
sekolah sudah menerapkan gaya kepemimpinan transformasional atau belum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Terdapat delapan dimensi kepemimpinan transformasional menurut
Leithwood yang bisa menjadi pegangan seorang kepala sekolah dalam
menerapkan gaya kepemimpinan transformasional yang diharapkan mampu
mengembangkan efikasi kolektif guru. Melihat begitu pentingnya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dalam menumbuhkan dan mengembangkan
efikasi guru, maka peneliti ingin mengetahui apakah terdapat kontribusi antara
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru pada
tujuh sekolah di Magelang, antara lain: SMA Taruna Nusantara, SMA Van Lith,
Seminari Mertoyudan, SMA Negeri 2, SMA Tarakanita, dan SMA Negeri 1
Magelang. Peneliti memilih tujuh sekolah tersebut karena sekolah tersebut
merupakan sekolah favorit di kota Magelang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah persepsi guru-guru terhadap kepemimpinan transformasional
kepala sekolah?
2. Bagaimanakah tingkat efikasi guru pada SMA Taruna Nusantara, SMA Van
Lith, Seminari Mertoyudan, SMA Negeri 2, SMA Tarakanita, dan SMA Negeri 1
Magelang?
3. Seberapa besar, jika ada, kontribusi antara gaya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan persepsi guru-guru terhadap gaya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Untuk mendeskripsikan tingkat efikasi guru-guru di SMA Taruna Nusantara,
SMA Van Lith, Seminari Mertoyudan, SMA Negeri 2, SMA Tarakanita, dan
SMA Negeri 1 Magelang.
3. Untuk menguji dan menganalisis seberapa besar kontribusi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru.
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada kepala sekolah
untuk mengevaluasi gaya kepemimpinan apakah sudah sesuai dengan harapan dan
keinginan guru dalam memimpin suatu lembaga sekolah serta mampu membuat
para guru percaya akan kemampuan mereka dan termotivasi untuk melakukan
tugas-tugasnya dalam kelompok (efikasi kolektif).
2. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan bagi mahasiswa atau
pihak lain yang membutuhkan untuk memberi gambaran mengenai hubungan
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru.
3. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang
berguna untuk penulis dalam menganalisis masalah, serta mampu menjadi bekal
untuk kedepannya jika penulis bekerja menjadi seorang kepala sekolah untuk
menerapkan kepemimpinan transformasional dalam memimpin suatu sekolah
serta mampu menumbuhkan efikasi kolektif dari para guru supaya tujuan yang
ingin dicapai bersama dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. Bagi peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian, sumber referensi,
pengetahuan dan evaluasi dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi kolektif guru.
E. Definisi Operasional dan Indikator
1. Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasional merupakan hubungan pemimpin dan
bawahan yang mampu menumbuhkan motivasi dan moralitas dalam diri
pemimpin itu sendiri dan bawahannya.
Indikator untuk menentukan perilaku kepemimpinan kepala sekolah menurut
Leithwood sebagai berikut:
1) Mengembangkan visi bersama bagi sekolah
2) Membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah
3) Menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi
4) Menjadi panutan atau model
5) Memberi support atau dukungan
6) Menyediakan stimulasi intelektual
7) Membangun kultur sekolah
8) Membangun kultur kolaboratif
2. Efikasi kolektif
Efikasi kolektif adalah keyakinan yang dimiliki oleh guru untuk mencapai
hasil yang diinginkan bersama dengan kelompoknya. Efikasi kolektif dalam suatu
kelompok (guru) juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
keyakinan bahwa mereka mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok
tersebut. Indikatornya adalah analisis terhadap tugas guru dan assesmen terhadap
kompetensi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dicari oleh banyak organisasi
dan bernilai tinggi. Banyak orang berpikir, kepemimpinan merupakan suatu
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk meningkatkan kehidupan pribadi,
sosial dan profesional seorang pemimpin. Dalam masyarakat modern dan negara
yang semakin maju, setiap organisasi dituntut untuk memiliki seorang pemimpin
yang memiliki gaya kepemimpinan yang baik untuk mencapai tujuan yang
diinginkan oleh suatu organisasi tersebut. Oleh karena pengertian dan pemahaman
tentang kepemimpinan sangat beragam, banyak peneliti yang tertarik untuk
meneliti tentang kepemimpinan itu sendiri.
Beberapa definisi dari para ahli, antara lain:
a) Definisi menurut Yulk (2005: 5), bahwa kepemimpinan merupakan proses
seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya yang terjadi secara alami dalam
sistem sosial dan banyak disebarkan kepada para anggotanya.
b) Sedangkan Rivai, Bachtiar dan Amar (2013: 3) mengatakan bahwa
“kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk memengaruhi
aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang
untuk memberikan manfaat individu dan organisasi, sehingga dalam suatu
organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Dari definisi yang telah diungkapkan oleh kedua ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa kepemimpinan sangat penting dalam sebuah organisasi. Peran pemimpin
sangat penting dalam memengaruhi para anggotanya untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan.
B. Model- model Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan suatu gambaran kemampuan seorang
pemimpin dalam memimpin bawahannya berdasarkan kemampuan atau keahlian
yang dimilikinya. Rivai (2013: 13) mengemukakan terdapat empat model
kepemimpinan, yaitu:
a. Model yang pertama adalah kepemimpinan partisipatif dan pendelegasian.
Menurut Rivai, kepemimpinan partisipatif merupakan sekumpulan aturan dengan
tujuan untuk menentukan ragam dan banyaknya pengambilan keputusan
partisipatif dalam situasi yang berbeda. Dalam model yang pertama ini, pemimpin
meminta saran dan masukan dari para anggota sebagai masukan dan pertimbangan
dalam membuat keputusan.
b. Model yang kedua adalah kepemimpinan karismatik. Menurut Rivai, terdapat
tujuh (7) karakteristik utama dalam kepemimpinan karismatik, yaitu:
1) Percaya diri: seorang pemimpin yang benar-benar percaya akan kemampuan
dirinya sendiri.
2) Suatu visi: tujuan ideal untuk mengajukan masa depan yang lebih baik.
3) Kemampuan untuk mengungkapkan visi dengan gamblang. Pemimpin yang
baik adalah pemimpin yang mampu menjelaskan visinya kepada para anggotanya
dengan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4) Keyakinan kuat akan visi itu. Seorang pemimpin karismatik bergabung dalam
pencapaian visi tersebut, mau mengambil resiko yang tinggi dan mau
mengeluarkan biaya walaupun biaya itu sangat tinggi.
5) Perilaku yang di luar aturan. Pemimpin dengan karisma, melakukan sesuatu
dengan perilaku yang dipahami sebagai baru, dan berlawanan dengan norma. Hal
ini bila berhasil akan menimbulkan kekaguman tersendiri bagi para anggotanya.
6) Agen perubahan. Hal ini pemimpin yang karismatik dipahami sebagai agen
perubahan yang radikal. Maksudnya adalah seorang pemimpin menuntut dengan
keras untuk mencapai perubahan.
7) Kepekaan lingkungan. Pemimpin mampu membuat penilaian akan kendala
yang ada di lingkungan dan sumber daya yang diperlukan untuk membuat
perubahan.
c. Model yang ketiga adalah kepemimpinan transformasional. Menurut Rivai,
model yang ketiga ini merupakan pemimpin yang memotivasi anggotanya ke arah
tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas tugas dengan peran masing-masing
anggota.
Saat ini, dari ketiga model di atas yang sedang banyak diteliti oleh para
peneliti adalah model yang ketiga, yaitu kepemimpinan transformasional yang
saat ini belum banyak dilakukan di Indonesia.
Sedangkan Wirawan (2013: 134) mengemukakan satu model kepemimpinan
yang lain yaitu kepemimpinan transaksional. Baik kepemimpinan
transformasional maupun transaksional sama-sama memiliki tujuan yang sama,
yaitu untuk mempengaruhi para pengikut. Dalam kepemimpinan transaksional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
hubungan antara pemimpin dan pengikut merupakan kontrak transaksi, Wirawan
(2013: 134). Artinya, apa yang dibutuhkan oleh pemimpin ditukarkan dengan apa
yang dibutuhkan oleh pengikut. Hal ini biasanya dilakukan melalui proses tawar
menawar. Jadi inti dari kepemimpinan transaksional adalah jika pemimpin mampu
memberikan apa yang dibutuhkan oleh pengikut maka pengikut akan memberikan
apa yang dibutuhkan oleh pemimpin. Jika pemimpin tidak mampu memberikan
apa yang diinginkan oleh pengikut, maka pengikut bisa saja tidak merespon apa
yang diinginkan oleh pemimpin, mogok kerja dan lain sebagainya.
C. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan di mana
seorang pemimpin memotivasi anggotanya ke arah tujuan yang ditegakkan
dengan memperjelas tugas dengan peran masing-masing anggota. Seorang
pemimpin mau mencurahkan perhatiannya kepada apa yang dibutuhkan oleh
anggotanya, mengubah kesadaran para anggota akan persoalan-persoalan yang
ada dengan memandang suatu persoalan dengan cara baru, mampu meningkatkan
gairah, kepercayaan, dan mengilhami para anggota untuk mengeluarkan upaya
ekstra mereka untuk mencapai tujuan kelompok.
Menurut Wirawan (2013: 138) istilah kepemimpinan transformasional
(transformational leadership) merupakan hasil suatu perkembangan pemikiran
beberapa teoretisi. Diawali oleh pemikiran James MacGregor Burn tahun 1979
yang menggunakan istilah Transforming Leadership (kepemimpinan
menstransformasi) kemudian dikembangkan oleh Bernard M. Bass tahun 1985
dalam bukunya yang berjudul Leadership and Perfomance Beyond Expextations
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
yang menggunakan istilah Transformational Leadership (kepemimpinan
transformasional).
1. Teori Kepemimpinan Transformasional
a. James McGregor Burns
Burn (Wirawan, 2013) memformulasikan kepemimpinan menstransformasi
sebagai berikut:
1) Baik pemimpin maupun pengikut sama-sama memiliki tujuan bersama yang
mencerminkan nilai-nilai, motivasi, kebutuhan, keinginan, aspirasi serta harapan
mereka. Seorang pemimpin lalu melihat tujuan tersebut kemudian bertindak tidak
hanya atas namanya sendiri namun juga atas nama para pengikutnya.
2) Walaupun memiliki tujuan bersama (antara pemimpin dan pengikut), namun
dalam mencapai tujuan tersebut memiliki tingkat dan potensi yang berbeda.
Esensi dari hubungan pemimpin dan pengikut adalah interaksi pemimpin dan
pengikut dengan level motivasi dan kekuasaan, termasuk di dalamnya ada
keterampilan untuk mencapai tujuan bersama.
3) Kepemimpinan menstransformasi merupakan kepemimpinan moral yang
meningkatkan perilaku manusia khususnya dalam hal memimpin. Kepemimpinan
menstransformasi mengembangkan sistem dengan mengemukakan visi yang
mendorong berkembangnya masyarakat baru. Visi tersebut menghubungkan nilai-
nilai antara pemimpin dan pengikut kemudian menyatukannya. Baik pemimpin
maupun pengikut sama-sama mengangkat ke level yang lebih tinggi serta
menciptakan moral yang makin lama makin tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4) Pada akhirnya, kepemimpinan menstransformasi mengajarkan para pengikut
bagaimana menjadi seorang pemimpin dengan melakukan peran aktif dalam
perubahan.
5) Tingkat tertinggi dalam kepemimpinan menstransformasi adalah terciptanya
nilai-nilai akhir yang meliputi keadilan, kebebasan, kemerdekaan, persamaan,
menstransformasi, dan persaudaraan dalam masyarakat.
b. Benard M. Bass
Dalam kepemimpinan transformasional, kepemimpinan merupakan proses
satu arah, yaitu pemimpin menstransformasi pengikut, Bass (Wirawan, 2013).
Bass bersama dengan Avolio (1990) mendefinisikan kepemimpinan
transformasional dengan istilah 4.I, yaitu:
1) Individual consideration (perhatian individu). Jika ingin mengembangkan
pengikutnya, seorang pemimpin harus menciptakan lingkungan atau iklim kerja
atau organisasi yang mendukung. Perhatian individual di mana seorang pemimpin
mampu mengurusi setiap kebutuhan mereka, di mana seorang pemimpin menjadi
mentor yang baik bagi para pengikut dan membuka komunikasi terbuka antara
pemimpin dan pengikut. Indikator kepemimpinan transformasional dapat dilihat
pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Indikator Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin Pengikut
Mempunyai visi, tujuan,
motivasi, keinginan,
kebutuhan, aspirasi,
harapan, hari depan
menyatu dengan yang
diimpikan pengikut
Visi, tujuan, nilai-nilai,
motivasi, keinginan,
kebutuhan, aspirasi, harapan,
hari depan menyatu dengan
yang diimpikan pemimpin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Motivasi, kekuasaan,
keterampilan untuk
merealisasi visi lebih
tinggi daripada pengikut
akan tetapi berusaha
mengangkat motivasi
pengikut agar sama tinggi.
Menggunakan pemimpin
sebagai panutan sehingga
berusaha
mengidentifikasikan dirinya
dengan pemimpin.
Menstimulasi dan
mentransformasi para
pengikut untuk setingkat
dengan pemimpin
Memotivasi pemimpin untuk
mencapai tujuan bersama
Menggunakan kekuasaan
keahlian dan karisma
Sumber: Wirawan, 2013
2) Intellectual stimulation (stimulasi intelektual). Jika yang pertama seorang
pemimpin harus menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, maka untuk
yang kedua, seorang pemimpin menstimulasi pengikut supaya mereka
menggunakan imajinasinya untuk melakukan sesuatu yang dapat diterima oleh
sistem sosial.
3) Inspirational motivation (motivasi inspirasional). Untuk bagian yang ketiga
ini, seorang pemimpin harus menciptakan gambaran yang jelas mengenai visi
yang secara optimis mampu dicapai dan pemimpin sendiri harus mampu membuat
para pengikut untuk mengikatkan diri pada visi tersebut.
4) Idealized influenzace (pengaruh teridealisasi). Untuk yang terakhir, menurut
Bass, seorang pemimpin harus mampu bertindak sebagai panutan bagi para
pengikutnya. Seorang pemimpin harus memiliki keteguhan hati dan kemantapan
untuk mencapai tujuan, mengambil tanggung jawab secara penuh serta
memberikan penghargaan kepada para pengikut yang berprestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Kenneth Leithwood
Leithwood merupakan salah satu tokoh mengenai kepemimpinan
transformasional. Leithwood memiliki semua alat ukur yang digunakan untuk
mengukur apakah kepala sekolah sudah menerapkan kepemimpinan
transformasional dengan delapan dimensi, yaitu: (1) mengembangkan visi
bersama bagi sekolah; (2) membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah,
(3) menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi; (4) menjadi panutan atau model;
(5) memberi support atau dukungan; (6) menyediakan stimulasi intelektual; (7)
membangun kultur sekolah dan (8) membangun kultur kolaboratif.
d. Dimensi Kepemimpinan Transformasional
Terkait dengan indikator perilaku kepemimpinan transformasional, beberapa
ahli mendeskripsikan secara berbeda. Salah satunya adalah Leithwood. Dimensi
yang digunakan Leithwood (1994) untuk menentukan perilaku kepemimpinan
transformasional sebagai berikut:
a) Mengembangkan visi bersama bagi sekolah
Kepala sekolah yang berupaya untuk mengembangkan dan menyalurkan visi
kepada orang lain serta membuat mereka memahami dan terinspirasi untuk
melakukan visi tersebut.
b) Membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah
Kepala sekolah yang berupaya mendorong supaya para guru dan staf dapat
bersatu dan bekerja sama serta membantu mereka dalam bekerja sama untuk
mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c) Menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi
Kepala sekolah yang menunjukkan ekspektasi yang tinggi terhadap guru dan
karyawan supaya mampu bekerja secara inovatif, pekerja keras serta profesional.
d) Menjadi panutan atau model
Kepala sekolah di mana perilaku dan tindakannya bisa menjadi contoh bagi
orang lain.
e) Memberi support atau dukungan
Perilaku kepala sekolah yang mau mendengarkan ide dari para guru,
memahami betul kemampuan dan ketertarikan mereka serta mencari tahu
pemahaman para guru terhadap suatu masalah serta memberikan pujian atas kerja
keras yang baik.
f) Menyediakan stimulasi intelektual
Perilaku kepala sekolah mendorong staf dan guru untuk mencoba sesuatu
yang baru serta mengajak guru dan staf untuk memikirkan dan
mempertimbangkan kembali asumsi-asumsi mengenai pekerjaan mereka dan apa
yang dilakukan supaya asumsi itu bisa diwujudkan.
g) Membangun kultur sekolah
Perilaku kepala sekolah yang berusaha untuk membangun nilai, keyakinan
dan norma sekolah, serta menciptakan suasana saling percaya dan perhatian satu
dengan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
h) Membangun kultur kolaboratif
Perilaku kepala sekolah di mana dia memberikan kesempatan kepada para
guru dan staf untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan
tugas-tugas guru serta memberikan permasalahan yang terdapat di sekolah
tersebut.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Transformasional
Menurut Northouse (2013:181) terdapat empat faktor yang mempengaruhi
kepemimpinan transformasional, yaitu:
1) Karisma atau pengaruh ideal. Pemimpin yang bertindak sebagai seorang
teladan yang kuat bagi para pengikutnya. Inti dari karisma atau pengaruh ideal
adalah seorang pemimpin yang memiliki moral dan standar yang tinggi yang ingin
membuat orang lain mengikuti visi yang telah mereka sampaikan.
2) Motivasi yang menginspirasi. Seorang pemimpin yang mengkomunikasikan
atau menyampaikan harapan yang tinggi kepada para pengikut, lalu menginspirasi
mereka melalui motivasi agar para pengikut menjadi setia kepadanya.
3) Rangsangan intelektual. Pemimpinan yang merangsang para pengikut supaya
bersikap inovatif dan kreatif, serta merangsang keyakinan dan nilai mereka
sendiri.
4) Pertimbangan yang diadopsi. Pemimpin memberikan iklim kerja yang
mendukung bagi para pengikut. Pemimpin mendengarkan apa yang dibutuhkan
para pengikut dan pemimpin bertindak sebagai pelatih dan penasihat serta
membantu para pengikut untuk mewujudkan apa yang diinginkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Dari uraian di atas, akan diperjelas melalui tabel 2.2 Kepemimpinan
Transformasional sebagai berikut.
Tabel 2.2 Kepemimpinan Transformasional
Sumber: Northouse, 2013: 183
E. Dampak Positif Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional memiliki dampak positif terhadap beberapa
hal yang dapat dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh beberapa
peneliti, di antaranyan yang pertama menurut Werang (2014) yang menyimpulkan
bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap moral
kerja dan kinerja guru. Kedua menurut Wuradji (2014) menyimpulkan bahwa
kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap
pengembangan karir guru sekolah dasar sekecamatan Godean. Ketiga menurut
Susanti (2013) menyimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional kepala
sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja pendidik dan tenaga pendidik.
Pengaruh ideal
+
Motivasi yang
menginspirasi
+
Rangsangan
intelektual
+
Pertimbangan yang
diadaptasi
Kinerja yang melebihi
harapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
F. Penelitian Terdahulu Kepemimpinan Transformasional
Berdasarkan penelitian Werang (2014) yang melakukan penelitian pengaruh
kepemimpinan transformasional kepala sekolah, moral kerja guru, dan kepuasan
kerja terhadap kinerja guru SDN di Merauke, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh secara
signifikan terhadap moral kerja guru SD Negeri di Kota Merauke.
2. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja guru SD Negeri di Kota Merauke.
Jadi, dengan kata lain bahwa kepemimpinan transformasional jika
diterapkan dengan sungguh-sungguh akan mampu mempengaruhi aspek-aspek
yang lain. Seperti contoh penelitian di atas didapatkan hasil bahwa kepemimpinan
transformasional mempengaruhi aspek lain, yaitu moral kerja guru dan kinerja
guru.
G. Efikasi Kolektif
Kepercayaan atau keyakinan diri secara bersama dalam melaksanakan suatu
tugas dengan berhasil dirujuk sebagai efikasi kolektif dan aspek ini senantiasa
terwujud dalam komunitas profesional sekolah (Muijs & Harris, 2006). Efikasi
kolektif dalam suatu kelompok (guru) juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan
keterampilan serta keyakinan bahwa mereka mampu bekerja sama dengan baik
dalam kelompok tersebut.
Efikasi kolektif berasal dari efikasi individu. Penilaian terhadap efikasi
individu atau personal dalam suatu kelompok melalui koordinasi dan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
interaksi dalam kelompok yang mempengaruhi kemampuan operatif anggota
kelompok.
Menurut Bandura (1997: 478) kepercayaan dari efikasi personal atau individu
dideteksi tidak melalui sistem sosial pada fungsi anggota namun lebih
mempertimbangkan sifat kuat individu dalam proses kelompok di mana kelompok
tersebut mampu meningkatkan atau yang mengganggu usaha tersebut. Namun
sebaliknya, dalam efikasi kelompok menilai secara keseluruhan anggota dalam
mempertimbangkan sebaik apa kerja teman dalam kelompoknya dalam
melaksanakan peranannya masing-masing. Mereka berfokus pada individu dalam
proses operasi dalam kelompok bukan berfokus pada kelompok yang
menghilangkan semua pemikiran tentang individu yang berkontribusi untuk usaha
bersama.
Menurut Bandura (1997: 480) “sebagian besar tingkat usaha saling
ketergantungan diharuskan ada dalam suatu kelompok. Dalam aktivitas yang
sedikit melibatkan hubungan saling ketergantungan, anggota kelompok tidak
membutuhkan orang lain dalam melakukan pekerjaan walaupun mereka memiliki
tujuan sama dan memberikan dukungan sosial. Pencapaian level kelompok adalah
hasil dari setiap individu. Dalam usaha yang melibatkan sistem saling
ketergantungan, anggota harus saling bekerja sama untuk meraih tujuan kelompok
atau mendapatkan hasil. Setiap usaha membutuhkan peran koordinasi yang kuat,
strategi, komunikasi yang efektif, tujuan yang kooperatif, dan penyesuaian
hubungan satu dengan yang lain”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Menurut Bandura (1997: 477) “efikasi kolektif bukan merupakan monolisiti
(kesatuan organisasi yang membentuk kekuatan tunggal) atribut kelompok”. Di
dalam sistem sekolah, guru pada level yang berbeda menghadapi tantangan yang
berbeda dalam memberi persetujuan pada control personal. Masalah akademik
siswa tidak dapat diatasi dengan mudah pada level awal yang lebih tinggi, di mana
banyak kekurangan akademik yang mencolok dan rasa kesia-siaan., sikap
antagonis pada kegiatan akademis. Penempatan posisi setiap individu yang
berbeda atau memberikan fungsi berbeda dalam sistem sosial yang sama dapat
menimbulkan perbedaan bagaimana mereka memandang efikasi kolektif
kelompok. Lebih lengkapnya, level kolektif efikasi pada setiap kelompok
memiliki aktifitas yang berbeda. Perbedaan dalam keyakinan efikasi kelompok
lebih baik dari variasi dalam kelompok., walaupun kebulatan tekad pada
keyakinan efikasi dalam kelompok masih sangat jarang. Perbedaan efikasi
kelompok ini, dapat dilihat dari perbedaan atribut efikasi kelompok secara
keseluruhan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kriteria dari keyakinan adalah suatu
persetujuan dari suatu kelompok bukan dari perbedaan dalam kelompok.
Selanjutnya, dalam efikasi kolektif, terdapat satu hal yang bisa membedakan
antara dua pendekatan pada pengukuran dan evaluasi dari rasa efikasi kolektif
dalam kelompok. Pertama adalah melibatkan penilaian atau harapan dari masing-
masing individu dalam kelompok untuk tugas tertentu dalam kinerja kelompok.
Selanjutnya, yang kedua adalah melibatkan banyaknya kemampuan kelompok
secara keseluruhan. Untuk mengukur seberapa besar efikasi kolektif guru
digunakan dua dimensi yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
1. Analisis terhadap tugas guru
Para guru percaya bahwa mereka mampu memotivasi para siswa, menyiapkan
apa yang diperlukan siswa, memiliki kemampuan untuk mengatasi siswa yang
bermasalah serta memiliki sikap tidak pantang menyerah ketika siswa tidak mau
belajar.
2. Assesmen terhadap kompetensi guru
Guru mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu membuat siswanya
belajar, memiliki kemampuan dalam menciptakan proses belajar mengajar yang
bermakna bagi siswa, menyiapkan bahan dan perlengkapan untuk kegiatan belajar
mengajar serta menyiapkan metode mengajar yang mampu menjangkau semua
siswa secara rata
H. Dampak Positif Efikasi Kolektif
Efikasi kolektif memiliki dampak positif dan dapat dibuktikan melalui yang
pertama menurut (Yusof & Osman, 2014) menyatakan bahwa semakin tinggi
efikasi diri maka guru akan semakin mampu menyampaikan isi pelajaran dengan
baik. Guru yang memiliki tahap efikasi diri yang tinggi juga dapat memiliki
efikasi kolektif yang tinggi karena efikasi kolektif terbentuk dari efikasi diri.
Kedua menurut Riyadiningsih (Smylie, 1990 dalam Ebmeirr, 2003) menyatakan
bahwa efikasi guru sangat berdampak terhadap tingkah laku guru, pembelajaran
murid dan perubahan guru melalui perkembangan staf.
I. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efikasi Kolektif
Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi kolektif guru yang pertama (Yusof
& Osman, 2014) menyatakan bahwa pemimpin yang baik perlu memantau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
keperluan serta mampu memberi bimbingan dan sokongan kepada guru. Kedua
menurut Riyadiningsih (2014) menyatakan bahwa pengetahuan mempengaruhi
efikasi guru, melibatkan guru dalam membuat keputusan. Ketiga menurut
Goddart,et.all (skaalvik & Skaalvik, 2014), menyatakan bahwa harapan yang
tinggi membuat tekanan normatif yang mendorong guru untuk melakukan apa
yang diperlukan untuk unggul dan menghambat mereka untuk menyerah ketika
menghadapi situasi sulit. Konteks budaya seperti mempromosikan prestasi siswa
dapat meningkatkan efikasi diri. Keempat menurut (Goddard & Goddard, 2001),
menyatakan bahwa keyakinan kolektif sebuah kelompok dipengaruhi oleh
kesuksesan masa lalu, pengamatan keberhasilan kelompok lain. Ketika guru
mengalami tantangan dan kegagalan yang dapat menurunkan motivasi masing-
masing, kemunduran ini mungkin terbantu dengan keyakinan dalam kapasitas
kolektif sekolah untuk perubahan. Kelima menurut Ismail (2015) guru yang
berefikasi tinggi memiliki kemampuan untuk memberikan motivasi dan
pembelajaran yang lebih baik terhadap murid.
J. Penelitian terdahulu Mengenai Efikasi Kolektif
Efikasi kolektif belum banyak diteliti oleh orang lain, terutama di Indonesia.
Salah satu peneliti yang telah meneliti mengenai pengaruh kepemimpinan
pentakbir sekolah terhadap pembelajaran pelajar ditemukan bahwa efikasi kolektif
guru berperan sebagai mediator antara kepemimpinan transformasi terhadap
efikasi kolektif guru dan pembelajaran pelajar (Kanesan, tt). Kesimpulan dari
penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh kepemimpinan pengajaran,
kepemimpinan transformasi dan efikasi kolektif guru terhadap pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pelajar. Selain itu, kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan pengajaran
memberikan kesan positif terhadap efikasi kolektif guru. Penelitian yang
dilakukan oleh Kanesan (tt) telah menunjukkan bahwa efikasi kolektif
berpengaruh secara signifikan terhadap pembelajaran pelajar.
K. Penelitian terdahulu Pengaruh Kepemimpinan Transformasional
terhadap Efikasi Kolektif
Kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh terhadap efikasi kolektif
guru. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kanesan (tt)
yang meneliti mengenai pengaruh mediasi efikasi kolektif guru terhadap pengaruh
kepemimpinan Pentadbir sekolah terhadap pembelajaran pelajar. Penelitian ini
menemukan bahwa:
1. Kepemimpinan pengajaran memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap
pembelajaran pelajar dibandingkan dengan kepemimpinan transformasi.
2. Lalu selanjutnya didapatkan juga hasil bahwa “kepemimpinan transformasi
juga didapati mempunyai pengaruh yang lebih tinggi terhadap efikasi kolektif
guru berbanding kepemimpinan pengajar, dan
3. Efikasi kolektif guru bertindak sebagai mediator terhadap hubungan antara
kepemimpinan transformasi dengan pembelajaran pelajar dan mediator penuh
terhadap hubungan antara kepemimpinan pengajaran dengan pembelajaran
pelajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa walaupun kedua jenis
kepemimpinan di atas berbeda, namun sangat diperlukan untuk meningkatkan
pembelajaran pelajar. Hal ini diperkuat melalui teori Bandura (Kanesan, tt) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
menyatakan bahwa kepemimpinan dapat meningkatkan efikasi kolektif guru
untuk mampu menguasai keterampilan dan pengalaman kerja orang lain. Selain
itu, kepemimpinan transformasi dan kepemimpinan pengajaran memberikan kesan
positif terhadap efikasi kolektif guru.
L. Kerangka Berpikir Teoretis
Kepala sekolah, guru dan karyawan merupakan bagian utama dari suatu
organisasi sekolah yang sangat penting untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dibutuhkan seorang
pemimpin yang mampu membawa perubahan dan mampu memotivasi bawahan
untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Burns, salah satu tipe kepemimpinan
yang mampu memotivasi bawahan adalah kepemimpinan transformasional. Untuk
mengukur keberhasilan seorang kepala sekolah dalam menerapkan gaya
kepemimpinan transformasional dengan menggunakan delapan dimensi yang
dikembangkan oleh Leithwood, di antaranya: (1) mengembangkan visi bersama
bagi sekolah; (2) membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah, (3)
menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi; (4) menjadi panutan atau model; (5)
memberi support atau dukungan; (6) menyediakan stimulasi intelektual; (7)
membangun kultur sekolah dan (8) membangun kultur kolaboratif.
Kepemimpinan transformasional mampu mengubah nilai dasar, sikap serta
keyakinan bawahan sehingga bersedia melakukan pekerjaannya melebihi dari
yang diharapkan. Seorang pemimpinan tidak hanya mampu meyakinkan bawahan
untuk percaya kepada pemimpin saja, namun juga mampu menumbuhkan
kepercayaan antara bawahan terhadap pemimpin dan sesama rekan kerja, di mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kepercayaan atau keyakinan diri secara bersama dalam melaksanakan suatu tugas
dengan berhasil disebut dengan efikasi kolektif (Muijis & Harris, 2006). Dari
uraian di atas, akan diperjelas melalui tabel 2.3 variabel kontribusi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru.
Tabel 2.3 Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah terhadap Efikasi Kolektif Guru
Data: Diolah 2015
Dari uraian di atas, terdapat kontribusi kepemimpinan transformasional
kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru karena ketika seorang kepala sekolah
mampu menerapkan kedelapan dimensi menurut Leithwood akan mampu
merangsang atau menumbuhkan efikasi kolektif guru dalam mencapai tujuan
bersama. Lebih jelasnya, keberhasilan sekolah sangat tergantung pada kontribusi
seorang pemimpin dan memberikan kesan yang baik dalam memimpin. Seorang
kepala sekolah harus mampu menumbuhkan kesan yang baik kepada guru dan
siswa lalu memberikan kontribusi dengan cara memotivasi mereka untuk bekerja
lebih baik dari yang diinginkan kepala sekolah. Selain itu, keberhasilan sekolah
juga diukur dari keberhasilan akademik pelajar dimana hal ini sangat bergantung
Gaya Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah
Menggunakan dimensi menurut
Leithwood (1994), yaitu:
1. mengembangkan visi bersama
bagi sekolah
2. membangun konsensus tentang
tujuan prioritas sekolah
3. menciptakan ekspektasi kinerja
yang tinggi
4. menjadi panutan atau model
5. memberi support atau dukungan
6. menyediakan stimulasi
intelektual;
7. membangun kultur sekolah
membangun kultur kolaboratif.
Efikasi Kolektif Guru: a. Analisis terhadap
tugas guru
b. Assesmen
terhadap
kompetensi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dari kepercayaan guru baik secara individu maupun kelompok untuk mampu
meningkatkan akademik pelajar. Dalam hal ini, guru sangat berperan penting
untuk mendidik siswa-siswi supaya mereka memiiki motivasi belajar yang tinggi.
Dalam memotivasi supaya siswa mau belajar, guru juga harus memilliki
keyakinan diri bahwa guru mampu menyediakan apa yang diperlukan siswa,
mampu menyiapkan metode mengajar yang bisa mencakup semua anak didik
serta memiliki pengelolaan kelas yang baik. Keyakinan diri, percaya diri,
memperhatikan apa yang dibutuhkan siswa,semua ini dapat tumbuh didalam diri
guru dari bagaimana kepala sekolah memotivasi mereka, dan memberikan contoh
yang baik mereka.
Melihat penjelasan di atas, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dibutuhkan kerja sama antara kepala sekolah dengan guru, serta kesadaran guru
dalam bekerja sama dengan anggotanya. Dengan demikian, kepala sekolah dalam
memimpin anggotanya dengan menggunakan delapan dimensi Leithwood mampu
menumbuhkan kesadaran dalam diri masing-masing anggotanya untuk bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan guru dengan
kemampuannya mampu melakukan tugas-tugasnya dengan baik.
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ada kontribusi positif antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah
terhadap efikasi kolektif guru.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin transformatif kepemimpinan
seorang kepala sekolah maka semakin tinggi efikasi kolektif guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan tujuan untuk menguji
hipotesis atau teori yang menjelaskan mengapa suatu fenomena terjadi. Fenomena
dalam penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dengan efikasi kolektif guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linear sederhana. Deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi kolektif guru. Dalam
metode deskriptif data dihimpun dan disusun secara sistematis namun tidak
menjelaskan hubungan antar variabel serta tidak melakukan uji hipotesis.
Penelitian regresi linear sederhana digunakan untuk menguji dan menganalisis ada
tidaknya kontribusi antara kepemimpinan transformasional terhadap efikasi
kolektif guru.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di tujuh sekolah yang berada di Magelang, yaitu
SMA Taruna Nusantara, SMA Van Lith, Seminari Mertoyudan, SMA Negeri 3,
SMA Negeri 2, SMA Tarakanita, dan SMA Negeri 1 Magelang pada bulan
Agustus 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru-guru yang berada di tujuh sekolah
yang ada di kota Magelang, yaitu: SMA Taruna Nusantara, SMA Van Lith,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Seminari Mertoyudan, SMA Negeri 3, SMA Negeri 2, SMA Tarakanita, dan
SMA Negeri 1 Magelang.
Objek dalam penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional kepala
sekolah dan efikasi kolektif guru.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
a) Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru yang berada di tujuh sekolah
yang ada di Magelang, meliputi SMA Taruna Nusantara, SMA Van Lith,
Seminari Mertoyudan, SMA Negeri 3, SMA Negeri 2, SMA Tarakanita dan SMA
Negeri 1 Magelang.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam
penelitian ini adalah 105 guru dari tujuh sekolah yang telah disebutkan di atas.
Masing-masing sekolah diambil sampel secara acak sebanyak 15 guru. Respon
rate pengembalian kuesioner dalam penelitian ini adalah 100%.
b) Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple
random sampling dengan cara undian.
E. Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu satu variabel dependen
(efikasi kolektif guru) dan satu variabel independen (kepemimpinan
transformasional kepala sekolah).
1. Variabel Dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi
oleh variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen
adalah efikasi kolektif guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang
mempengaruhi dependen. Dalam hal ini, variabel independen adalah
kepemimpinan transformasional kepala sekolah.
Definisi operasional dan indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang
mampu menumbuhkan motivasi dan moralitas tinggi dalam diri bawahan.
Indikator variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah mencakup
delapan dimensi berikut (Leithwood, 1994):
1) Mengembangkan visi bersama bagi sekolah
Kepala sekolah yang berupaya untuk mengembangkan dan menyalurkan visi
kepada orang lain serta membuat mereka memahami dan terinspirasi untuk
melakukan visi tersebut .
2) Membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah
Kepala sekolah yang berupaya mendorong supaya para guru dan staf dapat
bersatu dan bekerja sama serta membantu mereka dalam bekerja sama untuk
mencapai tujuan.
3) Menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi
Kepala sekolah yang menunjukkan ekspektasi yang tinggi terhadap guru dan
karyawan supaya mampu bekerja secara inovatif, pekerja keras serta profesional.
4) Menjadi panutan atau model
Kepala sekolah di mana perilaku dan tindakannya bisa menjadi contoh bagi
orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
5) Memberi support atau dukungan
Perilaku kepala sekolah yang mau mendengarkan ide dari para guru,
memahami betul kemampuan dan ketertarikan mereka serta mencari tahu
pemahaman para guru terhadap suatu masalah serta memberikan pujian atas kerja
keras yang baik.
6) Menyediakan stimulasi intelektual
Perilaku kepala sekolah mendorong staf dan guru untuk mencoba sesuatu
yang baru serta mengajak guru dan staf untuk memikirkan dan
mempertimbangkan kembali asumsi-asumsi mengenai pekerjaan mereka dan apa
yang akan dilakukan supaya asumsi itu bisa diwujudkan.
7) Membangun kultur sekolah
Perilaku kepala sekolah yang berusaha untuk membangun nilai, keyakinan
dan norma sekolah, serta menciptakan suasana saling percaya dan perhatian satu
dengan yang lain.
8) Membangun kultur kolaboratif
Perilaku kepala sekolah dimana dia memberikan kesempatan kepada para
guru dan staf untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan
isu-isu mengenai diri mereka.
a) Efikasi Kolektif
Bandura (1997) mendefinisikan efikasi kolektif sebagai masyarakat membagi
kepercayaan dalam kekuatan kolektif untuk memproduksi hasil yang diinginkan.
Terdapat dua indikator untuk mengukur efikasi kolektif guru, yaitu analisis
terhadap tugas guru dan assesmen terhadap kompetensi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
(1) Analisis terhadap tugas guru
Para guru percaya bahwa mereka mampu memotivasi para siswa, menyiapkan
apa yang diperlukan siswa, memiliki kemampuan untuk mengatasi siswa yang
bermasalah serta memiliki sikap tidak pantang menyerah ketika siswa tidak mau
belajar.
(2) Assesmen terhadap kompetensi guru
Guru mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu membuat siswanya
belajar, memiliki kemampuan dalam menciptakan proses belajar mengajar yang
bermakna bagi siswa, menyiapkan bahan dan perlengkapan untuk kegiatan belajar
mengajar serta menyiapkan metode mengajar yang mampu menjangkau semua
siswa secara rata
F. Data yang di perlukan
1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan angket
terhadap subjek penelitian. Data yang dikumpulkan meliputi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dan efikasi kolektif guru.
a. Data kepemimpinan transformasional kepala sekolah dikumpulkan
menggunakan delapan indikator yang dikembangkan oleh Leithwood (1994).
Delapan indikator menurut Leithwood dapat dilihat dalam tabel 3.1 data
kepemimpinan kepala sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3.1 Data Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Variabel Dimensi
Kepemimpinan Transformasional
1. Visi bersama
2. Membangun konsensus
sekolah
3. Ekspektasi kinerja yang tinggi
4. Menjadi model
5. Dukungan individual
6. Memberi stimulasi intelektual
7. Membangun kultur sekolah
8. Menciptakan struktur
kolaboratif
b. Data efikasi kolektif dikumpulkan menggunakan dua indikator yang
dikembangkan oleh Bandura (1997). Dua indikator menurut Bandura (1997) dapat
dilihat dalam tabel 3.2 data efikasi kolektif guru.
Tabel 3.2 Data Efikasi Kolektif Guru
Variabel Dimensi
Efikasi Kolektif Analisis terhadap tugas guru
Assesmen terhadap kompetensi guru
G. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan angket sebagai teknik pengumpulan data. Metode
angket merupakan daftar pertanyaan atau pernyataan yang berisi sejumlah item
mengenai segala sesuatu hal yang akan diteliti. Angket ini berisi tentang delapan
dimensi kepemimpinan transformasional dengan item pertanyaan yang berkaitan
dengan dimensi tersebut begitu juga dengan efikasi kolektif guru dengan dua
dimensinya. Untuk lebih lengkapnya akan dilampirkan data kisi-kisi
kepemimpinan transformasional dan efikasi kolektif guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
H. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Validitas
Validitas berkaitan erat antara kesesuaian konsep dengan indikator yang
digunakan untuk mengukur suatu variabel penelitian.
Pengujian terhadap validitas menggunakan validitas isi untuk menentukan
sejauh mana isi alat pengukur mewakili semua aspek yang dianggap sebagai
aspek kerangka konsep.
Untuk mengukur validitas isi menggunakan SPSS versi 17 atau bisa
menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunta, 1997: 146):
rxy = N∑XY – (∑X) (∑Y)
– (∑ )⟩
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antar skor item dan skor total
X = skor masing-masing item tes
Y = skor total seluruh item tes
N = jumlah item pertanyaan
Untuk mengetahui valid atau tidak masing-masing item pertanyaan, maka kriteria
statistik sebagai berikut:
1. Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid.
2. Jika r hitung < r tabel dan bernilai negatif, maka variabel tersebut tidak valid.
Jumlah populasi dalam uji Validitas ini N=105, dengan df= N-2 (df= 105-2=103)
dengan taraf signifikansi 5%, sehingga didapatkan hasil r tabel sebesar 0,191.
Dikatakan valid apabila r hitung ≥ 0,191.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a) Hasil Pengujian Validitas
Variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah diolah secara
terpisah-pisah menurut dimensinya. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel
3.3 validitas kepemimpinan transformasional kepala sekolah per dimensi
sejauh mana ketepatan atau kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurnya terhadap variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dan efikasi kolektif guru Azwar (2011, 5). kepemimpinan transformasional
kepala sekolah dan efikasi kolektif guru. Di bawah ini merupakan uji validitas
untuk kepemimpinan transformasional kepala sekolah yang diuji per dimensi dan
efikasi kolektif guru yang terdiri dari dua dimensi sebagai berikut.
Tabel 3.3 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Visi
Bersama
Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa terdapat 5 pernyataan
kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,195.
Tabel 3.4 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Membangun Konsensus Sekolah
No r hitung r tabel Keterangan
11 .682** 0,195 Valid
33 .725** 0,195 Valid
49 .577** 0,195 Valid
Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa terdapat 3 pernyataan
kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,195.
No r hitung r tabel Keterangan
1 .712** 0,195 Valid
14 .665** 0,195 Valid
24 .563** 0,195 Valid
37 .490** 0,195 Valid
44 .643** 0,195 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.5 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Ekspektasi Kinerja yang Tinggi
No r hitung r table Keterangan
9 .656** 0,195 Valid
26 .571** 0,195 Valid
30 .457** 0,195 Valid
47 .737** 0,195 Valid
Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa terdapat 4 pernyataan
kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,195.
Tabel 3.6 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Menjadi Model
No r hitung r table Keterangan
4 .481** 0,195 Valid
10 .619** 0,195 Valid
12 .472** 0,195 Valid
13 .297** 0,195 Valid
20 .663** 0,195 Valid
21 .690** 0,195 Valid
27 .504** 0,195 Valid
45 .429** 0,195 Valid
50 .610** 0,195 Valid
Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa terdapat 9 pernyataan
kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,195.
Tabel 3.7 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Dukungan Individual
No r hitung r tabel Keterangan
5 .653** 0,195 Valid
16 .559** 0,195 Valid
22 .417** 0,195 Valid
28 .706** 0,195 Valid
32 .459** 0,195 Valid
42 .477** 0,195 Valid
43 .591** 0,195 Valid
Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa terdapat 7 pernyataan
kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,195.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.8 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Memberi Stimulasi Intelektual
No r hitung r table Keterangan
2 .492** 0,195 Valid
6 .517** 0,195 Valid
17 .610** 0,195 Valid
25 .562** 0,195 Valid
29 .629** 0,195 Valid
31 .426** 0,195 Valid
34 .459** 0,195 Valid
Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa terdapat 7 pernyataan
kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,195.
Tabel 3.9 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Membangun Kultur Sekolah
No r hitung r table Keterangan
7 .426** 0,195 Valid
19 .291** 0,195 Valid
35 .498** 0,195 Valid
38 .581** 0,195 Valid
39 .544** 0,195 Valid
40 .404** 0,195 Valid
46 .439** 0,195 Valid
48 .181 0,195 Tidak Valid
Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa terdapat 8 pernyataan
kuesioner, 7 pernyataan valid dan 1 pernyataan tidak valid pada pernyataan
kuesioner nomor 48. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,195.
Tabel 3.10 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Menciptakan Kultur Kolaboratif
No r hitung r tabel Keterangan
3 .502** 0,195 Valid
8 .541** 0,195 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
15 .626** 0,195 Valid
18 .657** 0,195 Valid
23 .610** 0,195 Valid
36 .354** 0,195 Valid
41 .537** 0,195 Valid
Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa terdapat 8 pernyataan
kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,195
Dari kedelapan dimensi di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 50 pernyataan
kuesioner, terdapat 1 pernyataan kuesioner yang tidak valid pada item nomor 48
yakni pada dimensi membangun kultur sekolah. Hal ini bisa disebabkan guru
kurang memahami item pertanyaan pada nomor 48.
Selanjutnya adalah uji validitas efikasi kolektif guru dapat dilihat pada tabel
3.11 berikut ini.
Tabel 3.11 Uji Validitas Efikasi Kolektif Guru
No r hitung r tabel Keterangan
1 .319** 0,195 Valid
2 .811** 0,195 Valid
3 .236* 0,195 Valid
4 .319** 0,195 Valid
5 .200* 0,195 Valid
6 .138 0,195 Tidak Valid
7 .686** 0,195 Valid
8 .811** 0,195 Valid
9 .625** 0,195 Valid
10 .634** 0,195 Valid
11 .686** 0,195 Valid
12 .701** 0,195 Valid
13 .571** 0,195 Valid
14 .388** 0,195 Valid
15 .571** 0,195 Valid
16 .331** 0,195 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
17 .236* 0,195 Valid
18 .444** 0,195 Valid
19 .388** 0,195 Valid
20 .641** 0,195 Valid
21 .388** 0,195 Valid
Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa terdapat 21 pernyataan
kuesioner, 20 pernyataan kuesioner valid dan 1 pernyataan kuesioner tidak valid
pada item nomor 6. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,195.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada variabel efikasi kolektif guru terdapat
satu item pertanyaan yang tidak valid pada item pertanyaan nomor 6. Hal ini bisa
disebabkan karena dari pihak guru kurang memahami item pertanyaan tersebut.
2. Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada hasil pengukuran yang selalu sama atau konsisten.
Untuk mengukur reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach. Soal tes
dikatakan reliabel jika memenuhi kriteria yaitu harga Alpha Cronbach > 0.60.
Untuk memudahkan perhitungan dalam mencari reliabilitas instrumen penelitian,
maka peneliti menggunakan program SPSS 17. Rumus yang digunakan untuk alfa
cronbach sebagai berikut:
Rumus:
rii = 1k
k
2
2
1
t
b
Keterangan:
rii = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varians butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
σt2
= Varians total
Uji reliabilitas dilakukan pada 105 responden dengan taraf signifikan 5%.
Untuk lebih jelasnya, hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini.
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
hasil suat pengukuran dapat dipercaya Azwar (2011, 1). Di bawah ini merupakan
uji reliabiltas untuk kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi
kolektif guru.
Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Kepemimpinan Transformasional Kepala
Dimensi Nilai Alpha Cronbach Keterangan
Visi bersama 0,728 Reliabel
Membangun konsensus sekolah 0,747 Reliabel
Ekspektasi kinerja yang tinggi 0,727 Reliabel
Menjadi model 0,717 Reliabel
Dukungan individual 0,725 Reliabel
Memberi stimulasi intelektual 0,699 Reliabel
Membangun kultur sekolah 0,670 Reliabel
Menciptakan kultur kolaboratif 0,695 Reliabel
Sumber: Data primer, diolah 2015
Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas Efikasi Kolektif Guru
Variabel Nilai Alpha Cronbach Keterangan
Efikasi kolektif
guru
0,736 Reliabel
Sumber: Data primer, diolah 2015
Untuk pengujian reliabilitas baik kepemimpinan transformasional kepala
sekolah maupun efikasi kolektif guru seperti dapat dilihat pada tabel 3.5 dan 3.6
menunjukkan bahwa untuk kepemimpinan transformasional kepala sekolah untuk
kedelapan dimensi tersebut adalah reliabel. Untuk efikasi kolektif guru
menunjukkan bahwa variabel tersebut reliabel. Hasil Alpha Cronbach untuk
variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan variabel efikasi
kolektif guru di atas menunjukkan bahwa baik kepemimpinan transformasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kepala sekolah dan efikasi kolektif guru lebih besar dari 0,6. Dari uraian di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa kedua instrumen penelitian dinyatakan reliabel.
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis deskriptif
a. Analisis data deskriptif dalam penelitian ini meliputi masa kerja, tingkat
pendidikan serta status pekerjaan.
b. Deskripsi variabel penelitian
a) Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Dalam mengkategorikan kepemimpinan transformasional kepala sekolah per
dimensinya dapat dijelaskan sebagai berikut.
(1) Dimensi Visi Bersama
Hasil analisis deskriptif dimensi yang pertama, yaitu visi bersama diperoleh
dengan cara:
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat lima item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut.
Nilai tertinggi = 5 item x 5 = 25
Nilai terendah = 5 x 1 = 5
b. Mencari nilai interval kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
= 4
Jadi diperoleh nilai interval kelas dimensi visi bersama adalah 4.
(2) Dimensi Membangun Konsensus Sekolah
Hasil analisis deskriptif dimensi yang kedua, yaitu membangun konsensus
sekolah diperoleh dengan cara:
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat tiga item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut.
Nilai tertinggi = 3 item x 5 = 15
Nilai terendah = 3 x 1 = 3
b. Mencari nilai interval kelas
= 2
Jadi diperoleh nilai interval kelas dimensi membangun konsensus sekolah adalah
2.
(3) Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi
Hasil analisis deskriptif dimensi yang ketiga, yaitu ekspektasi kinerja yang
tinggi diperoleh dengan cara:
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat empat item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Nilai tertinggi = 4 item x 5 = 20
Nilai terendah = 4 x 1 = 4
b. Mencari nilai interval kelas
= 3
Jadi diperoleh nilai interval kelas dimensi ekspektasi kinerja yang tinggi adalah 3.
(4) Dimensi Menjadi Model
Hasil analisis deskriptif dimensi yang keempat, yaitu menjadi model diperoleh
dengan cara:
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 9 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 9 item x 5 = 45
Nilai terendah = 9 x 1 = 9
b. Mencari nilai interval kelas
= 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Jadi diperoleh nilai interval kelas dimensi menjadi model adalah 7.
(5) Dimensi Dukungan Sosial
Hasil analisis deskriptif dimensi yang kelima, yaitu dukungan sosial diperoleh
dengan cara:
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat tujuh item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut.
Nilai tertinggi = 7 item x 5 = 35
Nilai terendah = 7 x 1 = 7
b. Mencari nilai interval kelas
= 6
Jadi diperoleh nilai interval kelas dimensi dukungan sosial adalah 6.
(6) Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual
Hasil analisis deskriptif dimensi yang keenam, yaitu memberi stimulasi
intelektual diperoleh dengan cara:
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat tujuh item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut.
Nilai tertinggi = 7 item x 5 = 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Nilai terendah = 7 x 1 = 7
b. Mencari nilai interval kelas
= 6
Jadi diperoleh nilai interval kelas dimensi stimulasi intelektual adalah 6.
(7) Dimensi Membangun Kultur Sekolah
Hasil analisis deskriptif dimensi yang ketujuh, yaitu membangun kultur
sekolah diperoleh dengan cara:
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat tujuh item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut.
Nilai tertinggi = 7 item x 5 = 35
Nilai terendah = 7 x 1 = 7
b. Mencari nilai interval kelas
= 6
Jadi diperoleh nilai interval kelas dimensi membangun kultur sekolah adalah 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
(8) Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif
Hasil analisis deskriptif dimensi yang kedelapan, yaitu memberi menciptakan
struktur kolaboratif diperoleh dengan cara:
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat tujuh item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut.
Nilai tertinggi = 7 item x 5 = 35
Nilai terendah = 7 x 1 = 7
b. Mencari nilai interval kelas
= 6
Jadi diperoleh nilai interval kelas dimensi menciptakan struktur kolaboratif
adalah 6.
b) Efikasi Kolektif Guru
Hasil analisis deskriptif pada variabel efikasi kolektif guru diperoleh dengan
cara.
1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Terdapat dua puluh item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 20 x 5 = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Nilai terendah = 20 x 1 = 20
2) Mencari nilai interval kelas
=16
Jadi diperoleh nilai interval kelas efikasi kolektif guru adalah 6.
(1) Mencari nilai tertinggi dan mencari nilai terndah
Terdapat 21 item soal dengan menggunakan 5 opsi jawaban dari skala Likert,
maka akan diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi: 21 item x 5= 105
Nilai terendah: 21 item x 1= 21
(2) Mencari nilai interval kelas
Range =
Range =
Range = 16,8 ≈ 17
Maka nilai interval kelas variabel efikasi kolektif guru adalah 17.
2. Teknik Pengujian Hipotesis
a. Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian merupakan langkah yang dilakukan untuk
mengetahui apakah setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menguji normalitas data, maka dalam penelitian ini menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov dibandingkan dengan taraf kesalahan 5% (a= 0.05).
2) Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians dilakukakan untuk membuktikan data yang akan
dianalisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Data
dikatakan homogen jika nilai p value sig > 0.05, begitu juga sebaliknya. Untuk
menguji normalitas data, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
levene test. Untuk menguji homogenitas varians, maka peneliti menggunakan
SPSS 20.
3) Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linear atau tidak. Pengujian menggunakan SPSS 17. Uji linearitas
ini digunakan dengan analisis varians menggunakan rumus F. Rumus yang
digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut.
Rumus:
Keterangan:
F =Bilangan untuk linearitas
= Varian tuna cocok
= Varian kekeliruan
Linearitas memiliki kriteria sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
a. Jika nilai Fhitung < Ftabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan
(dk) = (k-2) dan (n-k) maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat
bersifat linear.
b. Jika nilai Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan
(dk) = (k-2) dan (n-k) maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat
bersifat tidak linear.
4) Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji apakah hipotesis yang telah
ditetapkan dalam penelitian ditolak atau didukung. Hipotesis dalam penelitian ini
sebagai berikut:
a) Ho: Tidak ada kontribusi yang signifikan antara kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru.
b) Ha: Terdapat kontribusi yang signifikan antara kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru.
Hipotesis penelitian didukung apabila nilai thitung > ttabel, maka terdapat
kontribusi yang signifikan (Ho diterima), sedangkan apabila nilai thitung < ttabel,
maka tidak ada kontribusi yang signifikan (Ho ditolak).
Dalam penelitian ini, untuk menguji hipotesis menggunakan regresi linear
sederhana.
(1) Regresi Linear Sederhana
Pada analisis regresi linear sederhana, akan dicari persamaan regresi linear
sederhana yang dirumuskan sebagai berikut.
Y = a + bX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Keterangan:
Y= Efikasi kolektif guru
a= konstanta
X= Kepemimpinan transformasional kepala sekolah
b= Koefisien regresi
Sebelum menghitung menggunakan rumus di atas, maka harus mencari nilai a
dan b menggunakan rumus sebagai berikut.
a=
22
2
XXn
XYXXY
b=
22
XXn
YXXYn
Keterangan:
Y = Variabel efikasi kolektif guru
a = Konstanta (nilai Y jika tidak ada X)
b = Koefisien regresi (kecenderungan perubahan Y dengan adanya X)
X = Variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah
N = Banyaknya sampel
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan uji
R2
dan F
(a) Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui kekuatan
pengaruh dan hubungan antara variabel penduga (kepemimpinan transformasional
kepala sekolah) terhadap variabel bergantung (efikasi kolektif guru).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Nawari (2010) nilai r2
berkisar 0 sampai 1. Jika R2
mendekati 1 maka
menunjukkan pengaruh variabel penduga (kepemimpinan transformasional kepala
sekolah) terhadap variabel bergantung (efikasi kolektif guru) semakin kuat.
Sebaliknya, jika R2 mendekati 0 maka pengaruh variabel penduga (kepemimpinan
transformasional kepala sekolah) terhadap variabel bergantung (efikasi kolektif
guru) semakin lemah.
Sedangkan untuk mencari nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan kekuatan
hubungan fungsional variabel bergantung (efikasi kolektif guru) dengan variabel
penduga (kepemimpinan transformasional kepala sekolah).
(b) Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat arah pada taraf kepercayaan 95%. Pengujian
harga F dengan pendekatan analisis model Anova. Kemudian pengujian dengan
cara membandingkan Fhitung dan Ftabel. Kriterian probabilitas harga F adalah Fhitung
> Ftabel dengan derajat kebebasan tertentu. Proses analisis uji F dilakukan dengan
bantuan SPSS versi 19. Sumber data berasal dari output ANOVA. Pengujian
dilakukan dengan taraf signifikansi 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. SMA Negeri 1 Magelang
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Magelang
Setelah kemerdekaan RI, pendidikan berkembang dengan sangat pesat.
Sekolah-sekolah mulai didirikan, maka S.R, SMP, SMA dan Universitas mulai
muncul secara bersama-sama. Kota Magelang juga mulai dibangun SMA
Persiapan pada tahun 1947 di bawah pimpinan Bapak Soedarsono (mantan Kepala
Jawatan Kebudayaan Pusat) di gedung Christyelyke M.U.L.O.
Tenaga pengajar berasal dari kantor-kantor dimana Kota Magelang memiliki
banyak kaum intelektual karena pada zaman tersebut Kementrian Kemakmuran
dan Kementrian Keuangan berkedudukan di Magelang.
Dalam upaya pemerintah Federal untuk membuat pemuda-pemuda tertarik
untuk bersekolah maka didirikan SMA dan SMA di gedung SMP 1 dan Ir.
Soeroto sebagai direkturnya.
Pada bulan September 1949 didirikan SMA Darurat di gedung SMA AL-
Iman di Jl. Bayeman dibawah pimpinan Bapak Siregar. Pada bulan September
1949 kedua SMA disatukan. SMA B menempati gedung dimana sebelumnya
adalah Ambache School dan bagian C di RST. Pada tahun 1952, bagian C ditutup
sehingga wilayah Karisidenan Kedu hanya memiliki SMA bagian B saja. Pada
bulan Agustus 1955 SMA bagian C dibuka kembali dilengkapi bagian A yang
menempati gedung SMP. Pada tahun 1959 SMA Negeri 1 Magelang resmi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
mempunyai gedung sendiri. Bagian A, B, C dengan jumlah 23 kelas, 835 siswa
dipimpin Bapak R. Tedjana dan 36 pendidik yang berada di Jalan Cepaka.
SMA Negeri 1 Magelang disamping menghasilkan siswa-siswinya yang
kemudian mendapat kepercayaan Drs. Hadi Sutomo untuk menduduki suatu
jabatan, SMA Negeri 1 Magelang juga telah berhasil membina guru-gurunya yang
dapat dipercaya pemerintah menjadi Kepala SMA dan juga berperan dalam
mendirikan SMA-SMA yang lain di Karesidenan Kedu Tahun 1980. SMA Negeri
1 Magelang juga mendapat tugas untuk mengelola berdirinya SMA Negeri UGB
Grabag Kabupaten Magelang dan salah satu guru SMA 1 menjadi Kepala Sekolah
tersebut. Tahun 1983 SMA Negeri 1 Magelang mendapat tugas mengelola
berdirinya SMA Negeri UGB Kota Mungkid dan salah satu gurunya menjadi
Kepala Sekolah tersebut. Tahun 1985 mendapat tugas untuk mengelola berdirinya
SMA Negeri UGB di Kota Magelang yang menempati gedung lama SPG Negeri
Magelang di Jalan Medang No.17 Magelang yang selanjutnya disebut SMA
Negeri 3 Kota Magelang.
2. Profil SMA Negeri 1 Magelang
Nama : SMA Negeri 1 Magelang
Alamat : Jl. Cempaka No 1, Kemirirejo, Magelang Tengah Kota
Magelang
Telepon/ Faks : (0293) 362531
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3. Visi, Misi SMA Negeri 1 Magelang
1) Visi SMA Negeri 1 Magelang
Terwujudnya warga sekolah yang beriman dan taqwa, unggul dalam
berprestasi dan berbudi pekerti luhur.
2) Misi SMA Negeri 1 Magelang
a) Mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar (KBM)
b) Menumbuhkan semangat belajar dan berprestasi
c) Mengoptimalkan kegiatan ekstra
d) Meningkatkan semangat di dalam mengikuti berbagai kegiatan ilmiah
e) Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama serta
nilai-nilai budaya bangsa sehingga menjadikan landasan budi pekerti
4. Daftar Guru
Jumlah guru di SMA Negeri 1 Magelang berjumlah 50 guru. Dalam
penelitian ini peneliti mengambil 15 guru. Data sampel guru akan dilampirkan.
5. Sarana dan Prasarana
SMA Negeri 1 Magelang dilengkapi sarana dan prasarana yang mendukung
guru maupun siswa. Data sarana dan prasarana sekolah akan dilampirkan.
B. SMA Negeri 2 Magelang
1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 2 Magelang
SMA Negeri 2 Magelang berdiri pada tahun 1979. Seiring dengan
berjalannya waktu SMA Negeri 2 Magelang telah mengalami berbagai perubahan
kurikulum sesuai dengan program kurikulum dari pemerintah melalui Depdiknas.
SMA Negeri 2 ditunjuk oleh pemerintah sebagai Rintisan Sekolah Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Mandiri (RSKM) atau sering disebut juga Sekolah Bertaraf Nasional dimana
dalam perkembangannya selalu ditingkatkan mutu dan prestasinya sehingga pada
awal tahun 2009 ini diusulkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
(RSBI).
2. Profil SMA Negeri 2 Magelang
Nama : SMAN 2 Magelang
Tipe : Negeri
Alamat : Jl. Jend Urip Sumoharjo Magelang
Propinsi : Jawa Tengah
Kab/Ktmdy : Kota Magelang
Jenjang : SMA
Telp : (0293) 363669
3. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 2 Magelang
1) Visi :
Mewujudkan Warga Sekolah yang Berprestasi, Berintak dan Berbudaya.
2) Misi :
a) Menumbuhkan rasa dan jiwa tanggung jawab sesuai dengan bakat dan minat
untuk berprestasi sebagai perwujudan nasionalisme.
b) Mengefektifkan kegiatan belajar-mengajar dengan memberdayakan
perpustakaan sebagai pewujudan kemandirian.
c) Meningkatkan perolehan nilai ujian nasional hingga rata-rata min 8,5
d) Meningkatkan hasil kejuaraan akademik dan nonakademik,
e) Mempertahankan persentase kelulusan ujian nasional 100 %,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
f) Meningkatkan daya saing siswa untuk diterima di Perguruan Tinggi Favorit.
g) Mengembangkan kreativitas seni sehingga menumbuhkan karakter siswa
yang berjiwa luhur.
h) Meningkatkan kinerja warga sekolah sebagai cermin rasa tanggung jawab.
i) Meningkatkan animo masyarakat untuk mendaftarkan di SMA Negeri 2
Magelang
j) Memberikan bimbingan lomba mapel & OSN secara optimal kegiatan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keekstrakurikuler.
k) Memberdayakan tempat ibadah dan tempat doa dengan memberdayakan
perpustakaan masjid, sebagai wujud rasa toleransi dengan agama lain.
l) Menggiatkan pembinaan dan bimbingan mental spiritual secara
berkesinambungan, sebagai wujud ahlak mulia yang tinggi.
m) Menanamkan kesadaran berdisiplin dalam melaksanakan tata tertib sekolah,
menumbuhkan kesadaran pelaksanaan 6 K, sebagai rasa cinta dengan lingkungan
hidup
n) Meningkatkan budaya senyum, sapa, salam, sangat berhati-hati dan tidak
menyakiti hati.
o) Menanamkan sopan santun dan budi pekerti luhur
3) Tujuan :
a) Meningkatkan perolehan nilai ujian nasional.
b) Meningkatkan jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan
PTS favorit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
c) Meningkatkan hasil kejuaraan lomba mapel, OSN, kreativitas seni, KIR dan
keagamaan.
d) Meningkatkan kesadaran dan disiplin warga sekolah dalam melaksanakan 6 K
dan peduli terhadap lingkungan hidup.
e) Meningkatkan kerja sama dengan pihak lain dalam pembelajaran maupun
pengembangan diri.
f) Meningkatkan kinerja melalui kegiatan workshop dan in house training.
g) Meningkatkan hasil belajar siswa melalui kegiatan pengayaan, remidiasi dan
pelajaran tambahan.
h) Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui kegiatan ESQ
4. Data Sekolah
1) Daftar Guru
Jumlah guru di SMA Negeri 2 Magelang berjumlah 62 guru. Dalam
penelitian ini peneliti mengambil 15 guru. Data sampel guru akan dilampirkan.
2) Sarana dan Prasarana SMA Negeri 2 Magelang
SMA Negeri 3 Magelang dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung guru
dan siswa. Data sarana dan prasarana sekolah akan dilampirkan.
C. SMA Negeri 3 Magelang
1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 3 Magelang
Pada tanggal 15 Juli 1985 Kepala SMAN 1 Magelang yaitu Bapak Drs.
Wahono diberi tugas oleh pemerintah untuk membuka SMAN 3 Magelang dengan
menempati gedung yang awalnya digunakan untuk SPGN Magelang. SMAN 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
berada di Jl. Medang No. 17 karena SPGN menempati gedung baru di Jl.
Senopati Magelang.
Pada tahun 1985 status gedung SMAN 3 Magelang masih dianggap milik
KODIM. Oleh karena itu, pihak SMAN 3 Magelang diwajibkan menyewa kepada
pihak KODIM. Namun pada tahun 1990 status tersebut menjadi milik SMAN 3
Magelang.
Jumlah siswa pada awal tahun pelajaran 1985/1986 adalah 131 yang terbagi
menjadi 3 kelas. Bapak Achmad Soetrisno bertugas sebagai wakil Kepala SMAN
3 Magelang. Jumlah tenaga guru pun masih sangat terbatas yaitu 7 guru dimana
semuanya masih berstatus GTT (Drs. Umar Yunoto, Drs. Rustam Bambang, Drs.
Sugiyanto, Drs. Sulistyo Pribadi, Dra. B. Rimbawati, Drs. V Naryoso dan
Pudyastuti) serta dibantu 5 guru dari SMA N 1 Magelang.
Kepala Sekolah SMA N 3 Magelang
1. Bapak Abdul Manab ( 1986 s/d 1989)
2. Ibu Christiana Sumidah ( 1990 s/d 2003)
3. Bp. Drs. Hadi Sutomo ( sementara )
4. Bp. Drs. Herman Pramono (2004 s/d 2009)
5. Bp. Drs. Sucahyo Wibiwo ( 2009 s/d sekarang)
2. Profil SMA Negeri 3 Magelang
Nama : SMA Negeri 3 Magelang
Alamat : Jalan Medang No. 17 Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Telepon : (0293) 363116
Email : [email protected]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Web : www.sman3-magelang.sch.id
Administrator : [email protected]
3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah SMA Negeri 3 Magelang
1) Visi Sekolah :
“Unggul dalam mutu, bertaqwa, berbudaya dan berwawasan lingkungan”
2) Misi Sekolah
Untuk mewujudkan visi, sekolah memiliki misi sebagai berikut :
a) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya
b) Menumbuhkan semangat keunggulan dan persaingan yang sehat dalam
memperoleh prestasi terbaik kepada seluruh warga sekolah
c) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga
dapat berkembang secara optimal
d) Mewujudkan sekolah yang mempunyai keunggulan akademik di bidang seni,
sains, matematika dan bahasa inggris sehingga menghasilkan lulusan yang mampu
bersaing di pendidikan yang lebih tinggi
e) Menumbuhkan kondisi sekolah yang kondusif dan dinamis dalam mekanisme
kerja untuk meningkatkan kinerja
f) Menumbuhkan kualitas dalam beribadah sesuai agama masing-masing, memiliki
toleransi yang tinggi sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak
g) Menumbuh kembangkan amalan agama sehingga menjadi landasan moral dalam
kehidupan sehari-hari
h) Membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)
i) Menumbuhkan budi pekerti, tata krama dalam pergaulan sehingga menjadi pribadi
yang santun dan berdisiplin
j) Mengkondisikan terciptanya pendidikan yang berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan gender
k) Menciptakan hubungan tata kerja yang harmonis, profesional yang dilandasi
semangat persaudaraan
l) Mengembangkan penguasaan teknologi dan informasi komputer dan IPTEK untuk
meningkatkan mutu pembelajaran
m) Mengupayakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga menunjang efektivitas
tugas pokok dan fungsinya
n) Menumbuh kembangkan kecintaan terhadap keseimbangan alam
o) Berpartisipasi dalam menciptakan keharmonisan lingkungan sekolah
3) Tujuan Sekolah
Mengembangkan potensi akademik sesuai dengan bakat dan minat peserta
didik, serta untuk menumbuhkembangkan semangat menggali potensi diri
sehingga tercipta manusia yang berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi.
4. Data Sekolah SMA Negeri 3 Magelang
1) Data guru
Jumlah guru di SMA Negeri 3 berjumlah 53 guru. Dalam penelitian ini
peneliti mengambil 15 guru. Data sampel guru akan dilampirkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2) Data sarana dan prasarana sekolah SMA Negeri 3 Magelang
a. Data lahan dan Bangunan Sekolah
Luas lahan sekolah = 6.532 m2
Luas bangunan = 323 m2
Status kepemilikan lahan sekolah = Hak Guna Bangunan
b. Jumlah dan Kondisi Keadaan Sarana (Bangunan)
SMA Negeri 3 Magelang dilengkapi sarana dan prasarana yang mendukung
guru maupun siswa. Data sarana dan prasarana sekolah akan dilampirkan.
D. SMA Seminari Mertoyudan
1. Sejarah Berdirinya SMA Seminari Metoyudan
Seminari berdiri tidak terlepas dari dua pemuda lulusan Kweekschool
Muntilan yang ingin menjadi imam bernama Petrus Darmaseputra dan F.X.
Satiman. November 1911 mereka berdua menghadap Romo Van Lith SJ dan
Romo Mertens SJ untuk memohon supaya diperkenankan belajar menyiapkan diri
menjadi imam. Kesungguhan kedua pemuda ini ternyata mampu mendorong
munculnya gagasan untuk menyelenggarakan pendidikan bagi para calon imam.
Proses perizinan dari Roma mulai diurus dan pada tanggal 30 Mei 1912 izin
resmi dari Roma keluar untuk memulai lembaga pendidikan calon imam di
Indonesia. Kursus pendidikan calon imam diselenggarakan di Kolese Xaverius
Muntilan.
Diantara tahun 1916-1920 terdapat 10 siswa yang dikirim ke Latin yang
diselenggarakan oleh para pastor Ordo Salib Suci di Uden, Belanda. Ada dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
siswa yang meninggal dan seorang lagi terganggu kesehatannya. Oleh sebab itu,
diambilah kebijakan untuk menyelenggarakan pendidikan di Indonesia.
Pada tanggal 7 September 1922, dua seminaris menjadi novis pertama
Novisiat Serikat Yesus yang baru dibuka di Yogyakarta dengan rektor dan
pimpinan novisiatnya Romo Strater SJ. Pada bulan Mei 1925, dimulailah
Seminari Kecil (Klein Seminarie) yang terletak di sebelah barat kolese St. Ignatius
Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1927 dan diberkati oleh Mgr APF Van
Velsen SJ. Kursus diadakan bagi mereka yang baru tamat Sekolah Dasar
Hollands Inlandse School (HIS) dan Europese Lagere School (ELS). Bersamaan
dengan itu, kursus di Muntilan bagi mereka yang sudah memiliki ijazah guru tetap
juga berlangsung.
Tahun 1927 kursus ini digabung dengan Seminari Kecil di Yogyakarta
dikarenakan jumlah siswanya meningkat hingga 100 siswa lebih sehingga
dipindah ke Mertoyudan Magelang. Pelajaran pertama dimulai pada 13
Januari1941.
Pada tanggal 8 Maret 1942 tentara Belanda menyerah kepada Jepang. Gedung
Seminari Mertoyudan diduduki Jepang dan digunakan untuk sekolah Pertanian
Nogako. Tanggal 5 April 1942 para seminaris terpaksa pulang ke rumah masing-
masing. Meski demikian pendidikan calon imam tetap dilangsungkan di berbagai
pastoran, diantaranya di Boro, Yogyakarta, Ganjuran, Muntilan, Girisonta,
Ungaran, Semarang dan Solo. Pelajaran diberikan dengan sembunyi-sembunyi.
Selama masa sulit ini, seminari lazim disebut Seminari in diaspora. Situasi ini
berlangsung hingga 1945.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dalam masa revolusi fisik, gedung Seminari Mertoyudan sempat
dihancurkan. Setelah situasi tenang, Seminari dibangun kembali oleh Vikariat
Semarang dan berakhir Agustus 1952. Bangunan tersebut sekarang merupakan
bagian dari gedung Domus Patrum dan Medan Madya. Setelah pembangunan
selesai, selama libur para seminaris pindah ke Mertoyudan.
Tanggal 3 Desember 1952 gedung Seminari Mertoyudan diberkati Mgr
Albertus Soegijapranata SJ. Lima tahun kemudian dibangun gedung tambahan
yang dipergunakan untuk seminari, yaitu Medan Utama dan Medan Pratama.
Sejak saat itu semakin banyak murid lulusan SD yang diterima di Seminari
Mertoyudan. Namun berdasar pertimbangan lain, lulusan SD tidak diterima lagi
sejak tahun 1968. Seminari hanya menerima lulusan SLTP dan SLTA.
Tahun 1971 siswa seminari lulusan SLTA tinggal di Yogyakarta dan
mengikuti kuliah di IKIP Sanata Dharma hingga menyelesaikan pendidikan
sarjana muda. Tahun 1972 siswa tamatan SLTA juga diterima di Seminari
Mertoyudan. Dikarenakan berbagai alasan, tahun 1974 di Wisma Realino
Yogyakarta dibangun cabang Seminari untuk menampung siswa lulusan SLTA.
Di Mertoyudan dilakukan penambahan gedung. Pada tahun 1976 dilakukan
penambahan gedung, yang diresmikan dan mulai dihuni oleh Seminaris Medan
Utama. Tahun itu juga Seminari Cabang Yogyakarta digabung lagi dengan
Seminari Mertoyudan hingga sekarang.
2. Profil SMA Seminari Mertoyudan
Nama : SMA Seminari Mertoyudan Magelang
Alamat : Jl. Mayjend Bambang Soegeng no 5, Jawa Tengah 56101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Telp : (0293) 326718
Email : [email protected]
3. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Seminari Mertoyudan
1) Visi SMA Seminari Mertoyudan
Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan berkehendak menjadi
rumah formatio bagi para calon gembala Gereja yang dengan gigih dan gembira
mencintai Yesus Kristus, haus akan pengetahuan, dan berhasrat besar untuk
melayani.
2) Misi SMA Seminari Mertoyudan
a) Mengusahakan terciptanya komunitas murid-murid Yesus Kristus sebagai
teman seperjalanan dalam menanggapi panggilan Tuhan dengan gembira.
b) Mendampingi seminaris dalam mengenal, mencintai, dan mengikuti Yesus
Kristus, megejar kedalaman hidup rohani, kemantapan panggilan, dan
kesiapsediaan untuk diutus ke tengah Gereja dan masyarakat.
c) Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran secara optimal sehingga
seminaris dapat mempertanggungjawabkan imannya dan memiliki bekal yang
diperlukan untuk melanjutkan formatio ke jenjang pendidikan berikutnya.
d) Mendampingi seminaris dalam mengembangkan diri menjadi pribadi penuh
kasih, sehat jasmani dan rohani, dewasa secara manusiawi maupun kristiani
sehingga siap untuk melayani.
3) Tujuan SMA Seminari Mertoyudan
Kegiatan formatio di Seminari Menengah Mertoyudan dilaksanakan dengan
mengedepankan nilai-nilai dasar kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
4. Data Sekolah
1) Data guru SMA Seminari Mertoyudan
Jumlah guru di SMA Seminari Mertoyudan berjumlah 35 guru. Dalam
penelitian ini peneliti mengambil 15 guru. Data sampel guru akan dilampirkan.
2) Sarana dan Prasarana
SMA Mertoyudan Magelang dilengkapi sarana dan prasarana yang
mendukung guru maupun siswa. Data sarana dan prasarana sekolah akan
dilampirkan.
E. SMA Tarakanita Magelang
1. Sejarah Berdirinya SMA Tarakanita Magelang
SMA Tarakanita Magelang lahir dari kerinduan masyarakat kota Magelang,
terlebih orang tua murid SMP Tarakanita yang akan mencarikan sekolah lanjutan
tingkat atas bagi anak-anak mereka setelah lulus SMP, karena di Magelang saat
itu hanya terdapat 2 SMA Negeri dan baru segelintir SMA swasta yang belum
mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang mencari pendidikan yang
berkualitas. Banyak di antara mereka yang harus jauh-jauh melanjutkan ke luar
kota untuk mencari SMA yang dipandang memenuhi keinginan tersebut.
Tahun ajaran 1984/1985 secara resmi SMA Tarakanita hadir di Kota
Magelang dan menjadi salah satu unit karya di Yayasan Tarakanita. Kepala
Sekolah yang dipercaya untuk memimpin unit karya ini adalah Ibu JC Resyanto.
Ketika SMA Tarakanita lahir, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan siang
hingga sore hari setelah anak-anak SD Tarakanita pulang, karena masih
meminjam gedung SD Tarakanita di Jalan Tentara Pelajar 25 Magelang. Gedung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Kantor Yayasan yang ada sekarang ini dulu digunakan sebagai ruang guru dan
kantor Tata Usaha SMA Tarakanita. Saat itu para guru yang mengajar masih
dipinjam dari sekolah-sekolah lain yang lebih dulu terkenal, seperti SMAK
Pendowo Magelang, SMA Negeri 1 Magelang, SMA Seminari Mertoyudan,
bahkan dari Universitas Tidar Magelang. Kegiatan pembelajaran di SD Tarakanita
ini berlangsung selama 2 tahun, hingga pada tanggal 31 Desember 1986 gedung
baru berlantai 2 di Jalan Beringin VI selesai dibangun.
Tanggal 10 Januari 1987 gedung baru SMA Tarakanita yang berada di
lingkungan Kelurahan Tidar diberkati oleh Romo Vikep Kedu, Evaristus
Rusgiharto Pr. Sejak itu para siswa SMA Tarakanita Magelang menempati
gedung sendiri di gedung baru untuk kegiatan pembelajarannya. Ternyata proses
pembangunan gedung tidak berhenti di situ. Di sela-sela proses belajar mengajar,
pembangunan gedung lantai III terus dilanjutkan dan tepat pada tanggal 15
Agustus 1989 gedung baru lantai III pun diberkati dalam Perayaan Ekaristi yang
bertepatan dengan pesta Bunda Maria diangkat ke surga. Seiring dengan
perkembangan zaman dan makin berkembangnya SMA Tarakanita, penambahan
sarana dan prasarana semakin bertambah. Untuk menjawab kebutuhan tersebut,
pada tahun 1999 pada masa kepemimpinan pejabat sementara yaitu Ibu Serafina
Panti Satija Wardani, S.Pd, dilakukan pembangunan tahap 3 gedung SMA
Tarakanita Magelang, yaitu dengan dibangunnya aula, perpustakaan yang lebih
besar, laboratorium bahasa, areal parkir yang memadai, laboratorium komputer,
dan beberapa ruang lain yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran. Unit gedung yang baru ini diresmikan oleh Uskup Agung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Semarang, Mgr. Ignatius Suharyo, Pr pada 4 November 2000, bertepatan dengan
Carolus Day. Pada saat itu Kepala Sekolah yang sedang mengemban tugas adalah
Sr. Hanna CB. Beliau sebelumnya mengemban tugas sebagai Kepala SMP
Tarakanita Magelang.
Pengemban tugas Kepala Sekolah setelah Sr. Hanna CB adalah Bapak Drs.
Theodulus Tri Sunarta yang menjalani masa tugasnya selama 2 periode. Tugas
perutusan sebagai Kepala Sekolah dilanjutkan oleh Bapak Drs. Stephanus
Sutrisno.
2. Profil SMA Tarakanita Magelang
Nama : SMA Tarakanita Magelang
No Telp : (0293) 364526
Website : www.sma_mgl.tarakanita.or.id
3. Visi dan Misi SMA Tarakanita Magelang
1) Visi SMA Tarakanita Magelang
Yayasan Tarakanita, sebagai Yayasan Pendidikan Katolik yang dijiwai oleh
semangat Kongregasi suster-suster cinta kasih St. Carolus Borromeus, bercita-cita
menjadi penyelenggara karya pelayanan pendidikan yang dilandasi semangat cinta
kasih dengan menekankan terbentuknya manusia dengan kepribadian yang utuh:
berwatak baik, beriman, jujur, bersikap adil, cerdas, mandiri, kreatif, terampil,
berbudi pekerti luhur, berwawasan kebangsaan dan digerakkan oleh kasih Allah
yang berbela rasa terhadap manusia, terutama mereka yang miskin, tersisih dan
menderita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2) Misi Tarakanita Magelang
a) Ambil bagian dalam misi pendidikan Gereja Katolik.
b) Ikut serta menciptakan iklim religius dan suasana kasih yang membawa
manusia pada sikap beriman, berbakti, dan memuliakan Allah, serta hidupnya
digerakkan oleh kasih Allah yang berbela rasa terhadap manusia, terutama kepada
mereka yang miskin, tersisih dan menderita.
c) Melakukan koordinasi dan menciptakan iklim yang kondusif di sekolah-
sekolah yang dikelolanya guna terselenggaranya proses pembelajaran melalui
pengajaran, pelatihan, dan bimbingan terhadap peserta didik, sedemikian rupa
sehingga terbentuk manusia dengan kepribadian yang utuh.
d) Mengupayakan agar diselenggarakan pendidikan tentang religiositas dan
pendidikan nilai yang membantu peserta didik mengembangkan watak yang baik,
sikap jujur, adil dan budi pekerti yang luhur.
e) Mengupayakan agar keunggulan akademik sungguh dikejar, dan kualitas
pembelajaran serta pelatihan peserta didik senantiasa ditingkatkan, sehingga
peserta didik terbentuk menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, kreatif dan terampil.
f) Mengupayakan agar sekolah ikut menjalankan fungsi integrasi bangsa
dengan ikut memerangi berbagai bentuk diskriminasi sosial dan menciptakan
iklim yang mengembangkan semangat persaudaraan sejati dalam masyarakan
yang majemuk.
g) Ikut serta mengembangkan penghargaan akan harkat dan martabat manusia,
khususnya kaum perempuan dengan membebaskannya dari belenggu kebodohan,
keterbelakangan dan ketidakadilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
h) Sesuai dengan arah dasar misi Kongregasi suster-suster Cinta Kasih St.
Carolus Borro meus, ikut serta dalam perjuangan menegakkan keadilan,
menciptakan perdamaian dunia, dan menjaga keutuhan ciptaan.
4. Data Sekolah
1) Data guru
Jumlah guru di SMA Tarakanita berjumlah 20 guru. Dalam penelitian ini
peneliti mengambil 15 guru. Data sampel guru akan dilampirkan.
2) Sarana dan Prasarana SMA Tarakanita Magelang
SMA Tarakanita Magelang dilengkapi sarana dan prasarana yang mendukung
guru maupun siswa. Data sarana dan prasarana sekolah akan dilampirkan.
F. SMA Taruna Nusantara Magelang
1. Sejarah Singkat SMA Taruna Nusantara Magelang
Ide pembangunan SMA Taruna Nusantara dicetuskan oleh Menteri
Pertahanan dan Keamanan, jenderal LB Moerdani pada tanggal 20 mei 1985 di
Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta. Dia mempunyai visi untuk
membangun sekolah yang mendidik manusia-manusia terbaik dari seluruh
Indonesia dan menghasilkan lulusan yang dapat melanjutkan cita-cita para
Proklamator. MOU antara TNI dan Taman Siswa yang merupakan organisasi
kependidikan pertama di Indonesia membuat suatu lembaga bernama Lembaga
Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN). Lembaga ini merupakan
kristalisasi dari visi Jenderal moerdani yang selanjutnya akan mengawasi proses
pelaksanaan sekolah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Sekolah ini diresmikan oleh Pangab, Jenderal Try Sutrisno pada tahun1990.
Selama 6 tahun pertama Taruna Nusantara hanya menerima siswa laki-laki saja
dengan jumlah sekitar 246 orang. Namun pada tahun 1996, LPTTN membuat
kebijakan baru dengan menerima angkatan puteri sebanyak 70 orang. Untuk
menarik pemuda dan pemudi terbaik dari seluruh strata sosial, LPTTN
menawarkan beasiswa penuh kepada pelajar yang diterima dengan dukungan dana
dari TNI yang mempunyai latar belakang dan keuangan yang kuat. Sekolah
Taruna Nusantara merupakan sekolah semi-militer yang memakai kurikulum yang
telah ditetapkan oleh Depdiknas.
2. Profil Singkat SMA Taruna Nusantara Magelang
1) Nama : SMA Taruna Nusantara
2) Alamat : Jl. Raya Purworejo Km 5 Magelang
3) Telepon : (0293) 364195
3. Visi dan Misi SMA Taruna Nusantara Magelang
1) Visi
Sekolah yang membentuk Kader pemimpin bangsa berkualitas dan
berkarakter yang berwawasan kebangsaan, kejuangan, kebudayaan, dengan
bercirikan kenusantaraan serta memiliki daya saing Nasional maupun
Internasional.
2) Misi
a) Menyiapkan kader pemimpin bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b) Menyiapkan kader pemimpin bangsa yang berkualitas, berkarakter dan
berbudaya
c) Menyiapkan lulusan yang memiliki kesetiaan terhadap Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
d) Menyiapkan lulusan yang memiliki potensi kepemimpinan yang berwawasan
Kebangsaan, Kejuangan, Kebudayaan, bercirikan kenusantaraan
e) Menyiapkan lulusan yang memiliki keunggulan komparatif, kompetitif, dan
distingtif dalam aspek Akademik, Kepribadian dan Kesamaptaan Jasmani serta
kamampuan IPTEK sehingga mempunyai daya saing yang tinggi di tingkat
Nasional dan Internasional
4. Data Sekolah
1) Daftar Guru
Jumlah guru di SMA Taruna Nusantara berjumlah 110 guru. Dalam
penelitian ini peneliti mengambil 15 guru. Data sampel guru akan dilampirkan.
2) Sarana dan Prasarana
SMA Taruna Nusantara Magelang dilengkapi sarana dan prasarana yang
mendukung guru maupun siswa. Data sarana dan prasarana sekolah akan
dilampirkan.
G. SMA Van Lith Magelang
1. Sejarah Singkat SMA Van Lith Magelang
Kampus SMA Pangudi Luhur Van Lith sekarang ini, sebelumnya pernah
digunakan untuk mendidik calon guru SD dengan sistem asrama yang didirikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
oleh Pastor Fransiskus Gregorius Yosephus Van Lith, SJ. pada tahun 1904.
Sekolah Guru tersebut berupa RC Kweekschool dan Normaalschool.
Romo Fransiskus Gregorius Van Lith SJ dilahirkan di Oirachot, Belanda pada
tanggal 17 Mei 1863. Datang ke Jawa tahun 1896, meninggal di Semarang pada
tanggal 17 Mei 1926 dan dimakamkan di Muntilan. Pada tahun 1952 sekolah
tersebut diserahkan kepada Kongregasi Bruder FIC, yang dalam
perkembangannya menjadi SGB, SMP, dan kemudian SGA Xaverius.
Pada tahun 1966 SGA Xaverius berganti nama menjadi SPG Van Lith. Pada
tahun 1991 pemerintah menutup semua SPG di seluruh Indonesia dan SPG Van
Lith beralih fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur Van Lith berasrama dengan
status Disamakan berdasarkan Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar
dan Menengah No. 488/C/Kep/I/92 tanggal 31 Desember 1992.
2. Profil SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan
Nama : SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan
Alamat : Jl. Kartini No. 1 Muntilan 56411
Telp : (0293) 587041
Fax : (0293) 586090
3. Visi, Misi dan Tujuan Sma Van Lith
1) Visi SMA Van Lith
SMA Pangudi Luhur Van Lith merupakan lembaga pendidikan yang
mendidik kaum muda yang mengembangkan semangat Kerajaan Allah yang
berintikan keselamatan bagi semua orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2) Misi SMA Van Lith
a) Mendampingi peserta didik beriman Katolik dalam mengembangkan
kepemimpinan Rasul Awam sebagai agen perubahan sosial.
b) Mendampingi peserta didik dalam mengembangkan kepribadian yang utuh
baik secara intelektualitas, humanitas, religiusitas, maupun keterampilannya.
c) Mendampingi peserta didik melalui kegiatan pembelajaran secara formal, non
formal dan informal dalam sekolah berasrama.
d) Mendampingi peserta didik dalam kerja sama dengan semua pihak yang
berkehendak baik yang berlandaskan semangat inklusivitas, transformatif, dan
kebangsaan.
e) Mendampingi peserta didik dengan semangat keberpihakan pada mereka
yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel.
f) Mendampingi peserta didik dalam suasana persaudaraan sejati yang saling
asah, asih, dan asuh.
3) Tujuan SMA Van Lith
a) Mendampingi peserta didik agar mampu menjadi PRIBADI yang berkualitas
tinggi, beriman, berwatak, dan berbudi pekerti luhur dengan mengembangkan
potensi-potensinya secara optimal dalam bidang-bidang pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai hidup yang diperlukan untuk siap melanjutkan
ke perguruan tinggi maupun hidup di tengah masyarakat.
b) Mendampingi peserta didik agar mampu terus menerus mengembangkan diri,
sehingga pada waktunya dapat menjadi pemimpin yang berjiwa sosial dan berbela
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
rasa, tangguh dan profesional, serta berdedikasi tinggi demi kemajuan masyarakat,
bangsa, Negara, dan Gereja.
4. Data Sekolah
1) Daftar Guru SMA Van Lith
Jumlah guru di SMA Van Lith berjumlah 28 guru. Dalam penelitian ini
peneliti mengambil 15 guru. Data sampel guru akan dilampirkan.
2) Sarana dan Prasarana SMA Van Lith
SMA Van Lith Muntilan dilengkapi sarana dan prasarana yang mendukung
guru maupun siswa. Data sarana dan prasarana sekolah akan dilampirkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai hasil pengumpulan data dan
hasil pengolahan data. Pada uraian dalam bab ini, peneliti menguji data yang
diperoleh dari hasil penelitian melalui kuesioner terhadap 105 guru di SMA
Magelang sebagai sampel penelitian untuk membuktikan hipotesis. Bab ini
menyajikan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis yang meliputi gambaran
umum, objek penelitian, karakteristik responden, analisis deskriptif variabel,
pengujian prasyarat analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan.
A. Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari tujuh sekolah yang ada
di Magelang yaitu SMA Taruna Nusantara, SMA Van Lith, Seminari
Mertoyudan, SMA Negeri 3, SMA Negeri 2, SMA Tarakanita, dan SMA Negeri 1
Magelang. Sampel diambil dari masing-masing sekolah berjumlah 15 guru,
sehingga total sampel dalam penelitian ini berjumlah 105 guru.
Adapun hasil penelitian diperoleh sebagai berikut:
1. Demografi responden
Demografi responden dalam penelitian ini meliputi karakteristik responden
serta analisis statistik deskriptif kedua variabel yaitu kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dan efikasi kolektif guru. Pembahasan mengenai
masing-masing demografi responden sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
a. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi tingkat
pendidikan, status pekerjaan dan masa kerja.
1) Tingkat Pendidikan
Dalam penelitian ini tingkat pendidikan dibedakan menjadi 4 kelompok
seperti yang tercantum dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
D3 2 2%
S1 91 87%
S2 12 11%
Jumlah 105 100%
Sumber: Data primer, diolah 2015
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian responden (%) mempunyai tingkat
pendidikan S1 sebanyak (87%). Sedangkan D3 berjumlah (2%) dan S2 berjumlah
(11%).
2) Status Pekerjaan
Dalam penelitian ini, status kepegawaian responden dikelompokkan menjadi
2 kelompok seperti yang tercantum dalam tabel 5.2 berikut ini:
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
Status Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
PNS 77 73%
Honorer 8 8%
Guru Tetap Yayasan 20 19%
Jumlah 105 100%
Sumber: Data primer, diolah 2015
Tabel 5.2 menunjukkan responden berdasarkan status pekerjaan PNS
sebanyak (73%). Sedangkan hononer berjumlah (8%) dan guru tetap yayasan
berjumlah (19%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
3) Masa Kerja
Dalam penelitian ini masa kerja responden dikelompokkan menjadi tiga
kelompok masa kerja seperti yang tercantum dalam tabel 5.3 berikut ini:
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja (tahun) Jumlah Persentase (%)
0-3 tahun 2 2%
4-10 tahun 12 11%
Lebih dari 10 tahun 91 87%
Jumlah 105 100%
Sumber: Data primer, diolah 2015
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki masa kerja
lebih dari 10 tahun (87%). Sedangkan masa kerja 4-10 tahun berjumlah (11%) dan
0-3 tahun berjumlah (2%).
2. Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel bertujuan untuk menggambarkan masing-masing variabel
yang terdapat dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini variabel-variabel
tersebut meliputi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi
kolektif guru. Berikut hasil deskripsi variabel kepemimpinan transformasional
yang di hitung per dimensi dan efikasi kolektif guru.
a. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
1) Dimensi Visi Bersama
Dimensi ini dinilai sangat penting dalam keberhasilan suatu sekolah. Berikut
ini disajikan tabel dimensi visi bersama dari SMA di Magelang.
Tabel 5.4 Kategori Dimensi Visi Bersama
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 21-25 32 30,5%
Transformatif 16-20 72 68,6%
Cukup transformatif 11-15 1 0,9%
Tidak Transformatif 6-10 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Sangat tidak Transformatif 1-5 0 0
Jumlah 105 100
Sumber: Data primer, diolah 2015
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa para guru menilai kepemimpinan kepala sekolah
pada dimensi visi bersama bersifat transformatif. Dengan kata lain maka kepala
sekolah sudah berupaya untuk mengembangkan dan menyalurkan visi kepada
para guru serta membuat mereka memahami dan terinspirasi untuk melakukan visi
tersebut.
2) Dimensi Membangun Konsensus Sekolah
Dimensi ini sangat penting supaya guru dan karyawan dapat bekerja sama
dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut ini disajikan tabel dimensi
membangun konsensus sekolah dari SMA di Magelang.
Tabel 5.5 Kategori Dimensi Membangun Konsensus Sekolah
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 13-15 26 24,8%
Transformatif 10-12 61 58,1%
Cukup transformatif 7-9 18 17,1%
Tidak Transformatif 4-6 0 0%
Sangat tidak Transformatif 1-3 0 0%
Jumlah 105 100
Data: Data Primer, Diolah 2015
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa para guru menilai kepemimpinan kepala sekolah
pada dimensi membangun konsensus sekolah bersifat transformatif. Dengan kata
lain kepala sekolah sudah berupaya mendorong supaya para guru dan staf dapat
bersatu dan bekerja sama serta membantu mereka dalam bekerja sama untuk
mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
3) Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi
Dimensi ini sangat penting supaya para guru terpacu untuk melakukan
pekerjaannya dengan maksimal. Berikut ini disajikan tabel dimensi ekspektasi
kinerja yang tinggi sekolah dari SMA di Magelang.
Tabel 5.6 Kategori Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 17-20 27 25,7%
Transformatif 13-16 75 71,4%
Cukup transformatif 9-12 3 2,9%
Tidak Transformatif 5-8 0 0
Sangat tidak Transformatif 1-4 0 0
Jumlah 105 100
Sumber: Data primer, diolah 2015
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa para guru menilai kepemimpinan kepala sekolah
pada dimensi ekspektasi kinerja yang tinggi bersifat transformatif. Dengan kata
lain kepala sekolah sudah menunjukkan ekspektasi yang tinggi terhadap guru dan
karyawan supaya mampu bekerja secara inovatif, pekerja keras serta profesional.
4) Dimensi Menjadi Model
Dimensi ini sangat penting bagi kepala sekolah supaya mampu memberi
contoh yang baik untuk guru dan siswa sehingga bisa mencapai tujuan yang
diinginkan bersama. Berikut ini disajikan tabel dimensi menjadi model dari SMA
di Magelang.
Tabel 5.7 Kategori Dimensi Menjadi Model
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 38-45 38 36,2%
Transformatif 30-37 66 62,8%
Cukup transformatif 22-29 1 1%
Tidak Transformatif 14-21 0 0%
Sangat tidak Transformatif 6-13 0 0%
Jumlah 105 100
Sumber: Data primer, diolah 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa para guru menilai kepemimpinan kepala sekolah
pada dimensi menjadi model bersifat transformatif. Dengan kata lain kepala
sekolah sudah memberikan contoh di mana perilaku dan tindakannya bisa menjadi
contoh bagi orang lain.
5) Dimensi Dukungan Sosial
Dimensi ini sangat penting di mana kepala sekolah mau memperhatikan,
menghargai dan mendukung apa yang diperlukan guru. Berikut ini disajikan tabel
dimensi dukungan sosial dari SMA di Magelang.
Tabel 5.8 Kategori Dimensi Dukungan Sosial
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 29-35 33 31,4%
Transformatif 22-28 68 64,8%
Cukup transformatif 15-21 4 3,8%
Tidak Transformatif 8-14 0 0%
Sangat tidak Transformatif 1-7 0 0%
Jumlah 105 100
Sumber: Data Primer, diolah 2015
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa para guru menilai kepemimpinan kepala sekolah
pada dimensi dukungan sosial bersifat transformatif. Dengan kata lain perilaku
kepala sekolah mau mendengarkan ide dari para guru, memahami betul
kemampuan dan ketertarikan mereka serta mencari tahu pemahaman para guru
terhadap suatu masalah serta memberikan pujian atas kerja keras yang baik.
6) Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual
Dimensi ini sangat penting karena mampu mendorong guru untuk mereview
pekerjaan mereka dan memperbaikinya.
Berikut ini disajikan tabel dimensi memberi stimulasi intelektual dari SMA di
Magelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 5.9 Kategori Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 29-35 25 23,8%
Transformatif 22-28 78 74,3%
Cukup transformatif 15-21 2 1,9%
Tidak Transformatif 8-14 0 0%
Sangat tidak Transformatif 1-7 0 0%
Jumlah 105 100
Sumber: Data primer, diolah 2015
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa para guru menilai kepemimpinan kepala sekolah
pada dimensi memberi stimulasi intelektual bersifat transformatif. Dengan kata
lain perilaku kepala sekolah sudah mendorong staf dan guru untuk mencoba
sesuatu yang baru serta mengajak guru dan staf untuk memikirkan dan
mempertimbangkan kembali asumsi-asumsi mengenai pekerjaan mereka dan apa
yang dilakukan supaya asumsi itu bisa diwujudkan.
7) Dimensi Membangun Kultur Sekolah
Dimensi ini sangat penting karena untuk mencapai tujuan bersama kepala
sekolah harus membangun nilai dan norma serta membangun sikap saling percaya
satu dengan yang lain. Berikut ini disajikan tabel dimensi membangun kultur
sekolah dari SMA di Magelang.
Tabel 5.10 Kategori Dimensi Membangun Kultur Sekolah
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 29-35 13 12,3%
Transformatif 22-28 89 84,8%
Cukup transformatif 15-21 3 2,9%
Tidak Transformatif 8-14 0 0%
Sangat tidak Transformatif 1-7 0 0%
Jumlah 105 100
Sumber: Data primer, diolah 2015
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa para guru menilai kepemimpinan kepala sekolah
pada dimensi membangun kultur sekolah bersifat transformatif. Dengan kata lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
perilaku kepala sekolah sudah berusaha untuk membangun nilai, keyakinan dan
norma sekolah, serta menciptakan suasana saling percaya dan perhatian satu
dengan yang lain.
8) Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif
Dimensi ini sangat penting karena kepala sekolah mengikut sertakan guru
dalam pengambilan Keputusan untuk mencapai tujuan bersama. Berikut ini
disajikan tabel dimensi membangun kultur sekolah dari SMA di Magelang.
Tabel 5.11 Kategori Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 29-35 14 13,3%
Transformatif 22-28 85 80,9
Cukup transformatif 15-21 5 4,8%
Tidak Transformatif 8-14 1 1%
Sangat tidak Transformatif 1-7 0 0%
Jumlah 105 100
Sumber: Data primer, diolah 2015
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa para guru menilai kepemimpinan kepala sekolah
pada dimensi menciptakan struktur kolaboratif bersifat transformatif. Dengan kata
lain perilaku kepala sekolah sudah memberikan kesempatan kepada para guru dan
staf untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan isu-isu
mengenai diri mereka.
b. Efikasi Kolektif Guru
Variabel efikasi kolektif guru ini sangat penting untuk mencapai tujuan
bersama. Berikut ini disajikan tabel kategori efikasi kolektif guru SMA di
Magelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 5.12 Kategori Efikasi kolektif Guru
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tinggi 84-100 27 25,7%
Tinggi 67-83 68 64,8%
Cukup 50-66 10 9,5%
Rendah 33-49 0 0%
Sangat rendah 16-32 0 0%
Jumlah 105 100%
Sumber: Data primer, diolah 2015
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa para guru menilai efikasi sesama rekan kerjanya
bersifat tinggi. Dengan kata lain guru sudah memiliki keyakinan terhadap sesama
rekan kerja untuk mencapai hasil yang diinginkan bersama dengan kelompoknya.
3. Analisis Uji Prasyarakat
a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah
data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Normalitas dari distribusi
data yang terkumpul perlu diuji untuk menentukan langkah selanjutnya dalam
analisis data. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
sample Kolmogorrov-Smirnov dengan tingkat kepercayaan 5%. Untuk
mengetahui apakah distribusi frekuensi normal atau tidak dapat ditentukan
dengan:
a. Jika nilai probabilitas (asym sig) > 0,05 maka distribusi dapat dikatakan
normal
b. Jika nilai probabilitasnya (asym sig) < 0,05 maka distribusi tersebut tidak
normal.
Output dari hasil olah data normalitas menggunakan SPSS dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 5.13 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001 VAR00002
N 105 105
Normal Parametersa,,b Mean 192.5429 80.7048
Std. Deviation 15.51676 8.50557
Most Extreme
Differences
Absolute .130 .076
Positive .130 .053
Negative -.084 -.076
Kolmogorov-
Smirnov Z
1.330 .776
Asymp. Sig. (2-
tailed)
.058 .583
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan output normalitas di atas dapat dilihat bahwa nilai asym. Sig (2-
tailed) pada variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar
0,058 dan efikasi kolektif guru sebesar 0,583. Berdasarkan ketentuan bahwa
dikatakan normal jika nilai asym. Sig (2-tailed) > 0,05, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa data kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan
efikasi kolektif guru berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians dilakukan untuk membuktikan data yang akan
dianalisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya.
Tabel 5.14 Uji Homogenitas Varians
Test of Homogeneity of Variances
total_ekg
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.231 23 63 .254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Dari data di atas menunjukkan bahwa nilai sig sebesar 0,254 > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dengan variabel efikasi kolektif guru memiliki varians yang tidak jauh berbeda
keragamannya.
c. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel kepemimpinan
transformasional kepala sekolah memiliki hubungan yang linear atau tidak dengan
efikasi kolektif guru.
Tabel 5.15 Hasil Uji Linearitas
No Variabel Df F hitung F tabel Kesimpulan
1 Kepemimpinan
transformasional*Efi
kasi kolektif guru
1;44 0,515 4,06 Linear, karena
nilai
signifikansi
0,515 < 4,06
Data: Data primer, diolah 2015
Data dinyatakan linear apabila nilai F hitung < F tabel. Berdasarkan tabel Anova
di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 0,515 < F tabel sebesar 4,06.
Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan kepemimpinan transformasional
dengan efikasi kolektif guru dinyatakan linear.
4. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini analisis regresi sederhana dilakukan untuk menguji dan
menganalisis kontribusi variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah
terhadap efikasi kolektif guru. Hipotesis dalam variabel kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Ho: tidak ada kontribusi positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah
terhadap efikasi kolektif guru
Ha: ada kontribusi positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah
terhadap efikasi kolektif SMA di Magelang
Hasil output dari SPSS sebagai berikut:
Tabel 5.16 Hasil Uji Hipotesis
Coefficients
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Cons
tant)
60.
429
10.239
5.90
2
.000
Kt .10
5
.053 .192 1.98
7
.050
a. Dependent Variable: ekg
Berdasarkan hasil uji regresi di atas, maka didapatkan rumus sebagai berikut:
Y= 0,192X
Berdasarkan persamaan di atas, maka dapat diketahui bahwa.
a. Koefisien regresi kepemimpinan transformasional kepala sekolah (b)
Kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat dilihat dari
standardized koefisien b sebesar 0,192 dengan signifikansi 0,050 = a, artinya
bahwa Ho diterima sehingga kepemimpinan transformasional kepala sekolah tidak
mempunyai kontribusi terhadap efikasi kolektif guru SMA di Magelang. Dari
keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa variasi di dalam kepemimpinan
transformasional tidak berkontribusi terhadap variasi dalam efikasi kolektif guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
(1) Kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif
guru
Berdasarkan tabel 5.16, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
transformasional kepala sekolah tidak berkontribusi terhadap efikasi kolektif guru
(sig = 0,050). Oleh karena nilai sig = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima dan Ha ditolak. Artinya, tidak ada kontribusi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru SMA di Magelang.
5. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji model (goodness of fit model), maksudnya
adalah mengukur kemampuan variabel independen yaitu kepemimpinan
transformasional kepala sekolah menjadi prediktor variabel dependen yaitu efikasi
kolektif guru. Hasil output dari Uji F dapat dilihat pada tabel 5.18.
Tabel 5.17 Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regressi
on
277.670 1 277.670 3.947 .050a
Residual 7246.178 103 70.351
Total 7523.848 104
a. Predictors: (Constant), kt
b. Dependent Variable: ekg
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai sig sebesar 0,050 = α. Jadi dapat
disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah tidak
dapat menjadi prediktor variabel efikasi kolektif guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
6. Uji R2
Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui kekuatan
pengaruh variabel penduga (kepemimpinan transformasional kepala sekolah)
terhadap variabel bergantung (efikasi kolektif guru). Berdasarkan tabel 5.17, uji F
tidak signifikan, maka uji R2 tidak dibahas dalam penelitian ini.
b. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan menguji dan menganalisis kontribusi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru
1. Persepsi guru-guru terhadap kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dan tingkat efikasi guru
Untuk menjawab rumusan pertanyaan nomor 1 dapat dilihat dari 5.4-5.11 dan
untuk menjawab rumusan nomor dua dapat dilihat pada tabel 5.12.
Untuk menjawab rumusan yang pertama mengenai persepsi guru-guru
terhadap kepemimpinan transformasional kepala sekolah berdasarkan tabel 5.4-
5.11 menunjukkan bahwa kedelapan dimensi tersebut masuk dalam kategori
transformatif.
a. Dimensi pertama (visi bersama) dengan jumlah 68,6%. Hal ini dapat diartikan
bahwa menurut persepsi guru, kepala sekolah yang berupaya untuk
mengembangkan dan menyalurkan visi kepada guru maupun karyawan serta
mampu membuat mereka memahami dan terinspirasi untuk mewujudkan visi
yang ingin dicapai bersama dengan sangat baik.
b. Dimensi kedua (membangun konsensus sekolah) dengan jumlah 58,1%. Hal
ini dapat diartikan bahwa menurut persepsi guru, kepala sekolah sudah berupaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
mendorong supaya para guru dan staf dapat bersatu dan bekerja sama serta
membantu mereka dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai
bersama.
c. Dimensi ketiga (ekspektasi kinerja tinggi) dengan jumlah 71,4%. Hal ini
dapat diartikan bahwa menurut persepsi guru, kepala sekolah yang menunjukkan
ekspektasi yang tinggi terhadap guru dan karyawan mampu membuat guru bekerja
secara inovatif, pekerja keras serta profesional dan itu sangat baik bagi mereka
supaya menjalankan pekerjaannya dengan maksimal.
d. Selanjutnya adalah dimensi keempat yaitu menjadi model sebesar 62,8%. Hal
ini dapat diartikan bahwa menurut persepsi guru, kepala sekolah di mana perilaku
dan tindakannya sudah bisa menjadi contoh yang baik bagi guru, karyawan dan
siswa. Perilaku baik dari kepala sekolah mampu dicontoh oleh guru selanjutnya
dan guru pun bisa memberi contoh yang baik bagi para siswanya.
e. Dimensi kelima (dukungan sosial) dengan jumlah 64,8%. Hal ini dapat
diartikan bahwa menurut persepsi guru, perilaku kepala sekolah mau
mendengarkan ide dari para guru, memahami betul kemampuan dan ketertarikan
mereka serta mencari tahu pemahaman para guru terhadap suatu masalah serta
memberikan pujian atas kerja keras yang baik merupakan suatu langkah yang
sangat baik di mana kepala sekolah sangat menghargai dan memahami apa yang
dibutuhkan oleh guru.
f. Dimensi keenam (membangun stimulasi intelektual) dengan jumlah 74,3%.
Hal ini dapat diartikan bahwa menurut persepsi guru perilaku kepala sekolah
mendorong staf dan guru untuk mencoba sesuatu yang baru serta mengajak guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
dan staf untuk memikirkan dan mempertimbangkan kembali asumsi-asumsi
mengenai pekerjaan mereka dan apa yang dilakukan supaya asumsi itu bisa
diwujudkan sangat baik untuk mereview pekerjaan para guru dan
memperbaikinya.
g. Dimensi ketujuh (membangun kultur sekolah) dengan jumlah 84,8% menurut
persepsi guru merupakan dimensi yang paling mendukung dalam kepemimpinan
seorang kepala sekolah. Hal ini dapat dikatakan bahwa bagi para guru perilaku
kepala sekolah untuk membangun nilai, keyakinan dan norma sekolah, serta
menciptakan suasana saling percaya dan perhatian satu dengan yang lain sangat
penting dalam membina kerja sama antara kepala sekolah dengan guru untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama.
h. Dimensi kedelapan (menciptakan struktur kolaboratif) dengan jumlah 80,9%.
Hal ini dapat diartikan bahwa bagi guru perilaku kepala sekolah di mana dia
memberikan kesempatan kepada para guru dan staf untuk ikut serta dalam
pengambilan keputusan yang terkait diri mereka mampu membuat guru merasa
bahwa diri mereka sangat dibutuhkan dalam pengambilan sebuah keputusan untuk
kepentingan bersama.
Hal ini bisa terjadi karena kepala sekolah mampu menerapkan jenis
kepemimpinan yang mampu membuat para guru percaya, termotivasi dan mau
mengikuti apa yang dikatakan oleh kepala sekolah. Menurut Leithwood,
keberhasilan seorang kepala sekolah dalam menerapkan kepemimpinan
transformasional adalah dengan menerapkan kedelapan dimensi di atas. Menurut
hasil di atas di mana kedelapan dimensi bersifat transformatif, maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
disimpulkan bahwa kepala sekolah telah berhasil dalam menerapkan
kepemimpinan transformasional. Sedangkan dimensi di mana menurut persepsi
guru paling berpengaruh adalah dimensi ketujuh yaitu membangun kultur sekolah
dengan jumlah sebesar 84,8.
Untuk menjawab pertanyaan kedua dapat dilihat pada tabel 5.12. Berdasarkan
tabel tersebut menunjukkan bahwa tingkat efikasi kolektif masuk dalam kategori
sangat tinggi sebesar 64,8%. Sedangkan tingkat efikasi guru tinggi sebesar 25,7%
dan cukup tinggi sebesar 9,5%. Hal ini dapat terjadi karena tingkat efikasi atau
kepercayaan guru terhadap sesama rekan kerja sangat bagus. Mereka saling
percaya dan bergantung satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam usaha yang melibatkan sistem saling ketergantungan, anggota atau para
guru saling bekerja sama untuk meraih tujuan kelompok atau mendapatkan hasil.
Dalam penelitian ini, efikasi kolektif guru pada tujuh SMA di Magelang sudah
termasuk baik.
2. Seberapa besar Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
terhadap Efikasi Kolektif Guru
Untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga maka dapat dilihat pada tabel
5.19
Tabel 5.18 Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Cons
tant)
60.
429
10.239
5.90
2
.000
Kt .10
5
.053 .192 1.98
7
.050
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Cons
tant)
60.
429
10.239
5.90
2
.000
Kt .10
5
.053 .192 1.98
7
.050
a. Dependent Variable: ekg
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa besar kontribusi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru sebesar 0,192
dengan taraf signifikan 0,050. Melihat hasil uji F pada tabel 5.17, menunjukkan
bahwa nilai signifikan 0.050 = α, dimana variabel kepemimpinan transformasional
kepala sekolah tidak dapat menjadi prediktor variabel efikasi kolektif, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada kontribusi kepemimpinan transformasional kepala
sekolah terhadap efikasi kolektif guru. Hal ini bisa terjadi karena kepala sekolah
kurang mampu menyalurkan visi kepada orang lain serta membuat mereka
memahami dan terinspirasi untuk melakukan visi tersebut, kurang mendorong
supaya para guru dan staf dapat bersatu dan bekerjasama serta membantu mereka
dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan. Selain itu, masih banyak variabel yang
mempengaruhi efikasi kolektif guru selain kepemimpinan transformasional yang
tidak dibahas dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang telah diolah pada bab V
mengenai kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan
efikasi kolektif guru maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Menurut persepsi guru di sekolah bahwa kepemimpinan kepala sekolah
masuk kategori transformatif. Sedangkan dimensi yang paling mendukung
kepemimpinan kepala sekolah adalah dimensi membangun kultur sekolah. Hal ini
dapat terjadi karena menurut persepsi guru dimensi ini yang paling mampu dalam
membawa sebuah perubahan dan kenyamanan bersama dimana seorang kepala
sekolah mampu membangun nilai, keyakinan dan norma yang baik, serta mampu
membuat sesama rekan kerja saling percaya dan perhatian satu sama lain.
2. Pada tingkat efikasi kolektif guru Sma di tujuh sekolah Magelang masuk
dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dikatakan bahwa kepercayaan guru terhadap
sesama rekan kerja sangat bagus. Mereka saling percaya dan bergantung satu
dengan yang lain untuk mencapai tujuan barsama. Usaha yang melibatkan sistem
saling ketergantungan, anggota atau para guru saling bekerja sama untuk meraih
tujuan kelompok atau mendapatkan hasil yang diinginkan. Setiap usaha
membutuhkan peran koordinasi yang kuat, strategi, komunikasi yang efektif,
tujuan yang kooperatif, dan penyesuaian hubungan satu dengan yang lain.
3. Besar kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap
efikasi kolektif guru bersifat rendah. Namun karena berdasarkan uji F, nilai sig=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
α, maka dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional tidak
bisa menjadi prediktor bagi variabel efikasi kolektif guru atau dengan kata lain
kepemimpinan transformasional tidak berkontribusi terhadap efikasi kolektif guru.
Hal ini bisa terjadi karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhi efikasi
kolektif guru selain gaya kepemimpinan transformasional. Selain itu, dari sisi
kolektif guru sendiri sudah baik, kemampuan mereka dalam bekerja sama dan
percaya dengan sesama rekan kerja sudah tinggi tanpa campur tangan dari pihak
kepala sekolah. Faktor lain yang dapat mempengaruhi efikasi kolektif guru antara
lain keyakinan kolektif sebuah kelompok dipengaruhi oleh Goddard & Goddart
(2001) kesuksesan masa lalu, pengamatan keberhasilan kelompok lain, Jurnal
Asia Pasific Journal of Educators and Education oleh Yusof & Osman
menyatakan bahwa pemimpin yang baik perlu memantau keperluan serta mampu
memberi bimbingan dan sokongan kepada guru. Riyadiningsih menyatakan
bahwa pengetahuan mempengaruhi efikasi guru, melibatkan guru dalam membuat
keputusan. Goddart,et.all (2004) (skaalvik, E & Skaalvik, S), menyatakan bahwa
harapan yang tinggi membuat tekanan normatif yang mendorong guru untuk
melakukan apa yang diperlukan untuk unggul dan menghambat mereka untuk
menyerah ketika menghadapi situasi sulit. Konteks budaya seperti
mempromosikan prestasi siswa dapat meningkatkan efikasi diri.
B. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dan kesulitan yang
dialami dalam penelitian ini, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
1. Peneliti menyadari bahwa kontribusi kepemimpinan transformasional sangat
kecil. Hal ini bisa terjadi karena efikasi kolektif guru dipengaruhi oleh banyak
faktor yang tidak dibahas dalam penelitian ini, sementara itu peneliti hanya
menguji satu variabel predikator, yaitu kepemimpinan transformasional kepala
sekolah.
2. Dalam penelitian ini terdapat guru yang mengerjakan atau mengisi angket
bersama-sama sehingga jawaban satu guru dengan yang lain terlihat sama.
3. Dalam penelitian ini terdapat kemungkinan guru dalam menjawab
pertanyaan kuesioner segan dan tidak enak terhadap kepala sekolah atau sesama
rekan guru sehingga guru menjawab pertanyaan dengan jawaban yang baik.
Dalam penyebaran kuesioner peneliti bersikap terbuka, dengan kata lain tidak
diberi amplop sehingga baik kepala sekolah maupun guru mengetahui siapa saja
guru yang akan emnjawab kusioner tersebut.
4. Dalam penelitian ini hanya menggunakan kuesioner tanpa melakukan
observasi atau wawancara.
5. Peneliti tidak melakukan observasi sehingga tidak mengetahui apakah kepala
sekolah menerapkan gaya kepemimpinan transformasional atau tidak.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang sudah diutarakan dalam keterbatasan penelitian,
ada beberapa saran yang dikemukakan penulis bagi kepala sekolah, guru dan bagi
peneliti lainnya sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
1. Bagi kepala sekolah
Kepala sekolah diharapkan untuk lebih banyak memberikan kontribusi dalam
kepemimpinan, seperti memberikan perhatian kepada para guru dan staf, bersikap
terbuka terhadap apa yang diinginkan guru (memberikan kesempatan lebih
banyak kepada guru untuk mengutarakan pendapat) dan mau mnerima kritik dari
para guru. Selanjutnya kepala sekolah diharapkan lebih mau bekerjasama antara
kepala sekolah dengan anggotanya.
2. Bagi Guru
Dalam upaya meningkatkan efikasi kolektif, sebaiknya guru lebih
memperkaya keterampilan dan pengetahuan untuk meningkatkan kerja sama
dalam kelompok melalui kemampuan yang dimiliki guru sehingg lebih percaya
diri bahwa dirinya mampu melaksankan tugas untuk mencapai tujuan bersama.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel
lainnya yang memberikan kontribusi terhadap efikasi kolektif guru seperti:
optimisme oleh Aulia (Hoy, Tarter, & Hoy,2006), pengetahuan oleh Yusof &
Osman (2010).
b. Bagi peneliti selanjutnya dalam menyebarkan angket dalam kondisi tertutup
sehingga memberikan rasa aman bagi guru untuk menjawab pertanyaan.
c. Bagi peneliti selanjutnya lebih baik menggunakan teknik trianggulasi data
supaya didapatkan hasil data yang lebih akurat. Peneliti bisa menggunakan teknik
trianggulasi data, seperti teknik wawancara, agket dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
d. Peneliti sebaiknya melakukan observasi sebelum melakukan penelitian
supaya mengetahui apakah kepala sekolah menerapkan gaya kepemimpinan
transformasional atau tidak. Selain itu dalam angket pertanyaan ditambahkan gaya
kepemimpinan lain, seperti gaya kepemimpinan transaksional supaya mengetahui
gaya kepemimpinan mana yang lebih dominan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
DAFTAR PUSTAKA
Adir, Aunurahman, & Thamrin, M. (2015). Peran Kepala Madrasah Sebagai
Pemimpin Dalam Meningkatkan Kinerja Akademik Guru. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, 4(4): 1-14.
Arikunto, Suharsini. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi
revisi V. Bandung: Rineka Cipta.
Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W. H.
Freeman and Company.
Feist, J. & Feist, G.J. (2010). “Teori Kepribadian (edisi ketujuh)” Theories of
Personality. Jakarta: Salemba Humanika.
Gudono. (2011). Analisis Data Multivariat. Yogyakarta: BPFE.
Hadi, S. (1987). Analisis Regresi. Yogyakarta: Yayasan penerbit Fakultas
Psikologi.
Ismail, A. (2015). Komuniti Pembelajaran Profesional dan Efikasi Kendiri Guru
Sekolah Menengah di Pulau Pinang. Jurnal Kepemimpinan Pendidikan.
Diunduh pada 11 Agustus 2015.
Tersedia:http://umepublication.um.edu.my/filebank/published_article/7213/
Januari%20Bil%202.%20Isu%201%20-%201.pdf
Janawi. (2011). Kompetensi Guru (Citra Guru Profesional). Bandung: Alfabeta.
Johnson, B. & Christen,L. (2008). Educational Research: Quantitative, Qualitative
and Aproach: Third Edition. California: Soge Publication, Inc.
Kanesan bin Abdulah, A.G.K. Pengaruh Kepemimpinan Pentakbir Sekolah
terhadap Pembelajaran Pelajar: Peranan Efikasi Kolektif Guru Sebagai
Mediator. Diunduh pada: 10 Maret 2015. Tersedia:
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&v
ed=0CCEQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.iab.edu.my%2Fsn19%2FKe
rtasFinal%2FGanesan_Anandan.pdf&ei=tvphVcHXJ5eIuASsm4KwBQ&us
g=AFQjCNE6_Pbk76oN-IofVH7UXgZv5tp4QA&bvm=bv.93990622,d.c2E
Klasen,R. Usher, E. & Bong,M. (2010). Techers’Collective Efficcy, Job
Satisfaction, and Job Stress in Cross-Cultural Context. 78:464-486.
Diunduh pada: 6 Maret 2016. Tersedia di:
http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/00220970903292975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Leithwood, K. (1994). “Leadership For School Restructuring”. Educational
Administration Quarterly. 30(4): 507.
Liah, N.V. (2014). Hubungan Antara Efikasi Kolektif dengan Metakognisi Guru
Dalam Kalangan Guru Sekolah Rendah Pedalaman Satu Sabah.
International Conference Education 2014 Official Conference Proceedings.
Diunduh pada 23 Mei 2015. Tersedia:
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&v
ed=0CFUQFjAH&url=http%3A%2F%2Fwww.edututorial.net%2Fspps%2F
msia2.pdf&ei=qStgVezhBoyYuQSS8oPYCQ&usg=AFQjCNGoL_n9P7hT6
zXkM2o6YXkU4QQFdA&sig2=xdQYm2w5UCE_uf9yVh_4Kw
Northouse, P. (2013). Kepemimpinan: Teori dan Praktik (edisi keenam). Jakarta:
PT. Indeks.
Pamuji & Prasojo. (2013). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah, Motivasi Kerja Guru dan Budaya Sekolah terhadap Kedisiplinan
Siswa di Kabupaten Bantul. Diunduh pada 7 Oktober 2015. Tersedia:
http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp/article/view/2334.
Paskalis. Sindju, H.B. Thamrin, M. (2013). Kepemimpinan Kepala Sekolah
Dalam Manajemen Berbasis Sekolah (Studi Kepemimpinan di SMA Negeri
3 Singkawang). Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 2(8): 1-18.
Rivai, V., et., al. (2013). Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi.
Jakarta: PT. JasaGravindo Persada.
Riyadiningsih. (2014). Peran Kondisi Psikologis Dan Karakteristik Pribadi Dalam
Pengembangan Kepemimpinan Efektif : Sebuah Tinjauan Konseptual.
Diunduh pada: 14 Maret 2016. Tersedia: http://eprints.unisbank.ac.id/281/.
Rohmi, Minarsih,M.M, dan Warso, M.M. (2015). “Pengaruh Kepemimpinan
Kepala Sekolah dan Kredibilitas Guru Terhadap Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia Guru di yayasan Pendidikan Sudirman Semarang”.
Journal of management. 1, (1). Diunduh pada 26 April 2015. Tersedia:
http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/MS/article/view/235/0
Sarwono, J. ( 2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Siagian, S. (1988). Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Bina Aksara.
Skaalvik, E, Skaalvik,S. (2007). Dimensions of Teacher Sef-Efficacy and
Relations With Strain Factors, Perceived Collective teacher Efficacy, and
Burnout. Journal of Educational Psychology. 99(3): 611-625. Diunduh
pada: 6 Maret 2016 Tersedia:http://psycnet.apa.org/journals/edu/99/3/611/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Suhartini, C. (2014). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya
Sekolah Terhadap Komitmen Profesi Serta Implikasinya Terhadap Kinerja
Guru (Survey Pada Guru Ekonomi SMA Negeri di Kabupaten Kuningan).
10(19): 1-17. Diunduh pada: 26 April 2015. Tersedia:
http://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium/article/view/40.
Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Wahjosumidjo. (2007). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Wahyudi, I. (2014, 1 Desember). “ Mendikbud: Pendidikan Indonesia dalam
Kondisi Gawat Darurat”. Antaranews (Online), 1. Tersedia:
http://www.antaranews.com/berita/467070/mendikbud--pendidikan-
indonesia-dalam-kondisi-gawat-darurat. (2 April 2015).
Wirawan. (2013). Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi
dan Penelitian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Pers.
Yusof,N. Osman,R. (2010). Hubungan Kualiti Penyeliaan Pengajaran Dan
Pembelajaran Di Bilik Darjah Dengan Efikasi Guru. Asia Pasific of
Eucational and Education. 25: 53-71. Dinduh pada: 6 Maret 2016. Tersedia:
http://web.usm.my/education/publication/APJEE_25_04_Nurahimah%20(5
3-71).pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN KISI-KISI VARIABEL KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFIKASI KOLEKTIF GURU
Tabel 3.3 Kisi-kisi Variabel Penelitian Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Variabel Dimensi Indikator Item Pertanyaan
Positif Negatif
Kepemimpi
nan
Transform
asional
Kepala
Sekolah
1. Visi
bersama
Menginspir
asi orang
lain dengan
visinya
1. Menggugahsemangat kami denganvisitentangapa yang dapat
kami capaiapabila kami
bekerjasecarabersamauntukmengubahpraktik atau program
kami.
Mengartikul
asikan visi
kepada para
staf
14. Memberi kami
gambarantentangtujuansecarakeseluruhansekolah.
24. Membantumengklarifikasimaknakhususdarivisisekolahterkai
tdenganimplikasipraktisnyapada program-program
danpengajaran.
37. Mengkomunikasikanmisisekolahkepadastafdanparasiswa.
Mengemban
gkan visi
sekolah
44.Membantu kami dalam memahami hubungan antara visi
sekolah dan badan atau lembaga yang mendukung sekolah,
misalnya Departemen Pendidikan.
2. Memba
ngun
konsens
us
sekolah
Membangu
n konsensus
tentang
tujuan
sekolah
11. Menyediakanfasilitasbagiparastafdalam proses
untukmenentukantujuan-tujuansekolah.
Berkomitme
n pada
konsensus
49. Dalam membuat prioritas-prioritas yang terkait dengan
tujuan-tujuan sekolah, bekerja sesuai dengan konsensus
yang dibuat bersama dengan seluruh staf
33. Jarangmengacupadatujua
nsekolahketika kami
membuatkeputusan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
bersama
yang telah
dibuat
keputusan yang
terkaitdenganperubahand
alam program-program
ataukegiatan-kegiatan.
3. Ekspekt
asi
kinerja
yang
tinggi
memiliki
ekspektasi
kinerja
tinggi
terhadap
bawahan
9. Memiliki ekspektasi yang tinggi kepada kami sebagai
profesional.
47. Membuat simbol-simbol yang melambangkan kesuksesan
dan pencapaian dalam profesi kami.
Mempunyai
harapan
bahwa guru
melakukan
pengemban
gan diri dan
inovasi
26. Mengharapkan kami melakukanpengembangandiri yang
berkelanjutankhususnyaterkaitdenganprofesi kami.
30. Mengharapkan kami menjadiinovator-inovator yang efektif.
4. Menjadi
model
Menjadi
contoh bagi
guru, staf
dan siswa
4. Memimpin lebih dengan „tindakan nyata‟ dibandingkan
dengan „kata-kata‟.
12. Sebagai sumber ide-ide baru bagi pembelajaran profesional
saya.
45. Menjadikan teknik” problem solving” sebagai model yang
dapat saya pakai untuk pekerjaan bersama dengan para
kolega dan siswa.
Menjadi
panutan
bagi guru,
staf dan
siswa
10. Menunjukkan sikap rendah hati.
13. Memiliki ekspektasi yang tinggi kepada para siswa.
20. Melakukan usaha-usaha untuk memahami para siswa,
misalnya dengan cara mengunjungi kelas-kelas dan
mengakui usaha-usaha mereka.
21. Dalam berinteraksi dengan para siswa menunjukkan sikap
menghargai.
27. Menunjukkan semangat dan antusiasme dalam
pekerjaannya.
50. Dalam berhadapan dengan para staf dan siswa menunjukkan
sikap terbuka dan apa adanya.
5. Dukunga Memberika 5. Menyediakan sumber daya untuk mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
n
individua
l
n dukungan
bagi
pengemban
gan
profesionali
tas guru
perkembangan profesional saya.
22. Mendorong saya untuk mencapai tujuan yang saya miliki
demi pembelajaran profesional.
32. Memberi dorongan kepada saya untuk mencoba-praktik-
praktik baru sesuai minat saya.
Menunjukk
an rasa
hormat
(respek)
kepada para
guru
16. Menghormati dan menghargai staf dengan memperlakukan
kami sebagai profesional
42. Menyediakan tingkat otonomi yang tepat bagi kami dalam
pengambilan keputusan kami.
Menghargai
para saf
43. Menyediakan dukungan moral dengan cara membuat saya
merasa dihargai terkait dengan kontribusi saya pada sekolah.
28. Kurang menyadari
adanya kebutuhan dan
keahlian unik saya.
6. Memberi
stimulasi
intelektual
Mendorong
para saf
untuk
melakukan
evaluasi
atas praktik
yang ada di
kelas dan di
sekolah
secara
umum
2. Secara teratur mendorong kami untuk melakukan evaluasi
atas kemajuan kami dalam mencapai tujuan sekolah.
6. Mendorong saya untuk menguji kembali asumsi-asumsi
dasar yang saya miliki berkaitan dengan pekerjaan saya.
17. Memberikan dorongan kepada saya untuk berpikir tentang
apa yang saya lakukan bagi para siswa.
25. Mendorong kami untuk mengembangkan dan mengkaji
kembali tujuan-tujuan profesional individual sesuai dengan
tujuan dan prioritas sekolah.
29. Mendorong kami untuk melakukan evaluasi atas praktik-
praktik yang kami lakukan dan memperbaikinya bila
diperlukan.
Menunjukk
an
kesediaan
untuk
melakukan
perubahan
31. Menunjukkan kesediaan untuk mengubah praktik-praktik
yang dilakukan sesuai dengan pemahaman baru.
34. Menstimulasi terjadinya diskusi tentang ide-ide baru yang
sesuai dengan arah kebijakan sekolah.
7. Membangu
n kultur
sekolah
Membangu
n norma
sekolah
7. Memberikan prioritas yang tinggi bagi pengembangan
serangkaian nilai, keyakinan, dan sikap yang disebarkan
dalam sekolah tentang pengajaran dan pembelajaran.
19. Mendukung struktur organisasi yang efektif bagi
48.Mendukung “status quo”
yang ada dengan resiko
mengorbankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
pengambilan keputusan.
38. Mendorong perkembangan norma-norma sekolah yang
mendukung keterbukaan terhadap perubahan.
perubahan pendidikan.
Menciptaka
n suasana
saling
percaya dan
perhatian
35. Menfasilitasi terjadinya komunikasi yang efektif diantara
staf sekolah.
40.Menyediakan peluang bagi staf untuk belajar satu sama lain.
46. Memperkembangkan atmosfer kerja yang saling perhatian
dan percaya diantara para staf.
39. Menunjukkan favoritism
terhadap individu-
individu atau kelompok-
kelompok tertentu.
8. Menciptak
an struktur
kolaboratif
Menerapkan
kepemimpin
an
partisipatif
8. Mendistribusikan kepemimpinan secara luas di antara staf
yang mereprensentasikan berbagai sudut pandang dalam
posisi kepemimpinan.
15. Mempertimbangkan pendapat saya dalam menjalankan
program-program baru yang mempengaruhi pekerjaan saya.
18. Memastikan bahwa kami mempunyai keterlibatan yang
memadai dalam pengambilan keputusan terkait dengan
program-program dan pengajaran.
3. Jarang
mempertimbangkan
pendapat kami dalam
membuat keputusan
Mendorong
terjadinya
kerjasama
di antara
staf
23. Mendorong kolaborasi berkelanjutan diantara para guru
demi implementasi praktik-praktik dan program-program
baru.
36. Menciptakan suasana
kerja yang menghalangi
terjadinya kolaborasi
diantara staf dalam
perencanaan dan
perkembangan
profesionalitas
41. Mendukung isolasi bagi
guru-guru yang memiliki
keahlian khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Sedangkan tabel operasional efikasi kolektif guru dapat dilihat pada tabel 3.4 kisi-kisi variabel penelitian efikasi kolektif guru sebagai
berikut.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Variabel Penelitian Efikasi Kolektif Guru
Variabel Dimensi Indikator Item pertanyaan
Positif Negatif
Efikasi
Kolektif Guru
Analisis Tugas
Guru
Ketersediaan sarana dan
prasarana yang
mendukung tugas guru
19. Kualitassaranadanperalatan di
sekolahinisungguh-
sungguhmendukung proses
belajarmengajar.
18. Ketiadaan bahan dan
perlengkapan mengajar
menyebabkan kegiatan
mengajar menjadi sangat
sulit.
Konteks siswa 5. Para siswa di
sekolahinidatangkesekolahsiapuntukbel
ajar
16. Para siswa di
sinidatangdenganbanyakkelebihan
yang membuatmerekasiapuntukbelajar.
10. Apabila siswa tidak ingin
belajar, guru-guru di
sekolah ini bersikap
menyerah
20. 20. Para siswa di sini tidak
termotivasi untuk belajar.
Lingkungan sosial 6. Belajar menjadi lebih sulit di sekolah
ini karena para siswa mengkhawatirkan
keselamatan mereka
13. Penyalahgunaan obat dan alkohol
dalam komunitas (masyarakat)
menyebabkan siswa sulit dalam belajar
21. Kesempatan berada dalam sekolah ini
membantu saya menyakini bahwa
siswa dalam belajar
Assesmen
terhadap
Kompetensi
Guru
Para guru percaya dan
merasa mampu
memotivasi siswa untuk
belajar di kelas
1. Para guru di sekolah ini percaya diri
bahwa mereka dapat memotivasi
murid-muridnya.
2. Para guru di sekolah ini memiliki
7. Para guru di sekolah ini
tidak memiliki keahlian
untuk menciptakan proses
belajar yang bermakna bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
kompetensi yang diperlukan agar siswa
belajar.
3. Para guru di sekolah ini sungguh
percaya bahwa setiap anak mampu
belajar.
4. Para guru di sekolah ini mempunyai
kemampuan untuk menghadapi siswa-
siswa „sulit‟ (bermasalah).
14. Apabila seorang anak tidak memahami
ketika dijelaskan untuk yang pertama
kali, para guru akan mencoba cara lain
dalam menjelaskan.
17. Para guru di sekolah ini menguasai
sejumlah metode mengajar.
siswa
11. karena metode mengajar
yang buruk., penjelasan guru
seringkali tidak bisa
dipahami oleh para siswa
15. Para guru di sini berpikir
bahwa di sekolah ini ada
beberapa siswa yang tidak
ada seorang guru pun yang
mampu mendampinginya.
Guru meyakini akan
kemampuannya dalam
mengelola kelas
12. Para guru di sini membutuhkan lebih
banyak pelatihan agar tahu bagaimana
menghadapi para siswa di sini.
9. Para guru di sekolah ini
mempunyai keahlian untuk
menghadapi masalah-
masalah kedisiplinan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
A. Pernyataan-pernyataan Berkaitan dengan Kepemimpinan di Sekolah
Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan kondisi
kepemimpinan di sekolah ibu/bapak. Ibu/bapak kami mohon untuk memilih salah satu
pilihan jawaban yang menggambarkan kondisi kepemimpinan di sekolah ibu/bapak
dengan cara memberi tanda centang (√).
No
Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Agak
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
1. Menggugah semangat kami
dengan visi tentang apa yang
dapat kami capai apabila kami
bekerja secara bersama untuk
mengubah praktek atau
program kami.
2. Secara teratur mendorong kami
untuk melakukan evaluasi atas
kemajuan kami dalam
mencapai tujuan sekolah
3. Jarang mempertimbangkan
pendapat kami dalam membuat
keputusan
4. Memimpin lebih dengan
„tindakan nyata‟ dibandingkan
dengan „kata-kata‟
5. Menyediakan sumber daya
untuk mendukung
perkembangan profesional saya
6. Mendorong saya untuk
menguji kembali asumsi-
asumsi dasar yang saya miliki
berkaitan dengan pekerjaan
saya
7. Memberikan prioritas yang
tinggi bagi pengembangan
serangkaian nilai, keyakinan,
dan sikap yang disebarkan
dalam sekolah tentang
pengajaran dan pembelajaran
8 Mendistribusikan
kepemimpinan secara luas di
antara staf yang
mereprensentasikan berbagai
sudut pandang dalam posisi
kepemimpinan
9 Memiliki ekspektasi yang
tinggi kepada kami sebagai
profesional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
10 Menunjukkan sikap rendah hati
11 Menyediakan fasilitas bagi
para staf dalam proses untuk
menentukan tujuan-tujuan
sekolah
12 Sebagai sumber ide-ide baru
bagi pembelajaran profesional
saya
13 Memiliki ekspektasi yang
tinggi kepada para siswa
14 Memberi kami gambaran
tentang tujuan secara
keseluruhan sekolah
15 Mempertimbangkan pendapat
saya dalam menjalankan
program-program baru yang
mempengaruhi pekerjaan saya
16 Menghormati dan menghargai
staf dengan memperlakukan
kami sebagai profesional
17 Memberikan dorongan kepada
saya untuk berpikir tentang apa
yang saya lakukan bagi para
siswa
18 Memastikan bahwa kami
mempunyai keterlibatan yang
memadai dalam pengambilan
keputusan terkait dengan
program-program dan
pengajaran
19 Mendukung struktur organisasi
yang efektif bagi pengambilan
keputusan
20 Melakukan usaha-usaha untuk
memahami para siswa,
misalnya dengan cara
mengunjungi kelas-kelas dan
mengakui usaha-usaha mereka
21 Dalam berinteraksi dengan
para siswa menunjukkan sikap
menghargai
22 Mendorong saya untuk
mencapai tujuan yang saya
miliki demi pembelajaran
profesional
23 Mendorong kolaborasi
berkelanjutan diantara para
guru demi implementasi
praktek-praktek dan program-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
program baru
24
Membantu mengklarifikasi
makna khusus dari visi sekolah
terkait dengan implikasi
praktisnya pada program-
program dan pengajaran
25 Mendorong kami untuk
mengembangkan dan mengkaji
kembali tujuan-tujuan
profesional individual sesuai
dengan tujuan dan prioritas
sekolah
26 Mengharapkan kami
melakukan pengembangan diri
yang berkelanjutan khususnya
terkait dengan profesi kami
27 Menunjukkan semangat dan
antusiasme dalam
pekerjaannya
28 Kurang menyadari adanya
kebutuhan dan keahlian unik
saya
29 Mendorong kami untuk
melakukan evaluasi atas
praktek-praktek yang kami
lakukan dan memperbaikinya
bila diperlukan
30 Mengharapkan kami menjadi
inovator-inovator yang efektif
31 Menunjukkan kesediaan untuk
mengubah praktik-praktik yang
dilakukan sesuai dengan
pemahaman baru
32 Memberi dorongan kepada
saya untuk mencoba-praktek-
praktek baru sesuai minat saya
33 Jarang mengacu pada tujuan
sekolah ketika kami membuat
keputusan-keputusan yang
terkait dengan perubahan
dalam program-program atau
kegiatan-kegiatan
34 Menstimulasi terjadinya
diskusi tentang ide-ide baru
yang sesuai dengan arah
kebijakan sekolah
35 Menfasilitasi terjadinya
komunikasi yang efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
diantara staf sekolah
36 Menciptakan suasana kerja
yang menghalangi terjadinya
kolaborasi diantara staf dalam
perencanaan dan
perkembangan profesionalitas
37 Mengkomunikasikan misi
sekolah kepada staf dan para
siswa
38 Mendorong perkembangan
norma-norma sekolah yang
mendukung keterbukaan
terhadap perubahan
39 Menunjukkan favoritism
terhadap individu-individu atau
kelompok-kelompok tertentu
40 Menyediakan peluang bagi staf
untuk belajar satu sama lain
41 Mendukung isolasi bagi guru-
guru yang memiliki keahlian
khusus
42 Menyediakan tingkat otonomi
yang tepat bagi kami dalam
pengambilan keputusan kami
43 Menyediakan dukungan moral
dengan cara membuat saya
merasa dihargai terkait dengan
kontribusi saya pada sekolah
44 Membantu kami dalam
memahami hubungan antara
visi sekolah dan badan atau
lembaga yang mendukung
sekolah, misalnya Departemen
Pendidikan
45 Menjadikan teknik” problem
solving” sebagai model yang
dapat saya pakai untuk
pekerjaan bersama dengan para
kolega dan siswa
46 Memperkembangkan atmosfer
kerja yang saling perhatian dan
percaya diantara para staf
47 Membuat simbol-simbol yang
melambangkan kesuksesan dan
pencapaian dalam profesi kami
48 Mendukung “status quo” yang
ada dengan resiko
mengorbankan perubahan
pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
B. Pernyataan-pernyataan Berkaitan dengan Guru-guru
Berikut merupakan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan guru-guru di
sekolah Ibu/Bapak. Kami Mohon Ibu/Bapak untuk memilih salah satu alternatif
pilihan yang paling menggambarkan kondisi guru-guru yang ada di sekolah
Ibu/Bapak dengan memberi tanda centang (√). Pada salah satu alternatif jawaban.
No
Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Agak
setuju
Setuju Sangat
setuju
1. Para guru di sekolah ini percaya
diri bahwa mereka dapat
memotovasi murid-muridnya.
2. Para guru di sekolah ini
memiliki apa yang diperlukan
agar siswa belajar.
3. Para guru di sekolah ini sungguh
percaya bahwa setiap anak
mampu belajar.
4. Para guru di sekolah ini
mempunyai kemampuan untuk
menghadapi siswa-siswa „sulit‟
(bermasalah)
5. Para siswa di sekolah ini datang
ke sekolah siap untuk belajar
6. Belajar menjadi lebih sulit di
sekolah ini karena para siswa
menghawatirkan keselamatan
mereka
7. Para guru di sekolah ini tidak
memiliki keahlian untuk
menciptakan proses belajar yang
bermakna bagi siswa.
49 Dalam membuat prioritas-
prioritas yang terkait dengan
tujuan tujuan sekolah, bekerja
sesuai konsensus yang
dibuatbersama seluruh staf
50 Dalam berhadapan dengan para
staf dan siswa menunjukkan
sikap terbuka dan apa adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
8.
Para siswa di sisni tidak
termotivasi untuk belajar.
9. Para guru di sekolah ini
mempunyai keahlian untuk
menghadapi masalah-masalah
kedisiplinan siswa.
10. Apabila siswa tidak ingin
belajar, guru-guru disini
bersikap menyerah.
11. Para guru di sini gagal untuk
menjangkau beberapa siswa
karena metode mengajar yang
buruk.
12. Para guru di sini membutuhkan
lebih banyak pelatihan agar tahu
bagaimana menghadapi para
siswa di sini.
13. Penyalahgunaan obat dan
alkohol dalam komunitas
(masyarakat) menyebabkan
belajar menjadi sulit bagi para
siswa di sini.
14. Apabila seseorang anak tidak
belajar sesuatu ketika dijelaskan
pertama kali, para guru akan
mencoba cara lain dalam
menjelaskan.
15. Para guru di sini berpikir bahwa
di sekolah ini ada beberapa
siswa yang tidak ada seorang
guru pun yang mampu
mendampinginya.
16. Para siswa di sini datang dengan
banyak kelebihan yang membuat
mereka siap untuk belajar.
17. Para guru di sekolah ini
mempunyai keahlian di sejumlah
metode mengajar.
18. Ketiadaan bahan dan
perlengkapan mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
menyebabkan kegiatan mengajar
menjadi sangat sulit.
19. Kualitas sarana dan peralatan di
sekolah ini sungguh-sungguh
mendukung proses belajar
mengajar.
20. Para siswa di sini tidak
termotivasi untuk belajar.
21. Kesempatan berada dalam
komunitas di sini membantu
untuk memastikan bahwa para
siswa akan belajar.
Diadaptasi dari sumber. http: www.waynekhoy.com/collective-efficacy.html diakses
23 Mei 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
1. Dimensi Visi Bersama
Item Pertanyaan
No 1 14 24 37 44 Jumlah
1 5 5 5 5 5 25
2 5 5 5 4 5 24
3 5 4 4 4 4 21
4 5 4 4 4 4 21
5 3 5 4 4 3 19
6 4 4 4 4 3 19
7 5 4 4 4 3 20
8 4 4 4 4 3 19
9 5 5 4 3 4 21
10 4 4 4 4 5 21
11 4 5 4 4 4 21
12 4 4 4 4 3 19
13 5 5 4 4 2 20
14 4 5 4 4 3 20
15 5 5 5 3 5 23
16 4 4 3 4 4 19
17 4 5 4 4 5 22
18 4 4 4 4 4 20
19 4 4 4 4 2 18
20 4 4 4 4 4 20
21 5 5 4 4 4 22
22 4 4 4 2 4 18
23 5 4 4 4 5 22
24 4 4 4 4 3 19
25 5 5 5 3 5 23
26 4 4 4 4 3 19
27 4 4 4 4 4 20
28 4 4 4 4 4 20
29 4 5 3 4 5 21
30 4 4 3 4 4 19
31 4 4 4 4 4 20
32 4 4 4 4 3 19
33 4 5 4 4 2 19
34 5 5 5 4 5 24
35 4 4 4 4 3 19
36 5 5 5 5 4 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
37 4 4 4 4 3 19
38 4 4 4 4 3 19
39 4 4 4 4 3 19
40 5 4 5 5 5 24
41 4 4 4 4 5 21
42 4 4 4 4 4 20
43 4 4 5 4 4 21
44 5 5 4 4 5 23
45 4 4 4 4 5 21
46 4 4 4 4 5 21
47 3 4 4 2 3 16
48 4 4 4 4 4 20
49 4 3 4 4 3 18
50 4 4 4 2 2 16
51 4 4 4 2 2 16
52 5 4 4 4 3 20
53 4 4 3 4 4 19
54 4 4 3 4 4 19
55 4 4 4 3 4 19
56 4 4 4 3 2 17
57 4 4 4 3 4 19
58 3 3 3 3 3 15
59 4 4 4 4 4 20
60 4 3 4 4 4 19
61 4 4 3 5 3 19
62 4 4 4 4 2 18
63 4 4 4 3 4 19
64 4 4 4 4 5 21
65 4 4 4 4 3 19
66 4 4 4 5 2 19
67 5 4 5 3 5 22
68 5 4 4 4 5 22
69 4 4 4 2 4 18
70 4 4 4 4 3 19
71 4 4 4 4 4 20
72 3 5 4 4 4 20
73 5 5 5 3 4 22
74 4 4 3 4 2 17
75 5 5 4 4 3 21
76 4 4 4 2 4 18
77 4 4 4 3 5 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
78 4 4 4 4 3 19
79 4 4 4 3 4 19
80 4 3 4 2 4 17
81 5 5 4 3 4 21
82 4 4 3 2 3 16
83 4 4 4 3 4 19
84 4 4 4 2 4 18
85 4 4 4 3 3 18
86 4 4 3 4 4 19
87 5 4 5 4 2 20
88 2 3 4 3 4 16
89 4 4 3 4 4 19
90 4 4 3 5 4 20
91 4 5 4 4 5 22
92 5 5 4 5 4 23
93 5 5 4 5 4 23
94 5 5 5 5 5 25
95 4 4 3 5 3 19
96 4 4 3 4 4 19
97 4 4 4 4 4 20
98 4 4 4 4 4 20
99 4 4 4 4 4 20
100 4 4 4 3 5 20
101 4 4 4 3 4 19
102 5 4 5 2 4 20
103 4 4 4 3 4 19
104 4 4 4 2 5 19
105 5 5 5 3 5 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
2. Dimensi Membangun
Konsensus Sekolah
Item
Pertanyaan
No 11 33 49 Total
1 5 5 5 15
2 4 4 5 13
3 4 4 4 12
4 4 4 4 12
5 5 3 4 12
6 4 4 4 12
7 4 4 4 12
8 5 4 5 14
9 5 4 4 13
10 4 4 4 12
11 4 5 4 13
12 4 4 4 12
13 5 4 4 13
14 4 4 4 12
15 4 5 4 13
16 5 4 4 13
17 4 4 4 12
18 4 4 5 13
19 4 4 4 12
20 4 4 4 12
21 4 3 4 11
22 4 4 5 13
23 4 5 4 13
24 4 5 4 13
25 4 5 5 14
26 4 5 5 14
27 4 5 4 13
28 4 5 4 13
29 4 4 3 11
30 4 3 4 11
31 4 4 4 12
32 4 4 4 12
33 4 4 4 12
34 4 5 5 14
35 4 4 4 12
36 5 5 5 15
37 4 3 4 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
38 4 2 4 10
39 4 2 4 10
40 5 5 5 15
41 3 2 4 9
42 3 5 4 12
43 3 1 4 8
44 5 5 5 15
45 2 4 4 10
46 3 2 4 9
47 4 3 4 11
48 3 2 4 9
49 2 3 3 8
50 3 4 2 9
51 4 4 3 11
52 3 4 4 11
53 2 2 5 9
54 2 3 4 9
55 3 2 3 8
56 3 4 4 11
57 4 2 3 9
58 3 3 3 9
59 4 3 4 11
60 3 2 5 10
61 4 3 4 11
62 4 4 4 12
63 5 3 3 11
64 3 2 5 10
65 3 2 4 9
66 4 4 3 11
67 3 2 5 10
68 2 3 3 8
69 3 4 4 11
70 4 2 5 11
71 5 4 4 13
72 4 3 3 10
73 2 5 2 9
74 4 4 3 11
75 2 4 4 10
76 3 4 4 11
77 4 3 4 11
78 4 2 2 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
79 3 4 3 10
80 2 5 4 11
81 3 5 5 13
82 3 4 4 11
83 4 4 5 13
84 5 4 3 12
85 4 4 2 10
86 3 3 4 10
87 2 4 3 9
88 3 1 3 7
89 4 4 4 12
90 5 4 4 13
91 5 4 3 12
92 3 4 3 10
93 2 4 3 9
94 2 5 4 11
95 4 4 3 11
96 4 3 4 11
97 4 3 4 11
98 4 2 4 10
99 4 4 5 13
100 4 2 4 10
101 4 4 4 12
102 4 2 5 11
103 4 4 4 12
104 4 3 4 11
105 4 5 4 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
3. Dimensi Ekspektasi Kinerja
yang Tinggi
Item Pertanyaan
No 9 26 30 47 Total
1 5 5 5 5 20
2 4 5 4 4 17
3 5 5 4 5 19
4 5 5 4 5 19
5 5 5 4 4 18
6 4 4 4 2 14
7 5 5 3 4 17
8 5 5 5 3 18
9 4 5 5 5 19
10 4 4 4 2 14
11 4 4 4 4 16
12 4 5 4 2 15
13 5 5 4 1 15
14 5 4 4 2 15
15 4 4 4 3 15
16 4 4 4 4 16
17 4 5 4 3 16
18 4 4 4 4 16
19 4 5 4 3 16
20 4 3 4 3 14
21 4 4 4 4 16
22 4 4 5 3 16
23 4 4 4 4 16
24 4 5 5 4 18
25 2 4 4 4 14
26 4 4 5 4 17
27 4 5 5 4 18
28 4 5 5 4 18
29 4 4 4 3 15
30 3 5 4 2 14
31 4 4 4 4 16
32 4 4 4 3 15
33 5 4 4 3 16
34 5 5 4 5 19
35 4 4 4 4 16
36 4 5 5 5 19
37 5 4 4 4 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
38 4 4 4 5 17
39 2 4 4 4 14
40 5 4 5 5 19
41 4 4 4 4 16
42 3 4 4 4 15
43 2 4 5 2 13
44 5 5 4 4 18
45 4 4 5 4 17
46 3 4 5 3 15
47 2 2 3 2 9
48 3 4 4 4 15
49 4 4 4 4 16
50 3 4 4 2 13
51 4 4 4 2 14
52 3 4 4 2 13
53 4 4 4 4 16
54 3 4 3 2 12
55 4 4 3 4 15
56 3 4 4 3 14
57 2 4 4 4 14
58 3 3 3 3 12
59 2 4 4 4 14
60 3 4 4 2 13
61 2 5 5 5 17
62 3 4 4 4 15
63 2 5 4 3 14
64 3 4 4 4 15
65 4 4 4 4 16
66 3 5 5 4 17
67 3 5 4 4 16
68 3 5 4 4 16
69 4 4 4 4 16
70 3 4 4 4 15
71 4 5 5 4 18
72 3 5 4 4 16
73 4 5 4 2 15
74 5 4 4 4 17
75 4 5 4 3 16
76 3 4 4 3 14
77 2 5 5 3 15
78 3 5 4 3 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
79 4 4 4 3 15
80 3 4 5 3 15
81 2 4 5 3 14
82 2 4 4 3 13
83 3 4 4 3 14
84 4 4 4 4 16
85 3 4 4 4 15
86 5 4 4 4 17
87 5 5 4 5 19
88 4 5 3 1 13
89 3 4 4 3 14
90 4 4 4 4 16
91 3 5 5 3 16
92 4 5 5 5 19
93 3 4 4 4 15
94 2 4 4 3 13
95 3 4 4 2 13
96 2 5 4 3 14
97 3 4 4 4 15
98 4 4 4 5 17
99 3 4 5 4 16
100 2 4 5 3 14
101 3 5 5 3 16
102 2 5 4 4 15
103 3 4 4 2 13
104 2 5 5 3 15
105 3 4 4 4 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
4. Dimensi Menjadi Model
Item Pertanyaan
No 4 10 12 13 20 21 27 45 50 Total
1 4 5 5 4 5 5 5 5 5 43
2 4 4 4 5 5 5 5 4 4 40
3 4 4 3 3 4 5 5 4 4 36
4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 38
5 4 5 4 2 5 5 5 5 4 39
6 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38
7 4 4 4 4 4 5 4 4 5 38
8 5 4 3 3 4 5 5 4 5 38
9 4 4 4 5 3 5 5 4 5 39
10 4 4 4 2 4 4 4 4 5 35
11 5 5 4 3 4 5 4 4 5 39
12 4 4 5 5 5 5 5 4 4 41
13 4 5 5 4 5 5 5 4 4 41
14 4 5 4 5 5 5 4 4 4 40
15 5 5 4 2 5 5 5 4 4 39
16 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
17 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38
18 3 5 5 2 4 4 4 4 4 35
19 4 4 5 5 4 4 5 4 4 39
20 4 4 5 4 5 4 4 4 4 38
21 4 5 3 3 3 5 4 4 4 35
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
23 3 4 3 4 4 5 4 4 5 36
24 3 4 3 5 3 4 4 4 4 34
25 5 5 4 5 5 5 5 4 5 43
26 3 4 5 4 4 5 4 4 5 38
27 3 4 3 4 3 4 4 4 4 33
28 4 4 3 5 3 4 4 3 4 34
29 3 4 3 4 3 4 4 4 3 32
30 4 4 4 4 3 4 4 4 3 34
31 4 4 3 4 4 5 5 4 5 38
32 2 4 4 4 4 4 5 4 4 35
33 4 5 3 3 4 5 5 4 4 37
34 4 5 5 4 5 5 4 4 4 40
35 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
36 4 5 2 4 4 5 4 5 5 38
37 3 5 3 4 4 5 5 4 5 38
38 5 4 4 3 4 4 2 4 4 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
40 4 4 5 4 5 5 5 4 5 41
41 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
43 3 4 4 5 5 5 4 4 5 39
44 4 5 5 4 5 5 5 5 5 43
45 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37
46 2 4 4 4 5 4 4 4 5 36
47 2 1 3 3 3 3 3 3 1 22
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
49 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
52 4 4 4 4 4 4 4 2 4 34
53 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37
54 3 4 3 4 3 4 5 3 3 32
55 5 5 4 4 3 2 3 4 4 34
56 4 4 4 2 3 4 3 4 4 32
57 4 4 4 4 4 4 4 2 4 34
58 4 4 3 3 3 3 3 3 4 30
59 3 5 5 3 4 4 4 4 4 36
60 3 3 4 5 3 3 4 5 4 34
61 2 4 2 4 5 3 5 4 2 31
62 4 4 4 3 4 4 4 2 4 33
63 4 5 5 2 4 5 5 3 4 37
64 5 5 4 3 4 5 5 4 5 40
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
66 4 4 4 5 4 4 5 5 4 39
67 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38
68 4 5 5 3 4 4 5 4 5 39
69 4 4 3 3 4 5 5 4 5 37
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
71 3 4 4 5 4 4 5 4 4 37
72 4 5 4 4 5 5 5 4 4 40
73 3 5 4 3 2 5 5 3 5 35
74 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
75 4 5 5 3 5 5 5 4 4 40
76 2 4 4 3 4 4 4 4 4 33
77 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34
78 4 4 4 3 4 5 5 4 4 37
79 4 4 4 2 3 4 5 4 4 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
80 4 3 3 3 3 3 5 4 4 32
81 4 5 5 4 5 4 5 4 4 40
82 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
83 4 4 4 2 4 5 4 4 4 35
84 4 3 4 5 4 4 4 4 4 36
85 2 4 4 2 4 4 4 4 4 32
86 4 4 3 3 3 4 4 4 4 33
87 5 4 5 4 5 5 5 5 5 43
88 4 4 5 3 5 4 1 4 5 35
89 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34
90 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
91 3 4 3 4 4 5 5 4 5 37
92 4 5 4 3 3 5 5 4 5 38
93 4 5 4 4 5 5 4 4 4 39
94 5 5 4 3 5 5 5 4 4 40
95 3 4 3 4 3 4 4 4 3 32
96 4 4 4 4 3 4 4 4 3 34
97 4 5 3 2 4 5 5 4 5 37
98 5 4 4 4 4 4 2 4 4 35
99 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34
100 4 4 4 4 5 4 4 4 5 38
101 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37
102 2 4 5 4 4 4 4 4 4 35
103 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
104 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34
105 5 5 4 5 5 5 5 4 4 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
5. Dimensi Dukungan Individual
Item Pertanyaan
No 5 16 22 28 32 42 43 Total
1 5 5 5 5 5 5 5 35
2 5 4 4 4 4 4 5 30
3 4 5 5 4 4 4 4 30
4 4 5 5 4 4 4 4 30
5 4 5 5 4 5 4 4 31
6 4 4 4 4 3 4 4 27
7 5 5 4 4 4 4 4 30
8 5 5 5 4 4 4 4 31
9 4 5 5 4 4 3 4 29
10 4 4 4 4 4 4 4 28
11 4 5 4 4 5 4 4 30
12 5 4 5 4 5 4 4 31
13 4 4 5 4 5 4 4 30
14 5 4 5 4 5 4 4 31
15 4 5 4 5 4 3 5 30
16 5 4 4 4 4 4 4 29
17 4 4 4 2 4 4 4 26
18 5 4 4 4 4 4 4 29
19 3 4 4 4 4 4 4 27
20 4 4 4 4 4 4 4 28
21 4 5 5 3 4 4 3 28
22 4 4 4 2 4 2 2 22
23 4 4 4 4 4 4 5 29
24 4 4 4 4 4 4 4 28
25 4 5 4 5 4 3 5 30
26 4 4 4 4 4 4 4 28
27 4 4 4 4 4 4 4 28
28 4 4 4 4 4 4 4 28
29 4 4 4 2 3 4 3 24
30 4 4 4 4 4 4 5 29
31 4 5 4 4 4 4 4 29
32 4 4 4 4 4 4 3 27
33 3 5 5 4 4 4 4 29
34 5 4 5 5 5 4 5 33
35 4 4 4 4 4 4 4 28
36 5 4 4 5 5 5 4 32
37 4 4 4 4 4 4 4 28
38 4 4 4 2 2 4 2 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
39 4 4 4 3 4 4 4 27
40 5 5 2 5 5 5 5 32
41 2 4 4 2 4 4 4 24
42 3 4 4 5 3 4 3 26
43 2 5 4 1 5 4 3 24
44 5 5 5 5 5 4 5 34
45 2 4 4 4 4 4 3 25
46 3 4 5 2 4 4 4 26
47 4 1 3 1 2 2 5 18
48 3 4 4 2 4 4 4 25
49 2 4 4 3 4 4 3 24
50 3 4 4 4 4 2 3 24
51 2 4 4 4 4 2 4 24
52 3 4 4 4 4 4 5 28
53 3 4 4 4 4 4 3 26
54 2 3 4 2 3 4 2 20
55 3 4 4 3 4 3 2 23
56 2 4 3 3 4 3 2 21
57 3 4 4 2 4 3 2 22
58 4 3 3 3 2 3 3 21
59 3 4 4 2 2 4 4 23
60 2 3 3 3 4 4 3 22
61 3 4 2 3 4 5 2 23
62 4 4 4 4 4 4 3 27
63 3 4 4 4 3 3 4 25
64 1 5 5 4 2 4 5 26
65 2 4 4 2 4 4 4 24
66 3 5 4 4 3 5 3 27
67 4 4 5 2 2 3 2 22
68 3 5 4 2 3 4 3 24
69 2 5 4 4 4 2 4 25
70 3 4 4 2 4 4 3 24
71 4 5 4 4 4 4 2 27
72 3 5 5 3 3 4 3 26
73 2 4 5 5 3 3 4 26
74 3 4 4 4 2 4 5 26
75 4 4 5 4 3 4 5 29
76 3 4 4 4 4 2 4 25
77 2 5 5 3 5 3 3 26
78 3 4 4 4 3 4 2 24
79 4 4 4 4 3 3 3 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
80 3 4 3 3 5 2 4 24
81 2 4 5 4 2 3 4 24
82 3 4 4 3 3 2 5 24
83 2 4 4 3 4 3 4 24
84 3 4 4 3 4 2 3 23
85 2 4 4 2 4 3 3 22
86 3 5 4 3 3 4 4 26
87 5 5 5 4 2 4 5 30
88 5 4 5 2 3 3 5 27
89 4 4 4 3 4 4 4 27
90 5 4 4 4 4 5 4 30
91 5 5 5 4 5 4 4 32
92 4 5 5 4 4 5 4 31
93 5 4 5 4 3 5 4 30
94 4 5 4 5 2 5 5 30
95 4 4 4 2 4 5 4 27
96 4 4 4 4 3 4 5 28
97 4 4 4 4 2 4 4 26
98 4 4 4 2 3 4 4 25
99 4 4 4 4 5 4 4 29
100 4 4 5 2 4 3 4 26
101 5 5 4 4 3 3 4 28
102 5 4 5 2 3 2 4 25
103 4 4 4 4 3 3 4 26
104 4 5 5 3 5 2 4 28
105 4 5 4 5 4 3 5 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
6. Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual
Item Pertanyaan
No 2 6 17 25 29 31 34 Total
1 5 5 5 5 5 5 5 35
2 4 4 5 4 4 4 3 28
3 4 4 4 4 5 4 4 29
4 4 4 4 3 5 4 4 28
5 4 4 5 4 4 5 2 28
6 5 4 4 2 4 4 4 27
7 3 4 4 4 4 4 3 26
8 3 4 5 4 5 4 3 28
9 3 4 5 3 4 4 3 26
10 2 4 4 4 4 4 4 26
11 3 4 4 2 4 4 4 25
12 2 4 4 3 4 4 4 25
13 3 4 5 4 4 4 5 29
14 2 5 4 4 4 4 4 27
15 3 5 5 4 5 5 5 32
16 4 4 3 3 4 3 4 25
17 3 4 5 3 4 3 4 26
18 2 4 4 4 4 4 3 25
19 3 5 5 5 4 3 3 28
20 4 5 4 5 4 3 4 29
21 3 4 4 4 4 4 2 25
22 2 4 4 4 4 4 4 26
23 4 3 5 4 4 4 3 27
24 5 3 5 5 4 4 4 30
25 4 4 5 4 5 5 5 32
26 3 3 5 4 4 4 4 27
27 2 3 5 4 4 4 4 26
28 3 3 5 4 4 4 3 26
29 4 4 4 3 4 4 2 25
30 5 4 4 2 4 4 2 25
31 4 4 4 4 4 4 2 26
32 3 4 4 2 4 4 3 24
33 2 4 4 4 4 4 4 26
34 4 5 5 5 5 5 4 33
35 4 4 4 2 4 4 5 27
36 5 4 5 4 5 4 5 32
37 4 4 4 4 4 4 5 29
38 2 4 4 2 4 4 4 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
39 3 4 4 4 4 4 3 26
40 4 4 5 5 5 4 5 32
41 4 3 4 3 2 4 5 25
42 5 3 3 4 4 4 4 27
43 4 2 5 5 5 5 3 29
44 5 5 5 5 5 5 5 35
45 3 2 4 4 4 4 5 26
46 5 3 4 5 4 4 4 29
47 2 2 3 3 4 2 3 19
48 2 3 4 4 4 4 4 25
49 3 2 4 4 4 4 5 26
50 5 3 4 5 4 2 4 27
51 4 2 4 3 4 2 3 22
52 5 3 4 4 4 2 3 25
53 4 2 4 4 4 4 4 26
54 4 4 4 3 4 3 5 27
55 3 3 3 3 3 3 4 22
56 2 4 4 4 4 4 3 25
57 3 2 4 4 4 4 4 25
58 4 3 3 3 3 3 5 24
59 4 2 4 5 4 4 4 27
60 5 3 3 5 4 4 3 27
61 4 2 2 3 3 5 2 21
62 3 3 4 4 4 4 3 25
63 2 4 4 4 4 4 4 26
64 4 5 5 4 4 4 4 30
65 3 5 4 3 4 4 5 28
66 4 3 4 4 5 4 4 28
67 4 2 5 4 5 4 3 27
68 5 5 5 5 4 4 3 31
69 4 4 4 4 4 4 4 28
70 3 4 4 4 4 4 5 28
71 2 4 4 4 5 4 3 26
72 3 4 5 4 4 5 2 27
73 4 4 5 4 4 5 2 28
74 5 4 3 4 4 3 4 27
75 4 4 5 4 4 4 2 27
76 4 4 4 4 4 4 4 28
77 3 4 5 4 4 4 3 27
78 3 4 4 4 4 4 5 28
79 3 4 4 4 4 4 4 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
80 2 4 4 4 4 5 4 27
81 4 4 4 4 4 5 4 29
82 3 4 4 4 4 4 3 26
83 4 4 4 4 4 4 5 29
84 3 4 4 4 4 4 4 27
85 2 4 4 4 4 4 4 26
86 2 4 4 4 4 4 3 25
87 5 5 5 5 5 5 5 35
88 4 5 4 5 4 4 4 30
89 3 4 4 4 4 3 3 25
90 4 4 3 4 4 2 4 25
91 4 4 5 4 5 2 4 28
92 4 4 5 4 4 3 3 27
93 5 4 4 4 4 4 4 29
94 5 4 5 4 5 3 5 31
95 4 4 4 4 4 3 3 26
96 4 4 4 4 4 2 5 27
97 4 4 4 4 4 2 4 26
98 4 4 4 4 4 4 4 28
99 4 4 4 4 4 3 4 27
100 5 4 4 5 4 3 4 29
101 4 4 4 4 5 3 4 28
102 4 4 5 4 5 4 5 31
103 4 4 4 4 4 4 4 28
104 4 4 5 4 4 4 3 28
105 5 4 5 4 5 5 5 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
7. Dimensi Membangun Kultur Sekolah
Item Pertanyaan
No 7 19 35 38 39 40 46 Total
1 5 5 5 5 5 5 5 35
2 4 3 5 5 4 3 5 29
3 4 5 4 5 3 4 4 29
4 4 3 4 5 3 4 4 27
5 4 5 4 5 3 5 4 30
6 3 4 4 4 4 4 4 27
7 4 4 4 4 2 3 4 25
8 5 3 4 5 5 4 5 31
9 5 4 4 4 4 3 4 28
10 4 4 4 4 3 3 4 26
11 3 4 5 4 2 4 4 26
12 5 4 4 5 2 4 4 28
13 5 5 4 5 2 5 4 30
14 3 5 4 5 2 4 4 27
15 4 5 5 5 3 3 4 29
16 4 4 5 4 3 2 4 26
17 3 5 4 4 4 2 4 26
18 4 4 4 4 2 5 5 28
19 4 4 4 4 3 4 4 27
20 4 2 4 4 3 4 4 25
21 2 4 5 4 2 5 4 26
22 4 3 4 4 4 4 5 28
23 3 4 4 4 4 4 4 27
24 4 4 4 4 4 3 4 27
25 2 4 5 5 3 4 5 28
26 4 4 4 4 4 2 5 27
27 4 4 4 4 4 3 4 27
28 4 5 4 4 3 4 4 28
29 4 3 4 4 3 5 3 26
30 4 5 5 4 4 5 4 31
31 2 4 4 4 4 4 4 26
32 3 5 4 4 4 4 4 28
33 4 5 4 5 3 3 4 28
34 4 5 5 4 5 5 5 33
35 4 4 4 4 4 2 4 26
36 5 5 4 5 4 5 5 33
37 4 3 4 4 2 3 4 24
38 4 4 4 2 2 3 4 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
39 4 5 4 2 3 4 4 26
40 5 5 5 5 5 4 5 34
41 2 4 4 4 2 3 4 23
42 4 4 4 3 3 2 4 24
43 3 5 4 3 2 4 4 25
44 5 4 5 5 5 5 5 34
45 2 4 4 4 5 3 4 26
46 4 3 4 4 2 3 4 24
47 4 3 2 1 3 3 4 20
48 4 4 4 4 2 4 4 26
49 4 5 3 3 3 5 3 26
50 4 4 4 4 3 4 2 25
51 3 4 4 4 3 3 3 24
52 4 5 4 3 3 2 4 25
53 4 5 4 3 4 2 5 27
54 5 4 4 4 3 3 4 27
55 4 4 4 4 3 4 3 26
56 2 3 4 4 4 3 4 24
57 4 3 4 4 2 4 3 24
58 3 3 3 3 3 5 3 23
59 4 4 5 3 3 5 4 28
60 3 4 3 3 2 4 5 24
61 4 5 3 4 4 3 4 27
62 4 4 4 4 2 4 4 26
63 4 3 4 2 5 5 3 26
64 2 3 4 3 2 4 5 23
65 2 4 4 3 2 4 4 23
66 3 4 4 2 2 5 3 23
67 4 5 4 3 2 3 5 26
68 3 4 4 4 2 2 3 22
69 2 4 4 3 4 3 4 24
70 3 4 4 2 2 2 5 22
71 2 4 4 3 2 3 4 22
72 1 5 4 4 3 2 3 22
73 2 3 4 5 4 3 2 23
74 3 4 5 3 3 4 3 25
75 4 5 3 2 2 4 4 24
76 3 4 4 3 4 4 4 26
77 2 4 4 3 3 5 4 25
78 3 4 4 2 2 4 2 21
79 2 4 4 4 3 4 3 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
80 3 3 4 3 1 4 4 22
81 2 5 4 4 2 5 5 27
82 3 4 3 4 4 4 4 26
83 2 4 4 4 4 4 5 27
84 3 4 4 4 4 4 3 26
85 2 4 4 3 4 4 2 23
86 1 4 4 2 2 5 4 22
87 2 4 5 3 4 5 3 26
88 3 5 1 2 2 1 3 17
89 4 4 3 3 4 4 4 26
90 3 4 5 4 3 4 4 27
91 4 4 4 5 5 4 3 29
92 5 4 4 4 4 4 3 28
93 5 5 4 3 2 4 3 26
94 4 4 5 2 3 4 4 26
95 3 3 4 3 3 5 3 24
96 3 4 5 3 4 4 4 27
97 4 4 4 4 2 3 4 25
98 3 4 4 2 2 4 4 23
99 2 4 4 4 5 4 5 28
100 2 4 4 4 2 5 4 25
101 3 4 4 4 2 5 4 26
102 4 4 4 5 2 4 5 28
103 3 4 4 4 4 4 4 27
104 4 4 4 4 3 5 4 28
105 3 4 5 5 3 4 4 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
8. Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif
Item Pertanyaan Total
No 3 8 15 18 23 36 41 Total
1 5 5 5 5 5 5 5 35
2 3 4 4 4 4 5 4 28
3 4 4 4 5 4 1 4 26
4 4 5 4 5 4 1 4 27
5 4 5 5 5 4 2 4 29
6 4 4 4 4 4 2 4 26
7 3 5 4 4 4 4 2 26
8 4 4 4 5 5 1 3 26
9 4 4 4 4 4 2 4 26
10 4 4 4 4 4 2 4 26
11 4 3 4 4 4 2 1 22
12 4 4 4 5 5 4 5 31
13 4 4 4 4 5 4 5 30
14 4 5 4 4 5 4 5 31
15 5 4 5 5 4 1 3 27
16 5 4 4 4 4 2 4 27
17 4 4 4 4 4 1 4 25
18 4 3 4 5 5 5 2 28
19 3 3 3 4 3 2 3 21
20 4 4 4 4 4 2 3 25
21 3 3 4 4 4 2 4 24
22 4 4 4 4 4 4 4 28
23 5 4 5 4 4 1 4 27
24 4 4 4 5 4 1 4 26
25 4 5 5 5 4 1 3 27
26 5 5 5 5 4 1 4 29
27 5 4 5 5 4 1 4 28
28 4 4 4 5 4 1 3 25
29 3 4 4 4 4 2 4 25
30 3 3 5 4 4 2 4 25
31 3 4 4 4 4 3 2 24
32 4 4 4 3 4 2 4 25
33 4 5 4 4 4 2 3 26
34 5 2 5 5 5 5 5 32
35 4 4 4 4 4 4 4 28
36 4 5 5 5 4 5 5 33
37 4 4 4 4 4 5 2 27
38 4 4 4 4 4 4 2 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
39 3 4 4 4 4 4 2 25
40 5 5 5 5 5 4 5 34
41 4 4 4 4 4 4 2 26
42 4 3 4 4 4 4 2 25
43 2 4 4 5 5 4 2 26
44 4 4 4 5 5 4 5 31
45 5 4 2 4 4 2 2 23
46 2 4 4 3 4 4 2 23
47 2 2 1 1 3 2 3 14
48 1 4 4 4 4 4 2 23
49 2 4 3 4 4 3 3 23
50 4 4 4 4 4 2 4 26
51 4 4 4 4 4 2 4 26
52 4 3 4 4 4 2 4 25
53 4 4 4 3 4 4 3 26
54 2 4 3 4 4 5 3 25
55 4 4 4 2 4 3 2 23
56 4 4 4 4 4 2 2 24
57 2 4 4 4 4 4 2 24
58 2 3 3 3 3 3 3 20
59 3 4 3 3 4 4 3 24
60 2 3 3 3 4 3 3 21
61 2 4 4 2 2 2 3 19
62 4 3 4 4 4 2 2 23
63 4 3 4 3 4 1 5 24
64 2 4 5 4 5 4 2 26
65 2 5 4 4 4 4 2 25
66 4 4 2 4 4 2 2 22
67 3 5 5 4 4 4 2 27
68 2 3 4 4 4 3 3 23
69 4 4 4 4 4 3 2 25
70 2 4 4 4 4 4 2 24
71 4 4 2 4 4 2 2 22
72 4 5 5 5 4 2 4 29
73 5 4 3 3 4 1 5 25
74 5 4 4 4 4 2 4 27
75 4 5 4 4 5 4 5 31
76 4 3 4 4 4 4 2 25
77 4 4 4 4 5 3 2 26
78 4 4 4 4 5 2 2 25
79 4 2 4 4 4 2 2 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
80 4 4 4 4 4 4 2 26
81 4 4 4 4 5 4 2 27
82 4 4 3 4 4 2 3 24
83 4 2 4 3 4 2 4 23
84 4 4 4 4 4 2 4 26
85 2 4 4 4 4 4 2 24
86 3 2 4 4 4 1 2 20
87 5 5 4 5 4 5 2 30
88 4 4 5 5 4 4 4 30
89 4 3 3 4 4 2 3 23
90 5 4 4 4 4 2 4 27
91 4 3 4 5 5 1 3 25
92 4 4 4 4 4 2 4 26
93 4 5 4 4 5 4 5 31
94 5 3 5 5 4 1 3 26
95 4 4 4 4 4 2 4 26
96 4 4 5 4 4 2 4 27
97 4 4 4 4 4 5 2 27
98 4 4 4 4 4 4 2 26
99 5 4 2 4 4 2 2 23
100 2 4 4 3 4 4 2 23
101 4 5 2 4 4 2 2 23
102 3 5 5 4 4 4 2 27
103 4 4 4 4 4 4 2 26
104 4 4 4 4 5 3 2 26
105 5 5 5 5 4 1 3 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Efikasi Kolektif Guru
Item Soal
No Responden 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 5 5 4 5 5 2 5 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
2 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4
5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
6 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 5 5 4 5 4 3 5 4 5 3 5 2 4 2 4 4 4 4 5 4
9 5 4 4 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
10 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 2 4 2 5 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5
12 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4
13 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4
14 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4
15 4 5 4 4 4 3 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4
16 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
17 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4 3 4 4 3 4 4 4
18 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4
21 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 3 3 4 2 4 4 4
22 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
23 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4
24 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4
25 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4
26 5 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4
27 5 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4
28 5 5 3 5 4 4 5 5 3 4 5 3 4 3 4 3 5 4 4 4
29 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4
31 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
32 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4
33 5 4 4 5 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4
34 5 3 4 5 3 2 3 2 4 2 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4
35 4 4 4 4 4 2 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4
37 4 2 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 2 4 2
38 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
39 4 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4
40 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4
41 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4
42 5 4 5 5 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 2 4 3 4
43 4 1 5 4 5 1 1 1 1 1 1 2 4 2 5 5 1 4 2 4
44 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 2 4 5 4
45 4 3 4 4 4 2 3 4 5 2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
46 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 5 2 4 2 5 5 2 4 4 4
47 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 5 5 3 5 3 4 1 3 4 3
48 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3
49 4 5 4 4 5 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4
50 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
51 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
52 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
53 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 1 4 1 5 4 4 4 5 4
54 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3
55 4 2 4 4 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 4 4 3 3 4 3
56 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4
57 4 2 4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 4 2 4 4 4
58 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
59 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
60 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 3 4 2 4 5 4
61 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
62 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
63 4 5 3 4 4 1 5 5 5 1 5 5 5 5 1 3 3 5 5 5
64 5 2 4 5 4 1 2 2 2 1 1 2 4 2 4 4 1 4 1 4
65 4 5 4 4 4 2 5 4 5 2 4 5 5 5 4 4 1 5 5 5
66 3 3 4 3 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
67 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 1 2 4 2 2 4 2 4 5 4
68 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4
69 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4
70 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 1 4 1 5 4 4 4 5 4
71 3 2 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2
72 4 4 4 4 4 2 4 2 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
73 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 3 3 4 2 4 4 4
74 4 5 4 4 4 3 5 4 5 3 5 2 4 2 4 4 4 4 5 4
75 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
77 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4
78 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
79 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
80 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
81 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
82 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
83 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
84 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4
85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
86 4 4 1 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 2 1 5 4 5 4
87 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 1 4 5 4
88 4 5 4 4 4 3 5 5 5 3 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4
89 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
90 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 1 2 4 2 2 4 2 4 5 4
91 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 1 4 5 4
92 5 3 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
93 5 3 4 5 4 3 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
94 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4
95 3 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4
96 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4
97 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4
98 4 2 4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 4 2 4 4 4
99 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 4 5 3 5 2 4 5 4
100 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
101 4 3 4 4 4 2 3 4 5 2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
102 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 5 2 4 2 5 5 2 4 4 4
103 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3
104 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4
105 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
LAMPIRAN NORMALITAS DATA
One-SampleKolmogorov-Smirnov Test
VAR00001 VAR00002
N 105 105
Normal Parametersa,,b Mean 192.5429 80.7048
Std. Deviation 15.51676 8.50557
MostExtremeDifferences Absolute .130 .076
Positive .130 .053
Negative -.084 -.076
Kolmogorov-Smirnov Z 1.330 .776
Asymp. Sig. (2-tailed) .058 .583
a. Test distributionis Normal.
b. Calculatedfrom data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
LAMPIRAN VALIDITAS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
1. Dimensi Visi Bersama Correlations
Total_KT N1 N14 N24
Total_KT Pearson Correlation 1 .712** .665** .563**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 105 105 105 105
N1 Pearson Correlation .712** 1 .493** .477**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 105 105 105 105
N14 Pearson Correlation .665** .493** 1 .332**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001
N 105 105 105 105
N24 Pearson Correlation .563** .477** .332** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001
N 105 105 105 105
N37 Pearson Correlation .490** .189 .222* -.071
Sig. (2-tailed) .000 .054 .023 .473
N 105 105 105 105
N44 Pearson Correlation .643** .245* .218* .248*
Sig. (2-tailed) .000 .012 .025 .011
N 105 105 105 105
**. Correlationissignificantatthe 0.01 level (2-tailed).
*. Correlationissignificantatthe 0.05 level (2-tailed).
2. Dimensi Membangun Konsensus Sekolah Correlations
Total_KT N11 N33 N49
Total_KT Pearson Correlation 1 .682** .725** .577**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 105 105 105 105
N11 Pearson Correlation .682** 1 .191 .208*
Sig. (2-tailed) .000 .050 .033
N 105 105 105 105
N33 Pearson Correlation .725** .191 1 .096
Sig. (2-tailed) .000 .050 .329
N 105 105 105 105
N49 Pearson Correlation .577** .208* .096 1
Sig. (2-tailed) .000 .033 .329
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
3.
3. Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi Correlations
Total_KT N9 N26 N30 N47
Total_KT Pearson Correlation 1 .656** .571** .457** .737**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 105 105 105 105 105
N9 Pearson Correlation .656** 1 .188 -.070 .234*
Sig. (2-tailed) .000 .055 .477 .016
N 105 105 105 105 105
N26 Pearson Correlation .571** .188 1 .327** .166
Sig. (2-tailed) .000 .055 .001 .090
N 105 105 105 105 105
N30 Pearson Correlation .457** -.070 .327** 1 .230*
Sig. (2-tailed) .000 .477 .001 .018
N 105 105 105 105 105
N47 Pearson Correlation .737** .234* .166 .230* 1
Sig. (2-tailed) .000 .016 .090 .018
N 105 105 105 105 105
**. Correlationissignificantatthe 0.01 level (2-tailed).
*. Correlationissignificantatthe 0.05 level (2-tailed).
4. Dimensi Menjadi Model Correlations
Total_KT N4 N10 N12 N13
Total_KT Pearson Correlation 1 .481** .619** .472** .297**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002
N 105 105 105 105 105
N4 Pearson Correlation .481** 1 .321** .166 -.012
Sig. (2-tailed) .000 .001 .090 .902
N 105 105 105 105 105
N10 Pearson Correlation .619** .321** 1 .231* -.158
Sig. (2-tailed) .000 .001 .018 .108
N 105 105 105 105 105
N12 Pearson Correlation .472** .166 .231* 1 -.007
Sig. (2-tailed) .000 .090 .018 .943
N 105 105 105 105 105
N13 Pearson Correlation .297** -.012 -.158 -.007 1
Sig. (2-tailed) .002 .902 .108 .943
N 105 105 105 105
**. Correlationissignificantatthe 0.01 level (2-tailed).
*. Correlationissignificantatthe 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
N 105 105 105 105 105
N20 Pearson Correlation .663** .179 .331** .449** .118
Sig. (2-tailed) .000 .067 .001 .000 .231
N 105 105 105 105 105
N21 Pearson Correlation .690** .247* .500** .106 -.024
Sig. (2-tailed) .000 .011 .000 .282 .808
N 105 105 105 105 105
N27 Pearson Correlation .504** .015 .303** -.011 .088
Sig. (2-tailed) .000 .882 .002 .912 .370
N 105 105 105 105 105
N45 Pearson Correlation .429** .082 .164 .100 .098
Sig. (2-tailed) .000 .407 .095 .312 .321
N 105 105 105 105 105
N50 Pearson Correlation .610** .275** .425** .203* -.014
Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 .037 .885
N 105 105 105 105 105
**. Correlationissignificantatthe 0.01 level (2-tailed).
*. Correlationissignificantatthe 0.05 level (2-tailed).
5. Dimensi Dukungan Sosial
Correlations
Total_KT N5 N16 N22 N28
Total_KT Pearson Correlation 1 .653** .559
** .417
** .706
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 105 105 105 105 105
N5 Pearson Correlation .653** 1 .117 .183 .304
**
Sig. (2-tailed) .000 .235 .061 .002
N 105 105 105 105 105
N16 Pearson Correlation .559** .117 1 .379
** .367
**
Sig. (2-tailed) .000 .235 .000 .000
N 105 105 105 105 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
N22 Pearson Correlation .417** .183 .379
** 1 .112
Sig. (2-tailed) .000 .061 .000 .257
N 105 105 105 105 105
N28 Pearson Correlation .706** .304
** .367
** .112 1
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .257
N 105 105 105 105 105
N32 Pearson Correlation .459** .155 .256
** .040 .193
*
Sig. (2-tailed) .000 .114 .008 .683 .049
N 105 105 105 105 105
N42 Pearson Correlation .477** .257
** .197
* .002 .226
*
Sig. (2-tailed) .000 .008 .044 .984 .020
N 105 105 105 105 105
N43 Pearson Correlation .591** .344
** .127 .200
* .402
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .196 .040 .000
N 105 105 105 105 105
**. Correlationissignificantatthe 0.01 level (2-tailed).
*. Correlationissignificantatthe 0.05 level (2-tailed).
6. Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual
Correlations
Total_KT N2 N6 N17 N25
Total_KT Pearson Correlation 1 .492** .517
** .610
** .562
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 105 105 105 105 105
N2 Pearson Correlation .492** 1 .021 .088 .229
*
Sig. (2-tailed) .000 .829 .375 .019
N 105 105 105 105 105
N6 Pearson Correlation .517** .021 1 .288
** .099
Sig. (2-tailed) .000 .829 .003 .314
N 105 105 105 105 105
N17 Pearson Correlation .610** .088 .288
** 1 .308
**
Sig. (2-tailed) .000 .375 .003 .001
N 105 105 105 105 105
N25 Pearson Correlation .562** .229
* .099 .308
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .019 .314 .001
N 105 105 105 105 105
N29 Pearson Correlation .629** .184 .239
* .491
** .315
**
Sig. (2-tailed) .000 .060 .014 .000 .001
N 105 105 105 105 105
N31 Pearson Correlation .426** -.077 .151 .306
** .115
Sig. (2-tailed) .000 .437 .124 .001 .244
N 105 105 105 105 105
N34 Pearson Correlation .459** .120 .126 .018 .075
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Sig. (2-tailed) .000 .224 .201 .856 .449
N 105 105 105 105 105
**. Correlationissignificantatthe 0.01 level (2-tailed).
*. Correlationissignificantatthe 0.05 level (2-tailed).
7. Dimensi Membangun Kultur Sekolah
Correlations
Total_KT N7 N19 N35 N38
Total_KT Pearson Correlation 1 .426** .291
** .498
** .581
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000
N 105 105 105 105 105
N7 Pearson Correlation .426** 1 .114 .024 .232
*
Sig. (2-tailed) .000 .248 .812 .017
N 105 105 105 105 105
N19 Pearson Correlation .291** .114 1 .013 .067
Sig. (2-tailed) .003 .248 .894 .497
N 105 105 105 105 105
N35 Pearson Correlation .498** .024 .013 1 .361
**
Sig. (2-tailed) .000 .812 .894 .000
N 105 105 105 105 105
N38 Pearson Correlation .581** .232
* .067 .361
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .017 .497 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
N 105 105 105 105 105
N39 Pearson Correlation .544** .133 .017 .184 .277
**
Sig. (2-tailed) .000 .176 .863 .061 .004
N 105 105 105 105 105
N40 Pearson Correlation .404** -.002 -.051 .246
* .075
Sig. (2-tailed) .000 .988 .607 .011 .446
N 105 105 105 105 105
N46 Pearson Correlation .439** .164 .131 .185 .219
*
Sig. (2-tailed) .000 .094 .182 .058 .025
N 105 105 105 105 105
N48 Pearson Correlation .181 -.264** -.061 -.068 -.210
*
Sig. (2-tailed) .064 .006 .536 .490 .032
N 105 105 105 105 105
**. Correlationissignificantatthe 0.01 level (2-tailed).
*. Correlationissignificantatthe 0.05 level (2-tailed).
8. Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif Correlations
Total_KT N3 N8 N15 N18
Total_KT Pearson Correlation 1 .502** .541** .626** .657**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 105 105 105 105 105
N3 Pearson Correlation .502** 1 .145 .199* .402**
Sig. (2-tailed) .000 .141 .042 .000
N 105 105 105 105 105
N8 Pearson Correlation .541** .145 1 .248* .314**
Sig. (2-tailed) .000 .141 .011 .001
N 105 105 105 105 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
N15 Pearson Correlation .626** .199* .248* 1 .489**
Sig. (2-tailed) .000 .042 .011 .000
N 105 105 105 105 105
N18 Pearson Correlation .657** .402** .314** .489** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000
N 105 105 105 105 105
N23 Pearson Correlation .610** .254** .164 .257** .469**
Sig. (2-tailed) .000 .009 .094 .008 .000
N 105 105 105 105 105
N36 Pearson Correlation .354** -.305** .163 .075 -.029
Sig. (2-tailed) .000 .002 .097 .444 .771
N 105 105 105 105 105
N41 Pearson Correlation .537** .342** .121 .257** .180
Sig. (2-tailed) .000 .000 .218 .008 .065
N 105 105 105 105 105
**. Correlationissignificantatthe 0.01 level (2-tailed).
*. Correlationissignificantatthe 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
LAMPIRAN VALIDITAS EFIKSI KOLEKTIF
Correlations
Skortot
al N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9
skortot
al
Pearson
Correlation
1 .319** .811
** .236
* .319
** .200
* .138 .686
** .811
** .625
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .015 .001 .041 .160 .000 .000 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N1 Pearson
Correlation
.319** 1 .263
** .132 1.000
** .106 .048 .179 .263
** -.008
Sig. (2-tailed) .001 .007 .179 .000 .280 .625 .068 .007 .937
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N2 Pearson
Correlation
.811** .263
** 1 .092 .263
** .159 .036 .514
** 1.000
** .552
**
Sig. (2-tailed) .000 .007 .353 .007 .106 .718 .000 .000 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N3 Pearson
Correlation
.236* .132 .092 1 .132 .138 .059 .003 .092 -.023
Sig. (2-tailed) .015 .179 .353 .179 .160 .552 .976 .353 .813
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N4 Pearson
Correlation
.319** 1.000
** .263
** .132 1 .106 .048 .179 .263
** -.008
Sig. (2-tailed) .001 .000 .007 .179 .280 .625 .068 .007 .937
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
N5 Pearson
Correlation
.200* .106 .159 .138 .106 1 .178 .020 .159 -.091
Sig. (2-tailed) .041 .280 .106 .160 .280 .069 .839 .106 .357
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N6 Pearson
Correlation
.138 .048 .036 .059 .048 .178 1 .097 .036 .000
Sig. (2-tailed) .160 .625 .718 .552 .625 .069 .326 .718 1.000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N7 Pearson
Correlation
.686** .179 .514
** .003 .179 .020 .097 1 .514
** .493
**
Sig. (2-tailed) .000 .068 .000 .976 .068 .839 .326 .000 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N8 Pearson
Correlation
.811** .263
** 1.000
** .092 .263
** .159 .036 .514
** 1 .552
**
Sig. (2-tailed) .000 .007 .000 .353 .007 .106 .718 .000 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N9 Pearson
Correlation
.625** -.008 .552
** -.023 -.008 -.091 .000 .493
** .552
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .937 .000 .813 .937 .357 1.000 .000 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N10 Pearson
Correlation
.634** .067 .466
** .145 .067 .045 .020 .349
** .466
** .401
**
Sig. (2-tailed) .000 .494 .000 .140 .494 .646 .838 .000 .000 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
N11 Pearson
Correlation
.686** .179 .514
** .003 .179 .020 .097 1.000
** .514
** .493
**
Sig. (2-tailed) .000 .068 .000 .976 .068 .839 .326 .000 .000 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N12 Pearson
Correlation
.701** .022 .603
** .073 .022 -.077 -.124 .431
** .603
** .675
**
Sig. (2-tailed) .000 .825 .000 .458 .825 .437 .209 .000 .000 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N13 Pearson
Correlation
.571** .017 .410
** -.005 .017 -.050 -.097 .271
** .410
** .316
**
Sig. (2-tailed) .000 .862 .000 .963 .862 .614 .326 .005 .000 .001
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N14 Pearson
Correlation
.388** .099 .272
** .176 .099 .005 -.054 -.001 .272
** .019
Sig. (2-tailed) .000 .317 .005 .073 .317 .958 .585 .989 .005 .850
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N15 Pearson
Correlation
.571** .017 .410
** -.005 .017 -.050 -.097 .271
** .410
** .316
**
Sig. (2-tailed) .000 .862 .000 .963 .862 .614 .326 .005 .000 .001
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N16 Pearson
Correlation
.331** .121 .154 .427
** .121 .458
** .065 .145 .154 .128
Sig. (2-tailed) .001 .220 .118 .000 .220 .000 .509 .139 .118 .193
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
N17 Pearson
Correlation
.236* .132 .092 1.000
** .132 .138 .059 .003 .092 -.023
Sig. (2-tailed) .015 .179 .353 .000 .179 .160 .552 .976 .353 .813
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N18 Pearson
Correlation
.444** .085 .222
* -.259
** .085 .014 .029 .258
** .222
* .280
**
Sig. (2-tailed) .000 .389 .023 .008 .389 .888 .771 .008 .023 .004
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N19 Pearson
Correlation
.388** .099 .272
** .176 .099 .005 -.054 -.001 .272
** .019
Sig. (2-tailed) .000 .317 .005 .073 .317 .958 .585 .989 .005 .850
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N20 Pearson
Correlation
.641** .111 .541
** .027 .111 .198
* -.040 .402
** .541
** .394
**
Sig. (2-tailed) .000 .258 .000 .786 .258 .043 .683 .000 .000 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
N21 Pearson
Correlation
.388** .099 .272
** .176 .099 .005 -.054 -.001 .272
** .019
Sig. (2-tailed) .000 .317 .005 .073 .317 .958 .585 .989 .005 .850
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
**. Correlationissignificantatthe 0.01 level (2-tailed).
*. Correlationissignificantatthe 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
LAMPIRAN RELIABILTAS KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL
Scale of Variabel
CaseProcessingSummary
N %
Cases Valid 105 100.0
Excludeda 0 .0
Total 105 100.0
a. Listwisedeletionbased on
allvariablesintheprocedure.
1. Dimensi Visi Bersama
ReliabilityStatistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.728 6
2. Dimensi Membangun Konsensus Sekolah
Scale: ALL VARIABLES
CaseProcessingSummary
N %
Cases Valid 105 100.0
Excludeda 0 .0
Total 105 100.0
a. Listwisedeletionbased on
allvariablesintheprocedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
ReliabilityStatistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.747 4
3. Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi
Scale: ALL VARIABLES
CaseProcessingSummary
N %
Cases Valid 105 100.0
Excludeda 0 .0
Total 105 100.0
a. Listwisedeletionbased on
allvariablesintheprocedure.
ReliabilityStatistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.727 5
4. Dimensi Menjadi Model
Scale: ALL VARIABLES
CaseProcessingSummary
N %
Cases Valid 105 100.0
Excludeda 0 .0
Total 105 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
CaseProcessingSummary
N %
Cases Valid 105 100.0
Excludeda 0 .0
Total 105 100.0
a. Listwisedeletionbased on
allvariablesintheprocedure.
ReliabilityStatistics
Cronbach'sAlp
ha N of Items
.717 10
5. Dimensi Dukungan Individual
Scale: ALL VARIABLES
CaseProcessingSummary
N %
Cases Valid 105 100.0
Excludeda 0 .0
Total 105 100.0
a. Listwisedeletionbased on
allvariablesintheprocedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
ReliabilityStatistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.725 8
6. Dimensi Membari Stimulasi Intelektual
Scale: ALL VARIABLES
CaseProcessingSummary
N %
Cases Valid 105 100.0
Excludeda 0 .0
Total 105 100.0
a. Listwisedeletionbased on
allvariablesintheprocedure.
ReliabilityStatistics
Cronbach'sAlp
ha N of Items
.699 8
7. Dimensi Membangun Kultur Sekolah
Scale: ALL VARIABLES
CaseProcessingSummary
N %
Cases Valid 105 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Excludeda 0 .0
Total 105 100.0
a. Listwisedeletionbased on
allvariablesintheprocedure.
ReliabilityStatistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.670 8
8. Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif
Scale: ALL VARIABLES
CaseProcessingSummary
N %
Cases Valid 105 100.0
Excludeda 0 .0
Total 105 100.0
a. Listwisedeletionbased on
allvariablesintheprocedure.
ReliabilityStatistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.695 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
LAMPIRAN RELIABILITAS EFIKASI KOLEKTIF
Scale: ALL VARIABLES
CaseProcessingSummary
N %
Cases Valid 105 100.0
Excludeda 0 .0
Total 105 100.0
a. Listwisedeletionbased on
allvariablesintheprocedure.
ReliabilityStatistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.736 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
LAMPIRAN HOMOGENITAS VARIANS
Test of Homogeneity of Variances
ttl_ekg
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
1.231 23 63 .254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
LAMPIRAN LINEARITAS
One-SampleKolmogorov-Smirnov Test
VAR00001 VAR00002
N 105 105
Normal Parametersa,,b
Mean 192.5429 80.7048
Std. Deviation 15.51676 8.50557
MostExtremeDifferences Absolute .130 .076
Positive .130 .053
Negative -.084 -.076
Kolmogorov-Smirnov Z 1.330 .776
Asymp. Sig. (2-tailed) .058 .583
a. Test distributionis Normal.
b. Calculatedfrom data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
LAMPIRAN REGRESI SEDERHANA
DescriptiveStatistics
Mean Std. Deviation N
ekg 80.7048 8.50557 105
kt 192.5429 15.51676 105
Correlations
ekg kt
Pearson Correlation ekg 1.000 .192
kt .192 1.000
Sig. (1-tailed) ekg . .025
kt .025 .
N ekg 105 105
kt 105 105
VariablesEntered/Removedb
Model VariablesEntered
VariablesRemov
ed Method
1 kta . Enter
a. All requestedvariablesentered.
b. DependentVariable: ekg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Model Summary
Model
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
theEstimate
1 .192a .037 .028 8.38756
a. Predictors: (Constant), kt
Model Summary
Model
ChangeStatistics
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .037 3.947 1 103 .050
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 277.670 1 277.670 3.947 .050a
Residual 7246.178 103 70.351
Total 7523.848 104
a. Predictors: (Constant), kt
b. DependentVariable: ekg
Coefficientsa
Model UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoe
fficients
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 60.429 10.239 5.902 .000
Kt .105 .053 .192 1.987 .050
a. DependentVariable: ekg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
LAMPIRAN BAB IV
A. SMA NEGERI 1 MAGELANG
1. DAFTAR GURU
Tabel 4.1 No Tingkat Pendidikan Status Pekerjaan Masa Kerja
1 S1 Guru Tetap 6
2 S1 Guru Tetap 20
3 S1 Guru tidak tetap 11
4 S1 Guru Tetap 15
5 S1 Guru Tetap 32
6 S1 Guru Tetap 17
7 S1 Guru Tetap 32
8 S1 Guru Tetap 14
9 S1 Guru Tetap 29
10 S1 Guru tidak tetap 9
11 S2 Guru Tetap 15
12 S1 Guru Tetap 19
13 S1 Guru Tetap 16
14 S1 Guru Tetap 25
15 S1 Guru Tetap 15
2. SARANA DAN PRASARANA
1. Kls XII IPA 1 16. Kls X-8/XI IPA 5 31. R. Piket 47. WC Guru
2. Kls XII IPA 2 17. Perpustakan/ Warnet 32. R.Pramuka/Paskibra 48. WC Laki-laki
3. Kls XII IPA 3 18. Lab Komputer 33. R.Kapela/Bianglala 49. WC Perempuan
4. Kls XII IPA 4 19. Lab Biologi 34. Gudang 50. Koperasi
5. Kls XII IPA 5 20. Lab Bahasa 35. Masjid 51. Kantin
6. Kls XII IPS 3 21. Lab Kimia 36. R. DKM 52. WC Perempuan
7. Kls XII IPS 2 22. Lab Multimedia 37. R. Satpam 53. WC Laki-laki
8. Kls XII IPS 1 23. Lab IPS 38. R. UKS 54. G. Olahraga
9. Kls X-1/XI IPS 1 24. R. Kepsek 39. Padepokan Seni 55. Gudang Biologi
10. Kls X-2/XI IPS 2 25. R. Tata Usaha 40. GreenHouse 56. Gudang Fiska
11. Kls X-3/XI IPS 3 26. R. Lobi 41. Parkir 57. Gudang Kimia
12. Kls X-4/XI IPA 1 27. R. Guru 42. Mushala Guru 58. R. EC
13. Kls X-5/XI IPA 2 28. R. OSIS 43. WC Guru 59. Panggung Terbuka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
14. Kls X-6/XI IPA 3 29. R. PMR 44. R. Cetak 60. Lap. Olahraga
15. Kls X-7/XI IPA 4 30. R. BK/BP 45. R. Wakasek 61. R. Server
B. SMA NEGERI 2 MAGELANG
1. DAFTAR GURU
Tabel 4.2 Daftar Guru No Tingkat Pendidikan Status Pekerjaan Masa Kerja
1 S1 Guru Tetap 31
2 S1 Guru Tetap 12
3 S2 Guru Tetap 25
4 S1 Guru Tetap 32
5 S1 Guru Tetap 28
6 S1 Guru Tetap 23
7 S1 Guru Tetap 30
8 S1 Guru Tetap 34
9 S1 Guru Tetap 31
10 S2 Guru Tetap 26
11 S1 Guru Tetap 15
12 S1 Guru Tetap 18
13 S1 Guru Tetap 12
14 S2 Guru Tetap 25
15 S1 Guru Tetap 18
2. SARANA DAN PRASARANA
No SaranadanPrasarana
1 RuangKepalaSekolah
2 Ruang TU
3 RuangLobi
4 RuangWaKaSek
5 RuangKomite
6 RuangKoperasi
7 RuangKurikulum
8 RuangOsisdanPramuka
9 UKS Putri
10 UKS Putra
11 Masjid
12 ParkiranSiswa
13 WC Karyawan
14 RuangMusik
15 Kantin
16 DapurSekolah
17 WC Putra
18 Ruang Guru
19 Gudang
20 Lab Kimia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
21 Lab Fisika
22 Lab Biologi
23 Lab Bahasa
24 Ruang Batik
25 Ruang TIK
26 Ruang PA Kristen
27 Ruang PA Katholik
28 Ruang BK
29 Lab IPS
30 Panggung
31 Lap. LompatJauh
32 Lap. Voli
33 Lap. Basket
34 Perpustakaan
35 PosSatpam
36 LapanganUpacara
C. SMA NEGERI 3 MAGELANG
1. DAFTAR GURU
Tabel 4.3 Daftar Guru No Tingkat Pendidikan Status Pekerjaan Masa Kerja
1 S1 Guru Tetap 29
2 S1 Guru tidak tetap 3
3 S2 Guru tidak tetap 32
4 S1 Guru Tetap 9
5 S1 Guru Tetap 7
6 S1 Guru Tetap 25
7 S1 Guru Tetap 26
8 S1 Guru Tetap 18
9 S1 Guru Tetap 9
10 S1 Guru Tetap 29
11 S2 Guru Tetap 10
12 S1 Guru Tetap 10
13 S2 Guru Tetap 18
14 S1 Guru Tetap 30
15 S1 Guru Tetap 28
2. SARANA DAN PRASARANA
No Jenis Sarana Jmlah Ruang
1. Ruang Kelas 23
2. Lab IPA :
1. Fisika 1
2. Kimia 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
No Jenis Sarana Jmlah Ruang
3. Biologi 1
3. Lab. Bahasa 1
4. Lab. Komputer 1
6. Perpustakaan 1
7. Ruang Guru 1
8. Ruang Kepala Sekolah 1
9. Ruang Tata Usaha 1
10. Tempat Ibadah 1
11. Ruang Konseling 1
12. Ruang UKS 1
13. Ruang Organisasi
Kesiswaan
2
14. Jamban 35
15. Gudang 2
17. Tempat bermain/olahraga 2
D. SMA SEMINARI MERTOYUDAN
1. DAFTAR GURU
Tabel 4.4 Daftar Guru No Tingkat Pendidikan Status Pekerjaan Masa Kerja
1 S1 Guru Tetap Yayasan 18
2 S1 Guru Tetap Yayasan 17
3 S1 Guru Tetap Yayasan 26
4 S1 Guru Tetap Yayasan 27
5 S1 Guru Tetap Yayasan 28
6 S1 Guru Tetap Yayasan 28
7 S1 Guru Tetap Yayasan 32
8 S1 Guru Tetap Yayasan 25
9 S1 Guru Tetap Yayasan 28
10 S1 Guru Tetap Yayasan 32
11 S2 Guru Tetap Yayasan 29
12 S1 Guru Tetap Yayasan 15
13 S1 Guru Tetap Yayasan 24
14 S1 Guru Tetap Yayasan 18
15 S1 Guru Tetap Yayasan 15
2. SARANA DAN PRASARANA
SaranadanPrasarana
Laboratoriumfisika, kimia, biologi,komputer, bahasa, dan laboratorium sosial.
Ruang kelas yang dilengkapiwhiteboard, wallscreen, dan komputer. Bila guru
mengajar, tinggal membawa LCD Player yang disediakan sekolah dalam jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
cukup memadai.
Internet : berlangganan speedyunlimited, terkoneksi di seluruh kompleks
Seminari. Juga telah dipasang hotspot. Bagi para siswa disediakan “warnet”
untuk media komunikasi, mencari data/informasi
Gedung musik: berkat bantuan dari gubernur Jateng, telah berhasil dibangun
gedung musik yang cukup representatif. Gedung musik ini dipergunakan untuk
mewadahi peralatan musik dan untuk latihan orkestra.
Lapangan Olah Raga: sepak bola, basket, voli, bulu tangkis.
Sejalan dengan niat Seminari untuk menjadi “The MovingSchool”, yaitu
sekolah/lembaga pendidikan yang terus bergerak maju guna meraih keunggulan,
ke depan Seminari akan terus melakukan penataan, pembenahan, dan
melengkapi diri dalam bidang sarana prasarana.
E. SMA TARAKANITA MAGELANG
1. DAFTAR GURU
Tabel 4.5 Daftar Guru No Tingkat Pendidikan Status Pekerjaan Masa Kerja
1 S1 Guru Tetap 6
2 S1 Guru Tetap 20
3 S1 Guru tidak tetap 11
4 S1 Guru Tetap 15
5 S1 Guru Tetap 32
6 S1 Guru Tetap 17
7 S1 Guru Tetap 32
8 S1 Guru Tetap 14
9 S1 Guru Tetap 29
10 S1 Guru tidak tetap 9
11 S2 Guru Tetap 15
12 S1 Guru Tetap 19
13 S1 Guru Tetap 16
14 S1 Guru Tetap 25
15 S1 Guru Tetap 15
2. SARANA DAN PRASARANA
No Sarana atau Ruang
1 Teori/kelas
2 Laboratorium Fisika
3 Biologi
4 Kimia
5 Komputer
6 Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
7 Keterampilan
8 Olahraga
9 Osis
10 Ibadah
F. SMA TARUNA NUSANTARA
1. DAFTAR GURU
Tabel 4.6 Daftar Guru No Tingkat Pendidikan Status Pekerjaan Masa Kerja
1 S1 Guru Tetap 24
2 S1 Guru Tetap 25
3 S1 Guru Tetap 25
4 S2 Guru Tetap 32
5 S1 Guru Tetap 27
6 S1 Guru Tetap 27
7 S1 Guru Tetap 27
8 S1 Guru Tetap 26
9 S2 Guru Tetap 3
10 S1 Guru Tetap 16
11 S1 Guru Tetap 27
12 S1 Guru Tetap 28
13 S1 Guru Tetap 26
14 S1 Guru Tetap 12
15 S1 Guru tidak tetap 6
2. SARANA DAN PRASARANA
No SaranadanPrasarana
1 Ruangkelas
2 Perpustakaan
3 LaboratoriumBiologi
4 LaboratoriumFisika
5 Laboratorium Kimia
6 LaboratoriumKomputer
7 LaboratoriumBahasa
8 RuangPimpinan
9 Ruang Guru
10 Ruang TU
11 TempatIbadah
12 Ruang BK
13 Ruang UKS
14 Jamban
15 Gudang
16 RuangSirkulasi
17 TempatOlahraga
18 Asrama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
G. SMA VAN LITH MUNTILAN
1. DAFTAR GURU
Tabel 4.7 Daftar Guru No Tingkat Pendidikan Status Pekerjaan Masa Kerja
1 S1 Guru Tetap Yayasan 32
2 S1 Guru Tetap Yayasan 26
3 S1 Guru Tetap Yayasan 26
4 S1 Guru Tetap Yayasan 10
5 S1 Guru Tetap Yayasan 34
6 S1 Guru Tetap Yayasan 25
7 S1 Guru Tetap Yayasan 27
8 S1 Guru Tetap Yayasan 18
9 D3 Guru Tidak Tetap 4
10 S1 Guru Tetap Yayasan 34
11 S1 Guru Tetap Yayasan 31
12 S1 Guru Tetap Yayasan 24
13 D3 Guru Tidak Tetap 26
14 S1 Guru Tetap Yayasan 32
15 S1 Guru Tetap Yayasan 25
2. SARANA DAN PRASARANA
No SaranadanPrasarana
1 Asrama Putera dan Puteri terdiri atas 24 unit dengan daya tampung
100 putera dan 80 puteri
2 Ruang Kelas terdiri atas 18 ruang
3 Perpustakaan dan ruang baca
4 Ruang Laboratorium yang meliputi: Lab. Kimia, Lab Biologi, Lab
Komputer, Lab Fisika dan Lab Bahasa
5 Ruang-ruang lain seperti: aula, kantin, ruang musik, bangsal, ruang
pamong, dan sebagainya
6 Perlengkapan Olah Rag: 2 Lapangan Basket, 2 Lapangan Volley,
Lapangan Bulutangkis, Tenis Meja, dan Tenis Lapangan, dan
sebagainya.
7 Peralatan Musik
8 Tempat Ibadat
9 Ruang UKS dan dokter sekolah
10 Fasilitas lain yang memadai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI