KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP...

94
KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI EMPIRIS INDONESIA DAN ARAB SAUDI) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: FARAH KAMALIA RUSMAHAFI 107046101850 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Transcript of KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP...

Page 1: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(STUDI EMPIRIS INDONESIA DAN ARAB SAUDI)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

FARAH KAMALIA RUSMAHAFI

107046101850

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(STUDI EMPIRIS INDONESIA DAN ARAB SAUDI)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

FARAH KAMALIA RUSMAHAFI

NIM. 107046101850

Di Bawah Bimbingan

Dr. Ir. H. Murasa Sarkaniputra

NIP. 080030109

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 3: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Kontribusi Ekspor-Impor terhadap Pendapatan Negara

dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Empiris Indonesia dan Arab Saudi),

telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada

Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 9 Juni 2011

Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM

NIP. 195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag (......................................)

NIP. 197107011998032002

Sekretaris : Mu’min Rauf, M.A (......................................)

NIP. 150281979

Pembimbing : Dr. Ir. H. Murasa Sarkaniputra (......................................)

NIP. 080030109

Penguji I : Dr. H. Anwar Abbas, M.Ag , MM (......................................)

NIP. 195502151983031002

Penguji II : Djaka Badranaya, ME (......................................)

NIP. 197705302007011008

Page 4: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

iii

ABSTRAKSI

FARAH KAMALIA RUSMAHAFI. NIM 107046101850. Kontribusi Ekspor-

Impor terhadap Pendapatan Negara dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Empiris

Indonesia dan Arab Saudi). Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Konsentrasi

Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 1432 H/2011 M.

Isi: xi + 81 halaman, 49 literatur (1989-2011)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketentuan ekspor-impor dalam ekonomi

Islam serta pandangan ekonomi makro Islam mengenai kontribusi ekspor-impor

terhadap pendapatan negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

dengan jenis penelitian deskriptif-analitis. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan

bahwa ekonomi Islam sebenarnya sangat menganjurkan perdagangan sebagai tulang

punggung perekonomian. Kekayaan negara juga dapat dilihat dari transaksi

perdagangan luar negerinya. Arab Saudi telah mengaplikasikan ekspor-impor

sebagai kontributor yang cukup besar bagi pembentukan pendapatan negara, namun

di Indonesia praktik perdagangan (ekspor-impor) belum berkontribusi besar terhadap

pendapatan negara. Sektor ekspor utama suatu negara menurut Islam seharusnya

berupa komoditi yang dapat diperbaharui, seperti komoditi pertanian, bukan komoditi

migas dan mineral. Impor suatu negara menurut ekonomi Islam harusnya berupa

komoditi yang dapat memenuhi maqashid syari’ah.

Kata kunci : ekspor, impor, pendapatan negara, ekonomi Islam.

Pembimbing : Dr. Ir. H. Murasa Sarkaniputra

NIP. 080030109

Page 5: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 11 April 2011

Farah Kamalia Rusmahafi

Page 6: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puja dan puji bagi Allah Swt yang selalu

menganugerahkan kasih sayang dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Kekuatan dari-Nya merupakan hal utama yang

membuat penulis terus bersemangat menyelesaikan skripsi ini. Laa haula wa laa

quwwata illaa billaah. Penulisan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan

Strata 1 (S1) Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas

Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak lupa pula shalawat teriring

salam semoga selalu tercurahkan kepada sang manusia pilihan, kekasih Allah,

Muhammad Saw, keluarganya beserta para sahabatnya yang mulia.

Selama proses penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang

terdalam kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Muamalat, Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Mu’min Rauf, M.Ag, selaku Sekretaris Program Studi Muamalat,

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

vi

4. Bapak Dr. Ir. H. Murasa Sarkaniputra, selaku dosen pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu, mencurahkan perhatian untuk memberikan

masukan dan arahan penting bagi terselesaikannya skripsi ini.

5. Para dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan ilmu kepada penulis. Semoga ilmu ini bermanfaat di dunia dan

akhirat.

6. Pimpinan dan staf perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah serta

perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum atas pelayanan dan kemudahan yang

penulis rasakan selama pengumpulan literatur.

7. Kedua orang tua penulis, Drs. Ruyani dan Salmani, yang tiada henti memberikan

motivasi, cinta, kasih sayang, dan untaian doa terindah bagi keberhasilan dan

keselamatan anak-anaknya. Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama

rabbayani shaghira.

8. Kakak dan adikku tersayang, Fikri Aulawi Rusmahafi, SE dan Hayatul

Muthmainnah Rusmahafi. Terima kasih atas segala saran, motivasi, dan canda

tawa yang senantiasa menyegarkan penulis dari kejenuhan. Semoga Allah

menjadikan kita orang-orang yang kaya akan iman, ilmu, dan harta untuk

beribadah kepada-Nya.

9. Teman-teman seperjuangan, seluruh warga PS C-’07 atas ukhuwah yang telah

kita bina selama empat tahun ini.

10. Sahabat-sahabat penulis, Dian Pewe (terima kasih sudah bersedia mengantarkan

ke rumah dosen pembimbing), Atikah, Layaly Rahmah, Siti Maesaroh, Annafi

Page 8: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

vii

Fatiha, yang bersedia menjadi pendengar curhat penulis, Antika Velashifa, Dwi

Rohmayanti, Fahmi Salim, Didin Najmuddin, dan Fairuz Rivaldi yang bersedia

membagi ilmu kepada penulis, serta Maya Safitri, Noor Azizah, Amalia Nasuha,

Ratna Marita, Yuke Maydari, Nur Syakinah, dan Rofiatul Mahmudah yang telah

memberikan motivasi kepada penulis.

11. Sahabat-sahabat yang baik hati, yang menjadi penyemangat dan tempat berbagi

suka duka, Rahma, Nurul, Hamie, Fatimah, Putri, dan Retno.

12. Teman-teman Forum Alumni Rohis SMAN 3 Tangerang yang selalu

mengajarkan dan mengingatkan akan kebaikan, terutama Icha, Nisa, Wiwit,

Luthfi, dan Babam.

Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih atas segala kebaikan dari semua

pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah

membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Jakarta, 11 April 2011

Penulis

Page 9: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI….……………………………………………………………………..iii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….v

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….viii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………...xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah…………………………………………3

C. Definisi Operasional Variabel………………………………………………...4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………………………..5

E. Tinjauan Kajian Terdahulu……………………………………………………6

F. Kerangka Teori………………………………………………………………..9

G. Metode Penelitian……………………………………………………………11

1. Jenis Penelitian……………………………………………………………11

2. Jenis dan Sumber Data……………………………………………………12

3. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………..12

4. Teknik Pengolahan Data………………………………………………….12

5. Metode Analisis Data……………………………………………………..13

6. Teknik Penulisan Skripsi………………………………………………….13

H. Sistematika Penulisan………………………………………………………..13

Page 10: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

ix

BAB II TINJAUAN UMUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN

PENDAPATAN NEGARA

A. Perdagangan Internasional…………………………………………………...15

1. Definisi Perdagangan Internasional………………………………….15

2. Ekspor-Impor………………………………………………………...16

B. Manfaat Perdagangan Internasional…………………………………………19

C. Ketentuan Ekspor-Impor Menurut Islam…………………………………….21

D. Pendapatan Negara dalam Perspektif Ekonomi Islam……………………….25

E. Kontribusi Ekspor-Impor terhadap Pendapatan Negara dalam Perspektif

Ekonomi Islam……………………………………………………………….31

BAB III PROFIL NEGARA INDONESIA DAN ARAB SAUDI

A. Profil Negara Indonesia ………………………………………………..……38

1. Posisi dan Letak Geografis……………………………………………...39

2. Sumber Daya Alam……………………………………………………...41

3. Perekonomian dan Komoditas Ekspor-Impor…………………………...42

B. Profil Negara Arab Saudi…………………………………………………….43

1. Posisi dan Letak Geografis……………………………………………...45

2. Sumber Daya Alam……………………………………………………...45

3. Perekonomian dan Komoditas Ekspor-Impor…………………………...46

Page 11: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

x

BAB IV KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN

NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI

EMPIRIS INDONESIA DAN ARAB SAUDI)

A. Potret Ekspor-Impor dan Pendapatan Negara di Indonesia dan Arab

Saudi................................................................................................................51

B. Analisis Kontribusi Ekspor-Impor terhadap Pendapatan Negara dalam

Perspektif Ekonomi Islam (Studi Empiris Indonesia dan Arab Saudi)……...56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..75

B. Saran…………………………………………………………………………76

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….78

Page 12: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

xi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Profil Negara Indonesia…………………………………………….40

2. Tabel 3.2 Profil Perekonomian Indonesia...…………………………………...42

3. Tabel 3.3 Profil Negara Arab Saudi…………………………………………...44

4. Tabel 4.1 Ekspor Indonesia Tahun 2001-2010………………………………..51

5. Tabel 4.2 Impor Indonesia Tahun 2001-2010……………………………...…52

6. Tabel 4.3 PDB dan X-M Indonesia Tahun 2001-2010……………………......53

7. Tabel 4.4 Ekspor Arab Saudi Tahun 2001-2009……………………………...53

8. Tabel 4.5 Impor Arab Saudi Tahun 2001-2009…………………………….....54

9. Tabel 4.6 PDB dan X-M Arab Saudi Tahun 2001-2009……………………...55

10. Tabel 4.7 Kontribusi Ekspor-Impor terhadap PDB Indonesia Berdasarkan

Harga Berlaku Tahun 2001-2010…………………………………..57

11. Tabel 4.8 Kontribusi Ekspor-Impor terhadap PDB Arab Saudi Tahun

2001-2009…………...…………….………………………………..59

12. Tabel 4.9 Ekspor Indonesia Berdasarkan Sektor Tahun 2001-2010………….66

13. Tabel 4.10 Komoditas Ekspor Utama Arab Saudi Tahun 2001-2007………….67

14. Tabel 4.11 Impor Indonesia Berdasarkan Sektor Tahun 2001-2010…………...70

15. Tabel 4.12 Komoditas Ekspor Utama Arab Saudi Tahun 2001-2007………….73

Page 13: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

xii

1 15 38 51 75 76 74 77 78 79 80 81 82 1 2 3 4 5 81

Page 14: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi merupakan sebuah aktivitas dasar manusia dalam rangka memenuhi

naluri mereka untuk tetap bertahan hidup semampu mereka di dunia ini. Mereka

melakukan apa saja yang mereka mampu, sehingga segala kebutuhan hidupnya dapat

terpenuhi dan terlayani dengan maksimal.1

Seiring berjalannya waktu dan

berkembangnya zaman, kebutuhan manusia pun menjadi lebih kompleks. Kebutuhan

manusia tidak lagi dapat dipenuhi hanya dengan barang-barang yang diproduksi di

dalam negeri. Oleh karena itu, munculah perdagangan luar negeri/perdagangan

internasional guna mencukupi kebutuhan manusia yang semakin beragam.

Perdagangan internasional tentu berkaitan dengan aktivitas ekspor-impor.

Aktivitas ekspor-impor ini tak dapat dihindari oleh negara manapun di dunia. Hampir

tak mungkin ada negara yang tidak melakukan perdagangan internasional. Bahkan, di

banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk

meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan

tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan

beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong

1 Ali Sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam; Jawaban atas Kekacauan Ekonomi Modern

(Jakarta: Paradigma & Aqsa Publishing, 2007), h.19.

Page 15: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

2

industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan

multinasional.2

Di negara maju, nilai ekspor menjadi pendongkrak PDB, namun di negara

berkembang impor yang lebih besar justru membuat PDB menurun. Hal ini terjadi

karena perekonomian negara-negara berkembang lebih banyak berorientasi ke ekspor

barang primer (produk-produk pertanian, bahan bakar, hasil hutan, dan bahan-bahan

mentah) yang nilainya terbilang kecil. Kemudian negara tersebut mengimpor barang-

barang jadi (sekunder dan tersier) yang nilainya jauh lebih besar dari nilai barang

yang diekspor.

PDB Indonesia pada tahun 2010 sebesar Rp 6.422,9 triliun dengan nilai

ekspor sebesar Rp 1.580,8 triliun dan nilai impor sebesar Rp 1.475,8 triliun. Sektor

ekspor Indonesia didominasi oleh barang-barang industri. Sedangkan sektor impor

didominasi oleh bahan baku penolong.

Ekonomi Islam juga mengenal perdagangan luar negeri/perdagangan

internasional. Hal ini dapat dilihat dari praktik dagang Rasulullah SAW yang

melintasi jazirah Arab dan wilayah perbatasan Yaman, Bahrain, dan Syria. Selain itu,

pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab diterapkan pungutan „ushr bagi

para pedagang yang melintasi wilayah negara muslim dengan syarat nilai dagangan

yang dibawa minimal 200 dirham. Pungutan ini menjadi salah satu sumber

pendapatan negara pada masa itu.

2http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional, diakses pada 10 November 2010.

Page 16: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

3

Hal yang menarik untuk diteliti adalah bagaimana pandangan ekonomi Islam

tentang ekspor-impor, ketentuannya serta pandangan ekonomi Islam mengenai

ekspor-impor sebagai salah satu kontributor dalam pendapatan suatu negara. Menarik

pula untuk diketahui, menurut ekonomi Islam, komoditi seperti apa yang seharusnya

menjadi andalan perdagangan luar negeri di suatu negara. Atas alasan dan pemaparan

di atas, penulis merasa perlu dan tertarik untuk menyusun skripsi berjudul

“KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI EMPIRIS INDONESIA

DAN ARAB SAUDI)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar permasalahan tidak terlalu meluas, peneliti membatasi wilayah masalah

yang akan diteliti dengan perumusan masalah. Adapun perumusan masalah dari

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kontribusi ekspor-impor yang baik terhadap pendapatan negara

menurut teori ekonomi Islam?

2. Bagaimana potret ekspor-impor dan kontribusinya terhadap pendapatan negara

di Indonesia dan Arab Saudi?

3. Antara Indonesia dan Arab Saudi, negara manakah yang memiliki kontribusi

ekspor-impor lebih baik terhadap pendapatan negara?

Page 17: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

4

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Ekspor barang adalah seluruh barang yang dibawa ke luar dari wilayah suatu

negara, baik bersifat komersial maupun nonkomersial (seperti barang hibah,

sumbangan, hadiah), serta barang yang akan diolah di luar negeri yang

hasilnya dimasukkan kembali ke negara tersebut. Tidak termasuk dalam

statistik ekspor adalah: (1) Pakaian, barang pribadi dan perhiasan milik

penumpang yang bepergian ke luar negeri; (2) Barang-barang yang dikirim

untuk perwakilan suatu negara di luar negeri;(3) Barang untuk

eksebisi/pameran; (4) Peti kemas untuk diisi kembali; (5) Uang dan surat-

surat berharga; (6) Barang-barang untuk contoh (sample). Ekspor jasa adalah

pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Data ekspor barang dan jasa diperoleh

dari publikasi statistik Kementerian Perdagangan, BPS (Badan Pusat

Statistik), dan Central Department of Statistics and Information of Saudi

Arabia Kingdom. Dalam penelitian ini, ekspor dilambangkan dengan X.

2. Impor barang adalah seluruh barang yang masuk ke wilayah suatu negara baik

bersifat komersial maupun bukan komersial, serta barang yang akan diolah di

dalam negeri yang hasilnya dikeluarkan lagi dari negara tersebut. Tidak

termasuk dalam statistik impor adalah: (1) Pakaian dan barang-barang

perhiasan penumpang; Barang-barang penumpang untuk dipakai sendiri,

kecuali lemari es, pesawat TV dan sebagainya; (2) Barang-barang yang

dikirim untuk keperluan perwakilan (kedutaan) suatu negara; (3) Barang-

Page 18: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

5

barang untuk ekspedisi/penelitian ilmiah dan eksebisi/ pameran; (4)

Pembungkus/peti kemas; (5) Uang dan surat-surat berharga; (6) Barang-

barang sebagai contoh (sampel). Data ekspor barang dan jasa diperoleh dari

publikasi statistik Kementerian Perdagangan, BPS (Badan Pusat Statistik),

dan Central Department of Statistics and Information of Saudi Arabia

Kingdom. Dalam penelitian ini, impor dilambangkan dengan M.

3. Pendapatan Negara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah PDB. Produk

Domestik Bruto merupakan nilai total dari barang dan jasa yang diproduksi

selama jangka waktu satu tahun dan merupakan indikator primer dalam

perekonomian suatu negara. PDB terdiri dari pembelian pemerintah dan

konsumen, investasi domestik dan asing dan nilai ekspor total. Data PDB

didapat dari publikasi statistik BPS (Badan Pusat Statistik) dan Central

Department of Statistics and Information of Saudi Arabia Kingdom.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dari perumusan masalah di atas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat, yaitu:

1. Untuk mengetahui teori ekonomi Islam tentang kontribusi ekspor-impor yang

baik terhadap pendapatan negara.

2. Untuk mengetahui potret ekspor-impor dan kontribusinya terhadap

pendapatan negara di Indonesia dan Arab Saudi.

Page 19: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

6

3. Untuk mengetahui kontribusi ekspor-impor yang lebih baik terhadap

pendapatan negara antara negara Indonesia dan Arab Saudi.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, sebagai media untuk memahami dan menambah pengetahuan

tentang kontribusi ekspor-impor terhadap pendapatan negara dalam perspektif

ekonomi Islam.

2. Bagi ilmu pengetahuan/akademis, menambah khazanah intelektual serta

memperkaya konsep dan teori yang mendukung terutama tentang ekspor-

impor dan pendapatan negara.

3. Menjadi masukan dan saran bagi para praktisi, akademisi dalam penelitian

selanjutnya sehingga bisa menjadi perbandingan bagi penelitian yang lain.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Rusydi AM pada tahun 2001 melakukan penelitian dengan judul Perdagangan

dalam Perspektif Al-Qur‘an (Pendekatan Tafsir Tematik). Penelitian ini bersifat

kualitatif dan bercorak kepustakaan murni. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

dalam mengungkap perdagangan, al-Qur‘an memakai beberapa terma yaitu tijarah,

bay‟, syira‟ dan dayn. Tidak semua terma tersebut dimaksudkan sebagai perdagangan

materil, akan tetapi di antaranya ada yang mengacu kepada perdagangan immateril

yang berlangsung antara manusia dengan Allah. Penelitian ini juga menunjukkan

bahwa al-Qur‘an telah meletakkan dasar-dasar etika perdagangan, yaitu niat ikhlas,

Page 20: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

7

saling ridho (suka sama suka), bersikap benar dan jujur, adil, serta memperdagangkan

komoditas yang bermanfaat, halal, dan baik. Penelitian ini hanya membahas

mengenai perdagangan secara umum, tidak membahas secara rinci mengenai ekspor-

impor (perdagangan luar negeri) serta kontribusinya terhadap pendapatan negara.3

Irham Lihan dan Yogi pada tahun 2003 pernah melakukan penelitian yang

berjudul Analisis Perkembangan Ekspor dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia. Penelitian ini menggunakan data dari tahun 1983 sampai dengan

tahun 2001. Data dianalisis dengan menggunakan regresi berganda dengan

pendekatan Ordinary Least Square (OLS). Hasil analisis menunjukkan bahwa

peranan sektor ekspor di Indonesia tidak berpengaruh nyata terhadap perkembangan

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) di Indonesia. Penelitian ini sama sekali

tidak menyinggung masalah ekonomi makro Islam.4

Pada tahun 2004, Hidayat Amir melakukan penelitian dengan judul Pengaruh

Ekspor Pertanian dan Non-Pertanian terhadap Pendapatan Nasional: Studi Kasus

Indonesia Tahun 1981-2003. Data dianalisis menggunakan model persamaan regresi

linier yang menganalisis pengaruh variasi besaran ekspor pertanian dan non-pertanian

terhadap variasi pendapatan nasional serta model persamaan regresi log linier yang

akan menganalisis pengaruh persentase perubahan (pertumbuhan) ekspor pertanian

dan non-pertanian terhadap persentase perubahan (pertumbuhan) pendapatan nasional.

3 Rusydi AM, ―Perdagangan dalam Perspektif Al-Qur‘an (Pendekatan Tafsir Tematik)‖,

Disertasi S3 Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2001. 4

Irham Lihan dan Yogi, ―Analisis Perkembangan Ekspor dan Pengaruhnya terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia‖, diterbitkan dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis No. 1, Jilid 8,

Tahun 2003, artikel diakses pada 15 Oktober dari http://www.

repository.gunadarma.ac.id:8000/Irham_Lihan_15-21_682.pdf

Page 21: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

8

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekspor pertanian dan ekspor non-pertanian

sama-sama memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan nasional, dan ekspor

pertanian memiliki dampak yang lebih besar. Dari sisi perubahannya, pertumbuhan

ekspor non-pertanian memberikan dampak yang lebih baik terhadap pertumbuhan

ekonomi apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekspor pertanian. Penelitian ini

membagi kategori ekspor menjadi ekspor pertanian dan non-pertanian serta tidak

membahas tentang ekonomi makro Islam.5

Musleh Jawas pada tahun 2008 juga pernah melakukan penelitian terkait

ekspor. Judul penelitiannya adalah Pengaruh Penanaman Modal Asing dan Ekspor

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Negara-Negara Muslim (2004-2005). Penelitian

ini menggunakan metode panel data, yaitu menggabungkan observasi lintas sektor

dan runtun waktu sehingga jumlah observasi meningkat. Estimasi panel data akan

meningkatkan derajat kebebasan, mengurangi kolinearitas antara variabel penjelas

dan memperbaki efisiensi estimasi.6

Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu Penanaman Modal

Asing (PMA) dan Ekspor, sedangkan variabel dependennya adalah Pertumbuhan

Ekonomi (PE). Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang

merupakan gabungan antara data time series dan data cross section. Menggunakan

5

Hidayat Amir, ‖ Pengaruh Ekspor Pertanian dan Non-Pertanian terhadap Pendapatan

Nasional: Studi Kasus Indonesia Tahun 1981-2003‖, diterbitkan dalam Jurnal Kajian Ekonomi dan

Keuangan, Departemen Keuangan, Edisi Desember 2004, artikel diakses pada 15 Oktober 2010

dari http://www.iei.or.id/publicationfiles/HA.05.%20Dampak%20Ekspor%20Tani%20-

%20NonTani%20Thd%20GNP%20%28KEK%20Des%202004%29.pdf 6 Musleh Jawas, ―Pengaruh Penanaman Modal Asing dan Ekspor terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Negara-Negara Muslim: 2004-2005‖, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta, 2008.

Page 22: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

9

sample 52 negara dari tahun 2004 – 2005. Sehingga secara keseluruhan data yang

digunakan sebanyak 156 data. Sumber yang digunakan untuk data utama adalah data

yang diterbitkan oleh Islamic Development Bank (IDB) dan International Monetary

Fund (IMF). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah penanaman modal asing

signifikan dan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara

muslim, ekspor mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di negara -negara muslim,

serta penanaman modal asing dan ekspor selama dua tahun mempunyai pengaruh

terhadap nilai pertumbuhan ekonomi di 52 negara muslim yang menjadi sampel

penelitian. Penelitian ini tidak membahas mengenai ekonomi makro Islam.7

F. Kerangka Teori

Perdagangan luar negeri yang menyangkut ekspor dan impor sangat penting

peranannya dalam perekonomian Indonesia. Devisa yang diperoleh dari ekspor

merupakan sumber biaya pembangunan, dikarenakan peningkatan penerimaan devisa

dari ekspor akan ikut meringankan beban neraca perdagangan. Di samping ekspor,

impor juga mempunyai peranan penting. Dalam hal ini untuk kepentingan kegiatan

produksi dalam negeri perlu diimpor barang dan jasa, terutama bahan baku, barang

modal, dan teknologi yang belum dapat atau belum cukup diproduksi di dalam

negeri.8

7 Musleh Jawas, Ibid.

8 R. Hendra Halwani, Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2005), h. 341.

Page 23: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

10

Perdagangan internasional merupakan elemen penting dari proses globalisasi.

Membuka perdagangan dengan berbagai negara di dunia akan memberikan

keuntungan dan membawa pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Keuntungan yang

didapat dapat dirasakan secara langsung berupa pengaruh yang ditimbulkan terhadap

alokasi sumber daya, maupun secara tidak langsung berupa naiknya tingkat

investasi.9

Semua negara mempunyai hubungan dagang dengan luar negeri. Sebagian

barang dan jasa yang dihasilkannya dijual ke luar negeri sebagai ekspor. Sebagian

pengeluarannya dipakai untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diimpor.

Pengaruh perdagangan luar negeri atas penentuan pendapatan nasional adalah sama

dengan pengeluaran pengeluaran pemerintah dan perpajakan. Pengeluaran oleh

orang-orang luar negeri atas ekspor suatu negara akan menimbulkan pendapatan,

sama halnya dengan pengeluaran pemerintah. Besarnya pendapatan yang dihasilkan

oleh suatu negara dari ekspor tergantung pada berbagai faktor, antara lain kapasitas

produksi perusahaan-perusahaan penghasil barang ekspor, kemampuan perusahaan-

perusahaan itu untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan luar negeri yang

menghasilkan barang yang sama, nilai tukar uang dalam negeri dengan uang luar

negeri, politik dagang negara-negara dan tingkat permintaan keseluruhan di negara-

negara lain.10

9 Nurul Huda dkk, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis, (Jakarta: Kencana, 2008), h.

100. 10

Ace Partadiredja, Perhitungan Pendapatan Nasional, (Jakarta: LP3ES, 1989), h. 133.

Page 24: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

11

Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari tata kehidupan masyarakat

dalam memenuhi kebutuhannya untuk mencapai ridha Allah SWT.11

Menurut M.A

Mannan, sejarah telah membuktikan bahwa Islam telah menganjurkan perdagangan

internasional. Bila seseorang mengkaji sejarah hukum perniagaan, dia dapat melihat

bahwa kaum Moro Muslim yang luas pandangannya mempunyai hubungan dagang

yang ekstensif dengan Levant dari Barcelona dan tempat-tempat lain. Ada kantor

perdagangan dan konsul di Tunisia, sedangkan perdagangan besar diselenggarakan

dengan Istambul.12

Adanya teori dalam suatu penelitian untuk membantu dalam memberikan

pengarahan pada penelitian. Dengan kata lain, agar penelitian lebih terarah dan

terfokus pada teori-teori yang akan dimunculkan. Pada penelitian kali ini bahasannya

terfokus pada ekspor-impor dan kontribusinya terhadap pendapatan negara.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif-analitis, yaitu untuk mengetahui dan

menggambarkan fakta dan karakteristik masalah dalam suatu situasi,

kemudian dibandingkan dengan teori yang ada dan diambil kesimpulan.

11

Murasa Sarkaniputra, Ruqyah Syar‟iyyah: Teori, Model, dan Sistem Ekonomi, (Cirebon:

Al-Ishlah Press, 2009), h. 114. 12

M. Abdul Mannan, Ekonomi Islam Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,

1997) h. 293.

Page 25: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

12

2. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, data merupakan jenis data sekunder yang diperoleh

dari literatur kepustakaan seperti buku-buku, majalah, publikasi statistik

time series dari situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian

Perdagangan Republik Indonesia, Central Department of Statistics and

Information of Saudi Arabia Kingdom, serta artikel atau karya ilmiah lain

yang berhubungan dengan penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang

umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan atau tidak

dipublikasikan.13

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu

dengan metode penelitian lapangan (field research) dan studi kepustakaan.

Studi lapangan dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dari situs

internet dan media lainnya. Sedangkan studi kepustakaan dilakukan

dengan menelusuri teori-teori yang mendukung judul penelitian ini.

4. Teknik Pengolahan Data

Penelitian ini bersifat kualitatif, sehingga data-data akan digambarkan

dengan kata-kata tertulis untuk menjelaskan fenomena yang terjadi.

13

Indriantono dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan

Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 2002), h.147.

Page 26: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

13

5. Metode Analisis Data

Melalui analisis kualitatif, peneliti mengumpulkan dan menganalisis

berupa klasifikasi yang berbentuk bahasa.

6. Teknik Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini merujuk pada Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.

H. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, sistem penulisan dibagi menjadi lima bab. Masing-

masing bab, secara garis besar diuraikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari pembahasan latar belakang, pembatasan dan

perumusan masalah, definisi operaional variabel, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan kajian terdahulu, kerangka teori, dan metode

penelitian.

BAB II TINJAUAN UMUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN

PENDAPATAN NEGARA

Bab ini berisi tentang penjelasan teori yang relevan dengan judul

penelitian. Oleh karena itu bab ini akan membahas tentang

perdagangan internasional yang meliputi definisi perdagangan

internasional dan ekspor-impor, membahas manfaat perdagangan

internasional, ketentuan ekspor-impor menurut Islam, pendapatan

Page 27: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

14

negara dalam perspektif ekonomi Islam, serta kontribusi ekspor-impor

terhadap pendapatan negara dalam perspektif ekonomi Islam.

BAB III PROFIL NEGARA INDONESIA DAN ARAB SAUDI

Bab ini akan membahas tentang profil, posisi dan letak geografis,

sumber daya alam, serta perekonomian dan komoditas ekspor-impor

negara Indonesia dan Arab Saudi.

BAB IV ANALISIS KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP

PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

MAKRO ISLAM

Bab ini berisi jawaban atas persoalan-persoalan yang berhubungan

dengan pokok masalah, yaitu potret ekspor-impor dan pendapatan

negara di Indonesia dan Arab Saudi serta analisis kontribusi ekspor-

impor terhadap pendapatan negara (studi empiris di Indonesia dan

Arab Saudi).

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh,

saran dan keterbatasan penelitian.

Page 28: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

15

BAB II

TINJAUAN UMUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

DAN PENDAPATAN NEGARA

A. Perdagangan Internasional

1. Definisi Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional didefinisikan sebagai perdagangan yang

dilakukan suatu negara dengan negara lain atas dasar saling percaya dan saling

menguntungkan. Perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh negara

maju saja, namun juga negara berkembang.14

Dengan adanya perdagangan

internasional, seseorang bisa pergi ke negara lain untuk mendatangkan komoditi

tertentu, kemudian melakukan transaksi pembelian komoditi untuk ia transfer ke

negaranya. Bisa juga ia mengambil komoditi untuk dijual di negara lain sehingga

ia akan memberikan harga komoditi tersebut untuk negaranya.15

Melakukan perdagangan internasional merupakan kegiatan yang lazim

dilakukan oleh berbagai negara. Sejak berabad-abad yang lalu, ketika

perekonomian belum terlalu berkembang, perdagangan ekspor dan impor telah

14

http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Perdagangan_Internasional_9.1_%28BAB_8%29

artikel diakses pada 23 Oktober 2010.

15

Taqiyuddin an-Nabhani, Sistem Ekonomi Islam, (Bogor: Al-Azhar Press, 2009), h. 321.

Page 29: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

16

dilakukan. Saat ini, kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang penting

dalam kegiatan perekonomian suatu negara.16

Berkat perdagangan internasional, baik dalam barang maupun jasa, dan lalu

lintas keuangan internasional, perekonomian setiap negara kini menjadi semakin

terkait erat satu sama lain dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Pada

waktu yang sama, perekonomian dunia makin bergejolak, suatu fenomena yang

belum pernah terjadi pada dekade-dekade lalu.17

Ditambah lagi dengan

perubahan dalam lingkungan internasional yang menuntut terus terjadinya

perubahan dan inovasi dalam aktivitas perdagangan internasional.

2. Ekspor-Impor

Secara fisik, ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-

barang buatan dalam negeri ke negara-negara lain. Pengiriman ini akan

menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk ke sektor perusahaan. Dengan

demikian, pengeluaran agregat akan meningkat sebagai akibat dari kegiatan

mengekspor barang dan jasa dan pada akhirnya keadaan ini akan menyebabkan

peningkatan dalam pendapatan nasional.18

Pada umumnya, perekonomian negara-negara berkembang lebih banyak

berorientasi ke produksi barang primer (produk-produk pertanian, bahan bakar,

hasil hutan, dan bahan-bahan mentah) daripada ke barang sekunder (manufaktur)

16

Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006),

h.202. 17

Paul R. Krugman dan Maurice Obstfeld, Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan, pent.

Faisal H. Basri, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), Cet. Ke 7, h. 1. 18

Sadono Sukirno, op.cit, h. 203.

Page 30: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

17

dan barang tersier (jasa-jasa). Komoditi-komoditi primer tersebut merupakan

andalan ekspor yang utama ke negara-negara lain, baik ke negara maju maupun

ke sesama negara berkembang. Sekalipun ekspor sangat penting bagi negera-

negara yang sedang berkembang pada umumnya, namun pertumbuhan ekspor

(tidak termasuk minyak) ternyata tidak dapat mengimbangi ekspor negara-negara

maju.19

Banyak faktor yang menentukan kebijakan sejauh mana suatu negara akan

mengekspor barang yang diproduksinya. Pada dasarnya, kepentingan ekspor di

suatu negara selalu berbeda dengan negara lain. Di sebagian negara, ekspor

sangat penting, yang meliputi sebagian besar dari pendapatan nasional. Akan

tetapi, di sebagian negara lain peranannya relatif kecil. Suatu negara dapat

mengekspor barang produksinya ke negara lain apabila barang tersebut

diperlukan negara lain dan mereka tidak dapat memenuhi keperluan dalam negeri.

Ekspor karet, kelapa sawit, dan petroleum dari beberapa negara Asia Tenggara

terjadi karena barang-barang tersebut dibeli oleh negara yang tidak dapat

memproduksinya. Sebaliknya pula, negara-negara Asia Tenggara mengimpor

kapal terbang, dan berbagai jenis barang modal karena mereka tidak dapat

memproduksi sendiri barang-barang tersebut.20

Faktor yang lebih penting dalam menentukan ekspor adalah kemampuan

dari suatu negara untuk memproduksi barang-barang yang dapat bersaing dalam

19

Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, (Jakarta: Erlangga, 1998), Cet.

Ke 1, h. 63. 20

Sadono Sukirno, op.cit, h. 205

Page 31: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

18

pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang diekspor minimal

harus sama baiknya dengan yang diperjualbelikan di pasar luar negeri. Cita rasa

masyarakat di luar negeri terhadap barang yang dapat diekspor dari suatu negara

sangat penting peranannya dalam menentukan ekspor negara tersebut.21

Bicara tentang impor, secara fisik, impor merupakan pembelian dan

pemasukan barang dari luar negeri ke dalam suatu perekonomian negara. Aliran

barang ini akan menimbulkan aliran keluar atau bocoran aliran pengeluaran

sektor rumah tangga ke sektor perusahaan. Aliran keluar atau bocoran ini pada

akhirnya akan menurunkan pendapatan nasional yang dapat dicapai. Dengan

demikian, sejauh mana ekspor dan impor mempengaruhi keseimbangan

pendapatan nasional tergantung pada ekspor neto, yaitu ekspor dikurangi

impor.22

Berbeda dengan ekspor, fungsi impor sangat berhubungan dengan

pendapatan nasional. Permintaan impor dipengaruhi oleh tingkat pendapatan

negara pengimpor, harga relatif (perbandingan antara harga barang-barang yang

dihasilkan di dalam negeri dan harga barang-barang yang dihasilkan di luar

negeri), dan faktor lain seperti selera, kualitas produk, dan sebagainya. 23

21

Sadono Sukirno, op.cit, h. 205. 22

Sadono Sukirno, op.cit, h. 203. 23

Suparmoko, Pengantar Ekonomika Makro, Edisi 4 (Yogyakarta: BPFE, 2000), Cet. ke 3, h.

289.

Page 32: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

19

B. Manfaat Perdagangan Internasional

Negara-negara melakukan perdagangan internasional karena dua alasan utama,

yang masing-masing alasan tersebut menyumbangkan keuntungan perdagangan bagi

mereka. Pertama, negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain.

Bangsa-bangsa, sebagaimana individu-individu, dapat memperoleh keuntungan dari

perbedaan-perbedaan mereka melalui suatu pengaturan di mana setiap pihak

melakukan sesuatu dengan relatif lebih baik. Kedua, negara-negara berdagang satu

sama lain dengan tujuan mencapai skala ekonomis. Maksudnya, jika setiap negara

hanya menghasilkan sejumlah barang tertentu, mereka dapat menghasilkan barang-

barang tersebut dengan skala yang lebih besar dan karenanya lebih efisien

dibandingkan jika negara tersebut mencoba untuk memproduksi segala jenis barang.24

Tidak satu negara pun di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan dengan

negara lain. Sebab-sebab umum yang mendorong terjadinya perdagangan

internasional adalah sumber daya alam, sumber daya modal, tenaga kerja, dan

teknologi.25

Adapun beberapa manfaat dan keuntungan perdagangan internasional

adalah:26

1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Misalnya,

negara-negara maju memerlukan karet alam, tetapi barang tersebut tidak dapat

dihasilkan di negara mereka. Maka mereka akan mengimpor barang-barang

24

Paul R. Krugman dan Maurice Obstfeld, op.cit, h. 15. 25

R.Hendra Halwani, Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2005), h. 2. 26

Sadono Sukirno, op.cit, h. 360.

Page 33: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

20

tersebut dari negara-negara di Asia Tenggara, terutama dari Indonesia,

Thailand, dan Malaysia. Sebaliknya pula negara-negara di Asia Tenggara

belum dapat memproduksi sendiri beberapa hasil industri modern seperti

kapal pengangkutan minyak dan mesin-mesin industri. Maka negara-negara

itu harus mengimpor barang-barang tersebut dari negara maju.

2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat

memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan barang yang

diproduksi negara lain, tetapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut

mengimpor barang itu dari negara lain. Dengan mengadakan spesialisasi dan

perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan berupa

penggunaan faktor-faktor produksi yang digunakan dengan lebih efisien serta

dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksikan di dalam

negeri.

3. Memperluas pasar-pasar industri dalam negeri. Beberapa jenis industri telah

dapat memenuhi permintaan dalam negeri sebelum mesin-mesin (alat-alat

produksi) sepenuhnya digunakan. Ini berarti bahwa industri itu masih dapat

menaikkan produksi dan meningkatkan keuntungannya apabila masih terdapat

pasar untuk barang-barang yang dihasilkan oleh industri itu. Karena seluruh

permintaan dari dalam negeri telah dipenuhi, satu-satunya cara untuk

memperoleh pasaran adalah dengan mengekspornya ke luar negeri.

4. Menggunakan teknologi modern dan meningkatkan produktivitas.

Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari

Page 34: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

21

teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih

modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara mengimpor

mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk melaksanakan teknik

produksi dan cara produksi yang lebih baik.

C. Ketentuan Ekspor-Impor Menurut Islam

Agar hubungan perdagangan internasional dapat merealisasikan kemanfaatan

sebesar mungkin bagi kaum muslimin dan menjauhkan mereka dari mudharat yang

akan terjadi, maka hubungan tersebut harus memenuhi kaidah-kaidah sebagai

berikut:27

1. Kehalalan barang dan jasa di tempat perdagangan. Barang dan jasa di tempat

terjadinya transaksi di antara negara Islam dan dunia luar harus mubah

menurut syariat, karena tidak diperbolehkan membawa masuk barang atau

jasa yang diharamkan secara syar‘i. Sesungguhnya, pembatasan perdagangan

luar negeri dan tidak diperbolehkannya mengimpor barang-barang yang

dilarang menurut syariat adalah yang memberikan kesesuaian antara produksi

dan konsumsi. Pada sisi lain, pembatasan perdagangan luar negeri akan

berdampak pada penjagaan akidah dan akhlak umat, serta perlindungan moral

kepada kaum pria dan wanitanya. Lain halnya dengan apa yang disaksikan

pada saat ini di mana mayoritas pasar di negara-negara Islam dipenuhi dengan

27

Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khathab, (Jakarta: Khalifa,

2006), h. 547-569.

Page 35: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

22

barang-barang yang tidak sesuai dengan akhlak kaum muslimin, yang

menjadikan mereka sebagai ‗tawanan‘ pola konsumtif non-muslim.

2. Hubungan perdagangan internasional dapat merealisasikan kemaslahatan bagi

kaum muslimin. Dibolehkannya pertukaran dagang dengan non-muslim tidak

berarti membuka kesempatan dilakukannya hubungan ekonomi tanpa

memastikan adanya kemaslahatan yang kuat bagi kaum muslimin.

Kemaslahatan ini terkadang memberikan kesempatan ekspor produksi yang

melimpah dari negara Islam atau mengimpor hal-hal yang sangat dibutuhkan

kaum muslimin, terkadang pula untuk kesempatan mendakwahkan Islam, dan

lain-lain.

3. Wilayah Islam dijadikan sebagai prioritas. Pada dasarnya, kaum muslimin

adalah satu umat yang memiliki wilayah yang satu. Sesungguhnya,

keterceraiberaian kaum muslimin kepada beberapa negara dan beberapa

kelompok sama sekali tidak menghilangkan kewajiban tolong-menolong dan

keterpaduan di antara kaum muslimin, bahkan mengharuskannya. Syariat

Islam menyambut dengan berbagai kaidah yang menetapkan dan mengatur

hubungan antar negara Islam. Kaidah yang pertama tercermin dalam

kewajiban memberikan prioritas kepada kaum muslimin dalam hubungan

perdagangan internasional. Di antara manfaat terpenting dari pemberian

terbaik kepada daerah-daerah Islam dalam hubungan dagang adalah

merealisasikan kemandirian ekonomi bagi kaum muslimin dan megikis sikap

Page 36: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

23

pengekoran ekonomi Islam terhadap ekonomi non-Islam serta dampaknya

dalam arah kumulasi hubungan dagang.

4. Adanya pengaturan masuk dan menetapnya non-muslim di bumi Islam. Hal

ini dilakukan guna menjaga bahasa dan akhlak kaum muslimin, serta menjaga

keamanan dan stabilitas masyarakat.

5. Adanya perjanjian perdagangan. Melakukan akad kesepakatan dagang antar

negara merupakan hal yang tidak dapat dihindari untuk memotivasi dan

pengaturan hubungan dagang agar dapat merealisasikan kemaslahatan pihak-

pihak yang melakukan kesepakatan. Perjanjian dagang yang dilakukan

pemerintah Islam dengan non-muslim hendaknya memenuhi dasar-dasar

sebagai berikut.

a. Harus terdapat kemaslahatan yang kuat bagi kaum muslimin, dan poin-

poinnya tidak boleh mencakup hal yang diharamkan menurut syariah,

seperti akad riba, misalnya, atau ekspor dan impor hal-hal yang haram,

atau berdampak mudharat terhadap kaum muslimin, dalam hal akidah,

akhlak, dan lain-lain.

b. Harus memperhatikan keamanan kaum muslimin.

c. Menepati poin-poin perjanjian ekonomi yang dilakukan oleh kaum

muslimin dengan selain mereka merupakan salah satu kewajiban dalam

syariah. Hal ini akan membantu kaum muslimin dalam melakukan

hubungan ekonomi dengan umat lain ketika kemaslahatan menuntut hal

tersebut.

Page 37: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

24

6. Negara Islam hendaknya memiliki otoritas dalam pengaturan dan pengawasan

hubungan ekonomi luar negeri. Abu Yusuf berpendapat bahwa hendaknya

seorang kepala negara memiliki tempat pengawasan di jalan-jalan yang

tembus ke negara non-muslim, sehingga para pedagang yang melintasinya

dapat diawasi. Barangsiapa yang membawa senjata, maka dapat dirampas

darinya, dan mereka harus mengembalikan para hamba sahaya yang

bersamanya.

7. Urusan kegiatan ekonomi harus dipimpin seorang muslim jika terdapat non-

muslim yang andil di dalamnya. Hal ini menunjukkan diperbolehkannya

persekutuan antara seorang muslim dan non-muslim dalam kegiatan ekonomi

serta keharusan bersihnya muamalah tersebut dari setiap hal yang menyalahi

syariah. Selain itu, kaidah ini juga menunjukkan larangan dominasi orang-

orang kafir terhadap umat Islam dalam kegiatan dan manajemennya, dan

menjadikan seorang muslim hanya sebatas mengekor yang tidak maju dan

tidak mundur, bahkan seringkali tidak mengetahui segala sesuatu. Contoh

dalam memahami kaidah tersebut, bahwa Islam tidak melarang menggunakan

perserikatan milik non-muslim untuk mengeksplorasi minyak bumi dari

negeri Islam. Akan tetapi, Islam melarang sebagian bentuk kesepakatan

dengan perserikatan tersebut jika merugikan kaum muslimin, dan melarang

memberikan perserikatan non-muslim tersebut otoritas dalam pengaturan

eksplorasi kekayaan yang penting dari sebuah negeri Islam.

Page 38: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

25

D. Pendapatan Negara dalam Perspektif Ekonomi Islam

Pada dasarnya, praktik ekonomi Islam sudah mulai dilakukan semenjak masa

kenabian Rasulullah Muhammad SAW.28

Negara Islam yang pertama didirikan di

dunia adalah negara yang dibangun Rasulullah SAW di Madinah. Negara ini

dibangun berdasarkan semangat Islam yang tercermin dari Alquran dan

kepemimpinan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW juga merupakan kepala negara

pertama yang memperkenalkan konsep baru di bidang keuangan negara di abad

ketujuh, yaitu semua hasil penghimpunan kekayaan negara harus dikumpulkan

terlebih dahulu dan kemudian dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan negara. Tempat

pusat pengumpulan dana itu disebut dengan bait al-mal yang pada masa Nabi

Muhammad SAW terletak di Masjid Nabawi. Pemasukan negara yang sangat sedikit

disimpan di lembaga ini dalam jangka waktu yang singkat untuk selanjutnya

didistribusikan kepada masyarakat.29

Pada masa pemerintahan Rasulullah SAW, sumber pemasukan negara berasal

dari:30

1. Ghanimah

Pada tahun kedua Hijriyah, dalam surat Al Anfal ayat 41 Allah SWT

menentukan tata cara pembagian harta ghanimah dengan formulasi

sebagai berikut :

28

Ali Sakti, op.cit, h. 29. 29

Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dari Masa Klasik Hingga Kontemporer,

(Jakarta: Granada Press, 2007), h. 16. 30

Adiwarman A. Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. (Jakarta: RajaGrafindo Persada.,

2004), h. 38.

Page 39: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

26

Seperlima bagian untuk Allah dan Rasul-Nya. Dialokasikan bagi

kesejahteraan umum dan untuk para kerabat, anak-anak yatim, orang-orang

miskin dan para musafir.

Empat perlima bagian lainnya dibagikan kepada para angggota pasukan

yang terlibat dalam peperangan.

2. Zakat

Pada tahun kedua Hijriyah, Allah SWT mewajibkan kaum muslimin

menunaikan zakat fitrah pada setiap bulan Ramadhan. Kewajiban zakat

mal diperintahkan pada tahun ke-9 H. Pemerintah pusat berhak menerima

keuntungan hanya bila terjadi surplus yang tidak dapat didistribusikan lagi

kepada orang-orang yang berhak, dan ditambah kekayaan yang

dikumpulkan di Madinah.

Di masa Rasulullah SAW, zakat dikenakan pada hal-hal berikut:

a. benda logam yang terbuat dari emas dan perak

b. binatang ternak unta, sapi, domba, kambing

c. berbagai jenis barang dagang termasuk budak dan hewan

d. hasil pertanian termasuk buah-buahan

e. luqta, harta benda yang ditinggalkan musuh

f. barang temuan

3. Fay‘

Fay‘ adalah harta kekayaan yang diambil dari musuh tanpa melakukan

peperangan. Harta ini harus diserahkan kepada Baitul mal.

Page 40: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

27

4. Jizyah

Jizyah adalah pajak yang dibayar oleh orang nonmuslim khususnya ahli

kitab, untuk jaminan perlindungan jiwa, properti, ibadah, bebas dari nilai-

nilai dan tidak wajib militer. Pada masa Rasulullah SAW, besarnya jizyah

satu dinar per tahun untuk orang dewasa yang mampu membayarnya.

Perempuan, anak-anak, orang tua dibebaskan dari kewajiban jizyah. Di

antara ahli kitab yang harus membayar jizyah sejauh yang diketahui

adalah Nashara Najran.

5. Kharaj

Kharaj atau pajak tanah dipungut dari non-muslim ketika khaibar

ditaklukkan. Tanahnya diambil alih oleh orang muslim dan pemilik

lamanya harus menawarkan untuk mengolah tanah tersebut sebagai

pengganti sewa tanah dan bersedia memberikan sebagian hasil produksi

kepada negara. Kharaj dibayar oleh orang-orang non-muslim seperti

halnya dengan kaum muslimin membayar ‗ushr dari hasil pertanian. Pajak

ini ditentukan berdasarkan tingkat produktivitas tanah, menyangkut

karakteristik atau atau tingkat kesuburan tanah, jenis tanaman, dan jenis

irigasi.31

6. Uang tebusan untuk para tawanan perang (hanya pada kasus perang Badr).

7. Pinjaman-pinjaman untuk pembayaran uang pembebasan kaum muslimin.

31

Euis Amalia, op.cit, h. 17.

Page 41: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

28

8. Khums

Khums yaitu pajak proporsional sebesar 20%. Terdapat perbedaan

pendapat di kalangan ulama Syiah dan Sunni mengenai objek khums ini.

Kalangan ulama Syiah menyatakan bahwa obyek khums adalah semua

pendapatan, sedangkan kalangan ulama Sunni menyatakan bahwa obyek

khums hanyalah hasil rampasan perang. Namun, Imam Abu Ubaid,

seorang ulama Sunni beranggapan bahwa obyek khums juga meliputi

barang temuan dan barang tambang.32

9. Amwal Fadhilah

Yaitu pendapatan yang berasal dari harta benda kaum muslimin yang

meninggal tanpa ahli waris.

10. Wakaf

Yaitu harta benda yang didedikasikan oleh seseorang kepada kaum muslimin

untuk kepentingan agama Allah dan pendapatannya akan didepositokan di

Baitul Mal.

11. Bentuk sadaqah lainnya seperti qurban dan kafarat.

Kafarat adalah denda atas kesalahan yang dilakukan oleh seorang muslim

pada saat melakukan kegiatan ibadah, seperti berburu pada musim haji.

32

Euis Amalia, op.cit, h. 17.

Page 42: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

29

Sedangkan pada masa Umar bin Khathab, pendapatan negara dapat

diklasifikasi menjadi empat bagian, yaitu:33

1. Pendapatan zakat dan ‗usyur (pajak tanah). Khalifah Umar bin Khattab

menetapkan kuda, karet, dan madu sebagai objek zakat karena pada masanya,

ketiga hal tersebut lazim diperdagangkan, bahkan secara besar-besaran,

sehingga mendatangkan keutungan bagi para penjualnya.

2. Pendapatan khums dan sedekah.

3. Pendapatan kharaj, fay‘, jizyah, ‗usyur (pajak perdagangan), dan sewa tanah.

‗usyur dikenakan oleh Khalifah Umar bin Khattab kepada para pedagang yang

memasuki wilayah kekuasaan Islam. Besarnya jumlah pajak ini bervariasi,

2,5% bagi pedagang muslim, 5% bagi kafir dzimmi, dan 10% bagi kafir harbi.

Pajak ini hanya dibayar sekali dalam setahun sekalipun pedagang tersebut

memasuki wilayah Islam lebih dari sekali dalam setahun.

4. Pendapatan lain-lain yang dialokasikan untuk membayar para pekerja,

pemeliharaan anak-anak terlantar, dan dana sosial lainnya.

Sementara itu, Abu Yusuf mengklasifikasikan penerimaan Negara dalam tiga

kategori utama, yaitu: (i) ganimah, (ii) shadaqah, (iii) harta fay‘ yang di dalamnya

termasuk jizyah, ‗usyur dan kharaj.34

Tak berbeda dengan Abu Yusuf, Ibnu Taimiyah

menyimpulkan sumber-sumber penerimaan keuangan negara sesuai syariah, dalam

tiga ketentuan pokok, yaitu ghanimah, shadaqah, dan fay‘. Dalam

33

Euis Amalia, op.cit, h. 36-38. 34

Euis Amalia, op.cit, h. 71.

Page 43: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

30

mengkalisifikasikan seluruh sumber penerimaan ia mempertimbangkan asal-usul dari

penerimaan yang dihimpun dari berbagai sumber dan kebutuhan anggaran

pengeluarannya, termasuk seluruh sumber pendapatan diluar ghanimah dan zakat,

dibawah nama fay‘.35

Ibnu Taimiyah membedakan antara ghanimah dan fay‘, menurutnya seluruh

penerimaan selain ghanimah dan zakat bisa masuk kategori fay‘. Karena istilah fay‘

pertama kali digunakan untuk:36

1. Jizyah yang dikenakan pada orang Yahudi dan Nasrani.

2. Upeti yang dibayar oleh musuh.

3. Hadiah yang dipersembahkan kepada kepala Negara.

4. Bea cukai atau pajak tol yang dikenakan pada pedagang dari negeri musuh.

5. Benda berupa uang.

6. Kharaj.

7. Harta benda tak bertuan.

8. Harta benda yang tak memiliki ahli waris.

9. Simpanan, atau utang atau barang rampasan yang pemilik sebenarnya tak

diketahui lagi dan karena itu tak bisa dikembalikan.

10. Berbagai sumber pendapatan lain.

35

A. A Islahi, Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1997), h. 265. 36

A. A. Islahi, Ibid, h. 269.

Page 44: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

31

D. Kontribusi Ekspor-Impor terhadap Pendapatan Negara dalam Ekonomi

Islam

Perdagangan Internasional adalah perdagangan antar negara yang melintasi

batas-batas suatu negara. Sebelum teori perdagangan internasional ditemukan di

Barat, Islam telah menerapkan konsep-konsep perdagangan internasional. Adalah

ulama besar yang bernama Abu Ubaid bin Salam bin Miskin bin Zaid al-Azdi telah

menyoroti praktik perdagangan internasional ini, khususnya impor dan ekspor. Abu

Ubaid merupakan orang pertama yang memotret kegiatan perekonomian di zaman

Rasulullah SAW, khulafaur Rasyidin, para sahabat dan tabiin-tabiin.37

Pemikiran Abu Ubaid tentang ini dapat dilihat dalam kitabnya, Al Amwaal

yang ditulisnya hampir 1000 tahun sebelum Adam Smith (1723-1790) menelurkan

teori keunggulan absolutnya. Pemikiran Abu Ubaid tentang ekspor impor ini dapat

dibagi kepada tiga bagian, yaitu tidak adanya nol tarif dalam perdagangan

internasional, cukai bahan makanan pokok lebih murah, dan ada batas tertentu untuk

dikenakan cukai.

Tidak Adanya Nol Tarif

Pengumpulan cukai merupakan kebiasaan pada zaman jahiliah dan telah

dilakukan oleh para raja bangsa Arab dan non Arab tanpa pengecualian. Kebiasaan

mereka adalah memungut cukai barang dagangan impor apabila masuk ke dalam

37

Hendri Tanjung, ―Abu Ubaid dan Perdagangan Internasional‖, Harian Republika edisi

30 September 2010, h. 6.

Page 45: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

32

negeri mereka. Dari Abdurrahman bin Maqil, ia berkata, "Saya pernah bertanya

kepada Ziyad bin Hudair, Siapakah yang telah kalian pungut cukai barang impornya?

Ia berkata, "Kami tidak pernah mengenakan cukai atas Muslim dan Mua-hid. Saya

bertanya, Lantas, siapakah orang yang telah engkau kenakan cukai atasnya? Ia

berkata, "Kami mengenakan cukai atas para pedagang kafir harbi, sebagaimana

mereka telah memungut barang impor kamiapabila kami masuk dan mendatangi

negeri mereka". Hal tersebut diperjelas lagi dengan surat-surat Rasulullah, dimana

beliau mengirimkannya kepada penduduk penjuru negeri seperti Tsaqif, Bahrain,

Dawmatul Jandal dan lainnya yang telah memeluk agama Islam. Isi surat tersebut

adalah "Binatang ternak mereka tidak boleh diambil dan barang dagangan impor

mereka tidak boleh dipungut cukai atasnya".38

Dari uraian diatas, Abu Ubaid mengambil kesimpulan bahwa cukai

merupakan adat kebiasaan yang senantiasa diberlakukan pada zaman jahiliah.

Kemudian Allah membatalkan sistem cukai tersebut dengan pengutusan Rasulullah

dan agama Islam. Lalu, datanglah kewajiban membayar zakat sebanyak seperempat

dari usyur (2.5%). Dari Ziyad bin Hudair, ia berkata, "Saya telah dilantik Umar

menjadi petugas bea cukai. Lalu dia memerintahkanku supaya mengambil cukai

barang impor dari para pedagang kafir harbi sebanyak usyur (10%), barang impor

pedagang ahli dzimmah sebanyak setengah dari usyur (5%), dan barang impor

pedagang kaum muslimin seperempat dari usyur (2.5%)".39

38

Ibid. 39

Ibid.

Page 46: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

33

Yang menarik, cukai merupakan salah satu bentuk merugikan orang lain, yang

sekarang ini didengungkan oleh penganut perdagangan bebas (free trade), bahwa

tidak boleh ada tarif barrier pada suatu negara. Barang dagangan harus bebas masuk

dan keluar dari suatu negara. Dengan kata lain, bea masuknya nol persen. Tetapi,

dalam konsep Islam, tidak ada sama sekali yang bebas, meskipun barang impor itu

adalah barang kaum muslimin. Untuk barang impor kaum muslimin dikenakan zakat

yang besarnya 2.5%. Sedangkan non muslim, dikenakan cukai 5% untuk ahli

dzimmah (kafir yang sudah melakukan perdamaian dengan Islam) dan 10% untuk

kafir harbi (Yahudi dan nasrani). Jadi, tidak ada praktiknya sejak dari dahulu, bahwa

barang suatu negara bebas masuk ke negara lain begitu saja.40

Cukai Bahan Makanan Pokok

Untuk minyak dan gandum yang merupakan bahan makanan pokok, cukai

yang dikenakan bukan 10% tetapi 5% dengan tujuan agar barang impor berupa

makanan pokok banyak berdatangan ke Madinah sebagai pusat pemerintahan saat itu.

Dari Salim bin Abdullah bin Umar dari ayahnya, ia berkata, "Umar telah memungut

cukai dari kalangan pedagang luar; masing-masing dari minyak dan gandum

dikenakan bayaran cukai sebanyak setengah dari usyur (5%). Hal ini bertujuan

supaya barang impor terus berdatangan ke negeri madinah. Dan dia telah memungut

cukai dari barang impor al-Qithniyyah sebanyak usyur (10%)".41

40

Ibid. 41

Ibid.

Page 47: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

34

Ada Batas Tertentu untuk Cukai

Yang menarik, tidak semua barang dagangan dipungut cukainya. Ada batas-

batas tertentu dimana kalau kurang dari batas tersebut, maka cukai tidak akan

dipungut. Dari Ruzaiq bin Hayyan ad-Damisyqi (dia adalah petugas cukai di

perbatasan Mesir pada saat itu) bahwa Umar bin Abdul Aziz telah menulis surat

kepadanya, yang isinya adalah, "Barang siapa yang melewa-timu dari kalangan ahli

zimmah, maka pu-ngutlah barang dagangan impor mereka. Yaitu, pada setiap dua

puluh dinar mesti dikenakan cukai sebanyak satu dinar. Apabila kadarnya kurang dari

jumlah tersebut, maka hitunglah dengan kadar kekurangannya, sehingga ia mencapai

sepuluh dinar. Apabila barang dagangannya kurang dari sepertiga dinar, maka

janganlah engkau memungut apapun darinya. Kemudian buatkanlah surat

pembayaran cukai kepada mereka bahwa pengumpulan cukai akan tetap diberlakukan

sehingga sampai satu tahun".42

Jumlah sepuluh dinar adalah sama dengan jumlah seratus dirharn di dalam

ketentuan pembayaran zakat. Seorang ulama Iraq, Sufyan telah menggugurkan

kewajiban membayar cukai apabila barang impor ahli dzimmah tidak mencapai

seratus dirharn. Menurut Abu Ubaid, seratus dirharn inilah ketentuan kadar terendah

pengumpulan cukai atas harta impor ahli dzimmah dan kafir harbi.43

Selain Abu Ubaid, Ibn Khaldun juga mendukung bidang ekonomi

internasional. Melalui pengamatannya dan pikiran analitisnya, ia menerangkan

42

Ibid. 43

Ibid.

Page 48: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

35

keuntungan perdagangan antar negara. Melalui perdagangan luar negeri, menurut Ibn

Khaldun, kepuasan masyarakat, laba pedagang, dan kekayaan negara semuanya akan

meningkat. Pertimbangan untuk mengadakan foreign trade adalah: (1) lebih murah

dibanding memproduksi secara internal, (2) mutu yang lebih baik, atau (3) a totally

new product. Ibn Khaldun dalam analisa dan pengamatan perdagangan luar negerinya

pengenalan layak mendapat penghargaan dalam bidang ekonomi internasional.44

Menurut Ibnu Khaldun, kekayaan suatu negara tidak ditentukan oleh

banyaknya uang di negara tersebut, tetapi kekayaan suatu negara ditentukan oleh

tingkat produksi domestik dan neraca pembayaran yang positif dari negara

tersebut.45

Dengan demikian, negara yang makmur adalah negara yang mampu

memproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan, sehingga kelebihan hasil produksi

tersebut diekspor, dan pada akhirnya akan menambah kemakmuran di negara

tersebut.46

Berikut merupakan konsep ekonomi menurut Ibnu Khaldun sebagai indikator

dari kekayaan suatu negara.47

1) Tingkat Produk Domestik Bruto

Bila suatu negara mencetak uang dengan sebanyak-banyaknya, itu bukan

merupakan refleksi dari pesatnya pertumbuhan sektor produksi (baik

44

http://ekisonline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=191:pemikiran-

ekonomi-ibnu-khaldun&catid=36:akuntansi, artikel diakses pada 12 Juni 2011. 45

Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dari Masa Klasik Hingga Kontemporer,

(Jakarta: Granada Press, 2007), h. 197. 46

http://ponpes-nu.blogspot.com/2011/04/pemikiran-ekonomi-ibnu-khaldun.html, diakses

pada 12 Juni 2011. 47

Ibid.

Page 49: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

36

barang maupun jasa). Maka uang yang melimpah itu tidak ada artinya, jika

jumlah uang lebih banyak dibanding jumlah ketersediaan barang dan jasa.

2) Neraca Pembayaran Positif

Ibnu Khaldun menegaskan bahwa neraca pembayaran yang positif akan

meningkatkan kekayaan negara tersebut. Neraca pembayaran yang positif

menggambarkan dua hal:

a) Tingkat produksi yang tinggi.

Jika tingkat produksi suatu negara tinggi dan melebihi dari jumlah

permintaan domestik negara tersebut, atau supply lebih besar

dibanding demand. Maka memungkinkan negara tersebut melakukan

kegiatan ekspor.

b) Tingkat efisiensi yang tinggi

Bila tingkat efisiensi suatu negara lebih tinggi dibanding negara lain,

maka dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi maka komoditi suatu

negara mampu masuk ke negara lain dengan harga yang lebih

kompetitif.

Teori Ibnu Khaldun tentang pembagian kerja (division of labor) merupakan

embrio dari teori perdagangan internasional yang berkembang pesat pada era

merkantilisme di abad ke-17. Hal itu disadari analisisnya tentang pertukaran atau

perdagangan diantara negara-negara miskin dan negara kaya yang menimbulkan

kecenderungan suatu negara untuk mengimpor ataupun menekspor dari negara lain.

Bagi penganut paham merkantilisme, sumber kekayaan negara adalah dari

Page 50: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

37

perdagangan luar negeri, dan uang sebagai hasil surplus perdagangan adalah sumber

kekuasaan.48

Ibnu Khaldun mengatakan bahwa melalui perdagangan luar negeri, kepuasan

masyarakat, keuntungan pedagang dan kekayaan negara semuanya meningkat. Dan

barang-barang dagangan menjadi lebih bernilai ketika para pedagang membawanya

dari suatu negara ke negara lain. Perdagangan luar negeri ini dapat menyumbang

secara positif kepada tingkat pendapatan negara, tingkat pertumbuhan serta tingkat

kemakmuran. Jika barang-barang luar negeri memiliki kualitas yang lebih baik dari

dalam negeri, ini akan memicu impor. Pada saat yang sama produsen dalam negeri

harus berhadapan dengan produk berkualitas tinggi dan kompetitif sehingga mereka

harus berusaha untuk meningkatkan produksi mereka.49

48

Ibid. 49

Ibid.

Page 51: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

38

BAB III

PROFIL NEGARA INDONESIA DAN ARAB SAUDI

A. Profil Negara Indonesia

Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lain. Kepulauan Indonesia

menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu

ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan

dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada

awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai

kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-

rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra.Setelah berada di

bawah penjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia

Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya,

Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam,

korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang

pesat.50

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan

agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling

dominan. Lambang negara Indonesia adalah burung garuda. Semboyan nasional

Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika" (Berbeda-beda tetapi tetap satu), berarti

keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah

50

http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia, diakses pada 11 Juni 2011.

Page 52: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

39

yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung

tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.

Empat pilar utama yang menjadi nilai dan konsensus dasar yang selama ini

menopang tegaknya Republik Indonesia adalah: Pancasila, Undang-Undang Dasar

1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Negara Indonesia yang terdiri dari beragam daerah dan suku memiliki beragam

bahasa daerah. Namun bahasa yang mempersatukan atau bahasa Nasional yang

dipakai adalah bahasa Indonesia. Indonesia memiliki warna merah dan putih sebagai

warna benderanya. Merah berarti berani. Putih berarti suci.51

Lagu Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan bangsa Indonesia.Lagu

Indonesia Raya diciptakan oleh W.R. Supratman pada tahun 1924. Pada hari Sumpah

Pemuda yaitu tanggal 28 Oktober 1928, merupakan saat pertama kali lagu Indonesia

Raya dikumandangkan. Pada tanggal 17 Agustus 1945 saat hari kemerdekaan bangsa

Indonesia, lagu Indonesia Raya dinyanyikan dan sejak saat itu dijadikan sebagai lagu

kebangsaan Indonesia.

1. Posisi dan Letak Geografis

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia

Tenggara, terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan

Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Karena letaknya

yang berada di antara dua benua, dan dua samudra, ia disebut juga sebagai

51

Ibid.

Page 53: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

40

Nusantara (Kepulauan Antara). Terdiri dari 17.508 pulau, Indonesia adalah

negara kepulauan terbesar di dunia.52

Indonesia adalah negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia,

meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan

Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan presiden

yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan

dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua

dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah

Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman

dan Nikobar di India.53

Tabel 3.1

Profil Negara Indonesia

Ibu kota Jakarta

Bahasa resmi Bahasa Indonesia

Pemerintahan Republik presidensiil

- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

- Wakil Presiden Boediono

Kemerdekaan

- Diproklamasikan 17 Agustus 1945

- Diakui (sebagai RIS) 27 Desember 1949

- Kembali ke RI 17 Agustus 1950

Luas

- Total 1,904,569 km2

- Air (%) 4,85%

Penduduk

- 19 Juni 2009 memperkirakan 230.472.833

- 2000 sensus 206.264.595

52

http://www.indonesia.go.id/in/sekilas-indonesia/geografi-indonesia.html, artikel diakses

pada 11 Juni 2011. 53

Ibid.

Page 54: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

41

- Kepadatan 134 jiwa/km2

Mata uang Rupiah (Rp) (IDR)

Zona waktu WIB, WITA, WIT (UTC+7,

+8, +9)

Menyetir di kiri

TLD .id

Kode telepon 62 Sumber: Portal Nasional RI

2. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati

maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam di Indonesia adalah segala

potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Proses

pembentukan kekayaan alam di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Secara geografis, Indonesia terletak di daerah tropis yang dicirikan oleh curah

hujan tinggi sehingga berbagai jenis tanaman tumbuh dengan cepat dan

Indonesia kaya akan berbagai tipe tumbuhan. Secara geologi, Indonesia

terletak di pertemuan lempeng tektonik yang senantiasa bergerak sehingga

memungkinkan pembentukan barisan pegunungan muda dengan berbagai

potensi mineral. Lautan Indonesia juga menyimpan berbagai kekayaan,

tumbuhan, hewan dan mineral, serta ikan, rumput laut, mutiara dan minyak.

Faktor-faktor inilah yang menyebabkan kekayaan alam Indonesia sangat luas

dan beraneka ragam.

Menurut CIA Worldfact, kekayaan alam Indonesia di antaranya adalah

minyak, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tembaga, tanah subur, batu bara,

Page 55: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

42

emas dan perak. Indonesia mempertimbangkan daftar ini sebagai kekayaan

negara berupa mineral, minyak, tenaga air dan sumber lainnya yang memilik

potensi komersial. Selain itu, kekayaan alam biologis Indonesia meliputi

kekayaan alam yang berasal dari hewan dan tumbuhan yg tersebar di hutan

dan lautan. Karena luasnya, Indonesia memiliki potensi perkebunan dan

pertanian hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Jumlah dan kualitas

kekayaan alam ini sangatlah tinggi dan tersebar luas di seluruh wilayah.

Kualitas inilah yang menyebabkan bahan-bahan tersebut layak diekspor ke

luar negeri dan dapat memenuhi kebutuhan devisa Indonesia.54

3. Perekonomian dan Komoditas Ekspor-Impor

Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah

memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan

menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras,

dan listrik.55

Tabel 3.2

Profil Perekonomian Indonesia

Mata uang Rupiah

Tahun fiskal Tahun kalender

Organisasi

perdagangan

APEC, ASEAN, WTO, ACFTA

Peringkat PDB ke-15

PDB Rp 3.086,6 triliun (semester I 2010)

Pertumbuhan PDB 5,9% (2010)

54

http://www.indonesiaatworldexpo.com/id/media/diversity-in-natural-resources-of-indonesia/,

artikel diakses pada 11 Juni 2011. 55

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Indonesia, artikel diakses pada 12 Juni 2011.

Page 56: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

43

PDB per kapita Rp 24,3 juta (2009)

PDB berdasarkan

sektor

Industri 25,2%, pertanian 15,9%, perdagangan

13,8% (2010)

Inflasi 6,22% (Juli 2010)

Tenaga kerja 107,4 juta (Februari 2010)

Tenaga kerja

berdasarkan

pekerjaan

Perdagangan, jasa, industri, pertanian

Pengangguran 8,6 juta orang (Februari 2010)

Industri utama minyak bumi dan gas alam; tekstil,

perlengkapan, dan sepatu; pertambangan,

semen, pupuk kimia, plywood; karet; makanan;

pariwisata

Ekspor US$ 72.522 juta (semester I 2010)

Komoditi utama minyak dan gas, lemak dan minyak hewan,

mesin/ peralatan listrik

Mitra dagang Jepang, Amerika Serikat, Cina, Uni Eropa,

Singapura

Impor US$ 62.980,6 juta (semester I 2010)

Komoditi utama mesin dan peralatan; kimia, bahan bakar,

makanan

Mitra dagang Cina, Jepang, Singapura, Amerika Serikat,

Malaysia

Sumber: Wikipedia dan BPS

B. Profil Negara Arab Saudi

Saudi Arabia atau Kerajaan Arab Saudi adalah negara Arab yang terletak

di Jazirah Arab. Negara ini beriklim gurun dan wilayahnya sebagian besar terdiri

atas gurun pasir dengan gurun pasir yang terbesar adalah Rub Al Khali. Pada tanggal

23 September 1932, Abdul Aziz bin Abdurrahman as-Sa'ud—dikenal juga dengan

sebutan Ibnu Sa‗ud—memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi atau Saudi

Arabia (al-Mamlakah al-‗Arabiyah as-Su‗udiyah) dengan menyatukan wilayah

Page 57: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

44

Riyadh, Najd (Nejed), Ha-a, Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz kemudian menjadi raja

pertama pada kerajaan tersebut. Dengan demikian dapat dipahami, nama Saudi

berasal dari kata nama keluarga Raja Abdul Aziz as-Sa'ud. Arab Saudi terkenal

sebagai negara kelahiran Nabi Muhammad SAW serta tumbuh dan berkembangnya

agama Islam, sehingga pada benderanya terdapat dua kalimat syahadat yang berarti

"Tidak ada tuhan (yang pantas) untuk disembah melainkan Allah dan Nabi

Muhammad adalah utusanNya".56

Tabel 3.3

Profil Negara Arab Saudi

Nama Resmi Kingdom of Saudi Arabia (Al-Mamlakah al-‗Arabiyah as-

Su‘udiyah)

Ibu Kota Riyadh

Lagu Kebangsaan Al-Salam al-Malakiy

Bahasa Resmi Bahasa Arab

Agama Resmi Islam

Luas Wilayah 2,25 juta km2

Jumlah Penduduk 27.019.731 jiwa (2006)

Etnis Arab 90%, Afro-Asia 10%

Sistem Pemerintahan Kerajaan

Kepala Negara Raja

Badan Legislatif Majelis Syuro

Sistem Hukum Berdasarkan perundang-undangan Islam (syari‘ah Islam)

Wilayah Administratif Sejak 1993 wilayah administratif Arab Saudi terbagi atas

13 provinsi, yaitu AI-Abha, Al-Hudud asy Syamaliyah, Al-

Jouf, Asir, Asy Syarqiyah (Provinsi Timur), Hail, Jizan,

Madinah, Makkah, Najran, Qasim, Tabuk, dan Riyadh

Sumber: pks-arabsaudi.org

Penduduk Arab Saudi adalah mayoritas berasal dari kalangan

bangsa Arab sekalipun juga terdapat keturunan dari bangsa-bangsa lain serta

56

http://id.wikipedia.org/wiki/Arab_Saudi, artikel diakses pada 11 Juni 2011.

Page 58: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

45

mayoritas beragama Islam. Di daerah daerah industri dijumpai penduduk dari negara-

negara lain sebagai kontraktor dan pekerja asing atau ekspatriat. Wilayah Arab Saudi

sejak 1993 terbagi atas 13 provinsi atau manatiq.57

1. Posisi dan Letak Geografis

Arab Saudi terletak di antara 15°LU - 32°LU dan antara 34°BT -

57°BT. Luas kawasannya adalah 2.240.000 km². Arab Saudi mencakup empat

perlima kawasan di Semenanjung Arab dan merupakan negara terbesar

di Timur Tengah. Permukaan terendah di sini ialah di Teluk Persia pada 0 m

dan Jabal Sauda' pada 3.133 m. Negara Arab Saudi ini berbatasan langsung

dengan Yaman (1458 km), Irak (814 km), Yordania (744 km), Oman (676 km), Uni

Emirat Arab (457 km), Kuwait (222 km) dan Qatar (60 km). Arab Saudi memiliki

panjang garis pantai 2640 km terdiri atas 1800 km sepanjang Teluk Aqabah

dan Laut Merah serta sisanya sepanjang Teluk Persia.58

2. Sumber Daya Alam

Arab Saudi tidak memiliki sungai atau danau utama. Namun di

semenanjung arabia sebelah timur sejumlah sumur artesis dan mata air

menjadi sumber air tawar yang memadai, sedangkan di sejumlah wilayah

sebelah utara dan timur semenanjung didapati aliran air bawah tanah yang

cukup banyak. Iklim di Arab Saudi berbeda jauh antara wilayah pesisir pantai

dan pedalamannya. Kawasan pesisir memiliki kelembaban yang tinggi dan

57

Ibid. 58

Ibid.

Page 59: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

46

suhu rata-rata normal (di bawah 380 C) sedangkan kawasan pedalaman sangat

kering dan suhu udara rata-rata sangat tinggi (rata-rata 450 C di musim panas)

hingga mencapai temperatur ekstrim 540 C. Curah hujan secara umum sangat

rendah kecuali di Provinsi Asir bagian barat daya memiliki curah hujan rata-

rata 300 mm di bulan Mei dan Oktober akibat terjadinya gejala Monsoon. Di

samping memiliki sumber daya minyak yang besar, di Arab Saudi juga

ditemukan cadangan gas alam, bauksit, batubara, tembaga, emas, biji besi,

fosfat, biji platina, perak, seng dan uranium. Hampir setengah luas daratan

Arab Saudi berupa padang pasir tak berpenghuni. Berdasarkan data statistik

2005, hanya 0,09 persen luas lahan yang ditanami. Luas lahan yang diairi oleh

irigasi diperkirakan hanya 16200 km2 pada tahun 1998.

59

Masalah kelangkaan air bersih menjadi isu tetap hingga saat ini. Di sisi

lain, udara yang terlalu kering sering memicu terjadinya badai pasir dan debu

yang mengganggu aktifitas transportasi. Ketiadaan sumber daya air

permukaan seperti sungai dan danau menyebabkan pemanfaatan air tanah

yang berlebihan. Isu lain adalah masalah tumpahan minyak di perairan pantai

yang menyebabkan pencemaran lingkungan.60

3. Perekonomian dan Komoditas Ekspor-Impor

Arab Saudi memiliki tingkat ketergantungan yang sangat tinggi

terhadap kegiatan produksi dan ekspor migas. Sebagai akibatnya, negara ini

59

http://www.pks-arabsaudi.org/pip/?pilih=hal&id=3, artikel diakses pada 12 Juni 2011. 60

Ibid.

Page 60: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

47

menghadapi tantangan yang cukup berat dalam hal penganekaragaman

kegiatan ekonomi. Nilai produksi minyak Arab Saudi tercatat tertinggi di

dunia yaitu mendekati 11 juta barrel per hari (2005). Nilai produksi ini,

dengan jumlah cadangan minyak yang terbukti saja (261,9 milyar barrel)

dapat bertahan stabil hingga 50 tahun ke depan. Perusahaan minyak Arab

Saudi (Saudi Aramco) yang telah dinasionalisasi pada tahun 1988 mengontrol

penuh kegiatan produksi sumber daya alam yang vital ini.61

Selain minyak bumi, cadangan gas alam sebesar 235 trilyun ft3 yang

ditemukan di Arab Saudi adalah yang terbesar keempat di dunia. Tahun 2002

lalu pemerintah Arab Saudi telah menyelesaikan pembangunan pabrik gas

alam terbesar di dunia yang berlokasi di daerah Hawiya.62

Kekayaan yang

sangat besar yang didapat dari minyak, sangat membantu permainan dan

pembentukan kekuatan peran dari keluarga Kerajaan Saudi baik di dalam

maupun luar negeri. Wilayah ini dahulu merupakan wilayah perdagangan

terutama di kawasan Hijaz antaraYaman-Mekkah-Madinah-Damaskus dan

Palestina. Pertanian dikenal saat itu dengan perkebunan kurma dan gandum

serta peternakan yang menghasilkan daging serta susu dan olahannya. Pada

saat sekarang digalakkan sistem pertanian terpadu untuk meningkatkan hasil-

hasil pertanian.63

61

http://www.pks-arabsaudi.org/pip/?pilih=hal&id=3, artikel diakses pada 12 Juni 2011. 62

Ibid. 63

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Arab Saudi.

Page 61: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

48

Perindustrian umumnya bertumpu pada sektor minyak bumi dan

petrokimia, terutama setelah ditemukannya sumber sumber minyak pada

tanggal 3 Maret 1938. Selain itu juga untuk mengatasi kesulitan sumber air

selain bertumpu pada sumber air alam (oase) juga didirikan industri desalinasi

air laut di kota Jubail. Sejalan dengan tumbuhnya perekonomian maka kota-

kota menjadi tumbuh dan berkembang. Kota-kota yang terkenal di wilayah ini

selain kota suci Mekkah dan Madinah adalah kota Riyadh sebagai ibukota

kerajaan, Dammam, Dhahran, Khafji, Jubail, Tabuk dan Jeddah.

Pertumbuhan ekonomi Arab Saudi berkembang cukup baik, mengingat

tingginya harga minyak bumi dan gas alam yang merupakan komoditi ekspor

utamanya. Secara bertahap pemerintah Arab Saudi telah melakukan

diversivikasi sektor pendapatan nasionalnya dengan mendorong

berkembangnya sektor lainnya, seperti manufacturing dan industri berat

lainnya dan pertanian. GDP Arab Saudi pada tahun 2008 sebesar US$ 464,5

milyar dan DDP per kapita sebesar US$ 15.352 atau mengalami kenaikan

sebesar 18,8% dibandingkan tahun 2007 yaitu sebesar US$ 377 milyar.

Komposisi alokasi APBN pemerintah Arab Saudi untuk sektor pertanian, air

dan prasarana pada tahun 2009 adalah sebesar 10,3 % dari GDP (35,4 miliar

SAR). Ekspor Arab Saudi pada tahun 2007 mencapai 874.403 milyar SAR

(terdiri dari minyak dan gas bumi, serta produk industri turunannya, logam

dasar, makanan, peralatan listrik dll). Impor Arab Saudi pada tahun yang sama

Page 62: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

49

sebesar 338.088 SAR ( terdiri dari peralatan listrik yang tidak diproduksi oleh

Arab Saudi, alat transportasi, logam dasar yang tidak dimiliki oleh Arab

Saudi, makanan, obat-obatan, tekstil dan produk tekstil, kertas dan produk

kertas lainnya). Neraca perdagangan Arab Saudi mengalami surplus. 64

Impor Arab Saudi dari dunia pada tahun 2007 sebesar US$ 90,2 milyar

yang terdiri dari produk (Peralatan listrik, transportasi, logam dasar, makanan,

obat, tekstil & produk tekstil, kertas dan produk kertas lainnya), naik 29,3%

dibandingkan tahun 2006. Dan impor Arab Saudi dari negara partner utama

tahun 2007 yaitu : US$ 13,5% ( US$. 12,2 milyar), China 9,6% (US$. 8,7

milyar), Jerman 8,9% (US$. 8 milyar), Jepang 8,7% (US$. 7,8 milyar), Korea

Selatan 4,5% (US$ 4 milyar), India 3,4% (US$ 3 milyar), Italy 4,5% (US$ 4,1

milyar), UK 3,9% (US$. 3,5 milyar). Sedangkan impor dari Indonesia pada

tahun 2007 sebesar US$ 672 juta (2006) urutan ke 24 dengan share 0,84 %,

dan US$. 944,2 juta (2007), naik : 40,5%, urutan ke 22 dengan share 1,03%

dari total impor Arab Saudi dari dunia.65

Jumlah pabrik yang berproduksi di Arab Saudi sebanyak 3986 pabrik

dengan investasi total sebesar SAR 306 milyar. Industri Kecil dan Menengah

merupakan industri dominan, yaitu lebih dari 80%nya. Industri pertambangan

berjumlah 1081 pabrik (27,7%) dengan nilai investasi sebesar SAR 39 milyar

(13,2%) dari total investasi. Industri kimia dan produksi plastik sebanyak 895

64

http://www.deplu.go.id/riyadh/Pages/TipsOrIndonesiaGlanceDisplay.aspx?IDP

=2&IDP2=1&l=id, artikel diakses pada 11 Juni 2011. 65

Ibid.

Page 63: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

50

pabrik (22,9%) dengan nilai investasi sebesar SAR 175,6 milyar (59,2%).

Industri bahan bangunan, keramik dan kaca sebanyak 618 pabrik(15,8%)

dengan nilai inveatasi sebesar SAR 39,1 milyar(13,25%). Industri bahan

makanan sebanyak 605 pabrik (15,5%) dengan nilai investasi SAR 24,8

milyar (8,4%).Pabrik yang berada di Jeddah sebanyak 1065 dengan nilai total

investasi sebesar SAR 48 milyar, dengan jumlah tenaga kerja 108.642

orang.66

66

Ibid.

Page 64: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

51

BAB IV

KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(STUDI EMPIRIS INDONESIA DAN ARAB SAUDI)

A. Potret Ekspor-Impor dan Pendapatan Negara di Indonesia dan Arab

Saudi

Indonesia dan Arab Saudi merupakan dua negara yang memiliki persamaan

dan perbedaan dalam perekonomiannya. Dalam hal komoditas ekspor-impor yang

menjadi andalan kedua negara pun terdapat perbedaan. Begitu pula dengan besarnya

pendapatan kedua negara. Berikut ini disajikan potret ekspor-impor dan pendapatan

negara (PDB) Indonesia dan Arab Saudi dalam berbagai rentang waktu.

Tabel 4.1

Ekspor Indonesia Tahun 2001-2010

(dalam juta US$)

Tahun

EKSPOR

Migas Non Migas

2001 12.636,30 43.684,60

2002 12.112,70 45.046,10

2003 13.651,36 47.406,90

2004 15.645,30 55.939,20

2005 19.231,50 66.428,36

2006 21.209,67 79.589,04

2007 22.088,60 92.012,40

2008 29.126,25 107.894,23

2009 19.018,30 97.491,70

2010* 11.262,50 48.966,00 Sumber: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

*sampai bulan Mei

Page 65: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

52

Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa pada tahun 2001 nilai ekspor non-migas

Indonesia tercatat yang paling kecil antara kurun waktu 2001-2010. Sedangkan pada

tahun 2002, nilai ekspor migas Indonesia merupakan yang terendah. Tahun 2008,

ekspor migas dan non-migas Indonesia mencapai nilai tertinggi. Seacara agregat, nilai

ekspor non-migas Indonesia lebih tinggi dibanding nilai ekspor migas.

Tabel 4.2

Impor Indonesia Tahun 2001-2010

(dalam Juta US$)

Tahun

IMPOR

Barang Konsumsi Bahan Baku

Penolong Barang Modal

2001 2.251,20 23.879,40 4.831,50

2002 2.650,40 24.227,50 4.410,90

2003 2.862,80 25.496,30 4.191,60

2004 3.786,52 36.204,24 6.533,76

2005 4.620,44 44.792,02 8.288,39

2006 4.738,33 47.171,36 9.151,84

2007 6.538,90 56.484,60 11.449,80

2008 8.303,70 187.226,50 21.400,90

2009 6.752,60 69.638,10 20.438,50

2010* 3.780,50 37.479,20 9.917,00 Sumber: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

*sampai bulan Mei

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa secara garis besar, impor Indonesia terbagi

menjadi tiga sektor, yaitu sektor barang konsumsi, bahan baku penolong, dan barang

modal. Di antara ketiga sektor di atas, sektor utama impor Indonesia adalah bahan

baku penolong. Pada tahun 2001, nilai impor barang konsumsi dan bahan baku

penolong tercatat paling rendah dibanding sektor yang sama antara tahun 2001-2010.

Nilai impor bahan baku penolong tertinggi tercatat pada tahun 2008.

Page 66: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

53

Tabel 4.3

PDB dan X-M Indonesia

Tahun 2001-2010

Tahun PDB

(triliun Rp)

(X-M)

(triliun Rp)

2001 1.491,00 126,80

2002 1.610,00 110,30

2003 2.045,85 157,06

2004 2.303,03 91,60

2005 2.774,30 115,00

2006 3.339,20 180,70

2007 3.950,90 159,70

2008 4.951,40 56,40

2009 5.603,90 157,30

2010 6.422,90 105,00 Sumber: BPS (data diolah)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada tahun 2001, nilai PDB Indonesia paling

rendah. PDB Indonesia mencapai titik tertinggi pada tahun 2010. Sementara itu,

sektor ekspor neto (X-M) Indonesia mencapai nilai paling rendah pada tahun 2008.

Sedangkan nilai ekspor neto (X-M) paling tinggi terjadi pada tahun 2006.

Tabel 4.4

Ekspor Arab Saudi Tahun 2001-2009

Time Series

(juta Riyal Arab Saudi)

Tahun Ekspor

2001 273.677

2002 291.155

2003 371.088

2004 494.433

2005 719.898

2006 844.522

2007 934.321

2008 1.210.701

2009 757.363 Sumber: Central Department of Statistics and Information of Saudi Arabia Kingdom

(data diolah)

Page 67: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

54

Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa nilai ekspor Arab Saudi berfluktuasi. Nilai

ekspor Arab Saudi tidak selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2001, nilai ekspor

Arab Saudi mencapai nilai paling rendah. Sedangkan nilai ekspor paling tinggi

tercatat pada tahun 2008. Pada tahun 2009, nilai ekspor Arab Saudi mengalami

penurunan yang cukup drastis, setelah pada tahun-tahun sebelumnya nilai ekspor

negara tersebut selalu mengalami kenaikan.

Tabel 4.5

Impor Arab Saudi Tahun 2001-2009

Time Series

(juta Riyal Arab Saudi)

Tahun Impor

2001 165.219

2002 168.114

2003 194.041

2004 243.322

2005 328.678

2006 425.038

2007 544.434

2008 662.568

2009 602.396 Sumber: Central Department of Statistics and Information of Saudi Arabia Kingdom

(data diolah)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa impor Arab Saudi mengalami pasang-surut.

Tahun 2001 sampai 2008 nilai ekspor mengalami kenaikan. Namun, pada tahun 2009

nilai impor mengalami penurunan. Nilai impor Arab Saudi yang paling tinggi tercatat

pada tahun 2008. Sedangkan nilai impor terendah tercatat pada tahun 2001.

Page 68: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

55

Tabel 4.6

PDB dan X-M Arab Saudi

Tahun 2001-2009

Time Series

(dalam juta Riyal Arab Saudi)

Tahun PDB (X-M)

2001 686.296 108.458

2002 707.067 123.041

2003 804.648 177.047

2004 938.771 251.111

2005 1.182.514 391.220

2006 1.335.581 419.484

2007 1.442.572 389.887

2008 1.786.143 548.133

2009 1.409.124 154.967 Sumber: Central Department of Statistics and

Information of Saudi Arabia Kingdom (data diolah)

Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa PDB dan ekspor neto (X-M) Arab Saudi

mengalami naik-turun. PDB dan ekspor neto Arab Saudi terus mencatatkan kenaikan

pada tahun 2001-2008. Namun, pada tahun 2009 nilai PDB dan ekspor neto negara

tersebut mengalami penurunan yang sangat besar. Pada tahun 2001, nilai PDB dan

ekspor neto tercatat yang paling rendah. Sedangkan pada tahun 2008, nilai PDB dan

ekspor neto negara tersebut merupakan nilai tertinggi selama kurun waktu 2001-2010.

Page 69: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

56

B. Analisis Kontribusi Ekspor-Impor terhadap Pendapatan Negara dalam

Perspektif Ekonomi Islam (Studi Empiris Indonesia dan Arab Saudi)

Ketika menafsirkan firman Allah tentang penciptaan bumi, QS. Fushshilat: 10,

“Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia

memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan

(penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-

orang yang bertanya.”

Al-Qurthuby mengatakan, ―Dia menjadikan untuk setiap daerah: perdagangan,

pepohonan, dan kemanfaatan-kemanfaatan yang tidak dijadikan-Nya selain di bumi,

agar sebagian mereka hidup dari sebagian yang lain dengan melakukan perdagangan

dan bepergian dari satu negeri ke negeri yang lain.‖

Hal ini menunjukkan urgensinya saling melakukan perdagangan pada tingkat

dunia untuk memenuhi kebutuhan manusia dan saling melakukan pertukaran dagang

dalam hal-hal yang bermanfaat. Sebab Allah menjadikan sumber alam ini cukup

untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan syarat mereka harus berkomitmen

dengan cara yang baik dan benar dalam mengeksplorasinya.67

Sudah umum dikenal bahwa perdagangan merupakan induk keberuntungan.

Sejarah bangsa-bangsa di dunia juga memperlihatkan bagaimana dengan berdagang

dan berniaga, orang bisa menjadi kaya dan bangsa-bangsa mendapatkan wilayah yang

67

Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khathab, (Jakarta: Khalifa,

2006), h.544.

Page 70: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

57

sangat luas di seluruh dunia ini. Dengan demikian, perdagangan merupakan pertanda

baik dan kesejahteraan yang akan menjadi tulang punggung untuk memperoleh

kekayaan.68

Jika dilihat dalam konteks ekonomi makro, perdagangan yang dimaksud

tentu berkaitan dengan ekspor-impor. Maka, tabel berikut ini akan menunjukkan

kontribusi ekspor-impor terhadap pendapatan negara.

Tabel 4.7

Kontribusi Ekspor-Impor terhadap PDB Indonesia

Berdasarkan Harga Berlaku

Tahun 2001-2010

Time Series

Tahun PDB

(triliun Rp) X M

(X-M)

(triliun Rp)

(X-M)/PDB

(Persen)

2001 1.491,00 612,50 485,70 126,80 8,50

2002 1.610,00 569,90 459,60 110,30 6,85

2003 2.045,85 627,06 471,00 157,06 7,68

2004 2.303,03 711,78 620,18 91,60 3,98

2005 2.774,30 945,10 830,10 115,00 4,14

2006 3.339,20 1.036,30 855,60 180,70 5,41

2007 3.950,90 1.163,00 1.003,30 159,70 4,04

2008 4.951,40 1.474,50 1.418,10 56,40 1,14

2009 5.603,90 1.354,40 1.197,10 157,30 2,81

2010 6.422,90 1.580,80 1.475,80 105,00 1,63

Rata-rata 3449,25 1.007,53 881,648 125,99 4,62 Sumber: BPS (data diolah)

68

Afzalurrahman, Muhammad sebagai Seorang Pedagang, (Jakarta: Yayasan Swarna Bhumy,

1995), h. 26.

Page 71: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

58

Grafik 4.1

Ekspor-Impor terhadap PDB Indonesia

Tahun 2001-2010

Time Series

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

1,49

1

1,61

0

2,04

5.85

2,30

3.03

2,77

4.30

3,33

9.20

3,95

0.90

4,95

1.40

5,60

3.90

6,42

2.90

PDB

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010X-

M

Sumber: BPS (data diolah)

Dari tabel 4.7 terlihat bahwa kontribusi ekspor-impor terhadap PDB Indonesia

masih terbilang kecil, yakni berkisar antara 1%-9%. Bahkan pada tahun 2008,

kontribusi ekspor-impor terhadap PDB hanya sekitar 1%. Hal ini mengindikasikan

sebagian besar PDB yang diperoleh bukan berasal dari perdagangan luar negeri.

Page 72: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

59

Tabel 4.8

Kontribusi Ekspor-Impor terhadap PDB Arab Saudi

Tahun 2001-2009

Time Series

(juta Riyal Arab Saudi)

Tahun X M PDB (X-M) (X-M)/PDB*

2001 273.677 165.219 686.296 108.458 15,80

2002 291.155 168.114 707.067 123.041 17,40

2003 371.088 194.041 804.648 177.047 22,00

2004 494.433 243.322 938.771 251.111 26,75

2005 719.898 328.678 1.182.514 391.220 33,08

2006 844.522 425.038 1.335.581 419.484 31,41

2007 934.321 544.434 1.442.572 389.887 27,03

2008 1.210.701 662.568 1.786.143 548.133 30,69

2009 757.363 602.396 1.409.124 154.967 10,99 Sumber: Central Department of Statistics and Information of Saudi Arabia Kingdom

(data diolah)

*) dalam persen

Sementara itu, dari tabel 4.8 terlihat bahwa nilai ekspor-impor Arab Saudi

cukup mempunyai andil dalam pembentukan PDB. Kontribusi dalam pembentukan

PDB paling rendah 11%, paling tinggi 33% dan rata-rata di atas 20%. Ini berarti

kontribusi ekspor-impor Arab Saudi terhadap pendapatan negara tersebut jauh lebih

tinggi dibanding Indonesia.

Kekayaan suatu negara dapat dilihat dari transaksi ekspor-impornya. Bila

ekspor lebih besar dari impor, maka neraca pembayaran dikatakan positif. Ibnu

Khaldun menegaskan bahwa neraca pembayaran yang positif akan meningkatkan

kekayaan suatu negara. Hal ini disebabkan neraca pembayaran yang positif

menggambarkan dua hal. Pertama, tingkat produksi negara tersebut untuk suatu jenis

komoditas lebih tinggi daripada tingkat permintaan domestik negara tersebut,

Page 73: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

60

sehingga memungkinkan negara tersebut melakukan ekspor. Kedua, tingkat efisiensi

produk negara tersebut lebih tinggi jika dibandingkan negara lain. Dengan tingkat

efisiensi yang lebih tinggi maka komoditas suatu negara mampu masuk ke negara lain

dengan harga yang lebih kompetitif.69

Dengan demikian, Arab Saudi memiliki

kontribusi yang lebih baik dibandingkan Indonesia untuk sektor ekspor-impor

terhadap pendapatan negaranya. Berarti, Arab Saudi telah mengaplikasikan teori

ekonomi Islam tentang kontribusi ekspor-impor terhadap pendapatan negara yang

digagas oleh Ibnu Khaldun.

Peningkatan pendapatan negara terkait pula dengan pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:70

a. Tanah dan kekayaan alam lainnya. Kekayaan alam suatu negara meliputi luas

dan kesuburan tanah, keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan

serta hasil laut yang dapat diperoleh, jumlah dan jenis kekayaan barang

tambang yang ada. Kekayaan alam akan dapat mempermudah usaha untuk

mengembangkan perekonomian suatu negara, terutama pada masa permulaan

dari proses pertumbuhan ekonomi. Di dalam negara yang baru mengalami

pertumbuhan ekonomi, terdapat banyak hambatan untuk mengembangkan

berbagai kegiatan ekonomi di luar sektor utama (pertanian dan pertambangan)

—yaitu sektor di mana kekayaan alam terdapat. Kekurangan modal, tenaga

69

Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007), h.

123. 70

Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h.

429.

Page 74: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

61

ahli, dan pengetahuan para pengusaha untuk mengembangkan kegiatan

ekonomi modern di satu pihak; dan terbatasnya pasar bagi berbagai jenis

kegiatan ekonomi di lain pihak, membatasi kemungkinan untuk

mengembangkan berbagai jenis kegiatan ekonomi. Apabila negara tersebut

mempunyai kekayaan alam yang dapat diusahakan dengan menguntungkan,

hambatan-hambatan di atas akan dapat diatasi dan pertumbuhan ekonomi

dipercepat.

b. Jumlah dan mutu penduduk dan tenaga kerja. Penduduk yang bertambah akan

memperbesar jumlah tenaga kerja, dan penambahan tersebut memungkinkan

negara itu menambah produksi. Di samping itu, sebagai akibat pendidikan,

pelatihan dan pengalaman kerja, keterampilan penduduk akan selalu

bertambah tinggi. Hal ini menyebabkan produktivitas bertambah dan

selanjutnya akan menimbulkan pertambahan produksi yang lebih cepat

daripada pertambahan tenaga kerja. Dorongan lain yang timbul dari

perkembangan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi adalah semakin

luasnya pasar. Karena peranannya ini, maka perkembangan penduduk akan

menimbulkan dorongan kepada pertambahan dalam produksi nasional dan

tingkat kegiatan ekonomi.

c. Barang-barang modal dan tingkat teknologi. Barang-barang modal penting

artinya dalam mempertinggi efisiensi pertumbuhan ekonomi. Di dalam

masyarakat yang sangat kurang maju sekalipun, barang-barang modal sangat

besar peranannya dalam kegiatan ekonomi. Pada masa kini, pertumbuhan

Page 75: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

62

ekonomi dunia telah mencapai tingkat yang tinggi, yaitu jauh lebih modern

daripada kemajuan yang dicapai oleh masyarakat yang masih belum

berkembang. Barang-barang modal yang bertambah jumlahnya, dan teknologi

yang semakin modern memegang peranan yang amat penting dalam

mewujudkan kemajuan ekonomi. Apabila barang-barang modal saja yang

berkembang, tanpa diikuti perkembangan tingkat teknologi, kemajuan yang

akan tercapai jauh lebih rendah daripada yang tercapai pada masa kini. Tanpa

ada perkembangan teknologi, produktivitas barang-barang modal tidak akan

mengalami perubahan dan tetap berada pada tingkat yang sangat rendah.

d. Sistem sosial dan sikap masyarakat. Faktor ini penting adanya. Adat istiadat

yang tradisional dapat menghambat masyarakat untuk menggunakan cara

memproduksi yang modern dan produktivitas yang tinggi. Oleh karenanya,

pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipercepat. Sikap masyarakat juga dapat

menentukan sampai di mana pertumbuhan ekonomi dapat dicapai. Di

sebagian masyarakat terdapat sikap yang dapat memberikan dorongan yang

besar terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti sikap hemat, meghargai kerja

keras dan mengembangkan usaha, serta sikap yang selalu berusaha untuk

menambah pendapatan dan keuntungan. Apabila di dalam masyarakat terdapat

beberapa keadaan dalam sistem sosial dan sikap masyarakat yang sangat

menghambat pertumbuhan ekonomi, pemerintah harus berusaha untuk

menghapuskan hambatan-hambatan tersebut. Salah satu langkah penting yang

Page 76: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

63

dapat dilakukan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memperluas

fasilitas pendidikan dan meningkatkan taraf pendidikan masyarakat.

Dalam ekonomi Islam, dikenal istilah pengembangan ekonomi negara. Tujuan

Allah SWT dalam menciptakan manusia berkisar pada pemeliharaan lima kebutuhan

dasar manusia, yaitu agama, nyawa, akal, keturunan, dan harta. Oleh karena itu,

segala sesuatu yang mencakup pemeliharaan kelima kebutuhan dasar tersebut adalah

maslahat, sedangkan segala sesuatu yang mengabaikan kelima kebutuhan dasar

tersebut adalah mafsadah. Agar pengembangan ekonomi dapat melaksakan

peranannya dalam merealisasikan tujuan syariah, maka ada beberapa kriteria penting

yang harus dimiliki, yaitu:71

a. Pengembangan ekonomi (dalam Islam) tidak akan dapat merealisasikan

tujuannya jika terpisahkan dari sisi-sisi lain tentang pengembangan yang

komprehensif yang menjadi tujuan politik syariah. Hal ini karena

sesungguhnya politik syariah tidak mengenal pemisahan kehidupan ekonomi

dari kehidupan sosial, kehidupan politik, atau bidang akhlak. Jika salah satu

bagian terpisahkan dari bagian yang lain, maka akan menghambat

terealisasinya tujuan tersebut.

b. Sesungguhnya merealisasikan kesejahteraan dan meningkatkan tingkat

penghidupan umat adalah tuntutan dalam syariah. Sesungguhnya

pengembangan perekonomian dalam Islam terdapat kesamaan dengan

71

Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Op.Cit, h. 395-400.

Page 77: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

64

pengembangan perekonomian dalam teori konvensional dalam sisi

memperhatikan bidang material, seperti bertambahnya income yang hakiki

bagi umat, pengembangan sumber-sumber ekonomi dengan baik dalam

penggunaannya, mengeksplorasi yang terlantar darinya, dan mengembangkan

teknik produksinya. Tapi, yang membedakannya adalah dalam hal cara

merealisasikan dan kaidah-kaidah pengembangan ekonomi tersebut. Tujuan

pengembangan ekonomi dalam Islam tidak hanya terbatas pada bidang

material, namun juga andil dalam merealisasikan semua tujuan umum syariah

(maqashid syar‟iah), yang mencakup semua kebutuhan umat, baik kebutuhan

dunia maupun kebutuhan akhirat.

c. Pengembangan ekonomi dalam Islam mencakup semua rakyat negara dan

wilayahnya. Tujuan pengembangan ekonomi dalam Islam juga

memperhatikan hak-hak generasi yang akan datang dalam sumber-sumber

ekonomi dan kekayaan negara.

d. Pengembangan ekonomi dalam Islam adalah suatu kewajiban syariah dan

ibadah yang mendekatkan seorang muslim kepada Allah jika dilakukan

dengan ikhlas karena-Nya.

e. Pengembangan ekonomi yang berdampak pada bertambahnya income menjadi

tidak dibenarkan jika berakibat terhadap rusaknya nilai-nilai dan prinsip Islam.

Bertambahnya income bukan satu-satunya tolok ukur bagi pengembangan

ekonomi dalam Islam. Sebab Islam mengarahkan upaya pemenuhan tujuan

syariah sebagai tujuan utama.

Page 78: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

65

Pengembangan ekonomi dalam Islam berkaitan dengan upaya

penanggulangan kemiskinan dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi individu

masyarakat. Sebelum sampai pada tahap pertumbuhan, suatu negara melalui proses

pembangunan. Proses pembangunan harus mampu membawa umat manusia

melampaui pengutamaan materi dan aspek-aspek keuangan dari kehidupannya sehari-

hari. Dengan demikian, pembangunan harus dipahami sebagai suatu proses yang

multidimensional. Selain peningkatan pendapatan dan output, proses pembangunan

itu juga berkenaan dengan serangkaian perubahan yang bersifat mendasar atas

struktur-struktur kelembagaan, sosial, administrasi, sikap-sikap masyarakat, dan

bahkan seringkali juga merambah adat istiadat, kebiasaan, dan sistem kepercayaan

yang hidup dalam masyarakat yang bersangkutan.72

Ketika pembangunan telah tercapai, maka pengejaran pertumbuhan

merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa ini.

Pemerintah di negara manapun dapat segera jatuh atau bangun berdasarkan tinggi

rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapainya dalam catatan statistik

nasional. Bahkan, baik-buruknya kualitas kebijakan pemerintah dan tinggi-rendahnya

mutu aparat pemerintah di bidang ekonomi secara keseluruhan biasanya diukur

berdasarkan kecepatan pertumbuhan output nasional yang dihasilkannya.73

Salah satu

pendukung utama pertumbuhan ekonomi dan sarana utama penerimaan devisa adalah

72

Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, (Jakarta: Erlangga, 1998), Cet.

Ke 1, h. 81. 73

Michael P. Todaro, Ibid, h. 123.

Page 79: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

66

ekspor.74

Ekspor yang semakin meningkat bisa menjadi tumpuan pertumbuhan

ekonomi di samping konsumsi. Dengan ekspor, jaringan bisnis global akan terbangun

dan kita selalu mengikuti perkembangan produk dan industri di pasar internasional.

Kegiatan ekspor mendukung program nasional dalam memperoleh pendapatan devisa

dalam US Dollar.75

Tabel 4.9

Ekspor Indonesia Berdasarkan Sektor

Tahun 2001-2010

Time Series

(Juta US $)

Tahun

EKSPOR

Total

Ekspor

Ekspor

Barang Migas

Sektor Non-Migas Ekspor

Jasa Pertanian Industri Tambang Lainnya

2001 59.668,77 56.320,90 12.636,30 2.438,50 37.671,10 3.569,00 5,40 3.347,87

2002 61.544,28 57.158,80 12.112,70 2.573,70 38.724,20 3.743,70 4,40 4.385,48

2003 73.169,19 61.058,10 13.651,36 2.526,10 40.880,00 3.995,70 4,70 12.111,09

2004 79.218,70 71.584,60 15.645,30 2.513,30 48.660,20 4.761,00 4,20 7.634,1

2005 97.382,79 85.659,95 19.231,59 2.880,17 55.593,59 7.946,80 7,81 11.722,84

2006 112.641,30 100.798,59 21.209,67 3.364,71 65.023,80 11.191,50 8,83 11.842,71

2007 127.452,05 114.100,90 22.088,60 3.657,90 76.460,80 11.884,90 8,80 13.351,15

2008 152.545,00 137.020,38 29.126,25 4.584,63 88.393,48 14.906,16 24,46 15.524,62

2009 131.495,15 116.510,00 19.018,30 4.352,80 73.435,80 19.692,30 37,80 14.985,15

2010* 147.483,11 141.022,50 24.780,10 4.535,10 87.886,90 23.793,40 9,20 6.460,61

Sumber: BPS dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (data diolah)

*) sampai bulan November

74

R.Hendra Halwani, Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2005), h. 367. 75

Tim Penyusun KADIN, Butir-butir Pemikiran Perdagangan Indonesia 2009 – 2014,

(Jakarta: KADIN, 2010), h. 26.

Page 80: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

67

Tabel 4.10

Komoditas Ekspor Utama Arab Saudi

Tahun 2001-2007

(dalam juta Riyal Arab Saudi)

Tahun

Komoditas

Makanan

dan

Minuman

(termasuk

Pertanian)

Migas Bahan

Kimia Industri

Mesin dan

Alat

Transportasi

Lainnya

2001 1.549 224.917 19.491 4.355 3.578 1.060

2002 1.860 239.292 19.099 5.498 3.820 1.414

2003 3.138 308.500 22.916 7.242 4.427 2.679

2004 3.741 415.280 30.859 8.640 9.081 3.798

2005 4.499 605.834 41.501 10.020 10.998 3.148

2006 5.414 705.555 45.020 12.429 15.544 5.485

2007 7.574 769.633 53.447 15.884 21.152 4.438 Sumber: Central Department of Statistics and Information of Saudi ArabiaKingdom

(data diolah)

Dari tabel 4.9 terlihat bahwa sektor industri menjadi sektor ekspor utama

Indonesia. Dari tahun ke tahun nilainya selalu paling tinggi. Sedangkan sektor migas

bersaing dengan sektor tambang dan jasa. Sayangnya, sebagai negara agraris,

Indonesia ternyata belum memaksimalkan potensi pertaniannya untuk pasaran ekspor.

Ini terbukti dari nilai ekspor komoditas pertanian yang tidak begitu besar.

Tabel 4.10 juga menunjukkan bahwa Arab Saudi sangat mengandalkan

komoditas migas sebagai sektor utama ekspor. Bahkan nilainya jauh lebih besar

dibandingkan komoditas lainnya. Arab Saudi memiliki keunggulan dalam ekspor

minyak bumi. Sektor minyak bumi menjadi andalan utama negara tersebut dan

menjadi tulang punggung perekonomiannya. Namun, entah sampai kapan Arab Saudi

Page 81: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

68

dapat mengandalkan ketersediaan minyak buminya. Ketika ketersediaan minyak bumi

di negara tersebut mulai menipis, atau bahkan habis, komoditas apa yang dapat

menggantikannya?

Dalam memutuskan komoditi apa yang sebaiknya menjadi fokus ekspor suatu

negara, dapat dilihat dari hadits Rasulullah SAW,

قال رسول اهللا صلي اهللا عليه وسلم ما من مسلم يغر س غر سا أو

يز رع زر عا فيأ کل منه طير أو إنسان أو بهيمة إال کان له به صد

﴾خارى و مسلم و تر مذىبرواهال ﴿ةق

“Rasulullah SAW bersabda, tidaklah seseorang dari kalangan orang Islam yang

menanam tanaman atau menanam (menabur) benih tanaman, kemudian burung

ataupun binatang ternak memakan (buah) tanaman itu, kecuali baginya memperoleh

pahala sedekah. “ (HR. Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi)

Hadits di atas mengindikasikan bahwa menanam adalah ibadah. Ini bisa menjadi

acuan semua negara untuk menjalin kerjasama antar negara dan bangsa di bumi ini.76

Ini dapat terjawab dengan hadits Rasulullah SAW di atas tentang menanam.

Walaupun Arab Saudi bukan negara agraris, namun di tengah tanah gersang yang

berbatu (ciri khas negara Arab Saudi) dapat diciptakan teknik menanam yang sesuai.

Arab Saudi harus memikirkan cara yang akan dilakukan agar produksi pertaniannya

meningkat. Komoditas pertanian dapat terus diperbaharui, tidak seperti minyak bumi

dan barang tambang yang akan habis bila terus dieksploitasi. Jika ada banyak negara

seperti Arab Saudi yang terus menerus mengeksploitasi sumber daya alam yang tidak

76

Murasa Sarkaniputra, Ruqyah Syar‟iyyah: Teori, Model, dan Sistem Ekonomi, (Cirebon:

Al-Ishlah Press, 2009), h. 109 dan 159.

Page 82: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

69

dapat diperbaharui (non-renewable resources), maka pada akhirnya akan

menimbulkan kerusakan yang merugikan bagi umat manusia. Seperti yang telah

diisyaratkan dalam Al-Qur‘an,

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan

manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan

mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum: 41)

Begitu pula dalam hal ekspor dan impor, hendaknya suatu negara lebih

memfokuskan untuk melakukan perdagangan luar negeri pada sektor pertanian dan

agribisnis. Jika dilihat pula pada konteks lingkungan pada masa kini— di mana

pemanasan global menjadi kekhawatiran— maka pengembangan sektor pertanian dan

agribisnis menjadi penting. Negara yang dikaruniai lahan pertanian nan subur, seperti

Indonesia harus dapat memutuskan untuk menjadikan pertanian sebagai komoditi

ekspor utama. Sandaran kelembagaan ini di tingkat akar rumput menjamin untuk

tumbuh dan berkembangnya sektor ini.77

Sektor migas yang kini turut menjadi

andalan Indonesia dapat diarahkan kepada pengembangan sektor pertanian, sehingga

hasilnya adalah peningkatan ekspor yang disertai dengan tersedianya sumber daya

alam (renewable resources— seperti komoditas pertanian).

77

Lihat Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam (Penguatan Peran LKM dan UKM di

Indonesia), karya Dr. Euis Amalia, M.Ag.

Page 83: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

70

Usaha-usaha untuk melestarikan kekayaan alam berarti menekan nafsu untuk

mengeksploitasinya. Apalagi kalau eksploitasi itu ditujukan hanya untuk kepentingan

individu atau kepentingan suatu negara ketika suatu negara itu menanamkan

modalnya di negara lain. Penggalian mineral, minyak bumi, dan hasil-hasil bumi

lainnya, yang kelak digunakan untuk industri pengolahan, yang juga menghasilkan

karbon yang berlebihan itu harus ditata ulang. Penataan ulang ini ditempuh melalui

kesepakatan bahwa suatu negara bertanggung jawab atas gejala meningkatnya

pemanasan global.78

Tabel 4.11

Impor Indonesia Berdasarkan Sektor

Tahun 2001-2010

Time Series

(Juta US $)

Tahun Total

Impor

IMPOR

Impor

Barang

Barang

Konsumsi

Bahan

Baku

Penolong

Barang

Modal

Impor

Jasa

2001 47.316,12 30.962,10 2.251,20 23.879,40 4.831,50 16.354,02

2002 49.632,83 31.288,90 2.650,40 24.227,50 4.410,90 18.343,93

2003 54.959,16 32.550,70 2.862,80 25.496,30 4.191,60 22.408,46

2004 69.023,93 46.524,52 3.786,52 36.204,24 6.533,76 22.499,41

2005 85.533,23 57.700,87 4.620,44 44.792,02 8.288,39 27.832,36

2006 93.000,00 61.065,54 4.738,33 47.171,36 9.155,84 31.934,46

2007 109.950,68 74.473,30 6.538,90 56.484,60 11.449,80 35.477,38

2008 146.710,12 129.197,30 8.303,70 187.226,50 21.400,90 17.512,82

2009 115.932,04 96.856,20 6.752,60 69.638,10 20.438,50 19.075,84

2010* 137.873,69 122.516,60 8.996,60 89.128,30 24.421,10 15.357,09

Sumber: BPS dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (data diolah)

*) sampai bulan November

78

Murasa Sarkaniputra, Ibid, h. 140.

Page 84: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

71

Jika dianalisis dengan ekonomi makro Islam, seharusnya impor suatu negara

dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia. Upaya pemenuhan kebutuhan dasar di

suatu negara memerlukan kerjasama dengan negara lain. Pembagian kebutuhan dasar

mengacu pada pendapat Asy-Syatibi, yaitu:79

1. Pemeliharaan iman, khususnya dan keagamaan dalam arti luas (ad-dien).

2. Pemeliharaan pendidikan yang menjadikan dirinya berpotensi untuk mampu

bergaul dan berperan dalam masyarakatnya (al-‗aql).

3. Pemeliharaan kesehatan dan keamanan diri serta kemerdekaan untuk

menyatakan pendapat (an-nafs).

4. Pemeliharaan rumah tangga yang penuh kasih sayang dan tanggap untuk

menjaga kehormatannya (an-nasl).

5. Pemeliharaan atas kecukupan sandang, pangan, papan, dan kekayaan lainnya

yang mendukung berlangsungnya pergaulan antar warga masyarakat (al-maal).

Dari tabel 4.11 terlihat bahwa bahan baku penolong merupakan komoditas

utama yang diimpor ke Indonesia. Bahan baku penolong berupa makanan dan

minuman belum diolah atau olahan untuk industri, bahan baku belum diolah atau

olahan untuk industri, bahan bakar dan pelumas belum diolah atau olahan, serta suku

cadang dan perlengkapan barang modal atau angkutan.80

Komoditas-komoditas

tersebut dapat dikatakan sebagai upaya pemeliharaan kebutuhan manusia terutama

an-nafs dan al-maal.

79

Murasa Sarkaniputra, Ibid, h. 133. 80

Kementerian Perdagangan.

Page 85: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

72

Impor jasa menempati urutan kedua yang menjadi andalan impor. Ini berarti

Indonesia masih mendatangkan banyak tenaga ahli dari luar negeri untuk

didayagunakan di sini. Pemenuhan sektor jasa ini bila dikaitkan dengan pemenuhan

kebutuhan dasar Asy-Syatibi dapat dikatakan sebagai upaya pemeliharaan pendidikan

(al-aql) bagi masyarakat. Tetapi sayangnya, nilai impor jasa terus mengalami

kenaikan setiap tahunnya sampai tahun 2007. Jika dibandingkan dengan tabel impor

4.11, nilai ekspor jasa selalu lebih kecil setiap tahun (bandingkan dengan sektor jasa

pada tabel 4.9). Ini berarti kemampuan SDM di Indonesia belum terasah dengan baik,

sehingga lebih banyak tenaga ahli dari luar negeri yang masuk dan hanya sedikit

SDM Indonesia yang dapat berdaya guna di luar negeri.

Sementara itu, barang modal yang diimpor ke Indonesia berupa barang modal

selain angkutan, mobil penumpang, alat angkutan untuk industri, dan mesin-mesin.

Ini karena Indonesia belum memiliki kemampuan dan kesempatan yang baik untuk

memproduksi sendiri komoditas tersebut. Untuk komoditas barang konsumsi,

Indonesia tidak begitu banyak mengimpor. Ini berarti Indonesia bisa mandiri dalam

memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Impor barang-barang konsumsi seharusnya

bukan yang berkaitan dengan komoditas pertanian karena Indonesia sendiri adalah

negara agraris yang sebenarnya dapat memenuhi kebutuhan pangannya. Bila

Indonesia banyak mengimpor barang-barang konsumsi hasil pertanian, beras

misalnya, ini berarti Indonesia tidak dapat mengelola potensi pertaniannya yang kaya.

Page 86: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

73

Tabel 4.12

Komoditas Impor Utama Negara Arab Saudi

Tahun 2001-2007

(dalam juta Riyal Arab Saudi)

Tahun

Komoditas

Alat

Transportasi

Produk

Kimia Mesin

Bahan

Pangan

Bahan

Logam Tekstil

2001 25.356 9.864 24.062 12.188 9.535 6.557

2002 26.723 9.861 26.593 12.598 9.962 6.932

2003 29.299 12.652 30.210 14.489 12.544 7.513

2004 38.290 15.807 38.993 17.830 17.540 8.370

2005 46.704 18.208 54.168 20.941 23.773 9.664

2006 50.453 20.965 67.302 23.652 38.626 10.281

2007 59.440 25.517 99.740 30.748 50.829 11.640 Sumber: Central Department of Statistics and Information of Saudi Arabia Kingdom

(data diolah)

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa komoditas utama yang diimpor ke Arab

Saudi adalah mesin dan alat transportasi. Ini adalah upaya pemenuhan kebutuhan al-

maal. Lalu, bahan pangan sebagai pemenuhan kebutuhan an-nafs. Hal yang patut

disayangkan dari komoditas impor utama Arab Saudi adalah masih tingginya impor

bahan pangan ke negara ini. Padahal, seperti yang telah dikemukakan, bahwa

sebaiknya setiap negara di muka bumi mampu dan terus berupaya untuk mewujudkan

ketahanan pangan, minimal untuk memenuhi kebutuhan domestik negaranya.

Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya, ―Tidak pernah seorang pun

makan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang ia makan dari hasil kerja

tangannya sendiri.” Banyak yang dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari, seperti

makan, pakaian, dan sejumlah peralatan. Sebaiknya, barang-barang tersebut

diproduksi sendiri, baik untuk diri sendiri, untuk anggota keluarga, maupun untuk

memasok keperluan masyarakat. Begitu pula dengan bahan makanan, seharusnya

Page 87: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

74

bahan makanan tersebut diproduksi sendiri dengan mengusahakan tanah yang ada.

Begitulah ajaran Rasulullah. Betapa hebatnya ajaran mengenai perusahaan industri ini.

Usaha pemenuhan kebutuhan yang dilakukan oleh setiap individu yang dilakukan

secara kolektif akan meningkatkan industri suatu bangsa, yang pada gilirannya akan

melahirkan kesejahteraan bangsanya.81

81

Afzalurrahman, op.cit, h. 28.

Page 88: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Menurut teori ekonomi Islam, semakin positif neraca pembayaran suatu

negara, maka semakin sejahtera negara tersebut. Neraca pembayaran yang

positif berarti ekspor lebih besar daripada impor. Perdagangan luar negeri ini

dapat menyumbang secara positif kepada tingkat pendapatan negara, tingkat

pertumbuhan serta tingkat kemakmuran.

2. Dalam konteks makro, suatu negara dapat meningkatkan nilai perdagangan

luar negerinya untuk meningkatkan PDB. Di Indonesia, kontribusi ekspor-

impor terhadap PDB masih terbilang kecil. Kontribusi ekspor-impor hanya

berkisar 1%-9% terhadap PDB. Di Arab Saudi, kontribusi ekspor-impor

terhadap PDB negara tersebut dapat dikatakan lebih baik, yakni berkisar 15%-

30%. Ini berarti, Arab Saudi dapat mengimplementasikan kontribusi ekspor-

impor terhadap pendapatan negara dengan lebih baik ditinjau dari ekonomi

Islam.

3. Ekspor Indonesia lebih banyak berorientasi pada industri dan migas.

Sedangkan ekspor Arab Saudi sangat mengandalkan sektor migas. Sektor

industri yang terus berkembang merupakan hal positif. Sedangkan sektor

migas yang terus menerus diekspor akan menyebabkan menipisnya cadangan

minyak bumi dan mineral yang tidak dapat diperbaharui kembali. Jika dilihat

Page 89: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

76

dari perspektif ekonomi makro Islam, pertanian merupakan komoditi yang

tepat untuk diekspor. Ini sesuai dengan hadits Rasulullah bahwa menanam

adalah ibadah.

4. Sebagai sebuah negara agraris, Indonesia memiliki potensi pertanian luar

biasa yang dapat dikembangkan. Pertanian dapat diarahkan kepada prospek

ekspor masa depan. Ketika krisis pangan menjadi masalah di berbagai belahan

bumi, maka sektor pertanian dapat diandalkan guna mengatasinya. Hasil

temuan skripsi ini didukung pula oleh hasil pertemuan Dewan Masyarakat

ASEAN yang diselenggarakan pada 6 Mei 2011 di Jakarta. Pertemuan

tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa ASEAN akan mendorong negara

anggotanya untuk memacu produktivitas pangan guna mengantisipasi krisis

pangan.82

B. Saran

1. Indonesia dan Arab Saudi hendaknya menata ulang kebijakan ekspor-impor

guna melindungi rakyatnya. Sektor migas jangan dibiarkan terus menerus

dieksploitasi—terutama oleh warga negara asing—karena akan menyebabkan

kelangkaan dari sektor migas tersebut. Jika saat ini sektor migas masih

menjadi andalan ekspor, maka sudah saatnya untuk beralih ke sektor pertanian.

Indonesia dan negara-negara lain di muka bumi harus mengalihkan sektor

ekspor utama kepada komoditas pertanian, agribisnis, dan hortikultura. Arab

Saudi hendaknya belajar dari Indonesia dengan menggerakkan sektor

82

Harian Kompas edisi Sabtu, 7 Mei 2011, h. 17.

Page 90: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

77

agribisnis dan hortikultura. Kalaupun sektor migas tetap menjadi andalan

ekspor Arab Saudi, hendaknya hasil dari ekspor migas tersebut digunakan

untuk pengembangan sektor agribisnis di negara itu.

2. Karena dalam ekonomi makro Islam impor dilakukan untuk memenuhi

maqashid syari‟ah, maka segala bentuk komoditas yang di luar pemenuhan

kebutuhan tersebut hendaknya dikurangi. Dituntut pula peran tegas

pemerintah untuk menekan tingkat penyelundupan barang-barang yang

bersifat merusak (seperti narkoba).

3. Saran perubahan di atas dapat terwujud dengan adanya perubahan secara

progresif tentang tata kelembagaan ekonomi pedesaan yang menjamin

berlangsungnya dana pembangunan dari pusat ke pedesaan (terutama di

Indonesia). Organisasi yang mengurusi ekspor-impor harus terintegrasi

dengan kelembagaan ekonomi pedesaan yang masih berwujud UMKM.

Page 91: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

78

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an al-Karim dan Terjemahannya.

Abazhah, Nizhar. Ketika Nabi di Kota. Pent: Asy‘ari Khatib. Jakarta: Penerbit Zaman,

2009.

Afzalurrahman, Muhammad sebagai Seorang Pedagang. Jakarta: Yayasan Swarna

Bhumy, 1995.

AM, Rusydi. ―Perdagangan dalam Perspektif Al-Qur‘an (Pendekatan Tafsir

Tematik)‖. Disertasi S3 Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. 2001.

Amalia, Euis. Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, Penguatan Peran LKM dan

UKM di Indonesia. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009.

__________. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dari Masa Klasik Hingga

Kontemporer. Jakarta: Granada Press, 2007.

Amir, Hidayat. ‖Pengaruh Ekspor Pertanian dan Non-Pertanian terhadap Pendapatan

Nasional: Studi Kasus Indonesia Tahun 1981-2003‖, diterbitkan dalam

Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan, Departemen Keuangan, Edisi

Desember 2004, artikel diakses pada 15 Oktober 2010 dari

http://www.iei.or.id/publicationfiles/HA.05.%20Dampak%20Ekspor%20Tan

i%20-

%20NonTani%20Thd%20GNP%20%28KEK%20Des%202004%29.pdf

An-Nabhani, Taqiyuddin. Sistem Ekonomi Islam. Bogor: Al-Azhar Press, 2009.

Anonimous. ―Menimbang Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2010‖, artikel diakses

pada 26 Oktober 2010 dari http://arsipopinimedia.co.cc/menimbang-

proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-2010/127

Arifin, Sjamsul. Kerjasama Perdagangan Internasional: Peluang dan Tantangan

bagi Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2009.

Basar, Adhy dan Ihsan Ismady, ―Kondisi Perbankan 2009 dan Prospek 2010‖, artikel

diakses pada 19 Juni 2010 dari

http://www.bni.co.id/Portals/0/Document/Ulasan%20Ekonomi/perbankan.pd

f

Page 92: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

79

Badan Pusat Satistik. Data Strategis BPS. Jakarta: Badan Pusat Statistik, Berbagai

Edisi.

Badan Pusat Statistik. Berita Resmi Statistik. Jakarta: Badan Pusat Statistik, Berbagai

Edisi.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional, diakses pada 10 November

2010.

http://www.cdsi.gov.sa/english/index.php?option=com_docman&task=cat_view&gid

=203&Itemid=151, diakses pada 5 Maret 2011.

http://www.indonesia.go.id/in/sekilas-indonesia/geografi-indonesia.html, artikel

diakses pada 11 Juni 2011.

http://www.indonesiaatworldexpo.com/id/media/diversity-in-natural-resources-of-

indonesia/, artikel diakses pada 11 Juni 2011.

http://www.kemendag.go.id/statistik_perkembangan_ekspor_nonmigas_%28negara_t

ujuan%29/, diakses pada 5 Maret 2011.

http://www.kemendag.go.id/statistik_produk_domestik_bruto/, diakses pada 24

Januari 2011.

http://www.pks-arabsaudi.org/pip/?pilih=hal&id=3, artikel diakses pada 12 Juni 2011.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/perdagangan-dan-hubungan-ekonomi-

internasional-dalam-era-globalisasi/, diakses pada 26 Februari 2011.

Huda, Nurul, dkk. Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis. Jakarta: Kencana,

2008.

Indriantono dan Supomo, Bambang. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi

dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE, 2002.

Islahi, A.A. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. Surabaya: PT Bina Ilmu, 1997.

Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar bin al-Khathab, Jakarta: Khalifa,

2006.

Jawas, Musleh. ―Pengaruh Penanaman Modal Asing dan Ekspor terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Negara-Negara Muslim: 2004-2005‖, Skripsi S1

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2008.

Page 93: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

80

Karim, Adiwarman A. Ekonomi Makro Islami. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2007.

______________. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2007.

______________. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: Rajagrafindo Persada,

2004.

Kahf, Monzer. Ekonomi Islam (Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi

Islam). Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.

Krugman, Paul R. dan Obstfeld, Maurice. Ekonomi Internasional, Teori dan

Kebijakan. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003.

Lihan, Irham dan Yogi, ―Analisis Perkembangan Ekspor dan Pengaruhnya terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia‖, diterbitkan dalam Jurnal Ekonomi dan

Bisnis No. 1, Jilid 8, Tahun 2003, artikel diakses pada 15 Oktober dari

http://www. repository.gunadarma.ac.id:8000/Irham_Lihan_15-21_682.pdf

Mannan, Abdul. Ekonomi Islam Teori dan Praktek. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,

1997.

Moeljadi. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Edisi

Pertama. Malang: Bayumedia Publishing, 2006.

Partadiredja, Ace. Perhitungan Pendapatan Nasional. Jakarta: LP3ES, 1989.

R. Halwani, Hendra. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2005.

Rochaety, Ety. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009.

Sakti, Ali. Analisis Teoritis Ekonomi Islam; Jawaban atas Kekacauan Ekonomi

Modern. Jakarta: Paradigma & Aqsa Publishing, 2007.

Sarkaniputra, Murasa. Ruqyah Syar‟iyyah: Teori, Model, dan Sistem Ekonomi.

Cirebon: Al-Ishlah Press, 2009.

Stiglitz, Joseph E. Globalisasi dan Kegagalan Lembaga-Lembaga Keuangan

Internasional. Jakarta: PT. Ina Publikatama, 2002.

Sukirno, Sadono. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo Persada,

2006.

Page 94: KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2772/1/FARAH... · KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

81

_____________.Pengantar Bisnis. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2004.

Suparmoko. Pengantar Ekonomika Makro. Yogyakarta: BPFE, 2000.

Supranto, J. Statistik Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2001.

Suprayitno, Eko. Ekonomi Islam, Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan

Konvensional. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

Tambunan, Tulus TH. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.

Tim Penulis Fakultas Syariah dan Hukum. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2007.

Tim Penyusun KADIN, Butir-butir Pemikiran Perdagangan Indonesia 2009-2014.

Jakarta: Kamar Dagang dan Industri, 2010.

Todaro, Michael P. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga, 1998.