kontrak 3.doc

49
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. P (46TH ) DENGAN CA MAMMAE DEXTRA DI RUMAH SAKIT CITRAMEDIKA OLEH: SELVI WULANSARI

Transcript of kontrak 3.doc

Page 1: kontrak 3.doc

LAPORAN PENDAHULUAN

DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. P (46TH )

DENGAN CA MAMMAE DEXTRA

DI RUMAH SAKIT CITRAMEDIKA

OLEH:

SELVI WULANSARI

Page 2: kontrak 3.doc

LAPORAN PENDAHULUAN

CA MAMMAE DEXTRA PADA NY. P ( 46 TH )

DI RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA

A. DEFINISI

Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.

Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun

jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005).

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus

tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara.

Jika benjolan kanker tidak terkontrol, sel-sel kanker bias bermestastase pada bagian-

bagian tubuh lain. Metastase bias terjadi pada kelenjar getah bening ketiak ataupun

diatas tulang belikat. Seain itu sel-sel kanker bias bersarang di tulang, paru-paru, hati,

kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005)

Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel

kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit

payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.

Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak

maupun jaringan ikat pada payudara. (Medicastore, 2011)

Ca mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya onkogen yang

menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan payudara (Karsono, 2006).

Carsinoma mammae atau kanker payudara adalah neoplasma ganas dengan

pertumbuhan jaringan mammae abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya,

tumbuh infiltrasi dan destruktif dapat bermetastase ( Soeharto Resko Prodjo, 1995).

Page 3: kontrak 3.doc

Kanker payudara adalah terjadinya gangguan pertumbuhan yang ganas yang

terjadi pada jaringan payudara. Kanker biasanya terdiri dari gumpalan yang keras dan

kenyal tanpa adanya batas. Mungkin adanya garis asimetris antara kedua

payudara.Bila kanker sudah berkembang, tanda-tanda akan lebih nyata sepeti jaringan

menjadi merah,borok,membengkak dan kanker terlihat dengan jelas.

B. ETIOLOGI

Etiologi dari kanker payudara belum diketahui secara spesifik, namun ada faktor

resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara.

1. Usia

Penyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan berusia diatas 50 tahun

dan jarang terjadi pada perempuan sebelum menopause. Hampir 80% pada

diagnosis awal kasus penyebaran sel kanker payudara terjadi pada perempuan di

atas usia 50 tahun atau lebih, menurut the American Cancer Society (ACS)

2. Riwayat Keluarga

Memiliki ibu atau saudara permpuan yg terkena kanker payudara atau

kanker indung telur dapat meningatkan resiko. Risiko akan lebih tinggi ketika

kanker payudara dialami anggota keluarga langsung (ibu, saudara perempuan,

maupun anak perempuan), apalagi jika kanker tersebut menyerang saat mereka di

bawah usia 50 tahun.

3. Terbukti positif terkait dengan mutasi gen BRCA 1 atau BRCA 2

Kondisi ini secara signifikan meningkatkan peluang perempuan atau pria

terkena kanker payudara. Bagi perempuan yang mengidap gen ini, mempunyai

80% peluang terserang kanker payudara, menurut ACS. Penelitian terbaru, telah

ditemukan gen lainnya dan mutasi gen yang mungkin berhubungan dengan kanker

Page 4: kontrak 3.doc

payudara. Beberapa penelitian telah menunjukkan hampir 200 mutasi gen yang

bisa menyebabkan kanker payudara.

4. Riwayat Kesehatan Sebelumnya mengenai kondisi payudara

Hal ini termasuk divonis kanker payudara atau terkena proliferative breast

disease (PBD). Kendati diketahui kondisinya jinak, PBD juga beresiko cukup

tinggi berkembang menjadi kanker payudara. Dan lagi, setelah menjalani biopsi

sebelumnya untuk mengangkat tumor mencurigakan yang ternyata jinak, bisa juga

meningkatkan sedikit risiko kanker payudara.

5. Keturunan Yahudi Ashkenazi

Populasi ini memiliki cukup banyak keturunan yang terkena kanker payudara.

6. Ras

Kanker payudara lebih umum terjadi pada perempuan berkulit putih,

ketimbang ras lainnya, seperti Latin, Asia, atau Afro-american.

7. Terkena Radiasi Pada Dada

Untuk pasien yg dirawat untuk mengatasi Hodgkin’s lymphoma dengan

radiasi pada bagian dada sebelum usia 30 tahun, peluang untuk berkembang

menjadi kanker payudara juga besar ketimbang perempuan yang tidak menjalani

perawatan ini.

8. Penggunaan Hormon

Terapi Sulih Hormon (umumnya dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala

menapouse) atau eksposur lain terhadap estrogen atau progesteron meningkatkan

risiko pada perempuan. Tipe kanker payudara tertentu bisa berkembang akibat

pemakaian hormon tersebut. Risiko tergantung dari masa panjangnya pemakaian

hormon. Semakin lama pemakaian, risiko semakin tinggi.

Page 5: kontrak 3.doc

9. Kepadatan Payudara

Perempuan yang kandungan lemak dalam tubuhnya sedikit, payudaranya

padat, ternyata bisa meningkatkan npeluang terkena kanker payudara. Payudara

cenderung lebih padat seiring pertambahan usia.

10. Riwayat Kesehatan Reproduksi

Perempuan yg melahirkan anak dibawah usia 30 tahun mempunyai

mempunyai risiko lebih rendah mengalami kanker payudara dibandingkan

perempuan yang melahirkan anak setelah 30 tahun atau tidak memiliki anak sama

sekali.

11. Riwayat Haid

Perempuan yg pertama kali mengalami haid lebih awal (sebelum usia 12

tahun) atau mengalami menopouse setelah usia 55 tahun memiliki tingkat risiko

kanker payudara yang tinggi.

12. Terpapar Oleh DES (diethylstilbestrol)

Estrogen sintesis sudah diberikan sejak 1940an hingga awal 1970an untuk

perempuan hamil. Sayangnya, DES dipercaya dapat meningkatkan risiko kanker

secara perlahan. Selama bertahun – tahun, DES bisa mengakibatkan kanker

vagina (jarang terjadi) atau kanker serviks. Penelitian baru menunjukkan bahwa

anak perempuan terpapar DES selama dalam kandungan juga berisiko tinggi

terkena kanker payudara.

13. Obesitas Setelah Menopause

Permpuan yg berat badannya melonjak secara signifikan memliki estrogen

lebih banyak dalam tubuhnya, karena beberapa hormon terbuat dari jaringan

lemak. Ketika jumlah estrogen melonjak, risiko kanker payudara juga meningkat.

Page 6: kontrak 3.doc

14. Diet

Beberapa penelitian besar telah menunjukkan perempuan yg menjalani

diet rendah lemak berisiko rendah mengalami kanker payudara. Diet ini juga

dianjurkan pada penderita kanker yang bisa sembuh. Sebab, perempuan yg hobi

mengonsumsi makanan yang kaya lemak, sel kankernya bisa tumbuh kembali.

15. Malas Bergerak

Perempuan yg secara fisik tidak aktif, mempunyai risiko tinggi terkena

kanker payudara. Hal ini dapat terjadi karena gaya hidup tidak aktif bergerak bisa

berujung pada obesitas, yang juga merupakan faktor risiko  terkena kanker

payudara.

16. Konsumsi Alkohol

Beberapa penelitian telah menyimpulkan, bahwa semakin banyak alkohol

yg dikonsumsi perempuan, risiko terkena kanker payudara lebih besar. Analisis

dari penelitian menyarankan agar membatasi asupan alkohol perhari (min 2 gelas)

sehingga dapat mengurangi risioko kanker payudara sebanyak 21%. Risiko akibat

konsumsi alkohol ini terjadi karena alkohol bisa meningkatkan jumlah hormon.

17. Merokok

Merokok secara signifikan meningkatkan risiko berkembangnya penyaki

ini, terutama bagi perempuan yg memiliki riwayat keluarga mengidap kanker

payudara.

Page 7: kontrak 3.doc

C. PATOFISIOLOGI

Page 8: kontrak 3.doc

D. MANEFESTASI KLINIS CA MAMMAE

Gejala  umum Ca mamae adalah :

1. Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara

2. Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai

timbul pembengkakan

3.  Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu,

mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada payudara

4.  Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas

5.  Ada cairan yang keluar dari puting susu

6.  Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi dan

terjadi retraksi

7.  Ada rasa sakit

8.  Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium darah

meningkat

9.  Ada pembengkakan didaerah lengan

10.  Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.

11.  Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.

12.  Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah diobati,

serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam.

13.  Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).

14.  Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.

15.  Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain

E. TAHAPAN TUMOR

Pentahapan mencangkup mengklasifikasikan kanker payudara berdasarkan pada

keluasan penyakit. Pentahapan segala bentuk kanker sangat penting karena hal ini

dapat membantu tim perawatan kesehatan merekomendasikan pengobatan terbaik

yang ada, memberikan prognosis, dan beberapa pemeriksaan darah dan prosedur

diagnostik dilakukan dalam petahapan penyakit. Pemeriksaaan dan prosedur ini

mencankup rontgen dada, pemindaian tulang, dan fungsi hepar, pentahapan klinik

Page 9: kontrak 3.doc

yang paling banyak digunakan untuk kanker payudara adalah sistem klasifikasi TNM

yang mengevaluasi ukuran tumor, jumlah nodus limfe yang terkena, dan bukti adanya

metastasis yang jauh.

Tumor primer (T) :

1. Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukan

2. T0 : Tidak terbukti adanya tumor primer

3. Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor

4. T1 :Tumor <>

a.  T1a : Tumor <>

b.  T1b :Tumor 0,5 – 1 cm

c.   T1c :Tumor 1 – 2 cm

5. T2 :Tumor 2 – 5 cm

6. T3 : Tumor diatas 5 cm

7. T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax

atau kulit :

a.  T4a : Melekat pada dinding dada

b.  T4b : Edema kulit, ulkus, peau d’orange

c.   T4c : T4a dan T4b

d.  T4d : Mastitis karsinomatosis

Nodus limfe regional (N) :

1.    Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan

2.    N0 : Tidak teraba kelenjar axila

3.    N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak melekat

4.    N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang melekat satu sama lain atau

melekat pada jaringan sekitarnya

Page 10: kontrak 3.doc

5.    N3 : Terdapat kelenjar mamaria interna homolateral

Metastas jauh (M) :

1. Mx : Metastase jauh tidak dapat ditentukan

2. M0 : Tidak ada metastase jauh

3. M1 : Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula

F. STADIUM CA MAMMAE

1. Stadium I

Tumor yang berdiameter kurang 2 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan

tanpa penyebaran jauh. Tumor terbatas pada payudara dan tidak terfiksasi pada kulit dan

otot pektoralis.

2. Stadum II

Terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Tumor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan

tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang 5 cm tanpa

keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.

Page 11: kontrak 3.doc

b. Tumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan

tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm tanpa keterlibatan

limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.

3. Stadium III

Tebagi menjadi 3 yaitu:

a. Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) tanpa

penyebaran jauh.

Page 12: kontrak 3.doc

b. Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan

terdapat penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula dengan keterlibatan

limfonodus (LN) supraklavikula atau metastasis ke infraklavikula atau

menginfiltrasi / menyebar ke kulit atau dinding toraks atau tumor dengan edema

pada tangan.

Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa

juga luka bernanah di payudara. Didiagnosis sebagai Inflamatory Breast Cancer.

Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar ke pembuluh getah bening di ketiak

dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh

Page 13: kontrak 3.doc

c. Ukuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfe

infraklavikular ipsilateral, atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis

kelenjar limfe mammaria interna dan metastase kelenjar limfe aksilar, atau

metastasis kelenjar limfe supraklavikular ipsilateral

4. Stadium IV

Tumor yang mengalami metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liver atau tulang rusuk.

Page 14: kontrak 3.doc

Status penampilan (performance status) kanker menurut WHO (1979) :

1. 0 : Baik, dapat bekerja normal.

2. 1 : Cukup, tidak dapat bekerja berat namun bekerja ringan bisa.

3. 2 : Lemah, tidak dapat bekerja namun dapat berjalan dan merawat diri sendiri 50% dari

waktu sadar.

4. 3 : Jelek, tidak dapat berjalan, dapat bangun dan merawat diri sendiri, perlu tiduran lebih

50% dari waktu sadar.

5. 4 : Jelek sekali, tidak dapat bangun dan tidak dapat merawat diri sendiri, hanya tiduran

saja.

G. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK CA MAMMAE

a.  Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED, Test fal marker

(CEA) dalam serum/plasma, Pemeriksaan sitologis

b. Test diagnostik lain:

Non invasive: Mamografi, Ro thorak, USG, MRI, PET

 Invasif : Biopsi, Aspirasi biopsy (FNAB), True cut / Care biopsy, Incisi

biopsy, Eksisi biopsy

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :

1.     Pemeriksaan payudara sendiri

2.     Pemeriksaan payudara secara klinis

3.     Pemeriksaan manografi

4.     Biopsi aspirasi

5.     True cut

6.     Biopsi terbuka

Page 15: kontrak 3.doc

7.     USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada, therapy medis,

pembedahan, terapi radiasi dan kemoterapi.

H. KOMPLIKASI

Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang

dan hati.

Selain itu Komplikasi Ca Mammae yaitu:

a.      metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh darahkapiler

( penyebaran limfogen dan hematogen0, penyebarab hematogen dan limfogen dapat

mengenai hati, paru, tulang, sum-sum tulang ,otak ,syaraf.

b.      gangguan neuro varkuler

c.      Faktor patologi

d.      Fibrosis payudara

e.      kematian

Page 16: kontrak 3.doc

I. PENATALAKSANAAN

1.     Pembedahan

a.  Mastectomy radikal yang dimodifikasi

Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot

pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun

otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.

b. Mastectomy total

Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot

pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot

dinding dada tidak diangkat.

c.  Lumpectomy/tumor

Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut

diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara

normal yang berada di sekitar tumor tersebut.

d. Wide excision/mastektomy parsial.

Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.

e. Ouadranectomy.

Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot

pectoralis mayor.

2.     Radiotherapy

Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula

merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di

sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot

pectoralis, radang tenggorokan.

Page 17: kontrak 3.doc

3.     Chemotherapy

Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran

darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan,

kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.

4.     Manipulasi hormonal.

Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah

bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy.

Dapat juga digabung dengan therapi endokrin lainnya.

Page 18: kontrak 3.doc

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. P (46TH)

DENGAN CA MAMMAE DEXTRA

DI RUANG RAWAT INAP 2

RUMAH SAKIT CITRAMEDIKA

Pengkajian tanggal 1 juli 2014 jam 12.10 Tgl masuk: 1 juli 2014 jam 11.00

A. Identitas Pasien

Nama : Ny. P

Alamat :Gatak seduri Balong bendo

Umur : 46 tahun

No. RM : 069570

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : -

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pengkajian didapat dari : Pasien, keluarga, dan RM

Datang dari/dengan : Poli / kursi roda

Diagnosa medis : Ca Mammae D

B. Riwayat Penyakit

1. Keluhan utama

Nyeri pada benjolan di payudara sebelah kanan

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien datang di POLI RS Citra Medika Sidoarjo pada tanggal 1 juli 2014 jam 11.00 WIB

dengan keluhan terdapat benjolan di payudara sebelah kanan dan terasa nyeri, sudah di

operasi pada tanggal 13 juni 2014, dan sudah di lakukan pemeriksaan PA dengan hasil

“BENIGN MESENCHYMAL TUMOR KESAN DARI VASCULAR”dan dari Poli

Bedah sudah di rencanakan operasi oleh dr. Widhy Sp.BU, secara elektif, pasien mulai

Page 19: kontrak 3.doc

puasa dari jam 08.00 Hasil pemeriksaan juga menunjukkan TD : 130/90 Mmhg, nadi 90

kali/menit, RR 21 kali/menit,dan suhu 360C. Theraphy elektif dari dr. Widhy Sp.BU : RL

20 tpm dan profilaksisnya Ceftri 1 gr, sebelum ke OK.

Thraphy dari dr. Beny Sp.An : Ondancentron 8mg dan ranitidine sebelum ke OK.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Keluarga mengatakan bahwa klien pernah rawat inap dengan penyakit yang sama, dan

sempat di operasi pada tanggal 13 juni 2014, Klien mengatakan bahwa klien tidak

memiliki alergi baik terhadap makanan atau minuman.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit yang

sama dengan klien. Keluarga juga tidak memiliki penyakit menular atau penyakit

keturunan seperti Hipertensi, Diabetes mellitus, Asma, dan lain-lain.

C. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum

Kesadaran: Composmentis, GCS : 4-5-6

Vital Sign :

TD : 130/90 Mmhg, nadi 90 kali/menit, RR 21 kali/menit,dan suhu 360C

Kepala

Bentuk kepala : simetris, tidak ada ketombe/tidak ada kotoran pada kulitkepala, tidak ada

luka pada kepala, pertumbuhan rambut merata, tidak ada lesi.

Kulit

Warna kulit sawo matang,turgor kulit normal, tidak ada lesi, tidak ada oedema,tidak ada

peradangan, CRT 2 detik, tidak tampak sianosis, akral hangat kering merah

Pengelihatan

Bola mata simetris, Pergerakan bola mata normal,refleks pupil terhadap cahaya normal,

pupil 3/3 isokor, Korneabening ,Konjungtiva merah muda tidak anemis, sclera putih,

tidak ada ikterik,ketajaman pengelihatan normal.

Page 20: kontrak 3.doc

Penciuman / Hidung

Bentuk simetris, fungsi penciuman baik, tiak ada peradangan, tidak ada polip.

Pendengaran / Telinga

Bentuk daun telinga simetris, letaknya simetris, tidak ada peradangan ,fungsi

pendengaran baik, tidak ada serumen (bersih).

Mulut

Bibir warnanya merah muda, lembab, tidak pecah – pecah, Gigi bersih, tonsil tidak ada

peradangan, Lidah tidak kotor,Fungsi pengecapan baik, Mucosa mulut lembab, tidak ada

stomatitis.

Leher

Tidak ada benjolan/massa, tidak ada kekakuan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada

pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada gangguan bicara.

Dada / Pernafasan

Bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada simetris, ronchi (-/-), weezhing (-/-), ada

nyeri tekan pada daerah dada, ada bekas operasi di dada sebelah kanan, suara jantung

S1,S2 tunggal.

Abdoment

Bentuk simetris datar, tidak ada nyeri tekan pada epigastrik, tidak ada peningkatan

peristaltic usus, tidak ada nyeri tekan pada daerah suprapubik, tidak ada odema.

Sistem Reproduksi

Tidak ada radang pada genitalia eksterna , tidak ada lesi,siklus menstruasi teratur tidak

ada pengeluaran cairan atau keputihan.

Ekstermitas Atas / Bawah

Page 21: kontrak 3.doc

Turgor kulit cukup, gerakan normal, tidak ada gangguan pada ekstermitas atas dan

bawah. Tonus otot normal 5 5

5 5

D. Pemeriksaan Penunjang

Telah dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil:

Jenis Pemeriksaan Nilai Normal SatuanHasil

Tgl 01 -07-2014

Hematologi:

waktu perdarahan

waktu pembekuan

Darah Lengkap:

Hemoglobin

Hematokrit

Leukosit

Trombosit

Eritrosit

RDW-CV

MPV

MCV

MCH

MCHC

Lymfosit

MID

Gran %

Lymp#

MID#

Gran#

1 – 3

6 – 10

12.0-15.0

37-43

4-10

150-440

4.0-5.0

11.5-14.5

7.2-11.1

80-100

26-34

32-36

20-40

0-14

50-70

1-44

0-1.5

1.8-7.7

menit

menit

g/dl

%

Ribu/uL

Ribu/uL

juta/uL

%

fL

fL

pg

%

%

%

%

Ribu/uL

Ribu/uL

Ribu/uL

2.00

9.00

11.7

36.8

4.8

350

4.24

12.9

6.7

86.7

27.6

31.8

32.6

10.8

57

1.60

0.5

3

Page 22: kontrak 3.doc

Tgl 07-06-2014

Fungsi Ginjal

UREA

Kreatinin

Fungsi Hati

SGOT

SGPT

Gula Darah

Gula darah acak

S: 10-50 mg/U30-

34d/24-h

0.6-1.3

Sampai 41

Sampai 42

70-105

Mgr/dl

Mg/dl

U/L

U/L

Mg/dl

33.11

1.15

19.64

16.36

90

Thorax foto dalam batas normal

Hasil pemeriksaan PATOLOGI ANATOMI & SITOLOGI

Kesimpulan : Nodul Mammae Dextra QMA, FNAB

BENIGN MESENCHYMAL TUMOR KESAN DARI VASCULAR

E. Penatalaksanaan atau Terapi

1. Infus RL 20tpm

2. Injeksi ceftriaxone 1g

3. Injeksi ondancentron 8mg

4. Injeksi anitid 1 ampul

Page 23: kontrak 3.doc

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1. DS:

Klien mengeluh nyeri pada

benjolan di payudara

sebelah kanan

DO:

a. Klien

b. Wajah terlihat masam

c. Akral hangat

d. Nadi 90 x/mnt, RR 21

x/mnt, suhu 360C

Sel/jaringan

Tumbuh tidak normal

Benjolan payudara

nyeri

Gangguan rasa nyaman

nyeri

DS: pasien selalu

menyakan tindakan apa

saja saat di operasi

DO:

a. Wajah pasien tampak

musam

b. pasien tampak cemas

Kurangnya pengetahuan

Cemas

Ansietas

DIAGNOSA:

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya benjolan payudara

2. Ansietas berhubngan dengan kurangnya pengetahuan tentang tindakan pembedahan

Page 24: kontrak 3.doc

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa/masalah

kolaborasiTujuan & Kriteria hasil Intervensi

Gangguan rasa

nyaman nyeri

berhubungan dengan

adanya penekanan

massa tumor

Tujuan : Setelah dilakukan

asuhan keperawatan selama

1x24 jam, rasa nyeri pada

pasien akan berkurang

Kriteria Hasil:

1) Px mengatakan rasa

nyeri/tak nyaman

berkurang.

2) Px dapat mengenali

faktor-faktor yg

mempengaruhi nyeri

3) TTV dalam batas normal

1) Kaji respon klien terhadap

nyeri saat perawatan luka dan

saat istirahat.

2) Ajarkan tehnik relaksasi

dengan nafas dalam

3) Ajarkan pasien tehnik distraksi

dengan mengalihkan perhatian

pasien atas rasa nyeri

4) Observasi TTV

5) Kolaborasi dengan tim medis

dalam pemberian obat

6) Jelaskan semua prosedur pada

klien & sediakan waktu utk

persiapan.

7) Catat respon klien terhadap

medikasi dan pengobatan

nonfarmakologik

Page 25: kontrak 3.doc

Ansietas berhubungan

dengan kurangnya

pengetahuan tindakan

bedah

Tujuan: setelah di lakukan

tindakan keperawatan,

pasien dapat mengatasi rasa

cemasnya

Kriteria Hasil:

1) Pasien tampak relax

2) Wajah pasien tidak

tampak tegang

i. Kaji dan dokumentasikan

tingkat kecemasan pasien.

R : memudahkan intervensi.

ii. Kaji mekanisme koping yang

digunakan pasien untuk

mengatasi ansietas di masa

lalu.

R : mempertahankan

mekanisme koping adaftif,

meningkatkan kemampuan

mengontrol ansietas.

iii. Lakukan pendekatan dan

berikan motivasi kepada pasien

untuk mengungkapkan pikiran

dan perasaan.

R : pendekatan dan motivasi

membantu pasien untuk

mengeksternalisasikan

kecemasan yang dirasakan.

iv. Bantu jelaskan kepada pasien

tentang tindakan pembedahan

R: Menambah pengetahuan

pasien tentang tindakan

pembedahan

Page 26: kontrak 3.doc

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

1 juli 2014

Jam Tindakan keperawatan Paraf

12.10

12.10

12.15

12.17

12.19

12.20

12.25

12.28

12.30

Handover dengan Nurs Nella dari POLI

Handover dengan pasien, K/u cukup akral HKM, inf. lancar, pusing (-)

mual (-), muntah (-), Gcs 4-5-6, Nyeri benjolan di payudara sebelah kanan

(+), Pasien tampak cemas (+) Wajah terlihat masam(+).

Mengobservasi VS:

TD: 130/90 S: 360C

N: 90x/mnt RR: 21x /mnt

Keluhan : nyeri pada benjolan di payudara sebelah kanan(DX 1)d

Mengkaji skala nyeri dan menjelaskan penyebab nyeri (skala nyeri 4)

Mengajarkan klien untuk relaksasi dengan nafas dalam

Memberikan posisi nyaman

Menciptakan lingkungan yang nyaman dengan pendingin AC

Mengorintasikan ruangan, bell perawat, dan nurs station.

Menganjurkan pasien untuk tetap berpuasa karna akan di lakukan

tindakan operasi

Telfon dr. Widhy Sp.B, megkonfirmasi untuk rencana operasi dan

profilaksis

Advis: “iya rencana operasi jam 15.00,profilaksis tetap sesuai dari poli.

siapkan WB 2kolf, di titipkan dulu di PMI”

Telfon dr. Beny Sp.An, konfirmasiuntuk rencana operasi jam 15.00 dan

profilaksis dari poli.

Advis : “iya profilaksis sesuai dari poli”

Menyampaikan ulang jadwal operasi : Pasien tampak cemas karena waktu

operasi semakin dekat

Page 27: kontrak 3.doc

12.35

12.45

12.48

12.50

13.00

13.15

14.00

Motivasi paien untuk tetap rileks dan berdoa

Menjelaskan terapi injeksi ceftri yang akan dilakukan skintes dulu

Melakukan skintest Ceftriaxon (IC)

Mengambil sampling darah untuk cek Goldar dan sampling ke PMI yang

sebelumnya sudah disampaikan ke pasien untuk persiapan operasi

Melihat hasil skintest (tidak alergi)

Mengambil hasil goldar, hasilnya : B reshus positif

Telfon PMI , dengan ibu sari, pesan darah WB goldar B reshus positif , 2

kolf dan ditipkan.

Melakukan krosmet ke PMI yg di antar oleh driver.

Mendaftarkan pasien ke Kamar Operasi

EVALUASI

S : Px mengatakan nyeri pada benjolan di payudara sebelah kanan

O : , K/u cukup akral HKM, inf. lancar, pusing (-) mual (-), muntah (-),

Gcs 4-5-6, Nyeri benjolan di payudara sebelah kanan (+), Pasien tampak

cemas (+) Wajah terlihat masam(+).

Mengobservasi VS:

TD: 130/90 S: 360C

N: 90x/mnt RR: 21x /mnt

Ma/mi: Puasa Bak: 1x

Bab: -

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

dx 1,(no.1,2,3,4,5,6,7,)& dx 2 (no. 1,2,3)

Note :

Obs VS + K/u px

Rencana Operasi jam 15.00, profilaksis Ceftri 1gr, ondancentron

8mg, ranitidine 1ampul.

Pemesanan darah WB 2 kolf , goldar B reshus positif, sudah di

titipkan dan di krosmet di PMI

Page 28: kontrak 3.doc

Pasien MMT jam 08.00

2 juli 2014

Jam Tindakan keperawatan Paraf

06.45

07.30

08.00

08.05

08.10

08.14

10.10

10.15

10.20

10.35

Handover dengan Nurs pagi, “pasien post op mendapatkan teraphy inf

RL: D5 2:2, ceftri 2x1, crome 3x1amp (drip), ketorolac 3x30mg, DL post

operasi belum lapor, drain vacuum, drain atas 100cc, dran bawah 100cc,

WB di PMI kota belum di ambil”

Handover dengan pasien, K/u cukup akral HKM, inf. lancar, pusing (+)

mual (-), muntah (-), Gcs 4-5-6, Nyeri luka post op(+) skala 5,terbalut

ferban di dada, tidak merembes, drain (+), drain vacuum (+)

Mengobservasi VS:

TD: 130/80 S: 36,70C

N: 106x/mnt RR: 21x /mnt

Keluhan : nyeri luka post op skala 5

Mengganti cairan infuse RL500cc

Mengkaji skala nyeri dan menjelaskan penyebab nyeri (skala nyeri 5)

Mengajarkan klien untuk relaksasi dengan nafas dalam

Memberikan posisi nyaman

Memberikan injeksi Ceftri 1gr

Telfon dr. Beny Sp.AnLapor DL post operasi HB: 10.9, HCT :34.0,

Leukosit 12.6, Trombosit 329

Advis: Tidak perlu dilakukan tranfusi

Telfon dr. Widhy Sp.B lapor hasil dran pagi ini dan DL post operasi dan

keadaan umum pasien + VS

Advis: boleh Mss,siang diit BH, sore BK, Posisi ½ duduk, teraphy tetap,

tidak perlu tranfusi.

Motivasi pasien untuk minum sedikit- sedikit.

Telfon PMI, dengan Bpk. Slamet konfirmasi untuk pembatalan

Page 29: kontrak 3.doc

12.00

12.03

12.08

13.45

14.00

pemesanan WB.

Mengobservasi VS:

TD: 120/80 S: 36,30C

N: 100x/mnt RR: 21x /mnt

Keluhan: Nyeri pada luka post operasi

Memberikan ijeksi trolac 30mg (IV),dan injeksi Crome (Drip)

Mengkaji skala nyeri dan menjelaskan penyebab nyeri (skala nyeri 4)

Mengajarkan klien untuk relaksasi dengan nafas dalam

Memberikan posisi nyaman

Mengantar dr. Widhy Sp.B visit eke pasien, advis siang diit BH, sore BK,

Posisi ½ duduk, teraphy tetap, drain vacuum.

Mengganti infuse D5 500cc

EVALUASI

S : Px mengatakan nyeri pada luka post operasi

O : K/u cukup akral HKM, inf. lancar, pusing (+) mual (-), muntah (-),

Gcs 4-5-6, Nyeri luka post op(+) skala 4,terbalut ferban di dada, tidak

merembes, drain (+), drain vacuum (+)

TD: 120/80- 130/80 S: 36,7 – 36,30C

N: 100-106 x/mnt RR: 21x /mnt

Ma: - Bak: 1x

Mi :1 gelas Bab: -

A : Masalah teratasi sebagian

Timbul diagnose baru:

3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan luka operasi.

Ditandai dengan :

DS :Klien mengeluh nyeri pada daerah sekitar operasi.

DO : Adanya balutan pada luka operasi, drainase(+), drain kemerahan

Tujuan : Tidak terjadi infeksi.

Page 30: kontrak 3.doc

Kriteria Hasil : Tidak ada tanda – tanda infeksi, luka dapat sembuh

dengan sempurna.

P : Lanjutkan intervensi

dx 1,(no.1,2,3,4,5,6,7,)& dx 2 (no. 1,2,3)

dan intervensi :

1) Kaji adanya tanda – tanda infeksi.

Rasional : Untuk mengetahui secara dini adanya tanda – tanda infeksi

sehingga dapat segera diberikan tindakan yang tepat.

2) Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.

Rasional : Menghindari resiko penyebaran kuman penyebab infeksi.

3) Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptik.

Rasional : Untuk menghindari kontaminasi dengan kuman penyebab

infeksi.

4) Penatalaksanaan pemberian antibiotik.

Rasional : Menghambat perkembangan kuman sehingga tidak terjadi

proses infeksi.

Note :

Obs VS + K/u px

Drain tetap vacuum

Sore diit BK

Page 31: kontrak 3.doc

3 juli 2014

Jam Tindakan keperawatan Paraf

21.00

21.20

24.00

24.05

24.10

02.00

04.00

04.05

05.00

05.15

Handover dengan Nurs sore, “drain tetap vacuum, observasi produksi

drain Makan 2 ½ P, Minum 600, BAK : 7 kali, BAB:1kali, ganti infuse +

1500”

Handover dengan pasien, K/u cukup akral HKM, inf. lancar, pusing (-)

mual (-), muntah (-), Gcs 4-5-6, Nyeri luka post op(+) skala 3,terbalut

ferban di dada, tidak merembes, drain (+), drain vacuum (+)

Mengobservasi VS:

TD: 120/80 S: 360C

N: 96x/mnt RR: 20x /mnt

Keluhan : nyeri luka post op skala 3

Mengkaji skala nyeri dan menjelaskan penyebab nyeri

Mengajarkan klien untuk relaksasi dengan nafas dalam

Memberikan posisi nyaman

Menganjurkan pasien untuk istirahat

Mengganti cairan infuse RL500cc

Mengobservasi VS:

TD: 120/80 S: 36,30C

N: 90x/mnt RR: 21x /mnt

Keluhan: Nyeri pada luka post operasi

Memberikan ijeksi trolac 30mg (IV),dan injeksi Crome (Drip)

Mengkaji skala nyeri dan menjelaskan penyebab nyeri (skala nyeri 3)

Mengajarkan klien untuk relaksasi dengan nafas dalam

Memberikan posisi nyaman

Membuang drain:

Drain atas : 80cc

Page 32: kontrak 3.doc

05.30

06.45

Drain bawah: 75cc

Mengganti vacuum drain dengan yg baru

Membagi washen

Sisa infuse 300

EVALUASI

S : Px mengatakan nyeri pada luka post operasi

O : K/u cukup akral HKM, inf. lancar, pusing (-) mual (-), muntah (-), Gcs

4-5-6, Nyeri luka post op(+) skala 3,terbalut ferban di dada, tidak

merembes, drain (+), drain vacuum (+)

TD: 120/80- 120/80 S: 36 – 36,30C

N: 90-96 x/mnt RR: 21x /mnt

Ma: - Bak: 4x

Mi :1gelas Bab: -

Fluid balance:

Inf : 1700cc Bak: 2200

Ma/mi: 1300cc Bab: 200

Wm ; 350cc WL: 500

I : 3350cc O : 2900cc

FB: +450 /24jam

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

dx 1,(no.1,2,3,4,5,6,7,)& dx 3 (no 1,2,3,4)

Note :

Obs VS + K/u px

FB + 450/24 jam

Drain vacuum, drain lapor (-)

Page 33: kontrak 3.doc

4 juli 2015

Jam Tindakan keperawatan Paraf

13.45

14.15

15.20

16.00

16.05

17.00

18.00

20.00

20.30

20.45

Handover dengan Nurs pagi “drain tetap vacuum, observasi produksi

drain, drain sudah lapor, advisnya :” drain tetap vacuum, makan minum

bebas, teraphy ganti oral : Cipro tab 2x500mg, Natrium diclofenac

3x50mg, mefinal 2x500mg. tunggu saya visite malam ini”

Handover dengan pasien, K/u cukup akral HKM, inf. lancar, pusing (-)

mual (-), muntah (-), Gcs 4-5-6, Nyeri luka post op(+) skala2- 3,terbalut

ferban di dada, tidak merembes, drain (+), drain vacuum (+)

Membagi washen untuk seka

Mengobservasi VS:

TD: 120/70 S: 36.30C

N: 90x/mnt RR: 20x /mnt

Keluhan : nyeri luka post op skala 2-3

Mengkaji skala nyeri dan menjelaskan penyebab nyeri

Mengajarkan klien untuk relaksasi dengan nafas dalam

Memberikan posisi nyaman

Memberikan teraphy oral

Motivasi pasien untuk istirahat

Mengobservasi VS:

TD: 120/80 S: 36,30C

N: 88x/mnt RR: 21x /mnt

Keluhan: Nyeri pada luka post operasi

Mengantar dr. Widhy Sp.B visite, Advis: “Aff infuse, teraphy ganti oral,

Oral di lanjutkan, Besok pagi KRS, kontrol ke Poli rawat luka, tidak perlu

rawat luka, drain di bawa pulang”

Infus habis Meng affinfus

Page 34: kontrak 3.doc

21.00

Mengkaji skala nyeri dan menjelaskan penyebab nyeri (skala nyeri 2)

Mengajarkan klien untuk relaksasi dengan nafas dalam

Memberikan posisi nyaman

EVALUASI

S : Px mengatakan nyeri pada luka post operasi sudah jauh berkurang

O : K/u cukup akral HKM, inf (-), pusing (-) mual (-), muntah (-), Gcs 4-

5-6, Nyeri luka post op(+) skala 2,terbalut ferban di dada, tidak

merembes, drain (+), drain vacuum (+)

TD: 120/70- 120/80 S: 36,30C

N: 90-88 x/mnt RR:20- 21x /mnt

Ma:1P Bak: 4x

Mi :2gelas Bab: -

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

dx 1,(no.1,2,3,4,5,6,7,)&dx 3 (no 1,2,3,4)

Note :

Obs VS + K/u px

teraphy ganti oral, Oral di lanjutkan

Besok pagi KRS, kontrol ke Poli rawat luka, tidak perlu rawat

luka, drain di bawa pulang”

Page 35: kontrak 3.doc

5 juli 2014

Jam Tindakan keperawatan Paraf

06.45

07.25

08.00

08.50

09.00

09.05

09.10

09.30

09.40

Handover dengann Nurs Malam“drain tetap vacuum,drain atas 50cc,drain

bawah 40cc,Lapor(-),pagi ini rencana KRS,kontrol ke Poli rawat luka,

tidak perlu rawat luka, drain di bawa pulang, konfirmasi dr.Widhy Sp.B(-)

Handover dengan pasien, K/u cukup akral HKM, inf. (-), pusing (-) mual

(-), muntah (-), Gcs 4-5-6, Nyeri luka post op(+) skala2,terbalut ferban di

dada, tidak merembes, drain (+), drain vacuum (+)

Mengobservasi VS:

TD: 120/70 S: 360C

N: 80x/mnt RR: 20x /mnt

Keluhan : nyeri luka post op sudah berkurang banyak skala 2

Telfon dr. Widhy Sp.B Konfirmasi untuk R/ KRS, dan lapor produksi

drain, Advis : “ACC KRS, PO sesuai kemarin, tidak perlu rawat luka,

Kontrol ke poli rawat luka, drain di bawakan pulang, drain tetap vacuum.”

Meretur obat2an sisa yang ada dan menjelaskan kepada pasien bahwa

pagi ini pulang dan di mohon untuk menunggu proses administrasi

Mengkonfirmasi billing untuk chas kamar dan tindakan keperawatan

Mengisi resume keperawatan dan membuatkan surat Rawat inap.

Memberitahukan pasien untuk k bagian administrasi (TPPRI), setelah itu

keruangan perawat untuk mengabil obat

S: nyeri luka post op sudah berkurang banyak skala 2

O: K/u cukup akral HKM, inf. (-), pusing (-) mual (-), muntah (-), Gcs 4-

5-6, Nyeri luka post op(+) skala2,terbalut ferban di dada, tidak merembes,

drain (+), drain vacuum (+)

TD: 120/70 S: 360C

Page 36: kontrak 3.doc

N: 80x/mnt RR: 20x /mnt

A: masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan (Pasien KRS)