Kontra Memori Kasasi Ahmad

8
Alamat : Jl. Ade Irma Nasution, RT 05/01 Kelurahan Dalam, Kecamatan Taliwang-KSB Kode Pos 84355 Email : [email protected] Telp : (0372)-81848 Fax : (0372)-81848 KANT SYAHRUL Kepada Yth, Bapak Ketua Mah Jl.Merdeka Utara No Di Jakarta. Melalui : Yang Terhormat Ketua Pengadilan Jl. Dr.Cipto Di Sumbawa Sumb Pe Dengan Hormat, Yang bertandatanga Advokat/Penasehat AHMAD, S.Ag berk Ade Irma Nasution, Sumbawa Barat, :syahrulmustofa@ya dengan ini mengaju penuntut umum pad dalam perkara pida atas nama Terdakwa Kontra memori kasa diajukan oleh jaksa telah dengan tegas TOR ADVOKAT/PENGACA & KONSULTAN HUKUM (LAW OFFICE ) L MUSTOFA,S.H., M.H & ASSO Sumbawa, 18 hkamah Agung RI o.9-13, Jakarta Pusat n Negeri Sumbawa Besar bawa besar erihal : KONTRA MEMORI KASASI an dibawah ini adalah : SYAHRUL MUSTO Hukum, bertindak untuk dan atas nama kantor di Kantor Syahrul Mustofa, SH.MH & , No.55 Kelurahan Dalam, Kecamatan Taliw , NTB 84355, telefax (0372)-8 ahoo.com, untuk selanjutnya disebut TERMO ukan Kontra Memori Kasasi terhadap mem da kejaksaan negeri Sumbawa tertanggal 3 ana nomor 147/Pid.B/2011/PN.SBB; tertang a AHMAD, S.Ag. A. KEBERATAN FORMAL asi ini kami sampaikan sebagai keberatan a penuntut umum karena alasan formal unda melarang diajukan kasasi atas putusan BEBA 1 ARA OCIATES 8 Nopember 2011 OFA, S.H.,M.H, serta mewakili & Associates, Jl. wang, Kabupaten 81848, email OHON KASASI, mori kasasi jaksa 31 Oktober 2011 ggal 5 Juli 2011 atas kasasi yang ang-undang yang AS.

Transcript of Kontra Memori Kasasi Ahmad

Page 1: Kontra Memori Kasasi Ahmad

Alamat : Jl. Ade Irma Nasution,

RT 05/01 Kelurahan Dalam,

Kecamatan Taliwang-KSB Kode

Pos 84355 Email :

[email protected]

Telp : (0372)-81848

Fax : (0372)-81848

KANTOR ADVOKAT/PENGACARA

SYAHRUL

Kepada Yth,

Bapak Ketua Mahkamah Agung RI

Jl.Merdeka Utara No.9

Di Jakarta.

Melalui :

Yang Terhormat

Ketua Pengadilan Negeri

Jl. Dr.Cipto

Di Sumbawa Sumbawa besar

Perihal

Dengan Hormat,

Yang bertandatangan dibawah ini adalah :

Advokat/Penasehat Hukum

AHMAD, S.Ag berkantor di

Ade Irma Nasution, No.55 Kelurahan Dalam, Kecamatan Taliwang, Kabupaten

Sumbawa Barat, NTB 84355, telefax (0372)

:[email protected]

dengan ini mengajukan Kontra Memori

penuntut umum pada kejaksaan negeri

dalam perkara pidana nomor

atas nama Terdakwa

Kontra memori kasasi ini

diajukan oleh jaksa penuntut umum karena alasan formal undang

telah dengan tegas melarang diajukan kasasi atas putusan BEBAS.

KANTOR ADVOKAT/PENGACARA

& KONSULTAN HUKUM

(LAW OFFICE )

SYAHRUL MUSTOFA,S.H., M.H & ASSOCIATES

Sumbawa, 18 Nopember 2011

Bapak Ketua Mahkamah Agung RI

Jl.Merdeka Utara No.9-13, Jakarta Pusat

Ketua Pengadilan Negeri Sumbawa Besar

Sumbawa besar

Perihal : KONTRA MEMORI KASASI

Yang bertandatangan dibawah ini adalah : SYAHRUL MUSTOFA, S.H.,M.H

/Penasehat Hukum, bertindak untuk dan atas nama serta mewakili

berkantor di Kantor Syahrul Mustofa, SH.MH & Associates, Jl.

Ade Irma Nasution, No.55 Kelurahan Dalam, Kecamatan Taliwang, Kabupaten

Sumbawa Barat, NTB 84355, telefax (0372)-81848, email

:[email protected], untuk selanjutnya disebut TERMOHON KASASI,

dengan ini mengajukan Kontra Memori Kasasi terhadap memori kasasi jaksa

penuntut umum pada kejaksaan negeri Sumbawa tertanggal 31

dalam perkara pidana nomor 147/Pid.B/2011/PN.SBB; tertanggal

Terdakwa AHMAD, S.Ag.

A. KEBERATAN FORMAL

Kontra memori kasasi ini kami sampaikan sebagai keberatan atas kasasi yang

diajukan oleh jaksa penuntut umum karena alasan formal undang

telah dengan tegas melarang diajukan kasasi atas putusan BEBAS.

1

KANTOR ADVOKAT/PENGACARA

MUSTOFA,S.H., M.H & ASSOCIATES

Sumbawa, 18 Nopember 2011

SYAHRUL MUSTOFA, S.H.,M.H,

, bertindak untuk dan atas nama serta mewakili

SH.MH & Associates, Jl.

Ade Irma Nasution, No.55 Kelurahan Dalam, Kecamatan Taliwang, Kabupaten

81848, email

TERMOHON KASASI,

Kasasi terhadap memori kasasi jaksa

tertanggal 31 Oktober 2011

; tertanggal 5 Juli 2011

kami sampaikan sebagai keberatan atas kasasi yang

diajukan oleh jaksa penuntut umum karena alasan formal undang-undang yang

telah dengan tegas melarang diajukan kasasi atas putusan BEBAS.

Page 2: Kontra Memori Kasasi Ahmad

2

A.1 ALASAN UNDANG-UNDANG

A.1.1. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sumbawa Besar Pemeriksa Perkara

Pidana Nomor 147/Pid.B/2011/PN.SBB atas nama terdakwa AHMAD,

S.AG dengan jelas dan terang telah menjatuhkan putusan : “Menyatakan

bahwa Terdakwa AHMAD, S.Ag tidak terbukti secara sah dan

menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang

didakwakan atas dirinya”. Dan kemudian menyatakan “Membebaskan

Terdakwa oleh karena itu dari seluruh dakwaan (vrijspraak)”.

A.1.2. Bahwa menurut Pasal 244 KUHAPidana disebutkan “Terhadap putusan

perkara pidana yang diberikan pada tingkat terakhir oleh Pengadilan lain

selain daripada Mahkamah Agung, terdakwa atau penuntut umum dapat

mengajukan permintaan pemeriksaan kasasi kepada Mahkamah Agung

kecuali terhadap putusan bebas”. Didalam penjelasannya tidak ada

penjelasan lebih lanjut karena tertulis cukup jelas.

A.1.3. Dengan demikian, menurut ketentuan Pasal 244 KUHAP, Jaksa Penuntut

umum tidak memenuhi syaraf formal untuk dapat mengajukan

permintaan pemeriksaan kasasi kepada Mahkamah Agung atas perkara a

quo karena dalam perkara tersebut terdakwa AHMAD, S.Ag telah diputus

BEBAS oleh Pengadilan Negeri Sumbawa Besar.

A.1.4. Bahwa menurut KUHAP hanya ada satu jenis putusan “bebas” yaitu

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 191 (1), berbunyi “jika pengadilan

berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan disidang, kesalahan

terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti

secara sah dan menyakinkan, maka terdakwa diputus bebas”.

A.1.5. Bahwa putusan majelishakim yang membebaskan Terdakwa AHMAD,

S.Ag didasarkan atas pertimbangan majelis hakim yang secara tegas

menyatakan “tidak terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah

melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepadanya”.

Sehingga pengertian “bebas” sebagaimana yang dimaksud dalam

putusan majelis haki a quo tidak bias ditafsirkan lain selain pengertian

“bebas” sebagaimana dimaksud oleh Pasal 191 ayat 1 KUHAP.

A.1.6. Bahwa menurut KUHAP Khususnya Pasal 191 Ayat (1) KUHAP tidak

terdapat istilah “bebas murni” atau “bebas tidak murni”, sehingga kata

“bebas” sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 244 adalah sama

dengan kata “bebas” sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 191 Ayat

(1) KUHAP. Sehingga kami, TERMOHON KASASI dengan ini keberatan

Page 3: Kontra Memori Kasasi Ahmad

3

jika jaksa penuntut umum, sebagai PEMOHON KASASI mengajukan

permohonan kasasi yang jelas-jelas dilarang oleh undang-undang.

A.2. ALASAN YURISPRUDENSI

A.2.1. Bahwa jaksa penuntut umum sebagai PEMOHON KASASI dalam rangka

untuk bias menyimpangi dari ketentuan Pasal 244 KUHAP menggunakan

dasar Keputusan Menteri Kehakiman RI No.M.14-PW.07.03 Tahun 1983

tertanggal 10 Desember 1983 tentang Tambahan Pedoman Pelaksanaan

KUHAP, khususnya butir 19 mengenai putusan bebas dalam

hubungannya dengan banding dan kasasi (selanjutnya Keputusan

Menteri Kehakiman No.14-PW).

A.2.2. Bahwa kami TERMOHON KASASI, berpendapat permohonan dari

PEMOHON KASASI adalah permohonan yang bertentangan dengan tata

urutan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Karena menurut pendapat kami sebagai TERMOHON KASASI, berarti

Jaksa penuntut umum telah memohonkan untuk memenangkan (prevail)

peraturan yang lebih rendah yaitu Keputusan Mentri Kehakiman

No.M.14-PW atas peraturan yang lebih tingi, yaitu KUHAP. Karena

KUHAP adalah undang-undang sedangkan Keputusan Menteri

Kehakiman No.M.14-PW adalah peraturan dibawah undang-undang.

A.3. ALASAN KOMPETENSI

A.3.1. Bahwa permohonan kasasinya Jaksa Penuntut Umum yang memohon

kepada Mahkamah Agung untuk memeriksa kembali (review) putusan

“bebas” Pengadilan Negeri Sumbawa Besar, pada hakekatnya adalah

merupakan permohonan untuk melakukan peninjauan agar ketentuan

undang-undang (KUHAP) yang semula melarang dilakukan kasasi atas

putusan bebas, menjadi supaya dibolehkan untuk kasasi.

A.3.2. Bahwa keputusan Menteri Kehakiman No.M.14-PW adalah suatu

pedoman beracara pidana yang ada sebelum lahirnya Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah

Konstitusi. Bahwa Undang-Undang No.24 Tahun 2003 tentang

Mahkamah Konstitusi adalah Undang-undang yang merupakan amanat

dari UUD 1945, Khususnya Pasal 24c (Ayat 1) UUD 1945 yang berbunyi :

“Mahkamah Konstitusi mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang

putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap

Undang-Undang Dasar.....................”.

Page 4: Kontra Memori Kasasi Ahmad

4

A.3.5. Bahwa permohonan kasasi oleh Jaksa Penuntut umum atas putusan

bebas pada hakikatnya adalah merupakan permohonan untuk menguji

ketentuan undang-undang, khususnya Pasal 191 ayat 1 junto Pasal

244 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang hukum acara

pidana.

A.3.6 Bahwa sebagai TERMOHON KASASI berkeberatan karena alasan bahwa

Mahkamah Agung tidak mempunyai kompetensi untuk menguji

peraturan setingkat undang-undang.

Bahwa atas dasar alasan-alasan / argumentasi hukum tersebut diatas, maka

Jaksa penuntut umum sebagai PEMOHON KASASI tidak memenuhi persyaratan

formal untuk bisa mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung, oleh karenanya

TERMOHON KASASI mohon kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia c.q

Majelis Hakim Tingkat Kasasi Pemeriksa Perkara ini berkenan untuk

memutuskan “Menyatakan Permohonan Kasasi Jaksa Penuntut Umum

Tidak Dapat Diterima”.

B.TANGGAPAN ATAS MEMORI KASASI

Apabila Mahkamah Agung Republik Indonesia c.q Majelis Hakim Tingkat Kasasi

Pemeriksa Perkara ini berpendapat lain, maka kami akan mengajukan

tanggapan atas materi Memori Kasasi Jaksa Penuntut Umum sebagai berikut :

B.1. Bahwa pada prinsipnya, TERMOHON KASASI secara tegas menyatakan

tidak sependapat, keberatan, dan menolak seluruh Memori Kasasi Jaksa

penuntut Umum.

B.2 Bahwa Majelis Hakim Judex Factie yang telah memeriksa perkara di tingkat

pengadilan pertama dengan Nomor 147/Pid.B/2011/PN.SBB; tertanggal 5

Juli 2011 berserta seluruh pertimbangan hukumnya (selanjutnya mohon

disebut Majelis Hakim PN) yang telah memberikan putusan bebas kepada

Terdakwa AHMAD S.Ag ditinjau dari segi yuridis adalah putusan yang

dinilai oleh Majelis Hakim PN yang bersangkutan :

B.2.1 Tidak memenuhi Asas pembuktian menurut Undang-Undang

secara negatif. Artinya pembuktian yang diperoleh di persidangan,

tidak cukup membuktikan kesalahan Terdakwa dan hal-hal yang

terbukti diyakini oleh Majelis HakimPN sebagai bukan kesalahan

pidana.

B.2.2 Tidak memenuhi Asas batas minimun pembuktian, Artinya

kesalahan yang didakwakan kepada Terdakwa sama sekali tidak

terbukti, karena semua alat bukti yang diajukan di persidangan baik

Page 5: Kontra Memori Kasasi Ahmad

5

berupa keterangan saksi, keterangan ahli, surat dan petunjuk

maupun keterangan terdakwa, tidak dapat membuktikan kesalahan

yang didakwakannya. Berarti perbuatan yang didakwakan tidak

terbukti secara sah dan menyakinkan karena menurut penilaian

Majelis Hakim PN semua alat bukti yang diajukan tidak memadahi

sebagai BUKTI atas kesalahan terdakwa.

B.3 Bahwa dalam memori kasasi-nya pada hal.1 s.d. 3 Jaksa Penuntut Umum

sebagai PEMOHON KASASI berpendapat bahwa Majelis Hakim Pengadilan

Negeri Sumbawa Besar telah salah menerapkan hukum atau menerapkan

hukum tidak sebagaimana mestinya.

Bahwa kami, sebagai TERMOHON KASASI sangat keberatan dengan

pendapat dan alasan PEMOHON KASASI ; pertama bahwa dalam judic

factie para saksi (de charge) dalam pengadilan judic factie secara terang

dan jelas telah menerangkan bahwa mereka adalah anggota partai

demokrat dan pendukung terdakwa pada pemilu legislatif 2009

(konstituen), setiap 3 bulan sekali menerima uang reses dari terdakwa,

bahkan diluar jadwal reses pun para saksi terkadang menerima uang dari

terdakwa, uang dari terdakwa kepada para saksi adalah sebagai bentuk

tanggungjawab sekaligus komitmen terdakwa dengan pemilih (kosntituen)

karena pada pemilu 2009 Terdakwa berjanji akan menyisihkan sebagian

pendapatannya untuk konstituen. Para saksi menerangkan bahwa mereka

adalah anggota partai demokrat hingga sekarang, dan dalam pemilukada

2010 mereka tidak mentaati atau bersebrangan dengan keputusan partai

demokrat, yang dipimpin oleh Terdakwa. Pemberian uang itu sendiri

adalah sebagai tanda komitmen dan penghargaan terdakwa terhadap

konsetituen, para saksi maupun terdakwa secara terang dan jelas dalam

persidangan judic faktie menerangkan bahwa tidak ada kaitannya atau

maksud terdakwa untuk memberian uang Rp.20.000 dengan Pemilukada

2010 atau mempengaruhi/membujuk pilihan calon bupati dan wakil

bupati, para saksi juga mengaku tidak pernah dipaksa, ditekan dan atau

dibujuk untuk memilih pasangan calon tertentu. Para saksi menerangkan

pemberian uang dari Terdakwa sangat membantu menolong mereka dan

mengharapkan agar terdakwa untuk terus membantu para saksi

(memberikan uang).

Sayangnya memang pelaksanaan reses tanggal 17 april 2010 tersebut

bertepatan dengan Pemilukada 2010, dan dalam agenda reses Terdakwa

dan keterangan saksi Dedi Damhudi selaku moderator acara reses dan

saksi Dei ismalil (saksi ade cahrge) telah menegaskan pada acara

pertemuan reses, agar pemberian uang Rp.20.000/peserta reses untuk

tidak dihubungkan dengan pemilukada 2010, karena uang tersebut adalah

uang konsumsi dan transportasi peserta reses (uang saku/rokok).

Page 6: Kontra Memori Kasasi Ahmad

6

Terdakwa tidak pernah memiliki maksud maupun tujuan untuk mengajak

golput, atau memilih pasangan calon tertentu sehingga suara para saksi

menjadi tidak sah sebagaimana PEMOHON KASASI tuduhkan melanggar

pasal 117 ayat 2 UU No.32 tahun 2004. Melainkan adalah semata-mata,

dimaksudkan untuk menjalankan undang-undang, karena berdasarkan

undang-undang uang reses tersebut harus diberikan kepada peserta

reses.

TERMOHON KASASI berpendapat tidak ada yang salah dalam

pertimbangan majelis Hakim PN, dalam menerapkan pasal 117 ayat (2)

UU.No.32 Tahun 2004 karena dalam pertimbangannya Majelis Hakim PN

dari uraian fakta keterangan saksi-saksi dalam persidangan judic factie,

tidak melihat adanya keterkaitan antara pemberian uang reses oleh

Terdakwa selaku anggota DPRD kepada para saksi sebagai konstituen

dengan maksud agar para saksi tidak menggunakan hak pilihnya (golput)

atau agar para saksi memilih calon tertentu yang dikehendaki terdakwa.

Karena tidak ada keterangan para saksi yang menerangkan terdakwa

memberi arahan kepada para saksi agar dengan pemberian uang tersebut

para saksi memilih salah satu pasangan calon dalam Pilkada KSB yang

didukung oleh partai terdakwa yaitu paket LANJUTKAN. Dan dalam judic

factie Saksi Nanang Kosim tidak pernah dihadirkan PEMOHON KASASI

dalam persidangan.

Bahwa sehubungan dengan itu Majelis Hakim PN dalam pertimbangannya

(halaman 23) mengatakan bahwa Penuntut Umum tidak/belum dapat

membuktikan adanya keterkaitan antara kesengajaan terdakwa dalam

membagi-bagikan uang kepada para saksi dengan maksud (akibat) agar

para saksi tidak menggunakan hak pilihnya, atau supaya para saksi

memilih pasangan calon tertentu atau menggunakan hak pilihnya dengan

cara tertentu sehingga surat suaranya menjadi tidak sah.Bahwa apa yang

dipertimbangkan Majelis Hakim PN SBB tersebut, ternyata tidak memenuhi

harapan PEMOHON KASASI, sebab Majelis Hakim PN menilai bahwa unsur

tersebut tidak terbukti.

TERMOHON KASASI sangat keberatan dengan Memori Kasasi Jaksa

Penuntut Umum, karena alasan Memori kasasi tersebut sama sekali

BUKAN termasuk alasan permohonan kasasi yang dibenarkan menurut

Pasal 253 Ayat (1) KUHAP. Segala uraian PEMOHON KASASI untuk

mendukung alasannya, seperti tersebut di halaman 1 hingga 3 memori

kasasi, adalah uraian tentang bagaimana seharusnya Majelis Hakim PN

menilai suatu fakta, jadi bukan tentang “penerapan hukum”.

Bahwa judex factie tidak berkewajiban untuk menguraikan satu persatu

unsur delik, sebab satu unsur saja tidak terbukti maka gugurlah

Page 7: Kontra Memori Kasasi Ahmad

7

dakwaannya Jaksa Penuntut Umum. Bahwa sehubungan dengan itu

Majelis Hakim PN dalam pertimbangannya (halaman 23) mengatakan

bahwa Penuntut Umum tidak/belum dapat membuktikan. Oleh karena

salah satu unsur dakwaan tidak terpenuhi maka terdakwa dalam

pertimbangan Majelis Hakim PN SBB mengatakan bahwa terdakwa harus

dinyatakan tidak terbukti bersalah secara sah dan menyakinkan

melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya. Bahwa

dengan demikian tidak terdapat kesalahan Majelis Hakim PN SBB dalam

menerapkan hukum, karena yang dijalankan oleh Majelis Hakim PN SBB

adalah melakukan kewajibang hukum acara pidana, yaitu melakukan

penilaian atas unsur-unsur delik, yang kemudian diakhiri dengan

pendapatnya dimana pendapatnya mengatakan bahwa salah satu unsur

adalah “tidak terbukti”.

Kedua, alasan PEMOHON KASASI mengatakan bahwa Majelis Hakim

PN.SBB telah salah menerapkan hukum, “.....karena pasal 117 ayat (2) UU

No.32 tahun 2004 hanya memuat unsur yang mensyaratkan, cukup jika

semua unsur pasal tersebut dipenuhi tidak melihat hasil akhir atau akibat

yang ditimbulkan dari ajakan atau suruhan terdakwa...”. TERMOHON

KASASI menilai bahwa alasan tersebut tidaklah tepat, karena unsur-unsur

dalam pasal 117 ayat (2) adalah bersifat komulatif, atau dengan kata lain

seluruh unsurnya harus terpenuhi. Tidak cukup hanya dengan satu syarat

atau satu unsur yang hanya terpenuhi. Dan oleh karena, hanya unsur

“setiap orang” yang terbukti dalam judic factie, sedangkan unsur lainnya

tidak terbukti, maka pertimbangan Majelis hakim PN dalam putusannya

Nomor 147/Pid.B/2011/PN.SBB Tanggal 12 Oktober 2011 pada halaman

22 s.d. 25 adalah sudah tepat atau tidak ada kesalahan Majelis hakim PN

SBB dalam menerapkan/menetapkan peraturan hukum atas putusannya.

Dan oleh karena uang reses tersebut, telah diberikan Pemerintah Daerah

kepada Terdakwa, dan Terdakwa diberikan hak untuk memanfaatkannya

atau menggunakannya untuk kepentingan reses, maka uang tersebut

harus dikembalikan kepada Terdakwa untuk diberikan kepada konstituen

(para saksi ) adalah sudah tepat dan benar pertimbangan Majelis Hakim

PN SBB.

Ketiga, Bahwa TERMOHON KASASI sangat keberatan dengan MEMORI

KASASI Jaksa penuntut umum, karena alasan Memori kasasi sama sekali

BUKAN termasuk alasan permohonan kasasi yang dibenarkan menurut

Pasal 253 Ayat (1) KUHAP. Sebagaimana diketahui bahwa alasan-alasan

permohonan kasasi yang dibenarkan menurut Pasal 253 Ayat (1) KUHAP

adalah sebagai berikut :

Page 8: Kontra Memori Kasasi Ahmad

8

a. Apakah benar suatu peraturan hukum tidak diterapkan atau

diterapkan tidak sebagaimana mestinya;

b. Apakah benar cara mengadili tidak dilaksanakan menurut

ketentuan undang-undang;

c. Apakah benar pengadilan telah melampaui batas

wewenangnya.

Sedangkan alasan memori kasasi jaksa penuntut umum tersebut di atas

berada diluat ke-3 (tiga) alasan permohonan kasasi sebagaimana tersebut

dalam Pasal 253 Ayat (1) KUHAP, karena hanya mempermasalahkan

perihal penilaian pembuktian yang bersifat penghargaan tentang

suatu kenyatan oleh karenanya kami mohon agar permohonan kasasi

Jaksa penuntut umum dikesampingkan seluruhnya.

Maka, berdasarkan alasan-alasan/argumentasi hukum tersebut diatas,

TERMOHON KASASI mohon agar Majelis Hakim Tingkat Kasasi Pemeriksa

Perkara ini berkenaan untuk memutuskan “Menolak Permohonan

Kasasi Jaksa Penuntut Umum”.

Demikian kontra memori kasasi ini kami sampaikan, atas perhatian Yang

Terhormat Bapak Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia c.q Majelis

Hakim Tingkat Kasasi Pemeriksa Perkara ini kami hanturkan terimakasih.

Sumbawa Barat, 18 Nopember 2011

Hormat Kami,

Kuasa Hukum Ahamad, S.Ag

SYAHRUL MUSTOFA, S.H.,M.H