Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

download Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

of 9

description

Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

Transcript of Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

  • 5/24/2018 Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

    1/9

    Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

    Kiprah para ilmuwan Muslim terdahulu telah membuat sejarah peradaban dunia mencapai puncak kejayaan. Hasilpemikiran yang mereka torehkan di zamannya, telah membuka khazanah ilmu pengetahuan berkembang pesatseperti saat ini.

    Ulama terdahulu tidak saja menguasai bidang keilmuan keagamaan tapi juga menguasaibidang-bidang lainnya, seperti kesehatan. Tidak sedikit dari para ulama yangmengkombinasikan keilmuannya dengan keilmuan kesehatan. Sebut saja Ibnu Sina. Ia tidakhanya dikenal sebagai filosof namun juga seorang dokter handal.

    Menurut Peneliti Utama Badan Informasi Geospasial (BIG) Fahmi Amhar, fenomena ulama multi talenta di masa laluadalah sesuatu yang biasa. Ulama-ulama kita terdahulu sudah biasa memiliki beragam keahlian. Seperti Ibnu Sinayang ahli filsafat, juga ahli dalam bidang kedokteran. Masih banyak tokoh lainnya, ungkapnya.

    Majunya ilmu kedokteran saat ini, tak bisa dilepas dari kiprah para ilmuwan Muslim masa lalu. Merekalah yang telahmembangun dasar-dasar bagi berkembangnya ilmu pengetahuan modern. Namun sayang, sejarah perkembangansains dan ilmu pengetahuan diambil alih dan diklaim sebagai jasa-jasa orang Barat. Padahal faktanya kemajuanBarat tidak lepas dari ketekunan mereka mendalami karya-karya ilmuwan Islam sebelumnya.

    Menurut M Yusuf Abdurrahman dalam bukunya, Cara-Cara Belajar Ilmuwan-Ilmuwan Muslim Pencetus Sains-SainCanggih Modern, dipaparkan bahwa saat Barat masih di masa gelap, dunia Islam sudah jauh berkembang. Tetapi,sejarah mengubur mereka hidup-hidup, sehingga kita lebih akrab dengan nama-nama seperti Galileo, Da Vinci,Newton ketimbang nama-nama seperti Ibnu Sina, Ibnu Haitam, Ibnu Rusyd, Abu Wafa, ar-Razi, al-Biruni, dan lainsebagainya.

    Ada banyak penemuan yang diklaim milik Barat. Namun bila ditelisik lebih dalam, semua itu merupakan hasililmuwan-ilmuwan Muslim. Meskipun akhir-akhir ini banyak penulis Barat yang mulai menyadari fakta sejarah. Masa-masa itu oleh Michael Hamilton Morgan dikatakan sebagai sejarah yang hilang, bahkan Jack Goody menyebutnyapencurian sejarah.

    Untuk mengenal ilmuwan Muslim di bidang kesehatan, ada baiknya membaca beberapa profil ilmuwan Muslim yangmemiliki kepakaran di bidang kesehatan. Berikut profil tokoh Muslim di bidang kedokteran.

    Ibnu Sina, ensiklopedi ilmu kedokteran

    Ibnu Sina dikenal tidak saja menguasai ilmu filsafat, tapi juga kedokteran. Tidak dapat dipungkiri, bahwa karyanyayang monumental, al-Qanun fi ath-Thibb, telah menjadi rujukan kajian-kajian tentang kedokteran di seluruh dunia.Termasuk di Barat yang mengenal tokoh ini dengan sebutan Avicena.

    Menurut as-Sirjani, Ibnu sina merupakan gudangnya ilmu kedokteran. Hal ini tidak lepas dari luasnya pembahasankedokteran yang tidak saja membahas persoalan-persoalan medis dalam mendiagnosa penyakit, namun pendekatanruhaniahnya menjadi keunggulan tersendiri dalam karya-kayanya.

    Salah satu pembahasan dalam al-Qanun fi ath-Thibb mengangkat penyebab-penyebab timbulnya kesehatan danpenyakit. Menariknya, penyebab-penyebab yang disebutkannya, jika di lihat dengan perkembangan ilmu kedokterandewasa ini, dilakukan dengan cara yang islami. Di antaranya penyebab-penyebab yang berasal dari materi, palingdekat adalah ruh dan jasad, kemudian percampuran antara ruh dan jasad, dan yang paling jauh adalah energi.

    Penyebab lain, di antaranya, penyebab yang ditimbulkan oleh faktor perorangan. Penyebab ini bersifat dinamiskarena selalu berubah-ubah. Kemudian penyebab rekayasa, yang dimaksudkan untuk merekayasa hasil sebuahpekerjaan dalam konteks rekayasa pengobatan. Dan yang terakhir, penyebab penyempurna, seperti energi ataukekuatan jasad bukan sesuatu yang mustahil, pengertian tentang ruh pendorong energi.

    Buku al-Qanun fi ath-Thibb kemudian diterjemahkan oleh para ilmuwan Barat dengan nama Canon of Medicina.Konon, semenjak saat itu, karyanya menjadi rujuan utama dalam materi-materi bidang kedokteran. Ibnu Sina wafatpada tahun 1037 Masehi.

    Ibnu Baithar, ahli pengobatan herbal

  • 5/24/2018 Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

    2/9

    Nama lengkapnya, Muhammad Dhiyauddin Abdullah bin ahmad al-Malaqi. Lahir di Andalus di akhir abad 6 Hijriyahdan wafat di Damaskus 1248 H. Orang tuanya adalah seorang baithar atau dokter hewan, sehingga ia dijuluki IbnuBaithar.

    Dalam buku Qishshatul Ulum ath-Thibbiyah fil Hadharah al- Islamiyah karya Dr Raghib as-Sirjani, disebutkan bahwaIbnu Baithar merupakan ulama tersohor dalam pengobatan herbal. Ketertarikannya terhadap herbal telahditunjukkannya senjak kecil. Ibnu Baithar sangat menyukai dunia flora dan fauna, sehingga ia sangat bersemangatmempelajari keanekaragaman nabati dan hewani dan menjadikan hutan sebagai sekolah pertamanya tentang duniaflora. Ia juga berguru kepada Ibnul Faraj, seorang ilmuwan terkenal di bidang ilmu tumbuh-tumbuhan.

    Dalam sejarah Islam, pengobatan herbal yang dikembangkan Ibnu Baithar, pada dasarnya juga berkaitan langsungdengan ilmu-ilmu pengobatan lainnya, seperti pengobatan penyakit yang ditimbulkan oleh parasit (parasitologi).Penyakit yang disebabkan parasit, seperti cacingan, dalam bahasa Arab dinamakan ad-Didan. Penyakit ini dapatdisembuhkan dengan menggunakan tanaman herbal seperti as-Shiu (semacam tanaman yang memilki wangi yangkhas yang tumbuh di Arab), Turmus (tanaman yang memiliki bunga besar berwana ungu dan memiliki batang yangkuat, buahnya pahit yang dimakan setelah di rebus dengan air), bawang putih, daun buah persik, biji seledri, kulitbuah rum, ditambah anjuran untuk rajin bergerak serta berolahraga dengan rutin.

    Ammar al-Mawsuli, ahli pengobatan mata

    Abu al-Qasim Ammar bin Ali al- Mawsuli atau lebih dikenal dengan Ammar al-Mawsuli lahir di kota al-Mawsul.

    Disebutkan bahwa al-Mawsuli bertemu banyak tokoh besar di kota kelahirannya.

    al-Mawsuli adalah seorang dokter mata yang kesohor di zaman Daulah Fatimiyyah di Mesir. Tapi ia bukanlahilmuwan Muslim pertama yang memiliki keahlian dalam pengobatan mata. Sebelumnya ada Ibnu Kahhal, yang dalamsejarah disebut sebagai ahli pengobatan mata pertama dalam peradaban Islam.

    Meski bukan orang pertama di bidangnya, tapi al-Mawsuli mampu memenuhi kriteria untuk menjadi dokter mata yangditetapkan oleh Ibnu Kahhal. Karenanya, Ibnu Abi Ushaibiah menyebutnya sebagai seorang ahli pengobatan mataterkenal dan dokter terkemuka yang memiliki pengetahuan dalam pengobatan segala macam penyakit mata. Disamping itu, al-Mawsuli juga menjadi dokter mata termuda yang mampu menguasai kriteria Ibnu Kahhal dalampengobatan mata.

    Kelebihan al-Mawsuli bila disbanding ahli-ahli kedokteran seblumnya adalah ketekunannya untuk melakukanberbagai macam eksperimen mengenai pengobatan mata. Sehingga, ia tercatat memiliki laboratorium untukmengobati pasien. Dengan begitu al-Mawsuli memiliki peran penting dalam pengembangan keilmuan kedokteran,khsuusnya kedokteran mata, setidaknya hingga abad ke-18 di banyak perguruan tinggi di Eropa.

    Salah satu karya al-Mawsuli yang berjudul al-Muntakhab Fi Ilmil Aini Wa Ilalaha Wa Mudawatiha Bil Adwiyati WalAdid menjadi rujukan utama pengobatan mata pada masa itu. Konon buku tersebut ditulisnya atas permintaan al-Hakim bi Amrillah, pemimpin Daulah Fatimiyyah saat itu. Buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latinoleh Daud Hermanus

    Daud al-Anthaki, ahli pengobatan rakhitis

    Dawud bin Umar al-Anthaki lahir pada tahun 942 di Far`ah. Dalam khazanah Islam, ia dikenal sebagai dokter yangbuta. Kekurangannya itu tidak membuat al-Anthaki menjadi lemah. Namun sebaliknya, malah mendorongnya untukmenjadi seorang ilmuwan di bidang kedokteran yang disegani di masanya. Barangkali karena itulah ia dijuluki al-Bashir, karena meski buta tapi dengan keluasan ilmunya, ia melebihi orang yang melek dengan memberi manfaatkepada orang banyak.

    Al-Anthaki menguasi bidang keilmuan kedokteran dan sastra. Selain itu, ia hafal al-Quran, mampu membaca danmenguasai ilmu logika, matematika, beberapa hal tentang ilmu alam, serta menguasai ilmu bahasa Yunani danmenggunakannya.

    Namanya semakin melambung setelah berhasil mengobati penyakit rakhitis, sebuah penyakit dimana penderitamengalami pelunakan dan pelemahan tulang. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh kekurangan vitamin D yangsering menjangkiti anak-anak. Dalam kasus penderita rakhtis ini, al-Anthak membuat semacam minyak yangdioleskan ke kaki si penderita dari mulai lutut hingga telapak kaki untuk kemudian di jemur di bawah terik matahari.Pengobatan dengan cara ini dilakuan berkali-kali hingga pulih.

  • 5/24/2018 Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

    3/9

    Ibnu Qayyim al-Jauziyah, ahli penyakit hati dan jasmani

    Bernama lengkap Muhammad bin Abi Bakr bin Ayyub al-Dimasyqi, Ibnul Qayyim lahir di Damaskus pada tahun 1292Hijriyah. Dia adalah seorang ulama dengan segudang kepakaran, cendekiawan, ahli fiqh, ahli filsafat dan ahlikedokteran.

    Dalam karyanya yang berjudul ath-Thibb an-Nabawi (Praktik Pengobatan Nabi), Ibnul Qayyim menjelaskan beberapaklasifikasi penyakit. Menurutnya ada dua penyakit yang sering kali dialami manusia, yaitu penyakit hati dan penyakit

    jasmani.

    Penyakit jasmani, disebut Ibnul Qayyim, dapat diobati melalui dua metode, yaitu dengan pengobatan yang telahdiilhamkan Allah kepada manusia dan binatang atau yang bersifat alami, dan dapat juga denga cara analisa dandiagnosa.

    Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW telah memberikan petunjuk untuk mengobati diri sendiriyaitu dengan mengkonsumsi makanan yang sehat non-kimiawi dan menganjurkan agar terus berdoa untukkesembuhan penyakitnya. Karena seorang penderita penyakit perlu memiliki keyakinan bahwa tidak ada penyakitkecuali ada obatnya, dan yang menyembuhkannya hanyalah Allah SWT.

    Ar-Razi, Bapak kedokteran Islam

    Ar-Razi atau Abu Bakar Muhammad bin Zakariya ar-Razi lahir pada tahun 846 di Rayy, dekat Teheran, Iran. Di Barat,

    ia dikenal dengan sebutan Razhes. Ia juga sering dijuluki sebagai Galen-nya Arab. Galen adalah seorang dokter danfilosof Yunani yang sangat terkenal.

    Ar-Razi mencurahkan segenap pikirannya untuk bidang kesehatan, terutama mendiagnosa penyakit cacar. Dalamsalah satu karyanya, ar-Razi memberikan informasi tentang small-pox (penyakit cacar). Karena itu, ia dianggapsebagai dokter pertama yang meneliti penyakit cacar.

    Ar-Razi juga menulis sejumlah karya. Salah satunya adalah buku tentang al-Judari wa al-Hasbah (Cacar danCampak). Buku inilah yang memberikan pengetahuan tentang seluk-beluk penyakit cacar kepada para dokter Eropa.

    Selain memperkenalkan penyakit cacar, ar-Razi juga melakukan pengobatan khas dengan pemanasan syaraf danmenganggap penting pengobatan penyakit kepala pening. Selain itu, ia juga diduga sebagai dokter pertama yangmendiagnosa penyakit tekanan darah tinggi.

    Ar-Razi juga mengungkapkan tentang pengobatan yang pernah dilakukan Nabi yaitu pengobatan kay, yaitupengobatan serupa akupuntur. Ia memanfaatkan pengetahuannya tentang titik-titik penting pada tubuh manusia

    untuk pengobatan. Caranya, ia menusuk titik tersebut dengan sebatang besi yang pipih dan runcing, yangsebelumnya telah dipanaskan dengan minyak mawar atau minyak cendana.

    Selama hidupnya, ar-Razi mengarang sekitar dua ratus buku ilmiah. Salah satu di antaranya adalah al-Hawi (BukuInduk) yang terdiri dari 20 jilid. Al-Hawi pun dianggap sebagai karya terbesar ar-Razi. Buku ini juga dianggap sebagaiintisari ilmu Yunani, Syiria, dan Arab. Kurang lebih setengah abad setelah wafatnya, buku terjebut baru ditemukandua jilid, sebelum akhirnya ditemukan lagi beberapa jilid. Karya ar-Razi tersebut tersimpan di berbagai tempat diEropa.

    Keunggulan karya ar-Razi membuat kalangan istana kekristenan Eropa menaruh simpati. Setelah peristiwa PerangSalib, raja-raja di Eropa memerintahkan agar semua karya ar-Razi diterjemahkan dalam bahasa Latin, yangmerupakan bahasa resmi ilmu pengetahuan Eropa pada masa itu.

    Buku karya ar-Razi lainnya adalah ensiklopedi kedokteran yang terdiri dari 10 jilid. Jilid ke-9 buku itu diterbitkanbersama al-Qanun fith-Thibb karya Ibnu Sina. Hingga abad XVI, buku tersebut masih dijadikan pegangan dasar

    mahasiswa kedokteran di sejumlah universitas Eropa. Lewat buku tersebut, orang Eropa mulai mengetahuikebesaran nama Ar-Razi, seorang dokter Muslim.

    Selain karya di atas, ar-Razi juga menghasilkan beberapa karya, seperti al-Thibbur Ruhani (PengobatanRohani), Sirrul Asrar (Rahasia Segala Rahasia), Nafis fi Hisbah wal Judari (Pengobatan Campak dan Cacar),dan Man la Yahdhuruhu ath-Thabib (Pengobatan Alternatif Ketika Tidak Ada Dokter).

    Sirrul Asrar adalah sebuah buku yang berisi sejumlah percobaan kimia yang pernah dilakukan ar- Razi.Sedangkan Man la Yahdhuruhu ath-Thabib adalah sebuah buku pengobatan bagi orang-orang miskin. Dalam bukutersebut, ar- Razi menyarankan jenis pengobatan alternatif, yaitu pengobatan dengan memakai obat-obatan yangberasal dari alam. Setiap tulisan ar-Razi adalah hasil rangkuman sejumlah teori kedokteran yang telah dicobakeabsahan dan kebenarannya lewat eksperimen.

  • 5/24/2018 Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

    4/9

    Selain berkarya di buku, Ar-Razi juga menciptakan berbagai jenis obat. Ia berhasil menemukan cara membuatalkohol. Di kemudian hari, penemuan tersebut ditindaklanjuti oleh Arnol Pilinov. Pada abad XIII, alkohol menjadipopuler.

    Memasuki usia senja, ar- Razi terserang penyakit katarak. Akibatnya, kedua matanya buta. Ketika beberapa temanmenganjurkannya untuk mengobati penyakit tersebut, konon Ar-Razi menjawab: Tidak, aku sudah demikian lamamelihat seluruh dunia ini sehingga aku lelah karenanya.

    Ar-Razi wafat pada tahun 925 di kota kelahirannya. Pengabdian dan kejeniusan Ar-Razi diakui dunia Barat hinggakini. Ia pun disebut sebagai tokoh perintis ilmu kedokteran terbesar dari dunia Islam. (Deny/Rozi/MG)

    PERANAN CENDEKIAWAN MUSLIM DALAM SEJARAH

    1. BIDANG AGAMA

    a. Di bidang Ilmu Tauid !Kalam " T#$l$gi%

    Ilmu Tauhid adalah ilmu yang mempelajari tentang keimanan, keyakinandan akidah. Tokoh ahli ilmu tauhid yaitu, Hasan Al-Basri, Abu Hasan Al-Asyari,

    Abu Manshur Al-Maturidi. Diantara tokoh tersebut, yang paling terkenal ialah AbuHasan Al Asri, adapun karya-karya terkenalainnya antara lain

    Ma!olatul Islamiyyin Al-Ibanahan "shuliddiniyyah Al-#uma

    b. Di bidang IImu &i'i

    Ilmu $i!ih adalah ilmu yang mempelajari tentang tata %ara beribadah. Dibidang ilmu &i!ih ada ' tokoh yang paling dikenal dan ajaran-ajarannya diikutioleh banyak umat, ' tokoh tersebut adalah

    (. Imam Abu Hani&ah Imam Abu Hani&ah lahir di ku&ah, tahun )** M. +elain ahli di bidang ilmu &i!ih,

    beliau juga ahli dibidang ilmu hadist. Imam Abu Hani&ah juga banyak menulisbuku, diantaranya

    Al $ata al a!iat Masailul ushul Masailun naadir

    Masa pemerintahan Al Mansyur, Imam Abu Hana&iah pernah di paksa untukmenjadi hakim tetapi beliau menolak dan akibatnya beliau mendapat siksaan dandimasukkan ke dalam penjara sampai akhirnya meninggal dunia pada tahun 'M, dalam usia tahun.

    /. Imam Malik

  • 5/24/2018 Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

    5/9

    Imam malik lahir di kota Himyat, Madinah pada tahun (/ M. Beliau jugatermasuk Imam Ma0hab yang mempunyai pengaruh besar di dunia Islam. +elaindi bidang ilmu &i!ih, beliau yang ahli di bidang ilmu hadist. Imam Malik jugapernah menuntut ilmu kepada beberapa ulama besar, diantaranya adalah

    Abdurrahman, 1a&i Maulana Ibnu "mar, dan Ibnu +yihab A0 0uri. Beliau di

    karuniai umur panjang, yaitu 2) tahun. Imam Malik meninggal dunia pada tahun*3 M dan diamakamkan di Al ba!i, madinah. 4arya tulisnya yang terbesarberjudul Al Muattha, yang berisi kumpulan Hadis 1abi.

    5. Imam +ya&iiyImam +ya&iiy lahir di gu0an as!alam, palestina tahun ) M. 6ada usia

    tahun beliau sudah ha&al Al 7uran, pada usia ( tahun beliau sudah ha&al danmengerti isi kitab Al Muattha karangan Imam Malik, dan pada usia ke / sudahdiberi i0in untuk memberi &ata kepada khalayak ramai dan menjalankanilmunya. karyanya yang terkenal adalah

    4itab Ar 8isalah 4itab Al "mm Musnad Imam +ya&iiy

    '. Imam HambaliImam Hambali lahir di kota Baghdad, 3 M. +ejak ke%il Imam Hambali sudah

    ditinggal meninggal orang tuanya. +ampai () tahun beliau belajar di Baghdad,kemudian menuntut ilmu ke 4u&ah, Basrah, +yan, 9aman, Mekah dan Madianah.Belum juga termasuk salah seorang murid Imam +ya&iiy. Beliau terkenal %erdasdan teguh pendirian.

    4arya- karya beliau yang terkenal

    An 1asikh al mansuk Al $arid Musnad Imam Ahmad

    (. Di Bidang Ilmu A)la) * Ta+a,u- !Ei)a%

    Dibidang ilmu ahlak, ada 5 %endikiaan, yaitu Imam Al :a0ali, ImamMaardi, dan Ibnu miskaaih. Diantara tokoh tersebut, yang sangat terkenal

    adalah Imam Al :a0ali. Beliau lahir dikota Thus pada tahun (2* M. Beliaumemiliki ilmu yang sangat luas, diantaranya yaitu ilmu &i!ih, ilmu kalam, ilmuta&sir, ilmu &ilsa&at dan ilmu ahlak. Imam Al :a0ali banyak berjasa dalammembela dan mengembangkan Islam sehingga memperoleh gelar ;Al hujattalIslam

  • 5/24/2018 Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

    6/9

    karya beliau terkenal dan banyak di terjemahkan kedalambahasaIndonesia, yaitu kitab ;Ihya "lumiddin

  • 5/24/2018 Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

    7/9

    kedokteran. 6ada usia ( tahun beliau berhasil menyembuhkan penyakitpangeran 1uh Bin Mansyur atas i0in Allah +?T. Beliau meninggal dunia padatahun (5 M di Hamad0an.4arya-karya beliau yang terkenal

    As-+yi&a An-1ajat Al-7aanun

    BIDANG ASTR0N0MI

    >endikiaan muslim yang ahli di bidang astronomi adalah Ibnu 8usydi, lahirdikota >ordo@a tahun ((/) M, beliau banyak belajar astronomi, &ilsa&at dankedokteran kepada beberapa guru diantaranya Ibnu Masarah, Abu ja&ar harun.Ibnu 8usydi meninggal dunia tahun ((*3 M dalam usia / tahun.

    Kedokteran Islam

    oleh Dr.ka :inanjar, +p.6D

    Institut antung 1egara, 4uala #umpur

    4ardio@askular-6enyakit Dalam $4"IC8+>M

    Ibnu Sina

    Alhamdulillah segala puji bagi Allah A00a a alla yang telah mengutus 8asul-1ya Muhammad

    +A? untuk semua umat manusia hingga akhir jaman. Beliau adalah pembaa risalah Ilahi sebagai

    pedoman bagi manusia dalam segala aspek kehidupan.

    Ikhtisar manusia untuk mengatasi penyakit yang diderita telah dilakukan sejak ribuan tahun yang

    lalu. Aalnya ilmu kedokteran ini beraal dari ;instin%t< manusia dalam mengatasi penyakit yang

    pada saat purbakala sering dikaitkan dengan hal-hal ghaib. 4emudian ilmu kedokteran terus

    berkembang seiring dengan bertambah majunya ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri.

    6erkembangan ilmu kedokteran saat ini tidak terlepas dari peranan para ilmuan Islam dalam

  • 5/24/2018 Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

    8/9

    mengembangkan pondasi-pondasi ilmiah kedokteran yang memang sudah ada sejak jaman purba

    kemudian 9unaniC8omai dan sampailah ke jaman para ulama Islam. Berbekal sebuah hadist yang

    diu%apkan 8asulullah pada saat berkumpul dengan para sahabatnya. Beliau berkata ;Bertobatlah

    wahai hamba Allah, karena sesungguhnya Allah tidak menjadikan suatu penyakit kecuali ia juga

    menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit. Sahabat bertanya penyakit apakah itu wahai

    Rasulullah, maka beliau menjawab ketuaan

  • 5/24/2018 Kontibusi Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran

    9/9

    Beberapa karyanya telah menjadi rujukan dunia kedokteran seperti buku Al 7unun yang merupakan

    buku pertama yang menjelaskan ilmu kedokteran se%ara komprehensi& mulai dari anatomi dan

    &isiologi, %ara diagnosis dan pemeriksaan &isik, %ara-%ara pen%egahan penyakit dan pemeliharaan

    kesehatan, dan juga berisi %ara-%ara memulihkan kesehatan termasuk komposisi obat yang

    digunakan dan %ara menggunakannya.

    Ada banyak nama-nama besar yang akan panjang sekali bila disebutkan satu persatu disini. Ada

    Ibnu 8usydi sebagai dokter muslim yang banyak berke%impung pada penyakit menular, dan

    beliaulah yang pertama kali menggunakan asap dan uap yang disemprotkan untuk mengusir hama

    dan agen penyakit. +elain itu beberapa tokoh seperti A0 =ahrai yag mengembangkan ilmu bedah

    dengan mengenalkan %ara men%u%i alat-alat bedah dengan 0at antiseptik, Hunain ibnu Isha!, Tsabit

    ibnu 7urrah, Isha! 9uda dan lain sebagainya. 4emashuran para dokter Muslim ini telah diakui

    beberapa ahli sejarah seperti +ir ?illiam usler yang mengatakan baha ;+esungguhnya para

    ilmuan Muslim itu menyalakan lampu-lampunya dari pelita-pelita 9unani, mereka telah men%apai

    tingkat pro&esional dalam ilmu kedokteran pada pertengahan abad -(( Masehi dan mereka telah

    memegang peranan penting yang hamper tiada bandingnya dalam sejarah.