konsultan pajak

18
PENDAHULUAN Latar Belakang Pada tahun-tahun terakhir ini pemerintah sangat memperhatikan pembayaran pajak yang ditujukan untuk kepentingan umum. Pemerintah tidak pernah bosan untuk mengingatkan untuk membayar pajak, mensosialisasikan pajak kepada masyarakat, bahkan sekarang pajak sudah diajarkan dari dini. Begitu banyak pengertian pajak dari berbagai tokoh, diantaranya Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment. Sedangkan menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock Horace R, pajak adalah suatu 1

description

konsultan pajak

Transcript of konsultan pajak

PENDAHULUANLatar Belakang

Pada tahun-tahun terakhir ini pemerintah sangat memperhatikan pembayaran pajak yang ditujukan untuk kepentingan umum. Pemerintah tidak pernah bosan untuk mengingatkan untuk membayar pajak, mensosialisasikan pajak kepada masyarakat, bahkan sekarang pajak sudah diajarkan dari dini.Begitu banyak pengertian pajak dari berbagai tokoh, diantaranya Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment. Sedangkan menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock Horace R, pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan. Pajak dari perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari sektor privat kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa adanya pajak menyebabkan dua situasi menjadi berubah. Pertama, berkurangnya kemampuan individu dalam menguasai sumber daya untuk kepentingan penguasaan barang dan jasa. Kedua, bertambahnya kemampuan keuangan negara dalam penyediaan barang dan jasa publik yang merupakan kebutuhan masyarakat.Sementara pemahaman pajak dari perspektif hukum menurut Soemitro merupakan suatu perikatan yang timbul karena adanya undang-undang yang menyebabkan timbulnya kewajiban warga negara untuk menyetorkan sejumlah penghasilan tertentu kepada negara, negara mempunyai kekuatan untuk memaksa dan uang pajak tersebut harus dipergunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan. Dari pendekatan hukum ini memperlihatkan bahwa pajak yang dipungut harus berdsarkan undang-undang sehingga menjamin adanya kepastian hukum, baik bagi fiskus sebagai pengumpul pajak maupun wajib pajak sebagai pembayar pajak. Pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU No 6 Tahun 1983 sebagaimana telah disempurnakan terakhir dengan UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah "kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak dibagi menjadi dua yaitu, pajak negara dan pajak daerah.Muncul banyak pertanyaan, bagaimana pajak dilihat dari sudut pandang agama Islam? Bagaimana pula orang yang pekerjaannya berkaitan dengan pajak? Beberapa ulama memiliki pendapat yang berbeda. Ada yg mengharamkan pajak, ada pula yang menghalalkan pajak. Kalangan ulama yang mengharamkan pajak mengacu pada hadits Nabi saw. yang menegaskan bahwa: "Tidak akan masuk surga orang yang memungutmukus" (HR. Abu Dawud, Ahmad, al Baihaki, al Hikmah). Dan sabda Nabi saw: "Sesungguhnyapenarikmukus(tempatnya ada/diadzab) di neraka. " [HR Ahmad 4/109, Abu Dawud kitab Al Imarah : 7] Ulama-ulama Madzhab Wahabi seperti Muhammad Nashiruddin al-Albani, Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, menyamakanmukusataupun'usyr(artinyasepersepuluh) sebagaipajakataucukaisehingga mereka, para ulama Wahabi itu, mengharamkan pajak dan bea cukai, dan menfatwakan bahwa petugas pajak maupun petugas bea cukai adalahpelaku dosa besarsehingga akan diazab dan tempat kembalinya adalah nerakajahannam.Lalu apakah pajak yang dipungut pemerintah untuk membiayai fasilitas publik untuk dinikmati oleh para pembayar pajak itu juga adalahpungutan yang menzholimi(baca: mukus)? Para jumhur ulama Ahlul Sunnah wal Jama'ah dari empat madzhab,Syafi'i, Hanafi, Maliki dan Hanbali, sepakat bahwapajak tidak dapat serta merta di-qiyas-kan(di-analogi-kan) sebagaimukus. Jumhur ulama sepakat bahwa pajak yang dipungut/dipotong oleh pemerintah guna mendanai dan memenuhi kebutuhan masyarakat luas seperti: membiayai tersedianya fasilitas-fasilitas jalan, jembatan, transportasi publik, listrik dengan harga terjangkau, rumah sakit murah pemerintah, obat-obat generik, keamanan oleh TNI dan POLRI, sekolah-sekolah murah negeri hingga ke pedesaan dan daerah terpencil, dan fasilitas-fasilitas layanan publik lainnyaadalah bukan mukussehinggahalaluntuk dipungut/dipotong sebagai pajak oleh pemerintah untuk kepentingan masyarakat juga.

Rumusan Masalah1. Apakah peran dan fungsi pajak?2. Apakah konsultan pajak?3. Bagaimana kode etik konsultan pajak menurut islam?

Tujuan1. Untuk mengetahui peran dan fungsi pajak2. Untuk mengetahui konsultan pajak3. Untuk mengetahui apa saja kode etik sebagai konsultan pajak menurut islam

PEMBAHASANFungsi Pajak dan Peran Konsultan PajakFungsi PajakPajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas maka pajak mempunyai beberapa fungsi, yaitu: Fungsi anggaran (budgetair)Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak. Fungsi mengatur (regulerend)Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri. Fungsi stabilitasDengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien. Fungsi redistribusi pendapatanPajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.Peran Konsultan Pajaka. Jasa Konsultan Pajak Adalah jasa pemberian konsultasi kepada klien terutama dalam masalah perpajakan. Ruang lingkup pekerjaan ini meliputi : 1. Pemberian saran-saran dan strategi yang harus dilakukan oleh klien dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.2. Konsultasi mengenai cara pengisian SPT masa PPN, PPh 21, 23, 25.b. Jasa Kepatuhan Pajak Adalah jasa pembuatan semua laporan yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan kepatuhan pajak yang meliputi penyusunan laporan keuangan, pengisian SPT bulanan dan tahunan serta pelaporan pajak ke Kantor Pelayanan Pajak.c. Jasa Pelaporan Pajak Adalah jasa pengisian dan pelaporan pajak bulanan dan tahunan. Jasa ini lebih banyak dibutuhkan oleh Wajib Pajak Perorangan. Ruang Lingkup pekerjaan ini meliputi 1. Pengisian dan pelaporan pajak PPh 21, 23, 25 dan PPN.2. Melakukan pelaporan ke KPP.3. Menyiapkan Buku Pencatatan mengenai omzet.d. Jasa Audit Pajak Adalah jasa audit terhadap laporan keuangan yang telah dibuat dan dilaporkan oleh perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak. Hasil yang dikehendaki dari jasa ini adalah klien ingin mengetahui apakah pemenuhan kewajiban perpajakannya telah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.e. Jasa Pendampingan Pemeriksaan Pajak Adalah jasa yang disediakan bila klien membutuhkan pendamping untuk mengurus atau memenuhi panggilan dari Kantor Pelayanan Pajak terutama dalam hal pemeriksaan.f. Jasa Pelayanan Penanganan Kasus Pajak Adalah jasa yang disediakan untuk menyelesaikan kasus seperti Pemeriksaan Pajak, SKP, SKPKB, dan SKPKBT, baik dari Kantor Pelayanan Pajak, Karikpa, Kanwil maupun Pengadilan Pajak guna menjelaskan, meminta penjelasan dan memberikan masukan-masukan atau solusi sehubungan dengan kasus yang sedang dihadapi.Konsultan Pajak : Profesional - yang bukan merupakan karyawan WP - yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan tertentu dan memiliki izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan nasehat perpajakan, dapat menerima kuasa untuk melaksanakan kewajiban perpajakan atas nama WP dengan menerima imbalan tertentu (fee), meskipun tanggung jawab tetap berada pada WP itu sendiri.Selain menyelesaikan kasus-kasus perpajakan, konsultan pajak dituntut untuk senantiasa memberikan masukan mengenai prinsip-prinsip dan manajemen perpajakan yang harus ditempuh oleh kliennya agar dapat mengoptimalkan kepatuhan terhadap UU dan peraturan pajak yang berlaku. Motif utama yang paling mendasar atas profesi Konsultan Pajak adalah fee oriented, sehingga setiap perkembangan, kegiatan, perencanaan, kasus, sengketa maupun dampak atas perubahan kebijakan perpajakan yang terjadi dilakukan berdasarkan motif untuk menghasilkan fee secara optimal.Konsultan PajakProfesi konsultan pajak adalah profesi yang dijalankan oleh profesional yang memberikan jasa profesional kepada Wajib Pajak Konsultan pajak adalah setiap orang yang dalam lingkungan pekerjaannya secara bebas memberikan jasa profesional kepada Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Syarat menjadi Konsultan Pajak 1. Warga Negara Indonesia 2. Bertempat tinggal di Indonesia 3. Memiliki serendah-rendahnya ijazah Strata Satu (S-1) atua setingkat dengan itu dari Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta yang terakreditasi, kecuali bagi pensiunan pegawai Direktorat Jenderal Pajak ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak.4. Tidak terkait dengan pekerjaan atau jabatan pada Pemerintah/Negara atau Badan usaha Milik Negara/Daerah. 5. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang. 6. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. 7. Memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 8. Bersedia menjadi anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia dan tunduk pada Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia. 9. Memiliki Sertifikat Konsultan Pajak.

Hak dan Kewajiban Konsultan Pajak Hak Konsultan Pajak 1. Konsultan Pajak yang telah memiliki Izin Praktek Konsultan Pajak Sertifikat A berhak memberikan jasa di bidang perpajakan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya, kecuali Wajib Pajak yang berdomisili di negara yang mempunyai persetujuan penghindaran pajak berganda dengan Indonesia. 2. Konsultan Pajak yang telah memiliki Izin Praktek Konsultan Pajak Sertifikat B berhak memberikan jasa di bidang perpajakan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya, kecuali kepada Wajib Pajak Penanaman Modal, Bentuk Usaha Tetap, dan yang berdomisili di negara yang mempunyai persetujuan penghindaran pajak berganda dengan Indonesia. 3. Konsultan Pajak yang telah memiliki Izin Praktek Konsultan Pajak Sertifikat C berhak memberikan jasa di bidang perpajakan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya.Kewajiban Konsultan Pajak 1. Konsultan Pajak wajib memenuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.2. Konsultan Pajak wajib menyampaikan kepada Wajib Pajak agar melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. 3. Dalam mengurus pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan dari Wajib Pajak, setiap Konsultan Pajak wajib: memiliki Izin Praktek Konsultan pajak yang masih berlaku memiliki surat kuasa khusus dari Wajib Pajak. 4. Konsultan Pajak wajib mematuhi prosedur dan tata tertib kerja yang berlaku di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dan dilarang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan kepentingan negara. 5. Konsultan Pajak yang telah memiliki Izin Praktek Konsultan Pajak Sertifikat wajib mengikuti penataran/pendidikan penyegaran perpajakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pajak dan atau Ikatan Konsultan Pajak Indonesia. 6. Konsultan Pajak wajib memenuhi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia. 7. Konsultan Pajak wajib membuat Laporan Tahunan yang berisi jumlah dan keterangan mengenai Wajib Pajak yang telah diberikan jasa di bidang perpajakan dan melampirkan fotokopi Sertifikat Penataran/Pendidikan Penyegaran Perpajakan. 8. Laporan Tahunan disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak paling lama akhir bulan April tahun takwin berikutnya. 9. Konsultan Pajak dapat mengajukan permohonan penundaana penyampaian laporan tahunan secara tertulis untuk paling lama 3 (tiga) bulan. Panduan Profesi Konsultan Pajak yang Sesuai Dengan Syariat Islam 1. IntegritasIntegritas adalah konsistensi antara apa yang diucapkan (nilai ) dengan apa yang dilakukan. Kepemilikan integritas sama dengan kepemilikan akhlak yang baik atau terpuji (al-akhlaq al-karimah). Integritas dalam profesi konsultan perpajakan berati konsultan pajak harus jujur dan bertanggungjawab atas pekerjaannya. Konsultan pajak diharuskan memberikan informasi yang benar baik kepada klien maupun pihak lain dalam menjalankan profesinya serta patuh terhadap hukum yang berlaku. Setiap anggota harus jujur dan dapat dipercaya dalam segala tindakan profesionalnya. Dalam standar profesi konsultan pajak disebutkan bahwa khususnya, setiap konsultan pajak tidak boleh licik/menyiasati, ceroboh dalam memberikan informasi, membuat pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan, maupun ceroboh dalam menyajikan informasi yang relevan, tidak diperkenankan menerima pemberian berbentuk uang, dan atau bentuk lain yang tidak berkaitan dengan aktifitas profesionalnya untuk kepentingan pribadi, tidak diperkenankan membantu memberikan petunjuk yang patut diduga merupakan tindak pidana pencucian uang sertaharus mengundurkan diri dari penugasan yang diberikan oleh klien bilamana ia berpendapat bahwa instruksi klien tersebut dapat atau dapat diduga menimbulkan resiko terjadinya suatu tindak pidana.Orang yang tidak mempunyai integritas akan mengembangkan keperibadian yang terpecah (split personality). Dalam bahasa kitab suci al-Quran, QS Ash-Shaff ayat dua dan tigaAllah berfirman:

Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.2. IndependenIndependen yang dimaksud di sini adalah mandiri dan objektif. Setiap konsultan pajak harus benar-benar objektif dalam seluruh penugasan yang dilakukannya. Konsultan Pajak harus selalu memiliki moral, intelektual dan mandiri secara ekonomi. Hal ini berlaku baik saat mewakili klien atau saat menyelesaikan konflik antara Konsultan Pajak, klien, otoritas pajak dan pihak lain yang berkepentingan. Allah berfirman dalam Quran Surat Yunus ayat 32 :

Artinya : Maka (Zat yang demikian) Itulah Allah Tuhan kamu yang Sebenarnya; Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?3. Berdedikasi TinggiBerdedikasi tinggi berarti konsultan pajak memiliki komitmen untuk berbuat yang terbaik dalam menjalankan profesinya. Selain itu, sebagai konsultan pakjak, seharusnya juga meningkatkan kompetensi mereka secara terus-menerus, seiring dengan bertambahnya pengetahuan, pengalaman, waktu, dan sumber daya lainnya. Adalah suatu kerugian bagi seorang muslim jika prestasi kerja hari ini menurun dari hari kemarin. Allah berfirman dalam surat Ali Imron Ayat 146 :

Artinya : Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar

4. Menjaga kerahasiaan klienSetiap konsultan pajak wajib menjaga kerahasiaan kliennya dan/atau pemberi kerjanya. Hak dan tanggungjawab untuk memelihara kerahasiaan adalah tanpa batas waktu terhadap informasi dimana Konsultan Pajak diberi kepercayaan oleh kliennya sebagai konsekuensi selama atau setelah melaksanakan penugasan. Ketentuan merahasiakan ini juga berlaku terhadap karyawan yang terlibat dalam penugasan bersangkutan. Informasi yang diperoleh anggota selama bekerja tidak dibenarkan untuk disebarluaskan dalam bentuk apapun di luar lingkup penugasannya tanpa ijin khusus dari kliennya dan/atau pemberi kerjanya kecuali diwajibkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku atau atas perintah pengadilan atau oleh peraturan profesional untuk mengungkapkan keterangan. Setiap anggota yang karena ketentuan dimaksud, berkewajiban mengungkapkan keterangan dimaksud, perlu mendapatkan ijin dari klien, atau mencari nasehat hukum jika dibutuhkan sebelum mengungkapkan keterangan. Informasi rahasia yang diperoleh dalam suatu penugasan dilarang digunakan untuk keuntungan pribadi, termasuk anggota keluarga, atau orang lain yang tinggal bersamanya.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.

KESIMPULANKonsultan pajak pada dasarnya diperbolehkan menurut hukum islam. Namun hal ini perlu dicermati mengingat banyaknya kecurangan yang dilakukan. Menjadi konsultan pajak harus bisa mengamalkan kode etik yang ada, diantaranya yaitu (1) Integritas adalah konsistensi antara apa yang diucapkan (nilai ) dengan apa yang dilakukan. Kepemilikan integritas sama dengan kepemilikan akhlak yang baik atau terpuji (al-akhlaq al-karimah). (2) Independen yang dimaksud di sini adalah mandiri dan objektif. Setiap konsultan pajak harus benar-benar objektif dalam seluruh penugasan yang dilakukannya. (3) Berdedikasi tinggi berarti konsultan pajak memiliki komitmen untuk berbuat yang terbaik dalam menjalankan profesinya. (4) Setiap konsultan pajak wajib menjaga kerahasiaan kliennya dan/atau pemberi kerjanya. Hak dan tanggungjawab untuk memelihara kerahasiaan adalah tanpa batas waktu terhadap informasi dimana Konsultan Pajak diberi kepercayaan oleh kliennya sebagai konsekuensi selama atau setelah melaksanakan penugasan.

REFERENSIhttp://www.mizan.com/kolom-haidar-bagir/hidup-bahagia-dengan-integritas.html,diakses tanggal 15/10/12.(19.00)http://bacaonlines.blogspot.com/2011/04/tugas-wajib-pajak-konsultan-pajak.html tanggal 15 /10/12. (20.31)http://www.klinik-pajak.com/2011/pengertian-pajak-pengertian-hukum-pajak.html diakses pukul 16.04

12