Konstruksi*Pengetahuan*tentang* Tata*Kelola*dan* …_partisipasi... · 2014-02-12 ·...

28
1 Konstruksi Pengetahuan tentang Tata Kelola dan Pengentasan Kemiskinan (Studi kasus: Implementasi Program Pelembagaan Partisipasi Perempuan dalam Pengambilan Keputusan Publik di Tingkat Desa)

Transcript of Konstruksi*Pengetahuan*tentang* Tata*Kelola*dan* …_partisipasi... · 2014-02-12 ·...

1"

"

Konstruksi*Pengetahuan*tentang*Tata*Kelola*dan*

Pengentasan*Kemiskinan**

(Studi'kasus:'Implementasi'Program'Pelembagaan'Partisipasi'Perempuan'dalam'Pengambilan'Keputusan'

Publik'di'Tingkat'Desa)*

2"

"

Bab*I*Pendahuluan*

*

I.1*Pengantar*

' Hingga' tahun' 2012,' tingkat' kemiskinan' di' Indonesia'mencapai' 11,66%.'Angka' ini'

menunjukkan' penurunan' jika' dibandingkan' dengan' angka' kemiskinan' pada' tahun' 2010'

yang'mencapai'13,33%.'Secara'kuantitatif,'penurunan'angka'kemiskinan' ini'dapat'dibaca'

sebagai' suatu' prestasi' bagi' pemerintahan' saat' ini,' dalam' hal' ini' Pemerintahan' Presiden'

Soesilo' Bambang' Yodhoyono.' ' Meski' oleh' banyak' ahli' penurunan' ini' dianggap' lambat,'

namun'penurunan'tingkat'kemiskinan'menjadi'penanda'bahwa'selama'ini,'secara'lambatN

laun,' kita' telah'mampu'mengurai' berbagai' hambatanNhambatan' yang'menjadi' penyebab'

terjadinya'kemiskinan.'' '

' Selama' ini' yang' dilakukan' pemerintah' untuk' menurunkan' tingkat' kemiskinan'

adalah' melalui' programNprogram' pengentasan' kemiskinan' yang' berpijak' pada' empat'

pokok'program:''

(1) Bantuan' dan' Perlindungan' Sosial.' Program' ini' biasa' disebut' dengan' Program'

Bantuan' Sosial' Terpadu' Berbasis' Keluarga' adalah' Program' Pro' Rakyat' yang'

bertujuan'untuk'mengurangi'beban'rumah'tangga'miskin'melalui'peningkatan'akses'

terhadap'pelayanan'kesehatan,'pendidikan,'air'bersih'dan'sanitasi.'

(2) Program' Pemberdayaan' Masyarakat.' Program' ini' merupakan' program'

Penanggulangan' Kemiskinan' Berbasis' Pemberdayaan' Masyarakat' yang' bertujuan'

mengembangkan'potensi'dan'memperkuat'kapasitas'kelompok'masyarakat'miskin'

untuk' terlibat' dalam' pembangunan' yang' didasarkan' pada' prinsipNprinsip'

pemberdayaan.' Program' Penanggulangan' Kemiskinan' Klaster' II' terdiri' atas' dua'

Program'yaitu' Program'Nasional' Pemberdayaan'Masyarakat' (PNPM)'Mandiri' dan'

Program'Perluasan'Dan'Pengembangan'Kesempatan'Kerja/Padat'Karya'Produktif.'

3"

"

(3) Program' Penanggulangan' Kemiskinan' Berbasis' Pemberdayaan' Usaha' Ekonomi'

Mikro' dan' Kecil.' Program' Klaster' III' bertujuan' untuk' memberikan' akses' dan'

penguatan'ekonomi'bagi'pelaku'usaha'berskala'mikro'dan'kecil.'

(4) Perluasan' program' pro' rakyat:' rumah'murah,' angkutan' umum'murah,' air' bersih,'

listrik'murah,'peningkatan'kehidulan'nelayan'dan'kelompok'miskin'di'perkotaan'

' Untuk'mendukung'dan'menjalankan'program'penanggulangan'kemiskinan'tersebut,'

pemerintah' tidak'menjalankannya' sendirian,'melainkan'membuka' akses' bagi' partisipasi'

lembagaNlembaga' kerjasama' internasional,' lembaga' non' pemerintah' dan' kekuatan'

masyarakat' sipil' lainnya' untuk' menginisiasi' dan' merancang' programNprogram' yang'

relevan'dengan'empat'pilar'di'atas.'Beberapa'lembaga'kerjasama'internasional'yang'telah'

lama' mengembangkan' perannya' dalam' programNprogram' penanggulangan' kemiskinan'

antara'lain':'USAID,'NZAID,'GTZ,'DFID,'UNDP,'Ford'Foundation'dan'lainnya.''

' Dalam' sejarahnya,' banyak' program' yang' didukung' oleh' Ford' Foundation' sukses'

dalam' implementasinya' dan' menjadi' kebijakan' nasional' untuk' program' pembangunan'

pemerintah.' Misal' saja.' Program' partisipasi' petani' dalam' pengelolaan' irigasi' di' tahun'

1980an.' Dukungan' Ford' Foundation' kepada' NGO,' Universitas' dan' Pemerintah' dalam'

program' irigasi' diakui' telah' memberi' kontribusi' yang' signifikan' terhadap' keberhasilan'

swasembada'pangan.'Bahkan'pada'kasus'program' irigasi,' bantuan'Ford' foundation' telah'

memunculkan' gagasan' atau' skema' pembangunan' baru' yang' dikembangkan,' seperti' ;'

penyerahan' irigasi' kecil' (turn& over& irrigation)' dan' irigasi' desa.' Keberhasilan' lain' dalam'

kurun' waktu' 1980N2000' dari' bantuan' Ford' Foundation' adalah' di' bidang' kesehatan'

reproduksi.''

' Di' luar' outcome' yang' nyata,' maka' sumbangan' positif' dari' kedua' kasus' bagi'

pengembangan' pengetahuan' (knowledge& construction)' adalah' pentingnya' penguatan' hak'

dan'kapasitas'masyarakat'dalam''pembangunan.'

' Keberhasilan' sebuah' programNprogram' kemiskinan,' baik' yang' dilakukan' oleh'

pemerintah,' lembaga' internasional' dan' lembaga' nonNpemerintah,' tidak' terlepas' dari'

pendekatan'dan'tata'kelola'yang'dilakukan'secara'baik'dan' tepat.' 'Tanpa' tata'keola'yang'

4"

"

baik,'sebuah'program'kemiskinan'sulit'dijalankan'dan'mencapai'hasil'yang'maksimal.'Tata'

kelola' yang' baik' diperlukan' dalam' penangulangan' kemiskinan' karena' kemiskinan'

merupakan' fenomena'sosial'yang'kompleks'dan'bermultiNwajah.'Kemiskinan' tidak'hanya'

berhubungan'dengan'persoalan'ekonomi'melainkan'juga'dengan'persoalan'politik,'hukum'

dan' sosialNkultural.' Dengan' kata' lain,' ' kemiskinan' bukan' semata' dalam' pengertian'

berkekurangan' secara' ekonomi' –' misalnya' pendapatan' yang' rendah' NN,' melainkan' juga'

dalam' pengertian' berkekurangan' dalam' hal' pelayanan' publik' (transportasi,' pendidikan,'

kesehatan,'dsb.),'dan'partisipasi'sosial'dan'politik'yang'rendah'dalam'proses'pengambilan'

keputusan'di'ranah'publik.''

' Ada' dua' alasan' mengapa' tata' kelola' yang' baik' dperlukan' dalam' upaya'

penanggulangan' kemiskinan' yang' begitu' kompleks' tersebut:' pertama,' ' tata' kelola' yang'

baik' menjamin' adanya' pengelolaan' yang' baik' terhadap' sumberdaya' yang' terbatas'

(kelangkaan' sumberdaya)'yang' lazim'menjadi'masalah' sentral'dalam'kemiskinan;'kedua,''

dengan'pengelolaan'yang'baik'tidak'hanya'dapat'meningkatkan'pendapatan'dari'kelompok'

miskin,' melainkan' memberdayakan' dan' meningkatkan' peluangNpeluang' mereka' secara'

ekonomi,'sosial'dan'politik'(Eid,'2004).'''

' Adanya' keterkaitan' antara' ' tatakelola' yang' baik' dengan' penanggulangan'

kemiskinan' diperkuat' oleh' temuan' riset' kuantitatif' dari' SMERU' yang' menunjukkan'

kesimpulan:' di' beberapa' daerah' yang' mampu' mengimplementasikan' mekanisme' tata'

kelola' yang' baik' menunjukkan' indikasi' penurunan' yang' cepat' tingkat' kemiskinan'

(Sumarto,'2004,'hal.32).'Kendati'penelitian'ini'masih'memperlukan'penelitian'lebih'lanjut'

–' katakanlah' –' penelitian' yang' lebih' mendalam' secara' kualitatif,' namun' temuan' dari'

SMERU' tersebut'bisa'dijadikan'pijakan'awal'untuk'melakukan'penelitianNpenelitian' laina'

dengan'tema'yang'relevan.''

' Sehubungan'dengan'itu,'PRISMANLP3ES'hendak'melakukan'penelitian'dalam'rangka'

Pengembangan' Pengetahuan' mengenai' Tata' Kelola' dan' Penanggulangan' Kemiskinan'

dengan' mempelajari' kembali' programNprogram' pengentasan' kemiskinan' yang' telah'

diimplementasikan' oleh' beberapa' lembaga' lokal' yang' difasilitasi' oleh' beberapa' lembaga'

donor'swasta'maupun'pemerintah.''

5"

"

' Beberapa' pertanyaan' yang' akan' diajukan' dalam' penelitian' ini:' pertama,' sejauh'

mana' programNprogram' pengentasan' kemiskinan' dijalankan' dalam' kerangkan' prinsipN

prinsip'tata'kelola'yang'baik'(good&governance);'kedua,'bagaimana'penerapan'prinsip'tata'

kelola'yang'baik'meningkatkan'kapabilitas'(capability)'kelompok'miskin'atau'rentan'untuk'

berpartisipasi'di'ranah'publik,'melakukan'pengawasan'dan'pengambilan'keputusan'dalam'

upayaNupaya'peningkatan'kesejahteraan'masyarakat.''''

'

I. Tujuan:*

' Secara' umum' penelitian' ini' untuk' mengembangkan' pengetahuan' mengenai' Tata'

kelola'dan'Penanggulangan'kemiskinan.'Secara'khusus,'penelitian'ini'bertujuan'untuk:''

(1)'mengungkap'mekanisme'penerapan'prinsipNprinsip'tata'kelola'yang'baik'dalam'

implmentasi' programNprogram' penangulanagan' kemiskinan' yang' dijalankan' oleh'

lembagaNlembaga'lokal;''

(2)' menyingkap' dampak' penerapan' prinsip' tata' kelola' yang' baik' terhadap'

peningkatan'kapabilitas'kelompok'miskin'dan'rentan'di'ruang'publik;''

(3)' menemukan' best& practices' dari' implementasi' program' penanggulangan'

kemiskinan'

II. Hasil**

Hasil'yang'diharapkan'dengan'dilakukannya'penelitian'ini'adalah:''

(1)' Dokumentasi' pengetahuan' tentang' best& practices' dan' dampak' penerapan' tata'

kelola'yang'baik'dalam'implementasi'program'penanggulangan'kemiskinan;''

(2)' Rekomendasi' penerapan' prinsip' teta' kelola' yang' baik' untuk' pengembangan'

programNprogram'penanggulangan'kemiskinan'yang'lebih'efektif'''

'

'

6"

"

III. Lokasi*Penelitian:*

' Studi' ini' dilakukan' di' Desa' Margamulya' dan' Banjaran' Wetan' di' Kecamatan''

Pangalengan,'Kabupaten'Bandung.'Lokasi'ini'dipilih'karena'dua'lokasi'tersebut'merupakan'

desa' focus' yang' menjadi' daerah' implementasi' Program' Pelembagaan' Partisipasi'

Perempuan'dalam'Pengambilan'Keputusan'Publik' di' Tingkat'Desa,'Kerjasama' INISIATIF,'

ACE'dan'FORD'Foundation).'

'

IV. Metodologi*Penelitian*

' Penelitian' ini' merupakan' penelitian' kualitatif' dalam' rangkan' melakukan'

pengumpulan' data' yang' lebih' mendalam' mengenai' implementasi' programNprogram'

penanggulangan' kemiskinan' yang' dihubungkan' dengan' penerapan' prinsipNprinsip' tata'

kelola'yang'baik.''

' Sumberdata' yang' akan' ditelusuri' mencakup' data' primer' dan' data' skunder.' Data'

primer' adalah' data' yang' digali' dari' informan.' Pemilihan' informan' dilakukan' secara'

purposif' dan' mencakup' sebanyak' mungkin' stakeholder' yang' terlibat,' dalam' rangka'

memperkaya'data'atau'informasi'yang'dibutuhkan.'Metode'pengumupulan'data'primer'ini'

akan'dilakukan'melalui'wawancara'mendalam'dan'diskusi'kelompok'terfokus.'Selanjutnya'

data' sekunder' adalah' data' dokumen' atau' arsip' yang' relevan,' seperti' laporan' program,'

proposal'program,'monografi,'dan'lainnya.''

' Data' yang' telah' dikumpulkan' akan' ditranskripsi' kemudian' diolah' dalam' bentuk'

verbatim'dan''dikategorisasi'sesuai'kebutuhan,'selanjutnya'disajikan'dalam'bentuk'matrik.'

Data'yang'telah'diolah'tersebut'akan'dianalisis'secara'deskriptif,'diperlihatkan'persamaan'

dan'perbedaaannya'antar'data,'lalu'dari'deskripsi'data'tersebut'diambil'suatu'kesimpulan.''''

*

*

*

Harry Wibowo

7"

"

AspekAAspek:*

' AspekNAspek' yang' akan' diteliti' untuk' melihat' implementasi' program'

penanggulangan'kemiskinan'diturunkan'dari'kerangka'konsep'Tata'Kelola'yang'Baik'(good&

governance)' terutama' yang' dikembangkan' oleh' UNDP,' dan' aspek' kapabilitas' yang'

mengacu'pada'konsep'Amartya'Sen'yang'melihat'kemiskinan'sebagai'capability&deprivation&

(Sen,& Development& and& Freedom,& 1999,& hal.87B110).' Secara' operasional,' aspekNaspek'

tersebut'akan'diturunkan'dan'dikembangkan'menjadi'pertanyaanNpertanyaan'kunci'yang'

akan' ditanyakan' kepada' informan' atau' sebagai' panduan' cekNlist' untuk'memeriksa' dataN

data' yang' tertulis' dalam' dokumenNdokumen' penting' yang' relevan.' Adapun' aspekNaspek'

yang' akan' diteliti' meliputi:' Konteks' program,' konsistensi' legal,' koordinasi,' konsultasi,'

keterlibatan,'akuntabilitas,'keterbukaan,'kemanfaatan,'kapabilitas'dan'keberlanjutan.''

*

V. Kerangka*Logis*

'

'

"

PROGRAM'PENANGGULANGAN'KEMISKINAN'

KONSEP'GOOD'GOVERNANCE:''

Keterlibatan,++Kesusaian+hukum+Transparansi,+Akuntabilitas++

KAPABILITAS'

(Amartya"Sen)"

Knowledge'Construction'on'Governance'and'Poverty'Alleviation'

"

BEST'PRACTICES'

8"

"

VII.'Sistematika*Pelaporan*

Bab'I'' ' :'Pendahuluan'

Bab'II' ' :'Profil'Program'Penanggulangan'Kemiskinan'

Bab'III'' :'Temuan'dan'analisis'

Bab'VI'' :'Kesimpulan''

''''''

9"

"

Bab'II'Profil*Program*Pelembagaan**Partisipasi*Perempuan**dalam*

Pengambilan*Keputusan*Publik*di*Tingkat*Desa*dan*Kabupaten*'

Pada& bab& ini& akan& dipaparkan&mengenai& profil& program& yang&meliputi& penjelasan& tentang&

tujuan& program,& kelompok& sasaran,& lokasi& program,& hasil& yang& diharapkan,& bentukBbentuk&

kegiatan& yang&dilakukan&untuk&mencapai& hasil,& dan& capain&hasil& terkini.& Bab& ini& dituliskan&

dan&disarikan&dari&data&sekunder&yang&bersumber&dari&proposal&teknis&dan&laporan&tahunan&

pelaksanaan&program&yang&disusun&oleh&Perkumpulan&Inisiatif.&&

&

II.1*Tujuan*Program&

' Program'yang' dilaksanakan' oleh' Perkumpulan' Inisiatif' ' yang' bekrjasama'dengan'ACE' ini'

memiliki'dua' tujuan:' jangka'panjang'dan' jangke'pendek.'Tujuan' jangka'panjang'dari'program' ini'

yaitu'endukung'terwujudnya'kebijakan'nasional'mengenai'pembangunan'yang'berkeadilan'

bagi' perempuan' dan' penerapan' pengarusutamaan' gender' dalam' perencanaan,' penerapan,'monitoring'dan'evaluasi'program'dan'kebijakan'pembangunan.''

' Sementara' tujuan' jangka' pendek' dari' program' ini' meliputi:' (1)' Melakukan' perluasan'

praktekNpraktek' terbaik' penguatan' partisipasi' kelompok' perempuan' dan' kelompok'

marginal' dalam' pelaksanaan'musrenbang'mulai' dari' perencanaan' penganggaran' tingkat'

desa/kelurahan,' kecamatan' hingga' kabupaten' ;' (2)' Melakukan' pendampingan' ' bagi'

fasilitatorNfasilitator' tingkat' kecamatan' untuk' mampu' mengawal' prosesNproses'

perencanaan''dan'penganggaran'pembangunan'tingkat'kabupaten'dan'mendorong'lahirnya'

kebijakan'perencanaan'yang'pro'poor'dan'responsif'gender.'

'

II.2*Sasaran*Program*

Program' ini' memiliki' sasaran' utama' yang' merupakan' penerima' manfaat' langsung' dari'

program' ini.' Sasaran' program' ini' meliputi:' Kelompok" Perempuan" kader" desa," fasilitator"

10"

"

kecamatan," dan" pemerintah" daerah." " Namun" yang" perlu" dicatat," dalam" pelaksanaan" dilapangan"

kelompok"sasaran"perempuan"kader"desa"dan"fasilitator"kecamatan"bisa"berkelindan,"dalam"arti,"dalam"

banyak"kasus"mereka"yang"menjadi"fasilitator"kecamatan"merupakan"perempuan"kader"terbaik"dari"desa"

setempat."'

*

II.3*Hasil*yang*diharapkan.*

" Dengan"dua"tujuan"jangka"panjang"dan"jangka"menengah"sebagaimana"diuraikan"diatas,"ada" beberapa" hasil" yang" hendak" dicapai" dari" pelaksanaan" program" ini." Di" bawah" ini" dapat"disimak"tabel"mengenai"hasilLhasil"yang"diharapkan"berikut"indikatorLindikor"pencapaiannya.""

Tabel''Hasil'yang'DIharapkan'

Pelaku' Hasil'yang'diharapkan' Indikator' Alat'Ukur'

Lembaga'Pelaksana'

Meningkatnya" jaringan" kerja" dengan" mitra" dan"pemerintah" daerah" dalam" mengembangkan" gagasan"perubahan."

Adanya" kerjasama" dan" dialog"dengan" mitra" dan" pemerintah"daerah" dalam" mengembangkan"gagasan"perubahan."

L Dokumen" policy"brief."

L Catatan" hasil"dialog."

Kader/Fasilitator'Kecamatan'

L Meningkatnya" kapasitas" fasilitator" musrenbang"kecamatan."

L Terbentuknya"forum"fasilitator."

L Meningkatnya" posisi" tawar" fasilitator"musrenbang"kecamatan"dalam"mengawal"proses"musrenbang."

Adanya" fasilitator" yang" terlibat"dalam" pelaksanaan" musrenbang"kecamatan" dan" menjadi" delegasi"dalam"musrenbang"kabupaten.""

"

Berita" acara" hasil"musrenbang" kecamatan"dan" surat" keputusan"tentang" delegasi"kecamatan."

"

Kelompok'Masyarakat'(perempuan/marginal)'

L Meningkatnya" pengetahuan" dan" kesadaran"kelompok" perempuan" dan" marjinal" mengenai"perencanaan"dan"penganggaran"daerah."

L Kelompok" perempuan" dan" marjinal" mampu"merumuskan" usulan" kegiatan" yang" akan"disampaikan"dalam"musrenbang."

L Kelompok" perempuan" dan" marjinal" mengenal"langkah" dan" strategi" advokasi" usulan" kegiatan"dalam"musrenbang"

Adanya" usulan" kegiatan" kelompok"perempuan" dan" marjinal" yang"diakomodir" dalam" dokumen"RKPD/APBD."

Daftar" usulan" kegiatan"yang" masuk" dalam"dokumen"RKPD/APBD."

Pemerintah'Kabupaten'Bandung'

Meningkatnya" jaringan" kerja" dengan" lembaga" dan"kelompok" masyarakat" dalam" meningkatkan" kualitas"proses"perencanaan"daerah."

L Adanya" masukan" gagasan"untuk" pengembangan"kebijakan" perencanaan" dan"penganggaan" daerah" yang"pro" poor" dan" responsif"gender."

L Adanya" masukan" model"proses"musrenbang" yang"pro"poor"dan"responsif"gender."

L Dokumen" policy"brief."

L Catatan" hasil"dialog."

11"

"

II.4.*Kegiatan*Program*

'

' Untuk'mencapai'tujuan'program'dan'hasil'yang'diharapkan'tersebut'Perkumpulan'

Inisiatif' kami' merancang' tiga' komponen' program.' MasingNmasing' komponen' program'

terdiri' dari' beberapa' kegiatan' yang' dirancang' untuk' mencapai' tujuan' dari' dari' setiap'

komponen'program.''

Komponen*1.*Penguatan*Kelompok*Perempuan*dan*Marjinal**

' Komponen' program' ini' ditujukan' untuk' meningkatkan' kapasitas' kelompok'

perempuan'dan'marjinal'dalam'mengawal'usulan'kegiatannya'dalam'proses'perencanaan'

dan'penganggaran'daerah.'Kegiatan'ini'dilaksanakan'di'3'(tiga)'kecamatan'di'3'desa'yaitu'

Desa' Banjaran'Wetan,' ' Kecamatan' Banjaran,' Desa'Margamulya' Kecamatan' Pangalengan,'

dan' Desa' Cibeureum' Kecamatan' Kertasari.' ' Komponen' program' ini' terdiri' dari' tiga'

kegiatan'utama,'yaitu:'

'

1.1 Assement*dan*Penyusunan*Baseline*Data*Kelompok*Perempuan*dan*Marjinal.*

Kegiatan' ini' ditujukan' untuk' mengidentifikasi' kelompokNkelompok' perempuan' dan'

marjinal'yang'ada'di'wilayah'sasaran'program'sekaligus'disusun'menjadi'Baseline'Data'

Kelompok'Perempuan'dan'Marjinal'untuk'wilayah'sasaran'program.'

'

Output/Deliverables:'

L Terlaksananya'kegiatan'asesmen'dan'penyusunan'baseline'data.'

L Dokumen'baseline'data'kelompok'perempuan'dan'marjinal.'

'

1.2 FGD* Kelompok* Perempuan* dan* Marjinal* Mengenai* Perencanaan* dan*

Penganggaran*Daerah.*

Kegiatan'ini'ditujukan'untuk'meningkatkan'pengetahuan'dan'kesadaran'bagi'kelompok'

perempuan'dan'marjinal'mengenai'proses'perencanaan'dan'penganggaran'daerah.'

'

Harry Wibowo
Harry Wibowo
Harry Wibowo
Harry Wibowo

12"

"

Output/Deliverables:'

L Terlaksananya'serial'FGD'kelompok'perempuan'dan'marjinal'di'3'desa.'

L Catatan'hasil'FGD.'

'

1.3 Lokalatih* Pengawalan* Usulan* dalam* Proses* Perencanaan* dan* Penganggaran*

Daerah.*

Kegiatan' ini' ditujukan' untuk' meningkatkan' kapasitas' kelompok' perempuan' dan'

marjinal' dalam' merumuskan' usulan' kegiatan' dan' merancang' langkahNlangkah'

advokasi/pengawalan'usulan'kegiatan'dalam'proses'musrenbang.'

'

Output/Deliverables:'

L Terlaksananya'kegiatan'lokalatih.'

L Daftar' usulan' kegiatan' kelompok'perempuan'dan'marjinal' serta' rencana' kegiatan'

pengawalannya'dalam'musrenbang.'

'

Komponen* 2.* Penguatan* Kapasitas* Fasilitator* Kecamatan* (Februari* 2012* –* Juli*

2012)*

Komponen' program' ini' bertujuan' untuk' meningkatkan' kapasitas' fasilitator' kecamatan'

untuk'mengawal'proses'musrenbang'dari'desa'hingga'kabupaten.'Komponen'ini'memiliki'

keterkaitan' langsung' dengan' hasilNhasil' yang' diperoleh' dari' komponen' program'

sebelumnya' (Komponen' A)' yang' selanjutnya' menjadi' bahan' dalam' proses' pengawalan'

oleh'fasilitator'kecamatan'dalam'proses'musrenbang'kecamatan'dan'kabupaten.'

'

Komponen'program'ini'terdiri'dari'3'kegiatan'utama,'yaitu:'

1.1 Seleksi*Calon*Fasilitator*Kecamatan.*

Kegiatan' ini' ditujukan' untuk' mengidentifikasi,' memilih' dan' menetapkan' para' calon'

fasilitator'yang'memiliki'potensi'dan'komitmen'besar'dalam'mendorong'perencanaan'

pembangunan'yang'pro'poor'dan'responsif'gender.'

'

13"

"

Output/Deliverables:'

L Terlaksananya'kegiatan'seleksi'calon'fasilitator.'

L Adanya'daftar'calon'fasilitator'yang'akan'dilatih'menjadi'fasilitator'kecamatan.'

'

1.2 Pelatihan*Fasilitator*Kecamatan*Responsif*Gender.*

Kegiatan' ini' ditujukan' untuk' meningkatkan' pengetahuan' dan' keterampilan' para'

peserta'mengenai'proses'musrenbang'yang'responsif'gender.'Peserta'juga'akan'dilatih'

menganalisis' dan'merumuskan' kegiatan' pembangunan' yang' responsif' gender.' Selain'

itu,' peserta' juga' akan' dibekali' pengetahuan' mengenai' teknikNteknik' fasilitasi' dan'

advokasi.'

'

Output/Deliverables:'

L Terlaksananya' kegiatan' pelatihan' fasilitator' musrenbang' kecamatan' responsif'

gender.'

L Terbentuknya'forum'fasilitator'musrenbang.'

'

'

1.3 Pendampingan*Fasilitator*Kecamatan.*

Kegiatan' ini' dilakukan' untuk' meningkatkan' kapasitas' dan' posisi' tawar' fasilitator'

musrenbang'kecamatan'dalam'proses'pengawalan'perencanaan'daerah'yang'pro'poor'

dan' responsif' gender.' Proses' pendampingan'dilakukan'melalui' forum' fasilitator' yang'

sudah'dibentuk'sebelumnya.''

'

14"

"

Bab*III*Analisis*Temuan*

'

'

' Pada&bagian&ini&akan&dibahas&mengenai&temuan&lapangan& &yang&diulas&berdasarkan&

prinsipBprinsip&&Good&Governance,&yaitu&kesesuaian&dengan&hukum,&partisipasi,&keterbukaan,&

transparansi&dan&akuntabilitas.&Di&samping&itu,&temuan&data&akan&diulas&berdasarkan&aspek&

kapabilitas&dari&pemikiran&Amartya&Sen.&Pada&bab& ini,& pada&dasarnya&menjelaskan& & sejauh&

mana& program& ini& BB& Peningkatan& Kapasitas& dan& Pelembagaan) Partisipasi) Perempuan)

dalam)Proses)Pengambilan)Keputusan)Publik)di)Tingkat)Desa)dan)Kabupaten) &BB&&mampu&

mendorong& pelaksanaan& tata& kelola& yang& baik& dan& dapat& meningkatkan& kapabilitas&

perempuan& untuk& berpartisipasi& dalam& perencanaan& kebijakan& publik& serta& mampu&

mengakses&sumberdaya&strategis.&

'

III.1*Keselarasan*dengan*aturan*hukum*

' Program' Peningkatan' dan' Pelembagaan' Partisipasi' Perempuan' pada' dasarnya'

memiliki'dukungan'basis'hukum.'Beberapa'basis'hukum'yang'bisa'dijadikan'dasar'untuk'

menjustifikasi'implementasi'program'ini'antara'lain:'Instruksi'Presiden'No.9'Tahun'2000,'

Peraturan'Menteri'Dalam'Negeri'No.15'Tahun'2008,'Surat'Edaran'Bersama'Menteri'Negara'

Perencanaan' Pembangunan/Kepala' Bappenas' dan' Menteri' Dalam' negeri' Nomor'

0008/M.PPN/01/2007' dan' 050/264A/SJ' tentang' Petunjuk' Teknis' Pelaksanaan'

Musrenbang'Tahun'2007.'

' Dalam' Inpres' No.9' Tahun' 2000,' Presiden' mengintruksikan' Menteri;' Kepala'

Lembaga' pemerintah' Non' Departemen;' Pimpinan' Kesekretariatan' Lembaga'

Tertinggi/Tinggi' Negara;' Panglima' Tentara' Nasional' Indonesia;' Kepala' Kepolisian'

Republik'Indonesia;'Jaksa'Agung'Republik'Indonesia;'Gubenur;'Bupati/Walikota'untuk:'(1)''

Melaksanakan'pengarusutamaan'gender'guna'terselenggaranya'perencanaan,'penyusunan,'

pelaksanaan,' pemantauan,' dan' evaluasi' atas' kebijakan' dan' program' pembangunan'

nasional' yang' berpespektif' gender' sesuai' dengan' bidang' tugas' dan' ' ' fungsi,' serta'

kewenangan' masingNmasing;' (2)' Memperhatikan' secara' sungguhNsungguh' Pedoman'

15"

"

Pengarusutamaan' Gender' dalam' pembangunan' Nasional' sebagaimana' terlampir' dalam'

Instruksi'Presiden'ini'sebagai'acuan'dalam'melaksanakan'pengarusutamaan'gender.'

'

' Selanjutnya' secara' lebih' teknis' instruksi' ini' direspon' dan' dijabarkan' dalam'

Peraturan'Menteri'Dalam'Negeri'No.'15'tahun'2008'tentang'Pedoman'Umum'Pelaksanaan'

Pengarustamaan' Gender' di' Daerah.' Pada' bagian' Menimbang' dikatakan' bahwa' dalam'

penyelenggaraan' pemerintahan,' pembangunan,' dan' pelayanan' masyarakat' di' daerah'

masih' terdapat' ketidaksetaraan' dan' ketidakadilan' jender,' sehingga' diperlukan' strategi'

pengintergrasian'jender'melalui'perencanaan,''

penyusunan,'pelaksanaan,'penganggaran,'pemantauan,'dan'evaluasi'atas'kebijakan,''

program,'dan'kegiatan'pembangunan'di'daerah.'

' Untuk' menyusun' ' perencaan,' penganggaran' serta' pelaksanaannya' harus' melalui'

proses' ' bertahap' sejak' dari' dusun,' desa,' kecamatan' hingga' kabupaten.' Proses' ini' yang'

kemudian'dikenal'dengan'Musyawarah'Perencanaan'Pembangunan'(Musrenbang).'Produk'

dari'setiap'musrenbang.''''

'

16"

"

'

'

*

**

*

17"

"

III.2*Partisipasi*yang*dinamis.*

' Partisipasi'menjadi'prinsip'penting'dalam' tata'kelola' yang'baik.'Keterlibatan'aktif'

seluruh' elemen' masyarakat' –' baik' masyarakat' sipil,' usaha' dan' pemerintah' NN' menjadi'

indikasi'positif'bagi'berjalannya'mekanisme'tetakelola' ini.'Namun,'demikian,'keterlibatan'

aktif' lebih' didorong' dan' dititikberatkan' bagi'mereka' yang' selama' ini' dipandang' sebagai'

kelompok'rentan'dan'marjinal,'katakanlah'dalam'hal'ini'kelompok'miskin'dan'perempuan.''

Hal' ini' dilakukan' karena' selama' ini' kelompok' miskin' dan' perempuan' kerap' tidak'

dilibatkan' secara' total' dalam' proses' pembangunan,' terutama' dalam' proses' yang' paling'

krusial,' semisal:' proses' perencanaan' dan' pengambilan' keputusan.' Kalaupun' kelompok'

perempuan' diikutkan' dalam' proses' perencanaan,' kehadiran' mereka' tidak' lebih' sebagai'

syarat' formal' atau' pelengkap' semata.' Banyak' kasus,' kehadiran' mereka' sangatlah' pasif.'

Mereka' sekedar' hadir,' duduk' dan' mengikuti' acara' hingga' usai,' tanpa' bisa'

mengartikulasikan'apa'yang'benarNbenar'dipikirkan'dan'diinginkan'oleh'mereka.'Alhasil,'

semua' keputusan' atau' programNprogram' pembangunan' banyak' dilakukan' tidak' proN

perempuan.''''

' Program' yang' dilakukan' oleh' Perkumpulan' Inisiatif' berkolaborasi' dengan' ACE,'

pada'dasarnya'bertujuan'untuk'memecahkan'persoalan'rendahnya'partisipasi'perempuan'

dalam' proses' pembangunan,' utamanya' dalam' proses' perencanaan' dan' pengambilan'

keputusan.''

' Data' lapangan' menunjukkan,' program' Peningkatan' Kapasitas' dan' Pelembagaan'

Partisipasi' Perempuan' ini' relative' mampu' meningkatkan' partisipasi' perempuan' secara'

nyata,' baik' secara' kuantitatif' maupun' kualitatif.' ' Hal' ini' bisa' dilihat' dari' keterlibatan'

mereka'dalam'Musyawarah'Desa'dalam'rangka'menyusun'Rencana'Pembangunan'Jangka'

Menengah'Desa'(RPJMDes).'Secara'kuantitatif,'keterlibatan'perempuan'melebihi'kelompok'

lakiNlaki.' Sekitar' 60N70%' peserta' musdes' ini' adalah' perempuan.' Secara' kualitatif'

partisipasi' perempuan' dalam' musdes' ini' dapat' dilihat' kemampuan' mereka'

mengartikulasikan'aspirasi'dan'pandangan'mereka'dalam'kegiatan'yang'harus'dimasukkan'

dalam'RPJM'Desa.''

18"

"

' Dalam' 2' tahun' terakhir,' bisa' dikatakan' kiprah' lakiNlaki' kalah' dibandingkan'

perempuan' dalam' proses' perencanaan' pembangunan.' Perempuan' lebih' aktif' dan' peduli'

dalam'perencanaan'pembangunan.1'''

'

' Perempuan'di'Desa'Margamulya'lebih'kritis'dalam'melihat'program'pembangunan.'

Jika'ada'perencanaan'Pembangunan'semua'turun'dan'terlibat.'Keterlibatan'perempuan'ini'

sudah' dilakukan' pada'musyawarah' pada' level' dusun.' ' Bahkan' kelompok' perempuan' di'

Margamulya' sudah' mampu' melakukan' gerakan' penolakan' terhadap' programNprogram'

yang' dianggap' dipaksakan' masuk' dalam' RPJM' Desa.' Semisal,' kelompok' ibuNibu' pernah'

menolak'untuk'dilakukan'pelebaran'gorongNgorong'di'RW8,'karena'dianggap'belum'perlu'

dilakukan' pelebaran.' Menurut' mereka,' pelebaran' gorongNgorong' justru' malah' akan'

mendorong'masyarakat'membuang'sampah'ke'dalamnnya,'karena'melihat'aliran'air'yang'

deras'dan'cocok'untuk'menghanyutkan'sampah.2'''''

' Namun,'kondisi'dinamis'dan'partisipatif'yang'terjadi'di'Desa'Margamulya'ini,'tidak'

terjadi' di' Desa' banjar'Wetan.' Kendati' program' Peningkatan' kapasitas' dan' Pelembagaan'

Partisipasi' Perempuan' juga' dilakukan,' partisipasi' perempuan' dalam' perencaanaan'

pembangunan'desa'masih'rendah.'Hal'ini'bisa'dilihat'dari'proses'musrenbang'Desa'Banjar'

Wetan'yang'tidak'partisipatif'seperti''di'Margamulya.'Di'desa'ini,'keterlibatan'perempuan'

tidak' dilakukan' sejak' musyawarah' dusun,' melainkan' hanya' pada' saat' pelaksanaan'

musrenbang' desa.' Daftar' usulan' program' yang' dibahas' di' musrenbang' desa' sudah'

ditentukan' oleh' pengurus' RW' di' tiap' RW.3' Selanjutnya' usulan' tersebut' dikompilasi' di'

tingkat'desa'untuk'dibahas'di'musrenbang.'Artinya,'pada'tingkat'RW,'sama'sekali'tidak'ada'

kehadiran'aspirasi'perempuan.''

' Pada' tingkat' musrenbangdes,' perempuan' yang' hadir' di' Banjar' Wetan' cukup'

banyak,'akan'tetapi'kehadiran'mereka'menjadi'tidak'maksimal'dan'cenderung'hanya'untuk'

pemenuhan'formalitas,'karena'semua'sudah'ditentukan'oleh'segelintir'elit,'yaitu'pengurus'

RT'dan'RW.'Pembahasann'usulan'program'tidak'banyak'diperdebatkan.'Seolah'di'antara'"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""1"Wawancara"dengan"Buyanuddin"(Kepala"Desa,"Desa"Marga"Mulya,"Kecamatan"Pengalengan),"tanggal"26"Maret"2013."""2"Wawancara"dengan"Ibu"Hesti"(Otas)."3"Wawancara"dengan"Ibu"Ning,"Perempuan"Kader"Desa"Banjaran"Wetan,"tanggal"29"Maret"2013.""

19"

"

peserta' sudah' saling' bersepakat.' Kalaupun' ada' persoalan' yang' dibahas' di' dalam'

musrenbang,' biasanya' para' elit' desalah' yang'mendiskusikan,' dalam'hal' ini' pengurus'RT'

dan'RW,'yang'sejak'awal'sudah'menyusun'daftar'usulan'program.''

' Dari'hasil'dialog'dengan'beberapa'informan,'diakui'oleh'mereka'bahwa'keterlibatan'

perempuan' di' desa' Banjar'Wetan'mungkin' tidak' sedinamis' keterlibantan' perempuan' di'

Desa' Margamulya.' Menurut' mereka,' hal' ini' terjadi' karena' regenerasi' untuk' perempuan'

aktivis' desa' ' relatif' tidak' berjalan.' KaderNkader' perempuan' aktivis' desa' Banjar' Wetan'

adalah' ' kaderNkader' yang' berusia' sudah' tidak'muda' lagi.' Hampir' kader' desa' yang' aktif'

berusia'di'atas'45'tahun.'Kader'Lilis,'bahkan'sudah'berusia'51'tahun.'Ibu'Lilis'ini'menjadi'

kader'desa'sejak'tahun'1989.'Artinya,'sejak'24'tahun'tidak'pernah'dilakukan'regenerasi.''

' Berbeda' dengan' kondisi' perempuan' kader' desa' di' Margamulya,' mayoritas'

perempuan'kader'desa'usianya'relative'masih'muda.'Mayoritas'usianya'di'bawah'30'tahun'

dengan'tingkat'pendidikan'sarjana.'Hanya'sedikit'yang'berpendidikan'setingkat'SLTA.''

' Partisipasi' perempuan' dalam' proses'musrenbang'Desa'Margamulya' sangat' hidup'

juga'karena'ada'faktor'yang'krusial'dari'figur'kepala'desa'yang'cukup'progesif'dan'terbuka'

bagi' ideNide' emansipasi' perempuan.' Kepala' Desa' Margamulya' sangat' memberi' ruang'

kebebasan' bagi' keterlibatan' perempuan' dalam' proses' perencanaa' pembangunan' desa.'

Secara'eksplisit'kepala'desa'meminta'peserta'perempuan'harus'lebih'diprioritaskan'dalam'

proses' musrenbang.' Afirmasi' dari' kepala' desa' ini' terbukti' dengan' meminta' peserta'

perempuan'untuk'berbicara'terlebih'dahulu'setelah'acara'sambutan'dan'pangerahan'dari'

kepala'desa'pada'saat'musrenbang.4'

' Ada' beberapa' pertimbangan' mengapa' perempuan' diberikan' ruang' kebebasan'

dalam' proses' pembangunan' di' Desa' Margamulya.' Pertama,' secara' sosiologis,' di' Desa'

Margamulya' ' banyak' perempuan'melakukan' peranNperan' sosialNekonomi' yang' strategis.'

Sebagai' contoh.' Jika' ada' kasusNkasus' seperti' warga'miskin' yang' kesulitan'mendapatkan'

pelayanan' kesehatan' yang' layak,' kaum' perempuanlah' yang' sangat' tanggap' untuk'

mencarikan' jalan' keluar,' semisal' mengurus' surat' keterangan' miskin,' mendaftarkan' ke'

"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""4"Wawancara"dengan"Ibu"Hesti,"Perempuan"Kader"dan"Pekerja"Sosial"Masyarakat"(PSM)"Desa"Margamulya,"tanggal"27"Maret"2013"

20"

"

rumah'sakit'dan'sebagainya.5'Kedua,''kaum'perempuan'di'Desa'Margamulya'lebih'berjiwa'

voluntaris' daripada' lakiNlaki.' Berurusan' dengan' lakiNlaki' di' sini' selalu' dalam' kerangka'

transaksiNkomersial.' Mereka' akan' bisa' digerakkan' kalau' sudah' jelas' hitungNhitungan'

ekonomisnya.& Ketiga,' banyak' kaum' perempuan' yang' berpendidikan' tinggi' dengan'

pengalaman'yang'lebih'luas,'sehingga'menjadi'“stok”'SDM'yang'tepat'untuk'diberdayakan.''

'

'

III.3*Transparansi*yang*ditelikung*elit*

Selain' prinsip' partisipasi,' transparansi' dan' akuntabel' menjadi' prinsip' tata' kelola' yang'

tidak'bisa'dikesmpingkan.'Dalam'kaitannya'dengan'program'peningkan'dan'pelembagaan'

partisipasi' perempuan' ini' bisa' dilihat' dari' sejauh'mana' program' ini'mampu'mendorong'

tata'kelola'perencanaan'pembangunan'dilakukan'secara'terbuka'dan'akuntabel.''

' Salah' satu' tujuan' dari' program' Pelembagaan' Partisipasi' Perempuan' ini' adalah'

melakukan' pendampingan' kader' perempuan' untuk' mengawal' proses' perencanaan' dan'

penganggaran' pembangunan.' Proses' pengawalan' ini' pada' dasarnya' untuk' menjamin'

proses'musrenbang'benarNbenar'berjalan'secara'transparan.'Sejauhmana'tujuan'ini'dapat'

dicapai'melalui'program'ini?''

' Pada' level' desa,' program' Pelembagaan' Partisipasi' Perempuan' ini' mampu'

menciptakan' kondisi' transparansi' dalam' setiap' jenjang' musrenbang.' Secara' teknis,'

transparansi'ini'dimulai'sejak'pada'perencanaan'jenjang'yang'terendah,'yaitu'musyawarah'

dusun.'Transparansi'dilakukan:'pertama,'dengan'menjelaskan'secara'gamblang'mengenai'

tujuan,' target' dan' menfaatnya' diselenggarakannya' musyawarah' dusun.' Kedua,' usulan'

program' dari' dusun' benarNbenar' mulai' dari' nol.' Artinya,' usulan' tidak' dipersiapkan'

sebelumnya' oleh' elit' RT/RW.' Sehingga' musyawarah' dusun' tidak' diarahkan' untuk'

mengajukan' program' tertentu.' Dengan' demikian,' musyawarah' dusun' benarNbenar'

berlangsung'secara'terbuka,'dan'setiap'peserta'secara'bebas'mengusulkan'pandangan'dan'

pendapatnya.'Ketiga,'hasil'dilaporkan'kepada'secara'tertulis'dan'diumumkan'kepada'setiap'

warga'satu'RW.''

"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""5"Wawancara"dengan"Buyan,"Kepala"Desa"Margamulya.""

21"

"

' Prinsip' transparansi' juga' dilakukan' hingga' pada' pelaksanaan' musrenbang' desa,'

yakni' sebuah' forum' untuk' memusyawarahkan' hasilNhasil' musyawarah' dusun' yang'

dilakukan' sebelumnya.' Sejak' awal,' kepala' desa' menjamin' proses' musrenbang' berjalan'

secara' lebih' transparan.' Semua' usulan' program,'m' yang' dibahas' tidak' ada' yang' diubah'

atau'dimanipulasi,'dalam'arti'program'yang'dibahas'dalam'musrenbang'desa'masih'sesuai'

dengan'apa'yang'diusulkan'di'musyawarah'dusun.'Ini'bisa'dilihat'dari'tidak'adanya'protes'

dari'para'peserta'yang'notabene'sebelumnya' juga' ikut'dalam'proses'musyawarah'dusun.'

Dengan' proses' yang' transparan' dan' terbuka,' proses'musrenbang'menjadi' lebih' dinamis'

dan' semakin' memungkin' kelompok' perempuan' lebih' leluasa' untuk' mengartikulasikan'

pendapat'dan'pandangannya.''

' Selain' itu,' melalui' proses' yang' transaparan,' proses' musrenbang' menjadi' sangat'

informative'dan'edukatif.'Dikatakan' sangat' informative'karena'dengan'musrenbang'desa'

yang'transparan'semua'peserta'menjadi'lebih'mengerti'mengapa'sebuah'program'menjadi'

prioritas,' sementara' program' yang' lain' tidak.' Setiap' peserta' musrenbang' mengetahui'

secara' lebih' jelas' sumberNsumber' pendanaan' yang'mungkin' dijangkau' untuk'membiayai'

program'yang'diusulkan,'apakah'dari'pemerintah,'swasta'atau'swadaya'masyarakat.'

' Akan'tetapi,'suasana'musrenbang'yang'begitu'dinamis,'transparan'dan'demokratis'

tidak' berdetak' dalam' musrenbang' di' tingkat' kecamatan.' Ada' beberapa' indikasi' yang'

menunjukkan'proses'musrenbang'kecamatan'tidak'dilakukan'secara'transparan.'Pertama,'

jadwal'pelaksanaan'musrenbang'kecamatan'tidak'pernah'ada'yang'mengetahuinya'secara'

pasti.'Setidaknya,'perempuan'kader'desa'tidak'pernah'mendapatkan'informasi'yang'akurat'

mengenai' tanggal' dan' hari' pelaksanaan' musrenbang' kecamatan.' Yang' kerap' terjadi,'

pelaksanaan'musrenbang'sering'diinformasikan'satu'atau'dua'hari'sebelum'pelaksanaan.''

' Kedua,' kriteria' penunjukan' perwakilan' kerap' mendadak.' Seringkali' penentuan'

perwakilan' desa' untuk' menghadiri' musrenbang' kecamatan' NN' semisal' perwakilan' dari'

kelompok'perempuan' NN' dilakukan' sehari' sebelum'pelaksanaan'musrenbang.6'Penentuan'

perwakilan' perempuan' yang' dilakukan' secara' mendadak' menyulitkan' para' perempuan'

"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""6"Wawancara"dengan"Wiwik,"perempuan"kader"desa"dan"Fasilitator"Program"Keluarga"Harapan"(PKH)"Desa"Margamulya,"28"Maret"2013"

22"

"

kader' dalam' mengatur' waktu' untuk' terlibat' dalam' musrenbang' kecamatan.' Idealnya'

mereka'yang'ditugaskan'untuk'mewakili'desa,'adalah'mereka'yang'sejak'awal'terlibat'aktif'

dalam'seluruh'tahapan'musrenbang,'dalam'hal' ini'sejak'pelaksanaan'musyawarah'dusun.'

Akibatnya,'banyak'kader'desa'yang'sudah'sejak'mengikuti'proses'musrenbang'dari'tingkat'

paling' rendah,' tidak' bisa'menghadiri' musrenbang' kecamatan.' Bila' demikian' perwakilan'

dari'kelompok'perempuan'dipilih'seadanya,'yakni'mereka'yang'punya'waktu'luang'untuk'

mengikuti'musrenbang'kecamatan.'Di'Desa'Banjaran'Wetan,'misalnya,'yang'diutus'adalah'

seorang'perempuan'guru'yang'tidak'termasuk'kader'desa.7''

' Ketiga,' usulan' programNprogram' yang' disetujui' untuk' diteruskan' ke'musrenbang'

kabupaten' seperti' sudah' ditentukan' sebelumnya.' Dalam' musrenbang' kecamatan' minim'

diskusi,' minim' perdebatan.' Peserta' cenderung' hanya' berfungsi' sebagai' pendengar'

penjelasan' fasilitator' forum' mengenai' pemaparan' programNprogram' yang' disetujui' dan'

yang' tidak' disetujui' untuk' dibawa' ke' pembahasan' musrenbang' kabupaten.' ' Tidak' ada'

diskusi' dan' perdebatan' untuk' mempersoalkan' mengapa' sebuah' program' tidak' bisa'

diteruskan'ke'musrenbang'kabupaten.'Semua'pertanyaan'yang'mempersoalkan'keputusan'

musrenbang'kecamatan'selalu'membentur' tembok'argumentasi:'usulan'yang'yang'ada'di'

RPJM' Desa' tidak' disetujui' karena' tidak' sesuai' dengan' skema' yang' ditetapkan' oleh'

pemerintah.'Alhasil,'sangat'banyak'programNprogram'yang'ada'di'RPJMDes'berguguran.''

' Kondisi' di' atas' menunjukkan' musrenbang' kecamatan' berlangsung' sangat' tidak'

demokratis,'karena'berlangsung'tidak'transparan'dan'menutup'rapat'ruang'partisipasi'dan'

berdiskusi,' terutama' bagi' kelompok' perempuan.' Temuan' ini' sepertinya' menunjukkan'

realitas'yang' lebih'muram'daripada' realitas'yang'menjadi' temuan'dalam'penelitian'yang'

dilakukan' Demos.' Penelitian' Demos' memperlihatkan' partisipasi' masyarakat' masih'

berlangsung' hingga' di' musrenbang' kecamatan,' namun' partisipasi' tersebut' kemudian'

dijegal' pada' level' kabupaten.' Menurut' ' temuan' Demos,' pada' tingkat' kabupaten,'

"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""7"Wawancara"dengan"Ibu"Ida,"Perempuan"Kader"Desa"Banjaran"Wetan,"tanggal"29"Maret"2013""

23"

"

musrenbang' sudah' tidak' lagi' bersifat' partisipatif' melainkan' berubah' menjadi' sangat'

teknokratis.8'''

' Berbeda' ' dengan' apa' yang' terjadi' di' Desa' Margamulya' dan' Banjaran' Wetan,'

partisipasi'warga' justru' sudah'mulai' dipangkas' pada' level' kecamatan.' Pada' ' tingkat' ini,'

aliran' informasi' NN' mengenai' pelaksanaan' musrenbang' di' tingkatan' yang' lebih' tinggi' NN'

pada' warga' seperti' sudah' sengaja' diblokir' oleh' sekelompok' elit.' Kelompok' elit' ini'

berjejaring' lintas' desa' dan' kerap' melakukan' pertemuan' tersendiri' setiap' menjelang'

musrenbang'kecamatan'dan'kabupaten.'Elit'inilah'yang'diperkirakan''jauhNjauh'hari'sudah'

memiliki' informasi' akurat' mengenai' jenisNjenis' program' yang' bisa' didanai' dan' sesuai''

dengan'yang'dialokasikan'di'masingNmasing'dinas'(SKPD).9''''''''

'

III.4*Kapabilitas*tercerabut*di*Kecamatan*

' Sebagaimana' telah' dijelaskan' bagian' bab' pendahuluan,' melalui' cara' pandang'

Amartya'Sen,'kemiskinan'tidak'cukup'dilihat''sebagai'realitas'ketiadaan'atau'minimnya'apa'

yang' dimiliki' oleh' sekelompok'masyarakat,'melainkan' realitas' ketiadaan' atau'minimnya'

kapabilitas'masyarakat'untuk'melakukan'sesuatu.'Di'mata'Sen,'kita'harus'menggeser'fokus'

dalam' melihat' kemiskinan,' yaitu' bergeser' dari' fokus' pada' saranaNsarana' untuk' hidup'

(means& of& living)' ke' peluangNpeluang' aktual' (actual& oppurtinities)' sebagai' fungsi' dan'

kapabilitas.10''

' Sebagimana'dikatakan'Sen,'untuk'melihat'terjadinya'kemiskinan'dapat'dilihat'dari'

dua' aspek,' yaitu' fungsiNfungsi' (functions)' dan' kapabilitas' (capability).11' Fungsi' yang'

dimaksudkan' Sen' adalah' semua' hal' yang' berhasil' dilakukan' dan' dicapai' oleh' individu'

maupun' kelompok.' Semisal,' menjadi' pandai,' kritis,' sehat' dan' lainnya.' Sementara'

kapabilitas'merupakan'kebebasan'yang'paling'substantive'dan'mendasar'untuk'mencapai'

realisasi' fungsiNfungsi' yang' lebih' maksimal.' Semisal,' kemampuan' untuk' ambil' bagian'

dalam'kehidupan'masyarakat.' 'Dengan'demikian,'di'mata'Sen'kapabilitas'menjadi'sebuah'"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""8"Widyanto, “Keterwakilan Publik” dalam Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif. Studi 4 Kasus Wilaya, dalam Prisma Vol. 29 (Oktober 2010), hal.106 9 Wawancara dengan Iday Hidayah, perempuan kader dan fasilitator pada program PNPM, tanggal 28 Maret 2013 10 Amartya Sen, The Idea of Justice, London, Allen Lane, 2009, hal. 235 11 Amartya Sen, Development as Freedom. Oxford, Oxford University Press, 1999, hal.75

24"

"

prasyarat' bagi' realisasi' fungsi.' Tercerabutnya' kapabilitas' akan'membuat' realisasi' fungsi'

terhambat'untuk'dicapai'oleh'individu'atau'kelompok.''

' Dengan' demikian,' melalui' kerangka' dari' Sen' ini,' yang' hendak' diperlihatkan'

pertama' kali' bukan' apakah' program' Perkumpulan' Inisiatif' dan' ACE' membuat' individu'

atau' kelompok' perempuan' menjadi' sehat,' lebih' pandai' atau' pendapatan' ekonominya'

bertambah,'melainkan' apakah' dengan' program' ini' kelompok' perempuah' lebih'memiliki'

kapabilitas,' dalam' arti' diberikan' dan' mendapatkan' kebebasan' (politik)' untuk'

mendapatkan'peluang'dan'akses'aktual'untuk'merealisasikan'fungsiNfungsinya'secara'lebih'

maksimal.'Dalam'kerangka'inilah,'pada'bagian'ini'akan'diperlihatkan'sejauhmana'program'

Pelembagaan' Partisipasi' Perempuan' mampu' meningkatkan' kapabilitas' kelompok'

perempuan' dalam' menyusun' perencanaan' pembangunan,' sehingga' program'

pembangunan'yang'dilaksanakan'sesuai'dengan'dan'dapat'memenuhi'kebutuhan'mereka.'

' ''Dalam'meningkatkan'kapasitas'kelompok'perempuan'ada'beberapa'metode'yang'

diterapkan' dalam' implementasi' program' ini,' yaitu:' pertama,' penguatan' kapasitas'

kelompok' perempuan'melalui' training' perencanaan' pembangunan' yang' partisipatif' dan'

berperspektif' gender;'kedua,' pengorganisasian'dan'pendampingan'kelompok'perempuan'

kader;'ketiga'advokasi'kebijakan'yang'dilakukan'melalui'dialog'dan'diskusi'kebijakan'yang'

melibatkan'multipihak.12''

' Dari' data' yang' diperoleh' dari' semua' informan,' mereka' semua' mengakui' bahwa'

program' yang' dijalankan' oleh' Inisiatif' bekerjasama' dengan' ACE' –' secara' nyata' –'

memberikan'dampak'yang'signifikan'bagi'kelompok'perempuan'di'desa'Margamulya'dan'

banjaran'Wetan.' Dampak' dari' adanya' program' perempuan' ini' bisa' dilihat' pada' tataran'

kesadaran'(konseptual)'maupun'praksis'(tindakan)'kelompok'perempuan'kader.''

' Pada' tataran' kesadaran,' melalui' pelatihan' serial' mengenai' perencanan' dan'

penganggaran' pembangunan' yang' partisipatif' dan' berperspektif' gender,' kelompok'

perempuan' kader' lebih' memahami' tentang' makna' kesetaraan' antara' peran' perempuan'

"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""12 Perkumpulan Inisiatif, Program Pelembagaan Partisipasi Perempuan dalam Proses Pengambilan Keputusan Publik di Tingkat Desa dan kabupaten, Proposal Teknis diajukan kepada Association of Community Empowerment (ACE), 2011, hal. 9-12

25"

"

dan' lakiNlaki'di' ruang'publik;'pentingnya'keterlibatan'secara'maksimal'kaum'perempuan'

dalam'perencanaan'pembangunan.''

' Pada' tataran' praksis,'melalui' program' ini,' kelompok' perempuan'mampu' berpikir'

metodis' dan' sistematik' dalam' melakukan' sebuah' perencaan' pembangunan.' Kelompok'

perempuan'mampu'memperagakan'metode'penentuan'prioritas'kebutuhan'dan'program'

pembangunan' melalui' proses' yang' partisipatif' dan' transparan.' Pada' gilirannya,' dengan'

bekal' kemampuan' metodis' dan' sistematik' ini,' kelompok' perempuan' lebih' memiliki'

keberanian' untuk' lebih' aktif' berpartisipasi' dan' berdialog' dalam' forumNforum' publik'

seperti' musrenbang' yang' selama' ini' identik' dengan' forum' publik' yang' menjadi' arena'

pertarungan'kepentingan'kuasa'patriarkis'yang'biasanya'berada'dalam'lingkaran'elit'desa,'

baik' itu'pengurus'RT'atau'RW,'bahkan'aparat'desa,'yang'dalam'jamak'kasus'dijabat'oleh'

lakiNlaki.'

' Partisipasi' aktif' perempuan' kader' dalam' tahapan' musrenbang' menunjukkan'

keberhasilan' program' ini' dalam' meningkatkan' kapabilitas' (kebebasan)' kelompok'

perempuan' dalam' upaya' mencapai' kualitas' hidup' (fungsiNfungsi)' yang' lebih' layak.' Dan'

gambaran'mengenai'pencapaian'fungsiNfungsi'tersebut'dirangkum'dalam'bentuk'Rencana'

Pembangunan'Jangka'Menengah'Desa'(RPJMDes)'yang'merupakan'produk'musrenbang'di'

tingkat'desa.'''

' Akan' tetapi,' kapabilitas' kelompok' perempuan' ini' tidak' bertahan' hingga' dalam'

proses' musrenbang' di' tingkat' kecamatan.' Di' tingkat' ini' partisipasi' perempuan' untuk'

memperjuangkan'apa'yang' telah'dihasilkan'dalam'musrenbang'desa'dikebiri'oleh'proses'

musrenbang' yang' berlangsung' secara' tidak' transparan,' sujumlah' keputusan' teknokratis''

yang' bersifat' topBdown' dan' manuver' politik' elit' lokal.' ' Ketika' kapabilitas' (kebebasan)'

partisipasi' perempuan' ini' makin' melemah,' maka' peluang' aktual' mereka' untuk'

merealisasikan' fungsi,' yakni' peningkatan' kualitas' hidup' yang' sesuai' dengan' kebutuhan'

mereka'makin'mengecil.''Hal'ini'terbukti'dengan'banyaknya'programNprogram'yang'sudah'

direncanakan' dalam' musrenbang' desa' gugur,' tidak' bisa' didanai' karena' tidak' sesuai'

dengan'skema'program'pemerintah'yang'sudah'ditentukan'secara'teknokratik.'''

'

Secara'grafis'melemahnya'kapabilitas'tersebut'bisa'digambarkan'sebagai'berikut:''

26"

"

'

''

'

' Situasi' demikian' banyak' memunculkan' kekecewaan' kelompok' perempuan' yang'

merasa'susah'payah'menyusun'RPJM'Desa'secara'total,'partisipatif'dan'transparan,'namun'

hasilnya' banyak' tidak' nyambung' pada' tingkat' kecamatan' dan' kabupaten.' Situasi'

musrenbang' yang' tidak' lagi' kondusif' bagi' partisipasi' masyarakat' dikhawatirkan' lambat'

laun' akan' melemahkan' antusiasme' masyarakat,' terutama' kelompok' perempuan,' untuk'

secara' berkelanjutan' terlibat' dalam' penyusunan' RPJM' Desa.' Dengan' proses' dan' hasil'

musrenbang' kecamatan' dan' kabupaten' yang' tidak' merepresentasikan' kepentingan'

mereka,'sangat'dimungkinkan'masyarakat'NN'terutama'perempuan'kader'desa'yang'selama'

ini' sangat' atusiasme' terlibat' dalam' penyusunan' RPJM' Desa' NN' menjadi' apatis' karena'

Deprivasi"Kapabilitas"

Proses"makin"tidak"transparan"

27"

"

merasa' terus'menerus'dibohongi.'Para'perempuan'kader'secara'perlahan'akan'kelelahan'

sosial.13''

' Jika' kita' kembali' kepada' pengertian' Sen' bahwa' miskin' itu' merupakan' kondisi'

tercerabutnya'kapabilitas' individu'atau'kelompok'untuk'secara'maksimal'merealisasikan'

fungsiNfungsinya,' maka'melalui' data' ini' kita' menjadi' tahu' di' titik' manakah' perampasan'

kapabilitas' masyarakat' itu' terjadi.' Dengan' kata' lain,' dalam' konteks' skema' proses'

pembangunan,' kita' bisa' menunjukkan' di' titik' mana' awal' mula' upaya' pemiskinan'

masyarakat'itu'digelar:'semua'berawal'di'kecamatan.''

' '

"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""13 Wawancara dengan Buyan, Kepala Desa Margamulya.

28"

"

BAB*IV*Kesimpulan*

'

Berdasarkan' uraian' temuan' pada' bab' sebelum,' pada' bagian' ini' akan' ditarik' beberapa'

kesimpulan:'

& Pertama,' Program' Pelembagaan' Partisipasi' Perempuan' dalam' Pengambilan'

Keputusan' Publik' di' tingkat' Desa' dan' Kabupaten,' pada' dasarnya' mampu' mendorong'

diterapkannya' prinsipNprinsip' tata' kelola' yang' baik.' ' Melalui' program' ini' pelaksanaan'

musyawarah' desa' di' Margamulya' dan' Banjaran' Wetan' berjalan' lebih' dinamis,' mampu'

menggerakan' kelompok' perempuan' untuk' berpartisipasi' aktif' dalam' menyusun'

perencanaan'pembangunan.''Partisipasi'aktif'kelompok'perempuan'ini'cukup'tinggi'dalam'

proses'musrenbang' desa,' utamanya' di' Desa'Margamulya,' karena'musrenbang' dilakukan'

secara' transparan' dan' lebih' terbuka,' sehingga' membuat' suasana' lebih' bebas' bagi'

kelompok'perempuan'untuk'secara'leluasa'mengartikulasikan'pandanganNpandangannya.''

& Kedua,' Program' Pelembagaan' Partisipasi' Perempuan' telah'mampu'meningkatkan'

kebebasan'instrumental'(kapabilitas)'kelompok'perempuan'untuk'mendapatkan'peluangN

peluang' aktual' dalam' rangka' merealisasikan' peningkatan' kualitas' hidup' (fungsiNfungsi)'

mereka' dalam'bentuk'RPJM'Desa.' ' Sampai' di' sini,' ada' semacam' gambaran:' peningkatan'

kapabilitas' ini'bergerak'secara' linier' jika'ada' 'penerapan'prinsipNprinsip' tata'kelola'yang'

baik.''

' Ketiga,' akan' tetapi' penerapan' prinsipNprinsip' tata' kelola' yang' baik' hanya' bisa'

diterapkan' secara' ketat' dalam' proses' pelaksanaan' perencanaan' di' level' desa.' PrinisipN

prinisp'tata'kelola'mulai'diabaikan'ketika'proses'perencanaan'melangkah'pada'level'yang'

lebih' tinggi,' yakni' kecamatan.'Ketika'prinsip' tata' kelola'mulai' diabaikan'pada' level' yang'

lebih'tinggi,'kapabiltas'masyarakat,'dalam'hal'ini'kelompok'perempuan,'mulai'kehilangan'

kekuatannya.' Kecamatan' menjadi' semacam' zona' krisis' dimana' kapabailitas' masyarakat'

mulai'tercerabut.''''''

''''''''

'

'