KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf ·...

114
i KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG KARAKTERISTIK RANGKAIAN SERI DAN PARALEL MELALUI EKSPERIMEN-DISCOVERY SKRIPSI Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh : Y. Wisnu Asmoro NIM : 021424017 Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2010

Transcript of KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf ·...

Page 1: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

i

KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG

KARAKTERISTIK RANGKAIAN SERI DAN PARALEL

MELALUI EKSPERIMEN-DISCOVERY

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh :

Y. Wisnu Asmoro

NIM : 021424017

Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

Page 2: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

ii

Page 3: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

iii

Page 4: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

1. Pendampingku Bernadeta Yuniarti dan kebanggaanku Bernardus Fajar

Ariyanto

2. Bapak Gabriel Sujito dan Ibu Maria Miyem

Dipersembaahkan sebagai hasil atas proses belajar yang dijalani oleh peneliti.

Page 5: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuatkarya ataubagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya

ilmiah.

Yogyakarta, 30 Juni 2010

Page 6: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

vi

Page 7: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

vii

”Konstruksi Pemahaman SiswaKelas X Tentang Karakteristik Rangkaian

Seri Dan Paralel Melalui Eksperimen Discovery”

Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Matematika Dan Imu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas SanataDharma

Y. Wisnu Asmoro

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah dengan pendekaan eksperimen discovery siswa kelas X dapat menemukan, menyebutkan, dan membandingkan karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi Mulya Minggir, Sleman, Yogyakarta pada bulan januari-Februari 2010 dengan sampel 4 siswa kelas X. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Lembar Kerja Siswa (LKS) yng berisi panduan kegiatan dan langkah yang harus dilakukan oleh para siswa, (2) Lembar Observasi untuk mendokumentasikan berbagai proses yang dilakukan siswa, dan (3) Posttest untuk mengetahui konstruksi pemahaman yang dibangun oleh masing-masing siswa. Semua data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan lebih didominasi deskripsi setiap kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan eksperimen discovery siswa kelas X dapat menemukan, menyebutkan ciri dan karakteristik masing-masing rangkaian, dan juga membandingkan ciri/karakteristik kedua rangkaian tersebut. Ciri/karakteristik yang ditemukan dan dibangun sebagai sebuah pengetahuan mengenai konsep rangkaian seri dan rangkaian paralel adalah bentuk rangkaian, karakteristik kuat arus dan tegangan yang mengalir pada masing-masing lampu, keadaan lampu lain bila salah satu titik pada rangkaian diputus, jumlah jalan arus pada rangkaian. Terjadi peningkatan pemahaman tentang rangkaian, siswa yang semula mengalami kesulitan membuat rangkaian walaupun sudah diberi gambar akhirnya dapat membuat rangkaian dengan benar.

kata kunci : eksperimen, discovery, rangkaian seri, rangkaian pararel, pembelajaran

Page 8: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

viii

”The Construction of Understanding of Student of the 10th Class About the

Characteristic of Serial and Parallel Circuit Through Discovery Experiment”

Physics Education Study Programe, Mathematics and Science Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University

Y. Wisnu Asmoro

ABSTRACT

This research is aimed to describe whether by using experiment discovery approach, the student of the 10th class are able to find, mention, and compare the characteristic of serial and parallel circuit. The research has been conducted at Budi Mulya Senior High Schoolin Minggir Subdistrict, Sleman District,Yogyakarta Province in January to February 2010 byusing sample of four student at the 10th class.The instrument which have been used in this research are (1) Student work book (Lembar Kerja Siswa/LKS) containing the guidance of activities and step which to be done bystudent, (2) Observation paper to documenting various processes done by the student, and (3) Posttest to know the construction of understanding developed by each of the student. All adat collected in this research have been analyzed qualitatively and have been dominated by description of each of event happened during the study process.The study shows that by using Experiment Discovery approach, the student of the 10th class are able to find, to mention the characteristic of each ofthe circuit, and to compare the characteristic of both of the circuit. The characteristics found and developed as knowlegde about the concept of serial and parallel circuit are: form the circuit, the characteristic of the strength of the stream and voltage flew on every lamp, the condition of other lamp if one of the point of the circuit has been cut off, and the number of stream on the circuit. The raise of understanding on the circuit happened, the student who at first experienced difficultiesin making circuit although they had been given graphic, at the end they can make circuit correctly

key word : experiment, discovery, serial circuit, parallel circuit, study process

Page 9: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

ix

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah atas segala karunia

dan anugrah-Nya skripsi yang berjudul “Konstruksi Pemahaman Siswa Kelas X

Tentang Karakteristik Rangkaian Seri dan Paralel Melalui Eksperimen Discovery”

dapat terselesaikan dengan baik.

Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari keterlibatan pihak lain. Untuk itu

penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Romo Dr. Paul Suparno, S.J, M.S.T, selaku dosen pembimbing yang dengan

sabar membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

2. Bapak Nico Kanthi Raharjo selaku kepala sekolah SMA budi Mulya Minggir

yang telah berkenan memberikan ijin penelitian.

3. Bapak Supriyadi selaku guru fisika SMA Budi Mulya Minggir yang telah

berkenan memberikan bantuan dan saran dalam penelitian ini.

4. Bapak dan Ibu tercinta diLampung dan di Sampit, atas dorongan semangat,

doa yang tulus, dan biaya yang diberikan kepada penulis hingga dapat

terselesaikannya penulisan skripsi ini.

5. Istriku Bernadeta Yuniari, S.Si dan jagoan kecilku Bernardus Fajar Ariyanto

atas dorongan semangat, doa, dan pengertian yang telah diberikan selama ini.

6. Yohanes Widodo, M.Sc terima kasih buat persahabatan dan segala bantuan

yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 10: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

x

7. Teman-teman Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma

angkatan 2002atas dukungan yang diberikan kepada penulis.

8. Rekan-rekan anggota ORARI lokal Sleman, khususnya: YC2VSE,

YD2WUC, YD2WXQ, Komunitas 147.260.00 MHz dan semua pihak yang

telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga besar Bapak GatotKrismanto dan teman-teman satu atapku :

PrayadiSulistyanto (Becak), Blasius DwiYandu, Seno, Grace MT.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itusegala

saran dan kritik yang membangun sangat diharapkandan akan

dipertimbangkan dengan senang hati demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis

Page 11: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

xi

DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................................. ii

PENGESAHAN ............................................................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengkonstruksian Pengetahuan ............................................................... 6

B. Konsep dan Konsepsi ............................................................................. 7

C. Pemahaman Konsep ................................................................................ 8

Page 12: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

xii

D. Eksperimen ............................................................................................. 9

E. Metode Discovery ................................................................................... 10

F. Pendekatan Eksperimen Discovery dalam Pembelajaran Fisika.............. 12

G. Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................................................... 14

H. Deskripsi Belajar .................................................................................... 14

I. Konsep Rangkaian Seri Dan Paralel ........................................................ 15

1. Rangkaian Seri .................................................................................... 16

2. Rangkaian Paralel ............................................................................... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................................. 21

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 22

C. Sampel Penelitian ................................................................................... 22

D. Treatmen ................................................................................................. 22

E. Instrumen ................................................................................................ 26

1. Lembar Kerja Siswa (LKS) ................................................................ 26

2. Lembar Observasi ............................................................................... 26

3. Post-test ............................................................................................... 29

F. Metode Analisis Data .............................................................................. 31

1. Data Lembar Kerja Siswa ................................................................... 31

2. Data Lembar Observasi ....................................................................... 31

3. Post-test ................................................................................................ 33

Page 13: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

xiii

G. Validitas Instrumen Penelitian ............................................................... 34

1. Lembar Kerja Siswa (LKS) ................................................................ 34

2. Lembar Observasi ............................................................................... 36

3. Post-test ............................................................................................... 37

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA

A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 39

1. Deskripsi Kelas Penelitian .................................................................. 39

2. Deskripsi Kegiatan Penelitian .............................................................. 41

B. Data ......................................................................................................... 47

1. Data Lembar Kerja Siswa ................................................................... 47

2. Data Proses (Lembar Observasi) ........................................................ 54

3. Data Post-test ...................................................................................... 58

C. Analisis Data ........................................................................................... 58

1. Data Lembar Kerja Siswa (LKS) ........................................................ 58

a. Rangkaian Seri ................................................................................. 59

b. Rangkaian Paralel ............................................................................ 60

2. Data Proses (Lembar Observasi) ........................................................ 61

a. Aktivitas 1 ......................................................................................... 61

b. Aktivitas 2 ........................................................................................ 63

c. Aktivitas 3 ......................................................................................... 64

d. Aktivitas 4 ........................................................................................ 64

Page 14: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

xiv

e. Aktivitas 5 ......................................................................................... 65

3. Data Hasil Post-test ............................................................................. 67

4. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 71

B. Saran ....................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 75

LAMPIRAN

A. Lembar Kerja Siswa ............................................................................... 77

B. Lembar Observasi .................................................................................... 94

C. Soal Posttest ............................................................................................ 95

D. Pedoman Jawaban .................................................................................. 96

E. Pedoman Penilaian .................................................................................. 99

Page 15: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada siswa

mempunyai tujuan agar siswa memahami materi yang dipelajari. Untuk

mencapai tujuan tersebut, guru yang dalam hal ini lebih berperan sebagai

fasilitator dan pendamping siswa dalam belajar, dapat secara kreatif

menciptakan dan menggunakan metode pembelajaran yang efektif untuk

menyampaikan materi pelajaran dengan topik tertentu. Berbagai strategi

pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru antaranya adalah dengan

mengaktifkan dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, agar

terbentuk suatu pemahaman pada diri siswa yang bukan hanya sekedar

diperoleh dengan mendengar dari guru tetapi lebih pada kesimpulan dari

sebuah pengalaman dan pengkonstruksian mandiri. Pemahaman yang

dibangun oleh siswa dapat dibangun melalui berbagai cara/strategi bentuk

belajar.

Kegiatan belajar mengajar melibatkan guru dan juga siswa. Sebagai

seorang pengajar guru mempunyai kewajiban untuk menyampaikan dan

mengajarkan topik suatu mata pelajaran tertentu kepada siswanya.

Kebanyakan guru masih menggunakan metode klasik yang salah satu

bentuknya adalah ceramah. Metode ceramah memang mampu menyebabkan

siswa memperoleh pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara

mendengarkan dari guru. Namun masih banyak guru yang selalu

Page 16: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

2

menggunakan metode ini dalam menyampaikan semua materi dalam mata

pelajaran tertentu, terlebih pelajaran sains. Metode pembelajaran yang

digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran akan

menentukan bentuk-bentuk cara belajar siswa.

Ada dua bentuk umum cara siswa belajar, yaitu belajar secara aktif dan

belajar secara pasif. Belajar secara pasif lebih sering dan tepat digunakan oleh

guru untuk menyampaikan materi pelajaran yang bersifat informatif

insidental. Misalnya pengetahuan tentang ketatanegaraan terkini, revisi

kebenaran sebuah sejarah dan penemuan terbaru di berbagai bidang,

walaupun untuk memperoleh informasi seperti ini pun siswa sering diaktifkan

untuk mencari sendiri dari berbagai sumber media cetak dan juga media

elektronik. Belajar secara aktif lebih sering dialami oleh siswa ketika

mempelajari konsep, hukum, dan teori. Khususnya Konsep, hukum, dan teori

dalam pelajaran sains.

Eksperimen adalah salah satu metode pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mempelajari konsep, hukum, dan teori.

Dengan eksperimen siswa akan mengalami dan melakukan berbagai kegiatan

secara langsung. Dengan pengalaman langsung siswa akan membangun

sebuah pemahaman dari apa yang sudah dialami. Konsep, hukum, dan teori

dalam sains adalah relatif tetap.

Dalam sains, konsep hukum dan teori ditemukan oleh penemu awalnya

dan disosialisasikan ke generasi berikutnya. Misalnya persamaan yang

ditemukan oleh Albert Einstein yang berupa E=mc2. Jarang sekali sebuah

Page 17: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

3

konsep, hukum dan teori yang sudah dipatenkan mengalami perubahan,

walaupun tidak menutup kemungkinan dapat direvisi bahkan diubah seiring

dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Tetapi kejadian

diubahnya sebuah konsep mendasar dalam sains adalah sebuah kejadian yang

istimewa, luar biasa dan jarang sekali terjadi. Sehingga apa yang sudah

tercetak dalam buku-buku pelajaran, khususnya buku pelajaran sains jarang

sekali mengalami perubahan secara mendasar, yang mungkin hanyalah

perbaikan untuk lebih melengkapi dan bukan untuk mengubah

maksud/konsep dasarnya.

Dengan melakukan penelitian ini, peneliti ingin mengungkap dan

mendeskripsikan pemahaman yang berhasil dibangun oleh siswa melalui

pendekatan belajar secara aktif, menggunakan pendekatan eksperimen-

discovery. Sub materi yang diambil adalah karakteristik rangkaian seri dan

rangkaian paralel. Setrategi pembelajaran yang digunakan oleh peneliti

adalah eksperimen-Discovery. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan di

laboratorium fisika dan didukung dengan lembar kerja yang disusun oleh

peneliti. Secara umum isi lembar kerja ini adalah rangkaian kegiatan yang

harus dilakukan oleh siswa, di dalam buku lembar kerja ini tidak disebutkan

konsep-konsep tentang rangkaian seri dan rangkaian paralel secara langsung.

Lembar kerja ini juga berisi kolom-kolom untuk mencatat data yang

diperoleh selama eksperimen serta beberapa pertanyaan yang harus dijawab

setelah selesai melakukan aktivitas pengukuran dan juga pengamatan.

Page 18: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

4

Dengan melakukan eksperimen, diharapkan siswa dapat lebih menemukan,

mengenali, dan memahami ciri/karakteristik rangkaian seri dan rangkaian

paralel dengan mengacu pada sifat tegangan dan kuat arus listrik yang

mengalir pada masing-masing rangkaian. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa

ini masuk dalam golongan belajar secara aktif.

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka topik penelitian

ini adalah KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG

RANGKAIAN SERI DAN PARALEL MELALUI EKSPERIMEN-

DISCOVERY.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang ingin

dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan eksperimen-Discovery

siswa dapat menemukan dan menyebutkan serta membandingkan

karakteristik/ciri rangkaian seri dan rangkaian paralel?

C. Tujuan Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini peneliti ingin menemukan jawaban dari

rumusan masalah di atas. Adapun hal-hal mendasar yang ingin diungkap oleh

peneliti melalui penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan bahwa dengan eksperimen-discovery siswa mampu

menemukan ciri/karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.

Page 19: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

5

2. Menyatakan bahwa setelah siswa menemukan ciri/karakteristik, siswa

mampu menyebutkan ciri/karakteristik untuk masing-masing rangkaian.

3. Mendeskripsikan bahwa melalui eksperimen-discovery siswa mampu

membandingkan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel.

D. Manfaat Penelitian

Bila dengan melakukan eksperimen –Discovery akhirnya siswa dapat

menemukan gagasan-gagasan pokok yang berupa ciri/karakteristik rangkaian

seri dan rangkaian paralel dan membandingkannya untuk selanjutnya

dijadikan sebagai sebuah bangunan pengetahuan maka strategi pembelajaran

ini dapat dijadikan sebagai sebuah strategi pembelajaran yang tepat bagi para

pendidik dalam menyampaikan materi tentang rangkaian seri dan rangkaian

paralel.

Secara umum hasil penelitian ini juga dapat dijadikan wacana keefektifan

metode eksperimen –Discovery untuk sub topik rangkaian seri dan rangkaian

paralel. Sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu metode alternative untuk

proses pembelajaran dengan topik yang sama, di lain tempat dan lain waktu.

Page 20: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengkonstruksian Pengetahuan

Menurut teori konstruktivisme pengetahuan dianggap sebagai suatu

proses pembentukan (konstruksi) yang terus menerus, terus berkembang dan

berubah (Suparno,1997:18). Manusia dapat membangun pengetahuan mereka

melalui obyek, fenomena, dan pengalaman dalam lingkungan mereka.

Dua aspek penting dalam pembentukan pengetahuan adalah (Piaget,1970,

dalam Suparno 1997:20): (1) aspek berpikir figuratif, dan (2) aspek berpikir

operatif. Aspek berpikir figuratif adalah imaginasi keadaan sesaat dan bersifat

statis, aspek ini mencakup persepsi, imaginasi, dan gambaran mental

seseorang terhadap suatu obyek atau fenomena. Aspek berpikir operatif

berkaitan dengan transformasi dari satu level ke level lain yang lebih tinggi.

Dalam konstruktivisme, gagasan mengenai suatu pengetahuan dapat

dirangkum sebagai berikut (Suparno,1997:20): (1) pengetahuan bukan hanya

gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi merupakan konstruksi kenyataan

melalui kegiatan subyek; (2) subyek membentuk skema kognitif, kategori,

konsep, dan struktur yang perlu untuk pengetahuan; (3) pengetahuan dibentuk

dalam struktur konsepsi seseorang, struktur konsepsi membentuk pengetahuan

bila konsepsi itu berlaku dalam berhadapan dengan pengalaman seseorang.

Page 21: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

7

B. Konsep dan Konsepsi

Secara umum konsep dapat dibedakan menjadi konsep fisis, konsep logika

matematis, dan konsep filosofis (Kartika Budi,1991:39). Konsep fisis adalah

konsep yang berkaitan langsung atau mengacu pada obyeknya (benda,

besaran, proses dari benda atau besaran, dan relasi antara besaran). Konsep

logis matematis adalah konsep yang tidak berkaitan langsung dengan

obyeknya, namun mengacu pada perilaku dan operasi dalam menangani suatu

obyek. Konsep filosofis merupakan konsep yang berhubungan dengan

kuantitas suatu obyek.

Dalam pembelajaran fisika, yang kita hadapi adalah konsep-konsep fisis,

sedangkan alat yang kita pakai merupakan konsep logika matematis. Untuk itu

perlu disadari agar kegiatan belajar mengajar tidak bergeser menjadi kegiatan

mengajar matematik. Konsep fisika yang dipelajari merupakan konsep-konsep

fisis, karena yang ditanamkan pada pengetahuan fisika adalah besaran-besaran

fisis beserta relasi dan sifatnya.

Pada saat belajar, setiap siswa akan menafsirkan dan menangkap makna

dari konsep yang dipelajari. Tafsiran dari konsep yang dipelajari tersebut

dapat berbeda pada setiap siswa. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh

oleh perbedaan proses pembentukan, tingkat pendidikan, aspek yang

ditonjolkan, sudut pandang, dan konsep lain yang melatar belakangi (Kartika

Budi,1998:162-163). Pandangan seseorang terhadap suatu konsep tersebut

dinamakan konsepsi.

Page 22: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

8

C. Pemahaman Konsep

Pemahaman adalah suatu bentuk pengertian yang menyebabkan seseorang

mengetahui apa yang sedang dibicarakan. Seseorang dikatakan dapat

memahami apabila ia dapat menjelaskan suatu situasi, menafsirkan grafik,

mengubah hukum kedalam persamaan matematis, mengubah persamaan

matematis ke dalam kalimat, dan menafsirkan tabel (Irmina Umi

Purwanti,2002:17). Sehingga pemahaman konsep dapat didefinisikan sebagai

bentuk pengertian terhadap suatu gambaran atau abstraksi tentang situasi-

situasi atau ciri-ciri yang memiliki ciri khas yang terwakili dalam setiap

budaya oleh suatu benda atau simbol.

Untuk memutuskan seseorang memahami suatu konsep maka diperlukan

kriteria atau indikator-indikator. Kriteria atau indikator tersebut antara lain

(Kartika Budi,1992:114): (a) dapat menyatakan pengertian konsep dalam

bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri; (b) dapat menjelaskan makna

dari konsep bersangkutan kepada orang lain; (c) dapat menganalisis hubungan

antar konsep dalam suatu hukum; (d) menerapkan konsep untuk: (i)

menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam khusus, (ii) untuk

memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun praktis, (iii)

memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi pada suatu sistem

bila kondisi tertentu dipenuhi; (e) dapat mempelajari konsep lain yang

berkaitan dengan lebih cepat; (f) dapat membedakan konsep yang satu dengan

konsep yang lain yang saling berkaitan; (g) dapat membedakan konsepsi yang

salah; dan (h) dapat membuat peta konsep dari konsep-konsep yang ada dalam

Page 23: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

9

suatu pokok bahasan. Hasil belajar yang dicapai seseorang dapat diketahui

berdasarkan beberapa indikator diatas.

D. Eksperimen

Pengertian eksperimen adalah salah satu bentuk belajar, di mana individu

yang sedang belajar tersebut melakukan percobaan tentang suatu hal,

mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil

pengamatan tersebut disampaikan kepada orang lain (N.K. Roestiyah

2001:80).

Eksperimen (percobaan) memungkinkan seseorang yang melakukannya

menemukan hal-hal baru dan bahkan mungkin menjawab pertanyaan yang

selama ini adalah misteri menjadi sebuah pemahaman ilmiah. Dengan

eksperimen sampel akan menemukan bukti sebuah teori.

Dalam dunia pendidikan, khususnya metode mengajar, kerap kali

eksperimen dijadikan sebuah metode. Alasan-alasan dipilihnya eksperimen

adalah karena keunggulan eksperimen. Adapun keunggulan-keunggulan

metode eksperimen dalam dunia pengajaran adalah (N.K Roestiyah 2001:82) :

1. Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam

menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu

yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah percaya pula pada kata-

kata orang lain, sebelum ia membuktikan kebenarannya.

Page 24: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

10

2. Mereka lebih aktif berfikir dan berbuat, di mana itu sangat diharapkan

dalam kegiatan mengajar yang modern yaitu siswa lebih banyak aktif

belajar sendiri dengan bimbingan guru.

3. Dengan eksperimen, selain memperoleh ilmu pengetahuan juga

memperoleh pengalaman yang praktis serta ketrampilan dalam

menggunakan alat-alat percobaan.

4. Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran sebuah teori,

sehinga akan mengubah sikap mereka yang tahayul menjadi peristiwa

ilmiah.

E. Metode Discovery

Pembelajaran dengan menggunakan metode discovery adalah bila siswa

mengalami proses mental sedemikian sehingga mereka menemukan atau

membangun sendiri konsep, prinsip atau hukum (Kartika Budi,2005:42).

Pembelajaran dengan menggunakan metode discovery berbentuk sebuah

kegiatan pencarian, analisis dan menarik kesimpulan. Melakukan berbagai

aktivitas yang mengarah pada pencapaian tujuan, yaitu menemukan konsep

yang sedang dipelajari.

Menurut Carin (1985) dikatakan bahwa discovery merupakan suatu proses

mental yang dialami oleh individu, di mana individu tersebut mengasimilasi

konsep dan prinsip-prinsip. Discovery juga diindikasikan dengan keterlibatan

siswa dalam menggunakan proses mentalnya untuk menemukan beberapa

konsep atau prinsip. Misalnya siswa menemukan teori atom, “apakah atom?”,

Page 25: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

11

lalu siswa tersebut membuat suatu konsep tentang atom dan mungkin

selanjutnya siswa menemukan sebuah prinsip ilmiah yang menyatakan bahwa

atom tidak dapat dibagi-bagi lagi.

Suatu kegiatan discovery dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat

menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip melalui proses mentalnya

sendiri. Pengajaran dengan metode discovery harus meliputi pengalaman-

pengalaman belajar untuk menjamin siswa dapat mengembangkan proses-

proses discovery.

Menurut Sund (dalam Roestiyah N.K, 2001:20) discovery merupakan

proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau

prinsip. Yang dimaksud dengan proses mental antara lain: mengamati,

mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan,

mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Contoh konsep misalnya :

segitiga, panas, demokrasi dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud

prinsip antara lain ialah : logam bila dipanaskan akan mengembang. Dalam

proses ini siswa dibiarkan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri,

guru hanya membimbing dan memberikan intruksi. Dalam penelitian ini

bimbingan dan intruksi guru terwujud pada lembar kerja siswa yang disusun

oleh peneliti.

Page 26: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

12

F. Pendekatan Eksperimen-Discovery dalam Pembelajaran Fisika

Strategi atau teknik, metode dan pendekatan merupakan tiga hal yang

berbeda meskipun penggunaannya sering bersama-sama dijumpai dalam

pembelajaran. Pendekatan merupakan teori atau asumsi. Metode adalah

pengembangan yang lebih kongkret dari teori tersebut, berupa prosedur-

prosedur berdasarkan teori tersebut dalam bentuk kegiatan kelas. Pusat

pelajaran fisika adalah eksperimen. Eksperimen adalah bagian yang tidak

terpisahkan dari pelajaran fisika itu sendiri. Melalui fisika siswa dapat

memperoleh pengalaman langsung dengan gejala fisika yang dialami.

Fisika sebagai ilmu yang memiliki karakteristik tersendiri dalam

mempelajarinya tidak cukup hanya melalui minds-on tetapi juga harus melalui

hands-on. Secara teoritis dan dengan prosedur-prosedur yang tepat kerja

laboratoriumlah pendekatan yang tepat digunakan dalam pembelajaran fisika.

Cara berpikir dalam pelajaran fisika mengikut sertakan ketrampilan proses

yang harus dimiliki dan dibangun oleh siswa. Ketrampilan proses dalam fisika

dibagi dalam dua golongan yaitu ketrampilan dasar proses sains dimulai dari

observasi sampai dengan meramal dan ketrampilan terpadu proses sains yang

berupa identifikasi variable sampai dengan yang paling kompleks yaitu

eksperimen.

Melalui eksperimen suatu pembelajaran fisika dikatakan utuh sebab

eksperimen di labortorium merupakan bagian integral dari konsep, prinsip,

dan hukum fisika yang akan dipelajari.

Page 27: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

13

Pendekatan discovery merupakan pendekatan yang memerlukan proses

mental, seperti mengamati, ,mengukur, menggolongkan, menduga,

menjelaskan dan mengambil kesimpulan. Pada pendekatan discovery guru

hanya memberikan masalah dan siswa diminta memecahkan masalah melalui

percobaan.

Beberapa keuntungan mengajar dengan menggunakan pendekatan

eksperimen-discovery menurut Jerome Bruner (2009), seorang professor

psikologi dari Harvard University Amerika Serikat adalah sebagai berikut :

1. Siswa akan memahami konsep-konsep dasar dengan ide yang lebih baik.

2. Membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-

situasi proses belajar yang baru.

3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.

4. Mendorong siswa untuk berpikir inisiatif dan hipotesisnya sendiri. Di

dalam proses belajar melalui discovery tugas belajar dibuat “open-ended”

sehingga siswa bebas untuk mengembangkan hipotesis-hipotesisnya

sendiri.

5. Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik.

6. Situasi belajar menjadi lebih merangsang

Page 28: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

14

G. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa yang selanjutnya kita sebut dengan nama LKS

merupakan sebuah buku yang berisi rangkain kegiatan yang harus dilakukan

oleh siswa. LKS disusun oleh peneliti dengan tujuan sebagai acuan bagi siswa

dalam melakukan percobaan. Adapun kegiatannya adalah membaca,

mengamati, mengukur, mencatat dan membuat kesimpulan sementara. LKS,

dalam penelitian ini juga berfungsi sebagai buku panduan praktikum.

Berbagai urutan kegiatan yang sistematik, disusun sedemikian rupa sehingga

dengan melakukan tahap-tahap kegiatan pada akhirnya siswa akan

menemukan sebuah pengalaman yang selanjutnya dijadikan sebagai

pemahaman. Berbagai kegiatan yang tertulis dalam LKS dibuat meruncing

pada pokok materi yang dipelajari. Dimulai dengan kegiatan yang bersifat

umum selanjutnya kegiatan yang lebih fokus pada topik yang akan dipelajari.

H. Deskripsi Belajar.

Menurut Poerwadarminta, W.J.S (1995:14) belajar adalah perubahan

tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan

menurut Udin S Winataputra mengutip pendapat Morgan (1995:148) belajar

merupakan setiap perubahan relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi

sebagai suatu hasil dari suatu latihan atau pengalaman. Sedangkan menurut

E.R Hilgard yang dikutip oleh S. Ulih Bukit Karo-Karo (1981:138) belajar

adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang mungkin membuahkan atau

Page 29: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

15

menghasilkan pola kelakuan tertentu yang belum dimiliki sebelumnya tetapi

juga mungkin juga mengubah pola kelakuan yang telah dimiliki sebelumnya.

Sehingga dengan demikian dapat dinyatakan bahwa belajar merupakan

proses perubahan tingkah laku yang relative mantap dan menyangkut berbagai

aspek kepribadian baik fisik maaupun psikis yang belum dimiliki atau sudah

sudah dimilki sebelumnya melalui latihan atau pengalaman.

I. Konsep Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel

Arus listrik adalah elektron yang mengalir melalui satu rangkaian listrik

dan membuat alat listrik bekerja. Arus listrik juga didefinisikan sebagai

jumlah muatan listrik (positif maupun negative) yang menglir melalui

penampang suatu pengahantar per satuan waktu (Kamajaya dan Linggih S :

163). Dalam kehidupan sehari-hari listrik banyak kita jumpai dan nampak

pada alat-alat maupun rangkain yang bekerja menggunakan energi, dalam hal

ini energi listrik. Terdapat dua bentuk umum rangkaian listrik, yaitu

rangkaian yang terangkai seri dan rangkaian yang terangkai paralel.

Pemasangan jaringan listrik PLN di rumah-rumah menggunakan bentuk

rangkaian parallel. Dua beban terangkai seri apabila beban-beban tersebut

hanya membentuk satu jalan arus, tidak ada titik cabang pada terminal yang

bersekutu. Dua beban yang terangkai parallel adalah apabila sepasang-

sepasang terminalnya berhubungan secara langsung.

Arus listrik hanya akan terjadi apabila rangkaian listrik tersebut

merupakan sebuah rangkaian listrik yang tertutup. Rangkaian tertutup

Page 30: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

16

maksudnya adalah apabila merupakan suatu siklus dan di dalamnya terdapat

sumber arus.

1. Rangkaian Seri

Skema sederhana sebuah rangkaian seri yang terdiri dari 4 beban (resistor)

dan menggunakan 2 sumber arus searah (DC) adalah seperti ditunjukkan

pada gambar 1 :

Gambar 1. Rangkaian seri sumber tegangan dan empat beban.

Secara sederhana dengan melihat skema di atas, rangkaian seri adalah

rangkaian yang hanya memiliki satu jalan arus. Sehingga tersusun seperti

berbaris. Dalam rangkaian seri berlaku ketentuan sebagai berikut :

a. Empat prinsip susunan seri komponen-komponen listrik adalah sebagai

berikut :

Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu

rangkaian.

Kuat arus (I) melalui tiap-tiap komponen adalah sama, yaitu sama

besar dengan kuat arus yang mengalir melalui hambatan pengganti

serinya.

Tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti seri sama dengan

jumlah tegangan pada setiap ujung-ujung komponen.

R1

R2

R3

R4

Vs

Page 31: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

17

Susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan, di mana

tegangan pada ujung-ujung setiap komponen sebanding dengan

hambatannya. Dengan persamaan matematis sering dinyatakan

dalam bentuk v1:v2:v3 = R1:R2:R3.

b. Kelemahan rangkaian seri

Kelemahan atau kekurang efektifan penggunaan rangkaian seri

komponen-komponen listrik adalah sebagai berikut : apabila terdapat

rangkaian seri yang terdiri dari dua lampu dan satu sumber arus seperti

gambar 2 berikut :

Gambar 2. Rangkaian seri sumber tegangan dan dua beban.

Jika salah satu filamen rusak (misalnya L1 putus) maka rangkaian

listrik menjadi sebuah rangkaian yang terbuka dan akibatnya adalah

semua lampu akan menjadi padam. Oleh karena itu penerapan

rangkaian seri tidak diwujudkan pada pembuatan rangkaian lampu hias

yang terdiri dari banyak lampu. Apabila sederet lampu hias dirangkai

seri apabila salah satu lampu rusak kita harus memeriksa satu demi

satu lampu untuk menemukan lampu yang rusak tersebut. Pekerjaan

memeriksa ini memerlukan waktu yang lama.

L1

L2

Vs

Page 32: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

18

c. Manfaat rangkaian seri

Dalam banyak rangkaian, sekering sengaja dirangkai seri dengan

rangkaian komponen-komponen lain dengan tujuan untuk

pengamanan. Konduktor pada sekering didesain untuk melebur dan

membuka rangkaian pada arus maksimum tertentu. Bergantung pada

batas arus maksimum yang boleh melalui komponen yang dirangkai

seri dengan sekering. Komponen-komponen listrik dikatakan disusun

seri jika komponen-komponen tersebut dihubungkn sedemikian

sehingga kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen sma besar

(Kanginan M :296).

2. Rangkaian Paralel

Rangkaian parallel adalah rangkaian dengan dua atau lebih komponen

yang dihubungkan diantara sumber tegangan yang sama (Gussow Milton

2004:30). Skema sederhana rangkain paralel antara 4 buah resistor dan 2

bateray adalah seperti ditunjukkan oleh gambar 3.

Page 33: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

19

Gambar 3 : Rangkaian paralel sumber tegangan dengan empat beban.

Rangkaian parallel memiliki ciri yang sederhana, yaitu adanya titik

percabangan di dalam rangkaian. Untuk ciri-ciri/ karakterisitik yang lain

dari rangkaian parallel adalah sebagai berikut :

a. Rangkaian parallel memiliki tegangan persekutuan. Artinya di setiap

titik dala rangkaian parallel bila diukur tegangannya adalah sama

besar. Maka tegangan yang sama besar dalam setiap titik di dalam

rangkaian ini disebut sebagai tegangan persekutuan. Dengan notasi

matematika sering ditulis sebagai berikut : V = V1 = V2 = V3 = V4.

b. Kuat arus yang mengalir pada rangkaian parallel memiliki ciri bahwa

arus yang masuk pada titik percabangan akan sama besarnya dengan

arus yang keluar dari titik percabangan. Pada gambar rangkaian

parallel di atas notasi matematikanya adalah bahwa IA = IB. Sedangkan

di dalam percabangan ada 4 buah resistor (R1, R2, R3, dan R4), maka

IA = IR1 + IR2 + IR3 +IR4 = IB.

Page 34: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

20

Sesuai dengan pernyataan di atas, kuat arus yang masuk melalui titik

percabangan akan sama besarnya dengan kuat arus yang keluar dari

titik percabangan setelah melewati beban. Dengan pernyataan

matematis sering disimbolkan dengan SI masuk = SI keluar.

Komponen-komponen listrik disusun parallel apabila komponen-

komponen tersebut dihubungkn sedemikian sehingga tegangan pada

ujung-ujung setiap komponen sama besar (Kanginan M :299).

Page 35: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif kualitatif,

penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif. Data yang dikumpulkan

adalah berupa seluruh kegiatan yang teramati selama proses penelitian dan

lembar kerja yang dikerjakan oleh sampel. Penelitian ini menekankan pada

keadaan yang sesungguhnya dan berusaha untuk mengungkapkan kejadian-

kejadian yang muncul selama penelitian berlangsung.

Rancangan kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Peneliti menyusun instrumen penelitian yang berupa lembar kerja

praktikum dan lembar observasi.

2. Peneliti melakukan percobaan sesuai dengan lembar kerja praktikum yang

sudah disusun. Tujuan percobaan awal ini adalah sebagai pedoman hasil

percobaan yang nantinya akan dilakukan oleh sampel. Percobaan yang

dilakukan oleh peneliti dapat dijadikan sebagai pedoman sebab pada

eksperimen yang nantinya akan dilakukan oleh sampel alat-alat dan bahan

yang digunakan adalah sejenis.

3. Sampel dikelompokkan dengan satu kelompok terdiri dari 6 siswa.

4. Masing-masing kelompok diberi LKS, alat dan bahan eksperimen.

5. Setiap kelompok melakukan kegiatan eksperimen sesuai dengan urutan

kegiatan pada lembar kerja praktikum.

Page 36: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

22

6. Selama sampel melakukan eksperimen, peneliti melakukan observasi

dengan melakukan pengamatan dan mengisi lembar observasi penelitian.

7. Peneliti dibantu oleh satu rekan yang akan mendokumentasikan kegiatan

eksperimen-discovery menggunakan kamera digital.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMU Budi Mulia Minggir pada bulan Januari-

februari 2010.

C. Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah 5 orang siswa kelas X SMU Budi Mulia

Minggir. Jumlah siswa di sekolah ini memang hanya sedikit. Jumlah

keseluruhan siswa dari kelas X hingga kelas XII tidak lebih dari 20 siswa.

Jumlah siswa kelas X adalah sebanyak 5 orang siswa. Data tentang jumlah

siswa kelas X diperoleh dengan melihat daftar nama pada presensi.

D. Treatmen

Treatmen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan

pembelajaran yang berbasis discovery. Sampel diberikan kesempatan untuk

melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam

penelitian ini bentuk pembelajaran yang dilakukan adalah eksperimen dengan

basis discovery. Discovery diartikan sebagai kegiatan pencarian siswa secara

mandiri mengenai ciri dan karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel

Page 37: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

23

melalui berbagai kegiatan yang direncanakan oleh peneliti. Secara kongkrit

bentuk rencana kegiatan itu diwujudkan dalam bentuk lembar kerja siswa

(LKS).

LKS berisi panduan kegiatan yang harus dilakukan dan juga pertanyaan-

pertanyaan yang harus dijawab oleh sampel. Dalam setiap sub topik diberikan

pertanyaan-pertanyaan umpan untuk menuntun sampel menemukan dan

membangun konsep tentang rangkaian seri dan rangkaian paralel.

Kegiatan-kegiatan yang merupakan isi LKS yang dilakukan sampel dalam

rangka memahami ciri dan karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel :

a. Membuat rangkaian untuk melakukan pengukuran tegangan dan kuat arus

pada rangkaian seri dan rangkaian paralel.

b. Mengukur tegangan dan kuat arus yang mengalir di dalam rangkaian.

c. Menuliskan hasil pengukuran yang dibaca dari alat ukur pada tabel yang

telah disediakan.

d. Menganalisis hasil pengukuran tegangan dan pengukuran kuat arus pada

rangkaian seri.

e. Meminta siswa menganalisis hasil pengukuran tegangan dan pengukuran

kuat arus pada rangkaian paralel.

f. Membandingkan nilai tegangan dan kuat arus pada rangkaian seri dan

rangkaian paralel.

Page 38: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

24

g. Menyimpulkan definisi rangkaian yang baru saja dipelajari melalui

praktikum dan menuliskannya pada bagian akhir tiap sub topik.

Berikut ini merupakan bentuk kongkrit kegiatan yang dilakukan oleh sampel

yang terdapat pada lembar kerja siswa sesuai dengan tujuan memahami ciri

dan karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel (tabel 1):

Tabel 1. Tabel Kisi-kisi isi LKS

No Hal yang diteliti Kegiatan pada LKS

1 Mentransformasikan gambar rangkaian ke dalam obyek rangkaian nyata

-Membuat rangkaian seri sesuai gambar.

-Membuat rangkaian paralel antara sumber tegangan dan voltmeter.

-Membuat rangkaian seri antara sumber arus, amperemeter dan lampu.

2 Menyusun rangkaian seri dan paralel

-Membuat rangkain seri yang terdiri dari 4 lampu.

-Membuat rangkaian paralel yang terdiri dari 2 lampu

3 Mengukur tegangan yang dihasilkan sumber tegangan

-Mengukur besarnya tegangan yang dihasilkan oleh 4 sumber tegangan arus searah (baterai)

4 Mengukur tegangan yang mengalir pada masing-masing beban untuk rangkaian seri

-Mengukur tegangan yang mengalir pada lampu1, lampu 2, lampu 3, lampu 4

5 Mencari dan menemukan hubungan nilai kuat arus yang dihasilkan sumber dengan nilai kuat arus yang mengalir untuk masing-masing beban pada

-Membaca tabel hasil pengukuran dan membandingkan nilainya dengan menggunakan notasi matematika

Page 39: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

25

rangkaian seri

6 Menemukan hubungan nilai kuat arus yang dihasilkan sumber dengan nilai kuat arus yang mengalir untuk masing-masing beban pada rangkaian seri

-Mengukur kuat arus pada masing-masing lampu

-Menuliskan hasil pengukuran pda tabel

-Menggunakan notasi matematika untuk membandingkan nilai kuat arus

7 Mengukur tegangan yang mengalir pada masing-masing beban untuk rangkaian paralel

-Mengukur tegangan pada lampu 1 dan lampu 2 yang terangkai paralel.

8 Menemukan hubungan antara besar nilai tegangan yang dihasilkan sumber dengan tegangan yang mengalir pada masing-masing beban pada rangkaian paralel

-Mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sumber tegangan

-Membaca table hasil pengukuran tegangan pada masing-masing lampu

Membuat perbandingan menggunakan notasi matematika untuk menyatakan perbandingan tegangan sumber dan tegangan yang mengalir pada lampu

9 Menemukan hubungan nilai kuat arus yang dihasilkan sumber dengan nilai kuat arus yang mengalir untuk masing-masing beban pada rangkaian paralel

-Membaca table pengukuran hasil pengukuran kuat arus sebelum melewati lampu

-Membaca table hasil pengukuran kuat arus yang mengalir pada setiap lampu

-Membaca table hasil pengukuran kuat arus setelah melewati lampu dan kembali menuju kutup negatif baterai

10 Mendefinisikan rangkaiaan seri dan rangkaian paralel dari sudut pandang kuat arus dan tegangan yang mengalir pada masing-

-Mendefinisikan rangkaian seri dengan mengacu pada pengukuran kuat arus dan tegangan yang mengalir pada

Page 40: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

26

masing rangkaian rangkaian

- Mendefinisikan rangkaian paralel dengan mengacu pada pengukuran kuat arus dan tegangan yang mengalir pada rangkaian

Dengan instrumen ini data yang terkumpul adalah berupa jawaban-jawaban

pada lembar kerja siswa. Sehingga akan terkumpul lima LKS hasil kerja

siswa.

E. Instrumen

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah : lembar kerja siswa

(LKS), lembar observasi proses, dan posttest.

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa (LKS) sekaligus juga digunakan sebagai instrumen

untuk pengumpulan data. Lebih rinci LKS yang juga digunakan sebagai

instrumen dapat dilihat di depan (pada treatmen).

2. Lembar Observasi

Lembar observasi berisi tentang berbagai kegiatan yang dilakukan

oleh siswa selama eksperimen-discovery berlangsung. Lembar observasi

lebih menekankan pada aspek tingkat ketrampilan siswa dalam merangkai

alat dan ketepatan dalam membaca hasil pengukuran. Termasuk di

Page 41: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

27

dalamnya adalah ketelitian, kecermatan dan kewaspadaan dalam

menggunakan alat ukur.

Lembar observasi berisi daftar point-point kegiatan yang dilakukan

siswa. Peneliti memberi tanda cek untuk setiap point yang terjadi dan

teramati. Lembar observasi ini diberlakukan untuk setiap kelompok.

Sehingga kegiatan setiap kelompok akan terdata dan terdokumentasi

secara tertulis pada lembar observasi.

Lembar observasi terdiri dari 5 pernyataan. Pernyataan-pernyataan

tersebut menyatakan keadaan siswa pada saat melakukan eksperimen-

discovery. Lembar observasi juga digunakan untuk menyatakan proses

yang dilakukan oleh setiap siswa, proses dalam melakukan kegiatan

eksperimen-discovery. Pada lembar observasi pengamat hanya

memberikan tanda cek untuk masing-masing pernyataan yaitu pada kolom

“YA” atau “TIDAK”.

Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan lembar observasi yang

akan digunakan untuk mengukur kecakapan dan ketrampilan dalam

menggunakan alat ukur. Lembar obsevasi juga digunakan untuk mengukur

tingkat kriteria proses selama melakukan eksperimen-discovery.

Pernyataan-pernyataan tersebut ditunjukka dalam tabel 2 berikut:

Page 42: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

28

Tabel 2. Kisi-kisi pengukuran ketrampilan proses

No

Ketrampilan yang diukur Aktivitas yang dilakukan

1 Cermat, hati-hati dalam

menggunakan alat ukur

-Membaca dengan teliti petunjuk

praktikum sebelum melakukan setiap

aktivitas praktikum

2 Ketrampilan mengatur

fungsi alat ukur sesuai

dengan keperluan

pengukuran dan

ketrampilan membaca

hasil pengukuran

-Mampu mengkalibrasikan dan

memfungsikan dengan benar

multimeter sebagai alat ukur tegangan.

-Mampu memfungsikan/mengatur

dengan benar multimeter sebagai alat

ukur kuat arus.

-Mampu membaca hasil pengukuran

pada skala alat ukur walaupun batas

ukurnya diubah-ubah

3 Terampil dalam membuat

rangkaian

-Merangkai dengan benar alat ukur

dengan beban yang akan diukur

4 Terjadi proses kerjasama

dalam satu kelompok

selama melakukan

aktivitas eksperimen-

discovery

-Terjadi penggiliran antara satu sampel

dengan sampel lain dalam satu

kelompok dalm melakukan aktivitas

percobaan

Akan terkumpul lima lembar observasi. Masing-masing lembar observasi

menggambarkan keadaan, proses dan juga aktivitas yang dilakukan oleh

masing-masing siswa.

Page 43: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

29

3. Post-test

Sebagai acuan untuk menyatakan apakah kegiatan eksperimen-

discovery sungguh dapat membuat siswa membangun konsep tentang

rangkaian seri dan rangkaian paralel dilakukan test. Test ini dilakukan

untuk menganalisi konstruksi pemahaman yang dilakukan setiap sampel.

Soal test dikerjakan oleh masing-masing siswa.

Pertanyaan-pertanyaan dalam soal test mencakup proses berpikir

dan juga cara-cara menggunakan alat ukur listrik, khususnya untuk

mengukur kuat arus dan tegangan. Berbagai kegiatan yang dilakukan

selama ekspertimen-discovery untuk menemukan konsep rangkaian seri

dan paralel dijadikan sebagai soal yang harus dijawab dan dijelaskan oleh

siswa secara individu. Postest terdiri dari 10 soal esay. Kisi-kisi soal

posttest ditunjukkan dalam tabel 3.

Tabel 3. Kisi-kisi soal posttest

No Pemahaman yang diukur Soal

1 Pemahaman tentang fungsi alat ukur listrik.

- Sebutkanlah fungsi dari voltmeter dan amperemeter!

2 Merangkai alat ukur untuk melakukan pengukuran besaran listrik.

- Gambarkan dan beri penjelasan cara mengukur besaran kuat arus dan tegangan pada satu rangkaian tertutup yang terdiri dari 1 bateray dan 1 beban!

3 Ketrampilan menyusun rangkaian listrik.

- Gambarkan keadaan berikut ini : Diketahui 1 sumber baterai, 3 buah lampu L1, L2, L3. L1 terhubung dengan kutup positif baterai dan terhubung seri

Page 44: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

30

dengan L2 dan L3 yang terangkai paralel. Selanjutnya L1 dan L2 kembali terangkai seri dengan kutup negative baterai!

4 Kemampuan memprediksi nilai tegangan melalui gambar rangkaian.

- Menggunakan gambar pada soal nomor 3. Menurutmu bagaimanakah hubungan antara tegangan pada L1, L2 dan L3? Nyatakan dalam bentuk notasi matematika (< atau >), berikan juga penjelasan mengenai hubungan itu!

5 Kemampuan memprediksi nilai kuat arus melalui gambar rangkaian.

- Menggunakan gambar pada soal nomor 3. Menurutmu bagaimanakah hubungan antara kuat arus pada L1, L2 dan L3? Nyatakan dalam bentuk notasi matematika (< atau >), berikan juga penjelasan mengenai hubungan itu!

6 Pemahaman mengenai definisi rangkaian tertutup.

- Jelaskan apakah yang dimaksud dengan rangkaian tertutup!

7 Pemahaman mengenai rangkaian seri.

- Apakah ciri atau karakteristik rangkaian tertutup yang tersusun seri?

8 Pemahaman mengenai rangkaian paralel.

- Apakah ciri atau karakteristik rangkaian tertutup yang tersusun paralel?

9 Definisi rangkaian seri dan rangkaian paralel.

- Apakah yang dimaksud dengan rangkaian seri dan rangkaian paralel?

10 Penggunaan rangkaian seri dalam kehidupan sehari-hari.

- Berikan contoh nyata penggunaan rangkaian seri dan paralel dalam kehidupan sehari-hari.

Page 45: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

31

F. Metode Analisis Data

1. Data Lembar kerja Siswa

Data penelitian ini akan berupa jawaban-jawaban sampel pada

lembar kerja praktikum, yang menyatakan proses berpikir yang dilakukan

oleh sampel dalam menemukan dan membangun sebuah konsep tentang

rangkaian seri dan rangkaian paralel melalui pengalaman eksperimen

discovery.

Setiap topik akan dianalisis mulai dari rangkaian seri kemudian

rangkaian paralel. Dalam setiap topik terdapat beberapa butir pertanyaan

yang jawabannya juga akan dianalisis perbagian, sehingga apabila sampel

mengalami kesalahan, penyebab atau mulai dari mana kesalahan itu terjadi,

dapat segera diketahui. Selanjutnya akan dianalisis bagaimana sampel

menyimpulkan hasil eksperimen untuk menyatakan rangkaian seri dan juga

rangkaian paralel. Analisis yang sedemikian rupa juga dilakukan pada

sampel-sampel yang lain. Analisis data dilakukan dengan acuan dasar teori

yang digunakan dalam penelitian ini. Dilakukan sebuah pembandingan

antara data yang diperoleh pada penelitian ini dengan landasan teori yang

digunakan dalam penelitian ini.

2. Data Lembar Observasi

Data yang terdapat dalam lembar observasi memberikan informasi

tentang kegiatan yang dilakukan sampel, di luar proses berpikir untuk

Page 46: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

32

menemukan konsep. Kegiatan yang akan dijadikan sebagai laporan dalam

lembar observasi adalah aspek ketrampilan sampel dalam melakukan

kegiatan praktikum. Dalam lembar observasi akan nampak beberapa point

penting yang idealnya terjadi selama proses eksperimen-discovery.

Ketrampilan dan kelancaran dalam menggunakan alat pada akhirnya juga

akan mendukung proses berpikir untuk menemukan dan membangun

konsep tentang rangkaian seri dan paralel.

Data yang terkumpul melalui lembar observasi adalah berupa

jawaban pernyataan “YA” atau “TIDAK”. Untuk masing-masing jawaban

pernyataan “YA” akan diberi skor 20. Sehingga apabila kelompok

berhasil mengumpulkan jawaban pernyataan “YA” untuk seluruh

pernyataan yang dicantumkan pada lembar observasi maka dinyatakan

kecakapan dan ketelitian kelompok dalam melakukan proses adalah sangat

baik. Proses yang baik tentunya akan berpengaruh pada pencapaian hasil

dalam pembelajaran ini. Kriteria penggolongan ketrampilan, kecakapan,

ketelitian kelompok dalam melakukan aktivitas eksperimen-discovery

dinyatakan dalam tabel 4 berikut :

Tabel 4. Tabel Kriteria proses konstruksi (Kartika Budi. 2005:50)

No Interval skor Kriteria proses

1 81 - 100 Sangat baik

2 61- 80 Baik

3 41 - 60 Cukup

Page 47: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

33

4 21 - 40 Kurang

5 =20 Sangat kurang

Hasil analisis ini akan menggambarkan ketrampilan dan

kemampuan siswa dalam mentransformasikan rangkaian bentuk gambar

menjadi obyek nyata dan juga ketrampilan menggunakan alat ukur.

3. Post-test

Posttest berupa soal-soal esay. Jumlah soal pada posttest adalah 10 soal.

Masing-masing soal memiliki skor 1. Sehingga apabila siswa berhasil

menjawab 10 soal dengan benar maka akan memperoleh skor maksimal

yaitu 10.

Tabel 5 adalah tabel kriteria hasil konstruksi pemahaman yang berhasil

dibangun oleh siswa:

Tabel 5. Tabel kriteria hasil konstruksi pemahaman

No Intervl skor Kriteria hasil konstruksi

1 8,5 -10 Sangat Baik

2 7,0 – 8,5 Baik

3 6,0 – 7,0 Cukup

4 5,5 – 6,0 Kurang

5 < 5,5 Sangat Kurang

Page 48: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

34

Apabila siswa memperoleh nilai persis pada batas interval pembulatan

yang dilakukan adalah pembulatan angka desimal ke atas, yang artinya

siswa tersebut termasuk dalam kriteria golongan interval di atasnya.

Misalnya seorang siswa mempunyai skor 8,5 maka siswa tersebut

termasuk dalam kriteria “Sangat Baik”.

G. Validitas Instrumen Penelitian

1. Lembar Kerja siswa (LKS)

Validitas instrumen LKS juga dapat dilihat menggunakan kisi-kisi isi LKS

(lihat tabel 1)

Tabel 6. Tabel validitas isi LKS

No Hal yang akan diteliti instrumen

1 Mentransformasikan gambar

rangkaian ke dalam obyek rangkaian

nyata

Kegiatan : I:1. II:4a, 4b.

IV:6. V:7,8. VI:10.

VII:11. VIII:16. IX:17.

X:18

2 Menyusun rangkaian seri dan paralel Kegiatan I:1, kegiatan

VI:8

3 Mengukur tegangan yang dihasilkan Kegiatan II:4a

Page 49: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

35

sumber tegangan

4 Mengukur tegangan yang mengalir

pada masing-masing beban untuk

rangkaian seri

Kegiatan II:4b

5 Menemukan hubungan antara besar

nilai tegangan yang dihasilkan sumber

dengan tegangan yang mengalir pada

masing-masing beban pada rangkaian

seri

Kegiatan III: e, d

6 Menemukan hubungan nilai kuat arus

yang dihasilkan sumber dengan nilai

kuat arus yang mengalir untuk

masing-masing beban pada rangkaian

seri

Kegiatan V: 7

7 Mengukur tegangan yang mengalir

pada masing-masing beban untuk

rangkaian paralel

Kegiatan VII: 11

8 Menemukan hubungan antara besar

nilai tegangan yang dihasilkan sumber

dengan tegangan yang mengalir pada

masing-masing beban pada rangkaian

Kegiatan VII : 12, 13, 14

Page 50: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

36

paralel

9 Menemukan hubungan nilai kuat arus

yang dihasilkan sumber dengan nilai

kuat arus yang mengalir untuk

masing-masing beban pada rangkaian

paralel

Kegiatan VIII : 16,

kegiatan IX : 17,

kegiatan X : 21

10 Mendefinisikan rangkaiaan seri dan

rangkaian paralel dari sudut pandang

kuat arus dan tegangan yang mengalir

pada masing-masing rangkaian

Kegiatan X : 21

2. Lembar Observasi

Validitas instrument untuk lembar observasi pada penelitian ini

menggunakan kisi-kisi pengukuran ketrampilan proses (lihat tebel 2).

Lembar observasi dengan validitas ketrampilan proses adalah sebagai

berikut :

Tabel 7. Tabel validitas Proses konstruksi

No Ketrampilan yang diukur Instrumen

1 Kecermatan, hati-hati dalam menggunakan Tabel observasi

Page 51: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

37

alat praktikum no:1

2 Ketrampilan mengatur fungsi alat ukur

sesuai dengan keperluan pengukuran dan

ketrampilan dalam membaca hasil

pengukuran

Tabel observasi no

: 2, 3

3 Terampil dalam membuat rangkaian Tabel observasi no

: 4

4 Mampu membaca dengan benar alat ukur

dan mengakuratkan dahulu alat yang akan

digunakan

Tabel observasi no

: 2, 5

3. Post-test

Validitas untuk instrument posttest mengacu pada kisi-kisi soal posttest

(lihat tabel 3). Validitas untuk soal posstest ditunjukkan oleh tabel 8 .

Tabel 8. Validitas isi Soal

No Pemahaman yang diukur soal

1 Pemahaman tentang fungsi alat ukur listrik. Soal no. 1

2 Merangkai alat ukur untuk melakukan pengukuran

besaran listrik.

Soal no. 2

Page 52: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

38

3 Ketrampilan membuat rangkaian listrik. Soal no. 3

4 Kemampuan memprediksi nilai tegangan melalui

gambar rangkaian.

Soal no. 4

5 Kemampuan memprediksi nilai kuat arus melalui

gambar rangkaian.

Soal no. 5

6 Pemahaman mengenai definisi rangkaian tertutup. Soal no. 6

7 Pemahaman mengenai rangkaian seri. Soal no. 7

8 Pemahaman mengenai rangkaian paralel. Soal no. 8

9 Definisi rangkaian seri dan rangkaian paralel. Soal no. 9

10 Penggunaan rangkaian seri dalam kehidupan sehari-

hari.

Soal no. 10

Page 53: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

39

BAB IV

DATA DAN ANALISIS DATA

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi Kelas Penelitian.

Jumlah murid di kelas hanya lima siswa dan dalam hari-hari efektif

belajar tidak dapat dipastikan berapa siswa yang mengikuti pelajaran di

sekolah, sehingga yang sering terjadi adalah seperti halnya jadwal piket.

Hari senin yang mengikuti pelajaran adalah siswa A, B, dan C sedangkan

siswa yang lain tidak hadir di sekolah. Hari berikutnya justru siswa A dan

B yang tidak masuk dan siswa yang hari kemarin tidak masuk hari ini

mengikuti pelajaran. Namun pada saat peneliti melakukan penelitian

tentang situasi kelas tersebut ditemukan dua siswa yang mengikuti

kegiatan belajar mengajar. Melalui pengamatan yang dilakukan tampak

bahwa kedua siswa ini memiliki semangat belajar yang tinggi. Kemauan

untuk tahu dan bisa menguasai suatu pelajaran tertentu nampak pada

kedua siswa ini.

Selanjutnya pada hari pelaksanaan penelitian jumlah siswa yang

masuk adalah empat siswa. Empat siswa ini adalah jumlah keseluruhan

murid kelas X di SMU Budi Mulya Minggir. Dalam daftar absen jumlah

siswa kelas X di SMU Budi Mulya Minggir adalah lima siswa. Namun

pada kenyataannya siswa yang aktif mengikuti kegiatan pembelajaraan di

Page 54: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

40

SMU Budi Mulya Minggir sejak hari pertama masuk sekolah hanya empat

siswa saja. Sehingga pada saat penelitian ini dilakukan sampel yang

digunakan pada penelitian ini sebanyak empat siswa. Keempat siswa

tersebut kami beri lambang siswa I, siswa II, siswa III, dan siswa IV.

Sarana penunjang pembelajaran juga sangat sedikit. Yang terdapat

di kelas hanya sebuah papan tulis lama yang warnyanya tidak hitam tapi

hijau. Warna papan tulis sudah mulai kusam dan kurang kontras dengan

warna kapur tulis yang berwarna putih. Sarana penunjang belajar yang

kedua adalah kapur tulis dan sebuah penggaris kayu yang berukuran satu

meter. Buku-buku palajaran juga sangat terbatas. Siswa memiliki fotocopy

buku yang dipakai oleh guru mata pelajaran.

Kelas sedikit kurang tertata, meja kursi yang jumlahnya kurang

dari sepuluh tersusun sedikit kurang teratur. Ukuran kelas yang digunakan

adalah ukuran standar kelas-kelas di sekolah lain, hanya saja isi dan

perawatan kelas masih kurang. Menurut sejarah SMU Budi Mulia Minggir

memang tidak menempati gedung baru. SMU Budi Mulia Minggir

menggunakan gedung yang sebelumnya digunakan sebagai gedung SLTP

Sanjaya. Pada mulanya SMU Budi Mulia diasuh oleh konggregasi bruder-

bruder Budi Mulia yang selanjutnya dikelola oleh paroki Klepu, Sleman,

Yogyakarta.

Tenaga pengajar di SMU Budi Mulia terdiri dari guru-guru yang

sudah menyandang gelar sarjana dan beberapa guru merupakan mahasiswa

Page 55: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

41

semester akhir. Dalam segala keterbatasan ini komunitas SMU Budi Mulia

yang terdiri dari siswa, guru dan karyawan bersama-sama bangkit dengan

semangat belajar yang tinggi untuk kecerdasan siswa.

2. Deskripsi Kegiatan Penelitian

Desain pembelajaran yang digunakan oleh peneliti adalah

eksperimen-discovery. Siswa melakukan percobaan, mengamati, mencatat

data dan selanjutnya membuat kesimpulan. Masing-masing siswa

melakukan setiap kegiatan yang terdapat di dalam LKS. Alat yang

digunakan adalah satu set untuk semua siswa, sehingga dilakukan

bergantian. Pada saat satu siswa melakukan praktek, siswa lain ikut

memperhatikan dan mengamati sambil menunggu gilirannya melakukan

praktikum. Dalam praktek ini juga terjadi diskusi kecil dan sanggahan-

sanggahan untuk siswa yang sedang melakukan praktikum dari siswa lain.

Sanggahan-sanggahan paling sering terjadi pada saat membuat rangkaian,

mentransfer gambar rangkaian menjadi rangkaian nyata dan juga pada saat

pembacaan skala pada multimeter.

Kegiatan penelitian terbagi dalam tiga kelompok kegiatan.

Kegiatan yang pertama adalah perkenalan dan pengamatan awal. Tujuan

diadakannya perkenalan adalah agar pada saat penelitian siswa sudah tidak

asing lagi kepada peneliti sehingga para siswa tidak merasa canggung serta

malu kepada peneliti di saat para siswa harus menyampaikan ide atau

pendapat tentang materi yang akan diajarkan oleh peneliti. Bentuk

Page 56: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

42

kongkrit kegiatan pertama ini adalah peneliti masuk pada kelas penelitian

(kelas X) bersama dengan guru mata pelajaran fisika. Guru mata pelajaran

memperkenalkan peneliti kepada para siswa, lengkap dengan tujuan dan

misi yang dibawa oleh peneliti datang ke sekolah tersebut. Selanjutnya

guru mata pelajaran membuat penjadwalan bahwa dua pertemuan yang

akan datang akan digunakan untuk mengadakan penelitian. Kegiatan

perkenalan dan pengamatan ini dilaksanakan pada hari senin, 25 Januari

2010. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh informasi apakah alat-alat

dan bahan yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran

sudah tersedia atau belum di sekolah tersebut.

Kegiatan yang berikutnya diadakan pada hari selasa, 2 Februari

2010. Kegiatan yang diadakan adalah kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan metode eksperimen-discovery. Lama waktu yang

digunakan dalam kegiatan ini adalah tiga kali jam mata pelajaran atau 3 x

@45 menit yaitu pada jam pelajaran keempat sampai dengan jam pelajaran

keenam. Kegiatan awal yang dilakukan adalah mengenali alat ukur dan

fungsinya. Pada bagian ini peneliti memberikan sedikit informasi tentang

besaran-besaran listrik. Peneliti juga menanyakan satuan dari tegangan dan

satuan dari besaran kuat arus. Para siswa ternyata masih sedikit ingat

konsep-konsep yang dulu sudah pernah dipelajari pada waktu SMP.

Selanjutnya peneliti memberikan penjelasan cara mengkalibrasikan

alat ukur sebelum digunakan untuk mengukur besaran tertentu. Tujuan

pengkalibrasian alat ukur adalah agar hasil pengukuran menggunakan alat

Page 57: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

43

ukur tersebut valid atau akurat. Selanjutnya masing-masing siswa secara

bergantian mengkalibrasikan alat ukur. Sebelum alat ukur dikalibrasikan

oleh siswa, alat ukur tersebut dikacaukaan dulu akurasinya oleh peneliti.

Sehingga pelan-pelan siswa mengkalibrasikan alat ukur tersebut hingga

keadaan yang presisi. Pada kegiatan ini pun siswa diminta menunjukkan

syarat ketika multimeter dikalibrasi. Syarat tersebut adalah selector fungsi

diarahkan pada pilihan ohmmeter ( ).

Kegiatan selanjutnya adalah penggunaan multimeter untuk

berbagai keperluan pengukuran besaran-besaran listrik. Secara khusus

multimeter difungsikan untuk mengukur tegangan dan kuat arus yang

mengalir pada rangkaian listrik yang tertutup. Pertama-tama dinyatakan

dulu kepada siswa bahwa besaran tegangan dan kuat arus yang akan

diukur adalah tegangan dan kuat arus untuk arus searah DC (Direct

Curent), sehingga selector pada multimeter diarahkan pada pilihan arus

searah. Untuk mengukur tegangan arus searah digunakan DCV dan untuk

mengukur kuat arus pada arus searah digunakan pilihan DCA. Setelah

peneliti memberikan pengarahan tentang cara mengfungsikan multimeter,

peneliti langsung meminta siswa untuk melakukan aktifitas penggunaan

multimeter untuk berbagai keperluan. Pada saat siswa melakukan aktifitas

ini secara bergantian, peneliti meminta mereka menunjukkan batas ukur

tertentu. Misalnya untuk satu siswa peneliti meminta siswa tersebut untuk

menunjukkan bagaimanakah cara mengatur multimeter yang difungsikan

untuk mengukur tegangan dan sekaligus dengan menggunakan batas ukur

Page 58: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

44

50 volt. Untuk siswa lain peneliti meminta multimeter difungsikan sebagai

voltmeter ataupun ampermeter dengan batas ukur tertentu.

Kegiatan diskusi dan saling mempertahankan argument

mendominasi kegiatan praktikum. Pada saat satu siswa membuat

rangkaian, siswa lain memperhatikan sambil melihat LKS yang dimiliki

oleh masing-masing siswa. Tiba-tiba satu siswa memberikan sanggahan

“….kui ora ngono, iki lo gambare….” (itu tidak begitu, ini gambarnya)

sambil menunjukkan gambar rangkaian di LKS pada siswa yang sedang

melakukan percobaan dan juga kepada siswa lain seolah ingin mencari

dukungan pembenaran.

Kegiatan pembuatan rangkaian dilakukan oleh siswa tanpa diberi

contoh oleh peneliti. Peneliti hanya memberikan panduan pembuatan

rangkaian melalui gambar rangkaian pada LKS. Sehingga pada kegiatan

ini siswa sungguh-sungguh mengubah rangkaian dari gambar menjadi

rangkaian nyata. Pada kegiatan ini terjadi proses transformasi gambar ke

dalam bentuk nyata dan juga pemikiran tentang prosedur pemasangan

kabel. Di sini terlihat jelas langkah demi langkah proses yang dilakukan

oleh siswa. Satu siswa melakukan aktifitas ini, siswa lain menyimak

sambil membandingkan dengan gambar yang terdapat pada LKS. Begitu

dilakukan oleh setiap siswa secara bergantian. Pada kegiatan ini peneliti

hanya memantau dan memperhatikan segala yang dilakukan oleh para

siswa. Pada saat seorang siswa selesai membuat satu rangkaian dan ia

bertanya apa sudah benar. Jika rangkaian memang sudah benar peneliti

Page 59: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

45

akan meng-iyakan, namun apabila rangkainnya masih salah peneliti

memberikan kesempatan untuk mengulanginya lagi sampai benar.

Kegiatan yang selanjutnya adalah memasang alat ukur pada

rangkaian yang baru saja dibuat. Pada kegiatan ini pun peneliti

membiarkan siswa melakukan aktifitas itu sendiri hanya dengan panduan

LKS dan monitoring dari siswa lain. Ada dua tahap pengukuran yang

dilakukan dalam kegiatan ini. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah mengukur

tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian yang

tertutup. Sesuai dengan petunjuk gambar pada LKS multimeter dirangkai

paralel dengan beban ketika akan mengukur tegangan pada beban tersebut

dan dirangkai seri terhadap beban ketika hendak mengukur kuat arus yang

mengalir pada beban tersebut. Pada kegiatan ini masing-msing siswa

mendapat kesempatan untuk melakukan setiap kegiatan pengukuran, baik

mengukur tegangan maupun kuat arus, pada rangkaian seri dan juga

rangkain paralel.

Sanggahan-sanggahan yang terjadi adalah terkait angka yang

ditunjukkan oleh jarum pada multimeter. Para siswa masih sering keliru

dalam membaca angka mana yang harus digunakan, walaupun pada

awalnya sudah disepakati digunakan batas ukur tertentu.

Kegiatan praktek yang paling akhir adalah membuat kesimpulan

dari apa yang sudah dipelajari. Proses penyimpulan ini lebih nampak

seperti sebuah diskusi. Masing-masing siswa menyumbangkan idea atau

Page 60: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

46

usulan. Semua pendapat itu ditampung oleh semua siswa dan ditulis

sebagai sebuah kesimpulan bersama. Sistematika penyimpulan dilakukan

setiap selesai melakukan percoban untuk satu jenis rangkaian. Contohnya

setelah selesai melakukan percobaan untuk rangkaian yang tersusun seri

langsung diadakan penyimpulan definisi rangkaian seri. Setelah

menyimpulkan baru dilanjutkan pada materi berikutnya yaitu rangkaian

paralel. Setelah selesai melakukan urutan rangkaian kegiatan untuk

memahami rangkaian paralel pun para siswa kembali megadakan diskusi

untuk menyimpulkan definisi rangkaian paralel. Data yang diperoleh dari

kegiatan yang kedua ini adalah lembar kerja siswa yang dikumpulkan oleh

masing-masing siswa dan data proses yang dilakukan oleh siswa dalam

menggunakan alat ukur listrik. Data proses ini dicatat dalam lembar

observasi.

Pada pertemuan berikutnya yaitu pada hari senin, 8 Februari 2010

peneliti kembali mengadakan penelitian. Kali ini data yang diambil adalah

pemahaman yang berhasil dibangun oleh siswa melalui kegiatan

eksperimen-discovery yang sudah dilakukan. Peneliti menggunakan test

akhir (posttest). Posttest berisi soal-soal yang harus dijawab secara

individu oleh setiap siswa. Dalam mengerjakan soal posttest tidak boleh

saling berdiskusi. Alasan paling mendasar yang digunakan oleh peneliti

dengan tidak diperbolehkannya kerjasama di antara siswa adalah supaya

apa yang tertulis dalam jawaban masing-masing siswa sungguh-sungguh

pemahaman pribadi yang dibangun oleh masing-masing siswa. Sehingga

Page 61: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

47

akan terlihat bagaimana kualitas pemahaman yang dibangun oleh setiap

siswa melalui semua kegiatan eksperimen-discovery yang sudah

dilakukan.

B. DATA

1. Data Lembar Kerja Siswa

a. Kegiatan I (point 1-2): membuat rangkaian seperti pada gambar.

Pada kegiatan ini siswa I, siswa II, siswa III dan juga siswa IV dapat

membuat rangkaian seperti pada gambar. Masing-masing siswa dapat

melakukan dengan benar tanpa proses pengulangan.

Kegiatan I (point 3): membandingkan terang redupnya lampu menggunakan tanda lebih dari dan kurang dari. Para siswa melakukan aktivitas pengamatan terhadap empat lampu. Hasil pengamatan tersebut berupa perbandingan terang redupnya nyala lampu. Hasil pengamatan tersebut ditunjukkan pada tabel 9.

Tabel 9. Tabel pembandingan terang redup nyala lampu Siswa I Siswa II Siswa III Siswa IV

L1

dan L2

L1

= L2

L1

= L2

L1

= L2

L1

= L2

L2

dan L3

L2

= L3

L2

= L3

L2

= L3

L2

= L3

L3

dan L4

L3

= L4

L3

= L4

L3

= L4

L3

= L4

L4

dan L1

L4

= L1

L4

= L1

L4

= L1

L4

= L1

b. Kegiatan II (point 4b) : mengukur sumber tegangan.

Pengukuran sumber tegangan dilakukan oleh masing-masing siswa dan

menghasilkan nilai yang sama yaitu = 11 volt.

Page 62: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

48

c. Kegiatan III (mengukur tegangan pada masing-masing lampu)

Tabel 10. Tabel hasil pengukuran tegangan rangkaian seri

Siswa I Siswa II Siswa III Siswa IV

L1 2,5 volt 2,5 volt 2,5 volt 2,5 volt

L2 2,5 volt 2,5 volt 2,5 volt 2,5 volt

L3 2,5 volt 2,5 volt 2,5 volt 2,5 volt

L4 2,0 volt 2,0 volt 2,0 volt 2,0 volt

Kegiatan III (point 4b): Pendapat yang diberikan oleh masing-masing

siswa.

Semua siswa memberikan pernyataan bahwa jumlah tegangan yang

mengalir pada semua lampu dalam rangkaian itu adalah 9,5 volt.

d. Kegiatan IV (point 6): mengukur kuat arus yang memasuki rangkaian.

Pengukuran kuat arus yang mengalir pada rangkaian dilakukan oleh

semua siswa menghasilkan data seperti ditunjukkan pada tabel 11

berikut:

Tabel 11. Pengukuran Kuat Arus Pada Rangkaian Seri

Siswa I

Siswa II

Siswa III

Siswa IV

Kuat arus

1,2 A

1,2 A

1,2 A

1,2 A

Page 63: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

49

e. Kegiatan V mengukur kuat arus pada masing-masing lampu

Tabel 12. Tabel hasil pengukuran kuat arus rangkaian seri pada masing-masing lampu

Siswa I

Siswa II

Siswa III

Siswa IV

Lampu 1

1,2 A

1,2 A

1,2 A

1,2 A

Lampu 2

1,2 A

1,2 A

1,2 A

1,2 A

Lampu 3

1,2 A

1,2 A

1,2 A

1,2

A

Lampu 4

1,2 A

1,2 A

1,2 A

1,2 A

Apabila salah satu titik pada rangkaian tersebut diputus maka yang akan

terjadi adalah

Semua siswa memberikan jawaban semua lampu menjadi padam.

Definisi rangkaian seri yang dinyatakan oleh siswa I, siswa II, siswa III dan siswa IV

Tabel 13. Kriteria Rangkaian Seri Pernyataan yang sama

Pernyataan Lain

Hanya ada satu jalan arus

Jumlah tegangan pada setiap lampu sama dengan tegangan sumber

Jumlah tegangan empat lampu dalam tegangan sumber

Semua lampu akan mati bila salah satu titik pada rangkaian terputus

f. Kegiatan VI (point 8) : masing-masing siswa membuat rangkaian paralel.

Tabel 14. Pengamatan Tingkat Kesalahan Pembuatan Rangkaian Paralel

Page 64: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

50

Hasil Proses mengulang

Siswa I Benar 1 kali

Siswa II Benar

2 kali

Siswa III Benar

-

Siswa IV Benar

2 kali

Kegiatan VI (point 9): membandingkan terang redupnya lampu

menggunakan tanda kurang dari dan lebih dari.

Semua siswa memberikan jawaban bahwa nyala L1 lebih terang

dibandingkan nyala (L2+L3)

g. Kegiatan VII mengukur sumber tegangan

Semua siswa memperoleh hasil pengukuran tegangan sumber sebesar =

11 volt.

h. Kegiatan VIII (point 11) : membuat rangkaian

Tabel 15. Pengamatan Merangkai Alat Ukur Dengan Beban Hasil Proses mengulang

Siswa I Benar 2 kali

SiswaII Benar

3 kali

Siswa III Benar

-

Siswa IV Benar

1 kali

Page 65: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

51

Kegiatan VIII (point 12): merangkai voltmeter dan mengukur tegangan masing-masing lampu.

Tabel 16. Tegangan Yang Mengalir Pada Rangkaian Paralel Nilai tegangan yang diukur oleh :

Siswa I Siswa II Siswa III Siswa IV

Lampu 1 10,5

10,5

10,5

10,5

Lampu (2+3) 10,5

10,5

10,5

10,5

Kegiatan VIII (point 14): membandingkan tegangan antara tegangan

pada L1 (VL1) dengan tegangan pada L1 dan L2 yang terangkai seri

V(L1 + L2).

Semua siswa memberikan pernyataan VL1 = V(L2+L3).

i. Kegiatan IX (point 16): memasang amperemeter pada rangkaian.

Tabel 17. Tingkat Kesalahan Dalam Merangkai Amperemeter Dengan Beban

Hasil Proses Mengulang

Siswa I Benar 2 kali

Siswa II Benar

2 kali

Siswa III Benar

-

Siswa IV Benar

1 kali

Mengukur kuat arus yang mengalir sebelum melalui lampu:

Hasil pengukuran nilai kuat arus sebelum memasuki rangkaian yang

dilakukan oleh setiap siswa adalah = 12,5 ampere.

Page 66: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

52

j. Kegiatan X (point 17) : mengukur kuat arus yang mengalir pada

masing-masing lampu

Tabel 18. Tabel hasil pengukuran kuat arus rangkaian paralel

Kuat arus yang diukur oleh

Siswa I

Siswa II

Siswa III

Siswa IV

L1 9

9

9

9

(L2+L3)

3,5

3,5

3,5

3,5

k. Kegiatan XI (point 18): mengukur kuat arus setelah melewati lampu-

lampu.

Hasil pengukuran kuat arus setelah melalui rangkaian yang dilakukan

oleh setiap siswa menghasilkan data 12,5 ampere.

Data kuat arus sebelum melalui lampu, saat melalui lampu, setelah melewati lampu.

Tabel 19. Tabel hasil pengukuran kuat arus berbagai titik pada rangkaian paralel

Sebelum melewati lampu

Pada lampu L1 dan (L2+L3)

Sesudah melewatiu lampu

Siswa I 12,5 A 9 + 3,5 A 12,5 A

Siswa II 12,5 A 9 + 3,5 A 12,5 A

Siswa III 12,5 A 9 + 3,5 A 12,5 A

Siswa IV 12,5 A 9 + 3,5 A 12,5 A

Page 67: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

53

Masing-masing siswa mendefinisikan rangkaian paralel.

Tabel 20. Kriteria Rangkaian Paralel Konteks Pernyataan

Bentuk Tersusun bertingkat

Hubungan antar lampu Bila salah satu lampu diputus lampu lai tetap menyala

Kuantitas tegangan Tegangan yang mengalir pada setiap cabang adalah sama besar

Nilai kuat arus yang terukur Hasil pengukuran terbaca 12,5 ampere

Distribusi kuat arus pada rangkaian Kuat arus sebelum memasuki prcabangan sama besar dengan ketika keluar dari percabangan

Setelah para siswa selesai melakukan praktikum untuk topic rangkaian seri

dan juga rangkaian parallel, selanjutnya para siswa membuat

pembandingan antara ke dua rangkaian tersebut. Perbandingan yang dibuat

oleh para siswa ditunjukkan oleh tabel 21.

Tabel 21. perbandingan rangkaian seri dan rangkaian paralel

No Rangkain Seri Rangkaian Paralel

1 Bentuk berurutan,

berbaris,lurus

Bentuk bertingkat, bersusun,

bercabang

2 Kuat arus sama Tegangan sama

3 Satu jalan arus Jalan arus = jumlah percabangan

4 Satu titik terputus semua

padam

Satu titik terputus yang lain tetap

menyala

5 Vs = V1 + V2 + …. + Vn Imasuk = Ikeluar = I1 + I2 + …. + In

Page 68: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

54

2. Data Proses (Lembar Observasi)

Pada saat siswa melakukan aktivitas praktikum, peneliti

mengadakan pengamatan. Hal-hal yang diamati adalah point-point

ketrampilan, ketelitian, dan kemampuan siswa seperti ditunjukkan pada

lembar observasi. Berikut ini adalah data tabel observasi untuk setiap

siswa :

Tabel 22. Tabel hasil pengamatan lembar observasi

No Aktivitas SISWA

Siswa I Siswa II Siswa III Siswa IV

Ya Tidak Ya Tidak

Ya Tidak Ya Tidak

1 Nomor 1 X X X X

2 Nomor 2 X X X X

3 Nomor 3 X X X X

4 Nomor 4 X X X X

5 Nomor 5 X X X X

Proses yang sama menggambarkan bahwa dalam pengamatan yang

dilakukan dengan panduan lembar observasi semua siswa melakukan

aktivitas/proses tersebut. Sedangkan proses yang berbeda adalah proses

yang hanya dilakukan oleh siswa tertentu saja.

Page 69: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

55

Persamaan dan perbedaan proses yang dilakukan oleh setiap siswa selama

melakukan praktikum untuk setiap point yang diamati pada lembar

observasi adalah sebagai berikut :

a. Hasil pengamatan aktivitas 1.

Membaca dengan teliti petunjuk praktikum sebelum melakukan

aktivitas praktikum.

Tabel 23. Pengamatan Aktivitas 1.

Proses yang sama Proses yang berbeda

- Membaca petunjuk praktikum berulang-ulang sebelum melakukan tindakan.

- Membaca panduan praktikum sambil sesekali melihat ke arah alat dan bahan praktikum.

- Menggunakan jari tangan untuk menunjuk teks yang sedang dibaca.

- Menanyakan hal yang belum dimengerti di sela-sela proses membaca.

b. Hasil pengamatan aktivitas 2.

Mengkalibrasikan dan memfungsikan multimeter sebagai alat pengukur

tegangan.

Tabel 24. Pengamatan Aktivitas 2

Proses yang sama Proses yang berbeda

- Memutar selector multimeter pada fungsi ohmmeter.

- Mengajukan pertanyaan spontan.

- Mengkalibrasi multimeter hingga keadaan presisi

- Memutar tombol selector pada fungsi DCV (mengukur tegangan searah)

Page 70: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

56

c. Hasil pengamatan aktivitas 3.

Mengatur dan memfungsikan multimeter sebagai alat pengukur kuat

arus searah.

Tabel 25. Pengamatan Aktivitas 3

Proses yang sama Proses yang berbeda

- Memutar selector multimeter pada fungsi DCA (pengukur kuat arus searah)

d. Hasil pengamatan aktivitas 4.

Membuat rangkaian, memasang alat ukur pada rangkaian yang akan

diukur tegangan dan kuat arusnya.

Tabel 26. Pengamatan Aktivitas 4

Proses yang sama Proses yang berbeda

- Terjadi kesalahan dalam menentukan potensial

- Terjadi proses pengulangan dalam membuat rangkaian.

e. Hasil pengamatan aktivitas 5.

Membaca hasil pengukuran pada skala alat ukur walaupun batas

ukurnya diubah-ubah.

Tabel 27. Pengamatan Aktivitas 5

Page 71: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

57

Proses yang sama Proses yang berbeda

- Mengalami kesulitan pembacaan skala yang harus digunakan.

Pada akhirnya semua siswa dapat melakukan dengan benar semua aktivitas

yang menjadi point pengamatan seperti ditunjukkan dalam lembar

observasi siswa. Proses yang lebih terperinci untuk masing-masing siswa

dan masing-masing aktivitas dapat dibaca pada halaman lampiran.

Berikut ini adalah tabel skor ketuntasan proses yang dilakukan oleh setiap

siswa :

Tabel 28. Skor Ketuntasan Proses

No

Siswa Skor yang diperoleh

1 I 100

2 II 100

3 III 100

4 IV 100

Page 72: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

58

3. Data Post-test

Tabel ini adalah nilai yang diperoleh masing-masing siswa melalui

kegiatan posttest.

Tabel 29. Tabel daftar nilai posttest

No Siswa Nilai

1

Siswa I 6,25

2

Siswa II 9,5

3

Siswa III 9,0

4

Siswa IV 6,5

Lembar jawaban posttest, analisis jawaban dan penilaian dapat dilihat pada

halaman lampiran.

C. Analisis Data

1. Data Lembar Kerja Siswa (LKS)

Data LKS adalah data yang berupa lembar kegiatan yang dilakukan

oleh siswa dan terdiri dari beberapa aktifitas diantaranya membuat

rangkaian, mengukur besaran kuat arus dan tegangan, mencatat data hasil

pengukuran, membandingkan, menganalisa dan membuat kesimpulan.

Kegiatan I (point 1-2) yaitu membuat rangkaian (baca pada

halaman lampiran). Dengan membaca panduan praktikum dan melihat

gambar, para siswa dapat membuat rangkaian seperti pada gambar dengan

benar. Hal ini sesuai dengan pengertian discovery menurut Sund (dalam

Page 73: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

59

Roestiyah N.K, 2001:20) yaitu discovery merupakan proses mental. Salah

satu bentuk praktis dari proses mental adalah mengamati. Dalam hal ini

para siswa mengamati panduan praktikum selanjutnya melakukan

pengamatan terhadap obyek nyata yang berupa alat dan bahan praktikum.

Melakukan kegiatan pengukuran seperti nampak dalam kegiatan II

(point 4b) yaitu mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sumber tegangan

juga dapat digolongkan sebagai proses discovery. Pendekatan discovery

merupakan pendekatan yang memerlukan proses mental, seperti

mengamati, ,mengukur, menggolongkan, menduga, menjelaskan dan

mengambil kesimpulan.

a. Rangkaian Seri

Dalam definisinya, para siswa menyatakan bahwa rangkaian seri

adalah rangkaian yang terdiri dari satu jalan arus, jumlah tegangan pada

setiap lampu sama dengan tegangan sumber, semua lampu akan mati

bila salah satu titik pada rangkaian terputus. Menurut konsep rangkaian

seri pernyataan-pernyataan yang diberikan oleh para siswa adalah

benar. Komponen-komponen listrik dikatakan disusun seri jika

komponen-komponen tersebut dihubungkn sedemikian sehingga kuat

arus yang melalui tiap-tiap komponen sma besar (Kanginan M :296).

Pembelajaran dengan menggunakan metode discovery adalah bila siswa

mengalami proses mental sedemikian sehingga mereka menemukan

Page 74: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

60

atau membangun sendiri konsep, prinsip atau hukum (Kartika

Budi,2005:42).

Adanya jawaban yang sedikit berbeda tentang rangkaian seri yaitu :

“Jumlah tegangan empat lampu dalam tegangan sumber” dimungkinkan

mempunyai maksud bahwa tegangan yang mengalir dalam setiap lampu

bila dijumlahkan nilainya akan sama dengan tegangan yang dihasilkan

oleh sumber tegangan. Jawaban ini disampaikan oleh siswa I.

b. Rangkaian Paralel

Para siswa mendefinisikan rangkaian parallel dengan beberapa

sudut pandang. Sudut pandang siswa di antaranya mengacu pada

bentuk, hubungan antar lampu, kuantitas tegangan yang terukur, nilai

kuat arus yang terukur, dan distribusi kuat arus pada rangkaian.

Adapun definisi yang diberikan oleh para siswa adalah sebagai berikut :

- Rangkaian paralel tersusun bertingkat.

- Bila salah satu lampu diputus, lampu yang lain tetap menyala.

- Tegangan yang mengalir pada setiap cabang pada rangkaian adalah

sama besar

- Kuat arus sebelum memasuki percabangan sama dengan kuat arus

yang keluar dari percabangan.

Rangkaian paralel adalah rangkaian dengan dua atau lebih

komponen yang dihubungkan diantara sumber tegangan yang sama

(Gussow Milton 2004:30). Pernyataan yang diberikan oleh para siswa

Page 75: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

61

tentang rangkaian paralel adalah benar. Sebab dalam definisinya para

siswa juga menyatakan bahwa tegangan yang mengalir pada setiap

percabangan dalam rangkaian paralel adalah sama besar. Komponen-

komponen listrik disusun paralel apabila komponen-komponen

tersebut dihubungkan sedemikian sehingga tegangan pada ujung-ujung

setiap komponen sama besar (Kanginan M :299).

2. Data Proses (Lembar Observasi)

Segala aktivitas yang dilakukan siswa yang terkait dengan proses

pembelajaran terdokumentasi dalam lembar observasi. Aktivitas yang

terkait dengan proses pembelajaran ini secara rinci terbagi dalam lima

aktivitas. Berikut ini adalah analisis rangkaian aktivitas dan segala sesuatu

yang dipikirkan oleh para siswa selama melakukan aktivitas tersebut.

a. Aktivitas 1.

Pada aktivitas ini peneliti ingin mengamati apakah para siswa

membaca petunjuk praktikum sebelum melakukan setiap aktivitas

praktikum. Aktivitas ini menjadi salah satu point penting karena

ketrampilan dasar proses sains dimulai dari observasi sampai dengan

meramal dan ketrampilan terpadu proses sains yang berupa identifikasi

variable sampai dengan yang paling kompleks yaitu eksperimen. Dalam

pengamatan terlihat bahwa para siswa selalu melakukan aktivitas

membaca sebelum melakukan kegiatan praktikum.

Page 76: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

62

Aktivitas membaca ini lebih kongkrit ditunjukkan oleh para siswa

dengan menggunakan jari tangannya sebagai penunjuk dan penanda

teks yang sedang dibacanya. Aktivitas lain yang juga menunjukkan

bahwa siswa selalu membaca adalah sesekali siswa melihat ke arah

meja yang berisi alat dan bahan praktikum. Ada semacam usaha

pembandingan antara panduan yang sedang dibacanya dengan obyek

kongkrit yang ada di hadapannya. Namun aktivitas ini tidak dilakukan

oleh semua siswa.

Ada juga indikator lain yang dapat dijadikan sebagai penanda

bahwa siswa selalu membaca sebelum melakukan aktivitas praktikum.

Indikator tersebut adalah siswa mengajukan pertanyaan. Pertanyaan

tentang hal yang sdang dibaca namun belum dimengerti. Salah satu

pertanyaan yang sempat diajukan adalah “….apakah yang dimaksud

dengan rangkaian tertutup pak…?”. Pertanyaan tersebut diajukan oleh

salah seorang siswa ketika ia sedang membaca teori tentang rangkaian

listrik tertutup.

Melalui beberapa aktivitas yang dilakukan oleh siswa Nampak

bahwa siswa selalu membaca petunjuk praktikum sebelum melakukan

aktivitas praktikum.

Page 77: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

63

b. Aktivitas 2.

Point selanjutnya yang menjadi hal penting untuk diamati adalah

proses siswa dalam mengkalibrasikan alat ukur dan memfungsikan

multimeter sebagai alat pengukur tegangan arus searah.

Dengan panduan praktikum semua siswa dapat melakukan proses

kalibrasi alat ukur. Hasil akhir proses kalibrasi adalah alat ukur presisi

dan siap digunakan untuk melakukan pengukuran.

Dalam pengamatan terlihat bahwa siswa mampu membca teks

panduan praktikum dengan baik. Ini dibuktikan dengan kemampuan

siswa mengkalibrasi alat ukur hingga keadaan yang presisi dengan

benar dan tidak mengalami kesulitan. Hanya saja ada satu pertanyaan

yang diajukan oleh salah satu siswa yaitu siswa I. Isi pertanyaannya

adalah “mengapa untuk mengkalibrasi alat ukur harus memfungsikan

multimeter sebagai ohmmeter..?”. Pertanyaan-pertanyaan senacam ini

menunjukkan proses pembangunan pengetahuan yang dibangun secara

mandiri oleh siswa. Eksperimen (percobaan) memungkinkan seseorang

yang melakukannya menemukan hal-hal baru dan bahkan mungkin

menjawab pertanyaan yang selama ini adalah misteri menjadi sebuah

pemahaman ilmiah (N.K Roestiyah 2001:82).

Selanjutnya para siswa mengatur multimeter agar dapat

difungsikan sebagai alat pengukur tegangan arus searah. Langkah yang

dilakukan adalah dengan memutar tombol selector multimeter pada

Page 78: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

64

pilihan DCV. Dengan mengikuti panduan praktikum para siswa tidak

mengalami kesulitan melakukan aktivitas ini.

c. Aktivitas 3.

Pada kegiatan mengatur dan memfungsikan multimeter

sebagai alat pengukur kuat arus searah, para sama sekali tidak

mengalami kesulitan. Dengan membaca panduan praktikum para siswa

dapat melakukan aktivitas ini dengan benar. Dari ke empat siswa yang

melakukan kegiatan praktikum, tidak ada siswa yang mengalami

kesalahan dalam melakukan aktivitas ini.

d. Aktivitas 4.

Aktivitas berikutnya yang menjadi salah satu hal penting dalam

penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam membuat rangkaian,

memasang alat ukur pada rangkaian yang sudah dibuat.

Pada aktivitas ini para siswa mengalami kesulitan. Dari identifikasi

kesalahan yang terjadi, para siswa masih kurang teliti dan belum begitu

memahami kaidah aturan potensial listrik. Kesalahan yang terjadi

adalah pemasangan kabel dalam merangkai potensialnya masih selalu

terbalik dan salah. Kesalahan ini dilakukan oleh siswa I, siswa II, dan

siswa IV. Kesalahan ini terjadi pada saat para siswa diminta membuat

sebuah rangkaian paralel.

Page 79: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

65

Peneliti sudah berupaya mendesain alat dan bahan percobaan agar

mudah diterma dan dipahami oleh para siswa. Salah satu usaha yang

dilakukan adalah dengan membuat kabel warna merah untuk potensial

positif dan kabel warna hitam untuk potensial negative. Sehingga dari

segi teknis para siswa diharapkan tidak mengalami kesulitan lagi dalam

membuat rangkaian.

Peneliti membuat semacam persamaan dan pembedaan proses

untuk aktivitas ini. Dari analisis yang dilakukan peneliti memperkirakan

para siswa belum begitu memahami aturan aliran listrik. Di mana arus

listrik mengalir dari kutup positif menuju kutup negatif di luar sumber

arus.

Selanjutnya peneliti meminta para siswa untuk membaca kembali

panduan praktikum. Setelah beberapa kali membaca peneliti meminta

para siswa untuk membuat rangkaian lagi. Melalui proses pengulangan

yang berkali-kali akhirnya siswa I, siswa II, dan siswa IV dapat

membuat rangkaian dan memasang alat ukur pada rangkaian dengan

benar. Tercatat siswa I mengulang sebanyak dua kali, siswa II

mengulang sebanyak tiga kali dan siswa IV mengulang sebanyak satu

kali.

Khusus untuk siswa II yang harus mengulang sampai tiga kali,

peneliti mengadakan pengamatan. Siswa II mempunyai kesulitan

mentransfer rangkaian bentuk gambar menjadi rangkaian nyata apabila

rangkaian itu dibuat sedikit kompleks. Apalagi apabila pada rangkaian

Page 80: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

66

tersebut harus dipasang alat ukur untuk mengukur besaran tegangan dan

kuat arus.

e. Aktivitas 5.

Pada kegiatan ini para siswa diminta untuk membaca skala pada

multimeter. Angka yang dibaca pada skala multimeter merupakan hasil

pengukuran yang juga dilakukan oleh para siswa. Peneliti mengubah-

ubah batas ukur yang digunakan.

Fakta yang diperoleh adalah para siswa masih mengalami kesulitan

dalam membaca skala. Pada saat seorang siswa benar dalam membaca

skala hasil pengukuran kemudian peneliti mengubah batas ukurnya

siswa tersebut tidak dapat menyatakan dan menunjukkan skala mana

yang harus dibaca.

Kesalahan dan ketidakmampuan para siswa membaca skala alat

ukur menjadi hal yang patut dipertanyakan. Alasan mendasar yang

menyebabkan peneliti ingin mengungkap hal tersebut adalah karena

multimeter adalah alat yang sangat lazim digunakan dalam

pembelajaran fisika. Khususnya saat mempelajari materi tentang

elektronika dan kelistrikan.

Dengan melakukan pengulangan proses pengukuran peneliti

mendapatkan beberapa fakta bahwa para siswa memang masih sangat

asing dengan multimeter. Pada proses pembelajaran ini para siswa dapat

lancar menggunakan multimeter adalah karena adanya buku panduan

Page 81: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

67

praktikum. Sehingga buku panduan praktikum sangat membantu para

siswa dalam mengoperasikan multimeter sebagai alat pengukur besaran

listrik tertentu.

Dengan mengulang cara mengukur dan membaca tegangan dan

kuat arus listrik, para siswa akhirnya dapat menggunakan multimeter

dengan benar. Memahami cara menggunakan dan terampil membaca

skala hasil pengukuran. Hasil akhir ini tidak lagi bergantung pada buku

panduan praktikum, namun menggunakan kemampuan yang dibangun

oleh para siswa secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan dan dialami

oleh para siswa sesuai dengan gagasan teori konstruktivisme.

Pengetahuan dianggap sebagai suatu proses pembentukan (konstruksi)

yang terus menerus, terus berkembang dan berubah (Suparno,1997:18).

Rangkaian proses rinci dan lengkap yang dilakukan oleh para siswa

pada saat melakukan kegiatan praktikum dapat dibaca pada bagian

lampiran.

3. Data Hasil Post-test

Posttest diadakan pada akhir kegiatan pembelajaran, posttest

digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui tingkat pemahaman

yang berhasil dibangun oleh para siswa. Nilai hasil posttest merupakan

ukuran pemahaman masing-masing siswa dan bukan nilai kelompok.

Nilai posttest menunjukkan bahwa nilai tertinggi dicapai oleh

siswa II dengan nilai 9,5. Nilai terendah diperoleh siswa I dengan nilai

Page 82: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

68

6,25. Hal ini berarti siswa II dapat menjawab hampir semua pertanyaan

dalam soal posttest dengan benar. Sedangkan siswa I hanya dapat

menjawab sebagian pertanyaan dengan benar dan sebagian pertanyaan

masih dijawab salah oleh siswa I. Kesalahan dalam menjawab pertanyaan

posttest lebih banyak dilakukan oleh siswa I.

Melalui analisis yang dilakukan terhadap jawaban-jawaban yang

diberikan oleh siswa II, kesalahan dalam menjawab dilakukan oleh siswa

II pada saat menjawab pertanyaan nomor empat. Jawaban yang diberikan

oleh siswa II tidak sepenuhnya salah. Hanya saat menyatakan tegangan

antara beban yang terangkai seri dan terangkai paralel dengan nilai

hambatan yang sama siswa tersebut menyatakan hambatan lebih besar

pada beban yang terangkai seri.

Kesalahan dalam menjawab pertanyaan yang dilakukan oleh siswa

I terjadi pada soal posttest nomor 4, 5, 6 dan 8. Soal nomor 4 dan nomor 5

berisi tentang kemampuan menganalisis gambar rangkaian berdasarkan

konsep yang sudah dibangun selama proses pembelajaran. Soal posttest

nomor 6 berisi tentang pengertian atau definisi rangkaian listrik tertutup.

Soal nomor 8 berisi tentang ciri rangkaian tertutup yang tersusun paralel.

Untuk soal posttest nomor 4 dan nomor 5, jawaban siswa I

menunjukkan tingkat penguasaan konsep fisisnya masih rendah. Konsep

fisis adalah konsep yang berkaitan langsung atau mengacu pada

obyeknya (Kartika Budi,1991:39). Sedangkan jawaban siswa I pada soal

nomor 6 masih menunjukkan pemahaman konsep yang dibangun oleh

Page 83: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

69

siswa I tentang rangkaian listrik tertutup masih sangat kurang. Siswa I

mendefinisikan rangkaian listrik tertutup sebagai sebuah rangkaian listrik

yang terdiri dari baterai dan lampu-lampu. Jawaban tersebut tidak

menjawab atau menggambarkan sebuah rangkaian listrik tertutup. Ciri

sebuah rangkaian listrik tertutup adalah apabila di dalam rangkaian

tersebut mengalir arus listrik. Pemahaman adalah suatu bentuk pengertian

yang menyebabkan seseorang mengetahui apa yang sedang dibicarakan.

Seseorang dikatakan dapat memahami apabila ia dapat menjelaskan suatu

situasi (Irmina Umi Purwanti, 2002:17).

Kemampuan semua siswa dalam memahami gambar rangkaian dan

mewujudkannya dalam bentuk rangkaian nyata sudah baik dan mengalami

peningkatan. Peningkatan kemampuan ini nampak pada jawaban soal

posttest nomor dua dan nomor tiga. Soal nomor dua dan nomor tiga

merupakan sebuah indicator untuk menyatakan tingkat kemampuan para

siswa dalam memahami gambar rangkaian. Pada ke dua soal tersebut para

siswa diminta untuk menggambarkan rangkaian. Tidak ada siswa yang

salah dalam menggambar. Pada saat kegiatan praktikum, para siswa

mengalami kesulitan dalam mengubah gambar rangkaian dalam panduan

praktikum. Pada saat posttest para siswa mampu menggambar dengan

benar rangkaian yang diminta oleh peneliti. Sehingga dapat dinyatakan

pemahaman para siswa mengenai rangkaian dan gambar rangkaian

mengalami peningkatan.

Page 84: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

70

4. Keterbatasan Penelitian.

Penelitian ini memiliki keterbatasan pada jumlah sampel yang

hanya terdiri dari empat siswa. Keterbatasan mengenai jumlah sampel ini

dikarenakan memang jumlah siswa di mana penelitian ini dilakukan

memang sedikit. Jumlah siswa pada kelas X hanya empat siswa saja,

sehingga peneliti melibatkan ke empat siswa tersebut tanpa melalui

penyeleksian.

Keterbatasan penelitian juga terjadi pada penentuan skor

ketuntasan proses. Peneliti menggunakan skala bebas yaitu pada interval

20 hingga 100. Penentuan skor hanya digunakan untuk menunjukkan

kualitas ketuntasan proses yang dilakukan oleh siswa dan bukan untuk

tujuan analisis kuantitatif

.

Page 85: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Apakah melalui eksperimen-discovery para siswa dapat menemukan

ciri/karakteristik rangkaian seri dan paralel?

Melalui kegiatan praktikum dengan menggunakan panduan

praktikum yang disusun oleh peneliti para siswa dapat menemukan cirri

dan juga karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel. Melalui

kegiatan praktikum para siswa dapat secara langsung melihat mengamati

ciri dan karakteristik masing-masing rangkaian. Ciri dan karakteristik

tersebut dapat ditemukan oleh para siswa melalui bentuk rangkaian, kuat

arus dan tegangan yang terukur pada masing-masing lampu. Melalui

pengamatan terhadap hubungan antara satu lampu dengan lampu lain

apabila salah satu lampu diputus, para siswa juga mampu menemukan ciri

dan karakteristik rangkaian seri dan paralel.

2. Setelah menemukan ciri dan karakteristik rangkaian seri dan paralel,

apakah para siswa dapat menyebutkan ciri dan karakteristik masing-

masing rangkaian?

Setelah para siswa menemukan ciri dan karakteristik rangkaian seri

dan paralel melalui praktikum, para siswa juga mampu menyebutkan ciri

dan karakteristik masing-masing rangkaian. Ciri dan karakteristik tersebut

sekaligus sebagai definisi yang dibangun oleh para siswa mengenai

Page 86: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

72

rangkaian seri dan rangkaian paralel. Menurut para siswa ciri fisik

rangkaian seri adalah tersusun berurutan seperti kereta api. Kuat arus yang

mengalir pada masing-masing lampu nilainya sama besar. Tegangan yang

mengalir pada masing-masing lampu bila dijumlahkan nilainya akan sama

dengan tegangan yang dihasilkan oleh sumber tegangan. Hal lain yang

huga disampaikan oleh para siswa mengenai rangkaian seri adalah apabila

salah satu titik pada rangkaian tersebut diputus maka semua lampu akan

mati. Hal ini membuat para siswa mengerti bahwa pada rangkaian seri

hanya terdapat satu jalan arus.

Para siswa memahami rangkaian paralel juga dengan mengacu

bentuk, kuat arus, tegangan dan juga ketika salah satu rangkaian diputus.

Rangkaian dicirikan berbentuk bertingkat/bersusun dan memiliki titik

percabangan. Kuat arusnya sama besar sebelum memasuki dan pada saat

meninggalkan titik percabangan. Bila kuat arus yang mengalir pada

masing-masing lampu dalam percabangan dijumlahkan hasilnya akan

sama dengan kuat arus sebelum dan setelah titik percabangan. Para siswa

juga menyatakan bahwa tegangan yang mengalir pada masing-masing

lampu dalam setiap cabang sama besar. Tegangan tersebut juga sama

nilainya dengan tegangan yang dihasilkan oleh sumber tegangan. Hal ini

membuat para siswa memahami bahwa pada rangkaian paralel terdapat

tegangan persekutuan. Pada saat salah satu lampu diputus ternyata lampu

yang lain masih tetap menyala, para siswa menyatakan pada rangkaian

paralel terdapat lebih dari satu jalan arus.

Page 87: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

73

3. Apakah para siswa mampu membandingkan antara rangkaian seri

dan rangkaian paralel?

Pada kesimpulan point 2 telah dinyatakan ciri dan karakteritik

masing-masing rangkaian menurut para siswa. Ciri dan karakteristik

masing-masing rangkaian tersebut juga dijadikan sebagai sebuah

pembanding antara rangkaian seri dan rangkaian paralel. Tabel 21

menunjukkan perbandingan yang dinyatakan oleh para siswa.

Perbandingan yang disampaikan adalah perbedaan antara rangkaian seri

dan rangkaian paralel.

Ciri dan definisi yang dinyatakan oleh para siswa tentang konsep

rangkaian seri dan paralel sudah benar menurut dasar teori yang digunakan

dalam penelitian ini dan sesuai dengan tuntutan yang ditetapkan oleh

peneliti.

Pembelajaran tentang rangkaian seri dan rangkaian paralel

menggunakan pendekatan eksperien-discovery sangat membantu siswa

dalam memahami konsep-konsep rangkaian seri dan paralel. Pendekatan

eksperimen–discovery juga lebih memberikan kesempatan kepada para

siswa untuk memahami konsep-konsep lain yang berhubungan dengan

konsep pokok yang sedang dipelajari. Lebih mengembangkan ketrampilan

siswa dalam menggunakan alat praktikum, mengkonversi gambar

rangkaian menjadi rangkaian nyata.

Page 88: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

74

B. Saran

Metode pembelajaran dengan menggunakan pendekatan eksperimen-

discovery ternyata mampu membuat siswa kelas X memahami konsep tentang

rangkaian seri dan paralel. Dengan mengacu hasil penelitian ini, peneliti

memberikan sebuah usulan sekiranya pembelajaran dengan metode

eksperimen-discovery digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya fisika

untuk topik yang lain.

Page 89: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

75

DAFTAR PUSTAKA

Bayurini Ariwigati. 2006. Pendekatan Kontekstual Dengan Metode Inkuiri Dalam Pembelajaran Fisika Pada Pokok Bahasan Konsep Gaya Ke Atas Dalam Zat Cair Pada Prinsip Archimedes. Yogyakarta: Skripsi pada FKIP Sanata Dharma.

Bruner J. 1990. Science Teaching With Inquiry.

Dalam http://ilmuwanmuda.wordpress.com/2009/02/03/discovery%E2%80%93-inquiry-dalam-pembelajaran-fisika. Diunduh pada 21 Oktober 2009, jam 10:38 WIB.

Carin. 1984. Inquiry And Discovery method. Dalam http://asrivixel.blogspot.com/2009/02/pendekatan-discovery-inquiry-dan-sts.html diunduh pada 21 Oktober 2009, jam 10:24 WIB).

Irmina Umi ,P. 2002. Evaluasi Hasil Pembelajaran Fisika Berupa Pengetahuan dan Keterampilan Proses.Yogyakarta: Skripsi pada FKIP Sanata Dharma.

Isna Yuliasih. 2006. Efektivitas Pembelajaran IPA Fisika Melalui Optimalisasi Penggunaan Audio Visual Pada Pokok Bahasan Energi Ditinjau Dari Minat Belajar Fisika Dan Kemampuan Awal Siswa Kelas VII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan. Yogyakarta: Skripsi pada FKIP Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa.

Kamajaya dan Linggih S. 1986. Penuntun Pembelajaran Fisika Berdasarkan Kurikulum 1984. Bandung : Ganeca Exact.

Kanginan M. 2002. Fisika Untuk SMA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kartika Budi,Fr.Y. 2005. Berbagai Strategi Untuk Melibatkan Siswa secara Aktif Dalam Proses Pembelajaran Fisika Di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap Mereka Pada Sterategi Tersebut. Laporan penelitian.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kartika Budi,Fr.Y.1998. Berbagai Strategi Untuk Melibatkan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya dan Sikap Mereka Terhadap Efektivitas Tersebut. Laporan penelitian. Yogyakarta: USD

Kartika Budi, Fr.Y. 1992, Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi Yang Terjadi, Widya Dharma, III (1): 113-129.

Kartika Budi,Fr.Y.1991. Sikap Sswa Jurusan A1 dan A2 SMA De Britto dan Santa Maria Terhadap Pendekatan Keterampilan Proses dengan Metode Demonstrasi dan Pendapat Siswa-siswi Tersebut Tentang Pengaruh

Page 90: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

76

Pendekatan Itu Pada Sikap Mereka Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar Fisika. Laporan penelitian.Yogyakarta: USD.

Kartika Budi. Fr.Y. 2004. Buku Kegiatan Mahasiswa Pelaksanaan Kuliah Dengan Pendekatan Pedagogical Content Knowledge. Yogyakarta: JPMIPA Universitas Snata Dharma.

Moeloeng, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda, 2006.

Poerwadarminta, W.J.S. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Roestiyah. N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. N. 1990. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Roskarya.

Suparno P. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan.Yogyakarta: Kanisius.

Udin S. Winataputra dan Tito Rosita. 1995. Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka Jakarta: Depdikbud.

Ulih Bulit Karo-Karo. 1981. Metodologi Pengajaran. CV Salatiga.

Page 91: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

77

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

PERHATIKAN BEBERAPA HAL PENTING DI BAWAH INI !

Bacalah petujuk praktikum di bawah ini dengan benar dan

seksama.

Ikuti petunjuk penggunaan alat dengan benar.

Perhatikan dengan seksama pembacaan skala pada alat ukur.

Catat hasil pengamatan pada tempat yang disediakan.

Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan.

Lakukan kegiatan dengan sportif dan jujur.

Amperemeter dan Voltmeter

Amperemeter.

Amperemeter adalah salah satu alat ukur listrik yang digunakan untuk

mengukur kuat arus listrik yang mengalir pada suatu titik/beban pada sebuah

rangkaian listrik yang sedang dialiri arus listrik. Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam memasang amperemeter, rangkaian harus diputus terlebih dahulu.

Amperemeter dipasang di antara dua komponen rangkaian. Jadi amperemeter

dipasang secara seri dengan beban yang diukur arus listriknya.

Voltmeter

Voltmeter merupakan salah satu alat ukur listrik yang fungsinya untuk

mengetahui besarnya tegangan yang mengalir pada sebuah beban dalam

rangkaian listrik. Untuk memasang voltmeter rangkaian tidak perlu diputus

terlebih dahulu. Voltmeter dipasang pada ujung-ujung beban atau komponen

dalam rangkaian. Sehingga voltmeter terangkai secara paralel dengan beban yang

diukur beda potensialnya.

Page 92: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

78

Tata Cara Pemasangan Alat ukur Listrik (multimeter)

Dalam Berbagai Pengukuran Besaran.

1. Pengukuran tegangan (v).

Prosedur pemasangan multimeter untuk mengukur tegangan adalah sebagai

berikut :

a. Atur mode multimeter pada tombol Tegangan. Untuk tegangan arus searah

putarlah selector pada mode DCV (Direct Current Voltage). Sedangkan

untuk mengukur tegangan arus bolak balik aturlah multimeter pada mode

ACV.

b. Dalam memilih batas ukur pilihlah batas ukur yang nilainya lebih besar

dari tegangan maksimal yang akan diukur. Misalnya jika akan mengukur

tegangan yang dihasilkan oleh 2 bateray dengan label tegangan batery 1,5

V, maka batas ukur yang harus dipilih adalah > (2x 1,5 V). Untuk arus

bolak balik batas ukur yang harus digunakan adalah lebih besar dari 230

V, sebab listrik yang diproduksi oleh PLN memiliki rentang tegangan

220V-230V. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kerusakan alat ukur.

c. Multimeter yang sudah diatur pada mode pengukuran tegangan (ACV atau

DCV) dipasang secara paralel terhadap beban yang diukur. Kabel positif

multimeter diletakkan pada kutub positif beban, demikian juga kabel

negatif multimeter dikaitkan pada kutub negatif beban. Pada umumnya,

menurut standar produksi, kabel positif multimeter berwarna merah dan

kabel negatif multimeter berwarna hitam. Untuk lebih jelasnya perhatikan

Page 93: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

79

gambar di bawah ini, yaitu cara pemasangan multimeter untuk mengukur

tegangan.

Gambar di atas menunjukkan bahwa untuk mengukur tegangan yang

dimiliki oleh sebuah beban yang dialiri arus listrik adalah dirangkai secara

paralel. Input tegangan dari sumber tegangan masuk pada titik

percabangan antara kutub positif beban dan kabel positif pada multimeter.

Kemudian pada titik cabang berikutnya yaitu pertemuan antara kutub

negatif beban dan kabel negatif dari multimeter.

2. Pengukuran kuat arus (I).

Untuk mengukur kuat arus yang mengalir pada sebuah beban yang dialiri arus

listrik digunakan alat ukur listrik (multimeter) yang diatur pada mode

amperemeter (A). Untuk mengukur kuat arus yang mengalir pada sebuah

beban yang dialiri arus searah (DC) digunakan multimeter dengan mode DCA,

dan untuk arus yang mengalir pada rangkaian yang dialiri oleh sumber arus

bolak balik digunakan multimeter dengan mode ACA. Cara-cara atau teknik

pemasangan alat ukur ini adalah sebagai berikut :

+

+

-

-

1,5 V

1,5 V

Beban

V

Page 94: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

80

a. Atur multimeter dengan mode pengukur kuat arus. Untuk arus searah

pilihlah mode DCA, dan ACA untuk arus bolak balik.

b. Tentukan batas ukur yang besarnya lebih besar dari nilai maksimal kuat

arus yang akan diukur.

c. Multimeter dengan mode pengukur kuat arus dipasang secara seri setelah

arus melewati beban yang akan diukur. Setelah arus melewati beban,

kutub negatif beban menjadi input multimeter yang diseting sebagai

amperemeter. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

Alat-alat yang digunakan :

- Multimeter (sebagai voltmeter) : 1 buah.

- Kabel-kabel penghubung

- Lampu-lampu beban (led) : 4 lampu

- Power suplay DC 12 volt, 5 A

Kalibrasi alat ukur.

Sebelum dilakukan pengukuran semua alat ukur (multimeter) perlu dikalibrasi.

Pengkalibrasian alat ukur dilakukan untuk memperoleh hasil pengukuran yang

lebih akurat. Lakukan dahulu pengkalibrasian seperti langkah-langkah di bawah

ini ;

1,5 V

1,5 V

Beban

A

+

+

-

+

Page 95: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

81

- Putar potensio selector alat ukur (multimeter) pada mode pengukur hambatan

(ohmmeter) pada posisi 1xk .

- Sambungkan terminal positif multimeter (kabel biasanya berwarna merah)

dengan terminal negatifmultimeter (biasanya berwarna hitam).

- Perhatikan letak jarum penunjuk skala ketika terminal positif dan terminal

negatif multimeter terhubung. Apakah sudah berada persis menunjuk pada

skala paling maksimal, kurang dari titik maksimal atau justru melebihi titik

maksimal skala pada multimeter tersebut?

- Apabila jarum penunjuk skala menunjuk persis pada skala maksimal pada

multimeter tersebut, ketika terminal positif dan terminal negatif multi

dihubungkan maka dapat dikatakan bahwa multimeter sudah akurat.

- Apabila jarum penunjuk skala belum berada pada nilai maksimal skala pada

multimeter tersebut maka pengkalibrasian (pengenolan) dilakukan dengan

memutar tombol kalibrasi hingga berada pada titik akurat.

Page 96: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

82

RANGKAIAN SERI DAN RANGKAIAN PARALEL

Kegiatan I.

1. Buatlah rangkaian pada papan rangkaian seperti gambar di bawah ini!

Simbol huruf S berarti sumber dan symbol L berarti lampu. Ada 4 buah

bateray dan juga 4 buah lampu.

2. Sambungkan lampu dengan sumber tegangan, dan pastikan bahwa ke empat

lampu menyala.

3. Bagaimana perbandingan nyala masing-masing lampu? Nyatakan dalam notasi

matematika berikut ! Contoh bila lampu L1 menyala lebih terang dibanding

nyala lampu L2 maka notasi matematikanya adalah L1 > L2.

L1……..L2

L2……..L3

L3…….L4

L4……..L1

Kegiatan II

4. Sekarang kita akan mengukur tegangan (V), satuannya adalah volt. Siapkan

Multimeter, dan atur pada mode DCV dengan batas ukur 50 volt.

-

Page 97: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

83

a. Mengukur tegangan dari sumber.

Perhatikan gambar di bawah ini !

Berapakah tegangan total yang dihasilkan oleh 4 bateray?

JAWAB :V sumber (Vs)=…………..volt.

b. Mengukur tegangan masing-masing lampu

Mengukur tegangan L1

Mengukur Tegangan L2

Mengukur Tegangan L3 Mengukur Tegangan L4

Page 98: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

84

Kegiatan III

Dari pengukuran yang dilakukan menggunakan multimeter diperoleh data

sebagai berikut

No Lampu Tegangan (volt)

1 L1 ………………………………………

2 L2 ………………………………………

3 L3 ………………………………………

4 L4 ……………………………………..

c. Cermatilah data yang diperoleh, bagaimanakah hubungan antara tegangan

L1 (VL1), tegangan L2 (VL2), tegangan L3 (VL3), tegangan L4 (VL4)

dibandingkan dengan tegangan sumber (Vs) ?.

d. Tuliskan pendapatmu dalam notasi matematika!

Kegiatan IV

5. Selanjutnya kita akan mengukur kuat arus (I) dengan satuan ampere.

6. Mengukur kuat arus sumber (sebelum lampu). Perhatikan pemasangan alat

seperti gambar di bawah ini !

Bacalah skala yang ditunjukan oleh ampere meter. Kita sebut arus di titik

ini sebagai arus masuk (I masuk).

Page 99: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

85

Arus masuk (I masuk) = ………………….ampere.

Kegiatan V

7. Mengukur kuat arus pada masing-masing lampu.

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan seperti pada gambar di atas,

diperoleh data sebagai berikut :

No Lampu Kuat arus (ampere)

1 L1 …………………….

2 L2 …………………….

3 L3 …………………….

4 L4 ……………………..

Kuat arus pada lampu L1 (IL1)

Kuat arus pada lampu L2 (IL2)

Kuat arus pada lampu L3 (IL3)

Kuat arus pada lampu L4 (IL4)

Page 100: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

86

Perhatikan data yang diperoleh, nyatakan dengan bahasamu sendiri

bagaimanakah besarnya kuat arus pada masing-masing lampu!

JAWAB

:……………………………………………………………………………

……

Apa yang terjadi apabila rangkaian terputus pada salah satu bagian?

JAWAB

:……………………………………………………………………………

…….

Rangkaian yang baru saja dipelajari dengan cara mengukur tegangan (V)

dan kuat arus (I) adalah rangkaian listrik yang termasuk dalam golongan

rangkaian SERI.

Dengan kata-katamu sendiri rumuskanlah definisi dan ciri-ciri yang

dimiliki oleh rangkaian seri!.

JAWAB:

………………………………………………………………………………

…………

Page 101: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

87

Kegiatan VI

8. Buatlah rangkaian power suplay dan 3lampu seperti gambar di bawah ini!

9. Apabila rangkaian sudah benar maka lampu akan menyala. Amatilah

!Bagaimanakah nyala masing-masing lampu? Apakah ada lmpu yang

menyala lebih redup atau sebaliknya lebih terang? Bila ada lampu yang mana

(L1 atau L2+L3)?

JAWAB

:………………………………………………………………………………

….

Kegiatan VII

10. Lakukan pengukuran tegangan yang di hasilkan oleh sumber. Pasang alat

seperti gambar di bawah ini!

Page 102: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

88

Dari hasil pengukuran menggunakan multimeter diperoleh hasil bahwa

besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sumber (Vs) adalah

:……………………………………………volt

Kegiatan VIII

11. Mengukur tegangan pada masing-masing lampu.

Untuk mengukur tegangan pada masing-masing lampu, pasanglah alat ukur

seperti gambar di bawah ini !

12. Dari pengukuran yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut :

No Lampu Tegangan (volt)

1 L1 ………………………….

2 (L2+L3) …………………………

13. Dari data yang diperoleh, bagaimanakah pendapatmu? Seberapa besarkah

tegangan pada lampu L1 (VL1)? Dan bagaimana pula nilai tegangan pada

lampu L2+L3 {V(L2L3)}?

Tegangan pada lampu L1 (VL1)

Tegangan pada lampu L2 (VL2)

Page 103: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

89

JAWAB

:……………………………………………………………………………

………

14. Bagaimana hubungan antara nilai tegangan pada lampu L1 (VL1),

tegangan pada lampu L2=L3 {V(L2+L3)}, dan juga nilai tegangan yang

dihasilkan oleh sumber (Vs), nyatakanlah dalam perbandingan

matematika?

JAWAB

:……………………………………………………………………………

…..

Kegiatan IX

15. Mengukur kuat arus yang mengalir pada masing-masing lampu.

Untuk melakukan kegiatan ini, langkah awal yang sangat perlu diperhatikan

adalah cara kita memasang alat ukur (multimeter) pada rangkaian.

16. Kuat arus yang pertama akan kita ukur adalah kuat arus yang dihasilkan oleh

sumber. Pasanglah alat ukur (multimeter) yang sudah disetting pada mode

DCA seperti gambar di bawah ini !

Page 104: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

90

Dengan membaca skala pada alat ukur tersebut, nyatakanlah dan catatlah

kuat arus yang mengalir pada titik X tersebut.

JAWAB :

Kuat arus pada titik X (sebelum melalui lampu) adalah

....…………………A.

Page 105: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

91

Kegiatan X

17. Selanjutnya kita akan mengukur kuat arus yang mengalir pada masing-masing

lampu. Maka pasanglah alat ukur (multimeter) seperti gambar di bawah ini !

Dengan membaca skala pada alat ukur, catatlah data hasil pengukuran

pada tabel di bawah ini!.

No Lampu Kuat Arus (A)

1 L1 …………………………

2 (L2+L3) …………………………

Kuat arus pada L1

Kuat arus pada (L2+L3)

Page 106: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

92

Kegiatan XI

18. Selanjutnya kita akan mengukur kuat arus yang mengalir pada suatu titik

setelah melewati beban (lampu) sebelum masuk pada kutub negatif sumber

arus (bateray). Pasanglah alat ukur pada rangkaian seperti gambar di bawah

ini!

Dengan membaca skala pada alat ukur tersebut, nyatakanlah dan catatlah

kuat arus yang mengalir pada titik Y tersebut.

JAWAB :

Kuat arus pada titik Y (sesudah melalui lampu) adalah……….…………A.

19. Berapa besar arus yang mengalir sebelum memasuki lampu (titik X)?

JAWAB : Kuat arus pada titik X adalah ………………………………..……A

20. Berapa besar arus yang mengalir setelah melewati lampu (titik Y)?

JAWAB :

kuat arus pada titik Y adalah …………………………………………………A

21. Berapa besar kuat arus yang mengalir pada lampu?

JAWAB :

Page 107: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

93

kuat arus yang mengalir pada lampu L1 adalah ……………………………..A

dan pada lampu (L2+L3) adalah ……………………............................……..A

Setelah menjawab 3 butir pertanyaan di atas, masukan jawaban dalam tabel di

bawah ini!.

Berikut ini merupakan data-data hasil pengukuran kuat arus :

Sebelum melewati lampu

Pada lampu L1 dan L2 Setelah melewati lampu

……………A …………………………A

…………………………..A

Rangkaian yang baru saja kita pelajari dengan cara mengukur tegangan (V)

dan kuat arus (I) adalah rangkaian listrik yang termasuk dalam golongan

rangkaian PARALEL.

Dengan kata-katamu sendiri rumuskanlah definisi dan ciri-ciri yang dimiliki

oleh rangkaian PARALEL!.

JAWAB:………………………………………………………………………

Page 108: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

94

LEMBAR OBSERVASI

Nama :

Tabel Observasi

No Aktivitas Ya Tidak

1 Membaca dengan teliti petunjuk praktikum

sebelum melakukan setiap aktivitas praktikum

2 Mampu mengkalibrasikan dan memfungsikan

dengan benar multimeter sebagai alat ukur

tegangan

3 Mampu memfungsikan/mengatur dengan benar

multimeter sebagai alat ukur kuat arus

4 Merangkai dengan benar alat ukur dengan

beban yang akan diukur

5 Mampu membaca hasil pengukuran pada skala

alat ukur walaupun batas ukurnya diubah-ubah

Page 109: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

95

LEMBAR SOAL POST-TEST

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Sebutkan fungsi voltmeter dan amperemeter!

2.

Gambarkan dan beri penjelasan cara mengukur besaran kuat arus dan

tegangan pada satu rangkaian tertutup yang terdiri dari 1 bateray dan 1 beban!

3.

Gambarkan keadaan berikut ini : Diketahui 1 sumber baterai, 3 buah lampu

L1, L2, L3. L1 terhubung dengan kutup positif baterai dan terhubung seri

dengan L2 dan L3 yang terangkai paralel. Selanjutnya L2 dan L3 kembali

terangkai seri dengan kutup negative baterai!

4.

Menggunakan gambar pada soal nomor 3. Menurutmu bagaimanakah

hubungan antara tegangan pada L1, L2 dan L3? Nyatakan dalam bentuk notasi

matematika (< atau >), berikan juga penjelasan mengenai hubungan itu!

5.

Menggunakan gambar pada soal nomor 3. Menurutmu bagaimanakah

hubungan antara kuat arus pada L1, L2 dan L3? Nyatakan dalam bentuk notasi

matematika (< atau >), berikan juga penjelasan mengenai hubungan itu!

6.

Jelaskan apakah yang dimaksud dengan rangkaian tertutup!

7.

Apakah ciri atau karakteristik rangkaian tertutup yang tersusun seri?

8.

Apakah ciri atau karakteristik rangkaian tertutup yang tersusun paralel?

9.

Apakah yang dimaksud dengan rangkaian seri dan rangkaian paralel?

10.

Berikan contoh nyata penggunaan rangkaian seri dan paralel dalam kehidupan

sehari-hari!

Page 110: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

96

Pedoman Jawaban Post-test.

1. Soal nomor 1.

a. Fungsi voltmeter adalah : Untuk mengukur dan menyatakan besarnya

tegangan yang mengalir pada sebuah rangkaian listrik yang tertutup.

b. Fungsi amperemeter adalah: Untuk mengukur dan menyatakan besarnya

kuat arus yang mengalir pada suatu rangkaian listrik yang tertutup.

2. Soal nomor 2.

a. Cara memasang voltmeter pada rangkaian yang terdiri dari satu baterai dan

satu beban adalah ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

a.1.

a.2 . Penjelasan :

Voltmeter dirangkai/dipasang secara paralel dengan beban yang akan diukur tegangannya.

b. Cara memasang amperemeter pada rangkaian yang terdiri dari satu baterai dan satu beban adalah ditunjukkan pada gambar di bawah ini : b.1.

b.2. Penjelasan

Amperemeter dipasang/dirangkai secara seri terhadap beban yang akan diukur kuat arusnya.

V

A

Page 111: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

97

3. Soal nomor 3.

3.a : Jumlah baterai 1 dan 3 lampu.

3.b : Susunan L 1, L 2, dan L 3 dan kutup negatif baterai

4. Soal nomor 4.

4.a. Hubungan antara VL1 dan VL2 adalah ; VL1 < VL2

L1 dan (L2+L3) terangkai seri sehingga kuat arusnya sama, tetapi L2 dan L3 terangkai paralel yang bebannya juga berbeda. R(2+3) = ½ R1.

4.b. Hubungan antara VL2 dan VL3 adalah : VL2 = VL3

L2 dan L3 terangkai paralel maka tegangannya sama.

5. Soal nomor 5.

5.a. Hubungan antara IL1 dan IL2 adalah : IL1 > IL2

Kuat arus yang mengalir pada L1 akan sama dengan arus yang mengalir pada L2 ditambah kuat arus yang mengalir pada L3. Jadi pasti bahwa kuat arus pada L1 lebih besar dibandingkan dengan kuat arus yang mengalir pada L2.

5.b. Hubungan antara IL2 dan IL3 adalah ; IL2 = IL3

Kuat arus pada L2 sama dengan L3 terjadi bukan karena L2 dan L3 terangkai seri tetapi karena besarnya beban L2 sama dengan beban pada L3.

6. Soal nomor 6.

Rangkaian tertutup adalah rangkaian yang merupakan siklus dan di dalamnya terdapat sumber arus, sehingga arus dapat terus mengalir melewati setiap komponen dalam rangkaian tersebut, arus yang mengalir dari kutup positif sumber arus kembali ke kutup negative diluar sumber arus.

BATERAI

L 1

L 2

L 3

+

-

Page 112: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

98

7. Soal nomor 7.

Rangkaian tertutup yang terangkai seri adalah rangkaian yang berupa siklus dan terdiri dari beberapa komponen yaitu sumber arus dan beban. Di mana pada rangkaian tersebut bila diukur pada setiap titik kuat arusnya adalah sama.

8. Soal nomor 8

Rangkaian tertutup yang tersusun paralel adalah rangkaian listrik yang saling terhubung satu komponen dengan komponen yang lain dan terdiri dari beberapa komponen yaitu sumber arus dan beban. Pada rangkaian ini masing-masing ujung kutup positif komponen terhubung dengan kutup positif sumber, demikian juga masing masing kutup negatif komponen terhubung dengan kutup negatif sumber arus.

9. Soal nomor 9.

9.a. Rangkaian seri adalah rangkaian yang terdiri dari beberapa komponen. Kuat arus yang mengalir pada rangkaian ini bila diukur pada setiap titik nilainya adalah sama, atau dapat juga dinyatakan sebagai rangkaian yang terdiri dari satu jalan arus.Bila salah satu titik pada rangkaian tersebut putus maka rangkaian berubah menjadi rangkaian terbuka dan semua lampu dalam rangkaian itu tidak teraliri arus sehingga semua lampu akan padam

9.b. Rangkaian Paralel adalah rangkaian yang terdiri dari bebrapa beban dan sumber arus. Dimana besarnya tegangan yang mengalir pada masing-masing komponen besarnya adalah sama. Selain itu rangkaian paralel juga dicirikan dengan adanya percabangan. Besarnya arus sebelum memasuki percabangan akan sama dengan arus yang keluar dari percabangan. Apabila salah satu titik pada rangkaian ada yang terputus lampu yang lain tetap menyala.

10. Soal nomor 10

10.a. Contoh penggunaan rangkaian yang tersusun seri pada kehidupan sehari-hari adalah prinsip kerja sekering (pengamanan). Apabila sekering terputus maka arus tidak akan mengalir. Dan semua lampu padam.

10.b. Contoh penerapan rangkaian paralel pada kehidupan sehari hari adalah pemasangan jaringan listrik (PLN) dirumah-rumah.

Page 113: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

99

PEDOMAN PENILAIAN JAWABAN POSTTEST

No

Soal

nomor

JAWABAN SKOR Skor Total = Sesuai

Dengan Pedoman Jawaban

1

1

Sesuai dengan jawaban point a

0,5

1

Sesuai dengan jawaban point b

0,5

2

2

Sesuai dengan jawaban a.1.

0,25

1

Sesuai dengan jawaban a.2.

0,25

Sesuai dengan jawaban b.1.

0,25

Sesuai dengan jawaban b.2.

0,25

3

3

Sesuai dengan gambar

0,5

1

Sesuai dengan jawaban 3.a.

0,25

Sesuai dengan jawaban 3.b.

0,25

4

4

Sesuai dengan jawaban 4.a.

0,5

1

Sesuai dengan jawaban 4.b.

0,5

5

5

Sesuai dengan jawaban 5.a.

0,5

1

Sesuai dengan jawaban 5.b.

0,5

6

6

Sesuai dengan pedoman jawaban

1

1

7

7

Sesuai dengan

pedoman jawaban

1

1

8

8

Sesuai dengan pedoman jawaban

1

1

9

9

Sesuai dengan jawaban 9.a.

0,5

1

Sesuai dengan jawaban 9.b.

0,5

10

10

Sesuai dengan jawaban 10.a.

0,5

1

Sesuai dengan jawaban 10.b.

0,5

S SKOR TOTAL

10

Page 114: KONSTRUKSI PEMAHAMAN SISWA KELAS X TENTANG …repository.usd.ac.id/23512/2/021424017_Full.pdf · karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel.Penelitian dilakukan di SMA Budi

This document was created with Win2PDF available at http://www.win2pdf.com.The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.This page will not be added after purchasing Win2PDF.