Konstruksi Keramba Jaring Apung

4
Konstruksi Keramba Jaring Apung a. Pembuatan Rakit Keramba 1. Rakit Rakit dapat dibuat dari bahan kayu, bambu atau besi yang dilapisi anti karat. Ukuran bingkai rakit biasanya 6 x 6 m atau 8 x 8 m. 2. Pelampung Untuk mengapungkan satu unit rakit, diperlukan pelampung yang berasal dari bahan drum bekas atau drum plastik bervolume 200 liter, styreofoam dan drum fiberglass. Kebutuhan pelampung untuk satu unit rakit ukuran 6 x 6 meter yang dibagi 4 bagian diperlukan 8 - 9 buah pelampung dan 12 buah pelampung untuk rakit berukuran 8 x 8 meter. Bahan pelampung yang akan digunakan adalah drum plastik volume 200 liter yaitu sebanyak 35 buah. Sebelum digunakan, kedalam drum plampung dimasukan sedikit karbit. Penggunaan karbit ini bertujuan untuk mengisi udara didalam pelampung, sehingga dengan demikian daya apungnya akan lebih bagus. 3. Pengikat Bahan pengikat rakit bambu dapat digunakan kawat berdiameter 4-5 mm atau tali plastik polyetheline. Rakit yang terbuat dari kayu dan besi, pengikatannya menggunakan baut. Untuk mengikat pelampung ke bingkai rakit digunakan tali PE berdiameter 4-6 mm. 4. Jangkar Untuk menahan rakit agar tidak terbawa arus air, digunakan jangkar yang terbuat dari besi atau semen blok. Berat dan bentuk jangkar disesuaikan dengan kondisi perairan setempat. Kebutuhan jangkar per unit keramba minimal 4 buah dengan berat 25 - 50 kg yang peletakannya dibuat sedemikian rupa sehingga rakit tetap pada posisinya. Tali jangkar yang digunakan adalah tali plastic / Polyetylene berdiameter 0,5 – 1,0 inchi dengan panjang minimal 2 kali kedalaman perairan. b. Pembuatan Jaring 1. Jaring Kantong jaring yang dipergunakan dalam usaha budidaya ikan kerapu, sebaiknya terdiri dari dua bagian, yaitu : (a) Kantong jaring luar yang berfungsi sebagai pelindung ikan dari serangan ikan-ikan buas dan hewan air lainnya. Ukuran kantong dan lebar mata jaring untuk kantong jaring luar lebih besar dari kantong jaring dalam;

description

jkn,lnl,nl

Transcript of Konstruksi Keramba Jaring Apung

Page 1: Konstruksi Keramba Jaring Apung

Konstruksi Keramba Jaring Apunga. Pembuatan Rakit Keramba1. RakitRakit dapat dibuat dari bahan kayu, bambu atau besi yang dilapisi anti karat. Ukuran bingkai rakit biasanya 6 x 6 m atau 8 x 8 m.

2. PelampungUntuk mengapungkan satu unit rakit, diperlukan pelampung yang berasal dari bahan drum bekas atau drum plastik bervolume 200 liter, styreofoam dan drum fiberglass. Kebutuhan pelampung untuk satu unit rakit ukuran 6 x 6 meter yang dibagi 4 bagian diperlukan 8 - 9 buah pelampung dan 12 buah pelampung untuk rakit berukuran 8 x 8 meter. Bahan pelampung yang akan digunakan adalah drum plastik volume 200 liter yaitu sebanyak 35 buah. Sebelum digunakan, kedalam drum plampung dimasukan sedikit karbit. Penggunaan karbit ini bertujuan untuk mengisi udara didalam pelampung, sehingga dengan demikian daya apungnya akan lebih bagus.

3. PengikatBahan pengikat rakit bambu dapat digunakan kawat berdiameter 4-5 mm atau tali plastik polyetheline. Rakit yang terbuat dari kayu dan besi, pengikatannya menggunakan baut. Untuk mengikat pelampung ke bingkai rakit digunakan tali PE berdiameter 4-6 mm.

4. JangkarUntuk menahan rakit agar tidak terbawa arus air, digunakan jangkar yang terbuat dari besi atau semen blok. Berat dan bentuk jangkar disesuaikan dengan kondisi perairan setempat. Kebutuhan jangkar per unit keramba minimal 4 buah dengan berat 25 - 50 kg yang peletakannya dibuat sedemikian rupa sehingga rakit tetap pada posisinya. Tali jangkar yang digunakan adalah tali plastic / Polyetylene berdiameter 0,5 – 1,0 inchi dengan panjang minimal 2 kali kedalaman perairan.b. Pembuatan Jaring1. JaringKantong jaring yang dipergunakan dalam usaha budidaya ikan kerapu, sebaiknya terdiri dari dua bagian, yaitu :(a) Kantong jaring luar yang berfungsi sebagai pelindung ikan dari serangan ikan-ikan buas dan hewan air lainnya. Ukuran kantong dan lebar mata jaring untuk kantong jaring luar lebih besar dari kantong jaring dalam;(b) Kantong jaring dalam, yang dipergunakan sebagai tempat memelihara ikan. Ukurannya bervariasi dengan pertimbangan banyaknya ikan yang dipelihara dan kemudahan dalam penanganan dan perawatannya.Ada 3 (tiga) tingkat ukuran mata waring/jaring, yaitu (a) Waring bagan dengan ukuran mata (mesh size) sekitar 0,5 cm, (b) Jaring polyethylene ukuran mata (mesh size) 1,0 inchi, dan (c) Jaring polyethylene ukuran mata (mesh size) 1,5 inchi. Setiap unit KJA mempunyai 6 buah waring bagan (3 buah dipakai dan 3 buah untuk waring pengganti), 6 buah jaring polyethylene mesh size 1,0 inchi (3 buah dipakai dan 3 buah untuk jaring pengganti), dan 6 buah jaring polyethylene mesh size 1,5 inchi (3 buah dipakai dan 3 buah untuk jaring pengganti).

2. PemberatPemberat berfungsi untuk menahan arus dan menjaga jaring agar tetap simetris. Pemberat yang

Page 2: Konstruksi Keramba Jaring Apung

terbuat dari batu, timah atau beton dengan berat 2 – 5 kg per buah, dipasang pada tiap-tiap sudut keramba/ jaring.

a. Persiapan KJA (Keramba Jaring Apung)

KJA (Keramba Jaring Apung) yang terbuat dari bambu dengan pelampung

polystyrene foam merupakan KJA yang paling ramah lingkungan dibandingkan

dengan KJA lainnya. Letak antara jaring apung berjarak 10–30 m, agar arus air

leluasa membawa air segar ke dalam jaring-jaring tersebut. Untuk

meningkatkan DO di perairan menggunakan: 1). kincir yang dapat dipasang

pada setiap unit KJA atau pada satu lokasi KJA ; 2). pompa air yang

dipancarkan dari atas dengan penambahan oksigen murni yang diberikan pada

saat oksigen kritis (dini hari). Keramba jaring apung ganda/berlapis

dikembangkan dengan tujuan untuk mengurangi beban dari sisa pakan, yang

dapat mencemari perairan (Rahardjo, 2010).

Tempat pemeliharaan pada tahap pendederan dengan menggunakan waring

ukuran 3m x 1,2m x 1,5m dan jaring 3m x 1,2m x 1,5m mesh size ¾ inchi.

Sedangkan untuk penggelondongan menggunakan jaring 3m x 3m x 3m atau

jaring 6m x 3m x 3m mesh size 1¼ inchi dan tahap pembesaran menggunakan

jaring 6m x 3m x 3m mesh size 1¼ – 2 inchi yang berada di Keramba Jaring

Apung (KJA) 3X3 meter tiap lubangnya (Anonim, 2010).

Page 3: Konstruksi Keramba Jaring Apung

Penggantian dan pembersihan jaring selama masa pemeliharaan mutlak harus

dilakukan. Jaring yang kotor akibat penempelan lumpur atau biota penempel

seperti berbagi jenis kerang, teritip dan tumbuh-tumbuhan, dapat menghambat

sirkulasi air, pertukaran air dan oksigen. Kalau dibiarkan hal ini dapat

menghambat pertumbuhan bawal putih dan menimbulkan penyakit. Jaring yang

kotor sebaiknya dijemur kemudian disemprot atau dibersihkan agar dapat

dipergunakan lagi. Sebelum digunakan kembali waring atau jaring perlu

diperiksa sehingga apabila ada kerusakan atau putusnya tali jaring dapat

diperbaiki. Pergantian jaring dilakukan sebulan sekali, bersamaan dengan

pergantian jaring dilakukan perendaman ikan dengan air tawar, sampling dan

grading (Anonim, 2010).